BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A....

24
1 BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. ZAKAT MAL 1. Pengertian Zakat Mal Zakat secara etimologis berasal dari kata yang berarti tumbuh, kesuburan dan pensucian. Kata zakat digunakan untuk pemberian harta tertentu karena di dalamnya terdapat suatu harapan mendapat berkah, mensucikan diri dan menumbuhkan harta tersebut untuk kebaikan. 1 Adapun menurut terminologis, zakat diartikan sebagai pemberian sesuatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya. 2 Zakat adalah salah satu rukun Islam yang merupakan kewajiban agama yang dibebankan atas harta kekayaan seseorang menurut aturan tertentu. 3 Secara etomologis, ada beberapa istilah yang mempunyai arti sama dengan zakat, 4 yaitu : 1 Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunah,jilid I,Baerut Libanon: Dar al-Fikr, 1983, halm. 276. 2 Dr. Wahbah Zuhailiy, Al-Fiqhu al-Islami wa-Adalatuhu, juz II,Damaskus: Dar al- Fikr,1409 H.,hlm.730. 3 Muhamad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam (Zakat dan Wakaf), Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 1988, hlm. 9. 4 Depag. RI, Ensiklopedia Islam Di Indonesia, Jakarta: Proyek Peningkatan Prasarana dan sarana IAIN Jakarta, 1992/1993, hlm.1319

Transcript of BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A....

Page 1: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

1

BAB II

SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB

A. ZAKAT MAL

1. Pengertian Zakat Mal

Zakat secara etimologis berasal dari kata yang berarti

tumbuh, kesuburan dan pensucian. Kata zakat digunakan untuk pemberian

harta tertentu karena di dalamnya terdapat suatu harapan mendapat

berkah, mensucikan diri dan menumbuhkan harta tersebut untuk

kebaikan.1

Adapun menurut terminologis, zakat diartikan sebagai pemberian

sesuatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut

sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak

menerimanya.2

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang merupakan kewajiban

agama yang dibebankan atas harta kekayaan seseorang menurut aturan

tertentu.3 Secara etomologis, ada beberapa istilah yang mempunyai arti

sama dengan zakat,4 yaitu :

1 Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunah,jilid I,Baerut Libanon: Dar al-Fikr, 1983, halm. 276. 2 Dr. Wahbah Zuhailiy, Al-Fiqhu al-Islami wa-Adalatuhu, juz II,Damaskus: Dar al-

Fikr,1409 H.,hlm.730. 3 Muhamad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam (Zakat dan Wakaf), Jakarta: Universitas

Indonesia (UI Press), 1988, hlm. 9. 4 Depag. RI, Ensiklopedia Islam Di Indonesia, Jakarta: Proyek Peningkatan Prasarana dan

sarana IAIN Jakarta, 1992/1993, hlm.1319

Page 2: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

2

a. Zakat, sebagaimana firman Allah swt:

Artinya :“Dan dirikanlah shalat dan berikanlah zakat, dan ruku’lah bersama-sama dengan orang yang ruku’”5 (QS.al-Baqoroh : 43)

b. Shadaqoh (sedekah)

Artinya :“Apakah mereka tidak mengetahui bahwasannya Allah swt menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mengambil shadaqoh-shadaqoh dan bahwasannya Allah swt sangat menerima taubat hambaNya lagi senantiasa kekal rahmatNya.”6 (QS. Al-Taubah : 104)

c. Haq

Artinya :“ Dan Dialah Allah swt yang menciptakan tumbuh-tumbuhan yang dibuat punggungnya dan yang tidak dibuat, menciptakan korma dan tumbuh-tumbuhan yang beraneka rasanya, zaetun dan buah delima yang hampir-hampir bersamaan bentuknya dan yang tidak bersamaan. Makanlah sebagian dari pada buahnya apabila dia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) dihari dia dituai dan janganlah kamu berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah swt tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”7 (QS. Al-An’am : 141)

d. Infaq

5 Mujamma’ al-Malik Fahd, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Medinah: As-Syarif,

tt.,hlm.43. 6Ibid, hlm.16 7Ibid, hlm.232.

Page 3: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

3

Artinya :“Dan segala mereka yang membendaharakan emas dan

perak dan mereka tidak menafkahkannya di jalan Allah swt,maka gembirakanlah mereka dengan azab yang menyedihkan.”8(QS. Al-Taubah : 34)

e. ‘Afuw9

Artinya :“Ambillah ‘afuw (zakat) dan suruhlah yang makruf dan

berpalinglah dari orang-orang yang jahil.”10(QS. Al-A’raf : 199)

Selain ada yang mengatakan istilah-istilah tersebut di atas sebagian

ulama fiqih ada juga yang mengatakan bahwa zakat adalah shadaqoh yang

wajib, sedang shadaqah sunah adalah infaq. Sebagian lagi mengatakan

infaq wajib dinamakan zakat dan infaq sunah dinamakan shadaqah.11

Sedangkan secara syara’ zakat adalah:

Artinya : “Sebutan untuk harta tertentu untuk diberikan kepada golongan tertentu dengan beberapa syarat.”12

Allah swt telah menjadikan zakat sebagai salah satu pilar Islam,13

sebagaimana dalam sebuah hadist:

8Ibid, hlm.283 9 Hasbiy as-Shidiqiy, Pedoman Zakat,Semarang:PT Pustaka Rizki Putra, cet. II, 1997,

hlm.7. 10 Mujamma’ al-Malik Fahd, op.cit., hlm.255. 11 Drs. Rosihan, SH. MA.,Panduan Praktis Zakat, Semarang: Lembaga ZIS Masyarakat

Peduli, 2001, hlm.12. 12 Imam Taqiy al-Din Abi Bakar b. Muhamad al-Hasbani, Kifayah al-Ahyar, Juz I,

Semarang: Toha Putra, t.th, hlm.172.

Page 4: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

4

Artinya : “Dari Ibnu Umar berkata : berkata Rasulullah SAW: Islam telah dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah swt dan muhamad adalah utusan Allah swt, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan ibadah haji ke Baitullah.”14

Dari beberapa pengertian di atas dapat dimengerti bahwa zakat

adalah pemberian sebagian harta kekayaan yang dimiliki seseorang karena

ada kelebihan dari keperluan yang dibutuhkan, yakni makanan, untuk

mensucikan atau mengesahkan harta yang dimilikinya dengan ketentuan

dan syarat yang telah ditentukan.

Artinya : “Dan pada harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian, (orang miskin yang tidak meminta).”15(QS. Adz-Dzariyat:19).

Selama kurang lebih tiga belas tahun Nabi saw berada di Makah,

belum disyari’atkannya zakat secara khusus. Namun, al-Qur'an sudah

mulai mengingatkan bahwa dalam harta kekayaan yang dimiliki seseorang

ada hak milik orang lain yang dalam kesempitan.16

13 Muhamad Jamal al-Din, Mau’idhatu al-Mukminin Min Ihya’ Ulum al-Din, Beirut

Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Cet Ke-I, 1995, hlm. 49. 14 Abi Isa Muhamad b. Isa, al-Jami’ al-Shahih Sunan al-Tirmidzi, Juz V, Beirut Libanon:

Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Cet Ke-I, 1987, hlm. 7. 15 Mujamma’ al-Malik Fahd, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Medinah: As-Syarif,

tt.,hlm.859 16 IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedia Islam Indonesia, Jakarta: IKAPI, 1992,

hlm.1003.

Page 5: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

5

Zakat baru diwajibkan setelah iman orang Islam mantap dan siap

menerima taklif (perintah atau larangan), setelah dua tahun Nabi saw

hijrah ke Madinah, bersamaan tahun diwajibkannya zakat fitrah,

disyari’atkannya pula dua hari raya.17

2. Dasar Hukum Zakat

Sebagai salah satu rukun Islam, zakat adalah fardhu ‘ain dan

kewajiban ta’abuddi. Dalam al-Qur'an perintah zakat sama pentingnya

dengan perintah shalat.18 Zakat merupakan rukun agama Islam yang sama

dengan rukun-rukun agama Islam yang lain, merupakan fardhu dari

fardhu-fardhu agama yang wajib diselenggarakan. Di dalam al-Qur'an

banyak ayat yang menyuruh kita untuk melaksanakan dan menunaikan

zakat. Sedemikian pula banyak sekali hadis yang menganjurkan dan

memerintah kita memberikan zakat.19 Di antara firman Allah Swt yang

berkenaan dengan perintah zakat ini adalah :

Artinya : “Dan tidak diperintahkan mereka melainkan untuk menyembah Allah swt, sambil mengikhlaskan ibadat dan taat kepadaNya serta berlaku condong kepada ibadat itu dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, itulah agama yang lurus.”20(QS. Al-Bayyinah : 5)

17 Ibid. 18 KH. MA Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: LKIS bekerja sama dengan

Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1994, hlm.145 19 Hasbiy as-Shidiqiy, Pedoman Zakat, op.cit., hlm.15 20 Mujamma’ al-Malik Fahd, op.cit., hlm.1084.

Page 6: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

6

Zakat sebagai salah satu rukun yang menjadi unsur pokok bagi

tegaknya syari’at Islam. Maka membayar zakat merupakan kewajiban atas

setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk

kategori ibadah (seperti shalat, puasa dan haji) yang terdapat anjuran

perintahnya di dalam al-Qur'an dan as-Sunah, sekaligus merupakan ibadah

sosial (terdapat nilai kemasyarakatan dan kemanusiaan). Dalam surat at-

Taubat menunjukkan adanya perintah zakat. Di mana zakat tidak hanya

bermanfaat bagi yang mengeluarkannya namun juga bermanfaat bagi

khalayak ramai.

Artinya : “Ambillah zakat dari sebaigan harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka sesungguhnya do’amu itu menjadi ketentraman hati bagi mereka. Dan Allah swt Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”21 (QS. At-Taubah:103).

Asbabun nuzul ayat di atas adalah Ibnu Jarir meriwayatkan, bahwa

Abu Lubabah dan kawan-kawannya yang tidak ikut berperang, lalu

bertaubat, mereka mendatangi Nabi saw. ketika dibebaskan, lalu berkata

“Ya Rasulullah, inilah harta kami, sedekahkanlah dari kami dan mohonkan

ampun untuk kami”. Nabi saw menjawab :

Artinya :”Aku tidak diperintahkan untuk mengambil sesuatu apapun dari harta-harta kamu semua”.22

21Ibid, hlm.298. 22 Ahmad Mustafa al-Maroghiy,Tafsir al-Maroghiy, Juz XI, terj. Umar Sitanggal dkk.Cet-

I, Semarang: Toha Putra, 1987, hlm. 25.

Page 7: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

7

Sekalipun sebab turunnya ayat ini bersifat khusus, namun nash

tentang pengambilan harta pada ayat ini bersifat umum, mencakup para

khalifah setelah Nabi saw wafat dan para pemimpin setelah wafatnya

khalifah. Juga mencakup secara umum tentang orang-orang yang diambil

hartanya, yaitu kaum muslimin yang kaya. Berdasarkan kaidah :

Artinya : “Yang menjadi pegangan adalah lafadz yang umum, bukan sebab yang khusus”.23

Perkataan zakat disebut dalam al-Qur'an sebanyak 82 kali,24 dan

(dari sumber yang lain mengatakan bahwa dalam al-Qur'an menyebutnya

hanya 28 kali)25 selalu dirangkaikan dengan kata shalat (sembahyang)

yang merupakan rukun Islam yang kedua. Hal ini menunjukkan bahwa

betapa pentingnya perintah zakat setelah perintah shalat yang nerupakan

sarana komunikasi antara manusia dngan Allah swt.

Dalam sebuah hadis Allah Swt. juga telah menjadikan zakat

sebagai salah satu pilar Islam,26 sebagaimana yang hadis di bawah ini:

Artinya : “Dari Ibnu Umar berkata Rasulullah Saw. :Islam telah dibangun di atas lima perkara: Bersaksi tiada Tuhan selain Allah Swt. dan Muhammad adalah utusan Allah Swt.mendirikan shalat,

23 Manna’ Khalil al Qattan, Mabahis fi ‘ulum al-Qur'an, terj. Mudzkir AS., Studi Ilmu-

Ilmu Qur'an, Cet-V, Jakarta: Litera Antar Nusa, 2000, hlm.115. 24Muhamad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam (Zakat dan Wakaf), op.cit.,hlm.10 25 Hasbiy as-Shidiqiy, Pedoman Zakat, op.cit, hlm.18 26Muhammad Jamal al-Din, Mauidhatu al-Mukminin Min Ihya’al-Din, Baerut

Libanon:Dar al-Kutub, Cet. Ke-1, 1995, hlm.49.

Page 8: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

8

menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan ibadah haji ke Baitullah.”

Maka oleh karena itulah tidak heran kalau seluruh ulama (salaf dan

khalaf) menetapkan bahwa mengingkari hukum zakat (mengingkari

wajibnya) dihukum kufur, keluar dari agama Islam karena dianggap telah

keluar dari barisan umat Islam.27

3. Hikmah Zakat

Islam menyuruh semua orang Islam yang mampu untuk bekerja

dan berusaha mencari rizki untuk menutupi semua kebutuhan diri dan

keluarganya. Orang yang tidak kuat bekerja, tidak memiliki harta warisan,

atau tidak memiliki simpanan untuk menutupi kebutuhannya, berada

dalam tanggungan kerabatnya yang berkecukupan dalam mencukupi

kebutuhannya. Tetapi tidak semua orang miskin mempunyai kerabat.

Tergolong mereka orang lemah, anak kecil, yatim piatu, janda, nenek tua,

dan laki-laki jompo yang harus menghabiskan hidup seorang diri karena

tidak memiliki keturunan. Akankah mereka dibiarkan terlantar dalam

kemiskinan dan kelaparan sepanjang sisa hidupnya?, sementara kita tidak

menutup mata dikalangan kita ada yang cukup dan berada?.

Islam sama sekali tidak melupakan mereka. Allah swt telah

menentukan hak mereka dalam harta orang yang berkecukupan secara

27 Ibid.

Page 9: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

9

tegas dan pasti, yaitu dengan Zakat. Jadi tujuan zakat yang pertama adalah

menghapuskan kemiskinan.28

Zakat mempunyai hikmah yang sangat besar, baik untuk orang

yang mengeluarkannya, maupun bagi yang menerima zakat itu sendiri.

Zakat juga merupakan suatu tatanan ekonomi yang sangat manajerial,

bahkan zakat adalah merupakan satu-satunya jaminan sosial pertama di

dunia.29

Hikmah besar yang dapat diambil oleh orang yang

mengeluarkannya adalah dengan zakat dapat mensucikan dirinya dari sifat

bakhil (pelit) dan thama’. Dengan berzakat, seseorang akan mempunyai

rasa kepedulian yang tinggi kepada fakir miskin sebagai bagian dari

tanggung jawabnya sesama muslim. Allah swt akan mengangkat derajat

orang yang membayar zakat dengan kebaikan dan keberkahan pada

rizkinya sehingga dia menjadi orang yang bahagia dunia dan akhirat.30

Firman Allah swt dalam surat at-Taubah ayat 103.

Zakat pun dimaksudkan oleh syara’ sebagai bentuk manivestasi

keadilan sosial agar harta tidak melulu dimonopoli oleh kaum kaya

sehingga menimbulkan jurang pemisah antara orang kaya dan miskin. Hal

ini dikhawatirkan akan terjadinya penghisapan dan perbuatan semena-

mena yang akan dilakukan oleh orang yang kuat ekonominya.31 Dengan

28 Dr. Yusuf Qardhawi, Mushkilahal-Fakr Wakaifa ‘Aalajaha al-Islam, Terj. Syafril

Hallim, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, Jakarta: Gema Insani Press, 1995, hlm.87. 29 Ibid, hlm. 136. 30 Sayid Sabiq, Fiqh as-Sunah, op.cit., hlm.277. 31 Dr. M. Abdurrahman, M.A., Dinamika Masyarakat Islam dalam Wawasan Fiqih,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, hlm.107

Page 10: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

10

adanya pemberian zakat dari yang kaya untuk yang miskin, maka akan

terjadi suatu simbiosis mutualistis dan akhirnya terjalin rasa saling

memiliki dan solidaritas yang utuh dalam satu kesatuan umat dan

keimanan.

Zakat adalah poros dan pusat keuangan negara Islami. Zakat

meliputi bidang moral, sosial dan ekonomi. Dalam bidang morla zakat

mengikis habis ketamakan dan keserakahan si kaya. Dalam bidang sosial,

zakat merupakan alat khas yang diberikan Islam untuk menghapuskan

kemiskinan dari masyarakat dari menyadarkan si kaya akan tanggung

jawab sosial yang mereka miliki. Dalam bidang ekonomi, zakat zakat

mencegah penumpukan kekayaan yang mengerikan dalam tangan

segelintir orang dan memungkinkan kekayaan untuk disebarkan sebelum

sempat menjadi besar dan sangat berbahaya di tangan para pemiliknya.

Zakat merupakan sumbangan wajib bagi kaum muslimin untuk

perbendaharaan negara.32

Dari sudut pandang politik hukum Islam, zakat merupakan salah

satu sumber pendapatan negara yang tetap disamping sumber-sumber

lainnya, seperti harta rampasan perang, pajak, upeti, dan bea cukai.

Dengan demikian posisi sentral zakat selain sebagai kewajiban agama,

juga berdampak pada rasa solidaritas untuk membangun sebuah komunitas

32 M.A. Mannan, Islamic Economics, Theory and Practice, Terj. “Teori dan Praktek

Ekonomi Islam”, Yogyakarta: PT. Dhana Bhakti Prima Yasa, 1997, hlm.256.

Page 11: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

11

negara yang tangguh karena dukungan ekonomi yang sehat dan manajerial

yang mapan.33 Oleh karena itu Allah swt memberikan ancaman bagi orang

yang enggan membayar zakat tidak hanya ancaman di akherat namun juga

ancaman di dunia sebagai orang yang hina atas kekikirannya. Zakat juga

bisa merangsang adanya pengembangan harta benda serta dapat

menciptakan daya beli dan daya produksi baru bagi masyarakat, dengan

terbukanya lapangan kerja baru.34 Firman Allah swt :

Artinya : “Allah swt memusnahkan riba dan mengembangkan shadaqah / zakat.”35(QS. Al-Baqoroh:276)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa zakat mempunyai

beberapa hikmah, diantaranya yang berkaitan dengan aspek ekonomi dan

keuangan, aspek sosial, aspek politik, aspek etika, aspek sepiritual

keagamaan.

4. Pandangan Ulama Tentang Zakat

Sesungguhnya penamaan zakat bukanlah karena menghasilkan

kesuburan bagi harta, tetapi mensucikan masyarakat dan mensuburkannya.

Zakat merupakan manivestasi dari kegotong royongan antara para

hartawan dan para fakir miskin. Pengeluaran zakat merupakan

perlindungan bagi masyarakat dan bencana kemasyarakatan yaitu

33 Dr. M. Abdurrahman, M.A., op.cit., hlm.107 34 Prof. H. Zaini, M.A. dkk, Falsafah Hukum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1987, h. 139. 35Mujamma’ al-Malik Fahd, op.cit., hlm. 69.

Page 12: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

12

kemiskinan, kelemahan baik fisik maupun mental. Masyarakat yang

terpelihara dari bencana-bencana tersebut menjadi masyarakat yang hidup,

subur dan berkembang di dalamnya. Para ulama menggolongkan ibadah

zakat kepada ibadat maliyah. 36

Pada dasarnya ulama sepakat mengenai hukum dan kewajiban

mengeluarkan zakat, bahkan orang yang enggan mengeluarkan zakat akan

dihukum baik di dunia maupun akhirat. Sehingga ketika seseorang yang

telah mencapai ketentuan dan syarat (telah mencapai nishab) zakat maka

diwajibkannya zakat.37 Imam Nawawi berkata: Madzhab kami, Syafi’iyah

dan madzhab Malik beserta Jumhur, sesungguhnya harta yang dikenakan

zakat adalah emas, perak, dan binatang ternak yang penuh setahun dimiliki

nishabnya. Jika terjadi kekurangan nishab ditengah-tengah tahun,

hilanglah perhitungan tahun, jika kembali cukup setahun maka dimulailah

hitungan baru.38

Perbedaan yang terjadi dikalangan ulama hanyalah pada tataran

ta’rif (definisi) dan tekhnis pelaksanaan zakat itu sendiri. Seperti pada

ta’rif yang dikemukakan oleh Syafi'i , adalah mengeluarkan sesuatu dari

harta demi tujuan tertentu. Sementara menurut Hambali adalah hak yang

di-wajib-kan didalam harta tertentu terhadap kelompok tertentu dan pada

36 Tengku Hasbiy AS-Shidiqi, Pedoman Zakat, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1997,

hlm. 8. 37 Sayid Tsabiq, Fiqh as--Sunah, op.cit, hlm.282. 38 Ibid.

Page 13: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

13

waktu tertentu. Kata wajib disini mempunyai arti yang sama dengan

sunahnya memberikan salam dan sunahnya mengantarkan jenazah.39

Imam Syafi’i melihat bahwa zakat adalah suatu kewajiban yang

berhubungan dengan materi harta itu. Karena itu, kewajiban ini tidak

gugur dengan melalaikannya selama setahun atau lebih.40

Menurut kitab kuning, barang-barang yang wajib dizakati adalah

emas, perak, simpanan, hasil bumi, binatang ternak, barang dagangan,

hasil usaha, rikaz dan hasil laut. Mengenai zakat binatang ternak, barang

dagangan, emas dan perak, hampir tidak ada perbedaan antara kalangan

ulama. Sedangkan mengenai zakat hasil bumi, ada beberapa perbedaan

diantara madzhab empat.

1. Menurut Imam Abu Hanifah, setiap yang tumbuh di bumi, kecuali

kayu, bambu, rumput, dan tumbuh-tumbuhan yang tidak berbuah,

wajib dizakati.

2. Menurut Imam Malik, semua tumbuhan yang tahan lama dan

dibudidayakan manusia wajib dizakati, kecuali buah-buahan yang

berbiji seperti buah pear, delima, jambu dan lain-lain.

3. Menurut Imam Syafi’i, setiap tumbuh-tumbuhan makanan yang

menguatkan, tahan lama dan dibudidayakan manusia wajib dizakati.

4. Imam Ahmad bin Hambal, biji-bijian, buah-buahan, rumput yang

ditanam wajjib dizakati. Begitu juga tumbuhan lain yang mempunyai

39 Wahbah al-Zuhailiy, al-Fiqh al-Islami wa Adalatuhu, op.cit, hlm.231. 40 Dr Yusuf Qardhawi, Musykilah al-Fakro, op.cit., hlm.100-101.

Page 14: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

14

sifat sama dengan tamar, kurma, kismis, buah tin dan mengkudu, wajib

dizakati.41

Demikian halnya dengan syarat, ulama fikih mengemukakan

dengan tiga syarat tentang zakat, 1) Syarat orang yang wajib zakat, 2)

Syarat harta yang wajib dizakatkan. Kedua syarat ini dinamakan dengan

syarat wajib zakat, 3). Syarat sah zakat.42 Adapun mengenai harta yang

wajib dizakati atau orang yang mengeluarkannya telah terjadi berbagai

perbedaan dikalangan ulama.

Syarat harta yang wajib dizakati adalah, 1) Harta tersebut adalah

milik penuh, 2) Harta itu berkembang, 3) Cukup satu nishab, 4) Melebihi

kebutuhan pokok.

Dalam hal ini juga terjadi perbedaan dikalangan ulama. Ukuran

kebutuhan pokok menurut madzhab Hanafi adalah kebutuhan yang bisa

mencukupi manusia sehari-hari menurut tingkat sosial. Menurut madzhab

lainnya kebutuhan pokok tidak masuk dalam syarat harta yang dizakati,

karena kebutuhan tersebut tidak bisa diukur dan selalu berubah satu

dengan yang lain. Oleh karenanya Yusuf Qardhawi mempertegas dengan

kebutuhan pokok tersebut adalah kebutuhan rutin yang diperlukan

seseorang dengan keluarganya, diantaranya untuk makan, pakaian, tempat

tinggal, sementara kebutuhan rutin ini menurutnya bisa diukur.43

41 KH. Sahal Mahfudz, Nuansa Fikih Sosial, op.cit., hlm.146. 42 Tat Zin, Ensiklopedia Hukum Islam, Jakarta: PT Bahtiar Baru Van Hoeve, 1997, hlm.

1987. 43 Ibid, hlm. 1989.

Page 15: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

15

B. NISHAB

1. Pengertian Nishab

Nishab menurut bahasa adalah, asal dari segala sesuatu, permulaan

dari segala sesuatu, mengemukakan salah satu dari sekian banyak

kelompok yang sejenis, mengambil perkara yang dituju.44

Salah satu syarat harta yang wajib dizakati adalah telah mencapai

satu nishab. Sementara yang dimaksud dengan nishab adalah kadar

minimal jumlah harta yang wajib dizakati menurut syara’. Seperti

ketentuan nishab perak 200 dirham.45

Islam tidak mewajibkan zakat atas seberapa saja besar kekayaan

yang berkembang sekalipun kecil sekali, tetapi memberi ketentuan sendiri

yaitu sejumlah ketentuan yang dalam ilmu fikih disebut dengan nishab.46

Para ulama mengidentikkan nishab dengan kebutuhan minimum

rumah tangga selama setahun. Ditetapkannya lima wasaq dari tumbuh-

tumbuhan karena diperkirakan dengan lima wasaq tersebut cukup untuk

hidup selama setahun oleh keluarga yang terdiri dari seorang suami,

seorang istri, seorang anak dan seorang pembantu dengan besar kebutuhan

makanan satu kati atau satu gantang beras untuk masing-masing orang.

Demikian juga halnya dengan uang perak, dengan 200 dirham,

diperkirakan dengan sejumlah uang tersebut akan cukup untuk memenuhi

44 Luis Ma’luf, al-Munjid, Baerut Libanon: tt. hlm. 811. 45 Wahbah az-Zuhaeliy, al-Fiqh al-Islami Wa-adalatuhu, op.cit., hlm. 731. 46 Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh al-Zakah, op.cit., jiz I,hlm. 150.

Page 16: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

16

kebutuhan minimal dari masing-masing orang di atas selama setahun

penuh.47

Nishab sama dengan kebutuhan minimal keluarga selama setahun,

dengan kata lain jika seseorang tidak mampu mencukupi kebutuhan

minimalnya selama setahun maka orang tersebut dianggap orang yang

tidak mampu atau miskin, oleh karenanya dia tidak berkewajiban

membayar zakat, karena zakat hanya dibebankan diatas pundak orang

kaya, sesuai dengan hadits Nabi saw sebagai berikut:

Artinya : “Zakat dibebankan diatas pundak orang kaya.”48

Ketentuan-ketentuan nishab ini telah diatur secara seksama oleh

Nabi saw untuk menunjukkan keadilan yang diemban oleh agama Islam,

sehingga menurut penelitian kadar nishab satu dengan yang lain adalah

sama atau standard dan hal itu seimbang dengan kebutuhan minimal dalam

setahun. Seperti nishab kambing yang 40 adalah sama dengan nishab unta

yang 5, karena waktu itu nilai 8 kambing adalah sama dengan satu unta.

Sedangkan nilai satu kambing waktu itu adalah 5 dirham dikalikan 40

akan sama dengan nishab perak 200 dirham sebagai kebutuhan minimal

dalam setahun.49

47 Ibid. 48 Musthofa M. Imaroh,Jawahiru al- Bukhori, Semarang: Usaha Keluarga, 1381H.,

hlm.109. 49 Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh al- Zakah, op.cit., juz I,hlm.268.

Page 17: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

17

Adapun nishab-nishab zakat dari harta wajib zakat adalah sebagai

berikut: Untuk nabat atau tumbuh-tumbuhan adalah lima wasaq,50 zakat

yang dikeluarkan sebesar sepersepuluhnya.51 Sesuai dengan hadits Nabi

saw diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Said al-Khudriy:

Artinya :”Tak ada zakat pada biji-bijian yang kurang dari lima wasaq, dan tak ada zakat dari perak yang kurang dari lima ‘auqiyah.”

Sesuai dengan ijma’ ulama dan hadis-hadis shahih yang bersumber

dari Nabi saw dan para sahabatnya, maka nishab unta dan besarzakatnya

dari jumlah 5 sampai 120 ekor dapat dilihat sebagai berikut:52

Nishab unta Banyak zakat yang wajib dikeluarkan

Dari - sampai 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 35 36 - 45 46 - 60 61 - 75 76 - 90 91 - 120

Seekor kambing 2 ekor kambing 3 ekor kambing 4 ekor kambing seekor anak unta betina (umur 1 tahun lebih) seekor anak unta betina (umur 2 tahun lebih) seekor anak unta betina (umur 3 tahun lebih) seekor anak unta betina (umur 4 tahun lebih) 2 ekor anak unta betina (umur 2 tahun lebih) 2 ekor anak unta betina (umur 3 tahun lebih)

Pendapat yang masyhur mengenai awal nishab sapi adalah 30 ekor

dan zakatnya seekor sapi jantan atau betina umur 1 tahun, ketika telah

mencapai 40, maka zakatnya adalah seekor anak sapi betina umur 2

50 Imam Muslim,Shahih Muslim, Bandung: Syirkatul Ma’arif, tt. hlm. 390. 51 Hasbiy as-Shidiqiy, op. cit.,hlm.118. 52 Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh al- Zakah, op.cit., hlm.174.

Page 18: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

18

tahun.53 Dan awal nishab untuk kambing adalah 40, dan zakatnya adalah

seekor kambing,54 berikut tabelnya:

Dari - sampai 1 - 39 40 - 120 121 - 200 201 - 399 400 - 499 500 - 599

Tidak ada zakatnya 1 ekor kambing 2 ekor kambing 3 ekor kambing 4 ekor kambing 5 ekor kambing demikian setiap 100 ekor zakatnya seekor kambing

Awal nishab untuk zakat emas dan perak adalah 40 dirham untuk

perak dan 20 dinar untuk emas. Dalam hadis muttafak ‘alaih “tidak ada

pada selain 5 awqiyah sedekah (zakat)” kata awqiyah seperti kita ketahui

adalah 40 dirham, sesuai dengan nasah yang masyhur dan kesepakatan

kaum muslimin, sebagaimana Nawawi berkata: Lima awqiyah sama

dengan 200 dirham.55sementara zakatnya adalah 2 ½ %.

2. Dasar Hukum Nishab

Sebagaimana dikemukakan dimuka bahwa nishab merupakan

syarat wajib bagi harta yang dizakati, oleh karenanya ketika harta tidak

mencpaai nishab maka tidak dikenai hukum wajib zakat. Sesuai dengan

hadis Nabi saw :

Artinya : “Tidak ada zakat pada tumbuh-tumbuhan yang kurang dari lima wasaq, dan tidak ada zakat pada unta yang

53 Imam Taqiyudin Abi Bakri Ibni Muhammad al-Husein, Kifayatul Akhyar, juz

I,Surabaya: Al-Hidayah, tt. hlm. 180 54 Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqhuz Zakah, op.cit., hlm.204 55 Ibid, hlm. 258

Page 19: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

19

kurang dari lima, dan tidak ada zakat dari perak yang kurang dari lima awqiyah (200 dirham). (HR. Muslim)56

Nishab yang merupakan kadar minimal kekayaan wajib zakat

adalah merupakan kekayaan untuk mencukupi kebutuhan minimal

keluarga dalam setahun, apabila seseorang tidak memiliki kekayaan yang

bisa mencukupi kebutuhannya dalam setahun maka orang tersebut

dikategorikan sebagai orang yang miskin dan tidak berkewajiban zakat.

Karena zakat hanya dibebankan diatas pundak orang kaya untuk diberikan

kepada orang yang kurang beruntung atau miskin.

Maka dengan kata lain, tidak ada zakat dari harta yang kurang dari

ketentuan nishab. Karena nishab adalah merupakan syarat wajib bagi harta

yang akan dikeluarkan hartanya.

3. Hikmah Nishab

Didalam shalat mempunyai kandungan rasa persamaan dan

persaudaraan antara si kaya dan si miskin, karena antara si kaya dan si

miskin tidak ada perbedaan berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah,

semua sama ketika bersujud di hadapan Allah Swt. Maka , zakatpun

mempunyai kandungan kebersamaan yang tidak kalah pentingnya. Zakat

membuktikan persaudaraan tersebut dengan tindakan konkrit dari pihak

yang berkecukupan untuk menyantuni si miskin. Sesuai dengan firman

Allah Swt :

56Imam Muslim,, op.cit, hlm. 390.

Page 20: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

20

Artinya :“Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka)adalah saudara-saudaramu seagama, dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.”57(QS.At-Taubah:11)

Pada awalnya zakat difardhukan tanpa ketentuan kadarnya dan

tanpa pula diterangkan dengan jelas harta-harta yang dikenakan zakatnya.

Syara’ hanya menyuruh mengeluarkan zakat. Banyak sedikitnya terserah

kepada kemauan dan kebaikan para muzakki itu sendiri. Hal itu berjalan

hingga tahun kedua Hijriyah. Mereka yang menerima zakat pada waktu itu

hanya dua golongan saja, yaitu fakir dan miskin.58

Nishab menetapkan besarnya kewajiban disesuaikan dengan

tingkat tenaga yang diberikan, maka semakin sedikit tenaga yang

diberikan makin tinggi prosentase nishabnya, makin besar tenaga yang

diberikan makin kecil prosentase nishabnya. Atas dasar inilah Islam

mewajibkan 1/5 atau 20 % atas kekayaan yang ditemukan dalam tanah,

dan 1/10 atau 10 % atas tanaman atau buah-buahan yang disirami dengan

air hujan dan 5 % atas tanah yang disirami dengan menggunakan alat, serta

mewajibkannya 2 ½ % atas usaha yang dikerjakan dengan penuh

kelelahan seperti halnya dalam perdagangan.59

Dengan nishab, maka akan membebaskan harta yang sedikit dari

kewajiban zakat, karena zakat hanya diwajibkan bagi orang yang

berkecukupan atau telah mencapai nishab. Hal itu dimaksudkan agar

57Mujamma’ al-Malik Fahd,op.cit., hlm. 279. 58 Hasbiy as-Shidiqiy, op. cit., hlm.10 59 Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh al- Zakah, op.cit., hlm. 180.

Page 21: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

21

pemungutan zakat dari kelebihan (keperluan) akan mudah, bagi jiwa tidak

akan terasa berat menurut tabiat manusia. Firman Allah swt :

Artinya :” Mereka menanyakan kepadamu apa yang mereka nafkahkan, katakanlah yang lebih dari keperluan.”60(QS. Al-Baqoroh:219)

Ibnu Abbas mengatakan dengan al-Afwu adalah kelebihan harta

dari keperluan.61 Dari sini dapat kita lihat ada nilai-nilai keadilan dan

kebersamaan antara si kaya dengan si miskin. Dan dengan nishab dapat

dilihat bahwa semua nishab-nishab adalah seimbang. Karena menurut

penelitian nilai diantara nishab-nishab itu adalah standard.

Dengan demikian jelaslah mengenai hikmah adanya nishab pada

harta yang akan dizakati, yaitu bahwa zakat merupakan pajak yang

dikenakan kepada orang kaya untuk bantuan kepada orang miskin dan

untuk berpartisifasi bagi kesejahteraan Islam dan kaum Muslimin. Oleh

karena itu zakat haruslah dipetik dari kekayaan yang mampu memikul

kewajiban itu dan tidak menjadi tidak ada artinya apabila orang miskin

juga dikenakan pajak sedangkan mereka sangat perlu dibantu bukan

membantu. Oleh karena itulah Nabi Saw bersabda:

Artinya : “Zakat hanya dibebankan keatas pundak orang kaya”62

60Mujamma’ al-Malik Fahd, op.cit.,hlm279 61 Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh al- Zakah, op.cit., hlm.209. 62 Ibid, hlm. 150.

Page 22: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

22

4. Pandangan Ulama Tentang Nishab

Salah satu sebab terjadinya zakat adalah mempunyai kekayaan

yang telah cukup nishab, menurut Abu Hanifah jika sesorang tidak

memiliki kekayaan yang mencapai satu nishab maka tidak ada kewajiban

padanya zakat, sementara yang dimaksud nishab menurutnya adalah segala

ketentuan syara yang menjadi tanda akan datangnya kewajiban zakat pada

kekayaan tertentu, seperti dua ratus dirham dan dua puluh dinar.63

Hampir tidak ada perbedaan pendapat diantara empat mazhab

dalam masalah nishab dan haul barang-barang yang wajib dizakati.

Misalnya, untuk emas nisabnya 20 dinar dengan zakat 2,5%. Begitupun,

untuk barang dagangan, bila nilainya mencapai 20 dinar, wajib dizakati

2,5%. Emas / perak dan barang dagangan wajib dizakati apabila

pemiliknya mencapai 1 tahun (haul).64 Untuk hasil bumi tidak ada haul.

Setiap kali panen harus langsung dizakati. Nisabnya lima wasaq. Tentang

binatang ternak sudah ada ketentuannya sendiri.

Senada dengan keterangan diatas Dr. Yusuf Qardhawi mengatakan

bahwa ketentuan bahwa kekayaan yang terkena zakat harus sampai

senishab disepakati oleh para ulama, kecuali tentang hasil pertanian, buah-

buahan, dan logam mulia. Abu Hanifah berpendapat bahwa banyak atau

sedikit hasil yang tumbuh dari tanah harus dijekuarkan zakatnya 10%.

Demikian juga pendapat Ibnu Abbas, Umar bin Abdul Aziz dan lain-lain,

63 Dr. Wahbah az-Zuhaeliy, op. cit.,hlm.736. 64 KH. Sahal Mahfudz, Nuansa Fiqih Sosial, op.cit., hlm.148

Page 23: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

23

bahwa dalam sepuluh ikat sayur yang tumbuh dari tanah wajib dizakati

sebanyak satu ikat. Tetapi jumhur ulama berpendapat bahwa nishablah

yang merupakan ketentuan yang mewajibkan zakat pada seluruh kekayaan,

baik kekayaan itu berupa yang tumbuh dari tanah maupun bukan. Alasan

mereka adalah hadits, “Dibawah lima wasaq tidak ada zakatnya”.

Ketentuan itu dapat dianalogikan dengan kekayaan-kekayaan lain seperti

ternak, uang, dan barang-barang dagangan.65

Pada dasarnya harta yang wajib di zakati ada dua, al-Abdari

berkata: “Harta zakat ada dua macam, pertama yang harta yang

mempunyai kesuburan sendiri, seperti biji-bijian dan buah-buahan. Maka

harta bagian ini wajib mengeluarkan zakat apabila dia telah berwujud.

Kedua, harta yang diharap atau ditunggu-tunggu kesuburannya, seperti

dirham, dinar dan barang dagangan. Harta kelompok ini diharuskan cukup

setahun kita miliki, demikianlah pendapat seluruh fuqoha”66

Sesungguhnya penuhnya nishab disepanjang tahun adalah

syarat wajib zakat, terkecuali sehari dua hari kurang dari setahun,

dalam pada itu jika dimaksudkan dengan menjual atau menukar untuk

melepaskan diri dari zakat diketika telah mencapai cukup tahun maka

penjualannya atau penukarannya itu tidak menggugurkan zakat. Hal ini

sama dengan seseorang yang menthalak istrinya dalam keadaan ia sedang

menghadapi maut untuk menghilangkan hak istri dari pusaka.67

65 Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh al- Zakah, op.cit., hlm.150. 66 Sayid Sabiq, op.cit., hlm. 283. 67 Hasbiy as-Shidiqiy, op.cit., hlm. 44.

Page 24: BAB II SEKILAS TENTANG ZAKAT MAL DAN NISHAB A. …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/5/jtptiain-gdl-s1-2004...sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang

24

Lainnya halnya dengan pendapat an-Nawawiy, yang mengatakan

“Mazhab kami ulama Syafi’i, Malik, Ahmad dan Jumhur, bahwa harta

yang dikeluarkan zakatnya adalah emas, perak, dan binatang ternak yang

penuh setahun dimiliki nishabnya. Jika terjadi kekurangan nishab

ditengah-tengah tahun, hilanglah perhitungan tahun, jika kemudian

kembali cukup setahun maka dimulailah hitungan baru.68

Sedangkan menurut pendapat Abu Hanifah keharusan penuh

senishab hanya diperlukan pada awal tahun dan akhir tahun. Karenanya

tidak gugur kewajiban zakat jika terjadi kekurangan nishab pada

pertengahan tahun, apabila diakhir tahun telah penuh nishabnya lagi. Inilah

syarat yang harus terdapat pada harta yang wajib di zakati dan syarat ini

tidak terjadi pada tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, sebab tumbuha-

tumbuhan dan buah-buahan wajib dikeluarkan zakatnya pada hari kita

memanennya,69 firman Allah swt :

Artinya :”Dan berikanlah haknya pada waktu ia dituai (diketam)” (QS al-An’am:141)

Bisa dipahami bahwa cukup nishab dan tahun adalah syarat bagi

harta yang akan di zakati, bahkan menurut Ibnu Hazm, sekalipun harta itu

telah musnah, namun sebelumnya harta tersebut sudah mencapai nishab

dan cukup tahun, maka tetap wajib bagi pemilik harta untuk mengeluarkan

zakatnya.70

68 Sayid Sabiq, op.cit., hlm.282. 69 Ibid, hlm. 283. 70 Hasbiy as-Shidiqiy, op.cit., hlm. 48.