BAB II PTK

16
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Proposal Proposal adalah usulan tentang suatu kegiatan yang memuat kerangka atau garis besar kegiatan yang hendak dilaksanakan. Proposal penelitian juga merupakan gambaran secara terperinci tentang proses yang akan dilakukan oleh peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses penelitian berlangsung. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam suatu penelitian proposal pada dasarnya merupakan peta acuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Secara umum suatu proposal penelitian memiliki tujuan: 1. Memberi penjelasan kegiatan yang akan dilaksanakan 2. Melukiskan kegiatan yang hendak dilaksanakan Proposal memiliki arti sangat penting bagi setiap peneliti dalam usaha mepercepat pelaksanaan, meningkatkan serta menjaga kualitas hasil penelitian. Proposal penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti. Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus

description

format proposal ptk

Transcript of BAB II PTK

Page 1: BAB II PTK

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proposal

Proposal adalah usulan tentang suatu kegiatan yang memuat kerangka atau

garis besar kegiatan yang hendak dilaksanakan. Proposal penelitian juga

merupakan gambaran secara terperinci tentang proses yang akan dilakukan

oleh peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama

proses penelitian berlangsung. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam

suatu penelitian proposal pada dasarnya merupakan peta acuan tentang

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Secara umum suatu proposal

penelitian memiliki tujuan:

1. Memberi penjelasan kegiatan yang akan dilaksanakan

2. Melukiskan kegiatan yang hendak dilaksanakan

Proposal memiliki arti sangat penting bagi setiap peneliti dalam usaha

mepercepat pelaksanaan, meningkatkan serta menjaga kualitas hasil

penelitian. Proposal penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis

sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti. Penyusunan proposal

atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan peneliti

sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal PTK dapat membantu memberi

arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi

selama penelitian berlangsung. Proposal PTK adalah gambaran tentang proses

yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah dalam pelaksanaan

tugas pembelajaran.

Page 2: BAB II PTK

2.2 Format Proposal PTK

Format Proposal PTK pada dasarnya berisi komponen-komponen sebagai

berikut:

1. Halaman Judul (Kulit Luar) Terdiri dari:

a. Judul

b. Nama tim peneliti

c. Lembaga asal (LPTK), dan

d. Tahun.

2. Halaman Pengesahan

Halaman Pengesahan berisi judul PTK, bidang ilmu, kategori

penelitian, ketua tim peneliti (lengkap dengan gelar, NIP,

golongan/pangkat, jabatan fungsional, jurusan, institusi), tim peneliti (juga

lengkap dengan gelar, NIP, golongan/pangkat, jabatan fungsional, jurusan,

institusi), lokasi penelitian, lama penelitian, biaya penelitian, dan sumber

dana. Kemudian dilanjutkan dengan tempat tanggal pembuatan, tanda

tangan ketua tim peneliti, diketahui pimpinan institusi dan menyetujuinya.

3. Isi Utama Proposal

Isi utama proposal dalam garis besarnya berisi judul penelitian, latar

belakang masalah, identifikasi masalah dan perumusan masalah, cara

memecahkan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori dan

hipotesis tindakan, rencana penelitian, jadwal penelitian, rancangan

anggaran, daftar pustaka dan lampiran.

a. Judul Penelitian

Judul PTK hendaknya dirumuskan secara singkat, padat,

spesifik dan tidak memberi kemungkinan penafsiran yang

beragam, serta mencerminkan permasalahan pokok yang akan

Page 3: BAB II PTK

dipecahkan. Jumlah kata dalam judul sebaiknya tidak lebih dari 20

kata, dan judul harus memberikan gambaran tentang apa yang

dipermasalahkan dalam PTK, misalnya masalah yang dikaji adalah

peningkatan efektifitas pembelajaran sejarah, dan bentuk tindakan

yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah adalah

dengan mengembangkan keterampilan intelektual siswa, maka

judul yang dirumuskan adalah “Meningkatkan Efektifitas

Pembelajaran Sejarah dengan Mengembangkan Keterampilan

Intelektual Siswa” .

b. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menguraikan kondisi objektif yang

mendorong PTK itu dilaksanakan. Kondisi ini merupakan hasil

identifikasi guru terhadap masalah proses pembelajaran yang

diselenggarakan. Penyusunan latar belakang masalah hendaknya

dimulai dari penghayatan permasalahan yang bersifat umum,

kemudian dilanjutkan dengan permasalahan yang agak khusus,

baru setelah itu mengacu pada permasalahan yang sangat khusus,

misalnya mengenai ketidak efektifan pembelajaran sejarah,

permasalahan bisa dimulai dari fenomena yang terjadi ditingkat

nasional, propinsi, baru setelah itu mengacu pada permasalahan

dikelas yang diteliti.

c. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah merupakan kegiatan untuk mendeteksi,

melacak, dan menjelaskan berbagai aspek permasalahan yang

berkaitan dengan topik penelitian dan masalah yang akan diteliti.

Contoh identifikasi masalah dari judul PTK “Meningkatkan

Efektifitas Pembelajaran Sejarah dengan Mengembangkan

Page 4: BAB II PTK

Keterampilan Intelektual Siswa”, dari judul tersebut sedikitnya

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Ketidak efektifan pembelajaran sejarah

2. Kurangnya pengembangan keterampilan inteletual siswa

3. Dan lain-lain

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, selanjutnya

dirumuskan masalah yang akan dijadikan topik penelitian

dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan disertai alternatif

tindakannya.

d. Cara Memecahkan Masalah

Cara memecahkan masalah adalah cara, posedur, atau

tindakan yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah, dimulai

dengan menguraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan,

dengan solusi yang sesuai kaidah penelitian tindakan kelas. Cara

memecahkan masalah ditentukan berdasarkan akar masalahnya,

yang dirumuskan dalam bentuk tindakan (action) sebagai solusi

terhadap masalah yang dihadapi.

e. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan PTK merupakan keinginan peneliti atas hasil

tindakan dengan mengetengahkan indikator-indikator yang hendak

ditemukan, terutama yang berkaitan dengan variabel penelitian.

Tujuan penelitian harus terjawab dalam kesimpulan hasil

penelitian, sebagai target dari kegiatan PTK yang dilaksanakan,

oleh karena itu, tujuan penelitian harus dinyatakan secara spesifik,

dalam pernyataan yang jelas dan tegas sehingga tidak ada

kesimpangsiuran dalam hal arti. Adapun manfaat penelitian itu

Page 5: BAB II PTK

dirumuskan dari hasil penelitian dengan mengemukakan hal-hal

positif yang akan diperoleh melalui pencapaian tujuan PTK.

f. Kerangka Teori dan Hipotesis Tindakan

Kerangka teori adalah jawaban sementara terhadap

permasalahan secara teoritis. Pada kerangka teori harus

menguraiakan landasan subtantif penelitian dalam arti teoritik dan

metodologi yang digunakan peneliti dalam menentukan alternatif

tindakan yang akan dimplementasikan. Untuk keperluan ini,

peneliti bisa membaca buku atau teori relevan yang masih up to

date, penelitian terdahulu yang masih relevan, menggali dari

internet, media massa, maupun jurnal profesional. Teori-teori yang

telah dirangkum tentunya tidak telan begitu saja, tapi harus benar-

benar diramu dan direfleksikan dengan kebutuhan penelitian.

Sedangkan hipotesis tindakan merupakan alternatif tindakan yang

dipandang paling tepat dalam memecahkan masalah.

g. Rencana Penelitian

1. Setting Penelitian: Menjelaskan tentang tempat, waktu, dan

siklus PTK yang akan dilakukan.

2. Subjek Penelitian: Merumuskan siapa saja yang akan dikenai

tindakan, berapa jumlahnya, saat ini dikelas berapa, bagaimana

komposisi siswa laki-laki dan perempuan, serta latar belakang

sosial ekonomi yang relevan dengan tema penelitian.

3. Variabel yang diselidiki: Pada bagian ini ditentukan variabel –

variabel penelitian yang dijadikan titik – titik incar untuk

menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat

berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru,

bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan

belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran

Page 6: BAB II PTK

KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan

bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa,

implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan

sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa keingintahuan

siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan,

motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman

belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan

sebagainya.

4. Rencana Tindakan: Pada bagian ini digambarkan tindakan apa yang yang

akan dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, seperti:

a. Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan

dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry

behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi

masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat

– alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain – lin yang

terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan

alternative – alternative solusi yang akan dicobakan dalam

rangka perbaikan masalah. Format kemitraan antara guru

dengan dosen LPTK juga dikemukakan pada bagian ini.

b. Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan

di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur

tindakan yang akan diterapkan.

c. Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur

perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan

produk dari implementasi tindakan perbaikan yang

dirancang.

d. Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis

terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan

Page 7: BAB II PTK

proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar,

personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana

bagi tindakan daur berikutnya. perencanaan, implementasi

tindakan, observasi dan interpretasi, analisis, serta refleksi.

5. Model PTK yang digunakan: Pada bagian ini, dipertegas dan

diperjelas model PTK yang digunakan dalam penelitian beserta

alasan pemilihannya. Apakah Kemmis & Tagart, John Elliot,

Hopkins, atau adaptasi/modifikasi dari semua itu, bahkan

mungkin model hasil rekayasa sendiri.

6. Data dan Cara Pengumpulannya: Pada bagian ini menguraikan

apa saja data yang dibutuhkan dan bagaimana data tersebut

dikumpulkan, apakah dengan wawancara, checklist, tes,

angket, dokumentasi, atau metode yang lain.

7. Indikator Kinerja: Pada bagian ini tolak ukur keberhasilan

tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga

memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui

PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa

misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk

pengurangan (jumlah jenis dan atau tingkat

kegawatan)miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga

sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang

dimaksud.

8. Tim Peneliti dan Tugasnya: Pada bagian ini hendaknya

dicantumakan nama – nama anggota tim peneliti dan uraian

tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang

dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.

h. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian merupakan urutan kerja mulai dari awal sampai

akhir penyusunan laporan PTK. Jadwal penelitian dapat

Page 8: BAB II PTK

ditampilkan dalam bentuk gant chart atau matrik, yang mencakup

jenis kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan kapan

pelaksanaannya.

i. Rancangan Anggaran

Menjelaskan anggaran biaya yang diperlukan untuk PTK, yang

mana hal ini lebih baik ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga

mudah dipahami.

j. Daftar Pustaka

Menuliskan bahan-bahan pustaka yang dijadikan rujukan dalam

PTK yang diusulkan, baik itu buku, majalah, jurnal, website, dan

sebagainya.

k. Lampiran

Melampirkan semua bahan-bahan yang digunakan dalam PTK,

seperti: Silabus, RPP, CD pembelajaran, LKS, Soal pre dan post

test, Lembar observasi, dan daftar riwayat hidup penetili.

Page 9: BAB II PTK

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Proposal adalah usulan tentang suatu kegiatan yang

memuat kerangka atau garis besar tentang kegiatan yang

hendak dilaksanakan.

2. Proposal pada dasarnya merupakan peta acuan tentang

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti yang

memiliki tujuan memberi penjelasan kegiatan yang akan

dilaksanakan dan melukiskan kegiatan yang hendak

dilaksanakan.

3. Format Proposal PTK pada dasarnya berisi komponen-

komponen sebagai berikut:

a. Halaman Judul (Kulit Luar), yang berisi judul, nama

tim peneliti, lembaga asal (LPTK), dan tahun.

b. Halaman Pengesahan, yang berisi judul PTK,

bidang ilmu, kategori penelitian, ketua tim peneliti

(lengkap dengan gelar, NIP, golongan/pangkat,

jabatan fungsional, jurusan, institusi), tim peneliti

(juga lengkap dengan gelar, NIP, golongan/pangkat,

jabatan fungsional, jurusan, institusi), lokasi

penelitian, lama penelitian, biaya penelitian, dan

sumber dana. Kemudian dilanjutkan dengan tempat

tanggal pembuatan, tanda tangan ketua tim peneliti,

diketahui pimpinan institusi dan menyetujuinya.

c. Isi Utama Proposal, yang dalam garis besarnya

berisi judul penelitian, latar belakang masalah,

identifikasi masalah dan perumusan masalah, cara

memecahkan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kerangka teori dan hipotesis tindakan,

Page 10: BAB II PTK

rencana penelitian, jadwal penelitian, rancangan

anggaran, daftar pustaka dan dan lampiran.

3.2 Saran

Page 11: BAB II PTK

DAFTAR PUSTAKA

Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser.

Basrowi, M, Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan

Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Insan Cendekia.

Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas.

Bandung: Rosdakarya.

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Yrama Widya.