BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian...

19
26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA E. Produktivitas Kerja Karyawan 1. Definisi Produktivitas Kerja Karyawan Pengertian produktivitas kerja karyawan telah banyak dikemukakan para ahli, baik ahli ekonomi, manajemen, manajemen sumber daya manusia, maupun ahli perilaku organisasi. Siagian (2002) mendefinisikan produktivitas sebagai kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar- besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal. Hal senada juga dinyatakan oleh Nawawi (1998), bahwa produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber kerja yang dipergunakan (input). Dari pengertian tersebut maka produktivitas dipandang sebagai rasio antara keluaran (output) dengan masukan (input). Untuk itu produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang diperoleh lebih besar daripada sumber kerja yang dipergunakan. Sebaliknya produktivitas kerja dikatakan rendah, jika hasil yang diperoleh lebih kecil daripada sumber kerja yang dipergunakan. 11

Transcript of BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian...

Page 1: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

E. Produktivitas Kerja Karyawan

1. Definisi Produktivitas Kerja Karyawan

Pengertian produktivitas kerja karyawan telah

banyak dikemukakan para ahli, baik ahli ekonomi,

manajemen, manajemen sumber daya manusia, maupun

ahli perilaku organisasi.

Siagian (2002) mendefinisikan produktivitas

sebagai kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-

besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan

menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin

yang maksimal. Hal senada juga dinyatakan oleh Nawawi

(1998), bahwa produktivitas adalah perbandingan terbaik

antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah

sumber kerja yang dipergunakan (input). Dari pengertian

tersebut maka produktivitas dipandang sebagai rasio

antara keluaran (output) dengan masukan (input). Untuk

itu produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil yang

diperoleh lebih besar daripada sumber kerja yang

dipergunakan. Sebaliknya produktivitas kerja dikatakan

rendah, jika hasil yang diperoleh lebih kecil daripada

sumber kerja yang dipergunakan.

11

Page 2: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

27

Produktivitas kerja juga dinyatakan sebagai

efektivitas menunjukkan sejauh mana tujuan, sasaran atau

hasil yang direncanakan dapat dicapai. Sedang efisiensi

menunjukkan sejauhmana sumber daya yang tersedia

digunakan dengan benar. Dengan kata lain, efektivitas

menunjukkan kemampuan untuk mencapai tujuan,

sasaran, atau target yang telah ditetapkan, sedang efisiensi

menunjukkan kemampuan untuk memperoleh keluaran

atau hasil tertentu dengan menggunakan sumberdaya atau

masukan yang minimal (Handoko, 1994 dalam Sasmita,

2007). Beberapa pendapat yang memandang produktivitas

kerja sebagai kombinasi dari efisiensi dan efektivitas

dikemukakan oleh Robbins (1996), bahwa produktivitas

sebagai suatu kinerja yang mencakup keefektifan dan

efisiensi. Pendapat Robbins (1996) sejalan dengan

pendapat Bettignies (1985), produktivitas telah

dirumuskan sebagai hasil penjumlahan (summing-up) dari

efektivitas + efisiensi. Sedang Atmosaeprapto (2001)

memandang produktivitas sebagai fungsi dari efektivitas

pencapaian sasaran dan efisiensi penggunaan masukan.

Produktivitas = f (efektivitas, efisiensi). Hubungan antara

efektivitas dan efisiensi dalam fungsinya sebagai penentu

produktivitas (dalam Sasmita, 2007). Dengan demikian

dapat dikatakan sebagai hasil, produktivitas menunjukkan

ukuran teknis, yang menunjukkan perbandingan antara

Page 3: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

28

keluaran yang dihasilkan dengan masukan sumber-sumber

yang digunakan, atau sebagai kombinasi dari efektivitas

dalam mencapai sasaran dan efisiensi dalam penggunaan

sumberdaya masukan.

Aigner (1986) yang dikutip oleh Sasmita (2007),

sebagai suatu proses, pengertian produktivitas intinya

mengandung makna “the will” (keinginan) dan “effort”

(upaya) manusia untuk berusaha meningkatkan kualitas

kehidupan dan penghidupan disegala bidang. Berkaitan

dengan pendapat tersebut Kopelman (1985) juga

menyatakan produktivitas sebagai “state of mind-mind

being confident that tomorrow can better than to day

through one’s own effort”, artinya suatu sikap mental

yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa

mutu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan

hari esok lebih baik dari hari ini. Definisi tersebut sejalan

dengan pengertian produktivitas yang dinyatakan oleh

Dewan Produktivitas Nasional seperti yang dikutip oleh

Umar (2003) yaitu suatu sikap mental yang selalu

berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu

kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari

esok lebih baik dari hari ini. Sikap mental yang demikian

membuat orang selalu mencari perbaikan-perbaikan dan

peningkatan-peningkatan. Orang yang memiliki sikap

seperti itu akan terdorong menjadi dinamis, kreatif,

Page 4: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

29

inovatif, dan terbuka, namun tetap kritis dan tanggap

terhadap ide-ide baru dan perubahan-perubahan.

Mengikuti pendapat para ahli di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengertian produktivitas pada dasarnya

dapat dilihat sebagai hasil dan juga sebagai proses.

Sebagai hasil, produktivitas menunjukkan ukuran teknis,

yang menunjukkan perbandingan antara keluaran yang

dihasilkan dengan masukan sumber-sumber yang

digunakan, atau sebagai kombinasi dari efektivitas dalam

mencapai sasaran dan efisiensi dalam penggunaan

sumberdaya masukan. Sebagai proses, esensi pengertian

produktivitas mengandung makna sikap mental yang

selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus

lebih baik dari hari ini. Dalam kontek pekerjaan,

produktivitas berarti, cara kerja hari ini harus lebih baik

dari cara kerja kemarin, dan hasil yang dicapai besok

harus lebih banyak atau lebih baik dari yang diperoleh

hari ini.

2. Teori Produktivitas Kerja

Produktivitas yang diukur oleh daya guna

(efisiensi) penggunaan personel sebagai tenaga kerja,

Produktivitas ini digambarkan dari ketepatan penggunaan

metode atau cara kerja dan alat yang tersedia sehingga

volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai waktu

Page 5: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

30

yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material

yang tidak dapat dinilai dengan uang sehingga

produktivitas kerja ini hanya dapat digambarkan melalui

efisiensi personal dalam melak-sanakan tugas-tugas

pokoknya. Produktivitas ini dapat diperoleh gambarannya

dari dedikasi, loyalitas, kesungguhan, disiplin, ketepatan

penggunaan metode atau cara kerja dan lain-lain yang

tampak selama personal sebagai tenaga kerja

melaksanakan volume dan beban kerjanya.

Faktor kunci yang mempengaruhi tinggi

rendahnya produktivitas adalah sikap orang-orang yang

bekerjasama. Untuk memacu agar karyawan memiliki

produktivitas yang tinggi maka usaha yang harus

dilakukan adalah usaha perbaikan sumber daya manusia,

sehingga akan ditemukan sumber daya manusia yang

profesional. Maister (2004) menekankan profesionalisme

bukan hanya sekedar pengetahuan teknologi dan

manajemen tetapi profesionalisme lebih merupakan suatu

sikap. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Siagian

(2002) menyatakan masalah produktivitas kerja dapat

dilihat masalah keperilakuan, tetapi juga dapat

mengandung aspek-aspek teknis. Untuk mengatasi hal

inilah perlu adanya pemahaman yang tepat tentang faktor-

faktor penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas

kerja. Faktor-faktor tersebut adalah :

Page 6: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

31

a. Perbaikan terus-menerus

Dalam hal ini diharapkan tidak adanya titik jenuh

dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah

satu implikasinya ialah bahwa seluruh komponen

perusahaan harus melakukan perbaikan secara terus-

menerus

b. Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan

Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan

secara terus-menerus ialah peningkatan mutu hasil

pekerjaan oleh semua orang dan komponen

perusahaan. Jika secara tradisional ditekankan

pentingnya orientasi hasil untuk dianut oleh

manajemen, dewasa ini lebih ditekankan lagi orientasi

hasil kerja dengan mutu yang semakin tinggi.

c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling

strategik di dalam organisasi. Tidak ada pilihan lagi

bagi manajemen kecuali menerima hal ini.

Memberdayakan manusia dengan berbagai kiat seperti

: mengangkat harkat dan martabat manusia, manusia

mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada

manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan

untuk melanggar hak-hak tersebut. Suatu kiat yang

terbukti ampuh dalam pemberdayaan sumber daya

manusia dalam organisasi ialah penerapan gaya

Page 7: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

32

manajemen yang berpartisipatif melalui proses

demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi, dan

pemerkayaan mutu kekaryaan.

3. Ciri-Ciri dari Produktivitas Kerja

Menurut Ranfd (dalam Timpe, 1992), ciri

karyawan yang memiliki produktivitas kerja tinggi

meliputi : (Sasmita, 2007)

a. Lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan

1) Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat

2) Kompeten secara professional

3) Kreatif dan inovatif

4) Selalu meningkatkan diri.

b. Bermotivasi tinggi

1) Memiliki komitmen terhadap pekerjaan

2) Tekun bekerja secara produktif pada suatu tugas

sampai selesai

3) Mempunyai kemauan keras untuk bekerja (Selalu

Sibuk)

4) Bekerja efektif dengan atau tanpa pengawasan

c. Dewasa

1) Berintegritas tinggi, bersikap seadanya, jujur, dan

tulus

2) Mantap secara emosional, dan percaya diri

3) Mandiri, percaya diri, dan berdisiplin tinggi

4) Dapat bekerja dibawah tekanan

Page 8: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

33

d. Dapat bergaul dengan efektif

1) Pribadi yang menyenangkan, dapat diterima baik

oleh atasan dan sesama rekan kerja.

2) Berkomunikasi dengan jelas, dan terbuka terhadap

saran-pendengar yang baik.

3) Bekerja produktif dalam rangka upaya tim

4) Bekerja sama berbagi gagasan berbagi

gagasan/membantu teman dalam bekerja.

Dengan demikian dalam penelitian ini karyawan

dikatakan produktif apabila mampu menunjukkan ciri-ciri

lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan, bermotivasi

tinggi, dewasa, dapat bergaul dengan efektif, maka dapat

dikatakan karyawan memiliki tingkat produktivitas kerja

yang tinggi (Ranfd, Timpe, 1992, dalam Sasmita, 2007).

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Kerja

Banyak faktor yang mempengaruhi produktifitas

kerja yang baik yang berhubungan dengan tenaga kerja

maupun yang berhubungan dengan lingkungan

perusahaan dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan.

Menurut Anoraga (2001) faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas adalah :

a. Pendidikan, pada umumnya seseorang yang memiliki

tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki

produktivitas kerja yang tinggi.

Page 9: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

34

b. Motivasi, dengan mengetahui motivasi dari karyawan,

maka pimpinan dapat membimbing dan mendorong

karyawan untuk bekerja lebih baik.

c. Disiplin kerja, kediplinan dapat dibina melalui latihan-

latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu

dan biaya yang akan memberikan pengaruh positif

terhadap produktivitas kerja karyawan.

d. Ketrampilan, ketrampilan banyak pengaruhnya

terhadap produktivitas karyawan. Ketrampilan dapat

ditingkatkan melalui kursus-kursus, latihan dan lain

sebagainya.

e. Sikap Etika Kerja, sikap seseorang atau kelompok

orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras

dan simbang di dalam kelompok itu sendiri maupun

dengan kelompok lain, dan etika dalam hubungan

kerja sangat penting artinya karena dengan terciptanya

hubungan tersebut dalam proses produksi akan

meningkatkan produktivitas kerja.

f. Gizi dan Kesehatan, gizi yang baik akan

mempengaruhi kesehatan karyawan, dan semua itu

akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja

karyawan.

g. Tingkat Penghasilan, Dengan penghasilan yang

cukup, akan memberikan semangat kerja bagi tiap

Page 10: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

35

karyawan untuk memacu prestasi kerja sehingga

produktivitas kerja akan tercapai.

h. Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja, Hal ini sangat

penting untuk mendapat perhatian karena sering

karyawan enggan bekerja karena tidak ada

kekompakan kerja atau ruang kerja yang tidak

nyaman, hal ini akan mengganggu kerja karyawan.

i. Teknologi, Dengan adanya kemajuan teknologi yang

semakin otomatis dan canggih, dapat mendukung

tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam

melaksanakan pekerjaan.

j. Sarana Produksi, Faktor-faktor produksi harus

memadai dan saling mendukung dalam proses

produksi.

k. Jaminan Sosial, Perhatian dan pelayanan perusahaan

kepada setiap karyawan, menunjang kesehatan dan

keselamatan. Dngan harapan agar karyawan semakin

bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja.

l. Manajemen, Dengan manajemen yang baik, maka

karyawan akan terorganisasi dengan baik pula.

Dengan demikian, produktivitas kerja karyawan akan

tercapai.

m. Kesempatan Berprestasi, setiap orang dapat

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya,

Page 11: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

36

dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka

karyawan akan meningkatkan produktivitasnya.

F. Lingkungan Kerja Fisik

1. Definisi Lingkungan Kerja Fisik

Gie (2000) mendefinisikan lingkungan kerja fisik

sebagai segenap faktor fisik yang bersama-sama

merupakan suatu suasana fisik yang melingkupi suatu

tempat kerja. Nitisemito (2001) mendefinisikan

lingkungan kerja fisik sebagai segala sesuatu yang ada di

sekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya

dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan

misalnya kebersihan, musik dan lain-lain. Menurut

Triguno (1999) lingkungan kerja fisik adalah sarana dan

prasarana yang ada di tempat karyawan bekerja yang

mempengaruhi karyawan didalam menjalankan tugas-

tugas yang dibebankan Sedang lingkungan kerja fisik

menurut Sedarmayanti (2001) adalah semua keadaan

berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang

dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung

maupun scara tidak langsung. Kemudian Moekijat (2002)

mendefinisikan lingkungan kerja fisik sebagai sesuatu

yang berada di sekitar para pekerja yang meliputi cahaya,

warna, udara, suara serta musik yang mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Page 12: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

37

Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik adalah keadaan

fisik dimana para karyawan menjalankan tugas kewajiban

yang mempengaruhinya dalam menjalankan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya sehari-hari.

2. Teori Lingkungan Kerja

Perlengkapan dan mesin-mesin yang

dipergunakan dan tata ruang yang diikuti mempengaruhi

lingkungan kerja fisik perusahaan pada umumnya, akan

tetapi pewngaruh yang lebih besar adalah kondisi-kondisi

kerja fisik dalam kondisi-kondisi mana pekerjaan harus

dilakukan. Kondisi-kondisi pekerjaan ini harus

menyenangkan, enak dan mengakibatkan kebiasaan-

kebiasaan pekerjaan yang baik. Untuk memberikan

kondisi yang demikian memerlukan perencanaan

(Moekijat, 2002).

Diantara faktor-faktor yang penting dari pada

lingkungan kerja fisik dalam kebanyakan perusahaan

adalah : penerangan, kebersihan dan warna, udara, suara,

dan keamanan (Moekijat, 2002).

Perencanaan untuk lingkungan fisik tidak dapat

dipertimbangkan secara dari pada bidang-bidang

perencanaan perusahaan yang penting lainnya. Semua

harus dikoordinir dengan seksama (Moekijat, 2002).

Page 13: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

38

3. Ciri-Ciri dari Lingkungan Kerja Fisik

Moekijat (2002) menyatakan bahwa ciri-ciri dari

lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut :

a. Perpindahan pegawai berkurang

Pelaksanaan pekerjaan yang sukses memerlukan

penerangan yang baik. Penerangan yang baik

membantu karyawan untuk melihat dengan cepat,

mudah dan senang. Kondisi tersebut berdampak pada

perpindahan pegawai berkurang.

b. Semangat kerja lebih tinggi

Semangat kerja para pegawai yang lebih baik akan

diperoleh apabila mereka merasa bahwa manajemen

(pimpinan) menaruh perhatian terhadap keadaan baik

mereka, dan apabila suasana pekerja menyenangkan.

Penerangan yang baik dsan penggunaan warna yang

tepat dapat membantu meningkatkan semangat kerja

karyawan.

c. Hasil pekerjaan lebih banyak atau mampu memenuhi

standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Perubahan kondisi-kondisi penerangan yang kurang

menjadi kondisi-kondisi penerangan yang baik

hamper selalu mengakibatkan tambahan dalam tingkat

hasil pekerjaan.

Page 14: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

39

d. Keletihan berkurang

Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang

sangat diperlukan, apalagi dalam ruangan tersebut

penuh pegawai. Pertukaran udara yang cukup dalam

ruangan akan menyebabkan kesegaran fisik karyawan

dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sebaliknya

pertukaran udara yang kurang akan dapat

menimbulkan rasa pengap sehingga mudah

menimbulkan kelelahan dari karyawan. Begitu juga

dengan adanya suara gaduh, karyawan mungkin tidak

menyadari pengaruh kegaduhan suara, tetapi setelah

beberapa waktu orang akan menjadi sangat lelah dan

lekas marah sebagai pengaruh suara yang gaduh.

e. Suasana kantor memungkinkan menjadi tampak

menyenangkan dan menarik pemandangan.

Pewarnaan ruangan kantor yang baik memungkinkan

ruangan menjadi tampak menyenangkan dan menarik

pemandangan.

f. Mengurangi kejenuhan karyawan dalam bekerja.

Warna tidak hanya mempercantik ruangan tempat

bekerja akan tetapi juga membantu karyawan

mengurangi kejenuhan saat bekerja.

g. Kerasan untuk berlama-lama di lingkungan

perusahaan

Page 15: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

40

Kebersihan mempunyai kaitan erat dengan kesehatan,

karena kebersihan yang terjaga dapat penyebabkan

karyawan merasa nyaman berada di dalam ruangan

kerja, sehingga secara psikologis karyawan akan

merasa lebih betah untuk berlama-lama dalam ruangan

kantor.

h. Konsentrasi karyawan saat bekerja lebih baik.

Sebagian besar dari pekerjaan merupakan

membutuhkan konsentrasi pikiran, oleh karena itu

diusahakan agar jangan banyak terjadi suara-suara

gaduh. Suara yang gaduh menyebabkan kesulitan

memusatkan fikiran, dalam menggunakan telepon dan

dalam melaksanakan pekerjaan kantor dengan baik.

i. Mutu pekerjaan yang dihasilkan karyawan lebih baik.

Perubahan kondisi-kondisi penerangan yang kurang

menjadi kondisi-kondisi penerangan yang baik hampir

selalu mengakibatkan tambahan dalam tingkat hasil

pekerjaan.

j. Kesenangan dan kesehatan karyawan yang bertambah

baik.

Adanya ventilasi udara yang cukup untuk pertukaran

udara, dan fasilitas-fasilitas seperti : Air Conditioning

mampu meningkatkan kesenangan dan kesehatan

karyawan yang berada di dalamnya. Selain itu dengan

Page 16: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

41

adanya hal-hal tersebut mampu memberikan

keuntungan-keuntungan ekonomi bagi perusahaan.

k. Karyawan lebih tenang dalam bekerja.

Warna mempengaruhi proses-proses perasaan,

pengertian, dan pikiran. Misalnya warna biasanya

mempunyai pengaruh yang penting atas tekanan darah

dan ketegangan syaraf. Warna tertentu akan

mempengaruhi pikiran dari beberapa orang dengan

perasaan atau pikiran yang baik, warna lain

mempunyai pengaruh yang sebaliknya. Dengan

demikian pemilihan warna yang tepat akan

mempengaruhi ketenangan karyawan dalam bekerja.

G. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap

Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi

manajemen dewasa ini, keberadaannya dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhinya

adalah lingkungan kerja fisik karyawan (Anoraga dan

Suyatni, 2001). Sedarmayati (2001) menyatakan bahwa

lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan sangat penting

untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja

fisik tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu

perusahaan, namun lingkungan kerja fisik mempunyai

pengaruh langsung terhadap para karyawan yang

Page 17: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

42

melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja

yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan

produktivitas kerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak

memadai akan dapat menurunkan produktivitas kerja. Gomes

(2001) juga menyatakan bahwa lingkungan fisik kerja

tidak nyaman akan mengurangi kesempatan bagi pekerja

untuk bekerja secara efisien dan efektif. Seorang karyawan

yang bekerja di lingkungan kerja fisik yang mendukung dia

untuk bekerja secara optimal akan menghasilkan

produktivitas kerja yang baik, sebaliknya jika seorang

karyawan bekerja dalam lingkungan kerja fisik yang tidak

memadai dan mendukung dia untuk bekerja secara optimal

akan membuat karyawan yang bersangkutan menjadi malas,

cepat lelah sehingga produktivitas kerja karyawan tersebut

akan rendah. Menurut Moekijat (2002) untuk mendapatkan

suasana, kerja yang baik, perlu memperhatikan berbagai

faktor penunjang dalam lingkungan kerja fisik, seperti :

penerangan, kebersihan dan warna, udara, suara, dan

keamanan.

Penjelasan tersebut di atas didukung oleh hasil

penelitian yang dilakukan oleh Wantoro (2006) dengan

subyek karyawan bagian produksi di PT. Poliplas Makmur

Sentosa, menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik yang

diukur melalui indikator : sarana penerangan, pencahayaan

matahari, kebersihan ruang kerja, paduan warna di ruang

Page 18: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

43

kerja, ventilasi udara, tingkat gangguan suara, rasa aman

terhadap kepemilikan barang pribadi dan beraktivitas di

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan PT. Poliplas Makmur Sentosa

Ungaran dengan kontribusi sebesar 0,424 atau 42,40 %.

Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto

(2006) dengan subyek karyawan bagian produksi di PT. Bina

Guna Kimia Ungaran juga menunjukkan bahwa lingkungan

kerja fisik yang diukur dengan indikator : kualitas

penerangan di ruang kerja, kebersihan ruang kerja, kualitas

paduan warna di ruang kerja, kecukupan ventilasi udara, dan

tingkat kebisingan ruang kerja secara signifikan berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Bina Guna

Kimia Ungaran, namun kontribusi yang diberikan dalam hal

ini hanya sebesar 0,250 atau 25,00 %. Dari hasil-hasil

penelitian yang pernah dilakukan tersebut memberikan

sebuah penguatan bahwa lingkungan kerja fisik karyawan

yang nyaman akan mampu meningkatkan produktivitas kerja

karyawan. Namun demikian dalam penelitian tersebut juga

dijelaskan bahwa konstribusi faktor lingkungan kerja fisik

antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki

pengaruh yang berbeda terhadap produktivitas kerja

karyawannya. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh

Amir & Sahibzada dengan judul Dampak Lingkungan

Kantor Terhadap Tingkat Produktivitas Karyawan Di Sektor

Page 19: BAB II Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/2/T1... · Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan

44

Swasta Pakistan menunjukkan bahwa confort of level office

memiliki korelasi sebesar 0,468 signifikan pada taraf 0,01

dan office layout memiliki korelasi sebesar 0,376 signifikan

pada taraf 0,01. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Taiwo

(2008) dengan judul Pengaruh lingkungan kerja Pada

Produktivitas Pekerja (Studi Kasus Pada Pekerja Minyak dan

Gas di Lagos, Nigeria) menunjukkan jika kondisi kerja yang

buruk memberikan kontribusi terhadap rendahnya

produktivitas karyawan, dibuktikan nilai t-hitung (3,61) > t-

tabel (2,00).

Dari uraian penjelasan di atas memberikan deskripsi

secara jelas, bahwa lingkungan kerja fisik merupakan salah

satu faktor yang memiliki kontribusi dalam peningkatan

produktivitas kerja karyawan.

H. Hipotesis Penelitian

Ha : Lingkungan kerja fisik dapat dijadikan sebagai

prediktor terhadap produktivitas kerja karyawan Le

Bringin Hotel Salatiga