BAB II pkl

6
BAB II KEADAAN UMUM BPBAPAL (lengkap) 2.1 Lokasi BPBAPL Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut (BPBAPL) terletak di Ketinggian 1,5 m dari permukaan laut Pantai Utara.Mempunyai lahan dengan luas 15 ha denga rincian 12 ha merupakan lahan pertambakan, sedangkan 3 ha lainnya merupakan lahan perumahan dan perkantoran. Sepanjang pantainya sendiri merupakan tipe pantai berpasir hitam. Suasana sekitar lokasi adalah suasana laut dengan mayoritas tumbuhan disekitar lokasi adalah pohon bakau, sedangkan pekerjaan utama penduduk di sekitar umumnya bekerja sebagai petambak dan nelayan. Ketinggian tempat diatas permukaan laut sekitar 1,5 m dengan rentang suhu berkisar 24 o C - 33 o C dan pH air rata-rata 6 – 8.5, DO berkisar 3 – 4.5 mg/liter dan tingkat kecerahan 35 cm. Sumber air dalam kegiatan budidaya, BPBAPL dalam mengairi areal pertambakan berasal dari saluran irigasi teknisi dengan debit air yang mengaliri areal pertambakan 50 – 100 liter/detik yang di pengaruhi oleh pasang surut laut Pantai Utara dengan penggunaan pompa submersible,. Suplai air bersih berasal dari air tanah,

Transcript of BAB II pkl

Page 1: BAB II pkl

BAB II

KEADAAN UMUM

BPBAPAL (lengkap)

2.1 Lokasi BPBAPL

Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut (BPBAPL) terletak di

Ketinggian 1,5 m dari permukaan laut Pantai Utara.Mempunyai lahan dengan

luas 15 ha denga rincian 12 ha merupakan lahan pertambakan, sedangkan 3 ha

lainnya merupakan lahan perumahan dan perkantoran.

Sepanjang pantainya sendiri merupakan tipe pantai berpasir hitam.

Suasana sekitar lokasi adalah suasana laut dengan mayoritas tumbuhan disekitar

lokasi adalah pohon bakau, sedangkan pekerjaan utama penduduk di sekitar

umumnya bekerja sebagai petambak dan nelayan. Ketinggian tempat diatas

permukaan laut sekitar 1,5 m dengan rentang suhu berkisar 24oC - 33oC dan pH

air rata-rata 6 – 8.5, DO berkisar 3 – 4.5 mg/liter dan tingkat kecerahan 35 cm.

Sumber air dalam kegiatan budidaya, BPBAPL dalam mengairi areal

pertambakan berasal dari saluran irigasi teknisi dengan debit air yang mengaliri

areal pertambakan 50 – 100 liter/detik yang di pengaruhi oleh pasang surut laut

Pantai Utara dengan penggunaan pompa submersible,. Suplai air bersih berasal

dari air tanah, adapun untuk denah dan fasilitas di BPBAPL ini bisa dilihat di

lampiran1

2.2 Organisasi BPBAPL

Awal berdirinya balai ini di tahun 1975 dengan nama Unit Pembinaan

Budidaya Air Payau (UPBAP) dengan pergantian masa jabatan ketua balai saat itu

dipimpin diantaranya dipimpin oleh Ir. Miftah (1975-1980), Thayeb Mustafa

(1980-1984), Ir. Hery Herawan (1984-1990) dan terakhir oleh Ir. Tien Hindasah (

1990-1998). Pada tahun 1998, UPBAP mengganti nama menjadi Balai

Pengembangan Budidaya Air Payau (BPBAP) yang dijabat oleh Tata Tamami,

A.Pi di tahun 1998 sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2002 BPBAP

mengganti nama nya lagi menjadi menjadi BPBPLAPU sesuai dengan Keputusan

TOSHIBA, 11/02/12,
Page 2: BAB II pkl

Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 821.2/SK.860 G/Peg/2002 tanggal 2 Juli

2002 tentang alih tugas/alih jabatan di lingkungan Dinas Perikanan dan Kelautan

Provinsi Jawa Barat, maka BPBAP berubah menjadi Balai Pengembangan

Budidaya Perikanan Laut, Air Payau dan Udang (BPBPLAPU) dengan status

Eselon III. Dengan pergantian masa jabatan ketua balai saat itu Ir. Acmad

Dermawan, BA dari tahun (2002-2005), selanjutnya dipimpim kembali oleh Tata

Tamami,A.Pi (2005-2007) Dan Dede Sunendar, A.Pi (2007-sekarang).

Salah satu lembaga pengkajian, penerapan, dan pengembangan teknologi

perikanan ikan laut dan air payau, maka BPBPLAPU Karawang memiliki Tugas

Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan

Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 45 tahun 2002 tentang tugas pokok, fungsi

dan rincian tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Perikanan

Provinsi Jawa Barat.

Awal tahun 2010 telah mengalami perubahan nama yaitu dari

BPBPLAPU menjadi menjadi BPBAPL ( Balai Pengembangan Budidaya Air

Payau dan Laut). Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut (BPBAPL)

Karawang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di

lingkungan Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat

Struktur keorganisasiannya sendiri Berdasarkan Surat Keputusan menteri

Kelautan dan Perikanan No.KEP.26E/MEN/2001. Struktur organisasi terdiri dari

Kepala Balai, bagian tata usaha, bidang standardisasi dan informasi, pelayanan

teknik, dan kelompok jabatan fungsional dengan masing-masing kewenangan dan

lingkup kerjanya.

1. Kepala Balai

Kepala balai memiliki tugas melaksanakan koordinasi, integrasi, dan

sinkronisasi dengan instansi di luar balai sesuai dengan tugas pokoknya

2. Bagian Tata Usaha

Bagian tata usaha bertugas melaksanakan penyusunan rencana, program

dan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan jabatan

Page 3: BAB II pkl

fungsional, persuratan, barang kekayaan milik negara dan rumah tangga serta

pelaporan.

3. Bidang Standardisasi dan Informasi

Bidang Standardisasi dan Informasi (SI) bertugas melaksanakan penyiapan

dan standard teknik, alat dan mesin pembenihan, pembudidayaan, pengendalian

hama dan penyakit ikan air tawar, pengendalian lingkungan dan sumber daya

induk dan benih ikan air tawar serta pengelolaan jaringan informasi dan

perpustakaan.

4. Bidang Pelayanan Teknik

Bidang pelayanan teknik dalam melaksanakan tugasnya di bantu oleh dua

seksi, yaitu Seksi Sarana Lapangan dan Seksi Sarana Laboratorium.

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas menyelenggarakan

kegiatan perekayasaan, pengujian, penerapan, dan bimbingan pelayanan standard

teknik, alat dan mesin serta sertifikasi pembenihan dan pembudidayaan,

pengendalian hama dan penyakit ikan, pengawasan benih dan pembudidayaan,

dan penyuluhan serta kegiatan lain yang sesuai dengan tugas masing-masing

jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Skema struktur organisasinya, dan daftar nama staff dapat di lihat secara

lengkap pada Lampiran

2.3 Bidang Usaha BPBAPL

Kegiatan usaha pengembangan komoditas air payau dan laut yang

dibudidayakan dan dikembangkan di BPBAPL ini, diantaranya ada komoditas

utama dan komoditas introduksi. Adapun komoditas utama yakni Udang

Vannamei, Udang Windu, Udang Galah, Ikan Bandeng dan Rumput Laut . Untuk

komoditas introduksi yang dimiliki oleh BPBAPL sendiri, diantaranya: Kepiting

Soka, Nila Salin, Sidat, Ikan Kakap, Ikan Mas, Ikan Gurame, dan Kerang Hijau.

TOSHIBA, 11/02/12,
1 alinea 2 kalimat ,,angka rata kiri
Page 4: BAB II pkl