BAB II OK
-
Upload
oka-kurniawan-ponda -
Category
Documents
-
view
42 -
download
1
description
Transcript of BAB II OK
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 1/29
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fisiologi Apendiks
2.1.1 Anatomi apendiks
Saluran pencernaan (traktus digestivus) pada dasarnya adalah suatu
saluran (tabung) dengan panjang sekitar 30 kaki (m)! yang berjalan melalui
bagian tengah tubuh dari mulut sampai ke anus (Sembilan meter adalah
panjang saluran pencernaan pada mayat! sedangkan panjangnya pada
manusia hidup sekitar separuhnya karena kontraksi terus menerus dinding
otot saluran pencernaan). Saluran pencernaan mencakup organ"organ
berikut # mulut! $aring! esophagus! lambung! usus halus% (terdiri dari
duodenum! jejunum! dan ileum)! usus besar (terdiri dari sekum! apendiks!
kolon dan rectum)! dan anus.
Apendiks merupakan organ berbentuk tabung! panjangnya kira"kira 10
cm (kisaran 3"1& cm)! dan berpangkal di sekum. 'umennya sempit di
bagian proksimal dan melebar di bagian distal. amun demikian! pada bayi!
apendiks berbentuk kerucut! lebar pada pangkalnya dan menyempit pada
ujungnya. eadaan ini mungkin menjadi sebab rendahnya insiden
apendisitis pada usia itu. *ada +& , kasus! apendiks terletak intraperitoneal.
edudukan itu memungkinkan apendiks bergerak dan ruang geraknya
bergantung pada panjang mesoapendiks penggantungnya. *ada kasus
selebihnya! apendiks terletak di tepi lateral kolon asendens. -ejala klinis
apendisitis ditentukan oleh letak apendiks.
*ersara$an parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang mengikuti a.
esenterika superior dan a. Apendikularis! sedangkan persara$an simpatis
berasal bermula dari n. torakalis /. oleh karena itu! nyeri visceral pada
apendistis bermula disekitar umbilicus. *endarahan apendiks berasal dari a.
Apendikularis yang merupakan arteri tanpa kolateral. ika arteri ini
tersumbat! misalnya karena thrombosis pada in$eksi! apendiks akan
mengalami gangren.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 2/29
6
Gambar 2.1 Antomi Apendiks
2.1.2 isiologi Apendiks
Apendiks menghasilkan lender 1"2 ml per hari! lender itu normalnya
dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. ambatan
aliran lender di uara Apendiks tampaknya berperan pada pathogenesis
apendisitis.
mmunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh -A'4 (gut
associated lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna
termasuk apendiks ialah lgA. munoglobulin itu sangat e$ekti$ sebagai
pelindung terhadap in$eksi. amun demikian! pengangkatan apendik tidak
mempengaruhi system imun tubuh karena jumlah jaringan lim$ disini kecilsekali jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna dan diseluruh
tubuh.
2.2 e!inisi Apendisitis
Apendisitis adalah *eradagan pada apendiks vermi$ormis yang terjadi
secara akut atau mendadak akibat in$eksi terjadi pada apendiks atau umbai
cacing (apendiks). Apendistis akut berasal dari kata 5Apendiks6 yaitu
orangnya sendiri! 5itis7 menerangkan suatu keadaan in$eksi dan 5akut6
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 3/29
7
menyatakan si$atnya berlangsung secara tiba"tiba dan dalam 8aktu yang
sangat singkat. Appendicitis akut adalah in$eksi pada organ apendiks yang
disangat singkat. Appendisitis akut adalah in$eksi pada organ apendiks yang
dia8ali dengan penyumbatan dari lumen apendiks oleh mucus! $ekalit atau
benda asing yang diikuti oleh in$eksi bakteri dari proses peradangan.
n$eksi ini bisa mengakibatkan penanahan! bila in$eksi bertambah
parah apendiks itu bisa pecah. Apendiks merupakan saluran usus yang
ujungnya buntu dan menonjol dari bagian a8al usus besar atau sekum
(caecum).
Apendiks besarnya sekitar kelingking tangan dan terletak di perut
kanan ba8ah! strukturnya seperti bagian usus lainnya. amun! lendirnya
banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir.
Apendisitis adalah kondisi di mana in$eksi terjadi di umbai cacing.
9alam kasus ringan dapat sembuh tanpa pera8atan! tetapi banyak kasus
memerlukan laporotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terin$eksi.
:ila tidak tera8at! angka kematian cukup tinggi dikarenakan oleh
peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terin$eksi hancur.
Apendisitis akut adalah penyebab paling umum in$lamasi akut pada
kuadran ba8ah kanan rongga abdomen! penyebab paling umum untuk
bedah abdomen darurat.
2." Klasi!ikasi
Adapun klasi$ikasi dari apendisitis terbagi atas #
2.3.1 Apendisitis akut dibagi atas #
Apendisitis akut $okalis atau segmentalis! yaitu setelah sembuh akan
timbul striktur lokal.
Appendisitis purulenta di$usi! yaitu sudah bertumpuk nanah.
2.3.2 Apendisitis kronis dibagi atas#
Apendisitis kronis $okalis atau parsial! setelah sembuh akan timbul
striktur lokal.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 4/29
8
Apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks miring! biasanya
ditemukan pada usia tua.
2.3.3 Appendisitis n$iltrate
Appendisitis in$iltrate adalah proses radang apendiks yang
penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum dan usus"usus dan peritoneum
disekitarnya sehingga membentuk massa (appendiccal mass). ;mumnya
massa appendiks terbentuk pada hari ke"< sejak peradangan mulai apabila
tidak terjadi peritonitis umum. assa apendiks lebih sering dijumpai pada
pasien berumur lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah
berkembang dengan baik dan omentum telah cukup panjang dan tebal untuk
membungkus proses radang.
2.3.< ukokel Appendiks
ukokel appendiks adalah dilatasi kistik dari appendiks yang berisi
mucin akibat adanya obstruksi kronik pangkal appendiks! yang biasanya
berupa jaringan $ibrosa. ika isi lumen steril! mucin akan tertimbun tanpa
in$eksi. =alaupun jarang! mukokel dapat disebabkan oleh suatu kista
adenoma yang dicurigai bisa berubah ganas.
*enderita sering datang dengan keluhan ringan berupa rasa tidak enak
di perut kanan ba8ah. adang teraba masa memanjang di region iliaka
kanan. Suatu saat bila terjadi in$eksi akan timbul tanda apendisitis akut.
2.3.& Appendisitis >ekurens
9iagnosis appendicitis rekurens baru dapat dipikirkan juka ada
ri8ayat serangan nyeri berulang di perut kanan ba8ah yang mendorong
dilakukannya appendektomi dan hasil patologi menunjukkan peradangan
akut. elainan ini terjadi bila serangan appendicitis akut pertama kali
sembuh spontan. amun apendiks tidak pernah kembali kebentuk aslinya
karena terjadinya $ibrosis dan jaringan parut. ;ntuk terjadinya serangan lagi
sekitar &0,. nsiden appendektomi yang diperiksa secara patologik.
2.# $tioologi dan Pato!isiologi
2.<.1 ?tiologi
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 5/29
9
Apendisitis akut merupakan in$eksi bakteria. :erbagai hal berperan
sebagai aktor pencetusnya. Sumbatan lumen apendiks merupakan $aktor
yang diajukan sebagai $aktor pencetus disamping hyperplasia jaringan lim$!
$akalit! tumor apendiks! dan cacing askaris dapat pula menyebabkan
sumbatan. *enyebab yang lain yang diduga dapat menyebabkan apendisitis
ialah erosi mukosa apendiks karena parasit seperti E.histolytica. amun
menurut ?. @s8ari! kuman yang sering ditemukan dalam apendiks yang
meradang adalah Eschia coli dan Streptococcus.
*ara ahli menduga timbulnya apendisitis ada hubungannya dengan
gaya hidup seseorang! kebisaan makan dan pola hidup yang tidak teratur
dengan badaniah yang bekerja keras. *enelitian epidemiologi menunjukkan
peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi
terhadap timbulnya apendisitis. onstipasi akan menaikkan tekanan
intrasekal! yang berakibat timbulnya sumbatan $ungsional apendiks dan
meningkatkan pertumbuhan kuman $lora kolon biasa. Semuanya ini akan
mempermudah apendisitis akut.
2.<.2 *ato$isiologi
Apendisitis akut pada dasarnya adalah suatu proses obstuksi
(hyperplasia 'nn.submucosa! $ecolith! benda asing! strieture! tumor).
emudian disusul dengan proses in$eksi sehingga gejalanya adalah mula"
mula suatu obstruksi ileus ringan yakni # olik! mual! muntah! anoreksia
dan sebagainya yang kemudian mereda karena sudah jadi paralatik ileus.
emudian disusul oleh gejala keradangan yakni # nyeri tekan! de$ans
muscular! sub$ebril dan sebagainya.
a. yeri epigastrium atau c:urney
>asa sakit didaerah epigastrium atau diuluh hati! daerah
periumbilikus! kemudian berpindah ke kuadran kanan ba8ah ke titik
c:urney. ni merupakan gejala"gejala pertama. yeri bisa secara
mendadak dimulai diperut sebelah atas atau di sekitar pusar. >asa sakit
ini samara"samar! ringan sampai moderat! dan kadang"kadang berupa
kejang. Sesudah < jam biasanya rasa nyeri itu sedikit demi sedikit
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 6/29
10
menghilang kemudian beralih ke kuadran ba8ah kanan dan disini rasa
nyeri itu menetap dan secara progresi$ bertambah hebat! dan semakin
hebat apabila pasien bergerak. yeri perut ini akan bertambah sakit
apabila terjadi pergerakan seperti batuk! bernapas dalam! bersin dan
disentuh daerah yang sakit. yeri yang bertambah saat terjadi pergerakan
disebabkan karena adanya gesekan antara visera yang meradang sehingga
menimbulkan rangasangan peritonium.
b. Anoreksia
eadaan tidak mau makan atau kehilangan selera makan pada
penderita apendisitis akut dapat menyebabkan ringan sampai berat.
Anoreksia terjadi akibat rangsangan terhadap nervus vagus! anoreksia!
mual dan muntah biasanya muncul beberapa jam setelah nyeri abdomen!
anoreksia hampir selalu dijumpai pada pasien appendisitis akut sehingga
sangat penting ditanyakan pada anamnesis! meskipun demikian ketiadaan
anoreksia tidak menyingkirkan diagnosis appendisitis akut.
c. ual dan muntah
ual yaitu merasakan ingin mengeluarkan sesuatu dari isi
lambung! sedangkan muntah yaitu mengeluarkan sesuatu dari isi
lambung dari mulut. ual dan muntah ini biasanya timbul selang
beberapa jam sesudahnya merupakan kelanjutan dari rasa sakit yang
timbul permulaan. Setelah beberpa jam! rasa mual hilang. Secara umum
setiap radang yang terjadi pada sistem saluran cerna akan menyebabkan
perasaan mual sampai muntah. eskipun pada kasus apendisitis ini!
tidak ditemukan mekanisme pasti mengapa dapat merangsang timbulnya
muntah.
ual dan muntah terjadi akibat rangsangan terhadap nervus vigus!
mual dan muntah biasanya muncul beberapa jam setelah nyeri abdomen!
hampir &, penderita appendisitis akut disertai dengan muntah! namun
jarang berlanjut menjadi berat. untah yang berat mungkin menandakan
onset a8al peritonitis generalisata akibat perporasi apendiks! sebaliknya
muntah jarang dijumpai pada apendiks non perporasi.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 7/29
11
d. 9emam
*eningkatan suhu tubuh bisa mencapai 3!B"3B!B° Celsius. :ila
suhu tinggi mungkin sudah terjadi per$orasi. 9emam mungkin tidak
terjadi pada a8alnya! namn dapat berkembang dalam 2< jam. *roses
peradangan yang terjadi akan menyebabkan timbulnya demam! terutama
jika kausanya adalah bakteri. n$lamasi yang terjadi mengenai seluruh
lapisan dinding apendiks. 9emam ini muncul jika radang tidak segera
mendapat pengobatan yang tepat. :isa terdapat perbedaan suhu aksilar
dan rectal sampai 1°C.
e. onstipasi
Susah buang air besar atau buang air besar terasa keras. onstipasi
pada apendiks dapat merangsang peningkatan peristalitik dari usus
sehingga dapat menyebabkan diare dan in$eksi dari bakteri akan
dianggap sebagai benda asing oleh mukosa usus sehingga secara
otomatis usus akan berusaha mengeluarkan bakteri tersebut melalui
peningkatan peristaltik! pada keadaan ini justru dapat bakteri tersebut
melalui peningkatan perisltaltik! pada keadaan ini justru dapat terjadi
konstipasi.
*enelitian epidemiologi menunjukkan kebiasaan makan makanan
rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis.
ontisipasi akan menaikkan tekanan intrasekal yang mengakibatkan
yang masih baik serta peningkatan intra luminal berakibat per$orasi
melalui gangrenous in$ark! maka timbul per$orated apendistis.
ika apendisitis tidak terjadi secara progressive! terbentuk
perlekatan pada lubang usus! peritoneum dan omentum yang
mengelilingi apendiks. ecepatan rentetan peristi8a tersebut tentunya
tergantung pada # virlensi mikroorganisme! daya tahan tubuh! $ibrosis
pada dinding apendiks! omentum! usus yang lain! peritoneum parietale
bahkan organ lain seperti buli"buli! uterus! tuba! mencoba membatasi
dan melokalisir proses keradangan ini. :ila proses melokalisir ini belum
dan sudah terjadi per$orasi maka timbul peritonitis. =alaupun proses
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 8/29
12
melokalisir sudah selesai tetapi belum cukup kuat menahan
tarikanDtegangan dalam cavum abdominalis! karena itu pasien harus
benar"benar bedrest.
adang"kadang apendistis akut terjadi tanpa adanya obstruksi! ia
terjadi karena adanya penyebaran in$eksi dari organ lain secara
hermatogen ke apendiks. 4erjadi abses multiple kecil pada apendiks dan
pembesaran lnn. esentrica regional. arena terjadi tanpa obstruksi
maka gambaran klinis tentunya berbeda dengan gejala obstruksi tersebut
diatas.
2.% iagnosis Apendistis
9iagonisis apendisitis akut dapat ditegakan dengan system scoring
yang disebut dengan Alvarado score. Skor Alvarado dikenal juga sebagai
skor A4>?' yang merupakan singkatan huru$ depan dari komponen"
komponen pemeriksaannya. (A4>?'S E igration to the right iliac
$ossa! anoreFia! auseaDGomiting! 4enderness in the right iliac $ossa!
rebound pain! ?levated temperature ($ever)! 'eukocytosis! and Shi$t o$
leukocytes to the le$t).1B
:anyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengukur sensitivitas
dan spesi$itas dari Skor Alvarado pada appendistis akut. *enelitian yang
dilakukan oleh Amri dan :ermansyah (1) mengenai skor Alvarado pada
diagnosis apendisitis akut dengan skor pembatas (cut o$$ point) +!
didapatkan sensitivitas # 0!0, dan spesi$itas # &!&,. 4ranggono (2000)
melaporkan dengan memakai skor pembatas (cut o$$ point) didapatkan
sensivitas# 1!<3, dan spesi$itas # +!0,. Giriya! dkk pada tahun 200<
dalam penelitiannya mengemukakan sensitivitas dan spesi$isitas Skor
Alvarado dengan poin H untuk mendiagnosa appendisitas akut adalah
sebesar B&, dan B,. irajhad :aidiya S! dkk pada tahun 200
mengukur angka tersebut sebesar BB!B , dan & ,. ailash Singh! dkk pada
tahun 200B melaporkan penelitiannya yang menghasilkan sensivitas sebesar
B3! ,. :ahkan aIir Ahmad! dkk pada tahun 200+ dalam laporannya
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 9/29
13
mengukur sensitivitas skor Alvarado dengan poin H untuk laki"laki sebesar
< , dan untuk 8anita sebesar B1 ,. AyaI Ahmed emon! dkk pada tahun
200 dalam penelitiannya melaporkan angka sensitivitas skor Alvarado
dengan poin H sebesar B!1 ,.
Tabel 2.1 & Al'arado s(oring
S)stem S)mptomens S(ore
igratory right iliac $ossa pain 1
ausea D Gomiting 1
AnoreFia 1
Signs
4enderness in right iliac $ossa 2
>ebound tenderness in right iliac $ossa 1
?levated temperature 1
*aborator) !indings
'eucocytosis 2
Shi$t to the le$t neutrophils 1
Total 1+
nterpretasi Alvarado score
Skor "10 J Apendisitis akut
Skor &"+ J Curiga apendisitis akut
Skor 1"< J :ukan apendisitis akut
2.&.1 -ejala klinis
a. yeri epigastrium atau c:urney
>asa sakit di daerah epigastrium atau diuluh hati! daerah
periumbilikus! kemudian ke kuadran kanan ba8ah ke titik c:urney. ni
merupakan gejala"gejala pertama. yeri bisa secara mendadak dimulaidiperut sebelah atas atau disekitar pusar. >asa sakit ini samara"samar!
ringan sampai moderat! dan kadang"kadang berupa kejang. Sesudah <
jam biasanya nyeri itu sedikit demi sedikit menghilang kemudian beralih
ke kuadran ba8ah kanan dan disini rasa nyeri itu menetap dan secara
progresi$ bertambah hebat! dan semakin hebat apabila terjadi pergerakan
seperti batuk! bernapas dalam! bersin dan disentuh daerah yang sakit.
yeri yang bertambah saat terjadi pergerakan disebabkan karena adanya
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 10/29
14
gesekan antara visera yagn meradang sehingga menimbulkan rangsangan
peritoneum.
b. Anoreksia
eadaan tidak mau makan atau kehilangan selera makan pada
penderita apendisitis akut dapat menyebabkan dehidrasi ringan sampai
berat. Anoreksia terjadi akibat rangsangan terhadap nervus vagus!
anoreksia! mual dan muntah biasanya muncul beberapa jam setelah nyeri
abdomen! anoreksia hampir selalu dijumpai pada pasien appendicitis akut
sehingga sangat penting ditanyakan pada anmnesis! meskipun demikian
ketiadaan anoerksia tidak menyingkirkan diagonis appendicitis akut.
c. ual dan muntah
ual yaitu merasakan ingin mengeluarkan sesuatu dari isi
lambung! sedangkan muntah yaitu mengeluarkan sesuai dari isi lambung
dari mulut. ual dan muntah ini biasanya timbul selang beberapa jam
sesudahnya merupakan kelanjutan dari rasa sakit yang timbul permulaan.
Setelah beberapa jam! rasa mual hilang. Secara umum setiap radang yang
terjadi pada sistem saluran cerna akan menyebabkan perasaan mual
sampai muntah. eskipun pada kasus apendisitis ini! tidak ditemukan
mekanisme pasti mengapa dapat merangsang timbulnya muntah.
ual dan muntah terjadi akibat rangsangan terhadap nervus vagus!
mual dan muntah biasanya muncul beberapa jam setelah nyeri abdomen!
hampir &, penderita appendicitis akut disertai dengan muntah! namun
jarang berlanjut menjadi berat. untah yang berat mungkin menandakan
apendiks! sebaliknya muntah jarang dijumpai pada apendiks non
perporasi.
d. 9emam
*eningkatan suhu tubuh mencapai 3!B"3B!B° Celsius. :ila suhu
tinggi mungkin sudah terjadi per$orasi. 9emam mungkin tidak terjadi
pada a8alnya! namun dapat berkembang dalam 2< jam. *roses
peradangan yang terjadi akan menyebabkan timbulnya demam! terutama
jika kausanya adalah bakteri. n$lamasi yang terjadi mengenai seluruh
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 11/29
15
lapisan dinding apendiks. 9emam ini muncul jika radang tidak segera
mendapat pengobatan yang tepat. :isa terdapat perbedaan suhu aksilar
dan rectal sampai 1°C.
e. onstipasi
Kaitu susah buang air besar atau buang air besar terasa keras.
ontipasi pada apendiks dapat merangsang peningkatan peristaltic dari
usus sehingga dapat menyebabkan diare dan in$eksi dari bakteri akan
dianggap sebagai benda asing oleh mukosa usus sehingga secara
otomatis usus akan berusaha mengeluarkan bakteri tersebut melalui
peningkatan peristaltik! pada keadaan ini justru dapat terjadi konstipasi.
*enelitian epidemiologi menunjukkan kebiasaan makan makanan
rendah serta dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis.
onstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal yang mengakibatkan
sumbatan $ungsional apendiks dan meningkatkan pertumbuhan $lora
normal kolon. Semuanya ini memudahkan timbulnya apendisitis akut.
9iet memainkan peranan utama pada pembentukan si$at $eses! yang
mana penting pada pembentukan $ekalit. ejadian apendisitis jarang di
egara yang sedang berkembang! dimana diet tinggi serat menghasilkan
konsistensi $eses leih lembek. olitis! divertikulitis dan karsinoma kolon
adalah penyakit yang sering terjadi di daerah dengan diet rendah serat
dan menghasilkan $eses dengan konsistensi keras.
$. :ayi yang mengalami apendisitis gelisah! mengantuk dan aneroksia. 9an
B0"0, apendisitis baru diketahui setelah per$orasi.
g. *ada anak tidak spesi$ik! gejala a8alnya kadang hanya re8el dan tidak
mau makan. Anak sering tidak bisa menggambarkan rasa nyerinya.
9alam beberapa kemudian anak akan muntah"muntah dan menjadi
letargik. arena gejala yang tidak khas tadi sering apendisitis diketahui
setelah per$orasi
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 12/29
16
h. ereka yang sudah lanjut usai gejala"gejalanya tidak senyata mereka
yang lebih muda.
i. *ada kehamilan! keluhan utama apendisitis akut adalah nyeri perut! mual
dan muntah. Kang perlu diperhatikan adalah pada kehamilan trimester
pertama sering juga terjadi mual dan muntah. *ada kehamilan lanjut
sekum dan apendiks terdorong ke kraniolateral sehingga keluhan tidak
dirasakan di perut kanan ba8ah tapi lebih ke region lumbal kanan.
Tabel 2.2 Pre'alensi Ge,ala Um-m dan Tanda Appendistis
Gejala atau tanda Frekuensi (%)
yeri perut E 100
yeri perut +
'emah 2< E
ual +2 E 0
9emam + E +
untah 32 E &
*erpindahan nyeri dari periumblikal ke
kuadran kanan ba8ah
&0
yeri tekan lepas 2+
2.&.2 *emeriksaan penunjang
a. 4es laboratorium (hematology peningkatan leukosit)
'eukosit adalah sel darah yang mengandung inti! disebut juga sel
darah putih. >ata"rata jumlah leukosit dalam darah manusia normal
adalah &000"000Dmm3! keadaan ini disebut leukositosis! bila kurang dari
&000Dmm3 leukopenia.
umlah leukosit berkisar antara 10.000 sampai 1+.000Dmm3 dengan
pergeseran ke kiri (lebih dari & persen neutro$il) pada & persen kasus
yang ada! + persen diantaranya leukositosis atau hitung jenis sel darah
putih yang abnormal. 4etapi beberapa pasien dengan apendisitis memiliki
jumlah leukosit yang normal. *ada urinalisis tampak sejumlah kecil
eritrosit atau leukosit.
'eukosit terdiri dari dua golongan utama! yaitu agranular dan
granular. 'eukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 13/29
17
homogen! dan intinya berbentuk bulat atau berbentuk ginjal. 'eukosit
granular mengandung granula spesi$ik (yang dalam keadaan hidup
berupa tetesan setengah cair) dalam sitoplasmanya dan mempunyai inti
yang memperlihatkan banyak variasi dalam bentuknya. 4erdapat 2 jenis
leekosit agranular yaitu # lim$osit yang terdiri dari sel"sel kecil dengan
sitoplasma sedikit! dan monosit yang terdiri dari sel"sel yang agak besar
dan mengandung sitoplasma lebih banyak. 4erdapat 3 jenis leukosit
granular yaitu neutro$il! baso$il! dan asido$il (eosino$il).
'eukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan
humoral organisme terhadap Iat"Iat asingan. 'eukosit dapat melakukan
gerakan amuboid dan melalui proses diapedesis leukosit dapat
meninggalkan kapiler dengan menerobos antara sel"sel endotel dan
menembus kedalam jaringan penyambung.
umlah leukosit per mikroliter darah! pada orang de8asa normal
adalah &000"000Dmm3! 8aktu lahir 1&000"2&000Dmm3! dan menjelang
hari keempat turun sampai 12000! pada usia < tahun sesuai jumlah
normal.
*emeriksaan sediment! urin # sediment dapat normal atau terdapat
leukosit dan eritrosit lebih dari normal bila apendiks yang meradang
menempel pada ureter atau vesika. kebanyakan dari pasien apendisitis
akut mempunyai 30 sel (leukosit dan eritrosit) perlangan pandang besar.
umlah sel yang lebih besar menggambarkan urologi primer.
b. oto sinar /
4ak tampak kelainan spesi$ik pada $oto polos abdomen. :arium
enema mungkin dapat untuk diagnosis tetapi tindakan ini dicadangkan
untuk kasus yang meragukan. oto polos dilakukan bila hasil
pemeriksaan ri8ayat sakit dan pemeriksaan $isik meragukan. -ambaran
$otonya seperti peritonitis pada umumnya! artinya dapat disebabkan oleh
berbagai macam kausa.
Saat ini $oto polos abdomen dianggap tidak spesi$ik dan tidak
direkomendasikan kecuali ada kalainan yang membutuhkan pemeriksaan
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 14/29
18
$oto polos abdomen (seperti per$orasi! obstruksi usus atau batu utereter).
urang dari &0, pasien dengan apendisitis akan menampakkan tanda
spesipik apensisitis pada $oto polos abdomen! 4emuan spesi$ik pada $oto
polos abdomen adalah adanya apendikolith. Apendikolith terkalsi$ikasi
tercatat pada L 1D& sampai 1D3 pada anak"anak dan kurang lebih 10,
pada de8asa. Apendikolith tampak soliter! oval! densitas kalsi$ikasi pada
kuadran ba8ah kanan! ukurannya dapat mencapai 2 cm! terkadang dapat
berbentuk shell like atau laminated.
4emuan $oto sinar"/ pada apendisitis akut #
1. alsi$ikasi apendiks (0!&"+ cm)
2. Sentinel loop"pelebaran ileum atonik berisi air fluid level
3. 9ilatasi sekum
<. Preperitoneal fat line yang melebar dan D kabur
&. aburnya region kanan ba8ah! mengacu pada cairan dan edema
+. Skolisis konka$ ke kanan
. assa kuadran ba8ah kanan yang mendesak sekum
B. aburnya batas muskulus psoas kanan (tidak khas)
. ;dara pada apendiks (tidak khas)
Gambar 2.2 Foto polos abdomen tampak apendikolit /pana0
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 15/29
19
c. Apendikogram
Apendikogram di indikasikan pada appendicitis kronis dan dicurigai
appendisitis. Apendikogram dilakukan dengan cara pemberian kontras
:aS@< serbuk halus yang diencerkan dengan perbandingan 1#3 secara
peroral dan diminum sebelum pemeriksaan kurang lebih B1"0 jam untuk
anak"anak atau 10"12 jam untuk de8asa! hasil apendikogram dibaca atau
di expertise oleh dokter spesialis radiologi. *emeriksaan apendikogra$i
tidak mempunyai peran diagnosis dalam kasus apendisitis. ontra
indikasi dari pemeriksaan ini pada pasien dengan peritonitis dan curiga
per$orasi. Nonfililling apendiks merupakan tanda nonspesi$ik karena
appendiks yang tidak terisi kontras dapat terjadi pada L 10"20, pada
normal. euntungan dari pemeriksaan ini dapat untuk menegakkan
diagnosis penyakit lain yang menyerupai apendisitis. erugian
pemeriksaan ini adalah tingginya hasil nondiagnostik! eksposi radiasi!
sentivitas yang tidak tinggi! pemeriksaan ini tidak cocok untuk pasien
ga8at darurat. *emerikasan apendikogra$i sekarang jarang dilakukan
dalam kasus apendisitis pada era sonogra$i dan C4 scan.
4emuan appendikogra$i pada appendicitis akut #
1. on $iling apppendiks
2. rregularitas nodularitas dari appendiks yang memberikan gambaran
edema mukosa yang disebabkan oleh karena in$lamasi akut.
3. ?$ek massa pada sekum sertap usus halus yang berdekatan.
Gambar 2." Pengisian pen- dengan kontras pada apendiks
apendiks normal
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 16/29
20
9ari pemeriksaan menggunakan barium! criteria diagnosis
apendisitis # (1) non filling apendiks dengan desakan local sekum% (2)
pengisian dari apendiks dengan penakanan local pada sekum % (3)
nonfilling apendiks dengan adanya massa pelvis (kabur pada kuadran
ba8ah kanan dengan perubahan letak usus halus akibat desakan) # (<)
pola mukosa apendiks irregular dengan terhentinya pengisian
Gambar.2.# Foto bli3-e s-perior kanan abdomen dengan bari-m
enema single kontras
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 17/29
21
4ampak sekum (C) dan appendiF yang mengalami o$asi$ikasi dan
kontur yang ireguler (tanda panah).
d. ;ltra Sonogra$i (;S-)
4eknik kompresi bertahap pada pemeriksaan sonogra$i dari
apendiks dijelaskan oleh ulien *uylaert pada 1B+. enggunakan probe
minimal I pada titik nyeri maksimum pada region iliaka kanan!
tekanan ditingkatkan secara bertahap mencapai diatas muskulus psoas.
4anda khasnya berupa apendiks non"kompresibel dengan diameter + mm
atau lebih. Apendikolith merupakan lumen terobstruksi mencapai lebih
dari u 30, kasus. Apendisitis dapat terlihat bersamaan dengan ileus dan
atau cairan bebas intraperitoneal. Sensitivitas sonogra$i sekitar 0,. ika
terjadi per$orasi! maka apendiks menjadi kompresibel! dan dapat menjadi
peritonitis generalisata! sehingga sulit menampakkan kelainan dengan
teknik tersebut.
9ari +2 penelitian retrospekti$ dengan curiga apendisitis yang
mendapatkan apendiktomi. :endeek dkk menemukan bah8a
menguntungkan melakukan pencintraan sebelum operasi terutama pada
8anita. al ini dibuktikan dengan didapatkannya hasil yang signi$ikan
secara statistic untuk menghindari appendiktomi negati$ pada kasus
apendisitis untuk pasien kurus! dan C4 scan untuk pasien yang gemuk.20
Apendiks normal kompresibel dengan tebal dinding sama atau
kurang dari 3 mm. je$rry dkk menyimpulkan bah8a ukuran apendiks
dapat membedakan apendiks normal dari apendiks dengan in$lamasi
akut. *emeriksaan color 9oppler juga memberikan peranan!
memperlihatkan hyperemia pada dinding pada apendisistis akut
terin$lamasi.
:eberapa penelitian mendokumentasikan bah8a sonogra$i
mempunyai sensitivitas B&"0 dan spesi$itas 2"+,. Sedangkan pada
anak"anak sensitivitas B&,"&, dan spes$iitas <"+,. *ada kasus
dengan per$orasi sensitivitas 3&, dan spesi$itas B,.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 18/29
22
eskipun sensitivitas dari sonogra$i untuk diagnosis apendisitis
menurun dengan adanya per$orasi! namun secara statistic gambarannya
berikaitan dengan adanya cairan terokalisasi pada perisekal! phlegmon
atau abses! lemak perisekal atau periapendiks yang prominem! dan
hilangnya gambaran melingkar dari lapisan submukosa dari apendiks.3
4anda apendisitis akut pada sonogra$i #
1 ndenti$ikasi apendiks
2 Struktur tabuler dengan ujung :antu pada titik nyeri
3 on"kompresibel
< 9iameter + mm atau lebih
& 4idak adanya peristaltic
+ Apendikolith dengan bayangan akustik
?kogenesitas tinggi non"kompersibel disekitar lemak
B Cairan disekitar lesi atau abses
?dema dan ujung sekun
10 -ambaran sonogra$i dari per$orasi apendiks
11 Cairan perisekal terlokalisir
1 Phelgmen
1! A"ses
1< 'emak perisekal yang prominen
1& ilangnya gambaran melingkar dari lapisan submukosa
Gambar 2.% Gambaran appendi(itis tampak penebalan dari dinding
apendiks.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 19/29
23
Gambar 2.4 Apendisitis dengan gambaran apendikolit
-ambaran apendisitis dengan gambaran apendikolith (jarang
terlihat dengan ;S-) (panah).
Sonogra!i 5olor oppler
Sonogra$i Color 9oppler berman$aat sebagai evaluasi in$lamasi
dari saluran cerna.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 20/29
24
1 Apendiks normal sering terlihat hyperemia ringan pada sonogra$i
9oppler. *ada apendiks terin$lamasi tampak peningkatan aliran
dibandingkan dengan normal! dan pe8arnaan melingkar dari dinding
apendiks merupakan apendistis akut.
2 *enelitian *atriMuin dkk! nilai resistive index (>) diukur pada aliran
diastolic akhir dan signal (> J .B&"1.00). *ada apendisitis akut tak
terkomplikasi alirannya tinggi (>J0.<0"0.) % maen 0!&<.
Gambar 2.6 Apendisitis s-p-rati!.
Apendiks terin$lamasi (panah) dengan pe8arnaan melingkar! indikasi
kuat apendisitis.
c. C4"Scan
C4 Sekarang dipertimbangkan sebagai pemeriksaan diagnostik
paling akurat untuk menyingkirkan apendisitis. 4elah dilaporkan
keakuratan diagnostis C4 scan rata"rata antara 3, dan B, dengan
sensiti$itas 0"B, dan spesi$itas B3"B, diagnosis alternati$ <B,"B0,.
9engan C4 scan dapat terlihat jelas gambaran apendiks. 9itemukan
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 21/29
25
bagian yang menyilang dengan apendicalith serta perluasan dari apendiks
yang mengalami in$lamasi serta adanya peleabaran dari saekum.
Gariasi dari tehnik C4 pada pasien dengan kecurigaan apendisitis
dapat dievaluasi dengan beberapa tehnik! termasuk skan C4 perut dan
pelvis dengan atau tanpa kontras! skan C4 konsevensional dan helical!
skenn penuh dan terbatas pada abdominoplevik! dan kombinasi
bervariasi materi kontras. 9iantara tehnik yang bervariasi! penggunaan
C4 scan tanpa kontras dan helical C4 tampak menyerupai banyak
keuntungan. euntungan dari C4 tanpa kontras bah8a penggunaannya
dapat mengurangi resiko reaksi kontras intravena dan biaya lebih murah.
C4 helical dapat mengurangi resiko terle8atnya apendiks pada
pemeriksaan%juga gambaran dengan irisan tipis dapat dengan mudah
didapatkan. *entingnya opasi$ikasi caecal dan distensi dengan pemberian
kontras patut ditekankan. :ahan kontras dapat dimasukkan baik melalui
kolon ataupun ditambahkan dengan melalui mulut sampai mencapai
kolon% bagaimanapun setiap teknik mempunyai perbedaan hasil secara
statistic dalam keakuratan diagnosis.
4anda C4 scan dari apendiks termasuk ukuran diameter apendiks
lebih dari + mm! kegagalan apendiks terisi dengan kontra oral atau udara
untuk mencapai ujungnya! apendikolith dan penyangatan dari dinding
dengan kontras intravena. 9isekelilingnya dapat ditemukan perubahan
in$lamasi! termasuk peningkatan atenuasi lemak! cairan! in$lamasi
phelegmon# penebalan sekum! abses! gas intraluminal dan pembesaran
lim$e. 4erkadang lumen dari sekum dapat dilihat sebagai tunjuk bagian
apendiks terbuka yang terobstruksi. *enelitian prospekti$ telah
memperlihatkan bah8a C4 merupakan pemeriksaan apendisitis!
bagaimanapun tidak ada kesapakatan mengarah pada tehnik sken
terbaik. Skenning spiral lebih akurat daripada konvensional! dan sken
dengan kontras. ontras dan D kontras kolon lebih akurat disbanding
tanpa kontras. ontras intravena dipertimbangkan tidak penting. 4eknik
pemeriksaan ter$okus pada hubungan abdominopelvik menjadikan dosis
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 22/29
26
eksposi pada pasien sepertiga daripada seluruh abdomen dan pelvis
(03mSv dengan 10mSv). :eberapa pemeriksaan mengindikasikan bah8a
apendiks normal dapat terindenti$ikasi pada banyak kasus dan uraiannya
tidak! tetapi ada keraguan bah8a apendiks normal lebih sering terlihat
pada C4 daripada sonogra$i. al ini merupakan keuntungan mayor
daripada C4 pada situasi ini
Sensiitas dan spesi$itas dari C4 spiral apendisitis mencapai 100,.
amun demikian! pemeriksaan radiologist seharusnya tidak
menggantikan tanda gejala klinis! dan hal ini berdasarkan bah8a
pemeriksaan radiologist seharusnya hanya diminta dimana klinis
meragukan.
$. agnetic >esonance maging (>)
> juga dipergunakan untuk mendiagnosis apendisitis! namun
demikian > mempunyai keterbatasan dalam mendeteksi apendikolith.
*ada pemberian kontras tampak penayangan dari dinding apendiks yang
terin$lamasi mengindikasikan ependisitis.
nccesu dkk mendiskripsikan penyangatan yang signi$ikan dari
apendiks yang terin$lamasi dan lemak disekitarnya pada $at"suppressed
4"8eigtheed. *enyangatan ringan tampak pada normal apendiks.
9engan teknik saturasi lemak! dapat dilihat perbedaan kontraks antara
apendiks terin$lamasi dengan lemak sekitarnya. at"suppressed! 42"
8eighteed. *otongan aksial dan koronal juga mendeteksi apendisitis dan
komplikasinya.
*enelitian lain! ormann dkk pada $%&'eigtheed# tur"o spin&echo
seuences $&'eighteed# tur"o spin&echo seuences pada potongan
aksial dan koronal% dan fat&suppressed short inversion&time# inversion
recovery# tur"o spin&echo pada potongan aksial. *ada 42"'eighteed
ultra tur"o spin&echo pada potongan aksial. *ada $&'eihteed ultra
tur"o spin&echo. Apendisitis akut tampak sebagai hiperintensitas sentral
dan jaringan periapendiks hipertenterns nyata dengan penebalan dinding
hipertenterns ringan. *eneliti menduga bah8a $&'eihted spin&echo
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 23/29
27
aksial tanpa kontras merupakan potongan paling sensitive dalam
menedeteksi apendisitis akut.
Tabel 2." Perbandingan Sonogra!i dan 5T dalam mendiagnosis apendisitis
Sonogra$i C4 scan
Sensitivitas B&, 0 E 100,
Spesi$isitas 2, & E 100,
Penggunaan ?valuasi pasien dengan
kecurigaan diagnosis
appendicitis
?valuasi pasien dengan
kecurigaan diagnosis
appendicitis
*euntungan Aman
>elative lebih murah dapat
menyingkirkan penyakit pelvis pada 8anita lebih
baik penggunaannya pada
anak"anak
'ebih akurat
'ebih baik mengidenti$ikasi
phlegmon dan abses'ebih baik mengindeti$ikasi
apendiks normal
*erugian etergantungan operator
Secara teknik pemeriksaan
tidak ada kuat terhadap gas
yeri
arga lebih mahal
?$ek radiasi pengion
*enggunaan kontras
alone melakukan pemeriksaan C4 scan tanpa kontras pada 21
pasien dengan sensitivitas B, dan spesi$itas ,. 9engan menjadi +"
B,. 'ane dkk (1)! melakukan C4 helical dengan klinis dicurigai
apendisitis sensitivitas 0, dan spesivitas ,. aise dkk (200<) pada
pasien anak"anak dengan C4 scan tanpa kontras sensitivitas ++, dan
meningkat menjadi 0, dengan penggunaan kontras intravena. >ao dkk
dengan metode C4 helical C4 scan ter$okus pada abdomen ba8ah dan
pelvis atas C4 helical juga C4 scan ter$okus pada abdomen ba8ah dan
pelvis atas C4 helical juga pemberian gastrogra$in 3 , dimasukkan ke
dalam kolon (tanpa kontras intravena) mempunyai sensitivitas B, dan
spesea$itas B,. System ini menurunkan resiko ana$ilaksis akibat
kontras! mengurangi biaya! 8aktu sken dan eksposi radiasi.
2.4 iagnosi Banding
*ada keadaan tertentu! beberapa penyakit perlu dipertimbangkan
sebagai diagnosis banding.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 24/29
28
2.+.1 -astroensteritis
*ada gastroensteritis! mual muntah dan diare mendahului rasa sakit.
Sakit perut lebih ringan dan tidak terbatas tegas. iperperistatltik sering
ditemukan. *anas dan leukositosis kurang menonjol disbanding apendisitis
akut.
2.+.2 9emam dengue
9emam dengue dapat dimulai dengan sakit perut mirip perintonitis.
9isini didapatkan hasil tes positi$ untuk rumple leede! trombositopenia dan
hematokrit yang meningkat.
2.+.3 'im$adenitas mesenterika
:iasanya didahului oleh enteritis atau gastroenteritis ditandai dengan
nyeri perut! terutama kanan disertai dengan perasaan mual! nyeri tekan
perut samar! terutama kanan.
2.+.< alainan @vulasi
olikel ovarium yang pecah (@vulasi) mungkin memberikan nyeri
perut kanan ba8ah pada pertengahan siklus menstruasi. *ada anamnesis!
nyeri yang sama pernah timbul dahulu. 4idak ada tanda radang! dan nyeri
bisa hilang dalam 8aktu 2< jam! tetapi mungkin dapat mengganggu selama
2 hari.
2.+.& n$eksi panggul
Sal$ingitis akut kanan sering dikacaukan dengan apendisitis akut.
Suhu biasanya lebih tinggi dari pada apendisitis dan nyeri perut bagian
ba8ah lebih di$us. n$eksi panggul pada 8anita biasana disertai keputihan
dan in$eksi urin. *ada colok vagina! akan timbul nyeri hebat dipanggul jika
uterus diayunkan. *ada gadis dapat dilakukan colok dubur jika perlu untuk
diagnosis banding.
2.+.+ ehamilan diluar kandungan.
ampir selalu ada ri8ayat terlambat haid dengan keluhan yang tidak
menentu. ika ada ru$tur tuba atau abortus kehamilan diluar rahim dengan
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 25/29
29
pendarahan! akan timbul nyeri dan yang mendadak di$us didaerah pelvis
dan mungkin terjadi shock hipovolemik. *ada pemeriksaan vaginal
didapatkan nyeri dan penonjolan rongga daughlas dan pada kuldosentesis
didapatkan darah.
2.+. ista ovarium terkuntir
4imbul nyeri mendadak dengan intensitas yang tinggi dan teraba
massa dalam rongga pelvis pada pemeriksaan perut! colok vaginal! atau
colok rectal. 4idak terdapat demam. *emeriksaan ;S- dapat menentukan
diagnosis.
2.+.B ?ndomentiosis eksternal
?ndometrium diluar rahim akan memberikan keluhan nyeri ditempat
endometriosis berada! dan darah menstruasi terkumpul ditempat itu karena
tidak ada jalan keluar.
2.+. ;roli$iasis $ielumDureter kanan
:atu ureter atau batu ginjal kanan. Adanya ri8ayat kolik dari
pinggang ke perut menjalar ke inguinal kanan merupakan gambaran yang
khas. ?ritrosituria sering ditemukan. oto polos perut atau urogra$i
intravena dapat memastikan penyakit tersebut. *ielone$ritis sering disertai
dengan demam tinggi! mengigil! nyeri kostovertebral disebelah kanan dan
piuria.
2.+.10 *enyakit Saluran cerna lainnya.
*enyakit lain yang perlu dipikirkan adalah peradangan di perut! seperti
divertikulisti meckel! per$orasi tukak! duodenum atau lambung! kolesistitis
akut! pankreatitis! divertikulitis kolon! obstruksi usus a8al! per$orasi kolon!
demam thypoid! abdominalis! karsinoid! dan mukokel apendiks.
2.6 Karakteristik Penderita Apendisitis
nsiden tertinggi pada kelompok umur 20"30 tahun! setelah itu
menurun. nsiden pada laki"laki dan perempuan umumnya sebanding!
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 26/29
30
kecuali pada umur 20"30 tahun! insidens lelaki lebih tinggi disbanding
perempuan.
2.7 Komplikasi
omplikasi yang paling sering adalah per$orasi apendisitis. *er$orasi
usus buntu dapat mengakibatkan periappendiceal abses (pengumpulan
nanah yang terin$eksi) atau peritonitis di$us (in$eksi selaput perut dan
panggul). Alasan utama untuk per$orasi appendiceal adalah keterlambatan
dalam diagnosis dan operasi! semakin besar kemungkinan per$orasi. >esiko
per$orasi 3+ jam setelah onset gejala setidaknya 1&,. @leh karena itu!
setelah didiagnosa radang usus buntu! operasi harus dilakukan tanpa
menunda"nunda.
omplikasi jarang terjadi pada apendisitis adalah penyumbatan usus.
*enyumbatan terjadi ketika peradangan usus buntu sekitarnya menyebabkan
otot usus untuk berhenti bekerja! dan ini mencegah isi usus yang le8at. ika
penyumbatan usus diatas mulai mengisi dengan cairan dan gas! distensi
perut! mual dan muntah dapat terjadi. emudian mungkin perlu untuk
mengeluarkan isi usus melalui pipa mele8ati hidung dan kerongkongan dan
ke dalam perut dan usus.
Sebuah komplikasi apendisitis adalah sepsis! suatu kondisi dimana
bakteri mengin$eksi masuk ke darah dan perjalanan ke bagian tubuh
lainnya.
2.8 Pengobatan Apendisitis
:ila diagnosis klinis sudah jelas! tindakan paling tepat dan merupakan
satu"satunya pilihan yang baik adalah apendektomi. *ada apendisitis tanpa
komplikasi biasanya tidak diperlukan pemberian antibiotic! kecuali pada
apendisitis gangrenosa atau apendisitis per$orate. *enundaan tindak bedah
sambil memberi antiboiotik dapat mengakibatkan abses atau per$orasi.
Apendektomi bisa dilakukan secara terbuka ataupun dengan cara
laparskopi. :ila apendektomi terbuka! insisi c:urney paling banyak
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 27/29
31
dipilih oleh ahli bedah. *ada penderita yang diagnosisnya tidak jelas
sebaiknya dilakukan observasi terlebih dahulu. *emeriksaan laboratorium
dan ultrasonogra$i bisa dilakukan bila dalam observasi masih terdapat
keraguan. :ila tersedia laparoskop! tindakan laparoskopi diagnostic pada
kasus meragukan dapat segera menentukan akan dilakukan operasi atau
tidak.
7/21/2019 BAB II OK
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-ok-56dc18621bf2a 28/29
32
2.1+ Kerangka Teori
n$eksi pada apendiks
vermi$ormis
ermatologi
'eukosit
oto Sinar /
Apendikogram
Apendisitis
Akut
riteria klinis
yeri ?pigastrium atauc:urney
Anoreskia
ual
untah
9emam
onstipasi