Bab II Mamluk

20
BAB II DINASTI MAMALIK 1250-1520 Masehi 2.1. AWAL TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN DINASTI MAMALIK Mamluk atau Mameluk (Bahasa Arab:وك ل م م, mamlūk (tunggal), ك ي ل ما م, mamālīk (jamak)) adalah tentara budak yang telah memeluk Islam dan berdinas untuk khalifah Islam dan Kesultanan Ayyubi pada Abad Pertengahan. Mereka akhirnya menjadi tentara yang paling berkuasa. Dinasti Mamalik ini memang didirikan oleh para hamba. Mereka pada mulanya adalah orag-orang yang ditawan oleh penguasa Dinasti Ayyubiyah sebagai hamba, kemudian dididik dan dijadikan tentaranya. Mereka ditempatkan pada kelompok tersendiri yang terpisah dari masyarakat. Pada masa penguasa Ayyubiyah yang terakhir Al-Malik Al-Salih, mereka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Dan mereka juga mendapat hak- hak istimewa di masa itu, baik dalam bidang ketenteraan maupun dalam perolehan benda-benda. Di Mesir, mereka ditempatkandi pilau Raudhah untuk menjalani pelatihan militer. Golongan mamalik ini berasal dari berbagai suku bangsa di wilayah Balkan, Asia Kecil, dan Transoksiana, yang sering disebut dengan suku bangsa Turki (at-Turk), sehingga pemerintahan mereka

Transcript of Bab II Mamluk

BAB II

DINASTI MAMALIK 1250-1520 Masehi

2.1. AWAL TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN DINASTI MAMALIK

Mamluk atau Mameluk (Bahasa Arab:مملوك, mamlūk (tunggal), ,مماليك mamālīk

(jamak)) adalah tentara budak yang telah memeluk Islam dan berdinas untuk khalifah Islam dan

Kesultanan Ayyubi pada Abad Pertengahan. Mereka akhirnya menjadi tentara yang paling

berkuasa.

Dinasti Mamalik ini memang didirikan oleh para hamba. Mereka pada mulanya adalah

orag-orang yang ditawan oleh penguasa Dinasti Ayyubiyah sebagai hamba, kemudian dididik

dan dijadikan tentaranya. Mereka ditempatkan pada kelompok tersendiri yang terpisah dari

masyarakat. Pada masa penguasa Ayyubiyah yang terakhir Al-Malik Al-Salih, mereka dijadikan

pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Dan mereka juga mendapat hak-hak

istimewa di masa itu, baik dalam bidang ketenteraan maupun dalam perolehan benda-benda. Di

Mesir, mereka ditempatkandi pilau Raudhah untuk menjalani pelatihan militer.

Golongan mamalik ini berasal dari berbagai suku bangsa di wilayah Balkan, Asia Kecil,

dan Transoksiana, yang sering disebut dengan suku bangsa Turki (at-Turk), sehingga

pemerintahan mereka dinamakan Daulah at-Turk. Suku bnagsa Mamluk terdiri dari suku

Turkoman, Kurdi, Romawi, Turki, Circasian, dan Kaukakus(Qapjaq).

Ada beberapa penyebab yang melatar belakangi berdirinya dinasti Mamluk, diantaranya

menjelang baghdad hancur dan perang salib ke-7 M pada tahun 1248-1254 M di pimpin oleh

Louis IX, Raja Perancis berusaha untuk menyerang Mesir dan mulai menduduki Dimyat pada

tahun 1249 M, sultan yang berkuasa adalah

2.1.1. Mamluk Bahri (1250-1390 M)

Aybak (1250-1257 M) adalah sultan mamluk yang pertama. Mamluk bahri pada awalnya

adalah pengawal-pemgawal yang di beli oleh khalifah al-Shalih dari dinasti Ayyubiyah, yang

menempatkan budak-budaknya di pulau kecil Rawdah di banjaran sungai Nil. Budah-budak

bahri ini kebanyakan berasal dari turki dan mongol. Kebijakan dinasti Ayyubiyah dalam bidang

keamanan dengan merekrut budak-budak asing untuk menjadi pengawal, serupa dengan

kebiasaan kahlifah di Baghdad, budak-budak yang tadinya hanya pelayan, kini menjadi

pemimpin pasukan lalu menjadi sultan di kemudian hari.

Silsilah Kesultanan Mamluk Bahri

1. Izzuddin Aybak (1250-1257 M)

2. Nur al-din ‘ali (1257-1259 M)

3. Al-muzhaffar sayf al-din Quthuz (1259-1260 M)

4. Baybars (1260-1277 M)

5. Barakah (1277-1279 M)

6. Salamisy (1279 M)

7. Qallawun (1279-1290 M)

8. Khalil al-asyraf (1290-1293 M)

9. Al-nashir (1293-1294, 1298-1308, 1309-1340 M)

10. Kithbuga (1294-1296 M)

11. Lajin (1296-1298 M)

12. Baybars II(1308-1309 M)

13. Abu bakar (1340-1341 M)

14. Qujuq (1341-1342 M)

15. Ahmad (1342 M)

16. Ismail (1342-1345 M)

17. Al-kamil sya,ban (1345-1346 M)

18. Al-muzhaffar hajji (1346-1347 M)

19. Al-hasan (1347-1351, 1354-1361 M)

20. Al-shalih (1351-1354 M)

21. Muhammad (1361-1363 M)

22. Al-asyraf sya’ban (1363-1376 M)

23. ‘ala al-din ‘ali (1376-1381 M)

24. Al-shalih hajji ibn sya’ban (1381-1382, 1389-1390 M)

2.1.2. Mamluk Burji (1382-1517)

Dinasti mamluk yang kedua ini, terdiri atas budak-budak yang di impor

kemudian. Mulannya mereka juga memiliki tugas sama seperti pengawal, tapi kelompok

ini dibentuk oleh Qallawun, raja mamluk bahri (1279-1290). Kebanyakan mereka berasal

dari sirkasius, kemuduian di tempatkan di menara (bahasa arab: burj) benteng. Dinasti Mamluk Burji lebih tegas menolak prinsip pewarisan kekuasaan

ketimbang mamluk bahri. Bagi mereka sultan hanyalah primus inter peres dengan

kekuataan nyata berada di tangan penguasa militer (sistem oligarki militer). Dari 23 orang

mamluk burji, selama 134 tahun (1382-1571) masa kekuasaan sembilan diantaranya

berkuasa selama 124 tahun. Kesembilan sultan itu adalah Barquq, Faraj, al-Muayyad

syaikh, Barsbay, Jaqmaq, ‘Inal, Khusyiqadam, Qa’it-bay, dan Qanshawh al-Ghawri.

Sedangkan keempatbelas sultan lainya tidak ada yang menonjol, bahkan pernah dalam

satu tahun, yaitu 1421 terjadi tiga kali pergantian sultan. Kekuasaan Qa’it-bay (1464-

1495) tidak hanya menjadi kekuasaan yang paling lama, tetapi juga dalam beberapa hal

menjadi masa yang paling penting dan paling sukses.

Silsilah Kesultanan Mamluk Burji

1. Al-zahir sayf al-din barquq (1382 M)

2. Al-nashir nashir al- din al-faraj (1398 M)

3. Al-mansur ‘izz al-din farraj (1405,1405 M)

4. Al-Kalifah al-adil al-musta’in (1412 M)

5. Al-mu’ayyad syaikh (1412 M)

6. Al-muzhaffar ahmad (1421 M)

7. Al-zhahir sayf al-din tatar (1421 M)

8. Al-shalih nashir al-din muhammad (1421 M)

9. Al-asyraf sayf al-din barsbay (1422 M)

10. Al-azia jamal al-din yusuf (1438 M)

11. Al-zhahir sayf al-din jaqmaq (1438 M)

12. Al-mansur fakhr al-din utsman (1453 M)

13. Al-asyraf sayf al-din ‘inal (1453 M)

14. Al-mu’ayyad syihab al-din ahmad (1460 M)

15. Al-zhahir sayf al-din khusyqadam (1461 M)

16. Al-zhahir sayf al-din yalbay (1467 M)

17. Al-zhahir timurbugha (1467 M)

18. Al-asyraf sayf al-din qa’itf bay (1468 M)

19. Al-nashir muhammad (1495 M)

20. Al-zhahir qanshawh (1498 M)

21. Al- asyraf jan-balat (1499 M)

22. Al-asyraf qanshawh al-ghauri (1500 M)

23. Al- asyraf tuman-bay (1516-1517 M)

2.2. Masa Kejayaan Dinasti Mamluk Bahri dan Mamluk Bujri

2.2.1. Dinasti Mamluk Bahri

Tugas pertama dinasti baru ini adalah melakukan konsolidasi atas seluruh wilayah

kerajaan, dan mengamankan daerah perbatasan. Aybak menghabiskan sebagian besar

wktunya dalam peperangan di Suriah, Palestina, dan Mesir. Al-Muzhaffar Sayf al-Din

Quthuz (1259-1260 M), saat bertindak sebagai wakil (na’ib al-sulthanah), dan sebulum

memecat anak didiknya, al-Manshur Ali, putra Aybak, dan merebut tahta kekuasaan,

memukul mundur serangan penguasa Ayyubiyah di Karak. Tidak lama setelah memukul

serangan Ayyubiyah ke Mesir, menyusul kemudian, serangan dari pasukan tartar hulagu

yang di pimpin oleh Kitbuga. Utusan utusan hulagu kepada Quthuz di eksekusi dan

memicu peperangan di ‘ain jalut (1260 M).

Mesir terhindar dari kehancuran,maka kesinambungan peradaban dengan masa

klasik tetap terlihat sehingga prestasi yang pernah di capai masa klasik tetap bertahan di

mesir, walaupun kemajuan yang di capai mesir masih di bawah prestasi yang di capai

oleh umat Islam masa klasik. Hal ini terjadi mungkin karena metode berpikir tradisionil

sudah tertanam sangat kuat sejak berkembangnya aliran teologi asy’ariyah ; filsafat

mendapat kecaman sejak pemikiran al-Ghazali mewarnai pemikiran umat Islam. Juga

karena Baghdad dengan fasilitas-fasilitas ilmiahnya yang banyak memberi inspirasi ke

pusat-pusat peradaban Islam , yang hancur oleh serbuan Hulagu.

Baybars kemudian setelah kemenangan di ‘ain jalut, mulai memalingkan

perhatian untuk merebut kembali kota-kota benteng yang masih di kuasai pasukan

salib ,kota bentang Arsuf, Safad, Arkad, kota Antiokia dan mengepung kota Akka hingga

akhirnya pada tahun 1272 M, pimpinan tentara salib Perancis, Edward of England,

meminta gencatan senjata 10 tahun dengan kesediaan membayar upeti tahunan ke Mesir.

sultan Baybers mengadakan berbagai pembangunan di Mesir, Palestina dan Syiria. Ada

dua tradisi yang tercipta masa Baybers. Pertama mempersiapkan Kiswah untuk Baitullah

di Mekkah al-Mukarromah dan di antar dengan upacara pada setiap musim haji. Kedua,

menempatkan empat imam (Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali) pada ke empat penjuru

Baitullah. Qalawun juga dapat menghancurkan serangan bangsa mongol yang di pimpin

oleh Abaga khan ( anak hulagu khan) yang ingin menebus kekalahan ayahnya.

Pertempurn pecah di wilayah Homs, Syiria utara dan pasukan mongol hancur.

Qalawun selanjutnya mennghancurkan serangan tentara salib sehingga tamatlah

kekuasaan salibiyah yang sudah berjalan dua abad lamanya dan habislah angan-angan

hendak menguasai makam suci dan membebaskan kota kelahiran Nabi Isa as. Satu

satunya kota yang mampu di pertahankan adalah bandar Akka. Baru di tangan puteranya,

sultan al- Ashraf al-Shalah al-Din al-Khalil (1290-1293 M), kota benteng Akka dapat di

kuasai kembali pada Mei tahun 1291 M. Semenjak itu kekuasaan barat sepenuhnya

berakhir sampai masa puluhan abad lamanya. baru pada perang dunia I(1914-1918 M),

Mesir dan Palestina jatuh ke tangan kekuasaan Inggris dan Lebanon serta Syiria jatuh ke

bawah kekuasaan Perancis.

Keturunan yang akhir dari Mamalik Bahriyah al-Shalih Hajji Zaenuddin Ibn al-

Asyraf Sya’ban (1381-1382 M, 1389-1393 M), yang masih berusia enam tahun. Maka di

angkatlah sebagai pemangku raja, al-Malik al-Zahir Sayf al-Din Barquq. Semenjak itu

mulailah dinasti Mamluk Jarakesah ( mamluk burji).

2.2.2. Dinasti Mamluk Burji

Barquq adalah sultan yang kuat, ia berhasil mengalahkan timur lenk, keturunanhulagu.

Walaupun timurkenk sudah memeluk agama islam , tetapisisa-sisa kebiadabn dan kekejaman

nenek moyangnya masih melekat. Ia bercita-cita menjadi rajatr besar maka segera mengaklahkan

raja-raja lain keturunan hulago di wilayah Balkh, Transoxiana, Jata, Khawarizm, dan daerah-

daerah lain yang pernah di kuasai oleh jengis khan. Ia juga berambisui menguasai Khurosan,

Afghanistan, Persi, Fars, dan Kurdistan, di lanjutkan ke Irak, Syiria, dan Anatolia (turki) pada

tahun 1393, ia menguasai Baghdad kemudian menguasai Mesopotamia. Penguasa baghdad,

sultan ahmad jalair, meminta perlindungan kepada sultan Mesir , al- malik al-zahir barquq.

Barquq inilah yang satu-satunya berhasil mengalahkan timur lenk. Mesir sebagaimana pada

serangan hulago, kembali selamat dari serangan bangsa mongol, dan selamat dari kehancuran.

2.3. Masa Keruntuhan Dinasti Mamluk Bahri dan Mamluk Burji

2.3.1. Dinasti Mamluk Bahri

Gaya hidup tinggi pada masa pemerintahan al-Nashir yang panjang pada

ujungnya di bebankan kepada rakyat karena mesti membayar pajak yang lebih tinggi dan

menjadi sebab keruntuhan dinasti ini. Setelah al-Nashir wafat, perang sipil dan wabah

kelaparan menambah kesengsaraan penduduk. Wabah “kematian hitam” yang pernah

menyerang Eropa sekitar 1348-1349, menelikung negeri mesir hampir selama tujuh

tahun, dan memakan korban lebih banyak di banding wabah-wabah lainnya . jumlah

kematin di keseluruhan ibukota negara, menurut perkiraan Ibn Ilyas mencapai angka

900.000 orang. Sultan dan semua orang yang mampu, hengkang menghindari wabah ini.

Di katakan bahwa kota gazza kehilangan 22.000 penduduknya dalam satu bulan,

sedangkan di Aleppo sekitar 500 orang meningggal tiap harinya.

Keduabelas keturunan al-Nashir yang meneruskan kekuasaannya dalam satu masa yang

cukup singkat yaitu 42 tahun (1340-1382) merupakan sosok yang lemah. Para amir

merekalah yang sebenarnya memerintah. Mereka memecat atau membunuh sultan

sekehendah hati. Tak ada satupun dari sultan sultan ini yang memiliki keistimewaan dan

memberikan sumbangan bagi kemajuan negara. satu-satunya monumen yang berharga

adalah masjid sultan al hasan , anak al-nashir yang selesai di bangun pada 1362, dan di

akui sebagai masjid terindah yang di bangundalam rancangan berbentuk silang.

2.3.2. Dinasti Mamluk Burji

Rezim yang baru berkuasa ini meneruskan politik tipu daya, pembunuhan,

danpembantaian, sebagaimana pendahulunya. Faktanya, periode mereka menandai masa paling

gelap dalam sejarah suriah- mesir. Sebagian sultan melakukan tindakan curang dan kejam.

Sebagian yang lain tidak efisien, atau bahkan bermoral bejat, dan kebanyakan mereka tidak

beradab. Korupsi merajalela di seluruh pejabat, yang satu sama lain saling memusuhi untuk

kepentingan dirinya sendiri. Situasi ekonomi kerajaan yang sangat buruk, di perparah oleh

kebijakan politik para sultan yang mementingkan diri sendiri. Serangan wabah yang merenggut

nyawa 300.000 korban dalam tiga bulan memperparah keadaan. Wabah tersebut dianggap

sebagai hukuman atas dosa-dosa rakyatnya, sultan melarang kaum wanita keluar rumah, dan

melakukan tobat dengan cara menaikan pajak pada orang kristen dan yahudi, memecat pegawai

nonmuslim, dan menetapkan aturan berbusana. Hama belalang , layaknya wabah penyakit sering

muncul secara berkala. Kelaparan yang kronis, dan diperparah dengan serangan wabah serta

kekeringan karena rendahnya debit air sungai nil.

1.1. Faktor-faktor Penyebab Kehancuran Dinasti Mamluk

a. Faktor internal

1. Gaya hidup tinggi di kalangan para pejabatnya.

2. Perilaku tidak beradab yang di lakukan para pemimpinnya.

3. Besarnya pajak yang di bebankan kepada rakyat.

4. Kebijakan politik dan ekonomi yang tidak memihak kepada rakyat.

5. Perang sipil yang terjadi akibat perebutan kekuasaan.

6. Wabah penyakit yang memperparah kondisi sosial masyarakat.

7. Kelemahan para pengganti kekuasaan dalam memimpin.

8. Korupsi yang dilakukan oleh para pejabat pemerintahan.

1.2. Faktor eksternal

Pada 1498, pelaut Vasco Da Gama, dari Portugis menemukan rute perjalana di sekitar

tanjaung harapan. Serangan armada Portugis dan negara Eropa lain sering menimpa kapal-kapal

muslim di laut merah dan perairan india. Di pindahnya Jalur perdagangan yang semula berada di

Suriah dan Mesir, menyebabkan hancurnya pendapatan nasional. Portugis berhasil menancapkan

kekuatan mereka di kalikut bagian barat pantai India, dan 13 tahun kemudian, jenderal mereka,

Alfonso d’albuquerque (dari bahasa arab; abu al-qurq, pembuat sandal) memporak porandakan

Eden. Tenggelam dalam konflik internal di antara mereka, memberikan kesempatan bagi

munculnya dinasti safawiyah dan terbentuknya kembali kerajaan utsmani.

2.4. Hasil hasil kebudayaan islam

Terjadinya percampuran anntara kepercayaan terhadap takhayul dan kekuatan gaib ,

berpadu dengan kejayaan kelompok ortodoks garis keras, menghalangi berkembangnya ilmu

pengetahuan. Di bawah kondisi kondisi semacam ini tidak ada kegiatan intelektual yang bisa di

harapkan muncul. Kenyataannya dunia arab pada awal abad ke-13 telah kehilangan hegemoninya

dalam bidang intelektual yang mereka bangun dan pelihara sejak abad ke-8. Kepenatan mental

yang menimpa bangsa ini selam beberapa generasi, di tambah tiadanya usaha dan kemalasan

mereka sebagai akibat dari berlimpahnya kekayaan dan kekuasaan, hampir di semua pelosok

negeri.

2.4.1. Bidang ilmu pengetahuan

2.4.1.1. Bidang kedokteran

Rumah sakit yang cukup canggih yang di dirikan oleh Qallawun termasuk sebuah

perkembangan dalam bidang kedokteran, kepala rumah sakit ini, Abu al-Hasan ‘Ali Ibn

al-Nafis yang pernah belajar di Damaskus kemudian ia wafat pada (1288-1289), di antara

karyanya syarh tasyrihal-qanun (konsepsi paru-paru sebagai sirkulator darah). Seorang

dokter terkemuka Muwaffaq al-Din Abu al-Abbas Ahmad Ibn Abi Ushaybiyah (1203-

1270), karyanya berjudul ‘uyun al-anba’ fi thabaqhat al-athibba (sumber rujukan tentang

tingkatan para dokter), karya ini menghimpun sebanyak 400 biografi ahli medis arab dan

yunani secara terperinci. Para Dokter-dokter ini juga merangkap sebagai filosof,

astronom, ahli fisika, dan ahli matematika, sebagaimana tercantum dalam karya ‘Ali Ibn

Yusuf al-Qifthi, Ikhbar al-ulama’ bi akhbar al-hukama’.

2.4.1.2. Kedokteran hewan

Risalah dengan judul kamil al-shina’atain: al-baytharah wa al-zartaqah

( pembedahan hewan ) karya Abu Bakr Ibn al-Mundziral-Baythar (w.1340). judul fadhl

al- khayl (keunggulan kuda), oleh ‘Abd al-Mu’nim al-Dimyati (w. 1306) seorang dosen

pada akademi mansuriyyah qallawun.

2.4.1.3. Farmasi

Ahli farmasi al-Kuhn, (sang pendeta),al-attar (sang ahli obat) menyusun risalah

tentang farmasi berjudul minhaj al-dukkan wa dustur al-a’yan (1260), (pedoman tentang

obat- obatan dan aturannya untuk para bangsawan).

2.4.1.4. Ilmu psikoterapi

Seorang dokter yahudi pada masa Shalah al-Din, Hibatullah Ibn Jumay (jami’)

menyusun karya yang berjudul al-irsyad li mashalih al-anfas wa al-ajsad (petunjuk

tentang kesehatan jiwa dan raga).

2.4.1.5. Optalmologi (ilmu optik)

Di praktikkan dangan dasar-dasar yang lebih ilmiah pada abad ke-12 dan ke-13

di suriah dan mesir. Seorang ahli mata yahudi-mesir Abu al-Fadha’il Ibn al-Naqid

(w.1188-1189). Menyusun karya berjudul mujarrobat (percobaan pengobatan). Suriah di

masa itu mengambil kepeloporannya dalam bidang ini, yaitu adanya dua karya besar al-

kafi fi al-kuhl (karya lengkap tentang collyrum), karya khalifah Abi al-Mahasin dari

Aleppo (1256). Dan karya berjudul nur al-’uyun wa jami’ al-funun (cahaya mata dan

ikhtisar disiplin ilmu), di tulis oleh Shalah al-Din Ibn Yusuf, dan membuka praktik

kedokteran di Hamah sekitar 1296.

2.4.2. Ilmu Sosial

2.4.2.1. sejarah

Ilmuan-ilmuan di bidang ini seperti, Abu al-Fida, Ibn Taghri-Birdi, al-Suyuthi,

dan al-Maqrizi, merupakan sejarawan periode Mamluk. Salah satu sejarawan kondang

Ibn Khaldun (1406), yang menyandang guru besar sejarah dan menjabat hakim tinggi

pada masa barquq, serta seorang delegasi sultan faraj dalam menegosiasikan perdamaian

dengan timur lenk di Damaskus. Sejarawan dan juga ahli geografi Abu al-Fida (1273-

1332), keturunan saudara shalah al-din, dan seorang gubernur di masa al-Nashir.

Karyanya berjudul mukhtashar tarikh al-bashar (ringkasan sejarah manusia). Abu al-

mahasin ibn al-tagri-birdi, karyanya berjudul al-nujum al-zhahirah fi mulk wa al-qahirah

(bintang terang raja-raja mesir dan kairo). Sejarawan mamluk paling terkenal adalah

Taqiy al-din ahmad al-maqrizi (1364-1442), seorang keturunan baklabak yang lahir di

kairo, pernah menjabat sebagai wakil qadhi, dan pengajar. Karyanya berjudul al-

mawa’izh wa al-i’tibar fi dzikr al khithath wa al-‘atsar (nasihat dan i’tibar tentang

beberapa catatan dan kisah terdahulu).

2.4.2.2. Tentang ensiklopedi

Penulis ensiklopedi, Ahmad al-nuwairi (w.1332),penulis nihayah al-arab fi funun

al-adab. Dan Ahmad al-qalqasyandi (1418) penulis shubh al-‘asya, yang karyanya

digunakan untuk pedoman para pejabat sekretaris kantor pemerintahan.

2.4.2.3. Tentang navigasi

Ikhtisar teori dan praktik navigasi yamng di tulis oleh Ahmad ibn majid, seorang

keturuna Nejed yang di klaim sebagai pemandu vasco da gamma ketika berlayar dari

afrika ke India pada 1498.

2.4.2.4. Tentang biografi

Syams al-din ahmad ibn muhammad ibn khalikan keturunan yahya ibn khalid al-

barmaki yang lahir di ibril (arbela) pada 1211. Pernah di angkat sebagai qadhi suriah

dengan interval tujuh tahun. Karyanya berjudul wafayat al-a’yan wa anba’ abna alzaman

(kisah orang-orang terkemuka dan sejarah para pelopor zaman), yang menghimpun 685

tokoh islam terkemuka, dan karya ini di jadikan kamus biografi pertama dalam bahasa

arab. Di dalamnya di bahas dari mulai ejaan nama, data-data akurat, jejak genealogi, fakta

aktual, karakter setiap individunya, dan gambaran peristiwa penting yang di perkaya

dengan anekdot.

2.4.3. Bidang filsafat

dalam bidang filsafat seorang suriah beragama katolik yakobus yaitu Abu al-faraj

ibn al-ibri (barhebraeus;1226-1274)sebagai seorang sejarawan dan penulis terakhir dalam

sastra suriah. Ia mengajarkan filsafat euclid pada 1268 dan pada 1272-

1273 mengajarkan filsafat ptolemius.

2.4.4. Bidang teologi

Seorang ulama yang puritan dan konservatif, yakni Taqiy al-din ahmad ibn

taymiyah (1263-1328), lahir di harran hidup di Damaskus. Ia hanya tunduk pada al-

qur’an, hadits nabi, dan praktik jama’ah. Dan gigih menentang perilaku bid’ah, pemujaan

orang suci, serta berdo’a dan berziarah ke kuburan suci. Sebagai pengikut Ibn hanbal,

prinsip Ibn taymiyah kelak di adopsi oleh kelompoh wahabi di nejed.

Ulama hadits yang terkenal di periode ini adalah Ibn hajar al-asqalani (1372-

1449) kepala qadhi kairo yang hafal al-qur’an ketika berusia sembilan tahun .

2.4.5. Bidang linguistik (sastra, puisi, dan syair)

2.4.5.1. Bidang syair

Syaraf al-Din Muhammad al-Bushiri (1213-1296), seorang keturunan berber yang

menyusun karya syair yang sangat terkenal berjudul al-burdah (jubah nabi), untuk

mengenang kesembuhannya yang menakjubkan dari penyakit lumpuh saat ia bermimpi

Nabi Muhammad saw. yang memakaikan jubahnya kepadanya. Tak ada satupun syair

lain dalam bahasa arab yang mampu menandingi kemasyhuran al-burdah. Lebih dari

sembilan puluh komentar atas syair itu telah di susun dalam bahasa arab, turki, persia,

dan berber. Syair ini juga telah di terjemahkan ke bahasa Persia, Turki, Jerman, Perancis,

Inggris, dan Italia. Bait -bait syair itu masih sering di jadikan mantra, bahkan kaum drusis

hingga saat ini, selalu membaca syair-syair itu dalam upacara pemakaman.

2.4.5.2. Bidang roman (bahasa arab tunggal, sirah)

Kisah tentang anthar dan baybar yang tiada henti hentinya menghibur para

pengunjung warung-warung kopi di bagian timur dunia muslim. Kisah roman ini

berbentuk sajak periode mamluk. Di dalam kisah ini penggambaran yang lebih

hidup ,seakan-akan tokoh itu benar-benar nyata.

2.4.5.3. Genre sastra

Penghujung abad ke-13, suatu pengembangan sastra yaitu seni pertunjukan

wayang (bahasa arab; zhill; shadow play; permainan bayang-bayang), pertamakali

muncul dengan tajuk thayf al-khayal fi ma’rifah khayl al-zhill (bayang-bayang imajinasi

tentang pengetahuan pertunjukan wayang) oleh Muhammad ibn daniyal al-khuza’i al-

maushili (w. 1310). Penulisnya adalah seorang dokter muslim, kemungkinan beragama

yahudi atau kristen, yang hidup di bawah kekuasaan baybar.orang-orang islam

mengenalnya dari India atau Persia.

2.4.6. Bidang arsitektur

Kejutan paling mengesankan dari periode mamluk yang di dominasui oleh rezim

darah dan besi adalah bangunan bangunan arsitektural dan artistik pada skala dan kualitas

yang tidak di temukannya dalam sejarah mesir sejak masa ptolemius dan firaun.

Arsitektur muslim mencapai ekspresi yang paling kaya ornamen pada sejumlah masjid,

sekolah, dan musium yang didirikan oleh Qallawun, al-Nashir, dan al-Hasan, demikian

pula pada periode Mamluk Burji, monomen-monumen Barquq, Qa’it-bay, dan al-Ghauri,

sama memukaunya. Contoh contoh bangunan yang masih berdiri tegak hingga sampai

saat ini diantaranya Masjid dan Musoleum Barquq, Masjid Qa’it-bay, dan Masjid al-

Ghauri. Masjid Qa’it-bay meliputi bangunan masjid, pemakaman, air mancur, dan

sekolah.

2.4.6.1. Perkembangan arsitektur

Berakhirnya perang salib, memudahkan untuk mencapai wilayah-wilayah yang

kaya dengan bebatuan sehingga material bangunan yang di gunakan untuk konstruksi

bangunan menggunakan batu. Rancangan berbentuk menyilang pada struktur masjid dan

sekolah dikembangkan hingga mencapai kesempurnaanya. Kubah di bangun untuk

menahan cahaya yang datang dari berbagai arah, juga untuk penerangan tampak indah

dari luar dan kaya dekorasi. Karakter mewah dan halus dalam berkesenian tidak hanya di

terapkan pada objek objek yang di anggap suci, tetapi juga pada berbagai perlengkapan

rumah tangga seperti cangkir, mangkok, baqi, dan pedupan.

2.4.6.2. Perkembangan ornamen dekorasi

bangunan batu bergaris, dab berbagai dekorasi (ablaq) yang di hasilkan dengan

menggunakan batu-batu beragam warna pada setiap sisinya (berasal dari romawi dan

bizantium) Menjadi ciri istimewa arsitektur periode ini. Pengembangan stalaktit-

pendentif, sama halnyadengan dua tipe dekorasi lain yang di kenal baik saat ini, yaitu

arabesque geometris dan huruf-huruf bergaya kufi. Penggunaan ornamen-ornamen ini

misalnya pada hiasan perunggu, pintu-pintu masjid, kandelar perunggu dengan hiasan

arabesque, kotak al-Qur’an yang bertabur mutiara, mosaik-mosaik yang indah pada

lengkung-lengkung bangunan, serta ukiran kayu pada mimbar dan podium.

2.4.7. Bidang seni pertunjukan

Kemegahan istana mamluk semakin meriah dengan dengan berbagai pertunjukan

seni, semisal tarian, permainan sulap, dan pertunjukan wayang.

2.4.8. Birokrasi pemerintahan

Para pejabat istana meliputi sejumlah pejabat terkemuka seperti kepala rumah

tangga (ustadar), kepala keamanan (amir silah), kepala pengurus kuda (amir akhur), dan

penuamng minum khusus (saqi khash).

2.4.9. Moda transportasi

Barquq mendirikan stasiun khusus antara Damaskus dan Kairo untuk melayani

pengangkutan es ke Mesir yang di bawa oleh unta.