Bab II Makalah Kmb

10
3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Otitis externa adalah peradangan yang terjadi pada liang telinga akibat infeksi akut , sub akut , maupun kronis. Penyebab dari infeksi ini adalah bakteri , jamur dan virus akibat kerusakan pada kulit normal dan perubahan pada serumen sebagai barier proteksi kanal. ( Humaira Cut , 2012 ) Otitis eksterna merupakan infeksi liang telinga bagian luar yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Infeksi ini terjadi akibat adanya beberpa faktor predisposisi , yaitu perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam menjadi basa , perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu tubuh dan kelembaban juga trauma ringan seperti trauma saat membersihkan telinga atau pada saat berenang . Otitis eksterna adalah kondisi peradangan dari meatus auditori eksternal. Biasanya disebabkan oleh 3

Transcript of Bab II Makalah Kmb

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi

Otitis externa adalah peradangan yang terjadi pada liang telinga akibat infeksi akut , sub akut , maupun kronis. Penyebab dari infeksi ini adalah bakteri , jamur dan virus akibat kerusakan pada kulit normal dan perubahan pada serumen sebagai barier proteksi kanal. ( Humaira Cut , 2012 )

Otitis eksterna merupakan infeksi liang telinga bagian luar yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis eksterna.

Infeksi ini terjadi akibat adanya beberpa faktor predisposisi , yaitu perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam menjadi basa , perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu tubuh dan kelembaban juga trauma ringan seperti trauma saat membersihkan telinga atau pada saat berenang .

Otitis eksterna adalah kondisi peradangan dari meatus auditori eksternal. Biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur, diperkirakan disebabkan oleh gangguan dalam pertahanan alami dari meatus auditori eksternal yang memungkinkan infeksi oportunistik. ( Birchall , 2006 ).

Peradangan pada telinga luar yang disebabkan oleh infeksi jamur disebut otomikosis , yang dapat menyebabkan inflamasi difus di kilit meatus yang dapat menyebar ke auricula maupun lapisan epid ermal membran timpan

Menurut A . Elizabeth (2007) otitis eksterna terbagi atas

a. Otitis eksterna akut , yang meliputi otitis eksterna sirkumskripta ( furunkel) dan otitis eksterna difus

Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi bakteri stapylokokkus pada folikel rambut biasanya pada bagian luar dari kanal eksternal

Otitis eksterna difus adalah infeksi bakteri pseudomonas yang biasanya terjadi pada cuaca yang panas dan lembab , disebut juga swimmers ear

b. Otitis eksterna kronis adalah infeksi bakteri yang tidak diobati dengan baik , trauma berulang , adanya benda asing , penggunaan ketakan telinga pada alat bantu dengar yang dapat menyebabkan infeksi kronis. Akibatnya terjadi penyempitan liang telinga oleh pembentukan jaringan paru

2.2 Etiologi

Otitis eksterna dapat disebabkan oleh berbagai bakteri atau jamur, selain itu, virus juga penyebab infeksi otitis eksterna. Otitis externa juga bisa disebabkan karena adanya iritasi kimia dalam hair spray atau cat rambut, atau bahkan dari air. Penyebab umum lainnya dari adalah penggunaan penyumbat telinga pada saat berenang atau pememakaian alat bantu pendengaran . Otitis externa juga terjadi pada banyak spesies lain selain manusia.

Menurut Bewick dkk ( 2012 ) kebanyakan infeksi melibatkan beberapa organisme, dengan mayoritas melibatkan staphylococcus aureus dan atau pseudomonas aeruginosa. Infeksi jamur berkontribusi terhadap 9-10% kasus.

Pada penelitian yang dilakukan oleh R.Sedjawidada dkk (2009 ) di Makasar terhadap 103 pasen, didapatkan adanya koloni jamur pada otitis eksterna superfisialis basah sebesar 57,8% dengan jenis jamur Aspergillus niger 17,9%, Candida albicans 13,3% dan Aspergillus fumigatus 8,9%.

2.3 Manifestasi Klinik

a. Rasa sakit didalam telinga yang bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat dan berdenyut

b. Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga

c. Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan awal dari rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu etitis eksterna akuta. Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut. Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif.

Menurut Bewick dkk ( 2012 ) tanda dan gejala yang dirasakan pada otitis externa mulai dari ketidaknyamanan pada daerah telinga, pruritus, otore dan gangguan pendengaran konduktif sakit parah, edema oklusif dari kanal dan efek sistemik. Pasien akan sering hadir dengan riwayat gatal pada telinga diikuti oleh rasa sakit.

Tanda-tanda penyakit berat termasuk selulitis dari pinna dan kulit di sekitarnya dan limfadenopati.

2.4 Faktor Resiko

Faktor yang dapat mempermudah terjadinya peradangan pada telina luar adalah perubahan pH pada liang telinga , yang biasanya normal pada kondisi asam. Bila pH menjadi basa maka proteksi telinga terhadap infeksi menjadi turun. Pada keadaan udara yang hangat atau lembab kuman dan jamur mudah tumbuh. Faktor predisposisi otitis externa yang lain adalah adanya trauma ringan yang terjadi ketika membersihkan telinga, selain itu air kolam renang menyebabkan maserasi kulit dan merupakan sumber kontaminasi yang sering dari bakteri(Abdullah Farhan)

Faktor epidemiologis timbulnya otitis eksterna disebabkan adanya perubahan kelembaban lingkungan, suhu yang tinggi dan maserasi kulit liang telinga yang terpapar lama oleh kelembaban,trauma lokal serta masuknya bakteri sebagian keadaan yang sering berkaitan dengan penyakit ini.Banyak penelitian menyokong timbulnya infeksi karena masuknya bakteri dari luar.

Menurut penelitian Hariaga dkk pasien yang berisiko adalah mereka dengan penurunan daya tahan tubuh atau memiliki diabetes.

2.5 Komplikasi

Infeksi kronik pada liang telinga ini jika pengobatan tidak adekuat dapat terjadi stenosis atau penyempitan liang telinga karena terbentuk jaringan parut

2.6 Patofisiologi

Perjalanan penyakit otitis eksterna dibagi menjadi 3 stadium yaitu stadium preinflamasi, stadium inflamasi akut yang dapat terjadi secara ringan, sedang , berat dan stadium inflamasi kronik.

Pada stadium preinflamasi terjadi edema stratum korneum akibat hilangnya pH asam dan lapisan pelindung kanal , kemudian terjadi penyumbatan di unit apopilosebase, dan selama penyumbatan berlangsung akan timbul rasa penuh dan gatal ditelinga. Kerusakan lapisan epitel memungkinkan inveksi bakteri atau jamur yang berasal dari pinggir kanal ataupun yang masuk bersama benda asing yang dimasukan ke kanal , seperti cotton swab. Hal ini mengakibatkan terjadinyastadium inflamasi akut yang ditandai dengan nyeri

Pada tahap awal stadium inflamasi ringan , kulit meatus akustikus eksternus dapat terlihat eritema yang ringan , sedikit edema , dan juga terlihat danya sekret encer atau agak keruh dalam jumlah yang sedikit . ketika rasa nyeri dangatal semakin bertambah , ini menandakan perkembangan inflamasi akut otitis eksterna dari stadium inflamasi ringan ke stadium inflamasi sedang telah terjadi , dimana kanal terlihat lebih banyak edema dan lebih banyak eksudat kental .

Perkembangan inflamasi ini bila tidak diobati akan berlanjut ke stadium inflamasi berat, yang ditandai dengan rasa nyeri yang semakin bertambah dan tertutupnya lumen kanal. Terdapat banyak eksudat purulen , terjadi edema kulit kanal yang dapat mengaburkan membran timpani , dan sering terlihat adanya papul putih dan kecil dipermukaan kulit kanal. Pada stadium berat ini sering juga terjadi perluasan infeksi keluar kanal yang meliputi perbatasan jaringan lunak dan kelenjar getah bening servikal.

Pada stadium inflamasi kronik, rasa nyeri mulai berkurang tetapi rasa gatal yang timbul sangat hebat. Kulit kanal eksternal menebal dan bagian superfisialnya mulai mengelupas. Pada stadium ini dapat ditemukan perubahan sekunder pada bagian aurikula dan konka, seperti eksematisasi, likenifikasi, dan ulserasi superfisial. Kondisi ini hampir sama seperti eksema dan dapat terjadi dengan pengeringan dan penebalan kanal, hingga hilangnya kanal eksternal karena hipertropi kulit akibat infeksi kronik

2.7 Penatalaksanaan

Tindakan pengobatan yang dilakukan pada otitis eksterna berbeda-beda tergantung penyebab otitisnya. Obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan anti radang bisa diberikan bila terjadi infeksi bakteri dan pembengkakan. Obat tetes telinga yang mengandung anti ektoparasit atau injeksi obat golongan ivermectin dan selemectin bisa diberikan bila otitis disebabkan oleh tungau telinga atau parasit lain. Pemberian obat-obatan ini harus mengikuti siklus hidup parasit tersebut. Otitis yang disebabkan oleh alergi dan gangguan hormon memerlukan tindakan pengobatan secara menyeluruh dan sistematis. Seringkali pengobatan hanya bersifat mengurangi efek saja, karena penyebab utamanya alergi atau gangguan hormon memang relatif sulit disembuhkan

Prinsip terapi ditujukan untuk menghilangkan ketidaknyamanan, mengurangi pembenkakan kanalis telinga dan mengeradikasi infeksi. Tak jarang pasen mendapat resep analgetik selama 48 jam sampai 92 jam pertama

Pasen diingatkan untuk tidak membersihkan sendiri kanalis auditorius eksternus menggunakan lidi kapas. Pasen juga dilarang untuk berenang atau memasukan air ke dalam telinga ketika mencuci atau mandi

Menurut Birchall. (2006) pada pasien yang tidak memiliki riwayat otological sebelumnya dan terutama jika telah ada penyebab yang jelas untuk otitis eksterna . Bakteri anaerob umumnya ditemukan, terutama pseudomonas aeruginosa, sehingga antibiotik oral tidak ditunjukkan.

Jika pasien tidak memiliki alergi antibiotik, kemudian mulai gentamisin sepuluh hari dan hidrokortison tetes, 2-3 tetes tiga kali setiap hari. Hal yang paling penting untuk terapi ini adalah menginstruksikan kepada pasien tentang cara menggunakan obat tetes tersebut. Pasen harus berbaring miring dengan telinga yang sakit berada di atas, dan sebaiknya obat diteteskan oleh orang lain. Tekanan Tragal harus diterapkan dua atau tiga kali untuk menghentikan gelembung terbentuk di pintu masuk ke meatus dan pasien harus tetap dalam posisi berbaring selama sekitar lima menit.

Observasi pasien dalam waktu tiga minggu, dan jika infeksi sembuh dan anatomi meatus eksternal dan membran timpani normal, sarankan agar pasen menghindar dari faktor-faktor yang dapat memicu serangan lebih lanjut dari otitis eksterna .

2.8 Pemeriksaan Diagnostik

a.Tes laboratorium, pemeriksaan kultur dan sensitifitas antibiotik.

b.Tesaudiometrik,memperlihatkan dan mendokumentasikan jumlah kehilangan pendengaran dan gangguan pada telinga luar.

c.CT-Scan tulang tengkorak. Dengan kriteria hasil : mastoid terlihat kabur dan ada kerusakan tulang.

d. Scan Galium-67 . Dengan kriteria hasil : terlihat focus infeksi akut yang akan kembali normal dengan resolusi infeksi

4