BAB II LANDASAN TEORI -...

46
Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 1 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Kegiatan Pemeliharaan Bangunan 2.1.1.1 Definisi Pemeliharaan Bangunan Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45∕PRT∕M∕2007 yang dimaksud dengan pemeliharaan bangunan adalah kegiatan mempertahankan kondisi bangunan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi atau dalam usaha meningkatkan wujud bangunan, serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak. Sedangkan menurut Hestin Mulyandari dalam bukunya Pemeliharaan Bangunan: Basic Skill Facility Management , pemeliharaan bangunan adalah suatu cara atau teknik yang tepat untuk menjaga kondisi atau komponen bangunan agar selalu dalam keadaan prima sesuai fungsinya. Pemeliharaan bangunan juga merupakan upaya untuk menghindari kerusakan komponen∕elemen bangunan akibat kerusakan bangunan∕ kelusuhan sebelum umurnya berakhir. Terdapat empat sifat dari kegiatan pemeliharaan bangunan diantaranya: a. Inspeksi (Inspection) Kegiatan pengecekan atau pemeriksaan berkala dan usulan penggantian pada beberapa bagian. b. Kegiatan Teknik (Engineering) Kegiatan percobaan atas alat yang baru dibeli dan kegiatan pengembangan atau komponen peralatan yang perlu diganti serta penelitian kemungkinan pengembangannya. c. Kegiatan Produksi (Production) Kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu teknik pemeliharaan dan kegiatan yang disarankan inspeksi.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI -...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 1 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Kegiatan Pemeliharaan Bangunan

2.1.1.1 Definisi Pemeliharaan Bangunan

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45∕PRT∕M∕2007 yang

dimaksud dengan pemeliharaan bangunan adalah kegiatan mempertahankan

kondisi bangunan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi atau dalam usaha

meningkatkan wujud bangunan, serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak.

Sedangkan menurut Hestin Mulyandari dalam bukunya Pemeliharaan Bangunan:

Basic Skill Facility Management, pemeliharaan bangunan adalah suatu cara atau

teknik yang tepat untuk menjaga kondisi atau komponen bangunan agar selalu

dalam keadaan prima sesuai fungsinya. Pemeliharaan bangunan juga merupakan

upaya untuk menghindari kerusakan komponen∕elemen bangunan akibat

kerusakan bangunan∕ kelusuhan sebelum umurnya berakhir.

Terdapat empat sifat dari kegiatan pemeliharaan bangunan diantaranya:

a. Inspeksi (Inspection)

Kegiatan pengecekan atau pemeriksaan berkala dan usulan penggantian

pada beberapa bagian.

b. Kegiatan Teknik (Engineering)

Kegiatan percobaan atas alat yang baru dibeli dan kegiatan pengembangan

atau komponen peralatan yang perlu diganti serta penelitian kemungkinan

pengembangannya.

c. Kegiatan Produksi (Production)

Kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu teknik pemeliharaan dan

kegiatan yang disarankan inspeksi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 2 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

d. Kegiatan Administrasi (Clerical Work)

Kegiatan pencatatan mengenai biaya kegiatan pemeliharaan, biaya

komponen (spare part) yang dibutuhkan, serta penyiapan jadwal

pemeliharaan.

2.1.1.2 Latar Belakang Pemeliharaan Bangunan

Suatu bangunan didirikan sebagai prasarana bagi pemilik bangunan atau

pengguna bangunan dengan tujuan untuk menunjang segala kegiatan yang akan

dilakukan pihak pengguna bangunan nantinya di dalam bangunan tersebut.

Bangunan diharapkan dapat bersifat fleksibel mengikuti arus perubahan yang

terjadi dalam kegiatan pemilik atau pengguna bangunan nantinya. Untuk dapat

selalu menunjang segala kegiatan di dalamnya dan untuk dapat bersifat fleksibel

mengikuti arus perubahan yang terjadi dalam kegiatan pemilik atau pengguna

bangunan, maka bangunan harus selalu dalam kondisi prima siap membantu

operasional kegiatan dan untuk mewujudkannya maka perlu suatu kegiatan

pemeliharaan bangunan. Bangunan yang baik tentu saja tidak hanya

mempertimbangkan kekuatan konstruksi dan arsitekturalnya saja tetapi juga

mempertimbangkan kenyamanan pengguna bangunan. Kenyamanan ini salah

satunya dipengaruhi oleh berfungsi atau tidaknya seluruh komponen∕elemen

bangunan tersebut. Untuk menjamin berfungsinya seluruh komponen∕elemen

bangunan maka lagi-lagi diperlukan suatu kegiatan pemeliharaan terhadap

komponen∕elemen bangunan tersebut.

Kurangnya perhatian atau tidak sesuainya kegiatan pemeliharaan yang

dilakukan akan menyebabkan suatu kondisi atau dampak negatif, yaitu

menurunnya tingkat produktifitas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh

pemilik atau pengguna bangunan sebagai akibat dari kurang terpeliharanya

kondisi bangunan. Sedangkan kegiatan pemeliharaan bangunan yang memadai

akan menghasilkan umur bangunan yang panjang sesuai dengan perencanaan,

nilai ekonomis, serta kegunaan ekonomis dari bangunan dan komponen-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 3 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

komponen didalamnya. Tanpa adanya kegiatan pemeliharaan bangunan, fungsi

suatu bangunan akan mengalami degradasi seiring berjalannya waktu.

Faktor-faktor penyebab degradasi fungsi bangunan dikelompokan sebagai

berikut:

1. Kondisi Lingkungan

Tingkat degradasi bergantung pada kondisi lingkungan daerah bangunan

berada dan orientasi dari bangunan tersebut.

2. Aktifitas Pengguna

Tingkat degradasi bergantung pada faktor manusia maupun

mekanikal/elektrikal (M/E) baik untuk penggunaan resmi atau tidak resmi.

3. Perubahan Standar

Tingkat degradasi bergantung pada perubahan—perubahan konstruksi

rencana berdasarkan kebutuhan dan selera yang berkembang pada pemilik

atau pengguna.

Setelah beberapa periode, perbedaan antara kondisi standar dan kondisi

yang terjadi pada bangunan semakin melebar seperti yang ditunjukkan pada

gambar 2.1. Pada diagram tersebut digambarkan, seiring dengan waktu yang

terjadi deviasi terhadap keadaan standar yang diakibatkan oleh kerusakan yang

digambarkan dengan penyimpangan kebawah dan deviasi yang terjadi karena

perubahan-perubahan untuk memenuhi permintaan pengguna yang

menggambarkan dengan garis keatas. Harus ada usaha-usaha pemeliharaan dan

perawatan supaya sedapat mungkin mendekati keadaan standar. Diagram ini

adalah presentasi dari kondisi bangunan keseluruhan jadi tidak dapat

diaplikasikan untuk masing-masing elemen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 4 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

Sumber : Building Maintenance Management

Gambar 2.1. Hubungan antara Kondisi Standar Bangunan dengan Waktu Rencana

2.1.1.3 Tujuan Pemeliharaan Bangunan

Tujuan dari aktifitas pemeliharaan bangunan yang utama adalah sebagai

berikut:

1. Memperpanjang umur layan bangunan.

2. Menjaga bangunan tetap dalam kondisi sesuai dengan standar/pedoman

yang telah ditetapkan.

3. Menjamin ketersedian perlengkapan (komponen bangunan) yang

diperlukan untuk kegiatan operasional bangunan.

4. Menjamin kesiapan operasional bangunan.

5. Menjamin keselamatan dan kesehatan pengguna bangunan tersebut.

2.1.1.4 Sasaran Pemeliharaan Bangunan

Sasaran dari kegiatan pemeliharaan adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pekerjaan tata graha agar dapat memelihara fasilitas dengan

baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 5 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2. Melakukan pekerjaan perbaikan utama berdasar pada biaya life cycle –

cost terendah.

3. Mengembangkan dan melaksanakan suatu sistem secara teratur dengan

membuat penjadwalan pemeliharaan terhadap fasilitas bangunan.

4. Segera melakukan perbaikan jika terdapat kerusakan-kerusakan kecil.

5. Mengidentifikasi desain dan membuat peningkatan proyek untuk

mengurangi dan memperkecil jumlah keseluruhan biaya pemeliharaan.

6. Menggunakan fasilitas bangunan dengan hemat sesuai dengan kegunaan

dan kebutuhan.

7. Menyediakan laporan yang lengkap dan mudah dipahami serta

mengidentifikasi pekerjaan pemeliharaan.

8. Melakukan estimasi biaya pemeliharaan yang akurat untuk memastikan

mendapatkan biaya pemeliharaan yang paling rendah. Melakukan

breakdown detail biaya pemeliharaan yang teliti. Menjadwalkan semua

pekerjaan yang telah direncanakan dan melakukan antisipasi terhadap

pekerjaan yang tidak terencana.

2.1.1.5 Pemeliharaan Kolam Renang

Kegiatan pemeliharaan kolam renang diantaranya adalah kegiatan

menjaga kebersihan area kolam renang dan area di sekitar kolam renang, serta

kegiatan memelihara kondisi air kolam agar tetap bersih dan higienis. Berikut

akan dijelaskan metode-metode baik itu menjaga kebersihan area kolam renang

maupun menjaga kebersihan air kolam renang:

A. Menjaga Kebersihan Area Kolam Renang dan Area Di Sekitar Kolam

Renang

Yang dimaksud dengan area kolam renang adalah dinding dan lantai

kolam renang, sedangkan yang dimaksud dengan area disekitar kolam renang

adalah lantai di sekitar kolam renang beserta seluruh landscaping kolam renang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 6 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

1. Menjaga kebersihan lantai dan dinding kolam renang

Karena dinding serta lantai kolam renang terendam air maka hal ini sering

kali menyebabkan tumbuhnya alga dan lumut. Alga dan lumut yang tumbuh dapat

dihilangkan dengan melakukan kegiatan pemeliharaan rutin yaitu dengan

penyikatan ubin-ubin lantai dan dinding kolam renang. Penyikatan ini sebaiknya

dilakukan seminggu sekali dengan bantuan sikat lantai (vacuum head), sikat

dinding (wall brush), selang (vacuum hose), tongkat pegangan (telescopic

handle), saringan daun ( leaf cather). Meskipun kegiatan pemeliharaan rutin

seperti penyikatan dinding dan lantai kolam renang telah dilakukan, lumut dan

tumbuhan sejenisnya akan tetap terbentuk, untuk mengatasinya dapat dilakukan

penggunaan bahan kimia. Salah satu yang terbaik adalah sulfat tembaga karena

keduanya sangat aman digunakan dan efektif. Dosis yang diperlukan tergantung

pada derajat kekerasan air dan temperatur air. Untuk air hangat sekitar 0-30 mg ∕

liter (0-30 ppm) dari tembaga yang diperlukan. Ini setara dengan 1-2 mg ∕ liter

kristal tembaga sulfat (copper sulphate crystals) (𝐶𝑢𝑆𝑂4. 5𝐻2𝑂) Untuk air dingin

membutuhkan sekitar 2-5 mg ∕ liter tembaga ( 10 mg ∕ liter dari kristal tembaga

sulfat).

2. Menjaga kebersihan area di sekitar kolam renang

Lantai di sekitar area kolam renang biasanya selalu dalam kondisi basah

karena sering dilalui oleh kaki-kaki yang basah. Keadaan ini menjadikan lantai di

sekitar kolam renang menjadi licin dan dapat membahayakan keselamatan.

Pembersihan lantai disekitar kolam renang yang basah dilakukan dengan cara

menyikat lantai dan kemudian disemprot menggunakan air berkecepatan tinggi

agar semua kotoran bisa hilang. Kegiatan pembersihan lantai ini sebaiknya

dilakukan setiap hari. Selain pembersihan bisa juga diambil langkah maintenance

prevention yaitu dengan desain serta pemilihan material penutup lantai yang lebih

bersifat non-slip.

Untuk material beton dan keramik metode pengetsaan asam dapat

dilakukan. Asam hydrochloric cair dapat digunakan, satu bagian asam dicampur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 7 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

8-10 bagian air. Sarung tangan karet dan kacamata sebaiknya digunakan dan

dalam pengerjaannya haruslah berhati-hati. Asam cair sebaiknya dituangkan

dalam area kecil dalam satu waktu dan diratakan serta dibiarkan selama sekitar 10

menit sebelum dicuci bersih dengan air yang cukup banyak. Pengetsaan asam ini

akan memberikan derajat non-slip yang diperlukan.

B. Memelihara Kondisi Air Kolam Tetap Bersih dan Higienis

Tabel 2.1 Daftar Persyaratan Air Kolam Renang

No. Parameter Satuan Kadar yang

diperbolehkan Keterangan Minimum Maksimum

A. Fisika

1. Bau - - - Bebas dari bau yang

mengganggu, bebas dari benda terapung. Piringan

sechi yang diletakkan pada dasar kolam yang terdalam, dapat dilihat dari tepi kolam

pada jarak lurus 9 meter

2. Benda terapung - - -

3. Kejernihan - - -

B. Kimia 1. Aluminium mg∕L - 0,2

Dalam waktu 4 Jam pada suhu udara

2. Kesadahan mg∕L 50 500 3. Oksigen terabsorbsi mg∕L - 1,0 4. pH - 6,5 8,5 5. Sisa Chlor mg∕L 0,2 0,5 6. Tembaga sebagai Cu mg∕L - 1,5 C. Mikro Biologi

1. Koliform total per 100 ml - 0

2. Jumlah kuman

Mangan Per 100

ml - 200

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 416∕MENKES∕PER∕IX∕1990

Beberapa alasan mengapa perlu dilakukan penjagaan kebersihan air kolam

renang adalah sebagai berikut:

1. Air merupakan tempat berkembang biak patogen berbahaya seperti bakteri

dan mikroorganisme dimana air kolam menjadi tempat yang sempurna

untuk membawa penyakit dan dapat berpindah dari satu orang terhadap

orang lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 8 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2. Air yang kadar parameter-parameter fisika, kimia, dan mikro boiloginya

tidak sesuai persyaratan air kolam renang dapat mengganggu kulit dan

mata.

3. Air yang mempunyai kadar parameter kimiawi tidak sesuai persyaratan air

kolam renang dapat merusak bagian-bagian dari kolam.

4. Air yang kadar parameter-parameter fisika, kimia, dan mikro boiloginya

tidak sesuai persyaratan air kolam renang akan kelihatan kotor sehingga

mengurangi keindahan kolam.

Karena alasan-alasan di atas maka perlu dilakukan langkah-langkah

pemeliharaan air kolam renang sebagai berikut:

1. Penyaringan kotoran dalam air

Penyaringan kotoran dalam air dilakukan dengan alat bantu berupa

saringan pasir. Air kolam perlu disirkulasikan melewati proses penyaringan ini.

Pada lantai kolam renang terdapat floor drain yang merupakan jalan keluar air

untuk kemudian air yang keluar ini akan dipompakan masuk ke saringan pasir,

setelah melewati saringan pasir air akan dikirim masuk lagi ke dalam kolam

renang melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat di sisi-sisi dinding

kolam renang. Proses sirkulasi air kolam sekaligus penyaringan kotoran ini harus

dilakukan sepanjang waktu, maka dari itu perlu dipertimbangkan mengenai

peralatan-peralatan cadangan baik itu dari filternya itu sendiri ataupun pompa

airnya.

2. Penyediaan feeder klorin otomatis

Sanitasi kolam renang sama dengan mensterilkan kolam renang, dimana

bentuk bakteri dan alga dapat dihancurkan. Kolam renang yang tidak sering

dibersihkan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Bakteri dan

bentuk ganggang dapat dihilangkan dengan menggunakan klorin. Bahkan

bromin dapat digunakan untuk mensterilkan kolam renang. Tingkat klorin yang

harus ditetapkan di kolam renang adalah 1,0-3,0 ppm. Klorin biasanya disusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 9 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

dalam bentuk cair, bentuk bubuk atau tablet (meskipun beberapa profesional

menggunakan gas klorin), dan dapat ditambahkan ke air pada bagian manapun

dalam perputaran siklus air. Ahli pemeliharaan kolam renang umumnya

merekomendasikan menambahkan hanya setelah proses penyaringan,

menggunakan feeder kimia. Jika ditambahkan langsung ke kolam renang,

dengan menggunakan tablet dalam kotak skimmer, misalnya, klorin juga

cenderung terkonsentrasi di daerah tersebut.

3. Pengecekan tingkat pH kolam renang

Mempertahankan keseimbangan air yang tepat sangat penting. Tingkat pH

adalah ukuran keasaman atau alkalinitas dan perlu diuji dua kali seminggu.

Tingkat pH dalam air kolam harus sedikit basa, menurut Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 416∕MENKES∕PER∕IX∕1990 yaitu pH

sekitar 6,5-8,5. Pada tingkat pH ini di mana klorin bekerja paling efektif. Hal ini

dapat dikendalikan dengan menambahkan baik asam, seperti asam muriatic, atau

alkali seperti baking soda. Penambahan asam alkali akan tergantung pada apakah

air terlalu asam atau terlalu basa. Tingkat pH yang salah dapat menyebabkan

kerusakan dari kolam dan peralatan kolam renang.

2.1.2 Kegiatan Perawatan Bangunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45 ∕ PRT ∕ M ∕

2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang

dimaksud dengan pekerjaan perawatan bangunan adalah usaha untuk

memperbaiki kerusakan yang terjadi agar bangunan dapat berfungsi dengan baik

sebagaimana mestinya. Sedangkan menurut Hestin Mulyandari dalam bukunya

Pemeliharaan Bangunan: Basic Skill Facility Management, perawatan bangunan

adalah kegiatan memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan gedung,

komponen, bahan bangunan dan atau sarana dan prasarananya agar bangunan

tetap laik fungsi dan kuratif setelah ada kerusakan atau masalah baik pada tingkat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 10 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

ringan, sedang atau berat. Yang dimaksud dengan laik fungsi adalah kondisi

bangunan memenuhi persyaratan administratif dan teknis sesuai dengan fungsi

bangunan gedung yang ditetapkan. Tujuan kegiatan perbaikan adalah memelihara

penampilan bangunan agar selalu dalam keadaan terbebas dari kerusakan akibat

pemakaian, cuaca dan pudar karena kondisi waktu. Berikut beberapa jenis

perbaikan bangunan:

A. Rehabilitasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud

menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun

struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas

dapat berubah.

B. Renovasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud

menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur,

struktur maupun utilitas bangunannya.

C. Restorasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud

menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap

mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas

bangunannya dapat berubah.

2.1.2.1 Tingkat Kerusakan

Perbaikan dan/atau penggantian dalam kegiatan perawatan bangunan

dengan tingkat kerusakan sedang dan berat dilakukan setelah dokumen rencana

teknis perawatan bangunan disetujui oleh pemerintah daerah. Kerusakan

bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat

penyusutan∕berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia atau perilaku

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 11 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

alam seperti beban fungsi yang berlebihan, kebakaran, gempa bumi, atau sebab

lainnya yang sejenis.

Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas tiga tingkat

kerusakan, yaitu:

a. Kerusakan ringan

1) Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen

non-struktural, seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai,

dandinding pengisi.

2) Perawatan untuk tingkat kerusakan ringan, biayanya maksimum

adalah sebesar 35% dari harga satuan tertinggi pembangunan

bangunan baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang

sama.

b. Kerusakan sedang

1) Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen

non-struktural, dan atau komponen struktural seperti struktur atap,

lantai, dan lain-lain.

2) Perawatan untuk tingkat kerusakan sedang, biayanya maksimum

adalah sebesar 45% dari harga satuan tertinggi pembangunan

bangunan baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang

sama.

c. Kerusakan berat

1) Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen

bangunan, baik struktural maupun non-struktural yang apabila

setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik

sebagaimana mestinya

2) Biayanya maksimum adalah sebesar 65% dari harga satuan

tertinggi pembangunan bangunan baru yang berlaku, untuk

tipe/klas dan lokasi yang sama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 12 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

d. Perawatan khusus

Untuk perawatan yang memerlukan penanganan khusus atau dalam

usaha meningkatkan wujud bangunan, seperti kegiatan renovasi atau

restorasi (misal yang berkaitan dengan perawatan bangunan gedung

bersejarah), besarnya biaya perawatan dihitung sesuai dengan

kebutuhan nyata dan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Instansi

Teknis setempat.

Penentuan tingkat kerusakan dan perawatan khusus setelah berkonsultasi

dengan Instansi Teknis setempat. Persetujuan rencana teknis perawatan bangunan

tertentu dan yang memiliki kompleksitas teknis tinggi dilakukan setelah mendapat

pertimbangan tim ahli bangunan. Pekerjaan perawatan ditentukan berdasarkan

bagian mana yang mengalami perubahan atau perbaikan.

2.1.2.2 Perawatan Kolam Renang

Kerusakan yang biasa terjadi pada kolam renang biasanya berupa

kebocoran; keretakan non-struktural; kerusakan pada finishing kolam renang yang

dapat berupa keramik, ubin, maupun mozaik; cacat pada sambungan selubung

kolam renang; dan beton yang keropos pada struktur pembentuk kolam renang.

Berikut akan dijelaskan bagaimana metode perawatan untuk berbagai kerusakan

pada kolam renang yang diambil dari Swimming Pools A Treatise On The

Planning, Layout, Design and Construction, Water Treatment and Other Services,

Maintenance and Repair:

A. Kebocoran Pada Kolam Renang

Kebocoran biasanya dikarenakan adanya retakan pada lantai atau dinding

dimana tingkat ketebalan struktur penuh, mungkin juga terjadi kebocoran lewat

area poros atau beton yang keropos. Ini adalah beberapa penyebab terjadinya

kebocoran yang digambarkan secara umum sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 13 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

1. Kesalahan dalam desain struktural baik lantai ataupun dinding kolam

renang, jadi ketika struktur lantai atau dinding kolam tidak cukup kuat

untuk menahan beban masing-masing. Beban-beban ini menglingkupi

beban tekanan tanah, dan tekanan air tanah disekeliling kolam saat kolam

dalam keadaan kosong dan tekanan air di dalam kolam ketika kolam dalam

keadalan terisi penuh air. Ini adalah tipe permasalahan yang paling serius

dari kerusakan dan kerusakan ini sangat mahal dalam pembiayaan

perbaikannya (baik kolam renang baru ataupun kolam renang eksisting).

2. Penurunan struktur kolam renang akibat adanya pergerakan tanah, hasilnya

adalah retakan lantai atau dinding atau keduanya, ini juga memerlukan

biaya perbaikan yang mahal, penyusutan tanah berbutir halus (clay) selama

musim panas dapat menyebabkan keretakan.

3. Suhu dan atau penyusutan di dalam beton yang diakibatkan oleh panas

melebihi kekuatan dari tegangan beton, menghasilkan suatu retakan.

Perbaikannya secara umum dapat dikatakan mudah dan tidak mahal,

kecuali apabila rembesan air tanah telah masuk ke dalam kolam renang.

4. Kualitas beton yang jelek atau kesalahan dalam proses pengerjaan

menyebabkan beberapa kasus berikut ini:

a) Kekeroposan beton

b) Tidak cukupnya kesiapan atau penutupan dari kontruksi sambungan

dalam dinding dan lantai. Kebocoran pada area tumpangan pada

dinding adalah salah satu kesalahan umum yang sering terjadi. Dan

pada area yang cacat sangat mudah terancam pada saat level air

sedang hinggi.

Tantangan selanjutnya masalah kebocoran kolam renang ini adalah

berkaitan dengan bagaimana mencari lokasi kebocoran dan mendiagnosa

kebocoran. Sayangnya tidak ada metode praktek yang sederhana untuk mencari

kebocoran pada kolam renang, pada kasus dimana air merembes ke dalam tanah

sedangkan sama sekali tidak telihat kerusakan pada bagian dalam kolam renang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 14 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

Dari waktu ke waktu para penemu mengemukakan untuk menggunakan bahan

pencelup, konsentrat garam, perunut radioaktif. Cara-cara itu mungkin akan

berguna pada kasus dimana muka air tanah di bawah lantai kolam renang dan

kebocoran benar-benar besar dan jika kebocoran ini terjadi di sumpit atau pada

pipa bertekanan. Jika kolam renang adalah bangunan kolam renang baru dan

bagian belakang sekitar dinding belum diisi tanah maka apabila terjadi kebocoran

dapat di deteksi dengan mudah, namun apabila kebocoran itu terjadi pada lantai

maka akan terjadi kesulitan dalam pencarian jejak kebocorannya.

Kesulitan dalam mencari jejak kebocoran adalah alasan utama yang sangat

mendasar mengapa selubung kolam renang harus diuji terlebih dahulu sebelum

ubin atau berbagai dekorasi lainnya dipasang dan sebelum pengisian bahan

pengisi (tanah) disekitar dinding luar kolam renang. Terkadang pada masing-

masing kasus harus diperlakukan sesuai dengan masalahnya masing-masing,

kecuali jika masalah itu telah jelas dimana letak kebocoran terjadi, dan hal ini

secara umum sebaiknya mengikuti beberapa prosedur mendasar, dan ini biasanya

akan menghemat waktu. Di rekomendasikan untuk melakukan langkah-langkah

berikut ini:

1. Kolam renang sebaiknya diiisi hingga level air teratas dan semua pipa

masuk dan pipa keluar ditutup.

2. Dan jika kolam renang mengalami kekosongan akibat gravitasi, maka

lubang pemeriksaan pertama pada pada saluran pengeluaran harus di

periksa apakah terdapat tanda-tanda rembesan.

3. Penurunan pada level air harus diukur dengan jangka periode tidak lebih

dari 24 jam. Periode pengujian aktual tergantung pada tingkat kepelikan

kebocoran dan mempertimbangkan periode dalam jangka waktu beberapa

hari, bahkan hingga dua minggu barulah informasi yang berguna dapat

diperoleh. Penurunan level air harus diukur tidak lebih dari interval 24

jam.

4. Pengecekan harus dilakukan pada bagian jalur pemipaan keluar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 15 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

Sebagai contoh, apabila level air tanah berada dibawah level lantai kolam

renang dan dalam periode satu minggu dan level air di dalam kolam renang turun

sebanyak 1 feet (30 sentimeter), dengan rata-rata penurunan mendekati pada

setiap akhir minggu, ini dapat menjadi indikasi bahwa kebocoran tejadi sekitar 1

feet (30 sentimeter) dibawah level air kolam tertinggi. Inspeksi tertutup pada

daerah sekitar dinding pada level ini (sekitar 1 feet dari level air teratas) akan

mengungkapkan dimana lokasi kerusakan. Sebagaimana telah disebutkan

sebelumnya, bahwa lokasi kebocoran paling sering terjadi pada daerah konstruksi

sambungan, dan ini harus selalu diuji dengan sangat hati-hati, salah satu

diantaranya terutama pada bagian dinding dan lantai karena pada daerah-daerah

inilah tekanan maksimum terjadi.

Setelah lokasi kebocoran ditemukan tantangan selanjutnya adalah

bagaimana mendiagnosa tipe kebocoran dan memilih metode perbaikannya. Pada

kebocoran yang disebabkan oleh kesalahan dalam pendisainan mempunyai

karakteristik keretakan pada bagian horizontal dan diagonal pada dinding, atau

pergeseran vertikal dari satu atau lebih bagian dinding yang disertai dengan

keretakan yang serius. Kerusakan struktural pada lantai slab jarang terjadi, tetapi

mungkin juga terjadi apabila tidak adanya cadangan yang dibuat untuk

pengangkatan pada bagian tengah slab dalam kasus kolam renang yang dalam

dengan muka air tanah yang tinggi disekitarnya.

Tipe kerusakan yang dikarenakan penurunan atau pengembangan tanah.

Pada tanah lempung, pengembangan tanah dapat menyebabkan tekanan luar yang

intens. Tanah lempung mengembang ketika dalam keadaan basah terkena

pemanasan dan menjadi kering. Pada tanah lempung tertentu tekanan yang

disebabkan oleh pengembangan tanah kepada dinding dan pondasi mungkin dapat

melebihi 430 KN ∕ 𝑚2 (4 ton ∕ 𝑓𝑡2 ). Pada kasus ini tidak ada posisi serta petunjuk

arah yang tipikal untuk mencari lokasi keretakan karena hal ini tergantung pada

pergerakan tanah.

Tipe keretakan yang disebabkan tekanan suhu dan penyusutan yang

diakibatkan pengeringan (pemanasan), secara umum dapat dikatakan tidak lebih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 16 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

serius apabila dibandingkan dengan dua tipe kerusakan sebelumnya, karena

keretakan yang terjadi biasanya sangatlah halus dengan lebar sekitar 0,125 mm -

0,50 mm. Biasanya retak ini terjadi pada dinding dimulai dari sekitar dasar hingga

dua pertiga dari tinggi dinding. Pada lantai retak halus ini umumnya memanjang

sepanjang garis melintang, keretakan yang disebabkan tekanan suhu terjadi pada

beberapa hari pertama setelah penyetakan beton dan sering kali terjadi ketika

perancah dilepas, dan mungkin penyusutannya akan terlihat setelah beberapa

minggu.

Tipe kerusakan dimana terdapat area-area beton yang keropos biasanya

dengan jelas terlihat pada permukaan, terkadang beton-beton keropos ini tertutup

oleh lapisan tipis kulit beton sehingga menjadi sulit untuk ditemukan. Kebocoran

pada konstruksi sambungan bagian horizontal pada bagian dinding biasanya

cukup mudah untuk ditemukan karena level air turun hingga batas tertentu. Tetapi

apabila kebocoran terjadi pada bagian sambungan vertikal ini akan lebih sulit

ditemukan dan pengujian yang sangat teliti sangat diandalkan dan diperlukan

untuk mengetahuinya. Pengujian menggunakan Palu Schmdt dapat membantu.

Setelah dilakukan diagnosa tipe kebocoran apa yang mungkin

menyebabkan terjadinya kebocoran maka selanjutnya dilakukan proses

memperbaiki kebocoran yang ada. Poin utama yang berkenaan dengan setiap

kegiatan perbaikan adalah apakah air tanah telah merembes masuk ke dalam

kolam renang, perpindahan aliran air ini harus ditutup dengan pengisian atau

dengan cara yang lain sebelum perbaikan permukaan dan salut perekat dipasang.

Jika perbaikan yang meluas diperlukan maka mungkin perlu untuk menurunkan

level muka air tanah di saat proses perbaikan dilakukan. Perkara lain yang juga

penting bahwa pengaplikasian semua metode perbaikan adalah bahwa permukaan

beton yang lama tidaklah sama dengan beton baru, adukan semen, atau berbagai

macam bahan perekat pada tempat menyambungan harus benar-benar dibersihkan

dari semua kotoran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 17 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

Ini adalah tiga metode dasar yang berhubungan dengan perembesan air

tanah:

1. Pengisian celah-celah yang bocor dengan semen cepat kering (ultra rapid

hardening cement) atau damar (resin).

2. Pemberikan lapisan semen bertekanan (pressure grout) pada lapisan tanah

sebelah bawah.

3. Penurunkan level muka air tanah dengan cara dewatering atau air dipompa

keluar melalui lubang sumpit.

B. Keretakan Non-Struktural

Keretakan tipe ini biasanya cukup kecil dan sering kali tertutup dengan

sendirinya setelah beberapa periode sekitar beberapa minggu jika kolam renang

diawasi dengan baik. Disini terdapat empat metode dasar perbaikan keretakan tipe

ini:

1. Memperbesar ukuran retakan dan mengisinya kembali menggunakan

mortar kualitas tinggi.

Poin utama yang menjadi bahan pertimbangan adalah apakah terjadi

keretakan dengan dengan arah menyilang, keretakan ini hanya akan terjadi apabila

retak telah menembus hingga seluruh ketebalan dari dinding dan lantai.

Kedalaman, panjang serta lebar retakan juga menjadi pertimbangan penting.

Metode memperbesar ukuran retakan dan mengisinya kembali menggunakan

mortar kualitas tinggi, metode ini cocok ketika tidak ada pergerakan keretakan

silang yang lebih lanjut, ketika keretakan mempunyai lebar setidaknya 1 mm (1∕25

inchi) dan ketika metode injeksi keretakan dipertimbangkan tidak dapat

dipraktekan (kemungkinan karena besarnya biaya pekerjaan tanah). Beton

sebaiknya dalam kualitas yang baik dan sebaliknya pembobokan bagian yang

retak justru dipertimbangkan dapat dilakukan.

Keretakan dengan lebar sekitar 12mm (1∕2 inchi) dari permukaan beton,

dan kedalaman retak berada di kedalaman antara 25-30 mm (1 - 1 1∕4 inchi),

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 18 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

pembobokan dapat dilakukan dengan bentuk V. Semua pasir dan debu haruslah

dihilangkan dan dibersihkan dan pada permukaannya dibasahi. Bagian yang telah

dibobok kemudian dengan hati-hati diisi dengan mortar yang telah dicampur

dengan styrene butadiene latex emulsion. Mortal ini haruslah dalam keadaan

kental dalam pengerjaannya dan harus mengisi setiap celah dengan baik. Proporsi

campuran mortar ini adalah 1 bagian portland cement untuk setiap 3 bagian pasir

yang bersih dengan sekitar 9 liter (2 galon) latek untuk setiap 50 kg semen. Untuk

membantu pengikatan antara mortar dengan beton asal maka pada permukaan

beton dapat diberi lapisan yang terbuat dari 2 bagian portland cement dengan 1

bagian latex (25 liter (5.5 galon emulsi untuk setiap 50 kg semen). Pengisian celah

retakan yang telah dibobok dengan mortar sebaiknya dilakukan sekitar 15 menit

setelah memberian bahan pengikat beton lama dan mortar. Mortar yang telah

diapalikasikan sebaiknya ditutup menggunakan lembaran polyethylene untuk

sekitar 4 hari, perawatan ini dilakukan untuk mencegah terkenanya tiupan angin

yang dapat merusak. Sepanjang hal ini mungkin untuk dilakukan, maka setelah

pengerjaan pengisian bagian yang retak dengan mortar maka lakukanlah pelapisan

dengan campuran semen dan latex minimal 2 kali.

2. Menginjeksi retakan menggunakan polymer resin.

Metode menginjeksi keretakan menggunakan polymer resin terutama

berguna ketika menginginkan adanya perkuatan untuk bagian dinding dan lantai,

resin akan mengikat dengan kuat antara beton dan kedua sisi dari retakan. Resin

dapat diformulasikan dengan fleksibilitas yang baik dengan viskositas yang

rendah. Dengan adanya penambahan epoxide coating pada kedua bagian sisi dari

dinding untuk untuk menutup keretakan beton pada masing-masing sisi. Pelapisan

mengunakan epoxide coating seharusnya diaplikasikan setelah beton disikat

mengunakan sikat kawat dan sebaiknya ini diperpanjang sekitar 300 mm pada

setiap bagian keretakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 19 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

3. Perbaikan dimana fleksibilitas dibutuhkan.

Dilakukan dalam keadaan dimana metode ini dilakukan sebagai antisipasi

akan terjadinya pergerakan persilangan keretakan selama pengoperasian kolam

renang. Sebagai contoh pengangkatan kolam dimana sisi-sisi selubung kolam dan

bagian bawah selubung kolam dimanfaatkan sebagian ruang instalasi. Oleh karena

itu sangatlah bijaksana untuk memperbaiki keretakan dengan pemeliharaan yang

fleksibel, metode ini sangat penting dilakukan apabila kolam dalam keadaan

difinishing menggunakan ubin atau mozaik. Perbaikan dilakukan dengan

mempatenkan alur Neoprene tertentu dalam galur-galur dengan epoxide adhesive.

4. Pengaplikasian polymer resin (epoxide or polyurethane) menggunakan

sikat atau spray.

Dalam metode ini permukaan beton haruslah disiapkan secara seksama

dengan penyikatan menggunakan sikat kawat untuk menghilangkan semua debu.

Permukaan retakan haruslah sedikit dibuka dengan bantuan pahat. Kemudian

dilanjutkan dengan pelapisan dengan resin yang bervikositas rendah yang mana

akan menembus kedalam celah-celah retakan dan daerah sekitar beton. Setelah

pelapisan pertama, dua lapisan penyikatan resin yang baik dapat diaplikasikan

dengan lapisan kedua pada sudut kanan terlebih dahulu. Kasa fiber glass seperti „

Tyglas‟ dapat ditempelkan pada lapisan pertama resin setelah pelapisan primer.

Kasa fiber glass tidak diperlukan pada retak rambut yang halus. Material baru

telah masuk ke pasaran dengan merek dagang „ROK-RAP‟ dikembangkan oleh

Evode Ltd. Material ini terdiri dari kapas tenunan atau alkali-resistant glass fabric

yang diimpregnasikan dengan semen hidup yang mengandung admixture. Dibuat

seperti layaknya perban dalam bentuk roll dengan lebar mulai dari 75 mm sampai

200 mm. Permukaan beton disiapkan dengan cara dibersihkan dan dihilangkan

dari semua beton yang buruk, debu, pasir, kerikil dan lain sebagainya. Lapisan

pertama kemudian dapat diaplikasikan dan dilakukan penempelan „ROK-RAP‟

yang ditekankan kebawah pada bagian atas beton. Secara keseluruhan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 20 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

pengaplikasiannya sangat mudah dan cepat, dan juga mempunyai hasil yang jauh

lebih baik.

C. Perbaikan pada Finishing Ubin dan Mozaik

Perbaikan pada bagian finishing baik itu ubin, keramik ataupun mozaik

yang terlepas dapat dilakukan dengan pemasangan material finising yang baru

pada posisi tetap dengan bantuan resin yang waktu pengikatannya sangat cepat

dan dapat diaplikasikan di bawah air. Pelaksanaan pekerjaan perbaikan ini dapat

dilaksanakan dengan menggunakan perlengkapan topeng tabung penyelam

dengan pekerja spesialis yang telah terlatih.

D. Perbaikan Sambungan yang Tidak Sempurna Pada Selubung Kolam

Renang

Seringkali selama menempatkan dan memadatkan beton bagian

sambungan selubung kolam menjadi tergeser atau terpindahkan dan hal ini dapat

menghasilkan kebocoran yang serius di sekitar sambungan. Jika kebocoran itu

berada pada titik dimana air melewati sambungan yang mana berisikan water bar

kemudian hal ini benar-benar merupakan sesuatu yang buruk bagi water bar itu

sendiri. Water bar itu dapat dipindahkan atau beton di sekitar water bar

kemungkinan mengalami keropos.

Sebaiknya hal ini dilakukan untuk bagian sambungan (kecuali sambungan

diantara kaki dan dinding) kemudian dilengkapi dengan sealing groove dan

properti sealing yang lainnya. Secara teori sealent dapat menjamin bagian

sabungan menjadi kedap air tanpa tergantung dengan water bar. Tetapi dalam

prakteknya ini adalah kasus yang jarang terjadi, sebagaimana halnya menjamin

penyatuan yang baik antara sealent yang biasa digunakan dengan betonnya itu

sendiri. Ketika seluruh atau sebagian sambungan bocor, berikut adalah metode

perbaikan yang diusulkan sebagai salah satu solusi.

(a) Sealant yang terpasang harus dipindahkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 21 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

(b) Alur yang ada harus diperlebar dan diperdalam, dan kedua sisi dari alur

diperbaiki menggunakan epoxide mortar sehingga dapat memberikan garis

perkuatan dan permukaan yang rata.

(c) Setelah alur diperbaiki, bersihkan dengan hati-hati potongan sambungan

selular Neoprene yang akan dimasukan ke dalam galur. Alternatif yan

lain, galur harus diisi dengan flexible resin compound.

(d) Dari jarak 600 mm setiap sisi dari sambungan dan untuk jarak sepanjang

bentangan, permukaan beton harus disiapkan dengan penyikatan

menggunakan sikat kawat atau lakukan peniupan pada kerikil-kerikil halus

untuk menghilangkan semua agregat kasar yang terekspos.

(e) Dalam mempersiapkan permukaan beton untuk pelapisan pertama dengan

resin yang berviskositas rendah sehingga mudah diaplikasikan, dan

kemudian dapat dilanjutkan dengan dua lapisan resin yang lebih kental.

E. Perbaikan Beton yang Keropos

Langkah pertama adalah untuk mengetahui kedalaman dan luasan dari

kekeroposan beton itu sendiri. Jika bagian yang keropos itu lebih kecil dari

permukaan yang ada, maka lakukan penyikatan menggunakan sikat kawat

kemudian lanjutkan dengan pemberian dua lapisan tebal dari spesisemen yang

terdiri dari dua bagian OPC dan satu bagian latekx emulsion (styrene butadiene),

tindakan perbaikan ini sudah dapat dikatakan cukup. Untuk kekeroposan yang

lebih serius dimana kedalaman penetrasi sampai pada tulangan atau lebih dalam

lagi, maka bagian beton yang cacat haruslah dibongkar. Jika kerusakan ini

ditemukan pada bagian inti dinding, maka lakukanlah grouting bertekanan dengan

formula spesisemen yang spesial dirasakan dapat menjadi perbaikan yang efektiv.

Pada bagian beton yang cacat atau keropos haruslah dibongkar dan diganti

dengan material beton yang baru, prosedur yang benar, dan apakah menggunakan

mortar atau beton untuk pengerjaan yang baru akan bergantung pada keadaan.

Untuk pekerjaan perbaikan yang relatif kecil penggunaan semen dan pasir mortar

dirasa cukup praktis untuk dilakukan, tetapi untuk area yang lebih besar dan lebih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 22 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

dalam maka material beton barulah yang harus digunakan. Bagian beton yang

keropos dapat dibongkar dengan menggunakan alat angin bertekanan tinggi atau

dapat pula disemprot dengan jet air berkecepatan tinggi. Area beton yan

diperbaiki harus dirawat seperti perawatan beton pada umumnya, tetapi jika

digunakan latex emultion maka perawatan beton akan tertunda sekitar 12-24 jam.

2.1.3 Tinjauan Kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan

Dalam kegiatan pemeliharaan dan perawatan bangunan terdapat beberapa

proses yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu kegiatan pemeliharan dan

perbaikan bangunan. Beberapa proses tersebut dimulai dari tahapan perencanaan

kegiatan, pengorganisasian dari pihak pengelola bangunan, pengkoordinasian

hubungan kerja antara seluruh personil, pengarahan perintah kerja dari pimpinan

manajemen kepada seluruh staf personil pemeliharaan dan perbaikan bangunan

serta pengawasan secara menyeluruh atas keseluruhan kegiatan pemeliharaan dan

perbaikan bangunan.

2.1.3.1 Perencanaan

Keberhasilan suatu organisasi dalam melakukan kegiatan pemeliharaan

dan perawatan bangunan sangat tergantung pada saat proses perencanaan awal

dalam menerjemahkan tujuan-tujuan pemeliharaan dan perawatan yang hendak

dicapai. Tujuan dari aktifitas pemeliharaan bangunan yang utama adalah sebagai

berikut:

1. Memperpanjang umur layan bangunan.

2. Menjaga bangunan tetap dalam kondisi sesuai dengan standar/pedoman

yang telah ditetapkan.

3. Menjamin ketersedian perlengkapan (komponen bangunan) yang

diperlukan untuk kegiatan operasional bangunan.

4. Menjamin kesiapan operasional bangunan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 23 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

5. Menjamin keselamatan dan kesehatan pengguna bangunan tersebut.

Dari tujuan-tujuan yang ingin dicapai di atas dapat menghasilkan suatu

konsep perencanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang disesuaikan

dengan kebutuhan. Kesalahan dalam menentukan proses suatu perencanaan dapat

berakibat pada ketidak-efektifan kegiatan, oleh karena itu diperlukan suatu proses

perencanaan yang matang dan menyeluruh.

Untuk memudahkan keperluan perencanaan, kegiatan pemeliharaan dapat

dilakukan dengan mengelompokan elemen-elemen bangunan sebelumnya:

1. Elemen-elemen yang didesain secara tepat masa layannya sesuai usia

rencana dari bangunan tanpa memerlukan perhatian dan pemeliharaan

khusus.

Contoh: Pondasi, beberapa bagian seperti tiang penyokong, dimana habisnya

masa layan yang tidak sesuai bangunan diakibatkan kesalahan desain atau

adanya perubahan kondisi tanah yang tidak dapat diramalkan.

2. Elemen-elemen yang kekuatan atau masa layannya dapat diperpanjang

dengan penggantian sebagian kecil elemen-elemennya pada jangka waktu

tertentu.

Contoh: Elemen seperti genteng.

3. Elemen-elemen yang dipakai atau ditentukan oleh manusia dan peralatan

mesin.

Contoh: Elemen lantai, dimana usia layannya tergantung pada kepadatan dan

jenis lalu lintas diatasnya.

4. Elemen-elemen yang mudah kuno karena adanya teknologi baru atau

perubahn mode. Elemen seperti ini dimanfaatkan semaksimal mungkin

selama masih berfungsi dengan baik.

5. Elemen-elemen yang banyak bersentuhan langsung dengan cuaca yang

menyebabkan kerusakan atau perubahan bentuk dari semula. Dalam hal ini

kegiatan pemeliharaan dan pembersihan yang teratur sangat diperlukan.

Contoh: Pemeliharaan dengan pelapis pada genting dan dinding luar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 24 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

6. Elemen-elemen yang memerlukan lapisan pelindung. Untuk elemen

pengguna lapisan pelindung memerlukan perhatian khusus. Walaupun

lapisan ini mungkin memiliki nilai eksentrik, tetapi tujuan utama dari

pemeliharaan adalah untuk memperpanjang usai layan elemen yang

dipelihara tersebut. Pastinya kegiatan ini memerlukan proporsi

pengeluaran yang sangat besar.

2.1.3.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian meliputi pemanfaatan dan penyusunan secara optimal

dari seluruh aset yang dimiliki. Agar seluruh aset dapat termanfaatkan secara

efektif dan efisien maka perlu dibentuk suatu organisasi (manajemen) yang

melakukan tindakan tertentu (kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bangunan)

secara bersama-sama demi mencapai tujuan bersama. Tidak ada standart baku

organisasi pemeliharaan terbaik yang cocok diterapkan di semua kasus

(bangunan), maka dari itu organisasi yang dibentuk harus disesuaikan dengan

kondisi teknik, geografis dan orang-orang yang terlibat. Dalam menentukan

organisasi pemeliharaan, hal yang perlu dicamkan adalah kebutuhan mendasar

pembentukan organisasi adalah untuk memelihara bangunan dalam kondisi yang

tetap baik dengan biaya minimum dan produktifitas tinggi.

Ukuran dan struktur dari organisasi inti akan bergantung pada hal-hal

dibawah ini:

a. Volume kerja yang akan menentukan waktu yang dibutuhkan staff untuk

inspeksi, memperkirakan kebutuhan, persiapan gambar dan dokumen

teknik, serta fungsi kontrol.

b. Sifat kompleksitas kerja akan menentukan kualifikasi staf pengawas yang

diinginkan.

c. Lokasi dan penyebaran kerja akan berpengaruh pada waktu perjalanan dan

juga jumlah supervisor yang dibutuhkan untuk sebuah kontrol yang efektif.

d. Waktu kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 25 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

e. Skil dan keandalan pekerja yang mengoperasikan akan menentukan jumlah

informasi yang dibutuhkan dan frekuensi kunjungan untuk melihat

kemajuan dan menjaga kualitas kerja.

f. Kebijakan pemilik bangunan atau pengguna untuk bangunan dengan jenis

yang berbeda.

2.1.3.3 Pengkoordinasian

Untuk menjamin kegiatan pemeliharaan dan perawatan bangunan berjalan

dengan lancar tanpa adanya kesalah-pahaman dalam penafsiran tujuan kegiatan

ataupun hambatan-hambatan lainnya seperti misscomunication maka perlu adanya

suatu koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat. Pimpinan organisasi

dapat mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur diantara staf-staf

bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.

Asas koordinasi adalah asas skala (hirarki) artinya koordinasi itu dilakukan

menurut jenjang-jenjang kekuasaan dan tanggung-jawab yang disesuaikan dengan

jenjang-jenjang yang berbeda-beda satu sama lainnya. Berikut adalah pendekatan-

pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif:

1. Pendakatan Potensi Koordinasi

a. Sistem Informasi Vertikal

Adalah suatu sistem dimana informasi dapat dikirimkan ke atas dan ke

bawah jenjang organisasi.

b. Sistem Informasi Lateral

Sistem ini mengabaikan rantai komando. Hubungan lateral (hubungan

ke samping atau sejajar) ini memungkinkan adanya pertukaran

informasi yang dibutuhkan dapat dipertanggung-jawabkan.

c. Sistem Informasi Manajer Penghubung

Manager penghubung mempunyai wewenang formal atas semua unit

yang terlibat. Manager penghubung perlu dilaksanakan apabila

diperkirakan koordinasi secara efektif tidak dapat dilaksanakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 26 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2. Pendekatan Struktur

Pendekatan ini dilakukan apabila pihak manajemen merasakan adanya

iklim yang tidak sehat pada unit-unit karena adanya penumpukan kegiatan

pada satu unit. Pendekatan ini dikenal dengan organisasi matrik yang

mencirikan adanya satuan tugas yang mana satuan tugas ini dapat

dibubarkan apabila tujuan telah tercapai.

2.1.3.4 Pengarahan

Setiap unit bagian pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan

memerlukan suatu arahan yang jelas dan tegas dari pihak pimpinan baik

disampaikan secara langsung maupun tidak langsung mengenai tugas-tugas dan

perintah kerja yang diberikan. Pengarahan ini dapat dilakukan dalam program

pembekalan yang diberikan pada saat pekerja memulai bekerja di bagian

pemeliharaan dan perawatan bangunan yang mencangkup materi-materi di bawah

ini:

1. Kebijakan perusahaan ∕ lembaga∕ institusi dan manual prosedur.

2. Deskripsi pekerjaan

3. Peraturan kerja

4. Kontrak kerja

5. Panduan keselamatan

6. Program pemberian bonus da intensif

7. Panduan kesejahteraan pekerja

8. Struktur Organisasi

9. Tata letak bangunan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 27 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2.1.3.5 Pengawasan

Tahap yang sangat memegang peranan pada bagian akhir adalah

pengawasan secara menyeluruh atas keseluruhan aktifitas pemeliharaan dan

perawatan serta menyelesaikan setiap permasalahan atau kendala yang ada dan

untuk selanjutnya memberikan masukan (input) sebagai feedback atas kebijakan-

kebijakan yang ada dalam suatu organisasi pengelola bangunan untuk selanjutnya

bisa dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan.

2.1.4 Strategi Pemeliharaan Bangunan

Dalam perkembangannya strategi pemeliharaan terus mengalami

perkembangan melalui banyak tahapan dan selama bertahun-tahun strategi

pemeliharaan berevolusi berdasarkan konsep manajemen peralatan menjadi

bentuk-bentuk strategi pemeliharaan sebagai berikut :

1. Breakdown Maintenance

2. Preventive Maintenance

3. Predictive Maintenance

4. Corrective Maintenance

5. Maintenance Prevention

6. Reliability Centered Maintenance

7. Productive Maintenance

8. Computerized Maintenance Management System

9. Total Productive Maintenance

Di bawah ini akan dijelaskan secara lebih mendalam mengenai pengertian

dan maksud dari masing-masing jenis strategi pemeliharaan dan perawatan yang

ada:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 28 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2.1.4.1 Breakdown Maintenance

Breakdown maintenance atau yang sering disebut dengan pemeliharaan

darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan apabila bangunan beserta berbagai

fasilitas dan utilitas serta berbagi peralatan yang ada di dalamnya mengalami

kerusakan. Dengan kata lain tidak ada kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

sampai fasilitas, utilitas dan peralatan tersebut rusak. Prioritas utama dalam

kegiatan pemeliharaan darurat adalah mengembalikan kondisi fasilitas, utilitas

dan peralatan kedalam keadaan normal secepat mungkin, karena dengan rusaknya

fasilitas, utilitas dan peralatan mengakibatkan berhentinya kegiatan operasional

pelayanan dari komponen-komponen bangunan tersebut.

Pemeliharaan darurat umumnya memerlukan biaya yang tinggi

dikarenakan banyaknya proses penggantian pada elemen-elemen dari komponen-

komponen bangunan tersebut. Dalam pemeliharaan darurat terdapat dua faktor

utama yang dapat memberikan konstribusi kuat yang menyebabkan tingginya

biaya perawatan, antara lain:

1. Belum adanya perencanaan pemeliharaan ataupun belum baiknya

perencanaan pemeliharaan.

2. Perbaikan yang kurang menyeluruh.

Pada faktor pertama disebutkan bahwa pada pemeliharaan darurat ini

terdapat keterbatasan yang menyangkut ketiadaan perencanaan pemeliharaan, hal

ini menjadikan penggunaan tenaga kerja (staff manajemen pemeliharaan dan

perbaikan bangunan) dan efektifitas sumber daya pemeliharaan yang minim

manfaat. Oleh karena itu menyebabkan biaya pemeliharaan berkisar antara tiga

hingga empat kali lebih besar dibandingkan dengan perbaikan yang sama apabila

dilakukan berdasarkan perencanaan yang matang sebelumnya. Pada faktor kedua

disebutkan bahwa pada pemeliharaan darurat ini terdapat keterbatasan yaitu

pemusatan perbaikan bukan pada akar penyebab terjadinya kegagalan fungsi dari

suatu komponen bangunan namun lebih kepada penggantian elemen yang rusak,

hal ini menjadi suatu permasalahan yang akan terus berulang ketika penyebabkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 29 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

kerusakan tidak diupayakan untuk diketahui lebih lanjut. Permasalahan yang

berulang kali terjadi akan membuat pembengkakan biaya pemeliharaan.

Walaupun sebenarnya strategi pemeliharaan seperti ini tidak disarankan,

tetapi strategi ini mungkin menjadi penting untuk elemen-elemen dari suatu

bangunan yang berharga tidak terlalu mahal. Hal ini juga berlaku untuk peralatan

yang tidak terlalu penting dalam menunjang operasi pelayanan dari suatu

bangunan. Strategi pemeliharaan ini dapat diterapkan dengan berbagai

pertimbangan berikut ini:

1. Komponen bangunan dan peralatan hanya bersifat optional (tambahan)

sehingga jika terjadi kerusakan tidak mengganggu operasional pelayanan

bangunan tersebut.

2. Biaya penggantian komponen dan perbaikannya murah.

3. Perbaikannya mudah dan cepat.

2.1.4.2 Preventive Maintenance

Konsep ini diperkenalkan dalam tahun 1951, yang menerapkan

pemeriksaan fisik atas kondisi bangunan untuk mencegah kerusakan dan

memperpanjang usia layanan dari komponen-komponen bangunan. Preventive

maintenance dilaksanakan berdasarkan perkiraan probabilitas bahwa suatu

komponen bangunan akan mengalami kerusakan atau penurunan kinerja pada

interval yang ditentukan. Preventive maintenance sering disebut sebagai

perawatan pencegahan dimana perawatan dilakukan sebelum sebuah komponen

atau sistem mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mencegah terjadinya

kegagalan fungsi. Tujuan preventive maintenance adalah sebagai berikut:

a. Mencegah atau meminimalisasi akibat terjadinya kegagalan

b. Mendeteksi kegagalan

c. Menemukan kegagalan tersembunyi

d. Meningkatkan Reliability dan Availability komponen atau system

tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 30 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

Strategi pemeliharaan ini termasuk kedalam kategori pemeliharaan yang

direncanakan sebelumnya, biasanya dilakukan mengikuti jadwal pemeliharaan

yang telah dibuat dan adakalanya dilakukan pemeliharaan terhadap komponen

bangunan berdasarkan kondisi komponen tersebut. Terdapat beberapa keuntungan

dari penerapan strategi pemeliharaan pencegahan ini, di antaranya:

1. Mengurangi downtime produksi (pada bangunan produksi) sehingga hanya

menghasilkan sedikit sekali peralatan yang mengalami breakdown.

2. Perlindungan yang lebih baik dengan harapan dapat memperpanjang umur

bangunan sehingga dapat menghilangkan biaya penggantian komponen

bangunan yang terlalu dini.

3. Mengurangi biaya overtime dan ekonomi yang digunakan oleh pekerja

pemeliharaan akibat perbaikan breakdown di luar jadwal.

4. Tepat waktu, menghindarkan rutinitas perbaikan skala besar (overhaul)

5. Mengurai biaya perbaikan akibat kerusakan yang berulang.

Menurut Dhillon B.S, (2006) dalam bukunya “maintainability,

maintenance, and reliability for engineers” ada 7 elemen dari pemeliharaan

pencegahan (preventive maintenance) yaitu:

1. Inspeksi: memeriksa secara berkala (periodic) bagian-bagian tertentu

untuk dapat dipakai dengan membandingkan fisiknya, mesin, listrik, dan

karakteristik lain untuk standar yang pasti,

2. Kalibrasi: mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam akurasi

untuk material atau parameter perbandingan untuk standar yang pasti,

3. Pengujian: pengujian secara berkala (periodic) untuk dapat menentukan

pemakaian dan mendeteksi kerusakan mesin dan listrik,

4. Penyesuaian: membuat penyesuaian secara periodik untuk unsur variabel

tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal,

5. Servicing: pelumasan secara periodik, pengisian, pembersihan, dan

seterusnya, bahan atau barang untuk mencegah terjadinya dari kegagalan

baru jadi,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 31 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

6. Instalasi: mengganti secara berkala batas pemakaian barang atau siklus

waktu pemakaian atau memakai untuk mempertahankan tingkat toleransi

yang ditentukan,

7. Alignment: membuat perubahan salah satu barang yang ditentukan elemen

variabel untuk mencapai kinerja yang optimal.

2.1.4.3 Predictive Maintenance

Pemeliharaan prediktif sering juga disebut sebagai pemeliharaan

berdasarkan kondisi (Condition Based Maintenance - CBM). Dalam strategi ini,

tindakan perawatan diambil sebagai tanggapan terhadap kondisi komponen

bangunan tertentu atau ketika komponen bangunan atau peralatan mengalami

penurunan kinerja. Bila satu atau lebih dari indikator ini mencapai ambang batas

yang telah ditentukan, inisiatif pemeliharaan dilakukan untuk mengembalikan

komponen bangunan atau peralatan kepada kondisi yang diinginkan.

Pemeliharaan prediktif didasarkan pada prinsip yang sama dengan pemeliharaan

preventif meskipun menggunakan kriteria yang berbeda untuk menentukan

kebutuhan pemeliharaan tertentu. Kelebihan lainnya adalah bahwa kebutuhan

untuk melakukan pemeliharaan hanya terjadi ketika kebutuhan itu nyata, dan

bukannya setelah berlalunya jangka waktu tertentu.

2.1.4.4 Corrective Maintenance

Diperkenalkan pada tahun 1957, di mana konsep untuk menghindari

kegagalan fungsi dari komponen bangunan serta berbagai peralatan diperluas

menjadi peningkatan keandalan komponen bangunan dan peralatan sehingga

kegagalan fungsi dapat dihilangkan (peningkatan keandalan), dan komponen

bangunan∕peralatan dapat dengan mudah dipelihara (peningkatan kemampuan

pemeliharaan). Menurut Jay Heizer dan Barry Reder, 2001 pemeliharaan korektif

adalah: “Remedial maintenance that occurs when equipment fails and must be

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 32 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

repaired on an emergency or priority basis”. Pemeliharaan ulang yang terjadi

akibat peralatan yang rusak dan harus segera diperbaiki karena keadaan darurat

atau karena merupakan sebuah prioritas utama. Menurut Dhillon B.S, (2006)

Biasanya, pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) adalah pemeliharaan

yang tidak direncanakan, tindakan yang memerlukan perhatian lebih yang harus

ditambahkan, terintegrasi, atau menggantikan pekerjaan telah dijadwalkan

sebelumnya

Perbedaan utama antara pemeliharaan korektif dan preventif adalah bahwa

masalah harus ada sebelum tindakan korektif diambil . Tujuan dari perawatan

korektif adalah meningkatkan kehandalan komponen bangunan∕peralatan,

kemampuan pemeliharaan, keamanan, kelemahan desain (bahan, bentuk);

komponen bangunan∕peralatan yang mengalami reformasi struktural, mengurangi

kerusakan dan kegagalan, dan bertujuan dicapainya kondisi alat yang bebas

pemeliharaan.

2.1.4.5 Maintenance Prevention

Diperkenalkan pada tahun 1960-an, maintenance prevention adalah

kegiatan dimana komponen bangunan dan peralatan dirancang sedemikian rupa

sehingga menjadikannya bebas perawatan dan dicapainya kondisi ideal akhir dari

"bagaimana semestinya suatu peralatan dan jalur produksi" (Steinbacher dan

Steinbacher, 1993). Dalam perkembangan peralatan baru, inisiatif maintenance

prevention harus dimulai dari tahap desain dan secara strategis harus bertujuan

untuk memastikan komponen bangunan dan peralatan yang handal, mudah untuk

dirawat dan digunakan (user friendly), sehingga operator dapat dengan mudah

melakukan “retooling”, penyetelan (adjustment), dan menjalankannya (Shirose,

1992).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 33 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2.1.4.6 Reliability Centered Maintenance

Reliability adalah peluang suatu komponen, sub-sistem atau sistem

melakukan fungsinya dengan baik seperti yang dipersyaratkan dalam kurun waktu

tertentu dan dalam kondisi operasi tertentu pula. Reliability mengandung

komponen-komponen yang tidak terpisahkan diantaranya:

1. peluang dan ketidakpastian

2. melakukan fungsi dengan baik

3. pada waktu tertentu

4. kehandalan setiap komponen

Reliability centered maintenance dapat didefinisikan sebagai proses,

struktur logis untuk mengembangkan atau mengoptimalkan kebutuhan

pemeliharaan dari suatu sumber daya fisik dalam konteks operasi untuk

mewujudkan “keandalan yang melekat”, dimana tingkat kehandalan ini dapat

dicapai melalui program pemeliharaan yang efektif. Dalam pendapat yang lain

reliability centered maintenance didefinisikan sebagai suatu proses yang

dilakukan untuk menentukan apa saja yang harus dilakukan agar dapat mencegah

terjadinya kegagalan dan untuk memastikan bahwa komponen bangunan atau

peralatan dapat bekerja optimal saat dibutuhkan (handal). Reliability centered

maintenance merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan

kebutuhan pemeliharaan dari aset fisik apapun (komponen bangunan dan

peralatan) dalam konteks operasional dengan mengidentifikasi fungsi aset,

penyebab kegagalan dan dampak dari kegagalan.

Tujuan dari reliability centered maintenance adalah:

1. Untuk mengembangkan komponen yang dipelihara menjadi bersifat

mampu dipelihara dengan baik (maintainability).

2. Untuk memperoleh informasi yang penting untuk melakukan improvement

pada desain awal dari tiap-tiap komponen yang dipelihara yang dirasakan

kurang baik.

3. Untuk mengembangkan sistem pemeliharaan yang dapat mengembalikan

kepada kehandalan dan keamanan seperti awal mula komponen bangunan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 34 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

atau peralatan dari deteriorasi yang terjadi setelah sekian lama

dioperasikan.

4. Untuk mewujudkan semua tujuan di atas dengan biaya yang minimum.

Langkah-langkah penerapan reliability centered maintenance:

1. Identifikasi komponen bangunan dan peralatan yang penting untuk

dipelihara, biasanya digunakan metode failure, mode, effect, critacality

analysis (FMECA) dan fault tree analysis (FTA)

2. Menentukan penyebab terjadinya kegagalan dengan tujuan untuk

memperoleh probabilitas dan menetukan komponen krisis yang rawan

terhadap kegagalan. Untuk melakukan kegiatan ini maka diperlukan data

sejarah komponen bangunan dan peralatan yang lengkap.

3. Mengembangkan kegiatan analisis fault tree analysis (FTA) seperti

menentukan prioritas komponen bangunan atau peralatan yang perlu

dipelihara.

4. Mengklasifikasikan kebutuhan tingkatan kegiatan pemeliharaan.

5. Mengimplementasikan keputusan berdasarkan reliability centered

maintenance.

6. Melakukan evaluasi ketika sebuah komponen bangunan atau peralatan

dioperasikan maka data secara real-life mulai dicacat, tindakan dari

reliability centered maintenance perlu dievaluasi setiap saat agar terjadi

proses penyempurnaan.

Reliability centered maintenance dapat dikatakan proses pemeliharaan

yang efektif karena merupakan sebuah evolusi dari proses pemeliharaan yang

telah dipelajari bertahun-tahun. Reliability centered maintenance mengandung

komponen-komponen gabungan penunjang yang dilakukan agar operasional

komponen bangunan dan peralatan dapat terus berjalan dan tujuan dari

pemeliharaan itu sendiri tercapai secara optimal. Komponen-komponen penunjang

realibility centered maintenance ini antara lain adalah reactive maintenance dan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 35 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

preventive maintenance. Reactive maintenance disebut juga dengan run failure

atau breakdown maintenance dimana komponen bangunan atau peralatan hanya

diperbaiki jika mengalami kerusakan, Sedangkan preventive maintenance

dilakukan tanpa mempertimbangkan kondisi komponen, dan dilakukan

berdasarkan rentan waktu tertentu (time based maintenance) yang telah ditentukan

sebelumnya. Kegiatan preventive maintenance terdiri dari pemeriksaan,

penggantian komponen, kalibrasi, pelumasan dan pembersihan. Maintenance jenis

ini dapat dikatakan kurang efisien dan efektif dari segi biaya (bila dibandingkan

dengan reactive maintenance) karena metode pemeliharaannya berdasarkan pola

suatu perencanaan namun dalam kehandalan lebih dapat mengurangi frekuensi

kegagalan dari objek yang dipelihara.

2.1.4.7 Productive Maintenance

Diartikan sebagai pemeliharaan yang paling ekonomis yang meningkatkan

produktivitas peralatan. Tujuan pemeliharaan produktif adalah untuk

meningkatkan produktivitas dari suatu peralatan dengan mengurangi biaya

keseluruhan peralatan sepanjang usia pakainya dari tahapan desain, pabrikasi,

operasi dan pemeliharaan, dan menekan kerugian yang disebabkan oleh

menurunnya kehandalan dan kinerja peralatan. Karakteristik utama dari filosofi

pemeliharaan ini adalah kehandalan peralatan dan fokus kemampuan-perawatan,

disamping kesadaran atas biaya-biaya kegiatan pemeliharaan. Strategi yang

melibatkan semua kegiatan untuk meningkatkan produktivitas peralatan dengan

melakukan preventive maintenance, corrective maintenance dan maintenance

prevention sepanjang siklus hidup peralatan ini disebut Pemeliharaan Produktif

(Wakaru dan Bhadury, 1988).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 36 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2.1.4.8 Computerized Maintenance Management System

Komputerisasi sistem manajemen pemeliharaan membantu dalam

mengelola berbagai informasi mengenai tenaga kerja pemeliharaan, persediaan

suku cadang, jadwal perawatan & perbaikan peralatan, dan riwayat perbaikan

kompenen bangunan. Sistem ini dapat digunakan untuk merencanakan dan

menjadwalkan perintah-perintah kerja pemeliharaan, mempercepat pengiriman

panggilan gangguan, dan untuk mengelola beban kerja perawatan secara

keseluruhan. Computerized maintenence management system juga dapat

digunakan untuk mengotomatisasi fungsi preventive maintenance, dan untuk

membantu mengendalikan persediaan pemeliharaan dan pembelian bahan.

Computerized maintenence management system berpotensi memperkuat

kemampuan pelaporan dan analisa (Hannan dan Keyport, 1991; Singer, 1999).

Kemampuan Computerized maintenence management system untuk mengelola

informasi pemeliharaan berkontribusi meningkatkan komunikasi dan kemampuan

pengambilan keputusan dalam fungsi pemeliharaan (Higgins dan kawan-kawan,

1995). Aksesibilitas informasi dan hubungan komunikasi pada Computerized

maintenence management system meningkatkan komunikasi yang lebih baik

mengenai kebutuhan perbaikan dan prioritas kerja, koordinasi ditingkatkan

melalui hubungan kerja yang lebih erat antara pemeliharaan dan produksi, dan

peningkatan responsivitas pemeliharaan (Dunn dan Johnson, 1991).

2.1.4.9 Total Productive Maintenance

Total productive maintenance adalah filosofi pemeliharaan yang berasal

dari Jepang yang dikembangkan berdasarkan konsep-konsep dan metodologi

pemeliharaan produktif. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Nippon

Denso Co Ltd dari Jepang, sebuah perusahaan pemasok Toyota Motor Company

pada tahun 1971. Total productive maintenance adalah sebuah pendekatan

inovatif yang mengoptimalkan keefektifan peralatan, meniadakan gangguan dan

mempromosikan pemeliharaan otonom oleh para operator dalam kegiatan sehari-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 37 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

hari yang melibatkan keseluruhan pekerja (Bhadury, 2000). Pendekatan strategis

untuk meningkatkan kinerja kegiatan pemeliharaan adalah dengan cara

mengadaptasi dan mengimplementasikan inisiatif-inisiatif total productive

maintenance strategis dalam organisasi manufaktur. Total productive maintenance

lebih mengfokuskan kegiatan pemeliharaan dan menjadikannya sebagai bagian

penting dari bisnis. Inisiatif total productive maintenance diarahkan kepada

peningkatan daya saing perusahaan yang dijabarkan dengan pendekatan

terstruktur yang kuat untuk mengubah pola pikir manajemen pemelihara sehingga

membuat perubahan terlihat nyata dalam budaya kerja manajemen. Total

productive maintenance berusaha untuk melibatkan semua tingkat dan fungsi

dalam organisasi untuk memaksimalkan keefektifan peralatan produksi. Lebih

lanjut lagi metode ini juga memperbaiki proses dan peralatan yang ada dengan

mengurangi tingkat kesalahan dan kecelakaan. Total productive maintenance

adalah inisiatif manufaktur kelas dunia (World Class Manufacturing - WCM)

yang bertujuan untuk mengoptimalkan keefektivitasan peralatan pabrik (Shirose,

1995). Dimana manajemen pemeliharaan secara tradisional adalah pusat dari

pengelolaan program pemeliharaan preventif, disisi lain total productive

maintenance merangkul pekerja dari semua departemen dan tingkatan, dari

pekerja teknis di lapangan hingga eksekutif senior, dalam upaya memastikan

pengoperasian peralatan yang efektif.

2.2 Dasar Normatif

2.2.1 Kaidah dan Peraturan Terkait Kolam Renang dan Segala Fasilitasnya

Kaidah dan peraturan yang berkaitan dengan kolam renang dan segala

fasilitasnya ini diambil dari dewan kesehatan negara bagian Arkansas, Amerika

Serikat (Arkansas State Board of Health - Rules and Regulations Pertaining to

Swimming Pools and Other Related Facilities). Berikut adalah bagian XXII dari

keseluruhan kaidah dan peraturan yang berkaitan dengan kolam renang dan segala

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 38 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

fasilitasnya yang membahas mengenai kaidah dan peraturan mengenai operasional

dan pemeliharaan kolam renang:

1. Kebersihan Kolam Renang

Buih sampah yang mengapung, dahak, ludah, reruntuhan tidak

diijinkan berkumpul di dalam kolam. Level air harus dipeliharaan dan

dioperasionalkan dengan baik agar dapat menghilangkan material-material

sampah seperti di atas secara berkala. Bagian dasar dan bagian sisi kolam

harus dibersihkan sesering yang kebutuhan untuk memelihara kondisi

kebersihannya. Bagian sisi dan bagian dasar kolam renang, gelagak dan

permukaan lainnya harus dijaga agar terbebas dari lumut, lumpur, dan

ganggang. Prosedur untuk disinfektan dan manajemen penanganan

kecelakaan terdapat dalam lampiran D.

2. Pembersihan dan Pemeliharaan Kolam Renang dan Fasilitasnya

Semua bagian dari kolam renang dan segala hal yang berkenaan

dengan fasilitas kolam renang dan peralatan harus dipelihara dengan

tindakan perbaikan yang baik. Lantai harus dijaga agar tetap bebas dari

keretakan dan kerusakan lainnya. Dinding, langit-langit, partisi, pintu,

loker dan permukaan-permukaan serupa serta berbagai peralatan harus

dipelitur kembali sesering yang dibutuhkan untuk menjaga tetap dalam

kondisi yang baik. Segala sesuatu yang mencakup permukaan kolam

renang tidak terkecuali keramik, plaster dan cat harus diperlihara dengan

disertai tindakan perbaikan yang baik.

3. Dokumen Pengoperasionalan

Dokumen pengoperasionalan harus tetap sesuai dengan formulir

yang disediakan oleh departemen kesehatan. Pendokumentasian harus

merupakan niat baik dari pemilik atau manajer untuk peninjauan oleh

departemen. Dokumentasi yang bersifat wajib mencakup berbagai hal

tidak terbatas pada: Dokumentasi Pengoperasional Kolam Renang dan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 39 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

Pendokumentasian Kecelakaan atau Tenggelam dalam kolam renang.

Dokumentasi yang direkomendasikan mencangkup: Dokumentasi

Peristiwa Kontaminasi Kolam Renang, Latihan Dasar Pekerja MSDS.

(lihat lampiran untuk penyalinan formulir).

4. Pemeriksaan

Pada setiap waktu yang memungkinkan, perwakilan dari

Departemen mempunyai akses dan kuasa untuk memasuki setiap kolam

renang umum atau berbagai fasilitas yang berkaitan dengan kolam renang

dan melakukan pemeriksaan untuk memutuskan apakah berbagai

ketentuan yang terdapat dalam kaidah dan peraturan departemen telah

ditaati. Hasil pemeriksaan akan didokumentasikan dalam berbagai

formulir pelengkapan departemen yang mana meringkas semua keperluan

dari kaidah dan peraturan ini. Kelengkapan laporan pemeriksaan harus

menetapkan kapan waktu-waktu yang memungkinkan untuk memperbaiki

segala pelanggaran yang ditemukan.

Semua pelanggaran pada item-item yang kritis harus telah

dilakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu 10 hari setelah

pemeriksaan. Tindak lanjut dari kegitan pemeriksaan adalah

menyelenggarakan pemenuhan asuransi. Semua item lainnya harus

diperbaiki sesegera mungkin, tetapi di dalam beberapa kejadian

berdasarkan waktu dari pemeriksaan rutin selanjutnya kecuali jika

pelanggaran melibatkan kontruksi kolam sebagimana terdapat dalam

bagian XXIV, Kolam Renang Existing.

5. Penutupan Kolam Renang

Beberapa kolam renang umum ditutup oleh pemiliknya sewaktu-

waktu berikut adalah hal-hal yang menyebabkan itu terjadi:

1) Kolam renang dioperasikan tanpa seijin Departemen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 40 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2) Tercatat beberapa item yang mengalami kondisi krisis dalam

laporan pemeriksaan.

3) Terdapat perlengkapan keamanan yang sangat diperlukan tetapi

tidak ada atau terjadi pelanggaran terdapat perlengkapan keamanan

tersebut seperti dijelaskan dalam bagian XX

4) Parameter wajib dalam pengoperasian bahan kimia tidak terpenuhi

seperti diindikasikan dalam lampiran B

5) Rentan akan bahaya kesehatan seperti yang ditentukan oleh

Departemen

6) Dicurugai terjangkit water-borne seperti yang dilaporkan pada

Departemen

7) Ketika batas waktu yang ditentukan untuk tidak perbaikan, atau

penggantian komponen yang cacat, hilang atau atau perlengkapan

yang tidak disetujui telah melampaui batas.

Dalam kasus penutupan kolam renang secara sukarela, satunatau

lebih pertanda harus diinformasikan secara jelas dengan pernyataan

“Kolam Renang Di Tutup” atau “Tidak Ada Kegiatan Berenang” atau

bahasa yang menyerupai. Ketika pemilik kolam renang tidak berkenan

menutup fasilitasnya, pihak Departemen akan menutup fasilitas dan

menginformasikannya dengan tanda “Tutup”. Ketika penutupan dilakukan

oleh pihak Departemen, fasilitas tidak akan dibuka kembali sampai

berbagai pelanggaran yang ditemukan saat pemeriksaan yang dilakukan

pihak wakil Departement telah dipenuhi tindak perbaikannya.

6. Penutupan dan Penundaan Pembukaan Fasilitas

Kolam renang atau berbagai fasilitas yang berkenaan dengannya

yang tidak memiliki ijin beroperasi untuk jangka waktu dua minggu atau

lebih harus ditutup menggunakan cover yang benar, drainase mengalir dan

pemeliharaan oleh pihak memilik kolam renang dalam kondisi ini sebagai

upaya mencegah timbulnya bahaya bagi kesehatan atau keselamatan. Jika

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 41 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

saluran air mengalir, hal ini akan menjamin fasilitas tidak mengalami

kerusakan tekanan hidrostatik bawah tanah dan juga membatasi akses

masuk hewan ataupun manusia. Jika kolam renang umum ditutup secara

permanen, kolam renang harus ditimbun atau dipindahkan dan air serta

saluran penghubungnya harus dipindahkan. Catatan pemberitahuan harus

dibuat untuk diberikan kepada pihak Departemen.

2.2.2 Persyaratan Kuantitas dan Kualitas Air Kolam Renang

2.2.2.1 Persyaratan Kuantitas Air Kolam Renang

Sebuah kolam renang harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk

menerima kunjungan maksimum yang datang pada hari-hari tertentu. Menurut

penyelidikan para ahli, maka kedatangan para pengunjung pada sebuah kolam

renang dapat diperhitungkan sebagai berikut:

a. Kedatangan rata-rata sehari adalah sebesar kedatangan minimal dibagi

dua.

b. Kedatangan maksimal sehari diperhitungkan dua atau tiga kali jumlah

kedatangan rata-rata sehari.

c. Kedatangan minimal sehari siperhitungkan satu per tiga dari jumlah

kedatangan rata-rata sehari.

Kapasitas kolam untuk dapat menampung sejumlah pemakai kolam dalam

batas-batas yang masih memenuhi syarat dapat diperhitungkan dengan cara :

a. Untuk kota pelajar 75% dari kedatangan rata-rata sehari.

b. Untuk kota biasa dari 50% kedatangan rata-rata sehari.

Hasil dari perhitungan tersebut jika dikalikan 50 akan mendapatkan hasil

yaitu kolam yang dibutuhkan. Dengan perhitungan tersebut diharapkan suatu

kolam renang dapat menerima semua pengunjung yang datang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 42 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2.2.2.2 Persyaratan Kualitas Air Kolam Renang

Untuk menjaga agar kolam renang tidak menjadi tempat penularan

penyakit, maka kualitas airnya harus benar-benar dijaga dan diawasi agar

senantiasa memenuhi persyaratan dan standar yang telah diterapkan oleh Menteri

Kesehatan.

Adapun persyaratan air kolam renang yang harus dipenuhi adalah sebagai

berikut:

A. Syarat Fisik

Yang dimaksud dengan syarat fisik air adalah dipandang daris egi fisiknya.

Jadi air kolam renang harus memenuhi persyaratan seperti, jernih atau tidak

berwarna, tidak keruh, tidak berbau, tidak berasa dan suhu di bawah suhu udara

biasa.

B. Syarat Kimia

Syarat kimia air pada kolam renang yang harus diperhatikan secara terus

menerus adalah:

1. Oksigen terabsorbsi

Batas maksimum yang diperoleh di dalam air kolam renang adalah

0,1 mg ∕l.

2. Sisa Khlor

Pada suatu kolam renang pembubuhan zat khlor harus benar-benar

diperhatikan secara seksama dan terus-menerus. Khlor merupakan

senyawa kimia yang bersifat bakteriosid dan digunakan sebagai bahan

desinfektan dan digunakan sebagai bahan desinfektan air kolam renang.

Batas maksimum diperoleh adalah 0,2 - 0,5 mg∕l, ini yang lazim tidak

boleh melebihi batas yang telah ditentukan, karena bisa menyebabkan

iritasi mata perenang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 43 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

3. Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)

Zat ini bersifat sadah dalam air, batas kesadahan adalah antara 5-10 Dº

(derjat jerman).

4. Tembaga (Cu)

Zat ini bersifat kadar Cu yang diperbolehkan untuk air kolam renang

adalah 1,5 mg∕l dan digunakan untuk menghambat perkembangbiakan atau

pertumbuhan alga atau lumut.

5. Aluminium (Al)

Batas maksimum yang diperbolehkan adalah 0,1 mg∕l. Unsur ini biasanya

terkandung pada senyawa-senyawa bahan koagulan dalam proses

pengolahan air kolam, misalnya tawas (𝐴𝑙 (𝑆𝑂4)3).

6. pH

Batas pH air kolam renang yang diperbolehkan yaitu antara 6,5 - 8,5. Jika

pH tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dapat

menghambat proses pengumpulan dan menyebabkan iritasi pada mata

perenang.

C. Syarat Bakteriologi

Syarat bakteriologi kolam renang adalah syarat kualitas air ditinjau dari

segi ada tidaknya atau banyak sedikitnya jumlah kehidupan mikroba air.

Penentuan jumlah kuman hanya ditunjukan pada kuman yang dapat

tumbuh di laboratorium dan bukan menghitung semua kuman yang

terdapat di dalam kolam renang. Penerapan jumlah kuman digunakan

sebagai indikator pengawasan kualitas air pada sistem pengolahannya.

Jumlah maksimum bakteri yang diperbolehkan adalah 200 per 1 ml contoh

air. Sedangkan perkiraan jumlah kuman golongan coli merupakan

indikator bahwa air kolam tersebut sudah tercemar. Batas maksimum

kuman coli dalam kolam renang yang diperbolehkan adalah 0,0∕100 ml

contoh air.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 44 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2.2.3 Manajemen dan Persyaratan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan

Gedung

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24 ∕ PRT ∕ M ∕

2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung dijelaskan

mengenai persyaratan manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung

dalam point-point sebagai berikut:

2.2.3.1 Batasan Organisasi Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung

Organisasi pengoperasian dan pemeliharaan bangunan gedung dipengaruhi

oleh tingkat kompleksitas bangunan yang meliputi luas dan dimensi bangunan,

sistem bangunan yang digunakan, teknologi yang diterapkan, serta aspek teknis

dan non teknis lainnya, seperti:

1. Ukuran fisik bangunan gedung.

2. Jumlah bangunan.

3. Jarak antar bangunan.

4. Moda transportasi yang digunakan oleh pekerja dan penyelia.

5. Kinerja produksi atau opersional dari tiap lokasi.

6. Jenis peralatan dan perlengkapan.

7. Jenis dan fungsi bangunan gedung.

Organisasi ini yang bertanggung jawab atas kelancaran operasional

bangunan, pelaksanaan pengoperasian dan perawatan sesuai dengan prosedur

yang sudah ditetapkan secara efisien dan efektif. Untuk itu, dibutuhkan organisasi

dengan ketentuan:

1. Seluruh personil mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang

jelas dan terukur.

2. Seluruh personil merupakan tenaga trampil dan handal, sudah terlatih dan

siap pakai.

3. Manajemen menerapkan pemberian imbalan dan sanksi yang adil.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 45 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

2.2.3.2 Nisbah Sumber Daya Manusia

1. Satu orang pengawas/pelaksana untuk setiap 15 orang pekerja.

2. Satu orang penyelia (supervisor) untuk setiap lima orang

pengawas/pelaksana.

3. Satu orang manajer pemeliharaan/perawatan untuk setiap tiga sampai lima

orang penyelia.

4. Satu orang maintenance engineer untuk setiap 30 sampai 70 orang pekerja.

5. Satu orang tenaga administrasi untuk setiap 100 orang pekerja.

2.2.3.3 Program Pembekalan, Pelatihan dan Pemagangan

1. Program pembekalan diberikan pada saat pekerja memulai bekerja di

bagian pemeliharaan dan perawatan, yang mencakup materi:

a. Kebijakan perusahaan/lembaga/institusi dan manual prosedur.

b. Deskripsi pekerjaan.

b. Peraturan kerja.

c. Kontrak kerja.

d. Panduan keselamatan.

e. Program pemberian bonus dan insentif.

f. Panduan kesejahteraan pekerja.

g. Struktur organisasi.

h. Tata letak bangunan gedung.

2. Program pelatihan di dalam (untuk meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan) dan atau di luar tempat kerja (untuk menambah pengetahuan

dan ketrampilan) dilakukan secara berkala, mencakup materi:

a. Untuk bidang keahlian.

b. Untuk bidang ketrampilan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/107/jbptppolban-gdl-trisusanti... · LANDASAN TEORI. 2.1 . Dasar Teori ... Kesadahan mg∕L 50 500 ...

Evaluasi Strategi Pemeliharaan dan Perawatan Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia

TEKNIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG II - 46 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I

3. Program pemagangan merupakan gabungan antara pelatihan di dalam

institusi (in-house training) dan pelatihan di tempat kerja (on-the-job

training), dengan jumlah jam latih minimum 100 jam per mata

pelajaran/latihan, dengan total lama pemagangan 8.000 jam kerja, serta

persyaratan peserta, sebagi berikut:

a. Usia peserta sesuai ketentuan perundangan.

b. Menandatangani perjanjian pemagangan.

c. Lama program minimum satu tahun.

d. Instruksi diberikan juga di dalam kelas.

e. Setelah selesai program pemagangan, atas rekomendasi instruktur dan

manajemen, peserta diberikan sertifikat.

2.2.4 Persyaratan Penyedia Jasa dan Tenaga Ahli ∕ Terampil Pemeliharaan

dan Perawatan Bangunan Gedung

2.2.4.1 Persyaratan Penyedia Jasa

Penyedia jasa bidang pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung

adalah badan usaha yang dapat melakukan pekerjaan dan mempunyai kompetensi

bidang pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung sesuai ketentuan peraturan

perundangan-undangan.

2.2.4.2 Persyaratan Tenaga Ahli ∕Terampil

Tenaga ahli/terampil bidang pemeliharaan dan perawatan bangunan

gedung adalah orang perorangan yang memliki kompetensi keahlian/kompetensi

keterampilan bidang pemeliharan dan perawatan bangunan gedung sesuai

ketentuan peraturan perundangan-undangan.