BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Personal Selling Personal selling adalah komunikasi...

14
6 BAB II LANDASAN TEORI Sebuah perusahan tentu tidak hanya sekedar menghasilkan barang atau jasa, menjual produk atau jasa dan menetapkan harga, tetapi banyak hal yang dilakukan oleh perusahan khususnya yang berkaitan dengan usahanya, salah satunya adalah dengan melakukan promosi. Kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari pemasaran perusahan yang isinya memberikan informasi kepada konsumen tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh perusahan tersebut. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu bentuk komunikasi antara produsen dan konsumen. Melakukan sebuah promosi tentu menggunakan media untuk mendukung kegiatan tersebut. Dalam bab ini, penulis akan memaparkan tentang media komunikasi dalam memainkan peran penting untuk membentuk persepsi konsumen. Dalam konteks perusahan, media sering kali digunakan untuk mempromosikan barang atau jasa. Dalam tulisan selanjutnya, penulis akan memaparkan media sebagai alat untuk mempromosikan barang atau jasa. 2.1 MEDIA PROMOSI Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, mendengar dan membaca sebuah pesan. Media merupakan salah satu komponen dari komunikasi yang berfungsi sebagai pembawa pesan dari komunikator (sumber pesan) menuju komunikan (pendengar atau pembaca pesan). Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4), merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian. Media promosi adalah sarana untuk mengkomunikasikan suatu produk atau jasa, brand atau merek perusahaan dan lainnya agar dapat dikenal masyarakat lebih luas. Idealnya, setiap perusahan pasti memiliki cara untuk mengenalkan produknya baik produk berupa barang maupun jasa. Kegiatan semacam itu yang sering dikenal dengan nama promosi. Pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006 : 179) adalah :

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu...Personal Selling Personal selling adalah komunikasi...

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Sebuah perusahan tentu tidak hanya sekedar menghasilkan barang atau jasa, menjual

    produk atau jasa dan menetapkan harga, tetapi banyak hal yang dilakukan oleh perusahan

    khususnya yang berkaitan dengan usahanya, salah satunya adalah dengan melakukan

    promosi. Kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari pemasaran perusahan yang

    isinya memberikan informasi kepada konsumen tentang suatu barang atau jasa yang akan

    ditawarkan oleh perusahan tersebut. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu bentuk

    komunikasi antara produsen dan konsumen. Melakukan sebuah promosi tentu menggunakan

    media untuk mendukung kegiatan tersebut. Dalam bab ini, penulis akan memaparkan tentang

    media komunikasi dalam memainkan peran penting untuk membentuk persepsi konsumen.

    Dalam konteks perusahan, media sering kali digunakan untuk mempromosikan barang atau

    jasa. Dalam tulisan selanjutnya, penulis akan memaparkan media sebagai alat untuk

    mempromosikan barang atau jasa.

    2.1 MEDIA PROMOSI

    Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari

    sumber kepada penerima. Dalam komunikasi, media adalah alat yang dapat menghubungkan

    antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat,

    mendengar dan membaca sebuah pesan. Media merupakan salah satu komponen dari

    komunikasi yang berfungsi sebagai pembawa pesan dari komunikator (sumber pesan)

    menuju komunikan (pendengar atau pembaca pesan). Pengertian Media menurut

    Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4), merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

    menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

    dan perhatian. Media promosi adalah sarana untuk mengkomunikasikan suatu produk atau

    jasa, brand atau merek perusahaan dan lainnya agar dapat dikenal masyarakat lebih luas.

    Idealnya, setiap perusahan pasti memiliki cara untuk mengenalkan produknya baik

    produk berupa barang maupun jasa. Kegiatan semacam itu yang sering dikenal dengan nama

    promosi. Pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006 : 179) adalah :

    http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media.html

  • 7

    “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon

    konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik,

    mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”.

    Promosi menurut Rambat Lupiyoadi (2006:120), penting dilaksanakan oleh

    perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai

    alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk

    mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan

    keinginan dan kebutuhannya.

    Dari pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa untuk memperoleh perhatian, mendidik,

    mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen yang pada intinya bertujuan untuk

    mempengaruhi konsumen tentu harus menggunakan media komunikasi agar pesan-pesan

    tersebut dapat mencapai sasaran yang tepat. Pada umumnya, dalam mempromosikan barang

    atau jasa, setiap perusahan banyak yang menggunakan media promosi cetak maupun media

    promosi elektronik. Media promosi cetak antara lain seperti poster, billboard, baliho,

    spanduk, banner,dan sebagainya. Kemudian media promosi elektronik antara lain seperti

    radio, televisi dan internet.

    Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa untuk memperoleh perhatian serta

    dapat meyakinkan calon konsumen perlu adanya upaya mempengaruhi calon konsumen

    terlebih dahulu dengan menggunakan media komunikasi yang tepat agar pesan-pesan yang

    diinginkan dapat diterima sesuai harapan.

    Pada bab ini, secara khusus penulis akan membahas tentang media promosi cetak

    dalam hal ini poster dan brosur. Penulis memilih kedua media tersebut karena; pertama, dari

    consumer journe menunjukan bahwa biasanya wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata

    lebih memilih untuk berjalan kaki sambil menikmati pemandangan alam yang ada di

    Bandungan; kedua, sasaran media promosi poster maupun brosur menjangkau setiap

    kalangan masyarakat dalam arti bahwa masyarakat yang menikmati media ini tidak bersifat

    selektif (semua masyarakat bisa dijangkau) tergantung tempat dan lokasi poster maupun

    brosur dipasang dan disebarkan

    Dilihat dari cara pengadaannya media promosi poster dan brosur termasuk dalam

    media promosi cetak. Sesuai dengan namanya, media promosi cetak secara sederhana

  • 8

    merupakan media yang dalam pengadaannya melibatkan alat percetakan. Untuk mendapat

    pengertian yang jelas, penulis akan memaparkan pengertian media cetak menurut Rhenald

    Khazali (1992:99):

    Media cetak merupakan suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan

    visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata

    warna dan halaman putih.

    Pengertian ini pada dasarnya hanya merujuk pada pengertian media cetak seperti koran

    dan majalah, tetapi dari pengertian tersebut belum menjawab tentang pengertian media

    promosi cetak yang diharapkan penulis. Kemudian pengertian iklan media cetak menurut

    Rhenald Khazali (2007:9) mendefinisikan iklan media cetak sebagai berikut:

    ”Iklan media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual”.

    Dari kedua pengertian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa media promosi

    cetak merupakan media yang digunakan oleh produsen, yang mana dalam media tersebut

    terdapat sejumlah kata dan gambar yang tentu saja dengan desain warna yang bervariasi,

    sesuai dengan produk yang ditawarkan dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen.

    Ciri khas dari media promosi ini adalah hanya berupa visual (dilihat) dan seperti yang telah

    disebutkan diatas bahwa dalam pembuatan media ini melibatkan alat percetakan.

    Berikut penulis akan menjelaskan tentang media promosi poster dan brosur:

    a) Poster

    Sering juga disebut plakat, yaitu desain grafis yang memuat komposisi gambar dan

    huruf di atas media berukuran besar. Biasanya ditempel pada dinding atau bidang

    datar dan dibuat menarik perhatian. Oleh karena itu, poster biasanya dibuat dengan

    warna-warna kontras dan kuat. Desainnya dibuat agar orang bisa mudah membaca

    informasi walaupun dalam posisi bergerak, mungkin sedang berkendara atau

    berjalan kaki. Karena itu, poster biasanya dibuat menurut kaidah; simpel, kontras,

    menarik perhatian, mempengaruhi, dan informasi cepat ditangkap. Poster sering

    pula digunakan untuk tujuan iklan. Secara luas bisa memuat pengumuman atau

    pengenalan suatu acara, mempromosikan layanan, jasa, atau produk, juga bisa

    menjadi sarana propaganda untuk membentuk opini publik.

  • 9

    b) Brosur

    Brosur adalah publikasi resmi perusahan berbentuk cetakan, yang berisi informasi

    mengenai suatu produk, layanan atau program, yang ditujukan pada pasar sasaran

    (target pasar) atau khalayak sasaran (target khalayak) tertentu yang dibagikan

    secara cuma-cuma dengan tujuan untuk memperkenalkan secara lebih terperinci

    mengenai produk, layanan, program tersebut untuk membantu upaya pemasaran

    atau marketing public relations. Brosur bersifat umum karena disajikan untuk

    khalayak ramai untuk menginterpretasikan produk atau layanan yang ingin

    disebarkan ke khalayak umum. Pengertian brosur adalah bahan informasi tertulis

    mengenai suatu masalah yang disusun secara sistematis dengan tujuan memberi

    informasi kepada audiens. Sifat penyajian dari brosur ini adalah di cetak yang

    terdiri dari beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid. Brosur merupakan selebaran

    cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap (perusahaan atau organisasi).

    2.2 FUNGSI PROMOSI

    Menurut Terence A. Shimp (2000:7) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting

    bagi suatu perusahaan atau lembaga. Ke-lima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

    1. Informing (Memberikan Informasi)

    Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka

    tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah

    perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran

    informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya

    dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.

    2. Persuading (Membujuk)

    Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan

    untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi bersifat

    mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan

    kategori produk. Sering kali promosi berupaya untuk membangun permintaan

    sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.

    3. Reminding (Mengingatkan)

  • 10

    Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para

    konsumen. Saat kebutuhan muncul yang berhubungan dengan produk dan jasa yang

    diiklankan, dampak promosi dimasa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir

    dibenak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi

    pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum

    membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.

    4. Adding Value (Menambah nilai)

    Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah

    bagi penawaran-penawaran mereka yaitu inovasi, penyempurnaan kualitas, dan

    mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar

    independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih

    bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.

    5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

    Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi merupakan wujud

    perwakilan dari penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk

    perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum

    melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Dari aspek

    upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang

    diperlukan untuk memberi informasi tentang keistimewaan dan keunggulan produk

    jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh

    perwakilan penjual lebih kredibel.

    2.3 BENTUK-BENTUK PROMOSI

    Bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat

    dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Dalam bukunya Tjiptono (2009 : 222)

    mengemukakan bahwa bentuk-bentuk promosi menurut tugas khusus yaitu sebagai berikut :

    1. Personal Selling

    Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan

    calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan

    membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian

  • 11

    akan mencoba dan membelinya. Personal selling adalah interaksi antara individu,

    saling bertatap muka guna ditujukan menciptakan, memperbaiki, menguasai atau

    mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak

    lain.

    2. Mass selling

    Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi

    untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Mass

    selling terdiri atas 2 bagian yaitu :

    a. Periklanan

    Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan

    perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi

    tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau

    keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa, sehingga menimbulkan

    rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan

    pembelian. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan

    khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak

    untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima

    khalayak (reminding) serta menciptakan informasi (entertaiment).

    b. Publisitas

    Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa

    secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak

    membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang

    terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang

    bersangkutan. Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang,

    atau organisasi yang disebarluaskan kemasyarakat melalui media tanpa dipungut

    biaya, atau tanpa pengawas dan sponsor. Publisitas merupakan pelengkap yang

    efektif sebagai alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan

    promosi penjualan.

  • 12

    3. Promosi penjualan

    Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan

    produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah

    untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu

    maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Promosi penjualan adalah

    bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur

    untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah

    barang yang dibeli pelanggan.

    4. Public Relations (hubungan masyarakat)

    Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

    perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai

    kelompok terhadap perusahaan tersebut. Pada konteks ini yang dimaksud dengan

    kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan

    dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

    Rossiter dan Percy seperti dikutip dalam Tjiptono (2002: 222)

    mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

    1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).

    2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada

    konsumen (brand awareness).

    3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

    4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

    5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation).

    6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

    Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (2002: 134), tujuan promosi adalah sebagai

    berikut:

    1. Menyediakan informasi

    Menyediakan informasi ini merupakan tujuan strategi promosi yang

    dilakukan oleh perusahaan hanya menyebabkan informasi yang memberitahukan

    calon pembeli tentang produk atau jasa yang akan dipasarkan.

    2. Mendiferensiasikan sebuah produk

  • 13

    Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasika produk atau tujuan jasa

    perusahaan dengan produk atau jasa pesaing. Dengan jasa mengaplikasikan

    konsep yang disebut positioning, pemasar berupaya meraih tempat di dalam benak

    konsumen. Maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan-perbedaan

    signifikan mengenai atribut, harga, kualitas atau mamfaat dari produk atau jasa

    konsumen.

    3. Menaikkan penjualan

    Menaikkan penjualan adalah tujuan paling umum dari strategi promosi.

    Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa strategi berkonsentrasi

    pada merangsang permintaan primer, walaupun sebagian menstabilkan penjualan.

    4. Menstabilkan penjualan

    Stabilisasi penjualan adalah tujuan lain dari promosi. Perusahaan biasanya

    mempromosikan kontes penjualan selama periode penurunan penjualan, dan

    memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah-hadiah seperti liburan,

    televisi, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target-target tertentu.

    5. Menonjolkan nilai produk

    Sejumlah promosi diajukan untuk mnonjolkan nilai produk dengan

    menjelaskan manfaat-manfaat kepemilikan dari produk yang kurang dikenal

    kepada pembeli.

    2.4 Consumer Journey

    Ada kecenderungan saat ide sudah didapat, kita akan terburu-buru memikirkan bentuk iklan

    atau bahkan kita akan langsung membuat iklan, tanpa mengetahui dulu jenis media dan isi media

    apa yang diinginkan oleh target segmen kita. Untuk menentukan bagaimana menyampaikan ide-

    ide yang sudah ada kedalam media yang akan digunakan maka diperlukan sebuah perencanaan

    yang baik agar dapat menghasilkan point of contact (perhatian) yang dapat menjangkau sasaran

    dengan tepat. Consumer journey inilah yang digunakan untuk membuat atau menentukan media

    apa saja yang tepat digunakan untuk target segmentasi.

    Menurut Kasilo (2008:65) consumer journey adalah sebuah cara dimana kita harus

    mengamati jadwal hidup target segmentasi kita sehari-hari. Kita harus tahu kegiatan apa saja

  • 14

    yang dilakukan target segmen kita, dari bangun pagi hingga tidur kembali pada malam hari.

    Setelah menelaah consumer journey dengan memperhatikan sarana, penempatan dan kegiatan

    target segment membuat strategi komunikasi kita menjadi efektif dan efisien.

    Berawal dari consumer journey ini kita akan menemukan point of contact dari target segmen

    kita, asalkan kita tidak terpaku oleh media-media konvensional (televisi,radio,koran) kita akan

    menemukan berbagai bentuk media baru yang tadinya tidak pernah terpikirkan.

    2.5 DESAIN GRAFIS

    Dalam sebuah promosi dengan menggunakan media cetak mupun dalam media elektronik,

    tentu harus memperhatikan nilai seni dalam penyajiannya. Dalam hal ini yang diperhatikan

    adalah dalam hal spekulasi warna dan bentuk dari suatu gambar, tulisan, dan sebagainya. Di era

    modern seperti sekarang ini, bidang yang menggeluti hal terbut adalah desain grafis. Desain

    grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni dan komunikasi untuk

    kebutuhan bisnis industri ( yang disebut seni komersial). Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi

    periklanan dan penjualan produk; menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan

    perusahaan, dan lingkungan grafis; desain informasi; dan secara visual menyempurnakan pesan

    dalam publikasi. ( M.Suyanto : 2004: 27).

    Dalam sebuah visual grafis terdapat unsur- unsur grafis di dalamnya, menurut Adi

    Kusrianto (2007: 30) adalah unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Titik

    Titik adalah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, dimana dimensi

    memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan dalam

    bentuk kelompok dengan variasi jumlah, suusnan, dan kepadatan tertentu.

    b. Garis

    Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap

    pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau coretan,

    juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah

    serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang,

    zigzag,dan lain-lain.

  • 15

    c. Bidang

    Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari

    bentuknya, bidang dikelompokan menjadi dua, yaitu bidang geometri/ beraturan dan

    bidang non-geometri alias tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang relatif

    mudah diukur luasnya, sedangkan bidang non-geometri merupakan bidang yang tidak

    dapat dihitung keluasannya.

    d. Ruang

    Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak

    antar objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada

    perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan ruang

    semu.

    e. Warna

    Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung

    keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih

    ditentukan oleh cahaya. Menurut Sadjiman (2005) dalam bukunya warna merupakan

    getaran gelombang yang diterima indera penglihatan. Proses terjadinya warna karena

    adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke

    mata retina, maka terlihatlah warna. Warna meneurut kejadiannya, dibagi menjadi 2

    yaitu, warna addictive dan subtractive. Addictive adalah warna berasal dari cahaya

    sedangkan warna subtractive adalah warna berasal dari bahan pigmen. Warna pokok

    addictive adalah merah (Red), hijau (Green), biru (Blue) atau biasa disebut (RGB)

    sedangkan warna substractive menurut teori adalah sian (Cyan), magenta, kuning

    (Yellow) atau biasa disebut (CMY).

  • 16

    Teori warna disusun dalam sebuah lingkaran sebagai berikut :

    Gambar: 2.1.

    Lingkaran Warna

    Terdapat lima klasifikasi warna, yaitu warna primer, warna sekunder, warna

    intermediete, warna tersier, dan warna kuarter. Disebut warna primer atau disebut warna

    karena pertama atau warna pokok dan warna primer tidak dapat dibentuk dari warna lain.

    Warna primer tida dapat dicampur dengan warna lain. Warna primer adalah merah,biru,

    kuning. Warna sekunder atau warna jadian adalah percampuran dua warna primer atau

    pokok. Nama-nama warna sekunder tersebut adalah jingga, ungu /violet, hijau. Warna

    intermediate adalah warna perantara yaitu warna yang ada diantara warna primer dan

    sekunder. Nama-nama warna intermediate adalah kuning-hijau, kuning- jingga, merah-

    jingga, merah-ungu, biru-violet, biru-hijau. Warna tersier yaitu warna percampuran dari

    dua warna sekunder atau warna ke dua. Nama-nama warna tersier adalah cokelat-kuning,

    cokelat-merah, cokelat-biru. Warna kuarter adalah warna hasil percampuran dari dua

    warna tersier atau warna ketiga. Nama-nama warna kuarter adalah cokelat-jingga

    (orange), cokelat-hijau (hijau), cokelat-ungu ( ungu).

    f. Tekstur

    Tekstur adalah nilai raba suatu permukaan. Secara fisik tekstur dibagi menjadi

    tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilat dan kusam. Ditinjau dari efek

    tampilannya tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan semu.

    Sadjiman (2005) menggolongkan tekstur nyata dan tekstur semu sebagai berikut:

  • 17

    1. Tekstur Nyata

    Tekstur nyata pada umumnya lebih berfokus pada tekstur kasar nyata, karena tekstur

    tekstur kasar nyata memiliki peran amat penting dalam seni rupa/ desain. Adapun

    peran penting tersebut sebagai berikut :

    a. Tekstur kasar nyata berguna untuk membantu memperoleh keindahan, karena

    dengan permukaan yang kasar akan ;ebih mudah memperoleh keselarasan

    /harmoni.

    b. Tekstur kasar nyata juga dapat berfungsi sebagai dominasi atau daya tarik,

    manakala sebagian besar susunan menggunakan tekstur halus.

    c. Tekstur kasar nyata amat berguna untuk membantu memperoleh keindahan

    berpadu dengan kekuatan.

    d. Tekstur kasar nyata juga amat berguna untuk tujuan keindahan yang mengikuti

    fungsi. Ini dapat dijumpai pada desain-desain produk, misalnya kisi-kisi lubang

    kipas, tutup botol, dan lain-lain.

    Jenis-jenis tekstur kasar nyata adalah sebagai berikut :

    a. Teksur alami seadanya

    Tekstur alami bahan dipertahankan. Bahan ini dapat berupa kertas, kain, daun,

    pasir, dan lain-lain.

    b. Tekstur alami terubah

    Bahan diubah sehingga tidak sama lagi dengan aslinya, misalnya kertas diremuk,

    ditaburi titik-titik, dicetak timbul.

    c. Tekstur tersusun

    Bahan disusun dalam suatu pola membentuk permukaan baru. Biji-bijian, pasir,

    serpihan kayu, manik-manik, yang semuanya disusun membentuk permukaan

    baru.

    2. Tekstur Kasar Semu

    Tekstur kasar semu adalah tekstur yang kekerasan rautnya bersifat semu,

    artinya terlihat kasar namun apabila diraba halus. Terdapat tiga macam tekstur semu,

    yaitu:

  • 18

    a. Tekstur hias manual

    Yaitu tekstur yang menghiasi dibuat secara manual. Tekstur jenis ini sekedar

    menghias permukaan saja, jika teksturnya dihilangkan tidak akan mempengaruhi

    raut.

    b. Tekstur mekanik

    Tekstur yang dibuat menggunakan alat mekanik seperti mistar, jangka, alat foto,

    tipografi. Contoh hasil mekanik adalah hasil mekanik ( foto-foto batu, hasil cetak

    komputer); hasil cetakan motif-motif hias (hasil cetakan kain, hasil cetak cukilan);

    hasil kolase (tempelan-tempelan kertas, foto, huruf,dan lain-lain); bahan alam

    yang digosok halus seperti serat kayu, batu, dan lain-lain; hasil cap-capan daun,

    kulit kayu, batu,dan lain-lain.

    c. Tekstur ekspresi

    Yaitu tekstur yang merupakan bagian dari proses penciptaan rupa, di mana raut

    dan tekstur merupakan kesatuan tak dapat dipisahkan.

    2.6 LAYOUT

    Layout adalah penataan tata letak desain yang dibuat. Pada desain media promosi yang

    penulis buat layout dari media promosi yang satu dengan yang lainnya tentu berbeda. Penulis

    tidak melakukan penataan layout yang rumit melainkan yang sederhana. Karena penulis hanya

    menonjolkan kata-kata dan foto dari produk home industri untuk mendukung promosi produk

    tersebut. Untuk menyesuaikan target segmentasi, maka tata letak yang penulis buat merupakan

    tata letak yang mudah dibaca, sehingga tidak membuat sasaran media promosi bingung.

    Keefektifan desain grafis memberikan kemudahan kepada seseorang untuk menerima suatu

    produk, karena pengambilan suatu keputusan sering dipengaruhi oleh emosi, dimana hal tersebut

    dipengaruhi langsung oleh media promosi yang memuat penjelasan. Melalui poster dan brosur

    orang akan membaca serta melihat pesan tersebut berulang-ulang. Jika pesan yang akan

    disampaikan dengan format buruk, maka orang akan melihatnya kembali. (Adi Kusrianto.2007:

    277)

  • 19

    2.7 Kerangka Pikir

    Guna memberikan kejelasan mengenai alur berpikir perancangan media promosi,

    penulis mencoba memaparkan melalui bagan kerangka pikir yang tergambar sebagai

    berikut:

    Bagan 2.1

    Kerangka Pikir

    Riset

    Tujuan

    Sasaran

    Strategi Media

    Perancangan Desain

    Media Promosi

    Evaluasi Desain

    Produksi Media

    Evaluasi Akhir

    Torakur (Tomat Rasa Kurma)