BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi...
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Secara Umum akuntansi Memiliki konsep dasar yang menjadi acuan
dalam menyusun standar akuntansi. Dalam akuntansi, transaksi-transaksi
keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan
untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi
merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan
modern dewasa ini.
2.1.1 Definisi Akuntansi
Menurut Samryn dalam (Pt, Pikir, Utami, & Hidayat, 2018) menjelaskan
bahwa, “Secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan”.
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang
memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan
kondisi keuangan perusahaan. Mulya dalam (Rachmawati & Nurjanah,
2017)
Sedangkan menurut Sujarweni dalam (Pt et al., 2018) menyatakan bahwa,
“Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari
transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan
informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”.
Akuntansi secara umum dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang
mempelajari perekayasaan dalam penyediaan jasa, yang berupa informasi
6
keuangan kuantitatif dari suatu organisasi dan cara penyampaian (pelaporan)
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Dilihat dari beberapa definisi diatas, akuntansi dipandang
sebagai suatu sistem informasi, proses seni, dan seperangkat pengetahuan yang
pada dasarnya mengarah pada suatu aktivitas atau kegiatan dalam akuntansi itu
sendiri.
Akuntansi itu sendiri bearasal dari kata asing Accounting yang artinya bila
diterjemahkan kedalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan hampir seluruh kegiatan bisnis
di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa
bisnis.
2.1.2 Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Hery dalam (Desmahary & Kuswara, 2016) mempunyai
pengertian bahwa, “Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan yang
menyajikan jumlah harta perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap harta
tersebut, yang digambarkan dalam hubungan aktiva / harta, hutang dan modal
pemilik”.
Menurut Mulya (2013:51) “Persamaan dasar akuntansi merupakan bentuk
pembobotan antara semua perkiraan, yakni kewajiban, modal, pendapatan dan
biaya”. Formasi persamaan akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:
7
Harta = Kewajiban + Modal
Sumber : Mulya ( 2013:51)
Gambar II.1 Persamaan Akuntansi
Berdasarkan persamaan diatas, dapat dikatakan bahwa harta digunakan
untuk mencatat perubahan dan melaporkan kekayaan perusahaan. Modal
digunakan untuk mencatat perubahan dan melaporkan modal dari pemilik.
Kewajiban digunakan untuk mencatat dan melaporkan utang-utang
perusahaan.Modal digunakan untuk mencatat perubahan dan melaporkan modal
dari pemilik. Setoran modal dari pemilik dapat berupa uang tunai, atau bentuk
kekayaan lain. Jika setoran modal dilakukan dalam bentuk kekayaan selain uang
tunai maka kekayaan tersebut harus terlebih dahulu diberi nilai uang.
2.1.3. Siklus Akuntansi
Menurut Soemarso (Nur Hidayati, 2015) mendefinisikan bahwa, “ Siklus
akuntansi merupakan tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan
akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan
keuangan”.
Menurut Bahri (2016:18) mendefinisikan bahwa, “Siklus akuntansi
adalah tahapan-tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan
laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan berikutnya”.
Menurut Hery (2014:66) tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat
diurutkan sebagai berikut:
8
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan
antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan
keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun
yang terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai
kertas kerja (work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial
balance) dan laporan keuangan disiapkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal ke masing-masing buku besar yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (Post closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
Sedangkan menurut Samryn dalam (Desmahary & Kuswara, 2016)
menjelaskan bahwa:
Siklus akuntansi adalah proses yang diawali dengan menganalisa
transaksi, menyiapkan jurnal transaksi, posting ke buku besar, menyiapkan
neraca saldo, jurnal dan posting penyesuaian prepaid dan terutang, neraca
saldo yang disesuaikan, menyiapkan laporan keuangan, menyiapkan jurnal
penutup dan posting dan neraca saldo setelah penutupan.
9
Sumber : Samryn ( 2014:49)
Gambar II.2. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi diawali dari adanya transaksi yang terjadi dalam sebuah
perusahaan.Transaksi juga dijadikan sebagai titik awal untuk memulai proses
akuntansi, atau dengan kata lain ada tidaknya transaksi yang dilakukan
perusahaan aktivitas transaksi seperti pembelian, penjualan, yang dilakukan
perusahaan harus memiliki bukti atau dokumentasi.Transaksi yang tidak memiliki
bukti sebagai dokumentasi tentu tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah
transaksi. Bukti transaksi merupakan syarat mutlak untuk mengakui keberadaan
dari sebuah transaksi.
2.1.4. Akuntansi Perusahaan Dagang
Menurut Bahri (2016:226) menjelaskan bahwa, “Perusahaan dagang
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang tanpa mengubah
bentuk barang tersebut”.
10
Menurut Hery dalam (Desmahary & Kuswara, 2016) menjelaskan bahwa,
“Perusahaan dagang (Merchandising Business) adalah sebuah organisasi yang
beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk
barang kepada para pelanggannya”. Tujuan operasional dari sebagaian besar
perusahaan adalah untuk memaksimalisasi laba.
Menurut Sujarweni (2016:73) menjelaskan bahwa:
Perusahaan dagang mempunyai ciri-ciri antara lain, kegiatan usahanya
adalah melakukan pembelian dan penjualan tanpa mengubah bentuk
dengan harga jual yang lebih tinggi dari harga beli, pendapatan berasal dari
penjualan barang dagangan, jenis persediaannya adalah persediaan barang
dagangan, dan terdapat harga pokok produk.
Perusahaan dagang secara otomatis akan selalu melakukan pencatatan
persediaan untuk menentukan berapa besarnya barang dagangan yang tersedia
untuk dijual dan juga beberapa yang telah laku terjual.Persediaan (Inventory)
meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu.Dengan tujuan
untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain
yang dimiki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual tidak termasuk dalam klarifikasi
persediaan. Persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan memiliki
peranan yang sangat penting, baik laporan laba/rugi maupun neraca, sebab
mempengaruhi harga pokok penjualan, laba bersih dan aktiva.Persediaan yang
akan dilaporkan dalam laporan keuangan umumnya dalah nilai yang sebenarnya
(sebesar harga perolehan) pada saat membuat laporan, namun demikian akan
tergantung dari metode penilaian atau metode pencatatan perediaan yang dipakai.
Terdapat dua metode yang sering dipakai dalam pencatatan persediaan
barang dagang adalah:
11
1 Sistem fisik/ periodik (Periodical Inventory System)
Berdasarkan sistem ini persediaan ditentukan dengan melakukan
menghitung fisik terhadap persediaan.Perhitungan fisik persediaan
dilakukan secara periodik. Dalam sistem ini pencatatan terhadap mutasi
persediaan tidak selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur perhitungan fisik
persediaan pada akhir periode harus dilakukan ( mandatory procedure)
untuk dapat menentukan fisik persediaan yang akan dilaporkan dalam
laporan keuangan.
2. Sistem perpetual (perpetual inventory system)
Pencatatan terhadap mutasi persediaan selalu diikuti secara konsisten,
dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan berkurang atau
bertambahnya persediaan. Penghitungan fisik persediaan menjadi tidak
wajib diselenggarakan ( mandatory procedure). Untuk lebih jelasnya,
sistem perpetual memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Transaksi pembelian barang dagang,di catat didebit pada akun
“persediaan”, kredit akun “kas” atau “utang dagang”.
b. Transaksi penjualan barang dagang dicatat sebagai berikut:
1) Harga(hasil) penjualan di catat debit pada akun “kas” atau akun
“piutang dagang” dan kredit akun “penjualan”
2) Harga pokok barang yang dijual, dicatat debit pada akun
“harga pokok penjualan” dan kredit akun “persediaan”.
c. Saldo akun “persediaan” menujukan harga pokok (nilai) persediaan
barang yang masih ada di dalam gudang.
12
Pendapatan perusahaan dagang adalah selisih antara harga jual dengan
harga beli. Karena kegiatan perusahaan dagang adalah memperjual
belikan barang dagangan, maka pendapatan yang diperoleh umumnya
berasal dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
2.1.5. Laporan Keuangan
Menurut Krismiaji dalam (Istiana & Ariyati, 2017) menjelaskan bahwa:
Laporan keuangan adalah Laporan yang dilakukan melalui tahap yang
sistematis. Urutan yang tepat untuk menghasilkan laporan keuangan
adalah Jurnal Umum, Buku Besar, Neraca Percobaan, Ayat Jurnal
Penyesuaian, Neraca Lajur (optional) lalu Laporan Keuangan. Laporan
Keuangan terdiri dari Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan
Laporan Neraca.
Sedangkan menurut Fahmi (2014:22) menjelaskan bahwa, “Laporan
keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan,
dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan
tentang kinerja suatu perusahaan”.
Laporan keuangan yang dihasilkan, menurut Hery (2014:19) terdiri dari:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban
perusahaan untuk satu periode tertentu.Laporan laba rugi ini akhirnya
memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba atau rugi
bersih yang merupakan hasil pendapatan dikurangi beban.
2. Laporan Perubahan Modal (Statement of owner’s Equity)
Sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik
suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Modal pemilik akan
bertambah dengan adanya setoran modal dan laba bersih, sebaliknya
13
modal pemilik akan berkurang dengan adanya penarikan atau pengambilan
untuk kepentingan pribadi dan rugi bersih.
3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas
keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari
aktivitas informasi, sampai aktivitas pendanaan atau pembiayaan untuk
satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukan besarnya
kenaikan atau penurunan bersih dari seluruh aktivitas selama periode
berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir
periode.
4. Laporan Neraca (Balance Sheet)
Sebuah laporan yang sistematis tentang posisi harta, kewajiban dan modal
perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk
menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
2.2. Tool Aplikasi
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan aplikasi software
zahir Accounting versi 5.1 untuk membantu dalam pengolahan data transaksi yang
ada pada UD.Sinar Matahari selama 1 (satu) bulan.
2.2.1. Definisi Zahir Accounting
Menurut Hutauruk (2017:20) menerangkan bahwa:
Zahir Accounting merupakan software manajemen bisnis dan keuangan
berbahasa indonesia dan inggris, fleksibel, berfasilitas lengkap, dan
berdaya guna tinggi, yang dirancang agar tepat dengan kebutuhan
perusahaan kecil, menengah, dan besar di indonesia bahkan mancanegara.
14
Menurut Menurut Yuswanto dan Lo Sanjaya dalam (Desmahary &
Kuswara, 2016) “Zahir Accounting adalah program akuntansi yang mudah
digunakan dan penuh inovasi, yang dirancang untuk kebutuhan usaha kecil dan
menengah.”
Sedangkan menurut Himayati dalam (Pt et al.,2018) menjelaskan bahwa:
Zahir accounting adalah sebuah program akuntansi yang didesain khusus
untuk mengelola keuangan perusahaan secara mudah, fleksibel yang
berfasilitas lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai macam
perusahaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang.
Zahir Accounting versi 5.1 adalah software akuntansi yang digunakan
untuk membuat laporan keuangan, dengan bahasa bahasa yang mudah dipahami
dan dimengerti. Penggunaan Zahir Accounting yang hanya tinggal input saja tanpa
harus membuat tahapan yang dilakukan dalam pencatatan manual yang sudah
dapat menghasilkan laporan keuangan yang di inginkan. Menggunakan Zahir
Accounting versi 5.1, seluruh proses pembuatan jurnal, pencatatan kartu hutang,
dan piutang usaha, mencatat pemakaian barang dan menghitung harga pokok
barang, serta perhitungan penyusutan dan pembuatan laporan keuangan dilakukan
secara otomatis. Seluruh data yang telah diisi akan disimpan dan digunakan
kembali pada transaksi-transaksi yang lain.
2.2.2. Sejarah dan perkembangan Zahir Accounting
Software Zahir Accounting dibuat oleh PT Zahir Internasional dan dibuat
pertama kali tahun 1996 dengan Zahir Acoounting versi 1.0. Kemudian
dikembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir Accounting
mulai dipasarkan pada tahun 1999, dimana hingga saat ini Zahir Accounting sudah
mencapai versi 5.1 dan telah digunakan oleh banyak perusahaan di Indonesia.
15
Selama ini, Zahir Accounting telah memperoleh penghargaan secara nasional,
antara lain penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada Indonesia ICT
Award 2003, kemudian penghargaan Menkominfo pada Apicta 2002, 2003, dan
2004 dan lain-lain.
Prestasi yang diperoleh PT.Zahir Internasional melalui Zahir Accounting
ini menunjukan bahwa Zahir Accounting layak untuk menjadi software akuntansi
pilihan utama setiap perusahaan di Indonesia.
2.2.3. Modul dan Fasilitas yang ada di Zahir
Berikut ini adalah modul-modul yang terdapat pada program Zahir
Accounting:
1. Modul Data
Menurut Yuswanto dkk ( 2015:44) modul data digunakan untuk mencatat
data nama dan alamat, data rekening, data produk, satuan pengukuran, data
proyek, data harga tetap dan data pajak. Pada bagian ini, kita dapat
mengisi dan mengolah informasi-informasi yang penting yang
berhubungan dengan transaksi, seperti data customer, data pelanggan, data
vendor, data barang pajak, mata uang dan lain-lain.
Untuk menampilkannya klik data-data
16
Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:44)
Gambar II.3. Fasilitas modul Data-data
Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data:
a. Data Nama & Alamat
b. Data Rekening
c. Data Produk
d. Data Satuan Pengukuran
e. Data Proyek
f. Data Harta Tetap
g. Data Pajak
2. Modul Buku Besar
Menurut Yuswanto dkk ( 2015:90) modul besar digunakan untuk
melakukan transaksi jurnal umum, membuat daftar rekening perkiraan
dan membuka buku besar.
17
Untuk menampilkannya klik Buku besar
Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:90)
Gambar II.4. Fasilitas Buku Besar
Beberapa fasilitas yang ada di modul Buku besar
a. Data Rekening Perkiraan
b. Data Transaksi Jurnal Umum
c. Data Buku Besar
d. Data Daftar Transaksi Jurnal
3. Modul Penjualan
Menurut Yuswanto dkk (2015:92 ) Penjualan adalah transaksi dimana ada
pengeluaran barang atau jasa pelanggan. Transaksi ini banyak digunakan
oleh perusahaan sebagai pendapatannya, transaksi ini dapat dilakukan
dengan tunai maupun piutang. Piutang dagang adalah transaksi untuk
pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan atas penjualan yang sudah
terjadi sebelumnya.
Untuk menampilkannya klik Modul penjualan
18
Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:92)
Gambar II.5. Fasilitas Penjualan
Beberapa fasilitas yang ada di modul Penjualan:
a. Data Sales Order
b. Data Pengiriman Barang (Invoicing)
c. Data Retur Penjualan
d. Data Daftar Piutang Usaha
e. Data Pembayaran Piutang Usaha
f. Data Pengembalian Kelebihan
4. Modul Pembelian
Menurut Yuswanto dkk ( 2015:107) transaksi dimana ada penerimaan
barang atau jasa dari Supplier/Vendor, transaksi ini banyak digunakan
19
oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat dilakukan dengan tunai
maupun hutang. Hutang dagang adalah transaksi untuk melakukan suatu
pembayaran hutang dagang kepada Supplier/Vendor tertentu atas transaksi
pembelian sebelumnya.
Untuk menampilkannya klik Modul pembelian
Sumber : Yuswanto dkk (2015:107)
Gambar II.6. Fasilitas Pembelian
Beberapa fasilitas yang ada di modul Pembelian:
a. Data Purchase Order
b. Data Penerimaan Barang (Invoicing)
20
c. Data Retur Pembelian
d. Data Daftar Hutang Usaha
e. Data Pembayaran Hutang Usaha
f. Data Penerimaan Kembalian
5. Modul Kas & Bank
Menurut Yuswanto dkk (2015:121) Kas dan Bank digunakan untuk
transaksi yang berkaitan dengan rekening kas atau bank, seperti transfer
antar rekening kas/bank, kas/bank masuk, kas/bank keluar. Untuk kas
masuk dan kas keluar adalah transaksi diluar penginputan penerimaan
pembayaran piutang maupun pengeluaran pembayaran hutang.
Untuk menampilkannya Klik Kas & Bank
Sumber: Yuswanto dkk (2015:121)
Gambar II.7. Fasilitas Kas & Bank
Beberapa fasilitas yang ada di modul Pembelian:
a. Data Transfer Kas
b. Data Kas Masuk
21
c. Data Kas Keluar
d. Rekonsiliasi Bank
6. Modul Persediaan
Menurut Yuswanto dkk ( 2015:130) Persediaan digunakan untuk
mengelola persediaan sebagai aktiva perusahaan. Pada modul ini dapat
dibuat data barang, barang keluar di luar penjualan, pembuatan proses
produksi, stock opname, dan lain-lain
Untuk menampilkannya klik Persediaan
Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:130)
Gambar II.8. Fasilitas Persediaan
Beberapa fasilitas yang ada di modul Pembelian:
a. Data Pemakaian/Penyesuaian Barang
b. Data Pemindahan Barang
22
c. Data Stock Opname
d. Data Perakitan
7. Modul Laporan
Menurut Yuswanto dkk (2015:136) Modul Laporan digunakan untuk
melihat semua laporan hasil penginputan di modul-modul sebelumnya,
laporan di Zahir tersedia dalam ratusan bentuk, tidak cuma laporan
keuangan yang utama, tetapi juga laporan yang berhubungan dengan
manajemen, terutama laporan grafik, analisa rasio dan laporan lainnya.
Untuk menampilkannya Klik Laporan
Sumber : Yuswanto dkk (2015:136)
Gambar II.9. Fasilitas Laporan
Beberapa fasilitas yang ada di modul Laporan:
a. Analisa Bisnis terdiri dari:
1) Analisa Bisnis
23
2) Reminder
3) Kalender
b. Laporan Keuangan terdiri dari:
1) Buku Besar
2) Kas & Bank
3) Koleksi Laporan Keuangan
c. Laporan Penjualan dan Piutang terdiri dari:
1) Penjualan
2) Piutang Usaha
d. Laporan Pembelian dan Hutang Usaha terdiri dari:
1) Pembelian
2) Hutang Usaha
e. Laporan Barang
1) Barang/Persediaan
2) Analisa Produk
f. Laporan Lainnya
1) Proyek
2) Departemen
3) Harta Tetap
4) Daftar Nama dan Alamat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. (2016). Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS.
yogyakarta: ANDI.
Desmahary, Y., & Kuswara, H. (2016). Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting
Untuk Pengolahan Data Keuangan Pada PD . Nugraha Jakarta. Jurnal Online
Insan Akuntan, 1(2), 391–412.
Fahmi, I. (2014). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Hery. (2014). Akuntansi Dasar 1 dan 2. JAKARTA: PT Grasindo.
Hutauruk, M. R. (2017). Akuntansi Perusahaan Jasa: Aplikasi Program Zahir
Accounting Versi 6. JAKARTA: Indeks.
Istiana, D., & Ariyati, I. (2017). Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Dagang
Menggunakan Zahir Accounting Versi 5.1. Information Management for
Educators and Professionals, 2(1), 12.
Mulya, H. (2013). Memahami Akuntansi Dasar Pendekatan Teknis Siklus
Akuntansi. JAKARTA: Mitra Wacana Media.
Nur Hidayati. (2015). Penerapan Siklus Akuntansi Untuk Meningkatkan Jumlah
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. Jurnal Bisnis Darmajaya, 1(2).
Pt, P., Pikir, S., Utami, L. D., & Hidayat, R. (2018). Pengolahan Data Keuangan
Dengan Menggunakan Zahir Accounting 5 . 1, XVI(1), 99–106.
Rachmawati, S., & Nurjanah. (2017). Implementasi Data Keuangan Dengan Zahir
Accounting Pada Pt . Anugerah. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen
Bisnis, 5(2), 267–273. https://doi.org/10.30871/jaemb.v5i2.537
Samryn, L. M. (2014). Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan
Pendekatan Siklus Transaksi. JAKARTA: PT RajaGrafindo Persada.
25
Sujarweni, V. W. (2016). Pengantar Akuntansi. yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Yuswanto, Jimmy prakoso w, G. G. w. (2015). Zahir Accounting. JAKARTA:
PT.Prestasi Pustaka.