BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018....

21
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan Penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, D. (2016) dengan judul “Pengaruh Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten Jawa Tengah”. Penelitian ini menggunakan variabel bebas beban kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) dengan kinerja (Y) sebagai variabel terikat. Dari analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa kinerja dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas yaitu beban kerja dan lingkungan kerja kerja secara simultan. Dari hasil analisis ujt parsial diperoleh bahwa beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, sedangkan lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja serta merupakan variabel dengan pengaruh paling besar terhadap kinerja karyawan. Sutoyo (2016) dengan judul “Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga Propinsi Sulawesi Tengah”. Penelitian ini menggunakan variabel bebas beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan motivasi (X3) dengan kinerja (Y) sebagai variabel terikat. Dari analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa kinerja dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas yaitu beban kerja, lingkungan kerja dan motivasi baik secara parsial maupun simultan. Secara parsial beban kerja berpengaruh negatif sedangkan motivasi

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018....

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan Penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Setiawan, D. (2016) dengan judul “Pengaruh Beban Kerja Dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang

Klaten – Jawa Tengah”. Penelitian ini menggunakan variabel bebas beban

kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) dengan kinerja (Y) sebagai variabel

terikat. Dari analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa kinerja

dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas yaitu beban kerja dan

lingkungan kerja kerja secara simultan. Dari hasil analisis ujt parsial diperoleh

bahwa beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, sedangkan

lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja serta merupakan

variabel dengan pengaruh paling besar terhadap kinerja karyawan.

Sutoyo (2016) dengan judul “Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan

Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga

Propinsi Sulawesi Tengah”. Penelitian ini menggunakan variabel bebas beban

kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan motivasi (X3) dengan kinerja (Y)

sebagai variabel terikat. Dari analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan

bahwa kinerja dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas yaitu

beban kerja, lingkungan kerja dan motivasi baik secara parsial maupun

simultan. Secara parsial beban kerja berpengaruh negatif sedangkan motivasi

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

8

dan lingkungan kerja berpengaruh positif. Variabel yang memiliki pengaruh

paling besar terhadap kinerja yaitu lingkungan kerja.

Cholidah (2014) melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh

Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Frontliner Bri Syariah

Cabang Bandung". Penelitian ini menggunakan variabel bebas beban kerja

(X1) dan lingkungan kerja (X2) dengan kinerja (Y) sebagai variabel terikat.

Secara simultan variabel beban kerja dan variabel lingkungan kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bagian frontliner di BRI

Syariah cabang Bandung.

Norianggono, Hamid, Ruhana "Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik

Dan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT.

Telkomsel Area III Jawa-Bali Nusra di Surabaya) Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014|)". Dengan variabel (X1) Lingkungan Kerja

Fisik (X2) Lingkungan Kerja Non Fisik dan (Y) Kinerja Karyawan

menyatakan Lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik secara

simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan yang

berarti bahwa jika lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik

berjalan dengan baik secara bersama-sama, maka akan meningkatkan kinerja

karyawan PT. Telkomsel Area III Jawa-Bali Nusra kota Surabaya.

Berikut tabel penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel

beban kerja, lingkungan kerja fisik dan kinerja.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

9

Tabel 1.

Hasil Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Variabel Judul Penelitian Hasil Penelitian

Setiawan, D.

(2016)

Beban

Kerja (X1),

Lingkungan

Kerja (X2),

Kinerja (Y)

Pengaruh Beban

Kerja Dan

Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja

Karyawan PT.

Macanan Jaya

Cemerlang Klaten

– Jawa Tengah

Dari hasil analisis uji t

parsial diperoleh bahwa

beban kerja berpengaruh

negatif terhadap kinerja

karyawan, sedangkan

lingkungan kerja

memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja

serta merupakan variabel

dengan pengaruh paling

besar terhadap kinerja

karyawan

Sutoyo (2016)

Beban

Kerja (X1),

Lingkungan

Kerja (X2),

Motivasi

(X3),

Kinerja (Y)

Pengaruh Beban

Kerja,

Lingkungan Kerja

Dan Motivasi

Terhadap Kinerja

Pegawai Pada

Dinas Bina Marga

Propinsi Sulawesi

Tengah

Dari analisis regresi

linier berganda dapat

disimpulkan bahwa

kinerja dapat

dipengaruhi secara

signifikan oleh variabel

bebas yaitu beban kerja,

lingkungan kerja dan

motivasi baik secara

parsial maupun simultan.

Secara parsial beban

kerja berpengaruh

negatif sedangkan

motivasi dan lingkungan

kerja berpengaruh

positif. Variabel yang

memiliki pengaruh

paling besar terhadap

kinerja yaitu lingkungan

kerja.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

10

Tabel 2.

Lanjutan Hasil Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Variabel Judul Penelitian Hasil Penelitian

Hafni

Cholidah

(2014)

Beban

Kerja (X1),

Lingkungan

Kerja (X2),

Kinerja (Y)

"Pengaruh Beban

Kerja Dan

Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja

Frontliner Bri

Syariah Cabang

Bandung".

Secara simultan variabel

beban kerja dan variabel

lingkungan kerja

berpengaruh secara

signifikan terhadap

kinerja bagian frontliner

di BRI Syariah cabang

Bandung.

Yacinda

Chresstela

Prasidya

Norianggono

,Djamhur

Hamid,Ika

Ruhana

(2014)

Lingkungan

Kerja Fisik

(X1)

Lingkungan

Kerja Non

Fisik (X2)

Kinerja

Karyawan

(Y)

Pengaruh

Lingkungan Kerja

Fisik Dan Non

Fisik Terhadap

Kinerja Karyawan

(Studi Pada

Karyawan PT.

Telkomsel Area

III Jawa-Bali

Nusra di

Surabaya) Jurnal

Administrasi

Bisnis (JAB)|

Vol. 8 No. 2

Maret 2014|)

Lingkungan kerja fisik

dan lingkungan kerja

non fisik secara simultan

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap

kinerja karyawan yang

berarti bahwa jika

lingkungan kerja fisik

dan lingkungan kerja

non fisik berjalan dengan

baik secara bersama-

sama, maka akan

meningkatkan kinerja

karyawan PT. Telkomsel

Area III Jawa-Bali Nusra

kota Surabaya

Persamaan pada penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah

variabel yang diteliti yaitu variabel bebas beban kerja dan lingkungan kerja

fisik, variabel terikatnya adalah kinerja karyawan, kemudian penelitian ini juga

menggunakan alat analisis regresi linier berganda, persamaan lainnya, metode

yang digunakan yaitu metode kuisioner observasi sama seperti metode yang

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

11

dilakukan penelitian sekarang. Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu

dengan penelitian sekarang adalah terletak pada obyek yang diteliti.

B. Landasan Teori

1. Kinerja Karyawan

Marwansyah (2010: 228) Kinerja adalah pencapaian/ prestasi

seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja

dapat pula dipandang sebagai perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus

dicapai oleh seseorang) dan kompeten (bagaimana seseorang mencapainya).

Mangkunegara (2006: 9) menyatakan kinerja karyawan adalah perbandingan

hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.

Definisi kinerja karyawan sebagai ungkapan seperti output,

efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Kinerja

karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2006: 9).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2011: 100) faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja, antara lain sebagai berikut:

a. Faktor personal, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang

dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.

b. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan

dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

12

c. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh

rekan sekerja

d. System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang

diberikan organisasi.

e. Contextual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan

dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

3. Indikator Kinerja

Mathis dan Jackson (2002) berpendapat bahwa, kinerja pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja

karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada

organisasi meliputi: 1) kuantitas output, 2) kualitas output, (3) jangka waktu

output, (4) kehadiran di tempat kerja, dan (5) sikap kooperatif.

a. Kuantitas Output

Kuantitas output menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu

atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.

b. Kualitas Output

Kualitas output dalam arti setiap karyawan perusahaan harus memenuhi

persyaratan tertentu dan menunjukkan hasil yang diperoleh sesuai dengan

tujuan atau kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan.

c. Ketepatan Waktu

Adalah setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis

pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki

ketergantungan atas pekerjaan lainnya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

13

d. Kehadiran (kehadiran di tempat kerja)

Adalah suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam

mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.

e. Kemampuan Kerja Sama (sikap kooperatif)

Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja,

untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang

karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerjasama antar karyawan

sangat dibutuhkan.

4. Beban Kerja

Moekijat (2004) beban kerja adalah volume dari hasil kerja atau

catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukan volume yang

dihasilkan oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu. Jumlah

pekerjaan yang harus diselesaikan oleh sekelompok atau seseorang dalam

waktu tertentu atau beban kerja dapat dilihat pada sudut pandang obyektif dan

subyektif.

Meshkati (2011) beban kerja didefinisikan sebagai suatu perbedaan

antara kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi.

Mengingat kerja manusia yang bersifat mental dan fisik, maka masing-masing

mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat pembebanan

yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan dan

terjadi overstress, sebaliknya intensitas pembebanan yang terlalu rendah

memungkinkan rasa bosan dan kejenuhan atau understress.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

14

Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing

pekerjaan dalam jangka waktu tertentu (Irwandy, 2007). Beban kerja

merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga kerja

untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja yang tinggi selain unsur

beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja.Menurut

Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus

dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara

volume kerja dan norma waktu (Utomo, 2008).

5. Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja

Dalam hubungan antara beban kerja dan kapasitas kerja menurut

Tarwaka dalam Hariyati (2011) dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal:

a. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap beban kerja adalah beban yang

berasal dari luar tubuh karyawan. Termasuk beban kerja eksternal adalah:

1) Tugas (task) yang dilakukan bersifat fisik seperti beban kerja, stasiun

kerja, alat dan sarana kerja, kondisi atau medan kerja, alat bantu kerja,

dan lain-lain.

2) Organisasi yang terdiri dari lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja

bergilir, dan lain-lain.

3) Lingkungan kerja yang meliputi suhu, intensitas penerangan, debu,

hubungan karyawan dengan karyawan, dan sebagainya.

b. Faktor internal yang berpengaruh terhadap beban kerja adalah faktor

yang berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

15

beban kerja eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal sebagai strain. Berat

ringannya strain dapat dinilai baik secara objektif maupun subjektif.

Penilaian secara objektif melalui perubahan reaksi fisiologis, sedangkan

penilaian subjektif dapat dilakukan melalui perubahan reaksi psikologis dan

perubahan perilaku. Karena itu strain secara subjektif berkaitan erat dengan

harapan, keinginan, kepuasan dan penilaian subjektif lainnya. Secara lebih

ringkas faktor internal meliputi:

1) Faktor somatic meliputi jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi

kesehatan, status gizi.

2) Faktor psikis terdiri dari motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan,

dan kepuasan

6. Klasifikasi Beban Kerja

Menurut Munandar dalam Tambunan (2013), mengklasifikasikan

beban kerja sebagai berikut:

a. Beban Berlebih Kuantitatif. Beban berlebih secara fisik ataupun mental

akibat terlalu banyak melakukan kegiatan merupakan kemungkinan

sumber stres pekerjaan. Unsur yang menimbulkan beban berlebih

kuantitatif ialah desakan waktu, yaitu setiap tugas diharapkan dapat

diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat.

a. Beban Terlalu Sedikit Kuantitatif. Beban kerja terlalu sedikit kuantitatif

juga dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang. Pada

pekerjaan yang sederhana, dimana banyak terjadi pengulangan gerak akan

timbul rasa bosan, rasa monoton. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari,

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

16

sebagai hasil dari terlampau sedikitnya tugas yang harus dilakukan, dapat

menghasilkan berkurangnya perhatian.Hal ini, secara potensial

membahayakan jika tenaga kerja gagal untuk bertindak tepat dalam

keadaan darurat.

b. Beban Berlebih Kualitatif. Kemajuan teknologi mengakibatkan sebagian

besar pekerjaan yang selama ini dikerjakan secara manual oleh

manusia/tenaga kerja diambil alih oleh mesin-mesin atau robot, sehingga

pekerjaan manusia beralih titik beratnya pada pekerjaan otak.Pekerjaan

makin menjadi majemuk sehingga mengakibatkan adanya beban berlebih

kualitatif.Kemajemukan pekerjaan yang harus dilakukan seorang tenaga

kerja dapat dengan mudah berkembang menjadi beban berlebih kualitatif

jika kemajemukannya memerlukan kemampuan teknikal dan intelektual

yang lebih tinggi daripada yang dimiliki.

c. Beban Terlalu Sedikit Kualitatif. Beban terlalu sedikit kualitatif

merupakan keadaan di mana tenaga kerja tidak diberi peluang untuk

menggunakan ketrampilan yang diperolehnya, atau untuk mengembangkan

kecakapan potensialnya secara penuh. Beban terlalu sedikit disebabkan

kurang adanya rangsangan akan mengarah ke semangat dan motivasi yang

rendah untuk kerja. Tenaga kerja akan merasa bahwa ia “tidak maju-

maju”, dan merasa tidak berdaya untuk memperlihatkan bakat dan

ketrampilannya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

17

Berdasarkan klasifikasi beban kerja maka dapat dikatakan bahwa beban

kerja terbagi menjadi beberapa kriteria yang menunjukkan tingkat atau

proporsi pekerjaan yang harus diselesaikan oleh karyawan, dengan

ketentuan yang berlaku atau ditetapkan perusahaan.

7. Indikator Beban Kerja

Indikator beban kerja yang dikemukakan oleh Putra (2012:22), yang

meliputi antara lain:

a. Target yang harus dicapai

Pandangan individu mengenai besarnya target kerja yang diberikan untuk

menyelesaikan pekerjaannya, misalnya untuk mendesain, mencetak, dan

finishing. Pandangan mengenai hasil kerja yang harus diselesaikan dalam

jangka waktu tertentu

b. Kondisi pekerjaan

Mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh individu

mengenai kondisi pekerjaannya, misalnya mengambil keputusan dengan

cepat pada saat pengerjaan barang dan kerusakaan pada mesin produksi,

serta mengatasi kejadian yang tak terduga seperti melakukan pekerjaan

ekstra diluar waktu yang telah ditentukan.

c. Standar pekerjaan

Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya, misalnya

perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam

jangka waktu tertentu.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

18

8. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja banyak didefinisikan oleh para ahli, menurut Nitisemito

(2002: 11), lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja

dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

dibebankan. Pendapat lain dikemukakan oleh Sedarmayati (2001: 21),

menyatakan lingkungan kerja sebagai keseluruhan alat perkakas dan bahan

yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode

kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai

kelompok.

Lingkungan kerja, menurut Dharmawan (2011:41) dibedakan menjadi dua

macam, yaitu kondisi lingkungan kerja yang menyangkut segi fisik dan kondisi

lingkungan kerja yang menyangkut segi psikis. Kondisi lingkungan kerja yang

menyangkut segi fisik adalah segala sesuatu yang menyangkut segi fisik dari

lingkungan kerja. Sedangkan lingkungan kerja non fisik merupakan lingkungan

kerja yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera, seperti warna, bau,

suara, dan rasa.

Berdasarkan pernyataan dari para ahli diatas. Dalam penelitian ini yang

dimaksud dengan lingkungan kerja dalam penelitian ini menggunakan

pendapat yang dikemukakan oleh Nitisemito (2002;11), lingkungan kerja

adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya

dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

19

9. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dibedakan menjadi beberapa bagian, menurut

Sedarmayanti (2001:21), ada 2 jenis lingkungan kerja yaitu:

a. Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik

secara langsung maupun secara tidak langsung.

b. Lingkungan kerja non-fisik

Lingkungan kerja non-fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

hubungan dengan bawahan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan

bawahan.

10. Lingkungan Kerja Fisik

Indikator-indikator lingkungan kerja fisik menurut Nitisemito (2002)

terdiri dari:

a. Pewarnaan

Masalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan didalam

melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang

memperhatikan masalah warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya

memberi manfaat, sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya mempergunakan warna

yang lembut.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

20

b. Penerangan

Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat

penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan

dapat menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan

tempat kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan

operasional organisasi.

c. Udara

Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana

dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan menyebabkan

kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan

menurunkan semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.

d. Suara Bising

Suara yang bunyi bisa sangat menganggu para karyawan dalam bekerja.

Suara bising tersebut dapat merusak konsentrasi kerja karyawan sehingga

kinerja karyawan bisa menjadi tidak optimal. Oleh karena itu setiap

organisasi harus selalu berusaha untuk menghilangkan suara bising

tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil suara bising

tersebut.

e. Ruang Gerak

Pada suatu organisasi sebaiknya karyawan yang bekerja mendapat tempat

yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Karyawan tidak

mungkin dapat bekerja dengan tenang dan maksimal jika tempat yang

tersedia tidak dapat memberikan kenyamanan. Dengan demikian ruang

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

21

gerak untuk tempat karyawan bekerja seharusnya direncanakan terlebih

dahulu agar para karyawan tidak terganggu di dalam melaksanakan

pekerjaan.

f. Keamanan

Rasa aman bagi karyawan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja

dan kinerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan yaitu

keamanan yang dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kerja fisik. Jika di

tempat kerja tidak aman karyawan tersebut akan menjadi gelisah, tidak

bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya serta semangat kerja karyawan

tersebut akan mengalami penurunan.

g. Kebersihan

Lingkungan kerja yang bersih akan menciptakan keadaan disekitarnya

menjadi sehat. Oleh karena itu setiap organisasi hendaknya selalu menjaga

kebersihan lingkungan kerja. Dengan adanya lingkungan yang bersih

karyawan akan merasa senang sehingga kinerja karyawan akan meningkat.

11. Lingkungan Kerja Non Fisik

Indikator Lingkungan Kerja menurut Nitisemito (2002) terdiri dari:

a. Suasana Kerja

Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar karyawan yang sedang

melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu

sendiri.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

22

b. Hubungan Rekan Kerja

Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja

harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan kerja.

Hubungan yang harmonis dan kekeluargaan merupakan salah satu faktor

yang dapat memengaruhi kinerja seseorang.

c. Tersedianya Fasilitas Karyawan

Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk mendukung

kelancaran kerja lengkap / mutakhir. Tersedianya fasilitas kerja yang

lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses

dalam bekerja.

C. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Beban Kerja Terhadap Kinerja

Beban kerja yang dihadapi terlalu tinggi akan menjadi salah satu

sumber munculnya permasalahan dalam kinerja,. Kondisi ini menuntut

karyawan untuk memberikan energi yang lebih besar daripada biasanya

dalam menyelesikan pekerjannya, namun tidak semua karyawan mampu

dalam tekanan dari beban kerja yang sama, semua ini tergantung pada

masing-masing individualnya.

Setyawan dan Kuswati (2006;109), apabila beban kerja terus

menerus bertambah tanpa adanya pembagian beban kerja yang sesuai maka

kinerja karyawan akan menurun. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian

Sutoyo (2016) yang menyatakan bahwa secara parsial beban kerja

berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

23

2. Hubungan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja

Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja pegawai melakukan

aktivitasnya. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat dan emosi

kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara ditempat

kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-

faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia. Peningkatan suhu

udara dapat menghasilkan kenaikan kinerja tetapi dapat pula

malah menurunkan kinerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan

semangat yang merangsang peningkatan kinerja tetapi setelah melewati

ambang batas tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh

yang mengakibatkan terganggunya pula suatu kinerja (Sarwono,2005).

Menurut Susilaningsih (2013;3) kondisi lingkungan kerja juga

memiliki pengaruh yang besar atas kinerja karyawan yaitu kondisi

lingkungan kerja yang baik akan membuat karyawan merasa nyaman dalam

bekerja. Kenyamanan tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan

kinerja Dari pendapat para ahli maka lingkungan kerja fisik memiliki

pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut sejalan dengan hasil

penelitian dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014

peneliti Yacinda Chresstela Prasidya Norianggono, Djamhur Hamid, Ika

Ruhana menyimpulkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja

fisik dan lingkungan kerja non fisik secara simultan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

24

3. Hubungan Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja

Beban kerja dan lingkungan kerja fisik menghasilkan pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Beban kerja yang sesuai dengan

kemampuan pekerjanya akan membuat karyawan berkerja secara maksimal

namun kinerja yang maksimal juga harus didukung dengan suasana

lingkungan kerja fisik yang baik.

Menurut Haryono (2004;75), beban kerja yang seimbang akan

membuat karyawan tidak terbebani dalam melakukan pekerjaannya dan jika

beban kerja terus menerus bertambah maka kinerja karyawan akan menurun.

Lingkungan kerja fisik juga memiliki pengaruh yang besar atas kinerja

karyawan. Hal ini diungkapkan oleh (Sarwono,2005) yaitu peningkatan suhu

udara dapat menghasilkan kenaikan kinerja tetapi dapat pula

malah menurunkan kinerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan

semangat yang merangsang peningkatan kinerja tetapi setelah melewati

ambang batas tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh

yang mengakibatkan terganggunya pula suatu kinerja. Hal tersebut sejalan

dengan hasil penelitian Cholidah (2014) yang menunjukkan beban kerja dan

lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

D. Kerangka Pemikiran

Setyawan dan Kuswati (2006;109), apabila beban kerja terus menerus

bertambah tanpa adanya pembagian beban kerja yang sesuai maka kinerja

karyawan akan menurun. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Sutoyo

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

25

(2016) yang menyatakan bahwa secara parsial beban kerja memiliki pengaruh

yang negatif terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil pengamatan pada karyawan PR. Gagak Hitam

disimpulkan adanya beban kerja, hal ini ditunjukkan dengan ketidakmampuan

karyawan dalam menyelesaikan target yang sudah ditetapkan dalam satu hari

sehingga karyawan perlu melakukan kerja lembur.

Lingkungan kerja fisik menurut Nitisemito (2002) memiliki 7 indikator

yaitu pewarnaan , penerangan, udara, suara bising, ruang gerak, keamanan dan

kebersihan untuk karyawan. Berdasarkan pengamatan pada bagian produksi PR.

Gagak Hitam dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik mengalami

beberapa masalah. Hal ini dapat dilihat dari area kerja yang tidak sehat, seperti

kebersihan gudang yang tidak terjaga atau kotor dan berdebu, kurangnya saluran

udara (ventilasi) sehingga gudang tempat karyawan bekerja terasa panas dan

sesak, cahaya gudang yang kurang terang membuat karyawan tidak dapat fokus

dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, kondisi meja dan kursi ada beberapa

yang terlihat tidak layak sehingga mengganggu saat mereka bekerja. Bahkan

karena ketidaknyamanan yang dirasakan saat di ruang produksi tersebut dapat

dilihat karyawan sering mengobrol dengan rekan kerjanya untuk menghilangkan

kejenuhan saat berada diarea kerja.

Variabel terikat yang digunakan yaitu kinerja karyawan, dimana kinerja

karyawan menurut Mathis dan Jackson (2002) terdapat 5 indikator yaitu

kuantitas output, kualitas output, ketepatan waktu, kehadiran di tempat kerja,

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

26

dan sikap kooperatif, tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 indikator

yang sesuai dengan objek atau kondisi lapangan yang akan diteliti.

Berdasarkan penjelasan dari teori-teori yang dikemukakan diatas, maka

dapat disusun sebuah kerangka pikir yang menggambarkan pengaruh antara

beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, dimana masing-

masing variabel memiliki indikator yang berbeda dapat dirumuskan model

kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Penelitian

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012). Hipotesis masih akan diuji

Beban kerja (X1):

1. Target yang harus

dicapai

2. kondisi pekerjaan,

3. standar pekerjaan

Lingkungan Kerja Fisik (X2):

1. Pewarnaan

2. Penerangan

3. Udara

4. Suara

5. Ruang gerak

6. Keamanan

7. Kebersihan

Kinerja Karyawan (Y):

1. Kuantitas output,

2. Kualitas output

3. Ketepatan waktu

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/42382/3/BAB II.pdf · 2018. 12. 20. · beban kerja, lingkungan kerja ... Adalah setiap pekerjaan memiliki

27

kebenarannya dengan menggunakan data-data yang paling berguna untuk

membuktikan kebenaran daripada hipotesis itu sendiri.

Menurut Setyawan dan Kuswati (2006;109), apabila beban kerja terus

menerus bertambah tanpa adanya pembagian beban kerja yang sesuai maka

kinerja karyawan akan menurun. Menurut Sarwono (2005), lingkungan kerja fisik

adalah tempat kerja pegawai melakukan aktivitasnya. Lingkungan kerja fisik

mempengaruhi semangat dan emosi kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini

mencakup suhu udara ditempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan

kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia.

Peningkatan suhu udara dapat menghasilkan kenaikan kinerja tetapi dapat pula

malah menurunkan kinerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu menimbulkan

semangat yang merangsang peningkatan kinerja tetapi setelah melewati ambang

batas tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang

mengakibatkan terganggunya pula suatu kinerja.

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan

penelitian maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 : Beban kerja dan lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan PR. Gagak Hitam Bondowoso.

H2 : Variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PR. Gagak

Hitam Bondowoso adalah lingkungan kerja fisik.