BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansieprints.mercubuana-yogya.ac.id/3522/4/BAB II.pdf · oleh para...

33
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi Dalam Christiandimar Firste Putrajana Pilat (2016:2), menyatakan bahwa akuntansi adalah profesi yang memakai teori tertentu, asumsi mengenai cara bertindak, ketentuan atau aturan tentang cara mengukur dan prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang berguna tentang kegiatan dan tujuan yang menyangkut keuangan suatu organisasi. akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan untuk pihak-pihak tertentu. Pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Akuntans adalah suatu kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bukti transaksi berupa faktur yang diproses dan dibuktikan dengan membuat jurnal, buku besar, neraca lajur kemudian akan menghasilkan informasi berupa laporan keuangan yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu. Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan dari lembaga ekonomi dengan tuhuan agar berguna untuk penganbilan keputusan ekonomis, yakni pilihan yang terbaik diantara berbagai alternaltif tindakan yang ada American Accounting Association (AAA) dalam Zeska Adhitya Bimantara (2017:1) mendefinisikan akuntansi sebagai “Proses

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansieprints.mercubuana-yogya.ac.id/3522/4/BAB II.pdf · oleh para...

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Akuntansi

    Dalam Christiandimar Firste Putrajana Pilat (2016:2), menyatakan bahwa

    akuntansi adalah profesi yang memakai teori tertentu, asumsi mengenai cara

    bertindak, ketentuan atau aturan tentang cara mengukur dan prosedur

    untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang berguna tentang

    kegiatan dan tujuan yang menyangkut keuangan suatu organisasi. akuntansi

    adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi

    dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi

    dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan untuk pihak-pihak tertentu.

    Pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Akuntans adalah suatu

    kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bukti transaksi berupa faktur yang

    diproses dan dibuktikan dengan membuat jurnal, buku besar, neraca lajur

    kemudian akan menghasilkan informasi berupa laporan keuangan yang

    digunakan oleh pihak-pihak tertentu.

    Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat

    keuangan dari lembaga ekonomi dengan tuhuan agar berguna untuk penganbilan

    keputusan ekonomis, yakni pilihan yang terbaik diantara berbagai alternaltif

    tindakan yang ada American Accounting Association (AAA) dalam Zeska

    Adhitya Bimantara (2017:1) mendefinisikan akuntansi sebagai “Proses

  • 9

    mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk

    memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelasdan tegas bagi mereka

    yang menggunakan informasi tersebut”. Definisi ini mengandung beberapa

    pengertian, yakni:

    1) Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi,

    pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi

    2) Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan

    berguna dalam penilaian dan pegambilan keputusan mengenai kesatuan

    usaha yang bersangkutan(2017:1)

    Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu

    kegiatan jasa yang berupa proses mengidentifikasikan, mengukur dan

    melaporkan informasi ekonomi yang nantinya dapat dipertimbangkan oleh

    manajemen dalam mengambil keputusan yang terbaik

    B. Sistem Akuntansi

    Dalam Wing Wayu Winangyo (1997:67), menyatakan bahwa sistem akuntansi

    adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama

    untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung

    pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan

    gambaran aktivitas didalam perusahaan. sistem akuntansi adalah kumpulan

    elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan

    keuangan yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan

  • 10

    perusahaan. Pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa: Sistem

    akuntansi adalah sekumpulan komponen berupa bukti transaksi, jurnal,

    buku besar, neraca lajur, dan laporan keuangan yang saling berhubungan

    dan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu.

    C. Sistem Informasi Akuntansi

    Dalam Desi Pakadang (2013:4) menyatakan sistem informasi akuntansi

    adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan

    informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan

    mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan

    oleh para pembuat keputusan.

    Dalam Fauzia Kartika Sari (2013:4) mendefinisikan sistem informasi

    akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang

    dirancang untuk merubah data ekonomi menjadi informasi yang berguna.

    Informasi ini kemudian di komunikasikan kepada beragam pengambilan

    keputusan. Dalam sistem informasi akuntansi adalah rangkaian dari dua atau

    lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk

    mencapai satu tujuan dari beberapa sub kecil, yang masing-masing melakukan

    fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi yang lebih besar.

    Dalam Christiandimar Firste Putrajana Pilat (2016:2), menyatakan bahwa

    penerimaan kas adalah sistem akuntansi penerimaan kas dari kegiatan utama

    perusahaan tersebut dapat disendirikan apabila unsur-unsur pembentuknya

  • 11

    seperti fungsi yang terkait, formulir yang digunakan, sistem otorisasi, catatan

    akuntansi, dan prosedur pelaksanaan transaksi. penerimaan kas adalah suatu

    transaksi yang menimbulkan bertambahnya saldo kas dan bank milik perusahaan

    yang diakibatkan adanya penjualan kecil produksi, penerimaan piutang maupun

    hasil transaksi lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas. Pengertian-

    pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, Penerimaan kas adalah suatu aliran kas

    yang masuk ke dalam kas suatu perusahaan atau transaksi yang dapat menambah

    saldo tunai dan atau rekening bank milik perusahaan baik yang berasal dari

    pendapatan tunai, penerimaan piutang, penerimaan transfer maupun penerimaan-

    penerimaan lainnya.

    D. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

    “Pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan

    untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan

    dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan

    manajemen”( James A. Hall, 2009:15). “Pengendalian intern dalam arti luas yaitu,

    struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan dan

    digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta

    milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,

    memajukan efisiensi didalam operasi,dan membantu menjagal dipatuhinya

    kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.

  • 12

    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpalkan bahwa pengendalian

    intern adalah kerangka organisasi yang terdiri dari prosedur-prosedur yang

    saling berkaitan dalam melakukan suatu kebiasaan dalam perusahaan dan

    bertujuan untuk mengamankan harta, memeriksa kebenaran data administrasi

    dan akuntansi, memajukan efisiemsi dalam operasi dan membantu menjaga

    kebijaksanaan perusahaan untuk dipatuhi.

    Pengertian Sistem menurut Mulyadi (2016:238) adalah: “suatu sistem pada

    dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang

    lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    Pengendalian intern adalah pengendalian (control) meliputi semua metode,

    kebijakan dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan

    perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar operasi

    manajemen lainnya.

    Pengertian pengendalian intern menurut committe of sponsoring

    organizations (COSO) menurut Desi Pakadang (2013:4) adalah: COSO

    menyatakan bahwa pengendalian intern menjadi dorongan yang diberikan

    kepada seseorang atau karyawan dari bagian tertentu dari organisasi atau

    organisasi secara keseluruhan agar berjalan sesuai dengan tujuan. Pengendalian

    internal adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga

    atau melindungi aktiva dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat

    dipercaya.

  • 13

    Kamus besar bahasa Indonesia, menyatakan sistem merupakan separangkat

    unsur yang secara teratur saling berkaitan hingga membentuk suatu totalitas.

    Dalam Venna Maria Aroran (2016:03) menyatakan bahwa sistem adalah

    hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya saling berhungan satu sama lainnya

    dan yang tidak dapat terpisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila satu unit macet/ terganggu, unit

    lainnya pun akan terganggu untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan

    tersebut. Pengendalian Intern menurut COSO (Committee of Sponsoring

    Organization of The Treadway Commission) menurut rangkaian tindakan yang

    mencakup keseluruhan proses dalam organisasi.pengendalian Intern berada

    dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan

    pemantauan. Komponen pengendalian intern menurut committe of sponsoring

    organizations (COSO) adalah:

    1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan

    pengendalian mencakup intergritas, nilai etis,dan kompetensi dari orang dan

    identitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen

    memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan

    mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh

    board. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan

    untuk mengindentifikasi, menganalisasi, dan mengelola risiko-risiko yang

    berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi.

  • 14

    2. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-

    kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk

    membantu memastikan bahwatujuan dapat tercapai.

    3. Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang

    memungkinkanorang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang

    diperlukan untuk melaks anakan, mengelola, dan mengendalikan

    operasinya.

    4. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau

    proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sepanjang waktu. Ini

    dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang

    terpisah atau kombinasi dari keduanya.

    E. Tujuan Sistem Pengendalian Intern

    Dalam Mavolia Marchia Manengkey (2015:2) mengemukakan bahwa sesuai

    dengan Standards for The Professional Practice of Internal Auditing (Standard

    300), Scope of Work, 5 tujuan utama pengendalian intern adalah untuk

    meyakinkan:

    1. Keandalan dan integritas informasi.

    2. Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan.

    3. Mengamankan aktiva.

    4. Pemakaian sumber daya yang ekonomis dan efisien.

    5. Pencapaian tujuan dan sasaran operasi atau program yang ditetapkan.

  • 15

    Mavolia Marchia Manengkey, menyatakan tujuan Pengendalian Intern :

    1. Reliabilitas pelaporan keuangan.

    2. Efektivitas dan efisiensi operasi.

    3. Kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku.

    Dalam Fifke Masyie Siwu (2013:4) menyatakan tujuan-tujuan dari sistem

    pengendalian intern antara lain:

    1. Menjaga kekayaan dan catatan akuntansi Kekayaan fisik suatu perusahaan

    dapat di curi, di salah gunakan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika

    kekayaan tersebut di lindungi dengan pengendalian yang memadai.

    2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Manajemen memerlukan

    informasi keuangan yang teliti dan andal untuk menjalanakan usahanya.

    3. Mendorong efisiensi Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah

    aplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan

    bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumber daya

    perusahaan yang tidak perlu.

    4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Untuk mencapai tujuan

    perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur. Sistem

    pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai

    agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan.

  • 16

    committe of sponsoring organizations (COSO) dalam Desi Pakadang

    (2013:4) mengatakan tujuan sistem pengendalian intern adalah:

    1. Efisiensi dan efektivitas operasi.

    2. Penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya.

    3. Ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.

    Binarupa Aksara (1995:45). mengatakan tujuan sistem pengendalian intern

    yang efektif diantaranya:

    1. Menjaga keamanan harta perusahaan dan juga catatan organisasi.

    2. Memeriksa ketelitian atas kecermatan dan kebenaran data akuntansi.

    3. Memajukan efisiensi perusahaan.

    4. Membantu agar tidak ada penyimpangan dari kebijakan-kebijakan manjemen

    yang ada.

    Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa: Tujuan pengendalian

    intern diharapkan dapat melindungi kekayaan perusahaandari pencurian,

    penggelapan keuangan oleh karyawan, penyalahgunaan, atau penempatan

    aktiva pada lokasi yang tidak tepat.Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,

    manajemen harus membentuk organisasi yang tetap, sistem otorisasi dan

    prosedur serta praktek-praktek yang sehat dan penempatan personil atau

    pegawai yang tepat sesuai dengan jabatannya.

  • 17

    F. Fungsi-Fungsi Sistem Pengendalian Intern

    Fifke Masyie Siwu (2013:4) menyatakansistem pengendalian intern

    melaksanakan tiga fungsi penting sebagai berikut.

    1. Pengendalian untuk pencegahan (preventive control) Mencegah timbulnya

    suatu masalah sebelum mereka muncul.

    2. Pengendalian untuk pemeriksaaan (detective control) Dibutuhkan untuk

    mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul.

    3. Pengendalian korektif (corrective control) Memecahkan masalah yang

    ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan.

    G. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern

    Dalam Desi Pakadang (2013:4) mengatakan unsur-unsur pengendalian intern

    meliputi :

    1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

    2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang melindungi kekayaan, utang,

    pendapatan dan biaya.

    3. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit.

    4. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.

    Unsur Pengendalian Intern Pemerintah di Indonesia mengacu pada unsur

    Pengendalian Intern yang telah dipraktikkan di lingkungan pemerintahan di

    berbagai negara, yaitu meliputi (PP 60/2008):

  • 18

    1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian dapat diwujudkan

    melalui:

    a. Penegakan integritas dan nilai etika;

    b. Komitmen terhadap kompetensi;

    c. Kepemimpinan yang kondusif;

    d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;

    e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;

    f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan

    sumber daya manusia;

    g. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif;

    h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

    2. Penilaian Resiko

    Oleh karena itu, pimpinan instansi pemerintah melakukan penilaian

    resiko melalui beberapa tahap, yaitu:

    a. Menetapkan tujuan instansi dengan cara memuat pernyataan dan

    arahan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat

    waktu.

    b. Menetapkan tujuan pada tingkatan kegiatan berdasarkan pada tujuan

    dan rencanastrategis Instansi Pemerintah.

    c. Melakukan identifikasi risiko untuk mengenali risiko dari faktor

    eksternal dan faktor internal dengan menggunakan metodologi yang

  • 19

    sesuai untuk tujuan Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan

    kegiatan secara komprehensif.

    d. Melakukan analisa risiko untuk menentukan dampak dari risiko

    yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan Instansi Pemerintah.

    3. Kegiatan Pengendalian

    Penyelenggaraan kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan

    pokok Instansi Pemerintah, seperti:

    a. Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan;

    b. Pembinaan sumber daya manusia/Pegawai Pemerintahan;

    c. Pengendalian atas pengelolaan informasi;

    d. Pengendalian fisik atas aset;

    e. Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja;

    f. Pemisahan fungsi;

    g. Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;

    h. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;

    i. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;

    j. Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan

    k. Dokumentasi yang baik atas Pengendalian Intern serta transaksi dan

    kejadian penting.

  • 20

    4. Informasi dan Komunikasi

    Dalam hal ini pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi,

    mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu

    yang tepat. Berkaitan dengan pengkomunikasian informasi, wajib

    diselenggarakan secara efektif, dengan cara sebagai berikut:

    a. Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana

    komunikasi; dan

    b. Mengelola, mengembangkan, dan memperbarui informasi secara terus

    menerus.

    5. Pemantauan

    Untuk memastikan apakah ( Sistem Pengendalian Intren )SPI dijalankan

    dengan baik oleh suatu instansi pemerintah, maka perlu dilakukan

    pemantauan. Pemantauan akan menilai kualitas kinerja dari waktu ke

    waktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya

    dapat segera ditindaklanjuti. Pemantauan dilakukan melalui tiga cara, yaitu:

    a. Pemantauan berkelanjutan, diselenggarakan melalui kegiatan

    pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan

    tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas

    b. Evaluasi terpisah diselenggarakan melalui penilaian sendiri,

    reviu, dan pengujian efektivitas Pengendalian Intern

  • 21

    c. Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus

    segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme

    penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang ditetapkan.

    H. Prinsip-Prinsip Sistem Pengendalian Intren Yang Efektif

    Christiandimar Firste Putrajana Pilat (2016:2), prinsip-prinsip pengendalian

    intern yang efektif antara lain:

    1. penetapan tanggung jawab;

    2. pemisahan tugas;

    3. dokumentasi;

    4. pengendalian fisik mekanik dan elektronik; serta

    5. pengecekan independen atau verifikasi internal

    I. Komponen Sistem Pengendalian Intern COSO

    committe of sponsoring organizations (COSO) yang dikutip Fifke Masyie

    Siwu (2013:4) mengungkapkan sistem pengendalian intern terdiri dari lima

    Komponen sebagai berikut:

    1. Lingkungan pengendalian (control environment)

    Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang di bangun dan

    diciptakan dalam suatu organisasi yang akan mempengaruhi efektivitas

    pengendalian. Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor sebagai

    berikut.

  • 22

    a. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika

    b. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi

    c. Struktur organisasi

    d. Badan audit dan dewan komisaris

    e. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab

    f. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia.

    g. Pengaruh-pengaruh eksternal.

    2. Penilaian risiko (risk assestment)

    Penilaian risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko

    yang relevan untuk mencapai tujuannya serta membentuk suatu dasar

    untuk menentukan bagaimana risiko harus di kelola.

    3. Aktivitas pengendalian (control activities)

    Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

    membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Secara

    umum, aktivitas pengendalian terdiri dari hal-hal sebagai berikut.

    a. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

    b. Pemisahan tugas

    c. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

    d. Penjagaan aset dan catatan yang memadai

    e. Pemeriksaan independen atas kinerja

  • 23

    Informasi dan Komunikasi (information and communication) Informasi

    adalah data yang sudah di kelola yang digunakan untuk pengambilan

    keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.

    4. Pengawasan (monitoring) Pengawasan adalah proses penentuan kualitas

    kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

    5. Informasi dan komunikasi

    J. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

    Dalam Mulyadi (2016:455) Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

    adalah satu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

    melaksanakan kegiatan penerimaan kas dari penjualan rutin dan tidak rutin

    berdasarkan ketentuan-ketentuan dari perusahaan yang bersangkutan.

    Dalam Zeska Adhitya Bimantara dan Siti Ragil Handayani (2017:1) yang

    dimaksud dengan kas yaitu alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan

    untuk membiayai kegiatan umum perusahaan, sedangkan yang dimaksud

    dengan kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat

    diterirna untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke

    bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau

    tempat lain yang dapat diambil sewaktu- waktu. Untuk dapat digolongkan

    sebagai kas biasanya dibatasi dengan diterimanya sebagai setoran oleh bank

    dengan nominal, sehingga elemen-elemen yang tidak dapat diterima sebagai

    setoran tidak dapat dikelompokan dalam kas. Kas meliputi koin, uang kertas,

  • 24

    cek dan wesel (money order atau kiriman uang melalui pos yang lazim

    berbentut draft bank atau cek bank, hal ini untuk selanjutnya diistilahkan

    dengan wesel), dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa

    pembatasan dari bank bersangkutan. Lazimnya kas dapat diartikan sebagai

    segala sesuatu yang diterima bank untuk di setorkan ke rekening bank.

    Berdasarkan definisi di atas dapat kita simpulkan kas yaitu alat pembayaran

    yang siap dan bebas dipergunakam untuk membiayai kegiatan umum

    perusahaan dan merupakan uang atau aktiva yang disimpan di bank dan dapat

    ditarik tanpa ada pembatasan dari bank bersangkutan.

    K. Sistem Pengendalian Intern atas Penerimaan Kas

    Mulyadi (2001:455) mengatakan sistem pengendalian intren penerimaan kas

    yaitu:

    1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam

    jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk

    melakukan internal check.

    2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit,

    yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penerimaan

    kas.

  • 25

    Desi Pakadang (2013:4) mengemukakan prosedur-prosedur pengawasan yang

    efektif harus:

    1. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas

    dansetiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.

    2. Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dan pencatatan kas.

    3. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan

    kas selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas.

    Tujuan pengendalian intern kas menurut Desi Pakadang (2013:4) adalah:

    1. Menggunakan dana perusahaan secara efektif.

    2. Menyediakan kas perusahaan yang cukup untuk keperluan operasional

    perusahaan.

    3. Untuk memastikan bahwa pengeluaran kas hanya untuk tujuan yang

    diotorisasi.

    4. Keandalan dalam pencatatan akuntansi.

    5. Melindungi saldo kas dari penyelewengan, manipulasi dan pencurian

    Tindakan pengendalian atas penerimaan kas lebih cenderung untuk

    menghindari adanya kecurangan/ penyimpangan/ penipuan (fraud) atas

    terjadihnya penerimaan atas kas. Transaksi-transaksi yang menimbulkan

    penerimaan kas yg dikemukakan antara lain:

    1. Penerimaan kas dari pelanggan atas pendapatan atau penjualan tunai dari

  • 26

    sebuah jasa atau produk.

    2. Penerimaan kas atas pelunasan piutang yang disebabkan karena adanya

    transaksi pembayaran kredit atas jasa dan produk dari pelanggan.

    Dengan mengetahui sumber-sumber penerimaan kas, maka perancangan

    pengendalian atas kas dapat dilakukan dengan mengikuti arus masuk uang

    tersebut. Pengendalian atas penerimaan kas atas pendapatan/penjualan tunai

    dapat dilakukan sebagai berikut:

    1. Mengendalikan jumlah uang kas yang ada pada kasir.

    2. Memastikan mesin hitung pada kasir agar berjalan dengan baik pada saat

    transaksi sehingga pembeli dapat langsung memverifikasi jumlah

    pembayaran.

    3. Menghitung jumlah kas di awal dan di akhir operasional harian.

    4. Mengendalikan bukti penerimaan kas yang telah diverifikasi oleh pembeli,

    dimana pembeli juga menerima bukti pembayaran atas transaksi.

    Pengontrolan juga dapat dilakukan melalui penelusuran nomor bukti

    penerimaan kas yang biasanya telah otomatis dari software penjualan.

    5. Uang tunai yang ada harus disimpan pada tempat yang aman/tempat

    penyimpanan uang (brankas) dan sesegera mungkin disetorkan ke bank.

    6. Bukti penerimaan kas dan slip setoran bank diserahkan ke Bagian Akuntansi

    untuk dicatat dalam jurnal.

  • 27

    L. Kas

    Dalam Fauzia Kartika Sari (2013:4) menyatakan Kas merupakan alat

    pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan di dalam

    transaksi perusahaan setiap saat diinginkan, karena itu, kas mencakup

    semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang disimpan di

    dalam perusahaan maupun di bank dan siap dipergunakan.Untuk lebih

    jelasnya mengenai pengertian kas, yang dimaksud dengan bank adalah

    sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas

    untuk kegiatan umum perusahaan.

    Dalam Desi Pakadang (2013:4) menyatakan Kas terdiri dari saldo kas dan

    rekening giro. Setara kas adalah investasi yang sifatnya liquid berjangka pendek

    dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumalah tertentu tanpa

    menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Kas adalah segala sesuatu

    (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan

    diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.

  • 28

    M. Hasil Peneliti Terdahulu

    Tabel 2.1

    Ringkasan Penelitian Terdahulu

    PENELITI JUDUL HASIL PENELITI

    Fauzia

    Kartika

    Sari

    EVALUASI

    PENERAPAN

    PENGENDALIAN

    INTERN TERHADAP

    PENERIMAAN KAS

    PADA RUMAH

    SAKIT UMUM

    DAERAH ABEPURA

    Rumah sakit sebagai salah satu

    organisasi pemerintah seharusnya

    mempunyai pengendalian intern yang

    baik pada penerimaan kas. Kas

    merupakan aktiva yang liquid dan

    seringkali menjadi sasaran

    kecurangan dan penyalahgunaan.

    pengendalian intern yang baik adalah

    dimana semua unsur telah diterapkan

    dan berjalan dengan baik. Dengan

    diterapkannya yang tepat maka dapat

    menjamin bahwa penerimaan kas

    dapat terhindar dari segala bentuk

    kecurangan yang mungkin akan

    terjadi.Objek penelitian ini adalah

    Rumah Sakit Umum Daerah

  • 29

    Abepura. Tujuan dari penelitian ini

    adalah untuk mengetahui penerapan

    pengendalian intern pada penerimaan

    kas. Metode yang dilakukan deskrisif

    dengan teknik wawancara dan survey

    secara langsung pada rumah sakit.

    Jenis data yang digunakan adalah

    data kualitatif. Hasil evaluasi

    terhadap pengendalian intern yang

    ada telah berjalan memadai (cukup),

    namun masih ada kecurangan yang

    dilakukan para karyawan untuk

    mencuri kas. Hasil ini menunjukkan

    bahwa pihak rumah sakit seharusnya

    lebih baik lagi memantau segala

    aktivitas yang ada serta memperkuat

    agar dapat dari segala bentuk

    kecurangan.

    Fifke Masyie

    Siwu

    EVALUASI

    PENERAPAN

    SISTEM

    PT. Pegadaian (Persero) UPC

    Kalawat memberikan pinjaman

    kepada masyarakat dengan

  • 30

    PENGENDALIAN

    INTERN ATAS

    PROSEDUR

    PENERIMAAN DAN

    PENGEMBALIAN

    BARANG JAMINAN

    PADA PT.

    PEGADAIAN

    (PERSERO)

    CABANG

    KALAWAT

    mensyaratkan barang jaminan

    sebagai pegangannya. PT. Pegadaian

    wajib menyimpan dan memelihara

    barang jaminan sehingga diperlukan

    pengendalian intern terhadap barang

    jaminan. Tujuan penelitian ini untuk

    mengetahui dan mengevaluasi

    penerapan sistem pengendalian intern

    atas prosedur penerimaan dan

    pengembalian barang jaminan pada

    PT. Pegadaian (Persero) UPC

    Kalawat. Metode yang digunakan

    adalah deskriptif kualitatif. Hasil

    penelitian dapat diketahui bahwa

    sistem pengendalian intern di

    evaluasi dengan menggunakan lima

    komponen pengendalian intern

    COSO yaitu lingkungan

    pengendalian, penilaian resiko,

    aktivitas pengendalian, informasi dan

    komunikasi dan pengawasan. Sistem

  • 31

    pengendalian intern PT. Pegadaian

    (Persero) UPC Kalawat sudah baik,

    tetapi masih terdapat penumpukan

    tugas pada pengelola UPC dan

    barang jaminan tidak langsung di

    simpan pada saat menerima barang

    jaminan, sebaiknya barang jaminan

    segera di masukkan ke dalam gudang

    setelah terjadi penerimaan barang

    jaminan.

    Zeska Adhitya

    Bimantara

    ANALISIS

    PENGENDALIAN

    INTERN DALAM

    SISTEM

    AKUNTANSI

    PENERIMAAN KAS

    PELAYANAN

    RAWAT INAP DAN

    RAWAT JALAN

    PASIEN UMUM

    Penelitian ini bertujuan mengetahui

    system dan prosedur penerimaan kas

    pelayanan rawat inap dan rawat jalan

    dan mengetahui pengendalian intern

    dalam system penerimaan kas rawat

    inap dan rawat jalan pasien umum

    pada Rumah Sakit Ibnu Sina

    Bojonegoro. Jenis penelitian yang

    digunakan adalah penelitian

    deskriptif yang bertujuan yang

    menyajikan gambaran lengkap

  • 32

    mengenai suatu fenomena dengan

    mendeskripsikan sejumlah variabel

    yang berkenaan dengan masalah dan

    unit yang diteliti. Analisis data yang

    dilakukan adalah mendeskripsikan

    system dan prosedur penerimaan kas

    rawat inap dan rawat jalan dan

    menganalisis pengendalian intern

    pada Rumah Sakit Ibnu Sina

    Bojonegoro. Hasil penelitian ini

    menunjukkan pengendalian intern

    pada system akuntansi penerimaan

    kas Rumah Sakit Ibnu Sina sudah

    cukup baik, tetapi masih ada

    beberapa kelemahan seperti

    kurangnya loket, keterlambatan pada

    pembuatan laporan keuangan dan

    belum adanya system informasi

    manajemen sehingga dalam

    pelaksanaannya belum efisien waktu.

    Untuk meningkatkan pengendalian

  • 33

    intern pada Rumah Sakit Ibnu Sina

    Bojonegoro ada beberapa saran yang

    dapat diterapkan yaitu, perlu adanya

    tambahan loket, penambahan

    karyawan pada bagian akuntansi,

    pelatihan kerja bagi karyawan yang

    rangkap jabatan dan adanya

    pemeriksaan mendadak pada seluruh

    fungsi.

    Venna Maria

    Aroran

    EVALUASI

    PENERAPAN

    SISTEM

    PENGENDALIAN

    PENERIMAAN

    KAS (STUDI

    KASUS PADA

    DINAS

    PENDAPATAN

    DAERAH KOTA

    MANADO)

    Tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengevaluasi Penerapan Sistem

    Pengendalian Penerimaan Kas pada

    Dinas Pendapatan Daerah Kota

    Manado. Sistem Pengendalian Intern

    adalah proses yang integral pada

    tindakan dan kegiatan yang dilakukan

    secara terus menerus oleh pimpinan

    dan seluruh pegawai untuk memberi

    keyakinan yang memadai atas

    tercapainya tujuan organisasi melalui

    kegiatan yang efektif dan efisiensi,

  • 34

    kendala pelaporan keuangan,

    pengamanan aset Negara dan

    ketaatan dalam perundang-undangan.

    Metode analisis data yang digunakan

    adalah analisis deskriptiif Kualitatif.

    Hasil penelitian menunjukan, untuk

    mewujudkan pengelolaan keuangan

    Negara yang akuntabel dan

    transparan, Dinas Pendapatan Daerah

    Kota Manado. Melaksanakan sistem

    pengendalian penerimaan kas untuk

    mengontrol jalan pelaporan

    penerimaan kas dan kegiatan lainya.

    Penerapan sistem pengendalian

    penerimaan kas pada Dinas

    Pendapatan Daerah Kota Manado

    telah sesuai dengan peraturan.

    Mavolia Marchia

    Manengkey

    EVALUASI SISTEM

    PENGENDALIAN

    INTERN

    PENERIMAAN KAS

    Kas merupakan hal yang penting

    dalam setiap transaksi perusahaan,

    untuk itu diperlukan suatu sistem

    pengendalian intern kas khususnya

  • 35

    PADA PT. BANK

    RAKYAT

    INDONESIA

    (PERSERO) TBK.

    UNIT BAHU

    MANADO

    penerimaan kas. Bank sebagai

    lembaga yang bergerak dibidang

    keuangan, dalam kegiatannya sehari-

    hari tidak terlepas dari transaksi

    penerimaan kas. Adanya

    pengendalian intern yang memuaskan

    untuk penerimaan kas, maka hal-hal

    yang merugikan perusahaan bisa

    dihindarkan atau dikurangi seminimal

    mungkin. Tujuan penelitian ini

    adalah mengevaluasi pelaksanaan

    sistem pengendalian intern

    penerimaan kas. Metode analisis data

    yang digunakan adalah deskriptif

    kualitatif. Hasil penelitian dapat

    disimpulkan pelaksanaan sistem

    pengendalian intern penerimaan kas

    pada PT. Bank Rakyat Indonesia

    secara keseluruhan dilaksanakan

    dengan baik, hal ini ditandai dengan

    adanya pemisahan tugas, sistem

  • 36

    pengamanan fisik kas yaitu uang kas

    yang ada di dalam kantor disimpan di

    dalam lemari besi yang dilengkapi

    dengan kunci kombinasi angka yang

    bersifat rahasia, pemeriksaan intern

    dilaksanakan secara insidentil dan

    laporan harian dibuat setiap hari kerja

    sehingga keadaan keuangan bank

    sehari-hari dapat diketahui. Prosedur

    penerimaan kas yang telah diterapkan

    Bank Rakyat Indonesia Unit Bahu

    Manado agar tetap dipertahankan dan

    jika memungkinkan ditingkatkan

    sesuai dengan perkembangan

    kegiatan dalam perusahaan.

    Christiandimar

    Firste Putrajana

    Pilat

    EVALUASI

    PENERAPAN

    SISTEM

    PENGENDALIAN

    INTERN

    PENERIMAAN KAS

    : Sistem pengendalian intern

    merupakan suatu sistem yang

    dirangkai dalam mencakup seluruh

    proses organisasi mengelola

    informasi secara akurat yang

    digunakan perusahaan untuk

  • 37

    PADA

    PERUSAHAAN

    KONTRAKTOR PT.

    LUMBUNG

    BERKAT

    INDONESIA

    memberi jaminan keamanan dalam

    melindungi aset perusahaan terutama

    dalam penerimaan kas. Tujuan

    penelitian ini adalah untuk

    mengevaluasi penerapan sistem

    pengendalian intern penerimaan kas

    yang ada dan diterapkan oleh PT.

    LBI. Metode penelitian yang

    digunakan adalah penelitian

    kualitatif. Objek penelitian skripsi ini

    adalah PT. Lumbung Berkat

    Indonesia, yang bergerak dalam

    bidang kontraktor. Hasil dan

    kesimpulan penelitian menunjukan

    bahwa penerapan sistem

    pengendalian intern dalam aktivitas

    penerimaan kas pada PT. LBI sudah

    cukup baik, dimana dalam hal

    penerimaan kas telah diberlakukan

    kebijakan antara pencatat dan

    pembawa kas harus berbeda

  • 38

    orangnya. Namun, masih ada

    beberapa aspek yang perlu diperbaiki

    yaitu dana yang diterima melalui

    kasir perusahaan tidak langsung

    disetorkan kerekening perusahaan

    sehingga sering adanya saldo yang

    mengendap pada perusahaan. Di era

    globalisasi baiknya perusahaan

    menggunakan jaringan internet dan

    bekerja sama dengan bank untuk

    membuat virtual account perusahaan,

    agar mempermudah pelanggan dalam

    melakukan pembayaran via ATM

    atau Internet Banking yang akan

    langsung ditransfer kerekening bank

    perusahaan PT. LBI, guna

    mempermudah juga bagian keuangan

    dalam identifikasi pemasukan dana

    dari penjualan material ataupun

    penyewaan alat.

  • 39

    Desi Pakadang EVALUASI

    PENERAPAN

    SISTEM

    PENGENDALIAN

    INTERN

    PENERIMAAN KAS

    PADA RUMAH

    SAKIT GUNUNG

    MARIA DI

    TOMOHON

    Pengendalian intern merupakan suatu

    teknik pengawasan dari seluruh

    kegiatan operasional perusahaan yang

    digunakan untuk mencegah

    terjadinya kecurangan dan kesalahan

    serta melindungi harta milik

    perusahaan terutama kas yang paling

    liquid. Objek penelitian adalah

    Rumah Sakit Gunung Maria di

    Tomohon, rumah sakit milik swasta

    yang bergerak di bidang pelayanan

    kesehatan masyarakat umum.Tujuan

    penelitian ini untuk mengevaluasi

    penerapan sistim pengendalian intern

    penerimaan kas .Metode analisis data

    yang digunakan adalah metode

    deskriptif, dengan cara

    mengumpulkan,menggambarkan,

    menganalisa serta menjelaskan data-

    data mengenai sistim pengendalian

    intern penerimaan kas pada Rumah

  • 40

    Sakit Gunung Maria . Jenis data yang

    digunakan adalah data kualitatif yang

    terdiri dari data primer dan data

    sekunder.Teknik pengumpulan data

    melalui survey.Hasil penelitian dapat

    disimpulkan bahwa penerapan sistim

    pengendalian intern penerimaan kas

    pada Rumah Sakit Gunung Maria

    baik, namun demikian masih terdapat

    beberapa aspek yang perlu diperbaiki.