BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum -...

53
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Bowling Bowling berasal dari Bahasa Inggris yang bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Boling. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Boling adalah cabang olahraga yang berupa permainan dengan menggelindingkan bola khusus untuk merobohkan sejumlah gada (pin) yang berderet, dan kemudian dapat tertata kembali lagi secara otomatis. Bowling menurut dictionary.com, adalah ‘any of several games in which players standing at one end of an alley at standing objects or toward a mark at the other end, especially a game in which a heavy ball is rolled from one end of a wooden alley at wooden pins set up at the opposite end.(Satu dari beberapa permainan yang dimana pemainnya berdiri pada satu bagian ujung jalur menghadap beberapa objek yang berdiri di bagian ujung lainnya, khususnya sebuah permainan yang dimana bola yang cukup berat digelindingkan dari satu sisi diatas jalur kayu meunju pin kayu yang sudah disusun di ujung jalur lainnya) Berdasarkan arena permainan dan cara bermainnya, bowling dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: Pin Bowling Permainan ini biasa diaminkan di dalam sebuah ruangan / indoor, serta memiliki arena berupa jalur dimana tempat bola digelindingkan. Biasanya jalur yang ada terbuat dari lapisan kayu alami ataupun sintetis. Jenis Pin Bowling sendiri mempunyai beberapa jenis lagi meliputi, Ten-Pin Bowling, Nine-Pin Bowling, Five-Pin Bowling, Duckpin Bowling, serta Candlepin Bowling. Secara umum permainan bowling jenis ini bertujuan untuk menjatuhkan pin- pin yang ada untuk mencetak angka / skor.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum -...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Pengertian Bowling

Bowling berasal dari Bahasa Inggris yang bila diartikan ke dalam Bahasa

Indonesia menjadi Boling. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Boling adalah

cabang olahraga yang berupa permainan dengan menggelindingkan bola khusus

untuk merobohkan sejumlah gada (pin) yang berderet, dan kemudian dapat tertata

kembali lagi secara otomatis.

Bowling menurut dictionary.com, adalah ‘any of several games in which

players standing at one end of an alley at standing objects or toward a mark at the

other end, especially a game in which a heavy ball is rolled from one end of a

wooden alley at wooden pins set up at the opposite end.’ (Satu dari beberapa

permainan yang dimana pemainnya berdiri pada satu bagian ujung jalur menghadap

beberapa objek yang berdiri di bagian ujung lainnya, khususnya sebuah permainan

yang dimana bola yang cukup berat digelindingkan dari satu sisi diatas jalur kayu

meunju pin kayu yang sudah disusun di ujung jalur lainnya)

Berdasarkan arena permainan dan cara bermainnya, bowling dibedakan

menjadi 2 jenis, yaitu:

• Pin Bowling

Permainan ini biasa diaminkan di dalam sebuah ruangan / indoor, serta

memiliki arena berupa jalur dimana tempat bola digelindingkan. Biasanya

jalur yang ada terbuat dari lapisan kayu alami ataupun sintetis. Jenis Pin

Bowling sendiri mempunyai beberapa jenis lagi meliputi, Ten-Pin Bowling,

Nine-Pin Bowling, Five-Pin Bowling, Duckpin Bowling, serta Candlepin

Bowling. Secara umum permainan bowling jenis ini bertujuan untuk

menjatuhkan pin- pin yang ada untuk mencetak angka / skor.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

8

Gambar 2.1 Pin Bowling

(Sumber: www.taringa.net)

• Target Bowling

Berbeda dengan Pin Bowling, jenis bowling ini biasanya dimainkan di luar

ruangan / outdoor. Permukaannya terbuat dari rumput alami, bebatuan, pasri,

atau kerikil. Selain itu, target utama dari permainan jenis ini bukan untuk

menjatuhkan pin dengan menggelindingkan bola, melainkan melempar bola

khusus sedekat mungkin dengan target. Beberapa olaharaga yang merupakan

cabang dari jenis bowling ini antara lain bowls, bocce, carpet bowls,

pentaque, dan boules.

Gambar 2.2 Target Bowling

(Sumber: rosamond.com.au)

2.1.2 Sejarah Bowling

2.1.2.1 Sejarah Bowling di Dunia

Bowling mungkin merupakan salah satu bentuk rekreasi yang paling tua di

dunia untuk saat ini. Sebuah versi tua dari bola dan pin yang menyerupai permainan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

9

bowling saat ini, ditemukan di sebuah makam seorang anak di Mesir, yang berasal

dari tahun 5200 SM. Lebih lagi, manusia pada zaman batu juga menikmati kegiatan

menggelindingkan batu ke batu lainnya. Kita juga tahu bahwa penduduk primitif

Polinesia memainkan permainan yang menyerupai bowling, dimana mereka

menggunakan pin dan bola yang terbuat dari batu yang kemudian di gelindingkan di

atas jalur yang jaraknya serupa dengan lane bed pada masa kini.

(Vesma Grinfelds dan Bonnie Hultstrand. Right Down Your Alley: The Complete

Book of Bowling, Seventh Edition, 2011)

Gambar 2.3 Sejarah Bowling

(Sumber: helpwithbowling.com)

Sejarahwan asal Jerman, William Pehle, mengemukakan bahwa bowling

mulai muncul di negaranya sejak tahun 300 M. Ada banyak bukti yang menunjukan

bahwa bowling menjadi budaya di Inggris pada tahun 1366, hal ini bisa dilihat ketika

King Edward III melarang olahraga bowling untuk dimainkan untuk memastikan

pasukan fokus dalam latihan memanah. Dan bisa dipastikan bahwa bowling juga

populer pada masa pemerintahan King Hendry VIII.

Saat ini, ada banyak variasi dari permainan yang menggunakan ‘pin’, dan

juga permainan yang dimana bola dilemparkan pada objek selain ‘pin’. Hal ini

menunjukan bahwa permainan ini telah berkembang seiring dengan berjalannya

waktu.

Salah satu permainan yang paling aneh / berbeda ditemukan di Edinburgh.

Pemain mengayun bola tanpa jari diantara kakinya dan melempar bola tersebut ke

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

10

pin yang ada. Masih ada banyak lagi vairiasi dari nine-pins di Eropa bagian Barat,

seperti Bocce di Italia, Pentaque di Perancis, dan Lawn Bowling di Britania Raya.

Tidak diragukan lagi, kaum pendatang dari Inggris, Belanda, dan Jerman

membawa variasi permainan bowling mereka sendiri ke Amerika. Lokasi permanen

pertama bowling center di Amerika ditujukan untuk Lawn Bowling, di Battery Area,

New York.

Permainan ini mempunyai kenaikan dan penurunan di Amerika. Hukum di

negara bagian Connecticut pada tahun 1841 membuat bowling menjadi illegal, hal

ini dikarenakan bowling dijadikan tempat ajang perjudian. Namun karena

kepopuleran dari bowling itu sendiri, banyak pengusaha yang tetap membuat lane

bowling di rumah mereka.

Tidak diketahui secara pasti kapan permainan Ten-Pin Bowling berkembang,

di awal tahun 1800 permainan ini menjadi hal yang umum di beberapa negara bagian

seperti New York, Ohio, dan Illinois. Oleh sebab itu, hal detil seperti berat bola, dan

ukuran pin berbeda berdasarkan wilayah. Namun semua berubah ketika pengusaha

restoran Joe Thum, memanggil semua perwakilan dari beragam bowling club secara

regional. Pada 9 September 1895, berlokasi di Beethoven Hall di New York,

Konggres Bowling Amerika pertama berawal. Kemudian standardisasi bermula, dan

kompetisi utama tingkat nasional diadakan.

Sedangkan kaum wanita baru mulai bermain bowling pada pertengahan abad

19, konggres Bowling Amerika pertama hanya untuk pria. Pada tahun 1917,

Konggres Bowling Internasional untuk wanita diadakan di St. Louis yang diprakarsai

oleh Dennis Sweeney.

Teknologi bowling berkembang pesat di saat bersamaan. Bola- bola bowling

menjadi hal pokok dari permainan ini, dan terbuat dari kayu yang sangat keras.

Namun, pada tahun 1905, bola karet pertama ‘Evertrue’ diperkenalkan. Dan pada

tahun 1914 perusahaan Brunsiwck dengan sukses mempromosikan bola yang

menggunakan material bernama ‘Mineralite’, dan memamerkan karet misterius dari

bola tersebut.

Kini semua telah terorganisir, dengan persetujuan standard, permainan ini

berkembang dengan popularitasnya. Pada tahun 1951, terobosan teknologi lain ambil

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

11

bagian untuk perkembangan yang lebih besar. Perusahaan American Machine and

Foundry (AMF) membeli hak paten dari perusahaan pembuat pinspotter otomatis,

Gottfried Schmidt. Dan pada akhir 1952, produksi dari model pinspotter

diperkenalkan, sehingga tidak lagi membutuhkan ‘pinboys’ (orang yang menyusun

pin bowling secara manual). Setelah semua inovasi- inovasi ini muncul, media

‘merangkul’ olahraga bowling sekitar tahun 1950 dan NBC mengadakan ‘Bowling

Championship’, yang menjadi kejuaran pertama yang ditayangkan di TV. Olahraga

bowling terus berkembang karena semua perhatian media.

Sejarah bowling masih terus berlanjut untuk ditulis. Teknologi terbaru telah

meningkatkan kualitas bola bowling, electronic scorring, layar yang memperlihatkan

arah dan kecepatan bola, dan banyak aspek lain dari permainan ini. Beragam tipe

permainan dan strategi telah lahir dan sehingga mempunyai standard tersendiri.

Banyak orang berkompetisi dalam sebuah liga dan ada juga yang hanya untuk

mencari kesenangan, yang memang sudah menjadi dasar dari permainan olaharaga

ini.

Saat ini, olahraga bowling telah dinikmati oleh 95 juta orang di lebih dari 90

negara di seluruh dunia. Di bawah naungan Federation Nationale des Quilleurs (FIQ

– Federasi Bowling Internasional), atlit bowling kelas dunia secara rutin

berkompetisi dalam kejuaran Olimpiade dan kompetisi lain di seluruh dunia.

(Sumber: helpwithbowling.com dan bowlingmuseum.com)

2.1.2.2 Sejarah Bowling di Indonesia

Kemajuan teknologi membawa perubahan besar bagi seluruh negara di dunia,

bermula dari Amerika menyebar ke benua Eropa dan sekitar pada tahun 1960

memasuki benua Asia. Dan mulai masuk ke Indonesia, terutama Jakarta bermula

pada tahun 1970. Olahraga bowling pun mulai populer sejak tahun 1970 ini. Pada

tahun 1983 mulai diperkenalkan istilah bowling dalam Bahasa Indonesia dengan

nama Boling, yang merupakan singkatan dari bola gelinding. Nama ini di

perkenalkan oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, Achmad Thahir

pada saat menjadi ketua panitia Kejuaran Boling Antar Klub Piala Presiden

Soeharto.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

12

Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, dibukalah sebuah

bowling center pertama yang ada di Indonesia tepatnya di Jakarta pada bulan

Agustus 1970. Berlokasi di hotel Kartika Plaza, bowling center ini mempunyai 16

jalur / lane dengan mesin buatan Brunswick. Dalam waktu singkat olahraga ini

digemari oleh hampir seuluruh kalangan sperti pengusaha, pegawai, mahasiswa, dan

bahkan ibu rumah tangga.

Bowling yang awalnya dilakukan hanya untuk bersantai dan mengisi waktu

luang, kemudian berubah menjadi sebuah ajang untuk mengadu kepintaran dalam

bermain bowling. Hal ini mendorong munculnya perkumpulan olahraga bowling

yang saling berkompetisi seperti, The Metropolitan Commercial, Berkat, Th. Cutter,

Free Lance, Alexander, Amore Club, The Step, Aki Jenggot, Tjendana, dan Biangos.

Dari berdirinya perkumpulan- perkumpulan ini menimbulkan keinginan lebih lagi

untuk membuat sebuah wadah pengawas bowling dan dapat menyebarkan olahraga

ini ke seluruh Indoesia. Maka atas prakarsa M.A. Suganda dari perkumpulan The

Metropolitan Commercial, bersama M.Q. Amirudin mengundang semua klub untuk

membicarakan pembentukan wadah. Dan pada tanggal 6 Oktober 1970, dibentuklah

sebuah wadah organisasi yang diberi nama Persatuan Bowling Indonesia – PBI.

Organisasi inilah yang mengatur standar, pengawasan, dan penyebaran bowling ke

seluruh Indonesia.

(Sumber: anggawardani94.wordpress.com)

Setelah didirikannya bowling center di hotel Kartika Plaza, muncul bowling

center lain, namun tidak semua masih dibuka hingga sekarang. Beberapa bowling

center yang ada di Jakarta antara lain:

• Jaya Ancol Bowling Center, Ancol

• Bowling center di hotel Kartika Chandra (diganti dengan Planet Hollywood)

• Bowling center di IRTI Monas (diubah menjadi taman kota)

• Bowling center di Blok M

• Pasaraya Bowling Alley, Pasaraya Grande

• PIN Bowling Alley, Pondok Indah

• Grand Bowling, Supermall Karawaci – Tangerang

• Millenium Bowling Alley, Plaza Senayan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

13

• Viva Bowling, Mall Kelapa Gading

• Jakarta Bowling Center, Plaza Festival

• Artha Gading Bowling Center, Mall Artha Gading

• Spincity Bowling Alley, Ex Plaza Indonesia

Kini bowling center semakin tersebar dan tidak hanya di Jakarta namun kota

lain seperti Tangerang, Surabaya, dan Bandung.

2.1.3 Jenis Bowling

Bowling secara umum dibagi dalam beberapa jenis. Hal yang membedakan

dari setiap jenis bowling terletak pada bola bowling, bentuk pin, formasi pin, dan

sistem skor. Tidak semua jenis permainan bowling ini dimainkan secara mendunia,

beberapa hanya dimainkan di beberapa wilayah. Ten-pin bowling dan nine-pin

bowling merupakan jenis permainan bowling yang paling banyak dimainkan

diseluruh dunia.

Gambar 2.4 Jenis Pin

(Sumber: duckpins.com)

2.1.3.1 Ten-Pin Bowling

Ten-pin bowling adalah jenis bowling yang dimana pemain (bowler)

menggelindingkan bola di atas sebuah jalur yang terbuat dari kayu atau bahan

sintetis, dengan tujuan untuk mendapat poin / skor dengan menjatuhkan pin di ujung

jalur. Sesuai dengan namanya, jenis bowling ini menggunakan 10 buah pin yang

disusun membentuk piramid, dengan 1 pin berada di posisi paling luar. Di sebagian

besar negara didunia lebih banyak menyebut permainan ini dengan nama bowling

saja. Namun ada beberapa wilayah di Amerika menyebut jenis permainan ini dengan

nama ‘big-ball bowling’, hal ini dikarenakan bola yang digunakan memang paling

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

14

besar jika dibandingkan dengan jenis permainan bowling lainnya. Ten-pin Bowling

sendiri merupakan jenis olahraga bowling yang paling banyak dimainkan, terutama

di Indonesia.

Gambar 2.5 Ten-Pin Bowling

(Sumber: giantbomb.com)

Gambar 2.6 Susunan Pin Pada Ten-Pin Bowling

(Sumber: en.wikipedia.com)

2.1.3.2 Nine-Pin Bowling

Sesuai dengan namanya, pin yang digunakan dalam jenis permainan bowling

ini berjumlah 9 buah. Jenis bowling ini lebih banyak dimainkan oleh negara- negara

di dataran Eropa. Posisi peletakan pin berbentuk ‘diamond shape’ dengan tali yang

tersambung dengan pin. Tali ini berfungsi untuk penyusunan kembali pin setelah

jatuh. Seiring dengan perkembangan teknologi, peletekana kembali pin sudah

menggunakan sistem otomatis. Hal yang membedakan dengan Ten-Pin Bowling

adalah pada bentuk pin serta bola yang digunakan. Bola pada Nine-Pin Bowling

berukuran lebih kecil dan tidak ada lubang untuk jari.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

15

Gambar 2.7 Nine-Pin Bowling

(Sumber: shutterstock.com)

Gambar 2.8 Susunan Pin Pada Nine-Pin Bowling

(Sumber: en.wikipedia.com)

2.1.3.3 Five-Pin Bowling

Jenis ini banyak dimainkan di negara asalnya, Kanada. Dari segi ukuran lajur

yang digunakan pada jenis permainan ini 25% lebih kecil jika dibandingkan dengan

jenis Ten-Pin Bowling. Total pin yang digunakan berjumlah 5 buah dengan posisi

peletakan pin membetuk huruf ‘V’. Berbeda dengan pin pada Ten-Pin dan Nine-Pin,

pada Five-Pin terdapat lingkaran karet pada badan pin. Selain itu ukurannya pin jauh

lebih kecil. Bola yang digunakan terbuat dari karet atau resin dengan ukuran yang

tidak terlalu besar dan pas di genggaman tangan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

16

Gambar 2.9 Five-Pin Bowling

(Sumber: playdiumlanes.com)

2.1.3.4 Candlepin Bowling

Merupakan variasi lain dari permainan bowling. Jenis permainan ini banyak

dimainkan di wilayah Kanada dan beberapa negara bagian dari Amerika seperti New

England, Maine, Massachusetts, New Hampshire, dan Vermont. Cara permainan dan

jumlah pin yang digunakan sama dengan Ten-Pin Bowling, yang membedakan

adalah bentuk bola dan pin yang digunakan. Bola untuk candlepin merupakan bola

bowling paling kecil diantara jenis bowling bola lainnya dan pin yang digunakan pun

berbentuk silinder dan tinggi, tidak seperti bentuk pin bowling pada umumnya.

Gambar 2.10 Candlepin Bowling

(Sumber: en.wikipedia.com)

2.1.3.5 Duckpin Bowling

Duckpin merupakan variasi lain dari Ten-Pin Bowling selain Candlepin.

Jumlah pin yang digunakan adalah 10 buah, dengan bentuk pin triangular yang

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

17

pendek dan diameter yang lebih besar. Bola yang digunakan lebih kecil dari Ten-Pin

Bowling, namun sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan Candlepin. Bolanya

juga tidak memiliki lubang untuk jari. Jenis permainan bowling ini banyak di

mainkan di beberapa negara bagian di Amerika dan Kanada. Pin yang digunakan

pada kedua negara tersebut berbeda, Candlepin Kanada mempunyai lingkaran karet /

kayu pada bagian badan pin, sedangkan Candlepin Amerika tidak ada. Dari segi

ukuran tidak ada perbedaan diantara keduanya.

Gambar 2.11 American Duckpin

(Sumber: yhgc12.wordpress.com)

Gambar 2.12 Canadian Duckpin

(Sumber: 1stdibs.com)

2.1.4 Manfaat Bermain Bowling

Dari banyak olahraga yang telah dibuat dan dimainkan oleh manusia,

bowling adalah salah satu yang paling populer untuk dimainkan dan telah ada sejak

lama. Di Amerika sendiri, ada lebih dari 50 juta orang yang bermain bowling. Ini

membuktikan bahwa olahraga ini lebih populer dibandingkan olahraga lainnya.

Football, baseball, dan basket sangat populer untuk disaksikan, nyatanya ketika kita

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

18

lulus dari perguruan tinggi kebanyakan dari kita tidak memainkan olahraga tersebut.

Sedangkan bowling dimainkan oleh anak- anak hingga orang yang sudah tua. Bagian

terpenting dari bowling adalah olahraga ini memberikan manfaat kesehatan bagi

mereka yang secara teratur bermain bowling.

Dari sekian banyak alasan akan kepopuleran bowling itu sendiri, olahraga ini

merupakan olahraga yang fleksibel. Bowling mengajak pemain menggunakan

metode sederhana dan ini merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak orang

dewasa dan juga anak- anak bisa bermain dan menikmati permainan ini. Bowling

juga memperhitungkan bentuk yang baik dari relaksasi, dapat membantu anda dalam

bersosialisasi, membantu menghilangkan stress, dan bekerja sebagai stimulus bagi

jiwa kompetitif alamiah anda.

Faktor utama yang berpengaruh dari kemudahan permainan ini adalah sangat

mudahnya beradaptasi dengan permainan ini. Peraturan dari permainan ini sangatah

mudah untuk dipahami dan dipelajari, dan sistem skor otomatis mengatur semua

skor anda. Ada banyak orang di dunia ini yang sangat terpukau dengan olahraga ini

dan menjadi bagian didalamnya. Mereka memulai bermain bukan karena mereka

menyukai kompetisi yang ada tapi karena kesenangan yang mereka dapat dan

membantu mereka untuk menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga. Bagi

mereka yang ingin bermain serius, mereka dapat menghasilkan uang dalam

perlombaan bowling yang ada.

Jika anda menambahkan keuntungan ini, sudah ada banyak alasan bagi anda

untuk mengambil bowling sebagai hobi anda. Kebanyakan orang berasumsi bahwa

bowling hanya untuk bersenang- senang dan tidak ada hal lain yang menguntungkan,

mengatakan bahwa ini bukan olahraga yang cukup untuk berlatih secara fisik.

Namun orang- orang ini tidak menyadari kesehatan sesungguhnya dari bowling itu

sendiri. Kesehatan yang didapat tidak hanya sekedar meningkatkan stamina anda

atau mengeluarkan tenaga. Berikut adalah beberap manfaat kesehatan yang didapat:

• Satu hal yang dilakukan oleh banyak peboling, dan sangat di

rekomendasikan, adalah pemanasan dan peregangan sebelum bermain. Sama

seperti pemanasan pada umumnya, hal ini sangat baik untuk tubuh. Bahkan

dengan melakukan kegiatan ini sekali dalam seminggu akan memberikan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

19

manfaat kesehatan bagi anda. Kegiatan ini mencakup sendi- sendi dan otot

anda.

• Bowling membantu anda meningkatkan kinerja otot. Hanya dengan jalan

berkeliling Bowling Center, dan sepanjang jalur bowling (lane) dalam proses

pelemparan bola, anda telah melakukan cukup latihan untuk otot di kaki

anda. Latihan ini adalah hal yang sama seperti olahraga berjalan yang biasa

dilakukan banyak orang, namun perbedaannya adalah anda membawa beban

yang cukup berat. Hal ini dikarenakan selama bermain bowling, tangan anda

menggenggam bola, sedangkan pada olahraga berjalan pada umunya anda

tidak membawa apa- apa. Lebih lagi, ketika anda mengayunkan tangan anda

untuk melempar bola bowling, peregangan terjadi dan memberikan cukup

latihan untuk sendi dan otot lengan anda.

Gambar 2.12 Bowling Muscled Trained

(Sumber: injuryfix.com)

• Bowling membantu pembakaran lemak. Ketika anda meregangkan otot anda

dengan setiap gerakan putaran dan ayunan yang anda lakukan selama

bermain bowling dapat membatu anda mengurangi lemak di dalam tubuh

anda. Namun hal ini bergantung pada seberapa berat dan seberapa besar

usaha yang anda kerahkan. Satu game dalam permainan bowling dapat

membakar 170 hingga 300 kalori.

• Bowling dapat membantu anda untuk mendapat teman baru. Satu manfaat

kesehatan terbaik yang permainan ini berikan adalah anda diajak untuk

membuat pertemanan dengan orang lain dan juga meningkatkan hubungan

pertemanan anda dengan dengan teman dan keluarga. Ada banyak psikolog

yang mengatakan bahwa dengan membangun hubungan yang baik dengan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

20

banyak orang dapat meningkatkan otot jantung anda dan memberikan umur

panjang. Jika anda mengalami stress secara emosional, anda dapat

memperpendek usia hidup anda sendiri dan dapat membahayakan tubuh

anda. Oleh sebab itu, bertemanlah dan nikmati diri anda sepenuhnya.

Gambar 2.13 Bowling Friendship

(Sumber: Google Images)

(Sumber: helpwithbowling.com)

2.1.5 Bowling Center

Dalam Bahasa Inggris Bowling Center terdiri dari 2 suku kata, yaitu Bowling

dan Center. Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Bowling artinya Boling

(salah satu cabang olahraga yang dimana pemainnya menggelindingkan bola menuju

target) dan Center berarti pusat. Jadi Bowling Center adalah tempat dimana cabang

olahraga boling ini dimainkan. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Dengan kata lain Bowling center merupakan fasilitas yang digunakan untuk

bermain bowling. Bowling center pada umumnya mempunyai minimal 2 lane dan 80

lane untuk bowling center yang lebih besar. Di sekitar Bowling lane sendiri terdapat

beberapa area dengan fungsi yang berbeda, area tersebut meliputi:

• Bowler’s Area / Waiting Area

Area ini merupakan area untuk para pemain bowling menunggu giliran untuk

bermain. Biasanya di area ini terdapat tempat untuk duduk, rak untuk bola

bowling, serta layar dan keyboard untuk memasukan nama pemain pada awal

permainan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

21

Gambar 2.14 Bowler’s Area Dimmension

(Sumber: Brunswick Planning Guide)

Gambar 2.15 Bowler’s Area

(Sumber: abf-online.org)

• Approach area

Area ini adalah area dimana pemain melakukan persiapan sesaat sebelum

melempar bola. Biasanya area ini memiliki finishing lantai yang sama dengan

lanebed (jalur bola), serta terdapat garis pemisah bernama foul line yang

tidak boleh dilewati oleh pemain. Terdapat ball return, yaitu mesin yang

membawa kembali bola yang sudah digunakan sebelumnya secara otomatis.

Gambar 2.16 Approach Area Dimmension

(Sumber: Brunswick Planning Guide)

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

22

Gambar 2.17 Approach Area

(Sumber: blissmwr.com)

• Lanebed

Merupakan jalur dimana bola berjalan menuju pin. Ada beberapa bagian di

sekitar lanebed ini, seperti foul line (garis pembatas antara approach area

dengan lanebed) yang tidak boleh dilewati oleh pemain. Serta Gutters yang

merupakan lengkungan yang berada di bagian kanan dan kiri dari

lanebed.Untuk lebar sepasang bowling lane membutuhkan area minimun

sebesar 3.51m, lebar ini tidak meliputi jalur untuk berjalan dan dinding.

Gambar 2.18 Lane Dimension

(Sumber: Brunswick Planning Guide)

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

23

Gambar 2.19 Bowling Lane

(Sumber: bestandworstever.blogspot.com)

• Pinsetter

Merupakan mesin yang mengatur dan menyusun kembali pin- pin yang sudah

jatuh terkena bola. Area ini tidak terlihat dari depan area pemain, namun

mesin ini memanjang ke bagian belakang. Terdapat pula area servis yang

digunakan untuk maintenance mesin ini.

Gambar 2.20 Pinsetter Dimension

(Sumber: Brunswick Planning Guide)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

24

Gambar 2.21 Mesin Pinsetter

(Sumber: Google Images)

Banyaknya area yang dibutuhkan oleh sebuah bowling center, maka

diperlukan luasan ruang yang dapat menunjang semua fasilitas dasar dari bowling itu

sendiri. Ketinggian lantai - ceiling juga memiliki standar sendiri, sebuah bowling

center harus mempunyai ketinggian minimal 3.05m.

Pada umumnya, bowling center memilki beberpa fasilitas penunjang yang

berbeda- beda berdasarkan besaran area yang dimilki. Fasilitas penujang tersebut

meliputi locker room, billiard, cafe, lounge, dll.

Berdasarkan bangunannya, lane yang bowling berada di atas lantai, melewati

beberapa lantai, atau di buat dengan kelompok lane yang menghadap satu arah dan

grup lain menghadap arah lainnya. Lane bowling ditata berpasangan dengan mesin

pengembail bola (ball return), konsol skor otomatis, dan tempat duduk pemain yang

saling berbagi / bersamaan. Dalam sebuah turnamen, satu game akan dimainkan

berpasangan dengan 2 lane dan pemain akan bergantian dengan pasangan lain setiap

game.

Lanebed (permukaan lane bowling) dibuat dari kayu atau phenolic. Lane

kayu biasanya menggunakan kayu Maple untuk pindecks (tempat pin berdiri),

tempat jatuhnya bola, sedangkan kayu Pinus digunakan pada area setelah jatuhnya

bola. Dalam permainan ten-pins, pin yang ada terbuat dari kayu Maple yang dilapisi

oleh Surlyn atau plastik kompsit. Untuk bola bowling yang kecil, semua pin kini

dibuat dari plastik komposit. Pinsetter (pengatur pin) bervariasi berdasarkan

permainan, namun mempunyai 2 pondasi, yaitu string dan free-fall.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

25

Sebuah bowling center membutuhkan ruang yang cukup banyak. Sebuah lane

memerlukan luasan sekitar 620 sqf. meliputi lane bed, gutters, pit end, pinsetter, ball

returns, dan approach area. Ini tidak meliputi area duduk, ruang serbaguna, tempat

belanja, kitchen, admin area, dan kebutuhan gedung lainnya.

(Sumber: Brunswick Planning Guide)

2.1.6 Perlengkapan

2.1.6.1 Bola Bowling

Pada umumnya, sebuah bowling center sudah menyediakan bola bowling

yang bisa di gunakan oleh pengunjung. Namun, bagi seorang pemain bowling

profesional, bola bowling merupakan senjata yang penting. Mereka harus mencari

kriteria bola yang sesuai. Berikut adalah klasifikasi bola bowling berdasarkan jenis

permainannya:

• Ten-Pin Bowling

Pada tahun 1960, bola dengan material karet yang keras digunakan untuk

permainan bowling. Bola berbahan polyester menjadi pilihan selanjutnya pada tahun

1970. Saat ini, kebanyakan bola bowling yang disediakan oleh bowling center

terbuat dari bahan polyester. Dan pada tahun 1980 bola berbahan urethane

dikembangkan, yang kemudian dikembangkan lebih jauh menjadi reactive dan

proactive urethane. Hal ini bukanlah proses yang mudah dalam pembuatan bola

yang cocok untuk bermain bowling. Ada banyak persyaratan / regulasi yang

dibutuhkan untuk dipatuhi.

Gambar 2.22 Bola Ten-Pin Bowling

(Sumber: motherjones.com

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

26

1. Regulasi Pembuatan Bola Bowling

o Sebuah bola bowling tidak boleh mempunyai celah / rongga di bagian

dalamnya, tidak terbuat dari bahan logam dan sesuai dengan berat,

ukuran, dan keseimbangan yang dibutuhkan.

o Penggunaan partikel atau serpihan reflektif untuk tujuan dekoratif

harus mendapat persetujuan dan material yang digunakan harus dibuat

bersamaan dengan proses pembuatan bola di pabrik. Total berat

material tidak boleh melebihi ½ oz setiap bola, agar tidak

mengganggu keseimbangan bola.

o Tingkat keras permukaan bola bowling tidak boleh kurang dari 72

Durometer.

Gambar 2.23 Bolwing Ball Core

(Sumber: en.wikipedia.com)

2. Berat, Ukuran, dan Lubang Pada Bola Bowling

o Permukaan bola harus rata tanpa ada gelombang dari pola dekoratif,

kecuali pada lubang untuk jari dan penomoran untuk identifikasi

ukuran lubang jari pada bola.

o Diameter bola bowling harus sama

o Lingkar bola bowling tidak boleh lebih dari 27 inch dan tidak boleh

kurang dari 26.7 inch, dan beratnya tidak boleh lebih dari 16 lbs

(tidak ada batasan minimum berat)

o Berikut berat bola yang secara umum:

� 6 lb = 2.72 kg

� 7 lb = 3.18 kg

� 8 lb = 3.63 kg

� 9 lb = 4.08 kg

� 10 lb = 4.54 kg

� 12 lb = 5.44 kg

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

27

� 14 lb = 6.35 kg

� 16 lb = 7.26 kg

3. Persyaratan Lainnya

o Benda yang bergerak tidak perbolehkan berada di dalam bola kecuali

alat untuk mencegah jari terjepit pada lubang bola.

o Penggunaan material logam atau bahan sejenisnya tidak

diperbolehkan.

o Material asing tidak bisa digunakan pada permukaan bola.

(Sumber: topendsports.com)

• Candlepin Bowling

Syarat maksimum diameter dari bola Candlepin adalah 4 ½ inch (11cm),

dengan maksimum berat 1.1 kg, dan standar berat dari pin pada jenis permainan

Candlepin sama dengan berat bola yang digunakan yaitu 1.1. oleh sebab itu jenis

bowling ini merupakan jenis yang paling sulit dimainkan.

Gambar 2.24 Candlepin Ball

(Sumber: freeimages.com)

• Duckpin Bowling

Berat bola Duckpin berkisar antara 2 – 4 pounds ( 0.91 – 1.8 kg), dengan

diameter maksimum 5 inch (13 cm). Bola duckpin sedikit lebih berat jika

dibandingkan dengan candlepin, namun sama- sama tidak mempunyai lubang untuk

jari.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

28

Gambar 2.25 Duckpin Ball

(Sumber: my-indiana-home.com)

• Five-Pin Bowling

Bola yang digunakan tidak mempunyai lubang untuk jari, dan mempunyai

dimater berkisar dari 4.75 – 5 inch (12.1 – 13 cm). Berat bolanya berkisar antara

1.59 – 1.64 kg. Ukuran bola yang lebih kecil dan lebih ringan dapat digenggam oleh

telapak tangan.

Gambar 2.26 Five-Pin Bowling Ball

(Sumber: kidstruncentral.com)

2.1.6.2 Sepatu Bowling

Sepatu yang digunakan dalam bermain bowling merupakan sepatu khusus,

berbeda dengan sepatu olahraga lainnya. Penggunaan sepatu yang sembarangan akan

merusak jalur bola bowling (lanebed). Berikut beberapa hal yang membedakan

sepatu bowling dengan sepatu pada umumnya:

• Sepatu pada umunya terbuat dari bahan kulit dengan karet pada bagian dasar

sepatu (sole).

• Menggunakan tali sebagai alat untuk mengecangkan sepatu.

• Untuk pemain yang bermain dengan menggunakan tangan kanan, sole sepatu

bagian kiri dibuat menggunakan material kulit yang keras atau vinyl agar

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

29

lebih licin. Sedangkan pada sole sepatu bagian kanan menggunakan material

karet yang tidak licin dan berguna untuk menghetikan pergerakan saat

melempar.

Gambar 2.27 Bowling Shoes

(Sumber: bowlingadvisor.com)

2.1.6.3 Tas Bowling

Pada umumnya, bola bowling milik pribadi dibawa dalam sebuah tas spesial,

bersama dengan sepatu dan baju. Beberapa tas cukup besar untuk menaruh sepatu,

dan yang lainnya dapat menampung beberapa bola, dapat berupa roller bag atau

koper.

Gambar 2.28 Jenis Tas Bowling

(Sumber: gawain.membrance.com)

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

30

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Artha Gading Bowling Center

Gambar 2.29 Logo Artha Gading Bowling Center

(Sumber: Google Images)

Artha Gading Bolwing Center (AGBC) merupakan salah satu bowling center

yang cukup dikenal di Jakarta. Tempat bowling yang sudah berdiri sejak tahun 2008

ini menggunakan nama Artha Gading Bowling Center dikarenakan lokasi dari

tempat bowling ini sendiri yang berada di Mall Artha Gading lt. 6, Kelapa Gading –

Jakarta Utara.

AGBC sendiri mengadakan kegiatan perlombaan rutin setiap tahunnya

dengan skala lokal hingga nasional. Selain itu terdapat juga perkumpulan bowling

yang menggunakan bowling center ini sebagai basecamp klubnya, yaitu Mahardika

Bowling Club. Dalam 1 harinya, AGBC dikunjungi oleh lebih dari 100 orang,

pengunjungnya pun beragam mulai dari anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran,

hingga ibu rumah tangga. Mulai sore hingga malam hari, seiring dengan jam pulang

kantor merupakan waktu dimana jumlah pengunjung mencapai puncaknya. AGBC

beroprasi mulai dari jam 10.00 hingga 23.00 setiap harinya.

Biaya yang dibutuhkan untuk 1 game:

o Senin – Jumat (10.00 – 16.00) : Rp. 28.000 incl. Sepatu

o Senin – Jumat (16.00 – 22.00) : Rp. 33.000 incl. Sepatu

o Sabtu – Minggu : RP. 38.000 incl. sepatu

o Kaos kaki : Rp. 5.000

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

31

Fasilitas yang disediakan oleh AGBC pun tergolong lengkap mulai dari

locker room, cafe & restauran, billiard, akses langsung dari parkiran dan 30 buah

jalur (lane) untuk bermain bowling buatan Brunswick.

Peta 2.1 Lokasi Artha Gading Bowling Club

(Sumber: Google Images)

2.2.1.1 Struktur Oragnisasi:

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Artha Gading Bowling Center

(Sumber: Hasil Wawancara)

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

32

2.2.1.2 Fasilitas

o Cafe

� Dapat menampung hingga 100 orang

� Menjual makan ringan hingga berat beserta minuman

� Jam operasional sama dengan bowling

� Maintenance furniture hanya dilakukan bila ada kerusakan

� Peak hour bersamaan dengan bowling center

o Billiards (3 tables)

o Proshop

� Supply barang sebulan skali, namun bila sudah habis sebelum

1 bulan akan di supply ulang

o Toilet

o 30 bowling lanes

� 1 lane dapat digunakan oleh max. 7 orang

� Ukuran lane standar internasional

o Locker

� Untuk menyimpan tas dan bola bowling

� Terdapat 2 jenis besar (menanpung 2 bola) dan kecil (hanya 1

bola)

� Terdapat 200 locker

o R. Meeting

� Digunakan untuk karyawan internal

� Digunakan juga oleh panitia bila mengadakan event

� Dapat menampung hingga 20 orang

o Peminjaman sepatu

o Papan tulis

� Untuk menulis hasil dan jadwal perlombaan

o Brunswick bowling equipment

� Di maintenance setiap harinya

2.2.1.3 Desain Interior Artha Gading Bowling Center

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

33

Gambar 2.30 Reception Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

o Reception Area

• Fasilitas: terdapat 1 buah meja counter yang cukup besar. Berfungsi untuk

area kasir serta area peminjaman sepatu. Rak sepatu terdapat pada bagian

dalam counter, dan sebuah rak yang terpisah sendiri.

• Dinding: untuk bidang dinding sebagian besar menggunakan cat berwarna

putih. Terdapat pula dinding kaca yang menghadap ke dalam mall, namun di

tutup dengan penggunaan material sand blast.

• Lantai: material lantai yang digunakan adalah keramik berukuran 60x60 cm

dengan warna abu- abu. Ketinggian lantai lebih tinggi jika dibandingkan area

pintu masuk.

• Ceiling: menggunakan ceiling dari gypsum dengan finishing cat berwarna

ungu dan kuning. Terdapat juga aplikasi down ceiling pada area ini.

• Penghawaan: seruruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central. Terdapat beberapa titik sirkulasi AC pada area ini.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis downlight sebagai general light

dan hidden light sebagai aksen dekoratif.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

34

o Proshop

Gambar 2.31 Tampak Luar Proshop

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

Gambar 2.32 Interior Proshop

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat 1 buah meja dengan beberapa kursi untuk staf, serta sofa

yang bisa digunakan oleh pengunjung. Rak untuk display barang menggunakan

multipleks dengan finishing HPL dan rak yang terbuat dari pipa besi untuk

display bola bowling.

• Dinding: untuk dinding sebagian besar menggunakan cat berwarna putih.

Terdapat pula dinding kaca yang menghadap ke dalam mall, namun di tutup

dengan penggunaan material sand blast.

• Lantai: parquet menjadi material lantai utama pada ruangan ini. Terdapat

penurunan ketinggian lantai bila dibandingkan dengan area resepsionis.

• Ceiling: menggunakan ceiling dari gypsum dengan finishing cat berwarna

putih tanpa ada treatment khusus pada ceiling. Down ceiling digunakan untuk

titik output AC.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

35

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis RM sebagai lampu general pada

ruang ini tanpa ada aksen pencahayaan lainnya.

o Bowler’s Area

Gambar 2.33 Bowler’s Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya)

• Fasilitas: pada area ini terdapat cukup banyak furniture berupa kursi built-in

serta rak untuk bola. Kursi built-in berupa modul yang saling tersambung

dengan bebarapa kursi dalam 1 modulnya, kursi ini hanya digunakan oleh

pengunjung yang bermain bowling. Kursi 4 seater berada di sepanjang area ini,

kursi ini biasa digunakan oleh pengunjung yang tidak bermain bowling atau

sekedar menonton pertandingan.

• Dinding: untuk dinding sebagian besar menggunakan cat berwarna putih,

dengan sedikit cat kuning sebagai aksen.

• Lantai: parquet menjadi material lantai utama pada area ini. Terdapat

penurunan ketinggian lantai bila dibandingkan dengan area resepsionis.

• Ceiling: menggunakan ceiling dari gypsum dengan finishing cat berwarna

kuning. Down ceiling digunakan untuk aksen dekoratif dengan cat finishing

berwarna ungu.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

36

• Penghawaan: seluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central. Titik output AC berada disepanjang area ini.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis RM dan downlight sebagai lampu

general pada area ini dengan hidden light sebagai aksen.

o Bowling Lane

Gambar 2.34 Bowling Lane

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: area ini hanya memiliki jalur untuk bermain bowling yang

berjumlah 30 lanes, beserta dengan perlengkapan penunjangnya seperti

pinsetter dan ball return.

• Dinding: untuk dinding sebagian besar menggunakan cat berwarna putih.

• Lantai: parquet menjadi material lantai utama pada approach area.

Sedangkan utnuk material pada lanebed menggunakan material khusus buatan

Brunswick.

• Ceiling: seluruh ceiling menggunakan material gypsum dengan finishing cat

berwarna putih. Down ceiling berulang menjadi nilai dekoratif pada ceiling.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central. Namun khusus untuk area ini tidak ada satupun titik AC yang terlihat.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis hidden light disepanjang down

ceiling sebagai pencahayaan utama.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

37

o Area Billiard

Gambar 2.35 Area Billiard

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat 3 buah meja billiard , serta kursi 4 seater untuk

pengunjung menunggu saat bermain. Terdapat juga locker untuk penyimpanan,

hal ini dikarenakan area billiard terhubung langsung dengan area locker.

Terdapat sekitar 200 locker yang bisa digunakan pengunjung.

• Dinding: dinding menggunakan finishing cat berwarna putih, serta terdapat

dinding kaca yang terhubung dengan Cafe.

• Lantai: lantai menggunakan material keramik berukuran 40x40 cm berwarna

abu- abu. Material lantai parquet juga digunakan pada area billiard yang

berhubungan dengan area locker. Karpet sebagai alas digunakan pada meja

billiard yang berada diatas lantai keramik agar tidak bergeser pada saat

digunakan.

• Ceiling: menggunakan jenis expossed ceiling, dengan cat dasar berwana

hitam.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan lampu downlight sebagai pencahayaan utama,

dan menggunakan lampu khusus pada setiap meja billiard .

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

38

o Cafe dan Restoran

Gambar 2.36 Cafe dan Restoran (1)

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

Gambar 2.37 Cafe dan Restoran (2)

(Sumber: Dok.Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat kursi dan meja yang dapat menampung hingga 100 orang.

Terdapat juga banquet sofa, bar stool, dan bar table.

• Dinding: dinding menggunakan finishing cat berwarna putih dan ungu

sebagai aksen, serta menggunakan wall decorative berupa pattern gypsum pada

beberapa bidang dinding. Terdapat dinding kaca yang menghadap keluar

gedung.

• Lantai: lantai menggunakan material keramik berukuran 40x40 cm berwarna

abu- abu. Material lantai parquet juga digunakan sebagai aksen.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

39

• Ceiling: menggunakan jenis expossed ceiling, dengan cat dasar berwana

hitam.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan 2 jenis pencahayaan, alami dan buatan.

Pencahayan alami didapat dari dinding kaca yang menghadap keluar gedung,

sedangkan pencahayaan buatan menggunakan downlight sebagai general light.

2.2.2 Spincity Bowling Alley

Gambar 2.38 Logo Spincity Bowling Alley

(Sumber: Google Images)

Spincity Bowling Alley merupakan bowling center yang sudah cukup lama,

tempat ini sudah berdiri sejak tahun 2004. Berlokasi di pusat kota tepatnya di pusat

perbelanjaan eX Plaza, LG, M.H. Thamrin – Jakarta Pusat. Menempati area seluas

6000 m2, Spincity sudah mempunyai member tetap berjumlah 1.100 member pada

tahun 2013 lalu. Acara gathering diadakan secara rutin 3 bulan sekali untuk memberi

saran dan masukan ke Spincity agar menjadi lebih baik lagi.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

40

Peta 2.2 Lokasi Spincity Bowling Alley

(Sumber: Google Maps)

Berbeda dengan bowling center di Jakarta pada umumnya, Spincity ditujukan

untuk pengunjung / masyarakat yang ingin menikmati permainan bowling dengan

santai. Konsep yang digunakan pun lebih fun jika dibandingkan dengan bowling

center lain yang cenderung serius.

Perlombaan rutin yang diadakan oleh Spincity biasanya bukanlah kejuaran

tingkat lokal atau nasional namun kejuaran yang dikaitkan dengan event kalender

dalam 1 tahun. Contoh perlombaan yang diadakan adalah Bowling Couple pada

event Valentine’s Day, dan sebagainya. Pangsa pasar yang dibidik oleh Spincity

adalah kalangan anak muda, seperti mahasiswa dan pegawai kantoran yang ingin

bersantai menghilangkan penat.

Spincity beroperasi setiap hari dengan jam operasional yang berbeda; pada

hari Minggu – Kamis (10.30 – 22.00) dan hari Jumat – Sabtu (10.30 – 02.00).

Weekend merupakan hari yang paling ramai.

Spincity mempunyai 2 jenis tarif yang bisa dipilih, yaitu:

o Per hour : Rp. 250.000,- / 5 orang incl. Sepatu

o Per game : Rp. 50.000,- / orang incl. Sepatu

o Kaos kaki : Rp. 10.000,-

2.2.2.1 Struktur Organisasi

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

41

Tabel 2.2 Struktur Organisasi Spincity Bowling Alley

(Sumber: Hasil Wawancara)

2.2.2.2 Fasilitas

o Cafe

� Dapat menampung hingga ±30 orang

� Menjual makan ringan hingga berat beserta minuman (wine

dan beer)

� Jam operasional sama dengan bowling

� Maintenance furniture hanya dilakukan setahun sekali

� Peak hour bersamaan dengan bowling center

o Billiard

� Khusus di area bowling center sendiri terdapat 2 tables

� Q Billiard

• Merupakan tempat billiard yang masih berada di satu

manajemen yang sama dengan Spincity

• Terdapat 12 tables dengan menggunakan Brunswick

equipment

• Terdapat juga lounge dan cafe untuk pengunjung

• Terdapat 24 locker

• Toilet

• VIP room dengan sofa dan 2 billiard table di dalamnya

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

42

• Fasilitas shisha

• Terhubung langsung dengan Spincity

o Air hockey table (1 table)

o Proshop

� Menjual perlengkapan bowling lengkap

� Menyediakan jasa pembuatan lubang pada bola bowling

o Toilet

o 22 bowling lanes

� 1 lane dapat digunakan oleh max. 7 orang

� Ukuran lane standar internasional

� 1 lane khusus untuk anak- anak (Bumper Line)

o Locker

� Untuk menyimpan tas dan bola bowling

� Tidak ada lemari khusus, hanya berupa rak saja

� Terdapat 3 ruang locker / penyimpanan

� Dapat menanmpung hingga 200 tas bola bowling

o Peminjaman sepatu dan bola bowling

o Catering untuk event

o Tenant restaurant yang langsung terhubung dengan bowling center

o Vending machine

o Fasilitas untuk anak kecil

� Bumper Line khusus yang dibuat untuk anak- anak

� Disediakan pula penopang bola untuk anak- anak

� Pelatihan untuk anak- anak

o AMF bowling equipment

� Di maintenance setiap harinya

2.2.2.3 Desain Interior Spincity Bowling Alley

o Recetption Area

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

43

Gambar 2.39 Reception Area

Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat counter table yang besar, dan terbagi menjadi 2 area yaitu

area kasir beserta peminjaman sepatu dan area untuk security. Meja counter ini

menggunakan marmer berwarna putih sebagai finishingnya. Sebuah rak untuk

dislpay piala terbuat dari material kaca.

• Dinding: dinding menggunakan finishing HPL dan cermin. Material balok

kayu pada cermin digunakan sebagai penambah nilai estetik.

• Lantai: lantai menggunakan marmer berwarna hitam..

• Ceiling: terdapat down ceiling dengan menggunakan material gypsum dengan

finishing cat putih. Dan pada ceiling existing menggunakan accoustic gypsum.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan downligth dan hidden light. Titik lampu yang

tidak terlalu banyak dan intensitas lampu yang tidak besar membuat ruang

sedikit redup

o Area Billiard

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

44

Gambar 2.40 Billiard Dan Air Hockey Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat 2 meja billiard dan 1 buat meja air hockey. Fasilitas ini

sudah jarang digunakan karena ada tempat khusus billiard yang masih berada

di perusahaan yang sama dengan Spincity, yaitu Q Billiard.

• Dinding: area ini merupakan area terbuka dan tidak memiliki dinding

pemisah. Terhubung langsung dengan recpetion, lounge, dan cafe.

• Lantai: lantai menggunakan marmer berwarna hitam..

• Ceiling: terdapat down ceiling dengan menggunakan material gypsum dengan

finishing cat putih. Dan pada ceiling existing menggunakan accoustic gypsum.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan downligth dan hidden light. Titik lampu yang

tidak terlalu banyak dan intensitas lampu yang tidak besar membuat ruang

sedikit redup.

o Cafe & Lounge

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

45

Gambar 2.41 Cafe And Lounge

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat lounge chair serta sofa. Banquet sofa berada di sepanjang

dinding partisi pemisah dengan area bermain bowling. Lounge dapat

menampung hingga 30 orang. Warna coklat pastle menjadi warna yang

dominan pada furniture.

• Dinding: dinding menggunakan finishing wallpaper, sedangkan pada sekat

pemisah menggunakan finishing HPL.

• Lantai: menggunakan material marmer berwarna putih.

• Ceiling: terdapat down ceiling dengan menggunakan material gypsum dengan

finishing cat putih. Dan pada ceiling existing menggunakan accoustic gypsum.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan down light dan terdapat beberapa pendant light

di beberap titik.

o Proshop

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

46

Gambar 2.42 Proshop (1)

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

Gambar 2.43 Proshop (2)

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat kursi dan meja yang digunakan oleh staf. Fasilitas untuk

display menggunakan built-in cabinet

• Dinding: dinding menggunakan material finishing HPL yang sama dengan

built-in cabinet. Pada sebagian bidang dinding digunakan untuk membuat rak

display dari material multipleks.

• Lantai: menggunakan parquet dengan warna coklat tua.

• Ceiling: terdapat down ceiling dengan menggunakan material gypsum dengan

finishing cat putih. Dan pada ceiling existing menggunakan accoustic gypsum.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan jenis lampu RM sebagai pencahayaan utama.

o Bowler’s Area

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

47

Gambar 2.44 Bowler’s Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: pada area ini terdapat cukup banyak furniture berupa kursi built-in

serta rak untuk bola. Kursi built-in berupa modul yang saling tersambung

dengan 4 kursi serta 1 meja dalam 1 modulnya, kursi ini hanya digunakan oleh

pengunjung yang bermain bowling.

• Dinding: untuk dinding menggunakan cat berwarna putih dan ungu.

• Lantai: parquet menjadi material lantai utama pada area ini. Terdapat

kenaikan ketinggian lantai bila dibandingkan dengan area resepsionis.

• Ceiling: menggunakan ceiling dari gypsum dengan finishing cat berwarna

putih. Down ceiling digunakan untuk aksen dekoratif dengan cat finishing

berwarna kuning. Sejumlah speaker berada di sepanjang area ini.

• Penghawaan: seluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central. Titik output AC berada disepanjang area ini.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis RM sebagai lampu general pada

area ini dengan hidden light sebagai aksen.

o Bowling Lane

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

48

Gambar 2.45 Lanebed

(Sumber. Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: area ini hanya memiliki jalur untuk bermain bowling yang

berjumlah 22 lanes, beserta dengan perlengkapan penunjangnya seperti

pinsetter dan ball return.

• Dinding: pada satu bidang dinding menggunakan material acrylic berwarna

putih dan ungu dan pada bidang dinding lainnya menggunakan wall panel

yang berwarna putih.

• Lantai: parquet menjadi material lantai utama pada approach area.

Sedangkan utnuk material pada lanebed menggunakan material khusus buatan

AMF. Ketinggian lantai lebih tinggi daripada bowler’s area.

• Ceiling: seluruh ceiling menggunakan material gypsum dengan finishing cat

berwarna putih. Down ceiling berulang menjadi nilai dekoratif pada ceiling.

Ketinggian ceiling pada area ini merupakan yang paling tinggi jika

dibandingkan dengan area lainnya.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central. Namun khusus untuk area ini tidak ada satupun titik AC yang terlihat.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis hidden light disepanjang down

ceiling sebagai pencahayaan utama.

o Locker Room

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

49

Gambar 2.46 Locker Room

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: hanya terdapat rak yang terbuat dari besi untuk menaruh tas

bowling.

• Dinding: dinding menggunakan cat putih sebagai finishing.

• Lantai: material yang digunakan untuk lantai adalah karpet berwarna hitam.

• Ceiling: ceiling menggunakan material gypsum dengan finishing cat putih.

• Penghawaan: tidak ada penghawaan khusus untuk ruang ini.

• Pencahayaan: menggunakan lampu down light sebagai pencahayaan utama.

2.2.3 Jaya Ancol Bowling Center

Gambar 2.47 Logo Jaya Ancol Bowling Center

(Sumber: Google Images)

Jaya Ancol Bowling Center merupakan bowling center pertama dan terbesar

yang ada di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1988, bowling center ini merupakan

tempat bowling tertua di Jakarta bahkan Indonesia. Jaya Ancol Bowling berlokasi di

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

50

Jl. Lodan Timur no.1, Ancol – Jakarta Utara, tepatnya di sebelah Hailai Executive

Club. Berbeda dengan bowling center yang lain yang berlokasi di dalam sebuah

mall, tempat bowling ini berdiri dengan gedung bangunan sendiri. Lokasi dari tempat

bowling yang berada di salah satu titik banjir di Jakarta ini, cukup sering terkena

dampaknya. Namun pihak manajemen selalu tanggap dengan langsung mengganti

semua dengan peralatan bowling yang baru.

Peta 2. 3 Lokasi Jaya Ancol Bowling Club

(Sumber: Google Maps)

Bowling Center ini juga dijadikan sebagai venue turnamen bowling tidak

hanya tingkat nasional namun juga internasional. Perlombaan taraf internasional ini

diadakan rutin dalam 1 tahunnya. Banyak juga klub bowling terkemuka menjadikan

tempat ini sebagai basecamp dari klub mereka.

Jumlah bowling lane yang mencapai 60 lanes menjadi salah satu alasan

mengapa tempat ini sering dijadikan tempat berlangsungnya banyak turnamen. Jam

operasional dari tempat bowling dimulai dari jam 10.00 – 24.00 setiap hari.

Tarif yang ditawarkan oleh Jaya Ancol Bowling Center antara lain:

o Weekdays 10.00 – 16.00 : Rp. 20.000,- / game incl. Sepatu

o Weekdays 16.00 – 24.00 : Rp. 25.000,- / game incl. Sepatu

o Weekend : Rp. 30.000,- / game incl. Sepatu

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

51

2.2.3.1 Struktur Organisasi

Tabel 2.3 Struktur Organisasi Jaya Ancol Bowling Center (Sumber: Hasil Wawancara)

2.2.3.2 Fasilitas

o Cafe

� Dapat menampung hingga ±30 – 40 orang

� Menjual makanan ringan hinga berat serta beragam minuman

� Jam operasional sama dengan bowling

o Billiard

� Terdapat 8 meja billiard , yang teridiri dari 3 meja billiard

ukuran besar serta 5 meja billiard ukuran standar

� Perlengkapan billiard semua menggunakan produk Brunswick

� Terdapat sofa panjang dan bar stool untuk pengunjung duduk

� Terdapat 1 buah counter table untuk staf yang menjaga area

ini

o Proshop

� Menjual semua kebutuhan pengunjung akan perlengkapan

bowling

o Locker room

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

52

� Terdapat 3 jenis ukuran locker, kecil, sedang dan besar

� Total locker berjumlah 800 lockers

� Masih menggunakan sistem kunci manual

� Locker berada 2 lokasi berbeda

o Toliet

o Information Board

� Berisi informasi turnamen yang akan dan yang sedang

berlangsung

o Peminjaman sepatu dan bola

o Lane bowling

� Terdapat 40 lane utama

� Terdapat 20 lane cadangan yang digunakan apabila 40 lane

utama sudah terisi penuh atau pada saat perlombaan tingkat

internasional

� Semua lane menggunakan kayu sintetis

o AMF Bowling Equipment

� Semua peralatan bowling seperti lane bed, pinsetter, ball

return, kursi bowler’s area, serta game control menggunakan

produk AMF

2.2.3.3 Desain Interior Jaya Ancol Bowling Center

o Security Area

Gambar 2.48 Security Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

53

• Fasilitas: terdapat satu buah meja yang cukup besar dengan 2 buah kursi.

• Dinding: dinding menggunakan HPL sebagai finishing, serta cat berwarna

hijau pada dinding sebagai aksen. Terdapat signage dari Jaya Ancol Bowling

Center yang terbuat dari lempengan besi, dengan lampu halogen di atasnya.

• Lantai: menggunakan keramik ukuran 40x40 cm berwarna putih dengan

kombinasi keramik warna coklat,putih dan hitam pada bagian tengahnya.

• Ceiling: ceiling terbuat dari gypsum dengan finishing putih, dengan aplikasi

up ceiling pada bagian tengahnya.

• Penghawaan: seluruh ruangan menggunakan AC central dengan titik AC

tersebar hampir diseluruh area.

• Pencahayaan: menggunakan lampu down light dan 2 buah pendant light.

o Reception Area

Gambar 2.49 Reception Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat satu buah meja built-in berbentuk persegi yang terbuat

dari beton dengan finishing marmer, beserta beberapa kursi.

• Dinding: area ini tidak mempunyai dinding sebagai pemisah, hal ini

bertujuan agar staf yang berada di area ini dapat mengawasi sekelilingnya.

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

54

• Lantai: menggunakan keramik ukuran 40x40 cm berwarna putih dengan

kombinasi keramik warna coklat,putih dan hitam pada bagian tengahnya.

• Ceiling: ceiling terbuat dari gypsum dengan finishing putih, dengan aplikasi

up ceilign pada bagian tengahnya.

• Penghawaan: seluruh ruangan menggunakan AC central dengan titik AC

tersebar hampir diseluruh area.

• Pencahayaan: menggunakan lampu RM dan 1 buah pendant light. Dan juga

hidden light pada bagian up ceiling. Pada meja counter juga terdapat indirect

light sebagai aksen.

o Cafe & Restaurant

Gambar 2.50 Cafe & Restaurant

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat meja dan kursi makan yang dapat menampung 30 – 40

pengunjung. LCD TV menjadi sarana penunjang.

• Dinding: pada salah satu bidang dinding menggunakan wall sticker dengan

beberapa bingkai sebagai penghias dinding. Sedangkan pada bidang dinding

lainnya menggunakan cat berwarna putih.

• Lantai: menggunakan keramik berukuran 40x40 cm dengan warna putih.

• Ceiling: tidak ada treatment khusus pada ceiling, menggunakan gypsum

dengan cat putih.

• Penghawaan: seluruh ruangan menggunakan AC central dengan titik AC

tersebar hampir diseluruh area.

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

55

• Pencahayaan: lampu jenis down light menjadi pencahayaan utama pada area

ini, terdapat beberap spot light yang menyorot dinding.

o Proshop

Gambar 2.51 Proshop

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: rak untuk display berada disekililing ruang. Menggunakan

furniture built-in pada rak serta counter table untuk ruang penyimpanan.

• Dinding: finishing pada dinding menggunakan wallpaper. Terdapat dinding

kaca yang menghadap resepsionis. Beberapa area dinding digunakan sebagai

tempat untuk display barang.

• Lantai: menggunakan material parquet dengan warna coklat muda.

• Ceiling: menggunakan gypsum dengan cat putih, pada bagian tengah

menggunakan up ceiling.

• Penghawaan: seluruh ruangan menggunakan AC central dengan titik AC

tersebar hampir diseluruh area.

• Pencahayaan: lampu jenis down light dan lampu TL menjadi pencahayaan

utama dalam ruang

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

56

o Bowler’s Area

Gambar 2. 52 Bowler’s Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: pada area ini terdapat cukup banyak furniture berupa kursi built-in

serta rak untuk bola. Kursi built-in berupa modul yang saling tersambung

dengan 4 kursi dalam 1 modulnya, kursi ini hanya digunakan oleh pengunjung

yang bermain bowling. Terdapat rak bola bowling serta kursi 4 seaters yang

bisa digunakan pengunjung.

• Dinding: untuk dinding menggunakan cat berwarna putih.

• Lantai: parquet menjadi material lantai utama pada area ini.

• Ceiling: menggunakan ceiling dari gypsum dengan finishing cat berwarna

putih.

• Penghawaan: seluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central. Titik output AC berada disepanjang area ini.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis RM dan down light sebagai lampu

general pada area ini.

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

57

o Bowling Lanes

Gambar 2.53 Bowling Lane

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: area ini hanya memiliki jalur untuk bermain bowling yang

berjumlah 40 + 20 lanes, beserta dengan perlengkapan penunjangnya seperti

pinsetter dan ball return.

• Dinding: pada kedua bidang dinding menggunakan cat dasar berwarna hitam

dengan aksen mulitpleks pada bagian tengahnya. Multipleks dilapis dengan

sticker berwarna.

• Lantai: parquet menjadi material lantai utama pada approach area.

Sedangkan utnuk material pada lanebed menggunakan material khusus buatan

AMF. Ketinggian lantai lebih tinggi daripada bowler’s area.

• Ceiling: seluruh ceiling menggunakan material gypsum dengan finishing cat

berwarna putih. Down ceiling berulang menjadi nilai dekoratif pada ceiling.

Ketinggian ceiling pada area ini tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan

area lainnya.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central. Namun khusus untuk area ini tidak ada satupun titik AC yang terlihat.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis hidden light disepanjang down

ceiling sebagai pencahayaan utama.

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

58

o Biiliard Area

Gambar 2.54 Billiard Area

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat 8 meja billiard , yang terdiri dari 3 meja billiard ukuran

besar dan 5 meja billiard ukuran standar. Terdapat beberapa sofa serta bar

stool. Counter table untuk staf terletak pada sudut ruangan.

• Dinding: wallpaper merupakan material yang digunakan pada dinding.

Sedangkan pada area dinding kaca menggunkan glass sticker.

• Lantai: menggunakan material parquet

• Ceiling: seluruh ceiling menggunakan material gypsum dengan finishing cat

berwarna putih. Terdapat up ceiling pada bagian tengah ruang.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis hidden light serta down light

sebagai pencahayaan utama. Sedangkan pada meja billiard terdapat lampu

khusus di setiap mejanya.

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum - …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01358-DI Bab2001.pdf · cabang olahraga yang berupa permainan dengan ... – Federasi

59

o Locker Room

Gambar 2.55 Locker Room

(Sumber: Dok. Stevan Ardya, 2014)

• Fasilitas: terdapat 800 lockers dengan berbagai ukuran, mulai dari yang

kecil, sedang hingga besar.

• Dinding: finishing dinding menggunakan cat berwarna putih.

• Lantai: menggunakan material parquet

• Ceiling: seluruh ceiling menggunakan material gypsum dengan finishing cat

berwarna putih. menggunakan cornice gypsum di sekeliling ruang.

• Penghawaan: serluruh penghawaan pada ruang ini menggunakan sistem AC

central.

• Pencahayaan: menggunakan lampu jenis down light sebagai pencahayaan

utama.