BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Attack in Cloud...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Attack in Cloud...
-
5 Universitas Internasional Batam
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Jurnal yang berjudul “Packet Monitoring Approach to Prevent DdoS
Attack in Cloud Computing”disusun oleh Chouhan, Peddoju (2010). Dalam
jurnal ini adalah mencegah serangan DoS menggunakan paket monitoring
terhadap cloud computing.
Jurnal yang berjudul “Defending Against DDOS Flooding Attacks- A
Data Streaming Approach” disusun oleh Singh, Panda (2015) yang bertujuan
mendeteksi serangan DoS.
Penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Penyimpanan Data
Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar”
dilakukan oleh Fanjrin (2012). Penelitian ini merancang dan menganalisa cloud
computing sebagai sistem penyimpanan data. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan membandingkan efisiensi menggunakan cloud computing dengan
computer server.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 IP Address
Internet Protocol (IP) merupakan sistem pengalamatan di network yang
direpresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan
antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari
0.0.0.1 hingga 255.255.255.255
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
6 Universitas Internasional Batam
IP address dibagi menjadi lima kelas , A sampai E. IP address yang
dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas lainnya dipakai
untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP address ke
seluruh dunia. IP address kelas A diberikan kepada suatu jaringan yang berukuran
sangat besar, yang pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta host. Pada kelas
ini terdapat 8 identitas jaringan. Byte pertama adalah 0 sampai 127 (Setiawan,
2008).
Macam-macam kelas IP address disesuaikan dengan kebutuhan jumlah
komputer di dalam sebuah jaringan. Kelas IP address dibagi menjadi 5 kelas
yaitu:
Tabel 2. 1 Kelas IP
Kelas
Alamat IP
Oktet
pertama
(Desimal)
Oktet
pertama
(Biner)
Digunakan oleh
Kelas
A
1-127
0xxx
xxxx
Alamat unicast untuk jaringan
skala besar
Kelas
B
128–191
10xx
xxxx
Alamat unicast untuk jaringan
skala menengah hingga skala besar
Kelas
C
192-223
110x
xxxx
Alamat unicast untuk jaringan
skala kecil
Kelas 224-239 1110
Alamat multicast (bukan alamat
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
7 Universitas Internasional Batam
D xxxx unicast)
Kelas
E
240-255
1111
xxxx
Digunakan untuk penelitian oleh
IETF (Internet Engineering Task
Force). Bukan alamat Unicast
1. Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar dan memiliki banyak
host. Pada kelas ini hanya terdapat 8 identitas jaringan.
2. Kelas B digunakan untuk jaringan yang menengah sampai dengan jaringan
yang besar. Di kelas ini terdapat 16 identitas jaringan.
Gambar 2. 1 IP Address Kelas A
Gambar 2. 2 IP Address Kelas B
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
8 Universitas Internasional Batam
3. Kelas C digunakan untuk jaringan pada yang kecil. Kelas ini banyak
dipakai pada perusahaan yang menggunakan jaringan komputer. Di kelas
ini terdapat 24 identitas jaringan.
4. Kelas D digunakan untuk multicasting yaitu untuk dapat mengirimkan data
kepada beberapa penerima sekaligus atau sebuah group. Kelas ini terdapat
24 identitas jaringan.
5. Kelas E digunakan hanya untuk kepentingan penelitian oleh IETF
(Internet Engineering Task Force).
IP address terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network (net ID) dan
bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari
network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam
suatu network. Seluruh host yang terhubung dalam suatu jaringan yang sama
memiliki net ID yang sama. IP address pada bagian paling awal adalah net ID.
Subnetting adalah teknik pengaturan jaringan yang bertujuan untuk
mengefisiensikan pengelolaan dan penggunaan IP address dalam sebuah jaringan.
Subnetting dilakukan agar membedakan IP address serta membatasi jumlah
komputer di dalam jaringan komputer (Setiawan, 2008).
Contoh cara menghitung subnetting kelas C:
Internet Protocol Address 192.168.10.0 memiliki alamat network dan
subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Selain dari itu merupakan host (Setiawan, 2008).
Gambar 2. 2 IP Address Kelas D
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
9 Universitas Internasional Batam
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang
valid adalah 32, 64, 96,128,160,129,224
Tabel 2. 2 Subnetting IPTabel
Subnet Host Pertama Host Terakhir
Alamar Broad
cast
192.168.10.32 192.168.10.33 192.168.10.62 192.168.10.63
192.168.10.64 192.168.10.65 192.168.10.94 192.168.10.95
192.168.10.96 192.168.10.97
192.168.10.12
6
192.168.10.127
192.168.10.12
8
192.168.10.12
9
192.168.10.15
8
192.168.10.159
192.168.10.16
0
192.168.10.16
1
192.168.10.19
0
192.168.10.192
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
10 Universitas Internasional Batam
192.168.10.19
2
192.168.10.19
3
192.168.10.22
2
192.168.10.223
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet,
contoh: kolom pertama subnet 192.168.10.32 mempunyai host pertama
192.168.10.33, host terakhir 192.168.10.62 dan alamat broadcast di
192.168.10.63 (Setiawan, 2008).
Berdasarkan sifat dan fungsinya, alamat IP dalam sebuah jaringan
komputer dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu IP Publik, IP Privat, IP Statik, IP
Dinamis (Arifin, 2011).
1. IP Publik merupakan alamat IP yang dikenal di internet, alamat IP ini telah
di tetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network ID yang telah
dijamin unik (tidak mungkin ada yang sama).
2. IP Privat merupakan alamat yang hanya di kenal pada jaringan lokal.
Alamat ini digunakan untuk host-host didalam sebuah jaringan yang tidak
membutuhkan akses langsung ke internet.
3. IP Statik merupakan alamat IP yang diberikan/ditentukan secara manaual
(diisikan) oleh administrator/pengguna komputer atau peralatan lain yang
menggunakan protokol TCP/IP.
IP Dinamis merupakan alamat IP yang diberikan secara otomatis oleh sistem dari
sebuah server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) setiap kali
komputer di hidupkan. IP dinamis biasanya diterapkan pada jaringan dengan
jumlah host yang banyak, sehingga memudahkan administrator jaringan dalam
menerapkan alamat IP pada masing-masing host
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
11 Universitas Internasional Batam
2.2.2 Denial of Services (DOS)
Menurut Singh dan S. N. Panda (2015) DDOS Attack adalah upaya yang
berbahaya untuk membuat sumber daya (server atau sumber daya jaringan) tidak
tersedia untuk user, biasanya dengan menghalangi atau mengganggu layanan dari
host ke internet. Sedangkan menurut “Denial of Service (DoS) attack”
merupakan sebuah usaha (dalam bentuk serangan) untuk melumpuhkan
sistem yang dijadikan target sehingga sistem tersebut tidak dapat
menyediakan servis-servisnya (denial of service) atau tingkat servis
menurun dengan drastis. Cara untuk melumpuhkan dapat bermacam-
macam dan akibatnyapun dapat beragam. Sistem yang diserang dapat
menjadi “bengong” (hang, crash), tidak berfungsi, atau turun kinerjanya
(beban CPU tinggi). (Rahardjo, 1998, 1999)
Berikut kjhf :
1. Land Attack. Merupakan serangan kepada sistem dengan menggunakan
program yang bernama “land”. Program land menyerang server yang
dituju dengan mengirimkan packet palsu yang seolah-olah berasal
dari server yang dituju. Dengan kata lain, source dan destination
dari packet dibuat seakan akan berasal dari server yang dituju.
Akibatnya server yang diserang menjadi bingung. (Rahardjo, 1998,
1999)
2. Program latierra merupakan “perbaikan” dari program land,
dimana port yang digunakan berubah-ubah sehingga menyulitkan
bagi pengamanan. (Rahardjo, 1998, 1999)
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
12 Universitas Internasional Batam
3. Ping-o-death sebetulnya adalah eksploitasi program ping dengan
memberikan packet yang ukurannya besar ke sistem yang dituju.
Program ping umum terdapat di berbagai operating system,
meskipun umumnya program ping tersebut mengirimkan packet
dengan ukuran kecil (tertentu) dan tidak memiliki fasilitas.
(Rahardjo, 1998, 1999)
2.2.3 Firewall
Firewall merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik
terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk
melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau
semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan
luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. (Sujito, Mukhamad Fatkhur Roji,
2010)
Menurut Sujito dan Mukhamad Fatkur Roji, karakteristik sebuah firewall
adalah sebagai berikut :
1. Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar, harus melewati firewall.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik
semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak
sekali bentuk jaringan yang memungkinkan agar konfigurasi ini terwujud.
2. Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan
hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada
konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat
dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
13 Universitas Internasional Batam
3. Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/
kelemahan. Hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan
dengan sistem yang relatif aman.
2.2.4 Cloud
Cloud yang dalam bahasa inggris berarti awan. Menurut Fajrin (2012)
cloud computing merupakan suatu paradigma di mana informasi secara permanen
tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna (klien) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,
notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. Dengan kata lain,
dengan menggunakan cloud computing bisa mengakses fasilitas komputer secara
bersama-sama dimana saja dan kapan saja memelalui Internet.
Cloud sudah menjadi trend di dalam dunia IT. Banyak manfaat yang bisa
dapatkan perusahaan dengan menggunakan cloud antara lain, (Moedjiono, 2012) :
1. Mengurangi biaya implementasi dan pemeliharaan.
2. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja global.
3. Infrastruktur yang lentur/fleksibel dan jangkauan yang luas.
4. Kecepatan waktu ke pasar.
5. Transformasi bagian IT (fokus pada inovasi versus pemeliharaan dan
implementasi).
6. Wacana penghijauan/perampingan pusat data.
7. Meningkatkan ketersediaan aplikasi kelas bisnis berkualitas tinggi
sampai dengan kecil-menengah.
Ada lima karakteristik dari cloud (Fajrin, 2012), sebagai berikut :
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
14 Universitas Internasional Batam
1. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan
tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan
menggunakan, sebuah portal web dan manajemen antarmuka. Pengadaan
dan perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara
otomatis pada penyedia.
2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan
diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan
berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).
3. Resource pooling. Penyatuan sumber daya komputasi yang dimiliki
penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model
multipenyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda,
ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan
konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak
memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumber daya
yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di
tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau
datacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan,
memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan.
5. Measured Service. Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan
kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai
dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan, bandwidth,
dan account pengguna aktif). Penggunaan sumber daya dapat dipantau,
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
15 Universitas Internasional Batam
dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi
penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan.
Ada tiga jenis layanan cloud, sebagai berikut :
1. Infrastructure as a service (Iaas) adalah sebuah layanan yang
menyewakan sumber daya teknologi informasi dasar yang meliputi media
penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas
jaringan dan lain-lain (Ibrahim, 2012). Layanan ini diberikan dengan cara
menyediakan komponen-komponen berupa server, hardware, dan jaringan
yang dibutuhkan dengan harga tertentu. Pengguna cloud computing dapat
melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur
tersebut (Fajrin, 2012).
2. Platform as a service adalah (Paas) adalah layanan dari komputasi awan
yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk
mengembangkan sebuah aplikasi yang hanya dapat berjalan di atas
platform tersebut. Umumnya alat untuk development disediakan dalam
bentuk web aplikasi (Ibrahim, 2012). Paas ini biasanya menyediakan
system software dan software pendukung yang diperlukan untuk
membangun aplikasi yang akan dipasang pada server tersebut sesuai
kebutuhan organisasi/instansi. Organisasi/instansi kemudian membangun
aplikasi yang dibutuhkan pada platform ini dan menggunakannya. Analogi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan layanan ini adalah seperti
menyewa rumah lengkap dengan isinya sehingga pengguna dapat langsung
menggunakan rumah tersebut.
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
16 Universitas Internasional Batam
Software as a service (SaaS) adalah layanan dari komputasi awan di mana
pengguna dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah
disediakan oleh cloud provider, model aplikasi ini memanfaatkan web-
based interface yang diakses melalui web browser (Ibrahim, 2012).
Layanan yang diberikan dengan menyediakan software maupun aplikasi
yang dapat diakses pelanggan via internet. Penyedia layanan cloud
computing berinteraksi dengan pengguna dan pelanggan melalui sebuah
front-end panel.
(Fajrin, 2012) Model penyebaran dari cloud ada empat, yaitu :
1. Private cloud. Infrastruktur awan yang semata-mata dioperasikan bagi
suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga
dan mungkin ada pada on premis atau off premis. Keuntungan
menggunakan private cloud adalah menghemat Bandwidth internet ketika
layanan itu hanya diakses dari jaringan internal. Proses bisnis tidak
tergantung dengan koneksi internet. Akan tetapi tetap saja tergantung
dengan koneksi jaringan local (intranet). Kerugian dari private cloud
adalah investasi yang cukup besar, karena harus menyiapkan
infrastrukturnya sendiri. Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin
layanan berjalan dengan baik.
2. Community cloud. Infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh
beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi
concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan
pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
17 Universitas Internasional Batam
ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis. Salah satu contoh
dari Community cloud adalah openCirrus, Cirrus, yang dibentuk oleh HP,
Intel, Yahoo, dan lainnya.
3. Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau
kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual
layanan awan. Mekanisme public cloud adalah sebuah utilitas berbasis
bayar ataupun gratis yang disesuaikan dengan penggunaan. Resources dari
cloud ini dihosting di tempat penyedia layanan, mulai dari aplikasi hingga
media penyimpanan atau storage. Kerugian dari public cloud adalah
sangat tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang kita
pakai. Jika koneksi internet mati, maka tidak ada layanan yang dapat
diakses. Untuk itu, perlu dipikirkan secara matang infrastruktur
internetnya. Contoh dari public cloud berbayar yang populer adalah
Amazon AWS, Rackspace Cloud Suite, dan Microsoft’s Azure Service
Platform. Adapun contoh Public cloud yang gratis adalah GoogleMail,
Facebook, Twitter, Live Mail.
Hybrid cloud. Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih
awan (swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas unik namun
terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang
menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for
loadbalancing between clouds). Keuntungan dari Hybrid cloud adalah
keamanan data terjamin karena data dapat dikelola sendiri. Lebih leluasa
untuk memilih nama proses bisnis yang harus tetap berjalan di private
cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
18 Universitas Internasional Batam
dengan tetap menjamin integrasi dari keduanya. Sedangakan kerugian dari
Hybrid cloud adalah untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi anatara
public cloud dan private cloud, infrastruktur internet harus dipikirkan
secara matang
(Moedjiono, 2010) Beberapa ciri khas cloud computing adalah :
1. Multitenancy (shared resources). Berdasarkan model bisnis dimana
sumber daya dibagi pakai bersama (beberapa pengguna memakai sumber
daya yang sama) ditingkat jaringan, tingkat pengguna, dan tingkat aplikasi.
2. scalability. Walaupun organisasi mungkin mempunyai ratusan atau ribuan
sistem, cloud computing memberikan kemampuan sampai puluhan juta
sistem, di samping kemampuan skala besar dalam memanfaatkan pita
lebar dan tempat penyimpanan data.
3. Elasticity. Pengguna dapat secara cepat meningkatkan dan menurunkan
sumber daya komputasi yang diperlukan, serta melepaskan sumber daya
untuk penggunaan lainnya kalau tidak diperlukan lagi.
4. Pay-as-you-go. Pengguna hanya membayar sumber daya yang
sesungguhnya dipakai dan hanya pada waktu mereka membutuhkan.
Self-provisioning of resources. Sumber daya yang dipunyai oleh pengguna
sendiri, seperti sistem-sistem tambahan (kemampuan pengolahan,
software, tempat penyimpanan data) dan jaringan.
(Moedjiono, 2010) Beberapa keuntungan dari cloud computing adalah:
1. Mengurangi biaya implementasi dan pemeliharaan.
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
19 Universitas Internasional Batam
2. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja global.
3. Infrastruktur yang lentur/fleksibel dan jangkauan yang luas.
4. Kecepatan waktu ke pasar.
5. Transformasi bagian IT (fokus pada inovasi versus pemeliharaan dan
implementasi).
6. Wacana penghijauan/perampingan pusat data.
Meningkatkan ketersediaan aplikasi kelas bisnis berkualitas tinggi sampai
dengan kecil-menengah.
2.2.5 OwnCloud
Menurut situs resmi owncloud (owncloud.org) adalah paket perangkat
lunak yang menyediakan layanan untuk membangun cloud storage server Private
maupun public. Menurut Athailah (2012) OwnCloud server merupakan gabungan
pemanfaatan teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan
berbasis internet yang mempumyai fungsi untuk menjalankan program atau
aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama,
tetapi semua yang terkoneksi melalui internet menggunakan cloud computing
Owncloud juga menyediakan platform untuk dengan mudah melihat dan
sinkronasi kontak, calender bookmark di semua perangkat dan terdapat plugin
sebagai aplikasi tambahan untuk layanan owncloud. Owncloud dirilis pada bulan
juni oleh pengembang KDE Frank Karlitschek untuk menciptakan software
alternatif komersial untuk membangun layanan cloud berbasis storage.
OwnCloud memiliki beberapa fitur diantaranya :
1. Dapat mengakses data atau folder yang dilakukan melalui perangkat
mobile, desktop atau browser dimanapun user berada
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016
-
20 Universitas Internasional Batam
2. Dapat mensinkronisasi data sehingga data.
3. Dapat berbagi data dengan user atau group yang lain dan memberikan
mereka hak akses untuk mengedit atau share kembali data tersebut.
4. Dapat mengembalikan data atau restore data yang tidak sengaja terhapus
Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016