BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Attack in Cloud...

16
5 Universitas Internasional Batam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Jurnal yang berjudul Packet Monitoring Approach to Prevent DdoS Attack in Cloud Computingdisusun oleh Chouhan, Peddoju (2010). Dalam jurnal ini adalah mencegah serangan DoS menggunakan paket monitoring terhadap cloud computing. Jurnal yang berjudul Defending Against DDOS Flooding Attacks- A Data Streaming Approachdisusun oleh Singh, Panda (2015) yang bertujuan mendeteksi serangan DoS. Penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar” dilakukan oleh Fanjrin (2012). Penelitian ini merancang dan menganalisa cloud computing sebagai sistem penyimpanan data. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan membandingkan efisiensi menggunakan cloud computing dengan computer server. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 IP Address Internet Protocol (IP) merupakan sistem pengalamatan di network yang direpresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255 Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Attack in Cloud...

  • 5 Universitas Internasional Batam

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Tinjauan Pustaka

    Jurnal yang berjudul “Packet Monitoring Approach to Prevent DdoS

    Attack in Cloud Computing”disusun oleh Chouhan, Peddoju (2010). Dalam

    jurnal ini adalah mencegah serangan DoS menggunakan paket monitoring

    terhadap cloud computing.

    Jurnal yang berjudul “Defending Against DDOS Flooding Attacks- A

    Data Streaming Approach” disusun oleh Singh, Panda (2015) yang bertujuan

    mendeteksi serangan DoS.

    Penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Penyimpanan Data

    Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar”

    dilakukan oleh Fanjrin (2012). Penelitian ini merancang dan menganalisa cloud

    computing sebagai sistem penyimpanan data. Selain itu, penelitian ini juga

    bertujuan membandingkan efisiensi menggunakan cloud computing dengan

    computer server.

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 IP Address

    Internet Protocol (IP) merupakan sistem pengalamatan di network yang

    direpresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan

    antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari

    0.0.0.1 hingga 255.255.255.255

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 6 Universitas Internasional Batam

    IP address dibagi menjadi lima kelas , A sampai E. IP address yang

    dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas lainnya dipakai

    untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP address ke

    seluruh dunia. IP address kelas A diberikan kepada suatu jaringan yang berukuran

    sangat besar, yang pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta host. Pada kelas

    ini terdapat 8 identitas jaringan. Byte pertama adalah 0 sampai 127 (Setiawan,

    2008).

    Macam-macam kelas IP address disesuaikan dengan kebutuhan jumlah

    komputer di dalam sebuah jaringan. Kelas IP address dibagi menjadi 5 kelas

    yaitu:

    Tabel 2. 1 Kelas IP

    Kelas

    Alamat IP

    Oktet

    pertama

    (Desimal)

    Oktet

    pertama

    (Biner)

    Digunakan oleh

    Kelas

    A

    1-127

    0xxx

    xxxx

    Alamat unicast untuk jaringan

    skala besar

    Kelas

    B

    128–191

    10xx

    xxxx

    Alamat unicast untuk jaringan

    skala menengah hingga skala besar

    Kelas

    C

    192-223

    110x

    xxxx

    Alamat unicast untuk jaringan

    skala kecil

    Kelas 224-239 1110

    Alamat multicast (bukan alamat

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 7 Universitas Internasional Batam

    D xxxx unicast)

    Kelas

    E

    240-255

    1111

    xxxx

    Digunakan untuk penelitian oleh

    IETF (Internet Engineering Task

    Force). Bukan alamat Unicast

    1. Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar dan memiliki banyak

    host. Pada kelas ini hanya terdapat 8 identitas jaringan.

    2. Kelas B digunakan untuk jaringan yang menengah sampai dengan jaringan

    yang besar. Di kelas ini terdapat 16 identitas jaringan.

    Gambar 2. 1 IP Address Kelas A

    Gambar 2. 2 IP Address Kelas B

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 8 Universitas Internasional Batam

    3. Kelas C digunakan untuk jaringan pada yang kecil. Kelas ini banyak

    dipakai pada perusahaan yang menggunakan jaringan komputer. Di kelas

    ini terdapat 24 identitas jaringan.

    4. Kelas D digunakan untuk multicasting yaitu untuk dapat mengirimkan data

    kepada beberapa penerima sekaligus atau sebuah group. Kelas ini terdapat

    24 identitas jaringan.

    5. Kelas E digunakan hanya untuk kepentingan penelitian oleh IETF

    (Internet Engineering Task Force).

    IP address terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network (net ID) dan

    bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari

    network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam

    suatu network. Seluruh host yang terhubung dalam suatu jaringan yang sama

    memiliki net ID yang sama. IP address pada bagian paling awal adalah net ID.

    Subnetting adalah teknik pengaturan jaringan yang bertujuan untuk

    mengefisiensikan pengelolaan dan penggunaan IP address dalam sebuah jaringan.

    Subnetting dilakukan agar membedakan IP address serta membatasi jumlah

    komputer di dalam jaringan komputer (Setiawan, 2008).

    Contoh cara menghitung subnetting kelas C:

    Internet Protocol Address 192.168.10.0 memiliki alamat network dan

    subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.

    Selain dari itu merupakan host (Setiawan, 2008).

    Gambar 2. 2 IP Address Kelas D

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 9 Universitas Internasional Batam

    Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6

    Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host

    Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32

    32 + 32 = 64

    64 + 32 = 96

    96 + 32 = 128

    128 + 32 = 160

    160 + 32 = 192

    192 + 32 = 224

    224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang

    valid adalah 32, 64, 96,128,160,129,224

    Tabel 2. 2 Subnetting IPTabel

    Subnet Host Pertama Host Terakhir

    Alamar Broad

    cast

    192.168.10.32 192.168.10.33 192.168.10.62 192.168.10.63

    192.168.10.64 192.168.10.65 192.168.10.94 192.168.10.95

    192.168.10.96 192.168.10.97

    192.168.10.12

    6

    192.168.10.127

    192.168.10.12

    8

    192.168.10.12

    9

    192.168.10.15

    8

    192.168.10.159

    192.168.10.16

    0

    192.168.10.16

    1

    192.168.10.19

    0

    192.168.10.192

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 10 Universitas Internasional Batam

    192.168.10.19

    2

    192.168.10.19

    3

    192.168.10.22

    2

    192.168.10.223

    Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet,

    contoh: kolom pertama subnet 192.168.10.32 mempunyai host pertama

    192.168.10.33, host terakhir 192.168.10.62 dan alamat broadcast di

    192.168.10.63 (Setiawan, 2008).

    Berdasarkan sifat dan fungsinya, alamat IP dalam sebuah jaringan

    komputer dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu IP Publik, IP Privat, IP Statik, IP

    Dinamis (Arifin, 2011).

    1. IP Publik merupakan alamat IP yang dikenal di internet, alamat IP ini telah

    di tetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network ID yang telah

    dijamin unik (tidak mungkin ada yang sama).

    2. IP Privat merupakan alamat yang hanya di kenal pada jaringan lokal.

    Alamat ini digunakan untuk host-host didalam sebuah jaringan yang tidak

    membutuhkan akses langsung ke internet.

    3. IP Statik merupakan alamat IP yang diberikan/ditentukan secara manaual

    (diisikan) oleh administrator/pengguna komputer atau peralatan lain yang

    menggunakan protokol TCP/IP.

    IP Dinamis merupakan alamat IP yang diberikan secara otomatis oleh sistem dari

    sebuah server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) setiap kali

    komputer di hidupkan. IP dinamis biasanya diterapkan pada jaringan dengan

    jumlah host yang banyak, sehingga memudahkan administrator jaringan dalam

    menerapkan alamat IP pada masing-masing host

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 11 Universitas Internasional Batam

    2.2.2 Denial of Services (DOS)

    Menurut Singh dan S. N. Panda (2015) DDOS Attack adalah upaya yang

    berbahaya untuk membuat sumber daya (server atau sumber daya jaringan) tidak

    tersedia untuk user, biasanya dengan menghalangi atau mengganggu layanan dari

    host ke internet. Sedangkan menurut “Denial of Service (DoS) attack”

    merupakan sebuah usaha (dalam bentuk serangan) untuk melumpuhkan

    sistem yang dijadikan target sehingga sistem tersebut tidak dapat

    menyediakan servis-servisnya (denial of service) atau tingkat servis

    menurun dengan drastis. Cara untuk melumpuhkan dapat bermacam-

    macam dan akibatnyapun dapat beragam. Sistem yang diserang dapat

    menjadi “bengong” (hang, crash), tidak berfungsi, atau turun kinerjanya

    (beban CPU tinggi). (Rahardjo, 1998, 1999)

    Berikut kjhf :

    1. Land Attack. Merupakan serangan kepada sistem dengan menggunakan

    program yang bernama “land”. Program land menyerang server yang

    dituju dengan mengirimkan packet palsu yang seolah-olah berasal

    dari server yang dituju. Dengan kata lain, source dan destination

    dari packet dibuat seakan akan berasal dari server yang dituju.

    Akibatnya server yang diserang menjadi bingung. (Rahardjo, 1998,

    1999)

    2. Program latierra merupakan “perbaikan” dari program land,

    dimana port yang digunakan berubah-ubah sehingga menyulitkan

    bagi pengamanan. (Rahardjo, 1998, 1999)

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 12 Universitas Internasional Batam

    3. Ping-o-death sebetulnya adalah eksploitasi program ping dengan

    memberikan packet yang ukurannya besar ke sistem yang dituju.

    Program ping umum terdapat di berbagai operating system,

    meskipun umumnya program ping tersebut mengirimkan packet

    dengan ukuran kecil (tertentu) dan tidak memiliki fasilitas.

    (Rahardjo, 1998, 1999)

    2.2.3 Firewall

    Firewall merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik

    terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk

    melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau

    semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan

    luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. (Sujito, Mukhamad Fatkhur Roji,

    2010)

    Menurut Sujito dan Mukhamad Fatkur Roji, karakteristik sebuah firewall

    adalah sebagai berikut :

    1. Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar, harus melewati firewall.

    Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik

    semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak

    sekali bentuk jaringan yang memungkinkan agar konfigurasi ini terwujud.

    2. Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan

    hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada

    konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat

    dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 13 Universitas Internasional Batam

    3. Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/

    kelemahan. Hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan

    dengan sistem yang relatif aman.

    2.2.4 Cloud

    Cloud yang dalam bahasa inggris berarti awan. Menurut Fajrin (2012)

    cloud computing merupakan suatu paradigma di mana informasi secara permanen

    tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer

    pengguna (klien) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,

    notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. Dengan kata lain,

    dengan menggunakan cloud computing bisa mengakses fasilitas komputer secara

    bersama-sama dimana saja dan kapan saja memelalui Internet.

    Cloud sudah menjadi trend di dalam dunia IT. Banyak manfaat yang bisa

    dapatkan perusahaan dengan menggunakan cloud antara lain, (Moedjiono, 2012) :

    1. Mengurangi biaya implementasi dan pemeliharaan.

    2. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja global.

    3. Infrastruktur yang lentur/fleksibel dan jangkauan yang luas.

    4. Kecepatan waktu ke pasar.

    5. Transformasi bagian IT (fokus pada inovasi versus pemeliharaan dan

    implementasi).

    6. Wacana penghijauan/perampingan pusat data.

    7. Meningkatkan ketersediaan aplikasi kelas bisnis berkualitas tinggi

    sampai dengan kecil-menengah.

    Ada lima karakteristik dari cloud (Fajrin, 2012), sebagai berikut :

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 14 Universitas Internasional Batam

    1. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan

    tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan

    menggunakan, sebuah portal web dan manajemen antarmuka. Pengadaan

    dan perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara

    otomatis pada penyedia.

    2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan

    diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan

    berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).

    3. Resource pooling. Penyatuan sumber daya komputasi yang dimiliki

    penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model

    multipenyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda,

    ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan

    konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak

    memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumber daya

    yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di

    tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau

    datacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan,

    memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.

    4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan.

    5. Measured Service. Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan

    mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan

    kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai

    dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan, bandwidth,

    dan account pengguna aktif). Penggunaan sumber daya dapat dipantau,

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 15 Universitas Internasional Batam

    dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi

    penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan.

    Ada tiga jenis layanan cloud, sebagai berikut :

    1. Infrastructure as a service (Iaas) adalah sebuah layanan yang

    menyewakan sumber daya teknologi informasi dasar yang meliputi media

    penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas

    jaringan dan lain-lain (Ibrahim, 2012). Layanan ini diberikan dengan cara

    menyediakan komponen-komponen berupa server, hardware, dan jaringan

    yang dibutuhkan dengan harga tertentu. Pengguna cloud computing dapat

    melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur

    tersebut (Fajrin, 2012).

    2. Platform as a service adalah (Paas) adalah layanan dari komputasi awan

    yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk

    mengembangkan sebuah aplikasi yang hanya dapat berjalan di atas

    platform tersebut. Umumnya alat untuk development disediakan dalam

    bentuk web aplikasi (Ibrahim, 2012). Paas ini biasanya menyediakan

    system software dan software pendukung yang diperlukan untuk

    membangun aplikasi yang akan dipasang pada server tersebut sesuai

    kebutuhan organisasi/instansi. Organisasi/instansi kemudian membangun

    aplikasi yang dibutuhkan pada platform ini dan menggunakannya. Analogi

    yang dapat digunakan untuk menggambarkan layanan ini adalah seperti

    menyewa rumah lengkap dengan isinya sehingga pengguna dapat langsung

    menggunakan rumah tersebut.

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 16 Universitas Internasional Batam

    Software as a service (SaaS) adalah layanan dari komputasi awan di mana

    pengguna dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah

    disediakan oleh cloud provider, model aplikasi ini memanfaatkan web-

    based interface yang diakses melalui web browser (Ibrahim, 2012).

    Layanan yang diberikan dengan menyediakan software maupun aplikasi

    yang dapat diakses pelanggan via internet. Penyedia layanan cloud

    computing berinteraksi dengan pengguna dan pelanggan melalui sebuah

    front-end panel.

    (Fajrin, 2012) Model penyebaran dari cloud ada empat, yaitu :

    1. Private cloud. Infrastruktur awan yang semata-mata dioperasikan bagi

    suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga

    dan mungkin ada pada on premis atau off premis. Keuntungan

    menggunakan private cloud adalah menghemat Bandwidth internet ketika

    layanan itu hanya diakses dari jaringan internal. Proses bisnis tidak

    tergantung dengan koneksi internet. Akan tetapi tetap saja tergantung

    dengan koneksi jaringan local (intranet). Kerugian dari private cloud

    adalah investasi yang cukup besar, karena harus menyiapkan

    infrastrukturnya sendiri. Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin

    layanan berjalan dengan baik.

    2. Community cloud. Infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh

    beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi

    concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan

    pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 17 Universitas Internasional Batam

    ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis. Salah satu contoh

    dari Community cloud adalah openCirrus, Cirrus, yang dibentuk oleh HP,

    Intel, Yahoo, dan lainnya.

    3. Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau

    kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual

    layanan awan. Mekanisme public cloud adalah sebuah utilitas berbasis

    bayar ataupun gratis yang disesuaikan dengan penggunaan. Resources dari

    cloud ini dihosting di tempat penyedia layanan, mulai dari aplikasi hingga

    media penyimpanan atau storage. Kerugian dari public cloud adalah

    sangat tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang kita

    pakai. Jika koneksi internet mati, maka tidak ada layanan yang dapat

    diakses. Untuk itu, perlu dipikirkan secara matang infrastruktur

    internetnya. Contoh dari public cloud berbayar yang populer adalah

    Amazon AWS, Rackspace Cloud Suite, dan Microsoft’s Azure Service

    Platform. Adapun contoh Public cloud yang gratis adalah GoogleMail,

    Facebook, Twitter, Live Mail.

    Hybrid cloud. Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih

    awan (swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas unik namun

    terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang

    menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for

    loadbalancing between clouds). Keuntungan dari Hybrid cloud adalah

    keamanan data terjamin karena data dapat dikelola sendiri. Lebih leluasa

    untuk memilih nama proses bisnis yang harus tetap berjalan di private

    cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 18 Universitas Internasional Batam

    dengan tetap menjamin integrasi dari keduanya. Sedangakan kerugian dari

    Hybrid cloud adalah untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi anatara

    public cloud dan private cloud, infrastruktur internet harus dipikirkan

    secara matang

    (Moedjiono, 2010) Beberapa ciri khas cloud computing adalah :

    1. Multitenancy (shared resources). Berdasarkan model bisnis dimana

    sumber daya dibagi pakai bersama (beberapa pengguna memakai sumber

    daya yang sama) ditingkat jaringan, tingkat pengguna, dan tingkat aplikasi.

    2. scalability. Walaupun organisasi mungkin mempunyai ratusan atau ribuan

    sistem, cloud computing memberikan kemampuan sampai puluhan juta

    sistem, di samping kemampuan skala besar dalam memanfaatkan pita

    lebar dan tempat penyimpanan data.

    3. Elasticity. Pengguna dapat secara cepat meningkatkan dan menurunkan

    sumber daya komputasi yang diperlukan, serta melepaskan sumber daya

    untuk penggunaan lainnya kalau tidak diperlukan lagi.

    4. Pay-as-you-go. Pengguna hanya membayar sumber daya yang

    sesungguhnya dipakai dan hanya pada waktu mereka membutuhkan.

    Self-provisioning of resources. Sumber daya yang dipunyai oleh pengguna

    sendiri, seperti sistem-sistem tambahan (kemampuan pengolahan,

    software, tempat penyimpanan data) dan jaringan.

    (Moedjiono, 2010) Beberapa keuntungan dari cloud computing adalah:

    1. Mengurangi biaya implementasi dan pemeliharaan.

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 19 Universitas Internasional Batam

    2. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja global.

    3. Infrastruktur yang lentur/fleksibel dan jangkauan yang luas.

    4. Kecepatan waktu ke pasar.

    5. Transformasi bagian IT (fokus pada inovasi versus pemeliharaan dan

    implementasi).

    6. Wacana penghijauan/perampingan pusat data.

    Meningkatkan ketersediaan aplikasi kelas bisnis berkualitas tinggi sampai

    dengan kecil-menengah.

    2.2.5 OwnCloud

    Menurut situs resmi owncloud (owncloud.org) adalah paket perangkat

    lunak yang menyediakan layanan untuk membangun cloud storage server Private

    maupun public. Menurut Athailah (2012) OwnCloud server merupakan gabungan

    pemanfaatan teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan

    berbasis internet yang mempumyai fungsi untuk menjalankan program atau

    aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama,

    tetapi semua yang terkoneksi melalui internet menggunakan cloud computing

    Owncloud juga menyediakan platform untuk dengan mudah melihat dan

    sinkronasi kontak, calender bookmark di semua perangkat dan terdapat plugin

    sebagai aplikasi tambahan untuk layanan owncloud. Owncloud dirilis pada bulan

    juni oleh pengembang KDE Frank Karlitschek untuk menciptakan software

    alternatif komersial untuk membangun layanan cloud berbasis storage.

    OwnCloud memiliki beberapa fitur diantaranya :

    1. Dapat mengakses data atau folder yang dilakukan melalui perangkat

    mobile, desktop atau browser dimanapun user berada

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 20 Universitas Internasional Batam

    2. Dapat mensinkronisasi data sehingga data.

    3. Dapat berbagi data dengan user atau group yang lain dan memberikan

    mereka hak akses untuk mengedit atau share kembali data tersebut.

    4. Dapat mengembalikan data atau restore data yang tidak sengaja terhapus

    Dewi Nurhayati, Perancangan dan Implementasi Cloud Storage Menggunakan Owncloud di PT. Persero Batam, 2016 UIB Repository(c)2016