TR TIA (Transient Ischemic Attack)

22
TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK Arya

description

gede widiarse

Transcript of TR TIA (Transient Ischemic Attack)

TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK

TRANSIENT ISCHEMIC ATTACKAryaDefinisiSuatu defisit neurologis secara tiba-tiba dan defisit tersebut berlangsung hanya sementara.Episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan oleh iskemik fokal di otak atau retina.< 24 jamGejala klinis WanitaInsiden TIA : kulit hitam > kulit putihEtiologiArteriosklerosis pada A.carotis atau pada A.vertebralisEmboli, trombus pada ventrikel, dan pembentukan trombus akibat atrial fibrilasi (statis)Stenosis yg disebabkan hipertensi

Faktor ResikoDapat dimodifikasiTidak dapat dimodisikasiHipertensiDiabetes MelitusObesitasPenyakit jantung & AritmiaMerokokAlcoholism

Jenis kelaminUsiaGenetikRasStress

PatofisiologiTrombusEmboliGangguan suplai aliran darah ke otakDefisit neurologisMekanisme kompensasiTIAMekanisme kolateral dan Vasodilatasi lokalHemiparesis sesaatAmnesia sesaatGejalaUMUM :Onsetnya tiba dan tanpa peringatan (pemulihan cepat, sering dalam beberapa menit)Mati rasa mendadak, kelemahan pada wajah, lengan atau kaki (terutama pada 1 sisi tubuh)Tiba-tiba kesulitan melihat pada satu/kedua mataKebingungan mendadak, kesuitan berbicara/memahamiMendadak kesulitan berjalan, pusimh, kehilangan keseimbangan/koordinasiMendadak sakit kepala parah tanpa diketahui penyebabnyaContLOKASIGEJALADaerah KarotisHemiparesis kontralateral, Parestesia, Amaurosis fugaxArteri VertebrobasilerVertigo, Ataksia, Diplopia (penglihatan ganda), Disatria, Gg. motorik, Mati rasa perioral dan parestesia, dan Kelemahan sensorikDiagnosisImagingAHA/ASA merekomendasikan pem. neroimaging dalam 24 jam pertama setelah onset.

AnamnesisPemeriksaan FisikPem. NeurologisPem. TDLaboratoriumKadar glukosa darahLevel elektrolit serumPDLRapid plasma reagen testingPem.CSFScreening obat pada urin

Pem. PenunjangPem. Bising nadi dan denyut nadi leherMenilai keadaan besar & perbedaan antara denyut nadi karotis kiri dan kananBising nadi pada TIA gg. Pembuluh nadi utama yg ke otakPem. FunduskopiTIA akibat proses tromboembolik pada sistem karotis seringkali terjadi gg visus homolateral yg menyertai gejala neurologik fokal kontralateralPem. Termografi Fasialpenderita dengan oklusi karotis atau insufisiensi karotis peredaran darah yang ke wajah ipsilateral termasuk sirkulasi ke kulit, terutama daerah orbita. Keadaan ini mengakibatkan berkurangnya derajat penguapan panas (heat emission), dengan cepat dapat dideteksi dengan infra red thermogram

ContPem. Ultrasonografi KarotisGambaran sistem karotis pada daerah leher dapat diproyeksikan pada suatu layar. Demikian pula bila suatu stenosis atau oklusi dapat dideteksi dengan alat iniPem. Transkranial Doppler (TCD)Dapat menilai blood flow yang bersifat dinamisDapat diketahui/diperkirakan kelainan hemodinamik aliran darah otak berupa terdapatnya penyubatan, aneurisme, atau malformasi

PenatalaksanaanTindakan Awal :Pertahankan posisi kepala pada bidang lunak yang datar. Posisi ini telah terbukti dapat meningkatkan perfusi otak hingga 20%, dibandingkan dengan posisi menekuk ke atas 30oPertahankan euvolemi dan keseimbangan elektrolitOptimalisasi perfusi jaringan dengan mencegah terjadinya hipoksia. Pemberian oksigen telah terbukti memiliki hubungan dengan peningkatan perbaikan sel-sel sarafPenatalaksanaanAntihipertensi:AHA/ASA merekomendasikan hanya pasien dengan tekanan darah > 220/120 mmHg yang diberikan terapi antihipertensiPasien yang dalam 24 jam berada dalam keadaan stabil saat terkena TIA/stroke, merupakan suatu indikasi dalam pemberian anti hipertensi

Antiplatelet :Aspirin adalah regimen yang paling banyak telah dipelajari dan diterima sebagai obat antiplateletObat ini dapat menurunkan resiko rekurensi stroke hingga 15%Dosis aspirin yang berkisar antara 25 mg 2 kali sehari hingga 325 mg 4 kali sehari telah menunjukan manfaat dalam pencegahan stroke pasca TIAPenatalaksanaanAntiplatelet lain dan kombinasinya :Ticlodipin : antagonis reseptor adenosin difosfat pada platelet yang menunjukan hasil yang sama dibandingkan dengan aspirin dalam mencegah terjadinya kejadian vaskuler pasca stroke --- memiliki resiko terjadinya discariasis hematologiClopidogrel : secara kimiawi memiliki struktur yang mirip dengan ticlodipin dan bekerja dengan menghambat agregasi platelet. --- memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan penggunaan TiclodipinDapat digunakan pada pasien intoleransi aspirinKombinasi clopidogrel dan aspirin tidak memberikan manfaat tambahanPenatalaksanaanPengobatan awal pada pasien TIAAspirin 300 mg, kemudian dilanjutkan 75 mgGunakan clopidogrel hanya apabila pasien memiliki intoleransi aspirin dan dispepsia beratNasehati pasien untuk tidak mengemudi selama 1 bulanPertimbangkan pemeriksaan ulang apabila TIA terjadi lebih dari sekali dalam 7 hari, fluktuasi gejala, dan sakit kepala yang signifikan.

PenatalaksanaanPengobatan lanjutanSimvastatin 20mg 40mg jika kadar kolesterol total > 3,5Penurunan tekanan darah dengan diuretik thiazid dan penghambat ACE jika tekanan darah meningkat terutama pada pasien usia muda, dengan diabetes, atau gagal ginjal.Dipyridamole MR 200mg 2 kali sehari (stop setelah 2 tahun).

PenatalaksanaanPengendalian faktor resiko :Setelah mendapatkan penyebab TIA, hipertensi sebaiknya diobati, dan pertahankan tekanan darah < 140/90 mmHg. Pada pasien dengan diabetes < 130/85 mmHgModifikasi gaya hidupKadar gula darah puasa yang disarankan adalah