BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustakarepository.ump.ac.id/6248/3/BAB II_DENI RACHMAT...
-
Upload
dinhkhuong -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustakarepository.ump.ac.id/6248/3/BAB II_DENI RACHMAT...
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Pintu adalah sebuah elemen yang penting pada sebuah rumah, maka dari itu
pintu memiliki peran sebagai sebuah penghubung dan pemisah antara ruangan
yang ada di dalam rumah, selain itu juga sebagai penghubung antara kondisi yang
ada di dalam rumah dengan kondisi di luar rumah. Mengenai penelitian yang
sudah ada sebelumnya oleh Dani Eko Kristianto (2008). Perancangan sistem
keamanan rumah menggunakan sensor Passive Infra Red dan sensor suhu LM35
berbasis mikrokontroler AT89S51. Sistem ini dapat mendeteksi adanya pencurian
dan kebakaran serta menyalakan dan mematikan lampu rumah secara otomatis.
Apabila rumah dalam keadaan bahaya maka sistem akan menyalakan buzzer atau
pompa air jika terjadi kebakaran.
Linggar Wardhana (2005) dalam penelitiannya telah merancang sebuah kunci
pintu digital dengan sistem keamanan berbasis SMS menggunakan ATmega8535,
Pada sistem ini terdapat 3 buah sensor untuk keamanan yaitu berupa sensor
ultrasonik untuk pendeteksi adanya penyusup, smoke detector untuk pendeteksi
adanya kebakaran dan sensor TGS2610 untuk pendeteksi adanya kebocoran gas
LPG. Tanda bahaya dari tiap jenis sensor akan mengirimkan SMS yang unik ke
handphone user.
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
Pranedya Pratama (2011) dengan perancangan perangkat sistem pengendalian
keamanan pintu rumah berbasis pesan singkat (SMS) menggunakan
mikrokontroler atmega8535. Yaitu Ketika tamu tak di undang membuka pintu
tanpa kunci yang telah di lengkapi sistem atau mencongkel pintu secara paksa,
maka Mikrokontroler akan mengirim pesan kepada kita atau bila diperlukan
kepada tetangga dan kepolisian terdekat. Dan kita juga bisa menghidupkan alarm
bila ingin menanggulangi pencurian dengan cepat. Alat ini dilengkapi dengan
sensor magnetic yang terpasang di daun pintu dan menggunakan handphone
Siemens C35.
Agung Setiawan (2008) dalam penelitannya merancang pembuatan perangkat
lunak sistem keamanan rumah via SMS berbasis mikrokontroler AVR
ATmega8535 dengan bahasa pemrograman C dan PDU. Sistem ini menggunakan
2 buah sensor yang berfungsi sebagai sensor gerak dan 1 buah relay yang
terhubung dengan sebuah alarm. Sistem pemrosesan data menggunakan IC
Mikrokontroler ATMega8535 yang diprogram dengan bahasa C melalui compiler
program CodeVisionAVR. Sistem terhubung dengan handphone Siemens SL45
yang berfungsi sebagai server. Data diinterfacekan ke handphone secara serial.
Berdasarkan penelitian terdahulu yaitu merujuk pada penelitian Pranedya
Pratama pada tahun 2011 (perancangan perangkat sistem pengendalian keamanan
pintu rumah berbasis pesan singkat (SMS) menggunakan mikrokontroler
ATMega8535) untuk sistemnya. Pada pembuatan tugas akhir ini memiliki
kelebihan dimana sistem dilengkapi dengan sensor PIR untuk mendeteksi adanya
gerakan radiasi infa red dari luar. Kemudian kamera DVR untuk sistem
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
perekaman dan hasil perekaman akan tersimpan di memori mikroSD. Fungsi dari
kamera tersebut untuk merekam keadaan yang terjadi di pintu rumah tersebut.
2.2 Short Message Service (SMS)
SMS adalah fasilitas yang dimiliki oleh jaringan mobile yang memungkinkan
pelanggan untuk mengirimkan dan menerima pesan-pesan singkat sepanjang 160
karakter. SMS ditangani oleh jaringan melalui suatu pusat layanan atau SMS
Service Center (SMS SC) yang berfungsi untuk menyimpan dan meneruskan
pesan dari sisi pengirim ke sisi penerima. Format SMS yang dipakai oleh
produsen MS ( Mobile Station ) adalah Protocol Deskription Unit ( PDU ).
Format PDU akan mengubah septet-septet kode ASCII ( 7 bit ) menjadi bentuk
byte PDU ( 8 bit ) pada saat pengiriman data dan akan diubah kembali menjadi
kode ASCII pada saat diterima oleh SMS.
2.2.1 Sistem Kerja SMS
Di balik tampilan menu Messages pada sebuah ponsel sebenarnya adalah AT
Command 2x yang bertugas mengirim/menerima data ke dan dari SMS-Centre.
AT Command tiap-tiap SMS device bisa berbeda-beda, tapi pada dasarnya sama.
Perintah-perintah AT Command biasanya disediakan oleh vendor alat komunikasi
yang kita beli. Jika tidak ada, kita dapat men-download-nya dari Internet.
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
2.2.2 AT Command untuk komunikasi dengan SMS-Centre
Pada Ponsel GSM terdapat fasilitas pengaksesan data melalui koneksi serial
atau dengan antar muka infra merah. Untuk mengakses data ini diperlukan urutan
instruksi pada antarmuka Ponsel. ETSI (European Telecommunication Standards
Institute) menstandarkan instruksi tersebut dalam spesifikasi teknik GSM pada
dokumen GSM 07.07 dan GSM 07.05, dimana setiap Ponsel harus mengacu pada
instruksi ini. Seperti pada pedoman instruksi antar muka pada modem, instruksi
Ponsel diawali dengan karakter AT dan diakhiri dengan enter atau 0Dh. Perintah
yang diterima akan direspon dengan diterimanya data „OK‟ atau „ERROR‟.
Instruksi yang diterima oleh ponsel dan sedang diproses akan terinterupsi oleh
instruksi lain yang datang, sehingga untuk itu setiap pengiriman instruksi harus
menunggu datangnya respon dari Ponsel baru dikirim lagi instruksi berikutnya.
AT Command berasal dari kata attention command. Attention berarti
peringatan atau perhatian, command berarti perintah atau instruksi. Maksudnya
ialah perintah atau instruksi yang dikenakan pada modem. AT Command adalah
perintah-perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Dengan
AT Command dapat diketahui vendor dari Handphone yang digunakan, kekuatan
sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM Card, megirim pesan, mendeteksi
pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM Card
dan masih banyak lagi.
Beberapa perintah AT Command yang digunakan untuk keperluan SMS
(pengiriman, penerimaan) adalah sebagai berikut :
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
• AT+CMGS
Perintah AT Command ini digunakan untuk mengirimkan SMS. Format yang
digunakan adalah “AT+CMGS = <length> <CR> <PDU is given>”. Apabila
pengiriman sukses dilakukan, format respon yang diterima adalah “+CMGS :
<mr>”, dengan “<mr>” adalah message reference dari SMSC. Sedangkan jika
pengiriman gagal dilakukan, respon yang diterima adalah “+CMS error”.
• AT+CMGR
Perintah ini digunakan untuk membaca sebuah SMS pada indeks tertentu.
Format yang digunakan adalah “AT+CMGR = <index>”. Apabila perintah ini
berhasil diesekusi, format respon yang diterima adalah “+CMGR:
<stat>,,<length><CR><LF><pdu>”. “<stat>” berarti status, parameter status
pesan adalah sebagai berikut :
0 : pesan yang diterima dan belum dibaca, merupakan parameter standar.
1 : pesan yang diterima dan sudah dibaca.
2 : pesan tersimpan pada memory SMS yang tidak terkirim.
3 : pesan tersimpan pada memory SMS yang berhasil dikirimkan.
4 : semua pesan pada memory SMS.
• AT+CMGD
Perintah ini digunakan menghapus sebuah SMS pada memory SMS. Format
yang digunakan adalah “AT=CMGD=<index>”, respon yang diterima adalah
“OK/ERROR/+CMS ERROR ”
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
• AT+CMGL
Perintah ini digunakan untuk membaca daftar SMS sesuai parameter tertentu.
Format yang digunakan adalah “AT+CMGL [=<stat>]”. parameter status pesan
adalah sebagai berikut :
0 : pesan yang diterima dan belum dibaca, merupakan parameter standar.
1 : pesan yang diterima dan sudah dibaca.
2 : pesan tersimpan pada memory SMS yang tidak terkirim.
3 : pesan tersimpan pada memory SMS yang berhasil dikirimkan.
4 : semua pesan pada memory SMS.
AT Command untuk SMS, biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh
unit-unit PDU. Data yang mengalir ke/dari SMS-Centre harus berbentuk PDU.
PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU
terdiri atas beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Centre berbeda
dengan SMS yang diterima dari SMS-Centre.
2.3 Mikrokontroler
2.3.1 Pendahuluan
Perkembangan teknologi telah mendorong dengan pesat kemajuan
perkembangan dunia elektronika khususnya dunia mikroelektronika. Dengan
adanya penemuan silikon maka bidang ini telah memberikan sumbangan yang
amat berharga bagi perkembangan teknologi modern. Dengan perkembangan
terakhir yaitu generasi AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) maka para
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
desainer sistem elektronika telah diberikan suatu teknologi yang memiliki
kapabilitas yang amat maju namun dengan biaya ekonomis yang cukup minimal.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit di mana semua instruksi
dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi
dalam 1 (satu) siklus clock. Dibandingkan dengan instruksi ASM51 yang
membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja ini terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda, yang satu RISC
sedangkan yang lain CISC. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4
kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan
AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah
memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang
digunakan, mereka hampir sama. Dalam implementasi ini maka dipergunakan
salah satu AVR produk Atmel yaitu ATmega8535 sebagai jantung pengolahan
data digitalnya.
2.3.2 Fitur ATMega8535
Berikut ini adalah fitur – fitur yang dimiliki oleh ATMega8535:
a. 130 macam intruksi, yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
b. 32 x 8-bit register serba guna.
c. Kecepatan mencapai 16MIPS dengan clock 16 MHz.
d. 8 Kbyte Flas Memori, yang memiliki fasilitas In-System Programing.
e. 512 Byte internal EEPROM.
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
f. 512 Byte SRAM
g. Programming Lock, fasilitas untuk mengamankan kode program.
h. 2 buah timer / counter 8-bit dan 1 buah timer / counter 16-bit.
i. 4 channel output PWM
j. 8 chanel ADC 10-bit.
k. Serial USART.
l. Master / Slave SPI serial interface.
m. Serial TWI atau 12c.
n. On-Chip Analog Comparator.
Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATMega8535
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
2.3.3 Arsitektur ATMega8535
Gambar 2.2 Arsitektur ATMega8535
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki arsitektur Harvad, yaitu memisahkan
memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat
memaksimalkan unjuk kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori
program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi
dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil (pre-fetched) dari memori
program.konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi
dalam setiap satu siklus clock.
32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada
Arithmetic Logic Unit (ALU) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari
register serba guna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada
mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data.
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X (gabungan R26 dan
R27), register Y (gabungan R28 dan R29), dan register Z (gabungan R30 dan
R31).
2.3.4 USART ATmega8535
Universal Synchronous and Asynchronous Serial Receiver and Transmitter
(USART) juga merupakan salah satu mode komunikasi serial yang dimiliki oleh
ATmega8535. USART merupakan komunikasi yang memiliki flesibilitas tinggi,
yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler
maupun dengan modul – modul eksternal termasuk PC yang memiiki fitur UART.
USART memungkinkan transmisi data baik synchronous maupun
asynchronous sehingga dengan demikian USART pasti kompetibel dengan
UART. Pada ATmega8535, secara umum pengaturan mode komunikasi baik
synchronous maupun asynchronous adalah sama. Perbedaannya hanyalah terletak
pada sumber clock saja. Jika pada mode asynchronous masing – masing
peripheral memiliki sumber clock sendiri maka pada mode synchronous hanya
ada satu sumber clock yang digunakan secara bersama – sama.
2.3.5 Software Pendukung Mikrokontroler
Penggunaan mikrokontroler ATmega8535 membutuhkan software pendukung.
Software-software pendukung ini berfungsi antara lain untuk teks editor dalam
penulisan baris-baris perintah, untuk melakukan proses bahasa program c yang
mengubah program sumber bahasa program c menjadi program objek maupun
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
hexa, dan untuk men-download hexa hasil bahasa program c program sumber
bahasa program c ke flash memori Atmega8535.
CodeVisionAVR merupakan salah satu software compiler yang khusus
digunakan untuk mikrokontroler keluarga AVR. Berikut langkah-langkah
penggunaan software CodeVisionAVR.
1. Tampilan ketika pertama kali membuka program.
Gambar 2.3 IDE CodeVisionAVR
2. Selanjutnya pilih menu "File -> New" maka akan tampil seperti jendela
dibawah :
Gambar 2.4 Membuat project baru
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
3. Pilih "Project" lalu "OK" selanjutnya akan muncul jendela konfirmasi
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.5 Memilih untuk menggunakan CodeWizardAVR
4. Pilih "Yes" lalu akan muncul CodeWizardAVR yang dimana disini
merupakan pengaturan awal program seperti apa yang akan dibuat yang
nantinya akan digenerate menjadi script program bahasa C mikrokontroler
Gambar 2.6 CodeWizardAVR pada tab Chip
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
5. Seperti Jendela untuk pengaturan Chip mikrokontroler dan frekuensi kristal
yang dipakai.
Gambar 2.7 Seting Port
6. Pengaturan PORT I/O untuk dijadikan sebagai keluaran atau masukan serta
pengaturan lainnya tergantung program apa yang akan dibuat.
Gambar 2.8 Menyimpan seting
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
7. Setelah semuanya pengaturan beres silahkan pilih "File -> Generate, Save
and Exit" untuk menyimpan tiga file program utama Project
Gambar 2.9 Menyimpan file pertama
Pertama File script program dalam bahasa C dengan Extention ".C"
Gambar 2.10 Menyimpan file kedua
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
Kemudian File Project CodeVision AVR itu sendiri dengan Extention ".prj"
Gambar 2.11 Menyimpan file ketiga
Dan yang terakhir File CodeWizardAVR berupa file pengaturan tadi dengan
Extention ".cwp".
8. Setelah file sudah tersimpan maka mulai membuat program atau logika
menggunakan bahasa C.
Gambar 2.12 Melakukan kompilasi
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
Untuk mengompile program tekan "Ctrl + F9" maka akan muncul jendela
pemberitahuan bahwa program yang dibuat telah dicompile dan siap untuk
dimasukkan ke dalam chip mirokontroler seperti gambar dibawah:
Gambar 2.13 Informasi hasil kompilasi.
2.4 Dasar Teori Bahasa C
Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin
Richards ada tahun 1967, Bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson
yang kemudian mengembangkan bahasa yang disebut dengan B pada tahun 1970,
Perkembangan selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C oleh Dennis Ritchie
sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang adalah
AT&T Bell Laboratories), Bahasa C pertama kali digunakan pada komputer
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
Digital Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan sistem operasi
UNIX.
Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Sistem operasi, kompiler
C dan seluruh program aplikasi UNIX yang esensial ditulis dalam bahasa C.
Kepopuleran bahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat untuk
komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut menjadi standar, ANSI
(American National Standards Institute) membentuk suatu komite (ANSI
committee X3J11) ada tahun 1983 yang kemudian menetapkan standar ANSI
untuk bahasa C. Standar ANSI ini didasarkan kepada standar UNIX yang
diperluas.
2.4.1 Struktur Penulisan Program C
Program C ada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi. Sebuah
program minimal mengandung sebuah fungsi. Fungsi pertama yang harus ada
dalam program C dan sudah ditentukan namanya adalah main(). Setiap fungsi
terdiri atas satu atau beberapa pernyataan, yang secara keseluruhan dimaksudkan
untuk melaksanakan tugas khusus. Bagian pernyataan fungsi (sering disebut tubuh
fungsi) diawali dengan tanda kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan tanda
kurung kurawal tutup ( }). Di antara kurung kurawal itu dapat dituliskan
statemen-statemen program C. Namun pada kenyataannya, suatu fungsi bisa saja
tidak mengandung pernyataan sama sekali. Walaupun fungsi tidak memiliki
pernyataan, kurung kurawal haruslah tetap ada. Sebab kurung kurawal
mengisyaratkan awal dan akhir definisi fungsi.
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
2.4.2 Struktur Program C
Untuk dapat memahami bagaimana suatu program ditulis, maka struktur dari
program harus dimengerti terlebih dahulu. Tiap bahasa komputer mempunyai
struktur program yang berbeda. Jika struktur dari program tidak diketahui, maka
akan sulit bagi pemula untuk memulai menulis suatu program dengan bahasa yang
bersangkutan.
Struktur dari program C terdiri dari koleksi satu atau lebih fungsi-fungsi.
Fungsi pertama yang harus ada di program C sudah ditentukan namanya, yaitu
bernama main(). Suatu fungsi di dalam program C dibuka dengan kurung
kurawal buka “{” dan ditutup dengan kurung kurawal tutup “}”. Di antara
kurung kurawal dapat dituliskan statemen-statemen program C dan pada setiap
statemen diakhiri dengan tanda titik koma “;”.
2.4.3 Pengenalan Fungsi-Fungsi Dasar
a. Fungsi main()
Fungsi main() harus pada program, sebab fungsi inilah yang menjadi titik awal
dan titik akhir eksekusi program. Tanda { di awal fungsi menyatakan awal tubuh
fungsi dan sekaligus awal eksekusi program, sedangkan tanda } di akhir fungsi
merupakan akhir tubuh fungsi dan sekaligus adalah akhir eksekusi program. Jika
program terdiri atas lebih dari satu fungsi, fungsi main() biasa ditempatkan pada
posisi yang paling atas dalam pendefinisian fungsi. Tujuannya untuk memudahkan
pencarian terhadap program utama bagi pemrogram.
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
b. Fungsi printf().
Fungsi printf() merupakan fungsi yang umum dipakai untuk menampilkan
suatu keluaran pada layar peraga. Untuk menampilkan tulisan “Selamat belajar”
bahasa C misalnya, pernyataan yang diperlukan berupa:
printf("Selamat belajar bahasa C");
Pernyataan di atas berupa memanggilan fungsi printf() dengan argumen atau
parameter berupa string. Dalam C suatu konstanta string ditulis dengan diawali
dan diakhiri tanda etik ganda ("). Perlu juga diketahui pernyataan dalam C selalu
diakhiri dengan tanda titik koma (;). Tanda titik koma diakai sebagai tanda
pemberhentian sebuah pernyataan dan bukanlah sebagai pemisah antara dua
pernyataan. Tanda \ ada string yang dilewatkan sebagai argumen printf()
mempunyai makna yang khusus. Tanda ini bisa digunakan untuk menyatakan
karakter khusus seperti karakter baris baru ataupun karakter backslash (miring
kiri). Jadi karakter seperti \n sebenarnya menyatakan sebuah karakter. Contoh
karakter yang ditulis dengan diawali tanda \ adalah:
\ " menyatakan karakter petik-ganda
\ \ menyatakan karakter backslash
\ t menyatakan karakter tab
Dalam bentuk yang lebih umum, format printf()
printf("string kontrol", daftar argumen);
Dengan string kontrol dapat berupa satu atau sejumlah karakter yang akan
ditampilkan ataupun berupa penentu format yang akan mengatur penampilan
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
dari argumen yang terletak pada daftar argumen. Mengenai penentu format di
antaranya berupa:
%d untuk menampilkan bilangan bulat (integer)
%f untuk menampilkan bilangan titik-mengambang (pecahan)
%c untuk menampilkan sebuah karakter
%s untuk menampilkan sebuah string
2.4.4 Pengenalan Praprosesor #include
#include merupakan salah satu jenis pengarah praprosesor (preprocessor
directive), Pengarah praprosesor ini dipakai untuk membaca file yang di
antaranya berisi deklarasi fungsi dan definisi konstanta. Beberapa file judul
disediakan dalam C, file-file ini mempunyai ciri yaitu namanya diakhiri dengan
ekstensi .h. Misalnya pada program #include <stdio.h> menyatakan pada
kompiler agar membaca file bernama stdio.h saat pelaksanaan kompilasi.
Bentuk pertama (#include <namafile>) mengisyaratkan bahwa pencarian file
dilakukan pada direktori khusus, yaitu direktori file include. Sedangkan bentuk
kedua (#include "namafile") menyatakan bahwa pencarian file dilakukan pertama
kali pada direktori aktif tempat program sumber dan seandainya tidak ditemukan
pencarian akan dilanjutkan pada direktori lainnya yang sesuai dengan perintah
pada sistem operasi.
Kebanyakan program melibatkan file stdio.h (file-judul I/O standard, yang
disediakan dalam C). Program yang melibatkan file ini yaitu program yang
menggunakan pustaka I/O (input-output) standar seperti printf().
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
2.4.5 Komentar dalam Program
Untuk keperluan dokumentasi dengan maksud agar program mudah
dipahami , biasanya pada program disertakan komentar atau keterangan
mengenai program dalam bahasa C, suatu komentar ditulis dengan diawali tanda
/* dan diakhiri dengan tanda */.
2.5 RS-232
Standard RS-232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association dan
Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Nama lengkapnya
adalah EIA/TIA-232 Interface Between Data Terminal Equipment and Data
Circuit-Terminating Equipment Employing Serial Binary Data Interchange.
Standard ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data Terminal
Equipment – DTE) dengan alat-alat pelengkap komputer (Data Circuit
Termianating Equipment – DCE).
2.5.1 Karakteristik Listrik RS-232
Karakteristik sinyal yang diatur meliputi level tegangan sinyal, kecuraman
perubahan tegangan (Slew Rate) dari level teganagn „0‟ menjadi „1‟ dan
sebaliknya, serta impedansi dari saluran yang dipakai.
Dalam standard RS-232, untuk sinyal data, tegangan antara +3 sampai +15
Volt pada input Line Receiver dianggap sebagai level tegangan „0‟, dan tegangan
antara -3 sampai -15 Volt dianggap sebgagai level tegangan „1‟. Untuk sinyal
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
kontrol tegangan antara +3 sampai +15 Volt direpresentasikan sebagai „ON‟ dan
tegangan antara -3 sampai -15 Volt direpresentasikan sebagai „OFF‟.
Agar output Line Driver bisa dihubungkan dengan baik, tegangan output Line
Driver berkisar antara +5 sampai +15 Volt untuk menyatakan level tegangan „0‟,
dan berkisar -5 sampai -15 Volt untuk menyatakan level tegangan „1‟. Beda
tegangan sebesar 2 Volt ini disebut sebagai noise margin dari RS-232.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan „cross talk‟ antara kabel
saluran sinyal RS-232, kecuraman perubahan tegangan sinyal dibatasi tidak boleh
lebih dari 30 Volt/mikro-detik. (Makin besar kecuraman sinyal, makin besar pula
kemungkinan terjadi „cross talk‟). Di samping itu ditentukan pula kecepatan
transmisi data serial tidak boleh lebih besar dari 20 KiloBit/Detik.
Impedansi saluran dibatasi antara 3 Kilo-Ohm sampai 7 Kilo-Ohm, dalam
standard RS-232 yag pertama ditentukan pula panjang kabel tidak boleh lebih dari
15 meter (50 feet), tapi ketentuan ini sudah di-revisi pada standard RS-232 versi
„D‟.
Dalam ketentuan baru tidak lagi ditentukan panjang kabel maksimum, tapi
ditentukan nilai kapasitan dari kabel tidak boleh lebih dari 2500pF sehingga
dengan menggunakan kabel kualitas baik bisa dicapai jarak yang lebih dari 50
feet.
2.5.2 Menghubungkan TTL ke RS-232
IC digital, termasuk mikrokontroler umumnya bekerja pada level tegangan
TTL, yang dibuat atas dasar tegangan catu daya +5 Volt. Rangkaian input TTL
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
menganggap tegangan kurang dari 0,8 Volt sebagai level tegangan „0‟ dan
tegangan lebih dari 2,0 volt dianggap sebagai level tegangan „1‟. Level tegangan
ini sering dikatakan sebagai level tegangan TTL.
Untuk menjamin output bisa diumpankan ke input dengan baik, tegangan
output TTL saat level „0‟ dijamin lebih rendah dari 0,4 Volt atau 0,4 lebih rendah
dari tegangan yang dituntut oleh input TTL. Sedangkan tegangan output TTL
pada saat level „1‟ dijamin lebih tinggi dari 2,4 Volt atau 0,4 Volt lebih tinggi dari
tegangan yang dituntut oleh input TTL.
Hampir semua komponen digital bekerja pada level tegangan TTL, dengan
demikian dalam membentuk saluran RS-232 diperlukan pengubahan level
tegangan timbal balik antara TTL-RS232. IC MAX232 yang berisikan 2 buah
RS232 line Driver dan 2 buah RS232 Line Receiver dan di dalam IC tersebut
dilengkapi pula dengan pengganda tegangan DC,sehingga meskipun catu daya
untuk IC MAX232 hanya +5 Volt, tapi sanggup melayani level tegangan RS232
antara -10 Volt sampai +10 Volt.
2.5.3 Konektor dan Kegunaan Sinyal RS-232
Selain mendeskripsikan level tegangan seperti yang dibahas di atas, standard
RS-232 menentukan pula konektor dan kegunaan sinyal yang dipakai pertukaran
informasi antara DTE dan DCE. Jika dikelompokkan menurut kategorinya,
menjadi sinyal data, kendali, timimg dan ground. Semuanya terdapat 24 jenis
sinyal tapi yang umum dipakai hanyalah 9 jenis sinyal. Konektor yang dipakai
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
untuk sinyal yang lengkap, dipakai konektor DB25, sedangkan konektor DB9
hanya bisa dipakai untuk 9 sinyal yang umum dipakai.
2.6 Modem Wavecom Fastreak M1306B
Wavecom M1306B adalah GSM/GPRS modem yang siap digunakan sebagai
modem untuk suara, data, fax dan SMS. Kelas ini juga mendukung 10 tingkatan
kecepatan transfer data. Wavecom M1306B dengan mudah dikendalikan dengan
menggunakan perintah AT untuk semua jenis operasi karena mendukung fasilitas
koneksi RS232. Dapat dengan cepat terhubung ke port serial komputer destop
atau notebook. Casing logam Wavecom M1306B menjadi solusi yang tepat untuk
aplikasi berat seperti telemetri atau Wireless Local Loop (PLN Metering dan
telephon Umum. Ukurannya sangat kecil memudahkan dalam peltakkan di
berbagai macam area, indoor mapun outdoor.
Gambar 2.14 Modem Wavecom Fastreak M1306B
2.7 LCD
LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632. M1632 merupakan modul
LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul ini
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan
LCD. Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai
pengendali LCD ini mempunyai CGROM (Character Generator Read Only
Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan
DDRAM (Display Data Random Access Memory).
2.8 Sensor PIR
Gambar 2.15 Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya
sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi
sinar infra merah dari luar.
Sensor ini digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR.
Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi
ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati
sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka
sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan
waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan
pada sensor.
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014
2.9 Kamera DVR Mobil
DVR (Digital Video Recorder) adalah sistem yang digunakan oleh kamera
CCTV untuk merekam semua gambar yang dikirim oleh kamera dalam sistem ini
banyak fitur yang bisa kita manfaatkan untuk pelengkap keamanan, salah satunya
adalah merekam semua kejadian dan hasil rekaman ini yang biasa digunakan di
dalam peradilan untuk membuktikan suatu kejadian dalam sebuah sistem kamera,
jumlah dan kualitas rekaman akan ditentukan oleh DVR tersebut.
Gambar 2.16 Kamera Mobil
2.10 Alarm
Alarm adalah komponen elektronik yang dapat mengeluarkan bunyi. Alarm
ini umumnya sebagai tanda peringatan atau media informasi. Alarm yang
digunakan adalah plezzoelektric dengan kata lain buzzer.
Gambar 2.17 Buzzer
Pengendali Pintu Rumah…, Deni Rachmat Rois, Fakultas Teknik UMP, 2014