BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf ·...

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003 dalam Beti) adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya. Notoadmojo (2010) mengatakan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga. b. Tingkat pengetahuan Tingkat pengetahuan meurut Notoadmojo (2007) dibedakan menjadi 6 domain kognitif yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari 5 Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003 dalam

Beti) adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses

pembelajaran. Proses pembelajaran ini dipengaruhi berbagai faktor dari

dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang

tersedia serta keadaan sosial budaya.

Notoadmojo (2010) mengatakan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui mata dan

telinga.

b. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan meurut Notoadmojo (2007) dibedakan menjadi

6 domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah

dipelajari

5

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

6

2) Memahami (comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjalankan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi suatu materi

tersebut secara benar.

4) Analisa (Analisys)

Analisa diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih

dalam suatu struktur tersebut dan kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis diartikan sebagai suatu kemampuan meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu objek keseluruhan

yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evalusi diartikan sebagai kemampuan melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi/objek/penelitian itu didasarkan

pada suatu cerita yang ditentukan sendiri atau menggunakan

cerita-cerita yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

7

a) Pendidikan

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah

menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Sebaliknya pendidikanyang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang akan

diperkenalkan.

b) Informasi

Seorang yang mempunyai informasi lebih banyak akn mempunyai

pengetahuan yang lebih banyak pula.

c) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan yang meliputi sikap, kebiasaan dan kepercayaan

d) Pengalaman

Merupakan suatu cara untuk mempeoleh kebenaran pengetahuan,

baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut

dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila

berhasil maka orang akan menggunakan cara terdebut dan bila gagal

tidak akan mengulangi cara itu.

e) Sosial ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup

tergantung dengan hasil pendapatan.

f) Umur

Menurut Nursalam & Pariani (2008) dalam Sulistyowati (2012), usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

8

berulang tahun. Semaki cukup umur, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalm berfikir dan bekerja.

Segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa

dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan

sebagian dari pengalaman dan kematangan jiwa. Menurut Saifudin

(2002) dalam Sulistyowati (2012) ada faktor resiko yang mendukung

tingginya angka kematian ibu yaitu “4Terlalu” telalu muda (<20 tahun),

terlalu tua (>35 tahun), terlalu banyak anak dan terlalu sering hamil.

d. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan

yang diukur (Notoatmodjo, 2003 dalam Fredianto, 2005).

2. Kehamilan

a. Pengertian kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine

mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

(Khumaira, 2012). Kehamilan menurut Prawirohardjo (2009) didefinisikan

sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma,yang

menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu rangkaian

kejadian yang mengelilinginya. Periode antepartum/kehamilan menurut

Asrinah (2010) adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari

pertama haid terakhir (HPHT) sampai dimulainya persalinan.

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

9

Dari pengertian diatas, kehamilan adalah janin yang sedang tumbuh

dan berkembang didalam rahim wanita sampai permulaan persalinan

yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT)

b. Tanda kehamilan

Tanda kehamilan menurut Asrinah (2010) meliputi tanda pasti

kehamilan, tanda tidak pasti hamil, dan tanda kemungkinan hamil.

1) Tanda pasti kehamilan

a) Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6

minggu sesudah pembuahan

b) Denyut jantung janin ketika usia 10-20 minggu, dapat didengar

dengan stetoscop leanec, alat dopler atau dilihat dengan

ultrasonografi.

c) Terasa gerak janin dalam rahim. Pada primigravida dirasakan

ketika kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan multigravida 16

minggu. Teraba bagian-bagian janin

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin

c. Faktor risiko pada ibu hamil

Menurut Meilani (2009) ada beberapa faktor risiko pada ibu hamil.

Faktor risiko ibu hamil meliputi :

1) Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

2) Anak lebih dari 4

3) Jarak persalinan terakhir dengan yang kehamilan yang sekarang

kurang dari 2 tahun

4) Tinggi badan kurang dari 145 cm

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

10

5) Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari

23.5 cm

6) Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau

panggul

7) Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum

kehamilan ini

8) Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain tuberculosis,

kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin (diabetes

militus, sistemik lupus eritematosus dll), tumor dan keganasan

9) Riwayat kehamilan buruk : Keguguran berulang, kehamilan ektopik

terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan cacat

congenital

10) Riwayat persalinan beresiko : Persalinan dengan seksio sesaria,

ekstraksi vakum/forceps.

11) Riwayat nifas beresiko : perdarahan pasca persalinan, infeksi masa

nifas, psikosis post partum (post partum blues)

12) Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan

riwayat cacat kongenital

d. Keluhan-keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil

Holmes (2011) mengatakan bahwa ibu hamil sering mengalami

ketidak nyamanan seperti sakit pinggang, oedema, sindrom lorong karpal

(Carpal Tunnel Syndrome), mual dan muntah, nyeri ulu hati, konstipasi,

varises, pigmentasi kulit, Striae gravidarum, gatal-gatal, inkontinensis

urine, perdarahan hidung, thrush (kandidiasis vagina), sakit kepala,

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

11

pingsan, sakit pada payudara, kelelahan, perubahan sensasi

pengecapan, insomnia, kram tungkai.

3. Hiperemesis Gravidarum

a. Pengertian

Hiperemesis Gravidarum menurut Nugroho (2012) adalah muntah

yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, muntah begitu hebat

dimana segala apa yang dimakan dimuntahkan sehingga mempengaruhi

keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,

dehidrasi, dan terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit seperti

appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut

Manuaba (2008) adalah mual atau muntah yang berlebihan sehingga

menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat

membahayakan hidup ibu hamil. Hiperemesis Gravidarum menurut

Morgan (2009) adalah mual dan muntah yang menetap selama

kehamilan yang mengganggu asupan cairan dan nutrisi yang biasanya

terjadi sebelum 20 minggu kehamilan yang menyebabkan penurunan

berat badan dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

Dari pengertian diatas Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan

muntah berlebihan yang menetap terjadi pada kehamilan sebelum 20

minggu, mengganggu aktifitas sehari-hari yang menyebabkan

ketidakseimbangan cairan dan penurunan berat badan hingga dapat

membahayakan hidup ibu hamil.

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

12

b. Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab Hipermesis Gravidarum belum di ketahui secara pasti.

Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga

tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada

otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan

vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.

Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan menurut

Tresnawati (2012) adalah sebagai berikut:

1. Faktor predisposisi:

a) Primigravida

b) Overdistensi rahim: hidramnion, kehmilan ganda, estrogen dan

HCG tinggi, mola hidatidosa

2. Faktor organik

a) Masuknya villy khorialis dalam sirkulasi maternal

b) Perubahan metabolik akibat hamil

c) Resistensi yang menurun dari pihak ibu

d) Alergi

3. Faktor psikologis

a) Rumah tangga yang retak

b) Hamil yang tidak diinginkan

c) Takut terhadap kehamilan dan persalinan

d) Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu

e) Kehilangan pekerjaan

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

13

c. Tanda dan gejala Hiperemesis Gravidarum

Tanda dan gejala Hiperemesis Gravidarum menurut Varney (2007)

meliputi : Muntah hebat, Nafsu makan buruk, Asupan makan buruk,

Penurunan berat badan, Dehidrasi, Ketidakseimbangan elektrolit, Respon

berlebihan terhadap masalah psikososial yang mendasar, Muntah yang

tidak dapat diatasi dengan tindakan untuk mengatasi morning sickness,

Asidosis yang disebabkan kelaparan, Alkalosis akibat hilangnya asam

hidroklorida yang keluar bersamaan muntahan, Hipokalemia

d. Tingkatan Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum menurut Khumaira (2012) dapat dibagi

kedalam 3 tingkatan:

1. Tingkatan I

a) Muntah terus menerus sehingga menimbulkan:

(a) Dehidrasi: turgor kulit turun

(b) Nafsu makan berkurang

(c) Berat badan turun

(d) Mata cekung dan lidah kering

b) Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi

regurgitasi ke esophagus

c) Nadi meningkat dan tekanan darah turun

d) Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit

e) Tampak lemah dan lemas

2. Tingkatan II

a) Dehidrasi semakin meningkat akibatnya:

(a) Turgor kulit makin turun

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

14

(b) Lidah kering dan kotor

(c) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris

b) Kardiovaskuler

(a) Frekuensi nadi semakin cepat lebih dari 100kali/menit

(b) Nadi kecil karena volume darah turun

(c) Suhu badan meningkat

(d) Tekanan darah turun

c) Liver

Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikhterus

d) Ginjal

Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang

menyebabkan:

(a) Oliguria

(b) Anuria

(c) Terdapat timbunan benda keton aseton

Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan, karena

mempunyai aroma yang khas dan dapat pula di temukan

dalam kencing.

e) Kadang-kadang muntah bercampur darah akibat rupture

esophagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom Mallory

weiss.

3. Tingkatan III

a) Keadaan umum lebih parah

b) Muntah berhenti

c) Kesadaran menurun dan somnolen atau koma

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

15

d) Nadi kecil dan cepat

e) Suhu badan meningkat

f) Tekanan darah menurun

g) Ikhterus semakin meningkat

h) Terdapat timbunan aseton yang semakin meningkat dengan bau

yang semakin tajam

i) Gangguan mental

j) Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

e. Patofisiologis

Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum masih belum jelas (Melter,

2000; Neill & Nelson, 2003; Edelman, 2004 dalam Runiari 2010); namum

peningkatan kadar progesteron, estrogen, dan Hormon Chorionic

Gonadotropin (HCG) dapat menjadi faktor terjadinya mual dan muntah.

Peningkatan hormon menyebabkan otot polos pada system

gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas lambung

menurun dan pengosongan lambung melambat. Refluks esophagus,

penurunan motilitas lambung dan penurunan sekresi asam hidroklorid

juga berkontribusi terhadap terjadinya mual dan muntah. Hal ini

diperberat dengan adanya penyebab lain berkaitan dengan faktor

psikologis, spiritual, lingkungan dan sosiokultural.

Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi pada hamil muda, bila

terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan

elektrolit disertai alkalosis hipokloremik, dapat mengakibatkan cadangan

karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Oksidasi

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

16

lemak yang tidak sempurna menyebabkan ketosis dengan tertimbunnya

asam aseto-asetik, asam hidroksi butirik, dan aseton dalam darah.

Kekurangan intake dan kehilangan cairan karena muntah

menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma

berkurang. Natrium dan klorida dalam darah namun dalam urine turun,

selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga

menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang. Kekurangan kalium

sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya, ekskresi lewat ginjal

berakibat frekuensi muntah bertambah banyak, sehingga dapat merusak

hati dan terjadilah “lingkungan setan” yang sulit dipatahkan.

Keadaan dehidrasi dan intake yang kurang mengakibatkan

penurunan berat badan yang terjadi bervariasi tergantung durasi dan

beratny penyakit. Pencernaan serta absorpsi karbohidrat dan nutrisi lain

yang tidak adekuat mengakibatkan tubuh membakar lemak untuk

mempertahankan panas dan energi tubuh. Jika tidak ada karbohidrat

maka lemak digunakan untuk menghasilkan energi, akibatnya beberapa

hasil pembakaran dari metabolisme lemak terdapat dalam darah dan

urine (terdapat atau kelebihan keton dalam urine)

Perubahan yang terjadi berhubungan dengan malnutrisi dan dehidrasi

yang menyebabkan terdapatnya nonprotein nitrogen, asam urat, urea,

dan penurunan klorida dalam darah. Kekurangan vitamin B1, B6, dan

B12 mengakibatkan terjadinya neuropati perifer dan anemia, pada kasus

berat kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan terjadinya wernicke

enchepalopati (Manuaba, 2001; Kuscu & koyancu, 2002; Neill 7 Nelson,

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

17

2003 dalan Runiari 2010) dan dapat timbul sekunder akibat defisiensi

tiamin.

f. Penatalaksanan Hiperemesis Gravidarum

Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum menurut Khumira (2012)

meliputi obat-obatan, isolasi, terpai psikologik, cairan parenteral dan

menghentikan kehamilan adalah sebagai berikut :

a. Obat-obatan

1. Vitamin : vitamin B1 dan B6 atau B-kompleks

2. Anti emetik (pada keadaan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride

atau khlorpromasin

3. Anti histamine : Dramamin, avomin

4. Sedativa : Phenobarbital

Penanganan Hiperemesis Gravidarum yang lebih berat perlu di

kelola di rumah sakit.

b. Isolasi

1. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah

dan peredaran udara yang baik

2. Catat cairan yang keluar dan masuk

3. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar

penderita sampai muntah berhenti dan penderita mau makan

4. Tidak diberikan makanan/minuman selama 24 jam

Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan

berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

18

c. Terapi psikologik

1. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan

2. Hilangkan rasa takut karena kehamilan

3. Kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik

d. Cairan parenteral

1. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan

glukose 5% dalam cairan fisiologis (2-3 liter/hari)

2. Dapat ditambah kalium,dan vitamin (vitamin B kompleks. Vitamin

C)

3. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara

intravena

4. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum

membaik dapat diberikan minum dan lambat laun makanan yang

tidak cair.

e. Menghentikan kehamilan

Bila pengobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga

timbul ikhterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan

retina, pertimbangkan untuk abortus terapeutik.

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/1561/3/Hestina Fathul Janah BAB II.pdf · 2017-04-13 · appendicitis, pielititis dan sebagainya. Hiperemesis Gravidarum menurut ... Dari

19

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Notoadmojdo (2010), Manuaba (2010), Holmes (2011),

dan Setiawan (2011)

Penyebab hiperemesis

gravidarum

Pengetahuan ibu hamil trimester I

Kehamilan

Pengertian kehamilan Tanda dan gejala kehamilan Faktor risiko pada kehamilan Perubahan-perubahan fisiologis

kehamilan Keluhan-keluhan yang sering terjadi

pada ibu hamil

Hiperemesis gravidarum

Pengertian Tanda dan gejala Tingkatan tingkatan Penatalaksanaan

Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

Umur Pekerjaan Pendidikan Sumber informasi

Analisis Pengetahuan Ibu..., Hestina Fathul Janah, Kebidanan DIII UMP, 2013