RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri...

86
i RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI DENGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: Tri Miftakhul Janah NIM 11112213 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri...

Page 1: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

i

RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN

SPIRITUAL SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI

DENGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM

DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Tri Miftakhul Janah

NIM 11112213

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Page 2: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

ii

Page 3: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

iii

Page 4: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

iv

Page 5: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Menjalankan perintah Allah, menjauhi segala larangan-Nya, dan ridho

terhadap ketetapan-Nya

(Syaikh Abdul Qadir Al Jailani)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Suamiku Nur Arifin tercinta, yang selalu memberiku motivasi dalam

menjalani kehidupan ini dengan penuh kasih sayang, yang selalu

membimbing dan mengarahkanku dengan penuh kesabaran

Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

menghiburku di sepanjang waktu

Orang tuaku yang telah membesarkan dan mendidikku serta selalu

mendoakanku di setiap langkahku untuk kesuksesanku

Mertuaku yang selalu mendoakanku

Kakak-kakakku, keponakanku dan segenap keluargaku yang selalu

mendukungku

Sahabat-sahabatku seperjuangan yang selalu memberiku semangat

dalam menimba ilmu

Page 6: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

vi

KATA PENGANTAR

بسم ميحرلا نمحرلا هللا

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan Hidayah-Nya. Sholawat serta salam penulis

sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Sehingga

penyusunan skripsi yang mengambil judul “Konsep Pendidikan Spiritual

Syaikh Abdul Qadir al Jailani” dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak

bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material maupun spiritual.

Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam

4. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag selaku dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Bapak Drs. Ahmad Sulthoni,M.Pd selaku dosen pembimbing akademik

6. Bapak / Ibu dosen beserta karyawan IAIN Salatiga

7. Bapak dan Ibu tercinta

Page 7: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

vii

8. Dan seluruh teman yang membantu dalam penulisan skripsi ini

Page 8: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

viii

ABSTRAK

Miftakhul janah, Tri. 2016. 11112213. Konsep Pendidikan Spiritual Syaikh

Abdul Qadir al Jailani. Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

Kata kunci: Konsep Pendidikan Spiritual, Konsep Pendidikan di Indonesia

dan Syaikh Abdul Qadir al Jailani

Penulisan skripsi ini sebuah upaya untuk mengupas lebih dalam

tentang sosok waliyullah yang sangat terkenal, yakni Syaikh Abdul Qadir al

Jailani. Penulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari

permasalahan: 1. Bagaimana biografi syaikh Abdul Qadir al Jailani? 2.

Bagaimana konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul Qadir al Jailani? 3.

Bagaimana relevansi antara konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul

Qadir al Jailani terhadap Pendidikan Islam di Indonesia?

Data penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyan tersebut

penulis peroleh dari membaca buku-buku, artikel, kitab karya Syaikh Abdul

Qadir al Jailani, dan mencari di internet hal-hal yang berkaitan dengan

Syaikh Abdul Qadir al Jailani. Sehingga dapat dipastikan bahwa penelitian

ini termasuk penelitian library research.

Hasil dari penelitian dalam skripsi ini dapat diketahui bahwa Syaikh

Abdul Qadir Al Jailani adalah seseorang yang sangat terkenal kekeramatan

spiritualnya pada masa itu. Sehingga beliau diberi gelar Shulthanul Auliya‟,

sebuah gelar yang sangat mulia karena menjadi rajanya para wali. Adapun

konsep pendidikan spiritualnya yaitu konsep tauhid (kitab al fath ar rabbani

wal faidhu rahmani), konsep akhlaq atau adab (kitab al ghunyyah li thalib

thariqi al haq azza wa jalla), konsep thariqat (kitab sirr al asar), konsep

muamalah (kitab al ghunyah li thalibi thariqi al haq azza wa jalla). Relevansi

antara konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul Qadir Al Jaiani terhadap

konsep pendidikan Islam di Indonesia dapat ditemukan bahwa konsep

tauhid pada zaman Syaikh sangat ditekankan dalam mewujudkan

pembelajaran yang sempurna. Dan kini konsep tauhid juga digunakan

dalam konsep pendidikan Islam di Indonesia dalam mewujudkan

pembelajaran yang ideal.

Jadi, Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai waliyullah yang sangat

terkenal di masanya itu, dalam mengelola madrasahnya beliau sangat

menekankan konsep ketauhidan menjadi dasar sebuah proses pembelajaran

yang diampunya. Sehingga mampu, menciptakan generasi yang berakhlaq

mulia berdasarkan dengan spiritual. Sangatlah relevan dengan konsep

pendidikan di Indonesia yang juga menekankan konsep tauhid sebagai dasar

dalam proses pembelajaran yang islami.

Page 9: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

E. Penegasan Istilah .................................................................................. 6

F. Metode Penelitian .................................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 10

BAB II BIOGRAFI SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI ............... 11

A. Riwayat Hidup Syaikh Abdul Qadir al Jailani .................................. 11

B. Guru-guru Syaikh Abdul Qadir al Jailani ......................................... 16

C. Murid-murid Syaikh Abdul Qadir al Jailani ..................................... 18

D. Karya-karya Syaikh Abdul Qadir al Jailani ...................................... 19

Page 10: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

x

BAB III KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL SYAIKH ABDUL

QADIR AL JAILANI ................................................................................. 23

A. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Tafsir al Jailani dan kitab

Jalaaul khathir ....................................................................................... 23

B. Konsep Pendidikan Spiritual Al Fath al Rabbani wal Faidhu al Rahmani

............................................................................................................. 27

C. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Futuh al Ghoib .............. 38

D. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Al Ghunnyah li Thalibi

Thariqi al Haq „Azza wa Jalla ............................................................... 41

E. Konsep Pendidikan Spiritual dalam kitab Sirr al Asrar.................... 45

F. Klasifikasi Konsep Pendidikan Spiritual Syaikh Abdul Qadir Al Jailani 57

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 58

A. Konsep Pendidikan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani .......................... 58

B. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia ............................................... 59

C. Relevansi antara Konsep Pendidikan Spiritual Syaikh Abdul Qadir

al Jailani terhadap Pendidikan Islam di Indonesia ........................... 65

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 66

A. Kesimpulan ............................................................................................ 66

B. Saran ...................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 74

Page 11: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran II : Lembar Konsultasi

Lampiran III : Daftar Nilai SKK

Page 12: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya segala sesuatu di alam semesta ini, dari

segi teknologi ataupun kecanggihan lainnya. Manusia memikirkan hal

dunia atau bisa dikatakan dengan hubbudunya, yang dapat diartikan

sebagai orang yang terlalu senang dengan dunia atau orang yang terlalu

cinta dengan dunia. Sehingga fikiran mereka terfokus untuk selalu bekerja,

bekerja dan bekerja. Padahal ada sosok sufi pada zaman dahulu yang

sangat terkenal akan kezuhudannya, terkenal akan kewira‟ianya. Wira‟i

yang dapat diartikan orang yang berhati-hati dalam urusan dunia. Beliau

ini sangatlah tidak tertarik dengan dunia sedikitpun, sehingga beliau dapat

menggapai ma‟rifat cinta kepada Allah.

Dengan pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui

seseorang Sulthanul Auliya‟ (Rajanya para wali) yakni Syeikh Abdul

Qadir al Jailani. Baliau ini adalah seorang sufi yang sangat terkenal. Beliau

juga pendiri sebuah thariqat yang diberi nama thariqat qodiriyah. Menurut

penulis, jika mengetahui cara beribadah seseorang yang sudah sangat

berhati-hati dalam hidup di dunia ini, maka makhluk di dunia akan berfikir

bagaimana cara dekat dengan Allah dengan meneladani orang-orang

mulia yang terdahulu. Karena, jaman modern seperti sekarang ini jika kita

tidak membuka mata hati untuk mengikuti ajaran-ajaran umat terdahulu

yang sudah pasti dijamin keselamatannya mungkin kekacauan di dunia ini

semakin merajalela. Sekarang sudah menjadi jaman kemrosotan etika,

Page 13: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

2

moral, dan segala yang berhubungan dengan ilmu. Manusia di dunia ini

diciptakan tidak hanya untuk memikirkan dirinya sendiri saja, akan tetapi

juga harus memikirkan yang lain juga. Apalagi sudah tertera dalam al-

qur‟an surah at tahrim: 6, yang berbunyi:

يا أيها الزين آمنىا قىا أنفسكم وأهليكم ناسا وقىدها الناس والحجاسة عليها مالئكة

ما أمشهم ويف لىو ما ي مشوو الال ذاد ي ىو اا

Allah berfirman: ”Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah

dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahab bakarnya adalah

manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras,

yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”(Depag,

Al Qur‟an Terjemah: 560)

Dan surah anisa:9

وليقىلىا قى سذيذا قىا اا ية ض افا خافىا عليهم فليت وليخش الزين لى تشكىا من خلفهم رس

Allah berfirman: “Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang

yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang

mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab

itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka

berbicara dengan tutur kata yang benar” (Depag, Al Qur‟an Terjemah:

78)

Ayat ini melarang kita meninggalkan orang yang lemah, jika kita

khawatir akan kesejahteraan mereka.Dalam Islam manusia diciptakan

sebagai khalifah di dunia. Maka kita harus selalu belajar untuk taat kepada

Allah dan rasulnya. Setidaknya kita mampu melaksanakan kewajiban

sebagai umat muslim yakni yang berhubungan dengan rukun Islam

kemudian rukun iman serta hubungan antar makhluk.

Dalam buku yang berjudul Jalan Menuju Cinta Ilahi di petik dari

kitab Al Fathur Rabbani Wal Faidhurrahmani karangan Syaikh Abdul

Qadir al Jailani beliau menuliskan nasihat yang berbunyi: Wahai orang

yang sedikit ilmunya, belajarlah, kemudian pisahkan diri dari manusia

Page 14: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

3

(Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2007:16). Maksud dari perkataan beliau

adalah memisahkan hati kita dengan manusia-manusia,walau kita dalam

kebersamaan mereka. Karena menurut beliau secara lahir kita diciptakan

untuk memperbaiki manusia tetapi hati atau batin mereka tetap bersama

Alloh. Sungguh mulia ajaran sufi ini, beliau tidak pernah bakhil, apa yang

beliau terima maka akan diberikan kepada orang lain.

Sangat berbeda sekali dengan pendidikan pada masa sekarang ini

sudah banyak yang terlepas dari peneladanan tokoh yang ada di masa

dahulu. Banyak orang yang pandai tapi untuk dirinya sendiri, tak seperti di

zamannya Syaikh Abdul Qadir. Beliau setelah menerima ilmu dari

gurunya langsung diberikan kepada yang lainnya.

Sehingga pendidikan era modern ini mengalami kemerosotan

moral yang sangat drastis. Dengan berpegang dengan tokoh ulama yang

terdahulu, kemungkinan besar pendidikan di masa sekarang akan lebih

membaik lagi dalam persoalan akhlaq, tauhid, dan muamalah. Maka dari

itu, pemaparan biografi Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dan penelaahan

kitab-kitab karangan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani ini dapat menambah

wawasan sehingga pendidikan di masa sekarang mempunyai dasar islam

yang mendalam dengan meneladani seorang tokoh sufi.

Dari kata-kata mutiara yang indah tersebut sehingga penulis ingin

mengakat judul Konsep Pendidikan Spiritual Syaikh Abdul Qadir al

Jailani.

B. Rumusan Masalah

Page 15: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

4

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas. Maka

perlu adanya rumusan masalah, yang akan dikaji dalam penelitian ini.

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah

1. Bagaimana biografi Syaikh Abdul Qodir al Jailani?

2. Bagaimana konsep pendidikan spiritualnya Syaikh Abdul Qadir

al Jailani?

3. Bagaimana relevansi antara konsep pendidikan spiritual Syaikh

Abdul Qadir al Jailani terhadap pendidikan Islam di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas,

maka tujuan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Biografi Syaikh Abdul Qadir al Jailani.

2. Untuk memahami dan menghayati konsep pendidikan spiritual

Syaikh Abdul Qadir al Jailani.

3. Untuk mengetahui relevansi antara konsep pendidikan spiritual

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani terhadap pendidikan Islam di

Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Segala perbuatan yang dilakukan diharapkan mengandung manfaat

baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Oleh sebab itu, berdasarkan

tujuan penelitian yang dilakukan penulis, maka penelitian ini diharapkan

mempunyai manfaat, sebagai berikut:

Page 16: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

5

1. Manfaat bagi Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Sebagai

bahan dokumentasi bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam,

dan menjadi masukan untuk lembaga agar mempunyai

pandangan yang luas terhadap ilmu ketasawufan.

2. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Sebagai sarana yang bisa dibaca dan bisa menjadi sumber

rujukan untuk memperoleh informasi yang terkait dengn ilmu

ketasawufan para auliya‟illah. Sehinggadapat mengembangkan

ilmu pengetahuan yang sebelumnya sudah ada.

3. Manfaat bagi peneliti

Menambah wawasan keilmuan tentang ketasawufan para

auliya‟, sehingga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

E. Penegasan Istilah

Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dalam skripsi ini, perlu

penulis batasi ruang lingkup istilah yang berkaitan dengan skripsi ini.

Terutama yang berkaitan dengan istilah konsep, pendidikan, spiritual, dan

Syaikh Abdul Qadir al jailani. Yang mana ketiga istilah tersebut akan

sering di gunakan dalam tulisan skripsi ini.

1. Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk

menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang

biasanya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata

(Soedjadi, 2000:14).

Page 17: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

6

2. Pendidikan

Pendidikan dalam UU NO 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa

pendidikan adalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat.

Sedangkan kata pendidikan dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik yang berarti memelihara,

materi latihan mengenai ahlak dan kecerdasan pikiran, sehingga

pendidikan berarti proses mengubah sikap dan tingkah laku seseorang

atau kelompok orang dengan usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan proses, cara, perbuatan, mendidik (W.

J. S. Poerwadaminta,1999:250).

3. Spiritual

Spiritual adalah memiliki arah tujuan, yang secara terus

menerus meningkatkan kebijaksanaan dan kekuatan berkehendak dari

seseorang, mencapai hubungan yang lebih dekat dengan ketuhanan dan

alam semesta, dan menghilangkan ilusi dari gagasan salah yang berasal

dari indra, perasaan, dan pikiran. Spiritualitas memiliki dua proses,

pertama, proses ke atas, yang merupakan tumbuhnya kekuatan internal

yang mengubah hubungan seseorang dengan Tuhan. Kedua, proses ke

Page 18: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

7

bawah yang ditandai dengan peningkatan realitas fisik seseorang

akibat perubahan internal (Hasan, 2006:289-290).

4. Syaikh Abdul Qadir al Jailani

Syaikh Abdul Qadir al Jailani adalah seorang sufi yang sangat

terkenal. Beliau seorang pencetus adanya tariqat, dimana tariqat itu

sendiri adalah jalan untuk menuju Alloh dengan mengamalkan dan

menghayati ajaran yang diterimanya. Biasanya tarekat ini diadakan di

sebuah pondok-pondok kemudian dilaksanakan secara bersama-sama.

Syaikh Abdul Qadir al Jailani ini adalah sosok wali Allah

paling dimuliakan, karena riyadhoh beliau sangatlah kuat dan hanya

mempunyai satu tujuan yaitu menggapai cinta Allah (Asrifin, tt. : 195).

F. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa

metode, diantaranya:

1. Sumber Data

Sumber data yang di peroleh dari buku-buku yang berhubungan

langsung dengan topik pembahasan. Sumber data di bagi

menjadi dua, yaitu

a. Sumber data primer yaitu data yang di ambil dari sumber

utamanya. Di sini penulis cantumkan beberapa sumber

primernya antara lain:

i. Qadir al jailani, Abdul. Tafsir al Jailani juz

1,Pakistan :Maktabah Ma‟rufiyah ,2010

Page 19: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

8

ii. Qadir al Jailani, Abdul. Al-Fath al-Rabbani Wal-

Faidhu al-Rahmani.Kairo:Dar ar-Rayyan,tt

iii. Qadir al Jailani, Abdul. Futuh al Ghoib. Damaskus:

Khuquq at Thiba‟ Mahfudhoh li Nasyir, 1973

iv. Qadir al Jailani, Abdul. Jalaaul Khathir. Damaskus:

Dar Ibnu Qayyim, 1994

b. Sumber data sekunder yaitu sumber data yang di ambil dari

sumber data yang kedua. Yang berfungsi untuk penguat

dari sumber data yang utama. Antara lain:

i. Asrifin, Tokoh-Tokoh Shufi (Surabaya: Karya

Utama)

ii. Syaikh Muhammad Bin Yahya At-Tadafi, Qala‟id

Al- Jawahir, diterjemahkan ke dalam bahasa

indonesia menjadi Syaikh Abdul Qadir Al Jailani:

Mahkota Para Aulia (Jakarta: Prenada,2005)

iii. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, terjemah kitab Al-

Ghunyah Mencari Jalan Kebenaran (Yogyakarta:

Citra Risalah, 2010)

iv. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, Kutipan dari kitab

Al Fathur Rabbani wal Faidhur Rahmani,

diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi

Jalan Menuju Cinta Ilahi, oleh Masrahan Ahmad

(Yogyakarta: Citra Media,2007)

2. Pengumpulan Data

Page 20: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

9

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan data

dengan membaca buku-buku, majalah atau artikel, makalah,

dan mencari di website yang berkaitan dengan pembahasan

tentang Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani kemudian hasil

membaca tersebut diolah menjadi pembahasan yang dapat

mudah dipahami.

3. Analisis data

Melihat dari sumber-sumber yang ada hanyalah berupa buku-

buku maka penulisan skripsi ini termasuk penelitian library

research.

G. Sistematika Penulisan

Guna memperoleh gambaran yang jelas, dan mudah dalam

memahami isi pembahasan dari skripsi ini, maka penulis menyusun

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II Berisi tentang biografi dan sejarah kehidupannya Syaikh

Abdul Qadir al Jailani

BAB III Menguraikan pembahasan tentang konsep spiritualnya

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dari beberapa kitab

BAB IV Menguraikan relevansi antara konsep pendidikan spiritual

Syaikh Abdul Qadir Al Jailanidengan pendidikan Islam di

Indonesia

Page 21: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

10

BAB V Penutup

BAB II

BIOGRAFI SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI

A. Riwayat Hidup Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani lahir pada hari Senin pada bulan

Ramadhan pada tahun 470 H/ 1077 M di Jailan Thabaristan

(Asrifin,tt:193). Nama desa ini kemudian dinisbatkan kepada nama akhir

beliau yakni Al Jilani atau al jili (Muchsin Nur Hadi, 1993:16). Sedangkan

tahun kelahiran beliau yakni pada tahun 470 H ini berdasarkan atas ucapan

beliau kepada putranya (Abdurrazaq) bahwa beliau berusia 18 tahun ketika

memasuki Baghdad dan bertepatan dengan wafatnya At-Tamimi dan

Umari pada tahun 488 H (Syaikh Muhammad bin Yahya At Tadafi,

2005:339).

Syaikh Abdul Qadir Al- Jailani termasuk sayyid, keturunan Nabi

Muhammad SAW atau di Indonesia sering disebut habib. Marga beliau al

Hasani wal-husaini. Maksudnya al hasani adalah nasab dari jalur ayah,

sedangkan al husaini nasab dari jalur ibu. Ayahnya bernama Abu Shalih

Musa “Janki Daust.” (Samsul Ma‟arif, 2014:16-17).

Adapun nasab beliau dari garis keturunan ayah adalah Syaikh

Abdul Qadir Al Jailani bin Musa bin Janki Dusat bin Abi Abdillah bin

Page 22: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

11

Yahya Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdillah al Mahdi

bin Hasan al Mutsanna bin Hasan as Sibthi bin Ali bin Abi Thalib wabni

Fatimah az Zahro al bathul binti Sayyidina Muhammad SAW. (Abu

Muhammad Shalih Mustamir Al Hajaini, tt: 11)

Sedangkan ibunya bernama Ummul Khoir Ummatul Jabbar

Fathimah adalah putri Sayyid Muhammad putra Abdulloh as-Shauma‟i,

putra Abi Jamaluddin as-Sayyid Muhammad, putra al-Iman Sayid

Mahmud bin Thahir, putra al-Imam Abi Atha‟, putra Sayyid Abdullah al-

Iman Sayid Kamaludin Isa, putra Imam Abi Alaudin Muhammad al-

Jawad, putra Ali Rido Imam bi Musa al Qadim, putra Ja‟far Shadiq, putra

Imam Muhammad al Baqir, putra Zaenal Abidin, putra Abi Abdillah al

Husain, putra Ali bin Abi Thalib (Samsul Ma‟arif, 2014:18).

Beliau sejak lahir sudah menunjukkan keistimewaan yang luar

biasa dibandingkan dengan bayi umumnya. Saat beliau lahir yaitu pada

bulan ramadhan, beliau tidak mau menyusu di saat siang hari dan menyusu

pada saat berbuka, bahkan beliau sampai di jadikan pertanda datangnya

bulan Ramadhan (Samsul Ma‟arif, 2014: 21). Ibu beliau Fatimah binti

Syaikh Abdullah Ash- Shaum‟i. Diriwayatkan darinya,” Setelah lahir

anakku Abdul Qadir tidak mau menyusu pada saat bula Ramadhan. Oleh

karena itu, jika orang-orang tidak dapat melihat hilal penentuan bulan

Ramadhan, mereka mendatangiku dan menanyakan hal tersebut padaku.

Jika aku menjawab, “Hari ini anakku tidak menyusu” maka orang-orang

pun mengerti bahwa bulan Ramadhan telah tiba. Bahwa beliau bayi yang

Page 23: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

12

tidak menyusu pada bulan Ramadhan adalah sesuatu yang masyhur di

Jilan.

Diriwayatkan bahwa saat mengandung beliau, usia ibunya 60

tahun. Ada yang menyatakan bahwa tidak ada perempuan hamil pada usia

60 tahun kecuali wanita Quraish dan tidak ada wanita yang dapat hamil

pada usia 50 tahun kecuali wanita Quraish (Syaikh Muhammad bin Yahya

At-Tadafi, 2005: 2).

Beliau tergolong pemuda yang cerdas, pendiam, berbudi pekerti

luhur, penurut nasehat orang tua, dan sering bermenung diri ambil manfaat

nalarnya, cinta akan ilmu pengetahuan dan senang melakukan riyadlah dan

mujahadah melawan hawa nafsu, mencintai faqir miskin, dan gemar

beramar ma‟ruf dengan sesama manusia (Asrifin, tt: 194). Diriwayatkan

bahwa Syaikh Abdul Qadir sedikit bicara dan selalu menjaga apa yang

diucapkannya. Beliau selalu menerima tamu dan tidak pernah keluar dari

madrasahnya kecuali pada hari Jum‟at. Pada hari itu beliau pergi ke masjid

atau kamar kecil di masjid (Syaikh Muhammad bin Yahya At-

Tadafi,2005:11). Beliau sangat mudah meneteskan air mata, rendah hati,

menolong karena Alloh, tidak pernah menolak pengemis, dan masih

banyak lagi. Beliau menjadi pertolongan taufiq Allah sebagai dasar

hidupnya, kekuatan dari Allah sebagai jalannya, ilmunya sebagai

pembersih dosa, taqarrub kepada Allah sebagai penguat maqam

kewalianya, ma‟rifat kepada Allah sebagai bentengnya, firman berupa

perintah Allah menjadi perilakunya, bermesraan dengan Allah sebagai

kawan berbincangnya, lapang dda sebagai kecintaannya, kebenaran

Page 24: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

13

sebagai lambang hidupnya, sifat penyantun sebagai wataknya, dan zikir

kepada Allah sebagai kata-katanya (Muchsin Nur Hadi, 1993: 17).

Ketika usia remaja, Syaikh Abdul Qadir mengetahui bahwa

menuntut ilmu wajib hukumnya dan merupakan obat bagi jiwa yang sakit,

kemudian beliau bertekad untuk menguasainya. Maka beliau pergi ke

imam-imam dan para syaikh sufi untuk mempelajari ushul dan furu‟

sampai beliau menguasai semua itu (Syaikh Muhammad bin Yahya At-

Tadafi, 2005:5). Beliau menuntut ilmu di Baghdad, sebelum memasuki

Baghdad beliau bertemu dengan nabi Khidir as. yang menghalanginya

masuk dan berkata,”aku tidak memiliki perintah yang membolehkanmu

memasuki Baghdad hingga 7 tahun ke depan.” Dan akhirnya beliau

bermukim di tepian Baghdad dan hidup dari sisa-sisa makanan selama 7

tahun sampai akhirnya ada perintah masuk ke Baghdad (Syaikh

Muhammad bin Yahya At-Tadafi, 2005:3).

Sesampainya di Baghdad, Syaikh Abdul Qadir al Jailani tak henti-

hentinya belajar dan terus belajar. sebagai seorang yang tergolong cerdas,

Abdul Qadir al Jailani sangat cepat dalam menguasai materi-materi yang

diajarkan oleh para gurunya. Selama belajar di Baghdad, karena

sedemikian jujur dan murah hati, ia kerap lapar. Hal ini bukan karena

kejujuran dan kemurahan hati Abdul Qadir al Jailani dapat menimbulkan

penderitaan, akan tetapi uang syaikh Abdul Qadir al Jailani banyak

digunakan untuk membantu teman-temannya yang lebih membutuhkan.

Meskipun demikian, ia tetap tegar dalam menjalani proses kehidupan

dalam mencari ilmu di Baghdad (Nur Kholis Anwar, 2015: 18), maka

Page 25: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

14

dapatlah beliau menguasai segala pelajaran beliau.Beliau menjadi

pelajar yang paling baik di masa itu. Beliau telah membuktikan bahawa

beliau adalahmufti yang paling besar di zamannya. Tetapi hatinya

yang cenderung kepada kerohanian itu makinmemberontak hendak

keluar. Beliau selalu bermujahadah untuk menguasai nafsu amarah

yang adapada beliau itu. Beliau selalu berpuasa dan tidak mahu meminta

makanan dari sesiapa pun walaupun tidak makan beberapa hari lamanya.

Beliau mencari orang-orang sufi di Baghdad dan bergaul denganmereka.

Dalam mencari-cari itu bertemulah beliau dengan seorang sufi

bernama Hamad, seorang penjual syarabah (minuman) tetapi adalah

seorang wali Allah yang besar di zamannnya. Berangsur-angsurlah wali

ini membimbing Abdul Qadir dalam Thariqah Sufiah. Hamad ialah

seorang yang garangdan kasar dan layanan beliau terhadap Abdul

Qadir ini sangatlah teruk. Tetapi Abdul Qadirmemandang semua itu

sebagai cara membetulkan kerusakkan-kerusakkan yang ada pada dirinya

(Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2006: 2).

Suatu ketika saat beliau sedang ceramah, beliau melihat cahaya

terang benderang mendatangainya. Beliau bertanya,”Apa ini dan ada

apa?”, kemudian sebuah suara menjawab,”Rasulullah akan datang

menemuimu untuk memberikan selamat”.

Sinar tersebut semakin membesar dan beliau mulai masuk dalam

kondisi spiritual yang membuat setengah sadar. Lalu beliau melihat

Rasulullah di depan mimbar, mengambang di udara dan memanggil

beliau,” Wahai Abdul Qadir”. Begitu gembiranya beliau atas kedatangan

Page 26: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

15

Rasulullah, kemudian beliau melangkah naik ke udara menghampiri

Rasulullah. Rasulullah meniup ke dalam mulutnya 7 kali. Kemudian

Sayyidina Ali datang meniup 3 kali. Rasulullah kemudian memakaikan

sebuah jubah kehormatan kepada beliau. Jubah yang dikhususkan kepada

orang-orang yang mendapat derajat Qutb dalam jenjang kewalian (Syaikh

Muhammad bin Yahya At Tadafi, 2005:33).

B. Guru-guru Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Beliau belajar dari banyak ulama‟ besar pada zamannya,

diantaranya:

1. Guru di bidang Tasawuf , Syaikh Abu Ya‟qub Yusuf bin Ayyub bin Yusuf

bin Husain Al-Wahrah Al-Hamdani (Syaikh Muhammad Yahya At-

Tadafi,2005:6)

2. Guru di bidang Fiqih, Abi Wafa‟ Ali bin „Aqil

3. Guru di bidang Adab,Abi Zakaria At Tibrizi

4. Guru di bidang Tariqat: Syaikh Abi Khoer Hammad bin Muslim bin

Darowatid Dibbas (Abdul Mufti bin Shalih, 2014: 1)

5. Guru di bidang Hadits antara lain: Sayyid Abul Barakat Thalhah al- Aquli,

Abul Ana‟im Muhammad ibn „Ali ibn Maimun al-Farsi, Abu „Utsman

Isma‟il ibn Muhammad al-Ishbihani, Abu Ghalib Muhammad ibn Hasan

al-Baqillani, Abu Muhammad Ja‟faribn Ahmad ibn al-Husaini, Sayyid

Muhammad Mukhtar al-Hasyimi, Sayyid Abu Manshur „Abdur Rahman

al-Qaz‟az dan Abul Qasim „Ali ibn Ahmad Ban‟an al-Karghi

Page 27: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

16

6. Guru di bidang ilmu Qira‟at, Tafsir dan Syari‟at antara lain: Abu Zakaria

Yahya ibn Ali at-Tabrizi, Abu Sa‟id ibn Abdul Karim, Abul Ana‟im

Muhammad ibn Ali ibn Muhammad, Abu Sa‟id ibn Mubark al-Makhzumi

7. Guru di bidang Fiqih dan Ushul Fiqh antara lain: Syekh Abu al-Wafa „ibn

„aqil al- Hanbali, Abul Hasan Muhammad ibn Qadhi Abul Ula, Syekh

Abul Khatab Mahfuzh al-Hanbali, dan Qadhi Abu Sa‟id al-Mubrak ibn Ali

al-Makhzumi al-Hanbali.

Setelah menempuh pendidikan dengan tekun, Syaikh Abdul Qadir

al Jailani lulus dari Jami‟ah Nizhamiyah. Pada masa itu tidak ada satupun

alim di muka bumi yang lebih faqih dan saleh dibandingkan dengan

Syaikh Abdul Qadir al Jailani.

Abu Sa‟ad al-Mukharrimi yang membangun sekolah kecil-kecilan

di daerah Bab al-Azaj, memberikan kepercayaan, menyerahkan

pengelolaan sekolah itu sepenuhnya kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

Beliau mengelola sekolah tersebut dengan sungguh-sungguh. Bermukim di

sana sambil memberikan nasihat kepada orang-orang di sekitar. Banyak

orang yang bertaubat setelah mendengar nasihat beliau, banyak pula orang

yang bersimpati kepada beliau lalu datang menimba ilmu di sekolah al azaj

hingga sekolahan itu tidak mampu menampung jama‟ahnya lagi (Samsul

Ma‟arif, 2014:31-32).

C. Murid-murid Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Adapun murid-murid Syekh Abdul Qadir al-Jilani yang menonjol,

terkenal, dan punya pengaruh, antara lain:

Page 28: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

17

1. Al-Qadhi Abu Mahasin Umar bin Ali bin Hadhar al-Quraisyi (w. 575 H.).

Beliau hafidz Alqur‟an, fakih, dan ahli hadis. Beliau pernah menjabat

sebagai qadhi pada masa hidupnya. Wafat pada tahun 575 H.

2. Taqiyuddin Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul Wahid bin Ali bin

Surur al-Maqdisi (w. 600 H.). Beliau hafidz Alquran, jujur, ahli ibadah,

ahli atsar, dan selalu ber-amar ma‟ruf nahi munkar. Beliau tinggal di

Baghdad sekaligus berguru kepada Syekh Abdul Qadir selama 50 malam.

3. Muwaffiquddin Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad

bin Qadamah al-Maqdusi. Beliau ahli fiqih dan tokoh mazhab Hanbali di

Damaskus. Dia pernah tinggal bersama Syekh Abdul Qadir selama 50

malam.

Dalam buku Mahkota Para Aulia diriwayatkan bahwa syaikh

Abdul Qadir al Jailani mempunyai 4 istri pada usia 51 tahun dan

mempunyai keturunan sebanyak 49 anak, laki-laki 27 dan perempuannya

ada 22 anak (Yahya at Tadafi,2003:103). Adapun anak laki-laki beliau

yang mempunyai pengaruh dalam pendidikan antara lain:

1. Abdul Wahab bin Abdul Qadir Al-Jilani (522-593 H.) beliau ahli dalam

bidang fiqih, menguasai perbandingan mazhab, orator, humoris, dan

berwibawa. Abdul Wahab diberi amanah oleh sang ayah untuk mengajar

fiqih di Madrasahnya

2. Abdul Razaq bin Abdul Qadir Al-Jilani. (528-593 H.). Beliau seorang

yang faqih dan ahli hadis ( Said, 2003:24-26)

3. Ibnu Rajab bin Abdul Qadir Al-Jilani. (521-593 H.) beliau adalah seorang

yang ahli fiqih.

Page 29: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

18

4. Ibrahim bin Abdul Qadir Al-Jilani (508-600 H.) beliau adalah seorang

perawi hadis.

5. Musa bin Abdul Qadir Al-Jilani (530-618 H.). Bisa dikata beliau adalah

pelaku hidup sufistik.

6. Yahya bin Abdul Qadir Al-Jilani (550-600 H.). Beliau adalah anak bungsu

dari Syekh Abdul Qadir (Syaikh Muhammad bin Yahya At Tadafi,

2005:105-111).

D. Karya-karya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Melihat proses belajar Syekh Abdul Qadir dan banyaknya guru-

guru beliau, tidak diragukan lagibhwa beliau ahli dalam berbagai

keilmuan. Disebutkan dalam Manaqib, bahwa setiap hari beliau

mengajarkan tiga belas bidang keilmuan Islam, yaitu Tafsir al-Qur‟an,

Hadits, Ilmu Khilaf, Ushul yakni Ushul kalam ( ushul fiqih), Ilmu Nahwu,

Ilmu Qira‟ah (tajwid), Ilmu Huruf, Ilmu Arudl wal Qawafi ,Ma‟ani, Ilmu

Badi‟, Ilmu Bayan, Ilmu Mantiq, dan Tasawuf (Thariqah).

Ada sebanyak empatpuluh sekretaris mencatat uraian yang

dipaparkan dan dikumpulkan menjadi satu hingga jadi sebuah buku dan

kitab,diantaranya sebagai berikut:

1. Tafsir al-Jailani

Kitab tafsir al jilani ini belum lama ditemukan oleh

keturunan beliau, setelah 30 tahun mengunjungi berbagai

perpustakaan di dunia. Manuskrip ini ditemukan di perpustakaan

Vatikan Italia, perpustakaan Qadiriyah, dan India.

Page 30: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

19

Tafsir ini telah diterbitkan dalam bahasa Arab oleh Markaz

al-Jailani Turki. Beberapa kelebihan dari tafsir ini, diantaranya

adalah corak afektif syar‟i dan ilmiah yang begitu kental dalam

tafsir tersebut.

2. Al-Fath al-Rabbani Wa al-Faidhu al-Rahmani

Karya ini ditulis sekitar tahun 630 H/ 1145 M. Merupakan

bentuk tertulis (transkripsi) dari kumpulan tausiah yang pernah di

sampaikan beliau. Tiap satu pertemuan yang dibukukan ada 62

pertemuan. Format buku ini mirip dengan format pengajian Syekh

dalam berbagai majlisnya.

3. Futuh al Ghoib

Karya ini merupakan magnum opus(karya monumental)

Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Karya ini adalah kompilasi dari 78

artikel yang di tulis Syekh berkaitan dengan suluk, akhlaq, dan

yang lain. Tema dan gaya bahasanya sama dengan al-Fath al

Rabbani.

4. Al Ghunyah li-Thalibi Thoriqi al-Haq‟Aza wa Jalla

Karya ini di pengaruhi, baik tema maupun bahasanya,

dengan krya al Ghazali Ihya‟ „Ulumuddin. Terlihat penggabungan

fikih, akhlaq dan prinsip suluk. Ia memulai dengan membicarakan

aspek ibadah, dilanjutkn dengan etika Islam, etik do‟a,

keistimewaan hari dan bulan tertentu, kemudian anjuran beribadah

Page 31: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

20

sunah, etika seorang pelajar, tawakal, dan akhlaq yang baik

(Samsul Ma‟arif, 2014:52-56)

5. Al Auwradul Qadiriyah

Kitab ini merupakan wirid-wirid harian dan dzikir Syaikh

Abdul Qadir al Jailani. Dalam beberapa riwayat, beliau mempunyai

amalan wirid dan dzikir yang diamalkan pada waktu-waktu

tertentu, dan barangsiapa yang mengamalkannya maka akan

mendapat doa langsung dari hadratus syaikh.

6. Jalaaul Khathir

Kitab Jila‟ al-Khatir ini merupakan buah karya Syekh

Abdul Qadir yang sebagian besar membicarakan tentang

pemikiran sufistik beliau. Kitab ini dirangkai dalam bentuk

khutbah.

7. Sirr al Asrar

Kitab ini menjelaskan tentang bagaimana menempuh jalan

kesufian, mulai dari taubat, wirid dan berkhalwat. Karya ini sudah

di terjemahkan dalam bahasa Indonesia. Kitab ini sangat istimewa

sekali. Karena membahas tentang kehidupannya seorang sufi

secara mendalam.

Riwayat hidupnya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sungguh

istimewa, karena dari lahir beliau sudah kelihatan kelebihannya.

Sehingga mampu menjadi sosok syaikh yang sangat terkenal akan

kekeramatan dari ilmunya. Untuk menggapai tingkat kema‟rifatan Illahi

beliau menempuh jalan sufi, dengan berguru memperdalam ilmu

Page 32: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

21

tasawuf, fiqih, hadits, tafsir, dan balaghohnya melalui banyak gugu

diantaranya Syaikh Abu Hammad. Ketika beliau sudah matang ilmunya,

beliau mampu menggetarkan hati jama‟ahnya yang berbondong-

bondong datang ke majlisnya, sehingga masyakatnya mampu

dikendalikan olehnya.

Sedangkan kitab-kitab karya Syaikh Abdul Qadir al Jailani masih

banyak lagi, hanya saja sumber pencarian yang sangat terbatas sehingga

penulis memperoleh kitabnya juga sangat terbatas. Kitab-kitab tersebut

isinya hampir sama, semua membahas tentang jalan kesufian untuk

meraih kemakrifatan. Seperti dalam kitab sirr al asrar yang mengupas

pembahasan dari asal usulnya manusia hingga meraih ma‟rifat dengan

sempurna.

Page 33: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

22

BAB III

KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL PERSPEKTIF SYAIKH ABDUL

QADIR AL JAILANI DALAM BEBERAPA KITAB

A. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Tafsir al Jailani dan Kitab

Jalaaul Khathir

Kitab Tafsir al Jailani ini belum lama ditemukan oleh keturunan

beliau, setelah 30 tahun mengunjungi berbagai perpustakaan di

dunia.Manuskrip ini ditemukan di perpustakaan Vatikan Italia,

perpustakaan Qadiriyah dan India.Adapun konsep spiritual yang ada di

dalam kitab ini sebagai berikut, Syaikh Abdul Qadir al Jailani menafsirkan

al quran dengan jelas serta menggiring yang membaca untuk memahami al

qur‟an menggunakan pemahaman yang mendalam sehingga dapat

tercapainya peringkat ma‟rifat. Isi dari kitab ini penafsiran dari ayat-ayat

al qur‟an, sang Syaikh menjelaskan hal yang berhubungan spiritual

Page 34: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

23

sangatlah jelas. Seperti halnya menjelaskan tentang taubat, zuhud, ma‟rifat

dan lain sebagainya.Intinya konsep spiritual dalam kitab ini setiap ayatnya

menggiring umat yang membaca masuk ke dalam pemahaman spiritual

tasawuf yang nantinya tercapai pada puncaknya, yaitu ma‟rifatullah.

Sedangkan kitab jalaaul khathir ini berbentuk khutbah seperti kitab

fathurrabbani wal faidhu al Rahmani, konsep spiritual dalam kitab Jalaaul

Khathir, yaitu sebagai berikut:

1. Taubat, taubat adalah pokok utama dalam kesufian. Sebab pada

hakikatnya manusia tidak pernah luput dari yang namanya dosa. Anjuran

Syekh Abdul Qadir dalam kitab Jalaaul Khatir, bertobatlah dari dosa-dosa

dan berpalinglah dari menyekutukan Allah. Agar Tuhan memberkahi kita

baik di dunia maupun di akhirat (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2009: 27-

29).

2. Cinta, segala sesuatu bisa nampak indah dan membawa kebahagiaan jika

dilandasi dengan cinta. Adapun syarat dari cinta adalah ikhlas, tanpa

mengharap imbalan, sabar, dan setia. Kaum sufi dalam beribadah tidak

mengharap surga ataupun takut pada neraka, melainkan karena cinta

kepada Sang Pemilik Cinta yakni Allah, sehingga mereka ikhlas dalam

menjalankan ibadah karena ingin selalu memadu kasih dengan-Nya

(Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2009:33)

3. Zuhud, zuhud dalam kitab jalaaul khathir, di jelaskan bahwa zuhud yaitu

meninggalakan yang haram, yang syubhat, dunia dan akhirat, dan syahwat

(Syaikh Abdul Qadir al Jailani,1994:33)

Page 35: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

24

4. Takut, janganlah takut kepada siapapun (entah itu jin, manusia, hewan)

selain Allah. Takutlah jika Allah mendatangkan godaan yang selalu

menyerang setiap waktu, takutlah jika Allah mendatangkan malaikat maut

untuk mengambil nyawamu ketika engkau sedang melakukan kejelekan,

takutlah jika Allah menenggelamkanmu dalam lautan kemaksiatan, dan

takutlah jika Allah menyibukkanmu dalam urusan dunia (Syaikh Abdul

Qadir al Jailani,2009:55-58)

5. Sabar, sabar adalah fondasi kebaikan dan buah keimanan terhadap Allah.

Maka dari itu bertahanlah dengan kesabaran atas segala sesuatu yang

menerpa. Bersabar dalam menerima hukuman, atas kematian anggota

keluarga, atas hilangnya harta-benda, waktu mengalami kesulitan, dan

menyingkirkan hawa nafsu (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2009:59)

6. Ikhlas, menurut Sang Syaikh Ikhlas itu tidak ada nilainya. Karena

keikhlasan tidak dapat diukur. Hanya Allahlah yang tau tentang

keikhlasan. Sedikit batin berkata tentang sesuatu atau perbuatan sesuatu

saja sudah batal ikhlasnya.

7. Jujur, orang yang jujur mempunyai kepribadian rendah hati, bisa

mengendalikan nafsu, dan menjauhi kejahatan. Sebab orang yang

mempunyai sifat jujur memandang dengan cahaya Allah bukan dengan

cahaya matanya, bukan pula dengan cahaya lampu, rembulan, ataupun

matahari (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2009:181)

8. Bertaqwa kepada Allah. Berserah diri kepada Allah itu penting. Karena

sifat ini akan menjadi kunci bersyukur seseorang dalam menjalani sebuah

kehidupan.

Page 36: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

25

9. Berjuang, berjuang di dalam kitab ini berarti berjuang melawan diri dari

berbagai macam serangan yang menyerang dan memaksa diri untuk selalu

berpegang teguh pada Alquran dan hadis yang menunjukkan keutamaan.

Berjuang sebisa mungkin hingga hati merasa tenang dan kesabaran

pundidapat. Untuk mendapatkan kesabaran dibutuhkan hati yang suci,

maka dari itu cucilah hati jika dia masih kotor.

10. Zikir (mengingat Allah). Setiap saat bahkan setiap detik, seorang hamba

zauk harus mengingat Allah. Dan Allah selalu dalam hatinya karena setiap

kali orang berpaling dari Allah hatinya akan terasa terbakar bagi zauk

yang sudah tingkat tinggi.

11. Pengetahuan, dalam kitab Jalaaul khathir Syekh Abdul Qadir

mengibaratkan, pengetahuan sebagai pedang. Pedang tanpa tangan tidak

akan mampu memotong, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu carilah

ilmu pengetahuan secara lahiriah dan bertindak secara batin dengan

keikhlasan (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2009:150)

12. Mengasingkan diri, dalam hal pengasingan diri, Syekh Abdul Qadir dalam

kitabnya melarang kita masuk kamar bersama kebodohan. Sehingga

belajarlah terlebih dahulu agar mendapat pengetahuan baru kemudian

istirahat (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2009:168-169).

Jadi, konsep pendidikan spiritual dari kitabnya Syaikh Abdul

Qadir al Jailani itu satu sama lain selalu berkaitan, karena konsep-konsep

yang telah di sebutkan di atas adalah konsep pokok untuk meraih

kema‟rifatan melalui jalur tasawuf. Kitab Tafsir al Jailani membahas lebih

detail tentang konsep-konsep spiritualnya melalui penafsiran ayat-ayat dari

Page 37: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

26

al qur‟an, karena Sang Syaikh menggunakan metode tahlili untuk

penafsirannya. Sedangkan dalam kitab jalaaul khathir ini beliau

menyampaikan konsep spiritual ini berupa khutbah seperti halnya dalam

kitab Fathurrabbani wal Faidhu al Rahmani.

B. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Al Fath al Rabbani wal

Faidhu al Rahmani

Konsep pendidikan spiritual dalam kitab Fath al Rabbani wal

faidhu al rahmani tidak hanya konsep pendidikan untuk membangun

karakter akhlaq saja. Kitab Fath al Rabbani wal Faidhu al Rahmani

menjelaskan setidaknya menjadi manusia yang sempurna dari segi akhlaq

sesama manusia dan akhlaq yang karimah dalam meraih hakikat cinta

kepada Allah melalui maqamat-maqamat yang ditempuh Syaikh Abdul

Qadir al Jailani. Kitab ini adalah salah satu kitab karangan Syekh Abdul

Qadir al-Jilani yang menjabarkan tentang wasiat yang berupa nasehat-

nasehat di 62 majlis dari tanggal 3 Syawal 545 H. sampai akhir bulan

Rajab 546 H. Dari kitab ini penulis akan menjabarkan wasiat Syekh Abdul

Qadir al-Jilani yang berupa nasehat-nasehat yang condong pada pemikiran

spiritual, diantaranya:

1. Tidak boleh menentang takdir Allah swt (Abdul Qadir al Jailani,tt:9-16)

Dalam majlis pertama yang bertepatan pada tanggal 3 Syawal 545

H., Syekh Abdul Qadir al-Jilani menyampaikan sebuah nasehat agar kita

selaku orang muslim senantiasa taat kepada Allah, jangan sampai

Page 38: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

27

membantah kebijakan-Nya. Suratan takdir yang telah ditetapkan oleh

Allah pada hamba-Nya haruslah diterima oleh sang hamba dengan penuh

keikhlasan dan hati yang lapang. Namun, tidak bisa dipungkiri jika

manusia selaku hamba sering kali menentang takdir. Ini dikarenakan

kebanyakan hati manusia dikuasai oleh nafsu, dan nafsu sifatnyamemang

selalu menentang, munafik, pendusta, dan pendosa. Hanya segelintir

hamba saja yang bisa mengendalikan atau memenjarakan nafsunya (Abdul

Qadir al Jailani,2009:1-8.)

Menentang Al-Haq Azza wa Jalla atas takdir yang telah

ditentukan-Nya berarti kematian agama, kematian tauhid, bahkan

kematian tawakkal dan keikhlasan. Hati seorang mukmin tidak mengenal

kata mengapa dan bagaimana, tetapi ia hnya berkat,”Baik”. Nafsu memang

mempunyai waktu untuk suka menentang. Semua nafsu itu amat jahat.

Bila dilatih dan menjadi jinak, maka ia menjadi sangat baik. Hati

dikatakan baik bila diisi dengan takw, tawakal, tauhid, dn ikhlas kepda-

Nya dalam semua amalan (Abdul Qadir al Jailani,2007:1-3)

2. Faqir (Abdul Qadir al Jailani,tt:17-20)

Dalam majlis kedua yang bertepatan pada tanggal 5 Syawal 545 H.

Syekh Abdul Qadir al-Jilani menyampaikan sebuah wasiat tentang

kefakiran. Kehidupan seorang sufi itu identik dengan fakir dan tidak

terlena oleh duniawi, sebab dunia itu sifatnya tidak kekal. Seorang sufi

selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah entah itu banyak

ataupun sedikit, selalu sabar akan ujian yang diberikan oleh Allah

meskipun cobaan itu membawa penuh penderitaan, selalu meninggalkan

Page 39: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

28

ajang kemaksiatan, hanya memakan makanan dari meja ketaatan, dan

ikhlas menerima qaza‛ dan qadar Allah (Abdul Qadir al Jailani, 2009:12-

17).

3. Larangan berangan-angan menjadi orang kaya (Abdul Qadir al

Jailani,tt:21-26)

Dalam majlis ketiga yang bertepatan pada tanggal 8 Syawal 545 H.

Syekh Abdul Qadir menyampaikan nasehat berupa larangan untuk

berangan-angan menjadi kaya. Karena berangan-angan itu adalah suatu

perkara yang merugikan dan membinasakan jika tidak disertai dengan

usaha. Yang menjadi tekanan dalam larangan beliau yakni jangan sampai

tenggelam dalam angan-angan duniawi yang melenakan dan bersifat semu.

Alangkah lebih baik jika bersikap qanaah, sebab qanaah merupakan

kekayaan yang tidak akan ada habisnya (Abdul Qadir al Jailani,2009:18-

27).

4. Taubat (Abdul Qadir al Jailani,tt:28-23)

Dalam majlis keempat yang bertepatan pada tanggal 10 Syawal

545 H., Syekh Abdul Qadir menyampaikan nasehat agar sebagai seorang

hamba yang tidak pernah luput dari dosa senantiasa bertaubat kepada

Allah, selagi pintu taubat masih dibuka untuknya. Jangan biarkan waktu

berlalu dengan sia-sia, manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin untuk

menanam kebaikan selama masih hidup di dunia. Karena dunia

merupakan ladang akhirat (Abdul Qadir al Jailani,2009:29-31)

5. Sabar

Page 40: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

29

Dalam majlis ketujuh, yang bertepatan pada tanggal 17 Syawal

545 H., Syekh Abdul Qadir menyampaikan nasehat tentang kesabaran.

Menurut beliau, sabar dalam urusan dunia itu lebih baik, karena dunia

adalah sarang penyakit dan sering membawa musibah (Abdul Qdir al

Jailani,2009:49).

6. Ikhlas

Dalam majlis kesepuluh yang bertepatan pada tanggal 14 Syawal

545 H., Syekh Abdul Qadir menyampaikan nasehat agar selalu ikhlas

dalam beribadah “jangan merasa terbebani dalam beribadah”. Landasan

melaksanakan ibadah adalah keikhlasan, jika ada orang melaksanakan

ibadah namun hatinya tidak ikhlas berarti ia tergolong orang yang munafik

(Abdul Qadir al Jailani,2009:59)

7. Ma‟rifatullah

Dalam majlis kesebelas yang bertepatan pada tanggal 19 Syawal

545 H., Syekh Abdul Qadir menyampaikan anjuran untuk mengenal Allah.

Manusia selaku seorang hamba haruslah mengenal penciptanya. Allah

sebagai Dzat Yang Maha Pencipta adalah Dzat yang wajib dipatuhi segala

perintahnya. Jika seorang mengenal betul Dzat yang menciptakannya,

maka ia akan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala

laranganNya. Tidak sedikit di antara hamba Allah yang mengenalnya

namun tidak mengindahkan perintah dan larangan yang telah ditetapkan

olehNya sehingga masuk dalam jurang kemaksiatan bukan lembah

ketaatan. Padahal seyogyanya kemaksiatan adalah penyakit dan ketaatan

adalah obatnya. Namun mengapa banyak manusia yang memilih suatu

Page 41: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

30

penyakit, dan lebih parahnya lagi ia tidak segera berobat (Abdul Qadir al

Jailani,2009:67-72)

8. Jangan Mencari Selain Allah

Dalam majlis kedua-belas yang bertepatan pada tanggal 2

Dzulqa‟dah 545 H., Syekh Abdul Qadir menyampaikan nesehat agar tidak

meminta kepada selain hanya Allah-lah yang pantas untuk dimintai. Sering

kali manusia menggantungkan diri atau meminta kepada sesama manusia

yang nota bene-nya adalah sama-sama hamba Allah (makhluk). Ingatlah,

jika ada baik pasti ada buruk, jika ada manis pasti ada pahit, jika ada keruh

pasti ada jernih. Dan jika seseorang menginginkan kejernihan total maka

janganlah menggantungkan diri kepada selain Allah. Jikalau sudah

demikian maka ia akan memperoleh kedamaian, kenikmatan, dan

kegembiraan dengan rasa yang manis (Abdul Qadir al Jailani,2009:74-79)

9. Mendahulukan Akhirat atas Dunia

Dalam majlis ketiga-belas yang bertepatan pada tanggal 4

dzulqo‟dah 545 H, Syekh Abdul Qadir menganjurkan untuk lebih

mengutamakan akhirat daripada dunia. Sebab dengan demikian maka ia

akan mendapatkan keduanya. Namun jika seseorang memilih untuk lebih

mengutamakan dunia daripada akhirat, maka ia tidak akan mendapatkan

keduanya (Abdul Qadir al Jailani,2009:81)

10. Jangan Munafik

Dalam majlis keempat-belas yang bertepatan pada tanggal 7

Dzulqa‟dah545 H., Syekh Abdul Qadir menganjurkan agar seseorang tidak

memelihara sifat munafik. Dalam mengarungi kehidupan pastilah manusia

Page 42: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

31

diberi ujian oleh Allah. Hal ini untuk mendeteksi mana yang berhati

munafik dan mana yang ikhlas (Abdul Qdir al Jailani,2009:87-92)

11. Beramal Dengan Al-Qur‟an

Dalam majlis keenam-belas yang bertepatan pada tanggal 11

Dzulqa‟dah 545 H., Syekh Abdul Qadir menyampaikan nasehat agar

senantiasa mengamalkan Alquran. Sebab dengan mengamalkan Alquran,

maka seorang hamba akan dinaikkan derajatnya oleh Allah (Abdul Qadir

al Jailani,99)

12. Jihad Terhadap Hawa Nafsu dan Syaitan

Dalam majlis kedelapan-belas yang bertepatan pada tanggal 16

Dzulqa‟dah 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat untuk jihad

melawan hawa nafsu dan setan. Jihad menurut Syekh Abdul Qadir ada 2

kategori, yakni: jihad batin (melawan hawa nafsu, bertobat dari

kemaksiatan) dan jihad lahir (jihad melawan kaum kafir). Namun, jihad

batin lebih sulit jika dibandingkan dengan jihad lahir (Abdul Qdir al

Jailani,2009:110)

13. Usir Hubbudunya

Dalam majlis keduapuluh-dua yang bertepatan pada akhir bulan

Dzulqa‟dah 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat agar kita

membersihkan hati dari cinta terhadap dunia. Sebab dunia itu penuh tipu

daya, awalnya dunia bersikap manis namun kemudian berubah menjadi

pahit. Maka dari itu lihatlah kecacatan demi kecacatan yang dimiliki oleh

dunia dengan mata hati (Abdul Qdir al Jailani,2009:134-135)

14. Zuhud

Page 43: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

32

Dalam majlis keduapuluh-lima yang bertepatan pada tanggal 19

Dzulhijjah 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat untuk zuhud

terhadap dunia. Makna zuhud identik dengan tasawuf yakni bersih atau

jernih. Maka orang yang bertasawuf atau seorang sufi itu hatinya bersih

dari selain Allah dengan melalui proses yang panjang, tidak hanya dalam

kekejap mata bisa langsung mengubah pola pakaian orang sufi,

menguruskan badan, memucatkan muka, dan memutar tasbih dengan jari.

Orang yang zuhud harus bisa mengeluarkan makhluk dari hatinya, karena

hatinya hanya tertuju pada Allah (Abdul Qadir al Jailani,2009:157-160).

15. Ikhlas

Dalam majlis ketigapuluh-enam yang bertepatan pada tanggal 2

Rajab 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat agar kita selalu ikhlas

dalam beramal lillahi ta‟ala. Jika kita mampu untuk memberi, maka

segera lakukan hal itu, dan jangan mengharap untuk diberi. Jika kita

mampu untuk melayani, maka segera lakukan hal itu, dan jangan

mengharap untuk dilayani. Jika kita mampu untuk beramal, maka beramal-

lah jangan mengharap imbalan apapun. Lakukan semua dengan hati yang

ikhlas (Abdul Qadir al Jailani,2009:208-209)

16. Mahabbah

Dalam majlis keempatpuluh-satu, Syekh Abdul Qadir memberi

nasehat untuk selalu mencintai Sang Pemilik Cinta yakni Allah. Seseorang

yang lagi dimabuk cinta akan menyerahkan apa yang dimilikinya kepada

kekasihnya. Jika seseorang mencintai Allah, maka ia akan menyerahkan

segala apa yang dimilikinya kepada Allah, ia pun juga pasrah dengan

Page 44: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

33

segala ketetapan yang dibuat oleh Allah untuknya (Abdul Qadir al

Jailani,2009:239)

17. Taqwa

Dalam majlis keempatpuluh-dua yang bertepatan pada tanggal 19

Rajab 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat untuk bertaqwa

kepada Allah. Karena dengan bertaqwa maka kedudukan seorang hamba

menjadi mulia (Abdul Qadir al Jailani,2009:243).

18. Iman

Dalam majlis keempatpuluh-empat yang bertepatan pada tanggal

13 Rajab 545 H., Syekh Abdul Qadir mengatakan bahwasanya dunia

adalah penjara bagi orang yang beriman. Maka barang siapa yang beriman

maka selama hidup di dunia ini batinnya akan merasa berada dalam

penjara, meskipun kondisinya bergelimang harta dan kedudukan. Dia ingin

melepaskan diri dari dunia, kemudian berlanjut melepaskan diri dari

akhirat, dan hanya ingin mendekatkan diri kepada Sang Khaliq (Abdul

Qadir al Jailani,2009:256-257)

19. Murah Hati

Dalam majlis keempatpuluh-sembilan yang bertepatan pada

tanggal 11 Sya‟ban 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat agar

selalu murah hati dan memberi orang yang meminta. Sebab masih berlaku

hukum take and give, barang siapa yang memberi pasti akan diberi

balasan yang lebih banyak hingga kelipatannya. Bila Allah mengambil

hartamu, kesehatanmu, ataupun anakmu, tetaplah tersenyum dalam

menghadapi suratan takdir yang telah ditetapkanNya. Sembunyikan gurat

Page 45: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

34

kesedihan, tunjukkan jiwa yang sabar dan penuh keikhlasan dalam

menerima segala keadaan, tanpa protes sedikitpun. Selalu bermurah hati

lah dan utamakan kebutuhan orang lain dalam rangka mencapai ketaatan

kepada Allah (Abdul Qadir al Jailani,2009:283-293)

20. Mengosongkan Diri

Dalam majlis kelimapuluh yang bertepatan pada tanggal 18

Sya‟ban 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi petuah tentang sebuah

kewajiban untuk mengosongkan diri dari keinginan-keinginan duniawi

dengan cara menyibukkan diri dalam rangka memperbaiki diri, mengisi

waktu dengan kebaikan dan meninggalkan segala hal yang tidak

bermanfaat dan berpaling dari keinginan-keinginan yang bersifat duniawi

(Abdul Qdir al Jailani,2009:297). Jangan sampai dunia masuk dalam

hatimu, akan tetapi taruhlah dunia dalam genggaman tanganmu dan kuasai

ia, jangan sampai engkau yang dikuasai olehnya (Abdul Qadir al

Jailani,2009:313)

21. Taqorrub kepada Allah

Dalam majlis kelimapuluh-enam yang bertepatan pada tanggal 19

Ramadhan 545 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat agar kita

mendekatkan diri kepada Allah, merasa selalu diawasi oleh-Nya, dan

selalu takut pada-Nya. Karena pada hakekatnya takut kepada Allah

merupakan mutiara berharga dan penerang bagi hati, dan pendekatan pada

zuhud. Jika ada kehidupan pasti ada kematian, jika ada awal pasti ada

akhir, jika ada gelap pasti ada terang, jika ada terang pasti ada cahaya.

Kehidupan, kematian, awal, akhir, gelap, terang, dan cahaya. Kesemuanya

Page 46: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

35

itu yang menciptakan adalah Allah. Maka dari itu kita selaku hamba-Nya

haruslah selalu bermuraqabah padaNya (Abdul Qadir al Jailani,2009:352-

353)

22. Meninggalkan Sesuatu yang Tidak Berguna

Dalam majlis ke enampuluh, di madrasah Beliau yang bertepatan

pada hari selasa, 13 Rajab 546 H. Syaikh Abdul Qadir al Jailani memberi

nasihat tentang hal-hal yang tidak berguna supaya ditinggalkan. Orang

yang baik keislamannya hanya akan melakukan sesuatu yang berguna dan

meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya. Berusahalah

menyucikan hatimu terlebih dahulu, kemudian barulah kamu akan diberi

ma‟rifat. Jika kamu meninggalkan yang pokok, maka tidak akan diterima

kesibukanmu yang merupakan cabang. Kesucian badan tidak berguna jika

hati masih najis. Sucikanlah badanmu dengan sunnah, dan sucikanlah

hatimu dengan mengamalkan al qur‟an (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,

2007:19-20)

23. Tauhid

Dalam majlis keenampuluh-dua yang bertepatan pada akhir bulan

Rajab 546 H., Syekh Abdul Qadir memberi nasehat tentang tauhid. Ajaran

tauhid ini merupakan obat sedangkan dunia adalah penyakit. Maka

berhati-hatilah dengan penyakit dan segera obati penyakit jika engkau

terserang olehnya dengan cara mencintai Allah seutuhnya. Dengan

demikian Allah pun akan mencintaimu, engkau akan dilindungi dari

kejahatan dunia yang membawa penyakit, tipu daya, dan hawa nafsu,yang

kesemuanya sangat membahayakan (Abdul Qadir al Jailani,2009:408).

Page 47: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

36

Jadi, konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul Qadir al jailani

dalam kitab Fathur Rabbani karangan beliau sendiri sangatlah banyak.

Yang paling utama dapat disimpulkan bahwa taubat membersihkan diri itu

adalah hal yang pertama dan utama, dilanjutkan ketingkatan sabar, ikhlas,

ma‟rifatullah, zuhud, Mahabbah, iman, taqwa, mengosongkan diri,

taqorrub, kemudian menguatkan tauhid. Konsep keiklasan dalam kitab ini

dijelaskan sampai dua kali, sehingga dapat disimpulkan bahwa ikhlas

adalah konsep yang penting dalam kesufian.

Spiritual di atas adalah konsep yang sangat utama untuk

menggapai tingkat kema‟rifatan.Dimana seorang makhluk mengenal dekat

dengan Tuhannya.Sehingga diri makhluk dapat terkendali dengan

sempurna lahir dan batin tanpa ada rasa hampa hati makhluk kecuali

adanya Tuhan di hatinya.

C. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Futuh al Ghoib

Dalam kitab Futuh al Ghoib, Syaikh Abdul Qadir al Jailani

menyampaikan 80 syarahan. Dari kitab ini, penulis akan memaparkan

syarahan-syarahan yang berkaitan dengan konsep pendidikan spiritualnya

Sang Syaikh.

Syarahan yang pertama, beliau menyampaikan bahwa kewajiban

bagi setiap mukmin ada tiga hal, yaitu melakukan segala perintahnya,

menjauhi segala yang haram, dan yang ketiga ridho tehadap ketentuan

Allah (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2006:13)

Page 48: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

37

Syarahan yang kedua berisi tentang keikhlasan , supaya semua

manusia yang beriman tetap di jalan yang di tempuh Nabi Muhammad,

patuh kepada Allah dan Rasul, menguatkan tauhid, cepat bertaubat, dan

cinta kepada sesama (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2006:14)

Syarahan yang kelima ,Apabila kamu melihat dunia berada di

tangan pemiliknya dengan segala perhiasan, kebathilan, tipu daya, tempat

pencarannya, dan racunnya yang sangat mematikan, disertai lembutnya

sentuhan lahirnya, dan membuatmu lalai akan janjimu kepada-Nya .

apabila kamu melihat dunia, ibaratkan saja melihat orang yang buang hajat

di padang pasir dan baunya tidak sedap. Maka lihatlah dunia seperti iu

sehingga kamu akan menundukkan pandangan dari aurotnya dan menutup

hidung dari bau yang tidak sedap yaitu gemerlap dunia (Syaikh Abdul

Qadir al Jailani, 2006:17)

Syarahan yang keenam, menjauhkan diri dari keramaian,

keramaian di sini bermaksud dunia.Menjauh dengan perintah-Nya dan

menjauhi nafsu juga dari perintah-Nya. Sehingga muncul tanda-tanda

orang yang benar-benar terputus dengan urusan dunia (Syaikh Abdul

Qadir al jailani, 2006:18-19)

Syarahan ke tujuh, keluarlah dari diri kamu sendiri dan

pasrahkanlah semuanya kepada Allah.Sehingga driri manusia itu terpenuhi

oleh Allah. Maksudnya manusia keluar dari dirinya itu keluar dari nafsu-

nafsu badaniah, yang selal menggoda ibadah manusia (Syaikh Abdul

Qadir al Jailani,2006:20-21)

Page 49: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

38

Syarahan kesembilan, beliau menceritakan bahwa kondisi spiritual

yang terjadi apabila manusia telah mencapai maqamnya, hatinya akan

merasa mendidih dan gemetar saat melaksanakan ibadah (Syaikh Adul

Qadir al Jailani, 2006:24)

Syarahan kesepuluh, beliau menjelaskan bahwa diri ini penentang

Allah, karena diri ini adalah nafsu. Dan apabila manusia hendak meraih

maqam hakikat peringkat abdal maka lepaskanlah dirimu dan kembali

kepada Allah (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2006:25)

Syarahan kesebelas, ridholah dengan takdir Allah dan ketentuan-

Nya.Dan selalu berharap karunianya. Karena Allah akan menolong

manusia yang sabar dan selalu ridho (Syaikh Abdul Qadir al

Jailani,2006:28)

Syarahan keduabelas, Beliau berkata,”Apabila Allah swt. Telah

memberikanharta benda kepadamu, kemudian kamu sibuk dengannya dan

melupakan taat kepada Allah, maka Allah akan membuat penghalang

antara kamu dan Dia dengan harta benda tersebut di dunia dan di akhirat.

Bisa jadi Allah akan mencabut harta benda itudarimu, mengubah nasibmu,

dan membuatmu menjadi miskin karena kamu telah disibukkan dengan

nikmat harta benda dan melupakan Dzat Yang Memberi Nikmat. Akan

tetapi, apabila kamu disibukkan dengan ketaatan kepada-Nya dan

melupakan harta benda itu, Allah akan menjadikannya sebagai pemberian,

dan tidak akan akan mengurangi sedikit pun harta itu. Harta itu akan

menjadi pelayanmu dan kamu akan menjadi pelayan Tuhanmu. Akhrnya,

kamu hidup di dunia inidalam keadaan berkecukupan dan dimanjakan oleh

Page 50: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

39

kebutuhan yang terpenuhi.Dan di akhirat dalam keadaan diberikan

kemuliaan dan kebaikan di Surga Ma‟wa bersama shiddiqin, syuhada, dan

orang-orang shalih (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2006:29).

Syarahan ketigabelas, janganlah bersusah hati untuk mendapatkan

keuntungan dan janganlah menghindar dari malapetaka, karena semua itu

akan terjadi sesuai dengan ketetapan Allah. Maka ridholah, pasrahkan

kepada Allah, dan bertawakallah (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2006:

30).

Syarahan ketujuhbelas, hampir bersatu dengan Allah yaitu

mengosongkan hati dari makhluk, hawa nafsu, dan dari selain Allah.

Sehingga hati terpenuhi oleh Allah (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,

2006:37)

Syarahan kedelapan belas, nasihat tentang larangan mengadu

kesusahan kepada sahabat atau musuh. Akan tetapi curhatlah atas

kesusahan itu kepada Allah (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2006:39)

Syarahan keduapuluh empat, nasihat untuk selalu berpegang teguh

kepada Allah, dan larangan mengingkari-Nya. Janganlah mencari

kedudukan yang tinggi hanya semata-mata karena dunia atau akhirat

(Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2006: 50)

D. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Al Ghunyah li Thalibi

Thariqi al Haq „Azza wa Jalla

Kitab Al Ghunyah li Thalibi Thariqi al Haq „Azza wa Jalla

formatnya seperti Ihya‟ Ulumuddin karya Imam al Ghozali yang

membahas tentang Fiqih, aqidah, tafsir dan juga Tasawuf. Dalam hal ini

Page 51: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

40

penulis akan memaparkan konsep spiritualnya Syaikh Abdul Qadir al

Jailani yang membahas tentang tasawuf. Beliau membahas tasawuf dengan

didahului dengan akhlaq kemudian penataan rohani yang meliputi;

mujahadah, tawakal, berakhlaq yang baik, syukur, sabar, ridho, jujur

(Syaikh abdul Qadir al Jailani,1997:306

Mujahadah, Ibrahim bin Adham menjelaskan bahwa seseorang

tidak akan mencapai derajat orang-orang yang shaih hingga ia

melewatienam perkara yaitu menutup pintu nikmat dan membuka pintu

kesusahan, menutup pintu kemulyaan dan membuka pintu kehinaan,

menutup pintu istirahat dan membuka pintu kerja keras, menutup pintu

tidur dan membuka pintu bergadang, menutup pintu kekayaan dan

membuka pintu kemiskinan, menutup pintu harapan dan membuka pintu

persiapan kematian.

Tawakal, Abu Turab al Nakhsyabi mengatakan, tawakal adalah

melempar badan dalam penghambaan (ubuddiyah) dan mengkaitkankalbu

dengan ketuhanan (rububiyah),serta merasa tenang dengan apa yang ada,

jika diberi di beryukur dan jika tidak diberi dia bersabar.

Akhlaq yang baik, akhlaq adalah hal yang paling utama karena

akhlaq mencerminkan jati diri yang sebenarnya.Manusia terkubur oleh

kelakuannya dan terkenal karena kelakuannya juga.Ada yang mengatakan,

akhlaq yang baik diberikan secara khusus kepada Nabi Muhammad

sebagai mukjizat dan keutamaan yang Allah berikan kepadannya.

Syukur, ada yang mengatakan hakikat syukur adalah memuji orang

yang telah berbaik hati memberi dengan mengingat kebaikannya.Syukur

Page 52: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

41

hamba Allah berarti memuji-Nya dengan mengingat kebaikan yang Allah

berikan.

Sabar, ada tiga macam kesabaran yaitu sabar karena Allah (dalam

menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya), sabar bersama

Allah (sabar menerima qadha dan skenario Allah yang berupa cobaan),

sabar atas Allah (sabar menanti apa yang telah dijanjikan Allah berupa

rizqi, bebas dari masalah, kecukupan, pertolongan dan ganjaran di

akhirat). Jadi sabar yang dimaksud dalam islam bukanlah tdak berbuat

apa-apa. Tetapi sabar adalah menahan hawa nafsu melewati batas-

batasnya.

Ridho, Abu Ali al Daqqaq r.a mengatakan,:”Ridho bukanlah tidak

merasakan cobaan, akan tetapi ridho sesungguhnya adalah tidak

memprotes ketentuan dan qadha.

Jujur, shidq adalah pilar dan penyempurna segala hal.Shadiq

adalah sifat yang melekat pada seseorang yang jujur (berlaku benar).

Sedangkan shiddiq adalah bentuk mubalaghoh (hiperbola), diberikan

kepada orang yang terus-menerus melakukan kejujuran`(kebenaran),

sehingga menjadi kebiasaan dan karakternya. Ada tiga hal menjadi buah

manis orang yang berlaku shidq dan tidak lepas darinya, yaitu kenikmatan,

wibawa, dan keramahan.

Adapun pokok spiritual yang di jelaskan dalam kitab ini adalah

taubat, beliau membahas tentang taubat secara detail, mengenai syarat

sampai terlihat ciri-ciri yang diterima taubatnya. Dalam hal ini penulis

Page 53: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

42

akan memaparkan tentang pokok spiritual taubat dan taqwa, yang

merupakan pokok dasar dari tasawuf.

Yang perlu di perhatikan dalam tasawuf yang pertama adalah

taubat.Karena tidak memungkiri sebagai manusia awam tidak luput dari

dosa besar maupun kecil.Maka dari itu untuk menuju jalan spiritual yang

mendalam taubat dari dosa kecil atau besar itu sangat penting.Mengingat

jiwa yang penuh dengan dosa kotoran maka harus dibersihkan sehingga

jiwa menjadi bersih dan suci. Setelah jiwa menjadi bersih segala kebaikan

apapun akan mudah masuk ke dalam hatinya.

Dalam kitab ini disebutkan ada tiga syarat bertaubat: menyesali

kesalahan yang telah dilakukan, menjauhi dosa disetiap saat dan keadaan,

tidak mengulangi dosa yang telah lampau. Menyesal disini bermaksud

bersedih hati setelah berpisah dengan kekasih.

Jika sudah benar-benar taubat maka akan selamat dari perbuatan

dosa dan eluangkan waktunya untuk beribadah kepada Allah secara

khusus, sehingga harus menempuh jalan wara‟(lebih hati-hati). Karena

dengan jalan ini, seseorang akan selamat dunia dan akhirat, selamat dari

azab, dan kebaikan akan meningkat. Allah berbuat yang demikian

terhadap seseorang sebagai wujud kasih sayang-Nya kepada

mereka.Karena mereka telah berhati-hati terhadap makanan dengan

berusaha mencari yang halal serta meninggalkan yang haram dan

syubhat.Allah menjaga mereka dari makanan yang tidak mereka sukai,

lalu Allah membimbing mereka untuk mengetahuinya.

Page 54: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

43

Ada sepuluh ciri ahli wara‟ yang telah beliau paparkan, yaitu

menahan lidah dari ghibah, meninggalkan prasangka buruk, tidak

merendahkan orang lain, menundukan pandangan mata dari sesuatu yang

haram, berbicara jujur, hendaklah mengenali pemberian Allah, selalu

menggunakan hartanya untuk sesuatu yang hak dan tidak

menggunakannya untuk sesuatu yang batil, tidak gila pada kehormatan,

selalu menjaga shalat lima waktu secara tepat dengan memperhatikan

ruku‟ dan sujudnya, istiqamah mengikuti ahli sunnah wal jama‟ah (Syaikh

Abdul Qadir al Jailani,2010:318-362).

Kemudian pokok pembahasan yang kudua adalah taqwa.Hakikat

taqwa adalah taat kepada Allah, tidak mendurhakai-Nya, ingat kepada-

Nya, tidak lupa kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya, dan tidak

mengkufuri-Nya.Dikatakan bahwa taqwa itu ada beberapa macam, yaitu

taqwa orang awam (meninggalkan perbuatan syirik), taqwa orang khawas

(meninggalkan keinginan hawa nafsudengan meninggalkan maksiat dalam

setiap keadaan), taqwa orang khawashil khawas(ketaqwaan para wali).

Dibahas disini tentang jalan menuju taqwa, yang mula-mula

menghindarkan diri dari menganiaya orang lain dan menunaikan hak

mereka, kemudian menghindarkan diri dari kemaksiatan, baik dosa kecil

maupun besar, kemudian sibuk meninggalkan dosa hatiyang menjadi

induk dosa dan menular menjadi dosa anggota badan seperti: riya‟, tamak,

rakus dan gila pangkat dll (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2010:388-392).

E. Konsep Pendidikan Spiritual dalam Kitab Sirr al Asrar

Page 55: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

44

Konsep pendidikan spiritual dalam kitab sirral asrar tidak hanya

konsep pendidikan untuk membangun karakter akhlaq saja. Kitab sirr al

asrar menjelaskan setidaknya menjadi manusia yang sempurna dari segi

akhlaq sesama manusia dan akhlaq yang karimah dalam meraih hakikat

cinta kepada Allah melalui maqamat-maqamat yang ditempuh Syaikh

Abdul Qadir al Jailani.

Berikut pemaparan dari kitab sirr al asrar yang mengandung

konsep pendidikan spiritual:

1. Kembali ke Asal Usul

Kembali ke asal usul mausia adalah kembalinya jiwa manusia

kepada Allah, dengan melalui beberapa jalan yang harus di tempuh

sehingga sampai ke peringkat yang paling tinggi yaitu ma‟rifat. Dengan

peringkat pertama yang dinamakan syari‟at, kedua hakekat, ketiga

ma‟rifat (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008: 92-111).

2. Dari kesempurnaan menuju kehinaan

Tujuan dari kesempurnaan yang berupa manusia menuju kehinaan

atau tempat yang paling rendah adalah Supaya manusia mencari jalan

kembali kepada kedudukan asal, ketika manusia masih dalam kandungan

berbentuk daging dan tulang, sehingga manusia datang ke alam dunia

dengan membawa keesaan Tuhan untuk mendapatkan ridho-Nya (Syaikh

Abdul Qadir al Jailani, 2008:102-105).

3. Jiwa bertahta dalam raga

Jiwa di dalam kitab sirr al asrar ini disebutnya dengan kata roh.

Yang pertama tempat roh di dalam badan manusia terletak pada dada, roh

Page 56: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

45

ini berhubungan dengan agama dan pekerjaannya mentaati perintah-Nya.

Yang kedua yaitu tempat roh perindahan yang terletak di dalam hati

manusia, roh ini berurusan dengan pengetahuan tentang jalan kerohanian.

Yang ketiga yaitu roh sultan yang terletak di tengah-tengah hati, jantung

kepada hati. Yang berhubungan dengan kemakrifatan, sehingga roh ini

menghantarkan manusia untuk mengetahui semua pengetahuan tentang

ketuhanan, kemudian roh-roh tersebut berhenti ke tempat rahasia yang

Allah buatkan untuk Diri-Nya(Allah) di tengah-tengah hati (Syaikh Abdul

Qadir al Jailani, 2008: 106-115).

4. Ilmu dan kesempurnan manusia

Ilmu lahir itu terbagi menjadi du belas bagian, ilmu batin juga

terbagi menjadi dua belas bagian. Bagian-bagian tersebut kemudian

diklasifikasikan lagi, antara yang bisa dilakukan orang awam dan yang

bisa dilakukan orang khas(khusus). Itupun sesuai dengan kadar

kemampuannya. Ilmu secara garis besar terpetakkan ke dalam empat

bagian. Pertama, ilmu dhohir (lahir) yaitu mencakup perintah dan larangan

Allah serta hukum-hukum lain. Kedua,Ilmu batin syariat, yaitu thariqah.

Ketiga, ilmu batin thariqah dan makrifat.Keempat, batinnya batin yaitu

hakikat. Manusia yang sempurna perlu mempelajarisemua bagian tersebt

dan mencari jalan ke arahnya (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2008: 116)

5. Tobat langkah pertama menuju kesempurnaan

Perlu dijelaskan bahwa taubat adalah langkah pertama untuk

mencapai peringkat yang atu ke peringkat yang lain. Taubat yang benar

merpakan langkah pertama di dalam perjalanan seorang sufi, di dalam

Page 57: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

46

bertaubat harus menyesal yang sesungghnya sehingga tidak terjatuh pada

dosa lagi (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008:125)

6. Sufi, para pejalan di jalan Tuhan

Istilah sufi dikaitkan juga dengan bidang kerohanian mereka yang

sentiasa berhubung dengan sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w yang dikenali

sebagai „puak yang memakai baju bulu‟. Dalam bahasa Arab perkataan

tasawwuf, kerohanian Islam, terdiri daripada empat huruf – „ta‟, „sin‟,

„wau‟ dan „fa‟ (t,s,w,f). Huruf pertama, t, bermaksud taubat. Huruf „s‟

adalah simbolnya. Huruf ketiga „w‟ bermaksud wilayah, suasana kesucian

dan keaslian pencinta-pencinta Allah dan sahabat-sahabat-Nya. Keadaan

ini bergantung kepada kesucian batin. Huruf keempat „f‟ bermakna fana,

lenyap diri sendiri ke dalam ketiadaan. Diri yang palsu akan hancur dan

hilang apabila sifat-sifat yang suci memasuki seseorang, dan apabila sifat-

sifat serta keperibadian yang banyak menghalang tempatnya akan diganti

oleh satu saja sifat keesaan (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008:142)

7. Mereka senantiasa ingat Tuhan

Zikir peringkat terakhir yang dipanggil khafi al-khafi yang paling

tersembunyi daripada yang tersembunyi membawa seseorang kepada

suasana fana. Dalam kenyataannya,hanya Allahlah yang mengetahui

keadaan-keadaan orang yang telah masuk ke dalam ke fana‟an (Syaikh

Abdul Qadir al Jailani, 2008:151)

8. Syarat pemyempurna zikir

Salah satu syarat untuk melakukan zikir adalah berada dalam

keadaan berwudhu, dan bersih hatinya. Sebutlah Allah dengan kalimah

Page 58: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

47

tauhid secara kuat-kuat di hati dan berzikir hedaknya dalam keadaan sadar

(tidak lalai). Sehingga hati merasa hidup kembali dengan perasaan yang

aman dan nyaman (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008:155)

9. Meraih maqam penyaksian

Melihat Allah ada dua jenis: Pertama melihat sifat keindahan Allah

yang sempurna secara langsung di akhirat‟ dan satu lagi melihat sifat-sifat

ketuhanan yang dipancarkan ke atas cermin yang jernih. Maknanya

Dia(Allah) boleh dikenal di dunia melalui sifat-sifat-Nya, akan tetapi

untuk melihat dan mengenali zat-Nya hanya terjadi di akhirat (Syaikh

Abdul Qadir al Jailani, 2008: 159).

10. Tabir cahaya dan kegelapan

Hati menjadi buta disebabkan oleh kelalaian, yang membuat

seseorang lupa kepada Allah dan lupa kepada kewajiban mereka, tujuan

mereka, ikrar mereka dengan Allah, ketika mereka masih berada di dalam

dunia. Sebab utama kelalaian adalah kejahilan terhadap hakikat

(kebenaran) undang-undang dan peraturan Tuhan.Apa yang menyebabkan

seseorang itu berterusan di dalam kejahila ialah kegelapan yang

menyeluruh menutupi seseorang dari luar dan sepenuhnya menguasai

batinnya. Yang mendatangkan kegelapan ialah sifat-sifat angkuh,

sombong, megah, dengki, bakhil, dendam, bohong, mengumpat, fitnah dan

lain-lain sifat keji.Sifat-sifat yang keji itulah yang merendahkan ciptaan

Tuhan yang sangat baik sehingga jatuh kepada tahap yang paling rendah.

Bila sifat-sifat kegelapan terangkat cahaya mengambil alih tempatnya dan

orang yang memiliki mata rohani akan melihat. Dia mengenali apa yang

Page 59: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

48

dia lihat dengan cahaya nama-nama sifat Ilahiah. Kemudian dirinya

dibanjiri oleh cahaya dan bertukar menjadi cahaya. Cahaya ini masih lagi

hijab menutupi cahaya suci Zat, tetapi masanya akan sampai bila ini juga

akan terangkat, yang tinggal hanya cahaya suci Zat itu sendiri (Syaikh

Abdul Qadir al Jailani,2008:166)

11. Kebahagiaan dan penderitan

Yang seharusnya manusia ketahui yaitu bagian golongan yang

hendak dimasuki, golongan pertama ialah golongan yang berada dalam

kedamaian, keimanan, bahagia dalam melakukan ketaatan kepada Allah,

sementara golongan kedua berada dalam keadaan tidak selamat, keraguan

dan kerisauan dalam keingkaran terhadap peraturan Tuhan. Keduanya ini

(ketaatan dan keingkaran) ada di dalam diri seseorang. Jika kesucian,

kebaikan dan keikhlasan lebih menguasai, sifat-sifat mementingkan diri

akan bertukar menjadi suasana kerohanian dan bagian diri yang ingkar

akan dikalahkan oleh bagian diri yang baik. Sebaliknya jika seseorang

mengikuti hawa nafsu yang rendah dan kesenangan ego dirinya, sifat-sifat

ingkar akan menguasai bagian diri yang satu lagi untuk menjadikannya

ingkar dan jahat. Jika kedua-dua sifat yang berlawanan itu sama-sama kuat

diharapkan yang baik itu boleh menang (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,

2008:171:182)

12. Kaum darwis

Seorang sufi yang mencari ganjaran dari Allah berupa surga,

sebenarnya orang tersebut tidak dapat melihat hakikat yang sebenarnya.

Mereka yang arif, yang mencari hakikat, mereka yang mencapai suasana

Page 60: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

49

sufi yang sebenarnya, suasana keinginan menyeluruh yang tidak

menginginkan sesuatu apa pun kecuali Allah, meninggalkan segala-

galanya dan tidak mencari apa-apa kecuali yang hak. Mereka temui apa

yang mereka cari dan masuk ke dalam alam yang hak, dan kehampiran

dengan Allah, dan hidup semata-mata kerana Zat Allah, tidak kerana yang

lain(Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008:183).

13. Menyucikan jiwa

Dua jenis penyucian: Pertama zahir, ditentukan oleh peraturan

agama dan dilakukan dengan membasuh tubuh badan dengan air yang

bersih. Keduanya ialah penyucian batin, yang dapat dilakukan dengan

menyadari kotoran di dalam diri, menyadari dosanya dan bertaubat dengan

ikhlas. Penyucian batin memerlukan perjalanan kerohanian dan dibimbing

oleh guru kerohanian (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,2008: 194).

14. Makna ibadah

Makna ibadah adalah memadukan antara badan dan batin sehingga

membawa seseorang secara kerohanian kepada kehampiran dengan Allah,

dan secara zahir kepada peringkat yang paling tinggi mampu dicapai.

Dalam alam kenyataan mereka menjadi hamba Allah yang taat. Suasana

dalam wilayah orang arif yang memperoleh makrifat sebenarnya tentang

Allah. Jika ibadah dzahir tidak bersatu dengan ibadah batin, ia adalah

kekurangan. Ganjarannya hanyalah pada pangkat atau kedudukan, tidak

membawa seseorang hampir dengan Allah (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,

2008: 198).

15. Kesucian manusia sempurna

Page 61: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

50

Tujuan penyucian itu ada dua jenis yaitu yang pertama untuk

membolehkannya masuk kepada alam sifat-sifat Ilahi dan yang kedua

untuk mencapai maqam Zat. Penyucian untuk memasuki alam sifat-sifat

Ilahi memerlukan pelajaran yang membimbing seseorang di dalam proses

penyucian cermin hati daripada gambaran manusia dengan cara rayuan,

ucapan atau memikirkan dan mendoakan pada nama-nama Ilahi. Ucapan

itu menjadi kunci, perkataan rahsia yang membuka hati.Hanya saja, bila

mata itu terbuka barulah boleh seseorang itu melihat sifat-sifat Allah yang

sebenarnya.Kemudian mata itu melihat gambaran kemurahan Allah,

nikmat, rahmat dan kebaikan-Nya di atas cermin hati yang murni itu

(Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008: 203).

16. Zakat dan sedekah

Ada dua jenis zakat: zakat yang diajarkan oleh syariat dan zakat

kerohanian yang berlainan sifatnya. Zakat yang diajarkan oleh syariat ialah

mengeluarkan barang-barang dalam dunia ini.Zakat rohani berupa barang

akhirat seperti amal.Ia juga diberikan kepada orang miskin, yaitu miskin

kerohanian. Adapun tujuan zakat dan sedekah ini bukanlah hanya untuk

membantu yang memerlukan, karena Allah adalah Pemberi kepada semua

yang memerlukan, tetapi supaya niat baik pemberi zakat dan sedekah itu

diterima oleh Allah. Faedah lain daripada sedekah ialah kesan

penyuciannya. Ia menyucikan harta dan diri seseorang. Jika diri

dibersihkan daripada sifat-sifat ego maka tujuan sedekah atau zakat batin

(kerohanian) tercapai (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008: 207).

17. Puasa lahir dan batin

Page 62: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

51

Puasa lahir adalah menahan diri daripada makan, minum dan

bersetubuh dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa batin selain

yang demikian, ditambah lagi memelihara pancaindera dan fikiran

daripada perkara-perkara yang keji. Ia adalah melepaskan segala yang

tidak sesuai, dzahir dan batin. Rusak sedikit niatnya maka rusaklah puasa

rohani. Puasa syariat terikat dengan masa, sementara puasa rohani kekal di

dalam kehidupan sementara ini dan kehidupan abadi di akhirat, Inilah

puasa yang sebenarnya (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008: 212).

18. Ibadah haji ke Tanah Suci

Mengerjakan haji ada dua macam yaitu lahir dan

batin.Mengerjakan haji secara lahir adalah sesuai dengan syarat dan rukun

haji.Tetapi mengerjakan haji secara batinmemerlukan persiapan dan

mengumpulkan keperluan sebelum memulai perjalanan.Yang pertama

ialah mencari guru pandu, pembimbing, guru, seorang yang dikasihi,

dihormati, diharapkan dan ditaati oleh muridnya (Syaikh Abdul Qadir al

Jailani, 2008:215).

19. Melihat Hakikat Illahi

Zauk adalah kegairahan untuk menggapai ma‟rifat Illahi, ada dua

jenis zauk yaitu zauk lahiriyah dan rohaniah. Zauk lahiriah adalah hasil

daripada ego diri, ia tidak memberi kepuasan secara rohaniah, ia

dipengaruhi oleh pancaindra, yang seringkali melakukan sesuau hanya

agar dilihat orang lain. Sedangkan zauk rohaniah adalah hasil dari suasana

pengaliran tenaga kerohanian yang sangat melimpah. Seperti pembacaan

puisi yang sangat indah, atau pembacaan al qur‟an dengan suara merdu,

Page 63: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

52

atau kegairahan yang dicetuskan oleh upacara zikir sufi sehingga dapat

meningkatkan suasana kerohanian (Syaikh Abdul Qadir al Jailani,

2008:224).

20. Khalwat: berduaan dengan Allah

Khalwat adalah pengasingan diri.Khalwat dibagi menjadi dua yaitu

dzahir dan batin. Khalwat zahir akan terjadi apabila seseorang menjauh

dari keramaian sebagai wujud pegasingan dirinya supaya dapat

mengendalikan ego dan nafsunya. Sedangkan khalwat batin yaitu keadaan

di mana manusia dapat mengeluarkan dari hatinya atas pemikiran tentang

hal dunia, kejahatan, ego, meninggalkan makan dan minum yang

diharamkan (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008:231).

21. Salat dan Wirid

Shalat dan wirid dalam bab ini sangatlah banyak. Setelah penulis

baca dan mengartikan bab ini dalam kitab sirr al asrar asli arab. Penulis

menemukan banyak amalan yang harus dilakukan seorang sufi, seperti

shalat wajib 5 waktu berjamaah di masjid, kemudian shalat-shalat sunah

yang di dalamnya terdapat wirid-wirid khusus di setiap shalat sunahnya.

Seperti shalat sunnah tahajud 12 rokaat di pertengahan malam,kemudian

shalat setelah terbit matahari tidak hanya shalat dhuha tetapi sebelum

shalat dhuha di dahului dua rakaat shalat isyraq, dua rakaat shalat isti‟adah

dan dua rakaat shalat istikharah yang wirid dalam shalatnya adalah dalam

masing-masing rokaat setelah membaca fatihah 1x kemudian membaca

ayat kursi 1x dan surah al ikhlas 7x, dilanjut enam rokaat shalat dhuha

(Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008: 240).

Page 64: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

53

22. Makna dan Rahasia di Balik Mimpi

Mimpi ada dua jenis, yaitu mimpi dari perasaan diri sendiri dan

mimpi yang bermatlamat. Asal dari mimpi adalah dari Allah tetapi tak

memungkiri syaitan juga dapat berpura-pura dalam mimpi. Mimpi yang

dari Allah dapat menggambarkan suasana kerohanian yang sangat

menalam dan hasilnya dapat menciptakan suasana harmonis dalam

kehidupan nyata (Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008:259).

23. Keragaman Para Pejalan

Keragaman para pejalan kerohanian terbagi menjadi dua yaitu yang

pertama sunni, mereka yang mengikuti jalan kerohanian dengan aturan

qur‟an dan hadits. Dan yang kedua yaitu pengikut jalan kerohanian tetapi

jalan bid‟ah(Syaikh Abdul Qadir al Jailani, 2008:274).

F. Klasifikasi Konsep Pendidikan Spiritual Syaikh Abdul Qadir Al

Jailani

1. Akidah

Kitab Syaikh Abdul Qadir Al Jailani yang menekankan pembahasannya

tentang akidah yaitu kitab Al Fath ar Rabbani wal Faidhur ar Rahmani,

yang di dalamnya terdapat ceramah yang sangat panjang hanya menasehati

tentang tauhid. Adapun konsep yang berkaitan yaitu konsep taqwa dan

iman.

2. Akhlaq atau Adab

Kitab yang membahas mendalam tentang Akhlaq, penulis menemukan

pembahasannya dalam kitab al Ghunnyah li Thalibi Thariqi al Haq Azza

Page 65: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

54

Wa Jalla. Adapun konsep yang yang dipaparkan yaitu Akhlaq yang baik

karena hal yang paling utama karena akhlaq mencerminkan jati diri yang

sebenarnya.Manusia terkubur oleh kelakuannya dan terkenal karena

kelakuannya juga. Ada yang mengatakan, akhlaq yang baik diberikan

secara khusus kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat dan keutamaan

yang Allah berikan kepadannya. Adapun klasifikasi adab dalam kitab ini

sebagai berikut: adab dalam bermasyarakat (ketika bertemu mengucap

salam), adab di dalam majlis, adab yang berkaitan dengan diri sendiri

(seperti adab makan, minum, bepergian, tidur, dan lain-lain) semuanya

tertera dalam kitab ini.

3. Thariqat

Kitab Syaikh Abdul Qadir Al Jailani yang membahas tentang Thariqat

yaitu kitab Sirr al Asrar. Kitab ini murni membahas tentang perjalan sufi

dari nol sampai ke puncak ma‟rifatullah. Adapun konsepnya sebagai

berikut: kembali ke asal usul, penurunan manusia ke peringkat yang

rendah,mengetahui roh-roh dalam badan,mengetahui pengetahuan,

taubat,ahli sufi, zikir, menyaksikan Allah, penyucian diri, dan uzlah

4. Muamalah

Kitab yang secara umum membahas tentang muamalah yaitu kitab al

Ghunnyah Li Thalibi Thariqi al Haq Azza wa Jalla, karena kitab ini

mencakup peraturan-peraturan tentang ibadah seperti fiqih ibadah, jual

beli, pernikahan, adapun yag berhubungan dengan spiritualpun dalam

Page 66: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

55

kitab ini juga di jelaskan dan lain sebagainya. Dalam fiqih ibadah Syaikh

Abdul Qadir Al Jailani memaparkan dari thaharoh, kemudian sampai

shalat yang khusuk

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Spiritual Syaikh Abdul Qadir Al Jailani

Dalam kitab-kitab yang telah dipaparkan, terdapat beberapa

konsep pendidikan spiritual yang menurut penulis penting. Adapun

konsep-konsepnya sebagai berikut:

1. Tauhid

2. Berakhlaq yang baik

3. Menjalankan perintah Allah, dengan thariqat

4. Menjaga hubungan dengan sesama manusia.

Untuk mencapai konsep-konsep yang sudah di dasarkan pada

kitab-kitabnya, Sang Syaikh merancang pembahasan materi-materi

yang dapat mencakup konsep tersebut. Beliau membagi cara belajar

mengajarnya menjadi dua jenis antara lain :

Page 67: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

56

1. Materi pembelajaran terstruktur. Dalam hal ini mencakup berbagai

macam ilmu pengetahuan yang erat kaitannya dengan pendidikan

rohani. Pembelajaran ini telah dilakukan sejak awal sekolah didirikan

2. Materi pembelajaran terkait dengan dakwah. Dalam hal ini beliau

menyampaikan materi secara rutin dalam 3 waktu, yakni: Jumat pagi,

Selasa sore, dan Minggu pagi. Untuk hari Jumat dan Selasa

pembelajaran dilakukan di sekolah, sedangkan untuk hari Minggu

pembelajaran dilakukan di asrama

3.

B. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia

Pada awalnya, pendidikan Islam di Indonesia sudah

berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pada tahap awal,

pendidikan Islam dimulai dari kontak-kontak pribadi maupun kolektif

antara muballigh (pendidik) dengan peserta didiknya. Setelah

komunitas muslim daerah terbentuk di suatu daerah tersebut, mereka

membangun tempat peribadatan dalam hal ini masjid. Masjid

merupakan lembaga pendidikan Islam yang pertama muncul, di

samping rumah tempat kediaman ulama‟ atau muballigh. Setelah

penggunaan masjid sudah cukup optimal, maka kemudian dirasa perlu

untuk memiliki sebuah tempat yang benar-benar menjadi pusat

pendidikan dan pembelajaran Islam. Untuk itu, muncullah lembaga

pendidikan lainnya seperti pesantren, dayah ataupun surau. Nama–

nama tersebut walaupun berbeda, tetapi hakikatnya sama yakni sebagai

tempat menuntut ilmu pengetahuan keagamaan.

Page 68: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

57

Pesantren sebagai akar pendidikan Islam, yang menjadi pusat

pembelajaran Islam setelah keberadaan masjid, senyatanya memiliki

dinamika yang terus berkembang hingga sekarang. Menurut Prof.

Mastuhu, pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk

mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan

ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan

sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Pesantren sejatinya telah

berkiprah di Indonesia sebagai pranata kependidikan Islam di tengah-

tengah masyarakat sejak abad ke-13 M, kemudian berlanjut dengan

pasang surutnya hingga sekarang. Untuk itulah, tidak aneh jika

pesantren telah menjadi akar pendidikan Islam di negeri ini. Karena

senyatanya, dalam pesantren telah terjadi proses pembelajaran

sekaligus proses pendidikan; yang tidak hanya memberikan

seperangkat pengetahuan, melainkan juga nilai-nilai (value). Dalam

pesantren, terjadi sebuah proses pembentukan tata nilai yang lengkap,

yang merupakan proses pemberian ilmu secara aplikatif

(Mastuhu,1994:13).

Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia ini pada mulanya

ditandai dengan munculnya berbagai lembaga pendidikan secara

bertahap, mulai dari yang amat sederhana, sampai dengan tahap-tahap

yang sudah terhitung modern dan lengkap. Adapun lembaga

pendidikan Islam di Indonesia antara lain:

1. Surau, lembaga pendidikan Islam di Minangkabau. Yang

berfungsi sebagai tepat untuk bertemu, rapat, berkumpul dan lain-lain.

Page 69: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

58

Sebagai lembaga pendidikan tradisional surau menggunakan sistem

halaqah dan materi yang di ajarkan pada awalnya masih seputar huruf

hijaiyah dan BTA, disamping ilmu-ilmu keislaman lainnya seperti

keimanan, akhlaq dan Ibadah

2. Meunasah, merupakan tingkat pendidikan Islam terendah.

Meunasah berfungsi sebagai tempat upacara keagamaan, penerimaan

zakat dan penyaluran zakat, musyawarah dan menerima tamu. Fungsi

untuk kelembagaan, meunasah sebagai tempat di mana diajarkan

pelajaran membaca al qur‟an.

3. Pesantren, jenjang pendidikan dalam pesantren tidak

dibatasi seperti dalam lembaga-lembaga pendidikan yang emakai

sisten klasikal. Umumnya kenaikan seorang santri ditandai dengan

tamat dan bergantinya kitab yang dipelajari. Fungsi sebagai lembaga

pendidikan Islam, pesantren menyelenggarakan pendidikan formal

seperti madrasah, sekolah umum, perguruan tinggi, dan pendidikan

non-formal

4. Madrasah, madrasah adalah tempat para santri untuk

menimba Ilmu, dalam madrasah sistem pengajarannya seperti pada

pesantren(Samsul Nizar, 2011: 279-290).

Adapun tujuan dan sasaran pendidikan Islam itu berbeda-beda

menurut pandangan hidup masing-masing pendidik atau lembaga

pendidikan.Oleh karnanya, perlu dirumuskan pandangan hidup Islam

yang mengarahkan tujuan dan sasaran pendidikan Islam. Bila manusia

yang berpredikat musli, benar-benar akan menjadi penganut yang baik,

Page 70: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

59

menaati agama yang baik, menaati ajaran Islam dan menjaga agar

rahmat Allah tetap berada pada dirinya. Ia harus mampu memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajarannya sesuai iman dan akidah

islamiyah.

Untuk tujuan itulah, manusia harus dididik melalui proses

pendidikan Islam berdasarkan pandangan diatas. Pendidikan Islam

berarti sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan

seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan

nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak

kepribadiannya.

Mengingat akan luasnya jangkauan yang harus dikerjakan oleh

pendidikan Islam, maka pendidikan Islam tetap terbuka terhadap

tuntutan kesejahteraan umat manusia, baik tuntutan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan

hidup rohaniah. Kebutuhan itu semakin meluas sejalan dengan,

meluasnya tuntutan hidup manusia itu sendiri. Oleh karna itu, dilihat

dari pengalamannya, pendidikan Islamberwatak akomodatif terhadap

tuntutan kemajuan zaman sesuai acuan norma-norma kehidupan

(Arifin, 2003:7-8)

Islam sebagai petunjuk Ilahi mengandung implikasi

kependidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia

menjadi seorang mukmin, muslim, muhsin,dan mutaqin melalui proses

tahap demi tahap. Islam sebagai ajaran mengandung sistem nilai di

Page 71: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

60

mana proses pendidkan Islam berlangsung dan dikembangkan secara

konsisten untuk mencapai tujuan.

Pola dasar pendidikan Islam yang mengandung tata nilai Islam

merupakan fondasi struktural pendidikan Islam. Ia melahirkan asas,

strategi dasar, dan sistem pendidikan yang mendukung, menjiwai,

memberi corak dan bentuk proses pendidikan Islam yang berlangsung

dalam berbagai model kelembagaan pendidikan Islam yang

berkembang sejak 14 abad yang lampau sampai sekarang (Arifin,

2003: 21)

Adapun konsep pendidikan Islam di Indonsia dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Pendidikan dalam konsepsi ajaran Islam merupakan manifestasi dari

tugas kekhalifahan ummat manusia di muka bumi. Manifestasi ini akan

bermakna fungsional jika seluruh fenomena kehidupan yang muncul

dapat di beri batasan-batasan nilai moralitasnya, sehingga tugas

kekhalifahan itu tidak justru berada di luar lingkar nilai-nilai itu. Dan

konsekuensinya, mengisyaratkan kepada manusia agar dalam proses

pendidikannya selalu cenderung pada ajaran-ajaran pokok dari sang

Pendidik yang paling utama dan pertama, yaitu Allah sebagai rabb al-

„alamiin dan sekaligus sebagai rab an-naas.

2. Pendidikan Islam memahami alam dan manusia sebagai totalitas

ciptaan Allah, sebagai satu kesatuan, di mana manusia yang diberi

otoritas relatif untuk mendayagunakan alam, tidak bisa terlepas dari

sifat ar-rahman dan ar-rahim Allah yang termasuk sifat ke-

Page 72: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

61

rubbubiyyahan-Nya. Oleh karena itu pendidikan sebagai bagian pokok

dari aktifitas pembinaan hidup manusia harus mampu mengembangkan

rasa kepatuhan dan rasa syukur yang mendalam kepada Khaliq-nya.

Sehingga beban tanggungjawab manusia tidak ditujukan kepada selain

Allah. Inilah sebenarnya makna tauhid yang mendasari segala aspek

pendidikan Islam.

3. Atas dasar ketauhidan tersebut, pendidikan Islam haruslah

mendasarkan orientasinya pada penyucian jiwa, sehingga setiap diri

manusia mampu meningkatkan dirinya dari tingkatan iman ke

tingkatan ikhsan yang mendasari seluruh kerja kemanusiaannya.

(File:///d:/skripsi/konsep%20pendidikan%20islam%20yang%c2%a0id

eal%20_%20mif19.tea's%20blog.htm, di akses pada tanggal 17

September 2016).

C. Relevansi Konsep Pendidikan Spiritual Syaikh Abdul Qadir al

Jailani Terhadap Pendidikan Islam di Indonesia

Hidup di zaman modern seperti sekarang ini, tentu sangat

berbeda dengan kehidupan di zamannya Syaikh Abdul Qadir al

Jailani. Apalagi masyarakat di Indonesia, sangat berbeda sekali

dengan masyarakat yang ada di Timur Tengah. Maka yang paling

mudah adalah memahami kehidupan di masa sekarang, dan merujuk

kepada kehidupan para ulama terdahulu, cendikiawan Islam, dan

orang-orang saleh.

Maka dari itu, dari seluruh konsep pendidikannya Syaikh Abdul

Qadir yang telah dipaparkan di bab sebelumnya ini. Tentulah sangat

Page 73: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

62

berkesinambungan dengan konsep pendidikan Islam yang ada di

Indonesia. Terutama di pondok-pondok pesantren salafiyah yang

masih menggunakan metode yang ada pada zamannya Rasulullah

seperti bandongan, halaqah, sorogan, musyawarah dan lain-lain

(Zamakhsyari Dhofier,1984:28-31)

Adapun relevansi konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul

Qadir Al Jailani terhadap konsep pendidikan Islam di Indonesia antara

lain, konsep tentang ketauhidan. Dalam konsep pendidikan spiritual

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani tauhid sangat ditekankan pada materi

pembelajaran, tak lain halnya pada konsep pendidikan di Indonesia

yang menjadikan konsep tauhid sebagai dasar pendidikan Islam dalam

penyucian jiwa. Kemudian konsep akhlaq atau adab, juga relevan

antara konsepnya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani terhadap pendidikan

di Indonesia. Karena adab yang berhubungan manusia dengan Allah

dan manusia dengan sesama dalam kitab Al Ghunnyah li thalibi

thariqi al haq azza wa jala sudah dipaparkan secara detail, mengenai

adab bersyukur, adab bergaul, adab muamalah dan lain sebagainya.

Page 74: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

untuk menjawab rumusan masalah secara menyeluruh,

maka penulis memberi garis besar kesimpulan sebagai isi pokok

dari pembahasan skripsi ini:

1. Biografi Syaikh Abdul Qadir al Jailani di awali dari

kelahirannya yaitu tahun 470 H dan beliau wafat pada tahun

561 H, beliau lahir dari seorang ayah dan ibu yang luar biasa.

Sehingga beliaupun sejak dilahirkan sudah mempunyai banyak

keistimewaan yang sangat luar biasa. Kemudian beliau

beranjak dewasa, mencari ilmu dengan melakukan

pengembaraan ke Baghdad, lebih dari 30 tahun beliau menimba

ilmu sehingga beliau mendapat gelar wali qutb dari Nabi

Muhammad. Kewaliannya sangat menggetarkan para sufi pada

saat itu.

2. Berkaitan dengan konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul

Qadir al Jailani dalam beberapa kitab, penulis mengambil dari

beberapa kitab, diantaranya:

i. Kitab Tafsir al Jailani,di dalamnya terdapat konsep

pendidikan spiritual: tentang pendalaman makna ayat-ayat

Page 75: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

64

alqur‟an dengan pemahaman tasawuf. Jadi setiap ayat di al

qur‟an terdapat konsep-konsep spiritual.

ii. Kitab Jalaaul Khathir, di dalamnya terdapat konsep

pendidikan spiritual: taubat, cinta, zuhud, takut kepada

Allah, sabar, ikhlas, jujur, taqwa, berjuang, zikir,

pengetahuan, mengasingkan diri.

iii. Kitab al Fath al Rabbani wa al Faidhu al Rahmani, di

dalamnya terdapat konsep pendidikan spiritual: tidak boleh

menentang takdir Allah, larangan berangan-angan menjadi

orang kaya, taubat, sabar, ikhlas, ma‟rifatullah, jangan

mencari selain Allah, mendahulukan akhirat atas dunia,

jangan munafiq, beramal dengan al quran, jihad, usir cinta

pada dunia, zuhud, mahabbah, taqwa, iman, muah hat,

mengosongkan diri, taqorrub, meninggalkan hal yang tak

berguna, tauhid.

iv. Kitab futuh al Ghoib, di dalamnya terdapat konsep

spiritual: tiga kwajiban seorang mukmin, tauhid, taubat,

tidak sengang dunia, uzlah dari keramaian,kondisi spiritual

yang sebenarnya.

v. Kitab Al Ghunnyah li Thalibi Thariqi al Haq Azza wa

Jalla, di dalamnya terdapat konsep spiritual: mujahadah,

tawakal, akhlaq yang baik, syukur, sabar, ridho, jujur.

vi. Kitab sirr al asrar, di dalamnya terdapat konsep spiritual:

kembali ke asal usul, penurunan manusia ke peringkat yang

Page 76: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

65

rendah,mengetahui roh-roh dalam badan,mengetahui

pengetahuan, taubat,ahli sufi, zikir, menyaksikan Allah,

penyucian diri, dan uzlah

vii. Klasifikasi konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul Qadir

Al Jailani, terbagi menjadi empat konsep yaitu aqidah

dalam kitab al fath ar rabbani al faidhu rahmani, akhlaq

dalam kitab al ghunnyah li thalibi thariqi al haq azza wa

jalla, thariqat dalam kitab sirr al asrar, muamalah dalam

kitab al ghunnyah lithalibi thariqi al haq azza wa jalla.

3. Relevansi konsep pendidikan spiritual Syaikh Abdul Qadir al

Jailani terhadap pendidikan Islam di Indonesia ini sangatlah

berpengaruh. Konsep ketauhidan yag sangat ditekankan pada

zamannya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani yang sekarang masih

juga ditekan pada konsep pendidikan Islam di Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis

memberikan saran-saran:

1. Untuk umat manusia

Pada dasarnya pendidikan Islam khususnya dalam hal

spiritual telah dijelaskan. Mengenai perintah amar ma‟ruf nahi

mungkar. Seperti yang di jelaskan dalam kitab futuh al ghoib

risalah pertama, yang menjelaskan bahwa manusia harus patuh

kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, penulis

menyarankan agar penggalian ajaran tersebut dapat

Page 77: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

66

disosialisasikan sebagai salah satu langkah dalam

memperbaiki jiwa serta membersihkan hati dari noda-noda

dunia.

2. Untuk dunia pendidikan Islam

Seorang pendidik sebagai sosok yang diharapkan

masyarakat hendaknya menjadi suri tauladan yang baik serta

dapat membimbing dan mengarahkan generasi penerus

bangsa.

Page 78: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

67

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Nur Kholis. Maha Dahsyat Wirid dan Dzikir Syaikh Abdul

Qadir Al Jailani. Yogyakarta: Araska, 2015

Arifin.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003

Asrifin, Tokoh-tokoh Shufi. Surabaya: CV Karya Utama, tt

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 1984

File:///D:/Skripsi/Konsep%20pendidikan%20islam%20yang%C2%A0

ideal%20_%20mif19.Tea's%20blog.Htm, di akses pada

tanggal 17 September 2016

Hasan, Ali B. Purwakania. Psikologi Perkembangan Islam

(Menyingkap Ruang Kehidupan Manusia dari Pra

Kelahiran hingga Pasca Kematian). Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada,2006.

Kementrian Agama RI.Al Qur‟an Tajwid dan Terjemah. Bandung: PT

Sygma Examedia Arkanleema, 2010

Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian

Tentang Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren .

Jakarta: INIS, 1994

Mughni, Syekh Abdul. Intisari Ajaran Syaikh Abdul Qadir Jailani.

Surabaya: Pustaka Media

Nizar, Samsul. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah

Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia. Jakarta:

Kencana, 2011

Nur Hadi, Muchsin. Al-Lujainy al-Dany. Surabaya: Sumber Agung,

1993.

Page 79: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

68

Qadir al-Jailani, Abdul. Al Ghunyahli Tholibi Thoriqi al Haq „Azza wa

Jalla juz I. Lebanon: Dar al Kotob al Ilmiyah, 1997

Qadir al-Jailani, Abdul. Al Ghunyahli Tholibi Thoriqi al haq „Azza wa

Jalla II. Lebanon: Dar al Kotob al Ilmiyah, 1997

Qadir al-Jailani, Abdul.Al-Fath al-Rabbani Wa al-Faidhu al-

Rahmani.Kairo:Dar ar-Rayyan,tt

Qadir al-Jailani, Abdul. Futuh al Ghoib. Damaskus: Khuquq at Thiba‟

Mahfudhoh li Nasyir, 1973

Qadir al-Jailani, Abdul. Jalaaul Khathir. Damaskus: Dar Ibnu Qayyim,

1994

Qadir al-Jailani, Abdul. Jalaul khathir fi al Bathin wa al Zahir/ Jila‟ al

Khathir: Wacana-wacana Kekasih Allah. Terj. Luqman

Hakim. Bandung: Marja, 2009

Qadir al-Jailani, Abdul. Sirr al Asrar. Damaskus: Dar as Sanabil, 1993

Qadir al-Jailani, Abdul. Sirr al Asrar wa Muzhir al Anwar fi ma

Yahtaju Ilayhi al Abrar/Secret the screts hakikat segala

rahasia kehidupan, terj. Zaimul Am. Jakarta: PT Serambi

Ilmu Semesta, 2008

Qadir al-Jailani, Abdul. Al-Fath al-Rabbani wa al-Faidhu al-Rah-

mani/Jalan Menuju Cinta Ilahi, terj. Masrahan

Ahmad.Yogyakarta: Citra Media,2007.

Qadir al-Jailani, Abdul. Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haq Azza wa

Jalla/ Mencari Jalan Kebenaran, terj. Masrohan Ahmad.

Yogyakarta: Citra Risalah, 2010

Qadir Al-jailani, Abdul. Futuhuul Ghaib, diterjemahkan ke dalam

bahasa indonesia menjadi Pembukaan Kepada Yang Ghaib,

Page 80: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

69

terj. Abdul Majid Haji Khatib. Malaysia: Perniagaan

Jahabersa, 2006

Qadir Al-jailani, Abdul.Tafsir al Jailani juz 1,Pakistan :Maktabah

Ma‟rufiyah, 2010

Qadir Al-jailani, Abdul.Tafsir al Jailani juz 2,Pakistan :Maktabah

Ma‟rufiyah, 2010

Qadir Al-jailani, Abdul.Tafsir al Jailani juz 3,Pakistan :Maktabah

Ma‟rufiyah, 2010

Qadir Al-jailani, Abdul.Tafsir al Jailani juz 4,Pakistan :Maktabah

Ma‟rufiyah, 2010

Qadir Al-jailani, Abdul.Tafsir al Jailani juz 5, Pakistan :Maktabah

Ma‟rufiyah, 2010

Qadir Al-jailani, Abdul.Tafsir al Jailani juz 6, Pakistan :Maktabah

Ma‟rufiyah, 2010

Qadir Al-jailani, Abdul. Al Auwradul Qadiriyah, Berut:Darul al Bab,

1992

Qadir al Jailani, Abdul. Al-Fath al-Rabbani wa al-Faiz al-Rah-

mani/Meraih Cinta Ilahi: Lautan Hikmah Sang Wali Allah,

penerjemah Abu Hamas. Jakarta: Khatulistiwa, 2009

Said. Al-Syaikh Abdul Qadir al-Jailani wa Arauhu al-I‟tiqadiyah wa

al-Shufiyah/Buku putih Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

Jakarta: Darul Falah, 2003

Shalih Mustamir, Abu Muhammad. Lubab Al Ma‟ani Fi Tarjamah Lujjain Al-Dani. Kudus: Menara, tt

Page 81: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

70

Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional, 2000

Sunarto, Achmad. Terjemah Indonesia dan Makna Jawa Pegon

Manaqib Syaikh Abdul Qadir al Jailani Lujaini Dani.

Surabaya: Al-Miftah, 2012

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional

W. J. S. Poerwadaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka,1999

Yahya al-Tadafi, Muhammad. Qalaidul Jawahir/Mahkota Para Aulia:

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, penerjemah Kasyful Anwar.

Jakarta: Prenada Media, 2003

Page 82: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tri Miftakhul Janah

Tempat, tanggal, Lahir : Ogan Komering Ulu, 17 Juni 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Bayanan Kulan Rt 2 Rw 1, Pasuruhan, Mertoyudan

Magelang

Nomor Telepon : 085-628-655-23

Riwayat Pendidikan : TK PGRI V Losari

SDN Losari

MTsN Grabag

MAN Tegalrejo Magelang

Orang Tua

Nama Ayah : Harminto

Nama Ibu : Partini

Alamat : Wates Losari Rt 4 Rw 2, Grabag, Magelang

Page 83: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

72

Page 84: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

73

Page 85: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

74

Page 86: RELEVANSI ANTARA KONSEP PENDIDIKAN SPIRITUAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1274/1/Tri Miftakhul Janah... · Anakku tercinta Ahmad Hikam Asyauqi, yang selalu ceria untuk

75