PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI...

14
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN PADA KLIEN INTRAPARTUM KALA I DI BPS ISTRI YULIANI DAN BPS MEI SUWARSONO SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASIH Disusun oleh HERNI ASTUTI NIM 201110104199 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAHYOGYAKARTA 2012

Transcript of PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI...

Page 1: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT NYERI

PERSALINAN PADA KLIEN INTRAPARTUM KALA I

DI BPS ISTRI YULIANI DAN BPS MEI SUWARSONO

SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASIH

Disusun oleh

HERNI ASTUTI

NIM 201110104199

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

‘AISYIYAHYOGYAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control
Page 3: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

1

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT NYERI

PERSALINAN PADA KLIEN INTRAPARTUM KALA I

DI BPS ISTRI YULIANI DAN BPS MEI SUWARSONO

SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012

Herni Astuti, Mufdlilah

STIKES „AISYIYAH YOGYAKARTA

[email protected]

ABSTRAK

Pain in childbirth can be influenced by the intensity and duration of contractions,

the magnitude of the opening of the cervix, tightly stretched of the lower birth-

path, age, number of childbirth, the size of the fetus, the patient's general

condition, as well as fatigue and sleep deprivation. Knowing the effect of music

therapy on the level of childbirth pain at respondent with intrapartum stage 1. The

study design was quasi experimental with a non-equivalent control group design.

The subject of this study is the maternal intrapartum stage 1 in IstriYuliani

Maternal Clinic, Gentan, Sleman, Yogyakarta and in Private Practice Midwives

(BPS) May Suwarsonsampel 30. An average difference of +0.73 and a control

group difference in the experimental group by an average of -1.4. The test results

obtained with the independen t test value t count on experiment group for 5.5953;

p = 0.000 (<0.05).

Keywords : pain of childbirth, intrapartum stage 1.

Nyeri pada persalinan dapat dipengaruhi oleh intensitas dan lamanya kontraksi,

besarnya pembukaan mulut rahim, regangnya jalan lahir bagian bawah, umur,

banyaknya persalinan, besarnya janin, keadaan umum pasien, serta kelelahan dan

kurang tidur. Diketahuinya pengaruh terapi musik terhadap tingkat nyeri

persalinan pada responden intrapartum kala 1. Desain penelitian adalah quasi

eksperimen dengan nonequivalent control group design. Subjek penelitian ini

adalah ibu bersalin intrapartum kala 1 di klinik Istri Yuliani Gentan, Sleman,

Yogyakarta dan di Bidan Praktek Swasta Mei Suwarsono berjumlah :30sampel.

Selisih rata-rata kelompok control sebesar +0.73 dan kelompok eksperimen selisih

rata-rata sebesar -1.4.Hasil pengujian dengan independen test diperoleh nilai t

hitung pada kelompok eksperimen sebesar 5.595; p=0.000 (0,05)

Kata Kunci : nyeri persalinan, intrapartum kala 1

Page 4: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

2

PENDAHULUAN

Persalinan adalah proses normal yang dialami oleh wanita usia subur.

Peristiwa penting ini sangat dinanti-nantikan oleh pasangan suami istri sebagai

buah cintakasih dalam perkawinan. Dengan penuh penantian pasangan suami istri

pasti sudah mempersiapkan bagi kelahiran bayi yang mereka nanti-nantikan.

Tetapi ditengah kebahagian menyambut kelahiran bayinya, seorang ibu akan

merasakan takut menghadapi persalinan karena kemungkinan rasa nyeri yang

akan dialaminya. Rasa nyeri yang ditimbulkan saat menghadapi persalinan

disebabkan karena kontraksi uterus yang akan mendorong bayi keluar dari dalam

uterus secara bertahap sedikit demi sedikit. Akibat daya dorong dari kontraksi ini,

maka cervix secara bertahap akan mulai terbuka, meregang sedikit demi sedikit,

untuk memberikan jalan bagi keluarnya bayi (Nolan, 2004).

Angka kematian ibu di Indonesia masih amat tinggi, bahkan tergolong tinggi

di dunia. Berdasarkan data pada awal tahun tahun 2012 tercatat, angka kematian

ibu tersebut sebesar 228/100.000 kelahiran hidup.Sementara, angka kematian bayi

usia 0-11 bulan adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup. Ada beberapa hal yang

menjadi penyebab kematian ibu saat persalinan.Target tahun 2014 adalah 110 per

100.000 KH. Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan angka

kematian ibu adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan (Rusmini, 2007).

Setiap wanita yang hendak melahirkan mengalami cobaan yang begitu berat

apalagi ketika mengalami kesulitan ketika melahirkan. Maka dalam keadaan

seperti ini dianjurkan untuk banyak berdzikir dan berdoa. Ayat yang menceritakan

tentang kehamilan dan kelahiran seperti firman Allah Ta‟alaa:

Artinya: Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari Kiamat. Dan

tidak ada buah-buahan keluar dari kelopaknya dan tidak seorang

perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan, melainkan

dengan sepengetahuan-Nya. Pada hari Tuhan memanggil mereka:

"Dimanakah sekutu-sekutu-Ku itu?, mereka menjawab: "Kami nyatakan

kepada Engkau bahwa tidak ada seorangpun di antara kami yang

memberi kesaksian (bahwa Engkau punya sekutu)".(QS Fushilat: 47).

Selain observasi peneliti juga melakukan wawancara 5 orang responden yang

akan bersalin. Data yang dikaji berupa pendidikan, upaya responden dalam

mengurangi nyeri dan kegemaran responden tentang musik. Hasil pengkajian

yang didapatkan bahwa rata-rata pendidikan responden yaitu SMA, upaya

responden untuk mengurangi tingkat nyeri persalinan yaitu, 1 diantara 5 tidak

melakukan apa-apa untuk mengurangi nyerinya dan 4 responden meminta anggota

Page 5: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

3

keluarga senantiasa mendampingi responden untuk mengurangi kecemasan dan

jika merasakan kesakitan, keluarga memberikan sentuhan (mesase) ringan di perut

ibu untuk mengurangi nyeri, dan musik yang digemari ibu yaitu menyukai semua

musik kecuali musik rock karena musik rock berirama keras dan membuat telinga

terasa sakit.

Survey pendahuluan penelitian pada tanggal 26 februari 2012 di Klinik Bidan

Praktek swasta Istri Yuliani Gentan Sleman Yogyakarta didapat bahwa belum

pernah dilakukan terapi musik terhadap tingkat persalinan pada responden

intrapartum kala 1. Diketahui bahwa terapi musik dapat membantu mengurangi

nyeri pada saat persalinan.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan

nonequivalent control group design dimana dilakukan pretest (O1 dan O3) pada

kedua kelompok, dan diikuti intervensi (X) pada kelompok eksperimen.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu:

1. Variabel bebas : Terapi musik klasik.

2. Variabel terikat : Tingkat nyeri persalinan.

3. Variabel pengganggu:

a. Intensitas dan lamanya kontraksi

b. Besarnya pembukaan mulut rahim

c. Regangnya jalan lahir bagian bawah

d. Umur

e. Banyak nya persalinan

f. Besarnya janin

g. Keadaan umum pasien

h. Kelelahan dan kurang tidur

Variabel pengganggu yang ada, tidak dikendalikan karena keterbatasan jumlah

subjek yang dimiliki berjumlah 30 sampel. Hal ini juga ditujukan agar sesuai

dengan apa adanya kondisi pasien.

Populasi penelitian ini adalah responden intrapartum kala 1 yang bersalin di

Bidan Praktek Swasta istri yuliani Gentan, Sleman, Yogyakarta dan di Bidan

Praktek Swasta Mei Suwarsono. Jumlah rata-rata per bulan intrapartum kala 1

yang bersalin di Bidan Praktek Swasta istri yuliani Gentan sebanyak 30 orang

demikian juga di Bidan Praktek Swasta Mei Suwarsono. Pengambilan sampel

untuk penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, sampel yang diambil berjumlah

30 orang yang terdiri dari 15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok

eksperimen berdasarkan kriteria inklusi (Notoatmodjo, 2005).

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar yang berisi skala untuk

mengetahui tingkat nyeri persalinan yaitu Numerik Rating Scale (NRS). Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil responden yang

datang ke Bidan Praktek Swasta sesuai dengan kriteria penelitian.

Memberitahukan kepada responden tentang tujuan tindakan yang akan

dilakukan. Memberitahukan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner

Page 6: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

4

dan menjelaskan tentang skala nyeri yang digunakan, yaitu harus sesuai dengan

kenyataan. Membagi responden menjadi dua kelompok yaitu kelopok eksperimen

sebanyak 15 orang yang bersalin di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani dan

kelompok kontrol sebanyak 15 orang yang bersalin di Bidan Praktek Swasta Mei

Suwarsono. Memberikan kuesioner (pretest) sebelum dilakukan tindakan (terapi

musik klasik). Memberikan tindakan yaitu pemberian musik klasik selama 20

menit. Sebelum memberi tindakan, peneliti meminta ijin terlebih dahulu pada

responden. Setelah responden mengijinkan, maka peneliti akan menyetelkan

musik melalui MP4 yang sudah disambungkan deangan headset untuk dikenakan

responden. Memberikan koesioner (postest) setelah mendengarkan musik klasik.

Penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reabilitas karena skala

pengukuran tingkat nyeri yang dipakai merupakan alat ukur yang sudah baku

yaitu Numeric Rating Scale (NRS). Alat ukur ini telah dipakai oleh peneliti

sebelumnya yakni oleh Ocviyanti (2002), dibagian kebidanan RSUP Dr. Cipto

Mangunkusumo dan RSUP Persahabatan Jakarta dengan nilai rerata 6,7 (SD 0,7).

Skala yang telah digunakan oleh Hartati tersebut menunjukkan hasil corrected

item lebih besar dari 0,3 sehingga dikatakan valid dan dapat digunakan untuk

penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani dan Bidan

Praktek Swasta Mei Suwarsono Sleman Yogyakarta. Bidan Praktek Swasta Istri

Yuliani yang didirikan oleh ibu istri Yuliani seorang bidan delima ini sebagai

bentuk usaha mandiri dan didirikan dengan alasan pasien partus yang semakin

lama semakin bertambah banyak saat ibu Istri Yuliani membuka praktek dirumah.

Ibu Istri Yuliani mendirikan klinik pada tanggal 1 januari 1990 dan memiliki surat

ijin bangunan dengan no 446/2797/VIII-13. Letak strategis Bidan Praktek Istri

Yuliani Istri Yuliani berada di Dusun Gentan Sinduharjo Ngaglik Sleman

Yogyakarta ± 50 m dari jalan kaliurang ke barat. Klinik ini dengan luas 400 m

terdiri dari memanjang ke belakang memiliki 1 buah kamar nifas dan 2 buah

tempat tidur rawat inap, 1 buah kamar bersalin.

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel

penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Hasil uji homogenitas untuk menguji kesamaan varians perilaku pre test-post

test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh nilai levene

statistic untuk pre test sebesar 0.596, dengan nilai signifikansi sebesar

0.447; dan nilai levene statistic untuk post test sebesar 0.010, dengan nilai

signifikansi sebesar 0.923 pada taraf 5%, karena nilai signifikansi pre test-

post test lebih besar dari 0,05 (p>0,05), maka dapat dinyatakan bahwa data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah homogen. Hasil uji analisis

prasyarat menunjukkan data berdistribusi normal dan variannya homogen,

Page 7: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

5

sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji t untuk menjawab hipotesis

penelitian.

c. Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian berbunyi ada pengaruh positif terapi musik

terhadap tingkat nyeri persalinan pada klien intrapartum kala I. Untuk

mengetahui terdapat pengaruh terapi musik terhadap tingkat nyeri

persalinan pada klien intrapartum kala I di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani

di Dusun Gentan Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta dilakukan dengan

teknik analisis paired t test untuk menganalisis sama subjek dan teknik

analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi

17.00.

Pada tabel Paired Samples Test ditemukan nilai t hitung dan nilai signifikansi.

Jika nilai tersebut kurang dari taraf signifikansi yang ditentukan misalnya 5%

(0,05), maka data tersebut terdapat pengaruh antara sebelum pemberian terapi

musik dengan data sesudah pemberian terapi musik, sebaliknya jika nilai

signifikansinya lebih dari atau sama dengan 5% maka tidak terdapat pengaruh

antara sebelum pemberian terapi musik dengan data sesudah pemberian terapi

musik.

1) Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Kelompok Eksperimen

Perbedaan tingkat nyeri persalinan pada kelompok eksperimen klien

intrapartum kala I di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani Dusun Gentan

Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta dianalisis menggunakan uji paired

t. Rangkuman hasil uji paired t test pada kelompok eksperimen untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel: 4.5. Hasil Uji Paired T Test Kelompok Eksperimen

Variabel Rata-rata N Sig t hitung Keterangan

Pre test 7.0 15 0.000 8.573 Signifikan

Post test 5.6 15

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.5. menunujukkan bahwa nilai rata-rata data pre test

sebesar 7.0; sedangkan rata-rata data post test sebesar 5.6. Rata-rata data

tingkat nyeri pre test dibanding dengan rata-rata post test mengalami

penurunan rata-rata sebesar -1.4.

Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil uji paired t test sebesar 8.573;

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, hal ini menunjukkan nilai t hitung

lebih besar dari t tabel (8.573>2.145) dan nilai signifikansi lebih kecil dari

0,05 (0,000<0,05), sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Hal itu menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi musik

terhadap tingkat nyeri persalinan pada klien intrapartum kala I di

Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani Dusun Gentan Sinduharjo Ngaglik

Sleman Yogyakarta.

Page 8: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

6

2) Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Kelompok Kontrol

Perbedaan tingkat nyeri persalinan pada kelompok kontrol klien

intrapartum kala I di Bidan Praktek Swasta Mei Suwarsono Kledoan

Sleman Yogyakarta dianalisis menggunakan uji paired t. Rangkuman

hasil uji paired t test pada kelompok kontrol untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel: 4.6. Hasil Uji Paired T Test Kelompok Kontrol

Variabel Rata-rata N Sig t hitung Keterangan

Pre test 6.87 15 0.052 2.128 Tidak

Signifikan Post test 7.60 15

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.6. menunujukkan bahwa nilai rata-rata data pre

test sebesar 6.87; sedangkan rata-rata data post test sebesar 7.60. Rata-

rata data tingkat nyeri pre test dibanding dengan rata-rata post test

mengalami peningkatan rata-rata sebesar +0.73.

Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil uji paired t test kelompok

kontrol sebesar 2.128; dengan nilai signifikansi sebesar 0,052, hal ini

menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (2,128<2,145) dan nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,052>0,05). Hal ini dapat diartikan

bahwa data pre test-post test kelompok kontrol tingkat nyeri persalinan

pada klien intrapartum kala I di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani

Dusun Gentan Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta peningkatannya

tidak bermakna.

3) Uji Beda Tingkat Nyeri Persalinan Kelompok Eksperimen dengan

Kelompok Kontrol

Uji beda tingkat nyeri persalinan pada kelompok ekseperimen

terhadap kelompok kontrol klien intrapartum kala I di Bidan Praktek

Swasta Istri Yuliani Dusun Gentan menggunakan uji independent t test

seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel: 4.7. Hasil Uji Independen T Test Kelompok Eksperimen

terhadap Kelompok Kontrol

Variabel Rata-rata N Sig t hitung Keterangan

Eksperimen -1.40 15 0.000 5.595 Signifikan

Kontrol 0.73 15

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.7. menunujukkan bahwa nilai rata-rata data

kelompok eksperimen mengalami penurunan sebesar 1.40; sedangkan

rata-rata data kelompok kontrol mengalami kenaikan sebesar 0.73.

Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil uji independent t test

sebesar 5.595; dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, hal ini

menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (5.595>2,145) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini dapat diartikan

Page 9: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

7

bahwa ada pengaruh tingkat nyeri persalinan pada klien intrapartum

kala I yang diberi terapi musik dan yang tidak di beri terapi musik.

PEMBAHASAN

1. Nyeri persalinan pada klien intrapartum kala I kelompok eksperimen

Berdasarkan tabel 4.2 hal.53 intensitas nyeri persalinan menunjukkan

bahwa tingkat nyeri pada kelompok eksperimen nilai rata-rata pre test sebesar

7.0, nilai rata-rata post test sebesar 5.6. Selisih nilai pre test dan post test

sebesar-1.4. Hal tersebut menggambarkan bahwa nyeri persalinan yang terjadi

pada kelompok eksperimen mengalami penurunan sebesar 1.4 dimungkinkan

karena adanya terapi musik selama 20 menit sehingga ibu intrapartum merasa

lebih rileks.

Kala I disebut juga kala pembukaan serviks atau leher rahim membuka

dari 0 sampai sekitar 10 cm. Proses ini menandakan dimulainya proses

persalinan (Nolan, 2004). Pada waktu terjadi pembukaan leher rahim tersebut

timbul rasa nyeri pada ibu bersalin. Ciri-ciri nyeri persalinan pada kala I

pembukaan serviks ini adalah nyerinya hilang timbul, mula-mula dirasakan di

daerah pinggang, lalu menjalar ke abdomen dan paha bagian atas.

Nyeri persalinan merupakan suatu sensasi subyektif yang dirasakan

oleh ibu bersalin akibat terjadinya pembukaan serviks untuk mengeluarkan

hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar

(Suheimi, 2007). Nyeri pada persalinan ada 2 macam yaitu 1) nyeri rahim-

mulut rahim, yaitu perasaan subyektif yang terdapat pada kala I persalinan.

Sejalan dengan meningkatnya kontraksi rahim yang menyebabkan

teregangnya bagian bawah rahim maka terjadi pembukaan mulut bawah rahim

dan iskemia pada otot rahim secara progresif sehingga meningkat pula rasa

nyeri, paling berat dirasakan pada fase akhir persalinan ketika pembukaan

mulut rahim dan kekuatan kontraksi rahim mencapai maksimal. 2) Nyeri

perineal, terdapat pada kala II persalinan dan saat melahirkan sebagai akibat

dari teregangnya jaringan vagina, vulva dan perineum (Suheimi, 2007).

Semua kerusakan selular yang disebabkan oleh stimulus termal,

mekanik, kimiawi, atau stimulus listrik menyebabkan pelepasan substansi

yang menghasilkan nyeri. Dalam hal ini pembukaan leher rahim akibat

kontraksi merupakan stimulus mekanik yang mengakibatkan rasa nyeri.

Kontraksi otot-otot rahim menyebabkan pelepasan substansi, seperti histamin,

bradikinin dan kalium, yang bergabung dengan lokasi reseptor di

Nosireseptor (reseptor yang berespons terhadap stimulus yang

membahayakan) untuk memulai transmisi neural, yang dikaitkan dengan

nyeri (Clancy dan Me vicar, 1992, Cit. Potter and Perry, 2005).

Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal

yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subyektif dan sangat

bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik

dan/atau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau

pada fungsi ego seorang individu (Mahon, 1994, Cit. Potter and Perry, 2005).

Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan menjadi dua macam golongan

yaitu nyeri yang berhubungan secara fisik dan nyeri yang berhubungan secara

Page 10: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

8

psikis. Faktor yang berhubungan fisik adalah nyeri yang disebabkan oleh

trauma, neoplasma, peradangan, gangguan sirkulasi darah dan Iain-lain,

sedangkan faktor psikis adalah nyeri disebabkan adanya trauma psikologis

(Asmadi, 2008).

Penyebab nyeri yang tergolong dalam faktor fisik merupakan nyeri

yang disebabkan oleh karenanya adanya tekanan atau kerusakan jaringan

yang mengandung reseptor nyeri, dan juga karena adanya tarikan serta jepitan

yang mengganggu serabut saraf reseptor nyeri di rahim sehingga

menimbulkan nyeri. Disamping itu serabut saraf reseptor nyeri juga terganggu

oleh karena adanya kontraksi uterus dalam proses pembukaan serviks

sehingga mengakibatkan terjadinya iskemia pada otot rahim, tarikan pada

tuba falopi, tekanan pada ureter, kandung kemih dan rektum. Serta

disebabkan oleh karena distensi bagian bawah segmen uterus dan daerah

vagina (Asmadi, 2008). Penyebab nyeri pada persalinan yang kedua adalah

faktor psikis, faktor ini berhubungan dengan stress atau kecemasan dan

ketakutan yang dialami ibu dalam menghadapi proses persalinan, karena

apabila ibu bersalin mengalami stress, maka akan memacu meningkatkan

sekresi ephineprin yang berefek pada vasokontriksi uterus sehingga

menimbulkan nyeri (Asmadi, 2008).

Berdasarkan tabel 4.7 hal 57 diketahui terdapat perbedaan tingkat nyeri

pada kala I pada kelompok kontrol dan eksperiment yaitu dengan nilai

signifikan 0,000 dan nilai t hitung 5.595 lebih besar dari t tabel yaitu 2,145.

Nyeri pada kala I ini disebabkan oleh dilatasi serviks serta kontraksi

uterus dimana nyerinya dirasakan dari pinggang lalu menjalar ke perut.

Impuls yang ditransmisikan melalui serabut saraf sensorik yang berjalan

dalam saraf otonom, terutama saraf simpatis. Serabut-serabut ini adalah

serabut kecil tipe C, dan oleh karena itu hanya dapat menjalarkan tipe nyeri

pegal dan pedih (Muhiman, 2006).

2. Nyeri persalinan pada klien intrapartum kala I kelompok kontrol

Berdasarkan tabel 4.6 hal 57 intensitas nyeri persalinan menunjukkan

bahwa tingkat nyeri pada kelompok kontrol nilai rata-rata data pre test sebesar

6.87, sedangkan rata-rata data post test sebesar 7.60. Rata-rata data tingkat

nyeri pre test dibanding dengan rata-rata post test mengalami peningkatan

rata-rata sebesar +0.73. Hal ini menggambarkan bahwa ibu intrapartum yang

tidak diberi perlakuan mengalami peningkatan intensitas nyeri persalinan,

dimungkinkan karena rasa cemas dalam menghadapi persalinan sehingga

intensitas nyeri yang dirasakan semakin sering, seperti diungkapkan oleh

Djohan (2005) bahwa respon klien terhadap persalinan berbeda-beda dan

dibagi menjadi beberapa fase, yaitu fase laten, fase aktif dan fase transisi. Pada

fase laten, klien merasa bersemangat dan ingin mandiri sehingga lebih sedikit

membutuhkan pendampingan suami maupun keluarga. Penggunaan obat-

obatan dinilai dapat membantu meringankan nyeri pada fase ini. Pada fase

aktif maupun fase transisi dimana kontraksi semakin kuat, selain nyeri yang

dirasakan semakin bertambah, seorang ibu yang akan melahirkan juga menjadi

lebih cemas dalam menghadapi persalinan.

Page 11: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

9

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pre test-post test kelompok

kontrol tetap mengalami tingkat nyeri persalinan karena dalam kelompok

kontrol tidak diberi perlakuan pemberian terapi musik klasik sehingga tidak

ada upaya yang cukup untuk meringankan rasa nyeri pada ibu bersalin.

Kala I berlangsung dari awal gejala sampai serviks berdilatasi sempurna

(10 cm). Termasuk awal fase laten, dimana kontraksi masih tak teratur atau

sangat lemah, fase aktif dimana kontraksi menjadi lebih sering, lebih lama,

dan lebih kuat, dan fase transisi yang singkat, yang terjadi tepat sebelum

dilatasi dan pendataran sempurna. Lamanya kala I rata-rata 6 sampai 18 jam

pada primipara dan 2 sampai 10 jam pada multipara, dengan variasi individu

yang sangat besar (Hamilton, 1995, Cit. Hartati, 2008).

3. Pengaruh terapi musik terhadap tingkat nyeri persalinan pada klien

intrapartum kala I

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol tingkat nyeri persalinan pada klien

intrapartum kala I di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani dan Bidan Praktek

Swasta Mei Suwarsono kledokan Sleman Yogyakarta yang dibuktikan dengan

nilai t hitung yang diperoleh dari hasil uji independent t test kelompok

eksperimen sebesar 5.595; dengan nilai signifikansi sebesar 0.000, hal ini

menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari t tabel (5.595>2,145) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). sehingga secara statistik

menunjukkan ada pengaruh antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol.

Hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Sendelbach et al, (2006), dengan judul penelitian " Effects of

Music Therapy on Physiological and Psychological Outcomes for Patients

Undergoing Cardiac Surgecy". Hasilnya menunjukkan bahwa terapi musik

sangat signifikan dalam mereduksi kecemasan dan nyeri antara kelompok

yang mendapat intervensi musik terapi dibandingkan dengan kelompok

kontrol, dan tidak terjadi perbedaan dari observasi tekanan darah dan nadi

group yang mendapat opioid. Dengan kesimpulan bahwa pasien yang dalam

tahap recovery untuk pembedahan jantung sangat menguntungkan dengan

terapi musik.

Penggunaan obat-obatan untuk meringankan rasa nyeri menjadi kurang

efektif sehingga diperlukan adanya upaya lain yang dapat mempengaruhi

psikis ibu yang dan secara tidak langsung perlahan-lahan akan meringankan

rasa nyeri yang dialami (Burroughs, 2001).

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat nyeri salah

satunya dengan pemberian terapi musik. Musik yang sebaiknya digunakan

untuk terapi pada klien intrapartum kala I adalah musik klasik. Menurut

Djohan (2005), musik klasik karya Mozart yang lembut dan seimbang atara

beat, ritma, dan harmoninya dapat membawa seseorang dari kondisi beta

(terjaga) kepada kondisi alpha (meditative). Getaran dari musik klasik tersebut

dapat mempengaruhi perubahan fisiologis, seperti menurunkan tekanan darah,

detak jantung, mengurangi ketegangan otot, mengurangi ACTH (hormone

stress), dan mengurangi rasa mual sehingga perlahan-lahan akan berdampak

Page 12: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

10

pada penurunan rasa nyeri. Musik yang lembut dapat menimbulkan

perangsangan pada area grisea periakueduktal yang merupakan penghantar

isyarat nyeri ke nukleus ditengah batang otak, maka ia akan menghambat atau

menekah transmisi impuls nyeri melalui neuron setempat didalam area

tersebut, sehingga nyeri dapat berkurang atau ditoleransi (Djohan, 2005).

Berdasarkan hasil uraian di atas dapat digaris bawahi bahwa terapi

musik klasik terbukti beipengaruh untuk menurunkan tingkat nyeri klien

intrapartum kala I di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani Dusun Gentan

Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta, dibuktikan dengan penurunan tingkat

nyeri pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan terapi musik dengan

sesudah diberi terapi musik. Menurut Alphatino (2009) menyebutkan

pemberian terapi musik selama kurang lebih 30-60 menit tiap hari, namun jika

tidak memiliki cukup waktu 10 menit pun sudah efektif, karena selama 10

menit itu musik telah membantu pikiran anda beristirahat atau merilekskan

pikiran.

Hal tersebut dapat dipahami karena musik merupakan salah satu teknik

penanggulangan nyeri secara non farmakologi, dimana proses musik dapat

mengurangi nyeri adalah pertama musik yang didengarkan akan masuk

melalui telinga, kemudian ia akan menggetarkan gendang telinga dan

mengguncang cairan yang ada ditelinga bagian dalam, dimana dia akan

menggetarkan sel-sel rambut di dalam koklect yang untuk selanjutnya melalui

sarctfkoklearis ia menuju ke otak dan di otak inilah musik akan

mempengaruhi hipofisis untuk melepaskan endorfm (Noviz, 2006).

Jenis musik rock tidak disarankan untuk terapi klien meskipun ada

klien yang menyukai jenis musik ini karena menimbulkan perubahan yang

negatif. Bunyi-bunyian yang keras, melengking, bising dalam musik rock

dapat menyakitkan gendang telinga. Melodi yang yang melengking akan

ditangkap melalui telinga, diteruskan ke otak dan sel-sel di otak akan

memproses bentuk melodi yang diteima. Jika yang diterima melodi yang

lembut maka sel-sel otak akan memprosesnya membentuk hubungan yang

harmonis di dalam tubuh. Jika yang diterima melodi yang keras, sel-sel otak

akan memproses pembalikan dari harmonisasi dan diteruskan ke seluruh

tubuh sehingga akan berdampak negatif seperti meningkatnya detak jantung

dan aliran darah serta semakin menimbulkan kecemasan (Djohan, 2005).

Hasil penelitian ini juga memperkuat penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Hartati (2008) tentang “pengaruh terapi musik terhadap

intensitas nyeri klien inpartu kala I fase laten” Pascasarjana keperawatan

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kesimpulan dan penelitian tersebut

adalah terapi musik berpengaruh dalam menurunkan intensitas nyeri klien

inpartu kala I fase laten dengan t hitung 10.269 dan p = 0.000, p<0,05.

Temuan di atas sejalan dengan hasil penelitian Lina Karunia (2010)

tentang pengaruh terapi musik terhadap tingkat nyeri persalinan pada klien

intrapartum kala I di Rumah Bersalin Widuri Murangan Sleman Yogyakarta

yang menyimpulkan bahwa terapi musih dapat menurunkan tingkat nyeri

persalinan kala I dengan t hitung 14.000 dan p = 0.000 (p< 0.05).

Page 13: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat nyeri pada kelompok eksperimen nilai rata-rata pre test dan post

test sebesar 7.0, nilai rata-rata post test sebesar 5.6. selisih nilai pre test

dan post test sebesar 1.4.

2. Tidak ada perbedaan tingkat nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I

kelompok kontrol sebelum (pretest) dan setelah (posttest) pada klien

intrapartum kala I di Bidan Praktek Swasta Istri Yuliani Dusun Gentan

Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta, hal ini dibuktikan dengan nilai t

hitung sebesar 2.128; dengan nilai signifikansi sebesar 0.052.

3. Adanya pengaruh tingkat nyeri persalinan pada klien intrapartum kala I di

Bidan Praktek Swasta Istri Istri Yuliani Dusun Gentan Sinduharjo

Ngaglik Sleman Yogyakarta pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 5.595; dengan

nilai signifikansi sebesar 0.000.

Saran

Berdasarkan dari kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi profesi kebidanan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemberian terapi musik klasik

dapat digunakan sebagai alternatif intervensi kebidanan dalam menangani

nyeri pada ibu bersalin kala I.

2. Bagi pihak Bidan Praktek Swasta

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan pelayanan

terhadap ibu bersalin khususnya pada masa Intrapartum Kala I agar

dapat menurunkan tingkat nyeri yang dialami dengan menyediakan

fasilitas seperti MP4, tape recorder, dan ipod.

3. Bagi ibu bersalin

a. Bagi ibu bersalin yang mendapatkan terapi musik

Dengan adanya terapi musik klasik diharapkan dapat lebih rileks

sehingga intensitas nyeri dapat berkurang, persalinan yang dijalani

dapat berjalan dengan lancar tanpa di sertai dengan rasa takut, tegang

dan nyeri.

b. Bagi ibu bersalin yang tidak mendapatkan terapi musik

Agar bisa menambahkan wawasan dan mengerti tentang fungsi terapi

musik yang diberikan pada saat menghadapi persalinan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Lebih menyiapkan lingkungan yang kondusif agar bisa lebih konsentrasi

dalam mendengarkan terapi musik dan mengendalikan variabel

pengganggu.

Page 14: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT …digilib.unisayogya.ac.id/1561/1/NASKAH PUBLIKASI_HERNI ASTUTI.pdf · Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan nonequivalent control

12

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Asdi

Mahasatya, Jakarta.

Campbell, D, 2001, Efek Mozart, Jilid 1, PT Gramedika Pustaka Utama, Jakarta.

__________, 2001, Efek Mozart, Jilid 2, PT Gramedika Pustaka Utama, Jakarta.

__________, 2002, Efek Mozart Manfaatkan Kekuatan Musik untuk

Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyhatkan Tubuh,

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Datta Monika, 2004, Seputar Kehamilan dan Kelahiran, Book Marks, Jakarta.

Dady, 2005. Proses Persalinan, http://dady. Blogspirit.

Com/archive/2005/07/19/html, diakses tanggal 5 Maret 2012.

Departemen Agama (Depag) RI. (2005) Al-qur’an Dan Terjemahannya,

CV. Penerbit Diponegoro: Bandung..

______, 2006, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, Galang Press, Yogyakarta.

Farrer, Helen, 1999, Perawatan Maternitas, Edisi 2, Alih bahasa, Andry Hartono,

EGC, Jakarta.

Hartati, 2008, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Intensitas Nyeri Inpartu Kala 1

Fase Laten, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gajah Mada,

Yogyakarta.

Notoatmodjo S, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Noviz, 2006, Efek Musik pada Tubuh Manusia, http://www.Indonesia.com/,

diakses tanggal 5 Maret 2012.

Purwanto, 2007. Efek Musik Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien

Post Op Bedah Umum Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, PSIK FK UGM,

Yogyakarta.

Saibi, DA.,2003, Mother and Baby: Rasa Sakit Melahirkan, Ciberwomen, Net.id

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.