BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... ·...

19
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Analisis Hubungan Inflasi dan Tingkat Suku Bunga dengan Jumlah Dana Deposito pada PT Bank Tabungan Negara, Persero Tbk. KC Purwokerto Tahun 2011-2013, membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1. Inflasi Inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering kambuh dan dialami oleh hampir semua Negara. Secara umum inflasi menyatakan bahwa inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. Menurut Nopirin (1987) inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama periode tertentu. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga satu atau beberapa barang pada suatu saat tertentu dan hanya sementara belum tentu menimbulkan inflasi (Insukindro, 1993) Adapun indikator inflasi adalah sebagai berikut (www.bi.go.id) : a. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari pake barang dan jasa yang di konsumsi oleh masyarakat. Tingkat inflasi di Indonesia biasanya diukur dengan IHK. Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang Analisis Hubungan Inflasi dan Tingkat Suku Bunga

dengan Jumlah Dana Deposito pada PT Bank Tabungan Negara, Persero Tbk. KC

Purwokerto Tahun 2011-2013, membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

2.1. Inflasi

Inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering

kambuh dan dialami oleh hampir semua Negara. Secara umum inflasi

menyatakan bahwa inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga

barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu.

Menurut Nopirin (1987) inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum

barang-barang secara terus menerus selama periode tertentu. Dari definisi ini

dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga satu atau beberapa barang pada

suatu saat tertentu dan hanya sementara belum tentu menimbulkan inflasi

(Insukindro, 1993)

Adapun indikator inflasi adalah sebagai berikut (www.bi.go.id) :

a. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum digunakan

untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke

waktu menunjukkan pergerakan harga dari pake barang dan jasa yang di

konsumsi oleh masyarakat. Tingkat inflasi di Indonesia biasanya diukur

dengan IHK.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

8

b. Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang menggambarkan

pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu

daerah.

Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi

yang terlalu panas (overheated). Artinya, kondisi ekonomi mengalami

permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga

harga-harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan

menyebabkan penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Di

samping itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil

yang diperoleh investor dari investasinya. Sebaliknya jika tingkat inflasi suatu

negara mengalami penurunan, maka hal ini akan merupakan sinyal yang

positif bagi investor seiring dengan turunnya risiko daya beli uang dan risiko

penurunan pendapatan riil (Tandelilin, 2003). Jadi inflasi yang tinggi

menyebabkan menurunnya keuntungan suatu perusahan, sehingga

menyebabkan efek ekuitas menjadi kurang kompetitif (Ang, (1997) dalam

Ratna (2009)).

Kondisi inflasi menurut Samuelson (1998), berdasarkan sifatnya inflasi

dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Merayap (Creeping Inflation)

Laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun), kenaikan harga

berjalan lambat dengan persentase kecil serta dalam jangka waktu yang

relatif lama.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

9

b. Inflasi menengah (Galloping Inflation)

Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang berjalan

dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang

arrinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu

dan seterusnya.

c. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)

Inflasi yang paling parah dengan dtandai dengan kenaikan harga sampai 5

atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya keadaan ini

timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.

Menurut Keynes, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup

di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi menurut pandangan ini

tidak lebih adalah proses perebutan pendapatan diantara kelompok-kelompok

sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar dari pada bagian yang

dapat diselesaikan oleh masyarakat. Kelompok-kelompok sosial ini misalnya

orang-orang pemerintahan sendiri, pihak swasta atau juga serikat buruh yang

berusaha mendapatkan kenaikan gaji atau upah, dimana hal ini dapat

berdampak terhadap permintaan barang dan jasa yang pada akhirnya akan

menaikan harga. (Boediono,1996).

Faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi menurut Samuelson dan

Nordhaus (1998), ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi :

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

10

a. Demand Pull Inflation

Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan

dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga ke atas untuk

menyeimbangkan penawaran dan permintaan agregat.

b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation

Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode

pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak

hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi

juga dipengaruhi oleh :

a. Domestic Inflation

Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang

secara umum di dalam negeri.

b. Imported Inflation

Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga

barang import secara umum.

Ada beberapa cara untuk menghitung inflasi menurut Insukindro

(1993) salah satunya adalah dengan menggunakan harga umum. Cara umum

yang dipakai untuk menghitung inflasi adalah dengan angka harga umum

(general price). Rumus yang dipakai adalah:

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

11

Lit = Hut - HUt-1 X 100 HUt-

Dimana:

Lit = Laju inflasi tahun/periode t

HUt = Harga umum periode t

HUt-1 = Harga umum periode t-1

2.2. Tingkat Suku Bunga

Nopirin (1990) mendefinisikan suku bunga adalah biaya yang harus

dibayar oleh peminjam dari pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan

bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Menurut Herman (2003) yang

dikutip oleh Rayun (2005), suku bunga adalah harga dari penggunaan uang

untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang

dipergunakan pada saat ini dan akan dikembalikan pada saat mendatang.

Menurut Laksmono (2001), nilai suku bunga domestik di Indonesia sangat

terkait dengan tingkat suku bunga internasional. Hal ini disebabkan oleh

akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional serta

kebijakan nilai tukar mata uang yang kurang fleksibel. Selain suku bunga

internasional, tingkat diskonto Suku Bunga Indonesia (SBI) juga merupakan

faktor penting dalam penentuan suku bunga di Indonesia.

Keynes (Boediono, 1996) berpendapat bahwa tingkat suku bunga

ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Dalam menghadapi

kenaikan suku bunga, para investor akan menahan dananya sampai tingkat

suku bunga kembali pada tingkat yang dianggap normal. Sebaliknya, jika

tingkat suku bunga jangka panjang meningkat maka investor cenderung

mengambil karena mendapat keuntungan tinggi. Suhaedi (2000) berpendapat

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

12

bahwa suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan

membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uanganya dalam bentuk

tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan

masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku

bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran uang.

Pergerakan suku bunga SBI yang fluktuatif dan cenderung meningkat

akan mempengaruhi pergerakan sektor riil yang dicerminkan oleh pergerakan

laba usaha. Akibat meningkatnya suku bunga, para investor akan lebih suka

menanamkan uangnya di bank dari pada berinvestasi dalam bentuk saham

(Dornbusch & Fischer, 1992).

Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004) adalah:

a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk

diinvestasikan.

b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka

mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu

perekonomian. Misalnya pemerintah mendukung pertumbuhan suatu

sector industry apabila perusahaan-perusahaan dari industry tersebut akan

meminjam dana, maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih

rendah dibandingkan sector lain.

c. Pemerintah dapat memamfaatkan suku bunga untuk mengontrol uang yang

beredar.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

13

Beberapa faktor dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi

pergerakan suku bunga menurut Madura (2003) yang dikutip oleh

Muhammadinah (2011), yaitu:

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pada saat perusahaan melakukan ekspansi, akan diperlukan uang sehingga

permintaan akan uang semakin meningkat. Perusahaan yang melakukan

ekspansi ini tak lepas dari kondisi perekonomian yang mendukung

(kondisi perekonomian baik). Pada saat kondisi perekonomian baik, maka

tingkat suku bunga meningkat. Sebaliknya, pada saat kondisi ekonomi

buruk, maka perusahaan akan merubah strategi pembelanjaannya menjadi

penggunaan modal sendiri sehingga tidak ada permintaan akan uang

(permintaan menurun). Permintaan akan uang yang menurun

menyebabkan tingkat suku bunga turun.

b. Adanya Inflasi

Saat tingkat inflasi suatu Negara meningkat maka tingkat suku bunga juga

akan semakin menigkat, karena pada saat terjadi inflasi akan diikuti

dengan naiknya harga barang dan diperkirakan dimasa depan harga barang

akan naik lagi (expected inflation rate) sehingga masyarakat banyak yang

akan membeli barang-barang sekarang. Dengan melakukan pembelian

maka dana yang dimiliki masyarakat berkurang sehingga muncul

permintaan akan uang. Naiknya permintaan akan uang menyebabkan

tingkat suku bunga meningkat.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

14

c. Defisit Anggaran Pemerintah

Defisit anggaran merupakan suatu kondisi dimana pengeluaran lebih besar

daripada pendapatan. Untuk menutupi defisit, maka pemerintah melakukan

peminjaman sehingga hal ini dapat menyebabkan tingkat suku bunga

meningkat dan sebaliknya.

Dalam penelitian ini digunakan tingkat suku bunga SBI. Sertifikat

Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan)

dengan sistem diskonto/bunga. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap

penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang.

Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga

BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk

pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan

sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan. Adapun cara

menghitung tingkat suku bunga SBI periode bulanan yakni dengan rumus

sebagai berikut :

“Rata-rata tingkat suku bunga SBI = Jumlah tingkat suku bunga

periode harian selama 1 bulan dibagi dengan jumlah bulan”.

2.3. Deposito

Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka,

merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada

masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga

Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Berdasarkan

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

15

www.btn.co.id, Deposito ialah simpanan berjangka dalam mata uang rupiah.

Yang dimaksud dengan berjangka di sini ialah dana yang ditempatkan oleh

deposan hanya bisa diambil sesuai dengan jangka waktu yang sudah

disepakati dengan bank. Bank BTN menawarkan jangka waktu mulai dari 1

bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Sedangkan pengertian

deposito menurut Undang-undang Perbankan No.10 tahun 1998 pasal 1,

“Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”.

Kuncoro (2002) mendefinisikan deposito sebagai simpanan berjangka

yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan

sebelumnya. Sementara Dendawijaya (2001), mendefinisikan deposito adalah

simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga

dengan bank yang bersangkutan. Menurut Kasmir (2012), simpanan deposito

merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank.

Dari berbagai definisi deposito di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa deposito adalah salah satu bentuk simpanan di bank yang

penarikannya hanya bisa dilakukan pada periode tertentu sesuai perjanjian

awal kedua belah pihak yaitu bank dan nasabah. Dan bila waktu yang

ditentukan telah habis deposan dapat menarik deposito berjangka tersebut

atau dapat memperpanjang dengan suatu periode yang diinginkan.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

16

Ada berbagai jenis deposito di Indonesia, menurut Kasmir (2012)

antara lain adalah :

a. Deposito Berjangka

Merupakan salah satu jenis deposito yang banyak diikuti orang Indonesia.

Depositi ini diterbitkan dengan jenis waktu yang berjangka sesuai dengan

periode tertentu. Jangka waktunya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18

sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik

perorangan maupun lembaga, artinya di dalam bilyet deposito tercantum

nama perorangan atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Deposito

berjangka bisa diterbitkan berupa valuta asing yang kuat seperti dollar

Amerika.

b. Deposito Sertifikat

Seperti jenis deposito berjangka namun, diterbitkannya dalam bentuk

sertifikat yang kemudian bisa dipindahtangankan atau diperjual

belikan. penerbitan nilai sertifikat deposito sudah dicetak dalam berbagai

nominal dan biasanya dalam jumlah yang bulat. Sehingga, nasabah dapat

membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah yang diinginkan.

c. Deposito On Call

Deposito On Call atau dikenal DOC ini biasanya dilakukan nasabah

dengan jumlah deposito besar yang sementara waktu tidak digunakan.

Biasanya waktu penerbitannya sekitar 7 hari sampai satu bulan dengan

besaranya bunga yang sudah ditentukan oleh kedua pihak yaitu bank dan

nasabah.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

17

Deposito memiliki fungsi sebagai salah satu alat pengumpul dana dari

masyarakat yang sangat berguna untuk pemanfaatan perkreditan bagi bank.

Menurut Salim (2013) fungsi deposito dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu:

a. Ditinjau dari Segi Bank

Merupakan salah satu bentuk usaha dari bank untuk menghimpun dana

dari masyarakat atau badan hukum, sebagai penambah modal guna

menunjang usaha perbankan khususnya di bidang perkreditan dengan

memberikan suatu rangsangan bunga deposito.

b. Ditinjau dari Segi Para Deposan

Dengan menggunakan uangnya, maka akan diperoleh kontra prestasi

secara langsung atau keuntungan berupa bunga bank.

c. Ditinjau dari Segi Perkembangan Ekonomi

Fungsi deposito dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat untuk

meningkatkan hasil atau mengadakan ekspansi usaha, dapat memberikan

kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan pendapatan nasional serta

meningkatkan kemakmuran rakyat.

Setiap nasabah dalam menanamkan dananya di bank selalu berharap

aman dan dapat menghasilkan bunga. Bunga yang diberikan bank sesuai

dengan besar simpanan di bank yang bersangkutan. Demikian pula dengan

deposito, dimana deposito disebut sebagai simpanan mahal dalam arti makin

panjang waktu penyimpanan deposito, makin tinggi bunga yang diberikan

bunga pada simpanan tersebut.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

18

2.4. Lembaga Keuangan Bank

a. Pemahaman lembaga keuangan bank

Menurut Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang mengatur

tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk – bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan Kasmir (2012:3)

mengemukakan,

“Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat, serta memberikan jasa – jasa lainnya. Sedangkan

pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak

di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun

dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua – duanya”

Dari, kedua pengertian mengenai bank di atas, maka dapat kita

gambarkan secara sederhana kegiatan yang dilaksanakan oleh bank sebagai

lembaga keuangan seperti contoh gambar di bawah ini :

Sumber “Dasar – Dasar Perbankan” Oleh Kasmir

Gambar 2.1. Kegiatan Bank Sebagai Lembaga Keuangan

Bank

Menghimpun Dana Menyalurkan Dana Jasa – Jasa Lainnya

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

19

Selain pemahaman bank sebagai lembaga keuangan di atas, Kasmir

(2012) mengungkapkan :

“Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Masyarakat

kelebihan dana maksudnya adalah masyarakat yang memiliki dana yang

disimpan di bank atau masyarakat yang memiliki dana dan akan

digunakan untuk investasi di bank. Nantinya, oleh bank dana simpanan

masyarakat ini disalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan

dana”

Berdasarkan pemahaman mengenai bank tersebut di atas, maka dapat kita

gambarkan secara ringkas seperti pada gambar berikut :

Sumber “Dasar – Dasar Perbankan” Oleh Kasmir

Gambar 2.2. Fungsi Bank Sebagi Lembaga Perantara

Fungsi Bank

Beli Dana Jual Dana

Giro Pinjaman

Tabungan (Kredit)

Deposito

Masyarakat yang

Kelebihan Dana

Masyarakat yang

Kekurangan Dana

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

20

b. Bank pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun

modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini

dimiliki oleh pemerintah pula (Kasmir, 2012:29).

Dalam sejarah bangsa Indonesia tidak bisa dipungkiri bahwa kita

mengenal dunia perbankan dari bangsa penjajah kita, yaitu Belanda. Karena

hal tersebut, maka perkembangan perbankan di Indonesia pun tidak terlepas

dari negara yang menjajahnya, baik untuk bank pemerintah maupun bank

swasta nasional. Kasmir (2012:17) mengemukakan sejarah singkat bank –

bank milik pemerintah seperti dapat disimak di bawah ini :

1) Bank Sentral

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan

Undang – Undang No. 13 Tahun 1968. Kemudian diganti dengan

Undang – undang No. 23 Tahun 1998. Bank ini sebelumnya berasal

dari De Javasche Bank yang dinasionalisir oleh pemerintah RI pada

tahun 1951.

2) Bank Rakyat Indonesia ( BRI ) dan Bank Ekspor Impor ( Eksim)

BRI berasal dari De Algemene volkcrediet Bank, kemudian dilebur

setelah menjadi Bank Tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia

( BNI ) Unit II. Bank yang bergerak di bidang rural dan eksim

dipisahkan lagi menjadi :

a) Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI)

dengan UU No. 21 Tahun 1968.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

21

b) Yang membidangi eksim dengan UU No.22 Tahun 1968 menjadi

Bank Ekspor Impor Indonesia (eksim). Kemudian pada 1999 Bank

Ekspor Impor bergabung menjadi Bank Mandiri.

3) Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)

Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU Nomor 17 Tahun

1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia BNI 1946.

4) Bank Tabungan Negara (BTN)

BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank

Tabungan Pos pada tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara

Indonesia unit V, dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan

UU No. 20 Tahun 1968.

Setelah menilik sejarah singkat bank pemerintah yang telah dipaparkan di

atas, dapat kita ketahui bahwa bank milik pemerintah yang masih eksis

hingga saat ini adalah Bank BRI, BNI, dan BTN.

2.5. Bank Tabungan Negara (BTN)

Bank BTN (Bank Tabungan Negara) merupakan salah satu bank

pemerintah tertua kedua pendiriannya setelah BRI dalam sejarah perbankan di

Indonesia. BTN pertama kali berdiri pada tahun 1897 atau tepatnya dua tahun

setelah pendirian De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche

Hoofden yang mana merupakan cikal bakal BRI.

Pada awalnya BTN bernama Postspaarbank yang didirikan di Batavia

pada masa kolonial Belanda. Setelah melewati tahun demi tahun dan berganti

– ganti nama sejak masa penjajahan Belanda, Jepang, hingga masa

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

22

kemerdekaan Republik Indonesia, bank ini resmi menjadi BTN ( Bank

Tabungan Negara ) pada tahun 1963 dan menjadi milik pemerintah pada

tahun 1968. Sejarah singkat tersebut mengawali pengenalan profil salah satu

objek penelitian ini yaitu BTN Kantor Cabang Purwokerto.

BTN Kantor Cabang Purwokerto sendiri pada awal didirikannya di

Kota Purwokerto adalah masih berupa Kantor Kas tepatnya pada tanggal 1

September 1989. Selanjutnya pada tahun 1991 kantor kas BTN Purwokerto

ini akhirnya resmi menjadi Kantor Cabang Purwokerto yang membawahi 13

kantor, yang terdiri atas kantor cabang pembantu, kantor kas layanan pos

online, dan kantor kas. Seluruh kantor tersebut tersebar di empat Kabupaten

yaitu Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Saat ini BTN

Kantor Cabang Purwokerto mempekerjakan 53 karyawan tetap. Seperti

halnya karyawan bank pada umumnya, karyawan BTN dituntut untuk selalu

bisa memenuhi visi dan misi perusahaan. Visi BTN Kantor Cabang

Purwokerto sendiri adalah Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan

perumahan. Hal tersebut tentu didasarkan fakta bahwa berdasarkan surat

Menteri Keuangan RI No. B-49/MK/I/1974 Bank BTN menjadi wadah

pembiayaan bagi proyek perumahan rakyat. Melalui program KPR (Kredit

Pemilikan Rumah), BTN menjadi perintis dan menjadi satu – satunya bank

yang berkonsentrasi penuh di bisnis pengembangan rumah sejak tahun 1976.

Selanjutnya misi dari BTN Kantor Cabang Purwokerto sendiri antara lain :

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri

terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

23

b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan

produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,

profesional dan memiliki integritas tinggi.

d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-

hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder

Value

e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

Seperti halnya perusahaan yang berorientasi profit pada umumnya,

kinerja BTN Kantor Cabang Purwokerto dinilai dari dua sisi, yaitu sisi

finansial dan sisi pelayanan. Berdasarkan sisi finansial, untuk BTN Kantor

Cabang Purwokerto sudah memiliki standar tersendiri yang ditetapkan oleh

pusat, mulai dari perolehan laba hingga masukan dana pihak ketiga. Standar

dari kantor pusat ini berlaku pula secara merata untuk Kantor Cabang BTN di

Kota lain di Indonesia. Sedangkan dari sisi non finansial, kinerja BTN Kantor

Cabang Purwokerto dinilai oleh tim independen yang melakukan penilaian

dengan menyamar sebagai calon nasabah dengan menilai pelayanan yang

diberikan oleh setiap karyawan dan berbagai kelengkapan fasilitas perbankan.

Melalui cara ini, penilaian menjadi lebih objektif dan akurat.

2.6. Kerangka Penelitian

Deposito merupakan salah satu bentuk investasi yang diminati

masyarakat. Selain faktor keamanan juga disebabkan faktor suku bunga yang

tinggi. Salim (2013) menjelaskan bahwa fungsi deposito merupakan salah

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

24

INFLASI (X1)

TINGKAT SUKU BUNGA

(X2)

JUMLAH DANA

DEPOSITO (Y)

satu alat untuk mengumpulkan dana dari masyarakat dan sangat berguna

sekali untuk pemanfaatan pengkreditan bagi bank.

Deposito menjadi produk yang dapat menarik perhatian masyarakat

karena memberi keuntungan tinggi, oleh karena itu pihak bank memberikan

suku bunga yang mampu menarik minat masyarakat untuk mendepositokan

dananya ke bank tersebut. Di samping faktor suku bunga, ada faktor lain yang

membuat masyarakat berinvestasi dengan deposito, yaitu faktor inflasi. Inflasi

adalah suatu keadaan di mana harga-harga kebutuhan cenderung naik,

sehingga masyarakat memilih untuk berhemat dan menginvestasikan uangnya

untuk menghadapi kondisi ekonomi di masa datang. Maka bank menangkap

keadaan tersebut sebagai peluang, yaitu dengan menawarkan tingkat suku

bunga yang tinggi pada produk depositonya sehingga masyarakat tertarik

menyimpan uangnya di bank.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3. Kerangka Pikir Penelitian

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui

25

H1 = Terdapat hubungan signifikan antara Inflasi dengan jumlah dana

deposito pada PT Bank Tabungan Negara, Persero Tbk. KC

Purwokerto.

H2 = Terdapat hubungan signifikan antara tingkat suku bunga dengan

jumlah dana deposito pada PT Bank Tabungan Negara, Persero Tbk.

KC Purwokerto

Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015