BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9....

25
23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut; strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan taktik operasionalnya. (Effendy, 2003: 301 ) Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktik harus dilakukan. Dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung situasi dan kondisi seperti halnya dengan kondisi. (Effendy, 2003: 301 ) Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung oleh teori. Karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkai yang memadai baiknya untuk dijadikan pendukung strategi komunikasi ialah apa yang dikeukakan oleh Harold D. Lasswell, yang terkenal itu. (Effendy, 2003: 301 ) Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita dan sehari-hari, baik dalam membentuk hubungan sosial maupun hubungan interpersonal. Komunikasi terjadi dalam berbagai konteks komunikasi seperti komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, serta komunikasi

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9....

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

23

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Strategi komunikasi

2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk

mencapai tujuan tersebut; strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang

hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan taktik

operasionalnya. (Effendy, 2003: 301 )

Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan panduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktik harus dilakukan.

Dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu

bergantung situasi dan kondisi seperti halnya dengan kondisi. (Effendy,

2003: 301 )

Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi

komunikasi harus didukung oleh teori. Karena teori merupakan

pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya.

Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi

untuk strategi komunikasi barangkai yang memadai baiknya untuk

dijadikan pendukung strategi komunikasi ialah apa yang dikeukakan oleh

Harold D. Lasswell, yang terkenal itu. (Effendy, 2003: 301 )

Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan

kita dan sehari-hari, baik dalam membentuk hubungan sosial maupun

hubungan interpersonal. Komunikasi terjadi dalam berbagai konteks

komunikasi seperti komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal

atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, serta komunikasi

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

24

massa. Komunikasi juga terjadi dalam berbagai bidang komunikasi seperti

komunikasi perusahaan, komunikasi tradisional, komunikasi lingkungan,

komunikasi politik, komunikasi pendidikan, komunikasi sosial, komunikasi

organisasi, komunikasi bisnis, komunikasi pemasaran, komunikasi

pembangunan, komunikasi terapeutik dalam keperawatan, komunikasi

antar budaya, komunikasi lintas budaya, komunikasi internasional,

komunikasi kesehatan, komunikasi pemerintahan, dan komunikasi

pembelajaran

Proses komunikasi yang terjadi dalam berbagai bidang dan konteks

komunikasi sebagaimana telah disebutkan di atas tidaklah berjalan dengan

sederhana melainkan melalui proses serta tahap-tahap komunikasi yang

rumit dan kompleks. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip komunikasi

yang telah dirumuskan oleh para ahli dengan berbagai latar belakang

disiplin ilmu. Disebut demikian karena dalam proses komunikasi

melibatkan berbagai macam pilihan komponen-komponen komunikasi

yang meliputi aspek-aspek pesan dan aspek perilaku, pilihan tentang

saluran komunikasi yang akan digunakan, karakteristik komunikator,

hubungan antara komunikator dan khalayak, karakteristik khalayak, serta

situasi dimana komunikasi terjadi.

Jika salah satu komponen tidak ada, maka akan berdampak pada

keseluruhan proses komunikasi. Begitu kompleksnya proses komunikasi

dan banyaknya komponen atau elemen komunikasi yang terlibat, menuntut

komunikator perlu merumuskan suatu strategi komunikasi atau

perencanaan komunikasi serta manajemen komunikasi yang baik agar

komunikasi yang efektif dapat terwujud.

Menurut Onong Uchjana Effendy (1984 : 35), intinya strategi adalah

perencanaan atau planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan

yang hanya dapat dicapai melalui taktik operasional. Sebuah strategi

komunikasi hendaknya mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk

mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan khalayak sasaran. Strategi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

25

komunikasi mendefinisikan khalayak sasaran, berbagai tindakan yang akan

dilakukan, mengatakan bagaimana khalayak sasaran akan memperoleh

manfaat berdasarkan sudut pandangnya, dan bagaimana khalayak sasaran

yang lebih besar dapat dijangkau secara lebih efektif.

Sementara itu, menurut Mohr dan Nevin mendefinisikan sebuah

strategi komunikasi sebagai penggunaan kombinasi faset-faset komunikasi

dimana termasuk di dalamnya frekuensi komunikasi, formalitas

komunikasi, isi komunikasi, saluran komunikasi (Kulvisaechana, 2001 :

17-18).Untuk mengimplementasikan strategi komunikasi dibutuhkan taktik

atau metode yang tepat. Taktik dan strategi memiliki keterkaitan yang kuat.

Jika sebuah strategi yang telah kita susun dengan hati-hati adalah strategi

yang tepat untuk digunakan, maka taktik dapat dirubah sebelum strategi.

Namun, jika kita merasa ada hal yang salah pada tataran taktik maka kita

harus mengubah strategi.

Kata strategi berasal dari bahasa yunani klasik yaitu “stratos” yang

artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin. Dengan

demikian, strategi strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu

muncul kata strategos yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas.

Jadi, strategi adalah konsep miiter yang bisa diartikan sebagai seni perang

para jendral (the art of general), atau suatu rancangan yang terbaik untuk

memerangkan peperagan. Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan,

yakni “tidak ada sesuatu yang berarti dari segalanya kecuali mengetahui

apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mengerjakannya.

(Hafied,2013: 60)

Dalam melaksanakan strategi komunikasi ada beberapa unsur yang

harus diperhatikan antara lain: (Effendy,2006:32)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

26

a. Sumber (komunikator)

Secara teoritis hasil atau akibat penyampaian pesan terhadap pihak

penerima, bila sumber mempunyai:

1) Kredibilitas

Dalam menyampaikan kebijakan penyiaran, kompetensi dari

narasumber terutama saat acara formal seperti seminar atau membina

masyarakat sangat diperhatikan. Pejabat tertentu yang terkait penyiaran

maupun opinin leader dan akademisi sebagai penentu kredibilitas suatu

komunikator

2) Daya tarik

Narasumber yang kredibel juga dituntut menarik dalam mengemas

penyajian materinya sehingga pesan yang dikomunikasikan dapat dengan

mudah sampai kepada publik. Setiap strategi yang dilakukan memiliki

tujuan masing-masing. Tujuan sentral komunikasi menurut R.Wayne

pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas terdiri atas tiga tujuan utama,

yakni : (Effendy, 2006 : 32)

a) To secure understanding, komunikasi mengerti pesan yang

diterimanya.

b) To establish accepance, penerimaan pesan yang diterima

komunikan harus dibina.

c) To motivate action, memoivasi setiap kegiatan.

Untuk mendukung teori ini, tujuan komunikasi sebaiknya dinyatakan

dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami karena hal ini akan berkaitan

dan pengaruh terhadap seluruh kegiatan strategi komunikasi.

Dalam dunia bisnis, tujuan strategi pada umumnya adalah untuk

menentukan dan mengkomunikasikan gambaran tentang visi perusahaan

melalui sebuah sistem tujuan utama dan kebijakan. Strategi menggambarkan

sebuah arah yang didukung oleh berbagai sumber daya yang ada. Sementara

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

27

itu, menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett

menyatakan bahwa strategi komunikasi memiliki 3 (tiga) tujuan, yaitu

(Effendy, 1984 : 35-36) :

1. To secure understanding – memastikan pesan diterima oleh komunikan.

2. To establish acceptance – membina penerimaan pesan.

3. To motivate action – kegiatan yang dimotivasikan.

Strategi komunikasi yang dilakukan bersifat makro dan proses strategi

komunikasi berlangsung secara vertikal piramidal.

2.1.2 Landasan Teori Strategi Komuunikasi

Telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam komunikasi terdapat

beberapa komponen yang mendukung berjalannya proses komunikasi. Berbagai

literatur menyatakan bahwa terdapat sebuah paradigma atau formula yang

sering digunakan untuk mengetahui komponen-komponen komunikasi.

Paradigma atau formula itu adalah paradigma atau formula yang dikemukakan

oleh Harold D. Lasswell. Melalui paradigma atau formula yang telah

dirumuskannya, Harold D. Lasswell mencoba untuk memberikan penjelasan

kepada kita bahwa untuk mengetahui apa saja yang menjadi komponen-

komponen komunikasi maka harus menjawab beberapa pertanyaan seperti Who

Says What In What Channel To Whom With What Effect.

Jika kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu maka dapat kita ketahui

komponen-komponen komunikasi yaitu komunikator, pesan, media atau saluran

komunikasi, khalayak, dan efek. Penjelasan secara lebih detil tentang

paradigma atau formula Lasswell ini pun telah digambarkan ke dalam sebuah

model komunikasi yaitu model komunikasi Lasswell.Formula Lasswell ini

tidak luput dari kritik yang salah satunya datang dari Gerhard Maletzke.

Maletzke menyatakan bahwa paradigma atau formula yang dikemukakan oleh

Lasswell tidak mempertimbangkan hal yang sangat penting yakni tujuan yang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

28

akan dicapai oleh komunikator. Tidak sedikit ahli yang menyatakan bahwa

tujuan komunikasi hendaknya dinyatakan secara eksplisit karena tujuan

komunikasi berkaitan erat dengan khalayak sasaran dalam strategi komunikasi.

Menurut Onong Uchjana Effendy (1984:35), intinya strategi adalah

perencanaan atau planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan yang

hanya dapat dicapai melalui taktik operasional. Sebuah strategi komunikasi

hendaknya mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengetahui

bagaimana berkomunikasi dengan khalayak sasaran. Strategi komunikasi

mendefinisikan khalayak berbagai tindakan yang akan dilakukan, mengatakan

bagaimana khalayak sasaran akan mempeoleh manfaat berdasarkan sudut

pandangnys, dan bagaimana khalayak sasaran yang lebih besar dapat dijangkau

secara lebih efektif.

Sementara itu menurut Mohr dan Nelvin mendefinisikan sebuah strategi

komunikasi sebagai penggunaan kombinasi faset-faset komunikasi dimana

termasuk di dalamnya frekuensi komunikasi, formalitas komunikasi, isi

komunikasi, saluran komunikasi (kulvisaechana,2001:17-18). Untuk

mmengimplementasikan strategi komunikasi dibutuhkan taktik atau metode

yang tepat. Taktik dan strategi memiliki keterkaitan yang kuat. Jika sebuah

strategi yang telah kita susun dengan dengan hati-hati adalah strategi yang tepat

untuk digunakan, maka taktik dapat dirubah sebelum strategi. Namun, jika kita

merasa ada hal yang yang salah pada tataran taktik maka kita harus mengubah

strategi.

2.1.3 Komponen Komunikasi dan Strategi Komunikasi

Dalam strategi komunikasi perlu mempertimbangkan berbagai

komponen dalam komunikasi karena komponen-komponen itulah yang

mendukung jalannya proses komunikasi yang sangat rumit. Selain komponen-

komponen komunikasi, hal lain yang juga harus menjadi bahan pertimbangan

adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi serta hambatan-

hambatan komunikas.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

29

Berikut diulas tentang 4 (empat) komponen utama komunikasi yang

menjadi pusat kajian dalam strategi komunikasi

a. Komunikator

Komunikator merupakan pihak yang menjalankan proses strategi

komunikasi. Untuk menjadi komunikator yang baik dan apat dipercaya oleh

komunikate atau khalayak sasaran, maka komunikator harus memiliki daya

tarik serta kredibilitas.

1) Daya tarik

Daya tarik adalah manusiawi jika komunikate atau khalayak sasaran

yang cenderung merasa memiliki kesamaan dengan komunikator akan

mengikuti apa yang diinginkan oleh komunikator. Dalam hal ini, komunikate

atau khalayak sasaran melihat komunikator memiliki daya tarik tertentu

sehingga khalayak sasaran bersedia untuk merubah pikiran, sikap, pendapat,

dan perilakunya sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator. Daya tarik

juga dapat dilihat dari penampilan komunikator.

1) Kredibilitas

Selain daya tarik, kredibilitas komunikator juga menjadi alasan kuat

khalayak sasaran atau komunikate bersedia merubah pikiran, sikap, pendapat,

dan perilakunya sesuai dengan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Kredibilitas komunikator adalah faktor yang membuat khalayak sasaran

percaya kepada apa yang disampaikan oleh komunikator dan mengikuti

kemauan komunikator. Komunikator yang benar-benar menguasai

permasalahan dan memiliki penguasaan bahasa yang baik cenderung

dipercaya oleh khalayak sasaran.

a. Pesan Komunikasi

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

30

Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak sasaran

atau komunikate dalam strategi komunikasi pastinya memiliki tujuan

tertentu. Tujuan inilah yang menentukan teknik komunikasi yang akan

dipilih dan digunakan dalam strategi komunikasi. Dalam strategi

komunikasi, perumusan pesan yang baik dengan mempertimbangkan

situasi dan kondisi khalayak sangatlah penting. Pesan yang dirumuskan

oleh komunikator hendaknya tepat mengenai khalayak sasaran. Menurut

Soeganda Priyatna (2004), terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar

pesan yang disampaikan dapat mengena kepada khalayak sasaran yaitu:

1. Umum : pesan disampaikan adalah pesan yang bersifat umum dan

mudah dipahami oleh khalayak sasaran Jelas – pesan yang

disampaikan harus jelas dan tidak menimbulkan salah penafsiran.

2. Bahasa jelas : bahasa yang digunakan dalam proses penyampaian

pesan hendaknya menggunakan bahasa yang jelas dan sesuai dengan

khalayak sasaran serta tidak menggunakan istilah-istilah yang tidak

dimengerti oleh khalayak sasaran.

3. Positif : pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran dilakukan

dengan cara-cara yang positif sehingga mendatangkan rasa simpati

dari khalayak sasaran.

4. Seimbang : pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran

disampaikan dengan seimbang, tidak melulu mengungkapkan sisi

positif namun juga sisi negative agar khalayak sasaran dapat

menerimanya dengan baik.

5. Sesuai : pesan yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan

keinginan khalayak sasaran

b. Media Komunikasi

Kita telah mengetahui dan memahami berbagai pengertian media

menurut para ahli, pengertian media massa menurut para ahli, serta pengertian

media sosial menurut para ahli. Kesimpulan dari semua pengertian terkait

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

31

media adalah bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan

pesan-pesan komunikasi. Media komunikasi kini tidak lagi terbatas pada

media massa yang memiliki beberapa karakteristik media massa masing-

masing. Kehadiran internet sebagai media komunikasi telah melahirkan

berbagai media komunikasi modern baru. Dalam strategi komunikasi, kita

perlu mempertimbangkan pemilihan media komunikasi yang tepat dan dapat

menjangkau khalayak sasaran dengan tepat dan cepat serta. Pemilihan media

komunikasi dalam strategi komunikasi disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dicapai, pesan yang akan disampaikan, serta teknik komunikasi yang

digunakan.

c. Khalayak Sasaran

Dalam strategi komunikasi, melakukan identifikasi khalayak sasaran

adalah hal penting yang harus dilakukan oleh komunikator. Identifikasi

khalayak sasaran disesuaikan dengan tujuan komunikasi.

Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika

melakukan identifikasi khalayak sasaran, yaitu :

1. Kerangka pengetahuan atau frame of reference

Pesan-pesan komunikasi yang akan disampaikan dalam strategi

komunikasi kepada komunikate atau khalayak sasaran hendaknya disesuaikan

dengan kerangka pengetahuan khalayak agar pesan dapat dengan mudah

diterima serta dipahami oleh khalayak sasaran.

2. Situasi dan kondisi

Yang dimaksud dengan situasi adalah situasi komunikasi ketika khalayak

sasaran menerima pesan-pesan komunikasi. Sedangkan yang dimaksud

dengan kondisi adalah keadaan fisik psikologis khalayak sasaran. Pesan

komunikasi yang dsampaikan kepada khalayak sasaran hendaknya

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

32

mempertimbangkan situasi dan kondisi khalayak sasaran agar pesan dapat

tersampaikan dengan efektif.

3. Cakupan pengalaman atau field of experience

Pesan-pesan komunikasi yang akan disampaikan dalam strategi

komunikasi kepada komunikate atau khalayak sasaran juga hendaknya

disesuaikan dengan cakupan pengalaman khalayak sasaran agar pesan dapat

dengan mudah diterima serta dipahami oleh khalayak sasaran.

4. Proses Perencanaan Strategi Komunikasi

Secara garis besar, terdapat 4 (empat) tahapan dalam proses strategi

komunikasi yaitu analisa situasi, mengembangkan tujuan serta strategi

komunikasi, mengimplementasikan strategi komunikasi, dan mengukur hasil

usaha yang telah dilakukan. Perlu dipahami bahwa strategi komunikasi yang

diterapkan dalam berbagai konteks komunikasi mungkin tidak sama namun

secara garis besar memiliki alur yang sama.analisis situasi yaitu menggunakan

penelitian untuk melakukan analisis situasi yang secara akurat dapat

mengidentifikasi berbagai permasalahan serta peluang yang dimiliki.

Mengembangkan rencana tindakan strategis yang ditujukan kepada berbagai

permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Hal ini mencakup tujuan

umum, tujuan yang dapat diukur, identifikasi khalayak sasaran dengan jelas,

target strategi, serta taktik yang efektif. menjalankan perencanaan dengan alat-

alat komunikasi dan tugas yang memberikan kontribusi untuk mencapai

tujuan. Mengukur kesuksesan strategi komunikasi dengan menggunakan alat-

alat evaluasi. Manfaat Mempelajari Teori Strategi Komunikasi

Mempelajari teori strategi komunikasi dapat memberikan manfaat kepada

kita diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Kita memahami pengertian strategi dan strategi komunikasi.

b. Kita memahami tujuan umum strategi komunikasi.

c. Kita memahami landasan teori strategi komunikasi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

33

d. Kita memahami komponen komunikasi dan kaitannya dengan strategi

komunikasi.

e. Kita memahami proses strategi komunikasi.

Demikianlah ulasan singkat tentang teori strategi komunikasi. Semoga

dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang teori strategi

komunikasi serta dapat menerapkannya ke dalam berbagai bidang dan konteks

komunikasi.

2.2 Penyuluh Agama

2.2.1 Pengertian Penyuluh Agama Islam dan Peranannya.

Penyuluh Agama Islam adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,

tanggung jawab,wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama

Islam dan pembangunan melalui bahasa agama. Istilah Penyuluh Agama

mulai disosialisasikan sejak tahun 1985 yaitu dengan adanya Keputusan

Menteri Agama Nomor 791 Tahun 1985 tentang Honorarium bagi Penyuluh

Agama. Istilah Penyuluh Agama dipergunakan untuk menggantikan istilah

Guru Agama Honorer (GAH) yang dipakai sebelumnya di lingkungan

kedinasan Departemen Agama.1

Sejak semula Penyuluh Agama merupakan ujung tombak Departemen

Agama dalam melaksanakan penerangan agama Islam di tengah pesatnya

dinamika perkembangan masyarakat Indonesia. Perannya sangat strategis

dalam rangka membangun mental, moral, dan nilai ketaqwaaan umat serta

turut mendorong peningkatan kualitas kehidupan umat dalam berbagai bidang

baik di bidang keagamaan maupun pembangunan. sejauh ini, Penyuluh

Agama Islam mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarakat dan

pemberdayaan dirinya masing-masing sebagai insan pegawai pemerintah.

1 www.simbi .kemenag.go.id/penerangan agama islam/bimbingan-penyuluh-agama-islam /560-

pedoman penyuluhan.pengembangan –materi-penyuluh-agama-islam. (01/04/2018 )(22:00)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

34

Dengan kata lain, keberhasilan dalam bimbingan dan penyuluhan kepada

masyarakat menunjukkan keberhasilan dalam manajemen diri sendiri.

Penyuluh Agama Islam sebagai leading sektor bimbingan masyarakat Islam,

memiliki tugas/kewajiban yang cukup berat, luas dan permasalahan yang

dihadapi semakin kompleks. Penyuluh Agama Islam tidak mungkin sendiri

dalam melaksanakan amanah yang cukup berat ini, ia harus mampu bertindak

selaku motivator, fasilitator, dan sekaligus katalisator dakwah Islam.

Manajemen dakwah harus dapat dikembangkan dan diaktualisasikan sesuai

dengan perkembangan masyarakat yang sedang mengalami perubahan sebagai

dampak dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin canggih,

yang mengakibatkan pergeseran atau krisis multidimensi. Disinilah peranan

Penyuluh Agama Islam dalam menjalankan kiprahnya di bidang bimbingan

masyarakat Islam harus memiliki tujuan agar suasana keberagamaan, dapat

merefleksikan dan mengaktualisasikan pemahaman, penghayatan dan

pengamalan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam konteks kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2

Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAF) merupakan bagian dari

jabatan fungsional yang terdapat di Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Eksistensi penyuluh agama Islam menempati posisi strategis dalam

menyampaikan pesan-pesan informasi pembangunan dan keagamaan kepada

masyarakat melalui bahasa agama. Seorang penyuluh tidak hanya dituntut

memiliki kemampuan keilmuan dan keahlian dalam bertutur kata, tetapi

dituntut pula menjadi teladan bagi masyarakat.

Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 516 tahun 2003 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Penyuluh Fungsional, yaitu dengan

melakukan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama

dan pembangunan melalui bahasa agama kepada masyarakat. Berdasarkan

2 www.simbi .kemenag.go.id/penerangan agama islam/bimbingan-penyuluh-agama-islam /560-

pedoman penyuluhan.pengembangan –materi-penyuluh-agama-islam. (01/04/2018 )(22:00)

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

35

Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 79 tahun 1985 bahwa: Penyuluh

Agama mempunyai peranan sebagai pembimbing masyarakat, sebagai

panutan dan sebagai penyambung tugas pemerintah”. Penyuluh Agama Islam

mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam melaksanakan kegiatannya,

yaitu: Fungsi Informatif dan Edukatif, ialah Penyuluh Agama Islam

memposisikan sebagai da‟i yang berkewajiban mendakwahkan Islam,

menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebai-

baiknya sesuai ajaran agama. Fungsi Konsultatif, ialah Penyuluh Agama

Islam menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan

persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara pribadi, keluarga

maupun sebagai anggota masyarakat umum. Fungsi Advokatif, ialah

Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk

melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat / masyarakat dari berbagai

ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan aqidah,

mengganggu ibadah dan merusak akhlak. 3

2.2.2 Landasan Keberadaan Penyuluh Agama Islam

1. Landasan Filosofis

Sebagai landasan filosofis dari keberadaan Penyuluh Agama adalah: (Arifin,

2009: 32)

a. Al-Qur‟an surat Al-Imran ayat 104:

Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan

mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”

b. Al-Qur‟an surat Al-Imran ayat 110:

3Jurnal ramin “peran dan fungsi penyuluh agama islam dalam masyarakat”. Pdf (ejournal.bandung-

kemenag.go.id diakses pada 11/12/2017 pukul 22.00 WIB) Hal. 1

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

36

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan

untuk manusia, menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari

yang munkar, dan beriuman kepada Allah“

c. Al-Qur‟an surat An-Nahl ayat 125

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik”

d. Hadits Rasulullah SAW

“Barang siapa yang melihat kemunkaran, maka rubahlah

dengan tangan, apabila tidak kuasa dengan tangan, maka rubahlah

dengan lisan, dan apabila tidak bisa dengan lisan maka dengan hati,

walaupun itulah selemah-lemahnya iman”.4

2. Landasan Hukum

Sebagai landasan hukum keberadaan Penyuluh Agama adalah: (ibid,2009:33)

a. Keputusan Menteri Nomor 791 Tahun 1985 tentang Honorariumj bagi

Penyuluh Agama

b. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Kepala Badan

Kepegawaian negara Nomor 574 Tahun 1999 dan Nomor 178 Tahun 1999

tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya.

c. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan

dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 54/KEP/MK.WASPAN/9/1999

tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya.

d. Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

e. Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

37

f. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional

Pegawai Negeri Sipil;

g. Keputusan Presiden RI nomor 72 tahun 2004 tentang perubahan atas

Keputusan Presiden RI nomor 42 tahun 2002 tentang pedoman pelaksanaan

Anggaran dan Belanja Negara;

h. Peraturan Menteri Agama nomor 13 tahun 2012 tentang organisasi dan tata

kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama.

i. Keputusan Menpan nomor 54/Kep/MK.WASPAN/9/1999 tentang jabatan

fungsional penyuluh agama.

2.2.3 Jenjang Jabatan dan Jenjang Pangkat Penyuluh Agama.

A. Jenjang Jabatan Penyuluh Agama

1. Penyuluh Agama Terampil, terdiri atas:

a. Penyuluh Agama Pelaksana

b. Penyuluh Agama Pelaksana Lanjutan

c. Penyuluh Agama Penyelia.

2. Penyuluh Agama Ahli, terdiri atas:

3. Penyuluh Agama Pertama

4. Penyuluh Agama Muda

5. Penyuluh Agama Madya.

B. Jenjang Pangkat Penyuluh Agama, yaitu:

a. Penyuluh Agama Terampil terdiri atas:

Penyuluh Agama Pelaksana, dengan jenjang pangkat:

1) Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

38

2) Pengatur, golongan ruang II/c

3) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d

b. Penyuluh Agama Pelaksana Lanjutan, dengan jenjang

pangkat:

1) Penata Muda, golongan ruang III/a

2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

c. Penyuluh Agama Penyelia, terdiri atas:

1) Penata, golongan III/c

2) Penata Tingkat I, golongan mruang III/d

d. Penyuluh agama Ahli, terdiri dari:

1) Penyuluh Agama Pertama, dengan jenjang pangkat:

2) Penata Muda, golongan ruang III/a

3) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

4) Penyuluh Agama Muda, dengan jenjang pangkat:

5) Penata, golongan ruang III/c

6) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

e. Penyuluh Agama Madya, dengan jenjang pangkat:

1) Pembina, golongan ruang IV/a

2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

39

3) Pembina Utama Muda, golongan uang IV/c.5

C. Tugas Pokok, dan Fungsi Penyuluh Agama Islam

1. Tugas pokok Penyuluh Agama Islam

Tugas pokok Penyuluh Agama Islam adalah melakukan dan

mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan

pembangunan melalui bahasa agama.

2. Fungsi Penyuluh Agama Islam

a. Fungsi Informatif dan Edukatif

Penyuluh Agama Islam memposisikan dirinya sebagai da‟i

yang berkewajiban mendakwahkan Islam, menyampaikan

penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik-

baiknya sesuai denga tuntutan Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi.

b. Fungsi Konsultatif

Penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk turut

memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi

masyarakat, baik persoalan-persoalan pribadi, keluarga atau

persoalaqn mqasyarakat secara umum.

c. Fungsi Advokatif

Penyuluh Agama Islam memiliki mtanggung jawab moral dan

sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap

umat/masyarakat binaannya terhadap berbagai ancaman, gangguan,

hambatan dan tantangan yang merugikan akidah, mengganggu

ibadah dan merusak akhlak.6

5 www.simbi .kemenag.go.id/penerangan agama islam/bimbingan-penyuluh-agama-islam /560-

pedoman penyuluhan.pengembangan –materi-penyuluh-agama-islam. (01/04/2018 )(22:00) 6 www.simbi .kemenag.go.id/penerangan agama islam/bimbingan-penyuluh-agama-islam /560-

pedoman penyuluhan.pengembangan –materi-penyuluh-agama-islam. (01/04/2018 )(22:00)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

40

D. Sasaran Penyuluh Agama Islam

Sasaran Penyuluh Agama Islam adalah kelompok-kelompok

masyarakat Islam yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial, budaya,

pendidikan, dan ciri pengembangan kontemporer yang ditemukan di

dalamnya. Termasuk didalam kelompok sasaran itu adalah masyarakat

yang belum menganut salah satu agama yang diakui di Indonesia.

Kelompok sasaran dimaksud adalah:7

1. Kelompok sasaran masyarakat umum, terdiri dari kelpompok

binaan:

a) Masyarakat pedesaan

b) Masyarakat transmigrasi

c) Masyarakat perkotaan, terdiri dari kelompok binaan:

2. Kelompok perumahan

a) Real estate

b) Asrama

c) daerah pemikiman baru

d) Masyarakat pasar

e) Masyarakat daerah rawan

f) Karyawan instansi pemerintah/swasta

g) Masyarakat industry

h) Masyarakat sekitar kawasan industry

3. Kelompok sasaran masyarakat khusus, terdiri dari:

a. Cendekiaan, terdiri dari kelompok binaan:

1) Pegawai/karyawan instansi pemerintah

2) Kelompok profesi

3) Kampus/masyarakat akademis

4) Masyarakat peneliti dan para ahli

b. Generasi muda, terdiri dari kelompok binaan:

7 DEPAG RI. Pengembangan Materi Penyuluhan Agama Islam. Jakarta. 2002, hlm. 1

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

41

1) Remaja Mesjid

2) Karang Taruna

3) Pramuka

c. LPM, terdiri dari kelompok binaan:

1) Majelis Taklim

2) Pondok Pesantren

3) TKA/TPA

d. Binaan khusus, terdiri dari kelompok binaan:

1) Panti Rehabilitasi/Pondok Sosial

2) Rumah Sakit

3) Masyarakat Gelandangan dan pengemis (gepeng)

4) Komplek wanita tunasusila

5) Lembaga Pemasyarakatan

e. Daerah Terpencil, terdiri dari kelompok binaan:

1) Masyarakat daerah terpencil

2) Masyarakat suku terasing.

E. Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan Agama islam pada dasarnya meliputi aagama dan

materi pembangunan, meliputi:

1. Materi Agama

Pokok-pokok materi agama meliputi ajaran pokok agama Islam, yaitu:

a. Akidah

Pokok-pokok akidah Islam secara sistematis dirumuskan dalam rukun

iman yang enam perkara, yaitu:

1) Iman kepada Allah,

2) Iman kepada Malaikat-Nya,

3) Iman kepada Kitab-kitab-Nya,

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

42

4) Iman kepada Rasul-rsul-Nya,

5) Iman kepada Hari Akhirat,

6) Iman kepada Qadha dan Qadhar

b. Syari‟ah.

Dalam garis besarnya syari‟ah terdiri dari aspek:

1) Ibadah

Ibadah dalam arti khusus (ibadah khasanah), ialah:

1. Thaharah

2. Shalat

3. Zakat

4. Puasa

5. Haji.

Ibadah dalam arti umum (ibadah „am-mah), ialah: tiap amal

perbuatan yang disukai dan diridhai Allah SWT yang dilakukan oleh

seorang muslim dengan niat karena Allah semata-mata.

c. Muamalah meliputi:

1) Hukum Perdata (Al-qanunu‟I khas) terdiri dari:

2) hukum niaga

3) hukum nikah

4) hukum waris

5) dan lain-lain.

6) Hukum Publik (Al-qanunul‟I „am) terdiri dari:

7) hukum jinayah (pidana)

8) hukum Negara

9) hukum perang dan damai

10) dan lain-lain.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

43

d. Akhlak

Dalam garis besarnya akhlak Islam dibagi dalam dua bidang, yakni:

1) Akhlak terhadap Khalik (yang menciptakan yaitu Allah SWT),

intisarinya ialah sikap kesadaran keagamaan sebagai berikut:

2) Memuji Allah sebagai tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang

tiada terhingga

3) Meresapkan ke dalam jiwa kecintaan dan kasih sayang llah

kepada hamba-Nya

4) Mengakui kekuasaan-Nya yang mutlak dan tunggal yang

menentukan posisi manusia di dunia dan di akhirat

5) Mengabdi hanya kepada Allah

6) Memohon pertolongan hanya kepada Allah;

7) Memohon hidayah supaya ditunjukkan ke jalan yang lurus dan

dihindarkan dari jalan yang sesat.

8) Akhlak terhadap makhluk (yang diciptakan) Akhlak terhadap

manusia, yang meliputi:

1. Akhlak terhadap diri sendiri

2. Akhlak terhadap keluarga

3. Akhlak terhadap masyarakat

9) Akhlak terhadap makhluk lain bukan manusia, meliputi:

1. Akhlak terhadap tumbuh-tumbuhn (flora)

2. Akhlak terhadap hewan (fauna).

2. Materi Pembangunan

Bahan dan informasi untuk materi pembangunan adalah hal-hal yang

memiliki keterkaitan langsung dengan masalah:

a. Pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa sekarang

dan masa depan;

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

44

b. Pembinaan jiwa persatuan, watak dan jatidiri banga (nation) and character

building);

c. Meningkatkan peranan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

menuju hari esok yang lebih baik.

Secara tematis, materi pembangunan dalam garis besarnya meliputi:

a. Pembinaan wawasan kebangsaan

b. Kesadaran hokum

c. Kerukunan antar umat beragama

d. Reformasi kehidupan nasional

e. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan negara.8

2.3 Toleransi beragama

Toleransi mengandung arti membolehkan terbentuknya sistem yang menjamin

terjaminnya pribadi, harta benda dan unsur-unsur minoritas yang terdapat pada

masyarakat dengan menghormati agama, moralitas dan lembaga-lembaga mereka

serta menghargai pendapat orang lain serta perbedaan-perbedaan yang ada di

lingkungannya tanpa harus berselisih dengan sesamanya karena hanya berbeda

keyakinan atau agama. (hafidz, 2014:39)

a. Definisi Toleransi Dalam Beragama

Toleransi beragama memiliki arti sikap lapang dada seseorang untuk

menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah

mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini

tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun

dari keluarganya sekalipun.

Adapun kaitannya dengan agama, pengertian toleransi beragama

adalah toleransi yang mencakup masalah - masalah keyakinan pada diri

8 www.simbi .kemenag.go.id/penerangan agama islam/bimbingan-penyuluh-agama-islam /560-

pedoman penyuluhan.pengembangan –materi-penyuluh-agama-islam. (01/04/2018 )(22:00)

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

45

manusia yang berhubungan dengan akidah atau yang berhubungan dengan ke-

Tuhanan yang diyakininya. Toleransi dalam pergaulan hidup antara umat

beragama, yang didasarkan kepada; setiap agama menjadi tanggung jawab

pemeluk agama itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadat (ritual) dengan

system dan cara tersendiri yang ditaklifkan (dibebankan) serta menjadi

tanggung jawab orang yang pemeluknya atas dasar itu, maka toleransi dalam

pergaulan hidup antar umat beragama bukanlah toleransi dalam masalah-

masalah keagamaan, melainkan perwujudan sikap keberagamaan pemeluk

suatu agama dalam pergaulan hidup antara orang yang seagama, dalam

masalah-masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum. (hafidz, 2014:39)

b. Sikap Toleransi Dalam Beragama

Dalam memantapkan Toleransi beragama perlu dilakukan suatu upaya-

upaya yang mendorong terjadinya toleransi beragama secara mantap antara

lain adalah sebagai berikut: (hafidz, 2014:39)

1. Memperkuat dasar-dasar toleransi antar umat beragama, dengan

pemerintah.

2. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk

upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk

hidup rukun dan bertoleransi dalam bingkai teologi dan implementasi

dalam menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.

3. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam

rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama.

4. Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai

kemanusiaan dari seluruh keyakinan plural umat manusia yang

fungsinya dijadikan sebagai pedoman bersama dalam melaksanakan

prinsip-prinsip berpolitik dan berinteraksi sosial satu sama lainnya

dengan memperlihatkan adanya sikap keteladanan dan tolernasi.

5. Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi

kemanusiaan yang mengarahkan kepada nilai-nilai Ketuhanan, agar

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

46

tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.

6. Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama

dengan cara menghilangkan rasa saling curiga terhadap pemeluk

agama lain, sehingga akan tercipta suasana yang damai

7. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan

bermasyarakat, oleh sebab itu hendaknya hal ini dijadikan mozaik

yang dapat memperindah fenomena kehidupan beragama.

Allah menciptakan manusia dengan beragam. Dari jenis kelamin,

warna kulit, rambut, wajah, pemikiran, sikap, sifat dan sebagainya.

Kesemuanya itu bukti nyata bahwa keberagaman itu memang benar adanya.

Dalam sejarah bangsa kita, kita mengenal istilah bhineka tunggal ika, yang

berarti bahwa Negara kita Indonesia tidak berasal dari satu jenis. Melainkan

berbagai macam agama, suku, budaya, bahasa dan adat istiadat. Namun hal

tersebut bukan lah penghalang bangsa menuju persatuan dan kesatuan. Hal

tersebut sesuai dengan ajaran agama islam bahwasanya manusia diciptakan

Allah SWT dengan bersuku-suku dan berbangsa–bangsa sehingga memiliki

kebiasaan yang berbeda-beda. Untuk itu manusia harus saling menghargai

agar terwujud kehidpan yang rukun, aman dan sejahera. Sebagaimana firman

Allah dalam QS. Al-hujurat (13) Artinya:

“hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seoaang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taaqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.

Telah banyak perbincangan, obrolan, dan tulisan, yang disampaikan

untuk sebuah Perdamaian dalam perbedaan beragama dan berkeyakinan.

Mengapa demikian? Karena konflik yang paling seksi dari dulu sampai

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi · 2018. 9. 12. · 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi 2.1.1 Pengertian strategi Komunikasi

47

sekarang adalah hal-hal yang berkaitan dengan agama. Entah mungkin murni

disebabkan karena agama, melainkan hanya sebatas dijadikan alat untuk

tujuan tertentu. Idealnya setiap agama tidak mengajarkan pemeluknya untuk

berbuat kekerasan, apalagi merusak kemanusiaan. Dengan begitu, islam

mengajarkan pemeluknya bersikap adil dan menghormati pemeluk agama lain

yang baik dan tidak memerangi sesame manusia. Sebagaimana firman allah

SWT dalam surat al mumthanah ayat 8-9:

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil dan

terhadap orang orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula

kamu dan negrimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku

adil.(8) sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai

kawanmu orang-orang yang mmgusirmu. Dan barang siapa menjadikan

mereka sebagai kawan maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (9)”

(abbas, 2014:55-56)