BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in...

27
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan. 2.1.1. Pengertian Sistem (Muslihudin, dan Oktafianto, 2016) Menyatakan Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu ”. (Neolaka, Grace dan Neolaka, Amalia, 2017) mendefinisikan, Sistem adalah “ Sebuah perangkat yang berinteraksi atau bagian komponen yang saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks”. (Elisabet,Y, 2017) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungi untuk mencapai suatu tujuan.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh

suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk mengambil

keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan

informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.

2.1.1. Pengertian Sistem

(Muslihudin, dan Oktafianto, 2016) Menyatakan “Sistem adalah sekumpulan

komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan

saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai suatu sasaran

atau tujuan tertentu ”.

(Neolaka, Grace dan Neolaka, Amalia, 2017) mendefinisikan, Sistem adalah “

Sebuah perangkat yang berinteraksi atau bagian komponen yang saling bergantung

membentuk keseluruhan yang kompleks”.

(Elisabet,Y, 2017) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan orang

yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan yang sistematis dan terstruktur

untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungi untuk mencapai

suatu tujuan.”

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

7

Penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau elemen-

elemen yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainya dan saling

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

a. Komponen Sistem (Compenents)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.Komponen-komponen

sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem.Setiap subsitem memiliki sifat

dari sistem yang menjalankan suatufungsi tertentu mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatusistem dapat mempunyai sistem yang lebih

besar atau sering disebut”supra sistem”.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkung sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.Batasan sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Evironment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar.Lingkungan

luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga

dan dipelihara. Lingkungan luar yang.merugikan harus dikendalikan. Kalau

tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

8

d. Penghubung Sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut

penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.Bentuk keluaran dari satu

subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung

tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang

membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan

(maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh didalam satu unit sistem

komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk

mengoperasi komputernya dan “data”adalah signal input untuk diolah menjadi

informasi.

f. Keluaran sistem (output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yanglain seperti

informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat

digunakan sebagai masukan untuk pengambilankeputusan atau hal-hal lain

yang menjadi input bagi subsitem lain.

g. Pengolahan Sistem (proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubahmasukan

menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan

mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

9

h. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.

Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan

yang telah direncanakan.

2. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstrak System) dan sistem fisik (physical System)

Sistem Abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran

pemikiran hubungan antara manusia, dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem

yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem

persediaan barang.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (HumanMode

System)

a. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

b. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksimanusia

dengan mesin yang disebut Human machine system. Misalnya sistem informasi

berbasis komputer.

c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan sistem terbuka (open system)

d. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya

campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

10

tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.

Contohnya sistem adat masyarakat Baduy.

e. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luasnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran

untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainya. Misalnya sistem

musyawarah.

2.1.2. Pengertian Informasi

(Elisabet, 2017) Menyatakan Informasi adalah sekumpulan data/fakta yang

diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga memiliki arti bagi penerima.

(Pamungkas, C.A, 2017) Mendefinisikan bahwa “Informasi merupakan hasil

dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan

untuk pengambilan keputusan

Penulis mengambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk data yang lebih berguna dan di interprestasikan untuk digunakan

dalam mengambil keputusan.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

(Elisabet, 2017) Mengemukakan, “Sistem informasi yaitu sistem yang

menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga

menjalankan operasional perusahan”.

(Rukun, K dan B.Herawan H, 2018) mendefinisikan bahwa sistem informasi

merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas

dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

11

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disinitermasuk

metode-metode dan media untuk menangkap data yang akandimasukan, yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang

sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem infromasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatanmanajemen

serta semua pemakaian sistem.

4. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan darisatu

dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya.

5. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,

temperatur, api, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalandan yang

lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

12

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

(Elisabet, 2017) “Sistem Informasi Akuntansi(SIA) merupakan salah satu

pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan

kegiatan akuntansi dan juga perhitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi”.

(Fauzi, R, 2017) Mendefinisikan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi adalah

suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses,

menganalisis, mengomunikasikan, informasi pengambilan keputusan dengan

orientasi financial yang relevan bagi pihak-pihak dalam perusahaan”.

Penulis mengambil kesimpulan bahwa data yang diolah oleh sistem informasi

akuntansi adalah yang bersifat keuangan.Sistem informasi yang terbatas pada

pengolahan data yang bersifat keuangan saja,sehingga infromasi yang dihasilkan

oleh sistem informasi hanya informasi keuangan saja.

2.1.5. Pengertian Persediaan

(Martono, Wahyudi 2015), menyatakan bahwa “Persediaan merupakan salah

satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan.

Tanpa persediaan, perusahaan akan menghadapi resiko, yaitu tidak dapat memenuhi

keinginan pelanggan atas barang produksi.”.

(H Budianto, D Ferriswara, 2017) persediaan pada umumnya salah satu jenis

aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar di dalam suatu perusahaan.Dimana hal ini

dapat dipahami dengan mudah dikarenakan persediaan merupakan sebuah faktor

yang penting didalam menentukan kelancaran operasi sebuah perusahaan.

Menurut (P, Suryadi (Nugroho, M.A 2018) Persediaan adalah kekayaan

lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

13

(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi

(finished goods).

1. Jenis – jenis Persediaan

(H Budianto, D Ferriswara, 2017) beberapa tipe umum persediaan

berdasarkan proses produksi sebagai berikut:

a. Persediaan Bahan Mentah (Raw Materials) terdiri dari bahan dasar yang dibeli

dari perusahaan lain untuk digunakan dalam operasi produksi perusahaan.

b. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work-in Process) mencakup barang

setengah jadi yang membutuhkan kerja tambahan atau proses lanjutan sebelum

menjadi barang jadi.

c. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods) mencakup barang yang telah selesai

proses produksinya tetapi belum dijual oleh perusahaan, dan masih berada

didalam gudang.

2. Biaya – biaya Persediaan

(Ramuna, MDT & Mahmudy, WF, 2015) , biaya-biaya yang mencakup dalam

persediaan sebagai berikut.:

a. Biaya penyimpanan (holding costs ataucarrying costs), yaitu terdiri atas biaya-

biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya

penyimpanan per periode akan semakin besar jika kuantitas bahan yang

dipesan semakin banyak atau rata- rata persediaan semakin tinggi.

b. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement costs).

c. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shotage cost) adalah biaya yang

timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.

Contohnya biaya kehilangan penjualan (kehilangan untung), biaya lembur.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

14

3. Sistem Pencatatan Persediaan

(H Budianto, D Ferriswara, 2017) ada dua macam sistem pencatatan

persediaan yaitu:

a. Sistem Pencatatan Persediaan Buku (Perpectual).

Mencatat persediaan secara berkelanjutan. Jadi, setiap ada transaksi pembelian

dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara langsung di rekening

persediaan pada saat terjadinya transaksi.Dari catatan ini pula persediaan bisa

diketahui secara real-time.Metode ini disebut perpetcual atau terus-menerus

(continue) karena aliran barang dagangan dapat diikuti secara terus-menerus

setiap saat.

b. Sistem Pencatatan Persediaan Secara Fisik (Periodik)

Setiap pembelian dan penjualan tidak dicatat pada perkiraan persediaan barang

dagangan (merchandise inventory), mutasi barang dagangan tidak dicatat,

sehingga untuk mengetahui berapa harga pokok barang dagangan yang terjual

(cost of merchandise sold) harus dilakukan terlebih dahulu perhitungan secara

fisik.

4. Metode Penilaian Persediaan

Metode penilaian persediaan ini mengalokasikan total biaya persediaan

yang tersedia dan yang dijual. Metode ini terdiri dari empat metode paling umum

yaitu:

a. Identifikasi khusus

Metode ini memiliki keunggulan dalam menentukan secara tepat biaya

persediaan per unit yang terjual, dan menentukan secara tepat nilai persediaan

akhir yang tersisa dalam gudang. Hal ini disebabkan karena unit persediaan

yang akan dijual dapat diidentifikasi terpisah secara tepat. Akan tetapi, metode

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

15

ini menjadi tidak praktis ketika diterapkan dalam organisasi bisnis yang

bergerak di bidang usaha perdagangan besar dan eceran.

b. Metode biaya rata-rata

Metode ini mengasumsikan bahwa harga beli sebuah persediaan yang dibeli

terakhir akan menjadi beban pokok penjualan terlebih dahulu, pada saat

terjadinya transaksi penjualan. Nilai Persediaan yang akan dilaporkan adalah

berdasarkan harga beli persediaan pada awal persediaan.

c. Metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO)

Metode ini berasumsi bahwa barang yang pertama kali dibeli merupakan

barang yang pertama kali dijual, dan barang yang terakhir kali dibeli

merupakan barang yang tersisa sebagai persediaan.Menurut metode ini, harga

pokok penjualan dan persediaan akhir dihitung seolah-olah barang tersebut

keluar masuk. Saat metode FIFO digunakan selama periode inflasi atau

kenaikan harga-harga secara umum, biaya unit yang lebih awal akan lebih

rendah dibandingkan dengan biaya unit paling terakhir. Oleh karena itu metode

FIFO. Akan menghasilkan laba kotor lebih tinggi. Akan tetapi, persediaan

perlu diganti dengan harga yang lebih tinggi daripada yang ditunjukan oleh

harga pokok penjualan.

d. Metode masuk terakhir, keluar pertama (LIFO)

Metode ini berasumsi bahwa barang yang dibeli paling terakhir merupakan

barang pertama kali dijual, unit paling tua tetap berada dalam persediaan akhir.

Ketika metode LIFO ini digunakan selama periode inflasi atau kenaikan harga-

harga, hasilnya adalah berkebalikan dengan metode-metode yang lain. Metode

LIFO akan menghasilkan jumlah yang lebih tinggi untuk harga pokok

penjualan (HPP), jumlah yang lebih rendah untuk laba kotor dan jumlah yang

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

16

lebih rendah untuk persediaan akhir. Alasan pengaruh ini adalah biaya

perolehan unit yang paling akhir akan kurang lebih sama dengan biaya

penggantinya. Dalam periode inflasi, biaya unit yang lebih baru akan lebih

tinggi dibandingkan dengan biaya unit yang lebih awal.

5. Akibat Kesalahan Pencatatan Persediaan

Kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan barang akan mempengaruhi

neraca dan laporan laba rugi. Kesalahan-kesalahan yang terjadi mungkin hanya

berpengaruh pada periode yang bersangkutan atau mempengaruhi juga pada periode-

periode berikutnya, kesalahan ini bilah telah diketahui harus segera di buatkan

koreksi nya baik terhadap rekening rill maupun rekening nominal.

Kesalahan yang sering terjadi menurut (Saadah, A, 2017) adalah sebagai

berikut:

a. Persediaan akhir di cantumkan terlalu besar akibat salah hitung harga, ataupun

salah mencatat barang-barang yang di jual

b. Persediaan akhir di cantumkan terlalu kecil akibat dari salah hitung, harga

ataupun salah mencatat barang-barang yang sudah di beli. Kesalahan-kesalahan

yang terjadi adalah kebalikan dari kesalahan yang di jelaskan di atas.

c. Persediaan akhir di cantumkan terlalu besar bersama dengan belum dicatat nya

piutang dan penjualan pada akhir periode.

d. Persediaan akhir di cantumkan terlalu kecil bersama dengan belum dicatatnya

utang dan pembelian pada akhir periode.Akibat dari kesalahan-kesalahan

pencatatan ini mengakibatkan terjadinya pencatatan ataupun laporan keuangan

yang tidak tepat.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

17

2.1.6. Pengertian jurnal

(Bahri, S, 2016) mendefinisikan bahwa “Jurnal adalah pencatatan yang

sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan

berdasarkan urutan waktu terjadinya transaksi”.

Macam-macam jurnal menurut (Bahri, S, 2016) ada dua macam yaitu :

1. Jurnal Umum

Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi

perusahaan berdasarkan urutan waktu kejadian. Jurnal umum bersumber dari bukti

transaksi yang diterima/diterbitkan perusahaan.

Contoh jurnal umum :

Tabel II.1

Contoh Jurnal Umum

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Xxx xxx xxx xxx

Xxx xxx xxx xxx

Sumber : (Bahri, S, 2016)

a. Kolom Tanggal : :Diisi tanggal terjadinya transaksi

b. Kolom Keterangan : Diisi dengan nama rekening/perkiraan yang

didebet dan dikredit.

c. Kolom Referensi (Ref): Diisi dengan nomor perkiraan pada saat

diposting ke buku besar

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

18

d. Kolom Debet/Kredit : Diisi dengan jumlah/nilai yang akan didebit

atau dikredit sesuai dengan transaksi yang

terjadi.

2. Jurnal Khusus

Jurnal Khusus adalah jurnal yang digunakan untuk membantu pencatatan

jurnal umum, di mana transaksi yang akan diproses tersebut dituntun untuk

menyajikan informasi lebih komplit. Jenis-jenis jurnal khusus ada empat yaitu:

a. Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang dibuat atau digunakan untuk

mencatat transaksi penerimaan uang tunai atau kas.

b. Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua

transaksi pengeluaran uang tunai atau kas.

c. Jurnal Pembelian (transaksi pembelian yang bersifat kredit). Jurnal pembelian

digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang secara kredit.

d. Jurnal Penjualan (transaksi penjualan yang bersifat kredit). Jurnal penjualan

adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang

dagang secara kredit.

2.1.7. Pengertian siklus akuntansi

(Bahri, S, 2016) Siklus Akuntansi adalah tahapan-tahapan mulai terjadinya

transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk

pencatatan berikutnya ”.

Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi merupakan

serangkaian proses yang menggambarkan tahapan aktivitas atau kegiatan akuntansi

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

19

secara sistematika dengan melakukan pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan

pelaporan yang dimulai saat terjadi sebuah transaksi dalam sebuah perusahaan.

Berikut adalah contoh gambar siklus akutansi :

Gambar II.1

Contoh Siklus Akuntansi

Sumber : Bahri, S (Bahri, S, 2016)

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

Tool System merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk

logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-

lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.

Fungsi tool system untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari

sistem informasi dapat bekerja dengan bentuk logical model dan phsical model.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

20

Suatu model sistem informasi dengan menggunakan peralatan pendukung

atau tool system untuk menggambarkan sistem secara struktural dan aktual dengan

suatu pendekatan analisa terstruktur dimana analisa terstruktur merupakan suatu

metode analisa dengan menggunakan alat atau sarana (tools). Peralatan pendukung

yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru pada penulisan laporan ini

adalah:

2.2.1. Unified Modelling Language (UML)

(Mulyani, S, 016) UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang

menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan

spesifikasi pada sistem.Sedangkan menurut (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)

pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 katagori.

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian katagori tersebut”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk

memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari

sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (object Oriented

Program).

a. Structure Diagram

Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

b. Behavior Diagram

Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang untuk menggambarkan

kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

c. Interaction Diagram

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

21

Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem.

Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing diagram yang

dikemukakan oleh Rosa, A. S dan M. Shalahuddin :

1. Activity Diagram

Menurut (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016) menyatakan bahwa

“Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah

sistem suatu proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.

Berikut adalah contoh Activiy Diagram:

Sumber : ( Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)

Gambar II.2

Contoh Activity Diagram

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

22

2. Use Case Diagram

(Mulyani, S, 2016) Diagram yang digunakan untuk menggambarkan

hubungan antara sistem dengan aktor.Berikut contoh use case diagram :

Sumber : (Mulyani, S, 2016)

Gambar II.3

Contoh Usecase Diagram

3. Sequence Diagram

Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016), menyatakan bahwa

“sequence diagram adalah diagram yang mendeskripsikan waktu hidup objek dan

pesan yang di kirimkan dan di terima antar objek”.

Berikut contoh Sequence Diagram:

Sumber : Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)

Gambar II.4

Contoh Sequence diagram

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

23

4. Deployment Diagram

(Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016) Deployment diagram menunjukkan

konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

Berikut contoh Deployment Diagram :

Sumber : Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)

Gambar II.5

Contoh Deployment Diagram

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

(Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016) menyatakan bahwa “ERD (Entity

Relationship Diagram) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

matematika. ERD di gunakan untuk pemodelan basis data relasional.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

24

Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu :

1. Entitas

Yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan

dalam basis data.

2. Hubungan (relasi/relationship)

Adalah hubungan antara dua jenis entitas dan di representasikan sebagai garis

lurus yang menghubungkan dua entitas.

3. Atribut

Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas, atribut memiliki

struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut, Derajat relasi atau

kardinalitas rasio. Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas

dengan entitas lainnya.

a. One to one (1.1)

Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas

B, begitu pula sebaliknya.

b. One to many (1:M/ Many)

Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota

entitas B tetapi tidak sebaliknya.

c. Many to Many (M.M)

Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B

dan demikian pula sebaliknya.

ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua

buah entitas).

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

25

Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi dalam ERD :

Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)

Gambar II.6

Hubungan Relasi Entity Relationship Diagram (ERD)

Berikut ini adalah gambar diagram ERD untuk studi kasus Sistem Informasi

Manajemen Perpustakaan :

Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)

Gambar II.7.

Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

26

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

(YE Achyani, S Saumi, 2019), Logical Record Structure (LRS) merupakan

representasi dari struktur record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar

himpunan entitas, maka LRS yang berhasil dibentuk, yaitu:

Sumber : (YE Achyani, S Saumi, 2019)

Gambar II.8

Contoh Logical Record Structure (LRS)

2.2.4. Spesifikasi File dan Spesfikasi Dokumen

1. Spesifikasi File

Merupakan daftar yang berisi penjelasan mengenai tabel-tabel yang dipergunakan.

Pada spesifikasi file ini dijabarkan isi dari file-file yang dipergunakan, yang

dikenal dengan sebutan field. Dalam file database akan disebutkan dengan lebih

rinci lagi mengenai komposisi suatu data, misalnya panjang field, kunci record

dan organisasi file.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

27

2. Spesifikasi Dokumen

Spesifikasi dokumen terdapat 2 bagian yaitu spesifikasi dokumen masukan dan

keluaran:

a. Spesifikasi dokumen masukan adalah semua dokumen yang digunakan sebagai

dasar untuk memperoleh data-data yang nantinya akan diproses untuk

menghasilkan suatu keluaran yang disebut dengan output.

b. Spesifikasi dokumen keluaran adalah segala bentuk dokumen yang akan

mendukung kegiatan manajemen serta merupakan dokumen dari hasil catatan

laporan.

2.2.5. Pengkodean

Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter

khusus (misalnya %, /, -, $, #, &, : dan sebagainya). Didalam merancang suatu kode

harus diperhatikan beberapa petunjuk pembuatan kode, yaitu sebagai berikut:

1. Harus mudah diingat

Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan

kode tersebut dengan objek yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus Unik

Kode harus unik masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada

kode yang kembar.

3. Harus Fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau

penambahan item baru dapat diwakili oleh kode.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

28

4. Harus Efisien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila

direkam disimpan dalam komputer.

5. Harus Konsisten

Bilamana mungkin kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.

6. Harus Distandarisasi

Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam

organisasi.

7. Spasi dihindari

Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan

didalam menggunakannya.

8. Hindari karakter yang mirip

Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya

sebaiknya tidak digunakan dalam kode.

9. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

Ada beberapa macam tipe kode:

a. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)

Contoh:

Kode P untuk mewakili Pria

Kode W untuk mewakili Wanita

b. Kode Urut (Sequential Code)

Contoh:

001 Kas

002 Kas Kecil

003 Bank

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

29

c. Kode Blok (Block Code)

Contoh:

11000 - 11999 Aktiva Lancar

12000 - 12999 Aktiva Tetap

21000 - 21999 Hutang Lancar

22000 - 22999 Hutang Jangka Panjang

d. Kode Grup (Group Code)

Kode ini merupakan kode yang field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai

arti.

Contoh:

NIM : X XX XX XXX

Dimana:

- Digit 1 : Strata pendidikan

- Digit 2, 3 : Kode program studi

- Digit 4,5 : tahun masuk/ angkatan

- Digit 6,7,8 : no-urut (1/999)

e. Kode Desimal (Decimal Code)

Kode ini adalah mengklarifikasi kode atas dasar sepuluh unit angka desimal

dimulai dari angka 0 sampai 99 tergantung dari banyaknya kelompok.

Contoh:

11 Aktiva Lancar 12 Aktiva Tetap

11001 Kas 12001 Tanah

12002 Piutang dagang 12002 Gedung

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

30

2.2.6. Java

(Nofriadi, 2018) Java merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa

pemrograman yang dapat dijadikan berbagai sistem operasi termasuk pada telepon

genggam yang dikembangkan oleh James Gosling saat masih bergabung dengan Sun

Microsystems.

Bahasa pemrograman ini merupakan pengembangan dari C++ karena banyak

mengadopsi sintak C dan C++, saat ini Java merupakan bahasa pemrograman yang

populer digunakan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis

perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi web.

2.2.7. Netbeans

Menurut (Nofriadi, 2018) Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated

Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang

berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk bahasa

pemrograman .

Neatbeans juga digunakan oleh sang programmer untuk menulis, meng-

compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program neatbeans yang ditulis dalam

bahasa pemograman Java namun selain itu dapat juga mendukung bahasa

pemograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk

membuat professional desktop, enterprise, web, and mobile application dengan java

language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript,Groovy,

dan Ruby.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

31

2.2.8. XAMPP

(Karendi, Dadan, 2015) , XAMPP adalah sebuah aplikasi web server apache

yang terintegrasi dengan mysql dan phpmyadmin . XAMPP adalah singkatan dari X,

Apache server, MySQL, PHPMyadmin dan Phyton.Huruf X didepan menandakan

XAMPP bisa diinstal diberbagai operating system.XAMPP bisa diinstal pada

Windows, Linux, MarcOS, dan Solaris.

XAMPP adalah buatan tim Apache Friends.XAMPP dapat didownload pada

situs resminya http://www.apache-friends.org

Beberapa fitur yang terdapat pada XAMPP 1.8.3 diantaranya :

a. Apache 2.4.7

b. MySQL 5.6.14

c. PHP 5.5.6

d. Filezilla FTP Server 0.9.41

e. Tomcat 7.0.42 (with mod_proxy_ajp as connector )

f. Strawberry Perl 5.16.3.1 Portable

g. XAMPP Control Panel 3.2.1 (form hackattack142)

2.2.9. Basis Data / Database

(Enterprise, 2015) Database adalah suatu aplikasi yang menyimpan

sekumpulan data.Setiap database mempunyai API tertentu untuk membuat,

mengakses, mengatur, mencari, dan menyalin data yang ada di dalamnya sehingga

bisa di manfaatkan oleh aplikasi lainnya.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). 1. Jenis – jenis Persediaan (H Budianto,

32

2.2.10. PHPMyAdmin

(Mandar, R 2017) "PHPMyAdmin merupakan salah satu dari tiga aplikasi

yang include pada satu paket software web server seperti Wampserver atau

XAMPP.Selain terdiri dari PHPMyadmin, didalam Wampserver juga terdapat

Apache dan PHP, software inilah yang banyak digunakan membangun suatu website

dinamis.

2.2.11. MySQL

Menurut (Diar Puji Oktavian (F . Masse, Hidayat, 2017) MySql adalah

sebuah program database client-server yang berbasikan console berupa kode-

kode/teks.