BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar...(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh
suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk mengambil
keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan
informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.
2.1.1. Pengertian Sistem
(Muslihudin, dan Oktafianto, 2016) Menyatakan “Sistem adalah sekumpulan
komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan
saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai suatu sasaran
atau tujuan tertentu ”.
(Neolaka, Grace dan Neolaka, Amalia, 2017) mendefinisikan, Sistem adalah “
Sebuah perangkat yang berinteraksi atau bagian komponen yang saling bergantung
membentuk keseluruhan yang kompleks”.
(Elisabet,Y, 2017) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan orang
yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan yang sistematis dan terstruktur
untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungi untuk mencapai
suatu tujuan.”
7
Penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau elemen-
elemen yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainya dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Komponen Sistem (Compenents)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.Komponen-komponen
sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem.Setiap subsitem memiliki sifat
dari sistem yang menjalankan suatufungsi tertentu mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatusistem dapat mempunyai sistem yang lebih
besar atau sering disebut”supra sistem”.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkung sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.Batasan sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Evironment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar.Lingkungan
luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga
dan dipelihara. Lingkungan luar yang.merugikan harus dikendalikan. Kalau
tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
8
d. Penghubung Sistem (interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut
penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang
membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan
(maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh didalam satu unit sistem
komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasi komputernya dan “data”adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
f. Keluaran sistem (output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yanglain seperti
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilankeputusan atau hal-hal lain
yang menjadi input bagi subsitem lain.
g. Pengolahan Sistem (proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubahmasukan
menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan
mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
9
h. Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.
Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan
yang telah direncanakan.
2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstrak System) dan sistem fisik (physical System)
Sistem Abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran
pemikiran hubungan antara manusia, dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem
persediaan barang.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (HumanMode
System)
a. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksimanusia
dengan mesin yang disebut Human machine system. Misalnya sistem informasi
berbasis komputer.
c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan sistem terbuka (open system)
d. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya
campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,
10
tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.
Contohnya sistem adat masyarakat Baduy.
e. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luasnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainya. Misalnya sistem
musyawarah.
2.1.2. Pengertian Informasi
(Elisabet, 2017) Menyatakan Informasi adalah sekumpulan data/fakta yang
diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga memiliki arti bagi penerima.
(Pamungkas, C.A, 2017) Mendefinisikan bahwa “Informasi merupakan hasil
dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan
untuk pengambilan keputusan
Penulis mengambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk data yang lebih berguna dan di interprestasikan untuk digunakan
dalam mengambil keputusan.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
(Elisabet, 2017) Mengemukakan, “Sistem informasi yaitu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga
menjalankan operasional perusahan”.
(Rukun, K dan B.Herawan H, 2018) mendefinisikan bahwa sistem informasi
merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas
dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan.
11
Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, yaitu :
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disinitermasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data yang akandimasukan, yang
dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem infromasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatanmanajemen
serta semua pemakaian sistem.
4. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan darisatu
dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
5. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
temperatur, api, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalandan yang
lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
12
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
(Elisabet, 2017) “Sistem Informasi Akuntansi(SIA) merupakan salah satu
pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan
kegiatan akuntansi dan juga perhitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi”.
(Fauzi, R, 2017) Mendefinisikan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi adalah
suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses,
menganalisis, mengomunikasikan, informasi pengambilan keputusan dengan
orientasi financial yang relevan bagi pihak-pihak dalam perusahaan”.
Penulis mengambil kesimpulan bahwa data yang diolah oleh sistem informasi
akuntansi adalah yang bersifat keuangan.Sistem informasi yang terbatas pada
pengolahan data yang bersifat keuangan saja,sehingga infromasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi hanya informasi keuangan saja.
2.1.5. Pengertian Persediaan
(Martono, Wahyudi 2015), menyatakan bahwa “Persediaan merupakan salah
satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan.
Tanpa persediaan, perusahaan akan menghadapi resiko, yaitu tidak dapat memenuhi
keinginan pelanggan atas barang produksi.”.
(H Budianto, D Ferriswara, 2017) persediaan pada umumnya salah satu jenis
aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar di dalam suatu perusahaan.Dimana hal ini
dapat dipahami dengan mudah dikarenakan persediaan merupakan sebuah faktor
yang penting didalam menentukan kelancaran operasi sebuah perusahaan.
Menurut (P, Suryadi (Nugroho, M.A 2018) Persediaan adalah kekayaan
lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah
13
(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi
(finished goods).
1. Jenis – jenis Persediaan
(H Budianto, D Ferriswara, 2017) beberapa tipe umum persediaan
berdasarkan proses produksi sebagai berikut:
a. Persediaan Bahan Mentah (Raw Materials) terdiri dari bahan dasar yang dibeli
dari perusahaan lain untuk digunakan dalam operasi produksi perusahaan.
b. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work-in Process) mencakup barang
setengah jadi yang membutuhkan kerja tambahan atau proses lanjutan sebelum
menjadi barang jadi.
c. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods) mencakup barang yang telah selesai
proses produksinya tetapi belum dijual oleh perusahaan, dan masih berada
didalam gudang.
2. Biaya – biaya Persediaan
(Ramuna, MDT & Mahmudy, WF, 2015) , biaya-biaya yang mencakup dalam
persediaan sebagai berikut.:
a. Biaya penyimpanan (holding costs ataucarrying costs), yaitu terdiri atas biaya-
biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar jika kuantitas bahan yang
dipesan semakin banyak atau rata- rata persediaan semakin tinggi.
b. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement costs).
c. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shotage cost) adalah biaya yang
timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.
Contohnya biaya kehilangan penjualan (kehilangan untung), biaya lembur.
14
3. Sistem Pencatatan Persediaan
(H Budianto, D Ferriswara, 2017) ada dua macam sistem pencatatan
persediaan yaitu:
a. Sistem Pencatatan Persediaan Buku (Perpectual).
Mencatat persediaan secara berkelanjutan. Jadi, setiap ada transaksi pembelian
dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara langsung di rekening
persediaan pada saat terjadinya transaksi.Dari catatan ini pula persediaan bisa
diketahui secara real-time.Metode ini disebut perpetcual atau terus-menerus
(continue) karena aliran barang dagangan dapat diikuti secara terus-menerus
setiap saat.
b. Sistem Pencatatan Persediaan Secara Fisik (Periodik)
Setiap pembelian dan penjualan tidak dicatat pada perkiraan persediaan barang
dagangan (merchandise inventory), mutasi barang dagangan tidak dicatat,
sehingga untuk mengetahui berapa harga pokok barang dagangan yang terjual
(cost of merchandise sold) harus dilakukan terlebih dahulu perhitungan secara
fisik.
4. Metode Penilaian Persediaan
Metode penilaian persediaan ini mengalokasikan total biaya persediaan
yang tersedia dan yang dijual. Metode ini terdiri dari empat metode paling umum
yaitu:
a. Identifikasi khusus
Metode ini memiliki keunggulan dalam menentukan secara tepat biaya
persediaan per unit yang terjual, dan menentukan secara tepat nilai persediaan
akhir yang tersisa dalam gudang. Hal ini disebabkan karena unit persediaan
yang akan dijual dapat diidentifikasi terpisah secara tepat. Akan tetapi, metode
15
ini menjadi tidak praktis ketika diterapkan dalam organisasi bisnis yang
bergerak di bidang usaha perdagangan besar dan eceran.
b. Metode biaya rata-rata
Metode ini mengasumsikan bahwa harga beli sebuah persediaan yang dibeli
terakhir akan menjadi beban pokok penjualan terlebih dahulu, pada saat
terjadinya transaksi penjualan. Nilai Persediaan yang akan dilaporkan adalah
berdasarkan harga beli persediaan pada awal persediaan.
c. Metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO)
Metode ini berasumsi bahwa barang yang pertama kali dibeli merupakan
barang yang pertama kali dijual, dan barang yang terakhir kali dibeli
merupakan barang yang tersisa sebagai persediaan.Menurut metode ini, harga
pokok penjualan dan persediaan akhir dihitung seolah-olah barang tersebut
keluar masuk. Saat metode FIFO digunakan selama periode inflasi atau
kenaikan harga-harga secara umum, biaya unit yang lebih awal akan lebih
rendah dibandingkan dengan biaya unit paling terakhir. Oleh karena itu metode
FIFO. Akan menghasilkan laba kotor lebih tinggi. Akan tetapi, persediaan
perlu diganti dengan harga yang lebih tinggi daripada yang ditunjukan oleh
harga pokok penjualan.
d. Metode masuk terakhir, keluar pertama (LIFO)
Metode ini berasumsi bahwa barang yang dibeli paling terakhir merupakan
barang pertama kali dijual, unit paling tua tetap berada dalam persediaan akhir.
Ketika metode LIFO ini digunakan selama periode inflasi atau kenaikan harga-
harga, hasilnya adalah berkebalikan dengan metode-metode yang lain. Metode
LIFO akan menghasilkan jumlah yang lebih tinggi untuk harga pokok
penjualan (HPP), jumlah yang lebih rendah untuk laba kotor dan jumlah yang
16
lebih rendah untuk persediaan akhir. Alasan pengaruh ini adalah biaya
perolehan unit yang paling akhir akan kurang lebih sama dengan biaya
penggantinya. Dalam periode inflasi, biaya unit yang lebih baru akan lebih
tinggi dibandingkan dengan biaya unit yang lebih awal.
5. Akibat Kesalahan Pencatatan Persediaan
Kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan barang akan mempengaruhi
neraca dan laporan laba rugi. Kesalahan-kesalahan yang terjadi mungkin hanya
berpengaruh pada periode yang bersangkutan atau mempengaruhi juga pada periode-
periode berikutnya, kesalahan ini bilah telah diketahui harus segera di buatkan
koreksi nya baik terhadap rekening rill maupun rekening nominal.
Kesalahan yang sering terjadi menurut (Saadah, A, 2017) adalah sebagai
berikut:
a. Persediaan akhir di cantumkan terlalu besar akibat salah hitung harga, ataupun
salah mencatat barang-barang yang di jual
b. Persediaan akhir di cantumkan terlalu kecil akibat dari salah hitung, harga
ataupun salah mencatat barang-barang yang sudah di beli. Kesalahan-kesalahan
yang terjadi adalah kebalikan dari kesalahan yang di jelaskan di atas.
c. Persediaan akhir di cantumkan terlalu besar bersama dengan belum dicatat nya
piutang dan penjualan pada akhir periode.
d. Persediaan akhir di cantumkan terlalu kecil bersama dengan belum dicatatnya
utang dan pembelian pada akhir periode.Akibat dari kesalahan-kesalahan
pencatatan ini mengakibatkan terjadinya pencatatan ataupun laporan keuangan
yang tidak tepat.
17
2.1.6. Pengertian jurnal
(Bahri, S, 2016) mendefinisikan bahwa “Jurnal adalah pencatatan yang
sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan
berdasarkan urutan waktu terjadinya transaksi”.
Macam-macam jurnal menurut (Bahri, S, 2016) ada dua macam yaitu :
1. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
perusahaan berdasarkan urutan waktu kejadian. Jurnal umum bersumber dari bukti
transaksi yang diterima/diterbitkan perusahaan.
Contoh jurnal umum :
Tabel II.1
Contoh Jurnal Umum
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Xxx xxx xxx xxx
Xxx xxx xxx xxx
Sumber : (Bahri, S, 2016)
a. Kolom Tanggal : :Diisi tanggal terjadinya transaksi
b. Kolom Keterangan : Diisi dengan nama rekening/perkiraan yang
didebet dan dikredit.
c. Kolom Referensi (Ref): Diisi dengan nomor perkiraan pada saat
diposting ke buku besar
18
d. Kolom Debet/Kredit : Diisi dengan jumlah/nilai yang akan didebit
atau dikredit sesuai dengan transaksi yang
terjadi.
2. Jurnal Khusus
Jurnal Khusus adalah jurnal yang digunakan untuk membantu pencatatan
jurnal umum, di mana transaksi yang akan diproses tersebut dituntun untuk
menyajikan informasi lebih komplit. Jenis-jenis jurnal khusus ada empat yaitu:
a. Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang dibuat atau digunakan untuk
mencatat transaksi penerimaan uang tunai atau kas.
b. Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua
transaksi pengeluaran uang tunai atau kas.
c. Jurnal Pembelian (transaksi pembelian yang bersifat kredit). Jurnal pembelian
digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang secara kredit.
d. Jurnal Penjualan (transaksi penjualan yang bersifat kredit). Jurnal penjualan
adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang
dagang secara kredit.
2.1.7. Pengertian siklus akuntansi
(Bahri, S, 2016) Siklus Akuntansi adalah tahapan-tahapan mulai terjadinya
transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk
pencatatan berikutnya ”.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi merupakan
serangkaian proses yang menggambarkan tahapan aktivitas atau kegiatan akuntansi
19
secara sistematika dengan melakukan pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan
pelaporan yang dimulai saat terjadi sebuah transaksi dalam sebuah perusahaan.
Berikut adalah contoh gambar siklus akutansi :
Gambar II.1
Contoh Siklus Akuntansi
Sumber : Bahri, S (Bahri, S, 2016)
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)
Tool System merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk
logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-
lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.
Fungsi tool system untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari
sistem informasi dapat bekerja dengan bentuk logical model dan phsical model.
20
Suatu model sistem informasi dengan menggunakan peralatan pendukung
atau tool system untuk menggambarkan sistem secara struktural dan aktual dengan
suatu pendekatan analisa terstruktur dimana analisa terstruktur merupakan suatu
metode analisa dengan menggunakan alat atau sarana (tools). Peralatan pendukung
yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru pada penulisan laporan ini
adalah:
2.2.1. Unified Modelling Language (UML)
(Mulyani, S, 016) UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang
menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan
spesifikasi pada sistem.Sedangkan menurut (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)
pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 katagori.
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian katagori tersebut”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk
memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (object Oriented
Program).
a. Structure Diagram
Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
b. Behavior Diagram
Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang untuk menggambarkan
kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
c. Interaction Diagram
21
Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar
subsistem pada suatu sistem.
Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing diagram yang
dikemukakan oleh Rosa, A. S dan M. Shalahuddin :
1. Activity Diagram
Menurut (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016) menyatakan bahwa
“Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah
sistem suatu proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Berikut adalah contoh Activiy Diagram:
Sumber : ( Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)
Gambar II.2
Contoh Activity Diagram
22
2. Use Case Diagram
(Mulyani, S, 2016) Diagram yang digunakan untuk menggambarkan
hubungan antara sistem dengan aktor.Berikut contoh use case diagram :
Sumber : (Mulyani, S, 2016)
Gambar II.3
Contoh Usecase Diagram
3. Sequence Diagram
Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016), menyatakan bahwa
“sequence diagram adalah diagram yang mendeskripsikan waktu hidup objek dan
pesan yang di kirimkan dan di terima antar objek”.
Berikut contoh Sequence Diagram:
Sumber : Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)
Gambar II.4
Contoh Sequence diagram
23
4. Deployment Diagram
(Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016) Deployment diagram menunjukkan
konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
Berikut contoh Deployment Diagram :
Sumber : Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)
Gambar II.5
Contoh Deployment Diagram
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
(Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016) menyatakan bahwa “ERD (Entity
Relationship Diagram) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang
matematika. ERD di gunakan untuk pemodelan basis data relasional.
24
Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu :
1. Entitas
Yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan
dalam basis data.
2. Hubungan (relasi/relationship)
Adalah hubungan antara dua jenis entitas dan di representasikan sebagai garis
lurus yang menghubungkan dua entitas.
3. Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas, atribut memiliki
struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut, Derajat relasi atau
kardinalitas rasio. Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas
dengan entitas lainnya.
a. One to one (1.1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas
B, begitu pula sebaliknya.
b. One to many (1:M/ Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota
entitas B tetapi tidak sebaliknya.
c. Many to Many (M.M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B
dan demikian pula sebaliknya.
ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua
buah entitas).
25
Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi dalam ERD :
Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)
Gambar II.6
Hubungan Relasi Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini adalah gambar diagram ERD untuk studi kasus Sistem Informasi
Manajemen Perpustakaan :
Sumber : (Rosa, A. S. dan M. Salahuddin, 2016)
Gambar II.7.
Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)
26
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
(YE Achyani, S Saumi, 2019), Logical Record Structure (LRS) merupakan
representasi dari struktur record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar
himpunan entitas, maka LRS yang berhasil dibentuk, yaitu:
Sumber : (YE Achyani, S Saumi, 2019)
Gambar II.8
Contoh Logical Record Structure (LRS)
2.2.4. Spesifikasi File dan Spesfikasi Dokumen
1. Spesifikasi File
Merupakan daftar yang berisi penjelasan mengenai tabel-tabel yang dipergunakan.
Pada spesifikasi file ini dijabarkan isi dari file-file yang dipergunakan, yang
dikenal dengan sebutan field. Dalam file database akan disebutkan dengan lebih
rinci lagi mengenai komposisi suatu data, misalnya panjang field, kunci record
dan organisasi file.
27
2. Spesifikasi Dokumen
Spesifikasi dokumen terdapat 2 bagian yaitu spesifikasi dokumen masukan dan
keluaran:
a. Spesifikasi dokumen masukan adalah semua dokumen yang digunakan sebagai
dasar untuk memperoleh data-data yang nantinya akan diproses untuk
menghasilkan suatu keluaran yang disebut dengan output.
b. Spesifikasi dokumen keluaran adalah segala bentuk dokumen yang akan
mendukung kegiatan manajemen serta merupakan dokumen dari hasil catatan
laporan.
2.2.5. Pengkodean
Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter
khusus (misalnya %, /, -, $, #, &, : dan sebagainya). Didalam merancang suatu kode
harus diperhatikan beberapa petunjuk pembuatan kode, yaitu sebagai berikut:
1. Harus mudah diingat
Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan
kode tersebut dengan objek yang diwakili dengan kodenya.
2. Harus Unik
Kode harus unik masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada
kode yang kembar.
3. Harus Fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
penambahan item baru dapat diwakili oleh kode.
28
4. Harus Efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila
direkam disimpan dalam komputer.
5. Harus Konsisten
Bilamana mungkin kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.
6. Harus Distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam
organisasi.
7. Spasi dihindari
Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan
didalam menggunakannya.
8. Hindari karakter yang mirip
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya
sebaiknya tidak digunakan dalam kode.
9. Panjang kode harus sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
Ada beberapa macam tipe kode:
a. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)
Contoh:
Kode P untuk mewakili Pria
Kode W untuk mewakili Wanita
b. Kode Urut (Sequential Code)
Contoh:
001 Kas
002 Kas Kecil
003 Bank
29
c. Kode Blok (Block Code)
Contoh:
11000 - 11999 Aktiva Lancar
12000 - 12999 Aktiva Tetap
21000 - 21999 Hutang Lancar
22000 - 22999 Hutang Jangka Panjang
d. Kode Grup (Group Code)
Kode ini merupakan kode yang field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai
arti.
Contoh:
NIM : X XX XX XXX
Dimana:
- Digit 1 : Strata pendidikan
- Digit 2, 3 : Kode program studi
- Digit 4,5 : tahun masuk/ angkatan
- Digit 6,7,8 : no-urut (1/999)
e. Kode Desimal (Decimal Code)
Kode ini adalah mengklarifikasi kode atas dasar sepuluh unit angka desimal
dimulai dari angka 0 sampai 99 tergantung dari banyaknya kelompok.
Contoh:
11 Aktiva Lancar 12 Aktiva Tetap
11001 Kas 12001 Tanah
12002 Piutang dagang 12002 Gedung
30
2.2.6. Java
(Nofriadi, 2018) Java merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa
pemrograman yang dapat dijadikan berbagai sistem operasi termasuk pada telepon
genggam yang dikembangkan oleh James Gosling saat masih bergabung dengan Sun
Microsystems.
Bahasa pemrograman ini merupakan pengembangan dari C++ karena banyak
mengadopsi sintak C dan C++, saat ini Java merupakan bahasa pemrograman yang
populer digunakan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis
perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi web.
2.2.7. Netbeans
Menurut (Nofriadi, 2018) Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated
Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang
berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk bahasa
pemrograman .
Neatbeans juga digunakan oleh sang programmer untuk menulis, meng-
compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program neatbeans yang ditulis dalam
bahasa pemograman Java namun selain itu dapat juga mendukung bahasa
pemograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk
membuat professional desktop, enterprise, web, and mobile application dengan java
language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript,Groovy,
dan Ruby.
31
2.2.8. XAMPP
(Karendi, Dadan, 2015) , XAMPP adalah sebuah aplikasi web server apache
yang terintegrasi dengan mysql dan phpmyadmin . XAMPP adalah singkatan dari X,
Apache server, MySQL, PHPMyadmin dan Phyton.Huruf X didepan menandakan
XAMPP bisa diinstal diberbagai operating system.XAMPP bisa diinstal pada
Windows, Linux, MarcOS, dan Solaris.
XAMPP adalah buatan tim Apache Friends.XAMPP dapat didownload pada
situs resminya http://www.apache-friends.org
Beberapa fitur yang terdapat pada XAMPP 1.8.3 diantaranya :
a. Apache 2.4.7
b. MySQL 5.6.14
c. PHP 5.5.6
d. Filezilla FTP Server 0.9.41
e. Tomcat 7.0.42 (with mod_proxy_ajp as connector )
f. Strawberry Perl 5.16.3.1 Portable
g. XAMPP Control Panel 3.2.1 (form hackattack142)
2.2.9. Basis Data / Database
(Enterprise, 2015) Database adalah suatu aplikasi yang menyimpan
sekumpulan data.Setiap database mempunyai API tertentu untuk membuat,
mengakses, mengatur, mencari, dan menyalin data yang ada di dalamnya sehingga
bisa di manfaatkan oleh aplikasi lainnya.
32
2.2.10. PHPMyAdmin
(Mandar, R 2017) "PHPMyAdmin merupakan salah satu dari tiga aplikasi
yang include pada satu paket software web server seperti Wampserver atau
XAMPP.Selain terdiri dari PHPMyadmin, didalam Wampserver juga terdapat
Apache dan PHP, software inilah yang banyak digunakan membangun suatu website
dinamis.
2.2.11. MySQL
Menurut (Diar Puji Oktavian (F . Masse, Hidayat, 2017) MySql adalah
sebuah program database client-server yang berbasikan console berupa kode-
kode/teks.