BAB II KONSEP DASAR A....

29
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa mengenai beberapa bagian tubuh manusia . ( Ahmad Januar, 2000) Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal. Kanker dapat menyebar kebagian lain dan menyebabkan kematian bila segera tidak dicegah. (Prof. Dr.dr. Samsurizal Djauzi, SpPD, KAI, www.kalbe.co.id ) Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). (Dr. dr. Dwiana Acviyanti, SpOG (K), www.medicastore.co.id ) Kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada leher rahim. (Klinik kebidanan dan Kandungan. www.rsi.co.id ) Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Yang banyak terjadi pada wanita yang telah berumur 35-55 tahun. B. Macam-macam kanker serviks

Transcript of BAB II KONSEP DASAR A....

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa mengenai beberapa

bagian tubuh manusia .

( Ahmad Januar, 2000)

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak

normal. Kanker dapat menyebar kebagian lain dan menyebabkan kematian bila

segera tidak dicegah.

(Prof. Dr.dr. Samsurizal Djauzi, SpPD, KAI, www.kalbe.co.id)

Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher

rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina).

(Dr. dr. Dwiana Acviyanti, SpOG (K), www.medicastore.co.id)

Kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada leher rahim.

(Klinik kebidanan dan Kandungan. www.rsi.co.id)

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah

pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang

terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Yang banyak terjadi

pada wanita yang telah berumur 35-55 tahun.

B. Macam-macam kanker serviks

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Pada daerah serviks ini dapat terjadi 2 macam kanker yang sesuai dengan

epitel yang terdapat pada serviks yaitu :

1. Epidermoid

Secara macroskopis di gambarkan sebagai berikut :

a. Stadium preklinis

Tidak dapat digambarkan dengan cervicitis chronica biasa .

b. Stadium permulaan ( early stage )

Kadang dapat lesi di sekitar ostium externum ,pada batas kedua jenis epitel

.Tampak sebagai daerah yang keras , lebih tinggi dari sekitarnya dan mudah

berdarah .

c. Stadium setengah lanjut (Maderately Advarced Stage )

Telah mengenai sebagian besar / seluruh bibir porsio bentuknya seperti

kembang kol , yang teraba sebagai indurasi yang keras .

d. Stadium lanjut (advanced stage )

Terjadi kerusakan jaringan serviks sehingga tampak seperti ulcus dengan

jaringan yang rapuh dan mudah berdarah serta bagian vagina dan sekitarnya

menjadi keras yang disebabkan oleh infeksi dan infiltrasi jaringan kanker .

e. Adenacarsinoma cerviks

Adenocarsinoma cerviks lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan

kanker epidermoid.

C. Anatomi

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Anatomi alat kandungan dibedakan menjadi 2 yaitu genetalia eksterna dan

genetalia interna.

ostia skenepubis

mons venerisklitoris

labium mayusorifisium uretra eksternumhimen

labium minusfosa nafikulareperineum

anus

vestibulum

hiatus himenalis

1. Genetalia Eksterna

a. Vulva

Vulva adalah nama yang diberikan untuk stuktur genetalia eksterna.

Kata ini berarti penutup atau pembungkus. Vulva membentang ari mons

pubis di sebelah anterior hingga perineun disebelah posterior da pada

masing-masing sisinya dibatasi oleh labia mayora.

b. Mons pubis

Mons pubis merupakan bantalan jaringan lemak yang terletak di atas

simpisis pubis. Struktur ini ditutupi oleh kulit dan rambut pubis. Kulit mons

pubis mengandung kelenjar keringat yang khusus dan sekresi kelemjar

tersebut akan memberikan aroma yang khas.

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

c. Labia Mayora

Labia Mayora (bibir besar) terdiri atas dua buah liatan kulit dengan

jaringan lemak dibawahnya berlanjut ke bawah sebagai perluasan dari mons

pubis dan menyatu menjadi perineum. Labia mayora memiliki rambut dan

kelenjar pada permukaan lateralnya, namun permukaan dalamnya licin.

d. Labia Minora

Labia Minora (bibir kecil) merupakan dua buah lipatan tipis kulit yang

terletak di sebelah dalam labia mayora. Kedua bibir kecil bertemu di sebelah

depan dan pada titik temu terdapat klitoris. Labia minora tidak memiliki

lemak sub kanan. Permukaan internalnya biasanya saling bersentuhan dan

dengan demikian menambahkan pengaman pada lubang masuk vagina.

e. Vestibulum

Vestibulum adalah nama yang diberikan pada rongga yang dikelilingi

oleh minora – vestibulum ditutupi oleh lipatan selaput tipis yang disebut

hymen : selaput tipis ini tidak menutupi seluruh lubang vagina.

Seluruh kelenjar bartholin bermuara di sebelah luar hymen, masing-

masing pada salah satu sisinya tepat di sebelah posterior orifisium vagina

bermuara ke dalam vestibulum kedua kelenjar bartholin mensekresikan

bahan pelumas mukoid, khususnya ketika gairah seks meningkat.

f. Perineum

Perineum terbentuk dari korpus perineum, titik temu otot-otot dasar

panggul di bagian sentral yang ditutupi oleh kulit perineum.

2. Genetalia Interna

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

a. Vagina

Vagina merupakan saluran fibromuskular elastis yang membentang ke

atas dan ke belakang dari vulva hingga uterus. Serviks atau leher uterus

menjulur ke dalam ujung proksimal vagina, yang dikenal dengan nama

kubah vagina. Dinding anterior vagina memiliki panjang kurang lebih 7,5

cm dan dinding posteriornya 9 cm. Kedua dinding ini dalam keadaan normal

menempel satu sama lainnya namun dapat dipisahkan dengan mudah.

Dinding vagina terdiri atas 4 lapisan :

1. Lapisan epitel gepeng berlapis 1 pada lapisan ini tidak terdapat kelenjar

tetapi cairan akan merembes melalui epitel untuk memberikan

kelembapan.

2. Jaringan konektif areoler yang di pasok pembuluh darah

3. Jaringan otot polos berserabut longitudinal dan sirkuler

4. Lapisan luar jaringan ikat fibrosa berwarna putih yang bercampur

dengan facia pelvis

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

b. Uterus

Uterus merupakan organ muskuler yang berongga, berdinding tebal

dan terletak diantara kandung kemih di sebelah anteriornya dan rectum di

sebelah posteriornya.

Uterus mempunyai panjang kurang 7,5 cm dan lebar 5,5 cm dan

kedalaman 2,5 cm. Dinding uterus sangat tebal yaitu sekitar 1,2 cm sehingga

kavum uteri berukuran sangat kecil.

Uterus terdiri atas :

1. Fundus Uteri

Adalah bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba fallopi masuk ke

uterus. Didalam klinik penting diketahui sampai mana fundus uteri

berada oleh karena kehamilan dapat diperkirakan dengan peradaban

pada fundus uteri.

2. Korpus Uteri

Korpus uteri bagian dari uterus yang terbesar. Rongga yang terdapat di

korpus uteri disebut kavum uteri (rongga rahim)

3. Isthmus Uteri

Titik temu serviks dengan korpus diliputi oleh peritoneum visceral.

- letak anatomis

uterus wanita yang tidak hamil terletak pada rongga panggul antara

kandung kemih di anterior dan rectum di posteror.

c. Tuba Fallopi

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Tuba fallopi juga dikenal dengan istilah oviduct (saluran telur) dan

kadang-kadang disebut tuba uteri. Tuba fallopi dilapisi oleh epitel bersilia

yang tersusun dalam banyak lipatan sehingga memperlambat perjalanan

ovum ke dalam uterus. Sebagian sel tuba mensekresikan cairan serosa yang

memberikan nutrisi pada ovum.

Tuba fallopi dibungkus oleh peritoneum yang membentuk ligamentum

latum. Panjang tuba sekitar 10 cm, tetapi tidak berjalan lurus, tuba berjalan

melengkung dan berputar ke arah posterior. Ujung distalnya terbuka ke

dalam kavum perinium dan dapat bergerak bebas. Pada ujung tersebut

terdapat fimbria dan fimbria ini memeluk ovarium. Pada saat ovulasi

membantu menarik ovum masuk ke dalam tuba. Lumen tuba fallopi sangat

sempit, khususnya pada tuba yang memasuki uterus.

d. Ovarium

Ovarium merupakan kelanjar kelamin (gonad) atau kelenjar wanita.

Ovarium terdiri atas medulla dan korteks. Medulla merupakan bagian

internal yang mengandung pembuluh limfe dan darah yang disangga oleh

jaringan ikat. Korteks merupakan bagian eksternal yang mengandung

folikel-folikel ovarium atau sel-sel telur.

Ada dua buah ovarium yang masing-masing terdapat pada setap sisi

dan berada di dalam caum abdomen di belakang ligamentun latum dekat

ujung fimbria tuba fallopi. Ovariun atau indung telur merupakan struktur

berwarna putih kelabu dengan permukaan yang tidak teratur dan berukuran

sekitar 3 cm x 1,5 cm.

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Kedua ovarium melekat pada uterus lewat ligamentum ovarii yang

berjalan dari permukaan posterior uterus di dekat kornu uteri.

(Farrer H, 1999)

D. Etiologi

1. Endogen

a. Hormone penunda kehamilan (serin disebut hormon estrogen ). Karena salah

satu faktor yang bisa mempermudah terjadinya kanker adalah lamanya wanita

terpapar dengan hormon estrogen,artinya makin lama usia produktif (usia

dimana seorang wanita masih mengalami menstruasi ) resikonya lebih tinggi

dibandingkan mereka yang yang usia masa produktifnya rata-rata

b. Factor genetic

Dalam keluarga yang pernah menderita kanker serviks maupun jenis kanker

lain akan lebih berpengaruh dalam penyakit ini karna resiko turun temurunya

sangat besar .

2. Eksogen

Berasal dari luar tubuh yang biasanya bersifat menahun, adanya rangsang dan

pencetus :

a. Karsinoma kimiawi, contohnya dengan atau hidup dilingkungan bhn kimia

tertentu (seperti pestisida, zat pewarna, cat dan bahan pelarut )

b. Fisika, contohnya adalah radiasi

c. Makanan, contohya makanan yang terlalu banyak lemak atau mengandung

bhan kimia yang berbahaya.

3. Gaya hidup / adat / kebiasaan

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

a. Kehidupan seksual (ganti-ganti pasangan )

Banyak yang meyakini beberapa virus seperti herpes virus tipe 2dan human

papillomavirus ( HPV )merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya

kanker leher rahim.Resiko memperoleh virus ini ( yang ditularkan via

hubungan kelamin) tentu akan makin meningkat seiring dengan terlalu

seringnya seseorang berganti pasangan.

b. Tidak sirkumcici

Wanita yang melakukan hubungan seksual dengan pria yang belum disunat

mempunyai resiko yang tinggi terhadap kanker serviks.

c. Kawin / senggama pada usia kurang dari 17 th / frekuensi sering

Diketahui bahwa dengan kawin atau senggama pada usia kurang dari 18

tahun akan beresiko tinggi terjadinya kanker serviks.Hal ini diketahui bahwa

sperma yang pertama kali mengenai leher rahim mempunyai pengaruh yang

besar untuk terjadinnya keganasan di daerah tersebut

d. Persalinan berulang-ulang / banyak anak

4. Penyakit

Peradangan Cervix yang menahun dan higiene yang kurang baik. Contoh adanya

peradangan yang disebabkan oleh :

a. Streptococcus

b. Neisseria gonorhoe

c. Clamida tracomatis

d. Virus herpes simplex tipe 2

e. Human papilona virus / HPV

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

5. Lingkungan

Lingkungan yang dekat dengan Pembangkit Tenaga Nuklir dan lingkungan bahan

kimia tertentu.

E. Patofisiologi

Beberapa faktor penyebab peradangan pada serviks adalah infeksi virus yang

disebabkan oleh higiene yang kurang,nutrsi yang kurang dan hubungan seksual

dengan usia dini dan frekuensi sering.

Sejalan dengan berlanjutnya penyakit, perdarahan dapat menetap dan

meningkat.Infeksi serviks kronis tampak berperan signifikan dalam kanker

serviks.Tanda-tanda klinis penyakit termsuk pertumbuhan besar, kemerahan atau

clater yang mengalami ulserasi cukup dalam sebelum pasien mengalami gejala.

Dengan berkembangnya kanker jaringan diluar serviks dapat terkena,

termasuk kelenjar limfe anterior.Pada sepertiga pasien dengan kanker serviks infasif,

penyakit ini juga menyerang fundus uteri.Syaraf-syaraf pada region ini dapat terkena,

yang menyebabkan nyeri tajam pada punggung dan tungkai yang hilang hanya

dengan analgesik epicid dosis besar.Tahap akhir bila penyakit tidak

diobati,menyebabkan emasiasi ekstrim dan anemia, biasanya disertai demam akibat

infeksi skunder dan akses pada masa yang mengalami ulserasi dan pembentukan

fistula

Karsinoma serviks invasif terjadi bila tumor menginvasi epitelium masuk ke

dalam stroma serviks. Kanker servikal menyebar luas secara langsung ke dalam

jaringan paraservikal. Pertumbuhan yang berlangsung mengakibatkan lesi yang dapat

dilihat dan terlibat lebih progresif pada jaringan servikal.

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Karsinoma servikal invasif dapat menginvasi atau meluas ke dinding vagina

ligementum kardinale, dan rongga endometrium : invasi ke kelenjar getah bening dan

pembuluh darah mengakibatkan metostasis ke bagian tubuh yang jauh.

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Klasifikasi Internasional tentang Karsinoma serviks uteri. (Brunner dan Suddarth.

2002)

Tahapan

Lesi

Lokasi Deskripsi

Tahap 0 Karsinoma in situ Kanker terbatas pada lapisan epitel; tidak

terdapat bukti invasi

Tahap I Karsinoma yang hanya

benar-benar berada dalam

serviks

Ukuran bukan merupakan kriteria

Tahap IA Mikro invasif

Tahap IB Secara klinis jelas merupakan tahap I

Tahap II Kanker vagina Lesi telah menyebar di luar serviks

hingga mengenai vagina (bukan sepertiga

bagian bawah) atau area paraservikal

pada salah satu sisi atau kedua sisi

Tahap IIA Hanya perluasan vagina

Tahap IIB Perluasan paraserval dengan atau tanpa

mengenal vagina

Tahap III Kanker mengenai sepertiga

bagian vagina atau telah

meluas kesalah satu atau

kedua dinding pelvis

Penyakit nodus limfe yang teraba tidak

merata pada dinding pelvis uregram IV

menunjukkan salah satu atau kedua

ureter tersumbat oleh tumor

Tahap IIIA Meluas sampai sepertiga bagian bawah

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

vagina saja

Tahap IIIB Metastase karsinematosa terisolasi yang

dapat diraba pada dinding pelvis

Tahap IV Perluasan kandung kemih Bukti-bukti bahwa korsinematosa

mengenai kandung kemih tampak pada

pemeriksaan sistokopi atau oleh adanya

fistulasi vesikovagina karsinoma

menyebar keluar pelvis sejati ke organ

lainnya.

Perluasan rektal

Penyebaran jauh

F. Manifestasi Klinis

Tidak ada tanda atau gejala yang spesifik untuk kanker serviks. Karsinoma

servikal pra invasif tidak memiliki gejala, namun karsinoma invasive dini dapat

menyebabkan sekret vagina atau pendarahan vagina. Walaupun pendarahan adalah

gejala yang signifikan, pendarahan tidak muncul pada saat-saat awal, sehingga

kanker sudah dalam keadaan lanjut pada saat di diagnosis.

Jenis pendarahan yang paling sering adalah pascacoitus atau bercak antara

menstruasi. Bersamaan dengan tumbuhnya tumor gejala yang muncul kemudian

adalah nyeri punggung bagian bawah atau nyeri tungkai akibat penekanan syaraf

lumbasakralis, frekuensi berkemih yang sering dan mendesak, hematuria atau

pendarahan rectum. (Sylvia A. Price & Lorrance M. Wilson, 2000).

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Gejala lain yang nampak:

1. Keputihan berbau busuk

2. Klien mengeluh rabas

Rabas vaginal pada kanker serviks lanjut meningkat secara bertahap dan menjadi

encer, dan akhirnya berwarna lebih gelap dan sangat berbau akibat nekrosis dan

infeksi tumor.

3. Tahap akhir jika penyakit tidak diobati, maka menyebabkan emosional ekstrim

dan anemia, biasanya disertai dengan demam akibat infeksi sekunder dan abses

pada masa yang mengalami ukuran dan pembentukan fistula.

G. Penatalaksanaan

Apabila pemeriksaan kolposkopi ditemukan adanya lesi precursor

pengangkatan nonbedah konservatif memungkinkan untuk dilakukan. Krioterapi

(pembekuan dengan oksida nitrat) atau terapi laser efektif untuk kondisi ini.

Konisasi (pengangkatan bagian yang berbentuk kerucut dari serviks) dilakukan

bila pemeriksaan biopsy menunjukkan neoplasia intraepiteliel servikal (CIN).

Jika kanker servikal pra invasif terjadi ketika perempuan telah selesai

membesarkan anak-anaknya, histerektomi sederhana biasanya direkomendasikan.

pemeriksaan periodik selanjutnya yang terakhir dilakukan untuk memantau

kekambuhan.

Apabila pasien mempunyai kanker servikal invasif, radiasi atau heterektomi

radikal atau keduanya dapat dilakukan. Metode terapi dipilih tergantung pada tahap

lesi dan pada penilaian serta pengalaman dokter.

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Eksenterasi pelvis, beberapa pasien dengan kekambuhan kanker servikal

dipertimbangkan untuk menjalani terapi ini yaitu dengan mengangkat bagian besar isi

pelvis.

H. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan antara lain :

a. Tes sitologi terhadap kanker (smear papanicolaou/pap smear); dilakukan untuk

mendeteksi kanker servikal.

b. Kolposkopi dan Biopsi servikal: hasil smear yang mencurigakan harus dievaluasi

dengan kolposkopi. Kolposkopi memungkinkan pemeriksaan untuk

menvisualisasi servik dan mendapatkan sample jaringan abnormal untuk

keperluan analisis.

c. Kuretase endoserviks (ECC): jaringan dari servikalis ini dilakukan untuk

menentukan apakah perubahan abnormal telah terjadi dalam kanalis sevikalis.

d. Krioterapi: pembekuan jaringan servikalis dengan nitroksid dan tindakan laser

digunakan dalam lingkungan rawat jalan. Krioterapi dapat mengakibatkan kram

dan kadang perasaan ingin pingsan (respon vasovagal).

e. Biopsi kerucut: dapat dilakukan secara bedah atau dengan prosedur yang disebut

LEEP (loop electrosurgical excision procedure) menggunakan sinar laser.

f. Ultrasound atau scan CT: membantu mengidentifikasi ukuran/lokasi maya.

g. Laparaskopi: untuk melihat tumor, pendarahan. Laparatomi mungkin dilakukan

untuk membuat tahapan kanker dan untuk mengkaji efek kemoterapi.

h. Dilatasi dan kuretase (D&K) dengan biopsy: memungkinkan pemeriksaan

hispatologis sel untuk mencatukan adanya /lokasi kanker.

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

i. Tes Schiller (bercak serviks dengan iodine): berguna dalam klasifikasi sel

abnormal.

j. Hitung darah lengkap: penurunan Hb dapat menunjukkan anemia kronis,

sementara penurunan Ht menduga kehilangan darah aktif, peningkatan SDP dapat

mengidentifikasi proses infeksi/inflamasi.

I. Pengkajian

Demografi terdiri dari biodata :

1. Umur : - pada usia 18 th, gangguan aktif secara seksual

- 20-45 th

- Usia > 65 th

2. Pekerjaan : pramuwisma

3. Sex : pada wanita

4. Lingkungan : - merokok

- Sosial ekonomi rendah

- Pemajanan tahap Dientil Stil Bestrol (DES)

- Kondisi lingkungan yang terinfeksi

a. Riwayat / adanya faktor-faktor resiko:

1). Aktifitas seksual usia muda

2). Kehamilan dan melahirkan secara dini

3). Paritas tinggi / malti paritas

4). Jumlah pasangan seksual yang meningkat

5). Status sosio-ekonomi yang rendah

6). Merokok

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

7). Pemajanan terhadap Dientil Stil Bestrol (DES) in utera

b. Pemeriksaan fisik berdasarkan manifestasi klinis

1). Keputihan berbau busuk

2). Klien mengeluh rabas

3). Perdarahan (pasca coitus0 atau bercak antara menstruasi

4). Gejala lanjut :

a) Nyeri punggung bagian bawah

b) Nyeri tungkai

c) Sering BAK

d) BAK disertai darah

e) Perdarahan rektum

c. Riwayat kesehatan sekarang

1). Mengidap virus HPV

2). Memiliki penyakit kanker

3). Infeksi pelvis

d. Riwayat kesehatan dahulu

1). Pernah mengidap virus HPV

2). Pernah memiliki penyakit kanker

3). Riwayat merokok

4). Riwayat kehamilan dan melahirkan usia muda

5). Multi paritas

e. Riwayat kesehatan keluarga

1). Riwayat kanker dalam keluarga

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

2). Riwayat pemakaian DES oleh ibu selama kehamilan

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Hubungan seksual Jumlah partusHigiene (-)

Laki-laki Perempuan Usia dini, frekuensi sering

Displasia serviks

Radang

infasi pada epitolium

Ca. cervix

Terapi Pembesaranmasa

metastase Krisis ancamankematian

Penipisansel

Supresisyaraf

Pemb. Darah terbuka

Pendarahan

Anemia Syokhipovolemik

Penurunanimunitas

Rentan infeksi

Resiko tinggiinfeksi

Radiologi

Efek r dioterapi

Inte umen

P itus

a

gr

ur

Ga aninteg as kulit

khemoterapi

Alopesia

nggurit

Gangguan bodyimage (HDR)

Cemas

paru ginjal Tekananintra

pelvic

Peningkatanintra abdomen

Mual & Muntah

Nutrisi kurang

Gangguan pemenuhankebutuhan utrisi : kurang

dari kebutuhan

Tidaksir mcicicu Infeksi virus

Herpessimplek Kandiomapiloma

Invasi ke sel saraf

Pa

v

Nyeri

Gangguan rasanyaman nyeri

Smegma

Stroma cervix

J. Pathways

Jaringan paraservikal

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

K. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas berhubungan dengan krisis ancaman kematian.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit.

3. ( HDR) berhubungan dengan kecacatan, penhinaan oleh orang lain dan ansietas.

4. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan hipermetabolik berkenaan denga kanker.

5. Resiko tinggi infeksi berhubugan dengan perforasi terhadap kanker.

6. Resiko tinggi integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan radiasi dan

kemoterapi.

7. Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan colaps paru sekunder

terhadap kanker.

8. Gangguan keseimbamgan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan

GFR sekunder terhadap kanker.

L. Diagnosa, Fokus Intervensi dan Evaluasi

1. Ansietas berhubungan dengan krisis ancaman kematian

Kriteria Hasil, pasien akan :

1). Tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat diatasi

2). Menunggu keterampilan pemecah masalah

3). Menggunakan sumber secara efektif

Intervensi :

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

1). Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri / timbulnya gejala tiba-tiba

dan pengetahuan kondisi saat ini

Rasional : faktor ini mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman diri,

potensial siklus ansietas.

2). Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa

pengawasan dan pengobatan dapat mencegah keganasan kanker dan

diskusikan persepsi diri pasien sehubungan dengan antisipasi perubahan dan

pola hidup khusus.

Rasional : menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan / harapan

yang akan datang dan memberikan dasar fakta untuk membuat

pilihan informasi tentang pengobatan serta memberikan

kesempatan untuk memperbaiki konsep kesalahan.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan prose penyakit

Kriteria Hasil, pasien akan :

a. Mengekspresikan penurunan nyeri / ketidaknyamanan

b. Tampak rileks, mampu tidur / istirahat dengan tepat

Intervensi :

1). Kaji keluh nyeri, perhatikan lokasi, lamanya intensitas (skala 0-10) perhatikan

petunjuk verbal dan non verbal.

Rasional : membantu dalam mengindikasi derajat ketidaknyamanan dan

kebutuhan untuk menaikkan keefektifan analgetik.

2). Bantu pasien menemukan posisi nyaman

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Rasional : untuk menghilangkan ketidaknyamanan akibat distensi abdomen,

dapat dipasang gelang NGT

3). Berikan tindakan kenyamanan dasar (contoh, perubahan posisi pada

punggung, atau sisi yang tidak sakit, pijatan punggung dan aktivitas

terapeutik)

Rasional : menaikkan relaksasi, membantu untuk memfokuskan perhatian dan

dapat menaikkan kemampuan koping.

4). Kolaborasi pemberian obat analgetik berisi indikasi

Rasional : memberikan penghilangan ketidaknyamanan / nyeri dan

memfasilitasi tidur, partisipasi pada terapi pasca operasi.

3. Harga diri rendah berhubungan dengan kecacatan, penghinaan oleh orang lain dan

ansietas.

Kriteria Hasil, pasien akan :

a. Mengabaikan masalah dan menunjukkan cara sehat utnuk menghadapinya

b. Menyatakan penerimaan diri pada situasi dan adaptasi terhadap perubahan

padacitra tubuh / tubuh

Intervensi

1) Berikan waktu untuk mendengar masalah dan ketakutan pasien dan orang

terdekat.

Rasional : memberikan nasihat dan perhatian

2) Kaji stress emosi pasien identifikasi kehilangan pada pasien atau orang

terdekat, dorong pasien untuk mengekspresikan dengan tepat

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Rasional : perawat perlu menyadari apakah tindakan kurang hati-hati atau

menyendiri tergantung pada alasan pembedahan.

3) Berikan info akurat, kuatkan informasi yang diberikan sebelumnya.

Rasional : memberikan kesempatan pada pasien utnuk bertanya dan

mengasimilasi informasi.

4) Berikan lingkungan terbuka pada pasien untuk mendiskusikan maslah

sexsualitas.

Rasional : meningkatkan saling berbagi keyakinan atau nilai tentang subyek

sensitif dan mengidentifikasi kesalahan konsep / mitos yang dapat

mempenharuhi penilaian situasi.

5) Rujuk ke konseling profesional berisi kebutuhan.

Rasional : mungkin memerlukan bantuan tambahan untuk mengatasi perasaan

kehilangan.

4. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker.

Kriteria hasil

a. Mendemontrasikan berat badan ideal, penambahan berat badan secara

progresif.

b. Pengungkapan pemahaman pengaruh individual.

c. Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan.

Intervensi :

1) Pantau masukan makanan setiap hari

Rasional: mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi.

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

2) Ukur TB, BB dan tebal kelipatan kulit trisep.

Rasional: membantu dalam identifikasi mal nutrisi, protein-kalori khususnya

bila BB dan pengukuran antropometrik kurang dari normal.

3) Dorong klien untuk makan diit tinggi kalori kaya nutrient dengan masukan

cairan adekuat.

Rasional: kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan.

4) Kontrol faktr lingungan hindari terlalu manis, berlemak atau makanan pedas.

Rasional:dapat merespon mual muntah.

5) Berikan antimetik sesuai indikasi

Rasional mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping

psikologis kemoterapi dengan menimbulkan stress

5. Resti infeksi (peritonitis) berhubungan dengan perforasi terhadap cancer.

Kriteria Hasil klien akan :

a. Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah / menurunkan resiko infeksi

b. Tidak mengalami tanda / gejala infeksi

Intervensi :

1). Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang baik dengan staf dan pengunjung.

Batasi pengunjung yang mengalami infeksi. Tempatkan pada isolasi sesuai

indikator.

Rasional : lindungi pasien dari sumber-sumber infeksi

2). Tekankan hygiene personal

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Rasional : membantu potensi sumber infeksi dan atau pertumbuhan sekunder

3). Pantau suhu

Rasional : peningkatan suhu terjadi karena berbagai faktor. Missal efek

samping kemoterapi, proses penyakit atau infeksi identifikasi dini

proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat untuk dimulai

dengan segera.

4). Hindari / batasi prosedur invasif. Taati tekhnik aseptic

Rasional : menurunkan resiko kontaminasi, membatasi entri portal terhadap

agen infeksius.

5). Kolaborasi dapatkan kultur sesuai indikasi

Rasional : mengidentifikasi organisme penyebab dan terapi yang tepat

6). Berikan antibiotic sesuai indikasi

Rasional : mungkin digunakan untuk mengidentifikasi infeksi atau diberikan

secara profilaktik pada pasien imunisupresi.

7). Dikompresi kandung kemih dengan perlahan.

Rasional : bila jumlah besar urine terakumulasi, dekompresi kandung kemih

cepat menghilangkan tekanan pembuluh pelvis.

8). Periksa residu volume urine setelah berkemih bila diindikasikan.

Rasional : tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara lengkap, retensi

urine meningkatkan kemampuan untuk infeksi dan

ketidaknyamanan atau nyeri.

6. Resiko tinggi integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan efek radiasi dan

kemoterapi.

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Kriteria hasil :

a. Mengidentifiksi intervensi yang tepat untik kondisi khusus.

b. Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah komplikasi.

Intervensi :

1). Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker.

Rasional : Efek kemerahan dan atau kulit samak dapat terjadi pada area

radiasi

2). Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan.

Rasional : Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.

3). Dorong pasien untuk menghindari menggaruk.

Rasional : Membatu mencegah truma kulit.

4). Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun.

Rasional : dapat meningkatkan iritasi / reaksi yang nyata.

5). Anjurkan memakai pakaian yang lembut dan longgar.

Rasional : Kulit sangat sensitive selama pengobatan dan setelahnya,dan

semua iritasi harus dihindari untuk mencegah cidera dermal.

6). Kolaborsi pemberian salep topical

Rasionl : Mungkin digunakan untuk mencegah infeksi atau memudahkan

penyembuhan bila terjadi luka bakar kimia.

7. Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan colaps paru sekunder

terhadap kanker.

Kriteria hasil :

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

a) menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan

GDA dalam rentang normal dan bebas gejala distres pernapasan.

b) Berpartasipasi dalam program pengobatan dalam tingkat kemampuan / situasi.

Intervensi :

1) Kaji frekuensi kedalaman pernapasan, cabut penggunaan otot aksesori, napas

bibir, ketidak mampuan bicara / berbincang.

Rasional : berguna dalam evaluasi derajat distres pernapasan dan atau proses

penyakt.

2) tingikan kepala bila tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah

bernapas. Dorong dengan perlahan atau napas bibir sesuai toleransi individu.

Rasional : Pengiriman O2 dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan

latihan naeas, dispnea dan kerja napas.

3) Dorong mengeluarkan sputum : penghisapan bila diindikasikan.

Rasional : Kental, tebal dan banyak sekresi adalah sumber utama gangguan

pertukaran gas pada jalan nafas kecil. Penghisapan dibutuhkan bila

batuk efektif.

4) Awasi tanda vital dan irama jantung.

Rasional :takikardi, disritmia dan perubahan tidak dapat menunjukan efek

hipoksemia sistemik pada pemeriksaan jantung.

5) Berikan O2 tambahan yang berisi dengan indikasi hasil GDA dan toleransi

pasien.

Rasional : dapat memperbaiki / mencegah hipoksia.

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

6) Berikan penakan SSP (mis, antiarsietus, sedatif ) dengan hati hati sesuai

dengan indikasi.

Rasional :digunakan untuk mengontrol ansietas / gelisah yang menaikkan

konsumsi O2 / kebutuhan. Eksaserbi dispnea dipantau kebutuhan

karena dapat terjadi gagal napas.

8. gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan

GFR sekunder terhadap kanker.

Kriteria hasil :

Pasien akan menunjukan haluan urin tepat dengan berat jenis / hasil lab.

Mendekati normal, berat badan stabil, tidak ada odema.

Intervensi :

1) Awasi D2, TD dan CVP

Rasional : pengawasan invasif diperlukan untuk mengkaji volume

intravaskuler.

2) Catat pemasukan dan pengeluaran akurat. Teknik cairan tersembunyi saeoerti

aditif anti biotik, ukuran kehilangan GL dan perkiraan kehilangan tekanan

kasat mata, contoh berkeringat

Rasional : perlu menentukan fungsi ginjal, kebutuhan pengganti cairan dan

penurunan resiko kelebihan cairan.

3) Awasi BJ urin

Rasional : mengukur kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urine.

4) Timbang berat badan tiap hari dengan alat dan pakaian yang sama

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-yulianag01...BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Kanker adalah Suatu penyakit yang berat yang biasa

Rasional : penimbangan berat badan harian adalah pengawasan status cairan

terbaik, peningkatan BB lebih dari 0,5 kg/hari diduga ada retansi cairan.

5) Auskultasi paru dan bunyi jantung

Rasional : Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema peru dan G2K

dibuktikan oleh terjadinya bunyi napas tambahan, bunyi jantung ekstra

6) Awasi pemeriksaan laboratorium misalnya BUN, Na dan kreatinin urine, Na

serum, Hb / Ht

7) Berikan / batasi cairan sesuai indikasi