BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

34
25 BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT A. Pengertian Peran Home Industri 1. Definisi Peran Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti pemain sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. 1 Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. 2 Istilah peran sering dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seseorang atau “peran” dikaitkan dengan apa yang dimainkan oleh seorang aktor dalam suatu drama. Kata ”peran” atau role dalam bahasa inggris diambil dari dramaturgy atau seni teater. Dalam seni teater seorang aktor diberi peran yang harus dimainkan sesuai dengan plotnya, dengan alur ceritanya dan dengan lakonnya. Dikaitkan dengan perilaku individu dalam kesehariannya hidup bermasyarakat berhubungan erat dengan peran. Karena peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani seorang individu dalam masyarakat, sebuah peran juga harus dijalankan sesuai dengan norma-norma yang berlaku juga di masyarakat. 3 Peran yang dijelaskan dalam status, kedudukan dan peran dalam masyarakat dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu pertama penjelasan historis. Menurut penjelasan historis, konsep peran semula dipinjam dari kalangan yang memiliki hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup subur pada zaman yunani kuno. Dalamhal ini, peran berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh seorang aktor dalam sebuah pentas dengan 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet.II,(Jakarta: Balai Pustaka, 1989), 667. 2 Soerjono soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Peprsada, 2002), 243. 3 Gita Rosalita Armelia dan Anita Damayantie, Jurnal Sociologie Vol 1, Peran PTPN VII dalam Pemberdayaan Home Industri Keripik Pisang. 337-338

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

25

BAB II

KAJIAN TEORI

PERAN HOME INDUSTRI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI

MASYARAKAT

A. Pengertian Peran Home Industri

1. Definisi Peran

Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti

pemain sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, seperangkat

tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di

masyarakat.1 Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

maka ia menjalankan suatu peranan.2

Istilah peran sering dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seseorang

atau “peran” dikaitkan dengan apa yang dimainkan oleh seorang aktor dalam

suatu drama. Kata ”peran” atau role dalam bahasa inggris diambil dari

dramaturgy atau seni teater. Dalam seni teater seorang aktor diberi peran yang

harus dimainkan sesuai dengan plotnya, dengan alur ceritanya dan dengan

lakonnya. Dikaitkan dengan perilaku individu dalam kesehariannya hidup

bermasyarakat berhubungan erat dengan peran. Karena peran mengandung hal

dan kewajiban yang harus dijalani seorang individu dalam masyarakat, sebuah

peran juga harus dijalankan sesuai dengan norma-norma yang berlaku juga di

masyarakat.3

Peran yang dijelaskan dalam status, kedudukan dan peran dalam

masyarakat dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu pertama penjelasan

historis. Menurut penjelasan historis, konsep peran semula dipinjam dari

kalangan yang memiliki hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup

subur pada zaman yunani kuno. Dalamhal ini, peran berarti karakter yang

disandang atau dibawakan oleh seorang aktor dalam sebuah pentas dengan

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

cet.II,(Jakarta: Balai Pustaka, 1989), 667. 2 Soerjono soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Peprsada,

2002), 243. 3 Gita Rosalita Armelia dan Anita Damayantie, Jurnal Sociologie Vol 1, Peran PTPN

VII dalam Pemberdayaan Home Industri Keripik Pisang. 337-338

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

26

lakon tertentu. Kedua, pengertian peran menurut ilmu sosial, suatu fungsi yang

dibawakan seseorang ketika menduduki jabatan tertentu, sesorang dapat

memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya tersebut.

Seorang individu akan terlihat status sosialnya dapat dilihat dari

peranan yang dijalankan dalam kesehariannya. Peran atau peranan, berarti

sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama.4

”peran juga merupakan suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu

yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peran meliputi norma-norma

yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat,

peran dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan”.5

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa peran

merupakan sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau

sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan

tertentu.

2. Definisi Home Industri

Home industri adalah suatu unit usaha atau perusahaan dalam skala

kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Home berarti rumah,

tempat tinggal ataupun kampung halaman. Sedang industri, dapat diartikan

sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya,

home industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan “Home Industri”) adalah

rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai

perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah.6

Pengertian usaha kecil juga secara jelas tercantum dalam UU No. 20

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecik Menengah, yang menyebutkan bahwa

usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta

(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan

tahunan paling banyak Rp 1 Milyar. Kriteria lainnya dalam UU No. 20 Tahun

2008 adalah Milik Warga Negara Indonesia, berdiri sendiri, berdiri sendiri,

4 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: CV Rajawali, 1996), 38.

5 Gita Rosalita Armelia dan Anita Damayantie, 338.

6 Gita Rosalita Armelia dan Anita Damayantie, Jurnal Sociologie Vol 1, Peran PTPN

VII dalam Pemberdayaan Home Industri Keripik Pisang. 339.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

27

berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar

dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak.

Jika terdaftar pada Dinas Perdagangan Kabupaten/kota, permohonan izin ke

pemerintah untuk menjalankan usaha, home industri termasuk dalam kategori

peraturan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Putih, yaitu perusahaan kecil

yang dengan kekayaan kurang dari 200 juta.7

Pengertian lain, industri rumah tangga merupakan usaha yang tidak

berbentuk badan hukum dan dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang

anggota rumah tangga yang mempunyai tenaga kerja sebanyak empat orang

atau kurang, dengan kegiatan mengubah bahan dasar menjadi barang jadi atau

setengah jadi atau dari yang kurang nilainya menjadi yang lebih tinggi nilainya

dengan tujuan untuk dijual atau ditukar dengan barang lain dan ada satu orang

anggota keluarga yang menanggung resiko.8

Home industri juga dapat berarti industri rumah tangga karena

termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga. Pada umumnya

memusatkan kegiatan di sebuah rumah keluarga tertentu dan para

karyawannya berdomisili di tempat yang tidak jauh dari rumah produksi

tersebut. Secara geografis dan psikologis hubungan mereka sangat dekat

(pemilik usaha dan karyawan) sehingga memungkinkan kemudahan dalam

menjalin komuniksi.9 Pelaku kegiatan ekonomi yang berbasis rumah ini adalah

keluarga itu sendiri ataupun salah satu dari anggota keluarga yang berdomisili

di tempat tinggalnya itu dengan mengajak beberapa orang disekitarnya sebagai

karyawan. Kegiatan ekonomi ini secara tidak langsung memberdayakan

masyarakat disekitarnya dengan memberikan lapangan pekerjaan untuk sanak

saudara ataupun tetangga sekitarnya. Dengan begitu, home industri ini

otomatis dapat membantu program pemerintah dalam upaya mengurangi

pengangguran.

7 Abrianto, “Pertanggung Jawaban terhadap Produk Industri Rumah Tangga (Home

Industri) Tanpa Izin Dinas Kesehatan” (Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Hasanudin

Makassar, 2012), 37. 8 Suratiyah, Industri Kecil dan Rumah Tangga (Pengertian, Definisi, dan

Contohnya), UGM, (Yogyakarta: 1991), 49. 9 Maninggar Praditya, “Analisis Usaha Industri Gula Jawa Skala Rumah Tangga di

Kabupaten Wonogiri” (Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta,

2010), 28.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

28

Industri kecil dalam formatnya bisa disertai dengan home industri atau

cottage industry karena kegiatannya dilakukan secara bersahaja, dan pada

umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional. Dengan kata lain,

pengelolaan organisasi atau manajemen yang diterapkannya masih sederhana

dan dilakukan dengan kekeluargaan. Sedangkan kegiatan tersebut terpusat di

rumah tangga atau dalam suatu wilayah di tempat kediamannya sendiri yang

dilakukan secara musiman, pesanan terbatas (lokal), dan sebagian kecil secara

kontinyu terjangkau pemasarannya dans sebagian kecil di ekspor.10

Industri kecil juga merupakan kegiatan industri yang dikerjakan di

rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri

dan masyarakat sekitar rumah tempah tempat prooduksi yang tidak terikat jam

kerja dan tempat. Industri kecil juga dapat diartikan usaha produktif di luar

usaha pertanian, baik itu merupakan mata pencaharian utama maupun sebagai

sampingan.11

Dalam UU No. 9 Tahun 1995 yang digunakan oleh Departemen

Koperasi menetapkan kriteria usaha kecil sebagai usaha yang memiliki

kekayaan bersih maksimum Rp 200 juta di luar tanah dan bangunan dan

memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar. Tentang usaha

kecil lebih lanjut UU No. 9 di dalamnya juga menjelaskan tentang pengertian

industri kecil “industri kecil adalah industri yang memiliki kekayaan bersih

maksimal Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Hasil

penjualan tahunan kurang lebih Rp 4 Milyar. Usaha sendiri, bukan anak

perusahaan dari bentuk usaha perseorangan. Usaha kecil merupakan usaha

formal oleh induvidu seperti usaha rumah tangga, pedagang kecil, kaki lima

maupun asongan.12

Depeperindag (Departemen perindustrian dan Perdagangan) tahun

1999, industri kecil merupakan kegiatan usaha industri yang memiliki

10

Sartini pawe,”peranan industri rumah tangga dalam peningkatan pendapatan

masyarakat di desa Roworena kecamatan Ende selatan kabupaten Ende” (Skripsi, Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang, 2007), 12. 11

T. Tambunan, Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia (Jakarta: Mutiara

Sumber Wijaya, 1999), 76. 12

Sartini pawe, ”peranan industri rumah tangga dalam peningkatan pendapatan

masyarakat di desa Roworena kecamatan Ende selatan kabupaten Ende” (Skripsi, Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang, 2007), 13.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

29

investasi sampai Rp. 2.000.000.000,- tidak termasuk bangunan dan tempat

usaha. Biro Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan industri kecil dengan batasan

jumlah karyawan atau tenaga kerja dalam mengklasifikasi skala industri yang

dapat dikelompokan dalam beberapa kelompok. (a) perusahan atau home

industri mempekerjakan kurang dari tiga orang. (b) perusahaan atau industri

pengolahan termasuk jasa industri pengolahan yang mempunyai pekerja 1

sampai 19 orang termasuk pengusaha, baik perusahaan atau usaha

yangberbdan hukum atau tidak. (c) perusahaan atau industri kecil jika

mempekerjakan antara 5 sampai 19 orang. (d) perusahaan atau industri

sedang, mempekerjakan 20 sampai 99 orang. (e) perusahaan atau industri

besar mempekerjakan 100 orang atau lebih. Menurut Bank Indonesia, industri

kecil yakni industri yang assetnya (tidak termasuk tanah dan bangunan)

bernilai kurang dari Rp 600 juta.

Disamping itu, Departemen Perindustrian dan Perdagangan

(Deperindag) membedakan kategori industri kecil sebagai berikut :13

a. Industri kecil modern

Yang termasuk ke dalam Industri kecil modern adalah yang

menggunakan teknologi proses madya (intermediate process

technologies), menggunakan skala produksi terbatas, tergantung pada

dukungan litbang dan usaha-usaha perekayasa (industri besar), dilibatkan

dalam sistem produksi industri besar dan menengah dan dengan sistem

pemasaran domestik dan ekspor, dan menggunakan mesin khusus alat

perlengkapan modal lainnya. Dengan kata lain, industri kecil modern

mempunyai akses untuk menjangkau sistem pemasaran yang relatif telah

berkembang dengan baik di pasar domestik atau pasar ekspor.

b. Industri kecil tradisional

Industri ini mempunyai ciri-ciri : teknologi proses yang digunakan

secara sederhana, mesin yang digunakan dan alat perlengkapan modal

relatif lebih sederhana, lokasi di daerah pedesaan, dan akses untuk

menjangkau pasar di luar lingkungan terbatas.

13

Lisnawati Iryadini, “Analisis Faktor Produksi Industri Kecil Kerupuk Kabupaten

Kendal” (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, 2010), 14.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

30

c. Industri kerajinan kecil

Industri kerajinan kecil meliputi berbagai industri kecil yang

beragam, mulai dari industri kecil yang menggunakan teknologi sederhana

sampai industri kecil yang menggunakan teknologi proses madya bahkan

teknologi maju. Selain potensinya untuk menyediakan lapangan pekerjaan

dan kesempatan untuk memperoleh pendapatan bagi kelompok-kelompok

berpendapatan rendah, industri kerajinan kecil juga didorong atas landasan

budaya yakni mengingat peranan pentingnya dalam pelestarian warisan

budaya Indonesia.

3. Jenis-jenis Home Industri

Ada beberapa bentuk dan jenis home industri yang dikenal oleh

masyarakat, seperti :14

a. Home industri bidang kosmetik (alat-alat kecantikan) contoh : face

lotion (lotion muka), skin tonic lotion, cleansing cream, bedak powder,

minyak rambut kental, minyak rambut hair cream, dll

b. Home industri bidang kebutuhan sehari-hari, contoh : sabun mandi,

sabun cuci batangan, sabun cuci deterjen, pasta gigi, dll.

c. Home industri bidang obat-obatan ringan, contohnya seperti : minyak

angin, obat gosok, obat kutu busuk, obat nyamuk, dll.

d. Home industri bidang makanan, contoh : keripik ubi, keripik pisang,

emping, dll.

e. Home industri bidang minuman, contoh : soda, jus buah, minuman

isntan, dll.

4. Manfaat Home Industri

Beberapa manfaat dan keutamaan nyata yang dapat diperoleh dari

pertumbuhan industri rumah tangga atau home industri secara khusus untuk

tingkat kesejahteraan masyarakat adalaha sebagai berikut: 15

a. Pembukaan lapangan kerja baru

b. Pembentuk dan pemguat jaringan sosial budaya dan ekonomi lokal

14

Abrianto, “Pertanggung Jawaban terhadap Produk Industri Rumah Tangga

(Home Industri) Tanpa Izin Dinas Kesehatan” 38. 15

Gita Rosalita Armelia dan Anita Damayantie, Jurnal Sociologie Vol 1, Peran

PTPN VII dalam Pemberdayaan Home Industri Keripik Pisang. 39-40

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

31

c. Pendorong percepatan siklus finansial

d. Memperpendek kesenjangan sosial masyarakat

e. Mengurangi tingkat kriminalitas

f. Alat penganekaragaman sumber daya alam dan manusia.

Keberadaan home industri tentunya akan memberikan pengaruh dan

membawa suatu perubahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, baik

yang berskala besar, sedang, maupun kecil. Perubahan tersebut bersifat

holistik bagi kehidupan. Adanya industri di suatu daerah biasanya akan

meningkatkan volume perdagangan, peningkatan kegiatan pembangunan,

peningkatan volume dan frekuensi lalu lintas uang dan barang-barang dari

daerah tersebut, ataupun penambahan jumlah uang yang beredar. Selain itu

akan terlihat pula peningkatan kegiatan usaha pemberian jasa (bank,

transportasi).

Home industri tetap mempunyai kedudukan yang penting dalam sektor

perekonomian, selain dari segi ekonomi peran home industri juga memberi

manfaat dari segi sosial yang sangat berperan aktif dalam perekonomian.

Manfaat tersebut yaitu :16

a. Home industri dapat menciptakan peluang usaha yang luas namun

dengan pembiayaan yang relatif murah.

b. Home industri turut mengambil peranan dalam peningkatan dan

mobilisasi tabungan domestik.

c. Home industri mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri

besar dan sedang.

Home industri dianggap sebagai kegiatan ekonomi yang tepat dalam

pembangunan di negara yang sedang berkembang, karena :17

a. Home industri mendorong munculnya kewirausahaan domestik

sekaligus menghemat sumber daya negara.

16

Maninggar Praditya, “Analisis Usaha Industri Gula Jawa Skala Rumah Tangga Di

Kabupaten Wonogiri” (Skripsi: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta,

2010), 28. 17

Harimurti Subanar, Manajemen Usaha Kecil, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

UGM, 2001), 20-22

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

32

b. Home industri menggunakan teknologi padat karya, sehingga dapat

menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dibandingkan yang

disediakan oleh perusahaan berskala besar .

c. Home industri dapat didirikan, dioperasikan dan memberi hasil dengan

cepat.

d. Pengembangan home industri dapat mendorong proses desentralisasi

inter regional dan intra regional, karena usaha kecil home industri

dapat berlokasi di kota-kota kecil dan pedesaan.

e. Home industri memungkinkan tercapainya obyektif ekonomi sosial

politik.

Terdapat beberapa alasan kuat yang mendasari pentingnya keberadaan

home industri dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, antara lain :18

a. Sebagian besar lokasi home industri berlokasi di daerah pedesaan,

sehingga apabila dikaitkan dengan kenyaataan bahwa lahan pertanian

yang semakin berkurang, maka home industri di pedesaan dapat

menyerap tenaga kerja sehingga mampu memberikan daya atau

memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi di pedesaan.

b. Kegiatan home industri menggunakan bahan baku dari sumber-sumber

di lingkungan terdekat yang menyebabkan biaya produksi dapat

ditekan rendah.

c. Dengan tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah serta harga

produk home industri yang murah akan memberikan agar tetap bisa

bertahan.

d. Tetap adanya permintaan terhadap produk yang tidak diproduksi

secara besar-besaran.

5. Ciri-ciri Home Industri

Ciri-ciri home industri menurut beberapa ahli sama dengan sektor

informal. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut : (1) pendidikan formal yang

rendah, (2) Modal usaha kecil, (3) miskin, (4) upah rendah, dan (5) kegiatan

18

Azhary, Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan, LP3ES,(Jakarta:

1986), 68.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

33

dalam skala kecil.19

Dengan melihat ciri-ciri tersebut meriupakan bukti bahwa

industri kecil harus memperoleh pembinaan meningkatkan produktivitas dan

kualitas sehingga mampu bersaing dengan industri besar. Berikut ini uraian

tentang karakteristik industri kecil yang sering ditemui di masyarakat :20

a. Rendahnya pendidikan

Rendahnya pendidikan pengusaha akan mempengaruhi pada

kualitasnya, sebab sumber daya manusia dalam industri kecil memiliki

dasar yang kuat, maka sumber daya manusia sangat perlu dibenahi terlebih

dahulu, baru kemudian membenahi faktor yang lain, misalnya modal dan

lokasi usaha.21

b. Keterbatasan modal

Keterbatasan modal usaha merupakan suatu masalah yang sering

dihadapi oleh para pengusaha kecil. Masalah permodalan telah menjadi

suatu dilema yang berkepanjangan.keterbatasn akses bagi industri kecil

pada dasarnya dapatlah dikatakan iklim diskriminatif yang bersumber dari

sektor swasta. Memang dilihat telah banyak berdiri lembaga-lembaga

keuangan yang dapat mempermudah sektor industri kecil dengan berbagai

program yang mereka canangkan, meskipun demikian, berbagai kenyataan

memperlihatkan relatif langkanya kredit-kredit institusional dari lembaga

tersebut untuk sektor industri kecil, sehhingga mayoritas pengusaha kecil

yang bersangkutan cenderung menggantungkan pembiayaan

perusahaannya kepada modal sendiri ataupun yang lainnya misalnya

keluarga, sahabat dan lain-lain.22

c. Lemahnya penggunaan teknologi

Penggunaan teknologi berkaitan erat dengan tinggi rendahnya

tingkat produktivitas usaha. Karakteristik yang dimiliki oleh industri kecil

19

Martin Perry, Mengembangkan Usaha Kecil, (Jakarta: Murai Kencana PT Raja

Grafindo Persada, 2000), 54. 20

Sartini pawe,”peranan industri rumah tangga dalam peningkatan pendapatan

masyarakat di desa Roworena kecamatan Ende selatan kabupaten Ende” (Skripsi, Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang, 2007), 17-18. 21

Rafika Wahyuni Lestari,”Analisis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Gabungan

Kelompok Petani Coklat Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat” (Skripsi : Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010),29. 22

Martin Perry, Mengembangkan Usaha Kecil, (Jakarta: Murai Kencana PT Raja

Drafindo Persada, 2002), 54.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

34

dalam bidang teknologi pada umumnya masih sederhana dan tradisional.

Sehingga akibatnya tingkat produktivitas oleh industri kecil rendah dan

kualitasnya kurang dapat memenuhi selera pasar terutama pasar ekspor.

6. Keunggulan dan Kelemahan Home Industri

a. Keunggulan Home Industri

Pada kenyataannya home industri mampu tetap bertahan dan

mengantisipasi kelesuan perekonomian yang mengakibatkan inflasi

maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa subsidi dan proterksi,

home industri mampu menambah nilai devisa bagi negara. Sedangkan

sektor informal mampu berperan sebagai buffer (penyangga) dalam

perekonomian masyarakat lapisan bawah. Secara umum perusahaan skala

kecil baik perorangan maupun kerjasama memiliki keunggulan dan daya

tarik seperti :23

1) Pemilik merangkap manajer yang bekerja sendiri dan memiliki

gaya manajemen sendiri.

2) Perusahaan keluarga, dimana pengelolanya mungkin tidak

memiliki keahlian manajerial yang handal.

3) Sebagian besar membuat lapangan kerja baru, inovasi, sumber

daya baru serta barang dan jasa-jasa baru.

4) Resiko usaha menjadi beban pemilik.

5) Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat dan

prematur (Premature High Growth).

6) Fleksibel terhadapfluktuasai jangka pendek, namun tidak

memiliki rencana jangka panjang (Corporate Plan).

7) Independen dalam penentuan harga produksi atas barang atau

jasa-jasanya.

8) Prosedur hukumnya sederhana.

9) Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi

atau pengusaha bukan perusahaannya.

10) Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi

23

Harimurti Subanar, Manajemen Usaha Kecil, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

UGM, 2001), 6-10.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

35

11) Mudah dalam proses pendiriannya.

12) Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.

13) Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.

14) Pemilik menerima seluruh laba.

15) Umumnya memiliki kecenderungan mampu untuk survive.

16) Merupakan tipe usaha yang paling cocok untuk mengelola

produk, jasa atau proyek perintisan,yang sama sekali baru atau

belum pernah ada yang mencobanya, sehingga meiliki sedikit

pesaing.

17) Terbentuknya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam

peraturan dan kebijakan pemerintah yang mendukung

berkembangnya usaha kecil di Indonesia.

18) Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar

konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola.

19) Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga

kerja yang tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi

lainnya yang tidak terlalu mahal.

20) Meskipun tidak terlihat nyata, masing ussaha kecil dengan usaha

kecil yang lain saling ketergantungan secara moril dan semangat

berusaha.

Disamping keunggulan secara umum seperti di atas, industri kecil

memiliki arti strategi secara khusus, diantaranya :24

1) Dalam banyak pengerjaan produk tertentu, perusahaan besar

banyak bergantung kepada perusahaan-perusahaan kecil, karena

jika dikerjakan sendiri oleh mereka (perusahaan besar) maka

marginnya menjadi tidak ekonomis.

2) Merupakan pemerataan konsentrasi dan kekuatan-kekuatan

ekonomi dalam masyarakat.

24

Sartini pawe,”peranan industri rumah tangga dalam peningkatan pendapatan

masyarakat di desa Roworena kecamatan Ende selatan kabupaten Ende” 27.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

36

b. Kelemahan Home Industri

Berbagai kendala yang menyebabkan kelemahan bagi pengelola

suatu industri kecil diantaranya menyangkut faktor internal dari home

industri itu sendiri serta beberapa faktor eksternal, seperti diantaranya :25

1) Umunya pengelola small business merasa tidak memerlukan

ataupun tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar,

analisa perputaran uang tunai/kas, serta berbagai penelitian ini

yang diperlukan suatu aktivitas bisnis.

2) Tidak memiliki perencanaan sistem rencana jangka panjang, sistem

akuntansi yang memadai, anggaran kebutuhan, modal, struktur

organisasi dan pendelegasian wewenang. Serta alat-alat manajerial

lainnya (perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian usaha) yang

umumnya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis.26

3) Kekurangan informasi bisnis, hanya mengasu pada intuisi dan

ambisi pengelola, lemah dalam promosi.27

4) Kurangnya petunjuk pelaksanaan teknis operasional kegiatan dan

pengawasan mutu hasil kerja dan produk, serta sering tidak

konsisten dengan ketentuan order/pesanan, yang mengakibatkan

klaim atau produk yag ditolak.

5) Terlalu banyak biaya-biaya yang di luar pengendalian serta utang

yang tidak bermanfaat, juga tidak dipatuhinya ketentuan-ketentuan

pembukuan standar.

6) Pembagian kerja tidak proporsional, sering terjadi pengelola

memiliki pekerjaan yang melimpah atau karyawan yang bekerja di

luar batas jam kerja standar.

7) Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat beberapa

kebutuhan modal kerja, sebagai akibat tidak adanya perencanaan

kas.

25

M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000), 29. 26

Rafika Wahyuni Lestari,”Analisis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Gabungan

Kelompok Petani Coklat Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat” 35. 27

M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000), 29.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

37

8) Persediaan yang terlalu banyak, khususnya jenis barang-barang

yang salah (kurang laku)

9) Resiko dan utang-utang kepada pihak ke tiga ditanggung oleh

kekayaan pribadi pemilik.

10) Perencanaan dan program pengendalian tidak ada atau belum

pernah merumuskannya.

Meskipun demikian, pemerintah tetap mendorong agar industri

kecil mampu lebih berkembang dan mandiri dengan melaksanakan

berbagai program pengembangan industri kecil yang dilaksanakan oleh

pemerintah maupun pihak-pihak atau lembaga swadaya masyarakat,

diantaranya :28

1) Program peningkatan kemampuan usaha.

2) Program pengembangan industri kecil untuk menunjang ekspor.

3) Program pengembangan keterkaitan sistem bapak angkat dengan

mitra usaha.

4) Program pengembangan wiraswasta dan tenaga profesi.

5) Program penelitian dan pengembangan industri kecil.

6) Program menciptakan atau pengaturan iklim dan kerjasama.

7) Program pengembangan usaha kecil dari berbagai perguruan tinggi

negeri maupun swasta.

8) Seminar dan pameran produk-produk industri kecil tingkat

nasional maupun internasizonal.

B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Konsep pemberdayaan (empowerment) lahir sebagai bagian dari alam

pikiran masyarakat dan kebutuhan masyarakat barat. Sebagai sebuah konsep,

empowerment sifatnya masih terlalu umum. Sehingga apabila tidak hati-hati

kajian terhadap pemberdayaan diibaratkan seperti menyentuh cabang atau

daun tetapi tidah menyentuh akar permasalahan baik yang sifatnya mendasar

maupun yang terjadi dalam suatu proses.

Ada dikotomi antara memberdayakan dengan pemberdayaan.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

28 M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000), 10.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

38

dan kemandiriannya. Sedangkan pemberdayaannya adalah upaya untuk

membangun daya masyarakat dengan mendorong, memberi inovasi dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya

untuk mengembangkannya. Karena itu memberdayakan masyarakat harus

dilakukan melalui tiga jurusan, pertama menciptakan suasana iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang dengan memperkenalkan

bahwa setiap masyarakat mempunyai potensi (berdaya) untuk berkembang.

Kedua, memper kuatpotensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering)

dengan penyediaan input (masukan) serta pembukaan akses ke berbagai

peluang yang akan membuat masyarakat menjadi semakin berdaya dalam

memanfaatkan peluang. Ketiga, melindungi masyarakat dalam proses

pemberdayaan harus dicegah yang lemah jangan sampai menjadi semakin

lemah.29

Dengan demikian untuk menciptakan suatu wilayah yang berdaya

perlu adanya pemihakan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang diarahkan

secara langsung pada akses rakyat kepada sumber daya pembangunan disertai

penciptaan peluang bagi masyarakat di lapisan bawah untuk berpartisipasi

dalam proses pembangunan. Sehingga mereka mampu mengatasi kondisi

keterbelakangan dan memperkuat daya saing ekonomi.

Secara etimologi Pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti

kemampuan untuk melakukan sesuatu.30

Imbuhan pada kata Pemberdayaan

mempunyai arti berusaha meningkatkan dengan melakukan sesuatu.

Sedangkan dalam bahasa inggris disebut dengan kata “empowerment”.

Empowerment memiliki dua arti, pertama to give power or authority to, yaitu

memberikan kekuasaan atau kekuatan pada pihak lain. Dan arti kedua to give

ability or enable yaitu upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan.31

Istilah pemberdayaan ekonomi masyarakat menurut Koesnadi

Hardjasoemantri adalah upaya sadar dan berencana menggunakan atau

mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang

29

Ginanjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat, (Jakarta: CIDES, 1996), 145. 30

W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

cet. VIII, 1996), 233. 31

Onny S. Prijono, Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi, (Jakarta:

CSIS, 1996), 3.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

39

berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup.32

Menambahkan,

pemberdayaan sebagai usaha untuk mengembangkan kekuatan atau

kemampuan (daya), potensi sumber daya masyarakat agar membela dirinya.

Esrom Aritonang menambahkan pemberdayaan sebagai usaha untuk

mengembangkan kekuatan atau kemampuan (daya), potensi sumber daya

masyarakat agar membela dirinya.33

Pemberdayaan diistilahkan dengan kata “empowerment” adalah

sebuah upaya untuk membangun kemampuan masyarakat, dengan mendorong,

memotivasi, dan membangkitkan kesadaranakan potensi yang dimiliki

danberupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi tindakan nyata.34

Kesadaran tersebut akan menjadi sebuah tindakan nyata apabila individu

tersebut sadar dan mau berubah, sebagaimana firman Allah Swt :

......... ...... Artinya :

“Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS Ar

Ra‟d/13:11).35

dalam ayat di atas secara bahasa adalah isim mausul yang berarti ما

sesuatu, apa saja. Secara mufradat tidak ada bermakna nasib. Apalagi kalau

kita terjemahkan seperti di atas, sungguh bertentangan dengan kenyataannya.

Terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya orang tidak berusaha

untuk kaya tetapi tiba-tiba dia menjadi kaya, tanpa diduga-duga, dia mendapat

warisan berlimpah dan sebaliknya, ada orang yang berusaha siang dan malam

dengan kerja keras tetapi Allah tidak menghendakinya kaya. dan lagi pula itu

bertentangan dengan rukun iman yang ke-enam, percaya kepada qadha dan

qadar datang dari Allah.

32

Koesnadi Hardjasoemantri, Pemberdayaan Masyarakat Berwawasan Lingkungan,

sebuah pendekatan hukum lingkungan dalam muhammadiyah dan pemberdayaan rakyat,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), 61. 33

Esrom Aritonang dkk, Pendampingan Komunitas Pedesaan, (Jakarta: Sekretariat

Bina Desa, 2001), 9. 34

Eddy Ch. Papilaya, Wacana Pembangunan Alternative, (Jogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2007), 42 35

Syukron Munjazi, Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mengurangi Kemiskinan

Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, (Skripsi: Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), 27.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

40

Lalu apa makna مَا pada ayat di atas, ayat al-Qur‟an adakalanya

menafsirkan ayat lainnya yang kurang jelas, demikian dijelaskan dalam

Ulumul Qur‟an. Oleh karena itu, perhatikan ayat yang lain yang mirip dengan

ayat ini, yaitu dalam Surat al-Anfal (8):53 sebagai berikut :

Artinya :

(siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-

kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya

kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri

mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha

mengetahui.

Apabila kita sesuaikan dengan maksud ayat 53 Surat al-Anfal di atas,

maka jelaslah bagi kita bahwa مَا pada perkataan makna مَا بقِوَْم adalah

bermakna nikmat, bukan nasib. Ini akan lebih jelas lagi apabila kita perhatikan

ayat 11 Surat ar-Ra‟d di atas secara lengkap, yaitu :

Artinya :

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah

Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila

Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang

dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain

Dia.36

Dengan demikian, maksud ayat ayat 11 Surat ar-Ra‟d dan ayat 53

Surat al-Anfal adalah pada dasarnya, Allah tidak mencabut nikmat yang telah

dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tidak merubah

ketaatan dan bersyukur kepada Allah kepada perbuatan maksiat. Penafsiran

36

Alqur‟an dan terjemahannya Departemen Agama RI, Surat Ar Ra‟d/13 ayat 11

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

41

seperti ini telah disebut oleh pengarang Tafsir Jalalain, Tafsir Shawy, Tafsir

Baidhawy dan lain-lain dari kalangan ahli tafsir yang muktabar.37

Empowerment berasal dari kata “power” (kekuasaan atau

keberdayaan).38

Jadi ide pemberdayaan bersentuhan dengan konsep

kekuasaan. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya

kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau

kemampuan dalam :39

a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat,

melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

kesakitan. Kebebasan yang dimaksud bisa diciptakan kelompok

masyarakat itu sendiri atau melalui fasilitas pemerintah.

b. Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka

dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa

yang mereka perlukan.

c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan

yang mempengaruhi mereka.

Ekonomi adalah segala usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya

guna mencapai kemakmuran hidupnya.40

Pemberdayaan ekonomi masyarakat

adalah suatu upaya membangun kekuatan bersama dengan memdorong,

memotivasi, dan membangkitkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan untuk mencapai tingkat kemakmuran yang maksimal,

sehingga terwujud kehidupan masyarakat yang adil dan makmur yang mampu

memenuhi kebutuan hidupnya sendiri tanpa tergantung pada pihak lain. Dan

masyarakat adalah sekumpulan atau sejumlah besar orang yang menyatu dan

37

Al-Jalalain, Tafsir al-Jalalain, dicetak dalam Tasir al-Shawy, Dar Ihya al-Kutub

al-Arabiyah, Indonesia, Juz. II, 267. Ahmad al-Shawy, Tasir al-Shawy, Dar Ihya al-Kutub al-

Arabiyah, Indonesia, Juz. II, 267. Al-Baidhawy, Tafsir al-Baidhawy, Muassasah Sya‟ban,

Beirut, Juz. III, 148. 38

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2009), 57. 39

Robert Chambers, Poverty and Livelihoods: Whose Reality Counts ? Uner Kirdar

and Leonard Silk (eds.), People: From Impoverishment to Empowerment. (New York: New

York University Press, 1995), 98. 40

Pius A Partanto dan M. Dahlan AL Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya:

Arkola, 1994), 49.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

42

menempati wilayah tertentu. Dan merupakan kelompok manusia yang saling

terkait oleh sistem-sistem, adat istiadat, ritus-ritus, serta hukum-hukum khas

dalam hidup bersama. Definisi lain pemberdayaan masyarakat adalah upaya

untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara

individu maupun kelompok terkait dalam memecahkan berbagai persoalan dan

upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraan.41

Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah “Upaya yang merupakan

pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat

untuk meningkatkan produktivitas rakyat sehingga, baik sumber daya manusia

maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan rakyat, dapat ditingkatkan

produktivitasnya”. Dari berbagai pandangan mengenai konsep pemberdayaan,

maka dapat disimpulkan, bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah

penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi

dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang

memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi,

pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik

dari aspek masyarakatnya sendiri, maupun aspek kebijakannya.42

Pemberdayaan ekonomi masyarakat membahas bagaimana individu,

kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri

dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan

mereka. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat diartikan sebagai usaha

untuk memberi atau meningkatkan kemampuan seseorang, kelompok, atau

masyarakat. Penggunaan konsep ini tidak hanya pada bidang ekonomi semata,

melainkan juga dalam bidang politik, sosial dan budaya. Namun konsep ini

sering ditafsirkan berbeda oleh setiap orang, perlunya memberdayakan sumber

daya manusia dilatar belakangi oleh empat hal yaitu sebagai berikut : 43

a. Melalui upaya pembangunan, potensi sumber daya manusia diarahkan

menjadi kekuatan di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan

41

A.R Tilar, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia (Bandung:

Rosda Karya, 1999), 9. 42

Ginanjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat, (Jakarta: CIDES,1996), 107. 43

Sri Wahyuni R,”Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi

,Umkm, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sidrap” (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin Makassar, 2013), 18-19.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

43

pertahanan keamanan yang nyata, didukung oleh sumber daya manusia

yang berkualitas, memiliki kemampuan, memanfaatkan,

mengembangkan danmenguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta

kemampuan manajemen.

b. Sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat

menentukan dalam proses pembangunan, terutama di negara-negara

yang sedang berkembang. Hal ini berkaitan dengan pengalaman negara

industri baru menunjukan bahwa bertumbuhan bersumber dari

pertumbuhan masyarakat (efisiensi) yang didukung oleh sumber daya

manusia yang berkualitas.

c. Adanya anggapan bahwa sumber daya manusia lebih penting daripada

sumber daya alam. Negara yang miskin sumber daya alamnya, tetapi

tinggi tingkat kualitas sumber daya manusianya sehingga lebih maju

daripada negara yang kaya sumber daya alamnya akan tetapi kurang

mementingkan sumber daya manusianya.

d. Pada pembangunan jangka panjang I pembangunan lebih

dititikberatkan pada pemanfaatan sumber daya alam, sedangkan dalam

pembangunan jangka panjang II perlu diadakan penyempurnaan, dalam

arti bahwa pembangunan dikonsentrasikan pada pengembangan

pendayagunaan sumber daya manusia untuk menghasilkan

pertumbuhan ekonomi yang maksimal.

Pemberdayaan artinya memberikan sumber daya, kesempatan,

pengetahuan, dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan

kemampuan mereka dalam menentukan masa depannya sendiri dan

berpartisipasi dalam mempengaruhi kehidupan dari masyarakatnya. Adapun

konsep pemberdayaan memiliki hubungan erat dalam dua konsep pokok,

yakni konsep power (daya) dan konsep disadvantage (ketimpangan). Dan

pengertian pemberdayaan dapat dijelaskan dengan menggunakan empat

perspektif, yaitu :44

44

Zubaedi, Wacana Pembangunan Alternative; Ragam Perspektif Pengembangan dan

Pemberdayaan Masyarakat, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Madia,2007), 42

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

44

a. Perspektif Pluralis

Perspektif pluralis adalah suatu prosesuntuk menolong individu dan

kelompok-kelompok masyarakat yang kurang beruntung agar mereka

dapat bersaing secara lebih efektif dalam kepentingan-kepentingan

lain.

b. Perspektif Elitis

Yaitu suatu upaya untuk bergabung dan mempengaruhi, memnentuk

aliansi serta melakukan konfrontasi dan mengupayakan perubahan

pada kalangan elit.

c. Perspektif Strukturalis

Adalah suatu proses pembebasan, perubahan struktural secara

fundamental serta berupaya menghilangkan penindasan struktural,

seperti kelas sosial, jender, ras, atau etnis.

d. Perspektif Post Strukturalis

Suatu proses yang menantang dan mengubah diskursus. Pemberdayaan

lebih ditekankan kepada aspek intelektualitas daripada aktivitas, aksi

atau praksis.

Konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dalam 3

(tiga) fase, yaitu fase inisial, fase partisipatoris, dan fase emansipatoris. Pada

fase inisial, semua proses pemberdayaan berasal dari pemerintah, oleh

pemerintah dan diperuntukan bagi masyarakat. Pada fase ini masyarakat

bersifat pasif, melaksanakan apa yang direncanakan pemerintah dan tetap

tergantung kepada pemerintah. Pada fase parsipatoris, proses pemberdayaan

berasal dari pemerintah bersama rakyat, oleh pemerintah bersama rakyat, dan

diperuntukan bagi masyarakat. Pada fase ini masyarakat sudah dilibatkan

secara aktif dalam kegiatan pembangunan untuk menuju kemandirian.

Kemudian ketika fase emansipatoris, proses pemberdayaan berasal dari

masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan dari

pemerintah. Pada fase ini masyarakat sudah menemukan kekuatan dirinya,

sehingga dapat melakukan pembaharuan dalam mengaktualisasikan diri.45

45

Zubaedi, Wacana Pembangunan Alternative; 2007), 45

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

45

Pemberdayaan masyarakat sebuah konsep pembangunan ekonomi

yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini membangun paradigma baru

dalam pembangunan, yakni bersifat “people centered, participatory,

empowering, and subtainable”. Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi : 46

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah

pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memilki potensi

yang dapat dikembangkan, artinya tidak ada masyarakat yang sama

sekali tanpa daya. Pemberdayaan dalah upaya untuk membangun daya

itu sendiri, dengan mendorong memotivasikan dan membangkitkan

kesadara akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk

mengembangkannya.

b. Memperkuat atau potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah positif,

selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Pada sisi ini juga

meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai

masukan (input), serta pembukaan akses kedalam berbagai peluang

(opportunities) yang akan membuat masyarakat makin berdaya. Dalam

upaya pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah

meningkatkan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke

dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi,

informasi, lapangan kerja, dan pasar. Masukan pemberdayaan ini

menyangkut pembangunan sarana dan prasarana baik fisik seperti

irigasi, jalan, listrik, jembatan, maupun sekolah, dan juga fasilitas

pelayanan kesehatan, yangdapat dijangkau oleh masyarakat pada

lapisan paling bawah, serta kesediaan lembaga-lembaga pendanaan,

pelatihan dan pemasaran di pedesaan, dimana terkonsentrasi penduduk

yang keberdayaanya amat kurang. Untuk itu, perlu ada program

khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya, karena program-

46

Edi suharto, Membangun masyarakat ......., 2009, 99.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

46

program umum yang berlaku untuk semua, tidak selalu menyentuh

pada lapisan masyarakat ini.

c. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi, dalam proses

pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah,

oleh karena kurang berdaya dalam menghadapi yang kuat.

Pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah kolektif dari

pemberdayaan individu yang merupakan cermin nilai-nilai normatif dan

moral. Konsep pemberdayaan sebagai suatu konsep alternatif pembangunan

yang pada intinya membebrikan tekanan pada otonomi pengambilan

keputusan dari suatu kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumber

daya pribadi, langsung (melalui partisipasi), demokrasi, dan pembelajaran

sosial melalui pengalaman langsung. Konsep pemberdayaan mencakup

pengertian pembangunan masyarakat (community development) dan

pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community based

development). Community development adalah suatu proses yang

mengandung usaha sebagai berikut :47

a. Masyarakat dan pihak lain (diluar sistem sosialnya) untuk

meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya.

b. Meningkatkan integritas masyarakat ke dalam suatu pola dan tatanan

kehidupan yang lebih baik.

c. Mengembangkan dan meningkatkan kemandirian dan kepedulian

masyarakat dalam memahami dan mengatasi masalah dalam

kehidupannya.

d. Mengembangkan fasilitas dan teknologi sebagai langkah

meningkatkan daya, inisiatif, pelayanan masyarakat dan lain-lain.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat mempunyai nilai kesetaraan,

bahwa masyarakat juga harus diberi kesempatan dalam proses pengambilan

keputusan mulai dari tahap identifikasi, perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, monitoring dan evaluasi, sehingga masyarakat dapat memelihara

47

Koesnadi Hardjasoemantri, Pemberdayaan Masyarakat Berwawasan Lingkungan,

sebuah pendekatan hukum lingkungan dalam muhammadiyah dan pemberdayaan rakyat,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), 73.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

47

keberlanjutan kegiatan dan dapat mempertanggung jawabkan secara terbuka

apa yang telah diputuskan bersama. Pembangunan yang berorientasi pada

masyarakat semestinya memberikan kesempatan kepada setiap anggota

masyarakat untuk dapat ikut serta dalam proses pembangunan dengan

mendapatkan kesempatan yang sama dan menikmati hasil pembangunan

tersebut. Syarat dari keikutsertaan seluruh anggota masyarakat, selain peluang

dan akses yang sama. Konsekuensinya, masyarakat harus berdaya untuk

berperan serta dalam pembangunan. Maka adalah sebuah keharusan memulai

konsep pembangunan tersebut dengan apa yang dinamakan dengan

pemberdayaan masyarakat. Untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang

berdaya perlu sekiranya dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat yang

lebih komprehensif serta berorientasi jauh ke depan dan berkelanjutan

(sustainable).

Pemberdayaan yang harus dilakukan adalah bagaimana pemerintah dan

stakeholder lainnya mampu bersinergi dalam merencanakan program,

melaksanakan dan mengawasi. Menciptakan masyarakat berdaya menuju

masyarakat mandiri merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,

swasta maupun masyarakat melalui mekanisme kemitraan yang serasi dan

seimbang. Ide dasar kemitraan tersebut dimunculkan sebagai kritik pendekatan

pembangunan yang bersifat top-down, yang kemudian memposisikan

pemerintah sebagai aktor dominan, dan membiarkan sikap ke acuh tak acuhan

pihak swasta terhadap proses pemberdayaan masyarakat lemah.

Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa

masyarakat tidak dijadikan dari berbagai proyek pembangunan, tetapi

merupakan subyek dari upaya pembangunannya sendiri, berdasarkan konsep

demikian, maka pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan

sebagai berikut :

Pertama, upaya itu harus terarah, ini yang secara populer disebut

pemihakan. Upaya ini ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan

program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai

kebutuhannya.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

48

Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan

dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan

masyarakat yang akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni agar

bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan mengenali

kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu, sekaligus meningkatkan

kemampuan masyarakat dengan pengalaman dalam merancang,

melaksanakan, mengelola, mempertanggung jawabkan upaya peningkatan dan

ekonominya.

Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-

sendiri masyarakat miskin sulit dapat memcahkan masalah-masalah yang

dihadapinya. Juga lingkup bantuan menjadi terlalu luas jika penanganannya

dilakukan secara individu. Pendekatan kelompok paling efektif dan dilihat dari

penggunaan sumber daya juga lebih efisien.

C. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Islam

Di tengah-tengah pengaruh utama faham materialisme dan hedonisme

yang terjadi saat ini, pemberdayaan masyarakat semata-mata ditujukan kepada

pencapaian-pencapaian target yang bersifat materialis (kasat mata), seperti

halnya kekayaan, penguasaan teknologi tinggi, sarana-prasarana umum yang

berkualitas, dll. Sebagai agama yang memiliki karakteristik Wasathiyah

(Seimbang), maka pemberdayaan tidak hanya terfokus pada target-target

pencapaian secara meterial belaka, tetapi juga mencakup target-target

immaterial (tak kasat mata) seperti halnya ketauhidan (Akidah), Ibadah, dan

Akhlaq (kepribadian). Ketiga aspek immaterial tersebut yang utama dan

pertama harus dibangun sejalan dengan pencapaian targetan-targetan yang

sifatnya material.48

Sedikit berkaca pada sejarah awal turun dan berkembangnya islam di

jazirah arab yang saat itu identik dengan masa kejahiliyahan. Islam hadir

sebagai sebagai sebuah ajaran yang membawa pada perbaikan yang sifatya

menyeluruh dan fundamental, hingga akhirnya terbentuk sebuah tatanan

masyarakat yang adil dan sejahtera yang dikenal sebagai tatanan masyarakat

48

Abdi zulkarnaen S, Pemberdayaan Masyarakat Islam Melalui Pemberdayaan

Ekonomi Ummat, Komunitas, Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 1, 2005, 182.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

49

madani (civil society). Sebuah tatanan masyarakat yang mustahil bisa terwujud

tanpa adanya landasan konsep yang jelas, menyeluruh, seimbang dengan

penguatan pada tata aturan yang kokoh sekaligus fleksibel, mudah diamalkan,

dan memanusiakan manusia.

Pada era kejahiliyahan yang saat itu berkembang dan berurat berakar,

pada hakikatnya kejahiliyahan tidak bisa disebut dengan kebodohan yang

identik dengan keterbelakangan, kemiskinan, dan kebiadaban. Seperti halnya

saat ini, kejahiliyahan masa lalu sebenarnya identik pada tidak “mengerti” dan

tidak “pahamnya” manusia kepada kemurnian akidah, sehingga yang ada

adalah sebagian besar (pada umumnya) orang bertuhan pada hawa nafsunya

yang semakin lama menuntunnya pada kehinaan. Setiap orang saat itu

berlomba-lomba untuk mengejar harta, kedudukan, kepuasan birahinya,

kecerdasan, dan kebudayaan yang pada akhirnya secara perlahan tapi pasti

menyeret bangsa/masyarakat itu kepada kejumudan dan kehancuran.49

Keadaan bangsa arab jahiliyah saat itu digambarkan begitu gamblang

dalam kitab Sirah Nabawiyah karya Abul Hasan „Ali al-Hasani an Nadwi.

“Moral bangsa Arab pada masa jahiliyah sangatlah buruk. Mereka dijejali

oleh khamr (minuman keras) dan perjudian.Mereka telah sampai pada tingkat

kekejaman dan kebiadaban yang tinggi, seperti mengubur anak-anak

perempuan hidup-hidup, penipuan yang sudah menjadi kebiasaan, dan

perampokan terhadap kafilah-kafilah pedagang. Derajat wanita telah jatuh.

Wanita dapat diwariskan kepada keturunan sebagaimana halnya barang

perhiasan dan barang tunggangan. Di masyarakat jahiliyah bangsa Arab,

terdapat makanan-makanan yang hanya dikhususkan untuk laki-laki, dan

diharamkan bagi wanita. Laki-laki dapat beristri tanpa batasan jumlah.

Dalam kitab yang sama, juga digambarkan terkait kondisi-kondisi

bangsa-bangsa lain yang saat itu berkuasa, dengan kondisi yang tidak jauh

buruknya dengan kondisi arab jahiliyah. Seperti halnya Imperium Rumawi

Timur, dalam kitab tersebut digambarkan bahwa ”Kekuasaan Rumawi Timur

mengalami kekacauan yang semakin besar, pajak-pajak semakin berlipat

ganda, sehingga penduduk negeri mengutamakan pemerintahan asing

daripada pemerintahan mereka sendiri. Terjadilah bencana demi bencana,

pemberontakan demi pemberontakan. Pada tahun 532 M, pada masa

pemerintahan Justin I terjadi kekacauan yang menewaskan 30.000 jiwa di

Konstantin yang merupakan ibukota negeri. Motivasi kehidupan satu-satunya

disana adalah mencari harta dengan segala cara, kemudian

49

Walter Wallbank dan Alastair M. Taylor, Civilization Past and Present, 1954,

261.

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

50

membelanjakannya di dalam kemewahan. Mereka sangat memperhatikan

hiburan, hingga pada batas kebiadaban.50

Dalam buku Civilization, Past, dan Present (Peradaban ; Dulu dan

Sekarang) terdapat gambaran pertentangan dan kerusuhan yang menimpa

masyarakat. Demikian pula tentang animo terhadap hiburan dan kenikmatan,

bahkan sampai pada batas kekerasan dan kebiadaban. Kedua penulis buku

tersebut menyatakan “Terjadi pertentangan yang mengerikan dalam kehidupan

sosial rakyat Bizantium. Kecenderungan keagamaan telah berakar kuat di

dalam pemikiran mereka. Kerahiban telah merata di seluruh negeri, warga

biasa telah mencampuri bahasan-bahasan keagamaan yang mendalam, sibuk

dalam perdebatan-perdebatan di Bizantium.”51

“Sekalipun kehidupan wajar telah diupayakan berwatak seperti aliran

kebatinan (mengutamakan kesederhanaan hidup sampai mengabaikan

kebutuhan hidup manusia yang wajar) di satu pihak, akan tetapi kami melihat

di pihak yang lain, mereka sangat berambisi terhadap segala bentuk hiburan

dan permainan serta kegembiraan dan kemewahan.

Keadaan-keadaan yang telah dijelaskan diatas tidak jauh beda dan

tengah dialami secara perlahan-lahan oleh segenap bangsa di muka bumi pada

saat ini. Pertanyaannya adalah Bisakah permasalahan kejahiliyahan (Krisis

multi dimensional) yang tengah dialami oleh sebagian besar umat manusia di

muka bumi ini diselesaikan dengan pendekatan konsep pemberdayaan

masyarakat yang konvensional, yang memisahkan dan membatasi tujuan

pemberdayaan hanya pada aspek material semata, firman Allah Swt :

Artinya :

(siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-

kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada

suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka

50

Abul Hasan, As-Sirah An Nabawiyyah, (Damaskus: Darul Qalam, 2001), 251. 51

Walter Wallbank dan Alastair M. Taylor, Civilization ......., 1954, 262.

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

51

sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

(QS Al Anfal/8:53)52

Sebagai sebuah ajaran yang bersifat Rabbaniyyah yang tidak akan

lekang oleh zaman, dan senantiasa menjadi solusi atas segala bentuk tantangan

zaman, Islam menawarkan konsep pemberdayaan masyarakat yang bermula

pada pembangunan jiwa/karakter pribadi-pribadi manusia yang dalam teori

pembangunan/pemberdayaan masyarakat dikenal sebagai pendekatan

pembangunan yang berpusat pada manusia (People Centered Development).

Akan tetapi yang menjadi pembeda dari konsepsi pendekatan People Centered

Development konvensional dengan ajaran islam adalah pada komposisi dan

muatan-muatan pemahaman yang diinternalisasikan pada diri/individu

manusia. Dalam ajaran Islam, muatan-muatan yang diinternalisasikan tersebut

meliputi aspek Akidah, Ibadah dan Akhlak dalam komposisi yang seimbang. 53

Internalisasi muatan-muatan yang dilakukan secara berkesinambungan,

seiring dengan proses tumbuh kembang individu itulah yang memunculkan

keyakinan / Core Believe (keimanan) dalam diri masing-masing individu dan

mendasari skema lahirnya kekuatan perubahan (The Power of Change). Core

Believe ibarat ruh penggerak yang kuat bagi tiap-tiap individu untuk

melakukan partisipasi nyata dengan kesadaran penuh akan peran dan tanggung

jawabnya masing-masing dalam melakukan perubahan sosial (transformasi

sosial) yang menyeluruh dan mendasar.

Analogi dengan pembangunan rumah/gedung. Besar, dan tingginya

sebuah bangunan haruslah proporsional dengan fondasi yang mendasarinya.

Artinya, dalam mencapai tujuan pembangunan masyarakat yang lebih tinggi

dan berkesinambungan, dengan tantangan zaman yang lebih kompleks, maka

kualitas dan kuantitas partisipasi masyarakat juga harus ditingkatkan. Hal

tersebut mengisyaratkan bahwa proses penguatan core believe haruslah

berjalan terus menerus, seiring dengan pengkapasitasan (capacity building)

spesifikasi keilmuan dan keterampilan pada masing-masing individu. Karena

ketidak pedulian terhadap proses penguatan core believe, menjadikan

52

Abdi zulkarnaen S, Pemberdayaan Masyarakat Islam ..... 2005, 183. 53

Abdi zulkarnaen S, Pemberdayaan Masyarakat Islam ...... 2005, 185.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

52

bangunan kesejahteraan masyarakat rentan mengalami keruntuhan. Dan

menyeret masyarakatnya jauh dari kemuliaan.54

D. ANALISIS SWOT

1. Pengertian Analisa SWOT

Analisis SWOT singkatan dari Bahasa Inggris yaitu kekuataan

(Strenghts), kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities), dan

ancaman (treats) adalah metode perencanaan starategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu

proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan

yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengindentifikasi faktor

internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan

tersebut.

Proses pengambilan keputusan strategi selau berkaitan dengan

pengambilan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat

ini.Faktor eksternal adalah faktor lingkungan luar perusahaan baik langsung

maupun tidak langsung. Faktor eksternal ini dapat berdampak positif ataupun

negatif bagi perusahaan, artinya ada yang memberikan peluang dan sebaliknya

ada yang memberikan ancaman Faktor internal adalah lingkungan yang berada

dari dalam perusahan itu sendiri. Faktor inilah yang menunjukkan adanya

kekuatan atau kelemahan perusahaan itu sendiri, baik yang sudah lampau, kini

maupun yang akan datang.55

Analisis eksternal adalah suatu proses yang digunakan dalam

perencanaan strategi untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang

dan ancaman. Peluang (Opportunities) adalah faktor-faktor lingkungan luar

yang positif. Sedangkan ancaman (Threats) adalah faktor-faktor lingkungan

luar yang negatif. Analisis internal adalah suatu proses yang digunakan dalam

54

Abdi zulkarnaen S, Pemberdayaan Masyarakat Islam ....... 2005, 188. 55

Amin, dkk, Manajemen Strategik, (Jakarta: Harvarindo, 2003) 27

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

53

perencanaan strategi dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan tiap-tiap divisi56

Menurut Jogiyanto, SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-

kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki

perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan

yang dihadapi.

Menurut Fred R. David, Semua organisasi memiliki kekuatan dan

kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama

kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan

internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan

misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan

strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan

mengatasi kelemahan.

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan

kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau bisnis yang berdasarkan

faktor internal dan faktor eksternal. AnalisisnSWOT hanya menggambarkan

situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri

dari empat faktor, yaitu 57

:

a. Strenghts (kekuatan)

Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan perusahaan dan kemampuan-

kemampuan sumber-sumber dayanya. Suatu kekuatan adalah sesuatu yang

baik yang dilakukan oleh perusahaan atau suatu karakteristik perusahaan yang

meningkatkan daya saingnya.

b. Weakness (kelemahan)

Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan perusahaan dan kecacatan

-kecacatan sumber-sumber dayanya. Suatu kelemahan adalah sesuatu yang

perusahaan tidak memilikinya atau yang dilakukan denganjelek atau kondisi

yang meletakan perusahaan ke posisi tidak menguntungkan.

Yang dimaksud dengan kelemahan (weakness) di sini adalah berbagai

kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang

56

Sri Agustinus dan wahyuni, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berpikir

Strategik, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996) 49. 57

Jogiyanto, Sistem Informasi Stategik (Yogyakarta, Andi Offset, 2006), 47-48

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

54

apabila berhasil akan berperan besar, tidak hanya dalam memperlancar

berbagai kegiataan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tetapi juga dalam

mencapai tujuana yang dimiliki oleh perusahaan.

c. Oportunities (peluang)

Mengidentifikasikan kesempatan-kesempatan pasar, strategi yang baik

adalah yang dapat mengarahkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan sumber daya perusahan untuk meraih kesempatan-kesempatan

pasar yang ada. Kesempatan-kesempatan pasar yang paling relevan adalah

dapat meningkatkan pertumbuhan keuntungan, meningkatkan sesuatu yang

apat membuat perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif, dan yang

sesuai dengan kemampuan-kemampuan sumber daya keuangan organisasi

yang sudah dimiliki.

d. Threats (ancaman)

Mengindentifikasikan ancaman-ancaman yang dihadapi oleh

keuntungan masa depan perusahaan. Beberapa faktor di lingkunag luar

perusahaan dapat menyebabkan ancama-ancaman terhadap keuntungan dan

posisi pasar perusahaan. Ancaman-ancaman dapat berupa munculnya

teknologi baru yang lebih murah, produk yang lebih baik dan lebih baru yang

dikenalkan oleh pesaing-pesaing dan lainya.

2. Tujuan, Manfaat dan Fungsi Analisis SWOT

a. Tujuan Analisis SWOT58

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara

memfokuskan perhatian pada kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang

merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Untuk

mengetahui kelemahan dan menciptakan kelemahan itu menjadi suatu

kekuatan, serta mencoba menghilangkan ancaman untuk dijadikan

peluang, maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang

dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan melalui

telaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya perusahaan

58

Amin, dkk, 2003, 35.

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

55

dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi perusahaan yang

realistis dalam mewujudkan misi dan visinya.

Maka tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk

membenarkan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah

dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan

baik maka perusahan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta

memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak perusahaan

harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta

mengatasi ancaman menjadi peluang.

b. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan

dalam bisnis apa perusahaan beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju

ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai

keberhasilan manajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan

visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah merupakan strategi bagi para

stakeholder untuk menetapkan sarana-sarana saat ini atau kedepan

terhadap kualitas internal maupun eksternal59

c. Fungsi Analisis SWOT

Ketika suatu perusahan mengorbitkan suatu produk tentunya pasti

telah mengalami proses penganalisaan terlebih dahulu oleh tim teknis

corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan strategi terfokus

kepada apakah perusahaan mempunyai sumber daya dan kapabilitas

memadai untuk menjalankan misinya dan mewujudkan visinya.

Pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan untuk

tetap menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru. Sedangkan

penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan yang ada akan

memberikan bobot realisme pada rencana-rencana yang akan dibuat

perusahaan.

Maka, fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa

mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang

dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta

59

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 1997) 19.

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

56

analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang

dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan.

3. Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan

oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari

lingkungan Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal

Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunitie) dan ancaman

(threats) dengan faktor internal kekuataan (strengths) dan Kelemahan

(weaknesses).

Analisis SWOT mempunyai diagram yang terdiri dari 4 kuadran, yaitu:

Gambar 2.1 Analisis SWOT60

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan

perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuataan

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada strategi

yang harus diterapkan dlam kondisi ini adalah mendukung

60

E. Gumbira-Sa‟id, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, Cet I, (Jakarta:

Khairul Bayaan, 2003), 32.

Berbagai Peluang

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

Berbagai Ancaman

Kuadran I

Mendukung Strategi

Kuadran II

Mendukung Strategi Diversifikasi

Kuadran III

Mendukung Strategi turn arround

Kuadran IV

Mendukung Strategi Difensif

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

57

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented

strategy)

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuataan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan adalah mengunakan kekuataan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang.

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau

kelemahan internal fokus stateginya adalah dengan

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan,

sehingga dapat merubah peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan menhadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.

Keterangan kombinasi strategi dari Matrik SWOT adalah sebagai

berikut:

Menurut Rangkuti Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini

dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis61

Faktor-faktor

Internal

Faktor-faktor

Eksternal

(S) Strengths

(Kekuataan)

(W) Weaknesses

(Kelemahan)

(O) Opportunities

(Kesempatan)

Strategi SO:

Memanfaatkan seluruh

kekuataan untuk

merebut dan

memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya

Strategi WO:

Strategi yang

ditetapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara

meminimalkan

kelemahan yang ada.

(T) Threats

Strategi ST:

Strategi yang

ditetapkan berdasarkan

Strategi WT:

Strategi yang

ditetapkan berdasarkan

61

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT....., 1997, 23.

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI PERAN HOME INDUSTRI DALAM …

58

(Ancaman) kekuataan yang

dimiliki organisasi

untuk mengatasi

ancaman

untuk meminimalkan

kelemahan yang ada

serta menghindari

ancaman.

Tabel 2.1

Matriks SWOT62

1. Strategi SO

Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk

mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan

kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

62

E. Gumbira-Sa‟id, Manajemen Strategis......., 2003, 36.