BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

12
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Pembelajaran Tematik Latar Belakang Pembelajaran Tematik Tematik merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dan kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antarkonsep dalam tematik bersifat sangat kuat dan jelas. Tematik berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyeledikan, eksplorasi dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah lelalui pola pikir dan modul tematik serta sebagai alat komunikasi melalui gambar. Tercapainya tujuan tematik dapat di dapat oleh kemampuan peserta didik yang Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi dasar ini merupakan standar minium yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan dan standar dinamakan dengan Standar Kompetensi (SK). Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Secara rinci SK dan KD untuk mata pelajaran tematik yang diitujukan bagi bagi siswa kelas III semester II tahun 2012 SD Negeri Besani kecamatan Blado Kabupaten Batang.. Tujuan pembelajaran tematik adalah melatih cara berfikir secara logis, kritis dan kreatif (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi). Disajikan di tabel 1.1

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakekat Pembelajaran Tematik

Latar Belakang Pembelajaran Tematik

Tematik merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan

dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep

diperoleh sebagai akibat logis dan kebenaran sebelumnya sudah diterima,

sehingga keterkaitan antarkonsep dalam tematik bersifat sangat kuat dan jelas.

Tematik berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui

kegiatan penyeledikan, eksplorasi dan eksperimen, sebagai alat pemecahan

masalah lelalui pola pikir dan modul tematik serta sebagai alat komunikasi melalui

gambar.

Tercapainya tujuan tematik dapat di dapat oleh kemampuan peserta didik

yang Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi dasar ini merupakan standar minium

yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam

pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan dan standar dinamakan

dengan Standar Kompetensi (SK). Pencapaian SK dan KD didasarkan pada

pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan

pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Secara rinci SK dan KD untuk

mata pelajaran tematik yang diitujukan bagi bagi siswa kelas III semester II tahun

2012 SD Negeri Besani kecamatan Blado Kabupaten Batang..

Tujuan pembelajaran tematik adalah melatih cara berfikir secara logis, kritis

dan kreatif (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi). Disajikan di tabel 1.1

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

7

Tabel 1.1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Memahami jenis

pekerjaan dan

penggunaan uang

2.1. Mengenal jenis-jenis pekerjaan

2.2. Memahami pentingnya semangat kerja

2.3. Memahami kegiatan jual beli di pasar,

lingkungan rumah dan sekolah

2.4. Mengenal sejarah uang

2.5. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan

kebutuhan

2.1.2 Metode Mengajar Student Teams Achievmet Division (STAD)

Dalam model pembelajaran kooperatif, diberikan beberapa jenis

pendekatan yang salah satunya Student Teams Achievmet Division (STAD).

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan yang

dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang

tercakup dalam suatu pelajaran (Rachmadiarti, 2001). Pada STAD siswa

dalam suatu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan 4-5 orang, dan

setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dua laki-laki dan

perempuan, berasal dan berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat

pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya, dan

kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan

pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan melakukan diskusi

(Rachmadiarti, 2001). Metode diskusi yang digunakan dalam pembelajaran

kooperatif tipe STAD ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan

sebagainya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa

(Permana, 2004).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

8

Model ini juga dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temanya di

Universitas John Hopkin. Menurut Salvin (2007) model Student Teams

Achievmet Division (STAD) merupakan variasi pembelajaran kooperatif

yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah

digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak

subjek lainya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Lebih jauh lagi Salvin memaparkan bahwa metode Student Teams

Achievmet Division (STAD) memicu siswa agar saling mendorong dan

membantu satu sama lain untuk menguasai ketrampilan yang di ajarkan

oleh guru.

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Menurut Rachmadiarti (2001), terdapat 5 langkah utama atau tahapan yaitu:

1. Menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

2. Guru rnenyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan.

3. Mengkoordinasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar:

Guru menjelaskan kcpada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Guru membimbing

kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

mereka

5. valuasi:

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

9

2.1.3 Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa

dipisahkan. Beajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa

yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.

Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru

terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi

dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar

mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas

seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22).

Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi

tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan,

(2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana,

2004 : 22).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang

diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru

sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni

faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989

: 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri

siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang

dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar

siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 %

dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

10

yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran

(Sudjana, 2002 : 39).

"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi

dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14). Perubahan perilaku

dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan.

Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian

belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.

Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar

tidak dikatakan berhasil.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan

kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah

profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik

di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku

(psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa

kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni

lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai

atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal

tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa

sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap

sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai

aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah

laku secara kuantitatif.

3. Penilaian Atau Evaluasi Hasil Belajar

Penilaian dan evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat

apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau

belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

11

pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value

judgement). (Abin Syamsuddin Makmun, 1996).

Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam

pembelajaran, diantaranya untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat

penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi. Sesuai

dengan tujuan tersebut, penilaian menuntut guru agar secara langsung

atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan

proses pembelajaran. Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai

beragam kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan

sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk kerja/kinerja

(performance), penugasan (proyek), hasil karya (produk), kumpulan hasil

kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and pencil test). Jadi,

tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara

komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat

kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya,

dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik. Secara umum

ada dua cara penilaian, yaitu :

a. Tes

Tes bisa terdiri atas tes lisan (menuntut jawaban secara lisan),

tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan tes tindakan

(menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada

yang disusun dalam bentuk (a) objektif, ada juga yang disusun

dalam bentuk (b) esai atau uraian.

b. Bukan tes (nontes)

Bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi atau

pengamatan, angket, kuesioner, interviews (wawancara), skala

penilaian, sosiometri, studi kasus, work sample analysis (analisa

sampel kerja), task analysis (analisis tugas), checklists dan rating

scales dan portofolio

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

12

2.2 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang menggunakan metode Student Teams Achievmet Division

(STAD) ini pernah dikaji pada peneliti diantranya adalah sebagai berikut :

Judul penelitian “Penerapan metode pembelajaran kooperatif model

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII B SMP

Laboratorium UM. Ike Erna Wati (2011). Jenis penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan di SMP Laboratorium

Universitas Negeri Malang pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B terdiri dari 32 siswa. Teknik

pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, tes, angket, catatan

lapangan, dan dokumentasi. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penerapan metode pembelajaran kooperatif model STAD, dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan

meningkatnya jumlah siswa yang mau melakukan aktivitas belajar di kelas,

meningkatnya jumlah siswa yang memiliki nilai di atas SKM, dan

meningkatnya perubahan sikap siswa kearah yang lebih baik.. Berdasarkan

dari hasil penelitian, dapat dikemukakan saran adalah sebagai berikut. Bagi

sekolah, pembelajaran kooperatif model STAD dapat menjadi alternatif

pertimbangan dalam upaya memperbaiki strategi pembelajaran yang telah

ada. Bagi guru mata pelajaran yang bersangkutan, untuk menerapkan

metode pembelajaran kooperatif model STAD di kelas sehingga dapat

mengatasi masalah keaktifan siswa dalam pembelajaran. Bagi peneliti

selanjutnya, (1) sebaiknya dalam melaksanakan penelitian setiap siklus

digunakan untuk menyelesaikan satu Kompetensi Dasar. Setiap Kompetensi

Dasar diselesaikan dalam waktu minimal dua sampai tiga kali pertemuan.

Sehingga guru dapat lebih optimal dalam melakukan kegiatan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran STAD; (2) minimal dalam satu

kelompok belajar didampingi oleh satu orang observer. Observer dapat

mengamati dan mencatat siswa yang melakukan lima aktivitas belajar secara

detail; (3) peneliti diharapkan membuat rekaman video pada saat penelitian

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

13

berlangsung. Sehingga peneliti dapat melihat kembali proses belajar selama

penelitian.

Judul penelitian ” Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD

untuk meningkatkan keaktifan belajar geografi kelas X 9 SMAN 1 Purwosari

kompetensi dasar mendeskripsikan tata surya dan jagad raya. Binawan Rasi

putro (2011). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Kegiatan pembelajaran terdiri

dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi. Pengambilan data diperoleh dari lembar observasi

dan catatan lapangan. Penelitian dilaksanakan di kelas X-9 SMA Negeri 1

Purwosari dengan jumlah siswa 40 orang, pada materi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini

dapat dilihat bahwa rata-rata keaktifan kelompok siswa pada siklus I 69,5%

meningkat menjadi 82,5% pada siklus II dan keaktifan siswa (individu) pada

siklus I 40% menjadi 85% pada siklus II. Berdasarkan data di atas dapat

disimpulkan bahwa menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD dapat

meningkatkan keaktifan kelompok belajar dan keaktifan siswa individu.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut. Saran yang diajukan dalam penelelitian

ini yaitu: (1) Bagi guru disarankan untuk menggunakan model pembelajaran

kooperatif STAD sebagai salah satu model pembelajaran alternatif agar dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa, yaitu dengan mengubah langkah-

langkah pembelajaran dalam RPP sesuai sintaks STAD, (2) Bagi sekolah

disarankan untuk menerapkan model kooperatif STAD dalam meningkatkan

kualitas/mutu pembelajaran di sekolah, pengetahuan STAD dapat doperoleh

melalui seminar dan pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran STAD, (3)

Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengkaji model kooperatif STAD

dengan variabel yang berbeda, seperti motivasi belajar, hasil belajar, dst.

Judul penelitian “Penerapan media tutorial melalui pembelajaran

kooperatif model stad untuk meningkatkan prestasi belajar instalasi sistem

operasi jaringan bebasis GUI dan teks siswa kelas XI teknik komputer dan

jaringan SMP Negeri 1 Mojokerto. Choirul Anwar (2011). Tujuan penelitian

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

14

tindakan kelas adalah: (1) mendiskripsikan apakah penerapan media tutorial

melalui metode pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kompetensi instalasi sistem

operasi jaringan berbasis GUI dan Teks (2) mendiskripsikan apakah

penerapan media tutorial melalui metode pembelajaran kooperatif model

STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada kompetensi instalasi

sistem operasi jaringan berbasis GUI dan Teks. Peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas ini di SMK Negeri 1 Kota Mojokerto. Sasaran penelitian adalah

siswa kelas XI TKJ-3. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, hasil

observasi kegiatan siswa, hasil observasi keterampilan kooperatif siswa, dan

hasil angket siswa. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa prestasi belajar

siswa pada siklus I ketuntasan siswa mencapai 36,84%, siklus II 57,89%,

siklus IIIi 81,58%, dan siklus IV 94,74%. Keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran meningkat pada setiap siklus. Simpulan penelitian ini adalah

penerapan media tutorial melalui metode pembelajaran kooperatif model

STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TKJ-3 kompetensi instalasi

sistem operasi jaringan berbasis GUI dan Teks

2.3 Kerangka Pikir

Kondisi awan sebelum penelitian ini dilakukan peneliti belum

menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD) dalam

pembelajaran temati dengan tema pasar. Akibat dari belum digunakanya

metode Student Teams Achievmet Division (STAD) , maka hasil belajar

tematik tema pasar masih rendah. Agar hasil belajar tematik tema pasar

dapat menigkat maka peneliti harus menggunakan metode Student Teams

Achievmet Division (STAD). Tindakan yang di lakukan oleh peneliti ada dua

macam yaitu tindakan pertama peneliti melakukan kegiatan pembelajaran

menggunakan Student Teams Achievmet Division (STAD) secara

kelompok/klasikal dengan di laksanakanya pembelajaran menggunakan

metode Student Teams Achievmet Division (STAD) secara kelompok/klasikal

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

15

maka hasil belajar tematik tema pasar akan meningkat karena sebelumnya

siswa belumpernah mendapatkan pembelajaran menggunakan metode

Student Teams Achievmet Division (STAD). Tindakan ke dua yang dilakukan

oleh peneliti adalah melakukan pembelajaranmenggunakan metode Student

Teams Achievmet Division (STAD) secara individu, di mana setiap siswa

secara bergantian di beri kesempatan mempergunakan alat peraga berupa

gambar-gambar untuk melatih keaktifan anak dalam menyimak. Dengan

dilakukanya pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievmet

Division (STAD) secara individu maka hasil belaar menjadi lebih meningkat

karena pembelajaran metode Student Teams Achievmet Division (STAD)

secara individu lebih baik daripada secara kelompok atau klasikal.

Berdasarkan tndakan yang di lakukan oleh peneliti, maka pada kondisi akhir :

diduga melalui pembelajaran exampeles non exampeles dapat meningkatkan

hasil belajar tematik tema pasar bagi siswa kelas III semester II tahun 2012

SD Negeri Besani.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

16

Belum menggunakan metode Student

Teams Achievmet Division (STAD) dengan peraga gambar gambar

Pembelajaran

konvensional

Siswa pasif tidak

aktif

Menggunakan

metode Student

Teams Achievmet Division (STAD) dan

peraga gambar-

gambar secara

kelompok/klasikal,

Siswa aktif

Metode Student Teams Achievmet Division (STAD) :

1.Menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar

2.Guru rnenyajikan informasi kepada siswa dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan bacaan

3.Mengkoordinasikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar 4.Membimbing

kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok belajar saat mengerjakan tugas mereka

5.valuasi: Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-

masing kelompok mempresentasikan

hasil kerjanya

Setelah

menggunakan

metode Student

Teams Achievmet Division (STAD)

dengan peraga

gambar -gambar

Menggunakan metode

Student Teams Achievmet Division

(STAD) dan peraga

gambar-gambar

secara individu,

aktifitas meningkat

Melalui pembelajaran

mengunakan metode

Student Teams Achievmet Division (STAD) dan peraga

gambar-gambar dapat

meningkatkan hasil

belajar temati tema

pasar bagi siswa kelas

III semester II 2012

SDN Besani

Kondisi

Akhir

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2107/3/T1_262010789_BAB II… · ... bahasa inggris, teknik dan ... Universitas Negeri Malang pada

17

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dan kajian teori, yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini

adalah:” Penggunaan pendekatan metode Student Teams Achievmet Division (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik tema pasar

siswa kelas III semester II tahun 2012 SD Negeri Besani Kecamatan Blado

Kabupaten Batang.

Adapun langkah-langkah metode examples non examples ini adalah sebagai

berikut :

1. Menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran

tersebut dan memotivasi siswa belajar

2. Guru rnenyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan.

3. Mengkoordinasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru

menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar

dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka

5. valuasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau

masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya