BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi...

29
BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. Tanggung jawab a. Pengertian Tanggung Jawab Tanggung jawab merupakan salah satu nilai karakter yang perlu ditanamkan di dalam pribadi setiap manusia, supaya menjadi manusia yang memiliki kepribadian baik. Mustari (2011: 21) berpendapat bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan. Sependapat dengan Mustari, Daryanto (2013: 142) menyatakan bahwa tangung jawab adalah sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan pengertian-pengertian tanggung jawab di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggung jawab adalah tolak ukur sederhana terhadap sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya. 7 Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

E. Landasan Teori

6. Tanggung jawab

a. Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan salah satu nilai karakter yang perlu

ditanamkan di dalam pribadi setiap manusia, supaya menjadi manusia

yang memiliki kepribadian baik. Mustari (2011: 21) berpendapat

bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan,

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

budaya), negara dan Tuhan.

Sependapat dengan Mustari, Daryanto (2013: 142) menyatakan

bahwa tangung jawab adalah sikap dan perilaku untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara

dan Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan pengertian-pengertian tanggung jawab di atas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggung jawab adalah tolak ukur

sederhana terhadap sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya.

7

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

8

b. Macam-macam Tanggung Jawab

Sukanto (Mustari, 2011: 23) mengemukakan bahwa tanggung

jawab yang hendaknya ada pada manusia adalah:

1) Tanggung jawab kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan

dengan cara takut kepada-Nya, bersyukur dan memohon petunjuk.

Semua manusia bertanggung jawab kepada Tuhan Pencipta Alam

Semesta.

2) Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan,

penindasan dan perlakuan kejam dari manapun datangnya.

3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

dalam mencari nafkah, ataupun sebaliknya, dari bersifat

kekurangan ekonomi.

4) Tanggung jawab terhadap anak, suami/istri, dan keluarga.

5) Tanggung jawab terhadap sosial kepada masyarakat sekitar.

6) Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dan

menyetujui pendapat umum atau patug secara membuta terhadap

niali-nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk dipilih, mana

yang berguna dan mana yang merugikan mereka.

7) Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan,

termasuk kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk

pencemaran.

8) Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung

jawab yang menjadi tolak ukur penelitian ini yaitu tangggung

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

9

jawab belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta

didik.

c. Ciri-ciri Tanggung Jawab

Menurut Mustari (2011: 25) ciri-ciri tanggung jawab adalah:

1. Memilih jalan lurus

2. Selalu memajukkan diri sendiri

3. Menjaga kehormatan diri

4. Selalu waspada

5. Memiliki komitmen pada tugas

6. Melakukan tugas dengan standar yang terbaik

7. Mengakui semua perbuatannya

8. Menepati janji

9. Berani menanggung resiko atas tindakan dan ucapannya.

Berdasarkan ciri-ciri tanggung jawab di atas, diharapkan

penelitian ini dapat meningkatkan tanggung jawab peserta didik dalam

melakukan tugas dangan standar yang baik serta memiliki komitmen

pada tugas yang diberikan oleh guru.

d. Indikator Tanggung Jawab

Indikator tanggung jawab dalam keberhasilan sekolah dan kelas

menurut Daryanto (2013: 142) adalah:

1) Indikator tanggung jawab dalam keberhasilan sekolah antara lain:

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

10

- Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk

lisan maupun tertulis.

- Melakukan tugas tanpa disuruh

- Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup

terdekat

- Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas

2) Indikator tanggung jawab dalam keberhasilan kelas antara lain:

- Pelaksanaan tugas piket secara teratur

- Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah

- Mengajukan usul pemecahan masalah

Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah indikator keberhasilan sekolah. Anak diharapkan nantinya

memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi antara lain melaksanakan

tugas tanpa disuruh dan menghindarkan kecurangan dalam

pelaksanaan tugas.

7. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Pengertian belajar menurut Hamalik (Hamdani, 2011: 20),

bahwa belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga

penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian

sosial, bermacam-macam keterampilan dan cita-cita. Menurut Slameto

(2010: 2) berpendapat belajar ialah salah satu proses usaha untuk

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

11

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Pendapat Gagne (Slameto, 2010: 13) yang

memberikan dua definisi terhadap masalah belajar yaitu:

1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku

2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

diperoleh dari instruksi.

Peneliti dapat menarik kesimpulan dari berbagai pendapat

tentang belajar, bahwa belajar merupakan suatu tindakan yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang

dapat merubah tingkah laku secara keseluruhan dari hasil interaksi

dengan lingkungan sekitar kehidupannya. Proses belajar mempengaruhi

pemerolehan prestasi individu maupun kelompok.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Harahap (Hamdani, 2011: 138) memberikan batasan bahwa

prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan

kemajuan peserta didik yang berkenaan dengan penguasaan bahan

pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat

dalam kurikulum. Selain itu, Hamdani (2011: 137) berpendapat bahwa

prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

12

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak

akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

adalah hasil dari suatu aktivitas yang telah dilaksankan. Hasil prestasi

yang baik tergantung tingkat intelegensi seseorang. Hamdani (2011:

138) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh

berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu

sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Definisi prestasi belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

prestasi belajar merupakan suatu pencapaian dari hasil yang telah

dilakukan individu maupun kelompok.

c. Prinsip Belajar

Sardiman (2007: 24) mengemukakan prinsip-prinsip yang

berkaitan dengan belajar, antara lain:

1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan

kelakuannya.

2. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri

para siswa

3. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan

motivasi, terutama motivasi dari dalam atau dasar kebutuhan atau

kesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar dengan rasa

takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan derita

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

13

4. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan

kemungkinan berbuat keliru) dan conditioningatau pembiasaan

5. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam

rangka menentukan isi pelajaran

6. Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu:

a) diajar secara langsung

b) kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung (seperti

anak belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain)

c) pengenalan atau peniruan

7. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih

efektif mampu membina sikap, keterampilan, berpikir kritis dan

lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja

8. Perkembangan pengalaman peserta didik akan banyak

mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan

9. Bahan pelajaran yang bermakna atau berati, lebih mudah dan

menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna

10. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta

keberhasilan peserta didik, banyak membantu kelancaran dan

gairah belajar

11. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam

tugas, sehingga peserta didik melakukan dialog dalam dirinya atau

mengalaminya sendiri.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

14

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya

belajar memiliki prinsip-prinsip yang berkaitan sangat penting untuk

mempengaruhi kegiatan belajar berjalan dengan baik

d. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Belajar

Slameto (2010: 3) perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

banyak sekali baik sifat maupun jenisnya. Ciri-ciri perubahan tingkah

laku dalam belajar, antara lain:

1. Perubahan terjadi secara sadar

Ini menunjukkan bahwa sesorang yang belajar akan menyadari

terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah

terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan tidak statis. Satu perubahan

yang terjadi ini seakan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan

berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa

bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik

dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu

dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak

terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha orang yang

bersangkutan.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

15

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap

atau permanen. Ini berati bahwa tingkah laku yang terjadi setelah

belajar akan bersifat menetap.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini menunjukkan bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi

karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah

kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu

proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.

Berdasarkan ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar di

atas, diharapkan penelitian ini nantiya mampu merubah tingkah laku

belajar peserta didik menjadi lebih baik lagi dan memiliki rasa

tanggung jawab yang besar.

e. Tujuan Belajar

Tujuan belajar secara umum menurut Sardiman (2007: 26)

adalah:

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Untuk mendapatkan pengetahuan ditandai dengan kemampuan

berpikir. Seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan berpikir

yang tidak dapat dipisahkan.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

16

2. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga

memerlukan suatu keterampilan. Jadi keterampilan ada yang bersifat

jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-

keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan

menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari

anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Termasuk dalam hal

ini masalah-masalah teknik dan pengulangan. Keterampilan rohani

lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah

keterampilan yang dpat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi

lebih abstrak dan menyangkut persoalan-persoalan penghayatan,

keterampilan berpikir dan kreativitas untuk menyelesaikan dan

merumuskan suatu masalah atau konsep.

3. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

peserta didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam

pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam

mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan

pribadi guru itu sendiri sebagi contoh atau model.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

belajar secara umum yaitu seseorang mendapatkan pengetahuan,

memiliki penanaman konsep dan keterampilan yang dapat

mempengaruhi pembentukan sikap dan pribadi seseorang.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

17

8. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian IPS

Menurut Trianto (2010: 171) IPS merupakan integrasi dari

berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi,

ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan sosial

dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan

satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu

sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya). Selain itu Ilmu Pengetahuan Sosial juga membahas hubungan

antara manusia dengan lingkungnnya. Lingkungan masyarakat dimana

anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,

dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di

lingkungan sekitarnya.

John Jarolimek (1977: 37) berpendapat:

the technique and strategi used in teaching social studies, there

fore, have to be considered in terms of the goals of the program,

the objective to be achieved, and the maturity of the learners. If

we want children to gain information, this can be achieved

through reading, viewing, discusing, and other procedures that

involve the transmission of information.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan

sosial merupakan teknik dan strategi menggunakan ilmu

kemasyarakatan pengajaran, harus mempertimbangkan program

rencana yang akan di capai, objektif dan kedewasaan dari pelajar. Jika

kita menginginkan anak-anak untuk memperoleh keterangan, ini dapat

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

18

dicapai melalui bacaan, pemandangan, diskusi, dan prosedur lain yang

melibatkan transmisi dari keterangan.

b. Tujuan Pendidikan IPS

Mengenai tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial, para ahli sering

mengaitkan dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari

program pendidikan, Gross (Trianto, 2010: 173) menyebutkan bahwa

tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi

warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat.

Trianto (2010: 174) pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah

untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa

untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan,

dan lingkungnnya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi. berdasarkan pengertian dan tujuan dari

pendidikan IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang

mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut.

c. Materi Penelitian

Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi, dan kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten atau kota dan

provinsi.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

19

Kompetensi Dasar : 2.1 Mengenal permasalahan sosial di

daerahnya

Materi : Masalah-masalah Sosial di Lingkungan

Setempat

Mengenal Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat

1) Masalah-masalah Kependudukan

Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu

disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah

menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Masalah-masalah

kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain pesebaran

penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar,

pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk,

rendahnya pendapatan perkapita, tingginya tingkat ketergantungan,

dan kepadatan penduduk.

2) Tindak Kejahatan

3) Masalah Sampah

4) Pencemaran Lingkungan

5) Kebakaran

6) Rusaknya atau buruknya fasilitas umum

7) Perilaku tidak disiplin

8) Penyalahgunaan narkoba dan alkohol

9) Pemborosan energi

10) Kelengkapan barang-barang kebutuhan

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

20

9. Pembelajaran Outdoor Study

a. Pengertian Pembelajaran Outdoor Study

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak bisa dipisahkan dari

metode pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Pendapat Slameto (2010:82) metode adalah cara atau jalan yang yang

harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan

untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan,

cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar

juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri.

Komarudin (Husamah, 2013: 19) berpendapat bahwa outdoor

study merupakan aktivitas diluar sekolah yang berisi kegiatan di luar

kelas atau sekolah dan di alam bebas lainnya, seperti: bermain di

lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian atau nelayan,

berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta

pengembangan aspek pengetahuan yang relevan. Menurut Karjawati

(Husamah, 2013: 23) bahwa metode outdoor study adalah metode

dimana guru mengajak peserta didik belajar di luar kelas untuk

melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk

mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya.

Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan, proses

pembelajaran di lapangan adalah proses pembelajaran yang didesain

agar peserta didik mempelajari langsung materi pelajaran pada objek

yang sebenarnya, dengan demikian pembelajaran akan semakin nyata.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

21

Jadi metode pembelajaran di luar kelas adalah metode

pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan kelas atau sekolah

sebagai media untuk belajar yang disebut sebagai metode outdoor

study.

b. Kelebihan dan kelemahan metode outdoor study

Proses belajar cenderung fleksibel, lebih mengutamakan

kreativitas dan inisiatif berdasarkan daya nalar peserta didik dengan

menggunakan alam sebagai media.

Suyadi (Husamah, 2013: 25), pembelajaran di luar kelas

memiliki kekuatan antara lain sebagai berikut:

1) Dengan pembelajaran yang variatif peserta didik akan segar

berpikir karena suasana yang berganti;

2) Inkuiri lebih berproduktif;

3) Akselerasi lebih terpadu dan spontan;

4) Kemampuan eksplorasi lebih runtut;

5) Menumbuhkan penguatan konsep.

Selain itu, Suyadi menyebutkan bahwa manfaat pembelajaran

luar kelas antara lain:

1) Pikiran lebih jernih

2) Pembelajaran akan terasa menyenangkan

3) Pembelajaran lebih variatif

4) Belajar lebih rekreatif

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

22

5) Belajar lebih riil

6) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas

7) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas

8) Wahana belajar akan lebih luas

9) Kerja otak lebih rileks.

Metode outdoor study juga memiliki beberapa kelemahan atau

kekurangan, Suyadi (Husamah, 2013: 31) guru perlu memperhatikan

beberapa hal yang mungkin menjadi kendala atau hambatan

pembelajaran di luar ruang kelas yaitu:

1) Pesert didik akan kurang konsentrasi

2) Pengelolaan peserta didik yang akan lebih sulit terkondisi

3) Waktu akan tersita (kurang tepat waktu)

4) Penguatan konsep kadang terkontaminasi oleh peserta didik lain

atau kelompok lain:

a) Guru kurang intensif dalam membimbing

b) Akan muncul minat yang semu.

c. Elemen-elemen penting dalam metode outdoor study

Menurut Yuliarto (Husamah, 2013: 32), elemen-elemen yang

perlu diperhatikan dalam metode outdoor study adalah:

a. Alam terbuka sebagai sarana kelas

b. Berkunjung ke objek langsung

c. Unsur bermain sebagai dasar pendekatan

d. Guru harus mempunyai komitmen.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

23

10. Media Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Geralch dan Ely (Arsyad, 2007: 3) mengatakan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku

teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Gagne dan Briggs (Arsyad, 2007: 5) berpendapat bahwa media

adalah sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta

didik untuk belajar. Selain itu menurut Arsyad (2007: 4) media adalah

suatu alat yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

media merupakan suatu alat atau saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi dalam proses pembelajaran.

Menurut Husamah (2013: 3) menyatakan bahwa sumber belajar

lingkungan akan memperkaya wawasan dan pengetahuan peserta didik,

karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu,

kebenarannya lebih akurat, sebab peserta didik dapat mengalami secara

langsung dan dapat mengoptimalkan potensi pancaindranya untuk

berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Begitu banyaknya nilai dan

manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

24

pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari

lingkungan.

Abulraihan (Husamah, 2013: 4) berpendapat bahwa lingkungan

bisa lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah, yang terpenting

bahwa aktivitas pembelajaran di luar kelas yang dilakukan peserta didik,

guru harus pandai-pandai memilih model atau jenis pembelajaran yang

tepat sesuai situasi lingkungan, memperhatikan faktor keamanan karena di

alam bebas mempunyai tingkat keriskanan yang tinggi terhadap

keselamatan peserta didik.

Walt Whitmant (Husamah, 2013: 4), lahirnya konsep pendidikan di

alam adalah manifestasi dari pendidikan luar kelas. Alam sebagai media

belajar merupakan solusi ketika terjadi kejenuhan atas metodologi

pendidikan di dalam kelas. Pendidikan dan latihan di luar kelas dapat

menggantikan proses pendidikan konvensional (kelas atau ruangan) yang

selama ini dilakukan secara pasif.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulakn bahwa

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas yang

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran,

memiliki nilai dan manfaat yang besar. Peserta didik dapat belajar aktif

baik secara fisik maupun mental. Lingkungan sebagai salah satu sumber

dan media belajar, dapat mengoptimalkan pencapaian proses dan hasil

belajar yang berkualitas.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

25

a. Jenis-jenis Lingkungan Belajar

Menurut Hamalik (Husamah, 2013: 5), pendidikan sebaiknya

disesuaikan dengan keadaan alam sekitar. Alam sekitar siswa

merupakan lingkungan sekitar kehidupan siswa yang dapat berupa

lingkungan alam, sosial, dan buatan.

1) Lingkungan Alam

Alam dalam hal ini dipandang sebagai sebuah laboratorium

yang sangat besar. Alam menyediakan sumber belajar yang

melimpah ruah, sehingga akan sayang kalau sumber belajar ini

disia-siakan. Suherli (Husamah, 2013: 5) pemahaman peserta didik

yang benar terhadap dirinya dan alam semesta akan menumbuhkan

kesadaran yang tinggi untuk senantiasa, meningkatkan serta

memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam bagi

kepentingan manusia pada umumnya.

Menurut Sudjana dan Rivai (Husamah, 2013: 5)

lingkungan alam dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah

seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan,

tumbuhan, hewan, sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-

batuan dan lain-lain). Aspek-aspek lingkungan alam tersebut dapat

dipelajari secara langsung oleh peseta didik.

2) Lingkungan Sosial

Menurut Suherli (Husamah, 2013: 7) lingkungan sosial

dijadikan media pembelajaran agar peserta didik memiliki bekal

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

26

hidup dalam sosial atau dalam masyarakat. Dengan bekal

pengetahuan ini, peserta didik setelah lulus atau tamat sekolah siap

hidup bermasyarakat. Peserta didik akan cepat menyesuaikan diri

dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Sudjana dan Rivai (Husamah, 2013: 7) lingkungan sosial

sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia

dengan kehidupan masyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan

kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan,

kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai.

Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu

sosial dan kemanusiaan. Dalam praktik pembelajaran, penggunaan

lingkungan sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya

dimulai dari lingkungan yang paling dekat, seperti keluarga,

tetangga, rukun tetangga, rukun warga, kampung, desa, kecamatan

dan seterusnya.

3) Lingkungan Buatan

Husamah (2013: 8) lingkungan buatan yakni lingkungan

yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-

tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Lingkungan buatan antara lain irigasi atau pengairan, bendungan,

pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan

pembangkit tenaga listrik.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

27

b. Keuntungan dan Kekurangan Media Lingkungan

Husamah (2013: 9) memanfaatkan lingkungan sebagai media

pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa keuntungan

tersebut antara lain:

1) Menghemat biaya, karena memnfaatkan benda-benda yang telah

ada di lingkungan;

2) Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus

seperti listrik;

3) Memberikan pengalaman yang riil kepada peserta didik, pelajaran

menjadi lebih konkret, tidak verbalitas;

4) Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan peserta didik,

maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan

kebutuhan peserta didik;

5) Pelajaran lebih aplikatif;

6) Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada

peserta didik. Dengan media lingkungan, peserta didik dapat

berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa

sesungguhnya secara alamiah;

7) Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di

lingkungan, peserta didik biasanya mudah dicerna oleh peserta

didik dibandingkan dengan media yang dikemas.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

28

Menurut Sudjana dan Rivai (2005: 208) ada beberapa

kekurangan dan kelemahan yang sering terjadi dalam pelaksanaannya,

berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kegiatan belajar, misalnya:

1) Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang

menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak melakukan

kegiatan belajar yang diharpkan, sehingga ada kesan main-main.

2) Ada kesan dari guru dan peserta didik bahwa kegiatan mempelajari

lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga

menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.

3) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di

dalam kelas.

Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang menggunakan media lingkungan memiliki

kekurangan dan kelebihan. Lingkungan sebagai media harus

dioptimalkan sebagai media dalam pengajaran yang dapat dijadikan

sebagai sumber belajar bagi para peserta didik.

c. Langkah dan Prosedur Penggunaan Media Lingkungan

Menurut Sudjana dan Rivai (Husamah, 2013: 12) menggunakan

media lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam proses

pembelajaran, memerlukan persiapan dan perencanaan yang seksama

dari para guru. Tanpa perencanaan yang matang, kegiatan belajar

peserta didik bisa tidak terkendali, sehingga tujuan pembelajaran tidak

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

29

tercapai dan siswa tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan.

Ada bebrapa langkah yang harus ditempuh, antara lain:

1) Langkah Persiapan

Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah

persiapan ini, antara lain:

a) Guru dan peserta didik menentukan tujuan belajar yang

diharapkan bisa diperoleh para peserta didik berkaitan dengan

penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar;

b) Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi. Dalam

menetapkan objek kunjungan tersebut hendaknya diperhatikan

relevansi dengan tujuan belajar, kemudahan menjangkaunya

misalnya cukup dekat dan murah perjalananya, tidak

memerlukan waktu lama, tersedianya sumber-sumber belajar,

keamanan bagi peserta didik dalam mempelajarinya serta

memungkinkan untuk dikunjungi dan dipelajari peserta didik;

c) Menentukan cara belajar peserta didik pada saat kunjungan

dilakukan;

d) Guru dan peserta didik mempersiapkan perizinan jika

diperlukan;

e) Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar.

2) Langkah Pelaksanaan

Adapun langkah-langkahnya, antara lain:

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

30

a) Melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan

rencana yang telah disiapkan;

b) Para peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan melalui

kelompoknya masing-masing;

c) Para peserta didik mengamati objek yang akan dipelajarinya;

d) Para peserta didik mencatat semua informasi yang diperoleh

dari pengamatan atau penjelasan;

e) Para peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan hasil

belajarnya.

3) Tindak Lanjut

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Tindak lanjut dari kegiatan belajar dilakukan di dalam kelas

untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari

lingkungan;

b) Setiap kelompok melaporkan hasil-hasilnya untuk dibahas

bersama;

c) Guru dapat meminta kesan-kesan yang diperoleh peserta didik

dari kegiatan belajar tersebut, serta menyimpulkan materi yang

diperoleh dan dihubungkan dengan bahan pengajaran bidang

studinya;

d) Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar peserta

didik dan hasil-hasilnya;

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

31

e) Guru memberikan tugas lanjutan berupa tugas rumah atau PR

tentang materi yang telah dipelajari.

F. Penelitian Yang Relevan

Penelitian tindakan kelas menggunakan metode pembelajaran Outdoor

Study sangat menarik perhatian para peneliti. Penelitian Budhi Setyo

Nugraha dengan judul “Penerapan Metode Outdoor StudyUntuk

Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Pada Siswa Kelas VII C

SMP Negeri 5 Surakarta Tahu Pelajaran 2011/2012”. Diperoleh kesimpulan

bahwa terjadi peningkatan pada hasil belajar sebelum dan setelah dilakukan

proses pembelajaran menggunakan metode outdoor study. Hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik, pelaksanaan

sebelum tindakan hanya 46,8%, pada siklus I mencapai 65,6% dan pada

siklus II rata-rata kelas yang diperoleh mengalami peningkatan menjadi

90.6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar sesuai

dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai.

Penelitian lain yang juga menerapkan metode outdoor study dilakukan

oleh Yesi Aprimanita dengan judul “Penerapan Pembelajaran Outdoor

Mathematics Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD”. Diperoleh

kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pada kualitas proses dan hasil belajar

matematika. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan persentase ketuntasan

belajar peserta didik pada siklus I sebesar 56% dengan nilai rata-rata 6,56.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

32

Pada siklus II persentase ketuntasan belajar meningkat menjadi 87,5%

dengan nilai rata-rata 7,75.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian tindakan kelas ini yaitu

penelitian yang akan dilakukan ini menekankan pendidikan karakter tanggung

jawab pada peserta didik. Penggunaan metode outdor study diharapkan

mampu meningkatkan rasa tanggung jawab belajar dan prestasi belajar

peserta didik.

G. Kerangka Pikir

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh hasil perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Perubahan ini terjadi sebagai hasil dari pengalaman diri sendiri dalam

berinterakasi dengan lingkungan disekitarnya secara berkelanjutan. Dalam

proses belajar, tanggung jawab peserta didik menjadi faktor yang penting

karena menjadikan peserat didik bersungguh-sungguh dalam belajar. Rasa

tanggung jawab yang dimiliki pada diri peserta didik perlu adanya campur

tangan dan bimbingan dari guru. Salah satu upaya yang dilakukan dengan

menerapkan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktif dan

tanggung jawab peserta didik untuk mengetahui materi dengan baik. Peserta

didik memiliki tanggung jawab yang baik, maka memiliki kesadaran untuk

belajar lebih baik sehingga prestasi belajar meningkat.

Dalam mengatasi permasalahan yang ada di kelas IV, dapat dilakukan

dengan menggunakan metode pembelajaran yang aktif serta dapat

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

33

meningkatkan tanggung jawab sehingga prestasi belajar dapat meningkat.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah menggunakan

metode outdoor study. Penggunaan metode outdoor study diharapkan mampu

mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan

prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

34

Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Bxbjjsj

Shshjshxjsj Kondisi awal

Tindjjskjdkj

Tindakan

Gujdkwhk Guru: Guru belum

menggunakan model

pembelajaran yang

kurang melibatkan

peserta didik dalam

proses kegiatan belajar

mengajar.

Hshhkskk Peserta didik: tanggung

jawab masih rendah,

prestasi belajar masih

belum mencapai

kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang

telah ditentukan.

Nnnnnnnj Dalam pembelajaran

guru menggunakan

metode prmbelajaran

outdoor study

Hhhhhshh Siklus I dalam

pembelajaran

menggunakan

metode outdoor

study

Siklus jjd Siklus II dalam

pembelajaran

menggunakan

metode outdoor

study

Nnsnakk Melalui metode

outdoor study, dapat

meningkatkan

tanggung jawab dan

prestasi belajar

peserta didik dalam

pembelajaran IPS

kelas IV SD Negeri

1 Sidabowa.

Kkksjjsjjd Kondisi Akhir

Nsn hsh

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Landasan Teori 6. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/1274/3/Amita Dwi Nur Indriani_BAB II.pdf · 3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan

35

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan perumusan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

tindakan penelitian, jika guru menggunakan metode outdoor study

menggunakan media ligkungan dalam pelajaran IPS materi mengenal

pernasalahan sosial di daerahnya, maka tanggung jawab dan prestasi belajar

peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Sidabowa meningkat.

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab ..., Amita Dwi Nur Indriani, FKIP UMP, 2014