BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitasrepository.ump.ac.id/6174/3/BAB II.pdf ·...

34
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Kreativitas sangat diperlukan di berbagai bidang. Tanpa adanya kreativitas dalam diri manusia, maka seseorang tidak memiliki kemajuan dalam kehidupannya. Di bawah ini, ada beberapa pendapat dari para ahli tentang kreativitas. Kreativitas menurut Clark Moustaksi (Munandar, 2009 : 18) merupakan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain. Menurut Rogers (Munandar, 2009 : 18) bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan kemampuan organisme. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan suatu gagasan, proses, metode ataupun produk baru dalam hubungan dengan diri sendiri, alam dan orang lain yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitasrepository.ump.ac.id/6174/3/BAB II.pdf ·...

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Kreativitas sangat diperlukan di berbagai bidang. Tanpa adanya

kreativitas dalam diri manusia, maka seseorang tidak memiliki kemajuan

dalam kehidupannya. Di bawah ini, ada beberapa pendapat dari para ahli

tentang kreativitas.

Kreativitas menurut Clark Moustaksi (Munandar, 2009 : 18)

merupakan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan

identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri

sendiri, dengan alam dan dengan orang lain. Menurut Rogers (Munandar,

2009 : 18) bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk

mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang

dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan

mengaktifkan kemampuan organisme.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan suatu

gagasan, proses, metode ataupun produk baru dalam hubungan dengan diri

sendiri, alam dan orang lain yang berdaya guna dalam berbagai bidang

untuk pemecahan suatu masalah.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

b. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif

Menurut pakar psikolog dalam Munandar (2009:37) ciri-ciri

pribadi kreatif adalah sebagai berikut :

1) Imajinatif

2) Mempunyai prakarsa

3) Mempunyai minat luas

4) Mandiri dalam berpikir

5) Senang berpetualang

6) Percaya diri

7) Penuh energi

8) Bersedia mengambil resiko

9) Berani dalam pendirian dan keyakinan

Anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan

menyukai banyak kegemaran dan aktivitas yang kreatif.Anak dan

remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya

diri.Mereka lebih berani mengambil resiko dari pada anak-anak lainya.

c. Pengembangan Kreativitas

Pengembangan kreativitas siswa menurut Munandar (2009:45)

perlu meninjau empat aspek dari kreativitas yaitu pribadi, pendorong

(press), proses, dan produk (4p dari kreativitas)

1) Pribadi

Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu

dalam interaksi dengan lingkunganya.Ungkapan kreatif adalah

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut.Dari

ungkapan pribadi yang dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru

dan produk–produk yang produktif.

2) Pendorong

Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan

dukungan dari lingkunganya, ataupun jika ada dorongan kuat

dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan

sesuatu.

3) Proses

Mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan

untuk bersibuk diri secara kreatif.Pendidik hendaknya dapat

merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan

kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana prasarana yang

diperlukan. Proses pengembangan kreativitas yang terpenting

adalah memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan

dirinya secara kreatif.

4) Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk

kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi

lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (“press”)

seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan,

kegiatan) kreatif. Pendidik harus menghargai produk kreativitas

anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

dengan mempertunjukan atau memamerkan hasil karya anak. Ini

akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.

d. Indikator kreativitas

1) Kelancaran

Didasarkan atas jumlah kata yang digunakan dalam menulis

puisi

2) Kelenturan (Fleksibelitas)

Didasarkan atas kelenturan dalam struktur kalimat dan

kelenturan dalam konten atau gagasan

a) Keragaman bentuk kalimat

b) Penggunaan kalimat

c) Keragaman panjang kalimat

d) Imajinasi

e) Fantasi

3) Keaslian (Orisinalitas)

a) Orisinalitas tema

b) Orisinalitas pemecahan akhir cerita

c) Humor

d) Menggunakan nama baru untuk orang tau hewan dengan

nama lucu sesuai dengan karakter

4) Kerincian

a) Ekspresi

b) Emosi

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

c) Empati

d) Unsur pribadi

e) Percakapan

Tabel 2.1 Kisi – Kisi Pedoman Penilaian Kreativitas Menulis Puisi

No Penilaian Deskriptor Skor

1 Kelancaran Lebih dari 25 kata

21 sampai 25 kata

16 sampai 20 kata

10 sampai 15 kata

Kurang dari 10 kata

5

4

3

2

1

2 Kelenturan

a. Keragaman bentuk

kalimat

b. Penggunaan kalimat

c. Keragaman panjang

kalimat

d. Imajinasi

e. Fantasi

Kompleks

Gabungan

Sederhana

Ekslamatori (mengandung kalimat

yang di akhiri tanda seru)

Introgatif (mengandung pertanyaan)

Deklaratif (mengandung informasi

faktual)

Lebih dari 5 kata

Kurang dari 5 kata

Kaya imajinasi

Kurang imajinasi

Ada daya khayal

Berisi fakta

3

2

1

3

2

1

3

1

3

1

3

1

3 Keaslian

a. Orisinalitas tema

b. Orisinalitas

pemecahan akhir

cerita

c. Humor

d. Menggunakan nama

baru untuk orang atau

Tema baru / tidak lazim digunakan

Tema lazim digunakan

Akhir cerita tidak terduga

Akhir cerita terduga

Ada humor

Tidak ada humor

Ada nama baru

Tidak ada nama baru

3

1

3

1

3

1

3

1

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

hewan dengan nama

lucu sesuai dengan

karater

4 Krincian

a. Ekspresi

b. Emosi

c. Empati

d. Unsur pribadi

e. Percakapan

Karangan hidup

Karangan tidak hidup

Kaya ungkapan perasaan

Kurang ungkapan perasaan

Berempati

Tidak berempati

Penulis melibatkan diri dalam cerita

Penulis tidak melibatkan diri dalam

cerita

Ada kata langsung dari penulis

Tidak ada kata langsung dari penulis

3

1

3

1

3

1

3

1

3

1

(Munandar, 2009 : 44)

Dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

No Rentang Nilai Kriteria

1 80 – 100 Sangat kreatif

2 66 – 79 Kreatif

3 56 – 65 Cukup kreatif

4 40 – 55 Kurang kreatif

5 >40 Tidak kreatif

2. Kemampuan

Kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan

beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian

terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan

seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor : Intelektual dan

fisik (Robbin : 2008)

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

a. Kemampuan Intelektual

(intellectual ability) adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk

melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar, dan

memecahkan masalah (Robbins : 2008). Kemampuan Intelektual

adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan

mental (Robbin : 2001).

b. Kemampuan Fisik

(physical abilities) tertentu bermakna penting bagi keberhasilan

pekerjaan yang kurang membutuhkan ketrampilan dan lebih terstandar

(Robbin : 2008). Kemampuan Fisik yang khusus memiliki makna

penting untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan yang kurang menuntut

stamina, kecekatan tangan, kekuatan tungkai, atau bakat – bakat serupa

(Robbin : 2001). Menurut KBBI (2007 : 707) kemampuan berasal dari

kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup melakukan sesuatu,

dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan berarti

merupakann ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk dapat

menyelesaikan sesuatu.

Berdasarkan pendapat alhi diatas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah kecakapan tubuh baik berupa intelektual maupun

fisik untuk melakukan suatu perbuatan yang diperoleh melalui latihan

atau pun faktor genitas.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

3. Menulis

Pada dasarnya menulis adalah kegiatan berupa penyampaian pesan

secara tertulis kepada orang lain. Menulis sebagai suatu ketrampilan

berbahasa yang dituntut untuk dapat menyusun tulisan dengan bahasa

tulisan yang baik.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang – lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang – orang lain dapat membaca lambang – lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu. Menulis

merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan – kesatuan ekspresi

bahasa (Tarigan : 21)

Menurut Farris (Resmini 2006 : 229) mengemukakan bahwa menulis

merupakan kegiatan yang paling kompleks untuk dipelajari siswa.

Khususnya di sekolah dasar, menulis merupakan ketrampilan yang sulit

diajarkan sehingga bagi guru, mengajarkan menulis juga merupakan tugas

yang paling sulit.

Berdasarkan pendapat para ahli, menulis adalah kegiatan melukiskan

lambang – lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang dan menulis merupakan kegiatan yang paling

kompleks untuk dipelajari oleh siswa.

a. Jenis – jenis tulisan

Menurut Isah Cahyani jenis tulisan ada 8 yaitu :

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

a) Tulisan Narasi (kisah, naratif)

Narasi merupakan suatu bentuk pengembangan tulisan yang

bersifat menyejarahkan sesuatu berdasarkan perkembangannya dari

waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis dari

suatu peristiwa, kejadian, atau masalah. Kekuatan tulisan ini

terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara – cara

bercerita yang diatur melalui alur (plot).

b) Tulisan Eksposisi (bahasan, paparan, ekspositoris)

Eksposisi merupakan suatu tulisan yang di dalamnya

menceritakan mengenai peristiwa atau kejadian. Penulis berupaya

memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dapat

memahaminya. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa pola

eksposisi yang harus diikuti yaitu (1) definisi, (2) klasifikasi /

pembagian, (3) ilustrasi, (4) pembanding / penentangan, (5) sebab

dan analisis fungsional.

c) Tulisan deskripsi (pemerian, deskriptif)

Jenis tulisan ini berkaitan dengan pengalaman panca indra,

seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, atau

perasaan. Tulisan jenis deskripsi ini memberikan suatu gambaran

tentang suatu peristiwa atau suatu kejadian. Jenis tulisan deskripsi

masih dapat di klasifikasikan lagi kedalam dua jenis, yaitu

deskripsi ekspositorik dan impresionistik (simulatif).

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

d) Tulisan argumentasi

Argumentasi sebenarnya merupakan suatu jenis tulisan

eksposisi yang bersifat khusus. Penulisnya berupaya meyakinkan

atau membujuk pembaca untuk percaya dan menerima apa yang

dikemukakannya. Ia selalu memberikan bukti yang obyektif dan

meyakinkan. Ia dapat menggunakan argumentasinya dengan

metode deduktif dan induktif. Selain itu, ia dapat pula mengajukan

argumentasinya berdasarkan (1) contoh-contoh, (2) analogi, (3)

akibat ke sebab, (4) sebab ke akibat.

e) Tulisan prosedural

Merupakan rangkaian tuturan yang melukiskan sesuatu secara

berurutan yang tidak boleh dibolak – balik unsurnya karena urgensi

unsur yang lebih dahulu menjadi landasan unsur yang berikutnya.

f) Tulisan hortatorik (persuasi)

Tulisan ini merupakan tuturan yang isinya bersifat ajakan,

bujukan, atau nasihat. Kadang – kadang tuturan itu disusun untuk

memperkuat keputusan atau meyakinkan pendapat.

g) Tulisan dialog

Tulisan dialog berisi percakapan yang berupa kalimat – kalimat

langsung seorang pembicara dengan orang lain secara bergantian

dalam peran pembicara dan pendengar.

h) Tulisan surat

Adalah tulisan yang berupa kalimat langsung seorang penulis

yang ditunjukan kepada teralamat.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

b. Fungsi Menulis

Menulis mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Melalui

menulis,seseorang bisa mengungkapkan ide, gagasan, perasaan serta

pikiran dengan baik. Jadi pada intinya menulis merupakan alat

komunikasi secara tidak langsung.

Menurut Rusyana dalam Isah Cahyani (2006 : 101-102) fungsi

menulis dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi kegunaan dan perannya

dalam mengarang.

1) Fungsi Kegunaan

a) Melukiskan

Dalam tulisan itu penulis menggambarkan, atau

mendeskripsikan sesuatu, baik menggambarkan wujud benda

atau mendeskripsikan keadaan sehingga pembaca dapat

membayangkan secara jelas apa yang digambarkan atau

dideskripsikan penulisnya. Pembaca seolah – olah melihat

sendiri atau mengalaminya sendiri. Fungsi seperti ini terdapat

dalam karangan lukisan.

b) Memberi Petunjuk

Dalam tulisan ini penulis memberikan petunjuk tentang cara

melaksanakan sesuatu. Pembaca dapat mengikuti petunjuk itu

apabila ingin berhasil seperti yang diharapkan penulis. Fungsi

seperti itu terdapat dalam resep, pedoman dan lain – lain.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

c) Memerintahkan

Penulis dalam karangan ini memberi perintah, permintaan,

anjuran, nasihat, agar pembaca memenuhi keinginan penulis.

Fungsi ini terdapat pada tulisan yang berbentuk undangan –

undangan dan peraturan.

d) Mengingat

Penulis karangan ini mencatat peristiwa, keadaan, keterangan,

dengan tujuan mengingat atau hal – hal penting itu tidak

terlupakan. Tulisan seperti itu biasanya diperlukan untuk

penulis itu sendiri atau bisa saja untuk kepentingan orang lain.

Misalnya menulis buku harian, memori atau piagam.

e) Berkorespondensi

Dalam karangan itu penulis melakukan surat – menyurat

dengan orang lain. Ia memberitahukan, menanyakan,

memerintahkan atau meminta sesuatu kepada orang yang

dituju, dan mengharapkan oarang itu memenuhi apa yang

dikemukakan itu serta membalasnya secara tertulis pula.

Fungsi demikian terdapat pada surat.

2) Fungsi Peranan

a) Fungsi Penataan

Pada waktu menulis terjadi penataan terhadap gagasan,

pikiran, pendapat, imajinasi, dan penataan terhadap

penggunaan bahasa untuk mewujudkan tulisan itu, maka

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

pikiran, gagasan, dan lain – lain itu diwujudkan secara

tersusun.

b) Fungsi Pengawetan

Hal – hal yang kita tulis biasanya kita simpan untuk dibaca

kembali pada saat yang lain baik oleh penulis sendiri maupun

orang lain.

c) Fungsi Penciptaan

Mengarang berarti menciptakan sesuatu yang baru di antara

gagasan, pikiran, pendapat atau imajinasi itu mungkin tidak

ada sebelumnya atau tidak demikian susunannya. Kemudian

kita menulis atau mengarang sehingga terciptalah suatu yang

baru. Karangan sastra menunjukan fungsi penciptaan.

d) Fungsi Penyampaian

Gagasan, pikiran, imajinasi itu yang sudah ditata dan

diawetkan dalam wujud tulisan dapat dibaca atau disampaikan

kepada yang lain. Penyampaian ini dapat terjadi bukan saja

kepada orang lain yang berdekatan tempatnya juga kepada

orang yang tinggal berjauhan. Bisa juga penyampaian itu

terjadi kepada orang yang berada pada masa pelarihan.

c. Manfaat Menulis

Manfaat menuis menurut Isah Cahyani (2006:102-103) yaitu :

a) Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan

tentang topik yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu,

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

maka terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman

yang tersimpan di bawah sadar.

b) Dengan mengembangkan berbagai gagasan penulis terpaksa

bernalar, menghubung – hubungkan serta membandingkan fakta –

fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan kalau tidak menulis.

c) Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi

sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan

menulis memperluas wawasan baik secara teoretis maupun

mengenai fakta – fakta yang berhubungan.

d) Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta

mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian permasalahan

yang semula masih samar menjadi lebih jelas.

e) Melalui tulisan dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan secara

lebih objektif

f) Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya

secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret

g) Dengan menulis kita aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi

penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap

informasi

h) Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir

dan berbahasa secara tertib (sabarti, 1988:2)

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

d. Tahapan Menulis

Menurut Resmini (2006 : 231) tahapan dalam proses menulis ada 5

tahapan, yaitu :

a) Pramenulis (prewriting)

Pada tahap ini siswa berusaha mengemukakan apa yang akan

mereka tulis. Dalam hal ini guru bisa menggunakan berbagai

strategi pramenulis yang di implementasikan di kelas untuk

membantu siswa memilih tema dan menentukan lancarnya proses

menulis.

b) Penyusunan Draf Tulisan (Drafting)

Pada tahap kedua dalam proses menulis adalah menulis draf.

Dalam proses menulis, siswa menulis dan menyaring tulisan

mereka melalui sejumlah konsep. Selama tahap penyususnan

konsep, siswa terfokus dalam pengumpulan gagasan. Perlu

disampaikan kepada siswa pada tahap iini tidak perlu merasa takut

melakukan kesalaha.

c) Perbaikan (Revising)

Selama tahap perbaikan, penulis menyaring ide – ide dalam tulisan

mereka. Siswa biasanya mengakhiri proses menulis begitu mereka

mengakhiri dan melengkapi draf kasar, mereka percaya bahwa

tulisan mereka telah lengkap. Pada tahap ini siswa melihat kembali

tulisannya untuk selanjutnya menambah, mengganti, atau

menghilangkan sebagian ide dalam tulisannya.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

d) Penyuntingan (Editing)

Penyuntingan merupaka penyempurnaan tu lisan sampai pada

bentuk akhir. Sampai tahap ini fokus utama proses menulis adalah

pada isi tulisan siswa denga fokus berganti pada kesalahan

mekanik.

e) Pemublikasian (publising)

Pada tahap akhir proses penulisan, siswa mempublikasikan tulisan

mereka dan menyempurnakan dengan membaca pendapat dan

komentar yang diberikan teman atau siswa lain.

e. Tujuan Menulis

Menulis mempunyai tujuan yang sangat bermacam – macam,

tergantung dari keinginan si penulis ingin menulis sesuai yang

dikehendakinya.

Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (1982 : 24-25) tujuan dari

menulis ada 7 yaitu :

a) Assignment Purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama

sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas

kemauan diri sendiri.

b) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,

menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para

pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya,

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih

menyenangkan dengan karyanya itu.

c) Persuasif purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran

gagasan yang diutarakan.

d) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan /

penerangan kepada para pembaca.

e) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri

sang pengarang kepada pembaca.

f) Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri.

Tulisan yang bertujuan mencapai nilai – nilai artistik, nilai – nilai

kesenian.

g) Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu

penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, serta menjelajahi dan

meneliti serta cermat pikiran – pikiran dan gagasan sendiri agar

dapat diterima dan dimengerti oleh para pembaca.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa menulis

merupakan kegiatan mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan

dengan menggunakan bahasa penulisan.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

4. Puisi

a. Pengertian puisi

Puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair

mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan sang pencipta, melalui

media bahasa yang estetik yang secara padu dan utuh dalam bentuk

teks yang dinamakan puisi (Widjojoko : 2006 : 51).

b. Puisi Bebas

Puisi bebas atau puisi modern adalah bentuk puisi yang benar –

benar bebas. Bebas dalam bentuk maupun isi. Jenis puisi inintidak

terikat oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang biasanya

dikenakan pada puisi lama maupun puisi baru. Puisi ini lebih

mengabdi pada isi. Bentuk harus tunduk pada isi yang hendak

disampaiakan oleh penyairnya (suroto, 1989 : 58)

c. Jenis Puisi

Apresiasi puisi yang akan dilakukan akan lebih baik lagi bila

mengnal jenis – jenis puisi berdasar pada temanya. Jenis puisi yang

dikenal dalam dunia sastra di antaranya adalah sebagai berikut :

1) Puisi epik

Adalah suatu puisi yang didalamnya mengandung cerita

kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan

legenda, kepercayaan maupun sejarah.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

2) Puisi ode

Adalah Puisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun

sifat kepahlawanan.

3) Puisi himne

Adalah puisi pujian kepada tuhan maupun ungkapan rasa cinta

terhadap bangsa atau tanah air.

4) Puisi Naratif

Adalah puisi yang mengandung suatu cerita dengan pelaku dan

serangkaian peristiwa yang dialami pelaku itu.

5) Puisi lirik (liris)

Adalah puisi yang biasanya memperhatikan rima (bunyi akhir) dan

jumlah suku kata dalam setiap baris. Irama dari puisi lirik dibentuk

dari keseragaman pola kalimat pada setiap baris dengan variasi

tema dari setiap kalimat.

6) Puisi didaktik

Adalah puisi yang menyandung nilai – nilai pendidikan secara

eksplisit.

7) Puisi satirik

Adalah puisi yang mengandung sindiran atau kritik terhadap

kehidupan suatu kelompok masyarakat tertentu.

8) Puisi romantis

Adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta terhadap sang

kekasih

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

9) Puisi elegi

Adalah puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang.

(Dadan Juanda dan Prana Iswara : 2006 : 11)

Sedangkan menurut Widjojoko (2006 : 51) jenis puisi dibagi menjadi

3 yaitu :

1) Puisi Lama

Puisi ini ada pada masyarakat lama sebelum mendapat pengaruh

kebudayaan barat (asing). Puisi lama sebenarnya merupakan

pencerminan dari masyarakat lama. Puisi lama merupakan puisi

yang terikat oleh syarat – syarat, jumlah larik dalam setiap bait,

jumlah suku kata dalam setiap larik, serta muatan setiap bait.

2) Puisi baru

Puisi baru berbeda dengan puisi lama, sehingga ada yang

menyebut puisi moderen. Puisi baru lahir sebagai manifestasi dari

rasa berontak penyair yang merasa terkungkung oleh sifat – sifat

puisi lama.

3) Puisi kontemporer

Puisi ini merupakan perkembangan dari puisi baru / modern dari

segi bentuknya. Konteporer berarti kesewaktuan yang menandai

corak terbaru dari puisi indonesia.

Disebutkan ada 6 ciri yang menandai puisi kontemporer :

a) Puisi yang sama sekali menolak kata dan menggantinya

dengan titik – titik garis, huruf atau simbol yang lain

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

b) Puisi yang menggunakan simbol – simbol non kata atau

menggunakan kata seminimal mungkin

c) Puisi dengan bebas memasukan unsur – unsur bahasa asing

atau bahasa daerah kedalamnya

d) Puisi yang mementingkan tipografi

e) Puisi yang menggunakan kata secara tepat, sehingga

menghasilkan ungkapan baru

f) Puisi yang menggunakan kata – kata “supra” (kata – kata biasa

yang dijungkirbalikan suku – suku katanya.

d. Unsur intrisik puisi

Menurut Widjojoko (2006 : 61-62) Puisi sebagai salah satu

karya kreatif yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, mempunyai

unsur – unsur yang dapat ditelusuri. Unsur yang tergolong unsur

intrisik puisi itu adalah: (1) tema, (2) rasa, (3) nada, (4) amanat, (5)

diksi, (6) imajinasi, (7) pusat pengisahan, (8) gaya bahasa, (9) ritme

dan (10) rima.

1) Tema

Tema adalah ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di

dalam cerita. Penyair mengemukakan pokok persoalan di dalam

puisinya. Pokok persoalan itu mungkin disampaikan secara

langsung, mengkin juga secara tidak langsung. Tema atau pokok

persoalan, hanyanterdapat pada satu puisi. Jadi tidak bisa ada satu

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

puisi mengandung dua tema, berapa pun panjangnya puisi

tersebut.

2) Rasa

Rasa disebut juga arti emosional. Dalam menghadapi suatu

persoalan, seorang penyair tersentuh secara rasional, ia tersentuh

dan terlibat secara emosional. Ketika ia melihat sesuatu obyek, ia

bisa saja merasa sedih, atau merasa heran. Makna emosional

seperti itulah yang disebut dengan rasa.

3) Nada

Dalam kehidupan sehari – hari kita berbicara menggunakan nada

bicara. Hal ini akan menggambarkan sikap kita terhadap persoalan

yang kita bicarakan tersebut. Demikian pula halnya dengan puisi,

kita dapat menangkap sikap penyair lewat intonasi puisi tersebut.

Penyair dapat terlihat menggurui, mencaci, merayu, merengek,

menyindir, mengajak dan sebagainya terhadap pembaca atau

pendengarnya. Itulah yang disebut nada puisi.

4) Amanat

Amanat merupakan pesan – pesan yang ingin disampaikan

pengarang kepada pembaca pendengar, atau penonton. Didalam

satu puisi bisa terdapat beberapa amanat. Amanat ada yang

diungkapkan secara langsung ada juga yang terselubung. Melalui

amanat inilah penyair menyampaikan sesuatu kepada pembaca.

Mungkin ia mengharapkan pembaca marah, benci, menyenangi

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

sesuatu atau berontak dan berbuat sesuatu. Barangkali juga

penyair mengharapkan kita merenung dan menjadi bijak setelah

membaca puisi. Itulah yang disebut amanat, yang kadang – kadang

juga disebut pemecahan persoalan yang dikemukakan dalam tema.

5) Diksi (pilihan kata)

Diksi atau pilihan kata di dalam puisi, merupakan hal yang

penting, karena keberhasilan puisi dicapai dengan

mengintensifkan pilihan kata. Puisi – puisi moderen

(konvensional) mencari kekuatan pada diksi yang tepat, karena

makna dan keindahan puisi di bangun oleh seni kata.

6) Imajeri

Imajeri adalah sesuatu kata atau kelompok kata yang digunakan

untuk mengungkapkan kembali kesan – kesan panca indra dalam

jiwa kita. Berdasarkan indra yang dikenai rangsang, maka imajeri

dapat dikelompokan menjadi imajeri pandang, imajeri dengar, dan

imajeri kecap.

7) Pusat pengisahan

Pusat pengisahan atau titk pandang (point of view) yaitu cara

penyampaian cerita, ide, gagasan, atau kisahan cerita. Puisi yang

mencakup siapa yang berbicara dan kepada siapa ditujukan (ia

berbicara)

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

8) Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa

secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis

atau pemakai bahasa.

9) Ritme atau irama

Ritme dan irama adalah totalitas tinggi rendahnya suara, panjang

pendek, dan cepat lambatnya suara waktu membaca puisi. Ritme

di dalam puisi dibentuk oleh pengaturan larik, jumlah suku kata,

dan pengaturan bunyi. Di dalam puisi yang baik, ritme itu dapat

memberi gambaran yang intensif tentang nada rasa dan tema.

10) Rima atau Sajak

Rima atau sajak adalah persamaan bunyi. Persamaan bisa terjadi di

awal, tengah atau di akhir. Di dalam puisi moderen, rima tidak

seteratur puisi lama. Walaupun demikian, bukan berarti tidak

berirama. Puisi modern pun menggunakan rima, hanya tidak

berpola seperti dahulu. Rima digunakan secara bebas sesuai

dengan ekspresi yang disinginkan penyair.

Materi menulis puisi bebas sesuai KTSP SD Negeri 3

Bancarkembar dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai

berikut :

Standar Kompetensi :

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

Kompetensi Dasar :

8.3 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata tepat.

5. Apresiasi Sastra

Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin “apreciatio” yang berarti

“mengindahkan” atau “menghargai”. Dalam kosnteks yang lebih luas,

istilah apresiasi menurut Gove mengandung makna (1) pengenalan melalui

perasaan atau kepekaan batin dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap

nilai – nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Menurut Squire dan

Taba (aminudin, 1995 : 34) berkesimpulan bahwa sebagai suatu proses,

apresiasi melibatkn tiga unsur inti, yakni (1) Aspek Kognitif, (2) Aspek

emotif, (3) Aspek Evaluatif. (aminudin, 1995 : 34)

Sastra adalah salah satu karya manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, Y. Sumarjo: 1996 dalam (aminudin, 1995 : 34). Dikatakan

demikian karena manusia hidup di dunia memerlukan banyak kebutuhan.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Jujun S: 1995 dalam

(aminudin, 1995 : 34) bahwa, manusia dalam hidupnya mempunyai

kebutuhan yang banyak sekali. Sastra adalah seni, bukanlah ilmu

pengetahuan. Pada sastra diperlukan gambaran yang sedikit mungkin

tetapi memiliki arti yang sangat luas, (Zulela, 2012 : 18)

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

6. Model Pembelajaran Outdoor( di Luar Kelas)

Proses pembelajaran untuk siswa harus benar-benar menyenangkan,

sehingga siswa betah untuk belajar. Suasana pembelajaran diciptakan agar

tidak ada penekanan psikologis bagi kedua belah pihak, guru dan

siswa.Pembelajaran di luar kelas merupakan salah satu upaya terciptanya

pembelajaran, terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar

hanya dalam kelas.Pembelajaran di luar kelas merupakan pembelajaran

yang dilakukan di luar ruang kelas atau di luar gedung sekolah, atau

berada di alam bebas, seperti: bermain di lingkungan sekitar sekolah, di

taman, atau di perkampungan masyarakat sekitar sehingga diperoleh

pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas hasil belajar

terhadap materi yang disampaikan di luar kelas.

a. Tujuan Pembelajaran di Luar Kelas

Tujuan pembelajaran di luar kelas yang secara umum ingin dicapai

melalui aktivitas di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah

(Irawan, A. Dalam Ginting; 2005) dalam Muh.Soleh 2012.adalah:

3. Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk

mengembangkan kreativitas dan inisiatif personal

4. Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap

5. Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga

dan spiritnya dapat berkembang optimal

6. Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara

langsung terhadap materi yang di sampaikan

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

7. Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan

ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas

8. Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan

hubungan guru-murid yang lebih baik melalui berbagai

pengalaman di alam bebas

9. Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung

10. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan

komunitas sekitar untuk pembelajaran.

b. Langkah – langkah Pelaksanaan Pembelajaran Outdoor sebagai

berikut:

1) Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a) Merumuskan tujuan pembelajaran

b) Guru menyiapkan tempat dan media yang ada di luar

lingkungan

c) Guru mengajak siswa ke luar kelas

d) Baik guru maupun siswa harus dalam keadaan nyaman, rileks

dan tidak merasa terpaksa.

2) Tahap Pelaksanaan, meliputi langkah sebagai berikut:

a) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk berjalan dengan

rapi dan tertib untuk belajar di luar kelas

b) Guru berdiri berhadapan dengan siswa berjarak kira-kira 1

meter Melaksanakan percakapan antara guru dengan siswa

dan siswa dengan siswa

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

c) Guru menjelaskan materi

d) Siswa memperhatikan penjelasan guru di luar kelas

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

3) Tahap Evaluasi, meliputi langkah sebagai berikut:

a) Tahap evaluasi merupakan kesempatan yang diberikan guru

kepada siswa untuk memperlihatkan kemajuannya.

b) Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru tidak

mengatakan salah tetapi menyebutkan kata yang benar dan

mengajak siswa untuk mengulangi kembali

c) Manfaat Pembelajaran di luar kelas

c. Manfaatnya pembelajaran di luar kelas antara lain:

1) Pikiran lebih jernih

2) Pembelajaran akan terasa menyenangkan

3) Pembelajaran lebih variatif

4) Belajar lebih rekreatif

5) Belajar lebih riil

6) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas

7) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas

8) Wahana belajar akan lebih luas

9) Kerja otak lebih rilexs

d. Kelebihan yang mendukung pada pembelajaran siswa, di antaranya

sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

1) Mendorong motivasi belajar siswa, karena menggunakan setting

alam terbuka sebagai sarana kelas, untuk memberikan dukungan

proses pembelajaran secara menyeluruh yang dapat menambah

aspek kegembiraan dan kesenangan.

2) Guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan karena dapat berekspolarasi menciptakan suasana

belajar seperti bermain.

3) Pada pembelajaran di luar kelas siswa menggunakan media

pembelajaran yang kongkrit dan memahami lingkungan yang ada

disekitarnya. Pada saat pembelajaran digunakan media yang

sesuai dengan situasi kenyataannya, yakni berbagai permainan

anak seperti seluncuran, ayunan, jungkat-jungkit dan lain-lain.

4) Mengasah aktivitas fisik dan kreativitas siswa karena

menggunakan strategi belajar sambil melakukan atau

mempraktekan sesuai dengan penugasan. Selain memiliki

kelebihan, pendekatan di luar kelas sebagai pendekatan

pembelajaran juga memiliki kelemahan: memerlukan perhatian

yang ekstra dari guru pada saat pembelajaran karena

menggunakan media yang sesuai dengan kenyataannya di arena

bermain anak yang dapat memungkinkan anak keterusan bermain

di tempat tersebut (Muh. Sholeh : 2012)

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

7. Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling berbagi

pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan

pengetahuan intelektual dan kesussasteraansalah satu sarana untuk menuju

pemahaman tersebut. Bahasa Indonesia adalah program untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif

terhadap Bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai – nilai

kemanusiaan (Hartati : 2006)

a) Fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia

1) Sarana pembinaan kesatuan dan kesatuan bangsa

2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka

pelestarian dan pengembangan budaya

3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih

dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4) Sarana penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik

untuk keperluan menyangkut berbagai masalah

5) Sarana pengembangan penalaran

6) Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah

kesusasteraan Indonesia

b) Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia

1) Siswa menghargai dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan (nasional) dan bahasa Negara

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

2) Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk makna, dan

fungsi, serta menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk

bermacam – macam tujuan, keperluan dan keadaan

3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan

kematangan sosial

4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara

dan menulis)

5) Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

mengembangkan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia

c) Ruang Lingkup Bahasa Indonesia

a) Mendengarkan

Seperti mendengara berita, petunjuk, pengumuman,

perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan,

penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato, pembicara

narasumber, dialog atau percakapan, pengumuman serta perintah

yang didengar, dengan memberikan respon secara tepat serta

mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan

mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak,

cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan

menonton drama anak.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

b) Berbicara

Seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan,

menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses,

menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, mesyarakat, benda,

tanaman, binatang, pengalaman, gambar tunggal, gambar seri,

kegiatan sehari – hari, peristiwa, tokoh kesukaan/ketidaksukaan,

kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk dan laporan serta

mengapresiasikan dan berekspresi sastra melalui kegiatan

melisankan hasil sasrta berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita

rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama

anak.

c) Membaca

Seperti membaca huruf, suku kata – kata, kalimat,

paragraph, berbagai teks bacaan, denah; petunjuk, tata tertib,

pengumuman, kamus, ensiklopedia serta mengapresiasi dan

berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa

dongeng, cerita anak – anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi

anak, syair lagu, pantun dan drama anak kompetensi membaca juga

diarhkan menumbuhkan budaya membaca

d) Menulis

Seperti menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan

tulisan rapi danjelas dengan memperlihatkan tujuan dan ragam

pembaca, pemakaian ejan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta

mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan menulis

hasil sastra berupa cerita dan puisi. Kompetensi menulis juga

diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis.

B. Penelitian Yang Relevan

Prawita (2014) dalam penelitiannyayang berjudul “Peningkatan Kemampuan

Menulis Puisi Bebas Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

di Sekolah Dasar” menunjukan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis

puisi siswa setelah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarhal ini

ditunjukan dengan meningkatnya hasil menulis puisi siswa dari siklus I ke siklus

II. Pada siklus I presentase ketuntasan menulis puisi bebas yaitu sebesar 67,61 dan

untuk presentase pada siklus II sebesar 76,42.

C. Kerangka Pikir

Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa yaitu

melalui model pembelajaran outdoor.Outdoormerupakan pembelajaran di luar

kelas yang akan menggunakan media lingkungan. Media lingkungan adalah salah

satu cara yang efektif untuk melatih siswa dalam menulis sebuah puisi karena

dengan menggunakan media lingkungan siswa dapat mengembangkan ide atau

gagasan, disamping itu guru juga dapat mengaitkan materi yang akan

disampaikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan

menulis puisi daripada guru hanya memerintah langsung siswa untuk mengarang

puisi tanpa ada media yang mendukung seperti yang tergambar pada skema

sebagai berikut :

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014

D.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, maka dapat

dikemukakan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah kreativitas dan

kemampuan menulis puisi bebas dapat ditingkatkan dengan melalui model

pembelajaranoutdoor di kelas V SD N III Bancarkembar.

Kondisi

awal

Belum

menggunakan model

Rendahnya kreativitas

dan kemampuan

menulis puisi

Melakukan tindakan Menggunakan model

pembelajaran Outdoor

Siklus I

Refleksi

Kondisi akhir

Melalui model pembelajaran

outdoor dapat meningkatkan

kreativitas dan kemampuan

menulis puisi bagi siswa kelas V

SD N III Bancarkembar

Siklus II

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Yulia Tri Astuti, FKIP, UMP, 2014