BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitasrepository.ump.ac.id/2855/3/Dwi Ratna Rahayuni...

36
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri- ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada relatif berbeda dengan apa yang telah ada (Suryosubroto, 2009:191-192). Kreativitas memiliki nilai penting dalam kehidupan, dengan demikian seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu percobaan.Sulistyowati, E (2012:30), berpendapat bahwa kreatif merupakan berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu untuk mengasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Menurut istilah kreativitas diartikan imajinasi, keaslian, beda pendapat, pendapat baru, ilham, petualangan, penjajahan, dan penganugrahan. Secara proses pengembangan potensial kreativitas dimaksud sebagai proses menjadi peka terhadap masalah- masalah, kekurangan-kekurangan, kesenjangan dalam unsur pengetahuan yang hilang, ketidakharmonisan dan selanjutnya membuat pemecahan ataumerumuskan hipotensi-hipotensi tentang kekurangan-kekurangan itu akhirnya mengomunikasikan hasilnya. 6 Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitasrepository.ump.ac.id/2855/3/Dwi Ratna Rahayuni...

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-

ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi

dengan hal-hal yang sudah ada relatif berbeda dengan apa yang telah ada

(Suryosubroto, 2009:191-192). Kreativitas memiliki nilai penting dalam

kehidupan, dengan demikian seseorang dapat melakukan pendekatan

secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian

terhadap suatu percobaan.Sulistyowati, E (2012:30), berpendapat bahwa

kreatif merupakan berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari sesuatu untuk mengasilkan cara atau hasil baru

dari sesuatu yang telah dimiliki. Menurut istilah kreativitas diartikan

imajinasi, keaslian, beda pendapat, pendapat baru, ilham, petualangan,

penjajahan, dan penganugrahan. Secara proses pengembangan potensial

kreativitas dimaksud sebagai proses menjadi peka terhadap masalah-

masalah, kekurangan-kekurangan, kesenjangan dalam unsur pengetahuan

yang hilang, ketidakharmonisan dan selanjutnya membuat pemecahan

ataumerumuskan hipotensi-hipotensi tentang kekurangan-kekurangan itu

akhirnya mengomunikasikan hasilnya.

6 Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

7

Menurut Mednick (Suryosubroto, 2009:192), kreativitas

merupakan bagian dari unsur-unsur asosiatifdalam kombinasi baru yang

memenuhi syarat-syarat tertentu atau dengan beberapa cara yang berguna.

Makin jauh timbal balik unsur-unsur kombinasi baru, makin kreatif proses

pemecahan masalah. Kreativitas merupakan hubungan yang erat dengan

kepribadian seseorang.Pengembangan kemampuan kreatif akan

berpengaruh pada sikap mental atau kepribadian seseorang.

Menurut Csikszentmi halyi, 1991, 2000; Lubart & Mouchiroud,

2003; Runco, 1997, 2000, Stenberg & Lubart, 1996 ( Stenberg, 2006:429)

mengemukakan : Creativity as the process off producing something that is

both original and worthwhile. Maknanya kreativitas sebagai proses dari

membuat sesuatu yang di dalamnya terkandung keaslian dan manfaat.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk mencipta dan

berekspresi yang bersifat imajinatif, mampu menciptakan sesuatu yang

belum diciptakan oleh orang lain. Salah satu fungsi pendidikan adalah

membentuk manusia agar memiliki karakter kreatif.Apabila pendidikan

bertujuan membentuk karakter kreatif, tentunya setiap peserta didik

dengan segala potensinya dapat dilatih untuk menggagas ide-ide kreatif

berdasarkan pengalaman hidupnya. Kreativitas atau perbuatan kreatif

banyak berhubungan dengan inteligensi. Seseorang yang kreatif pada

umumnya memiliki inteligensi yang cukup tinggi.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

8

Seorang yang kreatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri

kepribadian tertentu misalnya seperti: mandiri, bertanggung jawab, bekerja

keras, motivasi tinggi, optimis, rasa ingin tahu yang besar, percaya diri,

terbuka, memiliki toleransi, dan kaya akan pemikiran. Pembelajaran

kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk

dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas peserta didik selama

pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan

strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan

pemecahan masalah. Berpikir kreatif harus dikembangkan dalam proses

pembelajaran, agar peserta didik terbiasa untuk mengembangkan

kreativitasnya. Seseorang yang berpikir kreatif memiliki empat tahapan

yaitu sebagai berikut:

1) Tahap pertama: persiapan, yaitu proses pengumpulan berbagai

informasi untuk diuji.

2) Tahap kedua: inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan

hipotesis informasi tersebut sampai diperoleh keyakinan bahwa

hipotesis tersebut rasional.

3) Tahap ketiga: iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan

keyakinan bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional.

4) Tahap keempat: verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk

dijadikan rekomendasi, konsep, atau teori.

Peserta didik dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu

yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil berpikir

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

9

kreatif dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya

baru.Kemampuan menyelesaikan berbagai masalah dapat diartikan sebagai

berkembangnya wawasan peserta didik yang akhirnya dapat berimplikasi

terhadap kreativitasnya.Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk mampu

merangsang kreativitas peserta didik, baik dalam mengembangkan

kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. Menurut

Aunillah (2011:87-92) ada beberapa hal yang penting dilakukan oleh guru

agar peserta didik memiliki karakter kreatif, antara lain :

1) Belajar melebihi fakta

Belajar melebihi fakta adalah mempelajari segala sesuatu yang berada

dibalik fakta. Guru harus menyiapkan informasi tambahan mengenai

mata pelajaran yang diajarkan secara lebih kreatif, sehingga

kebiaasaan tersebut dapat diteladani oleh peserta didik.

2) Mempelajari cara berpikir yang benar

Membentuk karakter kreatif pada diri peserta didik tidak terlepas dari

kemampuan guru dalam mengajari tentang cara berpikir yang benar.

Belajar tentang cara berpikir merupakan prinsip paling penting yang

harus dimiliki oleh setiap guru supaya memiliki peserta didik yang

berkarakter kreatif. Peserta didik yang kreatif ialah cara berpikir yang

tepat dan efektif.

3) Belajar mengonstruksi fakta baru

Guru harus memotivasi peserta didik agar belajar menemukan dan

mengonstruksi fakta baru yang dia temukan. Peserta didik diajak

untuk melakukan ekplorasi fakta-fakta masalah.Hal yang perlu

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

10

dilakukan oleh seseorang agar dapat mengeksplorasi fakta pelajaran

adalah memberikan informasi baru, yang dapat dihubungkan dengan

mata pelajaran yang sedang diajarkan.

a. Pengembangan Kreativitas di Lingkungan Sekolah

Kreativitas di lingkungan sekolah dapat dikembangkan

melalui beberapa cara, antara lain:

1) Pengaturan kelas

Pengaturan ruang kelas menjadi ruang sumber yang

mendukung parapeserta didik untuk membaca, menjajaki, dan

meneliti.Misalnya, dipasang gambar-gambar, alat-alat

laboratorium, perpustakaan mini, dan alat-alat yang

memungkinkan peserta didik dapat melakukan kegiatan

konstruktif.

2) Suasana pengajaran yang menyenangkan

Suasana pengajaran yang hangat dan mendukung

keamanan dan kebebasan yang membuat para peserta didik

untuk mengembangkan pikiran-pikiran kreatifnya, sehingga

anak berani untuk mengembangkan pikiran-pikiran yang

bersifat eksploratif.

3) Persiapan guru

Guru harus bertugas mendorong peserta didik untuk

mengembangkan ide, inisiatif dalam menjajaki tugas-tugas

baru. Dalam pengajarannya guru memberi waktu kepada

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

11

peserta didik untuk memikirkan dan mengembangkan ide atau

gagasan kreatif.

4) Sikap guru

Sikap terbuka menerima gagasan dan perilaku peserta

didik dan tidak cepat memberikan kritik, celaan, dan

hukuman.Sikap terbuka yang dapat menerima dan memahami

gagasan-gagasan peserta didik.Memperlakukan peserta didik

dengan adil dan objektif.Ada upaya untuk bersikap positif

terhadap kegagalan yang dihadapi dan berusaha membantu

peserta didik menyadari kesalahan dan sebab kegagalannya.

5) Metode pengajaran

Metode atau teknik belajar kreatif berorientasi pada

pengembangan potensi berpikir peserta didik, yakni

mengaktifkan fungsi berpikir divergen menjadi teknik-teknik

seperti sumbang saran, daftar penulisan gagasan, teknik

pemecahan masalah yang merangsang peserta didik untuk

berpikir tentang berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan.

b. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Nilai Kreativitas

Indikator keberhasilan pendidikan karakter nilai kreativitas

digambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan

dengan mata pelajaran tertentu.Menurut Safari (2005: 114) tes

kreativitas dapat mengukur perilaku meliputi kelancaran,

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

12

keluwesan, keaslian, dan keelaborasian. Adapun indikator

keberhasilannya seperti dalam tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Indikator Kreativitas Pada Materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda

No Indikator pemahaman IPA Kegiatan yang diukur Kegiatan

1. Kelancaran

Peserta didik dapat menjawab soal lebih dari satu jawaban.

1

2. Keluwesan Peserta didik mampu menjawab soal secara beragam / bervariasi.

2

3. Keaslian Peserta didik dapat memberikan jawaban lain dari yang sudah ada.

3

4. Keelaborasian Peserta didik dapat mengembangkan atau memperkaya gagasan jawaban suatu soal.

4

(Safari, 2005: 115)

Penskoran untuk setiap indikator di atas menggunakan skala

5 misalnya untuk indikator “kelancaran”, skor 5= sangat lancar, 4=

lancar, 3= cukup lancar, 2= kurang lancar, 1= tidak lancar. Untuk

indikator “keluwesan” skor 5= sangat luwes, 4= luwes, 3= cukup

luwes, 2= kurang luwes, 1= tidak luwes. Demikian pula seterusnya.

(Safari, 2005: 115)

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

13

c. Menurut Munandar (2009: 71) ciri- ciri afektif kreativitas

meliputi:

1) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam,

2) Sering mengajukan pertanyaan yang baik,

3) Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah,

4) Bebas dalam menyatakan pendapat,

5) Mempunyai rasa keindahan yang dalam,

6) Menonjol dalam salah satu bidang seni,

7) Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi / sudut

pandang,

8) Mempunyai rasa humor yang luas,

9) Mempunyai daya imajinasi, dan

10) Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan

masalah.

2. Belajar

a. Pengertian Belajar

Memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar

terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian

belajar.Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli

psikologi, termasuk ahli psikologi pendidikan. Belajar merupakan

suatu proses perubahan yaitu perubahan proses tingkah laku sebagai

hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh

aspek tingkah laku.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

14

Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut. Belajar

ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

(Slameto, 2010:2).

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat

disaksikan dari luar.Tentang diri sesorang yang sedang belajar, tidak

dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang

itu.Hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu

melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah

diperoleh melalui belajar.

Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja

maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan

menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang

dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh

individu.Sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara individu

dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Jadi, pengertian

belajar disini diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari

belum tahu, menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari

kurang terampil menjadi lebih terampil, dan kebiasaan lama menjadi

kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu

itu sendiri. Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

15

individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena

pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik

seseorang sejak lahir.Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan

ada yang berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan

perkembangan sangat erat kaitannya.

Definisi-definisi yang dikemukakan itu diberikan oleh ahli-

ahli yang berbeda-beda pendiriannya, berlain-lainan titik tolaknya.

Jika kita menyimpulkan definisi-definisi tersebut dan juga definisi-

definisi yang lain maka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut :

1) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavorial

changes, aktual maupun potensial).

2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya

kecakapan baru.

b. Ciri-ciri belajar

Menurut Slameto (2010: 3) ciri-ciri perubahan tingkah laku

dalam pengertian belajar yaitu :

1) Perubahan terjadi secara sadar

Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari

terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan

telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri

seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

16

Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan

berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses

belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu

senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu

yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin

banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin

baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif

artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya

melainkan karena usaha individu sendiri.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi

hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air

mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat

digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan

yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah

belajar akan menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi

karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah

kepada peubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

17

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui

suatu proses balajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah

laku.Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan

mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam

sikap, keterampilan, pengetahuan , dan sebagainya

c. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2011:12) kata prestasi berasal dari bahasa

belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia

menjadiprestasi yang berartihasil usaha. Istilah prestasi belajar

umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Sepanjang

kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuanya.

Menurut Azwar (2010: 164) pengertian prestasi belajar

adalah kemampuan mencapai indikator-indikator belajar. Prestasi

belajar dapat dioprasionalkan dalam bentuk rapor, indeks studi,

angka kelulusan, dan predikat keberhasilan.

Dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah keberhasilan mencapai indikator-indikator

pembelajaran. Menurut para pakar pendidikan prestasi belajar di

pengaruhi banyak faktor. Masing-masing pakar pendidikan juga

mempunyai pendapat sendiri-sendiri tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

18

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil

interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri

(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari peserta

didik itu sendiri yang meliputi:

a) Kecerdasan

Slameto (2010: 56) mengatakan peserta didik yang

mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang

rendah.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui

bahwa faktor kecerdasan memiliki arti yang penting yang

mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Semakin tinggi

tingkat kecerdasan seseorang akan semakin tinggi pula

prestasi yang diperoleh oleh seseorang.Hal tersebut

jika faktor yang lainnya berpengaruh secara positif karena

faktor intelegensi hanya salah satu faktor saja.

b) Faktor Jasmaniah atau fisiologis

Baik yang bersifat bawaan maupun yangdiperoleh.

Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

19

c) Sikap

Sikap adalah suatu kecenderungan untuk bereaksi

terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak

suka, atau acuh tak acuh. Dalam proses pembelajaran

peserta didik membutuhkan sikap yang positif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Dengan sikap yang positif

peserta didik akan mencapai prestasi yang baik. Sebaliknya

sikap negatif akan membuat peserta didik pasif dalam

pembelajaran dan pada akhirnya akan berpengaruh pada

prestasi belajarnya.

d) Minat

Menurut Slameto (2010 : 57) minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus yang disertai rasa senang. Minat menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar karena

jika peserta didik sudah memiliki minat maka peserta didik

akan berusaha untuk mencapai hasil terbaik.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

sesesorang untuk mencapai keberhasilan dalam masa yang

akan datang. Setiap peserta didik memiliki bakat tertentu

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

20

yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Bakat inilah

yang mempengaruhi prestasi belajar pada bidang-bidang

tertentu sesuai dengan bakat masing-masing yang dimiliki

oleh peserta didik.

f) Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting

karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong

keadaan peserta didik untuk melakukan belajar. Dengan

demikian peserta didik perlu diarahkan untuk memiliki

motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran agar

dapat menacapai prestasi belajar yang tinggi.

2) Faktor Eksternal

Menurut Slameto (2010: 60) faktor eksternal yang dapat

mempengaruhi belajar ada 3 yaitu:

a) Keadaan keluarga

Keluarga yang sehat besar artinya untuk

pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran

besar, yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

Berdasarkan pendapat tersebut keluarga merupakan

tempat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak dan

sangat menentukan pendidikan anak yang selanjutnya.

Sebagai lingkungan pendidikan yang utama dan pertama,

orang tua hendaknya menyadari pentingnya memberikan

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

21

pendidikan yang terbaik kepada anak. Lingkungan keluarga

sangat mempengaruhi kelanjutan pendidikan seseorang

karena dijadikan sebagai dasar pendidikan sebelum anak

mengalami pendidikan di lingkungan yang lebih luas yaitu

sekolah dan masyarakat.

b) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal

pertama yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan belajar peserta didik.Lingkungan sekolah juga

mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Hal ini

dikarenakan dengan lingkungan sekolah yang baik, peserta

didik akan termotivasi untuk belajar dengan lebih rajin

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

c) Lingkungan masyarakat

Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh

terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam

kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul

dengan lingkungan tempat anak berada. Lingkungan

membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan

sehari-hari, seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya

dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.Dengan

demikian, apabila seorang anak berada di lingkungan

dengan keadaan anak-anak yang rajin belajar maka anak

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

22

tersebut akan terpengaruh untuk rajin belajar.

3. Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Menurut Roestiyah (2008:80) metode eksperimen adalah suatu

cara mengajar, di mana peserta didik melakukan suatu percobaan

tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil

percobaannya, kemudian hasil pengamatannya disampaikan ke kelas

dan di evaluasi oleh guru.

Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat

untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya diharapkan makin

efektif pula pencapaian tujuan tersebut, tetapi khususnya dalam

bidang pengajaran di sekolah, ada beberapa faktor lain yang ikut

berperan dalam menentukan efektifnya metode mengajar, antara lain

adalah faktor guru itu sendiri, faktor anak dan faktor situasi

(lingkungan belajar).

Metode Eksperimen adalah metode atau cara di mana guru dan

murid bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan

untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi.Metode

eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang

peserta didik diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan

kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi

oleh guru.

Dalam metode ini peserta didik diberi kesempatan untuk

mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

23

proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan

menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di

dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan

pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau

kelompok.Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau

jumlah alat yang tersedia.Percobaan ini dapat dilakukan dengan

demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat

saja.

b. Kebaikan Metode Eksperimen menurut Sagala (2010:220-221)

1) Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas

kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri

dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja.

2) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari

seseorang ilmuwan.

3) Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara

lain:

4) Peserta didik belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri

suatu proses atau kejadian.

5) Peserta didik terhindar jauh dari verbalisme.

6) Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif

dan realistis.

7) Mengembangkan sikap berpikir ilmiah.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

24

8) Hasil belajar akan tahan lama dan internalisasi.

c. Langkah-langkah pelaksanaan metode eksperimen:

1) Mengajukan pertanyaan masalah

Membuat dan menyusun pertanyaan yang akan

dilaksanakan untuk pelaksanaan eksperimen.

2) Menyusun hipotesa atau dugaan sementara

Menentukan kemungkinan-kemungkinan yang akan

muncul dalam pelaksanaan eksperimen.

3) Identifikasi dan pengendalian variabel

Mengidentifikasi variabel eksperimen agar dalam

pelaksanaan eksperimen ada batasan dan pelaksanaan

eksperimen menjadi terarah.

4) Prosedur eksperimen

Pertama : Membagi menjadi beberapa kelompok dan

persiapan alat yang digunakan selama pelaksanaan

eksperimen.

Kedua : Mencari petunjuk dan informasi tentang tugas-

tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen.

Ketiga : Pelaksanaan eksperimen menggunakan pedoman

yang disusun secara sistematis, sehingga peserta

didik dalam pelaksanaan tidak banyak mendapat

kesulitan.

Keempat : Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen

dilakukan dengan diskusi dan tanya jawab.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

25

Kelima : Kesimpulan.

5) Alat dan bahan

Mempersiapkan alat bantu eksperimen menggunakan

lembar kerja dan pedoman eksperimen, mencari petunjuk dan

informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam

eksperimen sehingga pelaksanaan eksperimen dapat berjalan

lancar.

6) Penyajian hipotesis

Membacakan dan melaporkan hasil temuan-temuan

sementara yang diperoleh dalam melakukan eksperimen.

d. Menurut Roestiyah (2008: 81) langkah-langkah eksperimen sebagai

berikut:

1) Perlu dijelaskan kepada peserta didik tujuan eksperimen, mereka

harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui

eksperimen.

2) Kepada peserta didik perlu diterangkan pula tentang:

a) Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam

percobaan.

b) Agar tidak mengalami kegagalan peserta didik perlu

mengetahui variabel-variabel yang harus dikontrol dengan

ketat.

c) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen

berlangsung.

d) Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

26

dicatat.

e) Perlu menerapkan bentuk catatan atau laporan berupa

uraian, grafik, dan sebagainya.

3) Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi

pekerjaan peserta didik. Bila perlu memberi saran atau

pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya

eksperimen.

4) Eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian

peserta didik, mendiskusikan ke kelas, dan tanya jawab.

4. IPA SD

a. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana

bagipeserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

27

sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Menurut Jujun (dalam Trianto 2011:136), Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau

Sainsyang semula berasal dari Bahasa Inggris science. Kata science

berasal dari kata dalam bahasa Latin scientiayang berarti saya tahu.

Science terdiri dari social sciences(Ilmu Pengetahuan Sosial) dan

Natural Science (Ilmu Pengetahuan Alam). Namun, dalam

perkembangannya sciencesering diterjemahkan sebagai sains yang

berarti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini

kurang pas dan bertentangan dengan etimologi. Untuk itu, dalam hal

ini kita tetap menggunakan istilah IPA untuk menunjuk pada

pengertian sains yang kaprah yang berarti natural science.

b. Dimensi IPA

Pada hakikatnya IPA dipandang dari segi produk, proses dan

segi pengembangan sikap. Artinya, belajar IPA memiliki dimensi

proses, dimensi hasil (proses) dan dimensi pengembangan sikap

ilmiah. Ketiga dimensi tersebut saling terkait. Ini berarti proses

pembelajaran IPA seharusnya mengandung ketiga dimensi IPA

tersebut. Dimensi-dimensi tersebut diantaranya:

1) IPA Sebagai Produk

IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya

para perintis IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

28

lengkap dan sistematis dalam bentuk buku teks.Buku teks IPA

merupakan body of knowledge dari IPA. Buku teks memang

penting, tetapi ada sisi lain IPA yang tidak kalah penting yaitu

dimensi proses, maksudnya proses mendapatkan ilmu itu sendiri.

Dalam pengajaran IPA seorang guru dituntut untuk dapat

mengajak peserta didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai

sumber belajar. Alam sekitar merupakan sumber belajar yang

paling otentik dan tidak akan habis digunakan.

2) IPA Sebagai Proses

Proses yang dimaksud disini adalah proses mendapatkan

IPA. Seperti yang kita ketahui IPA disusun dan diperoleh melalui

metode ilmiah. Jadi yang dimaksud proses IPA tidak lain adalah

metode ilmiah. Untuk anak SD, metode ilmiah dikembangkan

secara bertahap dan berkesinambungan, dengan harapan pada

akhirnya akan terbentuk paduan yang lebih utuh sehingga anak

dapat melakukan penelitian sederhana. Disamping itu, tahap

pengembangannya disesuaikan dengan tahapan dari suatu proses

penelitian atau eksperimen, yakni meliputi: 1) observasi; 2)

klasifikasi; 3) interpretasi; 4) prediksi; 5) hipotesis; 6)

mengendalikan variable; 7) merencanakan dan melaksanakan

penelitian; 8) inferensi; 9) aplikasi; dan 10) komunikasi.

Jadi, pada hakikatnya dalam proses mendapatkan IPA

diperlukan 10 ketrampilan dasar. Oleh karena itu, jenis-jenis

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

29

ketrampilan dasar yang diperlukan dalam proses mendapatkan

IPA disebut juga ketrampilan proses. Untuk memahami suatu

konsep, peserta didik tidak diberi tahu oleh guru, akan tetapi

guru memberi peluang kepada peserta didik untuk

mengembangkan ketrampilan dasar melalui percobaan dan

membuat kesimpulan. Mengapa penemuan begitu penting bagi

proses belajar peserta didik? J. Bruner (dalam Sulistyorini, S.

2007: 10) memberikan empat alasan, yaitu:

1) Dapat mengembangkan kemampuan intelektual peserta didik;

2) Mendapatkan motivasi intrinsik;

3) Menghayati bagaimana ilmu itu diperoleh;

4) Memperoleh daya ingat yang lebih lama retensinya.

3) IPA Sebagai Pemupukan Sikap

Sikap pada pengajaran IPA di SD/MI di batasi pengertiannya

pada sikap ilmiah pada alam sekitar. Menurut Wynne Harlend dan

Hendro Darmojo (dalam Sulistyorini, 2007: 10), ada sembilan aspek

dari ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI, yaitu:

1) Sikap ingin tahu;

2) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru;

3) Sikap kerja sama;

4) Sikap tidak putus asa;

5) Sikap tidak berprasangka;

6) Sikap mawas diri;

7) Sikap bertanggung jawab;

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

30

8) Sikap berpikir bebas, dan

9) Sikap kedisiplinan diri.

Sikap ilmiah ini bisa dikembangkan ketika peserta didik

melakukan diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan di

lapangan.Dalam hal ini, maksud dari sikap ingin tahu sebagai bagian

sikap ilmiah adalah suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan

jawaban yang benar dari objek yang diamati.Anak usia SD/MI

mengungkapkan rasa ingin tahunya dengan jalan bertanya: kepada

gurunya, temannya, atau kepada diri sendiri. Melalui kerja

kelompok, maka tembok ketidaktahuan dapat dikuak untuk

memperoleh pengetahuan. Di sini, berlangsungnya kerja sama

dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan lebih banyak. Melalui

kerja sama, anak didik akan belajar bersifat kooperatif dan

menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain lebih banyak

dan lebih sempurna daripada yang dimilikinya. Oleh karena itu,

untuk meningkatkan pengetahuannya, peserta didik merasa

membutuhkan kerjasama dengan orang lain.

c. Nilai-nilai IPA

Sebagian besar ilmuan mengatakan bahwa IPA tidak

menjangkau nilai-nilai moral atau etika, juga tidak membahas

keindahan (estetika), Tetapi IPA mengandung nilai-nilai tertentu

yang berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud nilai disini adalah

sesuatu yang dianggap berharga yang terdapat dalam IPA dan

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

31

menjadi tujuan yang akan dicapai. Nilai-nilai yang terkandung dalam

IPA bukanlah nilai-nilai non kebendaan, diantaranya:

1) Nilai Praktis

Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah

melahirkan teknologi yang secara langsung dapat dimanfaatkan

masyarakat.Kemudian dengan teknologi tersebut membantu

pula mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara

tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan.Dengan

demikian, sains mempunyai nilai praktis, yaitu sesuatu yang

bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.

2) Nilai intelektual

Metode ilmiah yang digunakan dalam IPA banyak

dimanfaatkan manusia untuk memecahkan masalah. Tidak saja

masalah-masalah alamiah, tetapi juga masalah-masalah sosial,

ekonomi dan sebagainya.Metode ilmiah telah melatih

ketrampilan, ketekunan, melatih mengambil keputusan dengan

pertimbangan yang rasional dan menuntut sikap-sikap ilmiah

bagi penggunanya. Keberhasilan memeccahkan masalah

tersebut akan memberikan kepuasan intelaktual.

3) Nilai sosial, budaya, ekonomi dan politik

IPA mempunyai nilai-nilai sosial-ekonomi-politik

berarti kemajuan IPA dan teknologi suatu bangsa, menyebabkan

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

32

bangsa tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam

peraturan sosial-ekonomi-politik internasional.

4) Nilai kependidikan

Berkembangnya IPA dan teknologi serta diterapkannya

psikologi belajar pada pelajaran IPA, maka IPA diakui bukan

hanya sebagai suatu mata pelajaran melainkan sebagai alat

pendidikan.Artinya pelajaran IPA dan pelajaran lainnya

merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai-nilai

tersebut antara lain:

a) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan

sistematis menurut metode ilmiah.

b) Ketrampilan dan kecakapan dalam mengadakan

pengamatan, dan mempergunakan peralatan untuk

memecahkan masalah.

c) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

masalah.

5. Tujuan Mata Pelajaran IPA

Mulyasa (2009:111) mengemukakan mata pelajaran IPA di

SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut:

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

33

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-

Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

6. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Mulyasa (2009:112) menjelaskan tentang ruang lingkup bahan

kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan

gas.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

34

c. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet

listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan

benda-benda langit lainnya.

7. Materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda.

Berdasarkan wujudnya, benda dibedakan menjadi benda padat,

benda cair, dan benda gas.

a. Benda Cair

Termasuk benda cair adalah air, sirup, minyak tanah, oli,

tinta, spiritus, darah, kecap, dan getah. Berikut sifat benda cair :

1) Bentuknya mengikuti bentuk wadahnya

2) Permukaan selalu datar atau rata(dalam keadaan tenang).

3) Mengalir ke tempat yang lebih rendah

4) Menekan ke segala arah

5) Meresap melalui celah-celah kecil (kapilaritas)

6) Memiliki massa

7) Massa tetap walau bentuk berubah

8) Menempati ruang

9) Dapat melarutkan berbagai zat,misalnya garam dan gula

10) Dapat berubah wujud bila dipanaskan atau didinginkan

b. Benda Padat

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

35

Termasuk benda padat adalah batu, tanah, kayu, es, pasir,

besi, karet, plastik, dan kapur barus. Berikut sifat benda padat:

1) Bentuk dan besarnya tetap, tidak dipengaruhi oleh bentuk

wadahnya.

2) Memiliki massa

3) Dapat bergerak jika mendapat gaya dorong atau di tarik

4) Dapat diubah bentuknya dengan perlakuaan tertentu, misalnya

dipotong,dipanaskan

c. Benda gas

Benda gas tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan. Berikut

sifat benda gas:

1) Menempati seluruh ruangan

2) Memiliki massa

3) Bentuk berubah sesuai wadahnya

4) Volume tidak tetap

5) Menekan ke segala arah

Kita telah mengenal benda padat, cair, dan gas.Benda-benda

tersebut dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud yang

dipelajari disini adalah perubahan wujud yang dapat kembali.

Beberapa peristiwa perubahan wujud benda, antara lain, mencair

(melebur), membeku, menguap, mengembun, dan menyublim.

Padat Cair

Gas

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

36

Gambar 2.1 Perubahan Wujud Benda

Tabel 2.2Perubahan Wujud Benda

Perubahan Perubahan Wujud Faktor yang

mempengaruhi perubahan

Menghablur Perubahan wujud benda dari gas menjadi padat

Suhu dan waktu

Menyublim Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair

Suhu dan waktu

Mengembun Perubahan wujud benda dari gas menjadi cair

Suhu dan waktu

Menguap Perubahan wujud benda dari air menjadi gas

Suhu dan waktu

Mencair Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair

Suhu dan waktu

Membeku Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat

Suhu dan waktu

1. Membeku dan Mencair

Es merupakan benda padat yang dapat berubah menjadi air

yangberwujud cair.Perubahan wujud benda cair disebut

mencair.Sebaliknya, perubahan wujud dari benda cair menjadi benda

padat disebut membeku.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

37

Sumber: http://juprimalino.blogspot.com/2012/06/perubahan-wujud-benda-mencair-melebur.html ,29 oktober 2012, 14.25,jufrymalyno

Gambar 2.2 Proses mencair

2. Menguap

Air jika dipanaskan akan berubah wujud dari bentuk cair ke

bentuk gas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut

menguap.Pada saat gelas berisi air es, pada dinding gelas terjadi

titik-titik air.Titik-titik air berasal dari udara yang berwujud gas

berubah menjadi cair.Perubahan ini disebut mengembun.

Sumber:http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/08/perubahan-wujud-dalam-kehidupan-sehari.html, 5 november 2012, 2.30 WIB,

Slamet Widiantoro Gambar 2.3Proses menguap

3. Mengembun

Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi

cair.Jadi, mengembun merupakan kebalikan dari menguap.Pada

waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor, misalnya jika

membuat minuman dingin, seperti es teh atau es jeruk.Bila diamati,

bagian luar gelas tempat membuat es teh atau es jeruk menjadi

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

38

basah.Karena uap air dalam udara yang menyentuh gelas

mengembun.Hal ini disebabkan suhu gelas lebih rendah daripada

suhu uap air di sekitar gelas.

Sumber: http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/08/perubahan-wujud-dalam-kehidupan-sehari.html, 5 november 2012, 2.40 WIB,

Slamet Widiantoro Gambar 2.4Proses mengembun

4. Menyublim

Menyublim adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas

atau sebaliknya.Untuk membedakannya, dapat digunakan istilah

melenyap dan mengkristal.Melenyap adalah peristiwa perubahan

wujud padat menjadi gas.Mengkristal adalah perubahan wujud gas

menjadi padat.Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus

ataupun kamfer.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

39

Sumber: http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/08/perubahan-wujud-dalam-kehidupan-sehari.html, 5 november 2012, 2.25 WIB, Slamet

Widiantoro. Gambar 2.5Proses menyublim

B. Penelitian Relevan

Dalam jurnal Redno Kartikasari mahasiswa Fakultas Pendidikan

MIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam penelitian yang

berjudulPenerapan Pendekatan Kontekstual dengan Metode Eksperimen

Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Kelas VIII C SMP Negeri

14 Surakarta, membuktikan bahwa dengan metode eksperimen peserta didik

kelas VIII C yang dilaksanakan pada SMP Negeri 14 Surakarta peningkatan

kemampuan siswa dalam pembelajaran sains dapat ditunjukkan dengan

meningkatnya pencapaian rata-rata presentase aspek keterampilan proses

sains peserta didik dari 60,75% pada pra siklus menjadi 71,87% pada siklus I

dan meningkat menjadi 78,15% pada siklus II.

C. Kerangka Berpikir

Dalam pelajaran mata pelajaran IPA, guru dituntut dapat menguasai

langkah-langkah pembelajaran IPA dengan baik. Pembelajaran IPA bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan membelajarkan dan melatih peserta

didik berpikir kritis, membawa peserta didik mengenal, memilih dan

memecahkan masalah, melatih peserta didik dalam berpikir sesuai dengan

metode ilmiah dan keterampilan sosial lain yang sejalan dengan model

pembelajaran atau pendekatan interaktif. Sehingga para peserta didik akan

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

40

semakin menyenangi belajar IPA karena gurunya memiliki kemampuan yang

memadai.

Dengan kata lain, peserta didik akan sangat terbantu dalam proses

belajarnya sehingga guru akan mendapat sambutan yang positif dari para

peserta didik. Maka dari itu diperlukan suatu pendekatan yang dapat menarik

perhatian peserta didik dan mengaktifkan kegiatan peserta didik dalam

pembelajaran, yaitu pembelajaran yang mengorganisasikan informasi secara

sistematis sehingga memiliki jawaban terhadap permasalahan. Agar peserta

didik terdorong untuk aktif melakukan pencarian informasi, guru dapat

memberikan stimulus yang menantang kepada peserta didik.

Setiap peserta didik sebenarnya menyukai belajar yang memiliki

tantangan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Tantangan ini

dapat diciptakan guru dengan mengajukan situasi bermasalah agar peserta

didik peka untuk merumuskan dan menentukan cara pemecahan masalahnya.

Pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai untuk digunakan adalah

metodeeksperimen.Dengan menggunakan metode eksperimendiduga dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Petir

Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2012/2013.

D. Hipotesis Tindakan

Kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di atas mengandung

praduga bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan

kreativitas danprestasi belajar peserta didik pada pelajaran IPA pokok

bahasansifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SD Negeri 1 Petir

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013

41

Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.

Dari praduga tersebut penulis mengajukan hipotesis. Hipotesis ini

yaitu : Dengan metode eksperimendapat meningkatkan kreativitas dan

prestasi belajar peserta didik pada pelajaran IPA pokok bahasansifat dan

perubahan wujud benda.

Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013