BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

43
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 Pengertian Kesiapan Berwirausaha Kesiapan berasal dari kata “siap” yang berarti kecendrungan akan kemampuan dan kesedian seseorang melakukan sesuatu. Kesiapan (readness) merupakan segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu (Sari, 2012: 157). Menurut Slameto, 2003 (dalam Sari, 2012: 157) kesiapan adalah suatu keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk merespon dengan cara dia sendiri. Kesiapan adalah kemauan, keinginan dan kemampuan yang di miliki oleh individu untuk berwirausaha dalam hal ini tergantung pada tingkat kematang, pengalaman, keadaan mental dan emosi individu atau seseorang (Melyana, Rusdarti, dan Pujiati, 2015: 10). Beberapa pengertian mengenai kesiapan, dapat dirumuskan bahwa kesiapan merupakan suatu keadaan yang mendorong seseorang secara keseluruhan untuk melakukan reaksi (pekerjaan) secara fisik, mental, pengetahuan maupun dengan ketrampilan (Sari, 2012: 157). Dapat disimpulkan bahwa kesiapan merupakan kemampuan seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Kata wirausaha (entreupreneur) berasal dari bahasa Perancis “enteprende artinya tuundertake (melakukan). Wirausaha adalah orang yang pandai, mampu, berbakat, tentang memproduksi baik produknya berbentung barang atau berbentuk jasa (Khairinal, 2019: 1). Dalam pengertian yang sederhana dapat dinyatakan bahwa wirausaha ialah wujud dari sesuatu, baik berupa barang maupun jasa yang di ciptakan oleh pengusaha (entrepreneur) melalui proses inovasi dan kreasi.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kesiapan Berwirausaha

2.1.1 Pengertian Kesiapan Berwirausaha

Kesiapan berasal dari kata “siap” yang berarti kecendrungan akan

kemampuan dan kesedian seseorang melakukan sesuatu. Kesiapan (readness)

merupakan segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi

dengan cara tertentu (Sari, 2012: 157). Menurut Slameto, 2003 (dalam Sari, 2012:

157) kesiapan adalah suatu keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap

untuk merespon dengan cara dia sendiri. Kesiapan adalah kemauan, keinginan dan

kemampuan yang di miliki oleh individu untuk berwirausaha dalam hal ini

tergantung pada tingkat kematang, pengalaman, keadaan mental dan emosi

individu atau seseorang (Melyana, Rusdarti, dan Pujiati, 2015: 10). Beberapa

pengertian mengenai kesiapan, dapat dirumuskan bahwa kesiapan merupakan

suatu keadaan yang mendorong seseorang secara keseluruhan untuk melakukan

reaksi (pekerjaan) secara fisik, mental, pengetahuan maupun dengan ketrampilan

(Sari, 2012: 157). Dapat disimpulkan bahwa kesiapan merupakan kemampuan

seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu.

Kata wirausaha (entreupreneur) berasal dari bahasa Perancis “enteprende

artinya tuundertake (melakukan). Wirausaha adalah orang yang pandai, mampu,

berbakat, tentang memproduksi baik produknya berbentung barang atau berbentuk

jasa (Khairinal, 2019: 1). Dalam pengertian yang sederhana dapat dinyatakan

bahwa wirausaha ialah wujud dari sesuatu, baik berupa barang maupun jasa yang

di ciptakan oleh pengusaha (entrepreneur) melalui proses inovasi dan kreasi.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

12

Kesiapan berwirausaha ialah sebelum mahasiswa untuk memutuskan

berwirausaha, selanjutnya mahasiswa berkomitmen dengan keputusan yang di

buat, kesiapan yang telah di buat dapat menjembatani mahasiswa untuk bertindak

(Lupitasari dan Yuli, 2018: 128)

Berwirausaha memerlukan sesuatu pengorbanan, pengorbanan yang di

maksud ialah sumber daya, orang atau manusia, uang, peralatan fisik, informasi

dan tentunya waktu. Menurut Tando (2013: 3) kewirausahaan adalah proses

penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu

yang di perlukan, terdapat resiko financial, psikologi dan social yang

menyertainya, dan terdapat balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Di dalam

berwirausaha terdapat pelaku usaha yang di sebut dengan wirausahawan, Menurut

Kasmir (2012: 19), wirausahan adalah orang yang berjiwa berani mengambil

resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Dapat disimpulkan

bahwa berwirausaha haruslah memiliki suatu kemampuan untuk membangun

suatu usaha dengan pengorbanan guna mencapai tujuan tertentu.

Profesi wirausaha merupakan bidang dharma kehidupan yang menuntun

ada nya semangat berinovasi, kejujuran, tanggu jawab, dan semangat juang tinggi

untuk memakmurkan kehidupan, yang di dasarkan atas keiklasan. Wirausaha

merupakan suatu jenis profesi yang terbentuk melalui suatu proses seleksi alamiah

yang di dukung oleh lingkungan dan kesempatan berwirausaha (Naswan,

2018:34)

Kesiapan berwirausaha merupakan suatu niatan untuk memasuki dunia

usaha dengan mempersiapkan diri dengan bekal yang di perlukan dalam

menjalankan kegiatan usaha (Nitisusastro, 2012: 81). Kesiapan berwirausaha

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

13

adalah tujuan yang ingin di capai oleh intensitas pendidikan kewirausahaan (Santi,

2013: 128). Menurut Sari (2012: 157) kesiapan berwirausaha adalah keseluruhan

kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban

dalam kegiatan berwirausaha. Kesiapan berwirausaha merupakan suatu

kemampuan seseorang untuk memberikan respon atau reaksi dalam berwirausaha,

baik dalam menyelesaikan pekerjaan berwirausaha sesuai dengan ketentuan atau

mempraktikan perilaku berwirausaha (Santi, 2013: 128). Menurut Meredith

(Nastiti, 2019: 54) seseorang yang memiliki kesiapan berwirausaha ialah memiliki

keterampilan usaha, jiwa pemimpin, orientasi pada tugas dan hasil, berani

menanggung resiko, orisinil dan berorientasi masa depan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan

berwirausaha adalah suatu sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha agar

seorang individu terjun nya ke dunia usaha dapat siap mengatasi suatu

permasalahan dan dapat dilihat sebagai tola ukur seseorang mau berwirausaha

atau tidak.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha

Pengembangan kemampuan usaha erat kaitanya dengan suatu proses

aplikasi lintas bidang keilmuan yang mempersyaratkan adanya keterampilan

proses berfikir tingkat tinggi di diri seorang wirausaha. Maka dari itu setiap calon

wirausaha perlu mengembangkan kemampuan operasional dan manajerial yang

memadai dan berwawasan lintas bidang (Naswan, 2018: 27).

Menurut Nitisusastro (2012: 83) tiga faktor yang sangat penting untuk di

antisipasi bagi individu atau seseorang untuk memasuki dunia usaha ialah,

kesiapan mental, kesiapan pengetahuan dan kesiapan sumber daya :

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

14

1. Kesiapan dalam sikap mental

Kesiapan mental adalah kesiapan diri pribadi seseorang yang mempunyai

niat memasuki dunia wirausaha.Seseorang yang tidak siap untuk masuk

kedalam dunia wirausaha aka nada nya perasaan tertekan di dirinya.

Demikian dalam hal nya maka dalam rangka kesiapan berwirausaha,

seseorang sepantas nya menyiapkan diri mereka melalui jalur bakat yang

dimiliki seseorang wirausaha, kesiapan dimaksud ialah :

a. Meningkatkan rasa percaya diri, rasa percaya diri akan meningkatkan

apabila mengetahui dan memahami tentang sesuatu hal yang akan kita

lakukan.

b. Berusaha selalu fokus pada sasaran, dalam kaitanya dalam hal ini,

ketika seseorang baru pertama kali terjun kedunia usaha, maka fokus

sasaran pertama adalah dapat terwujud usaha, Fokus sasaran yang

kedua usaha tersebut mampu menjalankan kegiatanya, Fokus

berikutnya sasaran ketiga usaha dimaksud mampu bertahan hidup dan

fokus sasaran selanjutnya usaha yang telah bertahan hidup ini mampu

berkembang serta memberikan manfaat bagi lingkungan.

c. Mempelajari cara mengenali dan mengatasi risiko

d. Melatih diri untuk bekerja keras

e. Selalu mencoba berinovasi

f. Memahami semua aspek guna meningkatkan rasa tanggung jawab

2. Kesiapan pengetahuan dan keterampilan

Kesiapan pengetahuan dan keterampilan ialah kesiapan yang di miliki

seseorang di dalam dunia usaha maupun di dapatkan di dalam dunia usaha itu

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

15

sendiri. Kiranya perlu kesiapan akan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang

usaha, yaitu :

a. Pengetahuan kewirausahaan, sebelum memasuki dunia usaha individu

harus membekali diri dengan pengetahuan tentang bidang usaha yang

akan di lakukannya. Contohnya seperti bidang usaha ternak ikan hias,

wirausaha tersebut harus membekali diri dengan pengetahuan yang

berkaitan dengan bidang usaha ikan hias.

b. Kesiapan keterampilan, ialah kemampuan untuk merencanakan,

menjalan kan dan mengendalikan kemampuan yang di miliki seseorang

dalam praktek usaha

3. Kesiapan sumber daya

Sumber daya merupakan modal utama pada setiap kegiatan usaha.Seorang

pakar ilmu ekonomi menyatakan sumber daya produksi meliputi orang (man),

uang (money), barang (material), metoda (methods), dan pasar (market).

Sedangkan para ilmuan lain nya mengatakan bahwa sember daya usaha, meliputi

sumber daya manusia (human resources), sumber daya financial (financial

resources), sumber daya fisik (physical resources), sumber daya informasi

(information resources).

Menurut Anoraga (2011: 39) kiat yang dapat digunakan bagi kesiapan

berwirausaha untuk mendirikan bisnis, yaitu :

1. Batasi pendiri inti untuk dapat menyetujui dan member sumbangan langsung

terhadap apa yang akan di capai oleh perusahan,

2. Tentukan bisnis perusahaan di lihat dari apa yang di minati konsumen,

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

16

3. Pusatkan sumber daya yang ada untuk menyelesaikan sasaran operasional

yang spesifik dengan jangka waktu yang ditentukan,

4. Bersiaplah dan bekerja lah berdasarkan rencana yang telah di rancang,

5. Jika ingin memiliki karyawan cari lah karyawan sesuai dengan bidang nya,

6. Berikan penghargaan atau apresiasi terhadap kinerja yang baik,

7. Perluaslah secara metodik suatu basis yang mendatangkan keuntungan bagi

usaha anda,

8. Rencanakan, monitor dan jagalah uang tunai serta kemampuan bayar,

9. Berpandangan objektif,

10. Melakukan perubahan secara terus menerus dengan melihat dan memahami

rencana-rencana usaha secara periodik dengan melihat keinginan konsumen

di masa akan dating.

Menurut Hendro (2011: 61) faktor - faktor yang mendukung sesorang menjadi

wirausahawan :

1. Faktor individual,

2. Suasana kerja,

3. Tingkat pendidikan,

4. Personality,

5. Prestasi pendidikan,

6. Dorongan keluarga,

7. Lingkungan dan pergaulan,

8. Ingin lebih dihargai,

9. Keterpaksaan dan keadaan.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

17

2.1.3 Faktor-faktor yang akan di alami oleh wirausaha

Menurut Wardati dan Kirwani (2013: 3) yang dapat dialami oleh

wirausahawan, diantaranya;

1. Kepastian pendapatan membuka dan menjalankan usaha tidak menjamin

anda akan memperoleh uang yang cukup untuk hidup,

2. Resiko hilangnya modal/ asset/ investasi anda. Semua hal tentu mengandung

resiko, resiko terbesar yang harus dihadapi seorang wirausahawan adalah

kerugian yang akan menghilangkan investasinya,

3. Kualitas hidup sebelum mapan, wirausahawan harus bekerja 6-12 jam

sehari. Untuk membangun suatu usaha yang besar, tidak cukup hanya modal

yang besar, namun harus diikuti dengan kerja ekstra dan waktu ekstra.

Berdasarkan pendapat di atas wirausaha akan mengalami faktor - faktor

yang akan terjadi, yaitu pendapatan keuntungan belum tentu di pastikan, terdapat

resiko serta wirausaha harus lah bekerja keras guna mencapai kesuksesan yang

ingin di capai.

2.1.4 Indikator kesiapan berwirausaha

Dalam keinginan melakukan usaha tentu nya harus lah mempunyai

kesiapan berwirausaha. Terkait dengan bidang kewirausahaan tentunya sebagai

pelaku usaha juga memiliki berbagai tujuan. Menurut Meredith (Nastiti, 2019: 54)

indikator bagi seseorang untuk kesiapan berwirausaha meliputi:

1. Memiliki keterampilan usaha,

2. Jiwa pemimpin,

3. Orientasi pada tugas dan hasil,

4. Berani menanggung resiko,

5. Orisinil dan berorientasi masa depan,

6. Percaya diri

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

18

2.2 Pendidikan Kewirausahaan

2.2.1 Pengertian Pendidikan Kewirausahaan

Menurut Purwanto (dalam Sukarjo dan Komarudin, 2010: 7) Pendidikan

berasal dari dua istilah yang dapat di arah kan pada pemahaman hakikat

pendidikan, yakni peadagogie dan peadagogiek. Peadagogie bermakna

pendidikan, sedangkan peadagogiek berarti ilmu pendidikan. Pendidikan

merupakan kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorang mampu

mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, sikap-sikap dan bentuk-bentuk

perilaku yang bernilai positif di masyarakat (Sukarjo dan Komarudin, 2010: 7).

Pendidikan merupakan peranan penting dalam pencapai seseorang guna

mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan. Menurut Tando (2013: 28)

Pendidikan merupakan proses sistematis dan berkelanjutan dalam rangka

mengembangkan dan meningkatkan intelektual dan sikap perilaku individu dan

masyarakat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan. Hisrich, Peters, &

Shepherd, 2010 (Tando, 2013: 28) Pendidikan merupakan tempat yang berperan

penting untuk membantu pelaku wirausaha untuk mempersiapkan diri dalam

mengatasi masalah yang ada dalam menjalankan usaha. Pendidikan ada

pendidikan non formal dan pendidikan in formal, pendidikan non formal

diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang

berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam

rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan in formal yang

dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri

(Khairinal, 2017: 170).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

19

Dapat di simpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu formula yang di

lakukan pemerintah terhadap dunia pengetahuan guna meningkatkan ilmu

pengetahuan terhadap peserta didik atau masyarakat baik di gunakan di dalam

masyarakat atau kehidupan sehari-hari maupun untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.

Menurut Gelderen (dalam Budi dan Fensi, 2018: 2) Kewirausahaan adalah

konsep yang memiliki banyak definisi mulai dari definisi yang sempit seperti

memulai bisnis sendiri sampai kepada konsep yang lebih luas yaitu sikap kerja

yang menekankan kepada kepercayaan diri, inisiatif, inovatif, berani mengambil

resiko. Stevenso (Amirullah dan Hardjanto, 2005: 83) mengkonseptualisasikan

kewirausahaan sebagai suatu pendekatan manajemen yang mempunyai keinginan

besar terhadap pengejaran kesempatan dan eksploitasi kesempatan tanpa

mempertimbangkan sumber daya yang sedang dikontrol. Timmons (Amirullah

dan Hardjanto, 2005: 81) kewirausahaan adalah sebagai seseorang yang

melakukan tindakan kreatif yang mebangun niali dari suatu yang tidak nampak

sebelumnya. Kewirausahan merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan

melalui sikap dan perilak yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu

kegiatan usaha (Suherman, 2010: 27). Kewirausahaan tersebut dapat diartikan

sebagai proses untuk menciptakan sesuatu yang baru oleh nilai dengan

mengabdikan waktu dan usaha yang diperlukan, adanya asumsi keuangan yang

menyertainya, psikis, risiko sosial, danmendapatkan penghargaan yang dihasilkan

dari kepuasan pribadi (Sari, 2012: 158).

Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya

dengan menggunakan usaha dan waktu yang di perlukan, terdapat resiko financial,

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

20

psikologi dan sosial yang menyertainya, dan terdapat balas jasa moneter dan

kepuasan pribadi (Tando, 2013: 3). Kewirausahaan juga termasuk ilmu yang

memiliki dan mempelajari tentang nilai, kemamuan, dan perilaku seseorang dalam

menghadai tantangan usaha. Menurut Joseph Schumpeter (Tando, 2013: 3)

mendefinisikan kewirausahaan adalah seseorang inovator yang dapat

mengimplementasikan suatu perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-

kombinasi baru. Kombinasi tersebut ialah dalam bentuk :

1. Memperkenalkan produk atau kualitas baru

2. Memperkenalkan metode produksi baru

3. Menjalankan organisasi baru

4. Memperoleh sumber pasokan dari bahan atau komponen baru

5. Membuka pasar baru

Joseph Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang di

terapkan di bidang bisnis dengan mengkaitkan kombinasi sumber daya.

Kemampuan atau kapasitas manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Sedangkan menurut Penrose (Tando, 2013: 3) kewirausahaan adalah suatu

kegiatan yang mencakup cara mengidentifikasi suatu peluang di dalam system

ekonomi. Timbulnya suatu pertanyaan mengapa seorang wirausahawan harus

mempunyai pemikiran berbeda dari manusia umumnya. Pendapat Peter Drukcer

di dalam (Tando 2013: 5) kewirausahaan adalah inovasi yang di kembangkan

secara ekonomis. Dapat mengandung makna bahwa kewirausahaan selalu

mengutamakan atau di awali dengan kegiatan inovasi yang di tindak lanjutin dan

di kembangkan. Menurut Anoraga (2011: 40) Kewirausahaan merupakan suatu

profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang di dapatkan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

21

dari pendidikan formal maupun informal dengan seni yang hanya dapat di peroleh

dari suatu rangkaian kerja yang di laksanakan dalam praktik. Dapat disimpulkan

bahwa kewirausahaan merupakan salah satu cara mengatasi atau solusi untuk

permasalahan ekonomi salah satu nya menciptakan peluang usaha agar dapat

mengatasi perekonomian suatu daerah dan mengurangi tingkat pengangguran

salah satunya.

Pendidikan kewirausahaan adalah pendidikan sistem nilai berjiwa,

Pendidikan kewirausahaan juga memberikan pengalaman dan pemahaman belajar

untuk mengenali adanya tiga macam bahan baku berupa prinsip, aturan dan tata

nilai dasar budaya wirausaha (Naswan, 2018: 2). Menurut Tung (Jannah, Umi dan

Mardiyah, 2018: 498) pendidikan kewirausahaan adalah proses transmisi

pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan terhadap mahasiswa untuk

membantu mereka dalam memanfaatkan peluang. Pendidikan kewirausahaan

sangat di perlukan dan penting, agar seseorang atau masyarakat dapat mengerti

bagaimana berwirausaha serta memanfaatkan secara optimal kemampuan dirinya,

guna menangkap peluang-peluang bisnis yang mucnul setiap saat. Melalui

pendidikan kewirausahaan masyarakat akan dapat memiliki pengetahuan berusaha

atau berbisnis secara mandiri, dan dapat memanfaatkan situasi yang terjadi di

sekitar lingkungan atau pemanfaatan peluagn usaha (Amirullah dan Hardjanto,

2005: 78). Pendidikan kewirausahaan merupakan pendidikan seumur hidup yang

berlangsung untuk dimana saja dan kapan saja, pendidikan kewirausahan juga

dapat menjadi agen perubahan social (Sulistyowati, Utomo dan Sugeng, 2016:

227). Menurut Tando (2013: 28) pendidikan kewirausahaan sangat erat dengan

kesiapan wirausaha, Pendidikan Kewirausahaan adalah proses secara sistematis

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

22

dan berkelanjutan baik formal ataun informal dalam rangka membentuk manusia

wirausaha. Pendidikan kewirausahaan adalah suatu kegiatan bagi mereka yang

ingin menjadi wirausaha dan kegiatan meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan tentang kewirausahaan (Budi dan Fensi, 2018: 2). Pendidikan

kewirausahaan merupakan suatu pendidikan yang mengajarkan seseorang agar

mampu mencipta kan kegiatan sendiri (Suherman, 2010: 22). Pendidikan

kewirausahaan adalah suatu hal yang dibutuhkan bagi anak dan masyarakat.

Karena hal itu sesuatu yang bermanfaat bagi usaha operasional program

pembangunan nasional, maka sebagai prioritasnya perlu dimasukkan ke dalam

muatan kurikulum sekolah. Bagi lembaga pendidikan, pembelajaran

kewirausahaan bukancuma menumbuhkan semangat, melainkan membangun

konsep berfikir dan mendorong secara praktis kemampuan kewirausahaan pada

lulusannya. Menurut Asti (Suherman, 2010: 22) pendidikan kewirausahaan

merupakan semacam pendidikan yang mengajarkan agar seseorang mampu

menciptakan usaha sendiri. Diharapkan adanya pembelajaran kewirausahaan

mampu meningkatkan softskill peserta didik dan menghasilkan lulusan-lulusan

yang mampu menciptakan lapangan kerja (job creator) bukan hanya sebagai

pencari pekerjaan (Wardati dan Kirwani, 2013: 2). Menurut Wardati dan Kirwani

(2013: 2) Esensinya pendidikan kewirausahaan tidak cukup berhenti pada

pemberian mata kuliah kewirausahaan secara teoritis sajatetapi yang harus dikaji

lebih jauh adalah pelaksanaan atau implementasi pendidikan kewirausahaan

sebagai usaha mencapai tujuan, visi, dan misi yang telah ditargetkan sebelumnya.

Berdasakan pendapat para ahli mengenai pendidikan kewirausahaan dapat

disimpulkan pendidikan kewirausahaan sesuai dengan Undang-Undang No.2

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

23

tahun 1989 pasal 1 yang berisi yaitu dimana dari semua satuan dan semua

kegiatan pendidikan saling keterkaitan guna untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Hal ini tentu nya tidak luput dari pengawasan pendidikan yang di mana

pendidikan memerhatikan hal tersebut sehingga muncul pendidikan

kewirausahaan salah satu nya. Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu

cara pemerintah agar peserta didik atau masyarakat agar dapat mengetahui dan

melaksanakan wirausaha dengan baik dan agar membuat peserta didik atau

masyarakat untuk membuka peluang usaha dan kesiapan berwirausaha guna

mengatasi permasalahan ekonomi di suatu daerah

2.2.2 Jenis pendidikan kewirausahaan

Menurut Tando (2013: 29) Jenis pendidikan sangat beraneka ragam jika

dilihat dari berbagai sudut pandang seperti :

1. Berdasarkan legalitasnya, jenis pendidikan dapat dikelompokan, yaitu

pendidikan formal yaitu jenis pendidikan yang lembaga nya memiliki status

yang ada izin dari lembega pemerintah yang berwenang dan pendidikan

informal yaitu jenis pendidikan yang dilaksanakan secara tidak formal bila di

pandang dari proses pendiri lembaganya.

2. Berdasarkan sasarannya, merupakan pengelompokan jenis pendidikan sesuai

sasaran yang di harapkan. Jenis pendidikan yang dimaksud ialah sebagai

berikut :

1. Pendidikan umum,

2. Pendidikan kejuruan,

3. Pendidikan agama,

4. Pendidikan jasmani,

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

24

5. Pendidikan rohani,

6. Pendidikan budi pekerti,

7. Pendidikan olah raga,

8. Pendidikan kebangsaan,

9. Pendidikan kewirausahaan,

10. Dan lain-lain.

Beraneka ragam jenis pendidikan yang ada masing-masing saling

melengkapi dan mempengaruhi tetapi fokus yang dijadikan sasaranya ada

perbedaan di antaranya.

Jenis-jenis wirausaha menurut Anoraga (2011: 35) :

1. Wirausaha andal

Ciri dan kemampuan wirausaha andal ialah:

a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi dalam usaha

untuk mendapat pengahsilan dan keuntungan melalui pengembangan

usaha

b. Mampu mencari peluang usaha yang menguntungkan serta mencari apa

saja yang perlu di manfaatkan

c. Mampu bekerja keras dan tekun

d. Menangani usahanya secara terencana, jujur, benar dan disiplin

e. Mampu meningkatkan kapasitas diri dan kapasitas perusahaan

2. Wirausaha tangguh

Ciri dan kemampuan wirausaha tangguh ialah :

a. Mampu berfikir dan bertindak strategi, adaptif terhadap perubahan dalam

berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

25

b. Selalu berupaya untuk memperoleh keuntungan dengan cara memuaskan

pelanggan

c. Berupaya mengenali dan mengendalikan kekuatan serta kelemahan

perusahaan, dengan meningkatkan kemampuan siste pengendalian internal

d. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan perusahaan melalui motivasi

dan semangat kerja serta pemupukan modal

3. Wirausaha unggul

Ciri dan kemampuan wirausaha unggul :

a. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dalam

pengelolan usaha

b. Berupaya untuk selalu mencapai dan menghasilkan karya untuk pelanggan

melalui kreatifitas dan inovasi

c. Selalu antisipasi terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan

d. Selalu berfikir dan bertindak kreatif

Pendidikan kewirausahaan menunjukan bahwa kewirausahaan mampu di

pelajari dan di praktikan tanpa wirausaha tersebut mempunyai garis tangan

keturunan wirausaha, munculnya beberapa institusi pendidikan yang berfokus

pada ilmu kewiraushaan merupakan bukti minat seseorang atau masyarakat

terhadap kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan suatu proses pembelajaran

formal atau informal secara terus menerus dalam rangka mengubah pola pikir,

sikap dan keterampilan individu atau masyarakat agar dapat menjadi wirausaha

yang dapat di andal kan. Adapun Menurut Tando (2013: 30) jenis-jenis

pendidikan kewirausahaan dapat di peroleh atau berasal dari berbagai bentuk :

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

26

1. Pendidikan keluarga

Pendidikan yang berasal dari anggota keluarga berupa pendidikan dari anak

di dalam kandungan sampai dewasa, hubungan nya dengan pendidikan

kewirausahaan apabila terjadi pemberian kasih sayang orang tua kepada anak

berlebihan maka dapat mengurangi intensitas pendidikan kewirausahaan oleh

keluarga.

2. Pendidikan sekolah

Pendidikan di sekolah baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama,

sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi. Di perolah pendidikan

kewirausahaan contohnya pemahaman dalam menganalisis lingkungan, proses

pengambilan suatu keputusan, keterampilan dan mempunyai jiwa semangat

berwirausaha.Dalam pendidikan sekolah ini tentu nya di dukung oleh

kurikulum, tenaga pengajar, prasarana dan sarana, metode pembelajaran,

laboratorium dan kondisi lingkungan yang mendukung terciptanya jiwa

wirausaha di dalam diri setiap individu maupun masyarakat.

3. Pendidikan luar sekolah

Pendidikan luar sekolah berupa kursus-kursus yang lebih berorientasi untuk

meningkatkan keterampilan seperti kursus bahasa inggris atau bahasa lainya,

kursus komputer, montir dan kursus-kursun untuk mengembangkan dan

meningkatkan keterampilan lain.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

27

4. Pendidikan masyarakat

Pendidikan kewirausahaan yang di kaitkan dengan masyarakat berupa

dukungan baik formal atau informal untuk menciptakan iklim yang konduif

terhadap tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan di masyarakat.

5. Pendidikan oleh pemerintah

Pemerintah pendukung dari berkembang dan meningkatnya kewirausahaan

dalam bentuk bantuan atau pembinaan.

6. Pendidikan melalui magang

Pendidikan kewirausahaan melalui magang pada perusahaan lain atau lembaga

selama beberapa waktu. Di dalam magang akan memperoleh pengetahuan,

pengalaman, keterampilan dan sikap pergaulan di tempat magang dan lain-

lain.

7. Pendidikan melalui studi komparatif

Berupa pendidikan melalui observasi, wawancara, dokumentasi di suatu

tempat yang di dalam kewirausahaan di anggap lebih berhasil atau

menguntungkan.

8. Pendidikan otodidak

Berupa pendidikan yang berasal dari pengalaman individu yang bersangkutan

dan di kembangkan oleh yang bersangkutan secara mandiri. Hal ini

merupakan pengembangan dari jiwa inovasi, kreativitas yang selanjutnya di

implementasikan dan di kembangkan.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai jenis pendidikan

kewirausahaan dapat diperoleh dari berbagai bentuk dengan memiliki tujuan

dan cara tersendiri untuk terikat dengan pendidikan kewirausahaan.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

28

2.2.3 Tujuan Pendidikan Kewirausahaan

Tujuan dari pendidikan kewirausahaan adalah menghasilkan produk karya

cipta yang inovatif melalui proses berfikir kreatif dan bertindak ekonomis dengan

memanfaatkan peluang, sumber daya, strategi, kiat dan tantangan dari lingkungan

guna karya tersebut dapat bermanfaat bagi diri nya dan orang lain (Naswan, 2018:

16). Pendidikan kewirausahaan menghasilkan atau mendatangkan kebaikan

kepada setiap orang, kebaikan tersebut salah satu nya adalah memberikan

kesempatan kepada setiap orang untuk bekerja dan berpartisipasi dalam kegiatan

kewirausahaan di setiap tempat dan waktu (Naswan 2018: 64). Kuratko (dalam

Budi dan Fensi, 2016: 4) Pendidikan kewirausahaan dengan berbagai konteks

pendidikan di maksud untuk mengembangakan budaya kewirausahaan,

menambah wirausaha baru, dan mendorong pola pikir wirausaha melalui

pendidikan dan pembelajaran. Heinonen dan Poikkijoki (dalam Budi dan Fensi,

2016: 5) Tujuan pendidikan kewirausahaan adalah agar mahasiswa atau peserta

didik belajar memahami kewirausahaan yang baik, belajar memiliki jiwa

kewirausahaan, dan belajar menjadi wirausaha, Ketiga hal tersebut biasanya saling

over lap, namun memiliki konsekuensi pendekatan pengajaran yang berbeda.

Menurut Suherman, (2010: 22) Tujuan dari pembelajaran kewirausahaan

diantaranya harus memuat hal - hal yang berhubungan dengan :

1. Pemahaman terhadap konsep kewirausahaan,

2. Pembentukan jiwa wirausaha,

3. Pengembangan diri,

4. Teknik-teknik wirausaha,

5. Aspek manajemen bisnis,

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

29

6. Pemasaran, penjualan, dan tekni komunikasi,

7. Langkah-langkah memasuki dunia usaha,

8. Kreatifitas, inovasi, kepemimpinan, dan komunikasi,

9. Dasar-dasar ilmu ekonomi,

10. Pengembangan usaha,

11. Studi kelayakan, dan

12. Etika bisnis.

Dari tujuan pendidikan kewirausahaan yang diatas, dapat lah diketahui

bahwa tujuan tersebut pada dasarnya mengarah pada kewirausahaan dilihat dari

bisnis atau usaha dalam arti yang sempit, yaitu membuat, memasarkan atau

menjual produk guna mendapatkan keuntungan financial.

Berdasarkan pernyataan para ahli terkait tujuan pendidikan kewirausahaan

dapat disimpulkan, yaitu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang

kewirausahaan, membentuk dan menanamkan jiwa wirausaha, memberi

pengetahuan terkait aspek-aspek bisnis serta teknik-teknik berwirausaha, dan

tentunya mengajarkan etika berwirausaha yang benar.

2.2.4 Nilai – Nilai Pokok Dalam Pendidikan Kewirausahaan

Berdasarkan konsep dan ciri-ciri wirausaha, ada banyak nilai-nilai yang di

kembangkan dalam pendidikan kewirausahaan yang mestinya di miliki oleh

mahasiswa, sehinnga peneliti mengambil alat pengukur pendidikan kewirausahaan

dari nilai akhir mata kuliah pendidikan kewirausahaan mahasiswa pendidikan

ekonomi angkatan 2017.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

30

2.3 Kepercayaan Diri (Self Confidence)

2.3.1 Pengertian Kepercayaan Diri atau Self confidence

Menurut Lauster (Hidayat dan Bashori, 2016: 47) Kepercayaan diri (self

confidence) sangat lah penting bagi keberhasilan hidup seseorang di karenakan

perasaan ini merupakan keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri sendiri

dalam melakukan suatu tugas dan memilih pendekatan yang efektif, termasuk juga

kepercayaan atas kemampuan mengahadapi lingkungan yang semakin menantang

dan kepercayaan atas keputusan atau pendapat nya, Kepercayaan diri juga

diperoleh dari pengalaman hidup seseorang. Hakim (dalam Hidayat dan Bashori

2016: 47) kepercayaan diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala

aspek kelebihan yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuatnya merasa akan

mampu mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya. Kepercayaan diri adalah

keyakinan seseorang yang mampu berperilaku sesuai dengan yang di harapkan

dan diingin kan (Hidayat dan Bashori, 2016: 47). Menurut Davies (dalam Hidayat

dan Bashori 2016: 47) Percaya diri juga adalah keyakinan akan kemampuan diri

sendiri, keyakinan adanya suatu maksud di dalam kehidupan, dan harapan dengan

berfikir.

Kepercayaan diri di awali oleh gambaran mengenai diri sendiri. Terdapat

dua macam gambaran mengenai diri sendiri yaitu, gambaran diri positif dan

gambaran diri yang negative. Kepercayaan diri berkaitan dengan sikap atau

keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya sehingga dalam melakukan

tindakan-tindakan seseorang tidak cemas.

Kepercayaan diri merupakan engsel pintu gerbang prestasi, ketika

kepercayaan diri seseorang tak terbatas, maka seseorang akan mampu

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

31

mewujudkan lebih banyak potensi ketimbang dalam kondisi berbeda (Tracy,

2012: 20). Menurut Willis (dalam Gufron dan Risnawati, 2017: 34) kepercayaan

diri adalah suatu keyakinan bahwa seseorang mampu menyelesaikan suatu

masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang

menyenangkan bagi orang sekitar. Sedangkan menurut Lauster, 1992 (dalam

Gufron dan Risnawati, 2017: 34) mendefinisikan bahwa kepercayaan diri di

peroleh dari pengalaman hidup dan menambahkan bahwa kepercayaan diri

berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu yang baik. Anthony (dalam

Gufron dan Risnawati, 2017:34) berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan

sikap seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan

kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai

kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan.

Menurut Kumara (dalam Gufron dan Risnawati, 2017: 34) menyatakan bahwa

kepercayaan diri merupakan suatu ciri dari kepribadian yang mengandung arti

keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri. Kepercayaan diri merupakan sikap

mental seseorang dalam menilai diri maupun suatu objek di sekitarnya sehingga

seseorang tersebut mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat

melakukan sesuatu sesuai kemampuan yang dimiliki (Gufron dan Risnawati,

2017: 35). Kepercayaan diri dapat langsung datang ketika berperilaku dengan

penuh rasa percaya diri, tetapi terkadang lebih sering datang secara tidak

langsung, seperti saat seseorang melakukan, mengucapkan, serta menerapkan

sikap yang mengarah pada kepercayaan diri (Tracy, 2012: 16).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri

(self confidence) adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri subjek

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

32

sebagai suatu karateristik pribadi yang di dalam nya terdapat keyakinan akan

kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasioanal, dan realistis.

2.3.2 Aspek-aspek Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri akan meningkat apabila kita mengetahui dan memahami

tentang suatu hal yang akan kita lakukan dan kita jalankan (Nitisusastro, 2012:

82). Menurut Rini (dalam Gufron dan Risnawati, 2017: 35) seseorang yang

memiliki kepercayaan diri tinggi akan mampu bergaul secara fleksibel,

mempunyai toleransi, bersikap positif, dan tidak terpengaruh oleh orang sekitar

serta mampu menentukan langkah-langkah pasti di dalam kehidupannya.

Menurut Kumara, 1998 (dalam Hidayat dan Bashori, 2016:48), terdapat

aspek-aspek kepercayaan diri (self confidence), yaitu:

1. Kemampuan mengahadapi suatu masalah, suatu aktivitas intelektual untuk

mencari penyelesaian dari suatu permasalahan yang di hadapi dengan

menggunakan pengetahuan yang dimiliki

2. Bertanggung jawab, bertanggung jawab terhadap suatu keputusan dan

perbuatanya, menerima keputusan dan melaksanakan tindakan yang telah

menjadi keputusan dengan diringin ada nya tanggung jawab

3. Kemampuan dalam bergaul, suatu proses kemampuan dalam suatu interaksi

sosisal terjadi antara individu satu dengan individu lainnya

4. Kemampuan menerima kritik, kemampuan seseorang dalam menerima,

mengelolah, dan menyikapi kritikan pihak lain dengan iklas

Menurut Lautser (dalam Hidayat dan Bashori, 2016: 48), berpendapat

bahwa aspek-aspek yang berhubungan dengan kepercayaan diri ialah :

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

33

1. Keyakinan pada kemampuan diri sendiri

Ialah sikap positif seseorang terhadap dirinya, seseorang yang memiliki sikap

seperti ini akan merasa mampu melakukan tugas yang dipilihnya, serta berani

menyampaikan gagasan atau ide nya

2. Sikap optimis

Selalu berfikir akan kemampuan diri yang ia miliki untuk mencapai sautu

tujuan tertentu

3. Cara pandang objektif

Seseorang yang memiliki cara pandang objektif sulit akan terpengaruh oleh

opini atau kebenaran nya belum pasti yang di terima dari orang lain

4. Bertanggung jawab

Selalu bertanggung jawab atas keputusan, perbuatan, dan resiko yang akan

terjadi

5. Rasioanal, serta Realistis

Rasional dan realistis seseorang tersebut akanmenganalisis suatu masalah

tersebut dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima dan dapat di

buktikan kebenaranya.

Dari pendapat Angelis (dalam Hidayat dan Bashori, 2016: 48), seseorang

yang percaya diri memiliki ciri, sebagai berikut :

1. Yakin atas kemampuan diri sendiri dalam melakukan sesuatu,

2. Yakin atas kemampuanya untuk menindak lanjutin segala prakara secara

konsekuen,

3. Yakin atas kemampuanya dalam menanggulangi permasalahan,

4. Yakin atas kemampuan individu untuk memperoleh bantuan.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

34

Sependapat dengan Angelis menurut Lie (dalam Hidayat dan Bashori,

2016: 48) juga menyatakan bahwa ciri pribadi yang percaya diri, ialah :

1. Yakin terhadap diri sendiri,

2. Tidak bergantung pada orang lain,

3. Tidak ragu-ragu,

4. Merasa dirinya berharga,

5. Tidak menyombongkan diri,

6. Dan memiliki keberanian untuk bertindak.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai aspek-aspek kepercayaan diri

dapat dinyatakan, bahwa kepercayaan diri tersebut ialah tumbuh dengan yakin

dengan kemampuan kita tanpa ragu dan berani mengambil sebuah resiko demi

mancapai suatu tujuan.

2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri (self confidence)

Dalam mengembangkan kualitas kepercayaan diri terdapat suatu prinsip

yang mempercepat pengembangan diri seseorang, setiap seseorang mengerahkan

penguasaan diri dan mendisplin diri untuk untuk melakukan atau mengucapkan

sesuatu dengan benar, terutama saat di bawah tekanan. Setiap kali seseorang

melawan rasa takut dengan rasa percaya diri, dengan tingkat kepercayaan diri

maka hal tersebut dapat membantu seseorang untuk lebih percaya akan

kemampuan diri sendiri (Tracy, 2012: 17). Menurut Tracy, 2012 (dalam Tracy,

2012 :28), berpendapat bahwa kepercayaan diri seseorang dengan

mengembangkan kejelasan, keyakinan, komitmen dan konsisten terhadap dirinya.

Menurut Ghufron dan dan Risnawati (dalam Hidayat dan Bashori, 2016:

49), memperhatikan beberapa faktor yang terbagi menjadi dua, yaitu :

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

35

1. Faktor internal dalam bentuk pola pikir dan harga individu. Setiap seseorang

pasti mengalami berbagai masalah di dalam kehidupannya. Reaksi seseorang

terhadap sebuah peristiwa sangat di pengaruhi oleh cara berpikir. Seseorang

yang memiliki rasa percaya diri tidak memandang segala sesuatu ke arah

negative, tetapi seseorang selalu di bekali pemikiran yang positif, baik

terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga mempunyai harga diri dan

kepercayaan diri tinggi.

2. Faktor eksternal dalam pola asuh dan interaksi. Pola asuh dan interaksi

merupakan faktor yang mendasar bagi pembentukan rasa percaya diri. Di

karenakan pola asuh yang di lakukan oleh orang tua menunjukan perhatian,

cinta dan kasih sayang. Sehingga di lihat dari itu bahwa seseorang tersebut

akan merasa di hargai dan dikasihi dan seseorang tersebut akan tumbuh

menjadi seseorang yang mampu menilai dirinya positif serta memilik harapan

yang realitas terhadap dirinya.

Sedangkan menurut Ancok dan Suroso (dalam Hidayat dan Bashori, 2016:

49) menyatakan terdapat faktor - faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

pembentukan kepercayaan diri seseorang :

1. Faktor internal adalah :

a. Terbentuknya kepercayaan diri seseorang di dasari dengan perkembangan

konsep diri yang diawali dari pergaulannya di dalam masyarakat.

b. Harga diri adalah penilaian yang di lakukan seseorang terhadap diri nya.

c. Kondisi fisik, perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri

seseorang. Penampilan fisik meruapakan hal utama di dalam harga diri dan

kepercayaan diri seseorang.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

36

d. Pengalaman hidup, pengalaman hidup juga meruapakan faktor internal dari

pengalaman hidup seseorang akan belajar menata hidup kedepan nya lebih

baik di sertai sikap percaya diri.

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan kepercayaan diri

seseorang, yaitu :

a. Pendidikan, tingkat dan jenis pendidikan akan mempengaruhi kepercayaan diri

seseorang. Contoh semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan

memiliki rasa percaya diri yang tinggi pula

b. Pekerjaan, bekerja sangat penting bagi seseorang dikarenakan dapat

mengembangkan kreatifitas, kemandirian dan kepercayaan diri

c. Lingkungan dan pengalaman hidup, lingkungan disini di maksud kan

lingkungan keluarga ataupun masyarakat sekitar.

Menurut Anthony (dalam Hidayat dan Bashori, 2016: 49) faktor

mempengaruhi kepercayaan diri, sebagai berikut:

1. Konsep diri

Konsep diri mendukung terbentuknya rasa percaya diri pada seseorang di

awali dengan perkembangan konsep diri yang di peroleh dari lingkungan

pergaulan seseorang sehingga hasil interaksi tersebut akan menghasilkan

konsep diri.

2. Harga diri

Harga diri adalah penilaian yang di lakukan seseorang kepada diri nya sendiri,

serta tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi kepercayaan diri

seseorang.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

37

Menurut Gufron dan Risnawati (2017: 37), kepercayaan diri di

pengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :

1. Konsep diri

Menurut Anthony (1992), terbentuknya kepercayaan diri seseorang di awali

dengan perkembangan konsep diri

2. Harga diri

Bila konsep diri yang positif maka akan mempengaruhi harga diri yang positif

juga. Harga diri ialah penilaian yang di lakukan oleh diri sendiri terhadap

dirinya

3. Pengalaman

Dapat menjadi salah satu faktor munculnya rasa percaya diri. Sebaliknya,

pengalaman juga dapat menjadi factor menurunnya rasa percaya diri seseorang

4. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan

diri seseorang. Jika tingkat pendidikan rendah akan menjadikan seseorang

tersebut menurun rasa percaya dirinya.

Berdasarkan pernyataan para ahli diatas dapat di katakana bahwa faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang ada dua faktor yaitu

faktor internal ialah faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang dari

dalam diri dan faktor eksternal merupakan kepercayaan diri yang timbul di karena

ada dorongan dari luar diri seseorang.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

38

2.3.4 Faktor Penyebab Orang Tidak Percaya Diri

Menurut Mildawani (2014:41) penyebab orang tidak percaya diri, yaitu :

1. Cara mendidik yang salah, mendasarkan didikan pada ancaman, kekerasan,

dan pemukulan setiap kali ada perbuatan yang salah,

2. Seseorang selalu disalahkan, dipukul, diancam di cela dan direndahkan,

3. Orang tua terlalu membatasi setiap perilaku invidu dan cara berfikir,

4. Meremehkan kemampuan dan harga diri seseorang serta melehmakan niatnya,

5. Bentuk badan yang tidak diinginkan,

6. IQ rendah dan lambat dalam belajar,

7. Di bebani pekerjaan yang diluar kemampuanya dan bakatnya sehingga

seseorang tidak mampu dan gagal.

Sifat tidak percaya diri membawa dampak negative terhadap pertumbuhan

jiwa seseorang seperti yang di jelaskan diatas, bahwa sifat tidak percaya diri

mengakibatkan orang lekas tersinggung. Karena itu ia akan menjauhi pergaulan

dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani mengungkapkan pendapat, tidak

berani bertindak sehingga akan terjadi seseorang yang pesimis.

2.3.5 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri (Self Confidence)

Langkah paling awal untuk meningkatkan rasa percaya diri yang perlu

ialah pahami diri pribadi kita. Kepribadian adalah kualitas yang memungkinkan

seseorang untuk dikenali sebagai individu yang berbeda dengan individu lainya.

Adapun langkah-langkah meningkatkan kepercayaan diri, yaitu (Mildawani, 2014:

26) :

1. Langkah pertama : lakukan sesuatu, untuk meningkatkan kepercayaan diri

belajarlah untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk diri sendiri,

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

39

2. Langkah kedua : Belajar mengambil keputusan. Mengambil sebuah keputusan

dalam hidup memerlukan sebuah kepercayaan diri,

3. Langkah ketiga : Nikmati apa yang ingin di kerjakan. Menikmati apa yang kita

lakukan adalah sebuah indikasi bahwa kita telah melakukan sesuatu yang baik

dan benar,

4. Langkah keempat : Kenali dirimu untuk memahami kemampuan kita,

5. Langkah kelima : Fokus utama pada kelebihan. Kelebihan yang dimiliki

merupakan cara meningkatkan rasa percaya diri,

6. Langkah keenam : Membenai kekurangan. Setelah mengenali kelebihan yang

dimiliki selanjutnya menganalisis kekurangan yang dimiliki dan mencari cara

mengatasi hal tersebut,

7. Langkah ketuju : Berani mencoba. Jangan takut untuk mencoba segala sesuatu

yang mungkin di yakini akan dapat mengahasilkan sesuatu yang ingin di

capai, dan berani coba merupakan dasar meningkatkan rasa percaya diri,

8. Langka kedelapan : Bersikap tenang dan wajar,

9. Langkah kesembilan : Buat daftar kesuksesan, buatlah daftar apa yang telah

berhasil dan di capai diri sendiri dengan kemampuan yang di miliki,

10. Langkah kesepuluh : belajar dan menambah wawasan. Kepercayaan diri akan

timbul dengan sendirinya ketika seseorang memiliki ilmu dan wawasan.

Santrock, 2015 (dalam Hidayat dan Bashori, 2016: 50) menyatakan ada 4

cara untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu :

1. Mengidentifikasi penyebab kurangnya percaya diri dan domain-domain

kompetensi diri seseorang. Remaja memiliki tingkat kepercayaan diri yang

tinggi ketika mencapai keberhasilan di dalam domain-domain kompetensi

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

40

yang penting. Oleh sebab itu, remaja harus mendapatkan suatu dukungan

untuk mengidentifikasi dan mengahargai kompetensi yang dimiliki.

2. Memberikan dukungan emosional dan penerimaan social terhadap individu.

Dukungan tersebut dapat mempengaruhi rasa percaya diri individu. Dukungan

tersebut dapat di berikan orang tua, guru, dan teman sebaya.

3. Prestasi yang diraih oleh individu yang diraih secara terus menerus akan

membuat rasa kepercayaan diri individu meningkat.

4. Mengatasi masalah, mengahadapi masalah adalah hal yang biasa, namun yang

lebih penting ialah cara mengatasinya. Perilaku ini menghasilkan suatu

evaluasi diri yang dapat mendorong terjadinya penerimaan terhadap diri

sendiri, penerimaan terhadap diri sendiri akan dapat meningkatkan

kepercayaan diri seseorang.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai cara untuk meningkatkan rasa

percaya diri, yaitu memahami apa yang membuat diri kita tidak percaya diri,

memberi dukungan atau motivasi dari dalam diri untuk yakin akan mampu

mengatasi masalah dengan kemampuan sendiri, serta meningkatkan suatu prestasi

yang di harapkan mampu membuat rasa percaya diri seseorang meningkat.

2.3.6 Indikator Kepercayaan Diri (Self Confidence)

Seseorang dapat mengembangkan kepercayaan diri (self confidence)

dengan mengembangkan kejelasan, keyakinan, komitmen dan konsistensi

terhadap diri nya (Tracy, 2012: 28), dengan ini peneliti menjadikan teori tersebut

menjadi indikator dari kepercayaan diri (self confidence), yaitu :

1. Kejelasan : putuskan dengan tepat apa yang ingin di capai serta tentukan

dengan jelas kepribadian apa yang seseorang miliki,

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

41

2. Keyakinan : memiliki keyakinan yang kuat bahwa diri ini memutuskan untuk

melakukan sesuatu dan berani mencurahkan segenap upaya untuk

menyelesaikannya,

3. Komitmen : putuskan untuk melakukan suatu hal yang diperlukan dan

bersedialah menerima resiko guna mencapai suatu keberhasilan yang di

inginkan,

4. Konsistensi : putuskan untuk mengerjakan sasaran setiap hari sampai sasaran

tersebut tercapai.

2.4 Hubungan Antara Variabel

1. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Kesiapan

Berwirausaha

Pendidikan merupakan upaya manusia untuk meningkatkan

pengetahuan seseorang guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pendidikan

merupakan kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorang

mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, sikap-sikap dan

bentuk-bentuk perilaku yang bernilai positif di masyarakat (Sukarjo dan

Komarudin, 2010:7).

Sedangkan Menurut Tando (2013:28) pendidikan merupakan proses

sistematis dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan dan

meningkatkan intelektual dan sikap perilaku individu dan masyarakat

sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan. Seseorang yang memahami

pendidikan kewirausahaan maka akan dapat meberikan kesiapan

berwirausaha. Menurut Tando (2013:28) keterkaitan pendidikan

kewirausahaan sangat erat dengan kesiapan wirausaha, di karenakan

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

42

pendidikan kewirausahaan adalah proses secara sistematis dan berkelanjutan

baik formal ataun informal dalam rangka membentuk manusia wirausaha atau

kesiapan berwirausaha. Sehingga dengan adanya pendidikan kewirausahaan

akan menjadikan seseorang siap untuk berwirausaha.

Dalam menjalankan suatu usaha tentunya memiliki rencana dan tujuan

yang akan di capai. Terkait dengan bidang kewirausahaan tentunya sebagai

pelaku usaha harus lah memiliki rencana dan tujuan. Kesiapan berwirausaha

ialah suatu kemampuan, keinginan dan kemauan untuk berwirausaha dalam

hal ini dapat dilihat dari kematangan, tingkah laku dan pendidikan

kewirausahaan.

1. Pengaruh self confidence terhadap kesiapan berwirausaha

Self confidence (Kepercayaan diri) merupakan hal penting bagi

keberhasilan seseorang di karenakan perasaan ini merupakan keyakinan pada

kemampuan dan penilaian diri sendiri dalam melakukan suatu tugas dan

memilih pendekatan yang efektif, termasuk juga kepercayaan atas kemampuan

mengahadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas

keputusan atau pendapat nya. Hakim (dalam Hidayat dan Bashori, 2016:7)

kepercayaan diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek

kelebihan yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuatnya merasa akan

mampu mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya.

Sedangakan menurut Gufron dan Risnawati (2017:35) Kepercayaan

diri merupakan sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun suatu objek

di sekitarnya sehingga seseorang tersebut mempunyai keyakinan akan

kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai kemampuan yang

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

43

dimiliki. Kepercayaan diri juga dapat berkaitan atau berpengaruh dengan

kesiapan berwirausaha, sesuai dengan teori. Seseorang dapat mengembangkan

kepercayaan diri (self confidence) dengan mengembangkan kejelasan,

keyakinan, komitmen dan konsistensi terhadap diri nya (Tracy, 2012: 28):

Dapat dinyatakan dari pendapat diatas bahwa untuk kesiapan

berwirausaha adanya rasa kepercayaan diri tentu nya hal ini membuat adanya

pengaruh kepercayaan diri terhadap kesiapan berwirausaha.

2. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Kepercayaan Diri (Self

Confidence) terhadap Kesiapan Berwirausaha

Untuk menjadi seseorang wirausaha dapat melalui sesuatu proses

yaitu dapat di mulai dari, pola pikir cara melakukan dan mengerjakan

sesuatu. Proses untuk menjadi seorang wirausaha beraneka ragam, misal

nya terjadi terbentuk lewat proses pendidikan formal atau informal, seperti

workshop, pelatihan, pelatihan khusuh, pendidikan bidang khusus seperti

manajemen, akuntansi, kewirausahaan dan lain-lain. Seseorang yang

memiliki kesiapan berwirausaha pasti nya dapat di tentukan dapat di

pengaruhi oleh pendidikan kewirausahaan dengan kepercayaan diri (self

confidence) untuk berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan adalah proses

secara sistematis dan berkelanjutan baik formal ataun informal dalam

rangka membentuk manusia wirausaha (Tando, 2013: 28). Pendidikan

kewirausahaan adalah suatu kegiatan bagi mereka yang ingin menjadi

wirausaha dan kegiatan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan

tentang kewirausahaan.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

44

Menurut Meredith (dalam Nastiti, 2019: 54) dalam rangka

kesiapan berwirausaha yang harus diperhatikan bagi seseorang untuk

memasuki dunia usaha meliputi: memiliki keterampilan usaha, jiwa

pemimpin, orientasi pada tugas hasil, berani menaggung resiko, orisinil

dan beriorientasi masa depan, dan percaya diri. Dapat dinyatakan dalam

menuju kesiapan berwirausaha yang baik, salah satu nya harus memiliki

rasa percaya diri atau kepercayaan diri (self confidence) untuk siap

berwirausaha.

Dalam menghadapi kehidupan di zaman sekarang, perlu lah

sumber daya manusia yang memiliki suatu pemikiran kreatif dan

pengetahuan luas sehingga tidak tergantung pada orang lain dan tentu nya

akan dapat menciptakan nilai tambah dan keunggulan sendiri bahkan dapat

memberi konstribusi pada orang lain. Karena itu banyak wirausaha yang

berhasil dan memperoleh banyak peluang di karenakan mempelajari

kewirausahaan melalui pendidikan kewirausahaan dan memiliki tingkat

kepercayaan diri tinggi. Seseorang yang memiliki suatu pengetahuan

kewirausahaan di karenakan ada nya suatu pendidikan kewirausahaan

dengan di sertai oleh tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam

berwirausaha maka akan dapat mempengaruhi kesiapan berwirausaha

(Tando, 2013: 28).

Berdasarkan uraian diatas, tinggi dan rendahnya kesiapan

berwirausaha dapat di pengaruhi oleh pendidikan kewirausahaan dan

kepercayaan diri seseorang.

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

45

2.5 Kerangka Berfikir

Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya

dengan menggunakan usaha dan waktu yang di perlukan, terdapat resiko financial,

psikologi dan social yang menyertainya, dan terdapat balas jasa moneter dan

kepuasan pribadi. Kewirausahaan juga merupakan salah satu usaha kreatif dan

inovatif untuk menciptakan peluang dan di manfaatkan dengan baik sehingga

akan memperoleh suatu keuntungan. Menurut Penrose (Tando, 2013: 3)

kewirausahaan adalah suatu kegiatan yang mencakup cara mengidentifikasi suatu

peluang di dalam system ekonomi. Timbulnya suatu pertanyaan mengapa seorang

wirausahawan harus mempunyai pemikiran berbeda dari manusia umumnya.

Terdapat banyak wirausaha yang berhasil dalam menjalankan usaha yang

dimilikinya. Namun keberhasilan tersebut bukan diraih dengan mudah untuk

dicapai. Banyak kendala, permasalahan, persaingan dan resiko lainya yang akan di

hadapi oleh wirausaha. Dalam menghadapi sumua itu, ada yang bias bertahan

bahkan ada juga yang tidak bertahan di bidang usaha tersebut. Salah satu

penyebab utama yang menjadikan seseorang mampu untuk bertahan dalam

menjalankan usaha milikinya bukan karna hanya modal saja, melainkan tingkat

kepercayaan diri dengan di dampingin oleh pendidikan kewirausahaan maka

seseorang akan siap untuk terjun di dalam dunia usaha.

Kepercayaan Diri (Self confidence) merupakan suatu keyakinan seseorang

yang mampu berperilaku sesuai dengan yang di harapkan dan diingin kan

(Hidayat dan Bashori, 2016:47) dan Hakim (dalam Hidayat dan Bashori, 2016:

47) kepercayaan diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek

kelebihan yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuatnya merasa akan mampu

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

46

mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya. Kepercayaan diri yaitu percaya pada

kemampuan diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang ingin seseorang capai. Jika

mahasiswa mempunyai tingkat kepercayaan tinggi untuk menjadi seorang

wirausaha maka mahasiswa tersebut dapat di katakana siap untuk berwirausaha,

karena dengan memiliki rasa percaya diri seseorang akan mampu mengatasi suatu

permasalahan dan mampu mencapai tujuan nya. Seperti Menurut Meredith (dalam

Nastiti, 2019: 54) dalam rangka kesiapan berwirausaha yang harus diperhatikan

bagi seseorang untuk memasuki dunia usaha meliputi:

1. Memiliki keterampilan usaha,

2. Jiwa pemimpin,

3. Orientasi pada tugas dan hasil,

4. Berani menanggung resiko

5. Orisinil dan berorientasi masa depan.

6. Percaya diri

Dari uraian diatas mengenai definisi kewirausahaan dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa kewirausahaan adalah salah satu usaha kreatif yang di dasarin

pemikiran yang inovatif untuk menciptakan peluang dan dapat dimanfaatkan

dengan baik agar dapat memperoleh keuntungan dan suatu pencapaian tertentu.

Berdasarkan atas definisi Pendidikan kewirausaha sangat begitu erat

dengan kesiapan berwirausaha, Pendidikan kewirausahaan merupakan proses

secara sistematis dan berkelanjutan baik secara formal maupun informal dalam

membentuk jiwa wirausaha.

Pendidikan kewirausahaan kini juga ada di Perguruan Tinggi atau

Universitas untuk mahasiswa membekali diri dengan ilmu untuk menciptakan

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

47

lapangan pekerjaan, ilmu yang di maksud adalah ilmu kewirausahaa.

Kewirausahaan bukan lah ilmu yang mendatangkan hasil dalam waktu sekejap,

melainkan sebuah ilmu, seni dan keterampilan untuk mengelola semua

keterbatasan sumber daya, informasi dan modal yang ada. Kewirausahaan bisa di

terapkan di semua bidang pekerjaan maupun kehidupan, dengan demikian

kewirausahaan sangat penting sebagai bekal untuk mahasiswa. Kewirausahaan

merupakan suatu profesi yang muncul karena interaksi antara ilmu pengetahuan

yang di peroleh pendidikan formal dari seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu

rangkaian kerja dalam praktik (Anoraga, 2011:27). Mata kuliah kewirausahaan

termasuk salah satu ciri muatan yang dipelajari di kurikulum yang ada di

universitas saat ini, dengan adanya mata kulah kewirausahaan diharapkan mampu

menambah pengetahuan kewirausahaan terhadap mahasiswa pendidikan ekonomi

mengenai dunia wirausaha.

Kepercayaan diri (self confidence) merupakan suatu sikap percaya

terhadap kemampuan diri sendiri, seseorang harus memiliki agar dapat mencapai

suatu tujuan tertentu dengan keyakinan diri. Kepercayaan diri (self confidence)

merupakan hal penting bagi keberhasilan seseorang di karenakan perasaan ini

merupakan keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri sendiri dalam

melakukan suatu tugas dan memilih pendekatan yang efektif, termasuk juga

kepercayaan atas kemampuan mengahadapi lingkungan yang semakin menantang

dan kepercayaan atas keputusan atau pendapat nya. Hakim (dalam Hidayat dan

Bashori, 2016: 47) kepercayaan diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap

segala aspek kelebihan yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuatnya merasa

akan mampu mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya.

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

48

Dapat dinyatakan bahwa tingkat rasa percaya diri merupakan salah satu

hal yang harus diperhatikan oleh seorang wirausahan atau calon wirausahaan agar

siap terjun kedalam dunia wirausaha. Tingkat kepercayaan diri seseorang akan

mampu mempengaruhi suatu keberhasilan seseorang baik di bidang usaha mapun

bidang lain nya.

Pendidikan kewirausahaan, kepercayaan diri dan kesiapan berwirausaha

sangat lah dibutuhkan oleh seorang mahasiswa.Agar mahasiswa mampu

mengidentifikasi peluang usaha, kemudian mendayagunakan peluang usaha untuk

menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Pendidikan

kewirausahaan dan kepercayan diri (self confidence) terkait dengan

kewirausahaan di harapkan mampu membentuk suatu kecenderungan mahasiwa

untuk membuka suatu usaha baru yang di masa akan dating.

Selain pendidikan kewirausahaan, seseorang mahasiswa yang memiliki

tingkat kepercayaan diri dalam berwirausaha harus di dukung dengan ada nya

kesiapan terhadap berwirausaha. Hal ini di karenakan jika seorang tidak

mempunyai kesiapan berwirausaha maka seseorang berwirausaha di yakinin tidak

bias bertahan lama di dunia usaha. Mencari lapangan pekerjaan dan bekerja pada

instansi dan menerima gaji sangat menjadi tujuan bagi masyarakat pada

umumnya, namun kenyataan nya lapangan pekerjaan dan pekerjaan tersebut

belum memadai untuk masyarakat. Berbeda dengan seseorang yang memiliki

kepercayaan diri tinggi untuk berwirausaha maka ia akan membuat sebuah

peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan

percaya diri maka seseorang juga akan mampu menerima resiko dan mengatasi

nya serta dapat menciptakan usaha yang berkelanjutan.

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

49

Menurut kamus besar bahasa indonesia, seorang wirausaha adalah orang

yang pandai mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun

operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan produk baru, dan mengatur

permodalan baru. Menurut Kasmir (2012: 30), wirausahan adalah orang yang

berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan.

Pendidikan kewirausahaan yang telah di pelajari mahasiswa diharapkan

agar mahasiswa mampu untuk ikut serta atau pun terjun langsung ke dalam

masyarakat dan juga mampu memiliki andil di masyarakat terkait kewirausahaan.

Sedangkan tingkat kepercayaan diri seseorang untuk terjun kedunia usaha di

harapkan mampu menerima resiko dan mengatasi atau pun melewati rintangan

serta mampu menjadi wirausaha yang dapat mencapai kesuksesan. Dalam dunia

berwirausaha yang tentu nya saat ini mengalami perkembangan sesuai teknologi

dan pasar, tentu nya di perlukan mahasiswa yang mempunyai pendidikan

kewirausahaan dan tingkat kepercayaan diri berwirausaha agar dapat bersaing.

Jika seseorang memilih berwirausaha namun tidak mengetahui tentang

kewirausahaan dan tidak memiliki rasa percaya diri untuk berwirausaha maka

tidak akan berani untuk terjun kedunia usaha dan jika masuk dalam dunia usaha

lambat laun akan terfirus oleh persaingan yang semakin ketat di dalam dunia

usaha atau bisnis.

Berdasarkan uraian di atas ada kaitan antara pendidikan kewirausahaan

dan kepercayaan diri terhadap kesiapan berwirausaha. Adapun keterkaitan

tersebut dapat di tampilkan gambar paradigma penelitian sebagai berikut :

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

50

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Keterangan:

Pendidikan kewirausahaan (X1) mempengaruhi kesiapan berwirausaha (Y)

Self Confidence (X2) mempengaruhi kesiapan berwirausaha (Y)

Pendidikan kewirausahaan (X1) dan Self Confidence (X2) bersama-sama

mempengaruhi kesiapan berwirausaha (Y)

2.6 Penelitian Relevan

1. Penelitian yang di lakukan oleh Aisyiyah Fathul Jannah, Siti Umi

Khayatun Mardiyah tahun 2018 yang berjudul pengaruh Pendidikan

Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Kesiapan

Berwirausaha kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Negeri 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan

bahwa : pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kesiapan berwirausaha siswa XI Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarta di lihat dari

koefisienr2x1y= 0,294 dengan nilai thitung>ttabel (3,651>2,037),

lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan

berwirausaha berwirausaha siswa XI Kompetensi Keahlian Administrasi

Kesiapan

berwirausaha

Pendidikan

Kewirausahaan

Self Confidence

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

51

Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarta dilihat dari koefisien r2x2y= 0,305

dengan nilai thitung>ttabel (3,748>2,037), serta pendidikan kewirausahaan

dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kesiapan berwirausaha berwirausaha siswa XI

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1

Yogyakartadengan R2y (1,2)= 0,390 dan nilai Fhitung>Ftabel

(9,904>3,290). Sumbangan efektif pendidikan kewirausahaan sebesar

17,03% dan lingkungan keluarga sebesar 21,97%. Dalam penelitain saya

yang membedakan dengan penelitain sebeleumnya yang menggunakan

pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga disini peneliti

menggunakan pendidikan kewirausahaan dan kepercayaan diri (self

confidence).

2. Penelitian yang di lakukan oleh Ermawati, Joko Widodo tahun 2015 yang

berjudul Pengaruh Pengetahuan Dan Kepercayaan Diri Terhadap Minat

Berwirausaha siswa kelas XI jurusan pemasaran SMK Negeri 2 Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015. Di dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa

memiliki niat berwirausaha yang tinggi dapat dilihat dari berbagai aspek

kepribadian seperti watak, sikap dan perilaku seseorang. Dikarenakan

penelitian tersebut menggunakan penelitian populasi sehingga populasi di

jadikan sampel. Berdasarkan analisis regresi linier di peroleh persamaan

regresi Y = 0,156 + 0,252X1 + 0,443X2 Hasil uji hipotesis diperoleh

hasil secara parsial pengetahuan wirausaha berpengaruh positif

terhadap minat berwirausaha sebesar 21,16% dan kepercayaan diri

berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha sebesar 13,24%,

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

52

sedangkan secara simultan pengetahuanwirausaha dan kepercayaan diri

secara bersama-sama mempengaruhi niat berwirausaha sebesar 47,2%

selebihnya 52,8% di pengaruhi faktor lain. Dalam penelitian saya melihat

bahwa penelitian-penelitian kewirausahaan melakukan modifikasi

terhadap model-model yang sudah ada dengan menambah faktor baru,

salah satu faktor tambahan yang di gunakan dalam penelitian

kewirausahaan adalah factor karakteristik psikologi, faktor psikologi

merupakan predictor yang lumayan baik atas sikap berwirausaha (Ferreira

et al. 2012) dan tentunya memiliki pengaruh yang penting dalam

pengambilan keputusan untuk membangun suatu usaha dan berhasil dalam

berwirausaha. Dalam penelitian saya menggunakan penelitian pengaruh

pendidikan kewirausahaan dan kepercayaan diri (self confidence) terhadap

kesiapan berwirausaha.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Lupitasari, Eka Yuli tahun 2018 yang

berjudul tentang Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan Efikasi Diri

Terhadap Kesiapan Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

Semester VI STKIP PGRI Tulungagung Tahun Akademik

2017/2018.signifikan 0,000 ˂ 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapatdinyatakan bahwa ada pengaruh positif dan

signifikan pendidikan kewirausahaan (X1) danefikasi diri (X2) terhadap

kesiapan berwirausaha (Y) mahasiswa prodi pendidikan ekonomisemester

VI STKIP PGRI Tulungagung tahun akademik 2017/2018. Dalam

penelitian saya yang membedakan penelitian sebelumnya yaitu

menggunakan efikasi diri sedangkan saya menggunakan kepercayaan diri

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kesiapan Berwirausaha 2.1.1 ...

53

yang sama-sama menggunakan pengaruh pendidikan kewirausahan

terhadap kesiapan berwirausaha.

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan sebuah jawaban sementara dari rumusan masalah

yang telah di buat, dimana rumusan masalah yang telah di buat menggunakan

kalimat pernyataan, di katakan jawaban sementara karena jawaban yang di

berikan hanya berdasarkan teori yang relevan. Sugiyono, (2017: 99).

Dari uraian di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ha1 : Terdapat Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Kesiapan

berwirausaha pada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi 2017

Universitas Jambi

Ho1 : Tidak Terdapat Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Kesiapan

berwirausaha pada mahasiswaprogram studi pendidikan ekonomi 2017

Universitas Jambi

Ha2 : Terdapat Pengaruh Self Confidence terhadap Kesiapan berwirausaha pada

mahasiswa program studi pendidikan ekonomi 2017 Universitas Jambi

Ho2 : Tidak Terdapat Pengaruh Self Confidence terhadap Kesiapan berwirausaha

pada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi 2017 Universitas Jambi

Ha3 : Terdapat Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Self Confidence

terhadap Kesiapan berwirausaha pada mahasiswa program studi pendidikan

ekonomi 2017 Universitas Jambi

Ho3 : Tidak Terdapat Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Self Confidence

terhadap Kesiapan berwirausaha pada mahasiswa program studi pendidikan

ekonomi 2017 Universitas Jambi