BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1...

21
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari bahasa Inggris “science” yang berasal dari kata latin “scientia” yang berarti tahu tentang atau faham yang benar dan mendalam. Dalam perkembangan sains merujuk ke pengetahuan mengenai alam dan objek alam dan gejala alam yang sering digolongkan sebagai ilmu alam “natural sains”. Alam yang dimaksudkan disini adalah alam yang material yang dapat diberi perlakuan dan diamati akibatnya. Menurut Das Salirawati, (2008: 21) IPA adalah “suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya saling kait mengkait satu dengan yang lain, cara ini desebut metode ilmiah”. Usman Samatowa, (2011: 3) IPA adalah “suatu cara atau metode untuk mengamati alam”. Menurut Trianto (2010) IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah, seperti dari hasil observasi dan eksperimentasi. Ilmu Pengetahuan perlu dipelajari sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat. Dimana manusia bisa mengetahui segalanya bahwa semua atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa siswa dapat melihat keunikan dan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Pengertian IPA

Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) berasal dari bahasa Inggris “science” yang berasal dari kata

latin “scientia” yang berarti tahu tentang atau faham yang benar dan

mendalam. Dalam perkembangan sains merujuk ke pengetahuan mengenai

alam dan objek alam dan gejala alam yang sering digolongkan sebagai

ilmu alam “natural sains”. Alam yang dimaksudkan disini adalah alam

yang material yang dapat diberi perlakuan dan diamati akibatnya. Menurut

Das Salirawati, (2008: 21) IPA adalah “suatu pengetahuan teoritis yang

diperoleh/disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu observasi,

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya

saling kait mengkait satu dengan yang lain, cara ini desebut metode

ilmiah”.

Usman Samatowa, (2011: 3) IPA adalah “suatu cara atau metode

untuk mengamati alam”. Menurut Trianto (2010) IPA adalah “ilmu

pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses

yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah

dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga

komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara

universal”.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, IPA adalah

ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam lahir dan berkembang

melalui metode ilmiah, seperti dari hasil observasi dan eksperimentasi.

Ilmu Pengetahuan perlu dipelajari sebagai bekal dalam kehidupan di

masyarakat. Dimana manusia bisa mengetahui segalanya bahwa semua

atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa siswa dapat melihat keunikan dan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

6

keindahan alam yang ada dan bagaimana cara kita untuk melindungi alam

kita.

2.1.2 Perlunya IPA Diajarkan di SD

Setiap guru harus mengetahui mengapa IPA perlu diajarkan di

Sekolah Dasar. Pada dasarnya mata pelajaran IPA di SD merupakan

konsep yang masih terpadu, karena belum terpisahkan secara tersendiri

seperti fisika, biologi, dan kimia. Menurut Usman Samatowa, (2011: 6)

ada 4 alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran IPA dimasukan di

dalam kurikulum sekolah:

a) Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan

materil suatu bangsa banyak tergantung pada kemampuan

bangsa itu dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar

teknologi dan disebut juga sebagai tulang pembangunan.

Karena pengetahuan dasar ialah IPA. Orang tidak akan

menjadi dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas

mengenai Ilmu Pengetahuan Alam.

b) Bila diajarkan IPA secara tepat, maka IPA merupakan suatu

mata pelajaran yang melatih/mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, misalnya IPA diajarkan dengan metode

“menemukan sendiri”. Contoh dalam permasalahan

“Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?” kemudian siswa

diminta untuk mencari dan menyelidiki.

c) Bila IPA diajarkan dengan percobaan-percobaan yang

dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan

mata pelajaran yang hanya menghafal belaka.

d) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu

dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Dengan demikian, IPA dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan

objektif. IPA merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan,

karena pendidikan IPA penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari. Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA siswa perlu dilatih untuk

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

7

bagaimana ia bisa menemukan sendiri dan dapat mencari jawaban untuk

memecahkan suatu masalah.

Adapun tujuan pembelajaran IPA di SD dalam Badan Nasional

Standar Pendidikan (BSNP, 2006) yaitu :

a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan

keteraturan alam ciptaan-Nya.

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-

konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan

kesadaran tentang hubungan yang saling mempengaruhi

antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki

alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat

keputusan.

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan

segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke

SMP.

Menurut Depdiknas (2003, dalam Trianto 2010:143)Hakikat dan

tujuan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan antara lain sebagai

berikut:

a) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan

konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan,

dan hubungan antara sains dan teknologi.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

8

c) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,

memecahkan masalah dan melakukan observasi.

d) Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, obyektif, jujur

terbuka, benar dan dapat bekerja sama.

e) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip

sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.

f) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari

keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam

teknologi.

Pembelajaran IPA di SD tentu berbeda dengan IPA di Sekolah

Menengah. Oleh karena itu, Guru harus memperhatikan metode

pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tersebut.

Agar siswa dengan mudah memahami materi atau pokok bahasan yang

disampaikan oleh guru. Dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPA

adalah agar siswa mengenal alam, menyadari akan menjaga, melestarikan

serta memanfaatkan alam yang ada dengan sebaik-baiknya. Untuk

mencapai tujuan tersebut, dalam proses pembelajaran haruslah berpusat

pada siswa baik potensi, kebutuhan, perkembangan serta menyeluruh

secara berkesinambungan.

SK dan KD mata pelajaran IPA yang ditujukan bagi siswa kelas IV

adalah sebagai berikut:

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

11. Memahami hubungan antara

sumber daya alam dengan

lingkungan teknologi dan

masyarakat.

11.1Menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam denganlingkungan

2.2 Model Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

9

Menurut Joice dan weil (1980) dalam Rusman ( 2011:133) model

pembelajaran merupakan “pola umum prilaku pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”. Menurut Mills dalam

(Agus Suprijono, 2009:45) model adalah “bentuk representasi akurat

sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok

orang mencoba bertindak berdasarkan model”. Model merupakan

interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari

beberapa sistem.

Menurut Abdullah, R.S (2013:89) model pembelajaran merupakan

“Kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematika yang

dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam

mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan”.

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunnan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implekasinya

pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan

pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum,

mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan pola yang digunakan

sebagai pedoman perencanaan aktivitas pengajaran secara sistematis

unttuk pencapain tujuan belajar.

2.3Cooperative Learning

2.3.1 Pengartian Cooperatif

Menurut Hamruni (2012: 161) pembelajaran kooperatif adalah

rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok

tertentu untuk mencapai pembelajaran yang telah dirumuskan. Dalam

sistem belajar yang kooperatif siswa bekerja sama dengan anggota

lainnya. Dalam hal ini siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu mereka

yang belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama kelompok untuk

belajar.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

10

Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh

guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta

menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu

peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksduk. Guru biasanya

menempatkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.

Menurut Suprijono (2012:58)“pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar belajar dalam kelompok”. Ada unsur dasar pembelajaran

kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang

dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru

mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif

proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa

dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh

teman sebaya akan lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.

Dari berbagai definsi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif yaitu proses pembelajaran yang dilakukan dengan pembentukan

kelompok kecil agar siswa dapat bertukar pendapat dalam teman

sekelompok agar siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Di samping itu siswa yang dianggap pandai harus

membantu temannya yang kurang pandai memberi penjelasan agar

temannya dapat memahami, dan untuk siswa yang kurang pandai juga

tidak perlu malu untuk bertanya sebisa mungkin juga berperan secara aktif

agar diterima dalam kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif ini siswa

lebih aktif dan guru sebagai fasilitator yang mengarahkan proses

pembelajaran.

Jika dilihat dari karakteristiknya, model pembelajaran kooperatif

termasuk rumpun model pembelajaran interaksi sosial (The Social

Family), karena pembelajaran mengutamakan hubungan atau interaksi

sosial dalam kelompok.Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa

variasi, walaupun prinsip dasar pembelajaran tidak berubah. Setidaknya

ada pendekatan yang merupakan bagian dari kumpulan strategi guru

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

11

dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif yaitu STAD (Student

Team Achievement Devision), Jigsaw, Investigasi Kelompok, (Teams

Games Tournament atau TGT). Dan pendekatan struktural yang meliputi

Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT), (Trianto,

2007:49).

Menurut Arend terdapat enam fase atau langkah utama dalam

pembelajaran kooperatif pada tabel 2.1 yaitu:

Tabel 2.1

Tahapan Pembelajaran Kooperatif

FASE KEGIATAN GURU

Fase 1

Menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pembelajaran tersebut dan

memotivasi siswa untuk belajar

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada

siswa baik dengan peragaan

(demonstrasi) atau teks

Fase 3

Mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok-kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar

melakukan perubahan yang efesien

Fase 4

Membantu kerja kelompok dalam

belajar

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Fase 5

Mengetes materi

Guru mengetes materi pelajaran

atau kelompok menyajikan hasil-

hasil pekerjaan mereka

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

12

Fase 6

Memberikan Penghargaan

Guru memberikan cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun

hasil belajar individu dan kelompok

Roger dan David Johnson (Lie, 2007:31) mengatakan bahwa ada lima

unsur pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learnig) yang harus diterapkan

yaitu:

1. Saling ketergantungan positif (Positive Interpendence)

2. Tanggung jawab perseorangan (Individual Accountability)

3. Tatap muka (Face to face)

4. Komunikasi antar anggota (Interpersonal Communication)

5. Evaluasi proses kelompok (Group processing)

Jadi pada dasarnya, pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning)

mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam

bekerja atau membantu antar sesama dalam struktur kerja sama yang

teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana

keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota

kelompok itu sendiri. Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa

variasi, walaupun prinsip dasar pembelajaran tidak berubah. Model

pembelajaran kooperatif ini memiliki beberapa fase atau langkah agar

tercapainya tujuan pembelajaran.

2.3.2 Pengertian model pembelajaran Tame Games Tournamen (TGT)

Teams Games Tournamen (TGT) merupakan salah satu strategi

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin (1995) untuk

membantu siswa menguasai dan mereview materi pelajaran. Slavin

menemukan bahwa TGT dapat meningkatkan skil-skil dasar, pencapaian,

interaksi positif antar siswa, harga diri, dan sikap saling menghargai

terhadap siswa lain yang berbeda pendapat (Miftahul Huda, 2015: 197).

Menurut Rusman (2011: 224-225) Teams Games Tournament (TGT)

adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa

dalam kelompok- kelompok belajar yang ber anggotakan 5-6 orang siswa

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

13

yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang

berbeda. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja kelompok dalam

kelompok mereka. Dalam bekerja kelompok guru memberikan LKS

kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan secara bersama

dengan teman satu kelompok. Jika ada dari anggota kelompok yang tidak

mengerti maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk

memberi jawaban atau penjelasan.

Menurut Trianto (2010: 83) dalam model TGT dibagi menjadi

beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 3-5 orang untuk

melakukan turnamen dengan anggota tim kelompok lain untuk

mendapatkan tambahan poin untuk skor tim mereka. Menurut Asma

(2006: 54) TGT adalah dalam pembelajaran dilakukan penjelasan oleh

guru dan diakhiri dengan diberikannya pertanyaan atau soal kepada siswa.

Pertanyaan atau soal tersebut kemudian didiskusikan dalam kelompok.

Selanjutnya dilakukan turnamen sebagai ganti tes tertulis siswa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT) adalah suatu model pembelajaran yang

menekankan pada kerja kelompok, yang digunakan untuk mereview atau

mengetahui tentang penguasaan materi yang telah disampaikan. Dalam

pembelajaran ini perlu adanya kerja sama antar setiap siswa dalam

tournament untuk menjawab pertanyaan dan mengumpulkan poin

sebanyak mungkin agar menjadi pemenang.

2.3.3 Kelebihan Dan Kelamahan Model Teams Games Tournament

(TGT)

Adapun Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) adalah sebagai berikut:

Kelebihan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

adalah:

1. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat

membuat siswa yang memiliki kemampuan akademis yang tinggi

lebih menonjol dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa yang

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

14

memiliki kemampuan akademik rendah dan biasanya pasif menjadi

aktif dalam pembelajaran.

2. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat

menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai antara

anggota kelompok.

3. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat

membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

4. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat

mengajarkan siswa untuk bersikap sportif saat tournament

berlangsung.

Kelemahan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

antara lain:

1. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) jika tidak

dilakukan dengan baik akan membuang banyak waktu/membutuhkan

waktu lama.

2. Guru dituntut untuk pandai memilih materi yang cocok dengan

penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

3. Guru Harus mempersiapkan semuanya dengan baik, sebelum

diterapkan. Misalnya guru harus membuat/menyiapkan soal untuk

kegiatan tournament atau lomba dan guru harus tahu urutan

akademis siswa masing-masing

2.3.4 Langkah-langkah Teams Games Tournament (TGT)

Menurut Saur Tampubolon (2014: 96) langkah-langkah model

pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) antarlain:

1. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.

2. Setiap kelompok mempelajari/mendengarkan materi secara bersama-

sama untuk persiapan.

3. Game tirdiri dari soal soal yang diberi nomor untuk menguji

pemahaman materi siswa yang baru disampaikan oleh guru.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

15

4. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan

yang ada pada kartu tersebut dengan teman sekelompok. kelompok

yang menjawab benar akan mendapat skor.

5. Skor siswa dikumpulkan untuk turnamen mingguan (biasanya

dilakukan pada akhir minggu pada setiap unit setelah guru

menjelaskan materi)

6. Turnamen pertama, guru membagi siswa kedalam kelompok

turnamen. Setiap siswa menduduki menja turnamen masing-masing.

7. Kemudian guru mengumumkan pemenangnya, team yang mendapat

poin banyak itulah sebagai pemenang dan mendapat hadiah.

8. Team mendapat julukan “Super Team” jika mendapat poin 45 lebih,

“Great Team” jika mendapat poin 40-45, “Good Team” jika mendapat

skor 30-40.

2.3.5 Sintak Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

Sintaks adalah urutan langkah pengajaran yang terdiri pada fase-fase

atau tahap-tahap yang harus dilakukan oleh guru jikamenggunakan suatu

model tertentu. Menurut Robert E. Slavinsintaks atau urutan langkah

model pembelajaran TGT meliputi:

1. Presentasi Kelas

Guru menyampaikan atau menjelaskan materi pelajaran.

Pembelajaran tersebut harus sesuai dengan rencana atau situasi yang

sudah direncanakan guru. Peserta didik harus benar-benar

memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru.

Dengan begitu akan membantu peserta didik dalam tahap

pembelajaran selanjutnya. Tahap tersebut adalah membantu peserta

didik dalam mengerjakan kuis-kuis atau pertanyaan dan menentukan

skor kuis mereka yang akan menentukan skor tim mereka.

2. Belajar Kelompok atau Tim

Dalam TGT kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang anggotanya

heterogen yaitu tidak dilihat dari prestasi akademik, ras dan jenis

kelaminnya. Dalam tahap ini peserta didik saling berdiskusi dan saling

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

16

mengeluarkan pendapatnya unuk memecahkan masalah. Di dalam

kelompok ini berfungsi untuk lebih memahami materi bersama

anggota kelompok. Hal ini dilakukan agar dapat menjawab pertanyaan

dengan optimal pada saat turnamen berlangsung.

3. Game dan Turnamen

Game ini dilakukan dalam bentuk kartu. Pertanyaan yang

dirancang atau disusun untuk mengetes pengetahuan peserta didik

yang diperoleh dari penjelasan atau penyampaian materi oleh guru.

Game menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang diberi nomor dan

nomor tersebut disajikan pada lembar pertanyaan. Game dapat

dilakukan sesuai dengan waktu dan keinginan siswa. Guru dapat

mengamati siswa saat proses memecahkan masalah. Sedangkan

turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Guru

membagi kelompok semula kedalam meja turnamen. Turnamen

dilakukan setelah guru selesai menyampaikan materi kepada siswa

dan setelah siswa belajar dalam tim. Turnamen memiliki aturan yaitu

siswa dikelompokkan sesuai tingkat kemampuan yang dimiliki. Tim

turnamen dikompetisikan dengan mengerjakan soal ulangan dengan

sistem penskoran dan hasil skor yang didapat akan ditambahkan pada

nilai kelompok asal. Pada setiap tim turnamen akan ditentukan peserta

terbaik yang memiliki nilai tinggi dalam levelnya.

4. Rekognisi Tim

Rekognisi Tim ini adalah di mana guru dan siswa menghitung

skor dan menentukan skor tim yang tertinggi serta memberinya

penghargaan. Menghitung skor tim dengan cara memeriksa poin-poin

turnamen, pindahkan poin-poin turnamen dari setiap siswa ke lembar

rangkuman tim masing-masing, tambahkan skor seluruh anggota tim

dan bagi dengan jumlah anggota tim. Penghargaannya dapat

berbentuk sertifikat, topi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan

guru.

2.3.6 Pengertian Media Permainan Ular Tangga

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

17

Cahyo (2011: 51) menyatakan “permainan ular tangga adalah

permainan papan yang dimainkan 2 orang atau lebih. Papan permainan

dibagi dalam kotak-kotak kecil dan dibeberapa kotak digambar sejumlah

tangga dan ular yang menghubungkan dengan kotak lain”. Permainan ular

tangga adalah sebuah permainan yang dilakukan 2 orang atau lebih dengan

menggunakan papan permainan yang dibagi menjadi kotak-kotak kecil dan

dibeberapa kotak ada nomor, gambar “ular” dan “tangga”.

Guru dapat membuat sendiri media ini dengan disesuaikan tujuan dan

materi pembelajaran. Media permainan ular tangga ini disertai dengan

kartu pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari dan siswa yang

mendapatkan kartu pertanyaan wajib menjawab. Tujuan permainan ular

tangga ini adalah untuk memotivasi belajar pada siswa agar senantiasa

mengulang kembali materi yang dipelajari yang akan diuji melalui

permainan, sehingga terasa menyenangkan bagi siswa.

Kelebihan dari permainan ular tangga adalah sebagai berikut:

1. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan di dalam

kegiatan belajara mengajar karena kegiatan ini menyenangkan

sehingga anak tertarik untuk belajar sambil bermain.

2. Anak dapat berpartisipasi secara langsung dalam proses

pembelajaran.

3. Permainan ular tangga dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun

di luar kelas.

Langkah-langkah yang harus dilakukan guru sebelum melakukan

permainan ular tangga yaitu:

1. Membagi siswa ke delam beberapa kelompok.

2. Setiap perwakilan kelompok maju ke depan untuk memulai

permainan dan kemudian melempar dadu.

3. Setelah melempar dadu cek mata dadu.

4. Perwakilan dari kelompok mengambil kartu soal yang ada di dalam

kotak sesuai nomor mata dadu.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

18

5. Kemudian kartu soal yang didapat didiskusikan dengan teman

sekolompok.

6. Jika jawaban yang diberikan dari kelompok:

a. Jika jawaban dari kelompok benar, maka kelompok tersebut

mendapatkan poin dan boleh berjalan sesuai dengan jumlah

mata dadu yang tertera.

b. Jika jawaban kelompok salah maka tidak mendapat poin

dan tidak boleh jalan.

Catatan:

Jika berhenti pada gambar tangga maka kelompok

tersebut boleh berjalan/naik sesuai arah tangga.

Bila berhenti pada gambar ular maka kelompok tersebut

harus rela turun mengikuti arah gambar ular itu berhenti

sesuai angka yang ditunjukkan.

7. Begitu seterusnya bergiliran dengan kelompok lain, hingga

mendapat pemenang yang dapat mengumplkan poin banyak.

2.3.7 Prosedur Implementasi Model Pembelajaran Teams Games

Tournamen (TGT) Berbantuan Ular Tangga

Sebelum melaksanakan pembelajaran perlu adanya perencanaan yang

berkaitan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model tertentu. Maka

perlu pembuatan langkah-langkah dan pemetaan sintak. Pemetaan ini

sangat berguna untuk patokan pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Berikut ini adalah pemetaan sintak dan langkah-

langkah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran matematika

menggunakan model pembelajaran TGT.

Tabel 2.2

Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model

Team Games Tournamen (TGT)

Kegiatan Guru Tahapan Kegiatan Siswa

1.1 Guru menyampaikan Tahap 1 1.1 Siswa memperharikan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

19

kompetensi dasar yang

berkaitan tentang materi

pembelajaran pada hari ini.

1.2 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran berkaitan

dengan materi sumber daya

alam

1.3 Guru menjelaskan secara

singkat manfaat mempelajari

materi yang akan

disampaikan.

1.4 Guru menjelaskan dan

bertanya jawab tentang

materi pelajaran.

Presentasi Kelas penyampaian kompetensi

dasar yang berkaitan

tentang materi

pembelajaran pada hari

ini.

1.2 Siswa mendengarkan

penyampaian tujuan

pembelajaran berkaitan

dengan meteri

pembelajaran hari ini.

1.3 Siswa memperhatikan

manfaat mempelajari

materi yang disampaikan

guru.

1.4 Siswa mendengarkan dan

mencatat penyampaian

materi pelajaran oleh

guru.

2.1 Guru membagi siswa

kedalam kelompok yang

anggotanya 4-5 siswa.

2.2 Guru memberikan lembar

kerja

2.3 Guru menyuruh perwakilan

dari kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi.

Tahap 2

Belajar

Kelompok atau

Tim

2.1 Siswa duduk secara

berkelompok sesuai yang

telah dibagi guru.

2.2 Setiap kelompok

mendiskusikan lembar

kerja.

2.3 Perwakilan kelompok

maju ke depan

mempresentasikan hasil

diskusi.

3.1 Guru membuat meja-meja

turnamen yang terdiri dari 3

Tahap 3

Game dan

3.1 Siswa menduduki meja-

meja turnamen yang

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

20

orang siswa yang mewakili

kelompok masing-masing.

3.2 Guru membacakan aturan

turnamen.

3.3 Guru menjelaskan cara

pengundian turnamen.

3.4 Guru mengawasi jalannya

turnamen.

Turnamen disediakan guru.

3.2 Siswa mendengarkan

aturan yang dibacakan

guru.

3.3 Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru.

3.4 Siswa melaksanakan

turnamen.

4.1 Guru membimbing siswa

menghitung poin turnamen.

4.2 Guru memberikan

penghargaan kelompok

kepada kelompok yang

mendapat poin tertinggi.

Tahap 4

Rekognisi Tim

4.1 Siswa menghitung skor

turnamen.

4.2 Siswa yang mendapat

skor tertinggi menerima

penghargaan.

2.4 Hasil Belajar IPA

2.4.1 Hasil Belajar

Hamalik (2011:52) menyatakanbahwa “belajar merupakan

sesuatumodifikasi untuk memperkuattingkalaku individu melalui

pengalaman dan latihan yang dilakukan serta melalui suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan

disekitarnya”.Melalui kegiatan belajar ini, individu dapan membentuk

sikap yang lebih baik berdasarkan pengalaman yanng mereka dapatkan

selama proses belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan sesuatu yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran

yang ditunjukan dengan adanya nilai atau skor yang diberikan oleh guru

kepada siswa sebagai alat ukur bagi siswa terhadap penguasaan materi

yang disampaikan dalam proses pembelajaran. belajar merupakan proses

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

21

berkelanjutan dan dapat berpengaruh pada perubahan siswa secara

berkelanjutan.

Ahmad Susanto (2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar yang

telah dilakukan. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai

siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan dinyatakan dalam bentu

skor atau nilai yang diperoleh melalui tes dan hasil ulangan. Nilai

merupakan sebuah tanda apakah siswa tersebut sudah berhasil atau belum

dalam belajarnya. Karena dalam nilai terdapat KKM yang merupakan

batas ketuntasan atau nilai minimum yang harus dicapai siswa, jika

mereka ingin dikatakan sudah berhasil dalam belajar.

Sedangkan menurut Nawawi dalamK. Brahim (2007:39) “hasil belajar

adalah tingkat keberhasilan yang dicapai siswa dalam mempelajari materi

pelajaran dan dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperoleh

melalui tes atau hasil ulangan”. Nilsi merupakan sebuah tanda apakah

siswa tersebut sudah berhasil atau atau belum dalam belajarnya.Karena

dalam nilai terdapat KKM yang merupakan batas yang merupakan batas

ketuntasan atau nilai minimumyang harus dicapai siswa, jika mereka ingin

dikatakan berhasil dalam belajarnya.

Hasil belajar merupakan sesuatu yang berperan penting dalam

kegiatan belajar mengajar. Dalam uraian di atas susdah dijelaskan bahwa

hasil belajar akan ditentukan dengan nilai atau skor, ini artinya bahwa

hasil belajar akan menjadi suatu penanda, apakan pembelajaran yang

dilakukan sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran yang terdapat

dalamsuatu RPP.

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut teori Gestalt dalam Ahmad Susanto (2013: 12-13) belajar

merupakan suatu proses perkembangan. Perkembangan sendiri

memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa maupun pengaruh

dari lingkungannya. Berdasarkan teori tersebut ada 2 faktor yang

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

22

mempengaruhi hasil belajar yaitu petama siswa, dalam arti kemampuan

berppikir atau tingkah laku intelektual, motovasi, minat, dan kesiapan

siswa baik jasmani maupun rohani. Kedua, Lingkungan yaitu sarana

prasana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar,

metode serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Menurut Waliman (2007: 158) dalam Ahmad Susanto (2013: 12)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu Fakor Internal dan

Faktor Eksternal.

a) Faktor Internal, faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, yang

mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor internal ini maliputi

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,

kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b) Faktor Eksternal, faktor dari luar peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi keluarga, sekolah dan

masyarakat. Keadaan keluarga sangat mempengaruhi terhadap

hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan

ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang

kurang terhadap anaknya dalam kehidupan sehari-hari

berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Dengan demikian hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oeleh dua

faktor utama yaitu pertama, faktor dari dalam diri sendiri adanya minat

belajar yang tinggi serta membangun motivasi buat diri sendiri akan

kesadaran pentingnya pendidikan, selain itu faktor dari dalam diri sendiri

adanya tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh siswa dengan lainnya

berbeda. Kedua, faktor dari luar adanya dorongan ataupun motivasi dari

orang disekitarnya terutama dalam keluarga sendiri, keadaan keluarga

sangat berpengaruh dalam diri siswa dan juga mentalnya. Terutama dalam

hal ini kedua orang tua sangat berpengaruhi terhadap hasil belajar anak.

Serta sekolah juga berpengaruh dalam hasil belajar siswa, di sekolah yang

terlibat dalam hasil belajar terutama guru pengajar. Bagaimana guru

pengajar tersebut dalam penyampain materi apakah menggunakan metode

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

23

yang bervariatif dan dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan serta dapat memotivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

2.5 Kajian Penelitian Yang Relevan

Berbagai Penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas

dalam pembelajaran. Hasil penelitian yang relevan dengan penerapan model

pembelajaran TGT terhadap hasil belajar adalah penelitian yang dilakukan

Putu Amik Wiantari (2013) dalam penerapan model pembelajaran TGT

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan dari

siklus I dan siklus II. Pada siklus I 67 dengan persentase ketuntasan 59,09%.

Sedangkan hasil belajar pada siklus II 75,68 dengan persentase ketuntasan

86,36%. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Amanah (2017) dalam

penerapan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa

mempunyai pengaruh yang segnifikan terhadap hasil belajar dibuktikan

dari perbandingan nilai prasiklus dengan ketuntasan sebesar 45,71%.

Siklus I ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar

81,81%. Siklus II mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar

91.4% . Penelitian Dwi Purnomosari (2014) dalam penerapan model TGT

(Team Games Tournamen) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat

dilihat dari hasil belajar pada siklus 1 sebesar 44, 12% meningkat menjadi

82,35% pada siklus.

Penelitian Erna Ratnasari (2017) penggunaan model pembelajaran

TGT (Team Games Tournamen) berhasil meningkatkan hasil belajar siswa

terlihat dari siklus I ketuntasan hasil belajar sebesar 73,9% dan pada siklus

II meningkat menjadi 100%. Penelitian Resti Fauziah (2017) bahwa model

TGT (Team Games Tournamen) meningkatkan hasil belajar siswa kelas

kelas III SD N 70 Kuta Raja Banda Aceh. Pada Siklus I ketuntasan hasil

belajar sebesar 77,27% dan tidak dilakukan siklus II karena pada siklus I

sudah mencapai KKM yang telah ditentukan. Nurita Yulifatul Janah (2011)

dalam penerapan model pembelajaran TGT berbantuan media ular tangga

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

24

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar pada siklus

I sebesar 73% dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 89%.

2.6 Kerangka Fikir

Berdasarkan dari kajian teori di atas dapat disimpulkan bahwa

penerapan model Teams Games Tournament (TGT) dengan pembelajaran ini

siswa terdorong untuk belajar secara aktif, saling bekerja sama, memiliki rasa

tanggung jawab secara individual, berpartisipasi secara aktif, menyampaikan

pendapat dan menerima pendapat, saling menghargai jika ada perbedaan

pendapat serta memiliki jiwa kompetisi yang tinggi. Model pembelajaran ini

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena adanya

keterlibatan siswa dan motivasi serta rasa ingin tahu yang dimiliki itu dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun kerangka pemikiran yang dapat mengarahkan jalannya

penelitian ini dilukiskan dalam sebuah gambar skema sebagai berikut :

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 ......BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Surjani Wonorahardjo, (2010: 11-12) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

25

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Guru menggunakan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) berbantuan ular

tangga.

Langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) berbantuan ular tangga:

1. Siswa dibagi dalam kelompok.

2. Setiap perwakilan kelompok maju ke depan untuk mulai

permainan.

3. Dari perwakilan kelompok yang maju ke depan, secara

bergantian melemparkan dadu.

4. Setelah melempar mengecek mata dadu yang diperoleh.

5. Mengambil kartu soal yang ada di dalam kotak.

6. Membacakan soal kepada kelompok dan mendiskusikan

jawabannya.

7. Kelompok yang menjawab dengan benar mendapat pon

dan boleh berjalan sesuai mata dadu yang didapat.

8. Kelompok yang menjawab salah tidak mendapat poin.

9. Begitu seterusnya sampai ditemukan pemenangnya.

Dengan menggunakan model

pembelajaran Teams Games

Tournamen (TGT) berbantuan ular

tanggadapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran

IPA

Siswa dapat berdiskusi dan

menyatukan pendapat dengan

anggota kelompoknya