BAB II FIX

14
7/21/2019 BAB II FIX http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 1/14 BAB II ADMINISTRASI DAN ORGANISASI 2.1 Proses Realisasi Proyek Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi biaya, mutu dan waktu dalam mewujudkan suatu gagasan. Agar suatu proyek dapat terealisasi dengan baik hendaknya diperlukan suatu perencanaan dan  penggambaran mengenai tahapan-tahapan yang jelas. Aplikasai dari manajemen konstruksi sangat berperan penting dalam seluruh proses realisasi proyek. Umumnya dalam sebuah proyek, terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui dan hendaknya tiap tahapan harus dilaksanakan sesui rencana agar hasil  proyek yang optimal dapat dicapai. Dalam tiap tahapan tersebut, seluruh pihak yang terkait dengan proyek (owner, konsultan, kontraktor) sangat berperan  penting. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dari setiap proyek antara lain !. "ahap pengembangan konsep Pada tahap pengembangan konsep ini dilakukan sebuah keputusan atau cikal bakal proyek itu terjadi karena adanya sebuah kebutuhan. Pada  proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia ini, kebutuhan akan 'asilitas kepariwisataan serta kebutuhan akan pembangunan asset perusahaan adalah yang melatarbelakangi pengembangan konsep pembangunan #otel $itra %ata&ia ini. elain karena adanya kebutuhan, pada tahap  pengembangan konsep ini juga dilakukan studi pengenalan (preliminary study) dan studi kelayakan('easibility study). Pada tahap studi  pengenalan, dilakukan penjajakan mengenai kemungkinan realisasi  proyek tersebut. Pengumpulan data lapangan mutlak dilakukan agar dapat ditentukan apakah proyek tersebut mungkin atau tidak mungkin untuk dilaksanakan. etelah didapatkan gambaran dari tahap studi  pengenalan, jika proyek mungkin untuk dilaksanakan maka dilakukanlah studi kelayakan. tudi kelayakan dilakukan untuk menganalisa proyek tersebut dari segi ekonomi dan non-ekonomi. Analisa ekonomi dimaksudkan untuk menganalisa kelayakan proyek tersebut dari segi 6

description

Organisasi Proyek

Transcript of BAB II FIX

Page 1: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 1/14

BAB II

ADMINISTRASI DAN ORGANISASI

2.1 Proses Realisasi Proyek 

Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi biaya,

mutu dan waktu dalam mewujudkan suatu gagasan. Agar suatu proyek dapat

terealisasi dengan baik hendaknya diperlukan suatu perencanaan dan

 penggambaran mengenai tahapan-tahapan yang jelas. Aplikasai dari manajemen

konstruksi sangat berperan penting dalam seluruh proses realisasi proyek.Umumnya dalam sebuah proyek, terdapat tahapan-tahapan yang harus

dilalui dan hendaknya tiap tahapan harus dilaksanakan sesui rencana agar hasil

 proyek yang optimal dapat dicapai. Dalam tiap tahapan tersebut, seluruh pihak 

yang terkait dengan proyek (owner, konsultan, kontraktor) sangat berperan

 penting. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dari setiap proyek antara lain

!. "ahap pengembangan konsep

Pada tahap pengembangan konsep ini dilakukan sebuah keputusan atau

cikal bakal proyek itu terjadi karena adanya sebuah kebutuhan. Pada

 proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia ini, kebutuhan akan 'asilitas

kepariwisataan serta kebutuhan akan pembangunan asset perusahaan

adalah yang melatarbelakangi pengembangan konsep pembangunan

#otel $itra %ata&ia ini. elain karena adanya kebutuhan, pada tahap

 pengembangan konsep ini juga dilakukan studi pengenalan (preliminary

study) dan studi kelayakan('easibility study). Pada tahap studi

 pengenalan, dilakukan penjajakan mengenai kemungkinan realisasi

 proyek tersebut. Pengumpulan data lapangan mutlak dilakukan agar 

dapat ditentukan apakah proyek tersebut mungkin atau tidak mungkin

untuk dilaksanakan. etelah didapatkan gambaran dari tahap studi

 pengenalan, jika proyek mungkin untuk dilaksanakan maka dilakukanlah

studi kelayakan. tudi kelayakan dilakukan untuk menganalisa proyek 

tersebut dari segi ekonomi dan non-ekonomi. Analisa ekonomi

dimaksudkan untuk menganalisa kelayakan proyek tersebut dari segi

6

Page 2: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 2/14

 biaya serta daya guna hasil proyek tersebut. Daya guna hasil proyek 

 pembangunan akan menentukan mubair atau tidaknya suatu

 pembangunan. elain itu analisa ekonomi juga berguna untuk 

menganalisis biaya operasional dan perawatan tiap tahun. edangkan

analisa non ekonomi dimaksudkan untuk mempertimbangkan gagasan

dari segi sosial-budaya, politik, hukum, teknologi dan sebagainya. Pada

tahap pengembangan konsep ini, yang berperan secara penuh adalah

 pemilik proyek(owner) disamping adanya sedikit peran dari konsultan

manajemen konstruksi. Dalam proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia

ini, P". $itra %ata&ia adalah pihak owner yang memegang penuh pada

tahap pengembangan konsep.

*. "ahap perencanaan

etelah diadakan pengembangan konsep melalui analisis kebutuhan,

studi pengenalan dan studi kelayakan maka dilakukanlah proses

 perencanaan. Pada proses perencanaan ini, konsultan perencana

memegang peranan penuh. +onsultan perencana biasanya ditunjuk oleh

owner untuk merencanakan konstruksi tersebut. +onsultan yang ditunjuk 

umumnya meliputi konsultan perencanaan arsitektur, konsultan

 perencanaan struktur, konsultan penyelidikan tanah hingga konsultan

manajemen konstruksi yang berperan dalam penentuan program kerja,

 jadwal dan sebagainya.

. "ahap pelelangan

etelah tahap perencanaan dilakukan, maka dilakukan tahap

 pelelangantender. "ahap pelelangan ini bertujuan untuk mendapatkan

kontraktor yang akan mengerjakan proyek konstruksi tersebut. Proses

 pelelangan ini akan diikuti beberapa calon kontraktor yang akan

menjalankan pekerjaan proyek tersebut. +ontraktor pemenang tender 

nantinya akan menandatangani dokumen kontrak antara kontraktor dan

owner.

. "ahap pelaksanaan

etelah melalui proses tender dan mendapatkan kontraktor pemenang,

maka tahap pelaksanaan proyek pun dapt dimulai. "ujuan tahap

7

Page 3: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 3/14

 pelaksanaan ini adalah mewujudkan bangunan yang telah direncanakan

 pada tahap perencanaan. Pada tahap pelaksanaan ini peran kontraktor 

yang paling besar. +ontraktor akan menjalankan tugas yang diberikan

 berdasarkan surat perjanjian dengan pemilik. elain itu pekerjaan

dilaksanakan berdasarkan jangka waktu, biaya, pengkoordinasian serta

 pengendalaian yang telah ditentukan dalam tahap perencanaan. Pada

 proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia ini, yang bertindak sebagai

kontraktor adalah P". arana %angun /agam $ipta.

0. "ahap pemeliharaan dan pengoperasian (P12)

"ujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin 'ungsi dari elemen-elemen

 bangunan dapat dioperasikan sesuai yang direncanakan. Dalam tahap ini

 juga dilakukan analisis untuk perbaikan jika mengalami kerusakan,

 persiapan petunjuk operasional bangunan, pedoman pemeliharaan serta

melakukan pelatihan kepada sta' untuk melaksanakan pemeliharaan

 bangunan tersebut.

2.1.1 Jenis dan Proses Tender

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia, jenis

 penetapan dalam memilih penyedia jasa konstruksi yaitu dengan cara

penunjukan lansun. P". $itra %ata&ia selaku pemilik proyek dalam hal ini

menunjuk langsung P". arana %angun /agam $ipta untuk melakukan

 pekerjaan struktur utama dalam proyek ini.

ecara umum, sistem penunjukan langsung adalah sistem di mana

 pemilik proyek mengundang satu penyedia jasa pemborong sebagai rekanan

yang dinilai mampu melaksanakan pekerjaan yang akan diberikan. elain itu, penunjukan langsung juga melalui proses negosiasi baik dari segi harga dan

teknis sesuai harga pasaran dan dapat dipertanggungjawabkan nilainya.

Adapun proses penunjukan langsung dalam proyek pembangunan #otel $itra

%ata&ia adalah melalui sistemproses sebagai berikut

• Proses pemberian undangan kepada P". arana %angun /agam $ipta

oleh P". $itra %ata&ia sebagai rekanan. Penunjukan langsung yang

dilakukan pemilik proyek menge&aluasi berdasarkan kemapuan

8

Page 4: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 4/14

keuangan, personalia dan peralatan yang dimiliki P". arana %angun

/agam $ipta hingga dinilai mampu melaksanakan pekerjaan yang

diberikan. elain itu penunjukan langsung oleh pemilik proyek 

dikarenakan P". arana %angun /agam $ipta merupakan perusahaan

kontraktor yang berorientasi pada pekerjaan cepat dan berkualitas

 baik.

• Proses analisa lapangan yang dilakukan oleh P". arana %angun

/agam $ipta sebelum proses negosiasi dilakukan. Analisa lapangan

dilakukan dengan tujuan memberikan gambaran mengenai lokasi

 proyek sebagai dasar dalam menentukan metode kerja yang akan

digunakan, tata letak perlengkapan, peralatan hingga alur transportasikendaraan proyek.

• Pembuatan dokumen penawaran oleh P". arana %angun /agam

$ipta sebagai kontraktor yang ditunjuk langsung oleh pemilik proyek.

Adapun dokumen penawaran tersebut terdiri atas

a. /encana anggaran %iaya (/A%) beserta harga satuan dan da'tar 

analisa pekerjaan

 b. /incian /A%

c. "ime chedule

d. 3etode pelaksanaan konstruksie. truktur organisasi personil di lapangan

'. /e'erensi %ank 

g. 4aminan penawaran

• Pengajuan penawaran oleh P". arana %angun /agam $ipta kepada

 pemilik proyek. Dalam proses ini, P". $itra %ata&ia akan mempelajari

dan menge&aluasi dokumen penawaran yang telah diserahkan dari

kontraktor sebagai awal sebelum proses negosiasi.

• Proses negosiasi antara pemilik proyek dan kontraktor. Dalam hal ini

kedua belah pihak melakukan negosiasi mengenai jenis, &olume

 pekerjaan hingga nilai kontrak yang akan disepakati.

• Pemberian surat perintah kerja (P+) dari P". $itra %ata&ia kepada

P". arana %angun /agam $ipta untuk melaksanakan pekerjaan. #al

ini dilakukan setelah dicapainya kesepakatan mengenai nilai kontrak 

 pekerjaan yang dilakukan. 5ilai tersebut adalah nilai yang dapat

dipertanggungjawabkan secara teknis serta sesuai dengan kemampuan

keuangan ( Budget ) dari pemilik proyek.

9

Page 5: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 5/14

2.1.2 !on"rak !ons"ruksi

  3enurut Perpres /6 no 0 tahun *7!7 pasal !, yang dimaksud dengan

kontrak adalah perjanjian tertulis antara PP+ (pejabat pembuat komitmen)

dengan penyedia barangjasa atau pelaksana swakelola. Dalam

 pelaksanaannya, kontrak antara dua pihak atau lebih ini terikat secara hukum.

Dalam industri konstruksi, pihak-pihak yang terlibat kontrak yaitu pihak 

 pertama selaku pemberi kerja, tugas atau proyek. edangkan pihak lain

adalah pihak yang menerima dan melaksanakan pekerjaan atau proyek 

tersebut.

Dalam proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia, kontrak konstruksiantara P". $itra %ata&ia selaku pemilik proyek dengan P". arana %angun

/agam $ipta selaku pemborong pekerjaan adalah menggunakan kontrak 

Fixed Lump Sum Price. ecara umum, kontrak 8i9ed :ump um Price

adalah suatu kontrak di mana &olume pekerjaan yang tercantum dalam

kontrak "idak #ole$  diukur ulang kembali selama proses pekerjaan

 berlangsung.

 5ilai kontrak yang dilakukan dalam perjanjian ini yaitu sebesar Rp.

1%.&&&.&&&.&&&'&& ()i*a Belas Milyar Rupia$+. Adapun cara pembayaran

yang tertera dalam kontrak ini yaitu

!. Pembayaran pertama berupa uang muka yaitu sebesar !7; dari nilai

kontrak utama yang akan dibayarkan setelah para pihak menandatangani

surat perjanjian pemborongan.

*. Pembayaran selanjutnya oleh P6#A+ P</"A3A kepada P6#A+ 

+<DUA berdasarkan monthly payment sesuai nilai progress bulanan

setelah dikurangi down payment secara proporsional dan retensi masa pemeliharaan dinyatakan dengan laporan kemajuan pekerjaan yang telah

disetujui oleh P6#A+ P</"A3A, dan setelah diterbitkannya serti'ikat

 pembayaran wakil pemberi tugas.

. etelah prestasi pekerjaan mencapai nilai !77; akan diadakan serah

terima pekerjaan yang dinyatakan dengan berita acara serah terima

 pekerjaan yang telah disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah

 pihak.

10

Page 6: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 6/14

Pembayaran dari P6#A+ P</"A3A kepada P6#A+ +<DUA akan

dilaksanakan sebagai berikut

Untuk semua tahapan pembayaran dilaksanakan = (tujuh) hari setelah

diterima in&oice dan data pendukung yang lengkap.

Untuk pembayaran selama masa pemeliharaan, cara pembayaran yang

disepakati adalah sebagai berikut

!. 3asa pemeliharaan atas hasil pekerjaan pemborongan ditetapkan selama

tiga ratus enam puluh (>7) hari kalender dengan retensi 0; terhitung

sejak tanggal pekerjaan pemborongan selesai dan diterima oleh P6#A+ 

P</"A3A dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam berita acara

serah terima pekerjaan pertama dan telah distujui oleh P6#A+ 

P</"A3A.

*. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan dalam masa

 pemeliharaan melampaui jangka waktu masa pemeliharaan tersebut

dalam ayat di atas, masa pemeliharaan dihitung sampai dengan

 berakhirnya perbaikan yang dilakukan tersebut.

 5ilai kontrak dalam proyek ini dibagi menjadi dua pekerjaan dengan

masing-masing sub pekerjaan masing-masing antara lain sebagai berikut

!. Pekerjaan persiapan, dengan nilai total pekerjaan Rp. ,&-.,/. 2,0',

*. Pekerjaan struktur, dengan sub pekerjaan sebagai berikut

• Pekerjaan struktur lantai !, dengan nilai total pekerjaan

Rp.-.10.&%.111'%1

• Pekerjaan struktur lantai *, dengan nilai total pekerjaan

Rp.-.1&.,22./%'0-

• Pekerjaan struktur lantai , dengan nilai total pekerjaan

Rp.2.2&.22,.%'2%

  Pekerjaan struktur lantai , dengan nilai total pekerjaan

Rp.2.1&2.0-%.-,-'/&

• Pekerjaan struktur lantai 0, dengan nilai total pekerjaan

Rp.2.&0.,/0.%00'20

 

Pekerjaan struktur lantai atap, dengan nilai total pekerjaan

Rp.%1./%-.11%'2/

 

Pekerjaan struktur kolam renang, dengan nilai total pekerjaan

Rp.1%1.1.00&',2

  Pekerjaan lain-lain, dengan nilai total pekerjaan Rp. 010.0,.22'2/

11

Page 7: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 7/14

 5ilai kontrak yang terdapat pada surat perjanjian pemborongan dapat

 pula menggambarkan golongan atau tipe kontraktor dan konsultan. Dalam

Perpres /6 no 0 tahun *7!7, jenis badan usaha dapat dibedakan menjadi dua

antara lain

!. Usaha kecilmikro, yaitu usaha yang hanya boleh melakukan pekerjaan

konstruksi dengan nilai paket tidak lebih dari /p. *.077.777.777,77 (Dua

3ilyar :ima /atus 4uta /upiah)

*. %ukan usaha kecilmikro, yaitu usaha yang boleh melakukan pekerjaan

konstruksi dengan nilai paket lebih dari /p. *.077.777.777,77 (Dua

3ilyar :ima /atus /ibu /upiah)

Dengan kata lain, dalam proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia, P".

%angun Prima "eknika selaku konsultan perencana dan P". arana %angun

/agam $ipta selaku kontraktor merupakan badan usaha yang termasuk 

golongan #ukan usa$a keil3*ikro.

2.2 Oranisasi Proyek 

2rganisasi adalah bersatunya kegiatan-kegiatan dari dua indi&idu atau

lebih di bawah satu koordinasi, dan ber'ungsi mempertemukan mereka menjadi

satu tujuan. emakin banyak indi&idu atau kelompok yang terlibat dengan macam

kegiatan atau jenjang kewenangan yang beragam, bentuk organisasi akan semakin

kompleks. 8ungsi organisasi yang kompleks adalah mengubah sesuatu (dapat

 berupa material, in'ormasi, ataupun masyarakat) melalui suatu tatanan

terkoordinasi yang mampu memberikan nilai tambah, sedemikian rupa sehingga

memungkinkan organisasi mencapai tujuannya dengan baik.

2.2.1 Pi$ak4Pi$ak 5an Terli#a" Dala* Proyek 

Dalam suatu proses pembangunan, tentunya terdapat pihak-pihak yang

terlibat didalamnya. Pihak-pihak yang terlibat tersebut mulai dari pemilik 

 proyek, konsultan, hingga kontraktor atau pemborong pekerjaan. Pada

12

Page 8: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 8/14

masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban tersendiri. #ak dan

kewajiban dari seluruh pihak yang terlibat dalam suatu proyek antara lain

sebagai berikut

!. Pemilik Proyek (2wner)

Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah pihak yang memiliki modal

dan proyek tersebut. Pemilik proyek dapat berupa perorangan,

 perusahaan ataupun suatu instansi dinas. Dalam proyek pembangunan

#otel $itra %ata&ia ini yang bertindak sebagai pemilik proyek adalah

PT. 6i"ra Ba"a7ia. Adapun hak dan kewajiban dari pemilik proyek 

antara lain(Wulfram Ervianto, 2004)

•3enunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).

• 3eminta laporan secara periodic mengenai pelaksanaan pekerjaan

yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.

• 3emberikan 'asilitas baik berupa sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.

• 3enyediakan lahan untuk tempat pelaksaan pekerjaan.

• 3enyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia

 jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah

 bangunan.• 6kut mengawasi jalannya pelaksaan pekerjaan yang direncanakan

dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang

untuk bertindak atas nama pemilik.

• 3engesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).

• 3emberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing

kontraktor.

• Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara

memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-

hal di luar kontrak yang telah ditetapkan.

*. +onsultan Perencana

+onsultan perencana adalah perorangan, badan atau instansi yang

membuat perencanaan lengkap mengenai konstruksi bangunan yang

ingin diwujudkan oleh pemilik proyek. Dalam proyek pembangunan

#otel $itra %ata&ia, yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah

13

Page 9: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 9/14

PT. Banun Pri*a Teknika. Adapun kewajiban dari konsultan

 perencana adalah sebagai berikut (Wulfram Ervianto, 2004)

• 3embuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar 

rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana

anggaran biaya.

• 3emberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan

 pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

• 3emberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-

hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-

syarat.

• 3embuat gambar re&isi bila terjadi perubahan perencanaan.

•3enghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

. +onsultan Pengawas

+onsultan pengawas adalah badan atau instansi yang bertugas

mengawasi jalannya kegiatan suatu proyek. Adapun yang dimaksud

mengawasi kegiatan adalah, mengawasi seluruh pekerjaan konstruksi

mulai dari persiapan pekerjaan, penyediaan dan pemakaian bahan,

hingga mengawasi seluruh pekerjaan proyek agar seluruh spek-spek 

struktur banguanan sesuai dengan yang direncanakan. "ujuan

 pengawasan ini adalah agar tidak terjadi manipulasi di lapangan yang

menyebabkan hasil pekerjaan menjadi tidak sesuai perencanaan. Dalam

 proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia ini yang bertindak sebagai

 pengawas adalah tim pengawas dari pemilik proyek itu sendiri yaitu PT.

6i"ra Ba"a7ia. Adapun hak dan kewajiban dari konsultan pengawas

adalah sebagai berikut(Wulfram Ervianto, 2004)

• 3enyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah

ditetapkan.

• 3embimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam

 pelaksaan pekerjaan.

• 3elakukan perhitungan prestasi pekerjaan.

• 3engoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran

in'ormasi antara berbagai bidang agar pelaksaan pekerjaan berjalan

lancar.

14

Page 10: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 10/14

• 3enghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta

menghindari pembengkakan biaya.

• 3engatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar 

dicapai hasil akhir sesuai kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan

yang telah ditetapkan.

• 3enerima atau menolak materialperalatan yang didatangkan oleh

kontraktor.

• 3enghentikan sementara pekerjaan bila terjadi penyimpangan dari

 peraturan yang berlaku.

• 3enyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

• 3enyiapkan da menghitung adanya kemungkinan pekerjaan

tambahkurang.

. +ontraktor 

+ontraktor adalah orang atau instansi yang mengerjakan pekerjaan

menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan dengan dasar imbalan

menurut jumlah tertentu atau tetap dengan resiko untung rugi. ecara

hukum kontraktor merupakan suatu bentuk pro'esi yang berbadan

hukum baik perseorangan ataupun berupa badan usaha yang bergerak 

dalam bidang industri konstruksi untuk mencari keuntungan dan prestasi.

Dalam proyek pembangunan #otel $itra %ata&ia, yang bertindak sebagai

kontraktor adalah PT. Sarana Banun Raa* 6ip"a. Adapun hak dan

kewajiban dari kontraktor adalah sebagai berikut(Wulfram Ervianto,

2004)

• 3elaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan

syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-syarat

tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.

• 3embuat gambar-gambar pelaksaan yang disahkan oleh konsultan

 pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.

• 3enyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam

 peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.

• 3embuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan

dan bulanan.

15

Page 11: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 11/14

raturan Pelaksanaan

• 3enyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah

diselesaikannya sesuai ketetapan yang berlaku

2.2.2 8u#unan Oranisasi An"arpi$ak Dala* Proyek 

Dalam mengelola proyek ini, hubungan antara badan-badan pengelola

 proyek sangat memegang peranan yang sangat penting. "anpa adanya

hubungan yang baik dan harmonis di dalam pelaksanaan proyek itu sendiri

niscaya kelancaran proyek yang sedang dilaksanakan akan terganggu dan

tidak sesuai dengan keinginan. "ujuan dibuatnya struktur organisasi yaitu

untuk kelancaran pelaksanaan proyek. %erikut gambar skema hubungan

antara pemilik proyek, konsultan dan kontraktor

?ambar *.! #ubungan +erja Unsur-Unsur Pelaksana Pembangunan

(umber <r&ianto, @ul'ram. *77. Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit Andi.

ogyakarta.)

Penjabaran ketiga hubungan kerja tersebut dapat dilihat pada

 pelaksanaan di lapangan sebagai berikut(Wulfram Ervianto, 2004)

!. +onsultan dengan pemilik proyek 

6katan berdasarkan kontrak. +onsultan memberikan layanan konsultasi

di mana produk yang dihasilkan berupa gambar-gambar rencana dan

16

Page 12: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 12/14

Pemilik Proyek:

PT. Citra Batavia

Konsultan Perencana:

PT. Bangun Prima Teknika

Kontraktor Utama:

PT. Sarana Bangun Ragam Cipta

Sub-Kontraktor :

PT. Pilar Persada

 peraturan serta syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan

 biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.

*. +ontraktor dengan pemilik proyek 

6katan berdasarkan kontrak. +ontraktor memberikan jasa

 pro'esionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan

 pemilik proyek yang telah dituangkan ke dalam gambar rencanadan

 peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek 

memberikan biaya jasa pro'esional kontraktor.

. +onsultan dengan kontraktor 

6katan berdasarkan peraturan pelaksanaan. +onsultan memberikan

gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, kemudian kontraktor 

harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.

2.2.- S"ruk"ur Oranisasi Proyek 

Dalam pelaksanaan di lapangan, terdapat sistem organisasi yang

digunakan dalam proyek agar peran dan tanggung jawab masing-masing

 pihak yang terlibat menjadi lebih jelas dan terarah. Dalam proyek 

 pembangunan #otel $itra %ata&ia, sistem organisasi lapangan yang

digunakan adalah sistem kon&ensional dengan ciri-ciri sebagai berikut

• +onsultan perencana terpisah

• +ontraktor utama tunggal

• 3elibatkan sub kontraktor atau dikerjakan sendiri oleh kontraktor 

utama.

• 4enis-jenis kontrak yang biasanya diterapkan harga tetap ( fied !ost ),

harga satuan (unit "ri!e), maksimum bergaransi, kontrak biaya

tambah-upah tetap.

istem manajemen tipe tradisional ini dapat digambarkan pada gambar 

 berikut

17

Page 13: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 13/14

?ambar *.* truktur 2rganisasi Proyek #otel $itra %ata&ia

2.- Renana !erja dan Syara"4Syara" Teknis (R!S+

ebagai pedoman dalam pelaksanaan proyek, maka disusunlah /+

sebagai petunjuk seluruh aspek kegiatan pekerjaan di lapangan. /+ ini bertujuan

agar seluruh aspek pekerjaan lapangan dinyatakan sesuai dengan peraturan-

 peraturan yang berlaku mengenai teknis pelaksanaan serta spesi'ikasi struktur 

 bangunan yang harus dipenuhi. Adapun bagian-bagian dari /+ dalam proyek ini

antara lain

A. %agian 6, Pekerjaan truktur +on&ensional, terdiri atas pasal berikut

• Pasal ! mengenai lingkup pekerjaan.

• Pasal * mengenai persyaratan khusus

• Pasal mengenai persiapan dan pembersihan lapangan

• Pasal mengenai pekerjaan tanah• Pasal 0 mengenai pekerjaan beton cor di tempat

• Pasal >A mengenai pekerjaan 'ondasi tiang pancang

• Pasal >% mengenai 'ondasi bor pile

• Pasal = mengenai pekerjaan 'ondasi telapak 

• Pasal B mengenai pekerjaan struktur baja

%. %agian 66, Pekerjaan truktur Precast, terdiri atas pasal berikut

• Pasal ! mengenai beton pracetak 

• Pasal * mengenai benda uji, contoh dan kuali'ikasi &ibrator 

• Pasal mengenai dokumen kontrak dan pertanggungjawaban

 perencana

• Pasal mengenai gambar kerja

• Pasal 0 mengenai material bahan

• Pasal > mengenai pengujian dan inspeksi

• Pasal = mengenai penutup permukaan

• Pasal B mengenai pengiriman material

• Pasal C mengenai pemasangan (erection)

• Pasal !7 mengenai hubungan dengan penyedia jasa

18

Page 14: BAB II FIX

7/21/2019 BAB II FIX

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-fix-56da816b159f5 14/14

• Pasal !! mengenai garansi dan penerimaan pekerjaan

2. Ga*#ar !erja

?ambar kerja proyek ini merupakan gambar struktur utama yang terdiri

atas

A. ?ambar tandar Pekerjaan

!. tandar pekerjaaan struktur ! sampai !*

%. ?ambar truktur 

!. Denah pile cap (segmen-!) sampai (segmen-0)

*. Denah tie beam (segmen-!) sampai (segmen-0)

. Denah kolom lantai ! (segmen-!) sampai (segmen-0)

. Denah kolom lantai * (segmen-!) sampai (segmen-0)

0. Denah kolom lantai (segmen-!) sampai (segmen-0)

>. Denah kolom lantai (segmen-!) sampai (segmen-0)

=. Denah kolom lantai 0 (segmen-!) sampai (segmen-0)B. Denah kolom lantai atap (segmen-!) sampai (segmen-0)

C. "abel penulangan kolom

!7. Denah balok lantai * (segmen-!) sampai (segmen-0)

!!. Denah balok lantai (segmen-!) sampai (segmen-0)

!*. Denah balok lantai (segmen-!) sampai (segmen-0)

!. Denah balok lantai 0 (segmen-!) sampai (segmen-0)

!. Denah balok ring (segmen-!) sampai (segmen-0)

!0. "abel penulangan balok 

!>. Denah pelat lantai ! (segmen-!) sampai (segmen-0)

!=. Denah pelat lantai * (segmen-!) sampai (segmen-0)

!B. Denah pelat lantai (segmen-!) sampai (segmen-0)!C. Denah pelat lantai (segmen-!) sampai (segmen-0)

*7. Denah pelat lantai 0 (segmen-!) sampai (segmen-0)

*!. Denah pelat lantai atap (segmen-!) sampai (segmen-0)

**. Detail pile cap tipe (P$-!)

*. Detail pile cap tipe (P$-!A)

*. Detail pile cap tipe (P$-*)

*0. Detail pile cap tipe (P$-)

26.Detail tie beam dan tiang pancang

19