BAB II anak

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah 2.1.1 Tumbuh dan Kembang Anak Anak merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga berbeda. (Soetijiningsih, 1995) Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yangbisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang(centimeter, meter), dan ukuran tulang. (Soetijiningsih, 1995) Perkembangan adalah bertambah nya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dandapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan yangmenyangkut adanya proses diferensiasi dari sel- sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk jugaperkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasilinteraksi dengan lingkungannya (Soetijiningsih, 1995) Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai maturasi atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. (Soetijiningsih, 1995).

description

tugas

Transcript of BAB II anak

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah2.1.1 Tumbuh dan Kembang Anak Anak merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga berbeda. (Soetijiningsih, 1995) Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yangbisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang(centimeter, meter), dan ukuran tulang. (Soetijiningsih, 1995) Perkembangan adalah bertambah nya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dandapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan yangmenyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk jugaperkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasilinteraksi dengan lingkungannya (Soetijiningsih, 1995) Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai maturasi atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. (Soetijiningsih, 1995).Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saatmembelah diri dan mensintesis protein baru mengahsilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian bagian sel (Wong, 2009). Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan maturasi serta pembelajaran. Pola tumbuh kembang bersifat jelas dapat diprediksi, kontinyu, teratur, dan progresif, pola atau kecendrungan ini juga bersifat universal dan mendasar bagi semua individu, namun unik dalam hal cara dan waktu pencapaiannnya.

a. Pertumbuhan Bologis dan Perkembangan Fisik Sejalan dengan pertumbuhan anak, dimensi eksternalanak prasekolah juga berubah. Perubahan ini disertai dengan perubahan yang berkaitan dengan struktur dan fungsi organ internal dan jaringan yang mencerminkan diperolehnya kompetensifisiologis secara bertahap. Setiap bagian memiliki laju pertumbuhan masing-masing yang dapat secara langsung berkaitandengan perubahan ukuran anak (missal, frekunensi jantung).Pertumbuhan otot rangka hamper sama dengan pertumbuhanseluruh tubuh, jaringan otak, limfoid, adrenal dan reproduksitumbuh dalam pola yang berbeda dan bersifat individual. b. Perubahan fisiologisPerubahan fisiologis yang terjadi disemua organ dan system berkaitan dengan disfungsinya. Hal ini seperti frekuensinadi dan pernafasan serta tekanan darah. Selain itu juga terdapat perubahan-perubahan pada disfungsi dasar, termasuk metabolisme,suhu, pola tidur dan istirahat (Wong, 2009). 1.2 Pengertian Anak Pra SekolahAnak usia prasekolah adalah mereka yang berusia 3 6 tahun. Mereka biasa mengikuti program prasekolah dan kinderganten.Sedangkan di Indonesia pada umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak 3 5 tahun dan kelompok bermain atau Play Group (usia 3 tahun), sedangkan pada anak usia 4 6 tahunbiasanya mereka mengikuti program taman kanak-kanak. (Biechler dan Snowman dari Patmonodewo, 2003).Pada pertumbuhan masa pra sekolah pada anak pertumuhan fisik khususnya berat badan mengalami kenaikan rata-rata pertahun 2 kg,kelihatan kurus akan tetapi aktivitas motorik tinggi,dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan sepertibejalan,melompat.pada pertumbuhan khususnya ukuran tinggi badan anak bertambah rata-rata 6,75-7,5cm setiap tahun nya.Pada masa ini anak mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana anak pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan.proses eliminasi pada anak sudah menunjukan proses kemandirian dan masa ini adalah masa dimana perkembangan kognitif sudah mulai menunjukan perkembangan dan anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah dan tampak sekali kemampuana anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat dan anak membutuhkaan pengalaman belajar dengan lingkungan dan orang tuanya.sedangkan perkembangan psikososial pada anak sudah menunjukan adanya raa inisiatif,konsep diri yang positif,serta mampu mengidentifikasi identitas dirinya.1.3 Ciri-ciri Anak PrasekolahSnowman (1993) dikutip dari Padmonodewo (2003) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitifanak.a. Ciri Fisik Penampilan atau gerak-gerik prasekolah mudah dibedakandengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap buhnya dan sangat menyukai kegiatan-kegiatan yang dilakukan sendiri.Berikan kesempatan kepada anak untuk lari, memanjat, danmelompat. Usahakan kegiatan-kegiatan tersebut sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu di bawah pengawasan. Walaupun anak laki-laki lebih besar, namun anak perempuanlebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnyadalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila dia tidak terampil. Jauhkan dari sikap membandingkan lelaki-perempuan, juga dalam kompetensi ketrampilan. b. Ciri SosialAnak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau duasahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang biasa dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang menjadi sahabat yang terdiri dari jenis kelamin yang berbeda. c. Ciri Emosional Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru atau orang sekitar. d. Ciri KognitifAnak prasekolah umumnya sudah terampil berbahasa, sebagian besar dari mereka senang berbicara, khususnya pada kelompoknya.Sebaliknya anak diberi kesempatan untuk menjadi pendengar yang baik. 1.4 Tugas Tumbuh Kembang Anak PrasekolahSoetijiningsih, 1995 mengemukakan bahwa semua tugas perkembangan anak usia 4-6 tahun itu disusun berdasarkan urutanperkembangan dan diatur dalam empat kelompok besar yang disebut sektor perkembangan yang meliputi :a. Perilaku Sosial Aspek yang berhubungan dengan kemampuan kemandirian,bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan misalnya,membantu di rumah, mengambil makan, berpakaian tanpa bantuan,menyuapi boneka, menggosok gigi tanpa bantuan, dapat makansendiri. b. Gerakan Motorik HalusAspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya menggambar garis, lingkaran dan menggambar manusia. c. BahasaKemampuan yang memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah, misalnya bicara semua dimengerti, mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil). d. Gerakan Motorik KasarAspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, misalnya berdiri dengan satu kaki, berjalan naik tangga dan menendang bola ke depan. Tahap Perkembangan Anak Pra sekolah (anak umur 60-72 bulan) : Berjalan lurus Berdiri dengan satu kaki selama 11 detik Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap Menangkap bola kecil dengan kedua tangan Menggambar segi empat Mengerti arti lawan kata Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10 Mengenal warna warni Mengungkapkan simpatiStimulasi Perkembangan Anak Pra Sekolah(anak umur 60-72 bulan) :A. Kemampuan motorik kasara) Stimulasi yang perlu dilanjutkanDorong agar anak dan temannya main bola, permainan menjaga keseimbangan tubuh, berlari, lompat dengan satu kaki, melompat jauh dan sebagainya.b) Naik sepeda, bermain sepatu rodaAjari anak naik sepeda atau bermain sepatu roda. Beritahu anak hal-hal untuk keamanannya. Bila anak sudah bisa naik sepeda atau main sepatu roda dan mengerti serta mematuhi peraturan untuk keselamatan dan keamanan, beri anak kesempatan naik sepeda atau main sepatu roda agak jauh dari rumah. B. Kemampuan motorik Halusa) Stimulasi yang perlu dilanjutkanBantu anak menulis namanya, kata-kata pendek serta angka-angka, ajak anak bermain berhitung, buat anak mau menggambar, berhitung, memilih, mengelompokkan, menggunting, bermain puzel, dan lain-lain.b) Mengerti urutan kegiatanBantu anak mengerti urutan kegiatan dalam mengerjakan sesuatu. Misalnya : mencuci tangan, menyiapkan makanan, dan sebagainya. Siapkan abahan-bahan yang diperlukan, beritahu anak langkah-langakhnya secara berurutan.c) Berlatih mengingat-ingatBila anak sudah mengenal angka 1-6, tulis setiap angka tersebut pada potongan kertas kecil. Ajak anak melihat tulisan angka tulisan tersebut, kemudian letakkan terbalik. Minta anak menunjuk kertas dan menyebut angkanya. Bila anak sudah menguasai permainan ini tambahkan jumlah potongan kertas bertuliskan angka.d) Membuat sesuatu dari tanah liat atau lilinSediakan tanah liat atau lilin mainan, bantu anak membuat binatang, gelas, mangkok, dan sebagainya. Bicarakan tentang apa yang dibuatnya, uji anak atas hasil karyanya dan letakkan di tempat khusus agar terlihat oleh anggota keluarga yang lain.e) Bermain berjualanAnak-anak seusia ini senang bermain berjualan. Kumpulkan hasil kebun seperti buah, sayur atau barang bekas seperti buku, mainan. Gunakan benda-benda tersebut untuk berjualan dengan teman-temannya.f) Belajar bertukang bermain palu, gergaji, dan paku.Anak-anak seusia ini dapat belajar bertukang. Sediakan peralatan yang diperlukan seperti palu, gergaji, paku, dan kayu, serta benda yang dipakukan ke kayu seperti tutup botol, gambar atau potongan kain. Dibawah bimbingan dan pengawasan orang tua. Ajarkan anak cara meletakkan benda di kayu, memegang di paku dan menggunakan palu.g) Mengumpulkan benda-bendaBuat agar anak mempunyai hobi tertentu seperti mengumpulkan perangko, mainan binatang, tutup botol, batu-batu indah, dan lain-lain. Bantu anak menghitung benda-benda yang dikumpulkan dan menyusunnya dengan rapi. Bicarakan dengan anak apa yang sedang anda berdua lakukan.h) Belajar memasakAjak anak memasak sebuah resep kue yang sederhana. Bicarakan tentang menimbang dan mengukur bahan-bahan serta mengaduk adonan. Setelah selesai masak, minta anak membantu mencuci alat masak yang kotor.i) Mengenal kalenderLetakkan sebuah kalender di kamar anak. Bantu anak mengenal bulan, minggu dan hari. Minta anak menandai tanggal-tanggal penting dikalender, dan ajak anak menghitung jumlah hari (minggu/bulan) untuk sampai pada tanggal itu.j) Mengenal waktuBuat jam dari kertas garing karton/dengan dua buah jarum penunjuk. Letakkan jarum penunjuk pada waktu makan siang, waktu makan malam, dan waktu lainnya yang berarti bagi anak. Mulai dengan yang mudah, misalnya angka 12 waktu makan siang, angka 6 waktu makan malam. Setelah anak mengerti, ajari yang lebih sulit, misalnya jam 12.30 atau jam 6.30.k) Menggambar dari berbagai sudut pandangAjari anak menggambar benda dari ebrbagai sudut pandang, misalnya : gambar kaleng dari depan dan dari atas.l) Belajar mengukurBila anak sudah mengenal angka, ajari cara mengukur panjang atau lebar suatu benda menggunakan penggaris atau pita ukur. Tulis hasil pengukuran pada secarik kertas, bicarakan mana yang lebih lebar atau yang lebih panjang.C. Kemampuan Bicara dan Bahasaa) Stimulsi yang perlu dilanjutkan Teruskan berlangganan majalah anak atau meminjam buku-buku anak dari taman bacaan atau perpustakaan.buat agar anak anda sering melihat anda membaca buku. Sering-sering membaca buku, kemudian dibicarakan bersama. Setelah selesai membaca sebuah cerita pendek, tanya pada anak beberapa pertanyaaan.

b) Mengenal benda yang serupa dan berbedaBantu anak mengenali benda yang serupa dan yang berbeda. Tanya pada anak perbedaannya radio-televisi, kursi-bangku, pisau-garpu, bunga-pohon, cermin-kaca jeldela. Tanyakan persamaannya sepeda-sepeda roda tiga, kapal-kapal terbang, panci-dandang, dan lain-lain.c) Bermain tebak-tebakanMinta anak menebak atau menyebutkan nama benda yang ada didekatnya, setelah anda menjelaskan tanda-tanda benda tersebut. Misalnya: sedang duduk di meja makan, didekatnya ada keranjang buah apel hijau kesukaan ayah. Ajukan pertanyaan berikut : coba teak benda apakah ini? Bentuknya bulat seperti bola kasti, berwarna hijau, dapat dimakan. Ayah suka sekali dengan benda tersebut. Diharapkan anak bisa menjawab apel. Mula-mula anda perlu membantu anak.d) Berlatih mengingat-ingatSediakan benda-benda yang diperlukan. Ajak anak bermain, mula-mula katakan : kita isi keranjang ini dengan barang-barangmu, dilihat dan diingat ya, apa saja yang dimasukkan ke dalam keranjang ini. Nah ini ..... mu. Minta anak mengulangi menyebut nama benda tersebut. Kemudian giliran anak menyebutkan nama benda dan memasukannya ke keranjang. Secara bergantian memasukkan bola tambahkan satu sampai dua jenis benda lagi. Minta anak menyebutkan nama-nama benda tersebut, mula-mula jangan terlalu banyak. Bila anak selalu dilatih, maka berangsur-angsur anak dapat mengingat nama-nama benda semakin banyak.e) Menjawab pertanyaan mengapa?Ajari anak menjawab pertanyaan dengan mengapa? misalnya mengapa rumah mempunyai atap? mengapa kita menyikat gigi? mengapa kita makan? mengapa mobil mempunyai roda?, dan seterusnya. Bantu anak menjawab pertannyaan tersebut. D. Adaptasi sosiala) Dapat bermain dengan permainan sederhana.b) Menangis jika dimarahi.c) Meminta permintaan sederhana dengan gaya tubuh.d) Menunjukkan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan,mengenali anggota keluarga.E. Pekembangan psikosexual Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autperotic yaitu meraba-raba.Suka pada lain jenis Anak laki laki cenderung lebih suka pada ibunya dari pada ayahnya,demikian sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya.F. Perkembangan psikososial Anak akan memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara aktif dalam melakukan aktifitasnya,dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak.1.5 Faktor yang mempengaruhi perkembangan1. Keturunan Karakteristik yang diturunkan mempunyai pengaruh besarpada perkembangan jenis kelamin anak, yang ditentukan oleh seleksi acak pada waktu konsepsi, mengarahkan pola pertumbuhan dan perilaku orang lain terhadap anak. Jenis kelamin dan determinan keturunan lain secara kuat mempengaruhi hasil akhir pertumbuhan dan laju perkembangan untuk mendapatkan hasil akhir tersebut. Terdapat hubungan yang besar antara orang tua dan anak dalam hal sifat seperti tinggi badan, berat badan dan laju pertumbuhan. Kebanyakan karakteristik fisik, termasuk pola dan bentuk gambaran, bangun tubuh dan keganjilan fisik diturunkan dan dapat mempengaruhi cara pertumbuhan dan integrasi anak dengan lingkungan.

2. Faktor NeuroendoktrinMenunjukan kemungkinan adanya pusat pertumbuhan dalam region hipotalamik yang bertanggungjawabuntuk mempertahankan pola pertumbuhan yang ditetapkan secara genetic. Beberapa hubungan fungsional diyakini diantarahipotalamus dan system endokrin yang mempengaruhi pertumbuhan. 3. NutrisiNutrisi mungkin merupakan satu-satunya pengaruh paling penting pada pertumbuhan. Factor diit mengatur pertumbuhan padasemua tahap perkembangan dan efeknya ditunjukan pada cara yang beragam dan rumit, selama masa bayi dan kanak-kanak. Kebutuhan kalori relative besar dibuktikan oleh peningkatan tinggi dan berat badan.4. Hubungan interpersonalHubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam perkembangan terutama dalam perkembangan emosi, intelektual dan kepribadian, terutama dalam perkembangan emosi, intelektual dan kepribadian tidak hanya kualitas dan kuantitas kontak dengan orang lain yang memberi pengaruh pada anak yang sedang berkembang tetapi luasnya rentang kontak penting untuk pembelajaran dan perkembangan kepribadian yang sehat. 5. Tingkat SosioekonomiTingkat sosioekonomi keluarga mempunyai dampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan. Pada semua usia anak dari kelas atas dan menengah mempunyai tinggi lebih dari anak keluarga dengan strara ekonomi rendah. Keluarga dari sosioekonomi rendah kurang memiliki pengetahuan atau sumber daya yang diperlukan untuk memberikan lingkungan yang aman, menstimulasi dan kaya nutrisi yang membantu perkembangan optimal anak. 6. PenyakitPerubahan pertumbuhan dan perkembangan adalah satu menifestasi klinis dalam sejumlah gangguan hereditas. Gangguan pertumbuhan terutama terlihat pada gangguan skeletal, seperti berbagai bentuk duarfisme dan sedikitnya satu anomaly kromosom (sindrom turner) banyak gangguan metabolisme seperti riketsia resisten-vitamin D, mukopoli sekaridosis, dan berbagai gangguan lain, kecendrungan nya adalah kearah persentil atas tinggi badan. Gangguan apapun yang dicirikan dengan ketidakmampuan untuk mencerna dan mengabsorsi nutrisi tubuh akan memberi efek Merugi kan pada pertumbuhan dan perkembangan 7. Bahaya LingkunganBahaya dilingkungan adalah sumber kekawatiran pemberi asuhan kesehatan dan orang lain yang memperhatikan kesehatan dan keamanan cedera fisik paling sering terjadi akibat bahaya lingkungan, dan berkaitan dengan usia bahaya khusus dan ketidakmampuan fisik. Anak beresiko tinggi mengalami cedera akibat resiko kimia dan ini berhubungan dengan potensi kardiogenik, efek enzimatik dan akumulasi (baum dan Shannon, 1995). Agens berbahaya yang paling sering dikaitkan dengan resiko kesehatan adalah bahan kimia dan radiasi. 8. Stres pada masa kanak-kanaKMeskipun semua anak mengalami stress beberapa anak muda tampak lebih rentan disbanding yang lain. Usia anak temperamen situasi hidup dan status kesehatan mempengaruhi kerentanan reaksi dan kemampuan mereka mengatasi stress. Orang tua dapat mencoba untuk mengenali tanda stress untuk membantu anak mengahdapi stress sebelum menjadi berat. 9. Pengaruh media massaMedia dapat memberi pengaruh besar pada perkembangan anak, media memberi anak suatu cara untuk memperluas pengetahuan mereka tentang dunia tempat mereka hidup dan berkontribusi untuk mempersempit perbedaan antar kelas. Anak dapat mengidentifikasi secara dekat orang atau karakter yang digambarkan dalam materi bacaan, film, fideo dan program televise serta iklan. 1.6 Permasalahan Tumbuh Kembang Anak PrasekolahMasalah tumbuh kembang anak merupakan masalah yang perlu diketahui atau dipajami sejak konsepsi hingga dewasa yang menurut WHO sampai usiaa18 tahun sedang menurut undang-undang kesejahteraan anak RI no.4 Tahun 1967 sampai dengan usia 21 tahun sebelum menikah.beberapa masalah tumbuh kembang yang peru dijadikan acuan dalam pendeteksiannya diantaranya : 10% anak akan mencapai kemampuan kemudian,75% akan mencapai kemampuan lebih kemudian,90% anak akan sudah harus dapat mencapai kemampuan pada batas usia paling lambat masih dalam batas nomal dan 10% anak dimasukan dalam kategoi terlambat apabila blum bis mencapai kemampuannya. pada usia 3tahun anak belum bisa berpakaian,pada usia 3,5tahun anak belum bisa mengenal warna,pada usia 4tahun anakbelum bisa menggambar orang 3bagian,pada usia 4,5tahun anak belum bisa bercerita maka perilaku diatas perlu dilakukan pendeteksian untuk mengenal beridurbagai masalah tumbuh kembang anak.Ada beberapa masalah yang berhuubungan dengan tumbuh kembang diantaranya :1. Gangguan TidurGangguan tidur merupakan gangguan yang dialami anak selma tidur, gangguan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak apabila gangguan ini berlangsung lama dan terus-menerus. Gangguan tidur dalam hal ini adalah gangguan tidur teror dan gangguan tidur berjalan (somnambulisme). Gangguan tidiur teror ditandai dengan anak kadang-kadang sering menangis pada tengah malam, menjerit, merintih, dan lain-lain dalam kondisi demikian apabila terjadi kadang-kadang hal tersebut tidak akan menjadi masalah akan tetapi hal tersebut apabila berlangsung terus akan mengganggu tugas-tugas perkembangan anak. Gangguan tidur yang kedua yang dapat menyebabkan gangguan dalam tumbuh kembang adalah gangguan tidur berjalan atau istilahnya disebut somnambulismemerupakan episode berulang bangkit dari tempat tidur dan berjalan sewaktu tidur, kondisi tersebut kadang-kadang kita jumpai pada anak, hal tersebut apabila kondisi belangsung lama maka akan mempengaruhi perkembangan anak.2. Gangguan MakanGangguan makan pada ana sering kali kita jumpai pada masyarakat awam yang belum memahami prosedurnpemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak dan memahami pentingnya nutrisi pada anak, gangguan makan pada anak sering kita jumpai seperti penolakan makan, pika, gangguan regurgitasi pada masa bayi, anoreksia nervosa, dan bulimia.a) Penolakan makan merupakan gangguan pada anak yang dapat diakibatkan beberapa faktor diantaranya anak tidak menyukai terhadap pemberian secara memaksa dalam makan atau tidak tidak menyukai cara pemberiannya atau tidak menarik perhatian pada anak, kemudian orang tua dan pengasuhnya tidak sabar dalam memberi makan atau dalam hal ini orang tua atau pengasuhnya terlalu merasa khawatir atau kecemasan kalau anak tidak makan maka anaknya akan mengalami kekurangan gizi sehingga kadang-kadang selalu disiapkan makan yang bergizi tanpa memperdulikan selera pada anak atau kesukaan anak. Faktor cara pemberian makan pada anak adalah salah satu bagian penting dari faktor pengaruh gangguan pada anak artinya cara pemberian ini yang sering kali menyebabkan gangguan makan seperti adanya paksaan dalam memberikan makan, suasana yang tegang, dan lain-lain.b) Pika merupakan keadaan anak berulang kali makan yang tidak bergizi seperti kapur tembok yang terkelupas, kertas, kotoran yang dipungut dari lantai, kancing, rambut, mainan, dan lain-lain. Pika ini dapat menimbulkan anemia atau keracunan apabila yang dimakan mengandung zat yang dapat memberikan dampak keracunan seperti zat timah dan lain-lain.c) Terjadinya reguritasi atau pengeluaran kembali makanan dalam mulut tanpa disertai perasaan mual atau gangguan gastrointestinal, dengan ditandai mengejan, punggung melengkung ke belakang, mulutnya terbuka, kepala mengadah dan disertai dengan gerakan-gerakan menghisap, kondisi demikian apabila terlalu banyak makanan yang dimuntahan makan akan terjadi kehilangan berat badan sehingga menimbulkan malnutrisi.d) Anoreksia nervosa bulimia merupakan gangguan makan yang sering dijumpai pada anak remaja wanita yang ditandai dengan ditadainya penurunan berat badan secara disengaja atau gangguan psikologis yang spesifik, kondisi demikian merupakan salah satu penyebab gangguan makan pada anak. 3. Enurosis FungsionalMerupakan gangguan dalam pengeluaran urine yang involunter pada waktu siang atau malam hari pada anak yang berumur lebih dari dari empat tahun tanpa adanya kelainan fisik dan penyakit organik. Kondisi ini terdapat pada umur 4 tahun ke atas mengingat pada umur tersebut kondisi fungsi sfingter eksterna vesika urinaria sudah mampu dikontrol akan tetapi pada usia demikian tetap belum bisa, hal tersebut dapat dsebabkan beberapa faktor di antaranya kegagalan dalam toilet training pada anak dan adanya negative reinforcement (pemberi hukuman lebih ditekankan dari pada pujian) sehingga terjadi kegagalan dalam proses berkemih sehingga dapat terjadi enuresis fungsional. Keadaan demikian apabila berlangsung lama dan panjang maka akan mengganggu tugas dalam perkembangan anak.4. GagapMerupakan gangguan dalam arus bicara pada anak yang ditandai dengan adanya disebabkan karena faktor psikologis anak atau juga disebabkan oleh kelainan neurologis yaitu gangguan dalam dominasi serebral. Kondisi tersebut apabila berlangsung lama pada masa pra sekolah dapat menyebabkan gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan.5. Enkopresis FungsionalEnkopresis fungsional merupakan gangguan dalam pengeluaran tinja yang tidak terkontrol pada anak yang terjadi secara berulang-ulang tanpa anadanya konstipasi tanpa adanya penyebab organik pada anak yang berumur lebih dari empat tahun. Kondisi demikian dapat disebabkan karena kondisi psikologis anak karena kegagalan dalam melakukan buang air besar. Kondisi tersebut apabila dibiarkan telalu lama dapat mengganggu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak.1.7 Perencanaan dan Interensi KeperawatanApabila anak mendapatkan masalah :1. Gangguan makan dapat dilakukan antara lain dengan memberikan terapi simtomatis apabila terjadi gangguan malnutrisi, melakukan psikoterapi pada keluarga,2. Gangguan tidur dapat dilakukan antara lain dengan cara melindungi anak dari kecelakaan (cedera), memberi kenyamanan dan bantu anak sewaktu tidur dan melakukan kolaborasi dengan dokter apabila mengalami gangguan berkepanjangan.3. Enuresis fungsionaldapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain membatasi pemasukan cairan sebelum tidur, melatih mengendalikan retensi, latihan menahan kencing, positive reinforcement, toileting training yang benar dan melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian : obat golongan amfametamin untuk mengurangi kedalaman tidur anak, golongan antikolenergik untuk mengurangi kontraksi otot detrusor sehingga daharapkan terjadi retensi urine dan lain-lain.4. Enkopresis fungsional dapat dilakukan adalah melatih anak dalam toileting untuk buang air besar, memberikan psikoterapi pada keluarga dan melakukan kolaborasi dengan dokter apabila terjadi lebih lanjut.5. Gagap dapat dilakukan antara lain dengan cara terapi psikologis untuk mengatasi masalah anak, psikoterapi pada orang tua dan melakukan kolaborasi dengan dokter dalam mengatasi patologis.

Daftar pustakaHidayat, A.Aziz Alimul.2009.pengantar ilmu keperawatan anak 1.jakarta:Salemba medikaSoetiningsih.1995.Tumbuh kembang anak.jakarta:EgcDwi,Yessi,dkk.2013.Asuhan neonatus,bayi,balita dan prasekolah.Pekanbaru.Aksara,Binarupa1994.Penyakit anak.Jakarta.Binarupa Aksara.