BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN ANAK … file7 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN...

29
7 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN ANAK PENDERITA KANKER Pada bab II ini akan membahas tentang teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang terkait rancangan yang diajukan sehingga dapat memahami serta menjadi tambahan refrensi bagi rancangan yang diajukan. Adapun teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang digunakan dalam pemahaman proyek ini, adalah 2.1 Pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker ini merupakan fasilitas untuk memberikan perawatan bagi anak penderita kanker. Fasilitas ini tidak hanya melayani dalam hal perawatan medis dan non medis serta menyediakan fasilitas seperti psikologis dan menyediakan fasilitas untuk bermain, belajar, taman paliatif dan bersosialisasi, dimana anak penderita kanker sangat sulit mendapatkan teman untuk bermain yang nantinya fasilitas penunjang yaitu taman paliatif yang akan membuat anak-anak penderita kanker berkumpul untuk bermain di taman tersebut. Ini dibuktikan dari pemerintah bahwa anak penderita kanker harus mendapatkan

Transcript of BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN ANAK … file7 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN...

7

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN

ANAK PENDERITA KANKER

Pada bab II ini akan membahas tentang teori, laporan penelitian, makalah

maupun peraturan pemerintah yang terkait rancangan yang diajukan sehingga

dapat memahami serta menjadi tambahan refrensi bagi rancangan yang diajukan.

Adapun teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang

digunakan dalam pemahaman proyek ini, adalah

2.1 Pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker

Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker ini merupakan fasilitas untuk

memberikan perawatan bagi anak penderita kanker. Fasilitas ini tidak hanya

melayani dalam hal perawatan medis dan non medis serta menyediakan fasilitas

seperti psikologis dan menyediakan fasilitas untuk bermain, belajar, taman paliatif

dan bersosialisasi, dimana anak penderita kanker sangat sulit mendapatkan teman

untuk bermain yang nantinya fasilitas penunjang yaitu taman paliatif yang akan

membuat anak-anak penderita kanker berkumpul untuk bermain di taman tersebut.

Ini dibuktikan dari pemerintah bahwa anak penderita kanker harus mendapatkan

8

perawatan dan teman untuk meningkatkan kualitas hidupnya Perawatan paliatif

pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang

menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam

jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian

yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial

dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007) sedangkan faktor kelompok

sebaya pada anak tidak mudah untuk berteman pada umur yang jauh darinya

(Soetjiningsih, 1995: 156). Hal ini akan membuat perasaan anak penderita kanker

menjadi positif yang membuat anak senang dan tubuh anak menjadi lupa dengan

rasa sakit kankernya. Rumah perawatan anak penderita kanker mirip dengan

rumah sakit dan rumah singgah yang membuat berbeda adalah terdapat perawatan

bagi anak kanker yang tidak ada di rumah singgah dan rumah perawatan terdapat

juga tempat bermain bagi anak kanker. Dalam pengertian Rumah Singgah secara

terminologi rumah berarti bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan singgah

adalah mampir atau berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan.

Dari pengertian diatas rumah singgah bisa diartikan sebagai bangunan atau

tempat tinggal yang di tempati dalam waktu yang tidak lama. Rumah sakit adalah

salah satu dari sarana kesehatan tempat untuk upaya berobat maupun

berkonslutasi penyakitnya upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan,bertujuan untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Charles, 2004).

Tempat perawatan paliatif yaitu Rumah singgah/panti (hospis): Untuk

pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan

khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan

pengawasan tenaga kesehatan.

Jadi pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah terdapat

fasilitas-fasilitas untuk mengobati dan merawatan anak pederita kanker dengan

sasaran pelayanan kesehatan anak secara merawat untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan dengan menyediakan pelayanan penginapan, konsultasi

pada anak penderita kanker dan orang tuanya dengan tujuan mewujudkan

kesehatan yang maksimal bagi anak penderita kanker.

9

2.1.1 Deskripsi Perawatan

Tabel 2.1 Deskripsi Perawatan RS,Rumah singgah, Rumah Perawatan

Keterangan Rumah

Sakit Rumah Singgah

Rumah

Perawatan

Perawatan √ - √

Kamar Inap √ √ √

Kid’s Zone - (√) √

Pendidikan - √ √

Komunitas - √ √

Transportasi √ (√) √

Taman

Paliatif - - √

Pada tabel 2.1 menjelaskan bahwa pada perawatan rumah sakit

hanya memiliki fasilitas seperti perawatan, kamar inap dan transportasi.

Pada rumah singgah memiliki kamar inap, pendidikan untuk anak

penderita dan komunitas untuk membuat anak tidak mudah kesepian. Pada

rumah perawatan ini terdapat rumah perawatan, kamar inap, tempat

permainan, pendidikan, komunitas, transportasi dan taman paliatif sebagai

perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.

2.2 Batasan

Penyusunan penulisan tentang perancangan Rumah Perawatan Penderita

Kanker adalah merupakan perancangan sebuah sarana untuk mewadahi

memberikan pelayanan kesehatan dan tempat bermain bagi anak penderita kanker

di Bali. Yaitu dengan merancang bangunan yang dapat membuat anak kanker

termotivasi kesembuhannya secara medis dan non medis serta menyediakan

fasilitas penunjang untuk mengembangkan potensi diri anak-anak penderita

kanker melalui kenyamanan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker. Pelayanan

yang akan diberikan pada Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker, yaitu

1. Pemeriksaan awal bagi anak penderita kanker yang mengalami gejala

awal kanker dan pencegahannya

10

2. Secara Fisik: menyediakan fasilitas kemoterapi, immunoterapi,

fisioterapi, mekanoterapi, taman paliatif, tempat bermain anak-anak dan

asrama penginapan

3. Secara Psikis: memberikan tempat untuk berkonsultasi bagi anak

penderita kanker dan orang tua anak penderita kanker untuk memulihkan

emosional, serta memberikan fasilitas-fasilitas hiburan yang mendukung

4. Merancang sebuah tempat bangunan Rumah Perawatan Anak Penderita

Kanker yang dapat melengkapi kebutuhan psikologis pasien,keluarga

pasien,pengelola dan staff medis

2.3 Tinjauan Umum Kanker, Paliatif dan Tumbuh Kembang Anak

Pada sub bab ini akan membahas tentang teori-teori yang termasuk di

dalam rumah perawatan anak kanker yaitu tentang teori Kanker,Paliatif dan

tumbuh kembang anak serta bermain dan alat permainan anak. Hal ini bertujuan

menambah pemahaman terhadap rumah perawatan anak kanker.

2.3.1 Tinjauan Umum Kanker

Penyakit kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan

berkembang dengan cepat,tidak terkendali dan akan terus mebelah diri dan

menyusup ke jaringan sekitar lalu menyebar melalui jaringan ikat,darah dan

menyerang organ-organ. Dalam keadaan normal sel akan membelah diri jika

ada pengantian sel-sel yang telah mati dan rusak.

Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih

dari 100 berbagi jenis kanker. Sebagai besar kanker diberi nama organ atau

jenis sel di mana mereka mulai. Seperti kanker yang dimulai di usus besar

disebut kanker usus besar, kanker yang berawal di sel-sel kulit disebut

karsinoma sel basal.

Jenis kanker dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih

luas. Kategori utama kanker termasuk:

1. Carcinoma adalah kanker yang dimulai di kulit atau pada jaringan

yang mencakup garis atau organ internal.

11

2. Sarcoma adalah kanker yang dimulai di tulang, tulang rawan,

lemak, otot, pembuluh darah atau mendukung jaringan

penghubung.

3. Leukemia adalah kanker yang dimulai di jaringan pembentuk darah

seperti sumsum tulang dan menyebabkan sejumlah besar sel darah

abnormal di produksi dan masukkan darah.

4. Lymphoma dan myeloma adalah kanker yang dimulai di sel-sel

system kekebalan tubuh.

5. Central nervous system cancers adalah kanker yang dimulai di

jaringan otak dan sumsum tulang belakang.

2.3.2 Tinjauan Umum Paliatif

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki

kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang

berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui

pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib

serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan

spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).

Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 Palliative home

care adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan di rumah pasien,

oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/ pengawasan tenaga

paliatif. Hospis atau tempat fasilitas adalah tempat dimana pasien dengan

penyakit stadium terminal yang tidak dapat dirawat di rumah namun tidak

melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit. Pelayanan yang

diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan pelayaan

untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan keadaan seperti di

rumah pasien sendiri.

Menjelaskan kematian kepada anak dengan cara paliatif yaitu respon

anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat

kematangan anak dalam mengartikan kematian. Pada anak pra sekolah ,anak

mengartikan kematian sebagai : kematian adalah sudah tidak ada nafas, dada

dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa berjalan seperti layaknya

orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum mati / meninggal.

12

Kebanyakan anak-anak (anak yang menderita penyakit terminal)

membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di

tinggalkan. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitife

dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan. (White, 2010).

2.3.3 Tinjauan Umum Tumbuh Kembang Anak

Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan

lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan

perkembangannya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.

Sehingga diperlukan kriteria sampai seberapa jauh keunikan seorang anak

terbsebut, apakah masih dalam batas-batas normal atau tidak. Dikenal normal

dalam arti medis dan normal dalam arti statistik. Yang dimaksud normal

dalam arti medis yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik

maupun intelek dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan

dapat diramarlakn kecepatan serta hasil akhirnya, sesuai dengan kemampuan

genetic/bawaannya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh

kembang anak (Soetjiningsih, 1995: 127-131), yaitu

a. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir

proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang

terkadang di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan

kualitas dan kuantitas pertumbuhan.

b. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai

atau tidaknya potensi bawaan.

Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagai menjadi:

1. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih

di dalam kandungan (faktor prenatal).

2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

setelah lahir (faktor postnatal).

c. Faktor Fisik

13

1. Cuaca,musim,keadaan geografis: musim kemarau yang panjang

dapat berdampak pada tumbuh kembang anak Antara lain

sebagai akibat gagal panen.

2. Sanitasi: Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup

domain dalam penyediaan lingkungan yang mendukung

kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.

3. Keadaan rumah: keadaan perumahan yang layak dengan

konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya,

serta tidak penuh sesak akan menjadi kesehataan penghuninya.

4. Radiasi: Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya

radiasi yang tinggi.

d. Faktor Psikologis

1. Stimulasi: Merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang

anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur

akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang

kurang mendapatkan stimulasi.

2. Motivasi Belajar: Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini,

dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar.

3. Ganjaran atau hukuman yang wajar

4. Kelompok sebaya: Untuk proses sosialisasi dengan

lingkungannya anak memerlukan teman sebaya.

5. Stres: stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh

kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah hati,

terlamat bicara, nafsu makan menurun dan sebagainya.

6. Sekolah: sehingga dengan mendapatkan pendidikan yang baik,

maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak tersebut.

7. Cinta dan kasih saying: salah satu hal anak adalah hak untuk

dicintai dan dilindungi.

8. Kualitas interaksi anak-orang tua: interaksi timbul balik Antara

anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam

keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga

14

komunikasi bias dua arah dan segala permasalahan dapat

dipecahkan bersama karena adanya kedekatan dan kepercayaan.

e. Faktor Keluarga dan adat istiadat

1. Pekerjaan/pendapatan keluarga: Pendapatan keluarga yang

memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang

tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer

maupun yang sekunder.

2. Pendidikan ayah/ibu: Pendidikan orang tua merupakan salah

satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak.

3. Jumlah Saudara: jumlah anak yang banyak pada keluarga yang

keadaan sosial ekonominya cukup, akan mengakibatkan

berkurangnya perhatian dan kasih sayang.

4. Jenis kelamin dalam keluarga: Pada masyrakat tradisional,

wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan laki-

laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi

pada wanita.

5. Stabilitas rumah tangga: stabilitas dan keharmonisan rumah

tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak.

6. Kepribadian ayah/ibu: Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka

tentunya pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak.

7. Adat istiadat,norma-norma: adat istiadat yang berlaku di tiap

daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

8. Agama: Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-

anak sendiri.

9. Urbanisasi: salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan

dengan segala permasalahannya.

10. Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi

priopritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.

15

2.4 Klasifikasi

2.4.1 Klasifikasi Tentang Rumah Singgah

Peraturan penyelenggaraan kesejahteraan sosial nomor 39 tahun

2012 Standar minimum sarana dan prasarana rumah singgah secara umum

pada pasal 47 meliputi:

1. Bangunan rumah yang terdiri dari ruang kantor, ruang pelayanan

teknis, ruang istirahat/tidur, ruang makan, ruang kesehatan,

ruang tamu, ruang ibadah dan kamar mandi.

2. Tenaga pelayanan yang terdiri dari tenaga administrasi dan

tenaga fungsional

3. Peralatan yang terdiri dari instalasi air dan air bersih, peralatan

penunjang perkantoran, penerangan, peralatan komunikasi,

peralatan teknis bagi penerima pelayanan, dan kendaraan; dan

4. Pangan bagi penerima pelayanan yang terdiri dari makanan

pokok dan makanan tambahan

2.4.2 Klasifikasi Tentang Rumah Sakit

Adapun klasifikasi dari rumah sakit khusus menurut Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 340 tentang klasifikasi rumah sakit, ditetapkan

berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pelayanan

2. Sumber Daya Manusia

3. Peralatan

4. Sarana dan Prasarana dan

5. Administrasi dan Manajeman

2.4.3 Klasifikasi Tentang Taman Paliatif

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988

tentang penataan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan,ruang terbuka

hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik

dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur

dimana di dalam penggunaannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman.

Taman adalah areal yang memiliki komponen hardscape dan

softscape sedangkan definisi paliatif yaitu menghilangkan rasa nyeri seperti

16

penyakit kanker. Definisi taman paliatif bisa diartikan taman yang memiliki

komponen yang berisi fasilitas-fasilitas penghilang rasa nyeri. Seperti

contohnya yaitu komponen hardscape batu-batuan untuk memijat kaki

penderita kanker itu sendiri.

2.5 Tinjauan Anak Penderita Kanker

Pada sub bab ini yang menjadi tinjauan adalah pengertian tentang anak

penderita kanker, klasifikasi anak penderita kanker dan karakteristik anak

penderita kanker. Hal ini bertujuan menambah pemahamam terhadap anak

penderita kanker.

2.5.1 Anak Penderita Kanker

Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang

perlindungan anak Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan seorang anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan

belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Kanker anak berbeda dengan kanker orang dewasa. Kanker anak

hanya sekitar 2 persen dari seluruh penyakit kanker pada manusia, namun

memberikan dampak tersendiri dan merupakan penyebab kematian yang

bermakna pada anak. Umumnya, kanker anak tidak mudah diketahui

secara dini, karena pada tahap awal, jarang memberikan keluhan pada

penderita, maupun gejala yang mudah dilihat. Sampai saat ini penyebab

kanker pada anak masih belum jelas benar. Tapi diyakini bahwa kanker

merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor (multifaktorial). Salah satu

yang diduga menjadi penyebab adalah adanya penyimpangan

pertumbuhan sel akibat cacat gen. Anak belum mendapat paparan cukup

lama, sehingga faktor genetik juga sangat berperan. Akibat cacat pada sel,

pertumbuhan sel jadi menyimpang dan tidak mau lagi dikendalikan.

Pengaruh lingkungan yang berinteraksi (faktor ekogenetik) dan berbagai

cacat atau kelainan bawaan juga ditengarai ikut meningkatkan risiko

kanker anak. Kemungkinan lain adalah faktor prakonsepsi. Gejala kanker

pada anak maupun bayi menjadi lebih susah diketahui, karena anak-anak

tidak dapat merasakan atau menceritakan keluhannya.

17

2.5.2 Klasifikasi Anak Penderita Kanker

1. Kanker darah: Menyerang sel-sel yang membentuk sel darah

dalam sumsum tulang

2. Kanker otak: Pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar

3. Tumor mata: Pertumbuhan sel-sel di mata secara tidak wajar

4. Kanker kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening terdapat

pada dada, bawah ketiak, leher, dan pangkal paha

5. Kanker saraf: Terjadinya pembelahan sel tidak teratur dan tidak

terkendali dari sel pendukung dari sistem saraf pusat

6. Kanker kelenjar otot: Pertumbuhan sel-sel di otot secara tidak

wajar

7. Osteosarkoma (kanker tulang): Pertumbuhan sel-sel di tulang

secara tidak wajar

2.5.3 Karakteristik Anak Penderita Kanker

Tabel 2.2 Karakteristik Anak Penderita Kanker

Karakteristik Tumor Jinak Tumor Ganas

Diferensiasi /

anaplasia

Berdiferensiasi baik struktur khas jaringan

asal Sebagian tidak

memperlihatkan

Laju pertumbuhan Biasanya progresif

dan lambat

Tidak terduga dan

cepat atau lamba

Invasi lokal Biasanya kohesif dan

ekspansil

Invasif lokal,

menginfiltrasi

Metastasis Tidak ada Sering ditemukan

Sumber: Kumar, 2007

2.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis

Pada sub bab ini akan membahas tentang studi banding terhadap proyek-

proyek sejenis. Hal-hal yang ditinjau dalam studi banding proyek sejenis adalah

lokasi,pengelola,fungsi,jenis pelayanan dan fasilitas ruangan. Oleh karena itu,

dengan mengobservasi rumah singgah atau yayasan kasih anak kanker di Bali,

18

Rumah sakit di Bali dan Taman Paliatif di Surabaya untuk proses studi banding

ini, yaitu:

2.6.1 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali

Data umum Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di

Bali sebagai berikut:

Telp : +62 361 221 520

Alamat : Jl.Pulau Rembulan No.15 Denpasar 80114 - Bali

Email : [email protected]

Rumah singgah untuk anak kanker merupakan yayasan bagi anak

kanker di Denpasar. Rumah singgah terletak di Jalan Pulau Rembulan,

Denpasar,Bali dan merupakan rumah singgah satu-satunya untuk yayasan

anak kanker di Bali. Rumah singgah ini dikelola oleh Badan Usaha Swasta

yang memiliki struktur organisasi pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Singgah atau Yayasan

Sumber: di gambar ulang oleh bapak made selaku pengelola yayasan

Kantor

Kantor pada Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih

Anak Kanker di Bali memiliki 3 meja untuk para pengelola bekerja

diantaranya terdapat meja bendahara, Guru, staff. Ukurannya yang

5x4 meter ini juga dimanfaatkan untuk tempat rapat ketika ada

orang yang ingin donasi ke yayasan tersebut.

Sekretaris

Ketua

Bendahara

Staff Staff Staff

Koordinator

19

Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker Bali

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Fasilitas kantor terdapat komputer,printer untuk bekerja. Terdapat

lemari,meja,kursi. Yayasan ini merupakan rumah kontrakan yang

dijadikan sebagai rumah singgah jadi material seperti elemen lantai

menggunakan keramik berukuran 30x30 cm.

Gambar 2.3 Bagian Belakang Kantor Terdapat Jemuran Pakaian

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Tempat Bermain

Pada Gambar 2.4 Tempat bermain anak ini berada di depan

halaman rumah singgah. Terdapat alat bermain seluncuran dan

permainan panjat menggunakan material tali. Tempat ini berfungsi

sebagai tempat bermain dan tempat berkumpul bagi anak-anak

penderita kanker. Ukuran tempat bermain di rumah singgah ini

sekitar 6x3 meter dengan elemen lantai menggunakan rumput. Ini

seperti taman kecil yang terdapat di rumah singgah tersebut.

20

Gambar 2.4 Taman bermain bagi anak penderita kanker

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Ruang Aula

Pada Gambar 2.5 ruang ini terletak di bagian depan yang berfungsi

sebagai tempat berkumpulnya anak-anak,menjadi tempat belajar

dan tempat untuk kunjungan. Fasilitas-fasilitas yang ada di ruang

aula ini, sebagai berikut:

1. Alat-alat bermain

2. Alat-alat berlajar

3. Tempat penyimpanan buku pelajaran

Terdapat juga alat sound untuk memberikan pengumuman bagi

anak penderita kanker.

Gambar 2.5 Ruang Aula

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Ruang ini merupakan ruang yang steril mengingat anak penderita

kanker mudah tertular penyakit maka ruang aula ni harus masuk

menggunakan sandal yang sudah disiapkan.

21

Gambar 2.6 Depan Ruang Aula Terdapat Tempat Cuci Tangan

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Sebelum memasuki ruang aula pengunjung maupun orang tua anak

harus mencuci tangannya agar tangan bersih sebelum bertemu anak

penderita kanker. Sandal disiapkan agar ruang selalu steril karena

anak penderita kanker mudah tertular penyakit. Telihat pada

Gambar 2.6

Ruang Penyimpanan Makanan

Pada Gambar 2.7 Ruang penyimpanan makanan ini merupakan

gudang makanan bagi anak penderita kanker. Ruang penyimpanan

ini memiliki peraturan untuk memberikan pada anak kanker yaitu

makanan tidak boleh menggunakan bahan pengawet. Bahan-bahan

makanan yang disimpan di sini hanya makanan yang tidak mudah

basi seperti selai,Blueban,susu,dll. Ruangan ini berukuran sekitar

2,5x2,5 meter dengan penutup lantai menggunakan keramik 30x30

cm dan terdapat 1 lampu berwarna putih.

Gambar 2.7 Ruang Penyimpanan Makanan

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

22

Kamar Mandi

Pada Gambar 2.8 Kamar mandi di rumah singgah berada di sebelah

dapur yang berjumlah 6 kamar mandi. Anak-anak diajarkan untuk

selalu bersikap teratur seperti mandi 2x sehari.

Gambar 2.8 Kamar Mandi

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Kamar Tidur

Kamar tidur pada Gambar 2.9 Rumah singgah tidak ada pembagian

jenis kamar. di rumah singgah ini kamar tidur menjadi satu untuk

anak penderita kanker. Jumlah tempat tidur anak kanker yaitu 12

buah tempat tidur. Ada beberapa kamar tidur yang berada di luar

dan dalam. hal ini karena sempitnya bangunan.

Gambar 2.9 Kamar Tidur Anak

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

23

Dapur

Pada Gambar 2.10 Dapur ini hanya memiliki fasilitas seperti

tempat cuci piring,kulkas,kompor. Untuk masakan bagi anak-anak

dibuat oleh orang tuanya sendiri.

Gambar 2.10 Dapur dan Ruang Makan

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Denah Rumah Singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Bali

Gambar 2.11 Denah di Rumah Singgah

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Pada Gambar 2.11 Suasana bangunan ini sangat tenang karena

letaknya jauh dari pusat jalan. Suasana bangunan ini menjadi nyaman

untuk ditempatkan bagi anak penderita kanker.

2.6.2 Rumah Sakit Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic

Rumah Sakit Prima Medika adalah rumah sakit yang terletak di

Denpasar,Bali. Prima Medika berdiri pada tahun 2002 dan memiliki 100

Kantor

AULA

Tempat Bermain Anak-Anak Meraj

an

Gudan

g

K.Tidur

K.Tidur

Gudang

makanan

Dapur dan R.Makan Kamar Mandi

K.Tidur

Tempat cuci tangan

sebelum masuk ke

AULA

24

tempat tidur dan lebih dari 30 pusat spesialisasi. Rumah Sakit Prima

Medika memiliki kantor koordinasi medis yang dikelola oleh

dokter,perawat dan interpreter yang melayani kebutuhan khusus pasien

internasional.

Mengingat Bali sebagai tujuan wisata dunia, maka Rumah Sakit

Prima Medika berusaha memenuhi keinginan masyarakat Bali dan

wisatawan yang dating, akan adanya sebuah Rumah Sakit swasta yang

lengkap, dengan pelayanan professional yang berorientasi pada

keselamatan pasien.

Rumah sakit Prima Medika memiliki tiga bangunan yang

didirikan sebagai pusat medis. Bangunan utama berupa bangunan yang

difungsikan sebagai ruang pengelola serta ruang inap dengan penyakit

umum. Bangunan kedua berfungsi sebagai rumah sakit bersalin dan anak.

Bangunan yang ketiga adalah Cancer Center dan poliklinik yang khusus

melayani penderita penyakit kanker.

Cancer Center dibangun dan dioperasikan khusus sebagai usaha

penanggulangan dan penyembuhan penyakit kanker. Cancer center

mengakomodasi pelayanan sebagai screening masal, diagnosis,

kemoterapi, radiasi, operasi, patologi, penelitian serta pelatihan dan

pendidikan tentang penanganan penyakit kanker.

1. Pelayanan Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic

a. Mammography

b. Kemoterapi

c. Ultrasound

d. Screening dan treatment

2. Fasilitas yang ada di Prima Medika Cancer Center dan

Polyclinic

a. CT-Scan, Patologi Anatomi, Kemoterapi, R.Sampling

Laboratorium, Laboratorium, R.Mammography, Farmasi,

Ruang Tunggu, Poliklinik, Cancer Consultations.

25

Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika

Gambar 2.12 Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

2.6.3 Taman Paliatif di Surabaya

Pada Gambar 2.13 Taman Paliatif diresmikan pada tanggal 11

Februuari 2012 oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, taman ini

diperuntukan untuk menyandang Penyakit Kanker. Luas taman paliatif ini

1200 meter². Berlokasi di jalan Kesumba, Kecamatan Tambaksari.

Gambar 2.13 Batu Peresmian Taman Paliatif

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Fasilitas taman Kota Surabaya terdapat ruang baca dan informasi

kesehatan (ruang info), jalur refleksi kaki, jogging track dan air mancur.

Fisioter

api

r.pe

riks

a

Kemoterapi R.Sampl

ing

Tangga

Kemot

erapi Patalogi

Anatomi

R.konse

ling &

Komite

medik

Apotik

Tangga

Poliklinik

Poliklinik

26

Berdasarkan fasilitas tersebut taman surabaya ini golongkan taman

setengah aktif. Tidak banyak aktifitas yang bisa dilakukan di taman ini.

Ruang Baca dan Informasi Kesehatan

Gambar 2.14 Ruang Baca dan Infromasi Kesehatan

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Pada Gambar 2.14 ruangan ini terdapat ruang bacaan tentang

kesehatan. Bentuk bangunan yang terbuka membuat kesan

yang mengajak untuk membaca buku. Dengan warna cat

putih membuat menyatu dengan warna pada jalan yang

berwarna cokelat dan putih.

Jalur Refleksi Kaki

Gambar 2.15 Jalur Batu Refleksi

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Pada gambar 2.15 Jalur Refleksi ini berada di taman paliatif

di Surabaya yang diperuntukan penderita kanker untuk

menggilangkan rasa nyeri. Jalur ini akan membuat kaki

penyandang kanker akan terasa di pijit-pijit.

27

Jogging Track

Gambar 2.16 Jalur Jogging Track

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

Pada Gambar 2.17 Jogging track di taman paliatif dengan

lahan yang sempit membuat jalur jogging track dibuat

berbelok-belok untuk memanfaatkan luas lahan yang sempit.

Air Mancur

Gambar 2.17 Air Mancur di Taman Paliatif

Sumber: Observasi 12 Oktober 2015

2.6.4 Kesimpulan Kajian Proyek Sejenis

Melalui data-data kajian proyek sejenis dapat dijadikan sebuah

kesimpulan dalam tabel 2.3 sebagai berikut:

Tabel 2.3 Perbandingan Objek Sejenis

Kriteria Rumah Singgah Prima Medika Cancer

Center & Polyclinic Taman Paliatif

Lokasi Jl.Pulau Rembulan

No.15 Denpasar

Jl.Pulau Serangan

Denpasar,Bali

Jl.Kesumba,

Kecamatan

28

80114-Bali Tambaksari,

Surabaya

Pengelola

Badan Usaha Swasta

Yayasan kasih Anak

Kanker Bali

Badan Usaha Swasta

Prima Medika Pemerintah

Fungsi

Yayasan kasih Anak

Kanker Bali bagi anak

Penderita Kanker di

Bali

Pelayanan kesehatan

medis dan

penanggulangan

penyakit kanker bagi

penderita kanker di

Bali

Pelayanan

diperuntukan bagi

orang penderita

kanker di Surabaya

Jenis

Pelayanan

Pelayanan

mengasuh anak

kanker

Pelayanan

Pendukung

Pelayanan medis

umum

Pelayanan medis

spesialistik

Pelayanan

Pendukung

Pelayanan

kesehatan

dengan cara

non medis

Pelayanan

Pendukung

Fasilitas

Ruang

Ruang Kantor

Ruang Aula

Gudang Makanan

Kamar Tidur

Dapur

Kamar Mandi

R.Konsultasi

Kemoterapi

Cancer

Consultation

Laboratorium

Mamografi

CT-Scan

Farmasi

Office

Maintenance

Home Care

Ruang Baca

atau Informasi

Kesehatan

Jogging Track

Jalur Refleksi

Air Mancur

Maintenance

Saluran Air

Dari tabel 2.3 di dapat kesimpulan kajian studi proyek sejenis ini

dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari segi lokasi, ketiga lokasi tersebut tertelak pada daerah pusat

kota dengan keberadannya yang strategi sehingga pencapaian ke

fasilitas kesehatan ini cukup mudah. Untuk Rumah singgah

berada dekat dengan rumah sakit membuat pencapaian ke rumah

sakit sangat dekat.

2. Dari pengelola, untuk fungsi bangunan kesehatan yang terdapat

fasilitas kesehatan dikelola oleh swasta dan pemerintah.

29

3. Dari fungsi, rumah singgah sebagai tempat anak kanker untuk

bermain dengan teman sebayanya,dll. Rumah sakit sebagai pusat

pengobatan sedangkan taman paliatif sebagai pusat pengobatan

non medis.

4. Dari jenis pelayanan ketiga studi banding memiliki kesamaan

yaitu melayani penderita kanker.

5. Dari segi fasilitas ketiga proyek memiliki masing-masing

fasilitas yang berbeda tetapi masih diperuntukan untuk penderita

kanker.

2.7 Spesifikasi Umum Proyek

Spesifikasi umum dari proyek Rumah Perawatan Anak Kanker yang akan

dirancang adalah sebagai berikut:

1. Status Kepemimpinan : Swasta

2. Status Pengelola : Swasta

2.7.1 Pengertian

Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah suatu wadah

kegiatan penanggulangan penyakit kanker bagi anak-anak secara menyeluruh

dengan cara memberikan anak fasilitas-fasilitas medis, psikologis dan

penunjang. Rumah Perawatan Anak Kanker ini memiliki keunggulan yaitu

memiliki taman paliatif untuk penderita anak kanker mendapatkan cara

penyembuhan dengan paliatif. Selain itu keunggulan kedua adalah perawatan

dan ruang-ruang yang dirancang khusus untuk penderita kanker. Cara medis

dimaksud adalah dengan pengobatan kemoterapi, immunoterapi, fisioterapi,

mekanoterapi. Cara psikologis adalah dengan memberikan anak fasilitas

mainan atau playground, selain itu terdapat fasilitas konsultasi bagi orang tua

maupun anak penderita kanker itu sendiri. Cara Paliatif adalah dengan

pengobatan non medis dengan memberikan taman paliatif bagi penderita.

2.7.2 Fungsi, Tujuan dan Sasaran

1. Fungsi

Fungsi dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah untuk

mewadahi perawatan maksimal yang menghindari dari monotonenya

30

metode yang ada di rumah sakit. Selain itu, Rumah Perawatan Anak

Penderita Kanker juga berfungsi sebagai taman paliatif dan bermain

di tempat Playground.

2. Tujuan

Tujuan dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah untuk

memudahkan penderita kanker mendapatkan fasilitas-fasilitas

perawatan kanker dengan cara psikologis dan paliatif.

3. Sasaran

Sasaran dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah anak

penderita kanker dengan tahap awal atau baru gejala sampai

penderita stadium lanjut. Sasaran anak penderita kanker berusia 0-18

tahun. Sasaran dalam penanganan kanker adalah Leukemia (kanker

darah), Kanker otak, Retinoblastoma (tumor mata), Limfoma

Maligna (kanker kelenjar getah bening), Neuroblastoma (kanker

saraf), Rabdomiosarkoma (kanker kelenjar otot), Osteosarkoma

(kanker tulang).

2.7.3 Pelaku dan Macam Kegiatan

Pelaku yang akan beraktivitas dalam bangunan pelayanan kesehatan

yang sedang dirancang ini dapat di liat pada table 2.4 sebagai berikut:

Tabel 2.4 Civitas

Pelaku Kegiatan Utama

Pasien Berkonsultasi dan berobat

Keluarga Pasien Menunggu Pasien atau Berkunjung dan

Berkonsultasi

Tenaga Medis Merawat Pasien

Tenaga Paramedis Merawat Pasien

Pengelola Menerima pasien dan mengelola data serta

Rumah Perawatan Anak Kanker

Orang Kunjungan Berdonasi, Mengajak anak-anak bermain

2.7.4 Fasilitas

Fasilitas yang akan dibuat dalam penyusunan rancangan Rumah

Perawatan Anak Kanker adalah sebagai berikut:

31

a. Fasilitas Medis

1. Ruang Kemoterapi

2. Ruang

Immunoterapi

3. Ruang Fisioterapi

4. Ruang

Mekanoterapi

b. Ruang penunjang

1. Dapur

2. Kantor

3. Kamar Tidur

4. Kamar Mandi

5. Laundry

6. Taman Paliatif

7. Tempat

Sembahyang

8. Aula

9. Playground atau

Kid’s Zone

c. Servis

1. Pengelola

Limbah/IPAL

2. Genset

3. Pelayanan

Kebersihan

4. Pelayanan mekanik

dan perawatan

gedung

2.7.5 Batasan Penyakit Kanker di Rumah Perawatan

Tabel 2.5 Batasan Perawatan Anak Penderita Kanker

TP

CA

TK

(6-7)

SD

(7-12)

SMP

(12-18)

SMA

(18-19)

Stadium I

Kanker

Darah

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 6-7

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 7-12

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 12-18

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 18-19

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Kanker

Otak

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 6-7

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 7-12

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 12-18

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Penderita belum

terlalu menyadari

sel kanker

Anak usia 18-19

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Kanker

Mata

Penderita belum

terlalu menyadari

Penderita belum

terlalu menyadari

Penderita belum

terlalu menyadari

Penderita belum

terlalu menyadari

32

sel kanker

Anak usia 6-7

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

sel kanker

Anak usia 7-12

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

sel kanker

Anak usia 12-18

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

sel kanker

Anak usia 18-19

masih bisa

beraktifitas seperti

biasa

Stadium II

Kanker

Darah

Penderita usia 6-7

sudah merasakan

kelehanan

Suplay oksisen

tidak lancar

sehingga cepat

pingsan, lelah,

mimisan

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

Penderita usia 7-

12 sudah bisa

merasakan

kelelahan yang

berlebihan

Anak kanker

darah akan selalu

mimisan yang

tidak teratur,

pusing

Anak SD sering

menangis, lengket

dengan orang tua

Penderita usia 12-

18 sudah bisa

merasakan

kelelahan yang

berlebihan

Anak kanker

darah akan selalu

mimisan yang

tidak teratur,

pusing

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

Penderita usia 18-

19 sudah bisa

merasakan

kelelahan yang

berlebihan

Anak kanker darah

akan selalu

mimisan yang

tidak teratur,

pusing

Anak SMA

pendiam

Kanker

Otak

Penderita usia 6-7

sudah merasakan

kelehanan di

bagian otak

Penderita sering

pingsan karena

oksigen yang

kurang ( harus

waspada)

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

Penderita usia 7-

12 sudah

merasakan

kelehanan di

bagian otak

Penderita sering

pingsan karena

oksigen yang

kurang ( harus

waspada)

Anak SD sering

menangis, lengket

dengan orang tua

Penderita usia 12-

18 sudah

merasakan

kelehanan di

bagian otak

Penderita sering

pingsan karena

oksigen yang

kurang ( harus

waspada)

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

Penderita usia 18-

19 sudah

merasakan

kelehanan di

bagian otak

Penderita sering

pingsan karena

oksigen yang

kurang ( harus

waspada)

Anak SMA

pendiam

Kanker

Mata

Penderita usia 6-7

sudah terlihat

keanehan di

bagian mata

Penderita usia 7-

12 sudah terlihat

keanehan di

bagian mata

Penderita usia 12-

18 sudah

merasakan

kelehanan di

Penderita usia 18-

19 sudah

merasakan

kelehanan di

33

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

Anak SD sering

menangis, lengket

dengan orang tua

bagian otak

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

bagian otak

Anak SMA

pendiam

Stadium III

Kanker

Darah

Penderita usia 6-7

anak akan

mengalami

anemia dimana

benjolan akan

muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pendarahan

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

Penderita usia 7-

12 anak akan

mengalami

anemia dimana

benjolan akan

muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pendarahan

Anak SD sering

menangis, lengket

dengan orang tua

Penderita usia 12-

18 anak akan

mengalami

anemia dimana

benjolan akan

muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pendarahan

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

Penderita usia 18-

19 anak akan

mengalami anemia

dimana benjolan

akan muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pendarahan

Anak SMA

pendiam

Kanker

Otak

Penderita usia 6-7

sering mengalami

sakit kepala yang

hebat dan

intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

Penderita usia 7-

12 sering

mengalami sakit

kepala yang hebat

dan intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Anak SD sering

menangis, lengket

dengan orang tua

Penderita usia 12-

18 sering

mengalami sakit

kepala yang hebat

dan intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

Penderita usia 18-

19 sering

mengalami sakit

kepala yang hebat

dan intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Anak SMA

pendiam

Kanker

Mata

Penderita usia 6-7

sudah terlihat

keanehan di

bagian mata

Anak TK sering

Penderita usia 7-

12 sudah terlihat

keanehan di

bagian mata

Anak SD sering

Penderita usia 12-

18 sudah

merasakan

kelehanan di

bagian otak

Penderita usia 18-

19 sudah

merasakan

kelehanan di

bagian otak

34

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

menangis, lengket

dengan orang tua

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

Anak SMA

pendiam

Stadium IV

Kanker

Darah

Penderita usia 6-7

anak akan

mengalami

anemia dimana

benjolan akan

muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pingsan,

pendarahan,

terinfeksi

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

Penderita usia 7-

12 anak akan

mengalami

anemia dimana

benjolan akan

muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pingsan,

pendarahan,

terinfeksi

Anak SD sering

menangis, lengket

dengan orang tua

Penderita usia 12-

18 anak akan

mengalami

anemia dimana

benjolan akan

muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pingsan,

pendarahan,

terinfeksi

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

Penderita usia 18-

19 anak akan

mengalami anemia

dimana benjolan

akan muncul

Penderita sering

sesak nafas,

pingsan,

pendarahan,

terinfeksi

Anak SMA

pendiam

Kanker

Otak

Penderita usia 6-7

sering mengalami

sakit kepala yang

hebat dan

intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Objek yang di

lihat menjadi dua

objek

Melakukan

kemoterapi pada

sel otak akan

mengakibatkan

kebutaan, lumpuh

Penderita usia 7-

12 sering

mengalami sakit

kepala yang hebat

dan intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Objek yang di

lihat menjadi dua

objek

Melakukan

kemoterapi pada

sel otak akan

mengakibatkan

kebutaan, lumpuh

Penderita usia 12-

18 sering

mengalami sakit

kepala yang hebat

dan intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Objek yang di

lihat menjadi dua

objek

Melakukan

kemoterapi pada

sel otak akan

mengakibatkan

kebutaan, lumpuh

Penderita usia 18-

19 sering

mengalami sakit

kepala yang hebat

dan intensitasnya

lumayan sering

dengan di tambah

mimisan

Terasa tangan dan

kaki merasa sulit

digerakan

Objek yang di

lihat menjadi dua

objek

Melakukan

kemoterapi pada

sel otak akan

mengakibatkan

kebutaan, lumpuh

35

dan tuli

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

dan tuli

lengket dengan

orang tua

dan tuli

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

dan tuli

Anak SMA

pendiam

Kanker

Mata

Penderita usia 6-7

sering mengalami

pusing yang hebat

Anak TK sering

menangis, tidak

mudah

bersosialisasi

Penderita usia 7-

12 sering

mengalami pusing

yang hebat

Anak SD sering

menangis, lengket

dengan orang tua

Penderita usia 12-

18 sering

mengalami pusing

yang hebat

Anak SMP

cenderung

berdiam diri

Penderita usia 18-

19 sering

mengalami pusing

yang hebat

Anak SMA

pendiam

Pada tabel 2.5 menjelaskan bahwa batasan-batasan kanker yang ada di

Rumah Perawatan ini ada 3 kanker yang sering di derita oleh anak-anak

penderita yaitu kanker mata, otak dan darah. Kanker memiliki tahapan-

tahapan untuk mendeteksi dengan adanya stadium 1-4 yang dimana tempat

Rumah Perawatan ini mengambil seluruh stadium yang ada. Pada stadium 1

dan 2 merupakan stadium yang dapat di cegah sedangkan pada stadium 3 dan

4 sudah sulit untuk mencegah kanker tersebut. Fasilitas ini akan memberikan

fasilitas ke tiap-tiap pasien stadium 1-4 dengan memberikan teknik paliatif.