BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang...

36
18 BAB II PERKEMBANGAN KOTA BANDUNG 1920-1941 A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga Gemeente Bandung 1. Tatar Ukur dan Nagorij Bandong Bandung adalah salah satu wilayah di porvinsi Jawa Barat yang terletak di dataran tinggi. Wilayah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian rata-rata 1.300 meter dari permukaan laut. Dataran tinggi Bandung semula merupakan kaldera Gunung Purba Sunda dan kemudian berubah menjadi Danau Purba Bandung. 1 Letak Bandung yang dikelilingi oleh pegunungan tersebut, menjadikan suhu udara di wilayah ini sangat sejuk dan dingin. Pada abad ke-17 rakyat pribumi mengenal wilayah Bandung dengan sebutan “Tatar Ukur”. Wangsanata alias Dipati Ukur adalah penguasa dari Kabupaten Ukur yang merupakan bagian dari Priangan. Priangan adalah sebutan bagi wilayah Kerajaan Sumedanglarang dan kerajaan Galuh. Pada tahun 1620 Kerajaan Sumedanglarang dikuasai oleh kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram kemudian menggabungkan Kerajaan Galuh dan kerajaan Sumedanglarang menjadi “Priangan”. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kedudukan Susuhunan Mataram di kedua wilayah tersebut. 1 Sudarsono Katam, Lulus Abadi, Album Bandoeng Tempo Doloe ( Bandung : NavPress Indonesia 2005), hlm. 5.

Transcript of BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang...

Page 1: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

18

BAB II

PERKEMBANGAN KOTA BANDUNG 1920-1941

A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga Gemeente Bandung

1. Tatar Ukur dan Nagorij Bandong

Bandung adalah salah satu wilayah di porvinsi Jawa Barat yang terletak di

dataran tinggi. Wilayah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan

dengan ketinggian rata-rata 1.300 meter dari permukaan laut. Dataran tinggi

Bandung semula merupakan kaldera Gunung Purba Sunda dan kemudian berubah

menjadi Danau Purba Bandung.1 Letak Bandung yang dikelilingi oleh

pegunungan tersebut, menjadikan suhu udara di wilayah ini sangat sejuk dan

dingin.

Pada abad ke-17 rakyat pribumi mengenal wilayah Bandung dengan sebutan

“Tatar Ukur”. Wangsanata alias Dipati Ukur adalah penguasa dari Kabupaten

Ukur yang merupakan bagian dari Priangan. Priangan adalah sebutan bagi wilayah

Kerajaan Sumedanglarang dan kerajaan Galuh. Pada tahun 1620 Kerajaan

Sumedanglarang dikuasai oleh kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram kemudian

menggabungkan Kerajaan Galuh dan kerajaan Sumedanglarang menjadi

“Priangan”. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kedudukan Susuhunan Mataram

di kedua wilayah tersebut.

1 Sudarsono Katam, Lulus Abadi, Album Bandoeng Tempo Doloe (Bandung : NavPress Indonesia 2005), hlm. 5.

Page 2: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

19

Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa

kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri dari kabupaten Sumedanglarang,

Pamanukan, Ciasem, Kawung, Sukapura, Ukur, Limbangan dan Cianjur.2 Pada

tahun 1641 dibentuk kabupaten-kabupaten baru yaitu Bojonglopang (Kertabumi),

Utama, Imbanagara dan Kawasen sebagai pengembangan dari Kabupaten Galuh;

serta Bandung, Parakanmuncang dan Sukapura sebagai pengembangan dari

daerah Ukur.3

Kabupaten Ukur, salah satu wilayah dari Priangan pada masa pimpinan Bupati

Tumenggung Wira Angun-Angun (1641-1681) mendirikan pusat pemerintahan di

daerah Krapyak atau Dayeuh Kolot. Dayeuh Kolot merupakan “kota tuanya”

Bandung atau disebut juga dengan “Bandung Pertama”.4 Pada masa

kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels tahun 1808-1811

Priangan dibagi kedalam lima kabupaten yaitu Sumedang, Ukur (Bandung),

Cianjur, Krawang dan Parakanmuncang yang dikenal sebagai Preanger-

Regentschappen.5

Pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos) menjadi mega proyek kerja

yang dilakukan oleh Daendels di Hindia Belanda. Pembangunan Grote Postweg

2 Sudarsono Katam, Kereta Api Di Priangan Tempo Doloe (Bandung:Pustaka Jaya, 2014), hlm. 1.

3 Edi S. Ekadjati, Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya (Jakarta :Girimukti Pasaka, 1984), hlm. 106.

4 Robert P.G.A Voskuil; dkk, Bandung Citra Sebuah Kota – BandoengBeeld van Een Stad (Bandung : Departemen Planologi ITB, 2007), hlm. 10.

5 Pada tahun 1813, Cianjur, Bandung, Sumedang, Limbangan danSukapura sempat dimasukkan ke dalam Karesidenan Buitenzorg berdasarkanusulan tanggal 31 Desember 1812 yang terdiri dari Th. Mac Quoid dan VanLawick van Pabst. Sudarsono Katam, 2014, op.cit, hlm.2.

Page 3: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

20

ini pada tahun 1809 melintasi wilayah Tatar Ukur yaitu daerah yang berjarak 11

km dari Krapyak Ibu Kota Kabupaten Tatar Ukur. Berdasarkan perintah Daendels,

R.A Wiranatakoesoema II (1794-1829) yang saat itu menjabat sebagai Bupati

Tatar Ukur memindahkan ibu kota dari Krapyak ke tepi Grote Postweg.

Pemindahan tersebut dilakukan pada tahun 1810 ke daerah baru yang diberi nama

Bandong atau Bandung. Nama “Bandong” juga telah tertulis dalam peta Plan den

Nagorij Bandong tahun 1825, yang merupakan salah satu peta awal kota

Bandung.

Priangan ditetapkan menjadi Karesidenan berdasarkan ketetapan tanggal 10

Agustus 1815. Cianjur saat itu ditetapkan menjadi ibu kota Karesidenan Priangan.

Karesidenan Priangan dibagi menjadi lima kabupaten yaitu Kabupaten Sumedang,

Bandung, Cianjur, Limbangan dan Parakanmuncang. Pada tahun 1859

Karesidenan Priangan mengalami perubahan pembagian kabupaten. Sejak saat itu

karesidenan Priangan terdiri dari Kabupaten Sumedang, Bandung, Cianjur,

Limbangan dan Sukapura.

Pembangunan Grote Postweg oleh Daendels menyebabkan wilayah Bandung

semakin dikenal. Wilayah Bandung menjadi terbuka karena akses jalan yang

semakin mudah, selain itu Bandung merupakan daerah perkebunan yang sangat

subur dan makmur. Kondisi ini membuat seorang tuan tanah kaya di Priangan

yaitu Dr. Andries de Wilde pada tahun 1819 mengajukan saran untuk

memindahkan ibukota Karesidenan Priangan dari Cianjur ke Bandung. Pada tahun

1856 Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud memerintahkan pemindahan

ibukota Karesidenan Priangan ke Bandung. Pemindahan tersebut baru dapat

Page 4: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

21

dilaksanakan oleh Residen Van der Moore pada tahun 1864 bertepatan dengan

meletusnya Gunung Gede yang menggoncang kota Cianjur.

2. Gemeente Bandung

Pada permulaan abad ke-20 pencanangan Undang-undang Desentralisasi

memberikan kesempatan bagi kota-kota di Hindia Belanda untuk menjadi sebuah

kotapraja yang mandiri. Usulan mengenai pembentukan pemerintah lokal memang

sudah cukup lama dibicarakan. Pada tahun 1866 Van Twist mengajukan usulan

untuk penunjukkan suatu komite pemerintahan lokal, kemudian Van Dedem juga

mengajukan sistem Desentralisasi. Namun Undang-undang Desentralisasi baru

bisa diterima setelah Idenburg berhasil membujuk Parlemen.6

Terkait dengan Ordonasi Desentralisasi, pada tahun 1905 baru dibentuk

dewan-dewan untuk tiga kota utama yang mendapat status Gemeente. Pada

tanggal 1 April 1906, sejumlah kota lain mengikuti perubahan status menjadi

Gemeente,termasuk Bandung. Asisten Residen sebelumnya merupakan wakil

pemerintahan Hindia Belanda di pemerintahan daerah setempat. Pada saat

berlakunya desentralisasi, Asisten Residen menjalankan tugas menjadi pimpinan

sementara dan penasehat kotapraja. Tugas tersebut menjadi tanggung jawab

Asisten Residen sampai lahirnya peraturan pelaksanaan Keputusan Otonomi yang

6 “Dengan adanya Undang-undang Desentralisasi, Otoritas pusatmenyerahkan wewenang kepada organ-organ pemerintahan yang lebih rendah”J.S Furnivall, Hindia Belanda – Studi Tentang Ekonomi Majemuk (Jakarta :Freedom Institute, 1967), hlm. 287.

Page 5: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

22

dibuat oleh Pegawai Kota Praja pada tahun 1906. Pada tahun 1907 de Heer B.

Coops diangkat menjadi walikota pertama untuk gemeente Bandung.

Penetapan Bandung sebagai Gemeente diiringi pula dengan pembangunan

sarana dan prasarana penunjang kegiatan pemerintahan. Pembangunan kantor

sebagai penunjang pelaksanaan pemerintahan gemeente di Bandung dilaksanakan

secara bertahap. Pada awal penetapan Gemeente Bandung, kantor gemeente

terletak di jalan Asia-Afrika yaitu menempati gedung yang pernah digunakan

sebagai toko buku Sumur Bandung. Beberapa waktu kemudian, kantor gemeente

dipindahkan ke “Gedong papak” yaitu sebuah bangunan yang berdiri di atas tanah

dan gudang kopi milik Andries de Wilde. Gedong Papak dipilih menjadi kantor

pemerintahan Gemeente Bandung dikarenakan letaknya yang strategis.

Pasca ditetapkan menjadi Gemeente, Pemerintahan Hindia Belanda

mempertimbangkan Bandung untuk dijadikan ibu kota Hindia Belanda

menggantikan Batavia. Gagasan untuk menjadikan Bandung sebagai ibu kota

Hindia Belanda semakin diperkuat oleh Gubernur Jenderal J.P. Graaf van

Limburg Stirum (1916-1921). Pada perkembangannya kota Bandung mengalami

penataan dan pembangunan ruang kota. Pemerintah Hindia Belanda membentuk

tim perencanaan gabungan yang terdiri dari militer, Departemen Pekerjaan

Umum, dan Dinas Teknik Kotapraja.7 Tim perencanaan gabungan tersebut

dibentuk sebagai tindak lanjut wacana pemindahan ibukota Hindia Belanda ke

7 Reiza Dienaputra, Sunda Sejarah, Budaya dan Politik (Jatinangor :Sastra Unpad Press, 2011), hlm. 51.

Page 6: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

23

Bandung. Tim perencanaan gabungan tersebut memiliki tugas-tugas sebagai

berikut :

1. Memindahkan semua departemen dan instansi pemerintah pusat dari Batavia

ke Bandung

2. Memilih lokasi yang tepat di kota Bandung untuk dijadikan lokasi bangunan

instansi-instansi pemerintah pusat

3. Mengadakan koordinasi dan kerjasama antara segenap instansi dan jawatan

pemerintah yang terkait untuk melancarkan dan mensukseskan rencana

perpindahan ibu kota Hindia Belanda tersebut.8

Gagasan mengenai pemindahan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia ke Kota

Bandung, membawa dampak yang sangat besar. Pemindahan kantor pemerintah

Hindia Belanda ke kota Bandung mengakibatkan terjadinya pembangunan yang

sangat pesat. Instansi pemerintah Hindia Belanda yang berada di Batavia

berangsur-angsur memindahkan kantor pemerintahan ke kota Bandung. Instansi

pemerintah yang mulai pindah ke kota Bandung antara lain Jawatan Kereta Api

Negara (S.S), Departement van Gouvernements Bedrijven (G.B) yang semula

terletak di Weltevreden pada tanggal 1 Januari 1921 mulai berpindah ke kota

Bandung. Gouvernement Bedrijven yang melakukan perpindahan instansi ke kota

Bandung terdiri dari beberapa dinas, antara lain : Dinas Pekerjaan Umum (BOW),

Jawatan Metrologi (Tera), Jawatan Geologi dan lain sebagainya. Kantor

8 Haryoto Kunto, Balai Agung di Kota Bandung (Bandung :Granesia,1996), hlm. 93-94.

Page 7: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

24

Gouvernement Bedrijeven di Kota Bandung menempati Gedong Sate yaitu sebuah

bangunan dengan gaya arsitektur “Romantik Klasik” karya arsitek J. Gerber.9

Departemen vital bagi Pemerintahan Hindia Belanda yang turut melakukan

perpindahan ke kota Bandung, yaitu Departement van Oorlog atau D.V.O

(Kementrian Peperangan). Departement van Oorlog mulai memindahkan

personilnya secara bertahap ke kota Bandung sejak tahun 1916. Gedung

Departemen van Oorlog di Bandung sejak tahun 1916 telah dimulai

pembangunannya dan selesai tahun 1920. Secara resmi Departement van Oorlog

menetap di kota Bandung pada tahun 1920. Seiring dengan pindahnya

Departement van Oorlog ke Bandung, diikuti pula perpindahan Artillerie

Constructie Winkel (ACW) dari Surabaya ke Kota Bandung dan sekarang dikenal

dengan Pindad.

Pada tahun 1922 Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan

Bestuurshervormingswet atau Undang-Undang Perubahan Pemerintahan. Undang-

undang tersebut mengatur perihal penataan administrasi pemerintahan dengan

membentuk gewest gaya baru yang disebut provincie.10 Wilayah administrasi

setingkat provincie ini menempati posisi paling tinggi setelah pemerintahan

pusat. Keberadaan Jawa Barat sebagai sebuah provincie secara resmi dibentuk

pada 1 Januari 1926.11 Pasca dikeluarkannya penetapan undang-undang

9 Haryoto Kunto, Wajah Bandoeng Tempo Doloe (Bandung : Granesia,1984), hlm. 250.

10 Reiza Dienputra, op.cit, hlm. 36.11 Ibid, hlm. 36.

Page 8: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

25

pembentukan provinsi, Jawa Barat terbagi kedalam beberapa wilayah administrasi

yang terdiri atas 5 karesidenan, 18 kabupaten dan 6 kotapraja, yaitu :

1. Karesidenan Banten, terdiri dari Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang

dan Kabupaten Lebak

2. Karesidenan Batavia, terdiri dari Kabupaten Batavia, Kabupaten Meester

Cornelis, Kabupaten Karawang, Kotapraja Batavia dan Kotapraja Meester

Cornelis

3. Karesidenan Buitenzorg, terdiri dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi,

Kabupaten Cianjur, Kotapraja Buitenzorg dan Kotapraja Sukabumi

4. Karesidenan Priangan, terdiri dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang,

Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kotapraja

Bandung

5. Karesidenan Cirebon, terdiri atas Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan,

Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kotapraja Cirebon.12

Bandung dalam kedudukannya sebagai sebuah gemeente atau kota setelah

penetapan pada tahun 1906, memerlukan “Lambang Kota” untuk kepentingan

protokoler dan seremonial. Penetapan “Lambang Kota” harus menginterpretasikan

sejarah kehidupan penduduk, bentuk alamiah kota, dan potensi kota yang

menonjol. Ordonasi mengenai pembentukan lambang kota diatur dalam ordonasi

tanggal 7 September 1928. Pembentukan lambang kota Bandung sebenarnya telah

12 Ibid, hlm. 38.

Page 9: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

26

dibentuk jauh sebelum ordonasi itu dikeluarkan. Pasca ditetapkan sebagai

Gemeente Bandung, Burgemeester Bandung B. Coops dibantu dengan para ahli

telah memulai merencanakan pembuatan lambang kota Bandung.

Gambar 1. : Lambang Kota Bandung Pada Masa Hindia BelandaSumber : www.media-kitlv.nl

Lambang kota Bandung di atas merupakan rancangan yang dibuat pada

masa Burgemeester Bandung B.Coops. Lambang kota Bandung tersebut berkaitan

dengan legenda Sangkuriang dan gunung Tangkuban Prau yang menjadi cikal

bakal wilayah Bandung. Penjelasan mengenai lambang kota Bandung tercantum

dalam Almanaak voor bandung 1941 dari Holland – Indie Handelsvereeniging

Bandoeng, yaitu :

1. Perisai Lambang Gemeente Bandoeng berbentuk persegi menyerupai saku

baju. Di dalamnya terdapat balok melintang dari sudut kiri atas ke sudut kanan

bawah, menggambarkan letak topografi Kota Bandung yang melandai dari

arah Utara ke Selatan.

Page 10: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

27

2. Di atas perisai terdapat gambar “mahkota” yang menunjukkan bahwa Kota

Bandung berada dibawah kekuasaan Kerajaan Belanda.

3. Dua ekor singa berdiri mengapit perisai.

4. Sehelai pita menghiasi bagian bawah perisai yang bertuliskan Bahasa Latin

“Ex Undis Sol” yang berarti “Mentari Muncul di atas Gelombang”.13

Pada awal tahun 1930-an Pemerintahan Hindia Belanda melakukan

penghematan terhadap pertahanan militer akibat krisis yang melanda dunia.

Keadaan tersebut berubah dengan lebih memfokuskan pada bidang pertahanan

dan militer sebelum terjadinya Perang Dunia II. Pada tahun 1935 di Kota

Bandung dibangun angkatan udara modern yang ditetapkan sebagai Markas Besar

Umum dan Andir sebagai pangkalan induk. Pada tahun 1936 setelah adanya

ketegangan politik di Eropa dan keberhasilan ekspansi Jepang di Asia Timur,

pemerintah semakin memberikan perhatian terhadap bidang militer.

Invansi Jerman ke Nederland pada tanggal 10 Mei 1940, berakibat pada

ditetapkannya pelaksanaan “Operasi Berlijn” di wilayah-wilayah Hindia Belanda

tidak terkecuali bagi Kota Bandung. Pada bulan September 1939 jauh sebelum

terjadi invansi Jerman ke Belanda di Kota Bandung telah dipersiapkan organisasi

– organisasi sipil dan militer untuk mengantisipasi serbuan Jepang. Beberapa

minggu setelah Ratu Wilhemina berangkat ke Inggris tepatnya bulan Mei 1940,

selama Belanda diduduki perwakilan pemerintahan dipindahkan ke Hindia

13 Haryoto Kunto, 1984, op.cit, hlm. 145 – 147.

Page 11: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

28

Belanda. Kota Bandung ditunjuk karena tempat yang strategis di dataran tinggi

serta keberadaan Departemen Peperangan dan Markas Besar Umum.

Pada tanggal 9 Maret 1942 menjadi tanda kekuasaan Belanda berakhir

dengan diserahkannya Hindia Belanda ke tangan Jepang. Pada masa kekuasaan

Jepang, wilayah administrasi setingkat provinsi dihapuskan digantikan dengan

Syu / Syukochan. Syu merupakan pemerintah daerah tertinggi di Jawa termasuk

Jawa Barat. Di era Jepang ini, Jawa Barat terbagi menjadi lima syu yaitu Banten

syu, Jakarta syu, Bogor syu, Priangan syu dan Cirebon syu.14

B. Kedatangan Bangsa Eropa Di Bandung

1. Awal Kedatangan Bangsa Eropa Di Bandung

Juliaen de Silva seorang mardjiker pada tahun 1641 menulis sebuah laporan

bahwa “ada sebuah negeri dinamakan Bandong yang terdiri atas 25 sampai 30

rumah”. Wilayah Bandung pada pertengahan abad ke-18 masih berupa hutan

rimba dengan air dari Danau Bandung yang masih menggenangi beberapa daerah

disekitarnya. Wilayah ini seakan tidak memiliki daya tarik untuk didatangi oleh

orang-orang Eropa.

14 Edi S. Ekadjati, et.al. Sejarah Revolusi Kemerdekaan Daerah JawaBarat (Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarahdan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Daerah, 1980/1981),hlm. 15.

Page 12: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

29

Potensi alam yang dimiliki Tatar Ukur (Bandung) mulai disadari oleh

pemerintah Belanda, ketika Abraham van Riebeek menulis catatan mengenai

wilayah itu. Sekitar tahun 1712 Van Riebeek mendarat di Pelabuhan Ratu, ia

adalah orang yang pertama kali membawa benih kopi ke tanah Jawa. Namun,

perjalanannya sangat singkat karena pada tanggl 13 November 1713 ia meninggal

akibat kelelahan dalam perjalanan pulang dari puncak Gunung Tangkuban Prau.

Pada tahun 1741 tiga puluh tahun setelah kedatangan van Riebeek, Pemerintah

Hindia Belanda menempatkan soldadu15 di Tatar Ukur yaitu Arie Top yang

menjabat sebagai kopral. Kopral Arie Top tercatat sebagai orang kulit putih

pertama yang menjadi warga Tatar Bandung. Pada tahun 1742 orang Eropa yang

datang ke Bandung mulai bertambah, yaitu dengan kedatangan tiga orang

Belanda, dua diantaranya adalah kakak beradik Ronde dan Jan Geysbergen dan

seorang lainnya adalah seorang Kopral Kompeni buangan dari Batavia.

Tatar Ukur pada waktu itu dianggap sebagai “neraka”. Wilayah ini ideal untuk

tempat pembuangan orang-orang jahat, soldadu atau pegawai pemerintah yang

membuat kesalahan besar.16 Terdapat sebuah cerita pada tahun 1742, ada seorang

Kopral Kompeni Belanda yang dihukum dan dibuang ke Bandung. Alih-alih ia

meninggal dan sengsara di daerah pembuangan, sebaliknya Kopral Kompeni

tersebut menjadi kaya raya dengan membuka hutan, berkebun dan membuka

perusahaan penggergajian kayu di Tatar Bandung dengan dibantu oleh kakak

15 Soldadu merupakan bahasa Portugis yang memiliki makna sama denganserdadu dalam bahasa Indonesia dan soldaat dalam bahasa Belanda.

16 Haryoto Kunto, 1984, op. cit, hlm. 10.

Page 13: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

30

beradik Jan dan Ronde.17 Semenjak kejadian itu tepatnya pertengahan abad ke 18,

wilayah Bandung dikenal sebagai Paradise in Exile (Sorga dalam pembuangan)

dan secara bertahap berdatangan bangsa Eropa ke wilayah Bandung.

Pada abad ke- 18 akses jalan menuju wilayah Bandung belum memadai. Hal

ini mengakibatkan Bandung menjadi wilayah yang terisolasi dari kehidupan luar.

Namun, pada tahun 1786 dibuka jalan setapak yang bisa dilewati kuda. Jalan

teresebut dapat menghubungkan Bandung dengan wilayah lain seperti Batavia –

Bogor- Cianjur – Bandung. Jalur ini menjadi akses penting bagi kepentingan

ekonomi pemerintah Belanda. Terlebih ketika tahun 1789, Pieter Engelhard telah

membuka perkebunan kopi di lereng Gunung Tangkuban Prau. Kopi hasil

tanaman dari Pieter Engelhard yang terkenal adalah Javakoffie. Javakoffie berhasil

mendapat pasaran di Eropa dan menggantikan kopi pahit dari Batavia.

Daerah Priangan dikenal dengan hasil perkebunannya, terlebih ketika

dikeluarkannya “Undang-Undang Agraria pada tahun 1870” oleh Pemerintah

Kolonial Belanda. Undang-undang Agraria tersebut menjelaskan terbukanya

kesempatan lebar bagi penanaman modal swasta di sektor perkebunan. Sejak

diresmikannya Undang-undang Agraria, perkebunan di Hindia Belanda menjadi

berkembang dengan pesat. Jumlah perkebunan di Jawa Barat melonjak naik

menjadi 150 perkebunan dan sebagian besar berada di pegunungan Priangan yang

mengelilingi Kota Bandung. Hal ini tidak mengherankan jika orang-orang

Belanda yang ada di Priangan sebagian besar menjadi “Tuan Keboen” yang sangat

17 Ibid, hlm. 10-11.

Page 14: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

31

sukses. Para tuan-tuan kebun Belanda tersebut terkenal dengan sebutan

Preangerplanters.

Para Preangerplanters umumnya memiliki kekayaan yang melimpah ruah.

Andreas de Wilde adalah salah satu diantaranya, ia memiliki gudang kopi dan

merupakan seorang tuan tanah kaya raya di tanah Priangan. Selain itu, masih ada

Franz Wilhelm Junghuhn sekitar tahun 1830-1837, yang menanam bibit kina

dengan hasil yang memuaskan. Catatan lain mengenai orang Eropa yang sukses

dengan usaha perkebunan di Priangan adalah keluarga Rudolph Albertus

Kerkhoven yang sejak tahun 1869 membuka perkebunan teh Arjasari di daerah

Bandung Selatan. Pengusaha perkebunan teh lainnya adalah K.A.R. Bosscha Thee

Kooning dari Perkebunan Malabar turut melengkapi daftar Preanggerplanters

sukses di tanah Sunda.

Daerah Bandung yang pada awalnya merupakan wilayah yang tidak menarik,

berubah menjadi “magnet” bagi orang-orang Eropa. Banyak diantara mereka yang

mengadu nasib atau sekedar berkunjung, karena iklim di Bandung memang sangat

sejuk dan dingin dengan panoramanya yang indah. Berawal dari usaha

perkebunan dan semakin banyaknya orang-orang Eropa di Bandung menjadi

faktor yang mempengaruhi perkembangan kota Bandung.

Page 15: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

32

2. Pengaruh Bangsa Eropa Di Bandung

a. Sektor Perkebunan

Penduduk Eropa di Hindia Belanda mulai memiliki ketertarikan terhadap

Bandung dikarenakan lahan perkebunan yang sangat menguntungkan. Lahan di

Dataran tinggi Bandung yang cocok untuk area perkebunan menjadi magnet

penarik. Kesuksesan orang-orang Eropa dalam usaha perkebunan serta cuaca yang

ideal dan tempat yang nyaman di Bandung membuat orang Eropa berbondong-

bondong untuk tinggal di wilayah ini.

Tabel 1

Pertumbuhan Penduduk di Bandung

Tahun Eropa China Pribumi1920 10.658 9.306 82.2631921 11.935 11.195 91.1791922 13.116 12.205 96.8031923 14.692 12.611 102.1901924 15.695 12.745 102.6951925 15.937 12.948 110.5121926 16.265 12.985 110.9311927 17.110 13.621 114.2621928 17.518 14.502 117.6381929 18.145 15.072 123.7341930 19.327 16.690 129.871

Sumber : Algemeen Indisch Dagblad De Preangerbode, Woensdag 1 April 1931

Populasi penduduk di Kota Bandung terus mengalami peningkatan seperti

yang tertera dalam tabel 1. Peningkatan tersebut tidak hanya terjadi pada populasi

penduduk pribumi yang biasanya melakukan migrasi ke kota-kota untuk mencari

pekerjaan. Pertambahan penduduk juga terjadi pada populasi orang-orang asing

Page 16: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

33

seperti orang Eropa dan Cina. Peningkatan penduduk yang selalu terjadi disetiap

tahunnya ini menjadikan Bandung sebagai kota yang ramai.

Orang-orang Eropa di Karesidenan Priangan khusunya kotapraja Bandung,

mayoritas merupakan tuan kebun yang sukses. Berbagai lahan perkebunan di

dataran tinggi Bandung memberikan hasil yang sangat memuaskan. Perkebunan

di Priangan memiliki pengaruh besar terhadap daerah maupun Pemerintahan

Pusat Hindia Belanda. Pada masa sebelum Perang Dunia II, perkebunan Kina

yang terletak di Lembang Priangan bahkan mampu mencukupi lebih dari 90%

kebutuhan Kina di dunia.

Pembukaan lahan perkebunan di Hindia Belanda berpengaruh pada

keterlibatan masyarakat pribumi. Pengelolaan perkebunan yang mayoritas

dipegang oleh pengusaha swasta Eropa maupun Pemerintah menjadikan

masyarakat pribumi sebagai buruh kebun. Orientasi terhadap pencapaian

keuntungan yang sebesar-besarnya membawa malapetaka bagi pribumi.

Masyarakat pribumi yang sebagian besar menjadi buruh kebun harus melakukan

kerja paksa dengan upah yang sangat kecil dan tidak sebanding dengan pekerjaan

yang dilakukan.

Salah satu pengusaha kebun teh di Priangan yaitu K.A.R Bosscha adalah tuan

kebun yang peduli terhadap buruh perkebunannya. Pemilik perkebunan teh

Malabar ini sebelumnya dibuka oleh Ir. Kerkhoven pada tahun 1890. Pada tahun

1896, Tuan Bosscha mendapatkan tugas sebagai administrator perkebunan

Malabar. Tuan Bosscha sangat memperhatikan perkembangan daerah yang

Page 17: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

34

ditempatinya serta kehidupan para buruh perkebunan. Para buruh kebun

disediakan tempat tinggal yang disebut bedeng-bedeng. Pembangunan bedeng-

bedeng beiringan dengan dibukanya perkebunan teh Malabar tahun 1896. Fasilitas

rumah yang diberikan oleh Tuan Bosscha bagi para buruhnya ini, berbentuk

panggung berukuran 6x5 meter dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu

hutan berwarna hitam awi eul-eul. Oleh karena dinding yang berwarna kehitaman,

bangunan rumah tersebut dinamakan bumi hideung.

Riwayat kedatangan orang Cina ke tanah Priangan berkaitan dengan

pembuatan jalur rel kereta api. Orang-orang Cina tersebut bekerja sebagai buruh

kasar pada pembuatan rel kereta api jalur Buitenzorg – Bandung.18 Perkampungan

Cina di Priangan sejak tahun 1810 menempati wilayah di ibukota kabupaten

seperti Cianjur, Bandung, Parakanmuncang, Sumedang, Sukapura, Limbangan

dan Galuh. Orang-orang Cina di Bandung pada awalnya bermukim di Banceuy,

namun karena peningkatan populasi penduduk Cina maka pemukiman tersebut

dipindahkan di bagian barat Bandung yang saat ini dikenal dengan Pasar Baru.

Orang-orang Cina dikenal sebagai pekerja keras dan memiliki kepiawaian

dalam bidang ekonomi. Mereka sangat piawai terutama dalam kegiatan

berdagang. Seiring perkembangan waktu, orang-orang Cina di Bandung banyak

yang bergerak dalam sektor perdagangan. Beberapa diantaranya membuka usaha

dibidang kuliner. Pada awal abad ke-20 pedagang Cina dikenal dengan makanan

yang mereka jual yaitu kembang tahu. Bahkan pada tahun 1930-an di Bandung

18 Tanti Restiasih Skober, Orang Cina di Bandung 1930-1960 MerajutGeliat Siasat Minoritas Cina (Jakarta : Tulisan dalam Konferensi NasionalSejarah VIII, 14-17 November 2006).

Page 18: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

35

terdapat restoran milik orang Cina yang cukup terkenal dan besar yaitu Hong

Sang di Jalan ABC.19

b. Pengaruh Sosial

Populasi penduduk bangsa asing yang semakin tinggi di kota Bandung

berimbas pula pada munculnya fasilitas-fasilitas lain yang menunjang kebutuhan

penduduk di perkotaan. Bidang pendidikan menjadi salah satu sektor yang secara

terus-menerus mengalami perkembangan di kota Bandung. Geliat perkembangan

pendidikan di kota Bandung terlihat dengan menjamurnya sekolah-sekolah. Pada

tahun 1866 Kweekschool atau yang lebih dikenal dengan Sakola Raja (Sekolah

Guru) diresmikan di Bandung.20 Sarana pendidikan bertambah ketika pada tahun

1879 di kota Bandung dibuka Opleidingsscol voor Inlandsche Ambetanaren

(OSVIA) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sakola Menak karena muridnya

sebagian besar merupakan anak dari para Menak (priyayi), bupati, wedana

maupun patih.21

Pada awalnya sarana pendidikan di Bandung sebagian besar merupakan

sekolah guru, selain itu untuk mencukupi kebutuhan tenaga terampil maka

dibangun sekolah pertukangan atau ambachtschool.22 Pada awal abad ke-20 di

Bandung terdapat berbagai jenis sekolah dengan berbagai tingkatan, hal ini tidak

19 Ibid.20 Haryoto Kunto, op.cit, hlm. 184.21 Ibid.22 Ibid, hlm. 186.

Page 19: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

36

mengherankan jika Bandung dikemudian hari dijuluki sebagai “Kota Pendidikan”.

Sekolah tingkat kanak-kanak (frobelschool), M.U.L.O, Van Deventerschool

(Sekolah Putri), Europe School (Sekolah Eropa), Hollands-Inlandsche School

(Sekolah Belanda-Pribumi), Hollands-Chinese School (Sekolah Belanda-Cina)

dan Inlandsche-Chinese School (Sekolah Pribumi-Cina) semua terdapat di

Bandung.23 Perkembangan sarana pendidikan di Bandung semakin semarak

dengan didirikannya Technische Hoogeschool (T.H) pada 3 Juli 1920. Technische

Hoogeschool meruapakan sekolah teknik tinggi pertama di Hindia Belanda.

Melalui sekolah tersebut pada perkembangannya melahirkan kaum intelektual

tidak hanya dari kalangan Eropa namun juga dari bangsa Pribumi.

Keberadaan orang-orang Eropa di Bandung secara langsung maupun tidak

langsung berpengaruh pada kehidupan sosial. Beberapa diantara orang-orang

Eropa di kota Bandung mempelopori kegiatan atau lembaga yang bertujuan untuk

pengembangan kota serta masyarakatnya. Pieter Stijhoff adalah salah satu dari

bangsa Eropa yang mempelopori sebuah lembaga bernama Vereeniging tot nut

van Bandoeng en Omstraken (Perkumpulan Kesejahteraan Masyarakat Bandung

dan Sekitarnya. Lembaga tersebut dibentuk pada tahun 1898 dengan keanggotaan

tidak terbatas pada kaum Eropa saja namun terbuka pula bagi penduduk pribumi.

Perkumpulan tersebut memiliki peran besar dalam penataan kota Bandung,

misalnya dalam hal perbaikan trotoar jalan, penanaman pohon lindung di

sepanjang tepian jalan dan memasang lentera minyak disepanjang jalan.24 Di

23 Robert P.G.A Voskuil, op.cit, hlm. 66.24 Haryoto Kunto, 1984, op.cit, hlm. 74.

Page 20: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

37

Bandung kala itu moda transportasi delman dan kereta yang ditarik dengan kuda

masih cukup banyak. Untuk menjaga agar kuda-kuda yang dipakai sebagai tenaga

transportasi tetap kuat tidak kehausan dibeberapa titik di Bandung disediakan bak

air sebagai tempat minum para kuda dan beristirahat sejenak. Beberapa titik

strategis seperti alun-alun, stasiun kereta api dan rumah sakit banyak disediakan

bak air tersebut.

c. Gaya Hidup

Kekayaan yang dimiliki oleh para tuan kebun di Priangan menyebabkan

kehidupan mereka menjadi serba mewah. Kota Bandung sebagai ibukota

karesidenan Priangan dijadikan wilayah untuk pembangunan sarana dan prasarana

bagi orang-orang Eropa termasuk para pengusaha perkebunan. Di Kota Bandung

para Preangerplanters membuat sebuah perkumpulan yang dinamakan Societeit

Concordia. Perkumpulan Societeit Concordia diresmikan pada tahun 1879,

berawal dari kegiatan akhir pekan para Preangerplanters di Kota Bandung setelah

beraktivitas mengurus perkebunan. Perkumpulan ini menyewa sebuah rumah

untuk tempat pertemuan dan mengadakan hiburan.

Kegiatan di Societeit Concordia banyak dipusatkan pada akhir pekan.

Aktivitas dilakukan sejak hari Sabtu pagi, para tuan dan nyonya Belanda sudah

berkumpul di Societeit Concordia dengan dihibur sajian orkes musik maupun

pertunjukkan lainnya. Wage Rudolf Soepratman, seorang pemain biola yang

merupakan pencipta lagu Kebangsaan Indonesia Raya ini pada tahun 1924

Page 21: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

38

tergabung dalam kelompok musik yang rutin tampil di Societeit Concordia. Pada

Sabtu malam hari kegiatan berganti dengan pesta dansa yang juga dihadiri oleh

elite birokrat. Pada hari Minggu acara di Societeit Concordia menjadi milik para

remaja Eropa. Mereka biasanya bermain rolschaatsen atau sepatu roda.

Toneelvereeniging Braga, kelompok kesenian ini juga turut meramaikan hiburan

bagi orang-orang Eropa di Kota Bandung.

Peningkatan populasi orang-orang Belanda di Kota Bandung mengakibatkan

semakin bertambah pula kebutuhan mereka. Makanan dan fashion menjadi

beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi. Mode pakaian yang dimiliki oleh orang-

orang Eropa terbilang modern. Faktor ini yang menyebabkan munculnya beberapa

toko mode pakaian ala Eropa di kota Bandung khususnya yang berada di

sepanjang Jalan Braga. Beberapa toko pakaian tersebut adalah Au Bon Marche

dan N.V.Onderling Belanda. Toko-toko makanan ala Belanda juga bermunculan

di Kota Bandung. Pemenuhan makanan memang sangat diperlukan, terlebih cita

rasa orang Belanda dengan Pribumi sangat berbeda. Hal ini menyebabkan

munculnya café dan restoran di Kota Bandung antara lain De Vries, Maison

Borgerijen dan Lux Vincent.

Page 22: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

39

C. Keadaan Sosial Ekonomi Di Bandung Tahun 1920-1941

1. Perekonomian Penduduk

a. Sektor perkebunan

Melihat topografi lingkungan di kota Bandung, wilayah tersebut sangat cocok

untuk pertanian dan perkebunan. Hal ini berpengaruh pada sistem mata

pencaharian penduduk setempat yang mayoritas begerak di bidang pertanian dan

perkebunan. Secara umum masyarakat Jawa Barat memiliki dua pola pertanian

yaitu ngahuma dan pola sawah.25 Pola ngahuma pada umumnya banyak

dikerjakan di daerah-daerah yang tinggi atau curam dan daerah yang jauh dari

sumber mata air. Di daerah Sunda Timur, yaitu Sumedang dan sekitarnya selain

bertani mereka juga membuat kerajinan tangan dari kuningan.

Usaha perkebunan di Priangan pertama kali diperkenalkan karena adanya

Preangerstelsel (Sistem Priangan) yaitu sebuah sistem yang mewajibkan

penanaman kopi di wilayah Priangan pada masa VOC.26 Sistem ini berhasil

menghasilkan kopi yang sangat laku dipasaran Eropa. Keberhasilan pelaksanaan

preangerstelsel di Priangan tidak dipungkiri karena faktor alam yang sangat

mendukung. Cuaca dan kondisi tanah yang subur menjadi faktor utama

keberhasilan usaha penanaman kopi di Priangan.

25 Eka S. Ekadjati, 1980/1981, 0p. cit, hlm.170.26 Siti Julaeha, Perkebunan Teh di Hindia Belanda Studi Kasus :

Perkebunan Teh Malabar di Pangalengan –Bandung 1930-1931 (Depok : SkripsiProgram Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia,2010), hlm. 20.

Page 23: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

40

Diberlakukannya sistem tanam paksa menjadikan usaha perkebunan dengan

mewajibkan menanam kopi, tebu dan indigo. Tanaman teh saat itu tidak terlalu

populer jika dibandingkan dengan tanaman tebu maupun kopi. Hal ini disebabkan

karena sistem peralatan untuk mengolah teh masih sangat terbatas dan juga biaya

pegangkutan teh yang mahal. Pembudidayaan teh saat itu cenderung memberikan

kerugian bagi pemerintah, maka dari itu pemerintah mengusulkan agar lahan

budidaya perkebunan teh untuk disewakan kepada pengusaha swasta dengan tarif

f 25 hingga f 50 untuk setiap baunya.27 Berawal dari diberlakukannya keputusan

tersebut banyak pengusaha yang menyewa kebuh teh milik pemerintah. Namun,

perkembangan perkebunan teh sempat mereda karena adanya persaingan antara

perkebunan teh milik pemerintah dengan pihak pengusaha swasta. Di wilayah

Priangan sejak diberlakukannya Undang-Undang Agraria, usaha perkebunan

mulai kembali berkembang yang ditandai dengan munculnya beberapa usaha

perkebunan baru di beberapa daerah misalnya : Jatinangor, Cirohani, Ciumbuleuit,

Cikajang, Carenang, Cikopo, Bogor dan lain sebagainya.28

Perkebunan menjadi salah satu sektor dominan di wilayah Bandung dan

Priangan pada umumnya. Melalui sektor perkebunan banyak dimanfaatkan oleh

rakyat pribumi untuk mencari penghasilan dengan menjadi buruh perkebunan.

Sektor perkebunan di Priangan terus mengalami perkembangan bahkan tidak

hanya pada pertambaan jumlah perusahaan perkebunan namun varietas yang

ditanam. Misalnya pada tahun 1920 di Bandung terdapat 5 perusahaan perkebunan

27 Ibid, hlm. 4.28 Ibid, hlm. 5.

Page 24: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

41

bibit tebu milik N.V. Bibitonderneming Tjimareme, Bibit Maatschappij “Mendes

Hoodius”, N.V. Bibitonderneming Van Amstel en Schuff,

Bibitcultuuronderenming “Pagottan” dan milik tuan J.van Blommestein.29

b. Sektor Transportasi

Dibukanya jalan setapak antara Bandung – Cianjur – Bogor – Batavia pada

akhir abad ke-18 berpengaruh terhadap penggunaan alat transportasi. Kuda

digunakan sebagai alat transportasi untuk mempermudah hubungan orang-orang

Bandung dengan daerah lain disekitarnya. Pada awal abad ke-19 orang-orang

pribumi di Priangan mulai menggunakan gerobak atau pedati yang ditarik oleh

kerbau sebagai alat transportasi. Beberapa macam alat transportasi berupa kereta

kuda banyak bermunculan di Bandung. Bendi adalah salah satu tipe kereta kuda

mewah yang banyak dipakai oleh para Menak Bandung, orang kaya dan para

Preangerplanters saat menikmati malam minggu.

Terbukanya akses jalan dan perkembangan alat transportasi semakin maju

dengan dibangunnya rel kereta api. Perkeratapian di Jawa masa Hindia Belanda

dimulai tahun 1867 dengan diberikannya konsesi perkeretaapian kepada

perusahaan swasta (Verenigde Spoorwegbedrifjt – VS) Nederlandsch Indische

Spoorweg Maatschappij (NIS). Pada tahun 1870 NIS mampu menyelesaikan

29 Memori Residen Priangan (L. de Steurs), 2 Januari 1921 dalam ArsipNasional Republik Indonesia Penerbitan Sumber –sumber No.8, Memori SejarahJabatan 1921-1930(Jawa Barat) (Jakarta : Arsip Nasional Republik Indonesia),hlm, hlm. 77.

Page 25: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

42

pembangunan jalan rel Semarang – Vorstenlanden - Willem I dan rute Batavia –

Buitenzorg pada tahun 1873. Pemerintah Hindia Belanda melalui perusahaan

milik negara Stadsspoor En Tramwegen SS mulai membangun jalan kereta api

antara Surabaya-Pasuruan-Malang. Staadsspoor En Tramwegen SS tersebut

membeli perkeratapian Batavia-Buitenzorg dari NIS dan kemudian mulai

membangun jaringan jalan kereta api di wilayah Priangan. Pada tanggal 17

Agustus 1884 Bandung untuk pertama kalinya disinggahi kereta api, sedangkan

stasiun Bandung sebagai pemberhentian kereta api baru diresmikan pada tanggal

16 Juni 1884.

Banyak keuntungan yang diperoleh oleh warga Bandung dengan dibukanya

jalur kereta api. Pada waktu Bandung masih menjadi tempat alih kereta untuk

penumpang perjalanan Batavia-Surabaya, banyak penumpang yang singgah

sementara di Bandung. Para penumpang yang singgah sementara di Bandung

memerlukan tempat penginapan dan kedai makan. Keadaan tersebut

mengakibatkan munculnya losmen, hotel maupaun penginapan yang berada

disekitar Stasiun Bandung antara lain adalah Hotel Andreas.

c. Sektor Informal

Perkembangan sistem mata pencaharian masyarakat pribumi di Karesidenan

Priangan khususnya Bandung mengalami perubahan mengikuti perkembangan

wilayah. Semenjak Bandung mengalami pembangunan seperti kota-kota lain di

Hindia Belanda, penataan tata ruang kota menjadi lebih jelas. Pada tahun 1825 di

Page 26: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

43

Bandung mengalami perubahan dengan adanya bangunan-bangunan milik

pemerintah Kolonial Belanda maupun milik swasta. Pemisahan antara wilayah

pribumi dan Eropa pun nampak jelas pada pola penataan Bandung saat itu.

Bandung bagian selatan yang terdiri dari lapangan besar (alun-alun) merupakan

kawasan bagi pribumi. Bagian utara adalah kawasan Eropa yang terdiri dari

beberapa bangunan seperti rumah Asisten Residen dan tempat-tempat penginapan

pegawai pemerintahan.

Pola tata ruang kota tersebut menimbulkan pemisahan kelompok penduduk

berdasarkan pola etnisnya. Wilayah yang dihuni oleh pribumi muncul kampung-

kampung di area luar “pusat kota”. Kampung ini merupakan pemukiman yang

memiliki fungsi sosial sebagai penyedia berbagai macam barang, jasa dan tenaga

untuk penguasa.30 Semakin banyaknya populasi penduduk Eropa di Bandung

membawa dampak bagi penduduk pribumi di kampung sekitar kota. Para

pedagang dari kampung tersebut menjajakan barang kebutuhan orang-orang

Eropa.

Interaksi sosial antar warga kampung dapat ditemui dalam kegiatan pasar.

Pada masa awal dibangunya ibukota Kabupaten Bandung sekitar tahun 1811,

pusat kegiatan pasar satu-satunya terletak di Kampung Ciguriang.31 Pada tahun

30 Pele Widjaja, Kampung-Kota Bandung (Yogyakarta : Graha Ilmu,2013), hlm. 64.

31 “Kampung tersebut terletak di sekitar jalan Kepatihan dan KautamanIstri, sebelah barat daya kompleks kabupaten “, ibid, hlm. 66.

Page 27: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

44

1857 sarana kegiatan ekonomi bertambah dengan berdirinya dua buah pasar32

tradisional, satu diantaranya berfungsi sebagai “pasar induk” dalam istilah

sekarang. Pasar tersebut terletak di sekitar Pangeran Sumedangweg. Beberapa

toko dan warung diantaranya terdapat di dalam kompleks pasar, di pinggir jalan

Raya Pos dan sebagian lagi berdiri di pinggiran jalan Pedati dan jalan umum.33

Sektor-sektor informal lain yang menjadi sumber mata pencaharian penduduk

Priangan adalah bidang perdagangan. Orang-orang Eropa yang biasanya berada di

sektor pemerintahan bahkan banyak yang terjun menjadi pegusaha. Toko-toko

Eropa sebagian besar terletak di Bandung yang memperdagangkan bahan

makanan, kosmetik, pakaian, alat rumah tangga, mobil, sepeda, meubel dan lain

sebagainya.34 Orang – orang Cina dan India menguasai perdagangan tekstil dan

barang-barang klontong. Tidak hanya itu pedagang Cina bahkan banyak pula yang

menguasai perdagangan ikan asin serta beras. Berbeda dengan orang-orang

pribumi yang menjadi pedagang eceran berupa kain, kayu, sayuran, beras, dan

lain-lain. Perdagangan dari kalangan pribumi tersebut biasanya menempati

warung-warung dalam skala kecil.35

Di dalam buku Alboem Bandoeng Tempo Doloe memberikan gambaran

mengenai penduduk yang menyandarkan dirinya pada usaha-usaha dagang

khususnya penduduk dari kalangan pribumi. Pada tahun 1920-an dan 1930-an

32 A. Sobana Hardjasaputra, Desertasi. Perubahan Sosial di Bandung1810-1906 (Depok : Program Pascasarjana Ilmu Sejarah Universitas Indonesia,2002), hlm. 67.

33 Ibid.34 Ibid, hlm. 135-136.35 Ibid.

Page 28: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

45

misalnya terdapat pedagang-pedagang keliling seperti penjual Ca kue, penjual kue

basah, penjual bubur kacang, penjual sayur dan buah-buahan keliling. Tidak

hanya menjajakan produk dagangan, usaha jasa kecil-kecilan juga sudah banyak

berkembang di Bandung, misalnya jasa tukang cukur ODB (Onder de boom dan

Onder de burg), terdapat pula tukang cukur dari oran Cina yang juga memberikan

jasa khusus membersihkan telinga, bahkan terdapat sebuah iklan tukang ramal di

Bandung pada sekitar tahun 1930-an.

2. Perkembangan Industri

Perubahan penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin

dalam bidang pertanian, manufaktur, teknologi, transportasi dan lain sebagainya

menjadi tanda terjadinya proses industri. Penggunaan tenaga mesin pertama kali

dilakukan di Inggris yang kemudian mendorong terjadinya Revolusi Industri pada

tahun 1750. Revolusi Industri yang berawal dari Britania Raya mempengaruhi

negara-negara lain seperti Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang hingga ke seluruh

dunia. Pengaruh yang ditimbulkan dari Revolusi Industri menyebar kesegala

aspek kehidupan. Peningkatan populasi pendudukan di kota meningkat drastis

akibat migrasi penduduk sebagai pemenuhan tenaga kerja akibat banyaknya

kemunculan pabrik maupun perusahaan-perusahaan.

Dampak jauh dari Revolusi Industri yang terjadi di Eropa bagi Hindia Belanda

terlihat pada perkembangan industri perkebunan. Sistem tanam paksa buah

gagasan dari Van den Bosch untuk mewajibkan pribumi menanam tanaman yang

Page 29: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

46

memiliki nilai ekspor tinggi di Eropa seperti tebu, kopi, teh dan indigo

memberikan keuntungan melimpah bagi Belanda. Melalui industri perkebunan

yang dilaksanakan lebih dari 40 tahun tersebut menghasilkan surplus keuntungan

bersih bagi negeri Belanda sekitar 10 sampai 40 juta gulden tiap tahunnya.36 Van

den Bosch selama masa kekuasaannya di Hindia Belanda melakukan upaya

peningkatan teknologi pengolahan produk pertanian dengan menggunakan

peralatan mekanik modern.37

Perkembangan industri manufaktur, industri pertambangan, jaringan

perdagangan serta perusahaan perkebunan di Hindia Belanda semakin meningkat

setelah penanaman modal swasta terbuka lebar akibat Undang-Undang Agraria

tahun 1870. Pada periode tahun 1870 – 1900 di Hindia Belanda dibangun pabrik-

pabrik gula sehingga menumbuhkan industri permesinan, perbengkelan dan

kontruksi yang mendukung industri tersebut.38 Hal ini menandakan bahwa telah

terjadi proses industrialisasi yang modern di Hindia Belanda. Modernisasi industri

yang semakin pesat di Hindia Belanda berpengaruh pada kehidupan

perekonomian. Perkembangan ekonomi juga menyentuh pada munculnya kegiatan

produktif dari kalangan pribumi di luar sektor pertanian seperti industri kerajinan

tangan pedesaan, pertukangan, perdagangan eceran dan jasa transportasi.

36 Bedjo Riyanto, Iklan Surat Kabar dan Perubahan Masyarakat di JawaMasa Kolonial (1870-1915) (Yogyakarta : Tarawang, 2000), hlm 30.

37 Agus Sachari, Budaya Visual Indonesia : Membaca MaknaPerkembangan Gaya Visual Karya Desain di Indonesia Abad ke-20 (Jakarta :Erlangga, 2010), hlm. 45.

38 Ibid.

Page 30: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

47

Perkembangan industri mempengaruhi perubahan kota-kota di Hindia

Belanda, salah satunya berdampak pada kota Bandung. Tidak hanya menjamurnya

industri perkebunan, di Bandung muncul perusahaan-perusahaan diluar sektor

perkebunan. Pada tahun 1898 Pabrik Senjata Altilerie Constructie Winkle

dipindahkan dari Surabaya ke Bandung. Pemindahan lokasi pabrik ini

dikarenakan di Bandung akan dibangun Pusat Garnisun Militer. Pada tahun 1901

di Bandung dibangun Pabrik Es Petojo yang menggunakan sebagian lahan Kebon

Karet dekat Kampung Cicendo.39

Salah satu perusahaan industri di kota Bandung yang memiliki pengaruh

cukup besar pada industri lainnya adalah Ned.Ind. Gas Maatschappij. Perusahaan

industri ini mulai beroperasi pada 17 Februari 1921. Kebutuhan terhadap gas

sebagai salah satu bahan bakar produksi menjadikan perusahaan ini berpengaruh

pada perkembangan industri lainnya. Pada pembukaan tahun 1921, konsumsi gas

berjumlah 219.500 M gas dan pada tahun 1930 konsumsi gas mencapai volume

3.500.000 M gas.40 Keberadaan perusahaan gas ini berpengaruh terhadap industri-

industri lain di Bandung sperti pabrik roti, pabrik limun, industri kopi dan lain

sebagainya.

Perkembangan industri di Hindia Belanda tidak hanya berpengaruh pada

kemunculan perusahaan-perusahaan milik bangsa asing. Di sekitar wilayah

Bandung muncul usaha-usaha dibidang industri milik pribumi. Di Majalaya

daerah yang terletak di Bandung bagian selatan, pada tahun 1910 telah

39 Pele Widjaja, 2013, op.cit, hlm. 73.40 Algemeen Indisch Dagblad De Perangerbode, Woensdag 1 April 1931,

hlm. 14.

Page 31: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

48

berkembang industri tenun. Daerah Majalaya pada perkembangannya dikenal

sebagai sentra industri tekstil, terlebih ketika pada tahun 1927 Alat Tenun Bukan

Mesin (ATBM) dan tahun 1937 Alat Tenun Mesin mulai dikenal. Di wilayah

Jatiwangi Majalengka juga berkembang industri genteng yang mulai berkembang

pada tahun 1905. Pada mulanya hasil produksi genteng ini hanya digunakan

sebagai pemenuhan kebutuhan genteng bagi masyarakat sekitar. Namun, pada

perkembangannya produksi genteng tersebut digunakan untuk kebutuhan

pembuatan rumah di Bandung bagi pegawai-pegawai Eropa.

D. Pariwisata Di Kota Bandung Tahun 1920-1941

Dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869 mengakibatkan terbukanya akses

jalur menuju ke Asia. Hal ini memberikan kemudahan bagi orang-orang Eropa

yang ingin berpergian ke Asia. Kemudahan akses menuju Asia berdampak pada

populasi orang Asing salah satunya bagi Hindia Belanda. Kedatangan orang-orang

Asing khususnya Eropa ke Hindia Belanda ini ada yang menetap atau menetap

sementara dan kembali ke negeri asal mereka. Trekker adalah sebutan bagi orang

Belanda yang menetap sementara di Hindia Belanda, sedangkan blijver adalah

sebutan bagi orang Belanda yang tinggal selamanya di Hindia Belanda hingga

meninggal dunia.41

41Achmad Sunjayadi, Vereeniging Toeristen Verkeer Batavia 1908-1942Awal Turisme Modern di Hindia Belanda (Jakarta : Fakultas Ilmu PengetahuanBudaya Universitas Indonesia, 2007), hlm. 3.

Page 32: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

49

Para pendatang terutama bagi para trekker setelah kembali ke negeri asalnya

tersebut menjadi pemberi berita mengenai keadaan Hindia Belanda. Cerita

mengenai pengalaman atau keadaan alam di Hindia Belanda dari para trekker

menjadi salah satu penyebab banyaknya orang-orang Belanda yang kemudian

datang walaupun hanya sekedar untuk berwisata. Orang-orang Belanda yang

melakukan perjalanan ke Hindia Belanda dengan tujuan berkelana, menjelajah

ataupun melancong tersebut disebut sebagai traveler. Kisah perjalanan para

traveler ini biasanya dimuat dalam Javasche Courant.

Cerita mengenai gambaran Kepulauan Hindia yang pada fase awal terfokus

pada Pulau Jawa dari para traveler tersebut menjadi salah satu penyebab

banyaknya pelancong yang berdatangan ke pulau Jawa. Catatan perjalanan dari

salah satu pelancong yaitu Charles Walter Kinloch berkebangsaan Inggris pada

tahun 185242 yang mengunjungi pulau Jawa bercerita mengenai kunjungannya

dari Tanjung Priok, Batavia. Charles Walter juga mengunjungi Kebun Raya, dan

memuji pemandangan yang indah di daerah Cisarua, Megamendung, Cipanas dan

Cianjur. Ia juga mengunjungi Bandung dan memuji keadaan jalan yang lebar dan

terpelihara serta keindahan alam Bandung sebagai Montpellier of Java.43

Pulau Jawa yang memiliki sejumlah Gunung api aktif menjadi salah satu hal

yang menarik bagi orang Belanda karena mengingat di negara mereka tidak

terdapat gunung api atau area pegunungan. Hal ini menjadikan Jawa sebagai

42 Ibid, hlm. 6.43 Ibid., Lihat Juga : Charles Walter Kinloch, Rambels in Java and The

Straits in 1852, (Singapore : Oxford University Press, 1987), hlm. 64 Montpelliermerupakan sebuah kota di Perancis Selatan yang berada 15 km dari Laut Tengah.

Page 33: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

50

obyek tujuan bagi para pelancong atau para wisatawan. Ketertarikan orang-orang

Eropa terhadap Tropisch Nederland di Hindia Belanda menjadikan daerah-daerah

yang dikunjungi dan menarik diberi julukan sesuai dengan nama-nama tempat

liburan di Eropa, seperti Venetie van Java untuk Batavia, Gibraltar van Java

untuk Semarang, Switzerland van Java untuk Garut, dan Parijs van Java untuk

Bandung.44

Parijs van Java yang memiliki keadaan alam yang indah dan udara yang sejuk

menjadi salah satu daerah tujuan para pelancong maupun wisata dari orang-orang

Eropa. Kegiatan wisata orang Eropa di Jawa Barat dimulai kurang lebih pada

pertengahan tahun 1840-an.45 Pada saat itu wisatawan Eropa hanya melakukan

perjalanan perseorangan yang bersifat avonturir di Jawa Barat dengan rute :

Bogor-Cipanas-Cianjur-Bandung-Sumedang-Cirebon. Pada tahun 1870-an wisata

di Bandung mulai nampak, saat itu kegiatan dan obyek wisata masih terbatas di

kawasan jalan Braga, alun-alun, Jalan Raya Pos dan Pasar Baru.

Vereeniging Tot Nut van Bandoeng en Omstreken (Perhimpunan

Kesejahteraan Bandung dan Sekitarnya) ini memiliki andil yang besar dalam

membangun, merias, membenahi bangunan di Bandung dan juga pengembangan

wisata. Kontribusi perhimpunan tersebut dalam pengembangan wisata di Bandung

salah satunya adalah menerbitkan buku petunjuk wisata Reisgids voor Bandoeng

en Omstreken met Garoet (Panduan Pariwisata Bandung dan sekitarnya serta

44 Ibid, hlm. 133.45 . “Pada saat itu Bandung hanya dipakai untuk tempat persinggahan bagi

para wisatawan”, A Sobana Hardjasaputra, Pariwisata Di Bandung Tempo Duludan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial Budaya 1870-1940(Universitas Padjadjaran Fakultas sastra Jurusan Ilmu Sejarah, 2006), hlm. 23.

Page 34: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

51

Garut). Buku petunjuk wisata ini pertama kali diterbitkan tahun 1898 oleh J.R. de

Vries yang merupakan salah satu perusahaan percetakan terkenal di Bandung.

Kegiatan wisata yang dirancang oleh Vereeniging Tot Nut van Bandoeng en

Omstreken ini menjadikan Societeit Concordia sebagai pusat rute wisata yang

biasanya dilakukan dengan berjalan kaki atau menaiki kereta kuda. Perjalanan

wisata tersebut juga dipromosikan oleh majalah Mooi Bandoeng dengan judul

Langs Bandoeng Straten (Jalan-Jalan Sepanjang Bandung). Kegiatan pariwisata di

Bandung semakin ramai ketika status kota Bandung berubah menjadi gemeente.

Selain itu, pemerintah Hindia Belanda semakin memperhatikan kegiatan wisata

dengan dibentuknya pembentukan biro pariwisata di Batavia pada 13 April 1908.

Biro yang diprakarsai oleh Gubernur Jenderal J.B. van Heutz ini bernama

Officieele Vereeniging voor Touristenver yang berperan sebagai agen perjalanan

dan penyelenggara wisata. Pada perkembangannya tepatmya pada 26 Februari

1925 Vereeniging Tot Nut Bandoeng en Omstreken berubah nama menjadi

Bandoeng Vooruit (Bandung Maju) yang diprakarsai oleh golongan menengah

muda Eropa.

Kota Bandung memiliki obyek wisata yang dapat dinimati oleh para

wisatawan, yaitu berupa kompleks pertokoan modern ala Eropa maupun

panorama alam yang memikat. Kawasan jalan Braga pada akhir abad ke-20

menjelma menjadi kompleks pertokoan Eropa yang terkemuka di Hindia Belanda.

Beberapa kawasan di Bandung yang menyajikan panorama indah dan menjadi

daya tarik wisata misalnya Dago Heuvel (Bukit Dago) dan Situ Aksan

(Westerpark). Pada tahun 1900 R.A. Martanegara membangun Kebun Binatang di

Page 35: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

52

Cimahi.46 Beberapa pecinta satwa juga mendirikan kebun binatang di daerah

Bukit Dago. Di kawasan Jubileumpark (Taman Sari) pada tahun 1933 telah

selesai dibangun kebun binatang Bandoengsche Zoological Park yang dilengkapi

dengan restoran dan tempat bermain anak-anak oleh Bandoeng Vooruit.

Berkaitan dengan hiburan, Bandung juga memiliki berbagai macam

pertunjukkan yang dijadikan sebagai obyek wisata. Sejak tahun 1920-an di

kawasan alun-alun digelar pertandingan sepak bola, adu domba, panahan dan lain-

lain yang menarik perhatian banyak orang. Di kawasan tersebut juga terdapat

hiburan terbuka feesterrein yang sewaktu-waktu berlangsung acara pertunjukan

opera, ketuk tilu, pencak silat, tinju dan lain-lain. Tegallega Raceterrein (Lintasan

Pacaun Kuda) yang lebih dikenal dengan sebutan Pacuan Kuda Tegallega adalah

salah satu hiburan besar yang banyak diminati wisatawan. Acara pacuan kuda

tersebut berlangsung pada bulan Juli-Agustus dan diselenggarakan oleh

perkumpulan penggemar pacuan kuda dari Priangan yang bernama Preanger

Wedloop Societeit.

Pada bulan Juni-Juli di Bandung diadakan sebuah acara besar yang memiliki

daya tarik bagi orang-orang Eropa maupun Pribumi yaitu Jaarbeurs. Acara ini

diprakarsai oleh Walikota B. Coops dan perkumpulan Bandoeng Vooruit.

Jaarbeurs merupakan pameran tahunan yang didalamnya terdapat beberapa acara

seperti bursa dagang dan pasar malam yang diadakan pertama kali pada tahun

1920. Pameran Tahunan Jaarbeurs menempati sebuah kompleks yang terletak di

jalan Aceh. Jaarbeurs merupakan acara hiburan sekaligus sebagai ajang promosi

46 Sudarsono Katam, 2005, op.cit. hlm. 53.

Page 36: BAB II A. Perubahan Administrasi dari Tatar Ukur Hingga ... · Priangan dikepalai oleh seorang wedana bupati dan dibagi kedalam beberapa kabupaten. Pada awalnya, Priangan terdiri

53

perusahaan atau industri-indutsri yang ada di Bandung dan sekitarnya bahkan dari

negara lain. Perhelatan Jaarbeurs ini menjadi salah satu daya tarik wisata bagi

kota Bandung. Secara rutin pemerintah Bandung menyelenggarakan acara tersebut

setiap tahunnya selama tahun 1920 hingga 1941.