BAB II
-
Upload
raja-asean-sumbayak -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar assesoris kulit yang berfungsi menghasilkan
air susu. Payudara terdapat pada laki-laki dan perempuan, bentuk payudara sama
pada laki-laki dan perempuan yang belum dewasa. Papilla mammaria kecil dan
dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap, disebut Aerola mammae.7
Payudara membentuk ciri seksual sekunder pada wanita dan merupakan
sumber nutrisi bagi neonates, sedangkan payudara pada pria tidak berkembang
(rudimenter). Pada masa pubertas, kelenjar payudara perempuan akan membesar
dan akan berbentuk setengah lingkaran. Pembesaran ini diduga disebabkan oleh
pengaruh hormone-hormon ovarium.8
Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobus, yang tersusun radier dan berpusat
pada papilla mammaria. Saluran utama dari tiap lobus bermuara di papilla
mammaria, dan mempunyai ampulla yang melebartepat sebelum ujungnya. Dasar
papilla mammaria dikelilingi oleh aerola. Tonjolan-tonjolan halus pada aerola
diakibatkan oleh kelenjar aerola di bawahnya. Enam sampai sepuluhsistem duktus
bermuara di putting payudara.7
Pada wanita dewasa, dasar payudara terbentang dari iga kedua atau ketiga
sampai keenam, dan dari pinggir sternum sampai linea axilaris media.9 Payudara
terletak di atas fascia pektoralis profunda, yang melapisi pektoralis mayor dan
seratus anterior, pada inferior oblique eksternal dan aponeurosisnya membentuk
dinding anterior pembungkus rektus abdominis. Antara payudara dan fascia
profundus terdapat jaringan ikat longgar. Hal ini menyebabkan payudara dapat
bergerak di atas fascia pektoralis profunda.8
3
4
Payudara mendapatkan darah dari rami perforans arteriae thoracicae
internae dan arteriae intercostales. Kemudian arteri axillaris juga mengalirkan
darah ke kelenjar payudara, yaitu melalui cabang-cabangnya, arterithoracica
lateralis dan arteri thoracoacromialis.7
Aliran limfa kelenjar payudara penting sekali di klinik mengingat sering
timbulnya kanker pada kelenjar ini dan penyebaran sel-sel ganas sepanjang
pembuluh limfa menuju ke kelenjar limfa.Untuk keperluan praktis,aliran limfa
payudara dibagi menjadi kuadran-kuadran. Kuadran lateral mengalirkan cairan
limfanya ke nodi axillaris anteriores atau kelompok pectorales (terletak tepat
posterior terhadap pinggir bawah muskulus pektoralis major). Kuadran medial
mengalirkan cairan limfanya melalui pembuluh-pembuluh yang menembus
5
ruangan intercostalis dan masuk ke dalam kelompok nodi thoracales internae
(terletak di dalam rongga torak di sepanjang arteri thoracica interna). Beberapa
pembuluh limfa mengikuti arteria intercostales posterior dan mengalirkan cairan
limfanya ke posterior menuju ke dalam nodi intercostales posteriors (terletak di
sepanjang arteriae intercostales posteriors). Beberapa pembuluh berhubungan
dengan pembuluh limfa dari payudara sisi yang lain dan berhubungan juga dengan
kelenjar di dinding anterior abdomen.7
2.2 Kanker Payudara
2.2.1 Pengertian Kanker Payudara
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali. Peningkatan jumalah sel tidak normal ini umumnya
membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker.10 Kelainan payudara pada
perempuan jauh lebih sering daripada kelainan payudara pada laki-laki.11
6
Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah tumor ganas yang
menyerang jaringan payudara. Pertumbuhan kanker payudara dimulai dari epitel
duktus ataupun lobulus duktus ataupun kelenjar di daerah lobulus dan melakukan
invasi ke dalam stroma yang dikenal dengan nama karsinoma invasif. Tumor yang
meluas menuju fasia otot pektoralis ataupun daerah yang menimbulkan
perlengkapan dikategorikan tumor stadium lanjut.12
Penyebaran kanker terjadi melalui pembuluh getah bening, deposit, dan
tumbuh di sekitar kelenjar aksila ataupun supraklavikula, kemudian melalui
pembuluh darah kanker menyebar ke organ lain, seperti paru, hati, tulang, dan
otak.13 Kanker payudara merupakan tumor yang relatif lambat pertumbuhannya,
namun pada beberapa pasien dijumpai bentuk yang agresif dan biasanya lambat
terdeteksi.14
2.2.2 Faktor Resiko Kanker Payudara
Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui,
namun telah ditemukan beberapa faktor resiko pada kanker payudara yang sudah
diterima secara luas oleh kalangan onkologis di dunia, yakni meliputi: 12
(a) Wanita yang berumur lebih dari 25 tahun mempunyai kemungkinan yang
lebih besar untuk mendapat kanker payudara dan resiko ini akan
bertambah sampai umur 50 tahun dan setelah menopause.
(b) Wanita yang tidak menikah resikonya dua sampai empat kali lebih tinggi
daripada wanita yang menikah dan mempunyai anak.
(c) Wanita yang melahirkan anak pertama setelah berumur 35 tahun
memiliki resiko dua kali lebih besar.
(d) Wanita yang mengalami menstruasi pertama (menarche) yang usianya
kurang dari 12 tahun atau resikonya satu koma tujuh hingga tiga koma
empat kali lebih tinggi daripada wanita dengan menarche yang datang
pada usia normal atau lebih tinggi dari 12 tahun.
(e) Wanita yang masa menopausenya terlambat lebih dari 55 tahun, memiliki
resiko dua koma lima hingga lima kali lebih tinggi.
7
(f) Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma, atau tumor jinak
payudara, memiliki resiko tiga hingga sembilan kali lebih besar.
(g) Wanita dengan kanker pada payudara kontra-lateral, memiliki resiko
tiga hingga sembilan kali lebih besar.
(h) Wanita yang pernah mengalami penyinaran (radiasi) di dinding dada,
memiliki resiko dua hingga tiga kali lebih tinggi.
(j) Wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara
pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan, adik/kakak,
memiliki resiko dua hingga tiga kali lebih tinggi.
(k) Wanita yang memakai kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara
jinak akan meningkatkan kanker payudara 11 kali lebih tinggi.
2.2.3 Gejala Klinis Kanker Payudara
Gambaran klinis pasien kanker payudara biasanya berupa benjolan.
Benjolan ganas yang kecil sukar dibedakan dengan benjolan tumor jinak, tetapi
kadang dapat diraba benjolan ganas melekat pada jaringan sekitarnya. Perlekatan
lebih jelas bila tumor telah besar. Konsistensi kelainan ganas biasanya keras.
Pengeluaran cairan dari puting biasanya mengarah ke papiloma atau karsinoma
intraduktal, sedangkan nyeri lebih mengarah ke kelainan fibrokistik.14
Tanda dan gejala kanker payudara yang agak jarang dapat berupa nyeri
payudara, penebalan, pembengkakan, kemerahan, puting tidak normal seperti
keluar cairan, erosi, atau inversi.11
8
Gambar 1. Gambaran Klinis Kanker Payudara14
Penyebaran kanker primer di payudara terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
melalui infiltasi langsung ke parenkim payudara, melalui duktus mamaria, dan
melalui sistem limfe. Kanker payudara sebagian besar mulai berkembang di
duktus, setelah itu baru menembus ke parenkim.11
9
Gambar 2. Penyebaran kanker payudara14
Keterangan Gambar :14
A. Kelenjar limfe regional : 1. Tumor primer, 2. Kelenjar aksila, 3. Kelenjar
supraklavikula, 4. Kelenjar mammaria interna
B. Metastasis jauh : 1. Otak, 2. Pleura, 3. Paru, 4. Hati, 5. Tulang :
a.Tengkorak, b. Vertebra, c. Iga, d. Tulang panjang
Tabel 1. Metastasis Hematogen Kanker Payudara14
Letak Tanda dan gejala
Otak Sakit kepala, mual muntah
Pleura Sesak napas
Paru Biasanya tanpa gejala
Hati Kadang tanpa gejala, massa
Tulang (tengkorak, vertebra,
iga, tulang panjang)
Nyeri, kadang tanpa keluhan, patah
tulang
Klasifikasi kanker yang berguna secara klinis harus meliputi sifat tumor.
Klasifikasi stadium kanker payudara menurut The American Joint Committee on
Cancer (AJCC) atau sistem TNM adalah sebagai berikut:15
Tabel 2. Klasifikasi stadium kanker payudara21
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II A T0 N1 M0
10
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium II B T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium III A T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium III B T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium III C Semua T N3 M0
Stadium IV Semua T Semua N M1
Keterangan: 15
Tumor Primer ( T ) :
TX : Tumor primer tidak dapat diduga
T0 : Tumor primer tidak dijumpai
Tis : Karsinoma insitu
T1 : Tumor ≤ 2 sentimeter (cm)
T1a : Tumor ≤ 0,5 cm
11
T1b : Tumor ≥ 0,5 cm dan ≤ 1 cm
T1c : Tumor ≥ 1 cm dan ≤ 2 cm
T2 : Tumor > 2 cm dan < 5 cm
T3 : Tumor > 5 cm
T4 : Berapapun ukuran tumor dengan ekstensi langsung kedinding dada dan
kulit
T4a : Ekstensi kedinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b : Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara, atau
satelit nodul pada kulit
T4c : Gabungan T4a dan T4b
T4d : Karsinoma Inflamasi
Kelenjar Getah Bening (KGB) Regional ( N )
NX : KGB regional tidak bisa diduga
N0 : Tidak ada metastasis KGB regional
N1 : Dijumpai metastasis KGB aksila ipsilateral, mobile
N2 : Teraba KGB aksila ipsilateral, terfiksasi atau secara klinis tampak
KGB mamari interna ipsilateral dengan tidak adanya metastasis KGB
aksila.
N2a : Metastasis pada KGB aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau
melekat ke struktur lain
N2b : Metastasis hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral secara klinis
dan tidak terdapat metastasis pada KGB aksila
N3 : Metastasis pada KGB infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
keterlibatan KGB aksila atau dalam klinis tampak KGB mamari
12
interna ipsilateral dan secara klinis terbukti adanya metastasis KGB
aksila atau adanya metastasis KGB supraklavikular ipsilateral dengan
atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau mamari interna
2.2.4 Pemeriksaan Penunjang
Dengan mammografi dapat ditemukan benjolan yang kecil sekalipun.
Tanda berupa mikrokalsifikasi tidak khas untuk kanker. Bila secara klinis
dicurigai ada tumor dan pada mammografi tidak ditemukan apa-apa, pemeriksaan
harus dilanjutkan dengan biopsy sebab sering karsinoma tidak tampak pada
mammogram. Sebaliknya, bila mammografi positif dan secara klinis tidak teraba
tumor, pemeriksaan harus dilanjutkan dengan pungsi atau biopsy di tempat yang
ditunjukkan oleh foto tersebut. Mammografi pada masa pramenepouse umumnya
tidak bermanfaat karena gambaran kanker di antara jaringan kelenjar kurang
tampak.14
13
Ultrasonografi berguna terutama untuk menentukan adanya kista; kadang
tampak kista sebesar 1-2cm.
Pemeriksaan sitologi pada sediaan yang diperoleh dari pungsi dengan
jarum halus (FNA = fine needle aspiration biopsy) dapat dipakai untuk
menentukan apakah akan segera disiapkan pembedahaan dengan sediaan bekuatau
dilanjutkan dengan pemeriksaan lain atau langsung akan dilakukan ekstirpasi.
Hasil positif pada pemeriksaan sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal karena
hasil positif palsu selalu dapat terjadi, sementara hasil negative palsu sering
terjadi.14
Sediaan jaringan untuk pemeriksaan histologik dapat diperoleh secara
pungsi jarum besar yang menghasilkan suatu silinder jaringan yang cukup untuk
pemeriksaan termasuk tekhnik biokimia. Biopsi secara ini, yang biasa disebut
core biopsy, dapat digunakan untuk biopsy kelaianan yang tidak dapat diraba
seperti temuan pada foto mammogram. 14
2.2.5 Terapi
Sebelum merencanakan terapi karsinoma mammae,diagnosis klinis dan
histopatologi seta penyebarannya harus dipastikan dahulu. Diagnosis klinis harus
sama dengan diagnosis histopatologik. Bila keduanya berbeda, harus ditentukan
mana yang keliru.
Pada pasien dengan tumor ganas yang terlokalisir di payudara, kebanyakan
ahli bedah melakukan operasi simple mastectomy (mastektomi sederhana) diikuti
dengan radioterapi kelenjar limfe aksila. Pada pasien dengan tumor ganas yang
terlokalisir di payudara dan metastasis dini ke kelenjar limfe aksila, kebanyakan
pakar setuju pilihan yang terbaik adalah mastektomi radikal. Pada pasien yang
penyakitnya telah menyebar keluar daerah (misalnya ke thorax), dipilih
pengobatan dengan cara mastektomi sederhana diikuti dengan radioterapi atau
terapi hormonal.7
14
Mastektomi radikal dilakukan dengan mengangkat tumor primer,
pembuluh limfe serta kelenjar limfe yang menampung cairan limfe dari daerah
tersebut. Ini berarti bahwa mamma dan beserta struktur-struktur yang
mengandung pembuluh limfe dan kelenjar limfe yang berhubungan diangkat
secara menyeluruh. Jaringan yang harus diangkat adalah sebagai berikut ini : (a)
area kulit yang luas di sekitar tumor dan termasuk papilla mamma; (b) seluruh
jaringan mamma; (c) musculus pectoralis major beserta fascianya yang dilalui
oleh pembuluh limf yang berjalan menuju ke nodi thoracicae interni; (d) musculus
pectoralis minor beserta fascia yang dilalui oleh pembuluh limf yang berjalan
menuju ke aksila; (e) semua lemak, fascia, dan kelenjar limfe di dalam aksila dan
(f) fascia yang meliputi bagian atas selubung musculus rectus abdominis,
musculus seratus anterior, musculus subscapularis, dan musculus latissimus dorsi.
Pembuluh darah aksila, plexus brachialis, dan nervi ke musculus serratus anterior
serta musculus latissimus dorsi ditinggalkan Bentuk modifikasi dari mastektomi
radikal untuk pasien-pasien dengan tumor ganas yang terlokalisir merupakan cara
umum yang juga dilakukan, yaitu terdiri atas mastektomi sederhana dengan
musculus pectoralis ditinggalkan utuh. Kelenjar limfe aksila, lemak, dan fascia
dibuang. Prosedur ini mengangkat tumor primer dan meminta ahli patologi
memeriksa kelenjar limfe untuk kemungkinan metastasis.7
2.2.6 Prognosis
Prognosis pasien ditentukan oleh tingkat penyebaran dan potensi
metastasis. Bila tidak diobati, ketahanan hidup lima tahun adalah 16-22%,
sedangkan ketahanan hidup sepuluh tahun adalah 1-5 %. Ketahanan hidup
bergantung pada tingkat penyakit, saat mulai pengobatan, gambaran histopatologi,
dan uji reseptor estrogen yang bila positif lebih baik. Persentase ketahanan hidup
lima tahun ditentukan pada penderita yang diobati lengkap. Pada tingkat I ternyata
15% meninggal dunia karena penentuan TNM secara klinik, yang berarti
metastasis kecil dan metastasis mikro tidak dapat ditemukan. Pada 85% orang
yang hidup setelah lima tahun, tentu termasuk penderita yang tidak sembuh dan
15
menerima penanganan karena kambuhnya penyakit atau karena metastasis.
Demikian juga pada mereka dengan tingkat penyebaran II sampai IV.14
Tabel 2.3 Perkiraan Ketahanan Hidup (%) Pasien Tumor Ganas Payudara16
Ketika kelenjar getah bening aksila telah dilibatkan pada tumor ganas
payudara, rata-rata ketahanan hidup penderita menurun 50% sampai 70% dalam 5
tahun dan mungkin menurun 25% sampai 40% dalam 10 tahun.16