BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II ini akan membahas tentang ...
bab-II
-
Upload
arnoldus-payung-koten -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
Transcript of bab-II
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) tahun 2014 merupakan suatu
pijakan utama dalam merumuskan
program dan kegiatan tahun 2014.
Perencanaan tahun 2014 didasari oleh
capaian pada tahun 2012 dan program
serta kegiatan yang dilaksanakan pada
tahun 2013. Pelaksanaan suatu
program dan kegiatan dapat dikatakan
berhasil
jika targettarget indikator capaian dapat terlampaui, namun jika terdapat target
yang belum tercapai maka dalam penetapan prioritas selanjutnya dapat menjadi
pertimbangan untuk diselesaikan dan dilanjutkan pada tahap tahap berikutnya.
Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program tahun 2012 terdapat 2 (dua)
hal yang menjadi penilaian yakni (1) Capaian kinerja indikator makro dan (2)
Capaian pelaksanaan program RKPD tahun 2012. Indikator makro lebih
berorientasi kepada target target visi dan misi RPJMD 2010 2014, sedangkan
capaian pelaksanaan program RKPD tahun 2012 diukur dari capaian target
target urusan wajib dan urusan pilihan.
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1. Aspek Kondisi Geografis
2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang terletak di bagian barat Pulau Lombok. Berdasarkan luas wilayah,
Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 10 Kecamatan dimana Kecamatan Sekotong
memiliki luas wilayah terbesar dengan luas 529.38 km dan Kecamatan Kuripan
merupakan Kecamatan yang paling kecil dengan luas 21.56 km. Kabupaten Lombok
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
2 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Barat berada pada 115.46 - 116.20 Bujur Timur dan 8.25 - 8.55 Lintang Selatan
dengan batas - batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara
b. Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kota Mataram
c. Sebelah Selatan : Samudera Hindia
d. Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah
2.1.1.2. Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya wilayah Kabupaten Lombok Barat sebagian
besar terletak pada ketinggian 100-500 meter yakni seluas 48,03%, ketinggian 0-100
meter seluas 40,80%, ketinggian 500-1.000 meter seluas 10,14% dan ketinggian 1.000
meter ke atas yang hanya seluas 1,04% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Barat.
2.1.1.3. Klimatologi
Kondisi klimatologi Kabupaten Lombok Barat adalah wilayah yang memiliki iklim
tropis, dengan dua musim, yakni musim kemarau (April September) dan musim hujan
(Oktober Maret) dengan temperatur / suhu udara rata - rata berkisar antara 20,40C
32,50C. Keadaan curah hujan di Kabupaten Lombok Barat rata - rata berkisar 132
mm/bulan, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 266 mm dan curah
hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yakni sebesar 0 mm. Rata rata lama
penyinaran matahari sebesar 68% dengan rata-rata penyinaran matahari maksimum
sebesar 91% yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2011, sedangkan lama penyinaran
matahari minimum terjadi pada bulan Desember sebesar 46%. Kecepatan angin rata-
rata yang terjadi selama tahun 2011 sebesar 7 knot kecepatan angin maksimum yakni
sebesar 16 knot.
Tekanan udara rata-rata pada tahun 2011 sebesar 1.009,67 mb dengan tekanan
udara maksimum yakni sebesar 1.012,4 mb pada bulan September sedangkan tekanan
udara minimum yakni sebesar 1.005,8 mb yang terjadi pada bulan Februari.
2.1.1.4. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2011 mencapai 86.182 Ha,
sebanyak 69,42% atau 59.827 Ha dimanfaatkan untuk lahan pertanian yang terdiri dari
sawah (19,44%) dan bukan sawah (49,98%), sedangkan 30,58% atau 26.355 Ha
dimanfaatkan untuk lahan bukan pertanian.
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 3
2.1.1.5. Demografi
2.1.1.5.1. Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 mencapai 617.998
jiwa (angka proyeksi) yang terdiri dari 302.340 jiwa penduduk laki-laki dan 315.658
jiwa penduduk perempuan. Selama periode tahun 2008 2012 atau lima tahun terakhir
laju pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Lombok Barat sebesar 1,49% dengan
tingkat kepadatan penduduk 586 orang per km2, secara rinci dapat dilihat pada tabel
2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Banyaknya Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2010 2012
P e n d u d u k T a h u n
2010 2011 2012*
1 2 3 4
a. Laki-laki
b. Perempuan
293.528
306.458
296.680
309.364
302.340
315.658
J u m l a h 599.986 606.044 617.998
Kepadatan/Km2 569 575 586
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat *) angka sementara
2.1.1.5.2. Tenaga Kerja
Perkembangan ketenagakerjaan Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2012 sebagai berikut, Penduduk usia kerja pada tahun 2011
mencapai 419.361 jiwa dan meningkat menjadi 425.289 jiwa pada tahun 2012.
Sementara itu dari aspek jumlah penduduk pada tahun 2012 yang mencapai 617.998
jiwa, maka 68,81% penduduk Lombok Barat merupakan usia kerja. Indikator usia kerja
merupakan indikator positif yang artinya semakin banyak usia kerja dalam suatu
daerah maka ketersediaan tenaga kerja juga akan semakin banyak dan merupakan
salah satu sumber penggerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah apabila
di kelola secara profesional, dengan kata lain Lombok Barat memiliki ketersediaan
tenaga kerja untuk menggerakkan perekonomian.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
4 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Tabel 2.2 Kondisi Penduduk dan Ketenagakerjaan Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2011 2012
No Uraian Tahun
Ket 2011 2012*
1 Jumlah Penduduk 606.044 617.998
2 Penduduk Usia Kerja 419,361.00 425,289.00
3 Bukan Angkatan Kerja 142,240.00 144,212.00
4 Angkatan Kerja 277,121.00 281,077.00
a. Bekerja 263,570.00 266,168.00
b. Pengangguran 13,551.00 14,909.00
5 TPAK (%) 66.08 66.09
6 TPT (%) 4.89 5.30 Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat
*) Angka Sementara
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Pembangunan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat, menurunnya angka kemiskinan,
berkurangnya pengangguran dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat serta
meningkatnya kualitas sumber daya manusia menunjukkan suatu keberhasilan dalam
pembangunan. Aspek aspek yang menjadi alat ukur evaluasi terhadap pembangunan
yaitu pencapaian pada bidang ekonomi dan bidang kesejahteraan sosial, dimana
Indikator ekonomi mencakup aspek PDRB, laju pertumbuhan ekonomi, sedangkan
bidang kesejahteraan sosial mencakup Indeks Pembangunan Manusia (IPM), jumlah
penduduk miskin, dan sebagainya.
1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator yang
menggambarkan keberhasilan perekonomian suatu daerah baik PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Selama
periode tahun 2008 - 2012 PDRB Kabupaten Lombok Barat menunjukkan
peningkatan yang cukup baik dan stabil. PDRB berdasarkan atas dasar harga
berlaku Kabupaten Lombok Barat mampu tumbuh rata-rata sebesar 12,31% per
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 5
tahun, sementara untuk PDRB Atas Dasar Harga Konstan rata-rata per tahun
tumbuh sebesar 5,26%.
a. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB selain untuk memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu
daerah, dapat juga digunakan sebagai bahan masukan perencanaan
pembangunan, perumusan kebijaksanaan sekaligus bahan evaluasi
pembangunan di berbagai sektor. oleh karena itu besaran PDRB yang dihasilkan
oleh suatu daerah sangat bergantung pada persediaan faktor faktor produksi di
daerah tersebut.
Untuk kepentingan berbagai analisis ekonomi makro masing-masing
daerah, pada umumnya PDRB dihitung berdasarkan atas dasar harga berlaku
(ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK) suatu tahun dasar (tahun 2000).
PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku
digunakan untuk mengetahui besarnya pergerakan harga.
Pada tahun 2012 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten
Lombok Barat diperkirakan mencapai Rp 4,86 triliun lebih atau tumbuh sebesar
11,48%, mengalami peningkatan sebesar 0,19% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu untuk PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) diperkirakan dapat
tumbuh sebesar 5,16% yaitu dari Rp 1,87 triliun lebih pada tahun 2011 menjadi
Rp 1,96 triliun lebih pada tahun 2012, seperti terlihat pada tabel 2.3 sebagai
berikut :
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
6 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Tabel 2.3 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK) 2000 Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Tahun PDRB (Juta Rupiah) Laju Pertumbuhan (%)
ADHB ADHK 2000 ADHB ADHK 2000
1 2 3 4 5 6
1 2008 3.126.927,55 1.590.458,56 14,06 4,54
2 2009 3.564.160,87 1.690.045,12 13,98 6,26
3 2010 *) 3.948.119,72 1.770.789,54 10,77 4,78
4 2011**) 4.393.825,55 1.869.645,39 11,29 5,58
5 2012***) 4,867,277.96 1,963,357.74 11,48 5,16
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat *) angka sementara **) angka sangat sementara ***) angka sangat sangat sementara
Perkembangan perekonomian Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012
yang mengarah pada peningkatan yang positif menggambarkan dinamisasi
perekonomian Kabupaten Lombok Barat yang berkembang sebagai dampak
positif dari pembangunan yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai indikator
keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dengan segala kekurangannya.
b. Struktur Ekonomi
Perekonomian Kabupaten Lombok Barat dibentuk dari beberapa sektor
yang memiliki peranan vital yang tercermin dari PDRB yang dihasilkan. Untuk
melihat peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB baik Atas
Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Kosntan (ADHK)
Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 2.4 dan tabel 2.5 sebagai
berikut :
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 7
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat Sangat Sementara
Tabel 2.4 Nilai dan Distribusi Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Sektor 2008 2009 2010*) 2011**) 2012***)
Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I Primer 1.002.438,94 32,06 1.109.512,89 31,13 1.195.754,66 30,28 1.270.536,42 28,92 1,416,377.89 29,10
1 Pertanian 893.087.88 28,56 976.830,40 27,41 1.037.722,70 26,28 1.083.528,91 24,66 1,173,500.72 24,11
2 Pertambangan dan Galian 109.351.06 3,50 132.682,49 3,72 158.031,96 4,00 187.007,51 4,26 242,877.17 4,99
II Sekunder 477.710,35 15,28 555.048,61 15,57 629.930,23 15,96 732.438,70 16,67 901,906.61 18,53
1 Industri Pengolahan 116.609,49 3,73 134.321,31 3,77 145.610,80 3.69 159.895,15 3,64 177,655.65 3,65
2 Listrik, Gas dan Air Bersih 22.663,23 0,72 25.941,60 0.73 29.686,40 0.75 33.259,80 0,76 38,451.50 0,79
3 Bangunan 338.437,63 10,82 394.785,70 11,08 454.633,03 11.52 539.283,75 12,27 685,799.46 14,09
III Tersier 1.646.778,27 52,66 1.899.599,37 53,30 2.122.434,84 53,76 2.390.850,42 54,41 2,548,993.47 52,37
1 Perdagangan, Hotel dan Restoran
677.731,09 21,67 775.100,14 21,75 882.686,55 22.36 1,007,059.53 22,92 1,136,022.68 23,34
2 Pengangkutan dan Komunikasi 377.849,38 12,08 405.899,62 11,39 442.476,64 11.21 483,407.35 11,00 521,772.20 10,72
3 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
127.402,29 4,07 144.946,69 4,07 161.028,57 4.08 187,413.74 4,27 199,071.67 4,09
4 Jasa-Jasa 463.795,51 14,83 573.652,92 16,10 636.243,08 16.12 712,969.80 16,22 692,126.93 14,22
PDRB 3.126.927,55 100,00 3.564.160,87 100,00 3.948.119,72 100,00 4.393.825,55 100,00 4.867.277,96 100,00
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
8 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Tabel 2.5
Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Sektor 2008 2009 2010*) 2011**) 2012***)
Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) % Rp (juta) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I Primer 466,168.12 29.31 482,693.59 28.56 495,906.25 28.00 512,669.31 27.42 541.565,89 27,58
1 Pertanian 405,179.36 25.48 414,312.99 24.51 422,798.50 23.88 432,054.35 23.11 447.506,43 22,79
2 Pertambangan dan Galian 60,988.76 3.83 68,380.60 4.05 73,107.75 4.13 80,614.96 4.31 94.059,46 4,79
II Sekunder 276,911.29 17.41 298,765.13 17.68 319,526.40 18.04 345,689.79 18.49 369.727,04 18,83
1 Industri Pengolahan 83,753.23 5.27 90,654.49 5.36 93,592.67 5.29 97,934.43 5.24 104.681,06 5,33
2 Listrik, Gas dan Air Bersih 8,451.66 0.53 9,292.67 0.55 9,854.39 0.56 10,613.49 0.57 11.141,70 0,57
3 Bangunan 184,706.40 11.61 198,817.97 11.76 216,079.34 12.20 237,141.87 12.68 253.904,27 12,93
III Tersier 847,379.15 53.28 908,586.40 53.76 955,356.89 53.95 1,011,286.30 54.09 1.052.064,81 53,58
1 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 381,106.57 23.96 410,878.56 24.31 434,483.79 24.54 466,476.97 24.95 496.476,95 25,29
2 Pengangkutan dan Komunikasi 171,894.20 10.81 179,050.95 10.59 188,940.27 10.67 199,723.41 10.68 200.975,33 10,24
3 Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan 69,768.01 4.39 74,694.08 4.42 78,841.40 4.45 84,405.72 4.51 87.878,60 4.48
4 Jasa-Jasa 224,610.37 14.12 243,962.81 14.44 253,091.43 14.29 260,680.20 13.94 266.733,93 13,59
PDRB 1.590.458,56 100,00 1.690.045,12 100,00 1.770.789.54 100,00 1.869.645.39 100,00 1.963.357,74 100,00
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat Sangat Sementara
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 9
Berdasarkan tabel 2.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008-2012 nilai
PDRB ADHB Kabupaten Lombok Barat terus mengalami peningkatan dimana
pada tahun 2012 mencapai 4,86 trilliun rupiah lebih, sektor pertanian dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor dominan pembentuk PDRB
yakni secara berturut turut 24,11% dan 23,34%. Namun sektor pertanian
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 24,66%
sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 22,92%.
PDRB ADHK Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2008 2012 juga
mengalami trend peningkatan seperti yang terlihat pada tabel 2.5 dimana pada
tahun 2012 nilai PDRB mencapai 1,96 trilliun rupiah lebih. Sektor pembentuk
utama PDRB ADHK pada tahun 2012 adalah sektor pertanian dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor pertanian pada tahun 2012 mencapai
22,79% atau sebesar 447,5 milyar rupiah lebih, mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 432 milyar rupiah lebih atau 23,11%,
sedangkan untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2012
mencapai 496 milyar rupiah lebih, mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya yakni sebesar 466 milyar rupiah lebih.
c. Laju Pertumbuhan Ekonomi
PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) suatu daerah dapat
menggambarkan pertumbuhan riil atau pertumbuhan perekonomian suatu
daerah. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator keberhasilan dalam
pembangunan ekonomi suatu daerah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah tidak hanya dipengaruhi oleh
besarnya peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB, tetapi juga
dipengaruhi oleh laju pertumbuhan masing-masing sektor yang mempunyai
peranan yang cukup besar.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
10 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
4.54
6.26
4.78
5.585.16 5.26
0
1
2
3
4
5
6
7
2008 2009 2010 2011 2012
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
Tabel 2.6 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 - 2012
No Sektor Laju Pertumbuhan Tahun (%) Rata-
Rata 2008 2009 2010 2011*) 2012 **)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pertanian 1.33 2.25 2.05 2.19 3.77 2.32
2 Pertambangan dan Penggalian
5.08 12.12 6.91 12.83 6.20 8.63
3 Industri Pengolahan 6.20 8.24 3.24 4.64 4.73 5.41
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 8.03 9.95 6.04 7.70 5.77 7.50
5 Bangunan 6.19 7.64 8.68 9.75 7.09 7.87
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
5.77 7.81 5.75 7.36 5.96 6.53
7 Pengangkutan dan Komunikasi
3.76 4.16 5.52 6.00 4.54 4.80
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
5.76 7.06 5.55 7.06 5.52 6.19
9 Jasa-Jasa 6.50 8.62 3.74 3.00 4.62 5.30
PDRB 4.54 6.26 4.78 5.58 5.16 5.26
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat *)Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Grafik 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lobar Tahun 2008-2012
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 11
Laju pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan melalui PDRB Kabupaten
Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) selama tahun 2008 2012
mengalami naik turun secara dinamis, pada tahun 2012 laju pertumbuhan
ekonomi mencapai 5,16%, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang
mencapai 5,58%. Rata rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Barat
selama 5 (lima) tahun adalah 5,26%, sektor pertambangan memiliki rata rata
tingkat pertumbuhan paling tinggi mencapai 8,63% sedangkan sektor pertanian
menjadi sektor yang memiliki rata rata pertumbuhan terendah yakni 2,32%.
d. PDRB Per Kapita
Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat suatu
wilayah secara makro, salah satu indikator yang digunakan adalah PDRB per
kapita, PDRB per kapita yang tinggi mencerminkan keadaan ekonomi masyarakat
yang lebih baik, dan sebaliknya. PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-
rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun. PDRB
per kapita untuk tahun yang bersangkutan dapat diukur dengan cara membagi
nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada tahun yang sama.
Pertumbuhan PDRB tidak akan memberikan dampak positif pada tingkat
kesejahteraan masyarakat jika pertumbuhan penduduk atau perubahan harga
yang terjadi lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDRB itu sendiri.
Tabel 2.7 PDRB Per Kapita, Laju Pertumbuhan dan Indeks Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 20010*) 2011**) 2012***)
1 2 3 4 5 6 7
I Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
1 PDRB Per Kapita (Rp.) 5.183.701 5.826.610 6.580.353 7.250.011 7.875.905
2 Laju Pertumbuhan (%) 11,20 12,40 12,94 10,18 10,15
II Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
1 PDRB Per Kapita (Rp.) 2.636.601 2.762.848 2.951.385 3.084.999 3.176.965
2 Laju Pertumbuhan (%) 1,92 4,79 6,82 4,53 7,64
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat *)Angka Sementara **)Angka Sangat Sementara
***) Angka Sangat Sangat Sementara
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
12 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
PDRB per kapita Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Lombok
Barat pada 5 tahun terakhir (periode 2008 2012) cenderung naik setiap
tahunnya, Pada tahun 2012 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB)
mencapai Rp 7.875.905 dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 7.250.011 dengan
laju pertumbuhan mencapai 10,15%. Hal ini mengindikasikan tingkat
kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lombok Barat secara makro
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
PDRB per kapita Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Lombok
Barat memiliki laju pertumbuhannya yang memiliki trend naik selama 5 tahun
terakhir, pada tahun 2012 laju pertumbuhan mencapai 7,64% mengalami
peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2011 yang hanya mencapai
4,53% dengan nilai PDRB per kapita mencapai Rp 3.176.965,-.
e. Inflasi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan membawa dampak yang
berarti terhadap kesejahteraan masyarakat jika tingkat harga meningkat lebih
tinggi. Untuk melihat seberapa jauh terjadinya perubahan harga pada suatu
waktu, indikator yang digunakan adalah Indeks Harga Implisit (IHI).
Inflasi menggambarkan tingkat perubahan Indeks Harga Implisit (IHI),
yaitu perubahan harga umum seluruh komoditi baik barang maupun jasa dari
seluruh kegiatan ekonomi mulai dari sektor pertanian sampai dengan sektor
jasa-jasa yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu. Sementara itu,
inflasi yang biasanya digunakan hingga tingkat nasional adalah tingkat
perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dimana untuk pulau Lombok diwakili
oleh IHK Kota Mataram, sedangkan untuk pulau Sumbawa diwakili oleh Kota
Bima.
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 13
13.01
3.14
11.07
6.38
4.1
0
2
4
6
8
10
12
14
2008 2009 2010 2011 2012
Inflasi IHK Kota Mataram (%)
Laju Inflasi IHK Kota Mataram Tahun 2008-2012
Tabel 2.8 Laju Inflasi dan Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Tahun Indeks Harga Implisit (IHI)
Laju Inflasi / Perubahan IHI
Laju Inflasi / Perubahan IHK Kota Mataram
Laju PDRB Per Kapita (%)
ADHB ADHK 2000
1 2 3 4 5 6 7
1 2008 196,61 9,02 13,01 11,20 1,92
2 2009 210,91 7,27 3,14 12,40 4,79
3 2010 222,60 5,55 11,07 12,94 6,82
4 2011 *) 235,86 5,96 6,38 10,18 4,53
5 2012 **) - - 4,10 10,15 7,64 Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
*)Angka Sementara **)Angka Sangat Sementara
Grafik 2 Laju Inflasi IHK Kota Mataram Tahun 2008-2012
Laju PDRB per kapita ADHB Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012
(angka proyeksi) yakni 10,15% mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011
yang mencapai 10,18%, untuk PDRB ADHK laju per kapita mengalami
peningkatan yakni 7,64% dibandingkan tahun 2011 yakni 4,53%. Laju inflasi
pulau Lombok yang diwakili oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) kota Mataram
pada tahun 2012 mencapai 4,10% mengalami penurunan dibandingkan tahun
2011 yang mencapai 6,38%. Nilai indeks harga implisit (IHI) pada tahun 2011
mencapai 235,86 dengan tingkat inflasi yakni 5,96%. Data mengenai IHI
Kabupaten Lombok Barat dan laju inflasinya pada tahun 2012 tidak tersedia
disebabkan masih ada proses pengolahan data.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
14 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Ini mengindikasikan bahwa nilai tambah penduduk Kabupaten Lombok
Barat secara riil cendrung mengalami peningkatan, hal ini juga didukung oleh
laju perubahan PDRB per kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 yang senantiasa
bernilai positif setiap tahunnya.
Tabel 2.9 Perkembangan Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat BPS Provinsi NTB
Laju inflasi menurut kelompok pengeluaran selama periode tahun 2008 -
2011 mengalami pergerakan naik dan turun dimana laju inflasi rata-rata
mencapai 8,4% dengan laju inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu
sebesar 13,01%. Inflasi pada tahun 2012 mencapai 4,10% atau mengalami
penurunan dari tahun 2011 yang mencapai 6,38%, inflasi tertinggi terjadi pada
kelompok pengeluaran perumahan yang mencapai 15,90% mengalami
peningkatan dari tahun 2010 yang hanya mencapai 5,59% dan inflasi terendah
terjadi untuk kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yakni 1,41%
yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 5,71%.
Sedangkan perkembangan inflasi menurut kelompok pengeluaran pada tahun
2012 belum tidak tersedia.
f. Kemiskinan
Angka kemiskinan merupakan indikator yang digunakan untuk melihat
tingkat kesejahteraan masyarakat dalam suatu daerah maupun suatu negara.
Semakin rendah tingkat kemiskin suatu daerah, maka tingkat kesejahteraan
No Kelompok Pengeluaran Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Bahan Makanan 18,88 6,48 23,54 1,57 -
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 11,97 5,02 10,98 7,16 -
3 Perumahan 16,03 2,74 5,59 15,90 -
4 Sandang 5,28 6,48 3,84 6,43 -
5 Kesehatan 7,90 2,74 2,07 1,96 -
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 6,90 0,99 3,22 4,41 -
7 Transportasi dan Komunikasi 7,31 -3,91 5,71 1,41 -
8 Umum 13,01 3,14 11,07 6,38 4,10
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 15
129,537
119,600
110,498
100,000
110,000
120,000
130,000
140,000
2010 2011 2012*
Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah Penduduk Miskin
daerah tersebut semakin baik. Tingkat kemiskinan dan garis kemiskinan
Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 secara
detail dapat dilihat pada tabel 2.10 sebagai berikut :
Tabel 2.10 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2010 - 2012*
Tahun Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Miskin Persentase
Kemiskinan (%)
1 2 3 4
2010 599.986 129.537 21,59
2011 606.044 119.600 19,70
2012* 617.998 110.498 17,88
Sumber Data : BPS Kab. Lombok Barat *) Angka Sementara
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Barat selama tahun 2008 2012
terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 jumlah penduduk
mencapai 617.998 jiwa (Angka Sementara). Peningkatan jumlah penduduk dapat
berimbas pada peningkatan jumlah penduduk miskin, namun di Kabupaten
Lombok Barat pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin justru mengalami
penurunan yakni 110.498 jiwa (17,88%) dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai 119.600 (19,70%).
Grafik 3 Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2010 2012
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
16 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
2. Fokus Kesejahteraan Sosial
a. Pendidikan
Tujuan utama dalam pembangunan pendidikan adalah meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan
dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat,
tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan serta
tersedianya sarana dan prasarana pendidikan. Indikator keberhasilan dalam
bidang pendidikan dapat dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata lama
sekolah (MYS), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan
Angka pendidikan yang ditamatkan (APT).
Tabel 2.11 Indikator Pendidikan Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Angka Melek Huruf 76.40 76,41 76,42 77,62 -
2 Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 5.73 5.87 5.89 6.09 -
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI/Paket A 107.80 107.28 105.81 105.10 103.94
- SMP/MTs/Paket B 69.01 85.06 92.17 90.49 99.17
- SMA/SMK/MA/ Paket C
44.85 51.25 64.76 67.94 73.87
4 Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A 94.89 90.70 91.69 92.83 98.70
- SMP/MTs/Paket B 67.14 66.86 71.01 72.89 81.22
- SMA/SMK/MA/Paket C 39.85 41.09 49.81 53.94 59.63
5 Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT)
- SD 29.00 30.82 31.77 32.75 33.76
- SMP 17.96 19.35 17.96 19.35 19.46
- SMA 12.85 13.70 16.37 19.56 20.18
- Perguruan Tinggi 3.00 3.24 4.00 4.94 6.10
Sumber Data : Dikbud Kab. Lombok Barat
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 17
Perkembangan bidang pendidikan di Kabupaten Lombok Barat secara
umum menunjukkan hasil yang baik sesuai yang di cita citakan pemerintah
daerah. Yang masih harus menjadi perhatian pemerintah daerah adalah peserta
didik yang belum dapat menuntaskan pendidikan yang ditunjukkan dari Angka
Pendidikan Yang Ditamatkan (APT), dimana pada tahun 2012 APT untuk SD/MI
baru 33,76% atau dapat dikatakan yang benar benar menuntaskan pendidikan
di jenjang SD/MI baru 33,76% atau dapat dikatakan angka putus sekolah masih
tinggi.
b. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan selama 5 tahun terakhir menunjukkan
perkembangan yang positif, indikator keberhasilan yang digunakan yakni Angka
Kematian Bayi (AKB), Usia Harapan Hidup (UHH) dan Prevalensi Gizi Buruk,
secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.12 sebagai berikut :
Tabel 2.12 Indikator Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Angka Kematian Bayi (AKB) 16,28 17,09 12,44 10,9 10,61
2 Usia Harapan Hidup (UHH) 59,97 60,40 60,84 61,28 -
3 Prevalensi Gizi Buruk 196 156 128 189 75
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab Lombok Barat
Indikator kesehatan dalam 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan kemajuan
yang baik, AKB terus mengalami penurunan dimana pada tahun 2012 mencapai
10,61 per 1000 kelahiran, UHH Kabupaten Lombok Barat juga mengalami
peningkatan dari 59,97 pada tahun 2008 menjadi 61,28 pada tahun 2011.
Sementara itu untuk prevalensi gizi buruk, selama tahun 2008 2012 mengalami
penurunan dimana pada tahun 2008 terdapat 196 kasus gizi buruk dan pada
tahun 2012 turun menjadi 75 kasus gizi buruk atau mengalami penurunan
sebesar 61,73%.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
18 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
c. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk Yang Bekerja)
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan
kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus
diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja, dengan
demikian dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
Pada tahun 2011 penduduk usia kerja di Kabupaten mencapai 419.361
jiwa dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 5.928 jiwa sehingga menjadi
425.289 jiwa. Kondisi tersebut mengakibatkan jumlah angkatan kerja pada tahun
2012 meningkat dari 277.121 jiwa menjadi 281.077 jiwa. Sementara penduduk
bekerja pada tahun 2012 bertambah dari 263.570 jiwa menjadi 266.168 jiwa.
Peningkatan penduduk angkatan kerja di Kabupaten Lombok Barat adalah
bersifat positif karena peningkatan jumlah angkatan kerja dapat diserap oleh
lapangan kerja yang ada.
3. Fokus Seni, Budaya dan Olah Raga
Pembangunan bidang seni, budaya dan olah raga sangat terkait erat dengan
kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua) sasaran
pencapaian pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu (i) untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang berahlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya dan beradab serta (ii) mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk
mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.
Pencapaian pembangunan seni, budaya dan olahraga dapat dilihat berdasarkan
indikator yaitu ; (1) Jumlah grup kesenian adalah jumlah grup kesenian per 10.000
penduduk, (2) Jumlah gedung kesenian adalah jumlah gedung kesenian per 10.000
penduduk (3) Jumlah klub olah raga adalah jumlah klub olahraga per 10.000
penduduk (4) Jumlah gedung olahraga adalah jumlah gedung olahraga per 10.000
penduduk.
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 19
Tabel 2.13 Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga menurut Kecamatan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah grup kesenian per
10.000 penduduk
Jumlah gedung kesenian per
10.000 penduduk
Jumlah klub olah raga per 10.000
penduduk
Jumlah gedung olah raga per
10.000 penduduk
1 2 3 4 5 6
1 Sekotong 6 - - -
2 Lembar 17 - - -
3 Gerung 34 - - 1
4 Labuapi 12 - - -
5 Kediri 28 - - -
6 Kuripan 30 - - -
7 Narmada 91 - - -
8 Lingsar 96 - - -
9 Gunungsari 36 - - 1
10 Batulayar 10 - - -
Jumlah 360 - - 2
Sumber data : Dikbud Kab. Lombok Barat
Jumlah grup kesenian di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 mencapai
360 buah per 10.000 penduduk, kecamatan Lingsar memiliki grup kesenian
terbanyak yakni 96 buah. Gedung olah raga di Kabupaten pada tahun 2012 yakni 2
unit yang terdapat di kecamatan Gerung 1 unit dan kecamatan Gunungsari 1 unit.
Sementara itu untuk jumlah gedung kesenian dan jumlah klub olah raga tidak
terdapat di Kabupaten Lombok Barat.
Sehubungan dengan berkembangnya jumlah grup kesenian tiap Kecamatan
serta masih belum tersedianya gedung kesenian dan klub olah raga, maka tentunya
menjadi perhatian pemerintah daerah untuk membangun sarana prasarana gedung
kesenian maupun membentuk suatu klub olah raga dalam memeberikan sarana
pengembangan seni, budaya dan olah raga masyarakat agar memberikan
pembinaan guna membentuk kualitas hidup manusia dan masyarakatnya.
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan,
baik dalam bentuk barang publik, maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
20 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
1. Fokus Layanan Urusan Wajib
a. Pendidikan
Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat memiliki tanggung jawab
besar agar seluruh masyarakatnya memperoleh pendidikan yang layak.
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan manusia, karena
setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan agar menjadi
manusia yang berkualitas sehingga memiliki kemampuan untuk memperoleh
kehidupan yang layak, ini penting supaya tidak menjadi beban, tetapi menjadi
potensi besar bagi pembangunan.
1). Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah per 10.000 jumlah
penduduk usia sekolah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk
menampung semua penduduk usia sekolah.
Tabel 2.14 Ketersediaan Sekolah Dan Penduduk Usia Sekolah
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Jenjang Pendidikan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 SD/SLB/MI
1.1 Jumlah Gedung Sekolah 325 329 345 346 -
1.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 tahun
71.748 73.644 73.296 73.522 -
1.3 Rasio 1:221 1:224 1:212 1:212 -
2 SMP/MTs/Sederajat
1.1 Jumlah Gedung Sekolah 44 49 51 52 -
1.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13-15 tahun
41.630 40.619 38.114 39.361 -
1.3 Rasio 1:946 1:829 1:747 1:757 -
3 SMA/SMK/MA/SLB/Paket C
1.1 Jumlah Gedung Sekolah 21 21 25 26 -
1.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-18 tahun
46.150 40.108 36.382 35.240 -
1.3 Rasio 1:2.198 1:1.910 1:1.455 1:1.355 -
Sumber data ; BPS Kabupaten Lombok Barat
Jumlah sekolah selama tahun 2008 2011 untuk jenjang SD/MI
mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 mencapai 346 unit,
dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 73.522 jiwa maka rasio
gedung sekolah terhadap penduduk sebesar 1:212 atau terdapat 1 gedung
sekolah yang menampung siswa sebanyak 212 jiwa. Untuk jenjang
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 21
SMP/MTs juga selama tahun 2008 2011 jumlah gedung mengalami
peningkatan yakni pada tahun 2012 mencapai 26 unit, jumlah penduduk
usia 13-15 tahun pada tahun 2011 mencapai 38.074 jiwa sehingga rasionya
mencapai 1:1.732 atau terdapat 1 gedung sekolah yang menampung 1.732
siswa SMP/MTs dan untuk rasio gedung sekolah terhadap penduduk usia
16-18 tahun pada tahun 2011 yakni 1:1.355 atau terdapat 1 sekolah yang
menampung 1.355 jiwa siswa SMA/SMK/MA, sedangkan data untuk tahun
2012 belum tersedia.
Tabel 2.15 Ketersediaan Sekolah Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011
No Kecamatan
SD/MI SMP/MTs/Sederajat SMA/SMK/MA/SLB/Pkt C
Jml Gedung Sekolah
Jml Pddk Usia 7-12
Tahun
Rasio Jml
Gedung Sekolah
Jml Pddk Usia
13-15 Tahun
Rasio Jml
Gedung Sekolah
Jml Pddk Usia
16-18 Tahun
Rasio
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sekotong 45 9.049 1:201 4 2.943 1:736 2 3.044 1:1,522
2 Lembar 29 6.247 1:215 5 2.448 1:490 2 2.401 1:1,201
3 Gerung 44 9.311 1:212 6 4.080 1:680 3 4.626 1:1,542
4 Labuapi 27 8.178 1:303 7 3.182 1:455 3 3.607 1:1,202
5 Kediri 21 7.453 1:355 4 3.942 1:986 3 4.089 1:1,363
6 Kuripan 30 4.673 1:156 4 1.850 1:463 1 2.067 1:2,067
7 Narmada 49 11.566 1:236 8 4.825 1:603 4 4.774 1:1,194
8 Lingsar 34 8.490 1:250 7 3.249 1:464 2 3.386 1:1,693
9 Gunungsari 40 10.735 1:268 8 4.802 1:600 3 4.676 1:1,559
10 Batulayar 27 6.322 1:234 2 2.476 1:1,238 3 2.570 1:857
11 Lainnya - - - - - - - - -
Jumlah 346 73.522 1:212 52 39.361 1:757 26 35.240 1:1.355
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
Pada tahun 2011 Jumlah sekolah terbanyak terdapat di kecamatan
Narmada sebanyak 49 unit untuk tingkat pendidikan SD/MI dengan tingkat
rasio jumlah sekolah terhadap jumlah penduduk usia 7-12 tahun yakni
1:236 atau terdapat 1 sekolah yang dapat menampung 236 siswa. Untuk
tingkat pendidikan SMP/MTs jumlah sekolah terbanyak terdapat di
kecamatan Narmada dan Gunungsari yakni 8 unit, rasio sekolah terhadap
jumlah penduduk di kecamatan Narmada yakni 1:603 atau terdapat 1 unit
sekolah yang dapat menampung 603 siswa dan di kecamatan rasio
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
22 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
mencapai 1:600 atau terdapat 1 unit sekolah yang bisa menampung 600
siswa. Sementara itu untuk tingkat pendidikan SMA/SMK, jumlah gedung
sekolah terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yakni 4 unit sekolah
dengan rasio terhadap jumlah penduduk usia 16-18 tahun mencapai
1:1.194 atau 1 sekolah dapat menampung 1.194 siswa.
2). Rasio Guru / Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru per 1.000 jumlah
murid. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar, disamping
itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai
mutu pengajaran.
Tabel 2.16 Jumlah Guru dan Murid di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 - 2012
No Jenjang Pendidikan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 SD/SLB/MI
1.1 Jumlah Guru 3,798 3.721 3.988 3.936 -
1.2 Jumlah Murid 69.211 68.590 65.775 67.832 -
1.3 Rasio 1:18 1:18 1:17 1:17 -
2 SMP/MTs/Sederajat
1.1 Jumlah Guru 1.058 1.314 1.414 1.458 -
1.2 Jumlah Murid 16.748 17.710 17.282 16.856 -
1.3 Rasio 1:16 1:14 1:12 1:12 -
3 SMA/SMK/MA/SLB/ Paket C
1.1 Jumlah Guru 696 731 816 829 -
1.2 Jumlah Murid 7.663 7.453 7.864 8.186 -
1.3 Rasio 1:11 1:10 1:10 1:10 -
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
Pada tahun 2008 2011 rasio jumlah guru terhadap jumlah murid
mengalami penurunan, pada tahun 2011 rasio guru terhadap murid untuk
jenjang SD/MI yakni 1:17 atau 1 orang guru dapat mengajar 17 murid,
untuk jenjang SMP/MTs rsaionya mencapai 1:12 dan untuk jenjang
SMA/SMK rasio guru terhadap murid mencapai 1:10 atau dapat dikatakan 1
guru dapat mengajar 10 murid. Penurunan yang terjadi disebabkan semakin
bertambahnya jumlah guru, namun hal ini yang diharapkan dimana tingkat
efektifitas mengajar murid oleh guru dapat lebih baik sehingga dapat
tercapai dan meningkatnya mutu pembelajaran. Data jumlah guru, jumlah
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 23
murid dan rasio jumlah guru terhadap murid pada tahun 2012 belum
tersedia.
Tabel 2.17 Jumlah Guru dan Murid Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011
No
Kecamatan SD/SLB/MI SMP/MTs/Sederajat SMA/SMK/MA/SLB/Pkt C
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sekotong 371 8.207 1:22 86 1178 1:14 45 270 1:6
2 Lembar 289 5.333 1:18 114 1315 1:12 81 718 1:9
3 Gerung 456 8.314 1:18 185 2.571 1:14 110 1.428 1:13
4 Labuapi 348 5.799 1:17 171 1.497 1:9 111 737 1:7
5 Kediri 221 4.159 1:19 123 1.473 1:12 81 568 1:7
6 Kuripan 367 6.421 1:17 132 1.464 1:11 50 581 1:12
7 Narmada 681 10.137 1:15 220 2.791 1:13 110 1.551 1:14
8 Lingsar 376 6.530 1:17 213 2.479 1:12 67 869 1:13
9 Gunungsari 487 8.177 1:17 160 1.588 1:10 96 912 1:10
10 Batulayar 340 4.755 1:14 54 500 1:9 78 552 1:7
Jumlah 3.936 67.832 1:17 1.458 16.856 1:12 829 8.186 1:10
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
Rasio jumlah guru terhadap jumlah murid pada tahun 2011 untuk
jenjang SD/MI yakni 1:17, rasio terendah terdapat di kecamatan Batulayar
yakni 1:14 atau dapat dikatakan terdapat 1 guru yang mengajar 14 murid.
Untuk jenjang SMP/MTs rasio guru terhadap murid pada tahun 2011 yakni
1:12, rasio terendah terdapat di kecamatan Labuapi dan kecamatan
Batulayar yakni 1:9 atau terdapat 1 guru yang mengajar 9 murid.
Sementara itu untuk jenjang SMA/SMK/MA rasionya mencapai 1:10 dan
yang terendah terdapat di kecamatan Sekotong yakni 1:6 atau terdapat 1
guru yang mengajar 6 murid. Semakin rendah rasio maka semakin efektif
sistem pembelajaran serta semakin meningkatnya mutu dari pembelajaran
bagi murid.
b. Kesehatan
Status kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
yakni pelayanan kesehatan. Efektifitas pelayanan kesehatan secara makro
ditentukan antara lain : (1) aksesibilitas sarana kesehatan seperti : posyandu,
puskesmas dan rumah sakit; (2) aksesibilitas tenaga pemberi layanan, seperti ;
dokter, perawat, bidan dan apoteker; (3) luas wilayah layanan serta jumlah yang
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
24 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
harus dilayani. Semakin luas wilayah pelayanan, maka semakin berat upaya yang
harus dilakukan untuk menjangkau masyarakat dan dijangkau masyarakat.
Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar beban tugas yang harus
dilakukan.
1). Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita
Pengertian posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi
dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumberdaya manusia sejak dini.
Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak
usia dini, merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan
dasar yang meliputi peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik,
lingkungan yang sehat dan aman, pengembangan psikososial/emosi,
kemampuan berbahasa dan pengembangan kemampuan kognitif (daya pikir
dan daya cipta) serta perlindungan anak.
Tabel 2.18 Jumlah Posyandu dan Balita
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Posyandu 933 658 691 736 775
2 Jumlah Balita 89.250 62.565 67.500 71.053 81.135
3 Rasio 1 : 95 1 : 95 1 : 97 1 : 96 1 : 105
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Rasio jumlah posyandu terhadap jumlah balita di Kabupaten Lombok
Barat mengalami peningkatan pada tahun 2012 yakni 1:105 atau terdapat 1
yang menangani 105 balita dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 1:96.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah posyandu dimana
pada tahun 2012 terdapat 775 posyandu dibandingkan tahun 2011 yang
hanya mencapai 736, jumlah balita juga mengalami peningkatan pada tahun
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 25
2012 yakni 81.135 atau meningkat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai
71.035.
Tabel 2.19 Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah
Posyandu Jumlah Balita Rasio
1 2 3 4 5
1 Sekotong 88 7.913 1:90
2 Lembar 71 6.009 1:85
3 Gerung 83 9.994 1:121
4 Labuapi 76 8.153 1:108
5 Kediri 57 7.217 1:127
6 Kuripan 48 4.574 1:96
7 Narmada 107 11.696 1:110
8 Lingsar 87 8.509 1:98
9 Gunungsari 99 10.782 1:109
10 Batulayar 59 6.288 1:107
Jumlah 775 81.135 1.105
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Rasio jumlah posyandu terhadap jumlah balita pada tahun 2012
mencapai 1:105, kecamatan yang memiliki efektifitas tertinggi adalah
kecamatan Lembar dimana rasio posyandu terhadap jumlah balita mencapai
1:85 atau dapat dikatakan bahwa terdapat 1 posyandu yang melayani 85
orang balita. Sedangkan kecamatan Kediri menjadi kecamatan dengan rasio
posyandu terhadap jumlah balita tertinggi yakni mencapai 1:127 atau
terdapat 1 posyandu yang melayani 127 orang balita.
2). Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terjangkau dan terdapat
di daerah daerah terpencil yakni puskesmasda poliklinik, poliklinik dan
puskesmas pembantu memberikan manfaat yang signifikan bagi kehidupan
masyarakat dan sebagai keseriusan pemerintah daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Penyediaan fasilitas
kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah kepada
masyarakat hingga ke tingkat terendah.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
26 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Tabel 2.20 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Puskesmas 19 15 15 16 16
2 Jumlah Poliklinik - - - 10 11
3 Jumlah Pustu 78 55 56 57 57
4 Jumlah Penduduk 816.523 603.223 611.704 599.986 617.998
5 Rasio Puskesmas persatuan penduduk
1:42.974 1:40.214 1:40.780 1:37.499 1 : 38.625
6 Rasio Poliklinik persatuan penduduk
1:100.537 1:152.926 1:149.997 1 : 59.999 1 : 56.182
7 Rasio Pustu persatuan penduduk
1:10.468 1:10.967 1:10.923 1:10.526 1 : 10.842
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Sarana kesehatan bagi masyarakat yakni Puskesmas, Poliklinik dan
Pustu secara umum mengalami peningkatan, pada tahun 2012 jumlah
Puskesmas dan Pustu tidak mengalami penambahan dibandingkan tahun
2011 yakni 16 unit Puskesmas dan 57 unit Pustu, sedangkan jumlah
Poliklinik pengalami peningkatan yakni menjadi 11 pada tahun 2012
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 11 unit. Rasio Puskesmas
terhadap jumlah penduduk pada tahun 2012 yakni 1:38.625 atau dapat
dikatakan bahwa terdapat 1 puskesmas yang melayani 38.624 penduduk.
Untuk rasio poliklinik terhadap jumlah penduduk mencapai 1:56.182 atau
terdapat 1 poliklinik yang melayani 56.182 penduduk dan rasio pustu
terhadap jumlah penduduk pada tahun 2012 mencapai 1:10.842 atau
terdapat 1 pustu yang melayani 10.842 penduduk. Rasio puskesmas dan
rasio pustu terhadap jumlah penduduk mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya atau dapat dikatakan belum efektif dalam
melayani penduduk, hal ini diakibatkan adanya peningkatan jumlah
penduduk namun tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah sarana
puskesmas dan pustu. Sebaliknya rasio poliklinik terhadap jumlah penduduk
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini disebabkan
terdapat peningkatan dari jumlah poliklinik walaupun jumlah penduduk
mengalami peningkatan.
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 27
Tabel 2.21 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jml Pddk. Puskesmas Poliklinik Pustu
Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
1 2 3 4 5=(4/3) 6 7=(6/3) 8 9= (8/3)
1 Sekotong 58,375.90 2 1:29,188 1 1:58,376 5 1:11,675
2 Lembar 45,621.49 1 1:45,621 - - 5 1:9,124
3 Gerung 76,242.99 2 1:38,121 1 1:76,243 10 1:7,624
4 Labuapi 62,095.06 2 1:31,048 - - 5 1:12,419
5 Kediri 55,181.78 1 1:55,182 - - 3 1:18,394
6 Kuripan 34,857.52 1 1:34,858 - - 5 1:6,972
7 Narmada 89,536.74 2 1:44,768 4 1:22,384 8 1:11,192
8 Lingsar 64,860.71 2 1:32,430 1 1:64,861 6 1:10,810
9 Gunungsari 81,263.19 2 1:40,632 2 1:40,632 7 1:11,609
10 Batulayar 47,130.54 1 1:47,131 2 1:23,565 3 1:15,710
11 Lainnya *) - - - - - - -
Jumlah 617.998 16 1:38,625 11 1:56,182 57 1:10,842
Sumber data : Dinas Kesehatan Lombok Barat *) Penduduk di Kawasan Hutan Nasional, Sekotong
Sarana kesehatan masyarakat berupa Puskesmas pada tahun 2012
berjumlah 16 unit, rasio jumlah puskesmas terhadap jumlah penduduk yakni
1:38.625. Rasio terendah terdapat di kecamatan Sekotong sebesar 1:29.188
atau terdapat 1 puskesmas yang melayani 29.188 jiwa. Untuk sarana
kesehatan berupa Poliklinik berjumlah 11 unit dengan rasio terhadap jumlah
penduduk yakni 1:56.182. rasio Poliklinik terhadap jumlah penduduk
terendah terdapat di kecamatan Narmada yakni 1:22.384 atau terdapat 1
Poliklinik yang melayani 22.384 jiwa. Sementara itu untuk sarana kesehatan
masyarakat berupa Pustu, pada tahun 2011 mencapai 57 unit dengan
tingkat rasio mencapai 1:10.842. Kecamatan dengan tingkat rasio jumlah
pustu terhadap jumlah penduduk terendah terdapat di kecamatan Kuripan
yakni 1:6.972 atau dapat dikatakan terdapat 1 Pustu yang melayani 6.972
jiwa.
3). Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis
profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang
berkeseimbangan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
28 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Rasio rumah sakit per satuan produk adalah jumlah rumah sakit per
10.000 penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit
berdasarkan jumlah penduduk (jumlah rumah sakit/jumlah penduduk x
1.000).
Tabel 2.22 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Rumah Sakit Umum (Pemerintah)
- - - - -
2 Jumlah RS Jiwa/Paru dan penyakit khusus lainnya milik pemerintah
- - - - -
3 Jumlah Rumah Sakit AD/AU/AL/Polri
- - - - -
4 Jumlah Rumah Sakit Daerah 1 1 1 1 1
5 Jumlah Seluruh Rumah Sakit 1 1 1 1 1
6 Jumlah Penduduk 816.523 603.223 611.704 599.986 617.998
7 Rasio 1:816.523 1:603.223 1:611.704 1:599.986 1:617.998
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Lombok Barat selama tahun 2008 -
2012 masih sebanyak 1 unit tidak mengalami peningkatan namun jumlah
penduduk terus mengalami peningkatan setiap tahunnya yang
mengakibatkan daya tampung rumah sakit menjadi berlebih, hal ini perlu
mendapatkan perhatian pemerintah daerah agar menambah jumlah rumah
sakit pemerintah daerah sehingga pelayanan dasar dan peningkatan kualitas
derajat kesehatan bagi masyarakat miskin lebih optimal.
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 29
Tabel 2.23 Jumlah Rumah Sakit Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
Jumlah rumah sakit menurut Kecamatan di wilayah Kabupaten
Lombok Barat pada tahun 2011 hanya terdapat di Kecamatan Gerung
sebanyak 1 yakni Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju yang
berstatus rumah sakit daerah. Jumlah rumah sakit daerah tersebut dinilai
masih sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada
dimana perbandingannya mencapai 1:617.998 atau jika untuk di wilayah
kecamatan Gerung saja rasio rumah sakit terhadap jumlah penduduk yakni
1:76.243 atau terdapat 1 rumah sakit yang melayani 76.243 penduduk,
sehingga diperlukan pembangunan rumah sakit yang baru. Sementara itu
pada tahun 2012 belum ada rumah sakit swasta maupun rumah sakit
pemerintah.
4). Rasio Dokter Per Satuan Penduduk
Indikator rasio per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan
yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada.
Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu,
idealnya satu dokter melayani 2.500 penduduk. Jumlah dokter dan dokter
spesialis di Indonesia belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah
penduduk Indonesia. Selain itu distribusi dokter dan dokter spesialis tidak
merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan.
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
RSU Pemerintah
RS Jiwa/Paru & penyakit
khusus lainnya milik
pemerintah
RS AD/AU/AL/ Polri
RS Daerah RS Swasta Total
Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sekotong 58,375.90 - - - - - - - - - - - -
2 Lembar 45,621.49 - - - - - - - - - - - -
3 Gerung 76,242.99 - - - - - - 1 1:76.243 - - - -
4 Labuapi 62,095.06 - - - - - - - - - - - -
5 Kediri 55,181.78 - - - - - - - - - - - -
6 Kuripan 34,857.52 - - - - - - - - - - - -
7 Narmada 89,536.74 - - - - - - - - - - - -
8 Lingsar 64,860.71 - - - - - - - - - - - -
9 Gunungsari 81,263.19 - - - - - - - - - - - -
10 Batulayar 47,130.54 - - - - - - - - - - - -
Jumlah 617.998 - - - - - - 1 1:76.243 - - - -
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
30 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Tabel 2.24 Jumlah Dokter di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah dokter 23 26 26 25 27
2 Jumlah penduduk 603.223 611.704 599.986 606.044 617.998
Rasio 1:26.227 1:23.527 1:23.076 1:24.242 1:22.889
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Jumlah dokter di Kabupaten Lombok Barat selama tahun 2008 2012
mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 jumlah dokter yakni
sebanyak 27 orang. Jumlah penduduk yang mengalami peningkatan pada
tahun 2012 yakni 617.998 jiwa menyebabkan adanya penurunan rasio
penduduk terhadap dokter dimana pada tahun 2012 mencapai 1:22.889
atau terdapat 1 dokter di dalam 22.889 penduduk yang dapat memberikan
pelayanan. Diharapkan jumlah dokter terus bertambah agar masyarakat
dapat dilayani dengan baik dalam bidang kesehatan.
Tabel 2.25
Jumlah Dokter Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah
Penduduk Jumlah Dokter
Rasio
1 2 3 4 5 = 4/3
1 Sekotong 58,375.90 4 1:14,594
2 Lembar 45,621.49 1 1:45,621
3 Gerung 76,242.99 3 1:25,414
4 Labuapi 62,095.06 3 1:20,698
5 Kediri 55,181.78 3 1:18,394
6 Kuripan 34,857.52 1 1:34,858
7 Narmada 89,536.74 4 1:22,384
8 Lingsar 64,860.71 2 1:32,430
9 Gunungsari 81,263.19 4 1:20,316
10 Batulayar 47,130.54 2 1:23,565
Jumlah 617.998 27 1:22.889
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Jumlah dokter pada tahun 2012 sebanyak 27 orang dimana jumlah
dokter terbanyak terdapat di kecamatan Sekotong, Kecamatan Narmada
dan Kecamatan Gunungsari yakni 4 orang. Rasio jumlah dokter terhadap
jumlah penduduk terefektif yakni di kecamatan Sekotong sebesar 1:14.594
atau terdapat 1 dokter di 14.594 penduduk.
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 31
5). Rasio Tenaga Medis Per Satuan Penduduk
Rasio tenaga medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa
besar ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
penduduk.
Tabel 2.26 Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Tenaga Medis 46 40 40 42 42
2 Jumlah Penduduk 816.523 603.223 611.704 599.986 617.998
3 Rasio 1:17.750 1:15.080 1:15.293 1:14.285 14.714
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Jumlah tenaga medis di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012
yakni sebesar 42 orang atau tidak ada penambahan dari tahun 2011, jumlah
penduduk yang mengalami penambahan menyebabkan rasio tenaga medis
terhadap jumlah penduduk mengalami peningkatan yakni sebesar 1:14.714
atau terdapat 1 tenaga medis di dalam 14.714 penduduk. Peningkatan rasio
tidak berdampak baik terhadap kualitas pelayanan terhadap masyarakat
sehingga diperlukan adanya penambahan tenaga medis.
Tabel 2.27 Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Tenaga
Medis Rasio
1 2 3 4 5 = 4/3
1 Sekotong 58,375.90 7 1:8,339
2 Lembar 45,621.49 2 1:22,811
3 Gerung 76,242.99 5 1:15,249
4 Labuapi 62,095.06 5 1:12,419
5 Kediri 55,181.78 4 1:13,795
6 Kuripan 34,857.52 2 1:17,429
7 Narmada 89,536.74 5 1:17,907
8 Lingsar 64,860.71 4 1:16,215
9 Gunungsari 81,263.19 5 1:16,253
10 Batulayar 47,130.54 3 1:15,710
Jumlah 617.998 42 1:14.714
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
32 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Untuk jumlah tenaga medis pada tahun 2012 sebanyak 42 orang, jumlah
tenaga medis menurut kecamatan terbanyak terdapat di kecamatan
Sekotong yaitu sebanyak 7 orang dengan rasio terhadap jumlah penduduk
yakni 1:8.339 atau terdapat 1 tenaga medis di dalam 8.339 penduduk.
Diharapkan ada peningkatan tenaga medis disetiap kecamatan agar tingkat
pelayanan bisa lebih baik kepada masyarakat.
c. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk
hidup dan tak hidup di alam yang ada di bumi dan bagian dari bumi, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan
Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca,
suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan termasuk manusia). Lingkungan
hidup baik faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia.
Segala yang ada pada lingkungan hidup dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung
yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung peri-kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.
1). Persentase Penanganan Sampah
Jumlah volume produksi sampah yang terdapat di wilayah Kabupaten
Lombok Barat pada tahun 2012 sebanyak 564,18 m3 sedangkan jumlah
sampah yang ditangani yakni sebanyak 312,39 m3. Kecamatan dengan
volume produksi sampah terbanyak yakni kecamatan Narmada sebanyak
77,42 m3 dan kecamatan yang dapat menangani sampah terbanyak yakni
kecamatan Sekotong sebanyak 270,20 m3. Jumlah produksi sampah dan
jumlah sampah yang ditangani menurut kecamatan secara lengkap dapat
dilihat pada tabel 2.28 sebagai berikut :
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 33
Tabel 2.28 Jumlah Volume dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan di Kabupaten
Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah Sampah yang
ditangani (m3) Jumlah volume produksi
sampah (m3) Rasio
1 2 3 4 5 = 4/3
1 Sekotong 270,20 49,12 1,81
2 Lembar 22,17 40,05 1,81
3 Gerung 36,49 65,91 1,81
4 Labuapi 28,88 52,16 1,81
5 Kediri 24,11 43,53 1,81
6 Kuripan 16,33 29,49 1,81
7 Narmada 42,87 77,42 1,81
8 Lingsar 32,51 58,70 1,81
9 Gunungsari 38,00 68,63 1,81
10 Batulayar 43,84 47,39 1,81
Jumlah 312,39 564,18 1,81
Sumber data : Dinas Kebersihan dan Tata Kota Kab. Lombok Barat
2). Persentase Penduduk Berakses Air Minum
Syarat-syarat air minum menurut Kementerian Kesehatan adalah
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak mengandung logam
berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya
Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat di bunuh
dengan memasak air hingga 1000C, banyak zat berbahaya, terutama logam
tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
Persentase penduduk berakses air bersih adalah proporsi jumlah
penduduk yang mendapatkan akses air minum terhadap jumlah penduduk
secara keseluruhan (penduduk berakses air minum/jumlah penduduk x
100). Sedangkan yang dimaksud air bersih meliputi air minum yang berasal
dari air mineral, air leding/PAM, pompa air, sumur atau mata air yang
terlindung dalam jumlah yang cukup sesuai standar kebutuhan minimal.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
34 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Tabel 2.29 Proporsi Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Akses Air Minum
Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum
386.364 394.610 402.771 402.560 409.830
2 Jumlah penduduk 603.223 611.704 599.986 606.044 617.998
3 Persentase penduduk berakses air minum
64,05 64,51 67,13 66,42 66,32
Sumber data : Dinas PU Kab. Lombok Barat
Jumlah penduduk yang telah mendapatkan fasilitas akses air minum
di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 mencapai 409.830 jiwa atau
sebesar 66,32%, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai 402.560 jiwa namun proporsinya
mengalami penurunan sebesar 0,10%, hal ini disebabkan adanya
peningkatan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan fasilitas bagi
masyarakat untuk mengakses air minum.
Tabel 2.30 Proporsi Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Akses
Air Minum di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Yang
Mendapatkan Akses Air Minum Persentase
%
1 2 3 4 5 = 4/3
1 Sekotong 58,375.90 38,740.00 66.36 2 Lembar 45,621.49 32,046.00 70.24 3 Gerung 76,242.99 58,314.00 76.48 4 Labuapi 62,095.06 42,136.00 67.86 5 Kediri 55,181.78 38,400.00 69.59 6 Kuripan 34,857.52 15,842.00 45.45 7 Narmada 89,536.74 48,980.00 54.70 8 Lingsar 64,860.71 32,144.00 49.56 9 Gunungsari 81,263.19 66,506.00 81.84
10 Batulayar 47,130.54 36,722.00 77.92
Jumlah 617.998 409.830 67,32
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat
Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum di wilayah
Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 sebanyak 409.830 jiwa atau
67,32% dari jumlah penduduk Kabupaten Lombok Barat. Jumlah penduduk
terbanyak yang mendapatkan akses air minum pada tahun 2012 yaitu
Kecamatan Gunungsari yakni sebesar 66.506 jiwa atau 81,84% dari jumlah
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 35
penduduk di Kecamatan tersebut. Kecamatan yang belum maksimal
mendapatkan akses air minum yaitu Kecamatan Kuripan yakni sebanyak
15.842 jiwa atau baru 45,45% dari jumlah penduduk di Kecamatan
tersebut.
d. Sarana dan Prasarana Umum
1). Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Kinerja jaringan jalan sebagai hasil dari manajemen pengelolaan di
dasarkan kepada beberapa indikator makro yaitu berdasarkan kemantapan,
berdasarkan kondisi dan berdasarkan aspek pemanfaatan.
Tabel 2.31 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Status/ Kondisi Jalan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Kondisi / Status Jalan Panjang Jalan (Km) / Tahun
2008* 2009* 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jalan Negara 29,60 29,60 29,60 29,60 23,31
1.1 Baik 16,20 29,60 29,60 29,60 23,31
1.2 Sedang Rusak 4,30 - - - -
1.3 Rusak 9,10 - - - -
1.4 Rusak Berat 0,00 - - - -
2 Jalan Provinsi 232,28 133,75 133,75 134,17 134,17
2.1 Baik 123,02 71,70 71,70 117,67 134,17
2.2 Sedang Rusak 67,32 18,06 18,06 - -
2.3 Rusak 29,80 11,69 11,69 - -
2.4 Rusak Berat 12,14 32,30 32,30 16,50 -
3 Jalan Kabupaten 346,48 446,48 446,48 401,48 446,48
3.1 Baik 156,60 195,57 232,25 238,94 303,15
3.2 Sedang Rusak 68,98 30,89 29,92 17,60 12,43
3.3 Rusak 96,78 77,81 66,97 55,97 42,55
3.4 Rusak Berat 24,12 142,21 117,34 88,97 88,35
4 Jalan Desa 250,73 575,77 475,77 428,04 475,77
4.1 Baik - 6,00 6,00 6,00 6,00
4.2 Sedang Rusak - 60,21 62,21 59,61 62,21
4.3 Rusak - 266,19 264,19 258,40 264,19
4.4 Rusak Berat 250,73 243,37 143,37 104,03 143,37
Panjang Jalan Keseluruhan (1+2+3+4)
859,09 1.185,60 1.085,60 993,29 1.079,73
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat *) Tidak termasuk KLU
Panjang jalan berdasarkan status atau kondisi jalan di Kabupaten Lombok
Barat selama tahun 2008 2012 mengalami perkembangan baik peningkatan
maupun penurunan. Pada tahun 2012 total panjang jalan yakni 1.079,73 Km.
Panjang jalan yang berstatus jalan Kabupaten pada tahun 2012 meningkat
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
36 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
menjadi 446,48 Km dibandingkan tahun 2011 yakni sepanjang 401,48 Km. Jalan
dengan kondisi baik pada tahun 2012 mencapai 303 Km, mengalami peningkatan
sepanjang 64,21 Km, untuk jalan dengan kondisi sedang, rusak dan rusak berat
pada tahun 2012 mengalami penurunan yang disebabkan oleh perubahan status
menjadi kondisi baik.
Tabel 2.32 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Kondisi Jalan (Km) Jalan Sec.
Keseluruhan Baik Sedang Rusak Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7
1 Sekotong 32.09 - 2.10 7.45 41.64
2 Lembar 18.33 2.70 11.30 14.81 47.14
3 Gerung 60.00 2.74 3.38 14.38 80.50
4 Labuapi 20.10 2.14 5.20 4.00 31.44
5 Kediri 10.60 - 3.90 2.30 16.80
6 Kuripan 30.76 - 2.00 2.00 34.76
7 Narmada 69.60 - 4.27 17.67 91.54
8 Lingsar 27.65 4.20 6.60 14.00 52.45
9 Gunungsari 29.17 0.65 3.80 9.49 43.11
10 Batulayar 4.85 - - 2.25 7.10
Jumlah 303.15 12.43 42.55 88.35 446.48
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat
Panjang jaringan jalan secara keseluruhan Kabupaten Lombok Barat
pada tahun 2012 mencapai 446,48 Km, jalan terpanjang dimiliki oleh
Kecamatan Narmada yakni 91,54 Km dan Kecamatan Batulayar yang
memiliki jalan terpendek yakni 7,10 Km. Kecamatan Narmada memiliki jalan
dengan kondisi baik terpanjang yakni 69,60 Km, sementara itu Kecamatan
Batulayar merupakan kecamatan dengan jalan dengan kondisi baik
terpendek yakni 4, 85 Km. Kecamatan Narmada juga merupakan kecamatan
dengan kondisi jalan rusak berat terpanjang yakni sepanjang 17,67 Km,
sedangkan kecamatan Kuripan memiliki jalan dengan kondisi rusak berat
terpendek dengan panjang 2 Km.
2). Rasio Jaringan Irigasi
Pengertian kajian irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk
penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 37
irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan ke dalam tiga kategori
yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier.
Dari ketiga kelompok jaringan tersebut, yang langsung berfungsi
sebagai prasarana pelayanan air irigasi ke dalam petakan sawah adalah
jaringan irigasi tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan
saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan
pelengkapnya.
Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi
terhadap luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan
primer, sekunder dan tersier. Didalam pengelolaan jaringan irigasi tolak
ukur keberhasilan pengelolaan adalah efisiensi dan efektifitas.
Total panjang jaringan irigasi di Kabupaten Lombok Barat pada tahun
2012 yakni 561,14 Ha yang terdiri dari jaringan primer seluas 163.78 Ha,
jaringan sekunder 111.84 Ha, dan Jaringan Tersier 285,52 Ha. Luas lahan
budidaya Kabupaten Lombok Barat mencapai 832,57 Ha sehingga rasio
jaringan irigasi terhadap lahan budidaya mencapai 67% atau 1;1,5 sehingga
dapat dikatakan luas lahan budidaya mencapai 1,5 kali dari jaringan irigasi.
Tabel 2.33 Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Panjang Jaringan Irigasi
Total Panjang Jaringan
Irigasi
Luas Lahan Budidaya
(Ha) Rasio
Primer Sekunder Tersier
1 2 3 4 5 6=3+4+5 7 8=6/7
1 Sekotong - - - - - -
2 Lembar - - - - - -
3 Gerung - - - - - -
4 Labuapi - - - - - -
5 Kediri 77.05 55.64 70.70 203.39 828.00 0.25
6 Kuripan - - - - - -
7 Narmada 44.20 54.97 152.44 251.61 1.92 131.32
8 Lingsar - - - - - -
9 Gunungsari 42.52 1.24 62.38 106.14 2.65 40.01
10 Batulayar - - - - - -
Jumlah 163.78 111.84 285.52 561.14 832.57 0,67
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
38 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Jaringan irigasi di Kabupaten Lombok Barat terdapat di 3 Kecamatan
yaitu Kediri, Narmada dan Gunungsari. Narmada memiliki jaringan irigasi
terpanjang yakni 251,61 Km dengan luas lahan budidaya yakni 1,92 Ha
sehingga rasio jaringan irigasi terhadap lahan budidaya yaitu 1 : 0,76 Km.
3). Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
Rumah tinggal berakses bersanitasi sekurang-kurangnya mempunyai
akses untuk memperoleh layanan sanitasi, sebagai berikut :
1. Fasilitas air bersih
2. Pembuangan tinja
3. Pembuangan air limbah (air bekas)
4. Pembuangan sampah
Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi pada tahun 2012 sebanyak
99.471 buah, meningkat 48.846 buah dibandingkan tahun 2010 yang
berjumlah , dengan rumah tinggal yang berjumlah 191.013 buah pada
tahun 2012 maka persentase rumah tinggal berakses sanitasi di Kabupaten
Lombok Barat mencapai 52,07% meningkat dibandingkan tahun 2010 yang
baru mencapai 27,03%. Peningkatan signifikan yang terjadi menunjukkan
pelayanan pemerintah daerah dalam memberikan akses sanitasi bagi
masyarakat membuahkan hasil dan diharapkan semua masyarakat juga
dapat menikmati fasilitas akses sanitasi. Secara lengkap perkembangan
rumah tinggal bersanitasi dapat dilihata pada tabel 2.34 sebagai berikut :
Tabel 2.34 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi
49,418.00 55,196.00 50,625.00 - 99,471.00
2 Jumlah rumah tinggal 167,462.00 167,464.00 181,256.00 - 191,013.00
3 Persentase 29,51 32,96 27,93 - 52,07
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 39
e. Penataan Ruang
1). Rasio Ruang Terbuka Hijau Persatuan Luas Wilayah Ber HPL/HGB
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang / jalur dan / atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di
tanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan yang
ditetapkan dengan kriteria :
1. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 meter persegi.
2. Berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur atau kombinasi dari bentuk
satu hamparan dan jalur.
3. Di dominasi komunitas tumbuhan.
Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan
perkotaan paling sedikit 30% (tiga puluh persen). Kawasan perkotaan
adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan
dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi.
Luas ruang terbuka hijau di Kabupaten Lombok Barat yakni
9.568,10 Ha meliputi seluruh ibukota Kecamatan di Lombok Barat, dengan
luas wilayah Kabupaten Lombok Barat yakni 1.053,92 Km2 sehingga rasio
ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah Kabupaten Lombok Barat yakni
1:11 atau terdapat 1 Ha ruang terbuka hijau di dalam 11 Ha luas wilayah
Kabupaten Lombok Barat.
2). Rasio Bangunan Ber IMB Per Satuan Bangunan
Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan
oleh pemerintah Kabupaten/Kota kepada pemilik bangunan gedung untuk
membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi dan atau merawat
bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan
teknis yang berlaku.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
40 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya
berada di atas dan / atau di dalam tanah dan / atau air, yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau
tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
budaya maupun kegiatan khusus.
Tabel 2.35 Rasio Bangunan Ber IMB Per Satuan Bangunan
Menurut Kecamatan di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah
Bangunan*) Jumlah Bangunan
Ber IMB Rasio
1 2 3 4 5=4/3
1 Sekotong - 5 -
2 Lembar - 13 -
3 Gerung - 38 -
4 Labuapi - 27 -
5 Kediri - 36 -
6 Kuripan - 11 -
7 Narmada - 29 -
8 Lingsar - 20 -
9 Gunungsari - 41 -
10 Batulayar - 79 -
Jumlah - 299 -
Sumber data : Badan Penanaman Modal & Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Lobar. *)Data TidakTersedia
Jumlah bangunan yang memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
pada tahun 2012 sebanyak 299, kecamatan yang memiliki jumlah bangunan
ber-IMB terbanyak yakni kecamatan Batulayar sebanyak 79 dan kecamatan
Sekotong yang memilliki jumlah bangunan ber-IMB terendah yakni 5.
f. Perhubungan
1). Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum
Jenis angkutan umum yang ada di Kabupaten Lombok Barat hanya
berupa Kapal Laut yang sedangkan untuk angkutan umum lainnya seperti
bis, kereta api dan pesawat udara tidak ada disebabkan tidak adanya
terminal, stasiun kereta api dan Bandar udara.
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 41
Tabel 2.36 Jumlah Penumpang Angkutan Umum
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Penumpang Bis - - - -
2 Jumlah Penumpang Kereta Api - - - -
3 Jumlah Penumpang Kapal Laut 61.116 99.076 108.954 125.517 134.277
4 Jumlah Penumpang Pesawat Udara - - - -
Total Jumlah Penumpang 61.116 99.076 108.954 125.517 134.277
Sumber data : Dinas Perhubkominfo Kabupaten Lombok Barat -: Data tidak tersedia
Jumlah penumpang Kapal Laut di Kabupaten Lombok Barat selama
tahun 2008 2012 mengalami peningkatan, pada tahun 2008 jumlah
penumpang kapal laut mencapai 61.116 orang meningkat 119.71% atau
dalam 5 (lima) tahun mengalami penambahan sebanyak 73.161 orang
menjadi 134.277 orang pada tahun 2012.
2). Rasio Izin Trayek
Izin trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus
dan/atau mobil penumpang umum pada jaringan trayek. Jaringan trayek
terdiri atas :
1. Jaringan trayek lintas batas Negara.
2. Jaringan trayek antar kota antar provinsi.
3. Jaringan trayek antar kota dalam provinsi.
4. Jaringan trayek perkotaan.
5. Jaringan trayek perdesaan.
Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa
angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan
perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal.
Sedangkan jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang
menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang.
Jumlah izin trayek di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012
yakni sebanyak 427 buah, dimana mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2011 yang mencapai 411 buah. Jumlah penduduk pada tahun 2012
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
42 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
mencapai 617.998 jiwa sehingga rasio izin trayek terhadap jumlah
penduduk mencapai 1:1.447 atau terdapat 1 trayek yang melayani 1.447
penduduk, rasio tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011
yang mencapai 1:1.482. diharapkan pada tahun tahun berikutnya terdapat
penambahan jumlah izin trayek sehingga semakin efektif melayani
masyarakat dalam bidang transportasi sehingga kegiatan perekonomian,
sekolah dan pemanfaatan kendaraan umum dapat menjadi maksimal.
Tabel 2.37 Rasio Izin Trayek Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Izin Trayek 665 535 438 411 427
2 Jumlah Penduduk 603.223 611.704 599.986 608.926 617.998
3 Rasio Izin Trayek 1:907 1:1.143 1:1.370 1:1.482 1:447
Sumber data : Dinas Perhubkominfo Kabupaten Lombok Barat
3). Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang
diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis laik di jalan.
Pengujian dimaksud meliputi :
1. Uji Type yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan
laik jalan yang dilakukan terhadap landasan kendaraan bermotor dan
kendaraan bermotor dalam keadaan lengkap dan penelitian rancang
bangun dan rekayasa kendaraan bermotor yang dilakukan terhadap
rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan dan
kendaraan bermotor yang dimodifikasi tipenya.
2. Uji Berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus,
mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan
di jalan, meliputi pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor
dan pengesahan hasil uji.
Jumlah angkutan di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 833
unit yang terdiri dari mobil penumpang umum (200 unit), mobil bus (28
unit), dan mobil barang (605 unit). Jumlah KIR yang dilakukan sebanyak
-
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 BAB II | 43
1.080 sehingga angkutan yang telah melakukan uji KIR mencapai 130%.
Angkutan umum terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yakni 248 unit
atau telah melakukan uji KIR sebanyak 114%.
Untuk jenis angkutan mobil penumpang umum terbanyak terdapat
di kecamatan Batulayar yakni sebanyak 80 unit dengan uji KIR yang telah
dilakukan sebanyak 133 kali (166%), untuk jenis angkutan mobil bus,
jumlah terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yakni 10 unit dengan uji
KIR yang dilakukan sebanyak 10 kali (100%), sementara itu untuk angkutan
umum jenis mobil barang terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yaitu
233 unit dengan jumlah KIR yang dilakukan sebanyak 266 kali (114%),
secara lengkapa dapat dilihat pada tabel 2.38 sebagai berikut :
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014 BAB II 44
Tabel 2.38
Jumlah Uji KIR Selama 1 (Satu) Tahun Menurut Kecamatan Di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan
Angkutan Umum
Jumlah Angkutan
Jumlah KIR
% Mobil Penumpang Umum Mobil Bus Mobil Barang
Jumlah Jumlah
KIR % Jumlah
Jumlah KIR
% Jumlah Jumlah
KIR %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 18 19 20=19/18
1 Sekotong 18 18 100 - - - 8 9 112 26 27 103
2 Lembar 19 20 105 2 2 100 11 22 200 32 44 137
3 Gerung 20 21 105 - - - 28 43 153 48 64 133
4 Labuapi 8 9 105 4 4 100 35 61 174 47 74 157
5 Kediri 9 17 188 1 1 100 15 21 140 25 39 156
6 Kuripan - - - - - - 10 13 130 10 13 130
7 Narmada 5 9 180 10 10 100 233 266 114 248 285 114
8 Lingsar 1 2 200 2 2 100 48 54 112 51 60 117
9 Gunungsari 40 68 170 5 3 60 177 210 119 222 281 127
10 Batulayar 80 133 166 4 2 50 40 60 150 124 195 157
Jumlah 200 297 148 28 24 86 605 759 125 833 1.080 130
Sumber data : Dinas Perhubkominfo Kabupaten Lombok Barat
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014 BAB II 45
4). Jumlah Pelabuhan Laut / Udara / Terminal Bis
Pelabuhan laut di artikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera,
sungai, danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo
maupun penumpang kedalamnya. Pelabuhan udara/bandara bisa diartikan
sebagai sebuah fasilitas untuk menerima pesawat dan memindahkan barang
kargo maupun penumpang kedalamnya. Sedangkan terminal bus dapat
diartikan sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan
dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda
transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum.
Tabel 2.39 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bus
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Pelabuhan Laut 1 1 1 3 3
2 Jumlah Pelabuhan Udara 0 0 0 0 0
3 Jumlah Terminal Bus 0 0 0 0 0
Jumlah 1 1 1 3 3
Sumber data : Dinas Perhubkominfo Kab. Lombok Barat
Jumlah pelabuhan laut, udara dan terminal bus di Kabupaten
Lombok Barat selama tahun 2008 2012 tidak ada perubahan/penambahan,
pada tahun 2012 jumlah pelabuhan laut sebanyak 3 atau sama dengan
tahun sebelumnya. Sedangkan pelabuhan udara dan terminal bus menurut
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Barat
adalah tidak ada.
-
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
46 BAB II RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
Tabel 2.40 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bus Menurut Kecamatan di Wilayah
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah
Pelabuhan Laut Pelabuhan Udara Terminal Bus
1 2 3 4 5
1 Sekotong 2 - -
2 Lembar - - -
3 Gerung - - -
4 Labuapi - - -
5 Kediri - - -
6 Kuripan - - -
7 Narmada - - -
8 Lingsar - - -
9 Gunungsari - - -
10 Batulayar 1 - -
Jumlah 3 - -
Sumber data : Dinas Perhubkominfo Kab. Lombok Barat
Jumlah pelabuhan laut pada tahun 2012 yakni 3 yang terdapat di
kecamatan Sekoto