BAB II

20
BAB II METODOLOGI A. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini dikaji dengan menggunakan sudut pandang pedidikan, khususnya studi terhadap professionalitas guru bersertifikat dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. Ruang lingkup penelitian profesisonalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir meliputi tigal hal yaitu: 1. Mengkaji tentang profesionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. 2. Mengkaji tentang faktor-faktor guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. 3. Mengkaji tentang upaya peningkatan profesionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

METODOLOGI

A. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini dikaji dengan menggunakan sudut pandang pedidikan,

khususnya studi terhadap professionalitas guru bersertifikat dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. Ruang lingkup

penelitian profesisonalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir

meliputi tigal hal yaitu:

1. Mengkaji tentang profesionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1

Pelepat Ilir.

2. Mengkaji tentang faktor-faktor guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat

Ilir.

3. Mengkaji tentang upaya peningkatan profesionalitas guru bersertifikat di

SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data pokok yang akan diambil dalam

suatu penelitian.

“Teknik pengumpulan data dalam konteks data primer ini tergantung jenis data yang diperlukan dalam penelitian, jika data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang manusia, maka peneliti dapat memperolehnya dengaan menyiapkan seperangkat instrument atau melakukan observasi langsung

Page 2: BAB II

terhadap subyek atau setting social yang diteliti”. (Faisal, 1990: 81-82)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa data

primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung atau

tanpa perantara dari sumber data dalam sebuah penelitian. sebagai

contoh data dari hasil observasi, interview atau wawancara secara

langsung terhadap responden atau informan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi

tentang professionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.

Adapun data primer yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah:

1) Kepala sekolah,

2) Guru-guru yang telah bersertifikat,

3) Siswa, dan

4) Masyarakat sekitar di tempat guru berdomisili.

b. Data Skunder

Data skunder merupakan data tambahan sebagai data penunjang

atau pendukung dalam sebuah penelitian.

“Data skunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data skunder biasanya diambil melalui dokumen-dokumen (laporan, tokoh masyarakat, orang tua) atau orang lain”. (Faisal: 1990: 81-82)

Biasanya data skunder berupa data yang telah dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang diluar penelitian.Data skunder merupakan data

pendukung yang diperoleh dalam bentuk tertulis, baik berupa buku,

majalah, atau dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan synopsis

sekolah, denah lokasi, denah ruang, struktur organisasi, visi dan misi,

Page 3: BAB II

profil sekolah, dan data statistic serta hal-hal lain yang berhubungan

dengan penelitian yang dilakukan.

Data skunder yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

data yang diperoleh dari dokumen-dokumen SMP Negeri 1 Pelepat Ilir

diantaranya sebagai berikut:

1) Synopsis sekolah,

2) Denah lokasi,

3) Denah ruang,

4) Struktur organisasi,

5) Visi dan misi,

6) Profil sekolah, dan

7) Data statistic.

2. Sumber Data

Sumber data adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sumber

untuk memperoleh suatu data, baik berupa data primer maupun data

skunder. Ada beberapa sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh

data atau informasi. Berbagai macam sumber data tersebut mengacu pada

pendapat Sudrajat (2009: 17) yang menyatakan bahwa:

“Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data lazimnya menggunakan obervasi dan wawancara, juga tidak diabaikan kemungkinan penggunaan sumber-sumber non manusia seperti dokumen dan rekaman/catatan yang tersedia, oleh karena itu penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis tidak menerima dan menolak hipotesis yang diajukan, melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati yang tidak selalu berbentuk angka-angka atau koefisien antar variable”.

Berdasarkan pendapat Sudrajat di atas dapat dinyatakan bahwa

sumber data dalam penelitian terdiri atas jenis-jenis sumber data yang dapat

Page 4: BAB II

digunakan peneliti untuk memperoleh suatu data. Berbagai macam atau

jenis sumber data tersebut yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

adalah:

a. Manusia, yaitu kepala sekolah, majelis guru, tokoh masyarakat dan

siswa.

b. Kondisi dan aktivitas manusia, yaitu tentang keadaan, kegiatan atau

tingkah laku, dan interaksi manusia yang berkaitan dengan

profesionalitas guru bersertifikasi di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.

c. Dokumen, yaitu arsip, dokumen resmi, brosur, profil, jurnal, struktur

organisasi, data statistic dan lain-lain.

C. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting adalah keadaan suatu tempat dimana subjek berdomisili

yang mempengaruhi kegiatan, keadaan yang berkenaan dengan prilaku

subjek. Setting penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Pelepat Ilir yang

bertempat di dusun Purwasari, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo.

Alasan pemilihan SMP Negeri 1 Pelepat Ilir dijadikan sebagai

setting adalah:

a. SMP Negeri 1 Pelepat Ilir merupakan satu-satunya SMP yang telah

berstatus negeri dari dua sekolah sederajat SMP yang ada di dusun

Purwasari, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo.

Page 5: BAB II

b. SMP Negeri 1 Pelepat Ilir merupakan SMP yang paling terdekat dengan

domisili peneliti, sehingga terjangkau dan memudahkan peneliti dalam

melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

c. Adanya masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut yaitu tentang

“professionalitas guru bersertifikat” sebagaimana dijelaskan pada latar

belakang masalah.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang digunakan adalah

manusia. Subjek penelitian meliputi seluruh karakteristik dan situasi yang

berhubungan dengan studi terhadap professionalitas guru bersertifikat

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir. Dalam

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian sebagai sumber data yaitu

kepala sekolah dan beberapa guru yang telah bersertifikat.

Subjek penelitian sebagai sumber data sering juga disebut dengan

sample atau informan. Teknik pengambilan sample atau informan sebagai

sumber data dalam penelitian ini bersifat snowball, yaitu dengan

menentukan informan pertama dan menggali informasi dari informan

pertama tersebut, setelah mendapat informasi dari informan pertama

kemudian meminta saran kepada informan pertama untuk menunjukkan

siapa yang pantas untuk menjadi informan kedua, setelah mendapat data

atau informasi dari informan kedua selanjutnya meminta saran kepada

informan kedua tersebut untuk menunjukkan siapa informan berikutnya,

dan begitu seterusnya sampai mendapatkan data atau informasi pada titik

jenuh.

Page 6: BAB II

Dalam menentukan informan atau sample pertama sebagai sumber

data, sample tersebut harus memenuhi beberapa kriteria.

“Sanapiah Faisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan bahwa, situasi sosial untuk sample awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang di dalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sample sebagai sumber data atau sabagai informan sebaiknya yang memenuhi criteria sebagai berikut.a.Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses

enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati.

b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimbung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.

c.Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasanya” sendiri.

e.Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber”. (Dalam Sugiyono, 2008: 303)

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memudahkan dan mendapatkan data atau informasi yang valid

dari sumber data, maka dalam dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini

menggunakan beberapa teknik atau sering disebut dengan teknik pengumpulan

data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan datanya

sebagai berikut:

1. Teknik observasi/metode pengamatan

Teknik observasi disebut juga dengan metode pengamatan. Metode

pengamatan menuntut peneliti turun secara langsung ke lapangan untuk

mengamati hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dan kemudian dicatat

menjadi sebuah data. hal ini sesuai dengan pernyataan Hamid yang

menyatakan, bahwa:

Page 7: BAB II

“Metode pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Tetapi tidak semua perlu diamati oleh peneliti, hanya hal-hal yang terkait atau sangat relevan dengan data yang dibutuhkan”. (Hamid, 2007: 60)

Sedangkan menurut Amirul dan Haryono, bahwa: “Observasi

diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian”. (Amirul dan Haryono, 1998:

129)

Dari penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa observasi adalah

pengamatan secara langsung tentang hal-hal yang berkaitan dengan

masalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti dan kemudian dicatat

dengan sistematik terhadap peristiwa atau keadaan yang tampak pada objek

penelitian.

Observasi terbagi menjadi dua yaitu observasi langsung dan

observasi tidak langsung.

“Pengamatan dan pencatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian foto”. (Amirul dan Haryono, 1998: 129)

Observasi yang penulis laksanakan dalam penelitian ini adalah

observasi langsung yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan penelitian

yaitu SMP Negeri 1 Pelepat Ilir untuk melakukan pengamatan secara

langsung terhadap profesionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1

Pelepat Ilir.

Page 8: BAB II

2. Teknik interview atau wawancara

“Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan

pula”. (Amirul dan Haryono, 1998: 135)

“wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu”. (Sugiyono, 2009: 231)

Dari pendapat para ahli di atas dapat dinyatakan bahwa interview

atau wawancara dalam penelitian adalah salah satu teknik yang digunakan

untuk mengumpulkan sejumlah data dengan cara Tanya jawab antara

peneliti dan informan, yaitu peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan

kepada informan sebagai sumber data untuk dijawab secara lisan juga oleh

informan tersebut.

Interview yang dilaksanakan oleh peneliti bertujuan untuk

memperoleh data yang relevan dengan permasalahan penelitian yaitu

tentang professionalitas guru bersertifikat di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir.

3. Teknik dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen. Dokumen memilki arti

yang membuktikan. Maksudnya segala sesuatu yang dapat dijadikan

sebagai bukti-bukti terhadap sesuatu yang telah terjadi dimasa lampau.

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain”. Sugiyono, 2008: 329)

Page 9: BAB II

Sedangkan dukumentasi itu sendiri merupakan suatu proses

pengambilan data terhadap sesuatu yang dapat memberikan bukti-bukti

sebagai bahan pendukung terhadap suatu keterangan, penjelasan, gagasan

atau argument.

“Dokumentasi adalah proses pengambilan data yang sifatnya non test dengan jalan melihat, mengamati dan meneliti secara langsung dokumen-dokumen, gagasan-gagasan yang dianggap perlu dimasa lampau”. (Sudrajat, 2005: 127)

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber

dari selain manusia berupa instruksi, catatan harian, sejarah kehidupan,

sketsa, laporan-laporan atau arsip-arsip yang masih terkait dengan temuan

penelitian. yaitu mengumpulkan berbagai macam dokumen-dokumen yang

ada di SMP Negeri 1 Pelepat Ilir yang meliputi beberapa hal diantaranya

yaitu synopsis sekolah, denah lokasi, denah ruang, struktur organisasi, visi

dan misi, profil sekolah, dan data statistic.

E. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data tentang profesionalitas guru bersertifikat

yang dilakukan melalui tiga teknik pengumpulan data di atas telah

dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang telah

diperoleh tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis

datanya adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Ada beberapa pengertian reduksi dari para ahli. Pengertian reduksi

menurut para ahli adalah sebagai berikut.

Page 10: BAB II

Menurut Hamid (2007: 96) bahwa: “Reduksi data dapat diartikan

sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan

lapangan”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:247) bahwa:

“Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan”.

Dari kedua pendapat ahli di atas dapat dinyatakan, bahwa reduksi

adalah suatu proses penyederhanaan data dengan beberapa cara yaitu

merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang

tidak perlu, dari hasil pencatatan data di lapangan.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Data disajikan ke dalam pola secara beruntun atau

berurutan dan tersusun, sehingga mudah dipahami dan memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan terhadap data yang disajikan.

“Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya”. (Sugiyono, 2009:249)

Jika data yang disajikan telah menjadi data yang baku, maka data

tersebut disajikan ke dalam laporan akhir penelitian.

“Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku yang

Page 11: BAB II

tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian”. (Sugiyono, 2009: 250)

3. Verification/ Conclusion Drawing

Setelah penyajian data telah tuntas, langkah terakhir dari teknik

analisis data adalah vertifikasi, yaitu penarikan kesimpulan dari data yang

disajikan.

“Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel”. (Sugiyono, 2009: 252)

F. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Setelah analisis data selesai selanjutnya penulis melakukan uji

keabsahan data untuk mengetahui valid atau tidaknya data yang telah diperoleh

penulis dari lapangan. Dalam menguji keabsahan data melalui beberapa cara,

diantaranya adalah:

1. Perpanjangan Pengamatan

“Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali

kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data

yang pernah ditemui maupun yang baru”. (Sugiyono, 2009: 270)

Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan untuk mengetahui

kredibilitas data yang telah diperoleh di lapangan. Hal ini sesuai apa yang

dikatakan Sugiyono bahwa:

“Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah

Page 12: BAB II

dicek kembali kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak.” (Sugiyono,2009: 271)

2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan bertujuan untuk memastikan kebenaran

data tersebut dengan cara melakukan pengamatan dengan lebih cermat dan

teliti. Sebagaimana pendapat Sugiyono (2009: 272) bahwa:

“Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.”

3. Trianggulasi

Trianggulasi adalah suatu teknik yang ditujukan untuk menguji

keabsahan atau kevalidan suatu data melalui berbagai macam teknik

pengumpulan data atau dengan cara menggabungkan dari beberapa teknik

pengumpulan data. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sugiyono (2009:

273), bahwa “Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu”.

Trianggulasi yang penulis laksanakan sebagaimana menurut

moleong (Dalam Muhammad Solihin, 2009: 1) yang terdiri dari:

“Trianggulasi terdiri dari trianggulasi sumber, metode, rekan sejawat, dan teori.a) Trianggulasi sumber yaitu pengecekan data dengan dengan cara

membandingkan waktu dan teknik yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi; membandingkan apa yang dikatakan informan didepan umum dengan waktu sendirian, membandingkan informasi yang diperoleh dengan teori.

b) Trianggulasi metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan hasil penemuan penelitian dengan berbagai teknik penelitian, dan pengecekan derajat kepercayaan informasi yang ditemukan

Page 13: BAB II

dengan metode yang berlainan misalnya wawancara dicek dengan pengamatan.

c) Trianggulasi dengan teman sejawat yaitu pengecekan data dengan sesama peneliti yang sejenis, atau bila tidak biasanya dengan pembimbing/ promoter.

d) Trianggulasi teori yaitu pengecekan informasi yang ditemukan dengan teori yang sudah dibangun oleh peneliti (dalam kerangka teori)”.