BAB II

download BAB II

of 23

Transcript of BAB II

  • 5/24/2018 BAB II

    1/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. DEMAM BERDARAHDENGUE

    II.1.1 Definisi

    Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

    virus dengue yang ditandai dengan demam tinggi mendadak disertai manifestasi

    perdarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan dan kematian.4

    II.1.2. Etiologi

    Penyebab penyakit Dengue adalah Arthrophod borne virus, famili

    Flaviviridae, genusflavivirus. Virus berukuran kecil (! nm" ini memiliki single

    standard #$A. Virion%nya terdiri dari nucleocapsid dengan bentuk kubus simetris

    dan terbungkus dalam amplop lipoprotein.&enome (rangkaian kromosom" virus

    Dengue berukuran panjang sekitar ''.!!! dan terbentuk dari tiga gen protein

    struktural yaitu nucleocapsid atau protein core (", membrane-associatedprotein

    ()" dan suatu protein envelope (*" serta gen protein non struktural ($+".

    erdapat empat serotipe virus yang disebut D*$%', D*$%-, D*$% dan D*$%4.

    /e empat serotipe virus ini telah ditemukan di berbagai 0ilayah 1ndonesia. 2asil

    penelitian di 1ndonesia menunjukkan bah0a Dengue% sangat berkaitan dengan

    kasus D3D berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul

    oleh Dengue%-, Dengue%' dan Dengue %4. erinfeksinya seseorang dengan salah

  • 5/24/2018 BAB II

    2/23

    4

    satu serotipe tersebut diatas, akan menyebabkan kekebalan seumur hidup terhadap

    serotipe virus yang bersangkutan.

    )eskipun keempat serotipe virus tersebut mempunyai daya antigenis yang sama

    namun mereka berbeda dalam menimbulkan proteksi silang meski baru beberapa

    bulan terjadi infeksi dengan salah satu dari mereka.

    &ambar '. Virus dengue

    Aedes aegyptide0asa berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan

    ukuran nyamuk rumah (ule 5uin5uefasciatus" mempunyai 0arna dasar hitam

    dengan bintik%bintik putih terutama pada kakinya. )orfologinya khas yaitu

    mempunyai gambaran lira (lyre%form" yang putih pada punggungnya

    (mesonotum". elur Ae.aegypti mempunyai dinding yang bergaris%garis dan

    menyerupai gambaran kain kasa. 6arva Ae.aegypti mempunyai pelana yang

    terbuka dan gigi sisir yang berduri lateral.7

    II.1.3. Ekologi Vekto

    Penyakit D3D meiibatkan organisme yaitu 8 Virus Dengue, nyamuk

    Aedes dan pejamu manusia. +ecara alamiah ketiga kelompok organisme tersebut

    secara individu atau populasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan

  • 5/24/2018 BAB II

    3/23

    biologik dan lingkungan fisik. Pola perilaku dan status ekologi dan ketiga

    kelompok organisme tadi dalam ruang dan 0aktu saling berkaitan dan saling

    membutuhkan, menyebabkan penyakit D3D berbeda derajat endemisitasnya pada

    suatu lokasi ke lokasi yang lain, dan dari tahun ke tahun.9

    :ntuk memahami kejadian penyakit yang ditularkan vektor dan untuk

    pemberantasan penyakit melalui pemberantasan vektornya perlu mempelajari

    penyakit sebagai bagian ekosistem alam yaitu Anthropo *cosystem. +ubsistem

    yang terkait dalam ekosistem ini adalah 8 virus, nyamuk Aedes, manusia,

    lingkungan fisik dan lingkungan biologik.9

    Virus Dengue, termasuk dalam flavivirus group dari famili ogaviridae,

    ada 4 serotype yaitu Dengue%', Dengue%-, Dengue% dan Dengue%4. Virus ini

    terdapat dalam darah penderita ' % - hari sebelum demam. Virus tersebut berada

    dalam darah (Viremia" penderita selama 4%9 hari. Pada suhu !;, di dalam tubuh

    nyamuk Ae. aegypti, _vims D3D memerlukan 0aktu < % '! hari untuk

    menyelesaikan masa inkubasi ekstrinsik dari lambung sampai ke kelenjar ludah

    nyamuk (Ditjen PP) = P6P".9

    Virus dengue ditularkan dari orang sakit ke orang sehat melalui gigitan

    nyamukAedessubgenus Stegomya. Di 1ndonesia ada jenis nyamukAedes yang

    bisa menularkan virus Dengue yaitu ~Ae. aegypti, Ae. albopictus,Ae. scutellaris.

    Dari ketiga jenis nyamuk tersebut Ae. aegypti lebih berperan dalam penularan

    penyakit D3D.9

    $yamukAe. aegypti adalah vektor utama penyakit D3D di daerah tropik.

    $yamuk ini semula berasal dari Afiika, kemudian menyebar melalui sarana

  • 5/24/2018 BAB II

    4/23

    7

    transportasi ke negara lain di Asia dan Amerika. Di Asia Ae.aegypti merupakan

    satu%satunya vektor yang efektif menularkan D3D, karena tempat perindukan

    berada di sekitar rumah dan hidupnya tergantung pada darah manusia. Di daerah

    di mana penduduknya jarang,Ae.aegypti masih memiliki kemampuan penularan

    yang tinggi karena kebiasaan nyamuk tersebut mengisap darah manusia berulang%

    ulang pada siang hari. >leh karena itu kebiasaan hidup Ae. aegypti dan habitatnya

    merupakan faktor yang penting menjadi sasaran pencegahan dan pemberantasan

    penularan D3D.9

    empat perindukan Ae. aegypti di negara asalnya berbeda dengan di

    Asia. Di Afrika nyamuk hidup di hutan dan tempat perindukannya pada genangan

    air di pohon. Di Asia nyamuk hidup di daerah pemukiman, dan tempat

    perindukannya pada genangan air bersih buatan manusia (man made breeding

    places" di daerah pemukiman. empat perindukan Ae. aegypti dapat dibedakan

    atas tempat perindukan sementara, permanen dan alamiah.9

    empat perindukan sementara terdiri dari berbagai macam tempat

    penampungan air (PA" termasuk 8 kaleng bekas, ban mobil bekas, pecahan botol,

    pecahan gelas, talang air, vas bunga, dan tempat yang dapat menampung

    genangan air bersih. empat perindukan permanen adalah PA untuk keperluan

    rumah tangga seperti 8 bak penampungan air, reservoir air, bak mandi, gentong air

    dan bak cuci di kamar mandi. empat perindukan alamiah berupa genangan air

    pada pohon seperti pohon pisang, pohon kelapa, pohon aren, potongan pohon

    bambu, dan lubang pohon.9

  • 5/24/2018 BAB II

    5/23

    9

    II.1.!. Pen"l##n $#n M#s# Ink"%#si

    #. Vekto DBD

    Virus Dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk

    Aedes (Ae. Ae aegypti merupakan vektor epidemi yang paling utama, namun

    spesies lain sepertiAe.albopictus, Ae.polynesiensis danAe. niveus juga dianggap

    sebagai vektor sekunder. /ecuali Ae.aegypti semuanya mempunyai daerah

    distribusi geografis sendiri%sendiri yang terbatas. )eskipun mereka merupakan

    host yang sangat baik untuk virus dengue, biasanya mereka merupakan vektor

    epidemi yang kurang efisien dibandingAe.aegypti.

    &ambar -. $yamukAe.aegypti

    $yamuk penular dengue ini terdapat hampir di seluruh pelosok 1ndonesia, kecuali

    di tempat%tempat dengan ketinggian lebih dari '!!! meter di atas permukaan laut.

    %. Sikl"s Pen"l##n

    $yamuk Aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat dia

    menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia"

    yaitu - hari sebelum panas sampai hari setelah demam timbul. $yamuk menjadi

    infektif

  • 5/24/2018 BAB II

    6/23

    ptimalisasi pendelegasian 0e0enang pengelolaan program kepada

    kabupatenBkota.'!

    E. Pe-%#ng"n#n Be6#6#s#n Kese+#t#n *ingk"ng#n

    6ingkungan hidup yang sehat akan mengurangi angka kesakitan penyakit

    D3D, sehingga diperlukan adanya peningkatan mutu dari lingkungan itu sendiri

    melalui orientasi, advokasi, sosialisasi tentang pemberantasan penyakit D3D yang

    ber0a0asan lingkungan kepada semua pihak terkait.'-

    II.3.2. Ke%i8#k#n'-

    a" )eningkatkan perilaku hidup sehat dan kemandirian terhadap P-D3D

    b" )eningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit D3D

  • 5/24/2018 BAB II

    14/23

    '7

    c" )eningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program P-D3D

    d" )emantapkan kemitraan baik lintas sektorBprogram, 6+), organisasi

    profesional dan dunia usaha

    II.3.3. Pokok4Pokok Kegi#t#n'!,'-

    )elakukan surveilans epidemiologi dimana dilakukan ke0aspadaan dini

    penyakit D3D melalui kegiatan penemuan dan pelaporan penderita baik

    dari #+, Puskemas, Pemantauan Gentik 3erkala.

    atalaksana kasus

    Pemberantasan vektor melalui program pemberantasan sarang nyamuk

    (P+$"

    Penanggulangan kejadian luar biasa (/63"

    Penggerakan peran serta masyarakat

    Pelatihan guna meningkatkan +D) yang profesional terhadap petugas

    kesehatan, petugas laboratorium, pelaksana program, petugas lapangan

    penyemprot, dokter puskesmas, dokter s0asta, dan dokter #+

    Promosi D3D yaitu melalui penyuluhan media massa, pengadaan leaflet,

    poster dan seminar.

    II.!. URAIAN PEN7EAHAN DAN PEMBERANTASAN PEN9AKIT DBD

    Pendekatan terpadu terhadap pengendalian nyamuk sekarang ini adalah

    dengan menggunakan metode yang tepat (lingkungan, biologi dan kimia0i" yang

    aman, murah dan ramah lingkungan.

    /egiatan pemberantasan vektor penular penyakit D3D meliputi8

  • 5/24/2018 BAB II

    15/23

    '9

    penyelidikan epidemiologi,

    penanggulangan fokus,

    larvasiding,

    pemeriksaan jentik berkala,

    pemberantasan sarang nyamuk.

    II.!.1. Pen5eli$ik#n Ei$e-iologi'-,'

    Penyelidikan *pidemiologi (P*" adalah kegiatan pencarian

    penderitaBtersangka D3D lainnya serta pemeriksaan jentik nyamuk penular D3D

    di rumah penderitaBtersangka dan rumah%rumah sekitarnya dengan radius

    sekurang%kurang '!! meter (H -! rumah", serta tempat umum yang diperkirakan

    menjadi sumber penularan penyakit lebih lanjut. /egiatan P* dilakukan oleh

    petugas Puskesmas.

    )aksud dari P* adalah8

    )engetahui adaBtidaknya kasus D3D tambahan dan luas penyebaran.

    )engetahui kemungkinan terjadinya penyebarluasan penyakit D3D lebih

    lanjut di lokasi tersebut.

  • 5/24/2018 BAB II

    16/23

    '

  • 5/24/2018 BAB II

    17/23

    Penyelidikan epidemiologi

    Ada penderita D3D lain atau kasus penderita

    panas tanpa jelas penyebabnya dan ada jentik

    PenderitaBtersangka D3D

    IA 1DA/

    '?

    II.!.2. Pen#ngg"l#ng#n 0ok"s

    Penanggulangan fokus adalah kegiatan penyemprotan insektisida dan

    P+$%D3D serta penyuluhan pada masyarakat sekitar kasus dengan radius -!!

    meter, dilaksanakan - siklus dengan interval 9 hari oleh petugas. Penanggulangan

    fokus ini dilakukan dengan meksud untuk mencegahBmembatasi penularan

    penyakit.

    3A&A$ P*$A$&&:6A$&A$ J>/:+

    6angkah%langkah pelaksanaannya8

    '. )embuat peta (mapping" daerah yang akan ditanggulangi

    -. )embuat tabel rumah per #.

    Penyuluhan P+$%D3D

    fogging radius -!! meter

    Penyuluhan P+$%D3D

  • 5/24/2018 BAB II

    18/23

    -!

    . 2itung kebutuhan insektisida, bahan pelarut, peralatannya dan biaya

    operasional.

    II.!.3. *#:#si$ing

    6arvasiding adalah pemberantasan jentik dengan bahan kimia dengan

    menaburkan bubuk larvasida. Pemberantasan jentikAedes aegyptidengan bahan

    kimia terbatas untuk 0adah (peralatan" rumah tangga yang tidak dapat

    dimusnahkan, dibersihkan,dikurangi atau diatur. Dalam jangka panjang penerapan

    kegiatan larvasiding sulit dilakukan dan mahal. /egiatan ini tepat digunakan

    apabila survelans penyakit dan vector menunjukkan adanya periode berisiko

    tinggi dan di lokasi dimana 0abah mungkin timbul. )enentukan 0aktu dan

    tempat yang tepat untuk pelaksanaan larvasiding sangat penting untuk

    memaksimalkan efektifitasnya.'4

    erdapat - jenis larvasida yang dapat digunakan pada 0adah yang

    dipakai untuk menampung air minum (PA" yakni8 temephos (Abate '" dan

    1nsect gro0th regulators (pengatur pertumbuhan serangga".'4

    emephos berupa Ksand granulesK ditaburkan dengan pasir sebagai

    KcarierK ke dalam bejana tempat penampungan air. Penaburan larvasida di tempat

    penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum dapat mencegah timbulnya

    jentik selama - % bulan. 6arvisida yang dipakai adalah abate ' dengan dosis

    'gram per '! liter air. $amun cara ini tidak menjamin terbasminya tempat

    perindukan nyamuk secara permanen, karena masyarakat pada umumnya tidak

    begitu senang dengan bau yang ditimbulkan larvisida selain itu pula diperlukan

    abate secara rutin untuk keperluan pelaksanaannya.

  • 5/24/2018 BAB II

    19/23

    -'

    /egiatan larvasiding meliputi89

    A%#tis#si selektif

    Abatisasi selektif adalah kegiatan pemeriksaan tempat penampungan

    air (PA" baik didalam maupun diluar rumah pada seluruh rumah

    dan bangunan di desaBkelurahan endemis dan sporadik dan

    penaburan bubuk abate (larvasida" pada PA yang ditemukan jentik

    dan dilaksanakan 4 kali setahun. Pelaksana abatisasi adalah kader

    yang telah dilatih oleh petugas Puskesnas. ujuan pelaksanaan

    abatisasi selektif adalah sebagai tindakan s0eeping hasil

    penggerakan masyarakat dalam P+$%D3D.

    A%#tis#si -#ss#l

    Abatisasi massal adalah penaburan abate atau altosid (larvasida"

    secara serentak diseluruh 0ilayahBdaerah tertentu disemua PA baik

    terdapat jentik maupun tidak ada jentik di seluruh rumahBbangunan.

    /egiatan abatisasi massal ini dilaksanakan dilokasi terjadinya /63

    D3D. Dalam kegiatan abatisasi massal masyarakat diminta

    partisipasinya untuk melaksanakan pemberantasan Aedes aegyptidi

    0ilayah masing%masing. enaga di beri latihan sebelum

    melaksanakan abatisasi.

  • 5/24/2018 BAB II

    20/23

    --

    II.!.!. Pe-eiks##n Jentik Bek#l#

    /egiatan Pemeriksaan Gentik 3erkala (PG3" merupakan kegiatan

    pengamatan dan pemberantasan terhadap vektor penular D3D. Definisi

    operasional PG3 adalah kegiatan pemeriksaan pada tempat penampungan air dan

    tempat perkembangbiakan nyamukAedes aegyptiuntuk mengetahui adanya jentik

    nyamuk tersebut yang dilakukan secara teratur bulan sekali. +asaran 0ilayah

    kegiatan PG3 adalah rumah dan tempat umum.9

    II.!.'. Pe-%e#nt#s#n S##ng N5#-"k ;PSN< DBD

    Pembersihan sarang nyamuk (P+$". ara ini dilakukan dengan

    menghilangkan atau mengurangi tempat%tempat perindukan. ara ini dikenal

    sebagai Pembersihan +arang $yamuk (P+$" yang pada dasarnya ialah

    pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.

    P+$ ini dilakukan dengan8,'4

    % )enguras bak mandi dan tempat%tempat penampungan air lain sekurang%

    kurangnya seminggu sekali. 1ni dilakukan dengan pertimbangan bah0a

    perkembangan telur menjadi nyamuk selama 9%'! hari.

    % )enutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum dan

    tempat air lain.

    % )engganti air pada vas bunga dan tempat minum burung sekurang%

    kurangnya seminggu sekali.

    % )embersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang%barang bekas

    seperti kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak menjadi sarang

    nyamuk.

  • 5/24/2018 BAB II

    21/23

    -

    % )enutup lubang%lubang pada bambu pagar dan lubang pohon dengan

    tanah.

    % )embersihkan air yang tergenang di ataP rumah.

    % )emelihara ikan pemakan jentik (cupang, tampalo, gabus, guppy, dll"

    ara ini adalah suatu cara yang paling efektif dilaksanakan karena8 tidak

    memerlukan biaya yang besarF bisa dilombakan untuk menjadi daerah yang

    terbersih, menjadikan lingkungan bersihF budaya bangsa 1ndonesia yang senang

    hidup bergotong royongF dengan lingkungan yang bersih, tidak mustahil penyakit

    lain yang diakibatkan oleh lingkungan yang kotor akan berkurang.

    II.!.(. 0ogging

    /egiatan fogging adalah pemberatasan nyamuk demam berdarah

    menggunakan insektisida dengan cara pengasapan. 1nsektisida yang digunakan

    ialah malathion dengan campuran solar. Pengasapan sangat efektif dalam

    memutuskan rantai penularan karena semua nyamuk termasuk yang aktif mati

    seketika bila kontak dengan partikel%partikel insektisida. Dengan demikian

    penularan segera dapat diputuskan. $amun bila jentik Ae.aegypti tidak dibasmi,

    penularan akan berulang kembali bila ada penderita viremia baru.9

    Pengasapan yang menggunakan insektisida mempunyai dampak negatif

    bagi lingkungan. 1nsektisida tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia

    melalui tiga jalan yaitu 89

    '. jalan nafas

    -. jalan pencernaan, dan

    . mele0ati kulit

  • 5/24/2018 BAB II

    22/23

    -4

    3ila penanganan pengasapan dilakukan dengan cara yang tidak benar

    maka hal ini akan membahayakan kesehatan masyarakat, di samping itu pula cara

    ini memerlukan dana yang sangat mahal dalam pelaksanaannya.9

    II.!.). Peng#6#s#n K"#lit#s *ingk"ng#n

    Penga0asan kualitas lingkungan (P/6" adalah cara pemberantasan

    vektor D3D melalui penga0asan kebersihan lingkungan oleh masyarakat. ara

    ini bertujuan untuk menghilangkan tempat perindukan nyamuk Ae. aegypti dari

    daerah pemukiman penduduk. /egiatan pokok yang dilaksanakan oleh P/6

    adalah ('" penga0asan kebersihan lingkungan di setiap rumah termasuk sekolah,

    tempat%tempat umum (:" dan tempattempat industri (1" oleh masyarakat

    seminggu sekaliF (-" penyuluhan kebersihan lingkungan dan penggerakan

    masyarakat dalam kebersihan lingkungan dalam kebersihan lingkungan melalui

    gotong royong secara berkalaF (" pemantauan kualitas lingkungan menggunakan

    indikator kebersihan dan indeks vektor D3D.,'4

    II.!.,. M#s#l#+ Sosi#l $#n Ekono-i 5#ng Be+"%"ng#n $eng#n DBD

    Pengalaman menunjukkan bah0a upaya pemberantasan vektor demam

    berdarah akan berhasil bila tingkat perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat

    dapat mendukung. /egagalan dalam mencapai atau mempertahankan upaya

    pemberantasan tidak hanya dipengaruhi oleh tingginya derajat penularan, tetapi

    juga oleh perubahan lingkungan yang terjadi selama kegiatan

    pemberantasanberlangsung. Perubahan lingkungan tersebut dapat berdampak

    positif maupun negatif sesuai dengan peranan faktor masing%masing.9

  • 5/24/2018 BAB II

    23/23

    -

    '. Jaktor sosial

    #endidi"an

    Pembangunan di bidang pendidikan meningkatkan pengetahuan dan

    pemahaman terhadap kesehatan. /onsep sehat dan sakit menjadi mantap yang

    mempengaruhi persepsiBpandangan cara hidup dan upaya seseorang untuk

    dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Dengan demikian pemberantasan

    Aedesdirasakan sebagai suatu kebutuhan yang dilestarikan hasilnya sehingga

    upaya untuk menyehatkan diri dan lingkungannya akan mereka laksanakan

    secara spontan. 2al ini akan menjadi suatu kebiasaan, sikap dan perilaku

    seseorang untuk hidup sehat.

    -. Jaktor ekonomi.

    Jaktor ekonomi merupakan faktor yang juga ikut menentukan timbulnya

    D3D, sebagai contoh di daerah yang sulit akan air, dimana untuk kebutuhan

    hidup sehari%sehari air harus dibeli, maka pekerjaan untuk menguras bak

    mandi, tempayan seminggu sekali sangat memberatkan kehidupan mereka.