BAB II

download BAB II

of 11

description

ini bab 2

Transcript of BAB II

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMenurut Sigit (2007), statistika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara pengumpulan data, pengolahan data, analisa data dan penarikan kesimpulan yang berdasarkan hipotesa. Statistika dikelompokkan menjadi dua macam (berdasarkan kegiatannya), yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensi. Statistika deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data dan analisa data, sedangkan statistika inferensi merupakan suatu ilmu yang berkenaan dengan penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.Statistik nonparametrik merupakan uji inferensi, yang merupakan suatu pengujian yang tidak berdasarkan asumsi-asumsi pada statistik parametrik. Statistik nonparametrik digunakan jika suatu data yang diuji tidak memenuhi asumsi-asumsi pada uji statistik parametrik. Data yang digunakan dalam statistik nonparametrik yaitu data yang sedikit dan berskala ordinal.Dalam praktikum modul 3 ini, data yang digunakan yaitu kuisioner tingkat kepuasaan pelanggan berdasarkan dimensi kualitas produk terhadap 3 produk deterjen, produk tersebut berupa Rinso, Daia dan Attack. Data yang diambil merupakan data yang berskala ordinal. Dalam pengambilan data, data tersebut tidak diperhatikan asumsi-asumsinya. Oleh sebab itu, pengujian statistic yang digunakan yaitu statistic non parametric. Metode yang digunakan dalam statistik nonparaetrik ini yaitu Run Test, Mann-Withney dan Kurskall Wallis.

1.2 Tujuan PraktikumBerikut ini merupakan beberapa tujuan praktikum yang ingin dicapai pada pelaksanaan praktikum modul 3 tentang statistik nonparametrik:1. Dapat mengumpulkan data dan menganalisis ketiga merek produk dengan teknik-teknik statistika non-parametrik.2. Dapat memahami penggunaan statistika inferens dengan uji -uji non-parametrik.

3. Dapat memahami karakteristik Statistika Non-parametrik serta penggunaannya dalam menganalisis data.4. Praktikan dapat me-ranking Nilai persepsi responden dari beberapa merek produk terhadap tingkat kepuasan berdasarkan dimensi kualitas produk (Performance, Features, reliability, conformance, durability, Service ability, aesthetics, perceived quality).

BAB IIHASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Statistik Non ParametricMenurut Hasan (2003), Statistik non parametrik merupakan bagian dari statistik inferensi atau statistik induktif yang biasanya disebut sebagai statistik bebas distribusi. Hal lain mengenai statistik non parametrik adalah statistik non parametrik hanya memerlukan sedikit asumsi yang harus dipenuhi dimana asumsi-asumsi tersebut berbanding terbalik dengan asumsi yang harus dipenuhi pada pengolahan data statistik parametrik atau dengan kata lain statistik non parametrik dapat digunakan apabila data yang akan diolah tersebut tidak memenuhi asumsi-asumsi statistik parametrik. Jadi, statistik non parametrik dapat digunakan apabila memenuhi asumsi-asumsi berikut:1. Sampel yang digunakan memiliki ukuran yang kecil.2. Data yang digunakan bersifat ordinal.3. Data yang digunakan bersifat nominal.4. Bentuk distribusi populasi dan tempat pengambilan sampel tidak diketahui menyebar secara normal.5. Ingin menyelesaikan masalah statistik secara cepat tanpa menggunakan alat hitung.Selain asumsi-asumsi tersebut, metode statistik non parametrik juga memiliki kelebihan dan kelemahan diantaranya adalah (Santoso, 2010):Kelebihan metode statistik nonparametrik adalah:1. Dapat digunakan pada data yang tidak dapat diproses dengan prosedur parametrik.2. Dapat digunakan pada bentuk data apa pun, pada tipe data apa pun serta pada jumlah data berapa pun.3. Statistik nonparametrik jauh lebih fleksibel karena tidak memperhatikan berbagai persyaratan yang cukup ketat seperti pada statistik parametrik.

Kelemahan metode statistik nonparametrik adalah:1. Jika asumsi parametrik terpenuhi maka, metode statistik nonparametrik tidak lebih efisien untuk digunakan dibandingkan dengan metode statistik parametrik.2. Karena bisa digunakan dengan asumsi yang minimal sekalipun untuk memproses data, maka kesimpulan yang diambil dengan prosedur nonparametrik akan lebih lemah dibandingkan prosedur parametrik.

2.2 Uji Statistik Non ParametricMenurut Hasan (2003), Secara umum langkah-langkah pengujian hipotesis pada prosedur statitik nonparametrik meliputi: 1. Menentukan formulasi hipotesis.2. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel.3. Menentukan kriteria pengujian.4. Menentukan nilai uji statistik.5. Membuat kesimpulan.Langkah-langkah tersebut diterapkan pada semua uji-uji statistik nonparametrik, beberapa uji-uji statistik yang dapat digunakan pada uji statistik nonparametrik diantaranya adalah:1. Uji Mann-Whitney (U test)Uji Mann-Whitney atau yang lazim disebut dengan pengujian U merupakan salah satu pengujian statistik nonparametrik yag digunakan untuk menguji rata-rata dari dua sampel berukuran tidak sama, dimana uji Mann-Whitney ini dikembangkan oleh H.B. Mann dan D.R. Whitney pada tahun 1947. Langkah-langkah pengujian untuk uji Mann-Whitney adalah sebagai berikut:a) Menentukan formulasi hipotesisH0 : dua sampel independen memiliki rata-rata yang sama (.H1 : dua sampel independen memiliki rata-rata yang berbeda.b) Menentukan taraf nyata () dan nilai U tabel= ...Pengujiannya dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi.c) Menentukan kriteria pengujianH0 diterima apabila U H0 ditolak apabila U d) Menentukan nilai uji statistikMenghitung dengan menggunakan statistik U.e) Membuat kesimpulanMenyimpulkan H0 diterima atau ditolak.2. Uji Kruskal-Wallis (H test)Uji Kruskal-Willis pertama kali diperkenalkan Willian H. Kruskall dan W. Allen Wallis pada tahun 1952. Uji Kruskal-Wallis biasanya juga disebut sebagai uji H.Uji Kruskal-Wallis merupakan pengembangan dari uji Mann-Whitney. Uji ini, digunakan untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua sampel sehingga merupakan alternatif dari analisis varians untuk satu arah hampir sama dengan one-way ANOVA pada statistik parametrik.Langkah-langkah pengujian untuk uji Mann-Whitney adalah sebagai berikut:a) Menentukan formulasi hipotesisH0 : k populasi dari mana sampel diambil memiliki mean yang sama (.H1 : k populasi dari mana sampel diambil memiliki mean yang tidak sama, sedikitnya ada satu mean yang tidak sama (.b) Menentukan taraf nyata () dan nilai (kai kuadrat) tabelTaraf nyata () dan nilai kai kuadarat ditentukan dengan derajat bebas (db) = k 1= ...c) Menentukan kriteria pengujianH0 diterima apabila H H0 ditolak apabila H > d) Menentukan nilai uji statistik (Nilai H)Menghitung dengan menggunakan rumus statistik H:

Keterangan:k: banyaknya sampelN: jumlah ukuran sampel : ukuran sampel: jumlah urutane) Membuat kesimpulanMenyimpulkan H0 diterima atau ditolak.

2.3 Uji KerandomanMenurut Janie (2012), Uji kerandoman merupakan suatu pengujia untuk mengetahui apakah suatu data yang akan diolah itu random atau tidak. Uji kerandoman atau yang biasa disebut dengan run test adalah bagian dari statistik nonparametrik yang mana jika antar residual tidak terdapat hubungan kolerasi mka dapat disimpulkan bahwa data yang diuji tersebut adalah acak.Langkah-langkah analisis uji kerandoman dengan menggunakan sotware SPSS adalah sebagai berikut:1. Pada menu bar SPSS pilih Analyze Nonparametric Tests Runs, sehingga kurang lebih akan muncul tampilan seperti ini:

Gambar 3.2.1Tampilan screen shoot analystSumber: (Janie, 2012)

2. Kemudian muncul dialog run test dan selanjutnya adalah isikan test variable list dan klik Ok.

Gambar 3.2.2Tampilan screen shoot analystSumber: (Janie, 2012)

3. Dan setelah itu akan muncul outputannya dan yang terakhir analisa output-nya untuk penarikan kesimpulan dengan kriteria:a) Jika Asymp. Sig (2-tailed) 0,05 maka terima H0b) Jika Asymp. Sig (2-tailed) 0,05 maka tolak H0

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Prosedur PraktikumData yang digunakan pada modul 3 ini merupakan data modul 1 yang berskala ordinal pada tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk detergen yang berdasarkan dimensi kualitas produk. Data tersebut didapatkan dari kuisioner yang diisi oleh para pengguna detergen.Setelah data tersebut didapatkan, kemudian data tersebut diolah menggunakan uji runs test, Mann-Withney dan Kruskall-Wallis. Runs test merupakan pengujian yang digunakan untuk menguji kerandoman suatu data yang dilihat dari urutan munculnya data. Uji Mann-Withney merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk mengui dua sampel yang tidak berpasangan (independent). Independent maksudnya yaitu variabel data yang diuji tidak berhubungan langsung dengan variabel lainnya. Uji Kruskal-wallis merupakan suatu pengujian data yang digunakan untuk menguji 3 sampel atau lebih. Pengujian ini hampir sama dengan pengujian one-way ANOVA pada statistik parametrik.

3.2 Flowchart PraktikumBerikut ini merupakan flowchart prosedur praktikum modul 3 tentang statistik nonparametrik:

Gambar 3.3.3 Flowchart modul 3

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data MentahData mentah yang digunakan pada modul 3 kali ini adalah diambil dari data yang diperoleh pada modul 1 yaitu berupa data tingkat kepuasan responden terhadap tiga buah produk detergen yaitu produk Rinso, Daia dan Attack berdasarkan dimensi kualitas produk.

4.2 Uji Kerandomana DataUji kerandoman data atau runs test bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan diolah itu random atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, I. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (edisi kedua ed.). Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 300-318.Janie, D. N. 2012. Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press. Hal. 32-34.Santoso, S. 2010. Statistik Nonparametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal. 3-4.Nugroho, Sigit. 2007.Dasar-dasar Metode Statistika.Jakarta: Grasindo. Hal. 2.

MULAI

Mengambil data dari modul 1 yang berupa:Data tingkat kepuasan customer dengan menggunakan dimensi kualitas produk dari 3 produk detergen yang berbeda.

TahapPengolahan dataDan Analisa

Kesimpulan dan Saran

Pengujian Statistik Non-Parametrik:1. Uji Mann-Whitney2. Uji Kruskall Wallis

SELESAI

Uji kerandoman data

Tahap pengumpulan data

Tahap kesimpulan dan saran

Data Random atau tidak

Penetapan Tujuan Praktikum

Studi Literatur

Tahap Penetuan tujuan dan persiapan praktikum

Ya

Tidak