BAB II

7
BAB II METODOLOGI A. Kerangka Acuan Survey Mawas Diri ini disusun berdasarkan pendekatan sistem, yang terdiri dari data masukan (input), proses, dan data keluaran (output). Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder, sedangkan pengumpulan data primer dengan wawancara dan pencatatan. a.Input 1. Man o Kepala Puskesmas Mlonggo I o Pendamping mahasiswa (penanggungjawab program kesehatan Puskesmas Mlonggo I) o Ketua FKD dan perangkatnya serta Bidan Desa. o Mahasiswa PBL FK UNDIP. o Masyarakat desa Moro Rejo. 2. Money : swadana mahasiswa dan dana dari Puskesmas. 3. Material : Referensi tentang Survei Mawas Diri : Buku Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga di Jawa Tengah, Buku Pengambangan Desa dan kelurahan siaga aktif, Modul Penggerakan Dan Pemberdayaan Masyarakat Bagi Kader Dan Tokoh Masyarakat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Transcript of BAB II

8

BAB II

METODOLOGI

A. Kerangka Acuan

Survey Mawas Diri ini disusun berdasarkan pendekatan sistem, yang

terdiri dari data masukan (input), proses, dan data keluaran (output). Data

yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder, sedangkan

pengumpulan data primer dengan wawancara dan pencatatan.

a. Input

1. Man

o Kepala Puskesmas Mlonggo I

o Pendamping mahasiswa (penanggungjawab program kesehatan

Puskesmas Mlonggo I)

o Ketua FKD dan perangkatnya serta Bidan Desa.

o Mahasiswa PBL FK UNDIP.

o Masyarakat desa Moro Rejo.

2. Money : swadana mahasiswa dan dana dari Puskesmas.

3. Material : Referensi tentang Survei Mawas Diri : Buku Pedoman

Pelaksanaan Desa Siaga di Jawa Tengah, Buku Pengambangan

Desa dan kelurahan siaga aktif, Modul Penggerakan Dan Pemberdayaan

Masyarakat Bagi Kader Dan Tokoh Masyarakat Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan (internet), format SMD Desa Tawangsari (internet),

kusioner SMD, alat tulis.

4. Metode : wawancara, diskusi, pengamatan terlibat dan pencatatan

langsung.

5. Machine : sarana transportasi, laptop, printer.

a. Perencanaan

o P1 (Perencanaan)

a. Pertemuan dengan Dokter Puskesmas Mlonggo untuk

mendiskusikan topik makalah studi kasus.

8

9

b. Pertemuan dengan Pendamping untuk mendapatkan penjelasan

tentang teknis pelaksanaan.

c. Meminta surat pengantar dari Puskesmas Mlonggo tentang

pelaksanaan SMD untuk diserahkan kepada Petinggi Desa Moro

Rejo.

d. Meminta izin kepada Petinggi Desa Moro Rejo untuk melakukan

kegiatan SMD di wilayah Desa Moro Rejo.

e. Menemui tokoh masyarakat dan kader kesehatan untuk

menginformasikan akan diadakan SMD.

f. Penyusunan kuisioner SMD yang meliputi masalah kesehatan,

faktor risiko masalah kesehatan, bencana alam dan faktor

risikonya, kegawat-daruratan, serta potensi yang dimiliki desa

tersebut.

P2 Penggerakan.

Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Moro Rejo, tokoh

masyarakat dan kader untuk membuat kesepakatan waktu

pelaksanaan SMD.

Membagi tugas kepada tokoh masyarakat dan kader sesuai dengan

wilayah kerja masing-masing.

Pelaksanaan

Perkenalan diri kepada peserta SMD dan menyampaikan tujuan

SMD.

Memberikan kusioner SMD kepada peserta SMD dan menjelaskan

tata cara pengisian.

Melakukan pengamatan terlibat dengan mendampingi pelaksana

SMD mengisi kuisioner per wilayah kerjanya.

Merekapitulasi hasil SMD dari seluruh peserta SMD.

Membuat rencana tindak lanjut dari hasil SMD.

o P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian)

Mengawasi pelaksanaan kegiatan sesuai rencana, baik sasaran, waktu

maupun hasil yang dicapai.

10

Mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila didapatkan hal-hal yang

tidak sesuai dengan perencanaan.

Menilai pelaksanaan kegiatan.

b. OUTPUT

Teridentifikasi masalah kesehatan, prioritas dan analisis penyebab masalah

kesehatan berdasarkan faktor risiko yang ada serta potensi desa di Desa Moro

Rejo melalui Survey Mawas Diri.

B. Metode Pengamatan Terlibat

Cara kerja yang dilakukan dengan metode pendekatan sistem dan

wawancara langsung serta musyawarah atau rapat.

1. Daftar istilah

a. Survey Mawas Diri

b. Desa siaga

c. Desa Moro Rejo

d. Kecamataan Mlonggo, Kabupaten Jepara

e. Bulan April Tahun 2011

2. Klarifikasi Istilah

a. Survey Mawas Diri adalah mengumpulkan fakta, data, informasi

baik kuantitatif maupun kualitatif yang terkait masalah kesehatan,

bencana, kegawat-daruratan kesehatan, dengan faktor risiko, serta

berbagai potensi yang ada di desa.

b. Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa atau

kelurahan yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan

kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat-

daruratan kesehatan secara mandiri.

c. Desa Moro Rejo adalah wilayah kerja Puskesmas Mlonggo I

Kabupaten Jepara.

d. Bulan April Tahun 2011 adalah bulan dan tahun pelaksanaan

survey mawas diri.

11

3. Daftar Masalah

a. Apakah tujuan dari Survey Mawas Diri?

b. Siapa yang melaksanakan SMD?

c. Peran dokter puskesmas di SMD sebagai apa?

d. Apa kepentingan SMD dilaksanakan?

e. Bagaimana pelaksanaan SMD?

f. Persiapaan apa yang diperlukan untuk pelaksanaan SMD?

g. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan ini?

h. Apakah indikator keberhasilan dalam kegiatan ini?

i. Hambatan apa sajakah yang akan dihadapi?

j. Adakah upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?

k. Apakah ada upaya untuk mencari alternatif pemecahan masalah

yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada?

4. Pengelompokan Masalah

a. Tujuan : Apakah tujuan dari Survey Mawas Diri ?

b. Pelaksaan : Siapa yang melaksanakan SMD?

Peran dokter puskesmas di SMD sebagai apa?

Apa kepentingan SMD dilaksanakan?

Bagaimana pelaksanaan SMD?

Persiapaan apa yang diperlukan untuk pelaksanaan SMD?

Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan ini?

c. Evaluasi : Apakah indikator keberhasilan dalam kegiatan ini?

Hambatan apa sajakah yang akan dihadapi?

Adakah upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?

d. Hasil : Apakah ada upaya untuk mencari alternatif pemecahan masalah

yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada?

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a.Wawancara dengan pendamping mahasiswa (Ibu Tatik).

12

b. Wawancara dengan tokoh masyarakat, ketua FKD dan perangkatnya

serta para kader tentang kuisioner SMD.

5. Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif

6. Penentuan Masalah

Masalah ditentukan dari ditemukannya kesenjangan antara harapan dan

tujuan yang telah ditetapkan dengan kenyataan yang ada yang

menimbulkan rasa tidak puas sehingga timbul keinginan untuk mencari

alternatif pemecahan masalah.

7. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah ditentukan berdasarkan masalah yang ditemukan,

kemudian dicari alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan sasaran

dan sumber daya yang tersedia.