BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan...

31
BAB I KONSEP, SIMBOL DAN ALAT ALGORITMA PENDAHULUAN Alat Bantu pemograman komputer ada beberapa macam, salah satunya adalah algoritma. Sedangkan flowchart juga merupakan bagian dari algoritma. Dengan kedua cara tersebut komputer hanya mengikuti intruksi dan tidak dapat melakukan sesuatu sebelum diperintahkan. Oleh karena itu, perancang harus menuliskan setiap segi dari permasalahan yang bersangkutan. 1.1 PROGRAM DAN PROGRAMING Setelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman tertentu berupa suatu program. Program adalah serangkaian intruksi yang disusun untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan menggunakan komputer. Kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan program disebut programming. Programing dibagi menjadi 5 (lima) tahap, yaitu: 1. mengerti persoalan yang akan dilaksanakan 2. menganalisa penyelesaian persoalan 3. menulis program dalam kertas coding 4. mencoba melaksanakan program (test dengan komputer) 1

Transcript of BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan...

Page 1: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

BAB I

KONSEP, SIMBOL DAN ALAT ALGORITMA

PENDAHULUAN

Alat Bantu pemograman komputer ada beberapa macam, salah satunya adalah

algoritma. Sedangkan flowchart juga merupakan bagian dari algoritma. Dengan kedua

cara tersebut komputer hanya mengikuti intruksi dan tidak dapat melakukan sesuatu

sebelum diperintahkan. Oleh karena itu, perancang harus menuliskan setiap segi dari

permasalahan yang bersangkutan.

1.1 PROGRAM DAN PROGRAMING

Setelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan

flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa

pemograman tertentu berupa suatu program. Program adalah serangkaian intruksi yang

disusun untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan menggunakan komputer. Kegiatan

yang berhubungan dengan pembuatan program disebut programming.

Programing dibagi menjadi 5 (lima) tahap, yaitu:

1. mengerti persoalan yang akan dilaksanakan

2. menganalisa penyelesaian persoalan

3. menulis program dalam kertas coding

4. mencoba melaksanakan program (test dengan komputer)

5. menyusun dokumentasi

a. Mengerti persoalan yang akan dilaksanakan

Tahap ini adalah langkah pertama yang harus ditempuh dalam

programming. Tanpa mengerti persoalan apa yang akan dipecahkan,

mustahil berhasil menyelesaikan kegiatan selanjutnya.

b. Menganalisa penyelesaian persoalan

Tahap ini menyusun suatu cara menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Proses

apa yang harus dilakukan, langkah mana yang harus diambil, pekerjaan apa yang

1

Page 2: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

harus dilaksanakan dengan menggunakan komputer untuk menyelesaikan suatu

masalah.

c. Menulis program dalam kertas coding

Setelah urutan langkah untuk menyelesaikan suatu persoalan digambarkan dengan

menggunakan algoritma atau flowchart maka tiap langkah diwujudkan dalam

bentuk intruksi kepada komputer mengikuti aturan-aturan tertentu.

d. Mencoba melaksanakan program (test dengan komputer)

Tahap ini mencoba melaksanakan program dengan menggunakan data-data

percobaan. Jika cara menulis intruksi salah, komputer memberitahukan mengenai

kesalahan tersebut dan proses tidak dilanjutkan.

Jika hasil proses tidak seperti diharapkan, berarti program belum berhasil. Pada

tahap ini, perbaikan-perbaikan dilakukan sampai didapat hasil yang diinginkan.

e. Membuat dokumentasi

Jika program selesai di-test dan tak ada kesalahan lagi berarti program telah

mampu menangani persoalannya. Maka kegiatan terakhir adalah membuat

dokumentasi.

1.2. PENTINGNYA ANALISA

Betul tidaknya program berarti berhasil atau tidaknya program itu memproses data.

Proses berhasil apabila hasil proses seperti yang diinginkan. Hasil proses sangat

bergantung pada jalnnya proses. Jalannya proses ditentukan oleh urutan intruksi-intruksi

tak lain berdasarkan analisa pemecahan suatu permasalahan. Sebelum menulis program

harus dipikirkan akibat dari intruksi-intruksi, juga urutan intruksi-intruksi terhadap hasil

proses. Analisa yang baik menentukan sebagian besar keberhasilan program. dengan

menggunakan algoritma atau flowchart maka tiap langkah diwujudkan dalam

bentuk instruksi kepada kornputer mengikuti aturan-aturan tertentu.

2

Page 3: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

1. Mencoba pelaksanaan program.

Tahap ini mencoba melaksanakan program dengan menggunakan data-data percobaan.

Jika cara menulis instruksi salah, komputer memberitahukan mengenai kesalahan tersebut

dan proses tidak dilanjutkan.

Jika hasil proses tidak seperti yang diharapkan, berati program belum berhasil. Pada

tahap ini, perbaikan-perbaikan dilakukan sampai didapat hasil yang diinginkan.

2. Membuat dokumentasi.

Jika program selesai di-test dan tak ada kesalahan lagi berarti program telah mampu

menangani persoalannya. Maka kegiatan terakhir adalah membuat dokumentasi.

1.3 ALGORITMA

1.3.1 PENGERTIAN

Algoritma adalah bagan yang menggambarkan tahap-tahap urutan instruksi dengan

menggunakan susunan kalimat.

Kalimat-kalimat yang disusun menggambarkan dengan jelas penyelesaian dari suatu

persoalan sehingga langkah awal sampai akhir dari penyelesaian tersebut akan mudah

dimengerti dan merupakan salah satu alat bantu dalam pemograman.

Contoh 1

Langkah yang dapat digunakan ketika ingin mengirimkan surat kepada teman adalah :

1. Tulis surat pada secarik kertas surat.

2. Ambit sampul surat.

3. Masukkan surat ke dalam sampul.

4. Tutup sampul surat menggunakan perekat.

5. Jika kita ingat alamat teman tersebut, maka tulis alamat pada sampul Surat. Jika

tidak ingat, lihat lebih dahulu pada buku alamat, baru kemudian kita tulis alamat

pada sampul surat.

6. Tempel perangko pada surat.

7. Bawa surat ke kantot pos untuk diposkan.

Contoh 2:

Langkah mencari akar bulat positif dari suatu bilangan bulat (integer) positif a :

3

Page 4: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Baca a.

Masukkan x sama dengan 1.

Hitung y sebesar x * x.

Jika y sama dengan a maka cetak x sebagai akar dari a.Selesai.

Tambah nilai x dengan 1.

Pergi ke langkah 3.

Program yang dapat dibuat dalam bahasa BASIC:

10 INPUT A 20X=1

30 Y = X * X

40 IF Y = A THEN PRINT X : END

50 X = X + 1 60 GOTO 30

Kalau kita masukkan nilai 4 misalnya, jelas akan tercetak nilai 2 sebagai akar dari 4.

Namun bila dimasukkan nilai 5 misalnya, langkah akan berlanjut tak berhenti. Memang

untuk A=5, akar bulatnya tak ada.

1.3.2 Sifat-sifat algoritma

1. Banyaknya langkah instruksi yang terbatas.

Jumlah langkah yang sesungguhnya dibutuhkan sebenarnya tergantung dari

perincian isi (detail) dari algoritma yang bersangkutan.

Jumlah langkah yang terdapat di dalam algoritma (Jumlah instruksi dalam

program) biasanya-jarang sesuai dengan jumlan langkah operasional yang

dilaksanakan. Jumlah langkah yang benar-benar dilaksanakan sesuai program

tergantung dari data masukan (input) dan t1dak selalu dapat dipastikan

sebelumnya.

Diperlukan suatu algoritma yang menuju kepada suatu prograrr, dan dapat

terpakai daiam waktu cukup lama. Hal pokok dari metode algoritma ialah

terdiri dari ulangan langkah-langkah yang sama, mungkin dengan

beberapa modifikasi, seringkali dilaksanakan selanna suatu waktu tertentu.

4

Page 5: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

2. Jelas.

Penulisan dari setiap langkah yang terdapat dalam sebuah algoritma harus

memiliki arti yang khusus atau spesifik. Penulisan langkah bagi komputer dapat

berbeda dengan penulisan bagi manusia. Manusia akan mudah mengerjakan

algoritma

yang terdiri dari simbol, sedang komputer membutuhkan algoritma dengan kode

yang dituangkan dalam program. Hal ini berarti bahwa setiap kali suatu algoritma

dilaksanakan dengan data masukan yang sama maka akan diperoleh hasil yang

sama pula.

3. Batasan dari rangkaian proses harus pasti.

Rangkaian proses yang berisi langkah-langkah dari suatu algoritma yang akan

dilaksanakan, harus ditetapkan dengan pasti. Sebuah algoritma harus memiliki

instruksi dasar tertentu (yang spesifik) dan setiap instruksi harus memiliki unsur

pelaksana yang memproses data masukan. Di dalam spesifikasi secara algoritmik,

termasuk spesifikasi program, instruksi dilaksanakan dari atas ke bawah kecuali

bila ada ketentuan lain, seperti alih kendali bersyarat atau tidak bersyarat

4. Efektif.

Instruksi dari sebuah algoritma dapat memerintahkan komputer agar hanya me-

laksanakan penugasan yang mampu dilaksanakannya saja. Komputer tidak dapat

melaksanakan instruksi, jika informasinya tidak lengkap atau jika hasil dari

pelaksanaan perintah tidak diberi batasan yang jelas.

1.4 FLOWCHART

Flowchart adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi untuk proses

dengan komputer dan hubungan antara suatu proses dengan proses lainnya dengan

menggunakan simbol-simbol.

Dibagi menjadi dua yaitu :

1. System flowchart

5

Page 6: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Adalah melukiskan urutan operasi pemrosesan data baik yang manual maupun

dengan komputer. Diberikan pula aliran data, file yang digunakan selama proses

dan pengontrolannya.

2.Program flowchart.

Adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan

proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan

proses lainnya dalam suatu program.

Simbol-simbol yang sering dipakai :

a. Simbol dasar

Simbol KegunaanProses proses/pengolahan

untuk perhitungan dan mengubah harga

Input-output

Operation

- operasi input-output (membaca dan

menulis data)

Connector - penghubung dalam satu halaman

Off-page

connector

- penghubung antar halaman

Arrow - tanda panah untuk menunjukkan arch

6

Page 7: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Decision - pertanyaan

- penentuan kepusan (ya/tidak)

Preparetion - Memberikan harga awal

- Memben harga dari switch

- Mengubah index register

Terminal - Menyatakan permulaan dan akhr dari

proses

- Kartu

- Magnetic tape

- disk

- dokumen

7

Page 8: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

1.5 STRUKTUR DASAR LOGIKA

Untuk mengatur jalannya prosedure yang perlu dilaksanakan, diperlukan struktur dasar

logika. Dari struktur dasar ini akan terbentuk suatu program yang diperlukan untuk

menyelesaikan persoalan yang ada.

Macam-macam struktur dasar :

a. struktur sederhana.

Terdiri atas satu proses yang diikuti proses yang lain

Contoh :

1. Dalam suatu file yang terdiri dari 1 record yang berisi field nama, nim, nilai l dan

nilai2. Akan dihitung rata-rata dari kedua nilai dan cetak.

Penyelesaiannya:

Diminta untuk menghitung jumlah upah yang diterima oleh seorang karyawan, jika

diberikan ketentuan sebagai berikut

a. Input : - Nama Karyawan

- Nomor Induk

- Jumlah jam kerja

b. Output :

Nama : x----------------x

Nomor I nduk : x----------x

Jumlah Jam Kerja : xxx

Jumlah Upah : Rp. x-----x

Tabungan : Rp. x-----x

Jumlah Terima : Rp. x-----x

c. Rumus yang digunakan :

- Jumlah Upah = Jumlah jam kerja x upah per jam.

- Tabungan = 5 % dari jumlah upah.

8

Page 9: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

- Jumlah terima = Jumlah upah - tabungan.

- Upah per jam = Rp. 1500,00.

Kerangka algoritma untuk soal diatas ialah sbb :

Mulai.

Baca input :

(Baca NAMA, NO-INDUK, JML-JAM)

Hitung jumlah upah :

(JML-UPAH = JML-JAM - 1500)

Hitung tabungan :

(iABUNGAN = 0.05 - JML-UPAH)

Kurangi jumlah upah dengan tabungan untuk mendapatkan jumlah terima:

(JML-TERIMA = JML-UPAH - TABUNGAN)

Cetak output :

(CETAK NAMA, NO-IND, JML-JAM, JML-UPAH, TABUNGAN, JML-

TERIMA) Selesai.

Bagan arusnya adalah :

b) struktur pilihan

Suatu kondisi adalah penetaan nilai variabel atau ketergantungan antara nilai-nilai dari 2

atau beberapa variabel. Nilai suatu kondisi dapat di test da menghasilkan kondisi benar

atau salah.

Untuk melakukan test kondisi biasanya digunakan operasi relasi sebagai berikut :

NOTASI ARTI

=

/ <>

>

<

Sama dengan

Tidak sarna dengan

Lebih besar

Lebih kecil

Lebih besar atau sama dengan

Lebih kecil atau sama dengan

9

Page 10: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Struktur pilihan terbagi atas :

1. pilihan sederhana

Contoh :

1. Dalam suatu file yang terdiri dari 1 record yang berisi field nama,nim dan

jenis kelamin. Akan diadakan pilihan untuk jenis kelamin wanita yang akan

dicetak.

2. Lihat kembali contoh 2. pada struktur sederhana, dikembangkan dengan di-

tambah ketentuan sebagai berikut :

Jika jumlah upah > Rp. 150.000,00 dikenakan pajak sebesar 5% nya, sehingga

jumlah terima dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :

Jumlah terima = jumlah upah - tabungan - pajak

Output :

Nomor Induk xx

Jumlah Jam Kerja xxx

Jumlah Upah Rp. x x

Tabungan Rp. x x

Pajak Rp. x x

Jumlah Terima Rp. x x

Catatan : baris yang berisi pajak dicetak hanya untuk wajib pajak (jumlah

upah > Rp. 150.000,00)

2. Pilihan ganda

Contoh :

Dalam suatu file yang terdiri dari 1 record berisi field Hama, Him, nilail, nilai2. Hitung

rata-rata kedua nilai dan adakan pilihan untuk

* rata-rata >= 60 ket = lulus

* rata-rata < 60 ket = tak lulus

10

Page 11: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

3. Pilihan Majemuk

Contoh :

Dalam suatu file berisi 1 record yang berisi field Hama, nim, nilail, nilai2 dan jenis

kelamin. Akan diadakan pilihan

jika jk = w, hit rata-rata jika >=60, ket=lulus

< 60, ket=tak lulus

jika tidak, hit rata-rata jika >=75, ket=lulus

< 75, ket=tak lulus

Cetak jk dan ket

Seringkali test kondisi yang dilakukan untuk pilihan majemuk berupa nilai dari kode-

kode tertentu, maka bentuk strukturnya adalah sebagai berikut (misal dengan 4 pilihan) :

Contoh :

Diberikan data pelanggan air minum dengan susunan sebagai berikut :

Nama

Nomor Pelanggan

Kriteria

jumlah pemakaian air (dalam m3)

Hitung dan cetak jumlah pembayaran dari pelanggan tersebut, jika diminta hasil output

sebagai berikut :

Nama : x------x

Nomor Pelanggan : x------x

Jumlah pemakaian air : x---x

Tarip Dasar : Rp. x---x

Tarip pemakaian : Rp. x---x

Jumlah Bayar : Rp. x---x

11

Page 12: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Ketentuan yang diberikan :

Tarip dasar dihitung berdasarkan kriteria pelanggan.

Tabel kriteria diberikan berikut ini :

KODE TARIP DASAR

1 (Rumah tangga) Rp. 4.000,00

2 (Industri) Rp. 15.000,00

3 (Instansi Pemerintah) Rp. 1.000,00

4 (Lembaga Sosial) Rp. 500,00

5 (Warung air) Rp. 2.500,00

b. Untuk menekan pemakaian air, digunakan tarip sebagai berikut :

PEMAKAIAN AIR (M3) TARIP PER M3

60

> 60 DAN 100

> 100

200

215

225

c) struktur berulang

Disebut juga loop yang menimbulkan pelaksanaan instruksi atau serangkaian instruksi

secara berulang sepanjang kondisi tertentu masih menghendaki.

Untuk setiap kali instruksi-instruksi yang berada di dalam sebuah loop atau body dari

loop dilaksanakan, paling tidak satu nilai variabel akan berubah.

Contoh :

Dalam file yang terdiri dari beberapa record yang berisi field Hama, Him, jenis kelamin.

Akan dicetak untuk jenis kelamin=w

Contoh 1 :

Di dalam system flowchart digambarkan :

12

Page 13: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

1. hubungan antara file 1 dengan file lain.

2. media dari trap-trap file.

3. program yang digunakan untuk proses file-file tadi.

4. hubungan program 1 dengan program lainnya.

Dengan kata lain, system flowchart memberikan gambaran umum mengenai suatu

system.

System flowchart dibuat oleh system analist.

Contoh 2:

Program flowchart menunjukkan gambaran dari suatu program secara mendetail, berupa

urutan-urutan dari instruksi yang diberikan oleh programmer kepada komputer.

Program flowchart dibuat oleh progammer sebelum menulis program di kertas koding.

RINGKASAN

Dengan menyusun algoritma yang benar dan diterapkan pada pembuatan

flowchart yang benar pula maka penyusunan program untuk memecahkan persoalan

dalam berbagai bahasa akan mudah karena algoritma dan flowchart merupakan dasar

dalam pembuatan program.

LATIHAN

Tentukan bilangan terbesar diatas 3 bilangan bulat yang diberikan dan cetak

bilanganterbesar dan bilangan terkecil.

Seleksi calon mahasiswa sebuah perguruan tinggi komputer menggunakan alat bantu

komputer. Data hasil test masuk calon mahasiswa tersimpan dalam file dengan nama

TEST,terdiri no.test,nama,nilai matematika,nilai pancasila,nilai bahasa Inggris.

Proses penerimaan berdasarkan rata-rata ketiga nilai dengan bobot masing-masing

matematika=40%, pancasila=20%, Inggris=40%.

Dimana mereka yang diterima adalah apabila niai rata-ratanya >=70.

13

Page 14: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Tentukan algoritma untuk proses diatas.

Tentukan dengan algoritma proses pelaksanaan menelpon ke AMIK Dian Nuswantoro

dikarenakan Anda tidak bisa mengikuti pelajaran hari ini dikarenakan sakit.

Cari nilai rata-rata dari suatu data yang dimasukkan dan cetaklah nilai rata-rata itu.

14

Page 15: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

BAB II

KONSEP PEMPROGRAMAN TERSTRUKTUR

PENDAHULUAN

Suatu program dikatakan baik jika :

1. bekerja sesuai dengan tujuan dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

2. fleksibel.

3. tidak mengandung kesalahan.

4. didokumentasikan secara baik.

5. cepat dalam waktu pelaksanaannya.

6. efisien dalam penggunaan memori komputer.

Hal diatas dapat terlaksana dengan baik, jika tahap-tahap penyelesaiannya berurutan.

Karena pemrosesan data yang diolah yang memenuhi kriteria tertentu harus berurutan

maka penggunaan counter (perulangan) sangat membantu.

3.1 DASAR TEHNIK COUNTER

Counter adalah suatu variabel yang nilainya bertambah dengan 1 setiap kali

terjadi pengulangan proses.

Variabel adalah suatu nama yang digunakan untuk mewakili suatu besaran konstanta.

Sedangkan konstanta itu sendiri terbagi atas :

1. konstanta string

Merupakan deretan alphanumerik yang berada dalam double tanda petik.

Contoh :-AMIK Dian Nuswantoro"

-Rp. 500"

2. konstanta numerik

Merupakan bilangan positip atau negatip.

15

Page 16: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Beberapa penggunaan counter misalnya :

a. untuk menghitung jumlah record.

b. untuk menghitung jumlah suatu kasus tertentu.

c. untuk menghitung jumlah pengulangan.

Pandang: sederetan orang yang berdiri di luar ruangan.

Akan dihitung berapa banyaknya orang itu. Sediakan tempat untuk menampung

perhitungan. Namakan tempat itu JUM_OR dan mula-mula kosong.

Orang itu masuk satu persatu ke dalam ruangan. Tiap seorang masuk, isilah JUM_OR

dengan sebatang kayu. Dengankata lain isi JUM_OR ditambah dengan satu batang kayu

setiap satu orang masuk. Setelah semua orang masuk, banyaknya batang kayu pads

JUM_OR = jumlah orang. Atau isi JUM_OR = jumlah orang. Fungsi JUM_OR adalah

sebagai counter.

3.2 COUNTER SEDERHANA

Pandang : akan dihitung jumlah pegawai suatu kantor. Tiap pegawai diwakili

dengan sate record pegawai. Tiap record berisi : nama pegawai, gaji pegawai.

Contoh input : Contoh laporan :

Tiap record akan dicetak pada 1 baris diakhir laporan akan dicetak jumlah pegawai.

Orang memasuki ruangan analog dengan record masuk ke storage. Masuknya record ke

storage, ketika dibaca oleh input unit.

JUM_OR berupa satu lokasi dalam storage. Pada persoalan berikut, lokasi

tersebut diberi nama JUM_PEG. Karena yang akan dihitung jumlah pegawai,

JUM_PEG berlaku sebagai counter.

Pada saat pertama menghitung, JUM_OR harus kosong yang berarti JUM_PEG

juga harus kosong atau JUM_PEG = 0. Isi JUM_OR ditambah setiap kali prang masuk,

demikian pula dengan JUM_PEG.

Ketika /*masuk, JUM_PEG tak perlu ditambah 1

Pada aksi JUM_PEG ditambah 1'dilakukan jika / * belum dibaca.

16

Page 17: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

3.3 COUNTER UNTUK KONDISI KHUSUS

Di dalam sebuah file siswa, terdiri dari record-record siswa kelas 1, 2, dan 3.

Ditanyakan jumlah siswa tiap-tiap kelas. Dalam hal seperti ini, konsep counter dan

kondisi aksi digabungkan. Karena harus memisahkan 3 macam total di atas maka harus di

chek kondisi tiap siswa : apakah kelas 1, 2, atau 3.

Jika field kelas berisi angka 1 berarti siswa tersebut kelas 1. Demikian juga untuk field

kelas yang berisi angka 1 dan 2. Tiap record siswa akan dicetak pada tiap baris dan pada

akhir daftar dicetak :

jumlah siswa kelas 1

jumlah siswa kelas 2

jumlah siswa kelas 3

Dengan demikian maka harus disediakan 3 macam variabel sebagai counter, yaitu

tk 1 : untuk total siswa kelas 1

tk 2 : untuk total siswa kelas 2

tk 3 : untuk total siswa kelas 3

Laporan yang diharapkan sebagai berikut:

NAMA KELAS

ALI 2

SRI 1

TONI 3

ARI 3

JULI 1

ATI 1

SISWA KELAS 1 = 3 ORANG

SISWA KELAS 2 = 1 ORANG

SISWA KELAS 3 = 2 ORANG

17

Page 18: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Kesimpulan :

Tiap record (bukan/*) masuk, tanyakan isi field kelas.

Jika field kelas = 1 tk 1 ditambah 1

Jika field kelas = 2 tk 2 ditambah 1

Jika field kelas = 3 tk 3 ditambah 1

Dan jika record /* cetak tk 1, tk 2, tk 3.

3.4 ACCUMULATOR

Accumulator adalah suatu variabel yang digunakan untuk menyimpan jumlah

kumulatif suatu elemen data tertentu.

Sebelum proses, akumulator berharga nol. Sebaliknya akumulator akan bertambah sesuai

dengan isi elemen data yang sedang dihitung jumlah kumulatifnya.

Pada bagian yang lalu telah dihitung jumlah orang yang memasuki ruangan.

Pada bagian ini dimisalkan tiap-tiap orang membawa sejumlah uang. Dan per-

masalahannya adalah menghitung berapa jumlah uang semua orang.

Tempat untuk menampung uang itu misalkan JU yang mula-mula kosong.

Setiap kali orang masuk, uang yang dibawa diletakkan pada JU. Sehingga isi JU tiap kali

bertambah seharga uang yang dibawa tiap-tiap orang. Setelah semua orang masuk, isi

JU=jumlah uang semua orang. JU berfungsi sebagai akumulator.

Contoh :

Tiap record dalam suatu file berisi : - nama

-tinggi badan

Output berupa daftar di mana akhir daftar dicetak tinggi rata-rata.

18

Page 19: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Penyelesaiannya :

Untuk mencari tinggi rata-rata, perlu dicari total tinggi semua orang. Kemudian total

tinggi dibagi jumlah orang, menghasilkan tinggi rata-rata.

Jumlah orang = JO

Total tinggi = TT

Tinggi rata-rata = TR

3.5 PEMAKAIAN COUNTER SEBAGAI PENGONTROL PENGULANGAN

PROSES

Apabila dalam suatu proses terdapat satu atau beberapa kegiatan yang perlu

dilaksanakan berulang kali, maka jumlah pengulangannya dapat dikontrol dengan

menggunakan konsep counter. Misalnya terjadi keadaan sbb :

urutan kegiatan adalah :

aksi A

aksi B

aksi C

aksi D

aksi B

aksi C

aksi D

aksi B

aksi C

aksi D

aksi C dst

Tampak bahwa rangkaian aksi B,C,D diulang 3 kali, sesudah A dan sebelum C. Pada

tahap pengulangan misalkan N, isi N bertambah 1 yaitu tiap kali B,C,D dilaksanakan.

Perlu diperhatikan berapa isi N sebelum rangkaian B, C, D dilaksanakan.

Misalnya N = 0, lalu bagaimana membatasi pengulangan agar hanya 3 kali saja. Tiap kali

sampai akhir rangkaian B, C, D periksa isi N.

19

Page 20: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Karena hanya 3 kali saja, maka tanyakan apakah N sudah mencapai 3. Kalau tidak, ulangi

aksi B.

3.6 PENGGUNAAN LANJUT COUNTER DAN ACCUMULATOR

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai minor dan mayor total.

Minor total adalah penjumlahan untuk tiap-tiap bagian.

Mayor total adalah penjumlahan untuk seluruh bagian.

20

Page 21: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

BAB III

MATRIK (ARRAY)

PENDAHULUAN

Dalam menyelesaikan persoalan pemrograman yang menggunakan jajaran

data, penggunaan dimension sangat diperlukan. Hal ini dilakukan agar semua

data yang dimasukkan akan tetap tampil.

Dengan penggunaan array, berarti kita memesan tempat dalam memory untuk

menyimpan data yang kita buat.

4.1 PENGERTIAN ARRAY

Telah kita kenal apa yang dinamakan variabel balk numerik maupun karakter.

Variabel-variabel itu dalam pengolahan mempunyai satu nilai tertentu. Setiap

satu variabel mempunyai satu nama yang spesifik clan mempunyai satu nilai

tertentu.

Cara ini hanya cocok untuk jumlah data yang sedikit. Bayangkan jika

harus menampung suatu data sebanyak 20 data. Menggunakan 20 nama

variabel akan menyulitkan dalam pengolahan. Cara untuk mengatasi masalah

ini adalah dengan menyusun suatu matrik (array) sebagai langkah penyederhanaan dari

nama variabel. Pembentukan matrik dilakukan dengan jalan memberikan subscript

terhadap suatu variabel. Misalkan tabel untuk data yang terdiri 10 data. Maka dengan

dibuat suatu matrik, tidak membutuhkan 10 variabel melainkan 1 variabel saja.

Subscript adalah bilangan yang menyatakan "nomor urut" variabel dari suatu

label. Sehingga untuk data seperti di atas, digunakan variabel nm$, nim$, nill, ni12

dengan ditambah subscriptnya. Misalkan untuk data ke 3, ditulis :

nm$(3) nim$(3) Hill (3) nil2(3)

nm$, nim$, nill, N12 adalah variabel dan 3 (ditulis di antara tanda kurung) adalah

subscript.

Dengan demikian, untuk menyatakan elemen matrik tertentu cukup dengan

merubah nilai subscriptnya.

21

Page 22: BAB I · Web viewSetelah menyelesaikan persoalan pemograman dengan menggunakan algoritma dan flowchart, maka cara berikutnya adalah memasukan intruksi tersebut ke dalam bahasa pemograman

Dapat disimpulkan bahwa matrik adalah sejumlah elemen data yang mempunyai

kesamaan bentuk maupun arti yang dinyatakan dalam satu Hama variabel yang diberi

subscript.

Dari soal di atas, bila kits ingin menghitung rata-rata dari Hill dan ni12 untuk

setiap mahasiswa, ditambah variabel rt dan bentuk flowchartnya:

Dengan pembacaan data seperti di atas maka jumlah data yang tersedia terbatas. Agar

data yang kita masukkan berlaku umum dalam arti tidak terbatas, gunakan pemasukan

data "banyaknya data = "n".

Sehingga soal di atas menjadi :

Dari contoh di atas terlihat bahwa data akan dibaca secara urut mulai dari 1 to n.

Penggunaan dimension dalam jajaran data sangat penting. Tanga menggunakan

dimension maka tampilan data hanya pads data yang terakhir.

4.2 MEMBERI DIMENSI JAJARAN VARIABEL

Untuk menyimpan beberapa bilangan atau string dalam sebuah jajaran, diperlukan

nilai subscript sebanyak minimal bilangan yang dimasukkan.

Kalau kita mempunyai 10 data maka nilai subscript yang dapat dipakai minimal 10. IN

berarti kita pesan dalam memory sebanyak 10 tampat. Jajaran data yang demikian

merupakan jajaran data 1 dimensi.

Kita dapat menggunakan jajaran data 2 dimensi. Jajaran data 2 dimensi dapat

digambarkan sebagai sebuah lemari yang memiliki beberapa deretan kotak-kotak

Sehingga kalau data seperti contoh di atas digambarkan dalam bentuk tabel adalah :

Hama Him Hill N12 rt

Sedangkan bentuk dimensinya adalah : nm$(i,1), nim$(i,2), Hill (i,3), nil2(i,4), ket$(i,5)

dengan i=baris, i=1, 2, ..., n dan j=kolom, j=1, 2, 3, 4, S.

22