BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan...

31
BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Dalam penulisan laporan Tugas Akhir memerlukan metode atau tahapan/tata cara penulisan untuk mendapatkan hasil yang baik dan optimal mengenai pengendalian banjir sungai Silandak yang terdapat disekitar Bandara Ahmad Yani di Kota Semarang yang sesuai dengan kondisi saat sekarang. Adapun data pendukung yang diperlukan dalam pengendalian banjir sungai Silandak ini adalah berupa data primer dan data sekunder, yang akan dianalisis untuk perencanaan pengendalian banjir tersebut. Diagram Alir metodologi penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. 3.2 Tahapan Persiapan Dalam tahap persiapan ini ada beberapa hal yang penting untuk dilakukan dengan tujuan mengefektifkan waktu dan pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir. Tahap persiapan ini meliputi sebagai berikut : 1. Menentukan kebutuhan data. TUGAS AKHIR DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018 WIRA APRIADI L2A605059 III - 1

Transcript of BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan...

Page 1: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

BAB III

METODOLOGI

3.1 Tinjauan Umum

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir memerlukan metode atau

tahapan/tata cara penulisan untuk mendapatkan hasil yang baik dan optimal

mengenai pengendalian banjir sungai Silandak yang terdapat disekitar Bandara

Ahmad Yani di Kota Semarang yang sesuai dengan kondisi saat sekarang.

Adapun data pendukung yang diperlukan dalam pengendalian banjir sungai

Silandak ini adalah berupa data primer dan data sekunder, yang akan dianalisis

untuk perencanaan pengendalian banjir tersebut. Diagram Alir metodologi

penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

3.2 Tahapan Persiapan

Dalam tahap persiapan ini ada beberapa hal yang penting untuk dilakukan

dengan tujuan mengefektifkan waktu dan pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas

Akhir. Tahap persiapan ini meliputi sebagai berikut :

1. Menentukan kebutuhan data.

2. Studi pustaka terhadap landasan teori yang akan dipergunakan dalam

penyelesaian dengan permasalahan yang terjadi saat sekarang.

3. Mendata instansi terkait yang dapat dijadikan narasumber data.

4. Survei lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi wilayah

studi.

5. Pengamatan secara mendetail pada kondisi wilayah studi

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 1

Page 2: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 2

Survey Lapangan

Pengumpulan DataData Primer :- Wawancara dengan

masyarakat sekitar- Dokumentasi

Analisis Hidrologi

Data Sekunder Sungai :- Data curah hujan- Data topografi- Peta tataguna lahan- Data morfologi sungai (penampang

melintang dan memanjang)- Data tanahData Sekunder Laut :- Data angin- Data pasang surut- Peta bathimetri

Pembuatan Floodway

Stabilitas Alur

RAB dan RKS

Gambar Perencanaan

Metode Pelaksanaan : Time schedule, Kurva S, Net Work Planning

Mulai

Analisis Data

Pembuatan Jetty

Selesai

Analisa hidrolika(Kondisi Exsisting)

Stabilitras Tanggul

Pembangunan Jetty dikombinasikan

dengan bangunan lain

Chek

Chek

Chek

TidakYa

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Chek

Ya

Tidak

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Tidak

Page 3: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

Pengecekan Data-data

Memenuhi syarat &Lengkap

BAB III

METODOLOGI

3.3 Pengumpulan Data

Metodologi mengenai data-data yang diperlukan untuk penyelesaian studi

Detal Desain Muara Sungai Silandak dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini:

.

Gambar 3.3 Diagram Alir Metodologi Pengumpulan Data Tugas Akhir

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 3

Jenis Data Berdasarkan SifatJenis Data berdasarkan Fungsinya

Data Primer :- Interview dengan

masyarakat sekitar- Observasi- Literateut- Instrumen

Data Sekunder Sungai :- Data curah hujan- Data topografi- Peta tataguna lahan- Data morfologi

sungai (penampang melintang dan memanjang)

- Data tanah

Mulai

Selesai

Data Teknis Data Non Teknis

TidakTidak

Ya

- Analisis Data - Evaluasi Data- Pemilihan Alternatif- Analisi Perancangan Teknis Detail (DED)

Klasifikasii DanIdentifikasi Data

Klasifikasi danIdentifikasi Data

Penentuan Jenis Data Yang Diperlukan

Pengumpulan data keseluruhan

Page 4: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

Data yang diperlukan untuk penyelesaian studi Detail Desain Muara

Sungai Silandak dibedakan menjadi dua, yaitu :

3.3.1 Pengumpulan data berdasarkan fungsinya

Berdasarkan fungsinya data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

a. Pengumpulan Data Teknis

Adalah data-data yang berhubungan langsung dengan upaya

pengendalian banjir pada wilayah Semarang Timur, seperti data curah

hujan, peta topografi, peta tata guna lahan, peta saluran drainase, data

tanah, dan sebagainya.

b. Pengumpulan Data Non Teknis

Adalah data-data yang berfungsi sebagai penunjang untuk

mempertimbangkan upaya pengendalian banjir pada wilayah

Semarang Timur, misalnya data jumlah penduduk di wilayah studi,

data industri di wilayah studi, dan sebagainya.

3.3.2 Pengumpulan data berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Pengumpulan Data Primer

Data Primer, adalah data yang diperoleh melalui survei langsung di

lapangan. Data primer digunakan untuk mengetahui kondisi yang

sebenarnya di lapangan atau lokasi proyek yang akan dilaksanakan.

Adapun metode pengumpulan data tersebut dapat dilakukan melalui

wawancara, isian angket, observasi pengukuran, dokumentasi dsb.

Dengan mengetahui kondisi sebenarnya maka diharapkan akan

diperoleh desain rencana yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan

di lapangan. Data tersebut disajikan pada Tabel 3.3.2.a

b. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari instansi terkait. Data

sekunder dapat berupa rekaman foto, laporan tertulis maupun data

digital. Data tersebut disajikan pada Tabel 3.2.2.b

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 4

Page 5: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

Tabel 3.3.2.a : Data Primer

DATA MACAM DATA SUMBER DATA KEGUNAAN

Hasil Interview Primer

Masyarakat setempatPSDA Propinsi

PSDA Daerah SemarangBBWS Pemali-JuanaBAPPEDA PropinsiBAPPEDA Daerah

Semarang

Mengetahui muka air banjir maksimum yang pernah terjadi di sungai

Hasil Observasi Primer Survey lapangan

Mengetahui situasi dan kondisi DPS Silandak dan Bandara Ahmad

YaniHasil

Instrument PrimerKamera digitalBejana Ukur

Dokumentasi lokasi yang akuarat dan untuk mendapatkan data yang

lebih spesifikStudy

LiteraturPrimer Buku-buku yang

mendukung Study tersebut

Untuk mendapatkan acuan dalam analisis data perhitungan dalam

perencanaan

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 5

Page 6: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

Tabel 3.3.2.b : Data Sekunder

DATA MACAM DATA SUMBER DATA KEGUNAAN

Peta Topografi Sekunder Dinas PSDA Semarang

Mengetahui luas DAS Sengkarang atau daerah

tangkapan hujan (catchment area)

Peta Daerah Genangan Sekunder BBWS

Pemali-Juana

Mengetahui Daerah yang terkena banjir pada DAS

Bremi dan MeduriData curah hujan dan stasiun hujan Sekunder Dinas PSDA

Semarang Untuk analisis hidrologi

Data Tata guna lahan Sekunder BBWS

Pemali-Juana Untuk analisis hidrologi

Data Morfologi Sungai Sekunder BBWS

Pemali-JuanaMengetahui data muka air banjir, analisis hidrolika.

Data Sedimentasi Sungai Sekunder BBWS

Pemali-Juana Untuk analisis stabilitas alur

Data tanah Sekunder BBWS Pemali-Juana

Untuk analisis stabilitas tanggul

Data Bahan &Tenaga Sekunder BBWS

Pemali-Juana

Menentukan bahan dan Rencana Anggaran Biaya

(RAB)

Data angin Sekunder

Badan Meteorologi

Maritim Semarang

Menentukan arah angin dominan

Pasang surut air laut Sekunder

Badan Meteorologi

Maritim Semarang

Menentukan muka air : HWL, MWL, LWL

Peta Bathimetri Sekunder BBWS Pemali-Juana

Mengetahui kemiringan pantai

3.4 Analisis Data

Pada tahap melakukan analisis data sekunder diperoleh dengan cara

menghubungi instansi yang terkait. Perencanaan pengendalian banjir pada Sungai

Silandak di Kota Semarang memerlukan analisis data secara lengkap antara lain:

analisis hidrologi, analisis hidrolika, analisis stabilitas alur dan analisis stabilitas

tanggul.

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 6

Page 7: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

3.4.1 Analisis Hidrologi

Sebelum melakukan analisis hidrologi, terlebih dahulu menentukan stasiun

hujan, data hujan dan luas catchment area. Dalam analisis hidrologi akan di bahas

beberapa tahapan untuk menentukan debit banjir rencana. Beberapa

tahapan/langkah untuk menentukan debit banjir rencana adalah menghitung curah

hujan rata – rata daerah, curah hujan rencana, melakukan uji keselarasan untuk

menentukan metode yang memenuhi uji sebaran, menghitung intensitas hujan dan

debit banjir rencana. Tahapan/langkah tesebut dapat dilihat pada gambar 3.4.1

Diagram Alir Analisis Hidrologi

A. Perhitungan Curah Hujan Rata – Rata Daerah

Terdapat 3 (tiga) Stasiun curah hujan yang digunakan untuk menganalisis

perhitungan curah hujan rata-rata pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai

Silandak. Ada 3 (tiga) metode perhitungan curah hujan rata-rata yaitu metode

Rata-rata Aljabar Metode Poligon Thiessen dan Metode Isohyet. Dasar

pertimbangan menggunakan metode Poligon Thiessen adalah memberikan

proporsi luasan daerah pengaruh stasiun hujan untuk mengakomodasi

ketidakseragaman jarak dan daerah pengaruh tersebut dibentuk dengan

menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara

dua stasiun hujan terdekat. Dasar pertimbangan metode Isoyet adalah cocok untuk

daerah berbukit dan tidak teratur serta cara yang paling teliti untuk mendapatkan

hujan areal rata-rata jika stasiun hujannya relatif lebih rapat yang memungkinkan

untuk membuat garis isohyet, tetapi memerlukan analis yang berpengalaman.

B. Perhitungan Curah Hujan Rencana

Perhitungan curah hujan rencana menggunakan metode :

Metode Log Pearson Type III

Metode Log Normal

Metode Gumbel

C. Uji Keselarasan

Ada beberapa untuk metode Uji Keselaran :

Uji kecocokan dengan Uji Sebaran Chi Kwadrat

Uji Smirnov – Kolmogorov .

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 7

Page 8: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

D. Perhitungan debit Banjir Rencana

Metode yang digunakan untuk perhitungan debit banjir rencana adalah:

Metode Rasional

Metode Harpers

Metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I

3.4.2 Analisis Hidrolika

Pada analisis hidrolika terdiri dari analisis penampang eksisting dengan

menggunakan HEC-RAS bertujuan untuk mengetahui kondisi dari Sungai

Silandak saat ini (eksisting). Dengan menggunakan program HEC-RAS maka

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 8

Gambar 3.4.1 Diagram Alir Analisis Hidrologi

Page 9: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

dapat diketahui profil dari muka air saat terjadi banjir. HEC-RAS akan

menampilkan model dari Sungai Silandak sesuai dengan input data yang

diberikan. Dalam perencanaan dimensi dengan normalisasi sungai disini

menggunakan rumus Manning, diperlukan untuk mengetahui kapasitas alur

sungai dan saluran terhadap banjir rencana dan untuk menggambarkan profil

muka air banjir rencana sepanjang sungai dan muara yang akan ditinjau dari

Sungai Silandak. Profil muka air yang dihasilkan merupakan dasar untuk

menentukan elevasi bangunan pengendali banjir. Diagram Alir Analisis Hidrolika

dapat dilihat pada Gambar 3.4.2

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 9

Gambar 3.4.2 . Diagram Alir Analisis Hidrolika dan normalisasi Sungai

Page 10: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

3.4.3 Analisis Debit Banjir Rencana dan Dimensi Saluran Drainase

Analisis debit banjir rencana pada Sungai Silandak digunakan untuk

menganalisis dimensi saluran drainase dengan merencanakan bentuk penampang

pada saluran sekunder dan saluran primer Sungai Silandak, sehingga didapatkan

dimensi saluran ( lebar dan tinggi saluran ) serta slope minimum saluran.

Analisis dimensi saluran drainase terdiri dari analisis perencanaan dimensi

saluran aliran uniform (seragam) pada kondisi MSL serta analisis non uniform

(tidak seragam) pada kondisi High Water Level (HWL), dalam hal ini adalah

adanya pengaruh backwater (air balik). Diagram Alir analisis debit banjir rencana

dan dimensi saluran drainase dapat dilihat pada Gambar 3.4.3

Gambar 3.4.3 Diagram Alir Analisis Debit Banjir Rencana

Dan Dimensi Saluran Drainase

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 10

ChekTidak

Ya

ChekTidak

Ya

Input Data:A, C, Cs, to, n, Vmin, L, M, H dan persamaan lengkung intensitas hujan

td = L / 60*Vmin

tc = to + td

Persamaan Lengkung Intensitas Hujan (I)

Q = 0,00278*C*Cs*I*A

Q = (1/n)*R2/3*S1/2*F

F = Q / Vmin

Diperoleh nilai B atau H dan R

Didapat Smin / Smax

Mulai

Selesai

Page 11: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

3.4.4 Analisis Stabilitas Alur

Sungai akan stabil apabila tidak terjadi erosi pada dasar maupun tebing

sungai. Tegangan geser yang terjadi di dasar maupun tebing sungai disebabkan

oleh aliran sungai. Apabila tegangan geser yang terjadi di dasar sungai (τb) lebih

besar dari tegangan kritis (τc), maka akan terjadi erosi. Tegangan geser kritis yaitu

tegangan geser yang terjadi pada saat butiran dasar /tebing sungai mulai bergerak.

Besarnya tegangan geser kritis (τc) tergantung dari diameter material

dasar /tebing sungai. Kecepatan aliran yang menimbulkan terjadinya tegangan

geser kritis disebut kecepatan kritis (Vcr). Apabila diameter butiran dasar /tebing

sungai diketahui, maka tegangan geser kritis (τc) dapat dilihat melalui diagram

Shield’s. diagram alir analisis stabilitas alur dapat dilihat pada Gambar.3.4.4.

Gambar 3.4.4 : Diagram Alir Analisis Stabilitas Alur

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 11

Page 12: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

Perhitungan stabilitas lereng sungai bertujuan untuk mengetahui kestabilan

lereng sungai. Untuk mengetahui besarnya angka keamanan lereng sungai di

lokasi longsoran, pada penelitian ini menggunakan program Geo Studio 2004

Slope/W Analysis.

3.4.5 Analisis Stabilitas Tanggul

Pada analisis stabilitas tanggul biasanya terdiri dari material geoteknik,

untuk menahan banjir supaya tidak meluap. Beberapa analisis kestabilan tanggul

diantaranya adalah analisis terhadap bahaya kelongsoran, kuat dukung dan geser.

Bentuk penampang tanggul pada dasarnya harus aman terhadap limpasan dan

aman terhadap gaya yang bekerja, maka bentuk tanggul perlu mempertimbangkan

terhadap muka air banjir, kondisi topografi, kondisi tanah dasar asli, bahan

timbunan tanggul, dan pelindung lereng tanggul. Diagram alir analisis stabilitas

tanggul dapat dilihat pada Gambar 3.4.5.

Gambar 3.4.5. Diagram Alir Analisis Stabilitas Tanggul

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 12

ChekTidak

Ya

Input : Nilai kohesi (c)Sudut geser dalam (φ)Berat volume (γ)Ketebalan lapisan tanah

Menentukan :Elevasi tanggulLebar puncak tanggulKemiringan tanggul (1 : m)

Geo Studio 2004 Slope/WAnalysis

Fk min > 1

Mulai

Selesai

Page 13: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

3.3.1 Analisis Perubahan Garis Pantai

Pemakaian software Genesis digunakan untuk mendapatkan data –

data yang nantinya dapat digunakan untuk kegiatan perencanaan analisis

perubahan garis pantai, Hal yang menjadi perhatian dalam penggunaan software

adalah mendapatkan data dan pengecekan terhadap perubahan garis pantai akibat

pembangunan On Shore (Jetty, Groin, Rip-Rap, dll) dan Off Shore (Breakwater).

Data-data yang benar sangat diperlukan sebagai input dari model yang dibuat.

Program GENESIS dimanfaatkan untuk memprediksi perubahan

garis pantai yang disebabkan oleh erosi dan sedimentasi pada periode tertentu.

Perubahan garis pantai diprediksikan selama beberapa tahun mendatang dengan

kondisi eksisting. Data-data yang harus dikonversi sebagai masukan pada program

GENESIS yaitu :

a. DEPTH :

DEPTH berisi kedalaman air laut sepanjang pantai yang disimulasi

dan akan menyebabkan gelombang pecah di mana nilainya sudah disediakan

oleh Program GENESIS dalam NSWAV sebagai input model gelombang

eksternal. Program GENESIS dalam NSWAV meskipun sudah tersedia , akan

tetapi dalam tugas akhir ini input gelombang menggunakan Program

GENESIS file WAVES di mungkinkan sudah lengkap dan akan terbaca

sebagai data gelombang laut dalam, sehingga input model gelombang

eksternal oleh Program GENESIS dalam NSWAV tidak dipergunakan,

apabila program GENESIS dalam NSWAV dan Program GENESIS file

WAVES dioperasionalkan secara bersamaan, maka DEPTH tidak akan bisa

terbaca hasilnya atau terjadi kerancuan data

b. SHOR L :

Merupakan masukan ordinat garis pantai awal. Cara mendapatkan

ordinat ini adalah dengan memplotkan garis pantai pada peta dengan bantuan

program Auto Cad. Membuat grid-grid pada jarak tertentu, di mana jarak

antar grid yang digunakan dalam analisis ini sebesar 25 m dengan jumlah grid

99.

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 13

Page 14: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

c. SHORC

Merupakan hasil running dari program berupa perubahan ordinat (Y)

garis pantai.

d. SHORM

Merupakan koordinat pengikat garis pantai yang nilainya sama

dengan koordinat SHORL. SHORM berfungsi untuk membandingkan

perubahan garis pantai pada jangka waktu sepuluh tahun dengan garis pantai

awal.

e. Koordinat Seawall

Perencanaan posisi seawall berdasarkan dari prediksi garis pantai

yang terabrasi. Cara yang digunakan untuk mendapatkan koordinat seawall

sama seperti cara untuk mendapatkan koordinat garis pantai awal sebelum

terjadi abrasi. Jika tidak ada seawall maka file ini akan dikosongkan dan tidak

akan dibaca oleh GENESIS.

f. WAVES

WAVES merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi,

periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data WAVES yang

digunakan sebagai input GENESIS adalah data gelombang yang dihasilkan

pada perhitungan tinggi, periode dan arah datang gelombang hasil olahan data

angin jam-jaman, dengan merubah beberapa sudut datang gelombang sesuai

dengan yang disyaratkan sebagai input GENESIS yaitu:

Sudut datang gelombang.

Sistem koordinat garis pantai diasosiasikan dengan sudut datang

gelombang, di mana arah y (positif) dikonversikan sebagai arah utara dan

arah datangnya gelombang menuju sumbu x sebagai baseline pada

GENESIS. Dalam program GENESIS besar sudut datang gelombang antara

-90o sampai dengan 90o, di mana sudut datang gelombang 0o dapat

menggambarkan penyebaran gelombang normal tegak lurus menuju

baseline GENESIS (sumbu absis (x)). Semakin ke arah kiri sudut datang

gelombang akan semakin negatif dan semakin ke arah kanan sudut datang

gelombang akan semakin positif. Konversi dilakukan jika terdapat data

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 14

Page 15: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

yang tidak diketahui sudut gelombangnya maka pada kolom arah diberi

nilai 999. Konversi sudut datang gelombang dapat dilihat pada Gambar

3.3.1

(Manual GENESIS, 1991)

Gambar 3.3.1 Konversi Sudut Gelombang Datang Pada GENESIS

Kalibrasi sudut datang gelombang.

Kalibrasi dilakukan untuk menyesuaikan antara input data arah gelombang

pada file WAVES dengan sistem koordinat grid hasil pemodelan. Hal ini

dilakukan jika terdapat perbedaan dalam penentuan arah Utara. Pada data

input gelombang, arah utara ditentukan berdasarkan arah mata angin,

sedangkan GENESIS akan membaca arah Utara sesuai dengan tegak lurus

dengan sumbu x.

Setelah semua data input yang dibutuhkan untuk prediksi perubahan garis

pantai tersedia maka selanjutnya dilakukan running program melalui file START.

Selanjutnya akan diketahui perubahan garis pantai sesuai dengan periode waktu

yang diinginkan. Perubahan garis pantai ini akan sangat membantu dalam

pemilihan bangunan pengaman pantai yang tepat.

3.4.6 Alternatif Penanganan Permasalahan Muara Sungai

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 15

Page 16: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

Dengan menganalisis terlebih dahulu permasalahan tertutupnya muara

Sungai Silandak, maka dipilih alternatif penanganan muara sungai Silandak.

Penanganan tersebut bisa berupa pembangunan Jetty, Groin, atau sudetan.

Pemilihan alternatif penanganan Muara Silandak dilakukan dengan cara

mentabelkan masing – masing alternatif kemudian diuraikan kelebihan dan

kekurangannya.

Tabel 3.4.6. Pemilihan alternatif penanganan Muara

No Alternatif Penanganan

Kelebihan Kekurangan

1 Jetty

-Mengurangi pendangkalan

alur

oleh sedimen pantai,

-Menanggulangi banjir akibat

pendangkalan di muara,

-Biaya cukup

mahal,

2 Groin

- Menahan transpor sedimen

sepanjang pantai

- Mengurangi /menghentikan

erosi pantai

-Kurang cocok untuk

perlindungan

muara sungai

3 Sudetan

-Biaya konstruksi murah

-Memperlancar laju air

sungai.

3.5 Gambar Perencanaan

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 16

-Tidak dapat menahan

sedimen yang berasal

dari

Page 17: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

Untuk membantu proses pelaksanaan pekerjaan drainase tersebut perlu

dibantu dengan gambar desain konstruksi yang benar dan jelas. Proses ini

tergantung dari perhitungan/perencanaan konstruksi yang telah dicek

keamanannya terhadap beberapa gaya maupun dari konstruksi itu sendiri. Adapun

proses menggambar desain konstruksi pada penyusunan tugas akhir ini dapat

dijelaskan dalam bentuk diagram alir sebagai berikut :

Gambar 3.5. Diagram alir Gambar Perencanaan

3.6 Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 17

Gambar Desain

Ya

Tidak

Hasil perhitungan Perencanaan Konstruksi

Pengajuan ke Dosen Pembimbing

Memenuhi syarat

Gambar kerja

Selesai

Mulai

Page 18: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

RKS digunakan sebagai dasar atau syarat–syarat umum dan teknis dalam

pelaksanaan pembuatan struktur. Isi dari RKS adalah:

1. Instruksi kepada peserta lelang ( dari data sekunder ).

2. Syarat–syarat kontrak ( dari data sekunder ).

3. Gambar Perencanaan ( dari Analisa Data dan Kriteria Perencanaan ).

4. Syarat-syarat teknis ( dari daftar volume pekerjaan )

5. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Metodologi penyusunan RKS dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Diagram Alir Rencana Kerja Syarat (RKS)

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 18

Page 19: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

3.7 Metode Pelaksanaan

Metodologi penyusunan metode pelaksanaan dapat dilihat pada

Gambar3.7

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 19

Page 20: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

Gambar 4.7 Diagram Alir Metode Pelaksanaa

3.8 Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya bertujuan untuk mendapatkan nilai dalam rupiah

dari suatu pekerjaan. Secara umum RAB (Rencana Anggaran Biaya) merupakan

rincian biaya dari setiap komponen pekerjaan yang akan berlaku di lokasi

pekerjaan, analisa harga suatu pekerjaan dan volume pekerjaan dapat dijelaskan

dalam bentuk diagram alir sebagai berikut :

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 20

Mulai

Daftar Harga Upah dan Bahan

Daftar Harga Satuan Pekerjaan

Analisis Harga Satuan

Selesai

Volume Satuan Pekerjaan

Rencana Anggaran Biaya

Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

ChekTidak

Ya

Page 21: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

Selesai

BAB III

METODOLOGI

Gambar 4.8 Diagram alir Rencana Anggaran Biaya

3.9 Time Schedule Dan Network Planning

Time Schedule adalah suatu pembagian waktu secara terperinci yang

disediakan untuk masing-masing pekerjaan, mulai pekerjaan awal sampai

pekerjaan selesai, serta sebagai sarana koordinasi suatu jenis pekerjaan. Network

Planning adalah gambar yang memperlihatkan urutan pekerjaan dan logika

ketergantungan antara suatu kegiatan yang satu dengan yang lain beserta waktu

pelaksanaannya. Adapun proses pembuatan Time Schedule dan Network Planning

pada penyusunan tugas akhir ini dapat disajikan dalam bentuk diagram alir

sebagai berikut :

Gambar 3.9 Diagram alir Time Schedule dan Network Planning

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 21

Mulai

- Hasil perhitungan Perencanaan Konstruksi- Gambar Desain

- Jenis Pekerjaan - RAB

Penyusunan Time Schedule dan Network Planning

ChekTidak

Ya

Page 22: BAB I · Web viewWaves merupakan hasil olahan data angin jam-jaman berupa tinggi, periode dan arah datang gelombang dalam satu tahun. Data waves yang digunakan sebagai input Genesis

BAB III

METODOLOGI

TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018

WIRA APRIADI L2A605059

III - 22