BAB I sk 2 traumato

4
LAPORAN TUTORIAL BLOK TRAUMATOLOGI SKENARIO 2 “NYERI PINGGANG DAN TIDAK BISA KENCING” KELOMPOK B6 (16) ADI PURNOMO G0012004 MUHAMMAD YUSUF K G0012140 SAMUEL F PICARDI G0012204 PRAMITHA YUSTIA G0012160 AULIANSYAH ALDISELA J G0012036 BEATA DINDA SERUNI G0012042 BARA TRACY LOVITA G0012040 ERIKA VINARIYANTI G0012072 PRATIWI INDAH PALUPI G0012162 ASTICHA ERLIANING G0012032 DEWI NARESWARI G0012058 ANDIYANI DEWI PUTU P G0012014

description

skenario blok traumato

Transcript of BAB I sk 2 traumato

LAPORAN TUTORIALBLOK TRAUMATOLOGI SKENARIO 2NYERI PINGGANG DAN TIDAK BISA KENCING

KELOMPOK B6 (16) ADI PURNOMO G0012004 MUHAMMAD YUSUF K G0012140SAMUEL F PICARDI G0012204PRAMITHA YUSTIA G0012160AULIANSYAH ALDISELA J G0012036BEATA DINDA SERUNI G0012042BARA TRACY LOVITA G0012040ERIKA VINARIYANTI G0012072PRATIWI INDAH PALUPI G0012162ASTICHA ERLIANING G0012032DEWI NARESWARI G0012058ANDIYANI DEWI PUTU P G0012014

TUTOR : Briandana, dr.

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2014BAB IPENDAHULUANA. SkenarioNYERI PINGGANG DAN TIDAK BISA KENCINGDokter IGD menerima pasien rujukan dari puskesmas, pasien seorang laki-laki, berusia 35 tahun. Sekitar 6 jam sebelumnya, pasien mengendarai sepeda motor sambil bertelepon. Saat ada becak yang menyeberang jalan, karena kaget, saat kecepatan tinggi, pasien menabrak pohon karena bermaksud menghindari becak. Pasien terbentur setang motor pada pinggang kanan, lalu jatuh ke tanah dengan panggul membentur batu besar. Pasien sadar, tampak pucat, mengeluh nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah, dan tidak bisa kencing. Namun dokter tetap tidak melakukan kateterisasi.Dari pemeriksaan dokter IGD didapatkan kesadaran GCS 15, pupil isokhor, reflek cahaya (+/+), lateralisasi (-). Jalan nafas bebas. Didapatkan vital sign: Nadi 120 x/menit, tekanan darah 90/60mmHg, suhu 36C, akral dingin dan lembab RR 24x/menit.Terdapat jejas pada regio lumbal dextra, nyeri ketok costovertebral (+), keluar darah dari orificium urethra externum, serta terdapat hematom pada regio perineum. Dari pemeriksaan rectal toucher didapatkan prostat melayang. Dalam pemeriksaan stabilitas pelvis, tes kompresi (+), tes distraksi (+).Dokter melengkapi pemeriksaan penunjang kemudian mengkonsulkan pasien pada dokter spesialis yang berkaitan untuk menangani kasus ini.

B. Perumusan Masalah1. Bagaimanakah hubungan biomekanika trauma dengan keluhan dan fraktur pelvis?2. Mengapa pasien sadar, pucat, nyeri pada pinggang dan perut bawah serta tidak bisa kencing?3. Apa yang dilakukan pada saat primary survey?4. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan dan apakah pasien termasuk kegawatdaruratan?5. Bagaimanakah pemeriksaan stabilitas pelvis dan interpretasinya?6. Bagaimanakah interpretasi pemeriksaan fisik dan vital sign?7. Bagaimanakah interpretasi pemeriksaan rectal touche?8. Apa saja diagnosis banding dan tatalaksananya?9. Apa indikasi dilakukan rujuk dan kemanakah pasien dirujuk?10. Mengapa pasien tidak dilakukan kateterisasi?

C. Tujuan pembelajaran1. Menjelaskan mekanisme terjadinya trauma dan patofisiologi pada jaringan ataupun sistem organ akibat trauma.2. Menjelaskan penatalaksanaan awal kasus trauma, primary survey, dan secondary survey.3. Menjelaskan prinsip dasar dan penanganan trauma abdomen, dan komplikasinya.4. Menjelaskan prinsip dasar dan penanganan trauma urogenital, dan komplikasinya.5. Menjelaskan perencanaan pengelolaan yang komprehensif pasien dengan trauma, meliputi patient safety, pemeriksaan laboratorium darah, pemeriksaan radiologis penunjang, dan merujuk ke bagian yang tepat.

D. HipotesisPasien mengalami fraktur pelvis sehingga menyebabkan ruptur uretra dan pasien mengalami ruptur renalis dikarenakan benturan di pinggang.