BAB I Risyet

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Suririnah (2008), Orang tua yang bijaksana akan selalu memberi prioritas utama untuk melindungi dan memberikan kesehatan yang terbaik bagi anaknya. Hal ini dapat diwujudkan dengan memberikan imunisasi sejak bayi lahir, yang akan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berbahaya. Banyak penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi sehingga imunisasi menjadi salah satu bagian terpenting pada tahun pertama bayi anda. Memberi imunisasi bayi tepat pada waktunya adalah faktor yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan imunisasi dan kesehatan bayi. Menurut Marimbi (2010), imunisasi atau ialah pemberian vaksinasi kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu. Antibodi daripada ibu akan memberikan perlindungan sementara selama lebih kurang enam bulan saja, maka bayi perlu di berikan imunisasi supaya terlindung daripada penyakit.Imunisasi yang diberikan kepada kanak-kanak serta bayi merupakan cara yang paling berkesan dan efektif untuk melindungi mereka dari penyakit

description

doc

Transcript of BAB I Risyet

Page 1: BAB I Risyet

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Suririnah (2008), Orang tua yang bijaksana akan selalu memberi

prioritas utama untuk melindungi dan memberikan kesehatan yang terbaik bagi

anaknya. Hal ini dapat diwujudkan dengan memberikan imunisasi sejak bayi lahir,

yang akan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berbahaya.

Banyak penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi sehingga

imunisasi menjadi salah satu bagian terpenting pada tahun pertama bayi anda.

Memberi imunisasi bayi tepat pada waktunya adalah faktor yang sangat penting untuk

menentukan keberhasilan imunisasi dan kesehatan bayi.

Menurut Marimbi (2010), imunisasi atau ialah pemberian vaksinasi kepada

seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu. Antibodi daripada ibu

akan memberikan perlindungan sementara selama lebih kurang enam bulan saja, maka

bayi perlu di berikan imunisasi supaya terlindung daripada penyakit.Imunisasi yang

diberikan kepada kanak-kanak serta bayi merupakan cara yang paling berkesan dan

efektif untuk melindungi mereka dari penyakit tuberculosis (TB), difteria, pertussis

(batuk kokol), tetanus (kencing gigi), polio, campak, rubella dan hepatitis B.

Menurut Hegar (2014), pemberian imunisasi dasar lengkap di berikan pada saat

bayi baru lahir sampai 9 (sembilan bulan). Pemberian imunisasi pada saat lahir yaitu

Hepatitis B dan polio, pada saat usia 1 bulan HB-2, pada saat usia 0-2 bulan diberikan

imunisasi BCG, pada saat 2 bulan di berikan imunisasi DTP Hib PCV, pada saat 4

bulan diberikan imunisasi PCV-2 DTP-2 POLIO-2, pada saat 6 bulan di berikan

imunisasi PCV-3 DTP-3 Hepatits B-3, pada saat 6-23 bulan di berikan imunisasi

Influenza, pada saat umur 9 bulan di berikan imunisasi Campak.

1

Page 2: BAB I Risyet

2

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2012), selain pemberian

imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan program imunisasi tambahan /

suplemen yaitu Bulan Imunisai Anak Sekolah (BIAS) DT, BIAS campak yang

diberikan pada semua usia kelas I SD/MI/SDLB/SLB, sedangkan BIAS TT diberikan

pada semua anak usia kelas II dan III SD/MI/SDLB/SLB, Baclog Figthting

(melengkapi status imunisasi).

Menurut Suririnah (2008), setiap tahun diseluruh dunia, ratusan anak-anak dan

orang dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal

ini dikarenakan kurangnya informasi tentang pentingnya imunisasi. Bayi-bayi yang

baru lahir, anak-anak usia muda yang bersekolah dan orang dewasa sama-sama

memiliki resiko tinggi terserang penyakit-penyakit menular yang mematikan seperti:

Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Influenza, Thypus, Radang selaput otak, Radang paru-

paru, dan masih banyak penyakit lainnya yang sewaktu-waktu muncul dan mematikan.

Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar bayi-bayi, anak-

anak muda dan orang dewasa terlindungi hanya dengan melakukan imunisasi.

Menurut Dewi, Darwin, dan Edison (2014), alasan bayi tidak mendapatkan

imunisasi lengkap adalah karena alasan informasi, motivasi dan situasi. Alasan

informasi berupa kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan, kelengkapan dan

jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan adanya persepsi salah yang beredar di

masyarakat tentang imunisasi. Alasan motivasi berupa penundaan imunisasi,

kurangnya kepercayaan tentang manfaat imunisasi dan adanya rumor yang buruk

tentang imunisasi. Alasan situasi berupa tempat pelayanan imunisasi yang terlalu jauh,

jadwal pemberian imunisasi yang tidak tepat, ketidakhadiran petugas imunisasi,

kurangnya vaksin, orang tua yang terlalu sibuk, adanya masalah dengan keluarga, anak

yang sakit, terlalu lama menunggu dan biaya yang tidak terjangkau. Namun yang

paling berpengaruh adalah karena anak sakit, ketidaktahuan ibu akan pentingnya

Page 3: BAB I Risyet

3

imunisasi, ketidak tahuan waktu yang tepat untuk mendapatkan imunisasi berikutnya

dan ketakutan akan efek samping imunisasi. Data ini menunjukan bahwa pengetahuan

sangat berperan penting dalam pemberian imunisasi pada bayi.

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun (2012), strategi

operasional pencapaian cakupan tinggi dan merata berupa pencapaian Universal Child

Immunization (UCI) yang berdasarkan indikator cakupan DPT-HB 3, Polio 4 dan

Campak dengan cakupan minimal 80% dari jumlah sasaran bayi di desa. Pencapaian

UCI desa tahun 2012 (98,05%) mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun

2011 (96,4%). Hasil pencapaian UCI desa tahun 2011 yang mencapai target (100%)

sebanyak 13 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen,

Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen,

Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kota Magelang, Kota

Surakarta, Kota Salatiga dan Kota Pekalongan. Sedangkan kabupaten yang pencapaian

UCI desa terendah di Kabupaten Karanganyar (83,05%).

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun (2012), cakupan

imunisasi dasar lengkap bayi di Jawa Tengah dari semua antigen sudah mencapai

target minimal nasional (85%), pencapaian tiap tahun cenderung menurun, tetapi tahun

2012 terjadi peningkatan. Jumlah sasaran bayi pada tahun tahun 2012 adalah 575.011

menurun dibanding tahun 2011 sebanyak 592.712. Sedangkan cakupan masing-masing

jenis imunisasi tahun 2012 adalah sebagai berikut BCG (100,65%), DPT1+HB1

(99,93), DPT3+HB3 (99,76%), Polio 3 (100,69%) dan Campak (98,24%). Hal ini

mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2011 dengan BCG (98,0%), DPT1+HB1

(97,0%), DPT3+HB3 (95,7%), Polio 3 (94.0%) dan Campak (93,6%).

Profil epidemiologis di Indonesia sebagai gambaran tingkat keshatan di

masyarakat masih memerlukan perhatian yang khusus yaitu: angka kematian kasar

(CMR): 7,51 per 1000/tahun, angka kematia bayi (IMR): 48 per 1000 lahir

Page 4: BAB I Risyet

4

hidup/tahun, angka kematian balita (U5MR): 56 per 1000 lahir hidup/tahun, angka

kematian ibu hamil (MMR): 470 per 100.000 lahir hidup/tahun, cakupan imunisasi:

BCG 85%, DTP 64%, Polio 74%, HB1 91%, HB2 84,4%, HB3 83,0%, TT ibu hamil:

TT-1 84% dan TT-2 77% (Ranuh, et al.,ed., 2011)

Sedangkan yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap di Desa Pakelan

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri terdapat 28 anak usia 1–3 tahun, dan 9

diantaranya tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Hasil wawancara dengan

beberapa ibu bahwa hanya beberapa ibu yang memahami tentang pengetahuan

imunisasi dasar lengkap. Kurangnya pengetahuan ibu disebabkan karena kurangnya

informasi dan pentingnya imunisasi.

Dari latar belakang yang di uraikan di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan

pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak usia 1-3 tahun di Desa Pakelan

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2015”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan

pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 1-3 tahun di Desa Pakelan

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2015?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian

imunisasi dasar lengkap pada anak usia 1-3 tahun di Desa Pakelan Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2015.

2. Tujuan Khusus

Page 5: BAB I Risyet

5

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap

pada anak usia 1-3 tahun di Desa Pakelan Kecamatan Ngadirojo Kabupaten

Wonogiri Tahun 2015.

b. Mengetahui pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak usia 1-3 tahun di

Desa pakelan Kecamatan Ngadirijo Kabupaten Wonogiri Tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan

pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak.

2. Secara Praktis

a. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini di harapkan para ibu mampu meningkatkan pengetahuan

tentang imunisasi dasar lengkap dalam upaya pencegahan dari suatu penyakit.

b. Bagi istitusi pendidikan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam

mata kuliah keperawatan anak terkait masalah pengetahuan imunisasi dasar.

c. Bagi instansi pemerintahan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan untuk

memperhatikan masyarakat yang kurang pengetahuan tentang imunisasi dasar.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan masalah pengetahuan imunisasi.