BAB I PKK

49
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya Masyarakat mendambakan kondisi ideal yang merupakan tatanan kehidupan yang diinginkannya. Kondisi tersebut menggambarkan sebuah kehidupan yang di situ kebutuhan-kebutuhan dapat terpenuhi, suatu kondisi yang tidak lagi diwarnai kekhawatiran hari esok, kehidupan yang memberi iklim kondusif guna aktualisasi diri dan untuk terwujdunya proses relasi sosial yang berkeadilan. Oleh sebab itu, apabila kehidupan saat sekarang belum memenuhi kondisi ideal tersebut, selalau ada dorongan untuk melakukan usaha guna mewujudkannya. Demikian juga apabila terdapat realitas yang dianggap menghambat tercapainya kondisi ideal tersebut, akan mendorong usaha untuk mengubah dan memperbaikinya. Masalah sosial adalah kondisi yang tidak diharapkan oleh karena bertentangan dengan kondisi ideal yang di inginkan, atau paling tidak dapat

Transcript of BAB I PKK

Page 1: BAB I PKK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya Masyarakat mendambakan kondisi ideal yang merupakan

tatanan kehidupan yang diinginkannya. Kondisi tersebut menggambarkan

sebuah kehidupan yang di situ kebutuhan-kebutuhan dapat terpenuhi, suatu

kondisi yang tidak lagi diwarnai kekhawatiran hari esok, kehidupan yang

memberi iklim kondusif guna aktualisasi diri dan untuk terwujdunya proses

relasi sosial yang berkeadilan. Oleh sebab itu, apabila kehidupan saat sekarang

belum memenuhi kondisi ideal tersebut, selalau ada dorongan untuk

melakukan usaha guna mewujudkannya. Demikian juga apabila terdapat

realitas yang dianggap menghambat tercapainya kondisi ideal tersebut, akan

mendorong usaha untuk mengubah dan memperbaikinya.

Masalah sosial adalah kondisi yang tidak diharapkan oleh karena

bertentangan dengan kondisi ideal yang di inginkan, atau paling tidak dapat

menjadi hambatan bagi pencapaian kondisi ideal tersebut. Dengan demikian,

realitas yang dianggap sebagai masalah sosial selalu mendorong atau memberi

inspirasi bagi munculnya usaha untuk melakukan perubahan dan perbaikan.

Sebagai realita sosial, baik kondisi yang disebut sebagai masalah sosial,

maupun proses perubahan menuju kondisi yang lebih diharapkan atau menuju

kondisi ideal adalah fenomena yang selalu muncul dalam kehidupan

masyarakat bisa dikatakan sejak manusia hidup bermasyarakat sampai kondisi

Page 2: BAB I PKK

2

kehidupan masyarakat sampai kondisi kehidupan terkini, selalu dijumpai

adanya masalah sosial.

Walaupun demikian dilihat dari upaya pemecahan masalah dalam

kehidupan bermasyarakat, kajian tentang masalah sosial saja dapat

memberikan kesan hanya berfokus pada usaha untuk memahami dan

menjelaskan kondisi yang dianggap bermasalah tersebut, tidak secara eksplisit

mendorong kajian yang bersifat pemecahan masalahnya. Kajian tentang proses

perubahan dari kondisi social illfare menuju kondisi social ilfare, secara

otomatis menuntut adanya pemahaman tentang ketiga posisi dalam proses

perubahan tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan PKK, dan bagaimana peranan PKK dalam

meningkatkan Pemberdayaan Perempuan, apa saja sepuluh program kegiatan

PKK, dan apa saja peran PKK dalam pemberdayaan perempuan ditengah

masyarakat Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung

Barat.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini

penulis dapat mengidentifikasi masalah program kegiatan PKK dan

bagaimana peranan PKK dalam meningkatkan Pemberdayaan Perempuan

Page 3: BAB I PKK

3

yang ada di Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung

Barat

1.4 Batasan Masalah

Dari sejumlah masalah yang teridentifikasi diatas, tidak semua dapat diteliti

karena adanya berbagai keterbatasan, maka penulis ini dibatasi pada

permasalahan tentang proses Pemberdayaan Perempuan dan Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga yang ada di Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin

Kabupaten Bandung Barat

1.5 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Laporan Skripsi ini untuk memberikan gambaran

pelaksanaan program kerja TP.PKK Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin

Tahun 2013, sejauh mana program kerja tersebut telah dilaksanakan serta

memberikan informasi faktor apa saja yang mendorong keberhasilan

pelaksanaan program kerja dan faktor-faktor yang menghambatnya serta

merupakan pertanggung jawaban seluruh pengurus dalam melaksanakan

kegiatan 10 Program Pokok PKK di Desa Rancapanggung

Page 4: BAB I PKK

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PKK

PKK adalah singkatan dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.

Singkatan PKK sepertinya lebih membudaya dari pada kepanjangannya.

Tidak semua masyarakat khususnya ibu-ibu memahami pengertian PKK.

Bagi kader PKK tentu menyadari betul eksistensi gerakan ini yang

bersifat nasional. Namun, bagi ibu-ibu yang masih awam, PKK tidak

bedanya dengan arisan saja. Yakni, suatu kegiatan pertemuan ibu-ibu

yang dilaksanakan rutin setiap bulan dengan jamuan sekedarnya. Acara

pun dikemas sedemikian rupa sehingga terkesan santai dan kekeluargaan.

Beruntung bila ibu ketua PKK-nya hadir dan memberikan pembinaan ke

arah kesejahteraan keluarga. Kalau ketua PKK tidak hadir dan pengurus

tidak siap, jadilah pertemuan PKK menjadi acara ritual makan bersama.

Lebih parah lagi bila pengurus PKK tidak paham hakekat PKK itu

sendiri. Pertemuan PKK menjadi ajang kontes baju, perhiasan, pamer

tabungan, ngrumpi kian kemari yang tak berujung pangkal. Namun,

banyak juga kader PKK yang sungguh-sungguh telah memerankan diri

sebagai kader. Tidak saja menjadi motor penggerak PKK, namun juga

dapat dijadikan teladan bagi anggota, baik cara bertutur maupun

bersikap. Hanya saja perannya sebagai penggerak jangan kebablasan

menjadi otoriter. Mentang-mentang kader lalu mengatur segalanya

Page 5: BAB I PKK

5

(penentu pengambilan keputusan) tanpa mengindahkan musyawarah

untuk mencapai mufakat. Kader semacam inilah yang lalu mencemari

citra PKK menjadi buruk. Ujung-ujungnya anggota PKK menjadi enggan

datang pada saat pertemuan, apalagi ikut berperan aktif dalam berbagai

kegiatan PKK lainnya, seperti posyandu, PMT, UPGK, dan lain

sebagainya.

Kondisi demikian tentu tidak berlaku secara umum. Setidaknya

menjadi wacana bagi kita dalam memperingati Hari Kesatuan Gerak

PKK yang jatuh pada tanggal 27 Desember 2006 untuk segera

instrospeksi diri, mau dikemanakan (baca : eksistensi) PKK di masa

datang. Hingga masuk era globalisasi yang menuntut peran ibu lebih

maksimal dalam wadah PKK, masih banyak PR besar yang harus segera

dikerjakan. Bagaimana mengubah PKK dari paradigma lama ini menjadi

paradigma baru dengan tetap berpegang pada Pancasila dan UUD

1945,serta dasar hukum yang mengatur PKK guna menyongsong gerakan

PKK di masa depan?

2.1.1 Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

Pemberdayaan masyarakat dan partisipasi masyarakat

merupakan strategi dalam paradigma pembangunan yang

bertumpu pada rakyat. Strategi ini menyadari betapa pentingnya

kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan

kekuatan material melalui kesanggupan untuk melakukan

kontrol material atas sumber daya material dan non material

Page 6: BAB I PKK

6

yang penting melalui redistribusi modal / kepemilikan

(Korten:1992). Dalam pemahaman tersebut konsep

pemberdayaan rakyat diyakini sebagai ruh dalam meningkatkan

kapasitas masyarakat.

Senada dengan pendapat di atas, gerakan pemberdayaan

dan kesejahteraan keluarga berdasarkan Rakernas VI adalah:

A. Pengertian Gerakan PKK

Gerakan pembangunan masyarakt dari bawah yang

mempunyai tujuan secara umum adalah mengajak

masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam

mencapi kesejahteraannya;

Untuk merencanakan, membimbing keluarga dalam

pelaksanaan program-programnya

Tim Penggerak PKK adalah mitra kerja pemerintah dan

organisasi kemasyarakatan dengan perempuan sebagai

motor pengeraknya menuju terwujudnya keluarga

bahagia, sejahtera, maju, dan mandiri.

B. Tujuan PKK

Gerakan PKK mempunyai tujuan sebagaimana

dituangkan dalam visinya, yaitu “ terwujudnya keluarga

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berahlak mulia dan berbudi luhur, sehat, sejahtera,

maju, mandiri, kesetaraan, keadilan gender serta

Page 7: BAB I PKK

7

kesadaran hukum dan lingkungan “ yang selanjutnya

dijabarkan di dalam misinya yaitu:

Meningkatkan mental spiritual

Meningkatkan pendidikn dan keterampilan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan

keluarga serta peningkatan pemanfaatan keluarga

Meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian

lingkungan hidup serta membiasakan hidup

berencana

Meningkatkan pengelolaan PKK, baik

pengorganisasian maupun pengelolaan program

C. Sasaran PKK

Sasaran gerakan PKK adalah keluarga, baik

dipedesaan mapun di perkotaan yang perlu ditingkatkan

dan dikembangkan kemampuan dan kepribadiannya

dalam bidang:

Mental spiritual meliputi sikap dan perilaku sebagai

insan hamba Tuhan, anggota masyarakat dan warga

negara yang dinamis serta bermanfaat berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945.

Fisik material meliputi pangan, sandang, papan,

kesehatan, kesempatan kerja yang layak serta

lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui

Page 8: BAB I PKK

8

peningkatan pendidikan, pengetahuan dan

keterampilan.

D. Program PKK

Program PKK terbagi menjadi 10 bagian program

pokok PKK diantaranya:

Penghayatan dan pengamalan Pancasila

Gotong Royong

Pangan

Sandang

Perumahan dan tata laksana rumah tangga

Pendidikan dan keterampilan

Kesehatan

Pengembangan kehidupan berkoprasi

Kelestarian lingkungan hidup

Perencanaan sehat

2.2 Hakikat Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan berasal dari kata “Pemberdayaan” dan

“Perempuan”. Pemberdayaan mempunyai makna harfiah membuat

(seseorang) berdaya. Istilah lain untuk pemberdayaan adalah penguatan

(empowerment). Pemberdayaan adalah pemanusiaan, dalam arti

mendorong orang untuk menampilkan dan merasakan hak-hak asasinya.

Di dalam pemberdayaan terkandung unsur pengakuan dan penguatan

posisi seseorang melalui penegasan terhadap hak dan kewajiban.

Page 9: BAB I PKK

9

Pemberdayaan mengutamakan usaha sendiri dari orang yang

diberdayakan untuk meraih keberdayannya. Oleh karena itu,

pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan.

Berdasarkan penelitian kepustakaan, proses pemberdayaan

mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang

menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian

kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan kepada masyarakat agar individu

menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya

membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian

mereka melalui organisasi. Kecenderungan pertama tadi disebut

kecenderungan primer dari pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan

kedua atau kecenderungan sekunder menekankan pada proses

menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai

kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi

pilihan hidupnya melalui proses dialog. Konsep pemberdayaan menurut

Surna T. Djajaningrat, memiliki tiga karakter yang perlu dicermati yang

kesemuanya sangat bersifat adaptif terhadap masyarakat, yaitu berbasis

masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat (local

resource based) dan berkelanjutan (sustainable).

Berbasis masyarakat mengandung pengertian bahwa masyarakat

bertindak sebagai pelaku atau subjek dalam perencanaan dan

pelaksanaannya. Masyarakat mempunyai kewenangan untuk mengambil

keputusan tentang kegiatan yang diperlukan serta pelaksanaannya.

Page 10: BAB I PKK

10

Keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan bukan

keputusan perorangan.

Berbasis sumber daya setempat (local resources based) adalah

penciptaan kegiatan yang berbasis sumber daya setempat misalnya

pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan dan lain sebagainya. Proses

pemberdayaan juga harus dapat berfungsi sebagai penggerak awal

(primer mover) dalam pembangunan masyarakat secara berkelanjutan

(sustainable). Agar hal ini dapat dicapai, diperlukan berbagai strategi,

perencanaan dan pelaksanaan yang tepat guna.

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pemberdayaan adalah suatu cara yang ditempuh rakyat, organisasi, dan

komunitas diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa atas)

kehidupannya.

Dalam KD (1970: 853)4, kata perempuan berarti 'wanita', 'lawan

lelaki', dan 'istri' . Menurut etimologis kata perempuan berasal dari

bahasa Sansekerta “empu” artinya tuan; yang dihormati, yang terhormat;

memiliki daya; yang memiliki kekuasaan. Jadi, perempuan berarti orang

yang memiliki daya atau orang yang dihormati.

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pemberdayaan perempuan adalah suatu proses yang bertujuan

mengembangkan potensi perempuan agar ia mampu berkuasa secara

mandiri atas kehidupan dan penghidupannya.

Page 11: BAB I PKK

11

2.3 10 Program Pokok Pkk Dan Konsep Diri Ibu Dalam Keluarga

Sejahtera

2.3.1 Gerakan Pkk

1) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya disingkat

PKK, adalah gerakan pembangunan masyarakat yang

tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor

penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau

kelompok terkecil dalam masyarakat guna menumbuhkan,

menghimpun, mengarahkan dan membina keluarga guna

mewujudkan keluarga sejahtera.

2) Tujuan Gerakan PKK:

Adalah untuk mewujudkan Keluarga Sejahtera yang

menikmati ketenangan, ketentraman dan kesejahteraan

hidup lahir maupun bahtin dalam tata kehidupan masyarakat

berdasarkan "Pancasila dan UUD 1945.

3) Sasaran Program Gerakan PKK:

a. Mental spiritual yang meliputi:

Sikap dan perilaku hidup anggota keluarga sebagai

insan hamba Tuhan, Warga Negara dan Warga

Masyarakat.

b. Fisik Materiil yang meliputi:

Sandang, pangan dan papan yang sepadan, sehat

dan serasi.

Page 12: BAB I PKK

12

Kesehatan pribadi, lingkungan hidup yang lestari.

Peningkatan pendidikan, pengetahuan dan

keterampilan.

Sasaran subyek adalah masyarakat baik di pedesaan

maupun di perkotaan yang masih perlu ditingkatkan

kesejahteraan lahir dan bathinnya.

4) Mekanisme Gerakan PKK : lihat Lampiran I

5) Fungsi dan tugas Tim Penggerak PKK :

Fungsi Tim Penggerak PKK,adalah:

Merencanakan

Menggerakkan

Melaksanakan dan

Mengendalikan

Sedangkan tugas Tim Penggerak PKK adalah:

Menggerakkan dan membina pelaksanaan program

PKK.

Mengkoordinasikan gerakan masyarakat dari bawah

dalam pelaksanaan program PKK.

6) Struktur Organisasi Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan :

lihat Lampiran II

7) Bagan Pembinaan PKK : lihat Lampiran III.

8) Bagan Mekanisme Gerakan PKK,di Desa /Kelurahan : lihat Lampiran IV

Page 13: BAB I PKK

13

2.3.2 10 Program Pkk

1) Pengemlompokan program dalam Pokja I, II, III dan IV.:

lihat Lampiran V

2) Keluraga yang sejahtera adalah Keluarga yang mampu

menciptakan keluarga sebagai berikut: lihat Lampiran UI.

3) 10 Program Pokok PKK mendorong Keluarga untuk

mencapai kesejahteraan yang terdiri dari:

a. Program 1: Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

Menghayati dan mengamatkan Pancasila sehingga

Keluarga akan tentram dan aman lahir bathin dalam

Keluarga sendiri dan dalam masyarakat.

b. Program 2: Gotong royong.

Mendorong keluarga untuk rukun dan bersikap tolong

menolong sehingga ketenangan dan ketentraman hidup

di masyarakat lebih terjamin.

c. Program 3: Pangan.

Mendorong Keluarga untuk mencukupi kebutuhan

pangan keluarga melalui:

pemahaman akan gizi

pemenuhan kebutuhan makanan keluarga

pemahaman cara pengolahan yang sehat

pemanfaatan lingkungan untuk peningkatan

penyediaan pangan keluarga.

Page 14: BAB I PKK

14

d. Program 4: Sandang.

Mendorong keluarga untuk mencukupi kebutuhan

sandang keluarga melalui:

pemilihan bahan yang sesuai.

pemilihan busana yang serasi dan berkepribadian.

menjahit untuk memenuhi kebutuhan pakaian.

keluarga atau peningkatan pendapatan keluarga.

e. Program 5: Perumahan dan tata laksana Rumah Tangga.

Mendorong keluarga untuk mendiami rumah sehat

yang dikelola dengan baik yang sehat, diatur dengan

baik dan menumbuhkan rasa aman dan nyaman.

f. Program 6: Pendidikan dan Keterampilan.

Mendorong keluarga untuk bertanggung jawab dan

mendahulukan pendidikan anak, selalu meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan, berperan serta dalam

pendidikan masyarakat.

g. Program 7: Kesehatan.

Mendorong Keluarga untuk menjaga dan meningkatkan

kesehatan seluruh anggota keluarga dan masyarakat

melalui:

Pemahaman akan kesehatan keluarga.

Pelaksanaan pola hidup sehat dalam keluarga.

Page 15: BAB I PKK

15

Berperan serta dalam kegiatan kesehatan

masyarakat.

h. Program 8: Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.

Mendorong keluarga untuk berkoperasi dalam

peningkatan keadaan ekonomi keluarga dan masyarakat

melalui:

Penanaman sikap hemat dan gemar menabung dalam

rumah tangga.

Berperan serta dalam pembentukan dan peningkatan

simpan pinjam, pra koperasi dan koperasi.

i. Program 9: Kelestarian Lingkungan Hidup.

Mendorong keluarga untuk menjaga kelestarian

lingkungan untuk kesejahteraan keluarga dan

masyarakat melalui:

Kesadaran bahwa manusia hidup memerlukan

lingkungan yang baik.

Sikap saling menghargai dan saling tolong dalam

keluarga dan dengan tetangga.

Menjaga dan melestarikan lingkungan fisik, hutan,

air, tanaman, binatang, dan lain-lain.

Page 16: BAB I PKK

16

j. Program 10: Perencanaan Sehat

Mendorong Keluarga untuk hidup berencana bagi

pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

(NKKBS) melalui:

Perencanaan pendapatan dan belanja keluarga.

Perencanaan keluarga.

Perencanaan masa depan.

4) Dua syarat utama yang harus dimiliki seorang ibu, agar

konsep dirinya wajar, sehat dan mantap.

Menghayati dan mengamalkan Panca Dharma Wanita

Pendamping suami

Pengelola Rumah Tangga

Penerus keturunan dan pendidik anak

Pencari nafkah tambahan

Warga masyarakat

Seorang ibu adalah juga seorang wanita yang merupakan

pribadi yang utuh.

5) a) Fungsi dan tugas Ibu dalam Panca Dharma Wanita:

Wanita sebagai istri pendamping suami.

Sebagai istri pendamping suami:

Sebagai kekasih sejati dalam suka dan duka

Menyadari/memahami keadaan suami: kedudukan,

tugas dan tanggung jawabnya.

Page 17: BAB I PKK

17

Penuh tenggang rasa, saling hormat, menghormati,

percaya-memperca- yai serta saling menerima dan

memberi antara suami sebagai kepala rumah tangga

dan istri sebagai ibu rumah tangga.

Menjaga keserasihan hubungan antara suami-istri.

b) Wanita sebagai pengelola rumah tangga.

Sebagai pengelola rumah-tangga:

Mampu meneiptakan rumah tangga yang tenang dan

aman.

Menjaga kebersihan, dan kerapihan rumah tangga

dan lingkungan.

Pandai mengatur dan memanfaatkan waktu.

Mampu mengatur keseimbangan penghasilan dan

pembelanjaan.

Pandai menghemat, hidup sederhana dan dapat

menabung.

c) Wanita sebagai penerus keturunan dan pendidikan anak.

Sebagai ibu dan pendidik anaknya:

Mengusahakan dan mempersiapkan diri untuk

melahirkan anak yang sehat.

Mampu memenuhi kebutuhan anak, memberikan

rasa aman dan kasih sayang.

Page 18: BAB I PKK

18

Mampu, mendorong dan membimbing

perkembangan jasmani dan ro- khani anak-anaknya.

Ibu dan ayah harus memiliki kesatuan sikap dan

pandangan dalam mendidik anak-anaknya.

Sebagai pendorong dan contoh teladan bagi putra-

putrinya.

d) Wanita sebagai pencari nafkah tambahan.

Sebagai pencari nafkah tambahan:

Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang

berguna bagi keluarga. Misalnya menjahit pakaian

sendiri, membuat kue dan sebagainya.

Mengusahakan kerja atau tambahan penghasilan

sesuai kemampuan, atau mengusahakan hasil yang

berwujud materi. Misalnya menanam sayuran,

beternak dan sebagainya, untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

Mengembangkan potensi berwiraswasta dengan

usaha-usaha yang menguntungkan.

Pandai mengatur waktu hingga tugas keluarga tidak

terlantar.

e) Wanita sebagai warga masyarakat.

Sebagai warga negara dan anggota masyarakat

Page 19: BAB I PKK

19

Sebagai warga masyarakat yang baik dan sadar akan

hak dan kewajibannya.

Memelihara pergaulan hidup yang baik, dengan

kerukunan bertetangga ikut bertanggung jawab atas

ketenteraman dan keamanan lingkungann- nya.

Siap membantu menolong sesamanya seusai

kemampuan, saling asah, asih, asuh.

Ikut serta dalam kegiatan pembangunan.

6) Ibu/Wanita sebagai pribadi yang utuh.

Ada 3 syarat utama yang harus dimiliki seorang ibu/wanita

sebagai pribadi yang utuh yaitu:

a. Meningkatkan kemampuan diri antara lain:

berpengetahuan dan berketerampilan

bersifat/berbudi luhur.

berperan ganda.

b. Mandiri:

Mampu menentukan, memutuskan dan berbuat baik bagi

diri pribadi, keluarga dan masyarakat.

c. Berjiwa Dewasa:

Yaitu serasi, selaras, seimbang antara hak dan

kewajiban, diri, keluarga dan masyarakat, jasmani dan

rohani yang tercermin dalam perilaku sebagai diri

Page 20: BAB I PKK

20

pribadi, pengelola rumah tangga, isteri, ibu, dan warga

masyarakat.

7) Konsep Diri ibu sebagai Kader PKK.

Bersikap :

Dewasa/mantap

Tanggap dan konsekuen

Penuh ketauladan

Sederhana dan bijaksana.

Pengabdian Kader = Wanita sebagai pribadi yang utuh

Serasi dan Seimbang

Tanggung Jawab Tugas dalam Keluarga

Tanggung Jawab Tugas Sebagai Kader PKK

Page 21: BAB I PKK

21

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai

dengan pendapat Sugiyono (2003:58) yang mendefinisikan bahwa objek

penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

guna tertentu tentang sesuatu hal objektif valid dan realibel tentang suatu hal

(varian tertentu).

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang menunjang

untuk pembangunan aplikasi.

PKK selama ini lebih banyak diidentikkan dengan gerakan ibu-ibu

bentukan Orde Baru untuk mengekalkan ideologi patriarki dengan mereduksi

peran perempuan hanya dalam ranah domestik.

Namun demikian, kedekatan dengan negara harus diakui telah memberi

PKK jangkauan yang begitu luas dan masif hingga ke pelosok desa yang

paling terpencil di Indonesia—jangkauan yang tak dimiliki organisasi

perempuan manapun lainnya.

Oleh karena itu, berdasarkan riset lapangan di Desa Rancapanggung

Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, penulis berpendapat PKK

harus direvitalisasi, direbut, dan dimanfaatkan oleh gerakan perempuan untuk

mendorong program-program pro perempuan yang responsif gender. Sebab

bila tidak, pada era pasca reformasi ini PKK justru menjadi sarana elite-elite

Page 22: BAB I PKK

22

lokal dan partai-partai politik menyebarkan pengaruhnya yang tak senantiasa

positif bagi demokrasi dan kepentingan perempuan.

3.2 Laporan Kegiatan Tim Penggerak PKK Desa Rancapanggung

1. Pendahuluan

A. Dasar Pembuatan Laporan

Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah

Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 53

Tahun 2000, tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan

Keluarga (PKK).

Kesepakatan Rakernas Luar Biasa (RAKERNAS LUB) PKK

Tahun 2000.

Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 1

Tahun 2013 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan

Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga

Rapat Pengurus TP.PKK Desa Rancapanggung

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan laporan ini untuk memberikan gambaran

pelaksaan program kerja TP.PKK Desa Rancapanggung Kecamatan

Cililin Tahun 2013, sejauh mana program kerja tersebut telah

dilaksanakan serta memberikan informasi faktor apa saja yang

mendorong keberhasilan pelaksanaan program kerja dan faktor-faktor

yang menghambatnya serta merupakan pertanggungjawaban seluruh

Page 23: BAB I PKK

23

pengurus dalam melaksanakan kegiatan 10 Program Pokok PKK di

Desa Rancapanggung.

2. Keadaan Umum Tim Penggerak Pkk Desa Rancapanggung Data

Umum :

1. Jumlah KK : 3.849 Jiwa

2. Jumlah Penduduk : 13.322 Jiwa

Laki-Laki : 6.868 Jiwa

Perempuan : 6.454 Jiwa

Kelembagaan Tim Penggerak Pkk

Kelompok PKK RW : 13 Kelompok

Kelompok PKK RT : 73 Kelompok

Kelompok Dasawisma : 186 Kelompok

PAUD : 4 Kelompok

BKB : 2 Kelompok

BKL : 2 Kelompok

BKR : 2 Kelompok

KF : 1 Kelompok

UP2K : 1 Kelompok, Jumlah Peserta

48 Orang.

Kepengurusan :

Jumlah Pengurus PKK

Desa : 20 Orang

Kelompok PKK RW : 13 Kelompok

Page 24: BAB I PKK

24

Kelompok PKK RT : 73 Kelompok

Jumlah Kader :

Kader Posyandu : 65 Orang

Kader Dasawisma : 186 Orang

Kader B KB/ BKR dan

BKL/ PAUD : 18 /9 / 9 /4 Orang

Kader Lain-Lain : 96 Orang (Pola Asuh 12 Orang,

Pangan 33 Orang, Keterampilan

15 Orang

3. Pelaksanaan Kegiatan Program Kerja

A. Kelembagaan

Memantapkan dan Penyempurnaan pengurus PKK baik di tingkat

Desa, Kelompok Dusun, Kelompok PKK RW, Kelompok PKK

RT maupun Kader Dasawisma, Pembinaan kelembagaan melalui

penertiban SK yang berhubungan dengan kelembagaan Tim

Penggerak PKK.

B. Sekretariat

Menertibkan administrasi dan menyusun program kerja TP.PKK

Kecamatan diantaranya:

Mempersiapkan pelaksanaan Rapat Rutin Pengurus dan

anggota

Mempersiapkan pelaksanaan Rapat Rutin Bulanan TP.PKK

Desa

Page 25: BAB I PKK

25

Menyusun dan melaksanakan program kerja

Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar

C. Bendahara

Sumber Keuangan TP.PKK Desa Rancapanggung

APBD Kabupaten Bandung Barat

Bantuan Alokasi Dana Desa

Dari Dewan Penyantun (Swadaya)

Kegiatannya meliputi:

Melaksanakan pembukuan keuangan sesuai dengan petunjuk

Mempertanggungjawabkan keuangan

Membuat laporan posisi keuangan

D. Kegiatan POKJA I s.d IV

Rincian Tugas Pokja I antara lain;

1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Menyelenggarakan pengajian

Pembinaan Rematri

Melaksanakan Kegiatan dan Penyuluhan kepada Lansia dan

Remaja

2. Memasyarakatkan Budaya hukum :

a. Mengikuti penyuluhan hukum dengan materi

1. Pola asuh anak

2. Bahaya Narkoba dan

3. Kesetaraan dan keadilan gender :

Page 26: BAB I PKK

26

b. Menyebarluaskan materi penyuluhan hukum kepada

keluarga dan masyarakat disekitarnya ;

c. Menerapkan hasil penyuluhan hukum pada kehidupan

sehari-hari dalam keluarga dan masyarakat;

3. Program Gotong Royong

a. Meningkatkan kesadaran hidup gotong royong dengan :

Memasyarakatan jimpitan dapat berupa beras, uarig dan

lain-lain.

Mengadakan arisan di RT / RW / Dasa Wisma dapat

berupa uang atau barang

Rincian Tugas Pokja ii antara lain;

1. Pendidikan

Membina dan memantau kegiatan PAUD ( Pendidikan

Anak Usia Dini)

Membudayakan minat baca keluarga dan masyarakat

Pembinaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan

khususnya TP.PKK dan kader-kader.

Pembinaan Kelompok BKB baik bagi kader maupun

penyuluhan untuk ibu peserta BKB

2. Pengembangan kehidupan Berkoperasi

Pemantapan para Pengelola UP2K-PKK kelompok

pelaksana serta Penyelenggara Administrasi UP2K-PKK.

Page 27: BAB I PKK

27

Mengadakan klasipikasi inventarisasi tingkat

perkembangan UP2K PKK.

Mengadakan evaluasi dampak program UP2K-PKK

Pembentukan UP2K-PKK sebanyak 6 Kelompok 46

Orang dengan Jenis usaha berbagai macam makanan

ringan.

Rincian Tugas Pokja III antara lain :

Meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan keluarga

melalui penganeka ragaman tanaman dan pangan.

Pemanfaatan halaman dan tanah pekarangan dengan

pemantapan gerakan HATINYA PKK.

Memberikan pengetahuan tentang manfaat tanaman obat

keluarga (TOGA).

Memberikan penyuluhan tentang cara berpakaian yang

serasi, selaras dan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Memberikan penyuluhan tentang rumah layak huni,

melalui Program

Pembangunan Perumahan Lingkungan Desa Terpadu

(P2LDT).

Penyuluhan tentang rumah sehat.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata

laksana rumah .tangga.

Page 28: BAB I PKK

28

Rincian Tugas Pokja IV antara lain :

1. Kesehatan

Melaksanakan kegiatan Posyandu tiap bulan dari

RW.01 s.d 13

1) Jumlah Posyandu : 13 Posyandu

2) Jumlah Kader : 37 Orang

3) Jumlah Kader Pos KB : 1 Orang

4) Jumlah Kader Sub Pos KB : 13 Orang

Penyegaran Pos BINDU LANSIA

Penyuluhan pentingnya kesehatan Gizi seimbang ®

Penyuluhan dan penggerakan sasaran untuk

mendapatkan imunisasi

Penyuluhan tentang pemanpaatan tanaman obat

keluarga dan prilaku hidup bersih dan sehat.

2. Kelestarian Lingkungan Hidup

Pembinaan kesadaran masyarakat akan pentingnya

kelestarian lingkungan hidup.

3. Perencanaan Sehat

Penyuluhan mengenai tata cara mengatur kehidupan

keluarga yang selaras, serasi dan seimbang.

Penyuluhan Penundaan Usia Kawin

Penyuluhan Gerakan Menabung

Page 29: BAB I PKK

29

Penyuluhan tentang keluarga sejahtera dan keluarga

berencana

4. Kegiatan Khusus

Untuk meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka

mewujudkan keluarga sejahtera, Tim Penggerak PKK

Desa Rancapanggung Membentuk Kegiatan usaha, bagian

dari 10 Program pokok PKK yaitu UP2K PKK Dengan

sasaran :

Keluarga berpenghasilan rendah

Yang telah memiliki usaha

Yang bergabung dalam kelompok atau perorangan.

Dengan program ini, baik dari kelompok maupun

perorangan telah dapat mengembangkan modal usah

UP2K-PKK yang semula pada tahun 2000 sebesar Rp.

300.000,- per-Desember 2009 sampai 2013 bertambah

menjadi Rp. 50.333.000,-, Tahun 2013 menjadi Koperasi

yang berbadan Hukum. Per-Desember 2013 dibentuk

kembali UP2K-PKK Desa Rancapanggung dengan modal

awal dari dana ADD Tahap 1 Tahun 2013 sebesar Rp.

1.000.000,-.

5. Keberhasilan Program

Tim Penggerak PKK Desa Rancapanggung di tahun 2009

pada umumnya telah dapat melaksanakan Program Kerja

Page 30: BAB I PKK

30

yang telah ditetapkan. Hal ini ditunjang dengan adanya

kebersamaan, baik dengan Dinas/Instansi maupun dari

masyarakat. Dalam pelaksanaan Lomba Posyandu yang

diselenggarakan di tingkat kecamatan Ciliiin Tahun 2013

berhasil mendapat Juara ke 1 Lomba Posyandu tingkat

Kecamatan yang diwakili oleh Posyandu Aster 05.

Prestasi Juara

1) Juara 1 Lomba UP2K-PKK Tingkat Kecamatan

2) Juara 1 Lomba UP2K-PKK Tingkat Kabupaten.

3) Juara 1 Lomba BKR Tahun 2008

4) Juara 1 Lomba Desa Tingkat Kabupaten Tahun 2010

5) Juara Harapan 3 Jambore PKK Tahun 2010

6) Juara 1 Lomba UP2K-PKK Tingkat Kecamatan

Tahun 2011

7) Juara 1 Lomba UP2K – PKK Tingkat Kabupaten

Tahun 2011

8) Juara 3 Lomba UP2K-PKK Tingkat Provinsi

Page 31: BAB I PKK

31

A. Keberhasilan KB-KES Selama 3 Bulan (Tahun 2013)

Permintaan Pelayanan Masyarakat (PPM)

No Bulan IUD MOWMO

PIMPLAN STK PIL

KD

MJUMLAH

1 September 5 - - 3 10 5 1 24

2 Oktober 4 - - 3 10 4 - 21

3 November 4 - - 3 14 5 1 27

Jumlah 13 0 0 9 34 14 2 72

Realisasi

No Bulan IUD MOWMO

PIMPLAN STK PIL

KD

MJUMLAH

1 September 1 - - 7 21 - - 29

2 Oktober - 1 - - 15 13 - 29

3 November 7 - - - 16 . - 23

Jumlah 8 1 0 7 52 13 0 81

B. Sarana Kesehatan

a. Posyandu 13 Posyandu terdiri dari

Pratama :

Madya : 7

Purnama : 4

Mandiri : 2

Page 32: BAB I PKK

32

C. Sasaran

KA September : 22

Oktober : 19

November : 0

Sasaran Ibu Hamil 268 Orang : 98 %

Yang tercapai sampai Bulan November K1 : 94 %

Yang tercapai sampai Bulan November K4 : 85 %

Jumlah Sasaran Ibu Bersalin 256 Orang : 98 %

Jumlah Pencapaian Ibu Bersalin Sampai November: 94 %

Jumlah Sasaran Balita yang ada : 1.171 Bayi

Jumlah Balita yang Punya KMS : 1.171 Bayi

Jumlah Balita yang ditimbang : 821 Bayi

Jumlah Balita yang naik timbanganya : 506 Bayi

Jumlah Pencapaian Imunisasi sampai Bulan November 2013 No

.Imunisasi Pencapaian (%) Target (%) Keterangan

1 HB 89% 90% Tercapai

2 BCG 90% 95% Tercapai

3 DPT 3 82.8% 85% Tercapai

4 CAMPAK 39.5% 90% Tercapai

Page 33: BAB I PKK

33

5 POLIO 79.5% 85% Tercapai

6. Hambatan/Permasalahan

Belum meratanya Sumber Daya Manusia (SDM) baik

yang menjadi kelompok sasaran PKK maupun

pengelolanya.

Belum optimalnya koordinasi dengan Dinas Terkait.

Mencari kader untuk pengurus TP.PKK Desa sangat

sulit.

Pelaksanaan Program UP2K-PKK masih minimnya

pengetahuan pelaksana, asset dan modal.