BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V,...

100
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya disingkat Gerakan PKK adalah sebuah gerakan nasional dalam pembangunan nasional yang menjadi salah satu gerakan pemberdayaan yang tumbuh dimasyarakat untuk terwujudnya keluarga yang sejahtera dan mandiri. Gerakan PKK memiliki arah dan tujuannya supaya dapat bertahan sesuai dengan yang dicita-citakan. Tujuan Gerakan PKK yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang berbunyi sebagai berikut: “Pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK merupakan upaya memandirikan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan”. 1 1 Pemerintah Propinsi Bali, Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 1 Tahun 2013 (http://jdihbirohukumham.baliprov.go.id/uploads/produk/2013/PERMENDAGRI_1_2013.doc ), p.1. Diunduh tanggal 23 Oktober 2015. 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V,...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang

selanjutnya disingkat Gerakan PKK adalah sebuah gerakan nasional

dalam pembangunan nasional yang menjadi salah satu gerakan

pemberdayaan yang tumbuh dimasyarakat untuk terwujudnya keluarga

yang sejahtera dan mandiri. Gerakan PKK memiliki arah dan tujuannya

supaya dapat bertahan sesuai dengan yang dicita-citakan.

Tujuan Gerakan PKK yang tercantum dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga yang berbunyi sebagai berikut:

“Pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK merupakan upaya memandirikan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan”.1

1 Pemerintah Propinsi Bali, Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 1 Tahun 2013

(http://jdihbirohukumham.baliprov.go.id/uploads/produk/2013/PERMENDAGRI_1_2013.doc), p.1. Diunduh tanggal 23 Oktober 2015.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

2

Gerakan PKK membutuhkan dukungan-dukungan dari masyarakat,

lembaga masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha yang bekerja sama

dalam bentuk kemitraan sebagai tanggung jawab sosial seluruh komponen

bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga agar tercapainya

tujuan Gerakan PKK. Dibutuhkan juga tim dalam menyusun kegiatan

pemberdayaan masyarat guna tercapainya tujuan, maka dibentuklah Tim

Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya

disingkat TP PKK. TP PKK yang dibentuk bertingkat, mulai di tingkat pusat

dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, lalu di tingkat propinsi dibentuk oleh

Gubernur, sampai di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan

dibentuk oleh Bupati/Walikota, dan di tingkat desa yang dibentuk oleh

Kepala Desa.2

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP

PKK) sebagai mitra kerja pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat

dituntut mampu menyusun program kerja sesuai dengan 10 bidang yang

dijadikan program pokok yang terkenal dengan nama 10 program pokok

PKK. Sumber daya manusia yang dimiliki TP PKK harus memiliki

kemampuan dalam menyusun program-program kerja organisasi guna

memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam

penyusunan program kerja PKK membutuhkan pengetahuan dan

2 Ibid

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

3

wawasan yang baik guna menyelesaikan 10 program pokok yang

belum/tidak terrealisasikan sehingga pemberdayaan masyarakat dan

keluarga berjalan sesuai rencana.

Pengetahuan dan wawasan banyak didapat dari dunia pendidikan.

Pendidikan hadir berawal dari segala ketidaktahuan dan ketidakmampuan

dalam melakukan sesuatu kemudian dilakukan suatu usaha penyadaran

agar seseorang mempunyai kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan

yang berguna untuk orang banyak, hal ini sejalan dengan konsepsi tentang

pendidikan itu sendiri tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia

No.20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”3

Upaya pemerintah setempat melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap terhadap Gerakan PKK yang dilaksanakan TP PKK

telah dilakukan, termasuk pembinaan teknis dalam menyusun program

kerja. Usaha pemerintah tersebut masih belum cukup untuk mengatasi

masalah kesulitan dalam penyusunan program dalam pemberdayaan

3 Kemendikbud, Sistem Pendidikan Nasonal, 2003,

(http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/undang-undang-no-20-tentang-sisdiknas.pdf) p.1. Diunduh tanggal 24 Oktober 2015.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

4

masyarakat melalui Gerakan PKK. Pembinaan teknis penyusunan

program kerja akan membuahkan hasil pada penyusunan program kerja

yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan program kerja PKK yang

terkesan monoton dan tidak ada pembaruan dalam metode kegiatan.

Padahal menyusun program yang baik maka akan menghasilkan yang

terbaik maka sebaliknya menyusun program yang buruk maka akan

menghasilkan yang buruk pula, ini berkaitan dengan kemampuan

menyusun program kerja PKK yang dilakukan pengurus TP PKK.

Pengurus TP PKK dituntut untuk terlibat dalam menyusun program

PKK seperti hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengurus TP

PKK menyusun program PKK sesuai dengan kemampuannya, yang

berharap setiap individu memiliki latar belakang pendidikan yang baik dari

segi pendidikan formal, nonfomal, dan informal sehingga menghasilkan

susunan program terbaik. Latar belakang pendidikan juga memiliki

kekuatan dalam kemampuan menyusun program. Menyusun program

PKK membutuhkan pengetahuan dan wawasan dari setiap individu

pengurus TP PKK. Setiap individu memiliki latar belakang dan tingkat

pendidikan yang berbeda-beda.

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada Sekretariat TP PKK

Kelurahan Malaka Sari terletak di Gedung Kantor Lurah Malaka Sari Lantai

II, Jalan Malaka Raya No. 122, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur,

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

5

Kode Pos. 13460. Peneliti menemukan data pengrus TP PKK Kelurahan

sebanyak 24 orang yang dilihat berdasarkan latar belakang dan tingkat

pendidikan yang beragam yang terdiri pendidikan S-2 sebanyak 1 orang;

S-1/D-4 sebanyak 9 orang; D-3, D-2 dan D-1 masing-masing sebanyak 3

orang; SMA sebanyak 8 orang; dan SMP sebanyak 3 orang, sedangkan

dilihat berdasarkan usia pengurus TP PKK yang mulai 35 tahun sampai

dengan usia 75 tahun dan lebih di dominasi oleh perempuan.

Berbagai latar belakang tingkat pendidikan yang bervariasi pada tim

penggerak PKK yang menjadi peluang untuk dapat menyusun program

PKK dengan baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pengurus TP

PKK maka semakin tinggi kemampuan seseorang dalam menyusun

program dan sebaliknya rendanya tingkat pendidikan sesorang pengurus

TP PKK maka rendah pula kemampuan dalam menyusun program PKK.

Masalahnya yaitu meskipun latar belakang pendidikan Pengurus TP PKK

pada data yang sudah di uraikan diatas ternyata kemampuan menyusun

program kerja PKK masih rendah dibuktikan dengan jenis program kerja

yang tidak mempertimbangkan dengan potensi lokal setempat yang ada,

waktu untuk penyelenggaraan program tidak sesuai dengan program kerja

yang seharusnya seperti yang sudah diarahkan oleh pemerintah setempat,

agenda kerja untuk program kerja PKK tidak relevan dengan program kerja

pemerintah setempat, kurang berlandaskannya materi/konten program

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

6

kerja pada 10 program pokok PKK tapi pada keinginan individu-individu

pengurus TP PKK, program kerja yang disusun pengurus TP PKK

kelurahan tidak dikonsultasikan dengan pengurus TP PKK tingkat

kecamatan, program kerja PKK cenderung difokuskan hanya dua program

PKK yang paling diminati pengurus TP PKK yaitu program di bidang

penghayatan dan pengamalan Pancasila, dan pendidikan dan

keterampilan. Padahal program kerja PKK harus berdasarkan dengan 10

(sepuluh) Program Pokok Gerakan PKK yaitu bidang; penghayatan dan

pengamalan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan

tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan,

pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup dan

perencanaan sehat.

Dengan demikian latar belakang pendidikan Pengurus Tim

Penggerak PKK Kelurahan Malaka Sari berkaitan secara penuh terhadap

kemampuan menyusun program kerja PKK dari 10 Program Pokok PKK

yang produktif dan kreatif.

Berdasarkan realita dan permasalahan yang telah dipaparkan,

maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan latar

belakang pendidikan TP PKK dengan kemampuan menyusun program

kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur”.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum kemampuan menyusun program kerja

PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur?

2. Adakah pengurus TP PKK Kelurahan Malaka Sari yang berlatar

belakang pendidikan rendah terlibat dalam menyusun program kerja

PKK?

3. Apakah solusi alternatif untuk menanggulangi masalah kesulitan

Pengurus TP PKK dalam menyusun program kerja PKK?

4. Apakah terdapat hubungan positif antara latar belakang pendidikan

pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program kerja PKK,

di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan dan keterbatasan peneliti dari segi kemampuan, waktu, dan

dan tenaga, maka peneliti membatasi penelitian ini pada masalah

hubungan latar belakang pendidikan Pengurus TP PKK dengan

kemampuan menyusun program kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari,

Jakarta Timur. Kemampuan menyusun program kerja PKK dalam hal ini

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

8

dibatasi pada kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan

psikomotorik.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah

yang telah dipaparkan, diajukan rumusan masalah sebagai berikut

“Apakah terdapat hubungan latar belakang pendidikan Pengurus TP PKK

dengan kemampuan menyusun program kerja PKK di Kelurahan Malaka

Sari, Jakarta Timur?”

E. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Jurusan/Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi yang bersifat

ilmiah, menambah wawasan mengenai penyusunan program kerja PKK

serta salah satu wujud aplikasi dari ilmu-ilmu yang telah didapatkan

selama menempuh perkuliahan di jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Bagi Peneliti

Bermanfaat bagi peneliti untuk memperkaya wawasan serta

pengalaman dalam melaksanakan penelitian ilmiah tentang

kemampuan menyusun program.

3. Bagi TP PKK Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur

Bermanfaat untuk menambah wawasan tentang latar belakang

pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

9

kerja PKK, serta hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi pengurus TP PKK yang pendidikan terakhirnya rendah untuk

meningkatkan kemampuan dalam menyusun program kerja PKK.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

10

BAB II

KERANGKA TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teoritik

1. Hakikat Latar Belakang Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Republik

Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

adalah sebagai berikut:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.4

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara,

perbuatan mendidik. 5 Driyarkara mengatakan bahwa Pendidikan

adalah upaya memanusiakan manusia muda Pengangkatan manusia

4 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Sistem Pendidikan Nasonal, 2003,

(http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/undang-undang-no-20-tentang-sisdiknas.pdf) p.1. Diunduh tanggal 24 Oktober 2015

5 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Pendidikan, 2015, (http://kbbi.web.id/didik), p.1 Diunduh tanggal 30 Oktober 2015.

10

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

11

ke taraf insani itulah yang disebut mendidik Pendidikan ialah

pemanusiaan manusia muda.6

Pengertian pendidikan bila dikaitkan dengan penyiapan

tenaga kerja menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo, “Pendidikan

sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan

membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk

bekerja”. 7

Definisi tentang pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan sumber daya

manusia agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya

sekarang dan yang akan datang. Pendidikan adalah usaha untuk

merubah tingkah laku manusia melalui proses pembelajaran yang

teencana sehingga pendidikan memberikan perubahan tingkah laku

manusia. Pendidikan memberikan penyiapan tenaga kerja yang

bersifat membimbing peserta didik.

6 Fuad ihsan, Dasar Dasar Kependidikan: Komponen MKDK (Jakarta: Rineka Cipta.2011) h.4 7 .Umar Tirtaharja dan La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineke Cipta. 2003) h.37

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

12

b. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menurut Undang-undang Republik

Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

adalah sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.8

Pendidikan nasional mempunyai tujuan untuk

mengambangkan kemampuan peserta didik, pengembangan ini

terkait aspek kognitif, afektif dan psikomotrik. Pengembangan

pendidikan merupakan cara untuk menggali potensi yang dimiliki oleh

bangsa. Tujuan pendidikan adalah menciptakan karakter bangsa

yang kuat dan mampu mencerdasakan kehidupan bangsa.

c. Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan adalah jalur bagi peserta didik yang ditempuh

dalam suatu proses pendidikan untuk dapat mengembangkan

potensi diri yang disesuaikan dari tujuan pendidikan.

8Republik Indonesia, Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

13

Penyelenggaraan pada sistem pedidikan nasional

dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu, jalur pendidikan formal, jalur

pendidikan nonformal, dan jalur pendidikan informal yang dapat

saling melengkapi dan memperkaya.9

1) Jalur Pendidikan Formal

Jalur pendidikan formal merupakan pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar

secara berjenjang dan bersinambungan mulai dari pendidikan

dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.10 Jalur

ini sifatnya yang terkesan formal dan diatur oleh pemerintah dan

memiliki kesamaan bentuk secara nasional

2) Jalur Pendidikan Nonformal

Jalur pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan

yang diselenggarakan bagi warga belajar yang membutuhkan

pendidikan diluar jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk

mengganti, menambah, dan melengkapi pada pendidikan formal.

9Ibid Bab VI, pasal 13 10Ibid, Bab I, pasal 1

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

14

Pendidikan nonformal juga berfungsi sebagai wadah untuk

mengembangkan potensi pengetahuan, keterampilan dan

pengembangan sikap serta kepribadian dari peserta didik.

Undang-undang No.20 tahun 2003 mengatakan bahwa:

Pendidikan nonformal terdiri dari pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.11

Satuan dalam pendidikan nonformal adalah lembaga

kursus dan pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar

masyarakat, dan majelis ta’lim, rumah pintar dan satuan

pendidikan yang setara atau sejenisnya.

3) Jalur Pendidikan Informal

Pendidikan keluarga dan lingkungan yang dilakukan oleh

keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara

mandiri merupakan jalur dari pendidikan informal.

d. Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan

11Ibid, Bab VI, pasal 26, ayat 3

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

15

yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.12 Untuk

jalur pendidikan formal dilaksanakan secara berjenjang yang terdiri

atas jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Serta

pendidikan anak usia dini (PAUD) yang dilakukan sebelum memasuki

sekolah dasar atau yang sejenis. Jenjang pendidikan yaitu:

1) Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan usia dini yaitu pendidikan yang memberikan

kerangka dasar dalam terbentuknya dan berkembangnya dasar-

dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak.

Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi

dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia

dini dilakukan sebelum jenjang pendidikan dasar. Kemudian

dalam penyelenggaraannya, pendidikan anak usia dini dapat

diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, atau

informal. 13

2) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan sebelum

memasuki jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar

berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI)

12 Ibid, Bab I, Pasal 1 Ayat 8 13 Ibid, Bab VI, Pasal 28

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

16

bentuk yang lainnya serta sekolah menengah pertama (SMP)

dan madrasah tsanawiyah (MTs) bentuk yang lainnya14. SD atau

MI atau sejenisnya dengan waktu belajar selama enam tahun,

sedangkan SMP atau MTs. Atau lainnya dengan waktu belajar

selama tiga tahun.

3) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari jenjang

pendidikan dasar. Pendidikan menengah dengan waktu belajar

selama tiga tahun, terdiri atas pendidikan menengah umum dan

pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah

berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah

(MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah

kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

4) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah yang termasuk program pendidikan

diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang

diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.15

14 Ibid. Bab VI Pasal 17 15 Ibid, Bab VI, Pasal 19 Ayat 1

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

17

Pendidikan tinggi adalah kelanjutan dari jenjang

pendidikan menengah, yang dilaksanakan untuk menyiapkan

dan memiliki kemampuan bidang akademik atau bidang

professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, serta

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Satuan pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan

tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademik,

politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas.

Tingkatan gelar pendidikan akademik yang dapat diraih di

pendidikan tinggi, yaitu Diploma 1 (D1), Diploma 2, (D2) Diploma

3 (D3), Diploma 4 (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3

(S3). Sedangkan untuk gelar pendidikan profesional dapat

disesuaikan dengan rumpun ilmu tertentu.

e. Jenis Pendidikan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa jenis

pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan

tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Jenis-jenis pendidikan

adalah sebagai berikut16:

16 Ibid, Bab VI, Pasal 15

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

18

1) Pendidikan umum adalah pendidikan dasar dan menengah yang

mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan bagi

peserta didik supaya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

2) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang

dipersiapkan untuk bekerja dalam bidang tertentu.

3) Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana

dan pascasarjana yang diarahkan untuk menguasai disiplin ilmu

pengetahuan tertentu.

4) Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah menamatkan

program sarjana yang dipersiapkan memiliki pekerjaan dengan

syarat keahlian khusus.

5) Pendidikan vokasi yaitu pendidikan tinggi untuk menyiapkan dan

memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

6) Pendidikan keagamaan adalah pendidikan dasar, menengah,

dan tinggi untuk mempersiapkan peserta didik supaya dapat

menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan

agama dan/atau dapat menjadi ahli dalam ilmu agama.

7) Pendidikan khusus adalah pelaksanaan pendidikan dasar dan

menengah bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus atau

yang memiliki kecerdasan luar biasa yang dilaksanakan secara

inklusif dengan satuan pendidikan khusus.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

19

f. Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang adalah; hiasan (berupa pemandangan atau

musik); efek musik dan suara yang melatari acara televisi maupun

radio; adegan di dalam film layar lebar, televisi, atau pada foto (dalam

dunia produksi, fotografi, atau percetakan); dasar satu tindakan

(perbuatan), motif; keterangan mengenai suatu peristiwa guna

melengkapi informasi yang tersiar sebelumnya.17

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara,

perbuatan mendidik.18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian

kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

17 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Latar Belakang

(http://kbbi.web.id/latar belakang), p.1 Diunduh tanggal 29 Oktober 2015. 18 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Pendidikan

(http://kbbi.web.id/didik), p.1 Diunduh tanggal 30 Oktober 2015.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

20

2. Kemampuan Menyusun Program Kerja PKK

a. Hakikat Kemampuan

Kemampuan adalah berasal dari kata mampu yang berarti

kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan

berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan19. Stephen P. Robbins &

Timonthy A. Judge menyatakan bahwa kemampuan (ability) berarti

kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam

suatu pekerjaan20.

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah

kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam menguasai

suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas

dalam suatu pekerjaan.

Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge menyatakan bahwa

kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas

dua kelompok faktor, yaitu21:

19 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Kemampuan

(http://kbbi.web.id/mampu), p.1 Diunduh tanggal 28 Oktober 2015. 20 Stephen P Robbins,. dan Timothy A. Judge, Organizational Behavior (13 th Edition). (New

Jersey:Pearson Education Inc,2009) hal.57 21 Ibid hal.57-61

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

21

1) Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), merupakan

kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai

aktifitas mental (berfikir, menalar dan memecahkan masalah).

2) Kemampuan Fisik (Physical Ability), merupakan kemampuan

melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, ketrampilan,

kekuatan, dan karakteristik serupa.

Tipe kemampuan yang dibagi menjadi tiga domain menurut

teori Taksonomi Belajar yang dicetuskan oleh Benyamin S Bloom

yaitu 22:

1) Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif adalah penampilan-penampilan yang

dapat diamati sebagai hasil-hasil kegiatan atau proses

memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri.

Kemampuan kognitif memiliki enam jenjang dalam proses

berpikir yaitu; pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesa, dan evaluasi.

2) Kemampuan Afektif

Kemampuan Afektif adalah perilaku yang dimunculkan

seseorang sebagai pertanda kecenderungan untuk membuat

22 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta:

Universitas Negeri Jakarta, 2012) h.6

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

22

pilihan atau keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan

tertentu. Kemampuan Afektif memiliki enam jenjang dalam

proses bersikap yaitu; penerimaan, pemberian respon,

penghargaan, pengorganisasian, dan karakterisasi.

3) Kemampuan Psikomotorik

Kemampuan psikomotorik adalah perilaku yang

dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia yang

berkaitan dengan serangkaian gerak-gerik jasmaniah dalam

urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi antara gerak-

gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Kemampuan ini

memiliki jenjang yaitu; meniru, menerapkan, memantapkan, dan

naturalisasi.

b. Hakikat Menyusun Program Kerja

1) Pengertian Menyusun Program Kerja

Menyusun adalah mengatur dengan menumpuk secara

tindih-menindih, mengatur secara baik, menempatkan secara

beraturan, membentuk pengurus, merencanakan, mengarang

buku23.

Istilah program secara umum dapat diartikan bahwa

program adalah sebuah bentuk rencana yang akan dilakukan.

23 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Menyusun

(http://kbbi.web.id/susun), p.1. Diunduh tanggal 28 Oktober 2015.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

23

Program didefinisikan sebagai unit atau kesatuan kegiatan yang

merupakan realisasi atau implementasi dari kebijakan,

berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi

dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Tiga

unsur penting yang perlu ditekankan bahwa program yaitu24:

a) Realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan.

b) Terjadi dalam kurun waktu yang lama dan bukan kegiatan

tunggal tetapi jamak berkesinambungan.

c) Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok

orang.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa menyusun program kerja adalah mengatur,

merencanakan, membentuk secara baik dan beraturan sebuah

bentuk rencana yang akan dilakukan. Menyusun program juga

sering kali disebut dengan merencanakan program yang artinya

adalah membentuk kegiatan yang akan dilakukan secara

terstruktur. Dalam kaitan dengan merencanakan program,

perencanaan program adalah proses pebuatan merencanakan,

Martinez berpendapat bahwa “perencanaan program merupakan

24 Universitas Sumatera Utara, Tinjauan Pustaka Evaluasi Program, 2015 (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23917/3/Chapter%20II.pdf), p.1. Diunduh tanggal 24 November 2015

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

24

upaya perumusan, pengembangan, dan pelaksanaan program-

program”.25

2) Prinsip program kerja

Prinsip-prinsip program kerja dibuat berdasarkan sebuah

perencanaan yang telah disetujui, dan mengidentifikasikan

pembagian waktu yang spesifik. Rencana kerja

mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan,

mengindikasikan sumber dan hambatan yang dimiliki, penjelasan

strategi dan mengidentifikasi tindakan yang akan diambil guna

mencapai tujuan dan memberikan hasil 26.

3) Manfaat dan Tujuan Program Kerja

Manfaat program kerja penting dimiliki untuk memberi

arah, bimbingan, dan pedoman bagi perencana dalam waktu

yang akan datang, dengan resiko yang kecil dan untuk

mengurangi ketidakpastian dalam pengelolaan lembaga harus

dijadikan sebagai pedoman kerja dalam waktu yang ditentukan

yang dievaluasi secara berkala sesuai dengan kebutuhan

lembaga.

25 Totok Mardikanto. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.(Surakarta: Universitas Sebelas

Maret, 1992)

26 Kementrian Pendidikan Nasional, Modul 2: Mutu Administrasi Lembaga (Tata Kelola). (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). hal.16

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

25

Tujuan dalam penyusunan program kerja adalah untuk:

“(1) Menjamin agar program yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil; (2) Memudahkan koordinasi antarbidang atau unit kerja dalam pengelolaan lembaga; (3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik secara internal dan eksternal; (4) Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; (5) Mengoptimalkan partisipasi komponen sumberdaya manusia lembaga dan masyarakat”.27

4) Tahap-tahap Penyusunan Program

Tahap proses penyusunan program pemberdayaan

masyarakat yang dikemukakan oleh Model Pesson. Secara

singkat, tahap-tahap perencanaan dari Model Pesson 28 tersebut

dapat dilakukan sebagai berikut:

a) Pengumpulan data.

Kegiatan pengumpulan data-data dasar atau fakta yang

diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara

mencapai tujuan atau kegiatan yang akan direncanakan,

Data-data tersebut terdiri: sumber daya alam, sumber daya

manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana, dan

peraturan yang ada.

27 Ibid. 28 Burhanudin AY, Perencanaan Program Pemberdayaan Menuju Perubahan Dalam

Masyarakat, (Surakarta: Universitas Islam Batik Surakarta, 2008)

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

26

b) Analisis keadaan.

Tahap ini adalah tahap penganalisisan data yang diperoleh

dari lapangan, termasuk di dalamnya menganalisa sumber

daya yang potensial untuk dikembangkan, perilaku

masyarakat sasaran, keadaan yang ingin dicapai dan yang

sudah dicapai, dan seterursnya.

c) Identifikasi masalah.

Tahap ini merupakan suatu upaya untuk merumuskan

faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan

yang dikehendaki. Identifikasi dilakukan dengan

menganalisisa kesenjangan antara data potensial dengan

data aktual, antara kondisi yang ingin dicapai dengan yang

sudah dicapai, dan seterusnya. Kesenjangan-kesenjangan

ini kemudian disusun berdasarkan prioritas yang ada.

d) Perumusan tujuan.

Tahapan ini harus diperhatikan adanya realistisnya tujuan

yang hendak dicapai dan ditinjau dari kemampuan sumber

daya (biaya, jumlah dan kualitas) maupun waktu yang ada.

e) Penyusunan rencana kegiatan

Tahap ini yaitu menyusun rencana kerja yang meliputi

penjadwalan, pengunaan metode, pihak yang terlibat, lokasi

kegiatan, bahan dan peralatan, pembiayan dan sebagainya.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

27

f) Pelaksanaan rencana kegiatan

Tahap ini ialah tahap pelaksanaan dari rencana kerja yang

sudah disusun. Masalah yang harus diperhatikan adalah

partisipasi dari sasaran. Maka perlu dipilih waktu yang tepat,

lokasi yang tepat, agar partisipan ikut berpartisipasi dalam

kegiatan.

g) Menentukan kemajuan kegiatan

Tahap ini merupakan kegiatan pemantauan pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan, untuk melihat tujuan telah dicapai.

h) Rekonsiderasi

Rekonsiderasi dimaksudkan untuk meninjau kembali dari

rumusan program, termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan

yang telah dilakukan. Dalam tahap ini dilihat hal yang

menjadi kesulitan atau sebaliknya keberhasilan yang

dicapai, dalam menyusun program selanjutnya.

c. Hakikat Program PKK

1) Pengertian PKK

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang

disingkat PKK adalah gerakan pembangunan yang tumbuh dari

bawah, dikelola oleh, dari, dan untuk masyarakat menuju

terwujudnya keiuarga yang sejahtera. PKK merupakan lembaga

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

28

sosial kemasyarakatan independen non profit yang tidak

berafilasi kepada suatu partai politik tertentu.

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan

Keluarga yang selanjutnya disingkat TP PKK adalah mitra kerja

pemerintah dan organisasi kemasyarakatan yang berfungsi

sebagai fasilisator, perencana, pelaksana, pengendali dan

penggerak pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya

program PKK.

2) Tujuan PKK

“Pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK merupakan upaya memandirikan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan”. 29

Keluarga yang sejahtera, maju, dan mandiri dapat

terwujud melalui:

Meningkatkan kesadaran beragama serta kepedulian,

kerjasama dikalangan warga.

29 Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013, Bab II, Pasal 2

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

29

Meningkatkan Pendidikan Keterampilan bagi masyarakat

khususnya perempuan untuk mendukung dan membentuk

SDM yang potensial.

Meningkatkan mutu pangan, papan, dan sandang.

Meningkatkan kesehatan fisik dan mental, kelansungan

hidup serta perkembangan ibu dan anak. dan membiasakan

cara hidup berencana di segala aspek kehidupan.

Meningkatkan ekonomi produktif keluarga.

3) Sasaran PKK

Sasaran Gerakan PKK adalah Keluarga di perdesaan dan

perkotaan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan

kemampuan mental spiritual dan fisik material.30

5) Program Kerja PKK

Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat melalui

Gerakan PKK dilakukan dengan 10 (sepuluh) Program Pokok

Gerakan PKK. 10 Program PKK pada hakikatnya merupakan

kebutuhan manusia dasar, yaitu 31:

30 Ibid 31 PKK Kelurahan Malaka Sari, Laporan Kegiatan PKK Malaka Sari, (Jakarta: PKK Kelurahan

Malaka Sari, 2015)

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

30

1) Penghayatan dan Pengamalan Pancasila;

2) Gotong Royong;

3) Pangan;

4) Sandang;

5) Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga;

6) Pendidikan dan Keterampilan;

7) Kesehatan;

8) Pengembangan Kehidupan Berkoperasi;

9) Kelestarian Lingkungan Hidup; dan

10) Perencanaan Sehat.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti melakukan penelusuran terhadap penelitian-penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya, yang peneliti anggap relevan

dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian yang relevan,

adalah penelitian yang telah ada dan pernah dilakukan sebelumnya,

sehingga dapat dijadikan acuan dan pendukung dalam sebuah penelitian

yang baru. Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa penelitian yang

sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti.

Penelitian Septi Wulandari, mahasiswa Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dilakukan pada tahun 2014 dengan judul

“Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

31

Kelas V A Di SDN Rejondani Madurejo Prambanan Sleman Yogyakarta

Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukan

bahwa (1) Prestasi belajar siswa kelas V A di SDN Rejondani Madurejo,

Prambanan, Sleman, Yogyakarta Semester I Tahun Ajaran 2012/2013

memiliki rata- rata nilai yang berada pada kualifikasi sedang. (2) Tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V A di SDN Rejondani, Madurejo,

Prambanan, Sleman, Yogyakarta Semester I Tahun Ajaran 2012/ 2013

sebagian besar adalah SMA/ Sederajat. (3) Hasil yang diperoleh dari

korelasi product moment sebesar 0.395 atau 39.5% dengan tingkat

signifikan lebih kecil dari 0.05 yaitu ada hubungan antara tingkat

pendidikan ibu terhadap prestasi belajar siswa kelas V A di SDN Rejondani

Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Semester I Tahun Ajaran

2012/2013.

Penelitian Irfana Putri Setiadi, mahasiswa Universitas Negeri

Yogyakarta yang dilakukan pada tahun 2011 dengan judul “Pengaruh Latar

Belakang Pendidikan dan Pengalaman Diklat Teknis Fungsional terhadap

Profesionalitas Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman

Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Terdapat pengaruh

positif dan signifikan latar belakang pendidikan terhadap profesionalitas

guru SMP Negeri se Kecamatan Mlati ditunjukkan dengan hasil analisis

koefisien regresi X1 = 1,353 dan koefisien signifikansi 0.004 < 0.05.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

32

Variabel latar belakang pendidikan (X1) memberikan kontribusi terhadap

profesionalitas guru sebesar 17,71%. (2) Terdapat pengaruh positif dan

signifikan pengalaman diklat teknis fungsional terhadap profesionalitas

guru SMP Negeri se Kecamatan Mlati, hasil analisis koefisien regresi X2 =

2,110 dan koefisien signifikansi 0.000 < 0.05. Variabel pengalaman diklat

teknis fungsional (X2.) memberikan kontribusi terhadap profesionalitas

guru sebesar 21,09%. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan latar

belakang pendidikan dan pengalaman diklat teknis fungsional secara

bersama-sama terhadap profesionalitas guru SMP Negeri se Kecamatan

Mlati dengan nilai R = 0.623 > r tabel (5%) = 0,160 dan harga Fhitung 19,932

> Fhitung 3.143. Koefisien determinasi (R2) = 0.388 atau 38.8%

memperlihatkan bahwa profesionalitas guru dapat dijelaskan sebesar

38.8% oleh variabel latar belakang pendidikan dan pengalaman diklat

teknis fungsional.

Penelitian Septina Galih Pudyastuti, mahasiswa Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang dilakukan pada tahun 2010 dengan judul

“Hubungan antara Latar Belakang Pendidikan Guru, Pengalaman

Mengajar, dan Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri

1 Surakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Terdapat hubungan

antara latar belakang pendidikan guru dengan prestasi belajar siswa. Hasil

perhitungan dan analisis data diperoleh rx1y = 0,95; ρ = 0,000

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

33

menunjukkan bahwa ada hubungan (sesuai dengan kaidah uji hipotesis,

yaitu ρ < 0,01) antara latar belakang pendidikan guru dengan prestasi

belajar siswa SMA Negeri 1 Surakarta. (2) Terdapat hubungan antara

pengalaman mengajar dengan prestasi belajar siswa, hasil perhitungan

dan analisis data, yaitu diperoleh rx2y = 0,82; ρ = 0,000, menunjukkan

bahwa ada hubungan (sesuai dengan kaidah uji hipotesis, yaitu ρ < 0,01)

antara pengalaman mengajar dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri

1 Surakarta. (3) Terdapat hubungan antara pembelajaran dengan prestasi

belajar siswa, hasil perhitungan dan analisis data diperoleh rx3y = 0,83; ρ

= 0,000 menunjukkan bahwa ada hubungan (sesuai dengan kaidah uji

hipotesis, yaitu ρ < 0,01) antara pembelajaran dengan prestasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Surakarta. (4) Terdapat hubungan antara latar

belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar, dan pembelajaran

dengan prestasi belajar siswa, hasil perhitungan dan analisis data

diperoleh Ry (1,2,3) = 0,95; ρ = 0,000; F = 134,70, kaidah uji hipotesis, yaitu

ρ < 0,01 menunjukkan bahwa ada hubungan latar belakang pendidikan

guru, pengalaman mengajar, dan pembelajaran secara bersama-sama

dengan prestasi belajar siswa. (5) Perbandingan sumbangan efektif (SE)

antara x1,x2,x 3 terhadap y, yaitu sebesar 89,59%, 0,39%, dan 0,47%,

sedangkan perbandingan sumbangan relatif (SR) antara x1,x 2,x 3 terhadap

y, yaitu sebesar 99,12%, 0,36%, dan 0,52%. Hasil ini menunjukkan bahwa

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

34

variabel x1 memberikan sumbangan paling tinggi terhadap y, dibandingan

variabel x2 dan x3 terhadap y.

Penelitian-penelitian diatas terdapat kesamaan antara penelitian

yang peneliti lakukan, penelitian yang pertama, kedua, dan ketiga sama-

sama mengandung variabel latar belakang pendidikan.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini dibatasi hanya mengungkap hubungan latar belakang

pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program

kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur. Diprediksikan latar

belakang pendidikan Pengurus PKK mempunyai hubungan positif.

Sasaran pada penelitian ini yaitu seluruh pengurus TP PKK dengan

pendidikan SMP, SMA,Diploma, S1, dan S2.

Latar belakang pendidikan seorang pengurus tim penggerak yang

tergabung dalam TP PKK sangat erat kaitannya dengan Gerakan PKK

dalam menyelenggarakan program pemberdayaan dan kesejahteraan

keluarga. Para pengurus TP PKK Kelurahan Malaka Sari sebaiknya harus

memiliki latar belakang pendidikan formal, nonformal dan informal. Ini

artinya, mereka yang memiliki latar belakang pendidikan maka

kemampuannya sesuai pendidikan terakhirnya. Pengurus TP PKK dengan

latar belakang pendidikan tinggi pada umumnya cenderung lebih ahli dan

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

35

terampil dibandingkan dengan pengurus TP PKK dengan latar belakang

pendidikan yang rendah. Seorang pengurus TP PKK memiliki tingkat

pendidikan tinggi maka akan memiliki pola pikir, sikap dan tindakan yang

luas dalam menyusun program sehingga tujuan lembaga dalam

memberdayakan masyarakat dan keluarga dapat tercapai.

Pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

dalam merncerdaskan kehidupan bangsa, yang bermaksud untuk

mengetahui kemampuan penyusunan program kerja PKK. Maka

dibutuhkan keahlian dan keterampilan yang baik dan terstruktur untuk

menyusun program kerja PKK. Pengurus TP PKK selaku kewenangannya

dalam menyusun program kerja perlu mengetahui menyusun program

kerja PKK yang tepat, cepat, dan sesuai dengan yang diharapkan oleh

masyarakat. Maka dalam menyusun program kerja PKK harus

berpedoman pada 10 Program Pokok PKK yang berisi 10 bidang dasar

kebutuhan manusia. Kemudian seseorang pengurus TP PKK juga harus

terlibat aktif dalam penyusunan program, karena sering kali terjadi

kesenjangan antara pengurus TP PKK yang berlatar belakang pendidikan

dasar, menengah, dan tinggi dalam menyusun program kerja PKK.

Pengurus TP PKK yang berlatar belakang pendidikan tinggi lebih aktif,

sedangkan yang berlatarbelakang pendidikannya menegah dan dasar

cenderung lebih pasif. Walaupun berbeda-beda latar belakang pendidikan

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

36

pengurus TP PKK, akan tetapi masih pengurus TP PKK masih bersikap

gotong royong dalam menyusun program kerja PKK.

Pendidikan pengurus TP PKK akan berdampak pada perubahan

yang mengakibatkan manusia akan berubah pada pengetahuan, sikap,

dan keterampilannya. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan seseorang

dipengaruhi oleh pendidikan dan pembelajaran. Pendidikan yang baik

akan menghasilkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang baik pula

bagi Pengurus TP PKK. Latar belakang pendidikan Pengurus TP PKK di

Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur ini baik, maka sudah seharusnya

kemampuan menyusun program kerja PKK juga baik. Ini menunjukkan

bahwasannya terdapat korelasi yang positif antara latar belakang

pendidikan Pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program

kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dari kajian teori dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

diduga “bahwa dengan adanya latar belakang pendidikan Pengurus TP

PKK berpengaruh positif terhadap kemampuan menyusun program kerja

PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur”.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara

empiris mengenai ada atau tidaknya hubungan positif dari latar belakang

pendidikan Pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program

kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Malaka Sari yang

beralamat Jalan Malaka Raya No. 122, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan

Duren Sawit, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kode Pos: 13460.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2015.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional. Metode korelasional merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua

atau beberapa variabel.32

32 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.326.

37

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

38

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan latar

belakang pendidikan pengurus TP PKK terhadap kemampuan menyusun

program kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian

ini adalah seluruh pengurus TP PKK Kelurahan Malaka Sari, Jakarta

Timur. Peneliti menggunakan teknik Nonprobability Sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample.33

Teknik nonprobability sampling yang digunakan yaitu teknik

sampling jenuh, sample jenuh yaitu keseluruhan anggota populasi. Sampel

penelitian ini berjumlah 24 responden terdiri dari keseluruhan pengurus TP

PKK Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian penting dalam suatu

penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu dengan

menggunakan Kuesioner (Angket).

33 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2014) h.61

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

39

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. 34 Tujuan pokok pembuatan

kuesioner adalah untuk memperoleh informasi dengan reliabilitas dan

validitas setinggi mungkin.35 Kuesioner berisikan pernyataan-pernyataan

dan digunakan untuk mengetahui seberapa besar latar belakang

pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program

kerja PKK. Peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur instrumen

latar belakang pendidikan pengurus PKK (variabel X) dan untuk mengukur

instrument kemampuan menyusun program kerja PKK (variabel Y).

Responden hanya mengisi jawaban yang telah disediakan dalam bentuk

pilihan ganda dan daftar ceklist (√) dengan pilihan jawaban sebagai

berikut:

Tabel III.1.

Bobot Penilaian Angket Instrumen Variabel X

Kategori Jawaban Skala

a. 4

b. 3

c. 2

34 Sugiyiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2013) h.199 35 Masri Singarimbun, Metode untuk Survei, (Jakarta: Pustaka, 1995), h.147

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

40

d. 1

Tabel III.2.

Bobot Penilaian Angket Instrumen Variabel Y

Kategori Jawaban Skala

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

1. Definisi Konseptual

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian atau penelitian. Variabel dibagi menjadi dua bagian yaitu

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam

penelitian ini adalah latar belakang pendidikan pengurus TP PKK,

sedangkan variabel (Y) adalah kemampuan menyusun program kerja

PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur..

a. Latar belakang pendidikan yaitu suatu hal yang mendasari atau

asal pendidikan seseorang yaitu sebagai tempat di mana orang

tersebut mengubah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

41

menambah ilmu pengetahuan seseorang melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.

b. Kemampuan menyusun program Kerja PKK dapat diartikan

sebagai kemampuan dalam sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dapat dijadikan modal utama dalam setiap

individu kemudian diimplementasikan dalam perilaku untuk

menentukan sebuah pilihan yang lebih baik di masa depan untuk

individu yang bermanfaat melalui penyusunan program kerja

PKK.

2. Definisi Operasional

a. Latar belakang pendidikan pada penelitian ini ditinjau dari para

pengurus TP PKK Kelurahan Malaka Sari yang memiliki

kualifikasi akademik pendidikan formal pada jenjang pendidikan

dasar, menengah, dan tinggi yaitu; SMP, SMA, D1, D2, D3, D4,

S1, bahkan S2. Pendidikan para anggota TP PKK Kelurahan

Malaka Sari juga dapat ditempuh melalui jalur pendidikan non

formal seperti kursus dan pelatihan yang berfungsi sebagai

pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal.

b. Kemampuan menyusun program kerja PKK yaitu mampu

menyusun program pokok PKK yang terdapat 10 bidang yaitu;

penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong,

pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga,

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

42

pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan

kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup; dan

perencanaan sehat yang diimplementasikan dalam bentuk

menyusun program kerja PKK.

3. Hasil Uji Coba Instrumen

a. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Uji coba validitas

instrument menggunakan rumus korelasi product moment dengan

program spss 16.0. Uji coba variabel X dan Y disajikan pada

lampiran. Untuk mendapatkan skor hasil uji coba instrumen variabel

X dan Y. Uji coba instrumen variabel X dimulai dari pertanyaan

nomor 1 – 10 sedangkan pertanyaan instrument variabel Y dimulai

dari nomor 11 – 40. Dari 40 item pernyataan dalam angket, hanya

35 item angket yang valid, sisanya 5 item yaitu pada butir

12,15,21,26 dan 31. Pada item yang tidak valid tidak digunakan

untuk penelitian selanjutnya.

b. Perhitungan Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas berhubungan dengan keajegan

pengukuran. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa

sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

43

alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik 36 .

Melalui perhitungan tingkat reliabilitas sebuah instrument maka

akan didapat sebuah instrument yang baik dan mampu

menghasilkan data yang dapat dipercaya. Untuk menguji tingkat r

reliabilitas dalam instrument rumus alpha Rumus yang digunakan

adalah alpha cronbach

𝑟11 = k

(k − 1)1 −

σ2 𝑏

σ2 𝑡

Keterangan:

r 11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

σ²b = Jumlah varians butir

σ²t = Varians total

Uji coba reliabilitas akan dikonstruksikan ke dalam tabel

interpretasi dengan menggunakan skala Likert, adapun

pengkategorian nilai dapat dilihat sebagai berikut:

36 Kadir, Statistik untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta:Rosemata Sampurna, 2010) h. 225

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

44

Tabel III.3.

Tabel Interprestasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 - 0,199 Sangat rendah

0,200 - 0,399 Rendah

0,400 - 0,599 Sedang

0,600 - 0,799 Tinggi

0,800 - 1,000 Sangat tinggi

4. Instrumen Final

Tabel III.4.

Kisi-Kisi Instrumen

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Variabel X

Latar

Belakang

Pendidikan

Pengurus

TP PKK

Pendidikan

Formal

- Manfaat Pendidikan Formal

- Jenjang Pendidikan Formal

1,2,3

Pendidikan

Nonformal

- Mengikuti latihan kerja yang

mendukung penyusunan

program kerja

4,5,6,7,8,

9,10

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

45

- Mengikuti kursus dan

pelatihan yang mendukung

penyusunan program kerja

- Mengikuti pembinaan TP

PKK

- Mengikuti penyuluhan dan

majelis ta’lim yang

mendukung penyusunan

program kerja

Variabel Y

Kemampua

n Menyusun

Program

Kerja PKK

Kemampu

an Kognitif

- Pengertian menyusun

program kerja

- Mengetahui tahap-tahap

menyusun program kerja

PKK

- Mengetahui manfaat dan

tujuan dalam menyusun

program kerja PKK

- Memahami sistemaika

penyusunan program kerja

11,12,13,

14,15,16,

17,18,19

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

46

- Mengetahui 10 program

pokok PKK

Kemampu

an Afektif

- Bertanggungjawab atas

menyusun program kerja

PKK

- Memiliki komitmen yang

kuat untuk menyusun

program kerja PKK

- Memiliki kepedulian

terhadap penyusunan

program

- Berkolaborasi dalam

penyusunan program kerja

20,21,22,

23,24,25,

26,27,28

Kemampu

an

Psikomotor

ik

- Mampu menuliskan rencana

program kerja dengan

terstruktur dan benar

- Mampu mengendalikan

kesulitan dalam menyusun

program

- Aksi dan inovasi dalam

menyusun program kerja

29,30,31,

32,33,34,

35

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

47

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan prosedur yang digunakan untuk

proses data agar data mempunyai makna untuk menjawab masalah dalam

penelitian ini dan menguji hipotesis. Data tersebut dianalisis secara

bertahap, sebagai berikut:

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan dengan mengolah data awal untuk

mencari rata-rata, median, modus, standar deviasi, nilai maksimum

dan minimum, yang akan dijelaskan pada bab berikutnya dengan sub

bab deskripsi data.

b. Statistik Inferensial

Statistik inferensial terdiri dari dua tahap proses pengujian

diantaranya uji persyaratan analisis dan uji hipotesis.

a. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan untuk mengetahui

persyaratan analisis data sebagai persyaratan teknik analisis data,

yang dipergunakan yaitu uji normalitas.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

48

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji normalitas sampel,

pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16.0 dengan model Kolmogorov-Smirnov, kriteria

pengujian normalitas adalah sebagai berikut:

- Nilai sig < (α) 0,05 data dikatakan tidak normal

- Nilai sig > (α) 0,05 data dikatakan normal

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varian dari

beberapa populasi sama atau tidak. Pengujian homogenitas

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Syarat

untuk mengambil keputusan dalam uji homogenitas adalah:

- Jika P value Uji 2 Pihak > nilai signifikan yakni 0,05 maka

data kedua variable bersifat homogen atau sama

- Jika P value Uji 2 Pihak < nilai signifikan yakni 0,05 maka

data kedua variable bersifat heterogen atau tidak sama

b. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, data yang diperoleh selanjutnya

akan dianalisis dengan teknik statistik sebagai berikut:

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

49

1) Uji Koefisien Korelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar

variabel. Untuk menghitung koefisien korelasi antar variabel

bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dengan rumus korelasi

product moment dari pearson, yaitu:

Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika rxy (rhitung) lebih

besar dari rt (rtabel) dan H0 diterima jika rxy (rhitung) lebih kecil dari

rt (rtabel) pada taraf signifikansi α = 0,05.

Tabel III.5.

Interprestasi Angka Korelasi Product Moment

Nilai Kategori Nilai Kategori

0 - 0,199 Sangat Lemah

0,20 - 0,399 Lemah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,0 Sangat Kuat

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

50

G. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik untuk menguji hipotesis penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H0 : Tidak adanya hubungan antara latar belakang pendidikan

pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program kerja

PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur.

Hα : Adanya hubungan antara latar belakang pendidikan pengurus TP

PKK dengan kemampuan menyusun program kerja PKK di

Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Lembaga

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan

Malaka Sari dengan lokasi sekretariat yang terletak di Jalan Malaka

Raya No. 122, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kode Pos.

13460 dengan dipimpin oleh Ibu Mahmudah Nuryani. Dalam

organisasinya, PKK mempunyai struktur kepengurusan yang bernama

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)

yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan

dibantu oleh kelompok kerja (pokja) dalam merealisasikan

pemberdayaan masyarakat dengan 10 program pokok PKK.

10 Program Pokok PKK yaitu penghayatan dan pengamalan

pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata

laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan,

pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup,

dan perencanaan sehat. Selanjutnya sasaran pelayanan Pengurus TP

PKK Kelurahan Malaka Sari adalah keluarga di wilayah Kelurahan

51

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

52

Malaka Sari yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kemampuan

mental spiritual dan fisik material.

2. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan

Terakhir

Tabel IV.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamnin Jumlah Responden Persentase

1 Laki-laki - 0%

2 Perempuan 24 orang 100%

Jumlah 24 Orang 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Tabel diatas adalah pengelompokan responden berdasarkan

jenis kelamin diperoleh responden yang jenis kelamin laki-laki

berjumlah 0 orang atau 0%, yang jenis kelamin perempuan berjumlah

24 orang atau 100%. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan

bahwa seluruh responden yaitu jenis kelaminnya perempuan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

53

Gambar IV.1. Histogram Data Jenis Kelamin Responden

Tabel IV.2

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Jumlah Responden Persentase

1 SMP/Sederajat 3 orang 13%

2 SMA/Sederajat 8 orang 33%

3 D1/D2/D3 3 orang 13%

4 S1/D4 9 orang 38%

5 S2 1 orang 4%

Jumlah 24 Orang 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Tabel diatas adalah pengelompokan responden berdasarkan

pendidikan terakhir diperoleh responden yang berpendidikan terakhir

SMP/sederajat berjumlah 3 orang atau 13%, yang berpendidikan

0%

100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Laki-Laki Perempuan

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

54

terakhir SMA/sederajat berjumlah 8 orang atau 33%, yang

berpendidikan terakhir D1/D2/D3 berjumlah 3 orang atau 13%, yang

berpendidikan terakhir S1/D4 berjumlah 9 orang atau 38%, dan yang

berpendidikan terakhir S2 berjumlah 1 orang atau 4%. Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden yaitu

berpendidikan terakhir S1/D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar grafik dibawah ini.

Gambar IV.2. Histogram Data Pendidikan Terakirhir Responden

3. Deskripsi Data Angket Latar Belakang Pendidikan Pengurus PKK

Skor yang diperoleh dari angket latar belakang pendidikan

pengurus TP PKK (variabel x) terhadap 24 responden didapat skor

tertinggi yaitu 90, skor terendah yaitu 52. Skor rata-rata 72,29, median

29,50, modus 31, dan standar deviasi 3.775.

13%

33%

13%

38%

4%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

55

Tabel IV.3.

Statistik deskriptif latar belakang pendidikan Pengurus TP PKK

Variabel_X

N Valid 24

Missing 0

Mean 28.92

Median 29.50

Std. Deviation 3.775

Range 15

Minimum 21

Maximum 36

Rangkuman deskripsi data latar belakang pendidikan pengurus

TP PKK disusun dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel IV.4.

Distribusi Frekuensi Latar Belakang Pendidikan Pengurus TP

PKK

No. Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 21 – 23 2 8%

2 24 – 26 5 21%

3 27 – 29 5 21%

4 30 – 32 9 37.5%

5 > 36 3 12,5%

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

56

Jumlah 24 100%

Penafsiran data latar belakang pendidikan Pengurus TP PKK

dapat digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut:

Gambar IV.3. Diagram Skor Latar Belakang Pendidikan Pengurus

TP PKK

Diagram diatas menunjukan dapat diperoleh nilai frekuensi dan

nilai nyata interval dari masing-masing kelompok interval. Jumlah

responden yang memiliki skor 33 – 36 dengan kategori sangat tinggi

yaitu 3 orang pengurus dengan persentase sebesar 13%, skor 30 – 32

dengan kategori tinggi yaitu 9 orang pengurus dengan persentase

sebesar 38%, skor 27 – 29 dengan kategori cukup yaitu 5 orang

pengurus dengan persentase sebesar 21%, skor 24 – 26 dengan

8%

21% 21%

38%

13%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

21 – 23 24 – 26 27 – 29 30 – 32 > 36

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

57

kategori rendah yaitu 5 orang pengurus dengan persentase 21%, dan

skor 21 – 23 dengan kategori sangat rendah yaitu 2 orang pengurus

dengan persentase sebesar 8%.

Penilaian latar belakang pendidikan (X) mencakup 2 indikator

yakni aspek pendidikan formal dan pendidikan nonformal yang

dituangkan menjadi 10 butir pertanyaan. Berikut akan digambarkan

jumlah persentase jawaban pertanyaan responden berdasarkan

indikator.

Tabel IV.5.

Pendidikan Formal

Kategori Jawaban Jumlah Responden

a. 4 6%

b. 34 47%

c. 19 26%

d. 15 21%

Total 72 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Perhitungan data diatas memaparkan bahwa sub indikator

pendidikan formal mengenai latar belakang pendidikan pengurus yang

terdiri dari 3 butir pertanyaan dan setelah diakumulasikan responden

yang menjawab a. sebanyak 4 orang dengan persentase 6%, kalkulasi

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

58

pengurus yang menjawab b. sebanyak 34 orang dengan persentase

47%, kalkulasi pengurus yang menjawab c. sebanyak 19 orang

dengan persentase 26%, kalkulasi pengurus yang menjawab d.

sebanyak 15 orang dengan persentase 21%.

Tabel IV.6.

Pendidikan Nonformal

Kategori Jawaban Jumlah Responden

a. 45 27%

b. 101 60%

c. 18 11%

d. 4 2%

Total 168 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Perhitungan data diatas memaparkan bahwa sub indikator

pendidikan nonformal mengenai latar belakang pendidikan pengurus

yang terdiri dari 7 butir pertanyaan dan setelah diakumulasikan,

responden yang menjawab a. sebanyak 45 orang dengan persentase

27%, kalkulasi pengurus yang menjawab b. sebanyak 101 orang

dengan persentase 60%, kalkulasi pengurus yang menjawab c.

sebanyak 18 orang dengan persentase 11%, dan kalkulasi pengurus

yang menjawab d. sebanyak 4 orang dengan persentase 2%.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

59

Penilaian latar belakang pendidikan pengurus TP PKK dapat disimak

gambar diagram dibawah ini.

Gambar IV.4. Diagram Data Latar Belakang Pendidikan

Pengurus TP PKK

Diagram diatas menunjukkan bahwa dari jumlah responden

sebanyak 24 orang yang menjawab kategori a. dengan jumlah

persentase 16%. Untuk kategori b. dengan persentase 54 % dan yang

c. dengan persentase 19% serta untuk kategori d. dengan persentase

12%.

4. Deskripsi Data Angket Kemampuan Menyusun Program PKK

Skor yang diperoleh dari angket kemampuan menyusun

program kerja PKK (variabel y) terhadap 24 responden, maka didapat

skor tertinggi yaitu 98, skor terendah yaitu 75. Skor rata-rata 84,38,

median 84, modus 84 dan 88 , dan standar deviasi 6.439.

16%

54%

19%

12%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

a. b. c. d.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

60

Tabel IV.7.

Statistik deskriptif kemampuan menyusun program kerja PKK

Variabel_Y

N Valid 24

Missing 0

Mean 84.38

Median 84.00

Std. Deviation 6.439

Range 23

Minimum 75

Maximum 98

Rangkuman deskripsi data kemampuan menyusun program

kerja PKK disusun dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel IV.8.

Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyusun Program Kerja PKK

No. Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 75 – 79 6 25%

2 80 – 84 7 29,1%

3 85 – 89 7 29,1%

4 90 – 94 2 8,3%

5 95 – 98 2 8,3%

Jumlah 24 100.00 %

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

61

Penafsiran data kemampuan menyusun program kerja PKK

dapat digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut:

Gambar IV.5. Diagram Kemampuan Menyusun Program Kerja

PKK

Diagram diatas menujukan dapat diperoleh nilai frekuensi dan

nilai nyata interval dari masing-masing kelompok interval. Jumlah

responden yang memiliki skor 95 – 98 dengan kategori sangat tinggi

yaitu 2 orang pengurus dengan persentase sebesar 8,3%, skor 90 –

94 dengan kategori tinggi yaitu 2 orang pengurus dengan persentase

sebesar 8,3%, skor 85 – 89 dengan kategori cukup yaitu 7 orang

pengurus dengan persentase sebesar 29,1%, skor 80 – 84 dengan

kategori rendah yaitu 7 orang pengurus dengan persentase sebesar

25%

29,10% 29,10%

8,30% 8,30%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

75 – 79 80 – 84 85 – 89 90 – 94 95 – 98

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

62

29,1%, dan skor 75 – 79 dengan kategori sangat rendah yaitu 6 orang

pengurus dengan persentase sebesar 25%.

Penilaian kemampuan menyusun program kerja PKK (variabel

Y) mencakup 3 indikator yakni aspek kemampuan kognitif,

kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik yang dituangkan

menjadi 25 butir pertanyaan. Berikut akan digambarkan jumlah

persentase jawaban pertanyaan responden berdasarkan indikator.

Tabel IV.9.

Kemampuan Kognitif

Kategori Jawaban Jumlah Responden

Sangat Setuju 88 41%

Setuju 128 59%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 216 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Perhitungan data diatas memaparkan bahwa sub indikator

kemampuan kognitif mengenai kemampuan menyusun program kerja

PKK yang terdiri dari 9 butir pertanyaan dan setelah diakumulasikan,

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 88 orang dengan

persentase 41%, kalkulasi pengurus yang menjawab setuju sebanyak

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

63

128 orang dengan persentase 59%, kalkulasi pengurus yang

menjawab tidak setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%, dan

kalkulasi pengurus yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0

orang dengan persentase 0%.

Tabel IV.10.

Kemampuan Afektif

Kategori Jawaban Jumlah Responden

Sangat Setuju 72 33%

Setuju 144 67%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 216 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Perhitungan data diatas memaparkan dijelaskan bahwa sub

indikator kemampuan afektif mengenai kemampuan menyusun

program kerja PKK yang terdiri dari 9 butir pertanyaan dan setelah

diakumulasikan, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

72 orang dengan persentase 33%, kalkulasi pengurus yang menjawab

setuju sebanyak 144 orang dengan persentase 67%, kalkulasi

pengurus yang menjawab tidak setuju sebanyak 0 orang dengan

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

64

persentase 0%, dan kalkulasi pengurus yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%.

Tabel IV.11.

Kemampuan Psikomotorik

Kategori Jawaban Jumlah Responden

Sangat Setuju 65 39%

Setuju 103 61%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 168 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Perhitungan data diatas memaparkan bahwa sub indikator

kemampuan psikomotorik mengenai kemampuan menyusun program

kerja PKK yang terdiri dari 7 butir pertanyaan dan setelah

diakumulasikan, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

65 orang dengan persentase 39%, kalkulasi pengurus yang menjawab

setuju sebanyak 103 orang dengan persentase 61%, kalkulasi

pengurus yang menjawab tidak setuju sebanyak 0 orang dengan

persentase 0%, dan kalkulasi pengurus yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%. Penilaian

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

65

kemampuan menyusun program kerja PKK dapat disimak gambar

diagram dibawah ini.

Gambar IV.5. Diagram Data Kemampuan Menyusun

Program Kerja PKK

Diagram diatas menunjukkan bahwa dari jumlah responden

sebanyak 24 orang kemampuan pengurus TP PKK dalam menyusun

program kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari yang menjawab kategori

setuju dengan jumlah persentase 62%. Untuk kategori sangat setuju

dengan persentase 38 % dan yang tidak setuju hanyalah 0% serta

untuk kategori sangat tidak setuju 0%.

38%

62%

0% 0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

66

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menentukan apakah data

sampel berasal dari populasi normal. Uji normalitas data

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov α = 0,05. Hipotesis statistik

yang akan diuji adalah Hס: data berasal dari populasi yang

berdistribusi tidak normal, sedangkan Hα : data berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji

normalitas yaitu apabila nilai sig < 0,05 maka Hס diterima dan jika nilai

sig > 0,05 maka Hס ditolak.

Tabel IV.12. Hasil Uji Normalitas Variabel X dan Y

Variabel Signifikansi α =

0,05 Keterangan

Latar Belakang

Pendidikan (Variabel X)

0,840 Normal

Kemampuan Menyusun

Program (Variabel Y)

0,880 Normal

Berdasarkan hasil pada tabel di atas dapat diketahui tingkat

signifikansi pada variabel x dan variabel y bernilai >0,05 maka dapat

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

67

disimpulkan bahwa data penelitian ini berasal dari data berdistribusi

normal.

2. Pengujian Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari

beberapa populasi sama atau tidak. Syarat untuk mengambil

keputusan dalam uji homogenitas adalah:

a. Jika P value Uji 2 Pihak > nilai signifikan yakni 0,05 maka data

kedua variable bersifat homogen atau sama

b. Jika P value Uji 2 Pihak < nilai signifikan yakni 0,05 maka data

kedua variable bersifat heterogen atau tidak sama

Hasil perhitungan untuk pengujian homogenitas antara variable

X dengan Y diperoleh sebagai berikut :

Tabel IV.13.

Hasil Uji Homogenitas

Nilai P Value pada table Test of Homogenity of Variances

sebesar 0,127. Maka dinyatakan bahwa variabel (Y) berdasarkan

variabel (X) > dari 0,05 artinya data variabel tentang kemampuan

Test of Homogeneity of Variances

Kemampuan_Menyusun_Program

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.158 6 11 .127

Page 68: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

68

menyusun program (Y) berdasarkan variabel latar belakang

pendidikan (X) mempunyai varian yang sama.

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi

pearson product moment. Apabila nilai Sig > 0,05 maka Ho diterima

dan nilai Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Berikut hasil pengujian

menggunakan program SPSS 16.0 pada variabel x dan y:

Tabel IV.14.

Uji Korelasi Variabel X dan Y

Latar Belakang

Pendidikan

Kemampuan

Menyusun

Program

Latar Belakang

Pendidikan

Pearson Correlation 1 .799**

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

Kemampuan

Menyusun

Program

Pearson Correlation .799** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

Berdasarkan hasil analisis data yang terdapat pada tabel di atas

diperoleh nilai Sig 0,000 < 0,05 lalu kesimpulannnya adalah menolak

Hס dan menerima Hα, artinya terdapat korelasi antara latar belakang

Page 69: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

69

pendidikan Pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun

program kerja PKK. Jika dilihat dari nilai koefisien korelasi maka dapat

disimpulkan bahwa kekuatan korelasinya adalah pada kategori kuat

yaitu 0,799 atau 79,9%.

2. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis yaitu dengan diterimanya

hipotesa yang menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara

latar belakang pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan

menyusun program kerja PKK di Keluraha Malaka Sari, Jakarta Timur.

Sehingga dapat diartikan bahwa adanya latar belakang pendidikang

menjadi penting dalam menyusun program kerja PKK yang dilakukan

para pengurus TP PKK Kelurahan Malaka Sari.

Pengurus TP PKK Kelurahan Malaka Sari yang berjumlah 24

orang memiliki pengetahuan dalam menyusun program kerja pada

setiap orangnya dengan jenjang pendidikan terakhir yang berbeda-

beda mulai jenjang SMP/sederajat berjumlah 3 orang atau 13%,

SMA/sederajat berjumlah 8 orang atau 33%, D1/D2/D3 berjumlah 3

orang atau 13%, S1/D4 berjumlah 9 orang atau 38%, hingga yang

pendidikan terakhir S2 berjumlah 1 orang atau 4%.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

70

Deskripsi variabel latar belakang pendidikan dengan jumlah

responden yang berada pada kategori tinggi dengan skor 30 – 32 yaitu

9 orang pengurus dengan persentase sebesar 38% artinya banyak

pengurus yang memiliki skor dengan kategori tinggi. Deskripsi variabel

kemampuan menyusun program dengan jumlah responden yang

berada pada kategori cukup dan rendah, pada kategori cukup dengan

skor 85 – 89 yaitu 7 orang pengurus dengan persentase sebesar

29,1% dan pada kategori rendah dengan skor 80 – 84 yaitu 7 orang

pengurus dengan persentase sebesar 29,1% artinya masih banyak

pengurus yang memiliki skor pada kategori cukup dan rendah.

Pengurus TP PKK dinilai sudah baik dalam menyusun program

karena berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa dari jumlah

responden sebanyak 24 orang, yang menjawab latar belakang

pendidikan berada dalam kategori b. dengan jumlah persentase 54%

dan yang menjawab kemampuan menyusun program berada dalam

kategori setuju dengan jumlah persentase 62%.

Hasil pengujian hipotesis tentang hubungan latar belakang

pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program

kerja PKK diketahui nilai Signifikan senilai 0,000 lebih kecil dari nilai

0,05, artinya terdapat korelasi antara latar belakang pendidikan

pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program kerja PKK.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

71

Setelah dianalisis kedua variabel (x dan y) dengan menggunakan

program spss 16.0 dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi dengan

menggunakan korelasi product moment menyatakan bahwa kekuatan

korelasi berada pada nilai 0,799. Hasil analisis tersebut kemudian di

konsultasikan ke tabel interpretasi angka korelasi product moment

yang menunjukkan interval koefisien pada nilai 0,799 atau 79.9%

berada pada kategori yang kuat, yang artinya dengan tingginya

kualitas latar belakang pendidikan pengurus TP PKK, maka akan

semakin tinggi juga kualitas kemampuan menyusun program kerja

PKK. Sisanya sebesar 0,201 atau 20,1% ditentukan oleh faktor

lainnya. Dapat dikatakan terdapat hubungan positif dan signifikan

antara latar belakang pendidikan pengurus TP PKK dengan

kemampuan menyusun program kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari,

Jakarta Timur.

Latar belakang pendidikan pengurus TP PKK mampu

meningkatkan kemampuan menyusun program kerja PKK dari segi

kamampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan

psikomotorik sehingga mampu membuat dan menyusun program kerja

PKK sesuai dengan landasan 10 bidang/program pokok yang telah

diatur pemerintah.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

72

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan semaksimal mungkin sesuai prosedur

penelitian ilmiah, namun peneliti menyadari tidak dapat menghindari hal-

hal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Penelitian ini

mempunyai beberapa kelemahan dan keterbatasan, antara lain:

1. Waktu yang digunakan peneliti sangat terbatas. Peneliti hanya

memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan

penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup

singkat tetapi sudah dapat memenuhi syarat-syarat dalam

penelitian ilmiah.

2. Peneliti tidak menjabarkan faktor-faktor lain yang memberikan

pengaruh terhadap kemampuan menyusun program kerja PKK,

melainkan hanya melihat hubungan antara latar belakang

pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun

program kerja PKK.

3. Peneliti tidak menjabarkan secara rinci analisa dari point-point item

soal karena penelitian ini hanya bersifat korelasional sehingga lebih

cenderung pada penjabaran ada atau tidaknya hubungan antara

variabel X dan Y.

Page 73: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

73

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa data yang telah

diperoleh dari latar belakang pendidikan pengurus TP PKK dengan

kemampuan menyusun program kerja PKK, dapat ditarik kesimpulan yaitu

hasil pengujian hipotesis tentang hubungan latar belakang pendidikan

pengurus TP PKK dengan kemampuan menyusun program kerja PKK

diketahui nilai Signifikan senilai 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05, artinya

terdapat korelasi antara latar belakang pendidikan pengurus TP PKK

dengan kemampuan menyusun program kerja PKK. Setelah dianalisis

kedua variabel (x dan y) dengan menggunakan program spss 16.0 dapat

diketahui dari nilai koefisien korelasi dengan menggunakan korelasi

product moment menyatakan bahwa kekuatan korelasi berada pada nilai

0,799. Hasil analisis tersebut kemudian di konsultasikan ke tabel

interpretasi angka korelasi product moment yang menunjukkan interval

koefisien pada nilai 0,799 atau 79.9% berada pada kategori yang kuat,

yang artinya dengan tingginya kualitas latar belakang pendidikan pengurus

TP PKK, maka akan semakin tinggi juga kualitas kemampuan menyusun

program kerja PKK. Sisanya sebesar 0,201 atau 20,1% ditentukan oleh

faktor lainnya. Dapat dikatakan terdapat hubungan positif dan signifikan

73

Page 74: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

74

antara latar belakang pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan

menyusun program kerja PKK di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur.

Latar belakang pendidikan pengurus TP PKK dengan kemampuan

menyusun program kerja PKK yang dibatasi pada kamampuan kognitif,

kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik mempunyai korelasi

yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi latar

belakang pendidikan semakin tinggi pula kemampuan pengurus TP PKK

dalam menyusun program kerja PKK.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan, peneliti memaparkan implikasi dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Latar belakang pendidikan pengurus TP PKK perlu diterapkan

sesuai dengan keilmuan yang diketahuinya pada penyusuna

program kerja PKK.

2. Menyusun program kerja PKK sebaiknya disusun dan dirancang

dengan konsep yang baik sesuai landasan 10 program pokok PKK

yang nantinya akan melahirkan program yang tepat guna dan tepat

sasaran bagi masyarakat.

3. Penyusunan program kerja PKK harus mempertimbangkan

berdasarkan kebutuhan dan kemampuan dari masyarakat sekitar

Page 75: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

75

yang berlandaskan 10 program pokok PKK yang telah diatur

pemerintah.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan implikasi

penelitian yang telah kemukakan, maka peneliti mengajukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Harus meningkatkan kemampuan dalam menyusun program kerja

bagi pengurus yang latar belakang pendidikan terakhirnya rendah.

2. Harus mempertimbangkan potensi lokal setempat yang ada yang

mendukung dalam menyusun program kerja PKK .

3. Program kerja yang disusun pengurus TP PKK Kelurahan Malaka

Sari harus dikonsultasikan dengan pembina maupun pengurus TP

PKK tingkat kecamatan.

4. Pembina harus tegas dalam membina pengurus TP PKK Kelurahan

Malaka Sari yang berkaitan dengan program kerja PKK yang sesuai

aturan pemerintah.

5. Harus berlandaskannya 10 bidang/program pokok PKK dalam

menyusun materi atau konten dari program kerja PKK supaya

sesuai dengan aturan pemerintah.

Page 76: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ihsan, H. Fuad. 2011. Dasar Dasar Kependidikan: Komponen MKDK. Jakarta:

Rineke Cipta

Kadir. 2010. Statistik untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata

Sampurna.

Kemendiknas. 2010. Modul 2: Mutu Administrasi Lembaga (Tata Kelola).

Jakarta: Kemendiknas

Mardikanto, Totok. 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013

Tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan

Dan Kesejahteraan Keluarga.

http://jdihbirohukumham.baliprov.go.id/uploads/produk/2013/PERME

NDAGRI_1_2013.doc (diakses pada tanggal 27 September 2015

pukul: 09.13 WIB)

Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2009. Organizational Behavior (13

th Edition). Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education Inc.

Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta: LP3S

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2012. Buku Ajar Teori Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Page 77: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

77

Sugiyono. 2014. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syukur, Abdullah. 1987. Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar

Belakang Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam

Pembangunan. Ujung Pandang: Persadi.

Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/undang-undang-no-

20-tentang-sisdiknas.pdf (diakses pada tanggal 27 September 2015,

pukul: 10.13 WIB).

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Irfana Putri Setiadi, Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman

Diklat Teknis Fungsional terhadap Profesionalitas Guru Smp Negeri

Se Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta, 2011

Septi Wulandari, Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Prestasi

Belajar Siswa Kelas V A Di SDN Rejondani Madurejo Prambanan

Sleman Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013, 2014.

Septina Galih Pudyastuti, Hubungan antara Latar Belakang Pendidikan Guru,

Pengalaman Mengajar, dan Pembelajaran dengan Prestasi Belajar

Siswa SMA Negeri 1 Surakarta, 2010

Page 78: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

78

Lampiran 1

IDENTITAS RESPONDEN

No Nama Responden Jenis Kelamin Usia Pendidikan

1 Rima Dahlia Perempuan 35 Tahun D4/S1

2 Mahmudah Nuryani Perempuan 50 Tahun S1

3 Elus Suleha Perempuan

49 Tahun S1

4 Wahyuningsih Heryanto Perempuan

71 Tahun D1

5 Netty Agus Kz. Perempuan

51 Tahun S1

6 Sri R. Rahayuningtyas Perempuan

46 Tahun S1

7 Rozanah Perempuan

36 Tahun S1

8 Susilah Ridwan Perempuan

73 Tahun SMP

9 Nurliliana Perempuan

51 Tahun SMA

10 Mulyati Roy Perempuan

75 Tahun SMA

11 Sri Lestari Noto Perempuan

59 Tahun SMP

12 Etty Subiati Widagdo Perempuan

61 Tahun SMA

13 Iriani Riswan Perempuan

58 Tahun S1

14 Henny Hendarsih Herry Perempuan

60 Tahun SMA

15 Hapiyati Tugino Perempuan

59 Tahun SMA

16 St. Baroroh Tamami S. Perempuan

59 Tahun D2

17 Sridoso Jadjid Perempuan

65 Tahun S2

Page 79: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

79

18 Tuti Kustiningsih Perempuan

58 Tahun S1

19 Sri Sukaryah Perempuan

64 Tahun D3

20 Sri Suprapti Sudarmono Perempuan

67 Tahun SMA

21 Hartiyani Amat Perempuan

47 Tahun S1

22 Iim Daimah Thamrin Perempuan

71 Tahun SMA

23 Sri Rahayu Murtomo Perempuan

66 Tahun SMP

24 Emmayati David Perempuan

45 Tahun SMA

Page 80: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

80

Lampiran 2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Variabel X

Latar Belakang

Pendidikan

Pengurus TP

PKK

Pendidikan

Formal

- Manfaat Pendidikan Formal

- Jenjang Pendidikan Formal

1,2,3

Pendidikan

Nonformal

- Mengikuti latihan kerja yang

mendukung penyusunan

program kerja

- Mengikuti kursus dan

pelatihan yang mendukung

penyusunan program kerja

- Mengikuti pembinaan TP

PKK

- Mengikuti penyuluhan dan

majelis ta’lim yang

mendukung penyusunan

program kerja

4,5,6,7,8,

9,10

Variabel Y

Kemampuan

Menyusun

Kemampuan

Kognitif

- Pengertian menyusun

program kerja

11,12,13,

14,15,16,

17,18,19

Page 81: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

81

Program Kerja

PKK

- Mengetahui tahap-tahap

menyusun program kerja

PKK

- Mengetahui manfaat dan

tujuan dalam menyusun

program kerja PKK

- Memahami sistemaika

penyusunan program kerja

- Mengetahui 10 program

pokok PKK

Kemampuan

Afektif

- Bertanggungjawab atas

menyusun program kerja

PKK

- Memiliki komitmen yang

kuat untuk menyusun

program kerja PKK

- Memiliki kepedulian

terhadap penyusunan

program

- Berkolaborasi dalam

penyusunan program kerja

20,21,22,

23,24,25,

26,27,28

Page 82: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

82

Kemampuan

Psikomotorik

- Mampu menuliskan rencana

program kerja dengan

terstruktur dan benar

- Mampu mengendalikan

kesulitan dalam menyusun

program

- Aksi dan inovasi dalam

menyusun program kerja

29,30,31,

32,33,34,

35

Page 83: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

83

Lampiran 3

LEMBAR ANGKET

HUBUNGAN LATAR BELAKANG TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN

PROGRAM KERJA PKK DI KELURAHAN MALAKA SARI,

JAKARTA TIMUR

Dengan Hormat,

Dalam rangka penyelesaian studi di Universitas Negeri Jakarta, saya

bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Latar Belakang

Pendidikan Pengurus TP PKK dengan Kemampuan Menyusun Program Kerja

PKK di Kelurahan Malaka Sari”. Untuk itu saya mohon bantuan dan kesediaan

anda untuk bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi lembar angket ini.

Identitas dan jawaban anda hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian

skripsi. Maka dimohon anda untuk mengisi angket ini dengan pendapat dan

keyakinan anda sendiri. Kesungguhan dan kecermatan anda dalam mengisi

angket ini sangat saya harapkan.

Demikian permohonan pengisian lembar angket ini saya ajukan. Atas

kesediaan serta partisipasi yang anda berikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Fachri Wahyudi

Page 84: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

84

Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Pendidikan Terakhir :

Bagian Pertama

Mohon disilang (X) salah satu pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai

dengan kemampuan anda.

1 Apakah pendidikan formal yang ditempuh bermanfaat bagi saya serta

bermanfaat dalam menyusun program kerja PKK?

a. Sangat bermanfaat

b. Bermanfaat

c. Tidak bermanfaat

d. Sangat tidak bermanfaat

2 Apa jenjang pendidikan formal terakhir yang saya tamatkan?

a. Pascasarjana

b. Sarjana/Diploma

c. SMA/Sederajat

d. SMP/Sederajat

3 Apakah saya mengikuti pendidikan profesi untuk menambah

pengetahuan dan mendukung dalam penyusunan program kerja PKK?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang sekali

d. Tidak pernah

4 Apakah saya mengikuti kegiatan latihan kerja?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang Sekali

Page 85: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

85

d. Tidak Pernah

5 Apaka saya mengikuti kegiatan TP PKK di tingkat yang lebih tingga dalam

rangka menambah pengetahuan dan mendukung dalam penyusunan

program kerja PKK?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang Sekali

d. Tidak Pernah

6 Apakah saya mengikuti kegiatan pelatihan menyusun program kerja?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang Sekali

d. Tidak Pernah

7 Apakah saya mengikuti kegiatan kursus keterampilan untuk menambah

pengetahuan dan mendukung dalam penyusunan program kerja PKK?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang Sekali

d. Tidak Pernah

8 Apakah saya mengikuti pembinaan TP PKK yang dilakukan oleh

pemerintah setempat?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang Sekali

d. Tidak Pernah

9 Apakah saya mengikuti kegiatan majelis ta’lim yang dilaksanakan oleh

masjid setempat untuk menambah pengetahuan dan mendukung dalam

penyusunan program kerja?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang Sekali

d. Tidak Pernah

Page 86: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

86

10 Apakah saya mengikuti kegiatan penyuluhan untuk menambah

pengetahuan dan mendukung dalam penyusunan program kerja?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang Sekali

d. Tidak Pernah

Bagian Kedua

Ceklis (√) salah satu jawaban pada kolom yang telah disediakan!

No Pernyataan

Opsi Jawaban

Sangat

Setuju Setuju

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

11

Mengatur, merencanakan, dan

membuat secara baik dan

beraturan yang menjadi sebuah

bentuk rencana yang akan

dilakuka. Pernyataan ini

merupakan pengertian

penyusunan program kerja

12

Saya mengetahui tahap-tahap

didalam menyusun dan

merencanakan program kerja

13

Saya mengetahui bagaimana

membuat penyusunan program

kerja PKK

14 Saya memahami tujuan

penyusunan program PKK

15 Saya mengetahui manfaat

penyusunan program PKK

16 Saya menerapkan penggunaan

sistematika penyusunan

Page 87: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

87

program kerja PKK yang telah

ada dalam aturan

17

Saya mampu menilai hasil

penyusunan program kerja PKK

yang saya kerjakan

18

Jika tidak ada aturan dalam

menyusun program, saya

membuat sistematika penulisan

sesuai dengan keinginan saya

19

Saya memahami 10 program

pokok pkk yang saya susun

menjadi program kerja PKK

20

Penyusunan program kerja

PKK menjadi dan tugas dan

tanggungjawab saya dengan

TP PKK Kelurahan

21

Saya menegur teman-teman

pengurus TP PKK karena

meninggalkan tanggungjawab

menyusun program kerja PKK

22

Saya berkomitmen untuk

menyelesaikan susunan

program kerja PKK secepat

mungkin

23

Saya tidak mempedulikan kritik

dan saran seseorang dalam

menyusun program kerja PKK

24

Ternyata sikap komitmen yang

kuat berhubungan dengan nilai

kedisiplinan dan kemandirian

dalam menyusun program kerja

PKK

25

Saya adalah orang yang sangat

teliti dalam menyusun program

kerja PKK

Page 88: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

88

26

Saya mampu menyusun

program kerja dengan seorang

diri

27

Dalam menyusun program

kerja, akan lebih ringan bila

disusun dengan

berkolaborasi/bekerjasama

secara tim/kelompok

28

Koordinasi adalah hal yang

perlu dalam menyusun program

kerja PKK

29

Jika saya diberikan tugas

menyusun program kerja, saya

menysun dengan se-detail

mungkin

30

Dengan adanya sistematika

penulisan dalam menyusun

program kerja PKK menjadi hal

yang mudah untuk dikerjakan

31

Jika saya ada kesulitan dalam

menyusun program kerja, saya

tidak sungkan bertanyan

kepada teman-teman TP PKK

32

Saya merasa tidak ada

kesulitan dengan fasilitas

penunjang dalam menyusun

program kerja

33

Saya ragu untuk terlibat dalam

menyusun program kerja

karena kemampuan yang

terbatas

34

Saya senang bereksperimen

menyusun program kerja sesuai

dengan perkembangan zaman

yang semakin modern.

35 Saya dapat menyusun program

kerja pkk dengan cara yang

Page 89: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

89

professional sebagai pengurus

TP PKK

Page 90: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

90

Lampiran 4

Uji Coba Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R1 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 35

R2 3 3 2 1 3 4 3 4 4 4 31

R3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31

R4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 29

R5 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 31

R6 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 31

R7 3 2 2 3 3 4 3 4 2 2 28

R8 3 1 1 3 3 3 2 3 3 3 25

R9 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 26

R10 3 1 1 3 3 4 2 2 3 3 25

R11 3 1 1 1 4 3 2 2 3 3 23

R12 3 2 1 2 4 4 2 3 3 3 27

R13 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 31

R14 2 2 1 3 4 4 2 3 3 3 27

R15 3 2 1 3 3 4 2 3 3 3 27

R16 3 3 1 3 3 3 2 3 4 4 29

R17 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 32

R18 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 32

R19 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 31

R20 3 2 1 1 1 4 4 3 3 3 25

R21 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29

R22 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 26

R23 3 1 1 1 2 2 2 3 3 3 21

R24 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 25

R25 3 2 2 2 2 2 4 1 3 2 23

R26 2 2 2 2 2 4 4 1 2 3 24

R27 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 25

R28 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 25

R29 3 2 2 2 3 1 2 1 2 3 21

R30 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 26

∑X 88 68 52 74 89 98 85 81 93 93 821

t hitung 0,46376 0,80947 0,83557 0,39105 0,39065 0,36876 0,62805 0,37011 0,50908 0,50908

t tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Latar Belakang Pendidikan Pengurus TP PKK

Page 91: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

91

Kema

mpua

n Men

yusu

n Prog

ram Ke

rja PK

K

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

3536

3738

3940

R13

34

44

33

34

34

33

34

43

33

33

44

44

44

33

386

R24

44

44

44

44

44

34

34

34

44

44

34

44

43

33

396

R33

34

34

44

43

33

33

34

43

43

33

33

33

34

33

483

R43

44

44

44

44

44

44

44

44

43

33

43

33

34

33

393

R54

43

44

34

44

33

43

44

44

44

43

43

33

33

44

491

R63

33

33

34

34

44

34

44

43

44

44

43

33

34

44

388

R73

43

33

33

43

43

33

33

33

43

33

43

34

44

33

381

R83

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

375

R93

34

34

33

33

33

43

33

33

33

33

33

34

33

33

379

R10

33

33

33

34

33

33

33

44

43

33

34

44

44

33

33

83

R11

34

33

33

43

43

43

33

34

33

33

33

33

33

33

33

80

R12

33

34

33

33

33

43

43

33

33

33

33

33

33

33

33

78

R13

33

33

34

33

43

44

33

33

34

44

44

44

44

44

44

87

R14

44

33

43

33

33

33

33

34

33

33

34

33

34

43

33

80

R15

33

33

33

33

33

33

34

33

43

33

33

33

33

34

44

77

R16

44

44

44

34

43

43

33

33

34

44

43

33

34

44

44

88

R17

44

44

34

44

44

44

44

44

44

33

34

44

44

44

44

96

R18

44

44

44

44

34

33

33

43

33

33

33

33

33

33

33

85

R19

33

33

33

33

34

44

44

44

44

44

44

44

44

44

43

91

R20

44

34

34

34

33

33

33

33

33

33

34

44

44

43

33

84

R21

33

33

33

34

43

33

33

33

33

33

33

33

44

44

34

97

R22

33

33

43

33

33

33

33

33

34

44

43

33

33

33

33

80

R23

33

33

33

33

33

43

33

33

33

33

33

33

34

43

22

76

R24

34

33

34

33

34

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

78

R25

44

34

43

44

33

33

33

33

33

33

34

44

44

33

33

85

R26

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

34

43

33

33

32

77

R27

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

34

33

34

33

33

76

R28

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

75

R29

44

33

43

34

34

33

43

33

34

33

33

33

33

33

34

82

R30

33

44

44

23

32

33

23

22

32

22

34

33

33

44

32

88

r hitu

ng0,3

841

0,264

930,3

8841

0,461

770,1

857

0,369

410,4

6971

0,585

40,7

1688

0,415

510,3

5466

0,427

770,5

0152

0,413

020,5

8732

0,315

250,4

8246

0,546

940,3

9815

0,398

150,3

2451

0,367

480,4

2625

0,426

250,4

3185

0,370

460,3

7602

0,510

360,4

1729

0,429

56

r tabe

l0,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

610,3

61

Ket.

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 92: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

92

Lampiran 5

Analisa Uji Validitas Angket Variabel X

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 Item_10 Total_Skor

Item_1 Pearson Correlation 1 .422* .461* .222 .088 -.166 .141 .156 .331 .331 .456*

Sig. (2-tailed) .040 .023 .298 .684 .438 .510 .465 .114 .114 .025

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_2 Pearson Correlation .422* 1 .733** .481* .207 .281 .529** .496* .407* .407* .856**

Sig. (2-tailed) .040 .000 .017 .333 .184 .008 .014 .049 .049 .000

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_3 Pearson Correlation .461* .733** 1 .289 .164 .179 .425* .257 .403 .272 .707**

Sig. (2-tailed) .023 .000 .170 .444 .403 .038 .224 .051 .198 .000

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_4 Pearson Correlation .222 .481* .289 1 .284 .385 .244 .349 .299 .299 .695**

Sig. (2-tailed) .298 .017 .170 .178 .063 .250 .094 .156 .156 .000

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_5 Pearson Correlation .088 .207 .164 .284 1 .517** .492* -.029 .105 .105 .502*

Sig. (2-tailed) .684 .333 .444 .178 .010 .015 .894 .624 .624 .012

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_6 Pearson Correlation -.166 .281 .179 .385 .517** 1 .486* .064 -.188 -.042 .468*

Sig. (2-tailed) .438 .184 .403 .063 .010 .016 .766 .380 .844 .021

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_7 Pearson Correlation .141 .529** .425* .244 .492* .486* 1 .299 .098 .098 .669**

Sig. (2-tailed) .510 .008 .038 .250 .015 .016 .156 .649 .649 .000

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_8 Pearson Correlation .156 .496* .257 .349 -.029 .064 .299 1 -.029 -.029 .463*

Sig. (2-tailed) .465 .014 .224 .094 .894 .766 .156 .895 .895 .023

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_9 Pearson Correlation .331 .407* .403 .299 .105 -.188 .098 -.029 1 .832** .507*

Sig. (2-tailed) .114 .049 .051 .156 .624 .380 .649 .895 .000 .011

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Item_10 Pearson Correlation .331 .407* .272 .299 .105 -.042 .098 -.029 .832** 1 .507*

Sig. (2-tailed) .114 .049 .198 .156 .624 .844 .649 .895 .000 .011

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

Total_Skor Pearson Correlation .456* .856** .707** .695** .502* .468* .669** .463* .507* .507* 1

Sig. (2-tailed) .025 .000 .000 .000 .012 .021 .000 .023 .011 .011

N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 93: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

93

An

ali

sa U

ji V

ali

dit

as A

ng

ket

Vari

ab

el Y

Page 94: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

94

An

ali

sa U

ji V

ali

dit

as A

ng

ket

Vari

ab

el Y

Page 95: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

95

Lampiran 6

Uji Reliabilitas Angket Latar Belakang Pendidikan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.793 10

Uji Reliabilitas Angket Kemampuan Menyusun Program

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.892 25

Page 96: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

96

Lampiran 7

Uji Persyaratan Analisis (Uji Normalitas)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Latar_Belakang_

Pendidikan

Kemampuan_Me

nyusun_Program

N 24 24

Normal Parametersa Mean 28.92 84.38

Std. Deviation 3.775 6.439

Most Extreme Differences Absolute .126 .120

Positive .082 .120

Negative -.126 -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .618 .588

Asymp. Sig. (2-tailed) .840 .880

a. Test distribution is Normal.

Uji Persyaratan Analisis (Uji Homogenitas)

Test of Homogeneity of Variances

Kemampuan_Menyusun_Program

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.158 6 11 .127

Page 97: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

97

Lampiran 8

Pengujian Hipotesis (Uji Koefisien Korelasi)

Correlations

Latar_Belakang_

Pendidikan

Kemampuan_Me

nyusun_Program

Latar_Belakang_Pendidikan Pearson Correlation 1 .799**

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

Kemampuan_Menyusun_Pro

gram

Pearson Correlation .799** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 98: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

98

Lampiran 9

Page 99: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

99

Lampiran 10

Dokumentasi

Page 100: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.unj.ac.id/1137/1/Skripsi Bab I-V, Lampiran.pdf · memperkuat 10 program pokok PKK dan kelembagaan dari PKK, dalam penyusunan

100

Lampiran 11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

FACHRI WAHYUDI. Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 15

Januari 1995. Anak kedua dari 3 (tiga) bersaudara dari

pasangan Bapak Indra Syamsu, S.E dan Ibu Fauzimah,

S.E (Almh). Pendidikan formal yang pernah ditempuh

adalah SD Persis 12 Koja, Jakarta lulus pada tahun 2006.

Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di MTs. Persis Tarogong,

Garut lulus pada tahun 2009. Kemudian Sekolah Menengah Atas di SMA

Yappenda, Jakarta lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012

melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Jakarta pada program studi

Pendidikan Luar Sekolah melalui jalur UMB-PT (Ujian Masuk Bersama

Perguruan Tinggi).

Pengalaman organisasi yang pernah diikuti yaitu anggota Himpunan

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (HMJ PLS UNJ) tahun 2013 –

2015, anggota KAMMI Komisariat UNJ tahun 2013 – 2015, anggota Forum

Mahasiswa Islam Tarbawi (Formasi Tarbawi) FIP UNJ tahun 2013, anggota

Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Se-Indonesia (IMADIKLUS

Indonesia) tahun 2014 – 2016.