Bab i Pendahuluan Permodelan Dan Simulasi1(1)

10
BAB I Pendahuluan Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai defenisi dan deskripsi dari : 1. Simulasi 2. Sistem 3. Pemodelan 1.1 Simulasi 1.1. 1 Defenisi Simulasi Adapun defenisi dari simulasi adalah sebagai berikut : 1. proses merancang model matematis atau logik dari sistem selanjutnya melakukan eksperimen dengan model tsb untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi kelakukan dari sistem 2. Simulasi adalah suatu prosedur kuantitatif, yang menggambarkan sebuah sistem, dengan mengembangkan sebuah model dari sistem tersebut dan melakukan sederetan uji coba untuk memperkirakan perilaku sistem pada kurun waktu tertentu. 3. Dengan adanya simulasi maka dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to simulate) perilaku sistem tersebut. 1.1.2 Tujuan Mempelajari Simulasi Melalui kuliah ini diharapkan kita dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to simulate) perilaku sistem tersebut. 1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Simulasi Permodelan Dan Simulasi Fahraini Bacharuddin Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘11 1

description

simulasi

Transcript of Bab i Pendahuluan Permodelan Dan Simulasi1(1)

BAB IPendahuluanPada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai defenisi dan deskripsi dari :1. Simulasi2. Sistem3. Pemodelan1.1 Simulasi

1.1. 1 Defenisi Simulasi

Adapun defenisi dari simulasi adalah sebagai berikut :1. proses merancang model matematis atau logik dari sistem selanjutnya melakukan eksperimen dengan model tsb untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi kelakukan dari sistem 2. Simulasi adalah suatu prosedur kuantitatif, yang menggambarkan sebuah sistem, dengan mengembangkan sebuah model dari sistem tersebut dan melakukan sederetan uji coba untuk memperkirakan perilaku sistem pada kurun waktu tertentu.

3. Dengan adanya simulasi maka dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to simulate) perilaku sistem tersebut.

1.1.2 Tujuan Mempelajari Simulasi

Melalui kuliah ini diharapkan kita dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to simulate) perilaku sistem tersebut.

1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan SimulasiKelebihan Simulasi antara lain simulasi adalah satu-satunya cara yang dapat

digunakan untukmengatasi masalah, jika

1. Sistem nyata sulit diamati secara langsung

Contoh : Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa atau satelit.

2. Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem sangat kompleks.

3. Pengamatan sistem secara langsung tidak dimungkinkan, karena :

- sangat mahal

- memakan waktu yang terlalu lama

- akan merusak sistem yang sedang berjalan.

Sedangkan kekurangan simulasi adalah sebagai berikut:1. Simulasi tidak akurat.Teknik ini bukan proses optimisasi dan tidak menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya menghasilkan sekumpulan output dari sistem pada berbagai kondisi yang berbeda. Dalam banyak kasus, ketelitiannya sulit diukur2. Model simulasi yang baik bisa jadi sangat mahal, bahkan sering dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan model yang sesuai.

1.1.4 Manfaat SimulaiSimulasi perlu dilakukan karena dengan alasan berikut:1. Pendekatan Trial dan Error mahal, menghabiskan waktu dan mengganggu

2. Untuk meminimalisasi resiko kerugian yang besar dan kesalahan fatal dalam dunia nyata

3. Untuk mengurangi inefesiensi atau kegagalan untuk mencapai kinerja maksimum yang ditetapkan.

4. Menyediakan metode analisis yakni meramalkan kinerja sistem

5. Mendukung pengambilan keputusan misalnya seorang manajer dapat memperkirakan hasil dengan lebih akurat

6. Terhindar dari resiko

7. Menggunakan cara try it dan see it

8. Menganjurkan pemikiran outside of the box

9. Menghilangkan faktor emosi dari proses pengambilan keputusan dengan menyediakan bukti obyektif

1.1 5 Langkah-Langkah SimulasiAdapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan simulasi digambarkan pada gambar 1.1 di bawah ini:

Gambar 6.1 Langkah-Langkah dalam Simulasi1.2 SistemApakah sistem itu, adapun defenisi dari sistem adalah sebagai berikut :1. Kumpulan elemen yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diharapkan

2. Sistem adalah sekumpulan obyek yang tergabung dalam suatu interaksi dan inter-dependensi yang teratur

Adapun komponen yang menbentuk sistem adalah sebagai berikut:

1. Entitas objek yang sedang diamati dari sistem

2. Atribut identitas dari entitas

3. Aktivitas suatu masa yang mewakili proses suatu entitas

4. Status kumpulan variabel yg dibutuhkan untuk menggambarkan sistem

5. Kejadian Kejadian yg mengubah status sistem

Karena sistem yang akan diamati, maka adapun cara untuk mengamati atau mempelajari suatu sistem adalah sebagai berikut:

1. Sistem dapat dipelajari dengan pengamatan langsung atau pengamatan pada model dari sistem tersebut.2. Model dapat diklasifikasikan menjadi model fisik dan model matematik 3. Model matematik ada yang dapat diselesaikan dengan solusi analitis, ada yang tidak. Bila solusi analitis sulit didapatkan maka digunakan SIMULASIBerikut ini diagram dalam mempelajari suatu sistem

Gambar 1.2 Diagram dalam mengamati suatu sistem

Berikut ini adalah contoh dari model Sistem Sederhana ditunjukkan pada gambar 1.3 dan 1.4 di bawah ini:

Gambar 1.3 Sistem yang terdiri atas sumber, aktivitas, kontrol dan proses

Gambar 1.4 Sistem dengan ada faktor input input

Setiap sistem terdiri atas beberapa subsistem. Subsistem merupakan : Tiap sistem dibentuk oleh elemen

Tiap elemen dapat dapat dipecah menjadi elemen-elemen yang lebih kecil

Dalam dua tingkat hierarki suatu suatu sistem yang lebih rendah disebut dengan subsistem

Contoh : Sistem Transporasi udara, subsistemnya adalah ruang pengendali, peralatan, pesawat, terminal

Gambar 1.5 Sistemyang terdiri atas beberapa Subsitem1.3 Model

Model merupakan penyederhanaan dari sistem yang akan dipelajari. Adapun kategori dari Model adalah sebagai berikut

1. Model bentuk ikon,Model ikon meniru sistem nyata secara fisik, seperti globe (model dunia), planetarium (model system ruang angkasa), dan lain-lain.2. Model analog Model analog meniru sistem hanya dari perilakunya3. Model simbol. Model simbol tidak meniru sistem secara fisik, atau tidak memodelkan perilaku sistem, tapi memodelkan sistem berdasarkan logikanya. Logika bisa bervariasi mulai dari intuisi ke bahasa verbal atau logika matematik. Karena model analisis simulasi harus dapat diimplementasikan pada komputer, maka model simulasi harus eksplisit, yaitu harus sebagai model simbolik paling tidak untuk level aliran logika. Model simbolik dapat diklasifikasikan menjadi:

1. model preskriptif atau deskriptif. Model preskriptif digunakan untuk mendefinisikan dan mengoptimalkan permasalahan. Model deskriptif menggambarkan sistem berdasarkan perilakunya dan permasalahan optimasi diserahkan ke analisis berikutnya.

2. model diskrit atau kontinu. Pengklasifikasian model menjadi diskrit dan kontinu didasarkan pada variabelnya. Perbedaan paling penting dalam kedua model adalah waktu. Jika revisi terhadap model terjadi secara kontinu berdasarkan waktu, maka model itu diklasifikasikan sebagai model kontinu.

3. model probabilistik atau deterministik. Pembedaan kedua model ini juga didasarkan pada variabel model. Jika ada variabel acak, model kita klasifikasikan sebagai model probabilistik. Jika tidak, model merupakan klasifikasi model deterministik.

4. model statis atau dinamis. Pembedaan kedua model ini juga didasarkan pada variabel model. Jika variabel model berubah sesuai dengan waktu, maka model digolongkan sebagai model dinamis.

5. model loop terbuka atau tertutup. Pengklasifikasian model kedalam bentuk loop terbuka atau tertutup didasarkan pada struktur model. Pada model terbuka, out dari model tidak menjadi umpan balik untuk memperbaiki input. Sebaliknya adalah model loop tertutup.

Permodelan Dan SimulasiFahraini BacharuddinPusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

117