BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui...

8
KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta Bab 1 - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kawasan Pantai Utara Jakarta ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi DKI Jakarta. Areal sepanjang pantai sekitar 32 km tersebut merupakan pintu gerbang dari arah laut, dengan berbagai aktivitas masyarakat dan pembangunan yang sangat beragam, termasuk beberapa obyek vital yang berlokasi di kawasan tersebut. Mengacu pada Pasal 10 ayat (1) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mengatur bahwa setiap provinsi berwenang untuk menetapkan Kawasan Strategis Provinsi, maka Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta 2030 menetapkan kawasan Pantai Utara (Pantura) Jakarta sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP). Hal ini sejalan dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 26 Ayat 4) yang mengatur penetapan dan pelaksanaan kebijakan dalam bidang tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan hidup, pengendalian penduduk dan permukiman, transportasi, industri, perdagangan dan pariwisata sebagai bagian dari kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan Keppres No. 17 Tahun 1994 kawasan Pantura Jakarta pada awalnya dikategorikan sebagai Kawasan Andalan, yakni kawasan yang mempunyai nilai strategis dipandang dari sudut pandang ekonomi dan perkembangan kota. Upaya untuk mewujudkan fungsi Kawasan Pantura Jakarta sebagai Kawasan Andalan dapat dilakukan melalui reklamasi Pantura sekaligus menata ruang daratan pantai yang ada secara terarah dan terpadu. Kriteria tersebut merupakan nomenklatur ditetapkannya Keppres No. 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantura Jakarta. Peraturan ini secara spesifik dibedakan dengan peraturan untuk substansi yang sama di Kawasan Andalan lainnya di wilayah Pantura, yaitu reklamasi yang berada di wilayah Tangerang ditetapkan melalui Keppres No. 73 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Kapuk Naga, Tangerang, Keppres No. 114 Tahun 1999 tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur, dan Keppres No. 1 Tahun 1997 tentang Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol sebagai Kota Mandiri. Menindaklanjuti kebijakan Pemerintah Pusat tentang pengembangan dan penataan di Kawasan Andalan Pantura Jakarta serta Keppres No. 52 Tahun 1995, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Pantura Jakarta. Pasal 28 dan 29 dalam Perda tersebut mengatur pembentukan Badan Pelaksana Reklamasi (BPR) Pantura Jakarta yang diberikan tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan reklamasi, mengelola tanah hasil reklamasi, dan mengkoordinasikan penataan kembali kawasan daratan Pantura Jakarta. BPR

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kawasan Pantai Utara Jakarta ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi DKI

Jakarta. Areal sepanjang pantai sekitar 32 km tersebut merupakan pintu gerbang

dari arah laut, dengan berbagai aktivitas masyarakat dan pembangunan yang sangat

beragam, termasuk beberapa obyek vital yang berlokasi di kawasan tersebut.

Mengacu pada Pasal 10 ayat (1) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

yang mengatur bahwa setiap provinsi berwenang untuk menetapkan Kawasan

Strategis Provinsi, maka Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta 2030 menetapkan kawasan Pantai Utara

(Pantura) Jakarta sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP). Hal ini sejalan dengan

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 29 Tahun 2007

tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota

Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 26 Ayat 4) yang mengatur penetapan

dan pelaksanaan kebijakan dalam bidang tata ruang, sumber daya alam dan

lingkungan hidup, pengendalian penduduk dan permukiman, transportasi, industri,

perdagangan dan pariwisata sebagai bagian dari kewenangan Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta.

Berdasarkan Keppres No. 17 Tahun 1994 kawasan Pantura Jakarta pada awalnya

dikategorikan sebagai Kawasan Andalan, yakni kawasan yang mempunyai nilai

strategis dipandang dari sudut pandang ekonomi dan perkembangan kota. Upaya

untuk mewujudkan fungsi Kawasan Pantura Jakarta sebagai Kawasan Andalan dapat

dilakukan melalui reklamasi Pantura sekaligus menata ruang daratan pantai yang ada

secara terarah dan terpadu. Kriteria tersebut merupakan nomenklatur ditetapkannya

Keppres No. 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantura Jakarta.

Peraturan ini secara spesifik dibedakan dengan peraturan untuk substansi yang sama

di Kawasan Andalan lainnya di wilayah Pantura, yaitu reklamasi yang berada di

wilayah Tangerang ditetapkan melalui Keppres No. 73 Tahun 1995 tentang

Reklamasi Pantai Kapuk Naga, Tangerang, Keppres No. 114 Tahun 1999 tentang

Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur, dan Keppres No. 1 Tahun 1997

tentang Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol sebagai Kota Mandiri.

Menindaklanjuti kebijakan Pemerintah Pusat tentang pengembangan dan penataan di

Kawasan Andalan Pantura Jakarta serta Keppres No. 52 Tahun 1995, maka

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun

1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Kawasan

Pantura Jakarta. Pasal 28 dan 29 dalam Perda tersebut mengatur pembentukan

Badan Pelaksana Reklamasi (BPR) Pantura Jakarta yang diberikan tugas dan

wewenang untuk menyelenggarakan reklamasi, mengelola tanah hasil reklamasi, dan

mengkoordinasikan penataan kembali kawasan daratan Pantura Jakarta. BPR

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 2

Pantura Jakarta kemudian dibentuk pada tahun 1997dan melaksanakan tugas sekitar

12 tahun. Sesuai dengan PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah, pada tahun 2009 kelembagaan BPR Pantura Jakarta dihapuskan. Saat ini,

tugas BPR Pantura Jakarta dilaksanakan oleh Asisten Pembangunan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai caretaker.

Dalam perkembangannya,Pemerintah Pusat menerbitkan Perpres No. 54 Tahun 2008

tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,

Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur). Lingkup wilayah kawasan Jabodetabekpunjur

merujuk pada PP No. 26 Tahun 2008 yang menetapkan kawasan Jabodetabekpunjur

sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN), yang oleh karenanya diperlukan

perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang

secara terpadu. Penetapan ini terkait dengan arahan Kawasan Strategis Nasional

sebagai kawasan ekoregion.

Dengan diterbitkannya UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, PP No. 26

Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, PP No. 15 Tahun 2010

tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang

Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur, maka Keppres No. 52 Tahun 1995

tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta, khususnya yang terkait dengan penataan

ruang dinyatakan tidak berlaku lagi. Hal ini memberi pengaruh terhadap peraturan di

tingkat daerah, khususnya yang terkait dengan penataan kawasan Pantura Jakarta,

yaitu Perda Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Pantura Jakarta.

Pada dasarnya Perpres No. 54 Tahun 2008 memuat tentang pembangunan Kawasan

Pantura melalui kegiatan reklamasi yang terintegrasi dengan kegiatan revitalisasi

melalui penataan kawasan pada kawasan daratan yang berbatasan. Dalam Keppres

No. 52 Tahun 1995 diatur bahwa kegiatan reklamasi dapat dilakukan melalui

perpanjangan kawasan daratan. Sedangkan Perpres No. 54 Tahun 2008 mengatur

bahwa reklamasi harus dilakukan dalam bentuk pulau yang dipisahkan oleh kanal

lateral berjarak ± 200-300 meter dengan kawasan daratan, tergantung pada

ketentuan zonasi masing-masing.

Oleh karenanya, dalam pelaksanaannya dilakukan perencanaan kembali penataan

ruang kawasan Pantura Jakarta yang mencakup pulau reklamasi dan revitalisasi

daratan sebagaimana amanat Pasal 10 ayat (1) UU No. 26 Tahun 2007. Diatur

bahwa Kawasan Strategis Provinsi perlu ditetapkan melalui suatu peraturan daerah

dan oleh karenanya Kawasan Pantura Jakarta sebagai salah satu Kawasan Strategis

Provinsi sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Jakarta 2030 membutuhkan landasan

hukum dalam bentuk Perda Provinsi DKI Jakarta terkait rencana tata ruang Kawasan

Strategis Pantura Jakarta sebagai revisi Perda Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 1995

yang dinyatakan tidak berlaku.

Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantura Jakarta selain diharapkan akan

menjadi pedoman bagi pranata pengaturan operasional, juga bertujuan mewujudkan

Kawasan Pantura Jakarta tumbuh sebagai green city yang memadukan eco city dan

waterfront city yang bersifat mandiri menuju resilience city sebagai solusi yang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 3

diharapkan mampu mengakomodasi berbagai kepentingan, antara lain lingkungan

hidup, ekonomi dan sosial serta keamanan bagi para pemangku kepentingan yang

terlibat di kawasan Pantura Jakarta.

Berbeda dengan perencanaan tata ruang di daratan dimana lahan sebagai wadah

pembangunan telah terwujud, perencanaan tata ruang di Kawasan Strategis Pantura

Jakarta diawali oleh kegiatan pengembangan lahan baru melalui reklamasi.

Dukungan dalam rangka penyiapan lahan baru tersebut diselenggarakan melalui

penerbitan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2012 tentang

Penataan Ruang Kawasan Reklamasi Pantai Utara Jakarta serta Peraturan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta No. 146 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Membangun dan

Pelayanan Perizinan Prasarana Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Kebutuhan penetapan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2012

pada dasarnya untuk mendukung terwujudnya Kawasan Strategis Pantura Jakarta

secara menyeluruh sebagaimana diamanatkan oleh Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1

Tahun 2012 tentang RTRW Jakarta 2030. Kawasan Strategis Pantura Jakarta juga

mencakup wilayah kecamatan terdekat di daratan DKI Jakarta yang direncanakan

secara terpadu bersama kawasan hasil reklamasi, dimana reklamasi diharapkan

memberikan manfaat bagi penataan kembali kawasan di daratan Pantura DKI

Jakarta. Sesuai dengan kepentingan pengendalian pembangunan di kawasan daratan

Pantura DKI Jakarta melalui perangkat operasional yang berlaku, maka pengaturan

tata ruang daratan Pantura Jakarta menjadi bagian dari Rencana Detail Tata Ruang

dan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI

Jakarta No. 1 Tahun 2014. Dalam RDTR dan PZ tersebut telah diintegrasikan

kepentingan penataan kembali di daratan Pantura DKI Jakarta.

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2012 menjadi pedoman bagi

penetapan batasan ruang reklamasi, bentuk dan luasan pulau hasil reklamasi, kanal

lateral yang memisahkan rencana pulau dengan daratan pantai Utara Jakarta, kanal

vertikal yang memisahkan antar pulau dan fungsinya, garis besar pemanfaatan ruang

pulau, intensitas pemanfaatan ruang, dan kegiatan pemanfaatan ruang.

Sebagaimana diamanatkan oleh Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012, maka

pengembangan lahan melalui reklamasi wajib direncanakan secara cermat,

diantaranya mencakup rencana teknik reklamasi, rencana penyediaan prasarana dan

sarana, rencana pengambilan material reklamasi, rencana penyediaan air bersih, dan

rencana pengendalian banjir. Untuk itu, diterbitkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 146 Tahun 2014 yang memberikan pedoman secara teknis bagi

perancangan kerekayasaan, perencanaan pelaksanaan konstruksi prasarana

reklamasi, serta menjadi landasan hukum bagi penerbitan perijinan pembangunan

prasarana reklamasi.

Kerangka pengendalian teknis ini mengatur ketentuan teknis pembangunan tanggul,

pengurugan material, dan pembangunan jembatan yang secara rinci akan diuraikan

pada bab selanjutnya.

Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta wajib dilengkapi dengan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagaimana ditetapkan oleh UU No. 32

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 4

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 46

Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS. Rancangan RTR Kawasan

Strategis Pantura Jakarta diperkirakan akan memberikan dampak terhadap kondisi

lingkungan hidup yang bersifat strategisdi wilayah DKI Jakarta. Alternatif dan

penanganan dampak negatif terhadap kerusakan sumber daya alam dan lingkungan

hidup menjadi hal yang perlu diintegrasikan dalam setiap perencanaan

pembangunan berlandaskan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Melalui upaya

tersebut, kerusakan dan penurunan kualitas sumber daya alam dan lingkungan dapat

dikendalikan sejak dini. Pencegahan kerusakan dan penurunan kualitas sumber daya

alam dan lingkungan hidup menjadi lebih efektif apabila dipertimbangkan sejak

proses formulasi Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP), termasuk penyusunan

rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta dan Perdanya.

Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR Kawasan

Strategis Pantura Jakarta didukung oleh Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

sesuai amanat Pasal 15 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009) dan PP No. 46 Tahun 2016.

Oleh karena rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta pada

hakekatnya merupakan kesatuan dengan perencanaan dan perancangan teknis

pembangunan lahan melalui kegiatan reklamasi, maka isu strategis lingkungan hidup

yang menjadi unsur utama KLHS akan mencakup pranata pengaturan lainnya yang

relevan dengan pembangunan lahan baru Kawasan Strategis Pantura Jakarta.

1.2. TUJUAN

Tujuan utama KLHS rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta adalah

menyiapkan rekomendasi bagi penyempurnaan rancangan Perda RTR Kawasan

Strategis Pantura Jakarta melalui pengintegrasian prinsip pembangunan

berkelanjutan, khususnya dalam pemanfaatan ruang Kawasan Strategis Pantura

Jakarta.

1.3. SASARAN

Sasaran penyelenggaraan KLHS Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura

Jakarta adalah :

a. Teridentifikasinya isu lingkungan hidup yang bersifat prioritas dan strategis,

termasuk yang dijaring melalui saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat

melalui forum konsultasi publik dan media penghimpunan masukan lainnya,

b. Tersusunnya rambu-rambu bagi proses perencanaan penataan ruang Kawasan

Strategis Pantura Jakarta yang lebih baik;

c. Terjaminnya pengintegrasian prinsip ketergantungan, keberlanjutan lingkungan

hidup, dan keadilan dalam penataan ruang Kawasan Strategis Pantura Jakarta ke

dalam kebijakan, rencana, dan program pembangunan yang ditetapkan melalui

rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta,

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 5

1.4. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari kegiatan penyelenggaraan KLHS bagi rancangan Perda

RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta adalah tersusunnya dokumen KLHS

rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta yang memuat isu strategis

lingkungan hidup yang perlu dipertimbangkan, pengaruh perencanan tata ruang

terhadap isu strategis lingkungan hidup, alternatif perencanaan tata ruang, serta

rekomendasi bagi penyempurnaan rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura

Jakarta.

1.5. LANDASAN HUKUM

Penyelenggaraan KLHS rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta

dimaksudkan untuk mengintegrasikan perspektif lingkungan hidup strategis dan

pembangunan keberlanjutan ke dalam rumusan kebijakan, rencana, dan program

yang terkandung dalam RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta. Di dalam UU No. 32

Tahun 2009 ditetapkan batasan tentang lingkungan hidup, yakni kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan

perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Di dalam UU No. 26 Tahun 2007

ditetapkan batasan tentang ruang, yakni wadah yang meliputi ruang darat, ruang

laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah,

tempat manusia dan makhluk hidup lain melakukan kegiatan dan memelihara

kelangsungan hidupnya.

Batasan-batasan tersebut memberikan makna bahwa perspektif lingkungan hidup

sebagai kesatuan ruang merupakan tempat (place) kelangsungan peri kehidupan

manusia dan mahluk hidup lainnya. Atas pemahaman tersebut, maka paradigma

pemaduselarasan prinsip penataan ruang dengan prinsip perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup menjadi landasan utama dalam perancangan RTR

Kawasan Strategis Pantura Jakarta.

Dalam Pasal 3 UU No. 26 Tahun 2007 diatur bahwa penyelenggaraan penataan

ruang, termasuk didalamnya penataan terhadap Kawasan Strategis Provinsi,

bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah Nasional yang aman, nyaman, produktif,

dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

melalui :

a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber

daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan

c. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap

lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Sejalan dengan Pasal 15 huruf c UU No. 32 Tahun 2009, bahwa untuk memastikan

bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi

dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program,

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 6

maka diwajibkan untuk diperkuat melalui penyelenggaraan KLHS. Dalam Pasal 14 UU

tersebut juga diatur bahwa KLHS merupakan salah satu instrumen untuk pencegahan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Dalam arti, KLHS dapat

bermanfaat untuk mewujudkan tujuan penataan ruang sebagaimana diatur dalam

huruf c tersebut.

UU No. 32 Tahun 2009 mengatur kewajiban Pemerintah maupun pemerintah daerah

untuk melaksanakan KLHS dalam penyusunan maupun evaluasi :

a. rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, rencana

pembangunan jangka panjang (RPJP), dan rencana pembangunan jangka

menengah (RPJM) nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; dan

b. kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak

dan/atau risiko lingkungan hidup.

Berdasarkan ketentuan tersebut, rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura

Jakarta sebagai rencana rinci tata ruang wajib dilengkapi oleh KLHS. KLHS rancangan

Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta dilaksanakan untuk membantu

memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah terintegrasi dalam

perancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Pantura.

KLHS rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta diselenggarakan

berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup dan PP No. 46 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis.

1.6. METODOLOGI PENYUSUNAN

Sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 46 Tahun 2016, KLHS

merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk

memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan

terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,

dan/atau program. KLHS dapat dilaksanakan baik pada saat penyusunan KRP

maupun pada saat evaluasi atau peninjauan kembali KRP.

KLHS rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta diselenggarakan dalam

tahapan akhir penyusunan rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta.

Proses penyusunan rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta telah

berlangsung sejak tahun 2012. Rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta

merupakan rencana rinci untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan dalam Perda

Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW Jakarta 2030, sehingga wajib

diperkuat melalui penyelenggaraan KLHS.

Dengan diterbitkannya PP No. 46 Tahun 2016, maka diselenggarakan KLHS yang

terintegrasi dalam proses penyempurnaan perencanaan tata ruang Kawasan Strategis

Pantura Jakarta. Pengintegrasian tersebut ditetapkan melalui Peraturan Daerah

Provinsi DKI Jakarta tentang RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 7

Mekanisme dan tahapan penyelenggaraan KLHS sebagaimana diatur dalam UU No.

32 Tahun 2009 dan PP No. 46 Tahun 2016 mencakup :

1. Pengkajian pengaruh rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta

terhadap kondisi lingkungan hidup melalui tahapan :

a) Identifikasi dan merumuskan isu pembangunan berkelanjutan yang

menghasilkan isu-isu strategis lingkungan hidup di kawasan Pantura DKI

Jakarta dan yang lebih luas.

b) Identifikasi muatan rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta yang

berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap kondisi lingkungan hidup yang

bersifat strategis. Identifikasi dilakukan melalui kajian relevansi muatan

rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta terhadap isu strategis

lingkungan hidup; dan

c) Analisis sifat dan besaran pengaruh terhadap keberlanjutan pembangunan di

Provinsi DKI Jakarta.

2. Perumusan alternatif penyempurnaan rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura

Jakarta;

3. Penyusunan rekomendasi penyempurnaan rancangan RTR Kawasan Strategis

Pantura Jakarta sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dalam melaksanakan identifikasi dan perumusan isu strategis pembangunan

berkelanjutan, PP No. 46 Tahun 2016 mengamanatkan dilakukannya pelibatan

masyarakat untuk menghimpun saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat dan

pemangku kepentingan. Untuk menghimpun saran, pendapat, dan tanggapan

masyarakat telah dilaksanakan konsultasi publik serta melalui media komunikasi

lainnya. Pada awal diselenggarakannya KLHS pada bulan Juni 2016 telah

dilaksanakan konsultasi publik pertama dan pada bulan Maret 2016 dilaksanakan

konsultasi publik kedua. Masukan yang terhimpun dalam forum konsultasi publik

maupun melalui media komunikasi lainnya diintegrasikan dalam dokumen KLHS

rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta ini.

Secara skematik, tahapan pelaksanaan KLHS rancangan Perda RTR Kawasan

Strategis Pantura Jakarta adalah sebagai berikut :

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - · PDF filedan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) yang ditetapkan melalui Perda Provinsi DKI ... Berdasarkan hal tersebut, maka proses penyusunan rancangan Perda RTR

KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta

Bab 1 - 8

Gambar 1.1 Tahap Penyelenggaraan KLHS Rancangan Perda RTR KSP Jakarta

Kondisi dan Karakteristik Lingkungan Hidup dan Kerentanannya

Rancangan RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta

Isu Strategis Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan

Muatan RTR KSP Jakarta yang Potensial Mempengaruhi LH Strategis

Kajian Pengaruh RTR KSP Jakarta Terhadap Isu Strategis LH dan Pembangunan Berkelanjutan

Perumusan Alternatif Penyempurnaan RTR KSP Jakarta

Rekomendasi Penyempurnaan RTR KSP Jakarta