BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan...

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum hal itu di buktikan dengan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yaitu “Negara Indonesia adalah negara hukum” maka dari itu diperlukan aparat untuk menegakan hukum di indonesia untuk mewujudkan konsep negara hukum indonesia seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Salah satunya adalah polisi. Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia, keberadaan kepolisian secara kontitusi diatur dalam Pasal 30 ayat (4) UUD 1945, Di sana dinyatakan: “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum”. Adapun tugas dan wewenang kepolisian Indonesia yang diatur dalam UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal1 ayat(3) adalah : Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b. menegakkan hukum; dan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara hukum hal itu di buktikan dengan Pasal

1 ayat (3) UUD 1945 yaitu “Negara Indonesia adalah negara hukum” maka

dari itu diperlukan aparat untuk menegakan hukum di indonesia untuk

mewujudkan konsep negara hukum indonesia seperti yang tercantum dalam

UUD 1945. Salah satunya adalah polisi. Polisi merupakan aparat negara yang

mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di

Indonesia, keberadaan kepolisian secara kontitusi diatur dalam Pasal 30 ayat

(4) UUD 1945, Di sana dinyatakan: “Kepolisian Negara Republik Indonesia

sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat

bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan

hukum”. Adapun tugas dan wewenang kepolisian Indonesia yang diatur

dalam UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Pasal1 ayat(3) adalah :

Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:

a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

b. menegakkan hukum; dan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

2

c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

masyarakat.1

Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi

bertugas untuk kepentingan masyarakat luas dan menegakan hukum untuk

kepentingan masyarakat dengan menjunjung tinggi rasa keadilan untuk

melaksanakannya ketegasan,kejujuran, dan pemahaman polisi terhadap hukum

sangat di butuhkan. jika polisi sebagi penegak hukum namun tidak mengerti

hukum maka akan terjadi kesewenang-wenangan di dalam prakteknya. Polisi

menjaga dan menegakkan hukum dalam segala aspek kehidupan dalam negara

indonesia. Salah satunya adalah polisi lalu lintas atau polantas, polisi lalu lintas

merupakan unsur pelaksana yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian

mencakup penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan masyarakat

dan rekayasa lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi atau kendaraan

bermotor, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum dalam bidang

lalu lintas guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

Dalam Pasal 1 angka (20) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada

Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor disebutkan bahwa, Satuan Lalu

Lintas yang selanjutnya disingkat Satlantas adalah unsur pelaksana tugas pokok

fungsi lalu lintas pada tingkat Polres yang berada di bawah Kapolres.

1Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

3

Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas. Turjawali merupakan

unit pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli, pendidikan masyarakat lalu

lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor

dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di

bidang lalu lintas. Satlantas sesuai dengan Pasal 59 ayat (3) Peraturan Kepala

Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Polres

menyelenggarakan fungsi, yaitu:2

a. pembinaan lalu lintas kepolisian;

b. pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral,

Dikmaslantas, dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas;

c. pelaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka penegakan

hukum dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas

(Kamseltibcarlantas);

d. pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta

pengemudi

e. pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta

penanganan kecelakaan lalu lintas dalam rangka penegakan hukum, serta

menjamin Kamseltibcarlantas di jalan raya;

f. pengamanan dan penyelamatan masyarakat pengguna jalan; dan

g. perawatan dan pemeliharaan peralatan dan kendaraan.

Kemampuan Gakkum dan penyidikan Lantas

2 Hartono Widodo Penanggulangan Pencurian Kendaraan Bermotor, PT Bina Aksara,

Jakarta, 2006, hal 17.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

4

Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Unit Turjawali)

dipimpin oleh kepala unit pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli

disingkat Kanit Turjawali yang bertanggung jawab kepada Kasat Lantas dan

dalam pelaksanaan tugas sehari-hari pada lalu lintas. Kanit Turjawali bertugas

melaksanakan kegiatan Turjawali dan penindakan terhadap pelanggaran lalu

lintas dalam rangka penegakan hukum.

a. Pelaksanaan Gakkum melalui Turjawali.

1. Prosentase jumlah kegiatan patroli dibandingkan dengan prosentase

jumlah penindakan pelanggaran lantas.

2. Prosentase jumlah kegiatan pengawalan dibandingkan dengan

prosentase jumlah penindakan pelanggaran lantas.

3. Prosentase jumlah kegiatan pengamanan dibandingkan dengan

prosentase jumlah penindakan pelanggaran lantas.

b. Penindakan Pelanggaran lantas (Tilang/Non Tilang).

1. Prosentase pelanggaran lantas yang diajukan sidang dibandingkan

dengan prosentase jumlah penindakannya.

2. Prosentase jumlah pelanggaran lantas yang telah divonnis

dibandingkan dengan prosentase jumlah pelanggaran lantas yang

diajukan sidang.

c. Pendidikan perkasa laka lantas.

1. Prosentase jumlah BP laka lantas yang diserahkan PU

dibandingkan dengan prosentase perkara laka lantas yang

ditangani.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

5

2. Prosentase jumlah BP laka lantas yang diserahkan PU

dibandingkan dengan prosentase jumlah perkara laka lantas.3

Dalam melaksanakan kewenangannya banyak polisi lalulintas yang tidak

melakukan sesuai undang-undang dan bahkan terkesan mencari keuntungan

pribadi memanfaatkan jabatanya sebagai polisi. Salah satu contohnya adalah

dalam melakukan penertiban kendaraan bermotor banyak polisi lalulintas yang

tidak mengindahkan kode etik atau peraturan yang telah di buat oleh lembaga

yang berwenang bahkan melanggar peraturan yang ada seperti yang tercantum

dalam Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan

Bermotor Di Jalan,4 Dalam Pasal 2 disebutkan, pemeriksaan kendaraan bermotor

di jalan dapat dilakukan oleh Polisi Negara Republik Indonesia (Polri) dan

Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kualifikasi tertentu di bidang lalu lintas dan

angkutan jalan.

Peraturan Pemerintah No 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan

Kendaraan Bermotor Di Jalan Dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Dan

Angkutan Jalan, juga mensyaratkan semua petugas yang melakukan razia wajib

menggunakan pakaian seragam dan atribut yang jelas. Seperti tanda- tanda khusus

sebagai petugas pemeriksa dan perlengkapan pemeriksaan. Untuk razia yang

dilakukan oleh Polisi, maka petugas harus menggunakan seragam dan atribut yang

ditetapkan.Kemudian, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 15 ayat (1)

sampai ayat (3), disebutkan bahwa pada tempat pemeriksaan wajib dilengkapi

dengan tanda yang menunjukkan adanya pemeriksaan kendaraan bermotor. Tanda

3 Daan Sabadan, Analisis Data Personil dan Dimensi Permasalahannya dalam Rangka Menunjang Operasional Polri, Cipta Manunggal, Jakarta, 2004, Hal. 82

4 Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

6

yang dimaksud harus ditempatkan pada jarak sekurang-kurangnya 100 meter

sebelum tempat pemeriksaan. Tetapi dalam prakteknya polantas tidak melakukan

itu dan bahkan banyak dari mereka yang melakukan razia tidak dengan surat tugas

dan malah memaksa pengendara yang terkena razia untuk membayar denda tanpa

melakukan proses persidangan atau lebih dikenal dengan bayar di tempatdan

dalam beberapa kasus polisi melakukan penyitaan kendaraan bermotor dengan

alasan yang terkesan di buat-buat dan dipaksakan masuk dalam sebuah

pelanggaran terhadap undang undang.

Di Salatiga hal tersebut juga terjadi yaitu kasus penilangan beserta

penyitaan mobil di jalan lingkar salatiga dengan pengemudi kendaraan mobil

bernama Suharno. Dalam kasus itu Suharno di tilang oleh polisi dengan alasan

bahwa STNK Mobil Grandmax warna hitam Nopol H-8412-VC, atas nama Endra

Susilo tersebut ternyata sudah tidak dibayar atau terlambat membayar pajak sejak

tahun 2011, pada Pasal 74 ayat (2) UU LLAJ jo Pasal 1 angka (17) Peraturan

Kapolri No. 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan

Bermotor “Penghapusan Regident Ranmor adalah bentuk sanksi administratif bagi

pemilik Ranmor yang tidak melakukan registrasi ulang atau memperpanjang masa

berlaku STNK sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sejak masa berlaku STNK habis

berdasarkan data Regident Ranmor pada Polri.” Penjelasan dari pasal ini adalah

registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor ini dapat dihapus dari daftar

registrasi dan identifikasi kendaraan jika pemilik kendaraan bermotor tidak

melakukan registrasi ulang atau memperpanjang masa berlaku STNK sekurang-

kurangnya 2 (dua) tahun sejak masa berlaku STNK habis, oleh sebab itu STNK

jadi ilegal atau tidak tercatat bila sudah lebih 2 tahun sejak masaberlaku STNK

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

7

habis, sedangkan masa berlaku STNK adalah 5 tahun dan menurut Pasal STNK

ini berlaku selama 5 (lima) tahun dan setiap tahunnya harus dimintakan

pengesahan Pasal 70 ayat (2) UU LLAJ). sebelum habis masa berlaku dari STNK

tersebut, seharusnya wajib diajukan permohonan perpanjangan (Pasal 70 ayat (3)

UU LLAJ). hal tersebut dapat dilakukan bila habis masa berlaku di tambah 2

tahun yaitu 7 tahun. Pada Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2012 Tentang Tata

Cara pemeriksaan kendaraan bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu

lintas dan Angkutan JalanPasal 32 ayat (6) menyatakan bahwa:5

a. Kendaraan Bermotor tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor

Kendaraan yang sah pada waktu dilakukan Pemeriksaan Kendaraan

Bermotor di Jalan;

b. Pengemudi tidak memiliki Surat Izin Mengemudi;

c. Terjadi pelanggaran atas persyaratan teknis dan persyaratan laik jalan

Kendaraan Bermotor;

d. Kendaraan Bermotor diduga berasal dari hasil tindak pidana atau

digunakan untuk melakukan tindak pidana; atau

e. Kendaraan Bermotor terlibat kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan

meninggalnya orang atau luka berat.6

Praperadilan merupakan salah satu lembaga baru yang diperkenalkan didalam

KUHAP di dalam kehidupan penegak hukum. Ditinjau dari peradilan sendiri,

Praperadilan bukan lembaga pengadilan yang berdiri sendiri Bukan pula sebagai

5 Putranto, Leksmono Suryo. 2008. Rekayasa Lalu Lintas. PT Macanan Jaya Cemerlang: Jakarta.

6 Lihat Peraturan Pemerintah Pasal 32 No.80Tahun 2012Tentang Tata Cara pemeriksaan

kendaraan bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

8

instansi tingkat peradilan yang mempunyai wewenang memberi putusan akhir atas

suatu kasus peristiwa pidana. Praperadilan pada hakekatnya adalah suatu lembaga

yang bermaksud dan bertujuan memberi perlindungan kepada orang yang

disangka melakukan tindak pidana atau pihak lain yang berkepentingan disatu

pihak dan dilain pihak merupakan kontrol terhadap tindakan penyidik dan atau

penuntut umum dalam usaha menjalankan tugas dan wewenangnya, yaitu

penyidikan dan atau penuntutan,7 Sedangkan pengertian Prapradilan menurut

KUHAP Pasal 1 butir (10) adalah wewenang Pengadilan negeri untuk memeriksa

dan memutus:

a. Sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penahanan.

b. Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan.

c. Permintaan ganti rugi atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya

atau pihak lain atau kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke

pengadilan. (Pasal 1 butir 10 jo Pasal 77 KUHAP).

d. Sah atau tidaknya penyitaan barang bukti (Pasal 82 ayat 1 huruf b

KUHAP).

Adapun Proses pemeriksaan Pra pradilan, yaitu:

a. Pra peradilan dipimpin oleh Hakim Tunggal yang ditunjuk oleh Ketua

Pengadilan Negeri dan dibantu oleh seorang Panitera (Pasal 78 ayat (2)

KUHAP).

1. Pada penetapan hari sidang, sekaligus memuat pemanggilan pihak

pemohon dan termohon pra peradilan.

7 Herdiana Dyah, Jurnal Ilmiah Progresif. Vol. 8, No.8, 23 Agustus 2011. Banyuwangi: UNTAG.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

9

2. Dalam waktu 7 (tujuh) hari terhitung permohonan praperadilan

diperiksa, permohonan tersebut harus diputus.

3. Pemohon dapat mencabut permohonannya sebelum Pengadilan

Negeri menjatuhkan putusan apabila disetujui oleh termohon. Jika

termohon menyetujui usul pencabutan permohonan tersebut,

Pengadilan Negeri membuat penetapan tentang pencabutan

tersebut.

4. Dalam hal suatu perkara sudah mulai diperiksa oleh pengadilan

sedangkan pemeriksaan pra peradilan belum selesai maka

permohonan tersebut gugur, Hal tersebut dituangkan dalam bentuk

penetapan.

Dalam pelaksanaan persidangan praperadilan diatur dalam pasal 77

UU No. 8 Tahun 1981 mengenai KUH pidana yang memberikan

pengertian praperadilan yang berbunyi sebagai berikut.

Pengadilan negeri berwenang untuk memerikasa dan memutus sesuai

dengan ketentuan yang diatur dalam UU ini, mengenai :

(1) Sah atau tidaknya penangkappan, penahanan, penghentian, penyidikan

atau penghentian penuntutan.

(2) Ganti kerugian atau rehabilitasi terhadap seorang yang perkara

pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.

Menurut ketentuan di atas bahwa media praperadilan adalah media

untuk menguji mengenai sah tidaknya tindakan aparatur negara bidang

penegakan hukum terutama penyidik Polri dan penyidik pegawai negeri

sipil (PPNS) apabila melakukan tindakan hukum yang berupa

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

10

penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan dan penghentian

penuntutan.

1. Upaya hukum dalam putusan Pra pradilan, yaitu:

a. Putusan pra peradilan tidak dapat dimintakan banding (Pasal 83 ayat

(1), kecuali terhadap putusan yang menyatakan "tidak sahnya"

penghentian penyidikan dan penuntutan (Pasal 83 ayat (2) KUHAP).

b. Dalam hal ada permohonan banding terhadap putusan pra peradilan

sebagaimana dimaksud Pasal 83 ayat (1) KUHAP, maka permohonan

tersebut harus dinyatakan tidak diterima.

c. Pengadilan Tinggi memutus permintaan banding tentang tidak sahnya

penghentian penyidikan dan penuntutan dalam tingkat akhir.

d. Terhadap Putusan pra peradilan tidak dapat diajukan upaya hukum

kasasi8

Menurut Pasal 1 angka (16) KUHAP definisi Penyitaan, adalah

serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan di

bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak

berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan

peradilan. Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia berwenang melakukan

penyitaan, penyimpanan, dan penitipan benda sitaan yang diduga berhubungan

dengan tindak pidana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Tata cara penyitaan,

penyimpanan, dan penitipan benda sitaan dilakukan menurut ketentuan Kitab

8 Pedoman Tekhnis Administrasi dan Teknis Peradilan Pidana Umum dan Pidana Khusus, Buku II, Edisi 2007, Mahkamah Agung RI, 2008, hlm.54-56.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

11

Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Pasal 270 UU No 22 Tahun 2009).9Oleh

karena Penyitaan termasuk dalam salah satu upaya paksa (dwang middelen) yang

dapat melanggar Hak Asasi Manusia, maka sesuai ketentuan Pasal 38 KUHAP,

Penyitaan hanya dapat dilakukan oleh penyidik dengan izin dari Ketua Pengadilan

Negeri setempat, namun dalam keadaan mendesak, Penyitaan tersebut dapat

dilakukan penyidik lebih dahulu dan kemudian setelah itu wajib segera dilaporkan

ke Ketua Pengadilan Negeri, untuk memperoleh persetujuan.

Menurut Pasal 39 KUHAP, benda-benda yang dapat dikenakan penyitaan

adalah

1. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau

sebagai diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagian hasil

dari tindak pidana;

2. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan

tindak pidana atau untuk mempersiapkannya;

3. Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyelidikan

tindak pidana;

4. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak

pidana;

5. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak

pidana yang dilakukan.10

9 Https://lp3si.wordpress.com/2010/10/21/wewenang-polisi-pada-saat-razia-atau-pemeriksaan- kendaraan-bermotor-di-jalan.

10Http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5190a6861fe04/masalah-penyitaan-dan-benda-

sitaan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

12

Penindakan merupakan suatu proses, perbuatan, cara menindak

(mengambil tindakan).11

Tindak dimana penindakan pelanggaran lalu lintas dan

angkutan jalan didasarkan atas :

1. Temuan dalam proses pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan,

2. Laporan , dan

3. Rekaman peralatan elektronik, hingga dilakukan penyitaan terhadap

barang bukti.

Dari pengertian perihal penindakan dan penyitaan di atas, bahwa

permasalahan tentang kualifikasi jenis penyitaan dan penindakan sering kali

terjadi perbedaan pendapat. Sebagai contoh permasalahn yang terkait tentang

kualifikasi penyitaan yang terdapat dalam Putusan No. 07/Pra.Pid/2014/PN.Sal

antara Advokat Lembaga Bantuan Hukum “Solidaritas” sebagi pemohon dan

Pemerintah Negara Republik Indonesia Cq. Kepolisian Republik Indonesia Cq.

Kepolisian Daerah Jawa Tengah Cq. Kepolisian Resort Kota Salatiga Cq.

Kesatuan Lalu Lintas Resort Salatiga sebagai Termohon.

Dalam pokok perkara inianggota Satlantas Polres Salatiga dalam melakukan

penyitaan terhadap 1 (satu) unit armada GRANDMAX Nomor Polisi H 8412 VC

tersebut, didasarkan atas pelanggaran yang dilakukan pengemudi terhadap

Undang-Undang RI No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

yang mana saat dimintai surat-surat kendaraan, SIM yang dimiliki oleh Suharno

11

Https://lantasrestapkl.wordpress.com/2011/08/19/penegakan-hukum-di-bidang-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

13

sudah mati sejak Tahun 2013 sedangkan STNK mobil yang dikendarainya

tersebut juga terlambat untuk pembayaran pajaknya sejak tahun 2011.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi Pemohon, pada pokoknya menerangkan,

benar SIM (bukti T-3) maupun STNK (bukti T-2) yang ditunjukkan saat

diperiksa, sudah mati dan terlambat pembayaran pajaknya namun saat itu saksi

tidak mau untuk menandatangani surat tilang yang diberikan oleh petugas oleh

karena saat itu mobil yang dikendarai saksi yang akan disita, sehingga saksi

berpendapat bahwa penyitaan terhadap mobil yang dikendarai saksi tersebut tidak

sesuai dengan prosedur hukum.

Berdasarkan Pasal 106 ayat (5) jo Pasal 265 UULLAJ, SIM dan STNK

memang merupakan hal yang diperiksa oleh petugas polisi lalu lintas dalam hal

pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan STNK dan SIM memiliki fungsi yang

berbeda. STNK berfungsi sebagai tanda bahwa kendaraan bermotor telah

diregistrasi ( lihat Pasal 65 UU LLAJ), sedangkan SIM berfungsi sebagai tanda

bukti legitimasi kompetensi, alat kotrol, dan data forensik kepolisian bagi

seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk

mengemudikan kendaraan bermotor di jalan sesuai dengan persyaratan yang

ditentukan berdasarkan UULLAJ (Pasal1 angka 4 Perkapolri No. 9 Tahun 2012

tentang Surat Ijin mengemudi).

Hakim menilai bahwa yang dilakukan oleh anggota Satlantas Polres Salatiga

yang bernama Iptu. Harjan Widodo dalam melakukan penyitaan terhadap 1 (satu)

unit armada GRANDMAX Nomor Polisi H 8412 VC tersebut, didasarkan atas

pelanggaran terhadap Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

14

Angkutan Jalan, yang mana terhadap Undang-Undang tersebut bersifat khusus

dalam arti apabila terjadi suatu pelanggaran terhadap salah satu pasalnya,

penindakan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan tersebut dilakukan

berdasarkan tata cara pemeriksaan cepat maka Anggota Satlantas dapat langsung

melakukan penyitaan terhadap barang bukti dan diberikan surat bukti pelanggaran

kepada si pelanggar untuk kemudian mengikuti persidangan di Pengadilan.

Mengenai penyitaan kendaraan bermotor oleh petugas polisi lalu lintas, hal ini

juga terkait dengan kewenangan polisi lalu lintas yang diatur dalam Pasal 260 ayat

1 huruf (d) Undang-Undang lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu melakukan

penyitaan terhadap Surat Ijin mengemudi, kendaraan Bermotor, muatan, Surat

Tanda Nomor Kendaraan, Surat Tanda Coba kendaraan Bermotor,dan/atau tanda

lulus uji sebagai barang bukti, serta diperkuat juga pada Pasal 32 ayat (6)

Peraturan Pemerintah No. Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan

Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Lebih khusus lagi didalam Lampiran angka 10, Keputusan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M14-PW.07.03 Tahun 1983 tentang

Tambahan Pedoman Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana,

dijelaskan bahwa “Penyitaan benda dalam keadaan tertangkap tangan, tidak perlu

mendapat izin dari Ketua Pengadilan negeri, akan tetapi setelah penyitaan

dilakukan wajib melaporkan kepada Ketua Pengadilan Negeri, sesuai dengan

ketentuan Pasal 38 ayat (2) karena keadaan tertangkap tangan disamakan

pengertiannya dengan keadaan yang sangat perlu dan mendesak. Jika penyitaan

tersebut dilakukan dalam suatu razia, tidak diperlukan izin dari Ketua Pengadilan.

Hal tersebut didasarkan alasan bahwa tindakan Polisi dalam mengadakan razia itu

Page 15: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

15

adalam merupakan tindakan preventif yang berada diluar jangkauan KUHP,

KUHP hanya mengatur keadaan setelah tindak pidana terjadi (represif).12

Hakim berpendapat bahwa tindakan dari anggota Satlantas Polres Salatiga

Iptu. Harjan Widodo, yang melakukan penyitaan terhadap1 (satu) unit armada

GRANDMAX Nomor Polisi H 8412 VC tersebut, telah sesuai dengan aturan

hukum khususnya Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara

Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Republik Indonesia

Nomor: M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tentang Tambahan Perdoman Pelaksanaan

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, sehingga Hakim berkesimpulan

bahwa permohonan dari Pemohon tersebut tidak beralasan hukum dan oleh karena

itu haruslah ditolak.Oleh karena tuntutan pokok Pemohon ditolak, maka tuntutan

terhadap ganti kerugian secara moril dan materiel sebagaimana yang diajukan

oleh Pemohon, harus pada dinyatakan ditolak sehingga permohonan pra peradilan

Pemohon tersebut haruslah ditolak untuk seluruhnya.13

Sebagai salah satu pilar untuk menegakkan hukum dan keadilan, Hakim

mempunyai peranan menentukan sehingga kedudukannya dijamin Undang-

Undang. Dengan demikian, diharapkan tidak adanya direktiva/campur tangan dari

pihak maupun terhadap para Hakim ketika sedang menangani perkara.

Sebaliknya, didalam sisi begitu pula untuk para Hakim dalam penanganan perkara

hendaknya dapat bertindak arif dan bijaksana, ketangguhan mentalitas,

menjunjung tinggi nilai keadilan dan kebenaran materiil, bersifat aktif dan

12

Budiman, Arief. 2003. Perkembangan Hukum Pidana Indonesia, PT. RajaGrafindo: Jakarta. 13

Putusan No.01/Pra.Pid/2014/PN.Sal

Page 16: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

16

dinamis, berlandaskan kepada perangkat hukum positif, melakukan penalaran

logis sesuai dan selaras dengan teori dan praktik, sehingga kesemuanya itu

bermuara kepada putusan yang akan dijatuhkannya harus dapat

dipertanggungjawabkan dari aspek ilmu hukum itu sendiri, hak asasi terdakwa,

masyarakat dan negara, diri sendiri serta Demi Keadilan Berdasarkan KeTuhanan

Yang Maha Esa. Konkretnya, dalam menerapkan hukum acara dan hukum

materiel hendaknya hakim tidak memihak dan bertindak adil sesuai pandangan

dari sisi yang objektif guna menjatuhkan putusan secara konkret.14

Dalam memutuskan kesalahan terdakwa, kedudukan dan fungsi “Keyakinan

Hakim” ternyata lebih signifikan dan lebih dominan, karena dalam praktek

peradilan meskipun dimuka sidang pengadilan penuntut umum telah mengajukan

puluhan alat bukti yang sah dalam berbagai bentuk, yaitu saksi, orang ahli, surat

dan lain-lain, namun kalau hal tersebut tidak berhasil menimbulkan keyakinan

hakim maka hakim tidak akan memutuskan bahwa terdakwa bersalah dan oleh

karena itu hakim juga tidak mengajukan pidana terhadap dakwaan.15

Sebagaimana

diketahui dengan diundangkannya UU No 8 Tahun 1981 tentang KUHAP pada

tanggal 31 desember Tahun 1981 (Lembar Negara RI Tahun 1981 No. 3209)

terhadap hukum acara pidana telah memberikan semangat baru dalam system

penegakan hukum di Indonesia. Hal ini Nampak dengan adanya beberapa hal

yang baru bersifat fundamental apabila dibandingkan dengan hukum acara pidana

yang lama diantaranya adalah tercantumnya :

1. Hak-hak tersangka dan terdakwa ;

14

Lilik Mulyadi,S.H.,M.H, Hukum Acara Pidana Normatif, Teoretis, Praktik Dan Permasalahannya, P.T. Alumni, Bandung, 2007, Hal. 75

15 HMA Kaffal, Penerapan KUHAP dalam Praktik Hukum, Malang, 2005, Hal. 37

Page 17: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

17

2. Bantuan hukum pada semua tingkat pemeriksaan ;

3. Penggabungan perkara perdata pada perkara pidana dalam hal ganti rugi ;

4. Pengawasan pelaksanaan putusan hakim ;

5. Wewenang Hakim pada pemeriksaan pendahuluan, yaitu pra peradilan.

Sehubungan dengan itu perlu adanya keserasian juga kesetaraan dalam

pelaksanaan aturan-aturan KUHAP yang berisikan dengan upaya paksa dengan

dijunjung tinggi HAM. Karena dengan adanya upaya paksa seperti penangkapan,

penyitaan, penggeledahan baik barang atau maupun badan. Berdasarkan

pengertian dari penyidikan dan penyitaan yang dijelaskan diatas, maka penyitaan

adalah proses hukum dimana, penindakan pelanggaran lalu lintas dan angkutan

jalan didasarkan atas temuan dalam proses kendaraan bermotor di jalan, laporan

dan/atau, dan rekaman peralatan elektronik sehingga dilakukan penyitaan terhadap

barang buki.

Adapun Putusan Hakim dalam PUTUSAN No. 01 / Pra.Pid / 2014 / PN.Sal

PRA PRADILAN TERHADAP PENYITAAN KENDARAAN BERMOTOR

KARENA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK STNK” :

MENGADILI

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya :

2. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara yang

hingga kini ditaksir sebesar : NIHIL :

Berdasarkan pada kasus penilangan beserta penyitaan diatas, Pertimbangan

Hakim haruslah tepat dengan menggunakan asas-asas keadilan. Oleh karena itu,

berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang dituangkan ke dalam skripsi dengan judul

Page 18: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

18

“PERTIMBANGAN HAKIM PRA PRADILAN TERHADAP PENYITAAN

KENDARAAN BERMOTOR DALAM PELANGGARAN LALU LINTAS

(STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 01/Pra.Pid/2014/PN.Sal)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Pertimbangan Hakim dalam Putusan No. 01 / Pra.Pid 2014

PN.Sal ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu:

Untuk mengetahui pertimbangan Hakim dalam Putusan No. 01 / Pra.Pid

2014 PN.Sal Pra Pradilan terhadap penyitaan kendaraan bermotor karena

keterlambatan pembayaran pajak STNK.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, yaitu :

1. Manfaat Teoristis

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberi

pengetahuan mengenai pertimbangan Hakim dalam Putusan No. 01 / Pra.Pid /

2014 / PN.Sal Pra Pradilan terhadap penyitaan kendaraan bermotor karena

keterlambatan pembayaran pajak STNK.

2. Manfaat Praktis

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran

yuridis yang berkaitan dengan pelaksanaan pertimbangan Hakim dalam Putusan

Page 19: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

19

No.01/ Pra.Pid/2014/PN.Sal Pra Pradilan terhadap penyitaan kendaraan bermotor

karena keterlambatan pembayaran pajak STNK.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu :

1. Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan

yuridis normatif karena yang diteliti ialah pertimbangan hakim. Pendekatan ini

dilakukan dengan menelaah putusan hakim dikaitkan dengan perundang-

undangan yang berkaitan dengan masalah hukum yang sedang penulis

amati.16

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah

penelitian deskriktif, karena penelitian ini merupakan penelitian awal yang

mengarah pada analisis Putusan.

3. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

Jenis data yang dipakai dalam penjatuhan putusan yaitu, data sekunder,

berupa:

a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan yang mengikat, seperti

norma-norma, peraturan dasar, dan peraturan perundang-undangan

yaitu yang terdiri dari, Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian Republik Indonesia, KUHP, KUHAP, Peraturan Pemerintah

No. 4 tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan,

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan

16

Peter Mahmud M, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2011, Hlm 136

Page 20: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

20

Jalan, Peraturan Pemerintah Pasal 32 No.80 Tahun 2012 Tentang Tata

Cara, pemeriksaan kendaraan bermotor di Jalan dan Penindakan

Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan.

b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu yang memberi penjelasan mengenai

bahan hukum primer seperti rancangan undang-undang hasil penelitian,

Putusan No 01/Pra.Pid/2014/PN.Sal, karya dari kalangan hukum, dan

sebagainya.

F. Unit Amatan dan Unit Analisis.

Unit Amatan dari penelitian ini, yaitu:

a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik

Indonesia.

Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan

Bermotor Di Jalan.

b. KUHAP

c. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

d. Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan

Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan.

e. Lampiran angka 10, Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia

Nomor: M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tentang Tambahan Pedoman

Pelaksanaan Kitan Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

f. Putusan No. 01/Pra.Pid/2014/PN.Sal.

Sedangkan yang menjadi Unit Analisis peneliti, yaitu Pertimbangan

Hakim tentang Penyitaan Kendaraan Bermotor Karena keterlambatan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN · Pada pasal tersebut salah satu tugas utama polisi adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, ini berarti polisi ... perawatan

21

Pembayaran Pajak STNK dan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sudah mati,

pada Perkara Nomor: 01/Pra.Pid/2014/PN.SAL.