tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang,...

214
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Polisi adalah suatu kelompok pekerja yang unik. Mereka menjalankan peran fungsional dan simbolik yang penting dalam masyarakat kita, mewakili salah satu dari pelindung kebebasan yang paling penting perorangan atau kelompok. Namun secara paradoksal kita akui atau tidak petugas polisi juga dapat merupakan ancaman terhadap kebebasan yang sama 17 . Dalam realitas kehidupan selalu saja ada dikotomi baik dan buruk, demikian juga dengan polisi ada yang baik yang menjalankan profesinya dengan tujuan mulia untuk melindungi dan melayani masyarakat dan ada juga polisi yang memanfaatkan masyarakat, khususnya yang melanggar ketentuan Undang-Undang, dengan mengambil keuntungan materil untuk diri dan korpsnya sendiri. William ker Muir, Jr. mengatakan 18 ; A policemen becomes a good policeman to the extent that he develops two virtues, intellectuality, he has to grasp the nature of human suffering. Morally, he has to resolve the contradiction of achieving just ends with coercive means. 17 Kunarto, Penyimpangan Polisi, Cipta Manunggal , Jakarta, 1993, hal. 5 18 William Ker Muir, Jr. Police Steet Corner Politicians pf Chicago Press, Chicago and London., 1977. hal 201 1

Transcript of tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang,...

Page 1: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Polisi adalah suatu kelompok pekerja yang unik. Mereka menjalankan

peran fungsional dan simbolik yang penting dalam masyarakat kita, mewakili

salah satu dari pelindung kebebasan yang paling penting perorangan atau

kelompok. Namun secara paradoksal kita akui atau tidak petugas polisi juga

dapat merupakan ancaman terhadap kebebasan yang sama17.

Dalam realitas kehidupan selalu saja ada dikotomi baik dan buruk,

demikian juga dengan polisi ada yang baik yang menjalankan profesinya dengan

tujuan mulia untuk melindungi dan melayani masyarakat dan ada juga polisi

yang memanfaatkan masyarakat, khususnya yang melanggar ketentuan Undang-

Undang, dengan mengambil keuntungan materil untuk diri dan korpsnya

sendiri. William ker Muir, Jr. mengatakan18;

A policemen becomes a good policeman to the extent that he develops two virtues, intellectuality, he has to grasp the nature of human suffering. Morally, he has to resolve the contradiction of achieving just ends with coercive means.

Polisi diberi Julukan sebagai gate keeper sistem peradilan pidana,

karena ia adalah penentu apakah suatu tindak pidana akan terus diproses atau

tidak. Dengan adanya laporan atau pengaduan masyarakat atau pengetahuan

polisi sendiri tentang telah terjadinya suatu tindak pidana maka dimulailah

proses peradilan pidana.

Aparat Kepolisian Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas,

fungsi dan wewenangnya tunduk kepada Undang-Undang Nomor 2 tahun

2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Undang-Undang

17 Kunarto, Penyimpangan Polisi, Cipta Manunggal , Jakarta, 1993, hal. 518 William Ker Muir, Jr. Police Steet Corner Politicians pf Chicago Press, Chicago and

London., 1977. hal 201

1

Page 2: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Sebagai penegak hukum

aparat kepolisian berkewajiban menindak pelaku tindak pidana kejahatan dan

pelanggaran, serta menentukan Pasal-Pasal yang akan dituduhkan kepada

pihak-pihak yang melakukan kejahatan dan pelanggaran sebagaimana diatur

dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Kata Polisi dalam masyarakat diterjemahkan sebagai orang, padahal

dalam Undang Undang No 2 Tahun 2002, tidak dikenal istilah polisi yang

berdiri sendiri, yang ada adalah Kepolisian yang berarti adalah segala hal

ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan

peraturan perundangan-undangan sedangkan bagi orangnya, dalam hal ini

penyidik dan penyelidik, dikenai sebagai anggota kepolisian yakni pegawai

negeri pada kepolisian Republik Indonesia. Di Amerika sendiri istilah bagi

anggota polisi adalah policeman atau cop. Untuk tidak membuat rancu

pengertian dalam penelitian ini, maka istilah polisi juga digunakan sebagai

layaknya pengertian polisi dalam masyarakat, yaitu orang atau lembaga

kepolisian, sesuai dengan konteksnya.

Secara simbolis, petugas polisi bukan hanya merupakan bagian dari

sistem peradilan pidana, namun mereka juga mewakili suatu sumber pembatas

yang sah dalam suatu masyarakat bebas. Kegiatan polisi dalam suatu

masyarakat demokratis dan bebas merupakan bentuk tugas polisi yang paling

sulit. Petugas polisi bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban, tetapi

mereka harus melakukannya dalam batasan resmi yang sangat terbatas, yakni

masih kurangnya peraturan perUndang-Undangan yang khusus mengatur

tentang hal itu. Selain itu, praktek - praktek polisi dipandang - hingga tingkat

tertentu - sebagai ukuran yang kita gunakan untuk menilai kesucian

pemerintah; tekanan dan kesetiaan terhadap jaminan konstitusional. Dalam

banyak hal, integritas polisi adalah jendela yang di gunakan untuk menilai

kejujuran semua tindakan pemerintah yang bersangkuian dengan penegakan

hukum. Apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya

2

Page 3: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

mempengaruhi persepsi kita dalam memandang kejujuran dan keadilan seluruh

sistem peradilan pidana.

Bagi polisi yang kurang memiliki integritas moral yang cukup,

kekuasaannya tentu sangat menggoda untuk dipergunakan ke arah lain yang

bukan untuk tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat akan tetapi

untuk kepentingan pribadi, misalnya, membelokkan dengan sengaja suatu

perkara yang sesungguhnya merupakan perkara perdata menjadi perkara

pidana. Seseorang yang seharusnya menjadi tersangka, dengan dibungkus

alasan hukum tertentu, tidak disidik selaku tersangka, melainkan sekedar

sebagai saksi, atau malah tidak disidik sama sekali, kecuali hanya diperas,

Membisniskan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), dan sebagainya.

Perbuatan-perbuatan tercela ini sulit diungkap, sehingga tetap merupakan

"dark number19, yaitu perkara-perkara yang terdaftar sebagai laporan polisi

yang dibuat oleh masyarakat, tapi tidak dilanjutkan pada proses penuntutan

atau dengan kata lain perkara yang dibiarkan mengambang (unsolveabte).

Konsep Dark Number itu sendiri menurut penjelasan Mardjono

Reksodiputro, adalah kejahatan-kejahatan yang terjadi dalam suatu masyarakat

akan tetapi oleh karena satu dan lain hal tidak dilaporkan kepada polisi.

Misalnya kasus perkosaan dimana korban atau pihak lain, karena alasan

tertentu tidak mengadukan tindak pidana tersebut. Kasus-kasus dark number

ini jumlahnya jauh lebih banyak dari pada kasus yang terdata di kepolisian.

Polisi adalah bagian dari administrasi pemerintahan yang fungsinya

untuk memelihara keteraturan serta ketertiban dalam masyarakat, menegakkan

hukum, mendeteksi kejahatan serta mencegah terjadinya kejahatan. Dengan

kata lain polisi mempunyai fungsi sebagai pengayom masyarakat dari ancaman

dan tindak kejahatan yang mengganggu rasa aman serta merugikan secara

kejiwaan dan material, dengan cara memelihara keteraturan dan ketertiban

19 Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara, Ketika Kejahatan Berdaulat, Sebuah Pendekatan Krimonologi, Hukum dan Sosiologi, Peradaban., Gramedia, Jakarta, 2001, hal. 9

3

Page 4: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

sosial.20

Sebagai perbandingan, fungsi dan tugas polisi di Victoria

sebagaimana dimuat daiam Laporan Tahunan atau The Annual Report and

Standing Orders of the Victoria Police Force adalah21:

a. Protect life and property;b. Preserve the peace;c. Prevent crime;d. Enforce legislation; ande. Help those in need assistance.

Filosofi fungsi dan tugas tersebut berdasarkan pada kepercayaan

masyarakat kepada polisi dan kerja sama antara polisi dan masyarakat. Polisi

harus merasa yakin bahwa hal terpenting yang harus mereka lakukan adalah

mempertahankan kehadiran mereka dalam masyarakat, bertindak hanya untuk

kepentingan masyarakat dan hanya menggunakan kekuatan kepolisian, apabila

cara konsultasi dan penegakan hukum secara arif damai dan bijaksana telah

dicoba namun gagal untuk mencapai hal yang diinginkan.

Polisi sebagai fungsi dinamakan juga polisi dalam arti materil,

sedangkan polisi sebagai organ adalah polisi dalam arti formal. Sementara

Reksodiputro menyebutkan bahwa fungsi polisi dalam pemeliharaan

keteraturan, sebagai pengayom, berada pada perbatasan antara perilaku warga

masyarakat yang bersifat kriminal dengan yang bersifat non kriminal. Dalam

pemahaman seperti ini, maka fungsi polisi adalah "mengatasi situasi”

("handling the situation").22

Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang

No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian, merupakan suatu organisasi yang

memiliki tujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi

20 Parsuji Suparlan, Etika Publik Polisi Indonesia : Aganda dan Tantangannya, Sarasehan, Lembaga Studi Pengemangan Etika Uaha, Alumni, Bandung, 1999, hal. 23

21 Roger Hawthorn, John Champion, Problems of the Criminal Justice Syste, Edward Arnold Australia, 1998, hal 39

22 Soebroto Brotodirejo, 1997;Pengantar Hukum Kepolisian Umum di Indonesia, Percetakan Yuselia. Surabaya, 1997, hal 8

4

Page 5: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya

hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, pelayanan masyarakat,

serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi

manusia (Pasal 4). Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian,

merumuskan tugas pokok POLRI adalah (a) Memelihara keamanan dan

ketertiban masyarakat; (b) Menegakkan hukum dan (c) Memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (Pasal 13).

Dalam melakukan tugas pokok penegakkan hukum sebagaimana disebut

di atas, maka polisi melakukan tugas penyelidikan dan penyidikan terhadap

tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundangan

lainnya. Oleh karena itu dalam rangka penyelenggaraan tugas tersebut polisi

mempunyai kewenangan-kewenangan yang diatur oleh Undang-Undang .

Persoalan kadang timbul berkenaan dengan siapa yang akan jadi

penyidik untuk menyelidiki tindak pidana yang diduga dilakukan oleh oknum

polisi salah satu contoh kasus dugaan tindak pidana pemerasan oleh oknum

polisi.

Penyelesaian kasus ini tidak melalui proses penyidikan seperti

layaknya pelaku tindak pidana pada umumnya, walaupun polisi sudah

mengaku dirinya sipil dan mempunyai kedudukan setara dihadapan hukum,

maka kasusnya akan diserahkan ke Divisi Badan Reserse dan Kriminai untuk

ditingkatkan menjadi penyidikan. Kasus tersebut belum terdengar dan

diberitakan diproses pada tingkat penyidikan, dan tentu saja masyarakat

jangan berharap bahwa akan ada penahanan terhadap tersangka.

Anggota POLRI yang menurut Mayor Jendral (Pol) Drs. Nurfaizi23

adalah profesi (1) berkaitan dengan jaminan hak dan kewajiban setiap warga

negara yang berorientasi kepada kepentingan umum, (2) pelaksanaan tugasnya

terkait dengan kepastian hukum dan keadilan, (3) dibatasi oleh ketentuan

23 Nurfaizi, Peningkatan Profesi Penyidik, Polisi dan Masyarakat, Hasil Seminar Persatuan Polisi Asia Pasifik Ke enam di Taipe., 1998, hal 8

5

Page 6: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

peraturan perUndang-Undangan sehingga memerlukan kemahiran dan

penguasaan hukum, dan (4) adanya pengawasan ketat atas perilaku pribadi

penyidik melalui kode etik profesi.

Penyidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (2) KUHAP adalah

serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam

KUHAP untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu

membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan

tersangkanya.

Penyidik mempunyai kewenangan yang diberikan Undang-Undang,24

asas pemberian wewenang untuk melaksanakan tindakan kepolisian berlaku

prinsip dasar yaitu:

Asas Legalitas, menyatakan bahwa tindakan (kepolisian) harus

didasarkan pada hukum atau Undang-Undang. Asas ini merupakan asas yang

paling pokok dalam negara hukum (tindakan secara harafiah yang disebut

dalam Undang-Undang diperbolehkan, tindakan lain tidak boleh).

Asas Kewajiban, merupakan tindakan ntuk melaksanakan tugas wajib

dan perlu dilakukan terutama yang menyangkut pemeliharaan keamanan

dan ketertiban. Jika tindakan ini tidak dilakukan maka pelanggaran -

pelanggaran akan cenderung meningkat macam dan kualitasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut negara memberi wewenang untuk

melakukan tindakan selain yang disebut dalam Undang-Undang dengan

pembatasan dalam lingkungan jabatan yang menyangkut obyek tugas.

Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP

memberikan batasan tentang penyidik menyatakan:

“Penyidik adalah pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan”.

Penyidik dalam melakukan tugas, harus memenuhi syarat-syarat

24 Pasal 7 KUHAP

6

Page 7: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

kepangkatan yang telah ditentukan. Syarat kepangkatan seorang penyidik

dalam melakukan penyidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang

Pelaksanaan KUHAP Nomor 27 Tahun 1983. Dalam Undang-Undang No 8

Tahun 1981 tentang KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana)

memberi wewenang kepada Penyelidik Pasal 5 ayat 1 (huruf a sub 4) dan

Penyidik Pasal 7 ayat 1 sub untuk "mengadakan tindakan lain menurut hukum

yang bertanggung jawab.

Tindakan lain ini dibatasi dengan syarat (Penjelasan Pasal 5 dan Pasal

7 KUHAP):

1. Tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum.

2. Selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan dilakukannya

tindakan jabatan.

3. Tindakan itu harus patut dan masuk akal dan termasuk dalam lingkungan

jabatannya.

4. Atas pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan memaksa.

5. Menghormati hak asasi manusia .

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1981) dalam Pasal 56 Ayat (1) berbunyi :

“Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak

pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun

atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana

lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat

yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan

wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka”.

Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya praktek penyalahgunaan

wewenang oleh aparat penegak hukum terhadap tersangka atau terdakwa demi

mengejar pengakuan kesalahan melalui tindakan penyiksaan atau tindakan

lainya yang dapat merendahkan martabat kemanusiaan selama berlangsungnya

7

Page 8: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

proses peradilan, sehingga ketentuan ini telah sejalan dengan ketentuan dalam

Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 dan Declaration Against Torture and Other

Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment.

Namun apabila melihat fenomena praktek penegakan hukum di

Indonesia, maka masih sangat sering terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-

ketentuan diatas. Hal ini dapat dilihat dalam kasus Sengkong dan Karta yang

mengalami penyiksaan oleh aparat penegak hukum maupun kasus-kasus serupa

lainnya. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tidak dipenuhinya hak konstitusional

dari tersangka/ terdakwa untuk didampingi oleh penasihat hukum dalam setiap

tingkat pemeriksaan. Salah satu maksud dan tujuan pendampingan terhadap

tersangka/ terdakwa oleh penasihat hukum sejak awal pemeriksaan di

penyidikan hingga pemeriksaan disidang pengadilan adalah untuk mengawasi

proses pemeriksaan tersebut sehingga tersangka/terdakwa terhindar dari

tindakan-tindakan aparat yang kurang terpuji.

Asas Subsidiaritas, bagi polisi adalah asas yang memberi wewenang

untuk melakukan tindakan pengganti bagi instansi atau orang yang

berkewajiban. Ini terjadl karena (1) instansi yang diperlukan memang tidak ada

(seperti di muara-muara sungai tidak terdapat instansi Bea dan Cukai atau

imigrasi). (2) Orang yang berkewajiban kebetulan tidak ditempat sedangkan

pelayanan, bantuannya sangat diperlukan (seperti korban kecelakaan yang

harus diangkut ke rumah sakit). Asas ini tumbuh dari kebiasaan masyarakat

bila memerlukan pertolongan selalu memintanya dari polisi. Dasar hukum asas

Subsidiaritas bagi POLRI adalah : (1) Pasal 30 ayat 4 sub B UU No 20 Tahun

1982 yang menyatakan :

"Melaksanakan tugas kepolisian selaku pengayom da/am memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. (2) Pasal 14 ayat 1 sub f UU No.28 Tahun 1997 berbunyi ".... Kepolisian Negara Republlk Indonesia melindungi dan melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara, sebelum ditangani oleh instansi pihak yang berwenang".

8

Page 9: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Dalam melaksanakan tugasnya Polri melakukan : (1) penyelidikan dan

penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan Hukum acara Pidana

dan peraturan perUndang-Undangan lainnya; (2) memeihara ketertiban dan

menjamin keamanan umum; (3) memelihara keselamatan jiwa raga, harta benda,

masyarakat dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana

termasuk memberikan perlindungan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi

hak asasi manusla; (4) menyelenggarakan segala kegiatan dalam rangka

membina keamanan, ketertiban dan kefancaran lalu lintas di Jalan; (5)

melindungi dan melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara,

sebelum ditangani oleh instansi/atau pihak yang berwenang; (6) membina

ketaatan diri warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perUndang-

Undangan; (7) turut serta dalam pembinaan hukum nasional dan pembinaan

kesadaran hukum masyarakat.

Perampasan kebebasan merupakan suatu doktrin yang dikembangkan

oleh Beccaria yang dikenal dengan nama doktrin penjeraan25. Menurut doktrin

ini, derita dalam waktu lama yang dialami oleh seseorang yang dicabut

kemerdekaannya, sebagai usaha atau jerih payahnya yang harus mereka lakukan

sebagai pembayaran kembali kepada masyarakat yang diinginkan, hal ini sangat

efektif dalam hal membuat jera. Alasan Sahirnya system int adalah pencabutan

kemerdekaan seseorang akan dirasakan lebih berat daripada hukuman mati atau

badan.

Proses hukum secara legal formal adalah suatu rangkaian perbuatan yang

dilakukan oleh aparat untuk menegakkan kebenaran sesuai dengan peraturan

perUndang-Undangan dan akan menjadi tolok ukur dan wadah yang

mencerminkan keinginan masyarakat untuk melihat keadilan. Penyelesaian suatu

25 Azwar, Penjara, Pembinaan, Interaksi Sosial dan Harapan, dimuat dalam Buletin, Staf Ahli Kapolri, 2002, hal. 3

9

Page 10: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

perkara sampai dengan tahap akhir proses peradilan adalah ungkapan kejujuran

aparat penegak keadilan. Proses hukum dalam rangka penindakan dimulai dari

tahap penyelidikan26 yang dilakukan oleh anggota kepolisian yang diberikan hak

oleh Undang-Undang untuk melakukan penyelidikan. Apabila setelah dilakukan

penyelidikan disinyalir telah terjadinya tindak pidana maka selanjutnya

dilakukan tindakan penyidikan yang akan menentukan dan menemukan

tersangkanya

Ketika seseorang melakukan perbuatan atau berada pada suatu keadaan,

berdasarkan bukti permulaan patut diduga telah melakukan tindak pidana, maka

saat itu juga aparat dapat menetapkan statusnya sebagai tersangka. Sebagai

tersangka maka aparat berhak untuk merampas sebagian kebebasannya yang

sebelumnya dilindungi oleh Undang-Undang. Kondisi kehilangan sebagian

kebebasan ini membuat seseorang tidak berdaya dan membutuhkan bantuan

hukum dan" orang lain, khususnya orang yang dapat melindungi kepentingannya

sehubungan dengan statusnya sebagai tersangka dalam menghadapi dan

menjalani proses hukum.

Perampasan kebebasan seseorang oleh Penyidik dapat berupa

penangkapan dalam jangka waktu yang ditentukan Undang-Undang atau

Penahanan untuk jangka waktu tertentu atau dalam bentuk yang lebih ringan

polisi dapat menyuruh orang berhenti dan melakukan penggeledahan badan /

pakaian dan melakukan pemborgolan terhadap tersangka.

Tersangka bukanlah pelaku kejahatan sampai dia dinyatakan demikian

oleh hakim melalui vonis dan suatu sidang peradilan, oleh karena itu selama

proses penyidikan, penuntutan dan persidangan, hak-hak tersangka dilindungi

oleh Undang-Undang yakni sebagaimana diatur dalam KUHAP, yang antara lain

adalah:

26 Pasal 1 Ayat (5) KUHAP.

10

Page 11: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

1. Hak untuk disegerakan dalam penyelesaian perkara27

2. Hak untuk mendapat Bantuan Hukum28

Hak tersangka untuk mendapat bantuan hukum dilindungi oleh Undang-

Undang, yaitu Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

atau yang lebih dikenal dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

(KUHAP).

Perlunya bantuan hukum kepada seorang tersangka terdiri atas beberapa

faktor29. Faktor Pertama adalah kedudukan tersangka dalam proses penyidikan

merupakan sosok yang lemah, mengingat bahwa yang bersangkutan menghadapi

sosok yang lebih tegar yakni negara melalui aparatnya-aparatnya, kedudukan

yang tidak seimbang ini melahirkan gagasan bahwa tersangka dan terdakwa

harus memperoleh bantuan secukupnya, menurut aturan hukum agar

memperoleh keadilan hukum yang sebenamya. Faktor kedua yang melahirkan

perlunya bantuan hukum adalah bahwa tidak semua orang mengetahui apalagi

menguasai seluk beluk aturan hukum yang rumit yang dalam hai ini aparat

penegak hukum tentu saja mempunyai kedudukan yang lebih, pengalaman serta

pengetahuan dari aparat tersebut dan sebagainya. Faktor ketiga adalah faktor

kejiwaan atau faktor psikologis, bahwa meskipun belum dalam taraf sangkaan

atau dakwaan bagi pribadi yang terkena dapat merupakan suatu pukulan

psikologis. Bantuan hukum kepada tersangka sebagaimana dimaksud diatas

dilakukan oleh seorang Penasihat Hukum atau lebih dikenal dengan istilah

Pengacara.

Di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat

maupun Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman,

mengatur tentang keberadaan Advokat dalam menangani suatu proses

penegakan hukum bagi seorang tersangka. Pasal 1 butir 2 Undang-Undang

27 Pasal 50 ayat 1, 2 dan 3 HUHAP28 Pasal 54 KUHAP29 Djoko Prakoso, Kedudukan Justisiabel didalam KUHAP, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986,

hal 36

11

Page 12: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, menjelaskan bahwa: “Jasa Hukum

adalah Jasa yang diberikan advokat berupa memberikan konsultasi hukum,

bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan

melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien. “

Dalam konteks ini pula, dapat terlihat pada Pasal 37 dan 38 Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang

menjelaskan bahwa, setiap orang yang tersangkut perkara berhak memperoleh

bantuan hukum. Bahkan dalam perkara pidana, seorang tersangka sejak saat

dilakukan penangkapan dan/atau penahanan berhak menghubungi dan meminta

bantuan hukum.

Dari uraian sebagaimana dikemukakan di atas dapat disimpulkan

bahwa yang di maksud dengan bantuan hukum adalah pelayanan hukum (Legal

Service) yang diberikan oleh penasehat hukum dalam upaya memberikan

perlindungan hukum dan pembelaan terhadap hak asasi tersangka/ terdakwa

sejak ia ditangkap/ ditahan sampai dengan diperolehnya putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Jadi yang dibela dan diberi

perlindungan hukum bukan kesalahan tersangka/terdakwa, melainkan hak-hak

asasi dari tersangka/terdakwa agar terhindar dari perlakuan dan tindakan tidak

terpuji atau tindakan sewenang-wenang dari aparat penegak hukum.

Penggunaan istilah Pengacara masih belum merata pada setiap ketentuan

perUndang-Undangan. Undang-Undang tentang Peradilan Umum (UU No. 2

Tahun 1986) juga menggunakan istilah Penasihat Hukum, agaknya 2 Undang-

Undang terakhir merujuk pada yang pertama yang secara konseptual melihat

bahwa Advokat adalah sebagai "pihak luar" dalam sistem peradilan itu. Pada

saat yang sama, praktek administratif menggunakan secara berbeda dan

inkonsisten pula. Misalnya Departemen Kehakiman menggunakan Pengacara

(1984), Pengadilan Tinggi menggunakan Advokat/Pengacara. Padahal Istilah

Pengacara tidak pemah disebut datam Undang-Undang melainkan dalam praktik

yang mungkin sebagai padanan kata Procureur yang digunakan daiam Bab IV

12

Page 13: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

ketentuan Susunan Kahakiman dan Kebijaksanaan Mengadili (RO)30.

Meskipun pada tanggal 5 April 2003 DPR telah mengesahkan Undang-

Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat tapi untuk tidak membuat rancu

penulisan, maka dalam tesis ini akan digunakan istilah Pengacara, yang berarti

mencakup semua pengertian penasihat hukum dalam arti luas dan istilah-istilah

lain yang digunakan dalam literatur dan peraturan perundangan serta pengertian

yang juga berlaku dalam masyarakat awam yang tercermin dalam istilah yang

digunakan oleh media massa, termasuk istilah Advokat sebagaimana diatur

dalam UU Advokat.

Pengacara ada yang berlatar belakang pejabat sipil atau militer yang telah

melewati masa aktif atau dalam masa persiapan pensiun tapi masih merasa

produktif. Profesi Pengacara tidak mengenal batas maksimal usia sehingga dapat

dijadikan tempat pelarian tempat dimana mereka dapat mengeksploitasi profesi

ini untuk kepentingan dan memperkaya pribadi atau kelompoknya.

Dapat dibayangkan sebuah perkara dimana tersangka diperiksa oleh

penyidik dengan didampingi o!eh seorang pengacara yang bekas komandan

penyidik itu sendiri atau sebuah perkara yang sedang di proses di depan

persidangan oleh majelis hakim, dimana tersangka didampingi oleh penaacara

dari kantor yang kebetulan masih berkaitan dengan Menteri Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia, yang nota bene adalah orang yang sangat menentukan karimya.

Hal yang riskan dalam lingkungan paternalistik dan masih terikat dengan

budaya patron-klien

Ketiadaan pengacara secara langsung atau tidak langsung jelas

mempengaruhi tingkat kemauan dari polisi guna melanggar hak tersangka

lainnya seperti asas praduga tak bersalah ("presumption of innocence"), dan hak

untuk diam ("right to remain silent). Kedua hak itu pada dasarnya adalah

mekanisme yang sah dari warga masyarakat guna melindungi diri dari

30 Luhut M.P.Pangaribuan, Advokat dan Contempt of Court, Suatu Proses di dewan Kehormatan Profesi, Djambatan. 2002, hal. 21

13

Page 14: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

dilanggarnya prinsip due process of law (dilaksanakannya hukum secara teliti

dan hati-hati) oleh aparat negara31.

Dalam melakukan tugasnya kedua aparat ini, polisi dan pengacara, pasti

akan saling berhubungan, hubungan seharusnya dapat menjadi suatu saling

ketergantungan (simbiosis mutalisme), kehadiran yang satu akan memberikan

keuntungan kepada yang lainnya, memberikan manfaat kepada sistem peradilan

pidana, tapi pada kenyataanya hubungan ini sebagian besar memberikan

keuntungan materi kepada oknumnya.

Kepolisian Resort Limboto, merupakan resort yang ada dalam jajaran

Kepolisian Daerah Gorontalo dengan jumlah personil satuan reserse sebanyak

85 orang dan tingkat pendidikan perguaran tinggi/akademi sebanyak 6 orang,

serta pangkat perwira 10 orang, 5 diantaranya tamatan dari Akademi Kepolisian

dan atau Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Data total kejahatan yang menonjol

terjadi dan dilaporkan pada tahun 2006 sampai 2008 sebanyak 54 kasus . Dari

jumlah tersebut sebanyak 53 kasus tersangkanya tidak didampingi pengacara

sedangkan hanya 1 kasus, tersangkanya didampingi pengacara.32

Berdasarkan uraian diatas tersebut Peneliti mengangkat masalah

penelitian dalam tulisan ini adalah Implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang hukum Acara

Pidana pada tingkat penyidikan di wilayah hukum Polres Limboto yang

berhubungan dengan pendampingan tersangka oleh pengacara.. Hal tersebut

ditengarai dalam banyak tulisan media massa dan anggapan yang tumbuh dalam

masyarakat bahwa hukum adalah untuk orang yang berada, sehingga bagi

mereka yang tidak mempunyai harus menerima hukum sebagaimana apa adanya,

masih untung tidak dipermainkan oleh aparat hukum. Bagi orang yang berada,

hukum merupakan alat untuk menjadikan mereka sebagai sapi perah".

Ketakutan ternadap ancaman hukuman dan demi untuk menjaga nama baik 31 Adrianus Meliala, Mengkritisi Polisi, Penerbit Konisius-PTIK, Cipta Manunggal, Jakarta,

2001, hal 932 Laporan Polres Limboto tahun 2008.

14

Page 15: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

mereka selaku orang terhormat dan berada membuat mereka menggunakan

kekayaannya dengan cara memanfaatkan aparat yang lemah dan cendrung korup

untuk melepaskan mereka dari jerat hukum.

Masyarakat berharap agar praktek kolusi dan korupsi dan perbuatan yang

sangat menyimpang dari rasa keadilan ini diberantas tuntas, sehingga perlakuan

yang sama didepan hukum ("equal before the law”) dapat terwujud dan

kekayaan yang merupakan kelebihan yang diberikan Tuhan kepada seseorang

dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalahnya

sebagai berikut.

1. Bagaimana proses penyidikan dilakukan oleh aparat penyidik di Polres

Limboto ?

2. Apa fungsi, hak dan kewajiban Advokat terhadap kliennya

(tersangka) pada waktu proses penyidikan oleh penyidik di Polres Limboto?

3. Apakah dengan kehadiran pengacara dapat memberikan manfaat

langsung kepada tersangka?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian hukum ini merupakan sasaran yang ingin dicapai. Dengan

menetapkan suatu tujuan dari sebuah penelitian, diharapkan penelitian yang

dilakukan tidak salah arah.

Berdasar permasalahan di atas tujuan Tesis ini adalah:

15

Page 16: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

1.Tujuan Objektif

Tujuan Objektif penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui proses penyidikan dilakukan oleh aparat penyidik di

Polres Limboto;

b. Untuk mengetahui fungsi, hak dan kewajiban Advokat terhadap kliennya

(tersangka) pada waktu proses penyidikan oleh penyidik di Polres

Limboto;

c. Untuk mengetahui manfaat langsung kehadiran pengacara kepada

tersangka.

2. Tujuan Subyektif

Tujuan Subyektif penelitian ini adalah:

a. Memberi masukan, saran, kritik dan umpan balik bagi pelaku penegak

hukum khususnya kepolisian serta masyarakat pada umumnya akan

pentingnya pengetahuan hukum dan kesadaran hukum, terkait dengan

implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

yang terkait dengan Penanganan Perkara Pidana pada Tingkat Penyidikan;

b. Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang hukum, khususnya di

bidang Hukum dan Kebijakan Publik;

c. Memperoleh data sebagai bahan utama dalam penyusunan Tesis guna

melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Magister dalam bidang Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

D. Manfaat penelitian

Penulisan yang penulis lakukan mempunyai manfaat bukan hanya bagi

penulis saja, tapi diharapkan juga dapat berguna bagi pihak-pihak lain. Adapun

manfaat dari penelitian ini adalah :

16

Page 17: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

1. Manfaat Teoritis

Manfaat Teoritis penelitian ini adalah:

a. Untuk menambah literatur dalam pengembangan ilmu hukum pada

umumnya dan Hukum Kebijakan Publik pada khususnya;

b. Untuk mendalami teori-teori yang telah diperoleh penulis selama kuliah

pada Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta;

c. Untuk menambah informasi bagi semua pihak mengenai Implementasi

Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 yang terkait

dengan Penanganan Perkara Pidana Pada Tingkat Penyidikan dalam kajian

Hukum.

2. Manfaat Praktis

Manfaat Praktis Penelitian ini adalah:

a. Untuk mempraktekkan teori penelitian (hukum) yang penulis dapatkan di

bangku kuliah;

b. Untuk melengkapi syarat akademis guna mencapai jenjang Magister ilmu

hukum pada Fakultas Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta;

c. Untuk menulis Tesis dalam mengungkap permasalahan tertentu secara

sistematis dan berusaha memecahkan masalah yang ada tersebut dengan

metode ilmiah sehingga menunjang pengembangan ilmu pengetahuan yang

pernah penulis terima selama kuliah;

d. hasil penelitian ini mampu memberikan masukan dan umpan balik bagi

pelaku penegak hukum serta masyarakat pada umumnya akan

pentingnya pengetahuan hukum dan kesadaran hukum, betapa

berbahayanya tindakan manipulatif dalam proses penyidikan, baik bagi

kepentingan penegakkan hukum itu sendiri maupun kepentingan orang -

perorangan dalam kehidupan bermasyarakat;

17

Page 18: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

e. Penelitian ini hendaknya dapat dijadikan rekomendasi oleh polri dalam

mengambil keputusan dan untuk menata kembali tata cara penyidikan,

khususnya dalam petunjuk petaksanaan di lapangan. Tak kalah pentingnya

penelitian ini juga diharapkan dapat memperbanyak dan

memperkaya perkembangan ilmu pengetahuan.

18

Page 19: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Pengertian Implementasi dan Kebijakan Publik (Public Policy)

Implementasi dalam kamus Webster dirumuskan : to implement

(mengimplementasikan) yang berarti: to provide the means for carryng out

(menyediakan sarana untuk menyediakan sesuatu); to give practical effect to

(menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu), maka diartikan sebagai suatu

proses melaksanakan kebijakan pemerintah. Pendapat lain, merumuskan secara

pendek bahwa implementasi kebijakan merupakan suatu proses pelaksanaan

keputusan kebijakan (biasanya dalam bentuk Undang-Undang, peraturan

pemerintah, keputusan pengadilan, perintah eksekutif, atau dekrit presiden)33.

Pengertian lain juga menjelaskan makna implementasi dengan

mengatakan bahwa: "memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu

program dinyatakan berlaku atau dirumuskan yang mencakup baik usaha-

usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan dampak

nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian "Lebih lanjut dijelaskan, bahwa

proses implementasi adalah keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk

Undang-Undang namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau

keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan.

Pada umumnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin

diatasi dengan menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin

dicapai, dan berbagai cara untuk menstruktur atau mengatur proses

implementasinya. Proses ini berlangsung setelah melalui tahapan tertentu,

yang biasanya diawali dengan tahapan pengesahan Undang-Undang, kemudian

output kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan oleh badan

33 Efendi Eddie Wibowo, Hukum dan kebijakan Publik, YPAPI, Yogyakarta, 2004, hal 40

19

Page 20: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

pelaksanaannya34.

Memperhatikan pendapat tersebut di atas, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa pengertian implementasi adalah suatu proses yang

melibatkan sejumlah sumber-sumber yang didalamnya termasuk manusia,

dana, kemampuan organisasional, baik oleh pemerintah maupun swasta

(individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh pembuat kebijakan35. Jadi, agar implementasi suatu kebijakan

dapat tercapai tujuannya serta dapat diwujudkan, harus dipersiapkan dengan

baik. Sebaliknya, bagaimanapun baiknya persiapan dan perencanaan

implementasi kebijakan, namun kalau tidak dirumuskan dengan baik, maka

apa yang menjadi tujuan kebijakan juga tidak akan dapat diwujudkan. Jadi,

apabila harus dipersiapkan dan direncanakan dengan baik sejak tahap

perumusannya atau pembuatan kebijakan publik sampai kepada antisipasi

terhadap kebijakan tersebut diimplementasikan.

Kebijakan yang dilakukan tentunya perlu persiapan matang. Kebijakan

yang dilakukan oleh pemerintah, dari waktu ke waktu tentunya terus

mengalami perbaikan. Pemerintah tidak akan mengeluarkan kebijakan yang

tidak sesuai dengan harapan. Seperti yang disampaikan oleh Owen Hughes

dalam Pan S. Kim:36

“ summarized for this group: “The administrative paradigm is in its terminal stages and is unlikely to be revived…[It is being replaced by] a new paradigm of public management which puts forward a different relationship between government, the public service and the public”..

Terjemahan bebasnya kurang lebihnya adalah:

“Paradigma administratif berada pada tahap akhirnya dan tidak mungkin dibangkitkan kembali … [hal ini digantikan oleh] sebuah paradigma baru tentang manajemen pemerintahan yang mengusulkan suatu hubungan

34 Mazmanian dan Sabiter, Good Governance, Gramedia, Jakarta, 2000, hal 34

35 Joko Widodo, Hukum dan kebijakan Publik, Alumni, Bandung, 2003, hal. 19336 Pan S. Kim, Civil Service reform in Japan and Korea: toward competitiveness and

competency, International Review of Administrative Sciencxe. 2002, Vol. 68

20

Page 21: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

yang berbeda antara pemerintah, pelayanan masyarakat dan masyarakat”:.

Dengan demikian apa yang terus dilakukan dari waktu ke waktu terus

mengalami perubahan. Termasuk di dalamnya adalah kebijakan bidang

administrasi misalnya, tidak akan ada proses perubahan ke belakang atau ke

arah kemunduran dari kebijakan yang sudah ada dan tentunya sudah berjalan

dengan baik. Paradigma yang sudah mentok atau pada dasarnya sudah tidak

bisa dikembangkan lagi, tentunya akan diganti dengan paradigma yang baru.

Selanjutnya Kebijaksanaan (Policy;Beleid) merupakan kata atau

istilah yang digunakan sehari-hari, tetapi justru karena "keterbiasaannya"

terdapat semacam kekacauan atau kebingungan, kekacauan atau kekeliruan

dalam mendefinisikan atau menguraikan istilah tersebut, terlebih bila

dihadapkan dengan kata atau istilah kebijakan (wisdom; wijsheid) yang

acapkali ditautkan dengan istilah diskresi (discretion; frets Ermessen). Selain

itu istilah kebijaksanaan/policy seringkali penggunaannya dipertukarkan

dengan istilah-istilah lain seperti tujuan (goals), program, keputusan

(decision), Undang-Undang, ketentuan-ketentuan, usulan-usulan dan

rancangan-rancangan besar. Bahkan kadangkala orang awam bingung

(confused) dan tidak dapat membedakan antara policy (kebijaksanaan) dan

politics (Politik).

Kebijakan dalam kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata bijak

yang berarti: 1) selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir. 2) pandai

bercakap-cakap, petah lidah. Sedangkan kebijakan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia berarti: 1) kepandaian; kemahiran; kebijaksanaan. 2) rangkaian

konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana di pelaksanaan

suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak37. Menurut perserikatan

bangsa-bangsa, kebijaksanaan itu diartikan sebagai pedoman untuk bertindak.

James E.Anderson merumuskan kebijaksanaan sebagai perilaku dari sejumlah

37 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bali Pustaka, Jakarta 2002, hal 7

21

Page 22: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

aktor (pejabat, kelompok, instansi pemerintah) atau serangkaian aktor dalam

suatu bidang kegiatan tertentu.38

Kebijaksanaan sebenarnya dapat dirumuskan sebagai perilaku dari

sejumlah pemeran (actors) baik pejabat atau perorangan, kelompok kekuatan

politik atau kelompok pakar atau instansi/lembaga pemerintah yang terlibat

dalam suatu bidang kegiatan tertentu yang diarahkan pada rumusan

masalah/permasalahan sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan

tertentu. Untuk selanjutnya mengacu kepada tindak atau tindakan berpola yang

mengarah kepada tujuan seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai

tujuan dan atau mewujudkan sasaran yang ingin dicapai.

James E. Anderson seperti yang dikutip pula oleh Solichin Abdul

Wahab dalam Abdul Latif merumuskan kebijaksanaan negara sebagai langkah

tindakan secara sengaja dilakukan oleh seorang pemeran atau sejumlah

pemeran (acton) berkenaan dengan masalah atau persoalan tertentu yang

dihadapi39.

Suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau suatu perbuatan atau

peristiwa tidak akan mempunyai arti atau bermanfaat apabila tidak

diimplementasikan. Hal ini disebabkan karena implementasi terhadap

kebijakan masih bersifat abstrak ke dalam realita nyata. Kebijakan yang

dimaksud adalah berkaitan dengan kebijakan publik.

Dengan kata lain, kebijakan berusaha menimbulkan hasil (outcome)

yang dapat dinikmati terutama oleh kelompok sasaran atau target group 40.

Thomas R. Dye Dalam Subarsono menjelaskan bahwa kebijaksanaan

negara atau public policy is whatever goverments choose to do or not to do

(pilihan tindakan apapun yang dilakukan atau tidak ingin dilakukan oleh

38 Abdul Latif, Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan, Alumni, Bandung, 2005, hal. 88

39 Ibid, hal. 89 40 Joko Widodo. Op.Cit. hal.192

22

Page 23: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

pemerintah)41.

Apa yang disebut kebijaksanaan (policy) tidak ada pendapat tunggal,

tetapi menurut konsep demokrasi modern kebijaksanaan negara tidaklah hanya

berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yang mewakili rakyat, tetapi

opini publik juga mempunyai porsi yang sama besarnya untuk diisikan dalam

kebijaksanaan-kebijaksanaan negara. Seperti kebijaksanaan negara harus

selalu berorientasi pada kepentingan publik. Kebanyakan warga negara

menaruh harapan banyak agar mereka selalu memberikan pelayanan sebaik-

baiknya, sebagai abdi masyarakat yang selalu memperhatikan kepentingan

publik dengan semangat "kepublikan" (the spirit of publicnes) Harold Laswell

dan Abrahan Kapaln memberi arti kebijaksanaan sebagi suatu program

pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek yang terarah, sedang Carl J.

Friedrich mendefinisikan kebijaksanaan sebagai ".... Serangkaian tindakan

yang diusulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan

tertcntu dengan menunjukkan hambatan-hambatan dan kesempatan-

kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangka

mencapai tujuan tertentu". Secara lebih rinci James E. Anderson dalam Joko

Purwono memberi pengertian kebijaksanaan negara sebagai kebijaksanaan

yang dikembangkan oleh badan-badan pejabat-pejabat pemerintah yang

memiliki 4 (empat) implikasi sebagai berikut:42

1. Kebijaksanaan Negara selalu mempunyai tujuan tertentu atau merupakan tindakan yang berorientasi kepada tujuan;

2. Kebijaksanaan itu berisi tindakan-tindakan atau pola-pola tindakan pejabat pemerintah;

3. Kebijaksanaan itu adalah merupakan apa yang benar-benar dilakukan pemerintah, jadi bukan merupakan apa yang pemerintah bermaksud;

4. Kebijaksanaan negara itu bisa bersifat positif dalam arti merupakan bentuk tindakan pemerintah mengenai suatu masalah tertentu, atau bisa bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan pejabat pemerintah untuk melakukan sesuatu.

41 Subarsono, Hukum Kebijakan Publik, Alumni, Bandung, 2005, hal. 242 Joko Purwono, Hukum dan Birokrasi, (Ringkasan Kuliah), Pascasarjana UNS, 2004,

hal.11-12

23

Page 24: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Proses pembuatan kebijaksanaan (policy making process) pada

dasarnya melibatkan aneka pemeran (actors) pemerintahan non pejabat yang

mengadakan interaksi; dan hasil interaksi tersebut berupa kebijaksanaan.

Beberapa teori dalam kebijakan publik antara lain :43

a. Teori Rasional Komprehensif1) Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat

dibedakan dari masalah-masalah lain atau sedikitnya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain.

2) Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kepentingannya.

3) Pelbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama.

4) Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih diteliti.

5) Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya, dapat diperbandingkan dengan alternatif-alternatif lainnya.

6) Pembuat keputusan akan memilih alternatif, dan akibat-akibatnya, yang

7) memaksimasi tercapainya tujuan, nilai atau sasaran yang telah digariskan.

b. Teori Inkremental1) Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang

diperlukan untuk mencapainya dipandang sebagai sesuatu hal yang terikat daripada sesuatu yang saling terpisah.

2) Pembuat keputusan dianggap yang mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marginal bila dibandingkan dengan kebijaksanaan yang ada sekarang.

3) Bagi tiap alternatif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar saja yang akan dievaluasi.

4) Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan dan diredefinisikan secara teratur. Pandangan inkrementalisme memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana serta tujuan sehingga menjadikan dampak dari masalah itu lebih dapat ditanggulangi.

43 Ibid, hal. 14

24

Page 25: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

5) Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi setiap masalah. Batu uji bagi keputusan yang baik terletak pada keyakinan bahwa berbagai analisis pada akhirnya akan sepakat pada keputusan tertentu, meskipun tanpa menyepakati bahwa keputusan itu adalah yang paling tepat sebagai sarana untuk mencapai tujuan.

6) Pembuat keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaika-perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dari upaya-upaya konkrit dalam mengatasi masalah sosial yang ada sekarang daripada sebagai

7) upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali baru di masa yang akan datang.

c. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)Sebagai suatu pendekatan untuk pengambilan keputusan, yang

memperhitungkan baik keputusan-keputusan yang fundamental maupun keputusan-keputusan yang inkremental dan memberikan urutan teratas bagi proses pembuatan kebijaksanaan fundamental yang memberikan arahan dasar dan proses-proses pembuatan kebijaksanaan inkremental yang melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan ini tercapai.

Jadi dari ketiga teori kebijakan public tersebut di atas, dalam

apenelitian ini diambil suatu pemahaman, bahwa setiap keputusan yang

berkaitan dengan kebijakan public, didalam pelaksanaannya merupakan

implementasi dari segala aspek yang menyertainya. Hal ini nantinya terjadi

kesinambungan bagi para pembuat dan pelaksana kebijakan public

tersebut.

Adnan Buyung Nasution44, mengemukakan bahwa “dalam kondisi

sekarang, syarat transparansi dan akuntabilitas public ini amat diperlukan,

terutama dalam menghadapi korupsi, kolusi dan nepotisme yang sudah

melanda bidang peradilan”

Dengan demikian implementasi kebijakan mengacu pada tindakan

untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu

keputusan, tindakan ini berusaha untuk mengubah keputusan-keputusan

tersebut menjadi pola-pola operasional serta berusaha mencapai

44 Adnan Buyung Nasution, Journal Internasional, Pra Peradilan Versus hakim Komisaris; Newsletter. KHN, Monday, Secember 22, 2008.

25

Page 26: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

perubahan-perubahan besar atau kecil sebagaimana yang telah diputuskan

sebelumnya. Implementasi pada hakikatnya juga upaya pemahaman apa

yang seharusnya terjadi setelah sebuah program dilaksanakan.

Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan instansi yang

bertanggungjawab untuk pelaksanaan kebijakan tersebut, namun juga

menyangkut jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial. Dalam tataran

praktis, implementasi adalah proses pelaksanaan keputusan dasar.

2. Kejahatan

Kejahatan adalah suatu tindakan yang melanggar ketentuan perUndang-

Undangan pidana sehingga pelaku kejahatan juga akan dikenakan sanksi yang

diatur dalam Undang-Undang, oleh karena itu penting juga rasanya

mengetahui apa sebenamya yang diklasifkasikan sebagai kejahatan. Ada

banyak pendapat tentang hal itu, salah satu diantaranya adalah:45

"What is a crime?, if we are to believe many judicial opinions and treaties, the answer is simple, circular, and useless: a "crime" is anything that lawmaker's say is a crime. We need to look deeper for an answer to the question and, thus, to understand how a crime differs from civil wrong, such as tort or breach of contract.

Unlike tort and contract, the criminal law involves public (aw. That is although the direct and immediate victim of crime may be a private party (e.g., a person who robbed, assaulted, or kidnapped) a crime involve more 'is a social harm, in that the injury suffered involves "a breach violation of the public right and duties, due to the whole community, considered as community, in its social in aggregate capacity. Because of this latter feature, crimes are persecuted by public attorneys representing the community at large, and not by privately retained counsel". Criminal Policy is policy of designating human behavior as crime.

Setiap tindak kejahatan yang dilakukan sesorang menurut hukum harus

dikenakan sanksi sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya. Menurut

45 Joshua Dressler, Understanding Criminal Law,Legal Text Series, New York. 1995, hal 149

26

Page 27: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Loebby Loqman46 sanksi mempunyai dua arti; di satu pihak artinya adalah

memperkuat atau menyetujui suatu keadaan atau keputusan yang diambil, dan

dilain pihak berarti suatu sarana paksaan untuk melaksanakan suatu ketentuan

tertentu. Salah satu sanksi yang dikenakan terhadap tersangka yang diatur oleh

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana adalah tersangka.

3. Sistem Peradilan Pidana

Sistem peradilan pidana adalah suatu rangkaian antara unsur/faktor yang

saling kait terkait dengan lainnya dalam hukum pidana sehingga menciptakan

suatu mekanisme sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan dari sistem

tersebut. Tujuannya Sistem Peradilan Pidana adalah untuk mencapai suatu

masyarakat yang terbebas dari kejahatan. Menghilangkan kejahatan dan bukan

penjahatnya. Tidak mungkin dalam suatu masyarakat tidak pemah ada tindak

kejahatan, karena kejahatan juga merupakan suatu perilaku yang menyimpang

dan oleh karenanya diperlukan peraturan-peraturan serta sanksi-sanksi yang

akan dijatuhkan kepada individu dari masyarakat yang melakukan

penyimpangan tersebut.

Sistem peradilan Indonesia menganut asas bahwa kasus pidana adalah

merupakan sengketa antara individu dengan masyarakat (publik) dan sengketa

itu akan diselesaikan oleh pemerintah (negara) sebagai wakil dari publik.

Penyelesaian seperti ini mengikuti sistem civil law atau kadang-kadang disebut

juga enacted law. Sistem ini dibangun dari satu doktrin bahwa pemerintah

senantiasa akan berbuat baik. Doktrin yang demikian karena pengaruh bentuk

negara yang teokratis. Dalam imptementasinya, hukum dirancang, ahli politik

dan atau ahli hukum dan filsafat dan kemudian dibuat dalam bentuk tertulis

yang bersifat kodifikasi. Bila terjadi sengketa hukum dengan warga negara,

maka akan diselesaikan negara itu sendiri melalui cabang-cabang

46 Loebby Loqman,. Pidana dan Pemidanaan, Datacom, Jakarta. 2002, hal. 12

27

Page 28: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

kekuasaannya dalam hal ini kekuasaan kehakiman.47

Sistem peradilan pidana bertujuan untuk menjamin adanya kepastian

hukum dan terjadinya keadilan hukum bagi semua pihak dalam bermasyarakat.

Kepastian hukum dapat dilihat dari pelaksanaan tugas polisi dan jaksa karena

pada kedua instansi ini yang menentukan dapat atau tidaknya suatu perkara

diproses lebih lanjut. Sedangkan keadilan hukum dicerminkan dari hasil

keputusan hakim dan kerja pengacara sebagai suatu mekanisme control

teradap pelaksanaan tugas dan kewajjban aparat penegak hukum lainnya

bahkan terhadap putusan hakim sekalipun.

William Clifford dari Australia institute yang dikutip oleh J. E.

Sahetapy48. Memberikan pengertian secara deskriptif apa itu Sistem Peradilan

Pidana (Criminal Justice System), menurutnya:

"Criminal Justice System extends to all aspects of human being in contact with the law. It covers the judiciary, the police, the custody of offenders and other connective services as well as the related laws. The network of criminal justice system has to be serviced by capable and honest people whose presence will guarantee the efficiency of the services rendered. Good and solid institutions are not enough. They need the right people to promote their good principles. Additionally, these types of agencies need independence from political authorities so that their judgment is not stained by political considerations'1

Dengan demikian sebagus apapun sistem peradilan pidana tanpa

didukung oleh pelaksana yang bersih dan profesional serta bebas oleh

kepentingan politik tidak akan berjalan sebagaimana mestinya dan tetap saja

akan tejadi penyimpangan terhadap hukum pidana, baik materil maupun

formil.

Sistem peradilan pidana yang ditata dalam KUHAP tidak bisa

dilepaskan dari "desain prosedur" (procedural design) yang dibagi secara garis

47 Luhut M.P. Pangaribuan, Advokat dan Contempt of Court, Suatu Proses di Dewan Kehormatan Profesi. Penerbit Jakarta.2002, hal 188

48 J.E. Sahetapy, Pendayagunaan Sistem Kamtibmas Dalam Tertib Hukum dan Tertib Sosial. Makalah dalam Diskusi HukumIntegrited Criminal Justice Sistem di UGM.,1999, hal 3

28

Page 29: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

besar dalam tiga tahap, yaitu : (a) tahap sebelum sidang pengadilan atau tahap

pra-ajudikasi (pre - adjudication), (b) tahap sidang atau tahap ajudikasi

(adjudication), dan (c) tahap setelah pengadilan atau tahap purna ajudikasi

(post-adjudication).

Dalam praktek, proses peradilan pidana dimulai dengan kegiatan

kepolisian di dalam melakukan suatu penyelidikan setelah adanya laporan atau

pengaduan dari masyarakat atau temuan polisi sendiri berikenaan dengan ada

atau tidak terjadinya tindak pidana. Dengan demikian kepolisian dianggap

sebagai penjaga pintu gerbang (gate keeper) proses peradilan pidana, karena

dari sanalah dimulainya apakah seorang akan masuk dalam proses peradilan

pidana atau tidak. Berdasarkan hasil penyelidikan apabila ternyata ditemukan

unsur pidana, maka kepolisian akan meneruskan kepada proses penyidikan,

dan hasil penyidikan ini akan disampaikan kepada pihak kejaksaan untuk

dilakukan penuntutan.

Apabila putusan hakim sudah mengikat (inkracht vangewijsdezaak),

maka terpidana mengikuti prases selanjutnya yaitu penjara dalam suatu

lembaga pemasyarakatan hingga berakhir masa hukumannya, meskipun

demikian diantara masa hukumannya, terpidana dapat saja memperoleh remisi,

abolisi dan atau amnesti dari negara, sehingga masa hukuman yang telah

diputuskan oleh hakim tidak dijalani lagi sesuai dengan putusan tersebut.

Proses peradilan pidana, menurut Mardjono Reksodiputro terdiri atas

dua model yaitu Pertama adalah Crime Control Model yang berarti

memberikan penilaian tertinggi terhadap profesionalisme penegak hukum,

seperti pengenaan ketentuan pidana terhadap tindak pidana yang dilakukan

tersangka. Kebenaran atas tindakan penegak hukum tersebut tidak perlu

dipertanyakan lagi kebenarannya. Menurut Herbert L. Packer49, Crime Control

Model is a formidable consumer of human resources. Kedua Due Process of

49 Herbert L. Packer, The Limits of the Criminal Sanction, Stanford University Press, 1968, hal 76

29

Page 30: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Law berarti setiap proses dalam sistem peradilan pidana dapat dipertanyakan

kebenarannya, terutama oleh pengacara. Beliau mengibaratkan model ini

bagaikan lari halang rintang dalam cabang atletik dimana dalam jarak tertentu

diadakan rintangan untuk menghambat laju si atlet. Menurut Packer;

Due Process Model looks very much like an obstacle course. Each of

its succesive stages is designed to present formidable impediments to carrying

the accused any further along in the process

4. Proses Penyidikan Tindak Pidana.

Menurut M. Yahya Harahap, yang dimaksud Penyidikan adalah

pemeriksaan di muka pejabat penyidik dengan jakan menghadirkan tersangka,

saksi atau ahli.50. Penyidikan ini merupakan rangkaian tindakan penyidik

dalam hal dan dengan cara yang diatur Undang-Undang umtuk mencari serta

mengumpulkan bukti. Dengan bukti yang ditemukan dan dikumpulkan, tindak

pidana yang terjadi akan menjadi terang dan jelas dapat menemukan tersangka

yang menjadi pelaku tindak pidana yang sedang di sidik.

Tahap pertama dimulainya penyidikan diawali dengan penyelidikan,

hal ini secara jelas diuraikan dalam pengertian penyelidikan yaitu serangkaian

tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang

diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan

penyidikan menurut cara yang diatur dalam Undang-Undang ini. Oleh sebab

itu, penyelidikan merupakan filter terhadap peristiwa yang terjadi, apakah

dapat dilakukan penyidikan atau tidak. Sekalipun penyelidikan merupakan

tahap pertama dari penyidikan, penyelidikan bukanlah tindakan yang berdiri

sendiri terpisah dari fungsi penyidikan, akan tetapi penyeledikan merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari fungsi penyidikan.

50 M. Yahya harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHP Penyidikan dan Penuntutan, Sinar Grafika, Jakarta, 2002, hal 129

30

Page 31: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Berdasarkan Pasal 1 butir 4 KUHAP, yang berwenang melakukan

penyelidikan adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia yang diberi

wewenang oleh Undang-Undang untuk melakukan penyelidikan. Menurut

Pasal 5 KUHAP, kewenangan penyelidik adalah sebagai berikut.

a. Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 KUHAP :

1) Karena kewajibannya mempunyai wewenang :

a) Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

tindak pidana;

b) Mencari keterangan dan barang bukti;

c) Menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan serta

memeriksa tanda pengenal diri;

d) Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung

2) Atas perintah penyidik dapat melakukan tindakan berupa :

a) Penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan dan

penyitaan;

b) Pemeriksaan dan penyitaan surat;

c) Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;

d) Membawa dan menghadapkan seorang pada penyidik

b. Penyelidik membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tindakan

sebagaimana tersebut pada ayat (1) a dan huruf b kepada penyidik.

Dari ketentuan Pasal 5 KUHAP di atas dapat diketahui bahwa

kewenangan penyelidik itu ada 2 (dua) macam, yaitu ada kewenangan yang

didasarkan kepada kewajibannya dan ada kewenangan yang didasarkan kepada

atas perintah penyidik. Dalam melaksanakan kewenangan yang didasarkan

kepada kewajibannya, penyelidik dapat melakukan sendiri tindakan itu.

Penyelidik mandiri dalam melakukan tindakan-tindakan yang disebutkan pada

Pasal 5 (1) butir a KUHAP.

Sebaliknya, dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud

31

Page 32: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

dalam Pasal 5 (1) butir b KUHAP, penyelidik tidak mandiri, harus ada terlebih

dahulu surat perintah dari penyidik. Kewenangan yang dimiliki penyelidik atas

perintah dari penyidik tersebut dapat diartikan bahwa pada dasarnya

kewenangan itu sebenarnya adalah kewenangan dari penyidik, tetapi dapat

dilimpahkan kepada penyelidik. Semua tindakan penyelidik selalu dilaporkan

kepada penyidik. Hal ini juga berarti bawah tugas penyelidikan itu berada di

bawah pengawasan penyidik.

Pasal 1 butir 1 KUHAP menyebutkan, penyidik adalah pejabat polisi

Negara Republik Indonesia atau pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang

diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan.

Sedangkan menurut Pasal 1 butir 2, penyidikan adalah serangkaian tindakan

penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Undang-Undang ini

untuk mencari serta yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. Tugas

dari penyidik adalah untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan

bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi.

Kewenangan penyidik Polri diatur dalam Pasal 7 (1) KUHAP, sebagai

berikut :

Karena kewajibannya mempunyai wewenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak

pidana.

b. Melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian.

c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal

diri tersangka.

d. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan.

e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.

f. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang.

g. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau

tersangka.

32

Page 33: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

h. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan

pemeriksaan perkara.

i. Mengadakan penghentian penyidikan.

j. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

Dengan demikian Penyidik mempunyai kewenangan yang sudah ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan, khususnya tertuang dalam Pasal 7

(1) KUHP, seperti dijelaskan tersebut di atas.

5. Penyimpangan oleh Polisi

Menyimpang (deviance) menurut para Sosiolog diartikan sebagai: "any

behavior that member of a social group define as violating their norms." Salah

satu teori penyimpangan adalah seperti apa yang dikemukakan Cohen yakni,

penyimpangan adalah sebagian tingkah laku yang melanggar aturan-aturan

normatif maupun harapan-harapan lingkungan sosial.51

Barker menyoroti tiga bidang penyimpangan perilaku polisi yaitu ; (1)

Penyiksaan fisik, yang menggunakan "brutalitas" dan "kekerasan polisi

penyiksaan fisik yang digunakan oleh polisi secara berlebihan dalam

melakukan penangkapan atau penggeledahan terhadap orang lain tanpa alasan

dengan menyalahgunakan wewenang polisi; (2) penyiksaan psikologis,

tercakup keadaan dimana seorang petugas polisi secara lisan menyerang,

mengolok-olok, memperlakukan secara terbuka atau melecehkan seseorang

dan atau menempatkan seseorang yang berada dibawah kekuasaan polisi

dalam situasi dimana penghargaan dan citra orang tersebut terhina atau tidak

berdaya; (3) penyiksaan hukum, yaitu suatu tipe yang khusus akan terjadi

secara berdiri sendiri tanpa penyiksaan psikologis. Penyiksaan hukum

didefinisikan sebagai pelanggaran hak-hak konstitusional seseorang yang

dilindungi oleh hukum negara atau Undang-Undang.

51 Saparina Sadli, Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang, Disertasi Memperoleh Doktor 1976. hal. 79

33

Page 34: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa penyimpangan trersebut

merupakan suatu tindakan yang dilakukan di luar aturan yang berlaku dan

disengaja dengan penuh kesadaran, tanpa ada rasa paksaan ataupun pengaruh

dari pihak manapun juga. Jadi, seseorang yang melakukan penyimpangan,

dapat diartikan juga, bahwa apa yang diperbuat afalah merupakan kesengajaan.

Penyimpangan bias terjadi jika di dalam suatuaturan hukum memiliki banyak

celah dan multi dimensi di dalam penafsirannya. Selain itu pengawaan yang

longgar di dalam pelaksanaan aturan hukum dapat juga menjadi pendukung

untuk seseorang melakukan penyimpangan. Kebiasaan atau tradisi budaya juga

merupakan salah satu factor yang mengakibatkan adanya suatu penyimpangan.

Penyimpangan dapat diaminimalkan jika adanya suatu aturan tegas dan

mengikat terhadap para pembuat aturan dan para pelaksana aturan tersebut. Di

samping itu pengawasan yangdilakukan secara kontinyu, juga mempunyai

peanan untuk menekan adanya suatu penyimpangan. Apalagi jika hal tersebut

di dukung juga oleh berubahnyaa seara total kebiasaan-kebiasaan yang

dilakukan dan di jadikan kebiasaan oleh masyarakat. Apalagi jika masyarakat

juga turut serta di dalam melakukan pengawasannya.

6. Hak Asasi Manusia pada saat Penyidikan

Seseorang yang menghadapi proses hukum berhak atas perlindungan

yang sama tanpa diskriminasi. Hal ini merupakan perwujudan adanya

perlindungan Hak Asasi manusia selama dalam proses hukum. Dalam article

7, Universal Declaration of Human Right, dijelaskan bahwa:

“All are equal before the law and are entitled without any discrimination to equal protection of the law. All are entitled to equal protection against any discrimination in violation of this Declaration and against any incitement to such discrimination”.

Dalam terjemahan Bahasa Indonesia antara lain : ”Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang sama

34

Page 35: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

terhadap setiap bentuk diskriminasi yang bertentangan dengan Deklarasi ini, dan terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi semacam ini”

Dalam prases penyidikan terhadap tindak pidana, kedudukan antara

penyidik dengan tersangka berada dalam dua kutub yang berbeda. Penyidik

dengan segala kewenangan yang dimilikinya berdasarkan Undang-Undang

berada dalam posisi yang "kuat, tersangka berada dalam posisi yang "lemah"

dan cendrung berada dalam tekanan, baik psikologis maupun fisik sehingga

tanpa adanya prinsip praduga tidak bersalah (presumption of innocence) yang

merupakan salah satu instrumen dalam Hak Asasi Manusia (HAM), maka

hampir dapat dipastikan akan terjadi pelanggaran HAM terhadap tersangka.

Pemahaman yang lebih manusiawi itulah yang melatar belakangi

konsep modern tentang hak asasi manusia, sebagai berikut:52

Human rights could generally be defined as those rights which are Inherent in our nature and without which we cannot like as human beings.

Artinya : Secara umum hak asasi manusia dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada, mustahil kita akan dapat hidup sebagai manusia.

Karena KUHP merupakan warisan dari kolonial dan disusun jauh

sebelum lahirnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHANM),

apalagi ketika itu KUHP di buat dan diciptakan untuk melindungi kepentingan

colonial. Hal tersebut ternyata berlangsung terus sejak jaman kemerdekaan

Indonesia sehingga runtuhnya orde baru belum pernah ada ratifikasi atau

amandemen dari KUHP dilakukan secara signifikan dan totaliter. Selain itu,

oleh penguasa Negara pada saat sebelum era reformasi sepertinya ada unsure

kesengajaan untuk tidak perlu dilakaukan amandemen ataupun perubahan.

Karena itu sangatlah wajar jika pada akhirnya setiap orang yang memiliki

jabatan baik yang ditinagkat eksekutif, legislatif maupun yudikatif, selalu

merasa bahwa mereka memiliki kekebalan hukum dan dapat mengatur hukum.

52 Safroedin Bahar, United Nastions, Human Right, Question and Answer, dikutif dari Buku Hak Asasi Manusia karangan, Pustaka Sinar, Harapan, Jakarta. 1987, hal. 68

35

Page 36: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Karena itu dahulu sem,pat muncul pameo bahwa KUHP itu kepanjangan dari

Kasih uang Habis Perkara.

Namun setelah era Namun setelah era reformasi seperti saat ini KUHP

banyak mengalami amandemen serta perubahan yang kemajuannya sangat

signifikan,dan hal yang demikianlah yang sangat diharapkan masyarakat

Indonesia.Saat ini Negara Republik Indonesia telah meratifikasi empat dari

enam perjanjian Internasional yang pokok, yaitu CEDAW, CRC, CAT dan

ICERD. Serta dua perjanjian Induk, yaitu: International Covenant on

Economic, Social and Cultural Rights (ICESCR) dan International Covenant

on Civil and Political Rights (ICCPR). Saat ini setiap negara (state obligation)

memiliki suatu kewajiban apabila sudah meratifikasi bukan saja membuat

laporan awal (tahun pertama) dan periodik (empat tahun sekali) kepada komite

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi perjanjian tertentu,

namun juga menyesuaikan produk hukum dan kebijakannya dengan

perjanjian-perjanjian itu. Hukum pidana sangat berkaitan dengan perlindungan

hak sipil dan politik terutama hak atas kebebasan maupun perampasan hak

milik. Pelaksanaan hak atas kebebasan ini akan terpenuhi bila negara sangat

sedikit untuk campur tangan dalam kehidupan pribadi warganya.

Kebebasan bergerak dan berdomisili, kebebasan dari campur tangan

kehidupan pribadi, menganut pikiran dan keyakinan serta agama, berpendapat

dan berekspresi, berkumpul maupun berserikat, menikah dan membentuk

keluarga serta partisipasi politik adalah hak-hak yang dilindungi dalam

ICCPR.

Dalam “International Covenant on Civil and Political Rights

(ICCPR)” yang kemudian diratifikasi oleh Pemerintah melalui Undang-undang

Nomor 12 Tahun 2005, dijelaskan bahwa setiap orang yang berada dalam

posisi dituntut secara pidana, maka kepadanya melekat hak minimum dalam

persamaan yang penuh. Salah satu hak minimum tersebut adalah hak bantuan

hukum sebagaimana ditegaskan pada Pasal 14 Ayat (3) huruf (d) sebagai

36

Page 37: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

berikut.

“To be tried in his presence, and to defend himself in person or through legal

assistance of his own choosing; to be informed, if he does not have legal

assistance, of this right; and to have legal assistance assigned to him, in any

case where the interests of justice so require, and without payment by him in

any such case if he does not have sufficient means to pay for it” 111111

Untuk diadili dengan kehadirannya, dan untuk membela diri secara

langsung atau melalui pembela yang dipilihnya sendiri, untuk diberitahukan

tentang hak ini bila ia tidak mempunyai pembela; dan untuk mendapatkan

bantuan hukum demi kepentigan keadilan, dan tanpa membayar jika ia tidak

memiliki dana yang cukup untuk membayarnya)

Konsekuensi logis dari ratifikasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah

terhadap covenant internasional ICCPR ini, pemerintah tentu mewajibkan hak

bantuan hukum sebagai hal yang patut diberikan secara penuh tanpa

pengecualian kepada masyarakat. Pemerintah sebagai stuktur kerja pelaksana

Negara, memiliki relasi yang kuat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga

Negara tersebut. Untuk itu, adalah penting untuk melakukan upaya refleksi

menyangkut sejauh mana dan bentuk kontribusi kongkrit seperti apa yang

telah dijalankan Negara terhadap warga Negaranya saat ini. Peraturan

Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma, adalah produk hukum

Pemerintah yang diharapkan dapat mempermudah akses bantuan hukum bagi

masyarakat miskin. Tapi substansi PP ini merupakan cerminan terpenuhinya

tanggung jawab Negara terhadap masyarakat. PP No. 83 tersebut secara

implisit hanya menegaskan kembali kewajiban advokat memberikan bantuan

hukum secara cuma-cuma kepada para pencari keadilan yang tidak mampu

secara ekonomi.

37

Page 38: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Apabila kita merujuk pada konstitusi dasar Negara, maka yang paling

utama berkewajiban untuk menjamin hak pencari keadilan bagi masyarakat

yang tidak mampu, adalah negara, dalam hal ini Pemerintah. Dalam Pasal 28I

ayat (4) Undang-undang Dasar Tahun 1945 menyebutkan bahwa,

“Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia

adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah”. Untuk

menggimplementasikan Pasal 281 ayat (4) UUD 1945 pemerintah bekerja

sama dengan organisasi advokat dan lembaga-lembaga bantuan hukum yang

ada, dibebani tanggung jawab untuk membentuk unit kerja khusus yang

diharapkan dapat mengurusi bantuan hukum cuma-cuma ini.

Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU

HAM) memberikan definisi hak asasi manusia dalam Pasal 1 ayat (1),

“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNYA yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”

Adanya posisi yang kuat dan lemah cenderung mengakibatkan

terjadinya penekanan dan tindak kekerasan secara fisik berupa penyiksaan,

meskipun penyiksaan merupakan pelanggaran terhadap HAM.53 Hal penting

lainnya adalah pemberian pemahaman kepada penyidik tentang konsep-konsep

hak asasi manusia dan tidak hanya mendasarkan pengakuan sebagai alat bukti

yang kuat.

Berkenaan dengan hak asasi manusia, ada sepuluh asas yang

ditegaskan dalam penjelasan Undang Undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang terdiri dan tujuh asas

umum dan tiga asas khusus, yaitu:54

- asas-asas umum:53 Pasal 33 ayat (1) UU HAM.54 Mardjono Reksodiputro, 1997, Hak Asasi Manusia Dalam Sistem Peradilan Pidana, Pusat

Pelayanan Keadilan dan Pengadilan Hukum, 1997, hal 54

38

Page 39: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

1) perilakuan yang sama di muka hukum tanpa diskriminasi apapun;

2) praduga tidak bersalah;

3) hak untuk memperoleh kompensasi (ganti rugi) dan rehabilitasi;

4) hak untuk mendapat bantuan hukum;

5) hak kehadiran terdakwa di muka pengadilan;

6) peradilan yang bebas dan dilakukan dengan cepat dan sederhana;

7) peradilan yang terbuka untuk umum; serta

- asas-asas khusus:

1) pelanggaran atas hak-hak individu (penangkapan, penahanan,

penggeledahan dan penyitaan) harus didasarkan pada Undang-Undang

dan dilakukan dengan surat perintah (tertulis)

2) hak seorang tersangka untuk diberitahu tentang persangkaan dan

pendakwaan terhadapnya; dan

3) kewajiban pengadilan untuk mengendalikan pelaksanaan putusan-

putusannya.

Dilain pihak KUHAP, apabila dikaitkan dengan dokumen Internasional

yang berkenaan dengan Hak Asasi Manusia, masih banyak yang belum

mengatur tentang hak-hak tersangka, yaitu:55

a) Hak untuk tidak ditangkap, ditahan atau dibuang secara sewenang-wenang.

b) Hak untuk tidak dikenai penyiksaan, atau perlakuan atau hukuman yang kejam tidak manusiawi atau merendahkan martabat.

c) Hak untuk mendapatkan keamanan atau keselamatan pribadi.d) Hak untuk mendapatkan fasilitas yang memadai untuk

mempersiapkan pembelaannya.e) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan pengadilan

dan badan peradtlan lainnya.f) Hak untuk tidak diganggu kehidupan pribadi, keluarga, rumah tangga

atau hubungan surat-meyuratnya, kehormatan dan nama baiknya.

Meskipun demikian, beberapa kekurangan ini telah ditutup 55 Budiyanto, Perlindungan Atas Hak-Hak Tersangka Dalam Sistem Peradilan Pidana

Indonesia (Studi Terhadap Penerapan KUHAP di Kabupaten Bandung) Thesis Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar 2000

39

Page 40: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

sebagian56 oleh Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM,

sehingga pelaksanaan KUHAP tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus

berkattan langsung dengan UU HAM dan oleh karenanya pembekalan

prinsip-prinsip HAM kepada penyidik sebagai aparat penegak hukum

menjadi sangat berarti demikian juga bagi pengacara yang harus

membela kepentingan tersangka.

Pelaksanaan tindakan kepolisian seperti, penangkapan,

penahanan, penggeledahan dan penyitaan terhadap tersangka merupakan

suatu upaya paksa yang berkemungkinan besar akan mengaktbatkan

pelanggaran terhadap hak asasi manusia, sehingga perlu suatu pengawas

terhadap pelaksanaan tindakan tersebut. Berdasarkan pemikiran itu maka

diperlukan seorang Hakim Pengawas sebagaimana merujuk kepada

Rechter Commisaris yang terdapat di Belanda, yang bukan merupakan

"hakim palu” seperti di pengadilan, meskipun memang hakim komisaris

tersebut adalah dijabat oleh hakim dari Pengadilan tapi berkantor di

kantor pegawai penyidik sehingga dapat secara langsung melakukan

pelaksanaan perintah upaya paksa.57

Dengan demikian, setiap penidikan yang dilakukan oleh pihak

kepolisian tidak diperbolehkan menggunakan cara-cara yang

bertentangan dengan perlindungan Hukum, khususnya pelanggaran

trhadap hak asasi manusia. Mesipun yang bersangkutan sudah ditetapkan

sebagai tersanggka dalam menjalani proses penyidikan di kepolisian.

Dengan demikian Undang-Undang HAM memberikan bekal prinsip-

prinsip akan masalah perlindungan hukum bagi tersangka dalam

menjalani proses penyidikan oleh pihak kepolisian.

7. Pendampingan Hukum oleh Advokat

Masalah pendampingan hukum oleh Pengacara bagi seorang yang harus

56 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 diatur dalam Pasal 17, 29, 33 dan Pasal 34.57 Loebby Loqman, HAM dalam KUHAP, Datacom, Jakarta,2000, hal 85

40

Page 41: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

menjalani proses hukum baik perdata maupun pidana telah diatur dengan

Undang-Undang jauh sebelum Indonesia merdeka. Pendampingan hukum

dilakukan oleh seorang yang berprofesi pengacara, yaitu merupakan suatu

profesi hukum yang ideal bagi yang membantu pencari keadilan dalam

berperkara, baik di luar maupun di dalam pengadilan. Sebagai suatu profesi,

maka pekerjaan pengacara tidaklah semata-mata dimaksudkan untuk

mendapatkan mata pencaharian;58

Aturan-aturan yang memberikan landasan bagi profesi pengacara dan

tindakan bantuan hukum sudah diterbitkan sejak zaman Belanda yang

berlanjut kepada era Indonesia merdeka bahkan dengan zaman reformasi,

diantaranya adalah:

1. Reglement op de Recftteliijke Organisatie en Het Beleid der Justitie (R.O)

Staatblaad (Stb) 1847, No. 27 juncto Stb 1848 NO. 58, yang berlaku pada

tanggal 1 Juni 1848. Mengatur masalah bantuan hukum dalam Pasal 185

sampai dengan Pasal 192.

2. Vertegenwoordiging van de Lande in Rechten, Stb. 1922 No. 533 yang

mengatur tentang bagaimana mewakili negara/aparatur negara dalam

bertindak di depan pengadilan, baik sebagai penggugat maupun sebagai

tergugat.

3. Regeling van de Bijstand en de Vertegenwordiging van Partijen in de

Bungelijke zaken voor Landeran, Stb. 1927 No. 496. Peraturan ini dimuat

dalam ordonansi tanggal 21 Oktober 1927, merupakan peraturan tentang

bantuan hukum dan perwakilan para pihak dalam perkara perdata di

Pengadilan Negeri.

4. Herziene inlandsch Reglement, Stb. 1941 No. 44, disingkat dengan HIR

atau kadang kala disebut juga Regtement Indonesia yang Diperbaharui

(RIB) yang merupakan hasil pembaharuan dari indlandsch Reglement 58 Menurut Soetandyo Wignjo Soebroto, dikutif dari Basuki Rekso Wibowo, SH,MH.

Pemanfaatn Jasa Pengacara oleh Pencari Keadilan Dalam proses Penanganan Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Surabaya, Laporn Penelitian, Lembaga Penelitian Universitas Airlangga 1993.

41

Page 42: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

(R) Stb. 1848 No. 16.

5. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1981) dalam Pasal 56 Ayat (1) berbunyi : “Dalam hal tersangka

atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang

diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau

lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana

lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri,

pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses

peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka, serta Bab VII,

Pasal 69 sampai dengan Pasal 74. Pasal-Pasal tersebut lebih banyak

mengatur masalah hak-hak pengacara.

6. Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Dalam

Pasal 36 diatur tentang pengawasan bersama pemerintah terhadap

penasehat hukum dan notaris.

7. Undang-Undang No. 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Dalam Pasal

64 mengatur tentang pemberian wewenang kepada Ketua Pengadilan

Negeri untuk mengawasi pekeqaan pengacara dan notaris di daerah

hukumnya. Ketentuan ini dapat dikatakan merupakan pendelegasian

wewenang dari Ketua Mahkamah Agung sebagaimana diatur dalam

Pasal 36 UU No. 14 tahun 1985 tersebut diatas, karena Ketua

Pengadilan Negeri setempat memang sehari-hari yang bisa berhadapan

langsung dengan pengacara dan notaris.

8. Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 18

ayat (4) mengatur tentang Bantuan Hukum, yang selengkapnya

berbunyi "setiap orang yang diperiksa berhak mendapatkan bantuan

hukum sejak saat penyidikan sampai adanya putusan pengadilan yang

telah memperoleh kekuatan hukum tetap"

9. Undang-Undang No. 18 tahun 2003 tentang Advokat. Undang-Undang ini

dianggap sebagai buah dari perjuangan para pengacara untuk

42

Page 43: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

menghasilkan satu Undang-Undang yang khusus mengatur masalah profesi

pengacara. Satu hal terpenting dalam Undang-Undang ini bahwa terhitung

dua tahun sejak berlakunya maka harus berdiri organisasi pengacara yang

merupakan satu-satunya onganisasi yang diakui.

10. Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan kehakiman,

perubahan atas Undang-Undang No. 14 tahun 1970 tentang Ketentuan

Pokok Kekuasaan Kehakiman. Dalam Undang Undang ini masalah

pemberian bantuan hukum diatur dalam Pasal 35 sampal dengan Pasal 38,

yang sifatnya jauh lebih luas apabila dibandingkan dengan pada yang

diatur dalam HIR/RIB.

Pengacara merupakan suatu bentuk profesi terhormat (officium

nobile). Dalam menjalankan profesi, seorang apengacara harus memiliki

kebebasan yang didasarkan kepada kehormatan dan kepribadian pengacara

yang berpegang teguh kepada kejujuran, kemandirian, kerahasiaan dan

keterbukaan, guna mencegah lahirnya sikap-sikap tidak terpuji dan

berperilakuan kurang terhormat.

Pasal 1 butir 1 Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang

Advokat mendefinisikan bahwa advokat adalah orang yang berpotensi

member jasa hukum, baik didalam maupun diluar pengadilan yang memenuhi

persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini.Lebih lanjut

disebutkan dalam Pasal 3 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang

Advokat, persyaratan yang dimaksud adalah :

a. Warga Negara Republik Indonesiab. Bertempat tinggal di Indonesiac. Tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negarad. Berusia sekurang – kurangnya 25 (dua puluh lima) tahune. Berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)f. Lulus ujian yang diadakan organisasi advokat

43

Page 44: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

g. Magang sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun terus – menerus pada kantor advokat

h. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih

i. Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas yang tinggi.

Sedangkan menurut Kode Etik Advokat Advokat adalah orang yang

berpraktek memberi jasa hukum, baik didalam maupun diluar pengadilan yang

memenuhi persyaratan berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, baik

sebagai Advokat, Pengacara, Penasehat Hukum, Pengacara praktek ataupun

sebagai konsultan hukum

Dalam hal ini, seorang advokat selain memberikan bantuan hukum di

dalam pengadilan, seperti mendampingi, mewakili, membela, atau

menjalankan kuasa demi kepentingan klien, juga dapat memberikan bantuan

hukum diluar pengadilan, berupa konsultasi hukum, negosiasi maupun dalam

hal pembuatan perjanjian kontrak-kontrak dagang serta melakukan tindakan

hukum lainnya untuk kepentingan hukum klien baik orang, badan hukum, atau

lembaga lain yang menerima jasa hukum dari Advokat.

Secara garis besar fungsi dan peranan advokat, sebagai berikut:

1) Sebagai pengawal konstitusi dan hak asasi manusia;2) Memeperjuangkan hak asasi manusia;3) Melaksanakan Kode Etik Advokat;4) Memegang teguh sumpah advokat dalam rangka menegakkan hukum,

keadilan dan kebenaran;5) Menjunjung tinggi serta mengutamakan idealisme (nilai

keadilan,kebenaran dan moralitas);6) Melindungi dan memelihara kemandirian, kebebasan, derajat dan martabat

advokat;7) Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan advokat terhadap masyarakat

dengan cara belajar terus-menerus (continuous legal education) untuk memperluas wawasan dan ilmu hukum;

8) Menangani perkara-perkara sesuai dengan kode etik advokat, baik secara nasional maupun secara internasional;

9) Mencegah penyalahgunaan keahlian dan pengetahuan yang merugikan

44

Page 45: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

masyarakat dengan cara mengawasi pelaksanaan etika profesi advokat melalui Dewan Kehormatan Asosiasi advokat;

10) Memelihara kepribadian advokat karena profesi advokat  yang terhormat (officium nobile);

11) Menjaga hubungan baik dengan klien maupun dengan teman sejawat;12) Memelihara persatuan dan kesatuan advokat agar sesuai dengan maksud

dan tujuan organisasi advokat;13) Member pelayanan hukum (legal services), nasehat hukum (legal advice),

konsultan hukum (legal consultation), pendapat hukum (legal opinion), informasi hukum (legal information) dan menyusun kontrak-kontrak (legal drafting);

14) Membela kepentingan klien (litigasi) dan mewakili klien di muka pengadilan (legal representation);

15) Memberikan bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat yang lemah dan tidak mampu (melaksanakan pro bono publico).59

Dari bebrapa hal tersebut di atas terkait dengan pendampingan pengacara

antara lain adalah berkaitan dengan kepentingan klien (litigas) dan mewakili

klien di muka pengadilan (legal representation); dan juga Member pelayanan

hukum (legal services), nasehat hukum (legal advice), konsultan hukum (legal

consultation), pendapat hukum (legal opinion) dan juga memberikan

informasi hukum (legal information).

8. Teori Bekerjanya Hukum Di Masyarakat

Teori Lawrence Meir Friendman dalam Achmad Ali tentang tiga

Unsur Sistem Hukum {Three Elements of Legal SystemJ.kttiga unsur sistem

hukum yang mempengaruhi bekerjanya hukum yaitu :60

a. Struktur Hukum (Legal Structure)

b. Subtansi Hukum (Legal Subtance)

c. Kultural Hukum (Legal Calture)

Menurut Fiendman (1975: 14), the structure of system its skeletal

59 dikutip dari http://agushutabarat.wordpress.com/2009/07/09tinjauan-kode-etik-advokat-indonesia-dan-undang–undang-nomor-18-tahun-2003-tentang-advokat-dalam-penetapan-tarifisasi-serta-pendampingan-hukum-yang-diberikan-oleh-advokat/

60 Ahmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Alumni, Bandung, 2001, hal. 7-9

45

Page 46: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

framework; it is the permanent shape, the institutional body of the system, the

tough, rigid bones that keepthe process flowing within bounds.......". jadi,

struktur adalah kerangka atau rangkanya, bagian yang tetap bertahan, bagian

yang memberi semacam bentuk dan batasan terhadap keseluruhan 61. Jelasnya,

struktur bagian foto diam yang menghentikan gerak (a kind of still

photograph, which freezes the action).

Komponen struktur yaitu kelembagaan yang diciptakan oleh sistem

hukum itu dengan berbagai macam fungsi dalam rangka mendukung

bekerjanya sistem tersebut. Komponen ini dimungkinkan untuk melihat

bagaimana sistem hukum itu memberikan pelayanan terhadap penggarapan

bahan-bahan hukum secara teratur62.

Selanjutnya, menurut Friedman63 the subtance is composed of

subtantive rules and rules about how institutions should be have. Jadi, yang

dimksud dengan substansi menurut Friedman64 adalah aturan, norma, dan pola

perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem itu. Substansi juga berarti

produk yang dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem hukum itu,

mencakup keputusan yang mereka keluarkan, aturan baru yang mereka susun.

Substansi juga mencakup living law (hukum yang hidup), dan bukan hanya

aturan yang ada dalam kitab Undang-Undang atau law books65.

Komponen subatansi yaitu sebagai output dari sistem hukum yang

berupa peraturan-peraturan, keputusan-keputusan yang digunakan baik oleh

pihak yang mengatur maupun yang diatur66.

Akhirnya, pemahaman Friedman tentang the legal culture, system

their beliefs. Ideas, and expectation. Jadi, kultur hukum menurut Friedman 61 Lawrence Friedman , Hukum Amerika Sebuah Pengantar (terjemahn Wisnu Basuki), 2001,

Bandung: Alumni. hal. 762 Esmi Warassih, Pranata Hukum sebuah Telaah Sosiologis, Semarang: Suryandaru

Utama,2005, hal. 3063 Lawrence Friedman, Op. Cit. hal. 1464 Ibid, hal. 765 Esmi Warasih. Op. Cit. hal. 4366 Ibid, hal. 30

46

Page 47: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

adalah Sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum kepercayaan, nilai,

pemikiran, serta larapannya. "legal Culture refers. Then, to those parts of

general Culture-customs. Opinions, ways of doing and thinking-that bend

social forces to war or away from the 'aw and in particular ways" Pemikiran

dan pendapat ini sedikit banyak menjadi penentu jalannya proses hukum. Jadi,

dengan kata lain, kultur hukum adalah suasana pikiran sosial dan kekuatan

sosial yang menentukan bagaimana digunakan, dihindari atau dipergunakan.

Tanpa kultur hukum, maka sistem hukum itu sendiri tidak berdaya, seperti

ikan hidup yang berenang di laut.

Komponen kultural yaitu terdiri dari nilai-nilai dan sikap-sikap yang

mempengaruhi pekerjanya hukum, atau yang menurut Lawrence M. Friedman

disebut sebagai kultur hukum. Kultur hukum inilah yang berfungsi sebagai

jembatan yang menghubungkan antara peraturan hukum dengan tingkah laku

hukum seluruh warga masyarakat.67

Secara singkat, menurut Lawrence M. Friedman cara lain untuk

menggambarkan ketiga unsur sistem hukum itu adalah sebagai berikut:

a. Struktur hukum diibaratkan sebagai mesin.

b. Substansi hukum adalah apa yang dikerjakan dan dihasilkan oleh mesin

itu.

c. Kultur hukum adalah apa saja atau siapa saja yang memutuskan

untuk menghidupkan dan mematikan mesin itu, serta memutuskan

bagaimana mesin itu digunakan.

Selain membangun itu, untuk mengenal hukum sebagai sistem maka

harus dicermati apakah ia memenuhi 8 (delapan) asas atau priciples of legality

atau delapan prinsip legatitas sebagai berikut: 68

1) Sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan, artinya ia tidak boleh mengandung sekedar keputusan-keputusan yang bersifat ad hoc.. Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu harus diumumkan . Peraturan

67 Ibid, hlm. 868 Ibid, hal. 31

47

Page 48: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

tidak boleh berlaku surut.2) Peraturan-peraturan disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti 3) Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang

bertentangan satu sama lain 4) Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa

yang dapat dilakukan5) Peraturan tidak boleh sering dirubah-rubah. Harus ada kecocokan antara

peraturan yang diundangkan dengan pelaksanaannya sehari-hari

Paul dan Dias dalam Esmi Warassihmengajukan 5 (lima) syarat yang

harus dipenuhi untuk mengefektifkan sistem hukum, yaitu:69

1) Mudah tidaknya makna aturan-aturan hukum itu untuk ditangkap dan dipahami

2) Luas tidaknya kalangan didalam masyarakat yang mengetahui isi aturan-aturan hukum yang bersangkutan

3) Efisien dan efektif tidaknya mobilisasi aturan-aturan hukum 4) Adanya mekanisme penyelesaian sengketa yang tidak hanya mudah

dijangkau dan dimasuki oleh setiap warga masyarakat, melainkan juga harus cukup efektif dalam menyelesaikan sengketa-sengketa

5) Adanya anggapan dan pengakuan yang merata di kalangan warga masyarakat bahwa aturan-aturan dan pranata-pranata hukum itu memang sesungguhnya berdaya kemampuan yang efektif70.

Untuk memahami bagaimana fungsi hukum itu, ada baiknya dipahami

terlebih dulu bidang pekerjaan hukum. Sedikitnya ada 4 (empat) bidang

pekerjaan yang dilakukan oleh hukum, yaitu :

1) Merumuskan hubungan-hubungan diantara anggota masyarakat dengan

menunjukkan perbuatan-perbuatan apa saja yang dilarang dan yang boleh

dilakukan.

2) Mengalokasikan dengan menegaskan siapa saja yang boleh melakukan

kekuasaan atau siapa berikut prosedurnya.

3) Menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam masyarakat.

4) Mempertahankan kemampuan adaptasi masyarakat dengan cara mengatur

kembali hubungan-hubungan dalam masyarakat manakala ada.

69 Ibid, hal. 105-10670 Ibid, hal. 9

48

Page 49: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Merumuskan hubungan-hubungan diantara anggota masyarakat dengan

menunjukkan perbuatan-perbuatan apa saja yang dilarang dan yang

boleh dilakukan.

Dari empat pekerjaan hukum tersebut di atas, menurut

Sartjipto Rahardjo) secara sosiologis dapat dilihat dari adanya 2 (dua) fungsi

utama hukum, yaitu :

a. Sosial Control (kontrol sosial) Yaitu mempengaruhi warga masyarakat agar bertingkah laku sejalan

dengan apa yang telah digariskan sebagai urutan hukum, termasuk nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat.

b. Sosial Engineering (rekayasa sosial)- Penggunaan hukum secara sadar untuk mencapai suatu tertib atau

keadaan masyarakat sebagaimana diinginkan oleh pembuat hukum.- Berbeda dengan fungsi kontrol sosial yang lebih praktis, yaitu untuk

kepentingan waktu sekarang, maka fungsi rekayasa sosial dari hukum lebih mengarah pada pembahasan sikap dan perilaku masyarakat dimasa mendatang sesuai dengan keinginan pembuat Undang-Undang.71

Dua fungsi hukum tersebut (sebagai sarana kontrol sosial dan untuk

melakukan rekayasa sosial) dapat dijalankan oleh hukum di dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan yang dikehendaki itu apabila berhasil pada

akhirnya akan melembaga sebagai pola-pola tingkah laku yang baru di

masyarakat72 .

Selanjutnya dikatakan bahwa pelaksanaan penegakan hukum atau

keefektifan hukum (yang tentunya juga pelaksanaan suatu kebijaksanaan

atau suatu komitmen) bersangkutan dengan 5 faktor pokok yaitu:

a. Faktor hukumnya sendiri yaitu Pasal 56 Ayat (1) KUHAP UU Nomor 8

Tahun 1981 yang berhubungan dengan pendampingan dan pembelaan

tersangka oleh pengacara dalam proses penyidikan tindak pidana oleh

polisi.

71 Satjipto Raharjo, Sosiologi Hukum : Perkembangan, Metode dan Pilihan Masalah,Alumni, Bandung, 2002, hal 125

72 Ibid, hal. 119-120

49

Page 50: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

b. Faktor penegak hukum. Yakni adalah pihak-pihak yang membentuk

peraturan daerah tersebut yaitu pihak eksekutif dan legislatif serta pihak

lain yang terlibat dalam pembuatan peraturan tersebut.

c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.

d. Faktor masyarakat atau adresat hukum yakni lingkungan dimana hukum

berlaku atau diterapkan.

e. Faktor budaya, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan

pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.

Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, karena

merupakan esensi dari penegakan hukum, serta juga merupakan tolok ukur

dari efektifitas penegakan hukum. 73

Menurut Radbruch dalam, hukum harus mempunyai 3 (tiga) nilai

idealis atau nilai dasar yang merupakan konsekuensi hukum yang baik, yaitu:74

a) Keadilan

b) Kemanfaatan/kegunaan

c) Kepastian hukum

Sehingga nilai idealitas atau nilai dasar dan dasar berlakunya hukum

atau Undang-Undang dapat di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 :

Nilai dasar dan dasar berlakunya hukum atau Undang-Undang

Nilai - nilai Dasar Berlakunya hukum

Keadilan Filosofis73 Soerjono Soekanto. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penegakan Hukum, Faja Grafindo

persada, Jakarta, 2004, hal. 574 Satjipto Raharjo, Op. Cit. hal. 19-20

50

HUKUM

Page 51: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Kegunaan Sosiologi

Kepastian Yuridis

Hukum

Ketertiban masyarakat yang tampak dari luar dalam di dukung oleh

lebih dari satu macam tatanan. Keadaan yang demikian itu memberikan

pengaruhnya tersendiri segi peraturan hukum, sehingga ukuran-ukuran untuk

menilai tingkah laku dan hubungan-hubungan antara orang-orang pun

didasarkan pada hukum dan tatanan hukum. Bahwa masyarakat kita

sesungguhnya merupakan suatu rimba tatanan, karena di dalamnya tidak hanya

terdapat satu macam tatanan. Sifat majemuk ini dilukiskan oleh Chambliss dan

seidman dalam Esmi Warassih Pujirahayu yang dikenal dengan "Teori

Bekerjanya Hukum Dalam Masyarakat" sebagai berikut:75

Gambar 2:

Bagan Teori Robert Saidman dan Chamblis dalam Law, Order and

Power 76

Faktor-faktor sosial dan personal lainnya

75 Esmi Warassih Pujirahayu, Op. Cit hal. 3976 ? Chamblis, William J, Seidman, dalam Law, Order and Power, Reading, Mass: Affison-Wesley, 1971, hal. 12

51

Lembaga Pembuat Peraturan

Lembaga penerapan peraturan Pemega

ng Peran

Umpan Balik

Nor

ma

Umpan Balik

Page 52: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Norma

aktivitas penerapan

Umpan Balik

Faktor-faktor sosial dan faktor-faktor sosial dan personal lainnya personal lainnya

Dari bagan tersebut, tampak peranan dari kekuatan sosial, yang tidak

hanya berpengaruh terhadap rakyat sebagai sasaran yang diatur oleh hukum,

melainkan juga terhadap lembaga-lembaga hukum Ke dalam "kekuatan sosial"

ini termasuk kompleks tatanan lain yang telah dibicarakan. Dari arah panah-

panah tersebut, dapat diketahui bahwa hasil akhir dari pekerjaan tatanan dalam

masyarakat tidak bisa hanya imonopoli oleh hukum. Kita lihat, bahwa tingkah

laku rakyat tidak hanya ditentukan oleh hukum, melainkan juga oleh kekuatan

sosial lainnya, yang dalam rangka pembicaraan ini tidak lain berarti kedua

tahanan yang lain. Melihat permasalahan dalam gambaran sebagaimana

diberikan oleh Chambliss dan Seidman tersebut, memberikan perspektif yang

lebih baik kepada kita dalam memahami: " Bekerjanya Hukum Dalam

Masyarakat “.

Satjipto Rahardjo77. Olehnya, bagan itu diuraikan di dalam dalil-dalil

sebagai berikut:

a) Setiap peraturan hukum memberikan tentang bagaimana seorang

77 Satjipto Rahardjo, Sosiologi Hukum : Perkembangan, Metode dan Pilihan Masalah, Gramedia, Jakart, 2002, hal. 21

52

Page 53: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

pemegang peranan (role occupant) itu diharapkan bertindak.

b) Bagaimana seorang pemegang peranan itu akan bertindak sebagai suatu

respon terhadap peraturan hukum merupakan fungsi peraturan-peraturan

yang ditujukan kepadanya, sanksi-sanksinya, aktivitas dari lembaga-

lembaga pelaksana serta keseluruhan kompleks kekuatan sosial, politik dan

lainnya.

c) Bagaimana lembaga-lembaga pelaksana itu akan bertindak sebagai respon

terhadap peraturan hukum merupakan fungsi peraturan-peraturan yang

ditujukan kepada mereka, sanksi-sanksi, keseluruhan kompleks kekuatan-

kekuatan sosial, politik dan lain-lainnya yang mengenai diri mereka serta

umpan-umpan balik yang datang dari para pemegang peranan.

d) Bagaimana para pembuat Undang-Undang itu akan bertindak merupakan

fungsi peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku, sanksi-sanksinya

keseluruhan kompleks kekuatan-kekuatan sosial, politik, ideologi, dan

lain-lainnya yang mengenai diri mereka serta umpan-umpan balik yang

datang dari pemegang peranan serta birokrasi.

Dengan menggunakan model dari Seidman dan Chambliss

tersebut dapat dijelaskan pengaruh faktor-faktor atau ketentuan-ketentuan

sosial mulai dari tahap pembuatan Undang-Undang, penerapannya dan

sampai kepada peran yang diharapkan.

Demikian pula pengaruh kekuatan-kekuatan sosial dirasakan

juga dalam bidang penerapan hukum. Menurut Radbruch78. Ada tiga nilai

dasar hukum yaitu keadilan, kegunaan/kemanfaatan dan kepastian hukum.

Nilai kegunaan ini akan mengarah pada suatu saat tertentu, sehingga

hukum itu benar-benar mempunyai peranan yang nyata bagi masyarakat. Di

samping itu ada 3 (tiga) unsur yang harus dipenuhi agar hukum/peraturan

itu berlaku efektif, ketiga unsur tersebut yaitu:

78 Ibid; hal 19

53

Page 54: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

1) Unsur filosofis yakni bahwa ruusan atau norma-normanya mendapat

pembenaran bila dikaji secara filosofis mempunyai alasan yang dapat

dibenarkan apabila dipikirkan secara mendalam. Alasan yang

dimaksud sesuai dengan cita-cita kebenaran, cita-cita keadilan dan

cita-cita kesusilaan.

2) Unsur yuridis yakni bahwa hukum atau peraturan perUndang-

Undangan mempunyai dasar yuridis ataupun legalitas yang

merupakan dasar yang terdapat dalam ketentuan-ketentuan hukum,

hukum yang lebih tinggi derajadnya.

3) Unsur sosiologis yakni ketentuan-ketentuan sesuai dengan

keyakinan masyarakat umum atau kesadaran hukum masyarakat.

Selanjutnya, peranan apa yang diharapkan dari warga masyarakat.

Juga sangat ditentukan dan dibatasi oleh kekuatan-kekuatan sosial

tersebut, terutama sistem budaya. Yang dimaksud "Pemegang Peran"

adalah semua warga negara baik itu Hakim, Jaksa, Polisi dan

sebagainya. Apapun terminologi yang kita ajukan untuk menjelaskan apa

itu hukum, pada akhirnya kita harus diingat bahwa pada dasarnya hukum

itu merupakan budaya masyarakat dan bidang budaya atau aktivitas

masyarakat tertentu ternyata sangat berjalinan erat dengan aspek-aspek

lain dalam masyarakat.

Suatu peraturan dibuat atau dikeluarkan tentunya berisi harapan-

harapan yang hendaknya dilakukan oleh subyek hukum sebagai pemegang

peran. Namun bekerjanya harapan itu tidak ditentukan hanya oleh

kehadiran peiaturan itu sendiri, melainkan juga oleh beberapa faktor lain.

Faktor-faktor yang turut menentukan bagaimana respon yang akan diberikan

oleh pemegang peran, antara lain:

1) Sanksi-sanksi yang terdapat di dalamnya

2) Aktifitas dari lembaga pelaksana hukum, dan

3) Seluruh kekuatan-kekuatan sosial, politik dan lain-lainnya yang

54

Page 55: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

bekerja atas diri pemegang peranan di situ.

Perubahan-perubahan itu juga disebabkan oleh berbagai reaksi

yang ditimbulkan oleh pemegang peran terhadap pembuat Undang-

Undang dan birokrasi. Demikian pula sebaliknya. Komponen birokrasi

juga memberikan umpan balik terhadap pembuat Undang-Undang maupun

pemegang peran79.

Dengan demikian, dengan menggunakan model Seidman dan

Chambliss tersebut dijelaskan bahwa setiap Undang-Undang sekali

dikeluarkan akan berubah baik melalui perubahan formal maupun melalui

cara-cara yang ditempuh birokrasi ketika bertindak. la berubah disebabkan

oleh adanya perubahan kekuatan sosial, budaya, ekonomi politik dan Iain-

lain yang melingkupinya. Perubahan itu terutama disebabkan oleh

pemegang peran terhadap pembuat Undang-Undang dan terhadap

birokrasi penegakan, dan demikian sebaliknya.

Hukum benar-benar dapat mempengaruhi perilaku warga

masyarakat, maka hukum tadi harus disebarluaskan sehingga

melembaga dalam masyarakat. Adanya alat-alat komunikasi tertentu

merupakan salah satu syarat bagi penyebar serta pelembagaan hukum.

Dalam kaitannya dengan implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1981 yang terkait dengan Penanganan Perkara

Pidana Pada Tingkat Penyidikan oleh Polres Limboto, bahwa polisi dalam

menerapkan Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981,

tentunya mempertimbangkan beberapa faktor baik itu faktor yang berasal

dari pelaku (tersanagka) maupun lingkup keluarga maupun faktor

lingkungan. Selain itu polisi tentu dalam menjalankan tugasnya berpijak

pada aturan hukum yaitu Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia serta KUHP. Hal ini tentunya agar

tercapai suatu keadilan bagi masyarakat. Polisi bekerja dipengaruhi oleh 79 Ibid; hal 15 - 16

55

Page 56: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

faktor-faktor yang bekerja atas dirinya. Teori inilah yang juga menjadi

pijakan dalam pembahasan tesis tentang implementasi Pasal 56 Ayat (1)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 yang terkait dengan Penanganan

Perkara Pidana Pada Tingkat Penyidikan oleh Polres Limboto.

B. Kerangka Berpikir

Fokus penelitian adalah pada pola hubungan antara pengacara, polisi

(penyidik) dan tersangka dalam proses penyidikan.

Proses penyidikan dimulai dari Laporan Polisi (LP) yang ditindak lanjuti

dengan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka, penangkapan,

penggeledahan, penyitaan dan penahanan. Disinyalir praktek penyimpangan

dengan melakukan manipulasi dasar-dasar hukum oleh penyidik, tersangka dan

pengacara dimulai dari pemeriksaan. Dengan demikian penelitian ini akan dimulai

dari meneliti cara-cara penyidik melakukan penyidikan dengan mengikuli alur

proses sedemikian rupa sehingga akan dapat diketahui tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh penyidik, tersangka dan pengacara. baik yang prosedural maupun

yang manipuiatif, formal maupun non-formal.

Selanjutnya akan dilakukan wawancara dengan penyidik, tersangka dan

pengacara yang sedang mengurus perkara atau tindak pidana yang sedang diproses

dan kalau perlu mewawancarai pengacara yang telah berpengalaman untuk

mengetahui tindakan manipuiatif yang dilakukan o!eh penyidik, tersangka dan

pengacara sebagai bahan pertimbangan. Untuk melengkapi data, peneliti juga akan

melakukan pengkajian dokumen penyidikan dan data lain yang dapat menunjang

penelitian.

Polres Limboto dalam mengimplementasiakn Pasal 56 ayat (1) UU No. 1

tahun 81 tentang KUHP di dalam penagaanan masalah penyidikan tentunya

berpijak pada parameter-parameter ketentuan perundang-undangn yang berlaku.

Parameter yang digunakan untuk untuk melihat dan menilai secara utuh adalah

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Undang-Undang Nomor

56

Page 57: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Undang-Undang

Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat, Etika Profesi Pengacara, Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia. Dan tidak kalah

pentingnya adalah parameter teori-teori dan konsep-konsep yang disampaikan

oleh beberapa ilmuwan dan pakar. Oleh sebab itu penelitian ini dimaksudkan

untuk mengungkap implementasi Pasal 56 ayat (1) UU No. 1 tahun 81 tentang

KUHP di dalam penanganan masalah penyidikan oleh Polres Lomboto. Tentunya

banyak faktor yang mempengaruhi baik dari segi kultur, substansi maupun kultur

yang ada di wilayah hukum Polres Limboto.

Sehubungan dengan masalah yang ditelusuri penelitian ini, dapat dibuat

alur berpikir sebagai berikut :

Gambar 3 :

Alur Kerangka Berpikir

57

Undang-undang No. 18 tahun 2003 tentang

Advokat

Undang-Undang Nomor 39 Tahun

1999 Tentang Hak Azasi Manusia.

Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

Tentang Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana.

Page 58: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

58

Implementasi Pasal 56 Aayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Teori Kebijakan dan Teori Bekerjanya Hukum serta Konsep Hukum ke lima

Page 59: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan yang terencana yang dilakukan dengan

metode ilmiah bertujuan untuk mendapatkan data baru guna membuktikan

kebenaran dari suatu gejala atau hipotesa yang ada80. Metode Penelitian menurut

Kartini Kartono dalam bukunya Hilman Hadikusuma adalah cara-cara berpikir dan

berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian dan

untuk mencapai suatu tujuan penelitian81

Dalam suatu penelitian, metode penelitian merupakan salah satu faktor

penting yang menunjang suatu proses penelitian yaitu berupa penyelesaian suatu

permasalahan yang akan dibahas, dimana metode penelitian merupakan cara

utama yang betujuan untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah dan jenis yang

akan dihadapi.

Berdasarkan pada masalah yang diteliti maka pendekatan yang dapat

dipergunakan adalah penelitian yuridis sosiologis atau penelitian yuridis empiris

yang mempergunakan data primer. Apabila dilihat dari sifatnya maka merupakan

penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-

gejala lain82 .

Dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah

penelitian dengan pendekatan kualitatif. Dilihat dari sudut pandang bentuk

penelitan, Penelitian ini termasuk penelitian Evaluatif yaitu penelitian yag

dilakukan apabila seseorang ingin menilai program-program yang dijalankan.83.

80 Bambang Waluyo, 2001, Metodologi Penelitian Sosial, Gramedia, Jakarta, hal. :281 Op. Cit, hal. 5882 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remadja Karya, Bandung, 1991, hal. 19683 Pedoman Pembimbingan Tesis, Surakarta: Program Pascasarjana. Magister Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2005, hal. 6

59

Page 60: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Dalam hal ini adalah implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1981 yang terkait dengan Penanganan Perkara Pidana Pada Tingkat

Penyidikan. Sebelum penulis melangkah lebih jauh dalam pembahasan penelitian

ini, maka untuk memudahkan pemahaman tentang Metode Penelitian Hukum

terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pengertian hukum.

Pengertian Hukum bermacam-macam. Hukum itu banyak seginya dan

meliputi segala macam hal, menyebabkan orang tak mungkin membuat suatu

definisi apa sebenarnya hukum itu. Suatu ilmu yang berusaha mencari jawab apa

itu hukum antara lain filsafat hukum. Dalam filsafat hukum terdapat berbagai

aliran yang ingin memberi pengertian apa itu hukum.84 Pengertian hukum menurut

Soetandyo Wignjosoebroto dalam Setiono adalah:85

1. Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal

2. Hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perUndang-Undangan hukum nasional

3. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim inconreto dan tersistematisasi sebagai judge made law

4. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variabel sosial yang empirik

5. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagaimana tampak dalam interaksi antar mereka.

Kalau peneliti sudah menentukan akan mengadakan penelitian terhadap

suatu hukum tertentu, maka langkah selanjutnya adalah menentukan metode apa

yang akan dipakai yaitu metode yang sesuai dengan hukum yang diteliti.86 Dari

kelima konsep hukum tersebut di atas, penelitian ini mengambil konsep hukum

yang ke lima adalah manifestasi makna-makna simbolik para pelaku sosial

sebagaimana tampak dalam interaksi antar mereka. Karena setiap perilaku atau

aksi itu merupakan realita sosial yang terjadi dalam alam pengalaman indrawi dan

empiris, maka setiap penelitian yang mendasarkan atau mengkonsepkan hukum

84 Ibid, hal. 2085 Ibid, hal. 2086 Ibid, hal. 2

60

Page 61: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

sebagai mkna-makna simbolik atau perilaku sosial dan aksi ini dapat disebut

sebagai penelitian sosial (hukum), penelitian empiris atau penelitian yang non

doktrinal dengan mempergunakan analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini

yang akan diteliti adalah implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor

8 Tahun 1981 yang terkait dengan Penanganan Perkara Pidana Pada Tingkat

Penyidikan .

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diwilayah hukum Polres Limboto Kabupaten

Gorontalo Provinsi Gorontalo.

Landasan pemilihan lokasi adalah:

a) Data penelitian tersedia;

b) Fasilitas Pendukung Penelitian tersedia;

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan terutama merupakan data pokok yaitu data

yang paling relevan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Namun untuk

kelengkapan dan keutuhan dari masalah yang diteliti, maka akan

disempurnakan dengan penggunaan data pelengkap yang berguna untuk

melengkapi data pokok dan data pelengkap tersebut adalah sebagai berikut:

a. Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat atau data

dasar87. Adapun yang termasuk dalam data primer dalam penelitian ini

adalah pihak-pihak yang terkait dalam pengambilan tentang Kebijakan

implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

yang terkait dengan Penanganan Perkara Pidana Pada Tingkat Penyidikan

serta tersangka.

87 ? Soerjono Soekanto, Loc. Cit. hal. 12

61

Page 62: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

b. Data sekunder, adalah data yang berasal dari data yang sudah tersedia

misalnya, dokumen resmi, surat perjanjian atau buku-buku.

2. Sumber data

Sumber data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Sumber Data Primer

Sumber Data Primer adalah sumber data yang diperoleh secara

langsung dari lapangan yang meliputi keterangan atau data hasil

wawancara kepada pejabat yang berwenang dalam hal kebijakan di

bidang implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1981 yang terkait dengan Penanganan Perkara Pidana Pada Tingkat

Penyidikan. Sumber data primer adalah data atau keterangan yang

diperoleh semua pihak terkait langsung dengan permasalahan yang

menjadi objek penelitian. Dalam hal ini, bertindak sebagai informan adalah

pejabat dan staf di Polres Limboto serta tersangka.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber Data Sekunder merupakan sumber data yang didapatkan

secara tidak langsung berupa keterangan yang mendukung data primer.

Sumber data sekunder merupakan pendapat para ahli, dokumen-dokumen,

tulisan-tulisan dalam buku ilmiah, dan literatur-literatur serta peraturan-

peraturan perundang-undangan yang terkait.

Data sekunder dalam penelitian ini meliputi :

a) Bahan-bahan hukum Primer :

1) Undang-Undang Dasar 1945.

2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Azasi

Manusia.

3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

4) Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia

62

Page 63: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

5) Undang-Undang No. 18 tahun 2003 tentang Advokat

b) Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang erat hubungannya

dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis

dan memahami bahan hukum primer adalah :

1) Hasil Penelitian yang berkaitan dengan penyidikan oleh

Kepolisian di Indonesia;

2) Buku-buku Kebijakan Publik.

b) Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan

informasi tentang bahan hukum primer dan bahan sekunder,

misalnya :

1) Kamus Besar Bahasa Indonesia

2) Kamus Umum Lengkap Inggris –Indonesia, Indonesia- Inggris

3) Kamus Hukum

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini

adalah dengan metode Observasi (pengamatan), Interview (wawancara), studi

pustaka. Lebih jelasnya sebagai berikut:

1. Observasi

Merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dari obyek

penelitian. Penulis melakukan observasi di Polres Limboto khususnya dalam

hal implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

yang terkait dengan Penanganan Perkara Pidana Pada Tingkat Penyidikan .

Hal ini dilakukan penulis dengan cara pengamatan, pencatatan, yang

kemudian disimpulkan dan disajikan secara sistematis dengan

menggambarkan obyek yang diteliti. Hal-hal yang dijadikan sebagai obyek

pengamatan dalam penelitian ini adalah: aktifitas di Kepolisian Resort

Limboto.

63

Page 64: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

2. Wawancara

Dalam studi lapangan ini penulis melaksanakan kegiatan wawancara,

yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mendapatkan keterangan

secara lisan dari seorang responden dengan bercakap-cakap secara langsung.

Wawancara dilakukan pada tersangka, penyidik dan pengacara dan kepala

unit maupun kepala satuan dengan tetap bersandar kepada pedoman yang

telah disusun. Meskipun tidak menutup kemungkinan wawancara

berkembang sedemikian rupa akan tetapi tetap menjaga dalam koridornya

atau, dalam hal terjadi penyimpangan, mengembalikannya ke masalah

penelitian sampai pada saatnya peneliti merasa informasi dan beberapa

pertanyaan pokok telah cukup untuk menunjang kelengkapan penulisan.

Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangananan

tentang kehidupan manusia serta pendapat-pendapat mereka88. Secara

umum ada dua jenis teknik wawancara, yaitu wawancara terpimpin

(terstruktur) dan wawancara dengan teknik bebas (tidak terstruktur) yang

disebut wawancara mendalam (in-depth interviewing)89. Dalam wawancara

ini dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan pihak-

pihak yang dapat mendukung diperolehnya data yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti guna memperoleh data baik lisan maupun tulisan

atas sejumlah data yang diperlukan.

Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode campuran, dengan menggabungkan metode terpimpin (terstruktur)

dengan metode bebas (tidak terstruktur) dengan cara, penulis membuat

pedoman wawancara dengan pengembangan secara bebas sebanyak

mungkin sesuai kebutuhan data yang ingin diperoleh. Metode wawancara

ini dilakukan dalam rangka memperoleh data primer serta pendapat-

pendapat dari para pihak yang berkaitan dengan kebijakan di bidang

88 ? Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hal. 9589 ? HB. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, UNS Press, Surakarta, 2002, hal. 58

64

Page 65: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

pengimplementasian Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1981 yang terkait dengan Penanganan Perkara Pidana Pada Tingkat

Penyidikan.

Wawancara dilakukan selama penelitian antra lain dengan Aipda

Alek sebagai Kanit Tipikor pada Polres Limboto. Selain itu wawancara

djuga dilakukan terhadap Bripka Nasar yang berkedudukan sebagai Kanit

pidana Umum. Kedua orang inilah yang sering menangani kasus-kasus

selama penyidikan di Polres Limboto serta wawancara terhadap tersangka.

3. Studi Pustaka

Dalam studi ini penulis mengumpulkan data dengan cara membaca,

memahami dan mengumpulkan bahan-bahan Hukum yang akan diteliti,

yaitu dengan membuat lembar dokumen yang berfungsi untuk mencatat

informasi atau data dari bahan-bahan Hukum yang diteliti yang berkaitan

dengan masalah penelitian yang sudah dirumuskan terhadap:

a) Buku-buku literatur.

b) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang ada hubungannya dengan

penelitian ini.

c) Dokumen

E. Validitas data

Untuk memperoleh derajad valaiditas tinggi, dilakukan dengan teknik

triangulasi, recheck dan peerdebriefing. Triangulasi dilakukan dengan cara cross

chek data yang dikumpulkan dari berbagai sumber data (Informan,

tempat/peristiwa, dokumen/arsip) mengenai masalah yang sama. Sedangkan

teknik recheck dilakukan dengan menguji hasil data wawancara dari informan

yang telah dimintai keterangan, untuk memperkaya, dan memantapkan bahwa

data hasil penelitian terbukti kesahihannya. Selanjutnya teknik validitas dengan

menggunakan model peerdebriefing ditempuh dengan cara mendiskusikan hasil

penelitian dengan berbagai personel, yang didasarkan atas kemampuan

65

Page 66: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

pengetahuan yang serupa. Dengan demikian akan memantapkan hasil yang telah

diuji dengan argumentasi yang logis, sehingga diperoleh data yang benar-benar

diinginkan atau valid.

E. Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, ada beberapa hal penting yang

diperhatikan dalam menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Burhan

Ashofa dalam Setiono hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :90

1. Bahwa apa yang ingin diperoleh dan dikaji oleh sebuah penelitian kualitatif adalah: pemikioran, makna, cara pandang manusia mengenai gejala-gejala yang menjadi fokus penelitian;

2. Gejala dapat ditangkap oleh panca indera, sedang gagasan hanya dapat ditangkap dengan cara memahami gagasan yang bersangkutan.

3. Gejala yang ingin dipahami di dalam penelitian kualitatif selalu dilihat sebagai hal yang mempunyai komponen-komponen yang lebihj kecil, komponen yang satu dengan yang lainnya saling berkait satu dengan yang lainnya secara fungsional (saling mempengaruhi).

Dalam analisis data, data yang telah terkumpul dengan lengkap dari

lapangan kemudian dianalisis sesuai jenis penelitiannya. Dalam tahap analisis

data, data yang telah terkumpul diolah dan dimanfaatkan sehingga dapat

dipergunakan untuk menjawab persoalan penelitian. Analisis data yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif karena data yang diperoleh

bukan angka atau yang akan di-angkakan secara statistik. Menurut Soerjono

Soekanto, analisis data kualitatif adalah suatu cara analisis yang menghasilkan

data diskriptif analitis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis

atau lisan dan juga perilaku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu

yang utuh91

Dalam operasionalisasinya, peneliti membatasi permasalahan yang diteliti

90 Setiono, Pemahaman terhadap Metodologi Penelitian Hukum, Surakarta, Program Pascasarjana UNS. 2005. hal. 32

91 Soerjono Soekanto, Loc. Cit. hal. 154

66

Page 67: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

dan juga membatasi pada pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam

penelitian. Dari hasil penelitian tersebut data yang sudah diperoleh disusun sesuai

dengan pokok permasalahan yang diteliti kemudian data tersebut diolah dalam

bentuk sajian data. Setelah pengumpulan data selesai, peneliti melakukan

penarikan kesimpulan atau verifikasi berdasarkan semua hal yang terdapat dalam

reduksi data maupun sajian datanya. Misalnya untuk mengetahui jawaban tentang

mengetahui pengimplementasian Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang No. 1 tahun

1981 tentang KUHP di Polres Limboto maka penulis menanyakan langsung ke

pokok permasalahannya. Kemudian dari jawaban yang diperoleh tersebut diolah

menjadi sajian data untuk kemudian dianalisis. Setelah data tersebut selesai

dianalisis kemudian disimpulkan. Apabila di dalam kesimpulannya dirasa kurang

mantap, maka penulis kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah

terfokus dan juga pendalaman data.

Model analisis kualitatif yang digunakan adalah model analisis interaktif yaitu

model analaisis data yang dilaksanakan dengan menggunakan tiga tahap/komponen

berupa reduksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan/verivikasi dalam suatu

proses siklus antara tahap-tahap tersebut sehingga data terkumpul akan berhuibungan

satu dengan lainnya secara otomatis92

Dalam penelitian ini proses analisis sudah dilakukan sejak proses

pengumpulan data masih berlangsung. Peneliti terus bergerak di antara tiga

komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama proses data terus

berlangsung. Setelah proses pengumpulan data selesai, peneliti bergerak diantara tiga

komponen analisis dengan menggunakan waktu penelitian yang masih tersisa..

Agar lebih jelas proses/siklus kegiatan dari analisis tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:93

92 HB. Sutopo. Loc. Cit. hal. 8693 ? Ibid, hal. 87

67

Page 68: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Gambar : 4

Bagan model analisis data interaktif (Interactive Model Of Analysis)

Ketiga Komponen tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :

a) Reduksi Data.

Reduksi data adalah bagian analisis, berbentuk mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting

dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat

dilakukan. Menurut H.B. Soetopo, reduksi data merupakan proses seleksi,

pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi dari data dari fieldnote. Proses

ini berlangsung sejak awal penelitian, dan pada saat pengumpulan data.

Reduksi data dilakukan dengan membuat singkatan, coding, memusatkan

tema, menulis memo dan menentukan batas-batas permasalahan.94

Menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman dalam Tjejep

Rohendi Rohidi reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, 94 H.B. Soetopo,. 1992 . Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universtas

Sebelas Maretm hal. 12

68

Pengumpulan Data

IISajian Data

IReduksi Data

IIIPenarikan

Kesimpulan/Verifikasi

Page 69: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

pemusatan perhatian pada penyederhaan, pengabstrakan, dan transformasi

data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi

data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data

dengan cara demikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat

ditarik dan diverifikasi.

b) Penyajian Data.

Penyajian data sebagai kumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih merupakan suatu cara yang

utama bagi analisis kualitatif yang valid.95

Sajian data sebaiknya berbentuk tabel, gambar, matriks, jaringan

kerja dan kaitan kerja, sehingga memudahkan peneliti untuk mengambil

kesimpulan. Peneliti diharapkan dari awal dapat memahami arti dari

berbagai hal yang ditemui sejak awal penelitian, dengan demikian dapat

menarik kesimpulan yang terus dikaji dan diperiksa seiring dengan

perkembangan penelitian yang dilakukan. Proses analisis dengan 3 (tiga)

komponen diatas dilakukan secara bersamaan merupakan model analisis

mengalir (flow model of analysis). Metode analisis inilah yang digunakan

dalam penelitian ini. Reduksi yang dilakukan sejak proses pengumpulan

data yang belum dilakukan, diteruskan pada waktu pengumpulan data dan

bersamaan dengan dua komponen yang lain. Tiga komponen tersebut

masih mengalir dan tetap saling menjalin pada waktu kegiatan

pengumpulan data sudah berakhir sampai dengan proses penulisan

penelitian selesai96

c) Menarik kesimpulan/verifikasi

Kesimpulan merupakan sebagian dari satu kegiatan konfigurasi 95 Tjejep Rohendi Rohidi, 1992 . Metodologi penelitian Sebuah pengantar, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, : 1796 HB. Sutopo, Op. Cit, hal. 14

69

Page 70: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian

berlangsung.97

Berkaitan dengan penarikan kesimpulan tersebut, penerapan

metode pada penelitian ini adalah untuk mengungkap kebenaran dan

memahaminya. Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif, yaitu

mencari, menjelaskan dan memahami prinsip-prinsip umum yang berlaku

dalam suatu kehidupan masyarakat dengan memulai dari kenyataan

(phenomena) menuju ke teori (thesis) bukan sebaliknya seperti dalam

pendekatan deduktif98 Burhan Ashshofa, dalam silogisme induksi, premis-

premis (kecuali konklusi) selalu berupa hasil pengamatan yang

diverifikasi. Konklusi dari dalam silogisme induksi dalam penelitian-

penelitian yang non doktrinal selalu berupa deskripsi atau eksplanasi

tentang ada tidaknya hubungan (kausal atau korelasi) antara berbagai

variabel sosial-hukum. Setiap data yang diperoleh diverifikasi kemudian

dideskripsikan dan dieksplanasikan hingga mendapat penjelasan mendalam

dari berbagai variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini diawali dengan suatu usulan penelitian

berupa usulan judul penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan

pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan proyek (kegiatan)

penelitian. Pengumpulan data dilakukan sesuai pertanyaan penelitian yang

diketengahkan, sementara sambil mengumpulkan data, peneliti secara terus

menerus membuat catatan di lapangan, dan kemudian menganalisisnya.

Proses ini diulang-ulang beberapa kali, tergantung luas sempitnya lingkup

pertanyaan yang diketengahkan sampai sebuah laporan ditulis sampai final.

BAB IV

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

97 Tjejep Rohendi Rohidi, Op. Cit. hal. 19

98 Burhan Ashshofa, 2004. Op. Cit. hal. 74.

70

Page 71: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Polres Limboto

a. Lokasi dan Wilayah Hukum Polres Limboto

Polres Limboto adalah organisasi kepolisian yang merupakan bagian

dari Polda Gorontalo, teletak di Jl Limboto Raya Kabupaten Gorontalo.

Lokasi yang merupakan pusat kegiatan ekononm, politik, sosial budaya dan

pertahanan keamanan.

Polres Limboto menjadi begitu berarti karena wilayah cakupannya

menjangkau lokasi-lokasi yang merupakan titik kumpul pendatang dari

berbagai suku, ras dan agama yang dapat meimbulkan kerawanan akan

tindak kejahatan serta konflik SARA, pusat-pusat perdagangan dalam arti

sebenarnya para penjual dan pembeli berhadapan secara langsung serta

melakukan tawar menawar.

Keramaian ini memberikan peluang bagi orang untuk melakukan

tindakan kejahatan dan yang jelas membuat petugas keamanan bekerja lebih

keras.

Wilayah Kabupaten Gorontalo sebagai wilayah hukum Polres

Limboto mempunyai sejumlah polsek, yaitu:

1) Polsek Limboto

2) Polsek Telaga

3) Polsek Limboto Barat

4) Polsek Batudaa

5) Polsek Tibawa

6) Polsek Pulubala

7) Polsek Bongomeme

8) Polsek Batudaa Pantai

9) Polsek Tolangohula

10) Polsek Asparaga

11) Polsek Mootilango

71

Page 72: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

12) Posek Tolango Hula

13) Polsek Boliyohuto

14) Polsek Tolango

15) Polsek Tabongo

16) Polsek Telaga Biru dan;

17) Polsek Biluhu

Di samping itu, pusat pemerintahan berkedudukan di Kecamatan

Limboto sebagai Ibu Kota Kabupaten Gorontalo. Luas wilayah Kabupaten

Gorontalo 3.426, 98 km² atau 28,05 % dari luas Provinsi Gorontalo terdiri dari

17 Kecamatan dan 199 desa untuk Kabupaten Gorontalo yang meliputi areal

pertanian, pekarangan, dan hutan. Iklim dan Cuacauhu udara di wilayah

Kabupaten Gorontalo pada umumnya rata-rata mencapai 23,8° (Celsius)s/d

suhu 31,3° (Celsius ) Adapun cuaca kemarau dari bulan Maret s/d bulan

Oktober dan musim hujan antara bulan Nopember s/d bulan Februari serta

musim pancaroba antara bulan Oktober s/d bulan Nopember.

Bentuk – bentuk medan yang terdapat di wilayah Kabupaten Gorontalo

adalah sebagai berikut :

(a) Pegunungan = 625.525 Ha.

(b) Dataran rendah = 292.375 Ha.

(c) Dataran Tinggi = 116.550 Ha.

(d) Danau Limboto = 5.600 Ha.

b. Kondisi Fisik

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) terletak di lantai 1 bahagian

Tengah gedung markas Polres Limboto. Memasuki area Satserse pengunjung

akan dihadapi oleh petugas penerima tamu dari petugas anggota polri atau

pegawai negeri sipil polri hingga ketukang antar minuman atau bagian

kebersihan, setelah diminta meninggalkan kartu pengenal yang ditukar dengan

kartu pengunjung, maka berikutnya berjejer ruangan-ruangan unit, dimuai dari

72

Page 73: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

untuk Ekonomi, Unit Ranmor, Unit Kriminal Khusus, Unit Kriminal Umum,

Unit Ranmor, ruangan Kepala Satuan Reserse, ruangan informasi dan terakhir

ruangan Kapolres dan Wakapolres.

c. Tugas Pokok Satserse

Berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol :

Skep/14/XII/1993, tentang Tugas Satuan Reserse adalah:

1) Memberikan bimbingan tehnis atas pelaksanaan fungsi reserse

dan identifikasi pada tingakat Polsek;

2) Menyelenggarakan fungsi reserse yang meliputi:

a) Kegiatan represif kepolisian, melalui upaya penyelidikan dan

penyidikan tindak pidana, baik kejahatan umum maupun kejahatan

ekonomi, kejahatan pemalsuan uang, surat berharga dan dokumen,

kejahatan narkotika, kejahatan terhadap tindak pidana tetentu serta

korupsi.

b) Koordinasi dan pengawasan penyidik Pegawai Negeri Sipil.

3) Melaksanakan fungsi kriminalistik lapangan dalam rangka pembuktian

secara ilmiah kasus-kasus kejahatan yang ditanganinya;

4) Menyelenggarakan fungsi identifikasi;

5) Memberikan bantuan operasional kepada satuan bawahan dan instans-

insatansi diluar Polri termasuk pelayanan umum di bidang

identifikasi/daktiloskopi;

6) Membantu penyelengaraan operasi khusus yang diperintahkan kepadanya;

7) Melaksanakan kegiatan adminstrasi operasional termasuk pengumpultan

dan penyajian data/informasi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan

penyelenggaraan fungsinya termasuk dalam rangka penyelenggaraan Pusat

Informasi Kriminal.

Satuan Reserse Kriminal dipimpin oleh seorang Kepala yang bertugas

memimpin seluruh kegiatan Reserse, termasuk penyelenggaraan kegiatan

73

Page 74: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

identifikasi, Tahanan, dan barang bukti, yang dalam pelaksanaan tugasnya

dibantu Wakasat Serse dan bertanggung jawab kepada Kapolres. Kasat Serse

juga selaku pembina fungsi memberikan bantuan operasional dan bimbingan

teknis kepada Kanit Resintel kewilayahan. Kasat Serse dalam tugasnya sehari-

hari mempunyai kewenangan menanda-tangani surat-surat yang berkaitan

dengan Adminstrasi Penyidikan, antara lain;

1) Surat Perintah Tugas;

2) Surat Perintah Penyidikkan;

3) Surat Panggilan;

4) Surat Perintah Membawa Tersangka/Saksi;

5) Surat Perintah Penangkapan;

6) Surat Perintah Penahanan:

7) Surat Perintah Penyitaan;

8) Surat Perintah Penggeledahan;

9) Surat Pemberitahuan dimuiat Penyidikan;

10) Surat Pemberitahuan Penahanan Kepada Keluarga Tersangka;

11) Surat Permohonanan Ijin Khusus Sita dan Laporan Permohonan Sita;

12) Surat Pelimpahan Berkas Perkara;

Surat-surat lain yang bersifat Pra-Justitia dan masih dalam kaitan

adminstrasi penyidikan dan hal yang sangat mendesak, kecuali surat

permohonan pencabutan Visum Et Repertum.

d. Struktur Organisasi dan Personalia Satuan Reserse

Satuan Reserse Polres Limboto dipimpin oleh seorang Kepala dengan

memiiki Seorang Wakilnya- keduanya dibantu oleh Kepala Urusan

Pembinaan Operasional dan Kepala Urusan identitikasi serta memliki 5 unit

satuan, masing-masing:

1) Unit Kendaraan Bermotor (Ranmor);

2) Unit Harta Benda (Harda);

74

Page 75: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

3) Krminal Umum (Krim Urn);

4) Unit Krimfnal Khusus (Krirn Sus);

5) Unit Reserse Moba (Resmob).

Masing-masing unit dipimpin oleh seorang perwira pertama berpangkat

Ajun Komisatis Polisi atau Inspektur Satu Polisi. Untuk lebih rincinya struktur

Organlsasi Satuan Reserse Polres Limboto, digambarkan sebagai berikut:

Sumber Satreskrim Pores Limboto , April 2009

Gambar 4

Struktur organisasi Satuan Reserse Polres Limboto

Berdasarkan tingkat pendidikan personalia satuan reserse dapat di

lihat dari tabel berikut :

Tabel 1

75

KASATRESKRIM

KAURBIN OPS

PAUR IDENT

KANIT HARDA

KANIT RANMOR

KASUBNITI

KASUBNITII

KASUBNIT III

KASUBNITI

KASUBNITII

KASUBNIT III

KANIT KRIM

KASUBNITJATANRAS

KANIT JUDSUS

KANIT BPK

KANIT KRIM

KASUBNITTIPITER

KASUBNITTIPIKOR

KASUBNITFK

KANIT RESMOB

KA TIM I

KA TIKII

KA TIM III

Page 76: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Tingkat Pendidikan Personalia Satuan Reserse Polres Limboto

JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGANPENDIDIKAN UMUM PT/AKADEMIK 2

SLTA 38PENDIDIKAN KEPOLISIAN

SECAPA 4SECABA 8PPS 2AKPOL/PTIK 2DAS PA SERSE 3

KEJURUAN LAN PA SERSE 2DAS BA SERSE 3LAN BA SERSE 3NON SERSE 5DAS BRIMOB 2OLEH TKP 2FUSLAP FOR 1IDENTIFIKASI 1PERINTIS 3DAS BA TURLAP 1DAS INTEL 2LAND UDPAL 1DAS PJR 3DAS BA BINJAS 2

Sumber : Polres Limboto tahun 2009

Dilihat dari tabel di atas, bahwa perbandingan pendidikan umum antara

akademi/universitas dengan SLTA personil satuan reserse kurang memadai

yakni 38 : 6, padahal pendidikan umum merupakan salah satu cara

pembentukan tata cara pemikiran dan ajang untuk mengasah daya analisa

seseorang. Disamping itu dari Sembilan puluh Peresonil tersebut personil

tersebut diatas hanya 2 orang yang merupakan tamatan akademi kepolisian

atau Perguruan Tinggi ilmu Kepolisian.

Sebagai perbandingan, di Amerika personil polisi merupakan lulusan

akademi kepolisian (Police Academy) dengan lama pendidikan bergantung

pada beban tugas masing-masing badan kepolisian, yang dapat dilihat dari

76

Page 77: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

ukuran jumlah peresonilnya (yang mencerminkan populasi penduduknya).

Untuk menjadi polisi pada kota kecil dengan penduduk kurang dari 2.500

orang, misalnya, badan kepolisian yang bersangkutan biasanya mensyaratkan

hanya 400 jam pelajaran, sementara badan kepolisian yang tebih besar yang

menuntut pendidikan yang tebih profesional pada umumnya mensyaratkan

sekitar 1.000 jam pelajaran atau mencapai 1.266 jam untuk badan kepolisian

kota-kota besar (metropolitan)99.

Penyesuaian pangkat/golongan otomatis bagi anggota yang

menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi sebagaimana layaknya pegawai

negeri tidak betaku pada intstiusi Kepolisian. Seorang anggota yang

berpangkat brigadir meskipun mati-matian menyisihkan waktu, penghasilan

dan fikirannya guna menyelesaikan pendidikannya pada tingkat strata 1

bahkan strata 2, tetap saja akan berpangkat brigadir. Bandingkan dengan

seorang anggota yang baru menyelesaikan pendidikan tingkat akademi

kepolisian (D3) langsung mendapat pangkat dipundaknya menjadi perwira

berpangkat letnan dua dengan karir yang cenderung jelas dan dapat dihitung

rata-rata pada usia 50 akan berpangkat Komisaris Besar. Belum lagi perilaku

ekslusif dan para perwira yang tamatan Akademi Kepolisian atau Perguruan

Tinggi llmu Kepolisian semakin membuat para perwira yang di luar itu

menjadi terkucil.

Dalam suatu wawancara pada tanggal 23 Mel 2009, seorang perwira

pertama yang menjabat salah satu kanit dalam satuan reserse yang merupakan

perwira dengan latar belakang bukan akademi kepolisiaan mengatakan bahwa

dia sangat menyadari posisinya dan karir yang dihadapinya, untuk itu ia tidak

berani muluk-muluk untuk menyusun masa depannya sebagai anggota

kepolisian, bahkan ia bertekad akan melanjutkan studi lanjutan sehingga pada

suatu ketika ia akan mundur dari polri dan mambuat karir di bidang lain

99 Farouk Muhammad, 2004, Sistem Kepolisian di Amerika Serikat (Suatu Pengantar), Penerbit Restu Agung, Jakarta, hal. 45

77

Page 78: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

dengan memanfaatkan pengalaman dan relasinya pada waktu masih menjabat.

e. Kejahatan di Polres Limboto

Kejahatan dalam pengertian yuridis sebagai perbuatan yang teiah

ditetapkan oteh negara sebagai kejahatan dalam hukum pidananya dan

diancam dengan suatu sanksi. Sementara penjahat merupakan para pelaku

pelanggar hukum pidana dan telah diputus oleh pengadilan atas perbuatannya

tersebut. Penetapan aturan dalam hukum pidana itu merupakan gambaran dari

reaksi negatif masyarakat atas suatu kejahatan yang diwakili oleh para

pembentuk Undang-Undang pidana tidak sepenuhnya setuju dengan definisi

yang diberikan oleh para sarjana yang menganut aliran yuridis, Bonger

menyatakan bahwa Kejahatan merupakan perbuatan anti sosial yang secara

sadar mendapat reaksi dan negara berupa pemberian derita dan Kemudian

sebagai reaksi terhadap rumusan-rumusan hukum (legal definitions) mengenai

kejahatan.100

Kejahatan (kriminalitas/crime) merupakan suatu fenomena yang

komplek dan karenanya tidak dapat dipahami hanya dan satu sisi pelanggaran

aturan pidana saja tetapi banyak sisi yang harus digunakan untuk menyelidiki

perilaku yang menyimpang ini. Salah satu tugas polisi adalah menciptakan

keamanan antara lain dengan memberantas kejahatan dengan mengunakan

rambu-rambu hukum yang berlaku untuk itu, keberhasilan dalam menekan

tingkat kejahatan menjadi salah satu barometer penilaian kinerja anggota polisi

dan kesatuan kepolisian setempat.

Jumlah rata-rata anggota polisi dibandingkan dengan jumlah

masyarakat juga dapat dijadikan acuan untuk mempelajari tingkat kejahatan.

Ratio jumlah polisi dengan jumlah penduduk101 di Indonesia atau dengan skala

nasional adaiah 1 :1200 bahkan di daerah ada yang mencapai 1 : 7000. 100 Topo Santoso dan Eva Achyadi Zulfa,2002, Kriminologi. PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta, hal 34101 Menurut standar PBB, rasio ideal jumlah polisi dengan penduduk adalah 1:400

78

Page 79: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Dibandingkan dengan skala nasional, maka ratio polisi dengan penduduk di

Polres Limboto pada tahun 2008 masih berada dibawahnya yakni 1:750

Meningkatnya gangguan kamtibmas seperti Curas, Curat dan

Curanmor di wliayah hukum Polres Limboto ditinjau dari segi kualitas

maupun kuantitas tidak terlepas dari pengaruh perkembangan situasi politik,

sosial budaya maupun ekonomi dan krisis kepercayaan kepada hukum dan

penegak hukum itu sendiri. Ketidak-percayaan masyarakat kepada penegak

hukum semakin memperparah keadaan, hal ini tak luput dari tingkah laku

oknum anggota polri yang meyimpang dari etika dan bahkan melanggar

hukum, sehingga makin memperparah keadaan.

Menurut catatan laporan Kesatuan Polres Limboto tahun dari tahun 2006

sampai tahun 2008, tingkat kejahatan yang tercatat dan dapat diselesaikan

kasatuan di wilayah hukum Polres Limboto cenderung naik.

Data tentang diantara Kasus yang ditangani oleh Pores Limboto:

Tabel 2

Kasus yang ditangani Polres Limboto

NO JENIS KASUS TAHUN2006 2007 2008

1 Pembunuhan 3 1 22 Pengeroyokan 4 11 43 Pencurian 9 9 84 Illegal logging - 1 2

Sumber data : Polres limboto tahun 2009

2. Proses Penyidikan Tersangka Oleh Penyidik di Polres Limboto

a. Pemeriksaan Tersangka

Pemeriksaan tersangka secara regulatif berdasarkan UU Nomor 8 tahun

1981 tentang Hukum Acara Pidana terutama tentang hak tersangka untuk

79

Page 80: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

didampingi oleh penasihat hukum selama pemeriksaan. Pemeriksaan sebagai

salah satu proses dalam penyidikan dimulat dengan dikeluaricannya Surat

Perintah Penyidikan oleh Kepala Satuan Reserse untuk dan atas nama Kepala

Kepolisian Resort Limboto yang memerintahkan kepada anggotanya yang

nama-namanya dicantumkan dalan surat perintah tersebut untuk melakukan

tugas penyidikan terhadap peristiwa tindak pidana yang dijelaskan.

Dalam rangka melengkapi alat bukti, maka penyidik akan memanggil

pihak-pihak, baik selaku saksi, saksi korban/pelapor atau tersangka, melalui

Surat Panggiian yang dikeluarkan oleh Kasat Reserse. Apabila dirasa belum

cukup bukti maka Kasat Reserse dapat memerintahan untuk menggeledah

rumah/badan tersangka dengan cara mengeluarkan Surat Perintah

Penggeledahan.

Dalam praktek di Polres Limboto pemeriksaan lebih lanjut terhadap

tersangka dilakukan dengan cara membuat Berita Acara Pemeriksaan yang

dilakukan diruang kerja penyidik. Ruangan kerja tersebut boleh dikalakan

sumpek dan setiap orang dapat berlalu lalang serta ada kalanya ikut nimbrung

dalam mengajukan pertanyaan yang bukan urusannya, sehingga konsentrasi

pemeriksaan dan tersangka bahkan pengacara menjadi terganggu. Pemeriksaan

seringkali terputus karena intervensi dan hal-hal yang tidak beikaitan dengan

pemeriksaan, bahkan tersangka dan pengacara dbiarkan menunggu sementara

penyidik dipanggil oleh komandan.

Di lain pihak pemeriksaan juga dapat tertunda dari jadwa! yang

ditetapkan karena keterlambatan pengacara atau atas permintaan lisan,

biasanya melalui telepon, dari pengacara karena ia juga sedang melakukan

tugas lain. Penundaan ini bisa dalam ukuran jam atau hari.

Pimpinan tidak mengeluarkan kebijaksanaan tertulis kepada anggota

penyidik berkenaan dengan tata cara pemeriksaan. Petunjuk lisan diberikan

secara kasus per kasus setelah anggota penyidik menghadap untuk rneminta

petunjuk, petunjuk lisan pertama-tama akan diberikan oleh masing-masing

80

Page 81: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

kepala unit dan dalam hal dibutuhkan petunjuk lebih lanjut, maka kepala unit

akan menghadap kepada kepala satuan.

Penyidikan atau Pemeriksaan merupakan suatu tindakan dalam rangka

penyidikan untuk mengumpulkan bukti guna memperjelas telah terjadinya

kejahatan atau tindak pidana. Pemeriksaan dilakukan oleh anggota polri yang

memiliki klasifikasi untuk itu dan dilaksanakan pada tempat-tempat yang

memungkinkan dilakukannya pemeriksaan. KUHAP tidak mengatur masalah

tempat pemeriksaan kecuali bahwa dalam setiap pemeriksaan harus dibuatkan

berita acara pemeriksaan.

Hal lain yang perlu dicatat adalah proses interogasi, menurut AKP

HS102, yaitu suatu proses yang tidak diatur dalam KUHAP tapi merupakan

bagian dari penyidikan untuk mendapatkan informasi dalam pengembangan

kasus. Interogasi diperlukan untuk mengetahui latar belakang, motivasi dan

kemungkinan adanya tersangka lain dan proses ini dilakukan tanpa dibuat

berita acara. Interogasi biasanya dilakukan tidak lama setelah tersangka

tertangkap karena diperlukan keterangan dalam waktu segera dan biasanya

dalam proses yang emosional ini terjadi tindakan kekerasan seperti pemukulan

terhadap tersangka.

Bripka S, anggota unit Harda, menjelaskan:103

".. Pernah pada suatu waktu dulu, setelah mengintai beberapa jam kami

melakukan penangkapan terhadap tersangka yang memegang alat bukti dan

untuk mengembangkan kasus kami harus mengetahui dari mana ia mendapat

alat bukti tersebut tapi ia tidak mau memberikan keterangan sehingga dengan

sedikit teknik interogasi kami akhimya mendapat keterangan dari mulutnya".

Ketika ditanyakan apa itu "teknik interogasi maka ia sambil tersenyum simpul

mengatakan "seperti meletakkan jempol kaki tersangka dibawah kaki meja

yang ada diruang pemeriksaan dan mendudukinya atau menekuk jari tangan

102 Wawancara dilakukan pada Polres Limboto, 8 Juli 2009103 Wawancara dilakukan pada Polres Limboto, 8 Juli 2009

81

Page 82: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

tersangka sedemiklan rupa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tekhnik ini tidak

meninggalkan bekas secara fisik".

b. Ruangan Pemeriksaan

Ruangan pemeriksaan masing-masing unit di Polres Limboto pada

waktu peneliti melakukan penelitian dapat dikatakan hampir tidak memadai

dan dapat dipastikan akan semakin membuat tidak betah orang yang diperiksa.

Sebagai contoh ruangan pemeriksaan Unit Harda dengan ukuran ruangan

kurang luas dijejali dengan sejumlah meja kerja sehingga petugas yang

berjumlah 6 orang hendak keluar masuk meja kerja harus antri. Kondisi dan

susunan meja sedemikian rupa sehingga mirip ruangan kelas Sekolah Dasar.

Sarana untuk pemeriksaan yang terlihat hanya 2 buah komputer yang sudah

tidak baru lagi. Kertas-kertas bertebaran hampir disettap meja dan lemari-

lemari usang serta sofa yang juga usang di tumpuk di depan. Salah seorang

pemeriksa yang berpangkat Brigadir Kepaia pada saat wawancara pernah

mengeluhkan keadaan ini, tapi keluhan tersebut walapun sudah disampaikan

kepada atasan baginya tidak berarti apa-apa karena, sebagaimana dengan

jawaban yang dia sampaikan sendiri, sampai saat ini tidak ada perbaikan dari

atasan.

Unit-unit lain juga tidak kalah memprihatinkannya, tapi sampai sejauh

ini pemeriksaan tidak pemah mengalami hambatan yang berarti, perintah

atasan untuk melaksanakan pemeriksaan tetap berjalan sebagaimana yang

diperintahkan.

Tersangka tetap bisa dihadirkan dalam “ruangan pemeriksaan,” yang

secara formalitas, tersangka tersebut dalam keadaan sehat dan tanpa tekanan

serta siap dan bersedia untuk diperiksa, sebagaimana tertuang dalam Berita

Acara Pemeriksaan. Posisi tersangka dan pemeriksa diatur sedemikan rupa

82

Page 83: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

sehingga tersangka tidak mempunyai kesempatan untuk mencoba melarikan

diri atau melakukan tindakan lain yang dapat membahayakan pemeriksa atau

orang lain.104

Dalam kondisi tertentu berdasarkan pertimbangan kepala unit,

pemeriksaan dapat dilakukan di ruangan kepala unit yang sedikit lebih baik,

karena tidak banyak orang yang hilir mudik serta ruangan lebih nyaman dan

boleh dikatakan memiliki privasi yang lebih tinggi dari pada ruangan

pemeriksaan unit. Ruangan kepala unit merupakan ruangan kerja yang

ukurannya memadai dengan seperangkat alat kerja seperti komputer dan meja

kursi, terkesan lebih bersih karena mendapat perhatian khusus dengan adanya

petugas yang secara rutin membersihkan serta merapikan ruangan.

Berdasarkan keterangan kepala sub unit pada unit harta benda

(harda),105 beberapa tahun yang lalu pernah dibuat ruang khusus untuk

pemeriksaan dengan disain khusus sebagaimana layaknya yang dilihat di

dalam film detektif Amerika. Sebuah ruangan yang salah satu sisinya dilapisi

dengan kaca berukuran besar memiliki pandangan satu arah, sehingga

tersangka tidak menyadari dan merasa kalau dirinya sedang diawasi oleh orang

lain yang berada dibalik dinding kaca tersebut. Menurut keterangan sumber

tersebut hal ini juga bertujuan untuk membuat saksi maupun korban tidak takut

memberitahukan kebenaran pelaku kejahatan dan korban tidak sempat

memberikan tekanan psikologis kepada saksi maupun korban, baik dengan

kata-kata maupun dengan pandangan serta bahasa tubuh iainnya. Karena

kebutuhan ruangan untuk anggota semakin sempit, maka ruangan ini akhimya

ditiadakan dan dijadikan ruang kerja unit-unit dan pemeriksaan saksi

dikembalikan kepada masing-masing unit sebagaimana dijeiaskan diatas.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa, pernah juga dibuat sebuah

ruangan pemeriksaan yang cukup luas dan disekat-sekat sedemikian rupa 104 Pada waktu pemeriksaan, dan guna memenuhi ketentua bahwa tersangka dalam keadaan

sehat dan tanpa tekanan, maka tersangka tidak diborgol atau diamankan dengan cara-cara tertentu.105 Wawancara dilakukan pada, 8Juli 2009 di Polres Limboto.

83

Page 84: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

sehingga terdiri atas beberapa meja pemeriksaan, masing-masing meja dibatasi

oleh sekat setinggi dada orang dewasa. Ruangan ini pada akhirnya juga

ditiadakan karena anggota pemeriksa menjadi tidak dapat bekerja dengan baik,

mereka terganggu oleh suara berisik mesin tik manual yang digunakan pada

waktu itu. Sebelum pemeriksaan menggunakan komputer, pemeriksa pada

waktu membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) masih menggunakan mesin

tik manual yang menimbulkan suara berisik apalagi cara mengetik pemeriksa

yang sering menekan tuts mesin tik dengan hanya menggunakan kedua jari

telunjuknya dan daya tekan maksimal. Penekanan tuts secara maksimal

diperlukan karena BAP dibuat sekaligus rangkap lima dengan menggunakan

kertas karbon, sehingga untuk mencapai lembaran terakhir diperlukan tekanan

tuts yang kuat.

c. Waktu Pemeriksaan

Undang-Undang dan peraturan pelaksanaan tain tidak mengatur secara

tegas waktu pemeriksaan temadap tersangka, sehingga penyidik bebas untuk

melakukan pemeriksaan tersangka menurut waktu dan tempat yang dianggap

tepat olehnya, terutama terhadap tersangka yang tertangkap tangan. Pasal 19

KUHAP yang mengatur bahwa penangkapan hanya boleh dilakukan dalam

waktu paling lama satu hari maka terhadap tersangka yang ditangkap atau

tertangka tangan harus ditakukan pemeriksaan sesegera mungkin dan tidak

lebih dan satu hari

Bripka S106 menerangkan bahwa ia pernah melakukan pemeriksaan

pada jam 01.00 dini hari, segera setelah pelaku tindak pidana tertangkap

tangan, dengan alasan bahwa besok dia punya acara lain juga bahwa

keterangan si pelaku juga diperlukan untuk penangkapan pelaku yang lain.

Apabila dilihat dari asas praduga tidak bersalah, cara seperti ini jelas tidak

relevan dan bahkan memiliki kecendrungan pada pelanggaran Hak Asasi 106 Wawancara dilakukan pada , 8 Juli 2009 di Polres Limboto

84

Page 85: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Manusia, tapi dilain pihak pada umumnya kejahatan tidak berdiri sendiri maka

diperlukan tindakan cepat dan akurat, maka tindakan ini pantas untuk

didahulukan.

Seseorang yang disangka telah melakukan tindak pidana dapat

diperiksa oleh penyidik dan apabila dirasa bukti cukup maka penyidik dapat

menahan tersangka tersebut. Seorang tersangka yang dipanggil untuk diperiksa

dan setelah dilakukan pemeriksaan ternyata menunjukan indikasi yang kuat

akan keterlibatan tersangka dan adanya dasar yang kuat untuk penahanan maka

saat itu juga tersangka ditahan. Setelah tersangka tersebut ditahan maka

dibuatlah surat perintah penahanan yang diikuti dengan proses berikutnya,

seperti pemberitahuan tembusan surat perintah penahanan kepada pihak

keluarga.

d. Tersangka yang Tidak Ditahan

Apabila ada bukti permulaan, maka seseorang dapat diperiksa, baik

dalam status saksi maupun tersangka. Pemeriksaan pada tersangka yang tidak

ditahan dimulai dari pemanggilan melalui surat oleh polisi, pemanggilan harus

mencantumkan alasan pemanggiian yang Jelas serta pasa!-pasa! yang diduga

dilanggar oleh tersangka serta waktu dan termpat pemeriksaan serta petugas

penyidik yang akan melakukan pemeriksaan.107

Dalam prakteknya, waktu pemeriksaan sebagaimana dicantumkan

dalam surat panggilan tersebut, dapat ditunda atau bahkan dipercepat sesuai

dengan keadaan, karena biasanya, terutama bagi tersangka yang telah

menunjuk pengacara, telah terjadi komunikasi dan mengagendakan pada

waktu yang tepat. Meskipun secara hukum tidak ada penundaan waktu

pemeriksaan, bahkan sebaliknya apabila tersangka tidak bisa hadir dengan

alasan yang patut dan wajar maka penyidik yang akan mendatangi

107 Pasal 112 KUHAP ayat (1) dan (2)

85

Page 86: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

tersangka108. Apabila tersangka atau saksi yang akan diperiksa bendomisili

diluar wilayah hukum penyidik yang melakukan penyidikkan, maka

pemeriksaan dapat dilakukan dengan berkoordinasi atau dibebankan kepada

penyidik yang wilayah hukumnya mencakup tempat kedudukan tersangka atau

saksi109.

Pada umumnya pemeriksaan terhadap tersangka yang dipanggil

melalui surat panggilan akan diiakukan pada jam kerja kantor penyidik,

kecuali dalam hal tersebut diatas, maka pemeriksaan akan diiakukan ditempat

tersangka berada dan pada waktu yang tidak ditentukan, tergantung kepada

situasi dan kondisi. Iptu SGG yang telah bertugas selama kurang tebih 10

tahun sebagai anggota polri belum pernah melakukan pemeriksaan tersangka

di tempat kediaman tersangka karena adanya "toleransi" dan keterbatasan

waktu serta biaya yang harus dikeluarkan apabila penyidik harus mendatangi

tempat kediaman tersangka.

e. Tersangka yang Ditahan

Tersangka yang diduga melakukan tindak pidana berdasarkan bukti

permulaan yang cukup dapat dilakukan diadakan penangkapan yang hanya

berlaku dengan tenggat waktu 24 jam sebagaimana diatur dalam Pasal 19

KUHAP. Untuk kepentingan penyidikan tebih lanjut, maka penyidik pembantu

atas perintah penyidik berwenang melakukan penahanan sesuai dengan

Undang-Undang dan ketentuan yang berlaku.110

Penahanan juga merupakan suatu upaya penyidik untuk menaikkan

posisi tawar menawar bahkan juga merupakan suatu bentuk penyanderaan

(gijzeling) atas perlunasan suatu prestasi yang tunduk dalam hukum perdata,

padahal penahanan terhadap seseorang atas dasar hutang piutang jelas

melanggar hak asasi manusia, bahkan pada tingkat putusan pengadilan 108 Pasal 113KUHAP 109 Pasal 119 KUHAP 110 Pasal 21 KUHAP ayat (1)

86

Page 87: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

sekalipun. Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang

Hak Asasi Manusia, mengatur sebagai berikut:

Tidak seorang pun atas putusan pengadilan boleh dipidana penjara atau

kurungan berdasarkan atas alasan ketidak mampuan untuk memenuhi suatu

kewajiban utang piutang.

Baldwin, Robert and Richard Kinsey111 menjelasakan alasan penahanan

secara lebih rinci, yakni dapat dilakukan apabila terdapat kriteria berikut :

1) keengganan seseorang untuk memberikan identifikasi dirinya sehingga

surat panggilan dapat dilayangkan kepadanya;

2) keharusan untuk mencegah keberlanjutan atau pengulangan kejahatan

terkait;

3) keharusan untuk melindungi orang yang ditangkap atau orang lain atau hak

milik;

4) keharusan untuk mengamankan, melindungi atau mendapatkan melalui

proses interogasi, barang bukti yang berkaitan dengan tindak kejahatan

yang dilakukan;

5) kemungkinan orang terkait tidak muncul di pengadilan.

Mengingat tenggang waktu tersebut di atas, maka pemeriksaan, dalam

pengertian interogasi, dapat dilakukan menurut waktu yang dianggap tepat

oleh penyidik, sepanjang kondisi tersangka memungkinkan untuk dilakukan

pemeriksaan. Misalnya apabila tersangka tertangkap dalam keadaan mabuk

atau masih dibawah pengaruh obat-obatan, maka pemeriksaan dilangsungkan

setelah diperkirakan tersangka sudah hilang dan pengaruh alkohol atau obat-

obatan tersebut.

Pemeriksaan dalam bentuk meminta keterangan juga dilakukan dalam

waktu yang sesegera mungkin dan pada tempat yang tidak ditentukan, seperti

di tempat kejadian perkara dalam hal penyidik atau penyidik pembantu 111 Robert Baldwin, and Richard Kinsey, 2002, Police Powers dan Politic (Kewenangan Polisi

dan Politik) disadur oleh Kunarto, Jakarta, Cipta Manunggal, hal. 33

87

Page 88: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

membutuhkan keterangan berkenaan dengan informasi lain tentang adanya

tersangka lain atau barang bukti yang dapat dimusnahkan atau dihilangkan

oleh komplotan tersangka apabila tidak diamankan dalam waktu yang cepat

dan tepat

f. Tata Cara Pemeriksaan

Penghargaan akan hak kemerdekaan seorang warga penting, karena

segera setelah seorang menjadi “tersangka”, maka status hukumnya berubah,

orang tersebut dikenakan berbagai pembatasan dalam kemerdekaannya dan

sering pula dengan degradasi secara moral. Kemungkinan kesewenangan

aparat dalam menjadikan seseorang menjadi tersangka yang diikuti dengan

berbagai pembatasan kemerdekaannya sebagai inidividu, pada hakekatnya

akan membatasi pula kemampuannya untuk membela diri terhadap

“persangkaan” yang diajukan negara, menjadikan hak-hak seorang tersangka

ini termasuk dalam hak-hak pokok warga negara yang harus diatur dalam dan

diuji oleh konstitusi.112

Pemeriksaan tersangka untuk mendapatkan keterangan dan pengakuan

dimulai dari pemanggilan tersangka untuk diperiksa dalam hal tersangka tidak

ditahan atau dengan membawa tersangka yang ditahan di hadapan pemeriksa.

Pemeriksaan tersangka akan lebih mudah kalau tersangka mengakui

perbuatannya dan ini akan dijadikan sebagai alat bukti di pengadilan,

meskipun KUHAP menganggap bahwa pengakuan hanya sebagai salah satu

bukti dari bukti-bukti yang lain, bisa saja pengakuan tersangka pada waktu

pemeriksaan setelah di hadapan pengadilan dibantah oleh tersangka sendiri,

atau pada waktu proses persidangan ternyata alat bukti lain tidak mendukung

pengakuan tersangka. Aturan ini berbeda dengan Pasal 295 HIR dimana

pengakuan tersangka merupakan bukti yang cukup kuat, sehingga penyidikkan

112 Mardjono Reksodiputo, Hak Asasi Manusia dalam Sistem Peradilan Pidana, UI.Jakarta., 1999, hal 32

88

Page 89: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

cenderung diarahkan pada pengakuan tersangka bahkan kalau perlu penyidik

menggunakan cara kekerasan dan penyiksaan untuk mendapat pengakuan

tersangka.

Pemeriksaan dilakukan pertama kali dengan menanyakan kesiapan dan

kesehatan tersangka untuk diperiksa karena KUHAP mengatur bahwa

keterangan tersangka atau saksi kepada penyidik diberikan tanpa tekanan dari

siapapun dan dalam bentuk apapun. Selanjutnya penyidik akan mengajukan

pertanyaan sekitar tuduhan tindak pidana yang disangkakan. Setiap pertanyaan

dan jawaban dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) secara berurutan

dan pada akhir pertanyaan ditutup dengan pernyataan bahwa pemeriksaan

dilakukan dengan keadaan sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun juga.

Berita Acara Pemeriksaan selanjutnya ditanda-tangani oleh tersangka dan

pemeriksa, dalam hal tersangka menolak untuk menanda-tanganinya maka

pemeriksa akan mambuat berita acara tersendiri dan dengan mencantumkan

alasan keengganan tersangka untuk menanda tangani BAP.113

Dalam hal menurut penilaian penyidik ternyata masih diperlukan

keterangan tersangka, maka dapat dilakukan pemeriksaan tambahan dengan

cara pemanggilan atau dengan menghadirkan tersangka kembali untuk

diperiksa.

Hal ini dibenarkan oleh Kasatreskrim Limboto dalam wawancara yang dilakukan selama penelitin. dengan Kasatreskrim Limboto, dijelaskan bahwa :114

”Apabila masih diperlukan keterangan-keterangan selama masa penyelidikan, maka tersangka dapat dipanggil kembali untuk dimintai keterangan-keterangan yang diperlukan oleh penyidik, dan ini sudah sering dilakukan dalam proses penyidikan di kepolisian”

g. Pemeriksaan yang Tidak didampingi Pengacara

Dalam melakukan proses penyidikan, polisi berusaha untuk memenuhi

113 Pasal 118 ayat (1) dan (2) KUHAP114 Wawancara, 8 Agustus 2010

89

Page 90: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

ketentuan prosedur peraturan yang berlaku. Di dalam pemeriksaan terhadap

tersangka, penyidik akan menanyakan kepada tersangka, mengenai

pendampingan oleh pengacara selama dalam pemeriksaan pihak kepolisian.

Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 56 KUHAP. Hal ini penting

karena Ancaman yang akan dijatuhkan kepada tersangka lebih dari lima

tahun. Sehingga tersangka perlu mendapat pendampingan pengacara, namun

itu semua dikembalikan kepada tersangka, mengenai didampingi pengacara

atau tidaknya. Dalam prakteknya tidak semua tersangka selama proses

penyidikan ada yang bersedia didampingi pengacara.

Pemeriksaan yang tidak didampingi pengacara dilakukan secara biasa

dketika tersangka dihadirkan ke ruangan pemeriksaan dan selanjutnya

diajukan beberapa pertanyaan. Pada waktu proses pemeriksaan tidak ada

perbedaan yang khusus untuk perlakuan antara tersangka yang tidak

didampingi dan didampingi pengacara, kecuali seorang tersangka yang

didampingi oleh pengacara, apabila pengacaranya belum datang maka

penyidik bersedia menunggu sampai hadirnya pengacara tersebut.

Dengan tidak adanya pengacara yang ditunjuk oleh tersangka sendiri,

maka penyidik akan lebih santai, tapi sebaliknya bagi tersangka akan

membuatnya lebih tegang, karena dalam pertanyaan tertentu ia tidak atau takut

menjawab karena jawabannya dapat membahayakan diri sendiri. Hal ini

berbeda dengan pengacara yang ditunjuk atau dirujuk oleh penyidik, maka

proses pemeriksaan tidak lebih merupakan upaya formalitas untuk memenuhi

ketentuan perUndang-Undangan.

Ketidakberadaan pengacara pada dasamya lebih “menguntungkan”

penyelidik, karena dengan demikian maka hubungan cukup menjadi dua pihak

dan segala tindakan antara penyidik dengan tersangka tidak ada yang perlu

mengkoreksi, dan tidak menutup kemungkinan bahwa pembagian “upeti jauh

lebih besar dan” birokrasi menjadi lebih singkat115

115 Guna memenuhi ketentuan Pasal 56 KUHAP, Penyidik akan menanyakan kepada tersangka

90

Page 91: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

h. Pemeriksaan Yang Didampingi Pengacara

Keberadaan Pengacara dalam pemeriksaan awal menjadi sangat

penting untuk mendapatkan perhatian, mengingat dalam tahap penyidikan

suatu proses perkara pidana dimulai. Sering diberitakan oleh media massa

bahwa dalam proses pemeriksaan ini sering terjadi kekerasan yang dilakukan

oleh penyidik yang berlaku sewenang-wenang. Penyidik mengejar pengakuan

tersangka dengan cara-cara kasar, melakukan penyiksaan dalam berbagai

bentuk, hanya untuk mendapatkan sebuah pengakuan, bahwa tersangka telah

melakukan suatu kejahatan yang disangkakan.

Pada prinsipnya pemeriksaan yang didampingi pengacara berjalan

sebagaimana pemeriksaan yang tidak didampingi pengacara, sebab fungsi

pengacara semata-mata mendampingi, yakni melihat dan mendengar tanpa ada

hak untuk mencampuri materi pemeriksaan dan apabila tindak pidananya

dilakukan terhadap keamanan negara, maka pengacara hanya dapat melihat

tanpa boleh mendegar pemeriksaan. Hal ini dltujukan agar pemeriksaan yang

berlangsung sudah sesuai dengan KUHAP dan hak-hak tersangka sebagaimana

diatur dalam KUHAP telah dilindungi sebagaimana mestinya.116

Berbagai kendala yang sering terjadi dan menimbulkan permasalahan

dalam proses penyidikan yang didampingi pengacara antara lain adalah :

pertama, masih banyak yang mengaku atau menjadi pengacara tetapi

kurang/tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan tidak memahami kode

etik setaku pengacara. Pengacara model ini seringkali “over acting atau

memanfaatkan “kenalannya” atau “mengepit kepala harimau” dalam

apakah ia ingin didampingi oleh pengacara mengingat tindak pidana yang akan dikenakan kepada tersangka akan diancam dengan hukuman penjara lebih lima tahun.

116 Dalam prakteknya keberadaan pengacara disamping tersangka ternyata mencampuri proses materi pemriksaan dengan diarahkannya tersangka untuk membeikan jawaban yang kadangkala tersangka itu sendiri tidak mengerti.

91

Page 92: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

berhubungan dengan penyidik ketimbang menunjukan kebolehannya sebagai

pengacara. Kedua, sangat terbatasnya pengacara di wilayah-wilayah tertentu

sehingga tidak semua tersangka dalam proses penyidikan dapat didampingi

oleh pengacara, disamping kurangnya pengetahuan masyarakat tentang haknya

untuk didampingi pengacara bilamana mereka menjadi tersangka dalan suatu

tindak pidana atau ada yang mengetahui haknya tetapi mereka tidak mau

menggunakan jasa pengacara dengan alasan tidak mampu untuk membayar

pengacara. Ketiga, masih dijumpai adanya pengacara yang menghalalkan

segala cara demi membela kliennya117.

Sikap “over acting dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka

bekerja secara profesional dan bahkan bagi pengacara muda untuk

memberikan kesan bahwa mereka adalah kelompok elit dan terpelajar, karena

berdasarkan latar belakang pendidikan formal, mereka adalah sarjana (bahkan

ada yang pasca sanana) sedangkan penyidik rata-rata lulusan SLTA118.

Tidak jarang penyidik tersinggung dengan cara pengacara yang terlalu

ikut campur dalam proses pemeriksaan, dalam keadaan ini penyidik yang

punya pertimbangan akan meninggalkan tereangka dengan pengacaranya atau

membementikan sementara proses pemeriksaan. Dalam kejadian yang ekstrim

penyidik akan menyuruh pengacara meninggalkan ruangan pemeriksaan serta

hanya melihatnya dan jauh.119

i. Penyimpangan

Secara fungsional polisi dituntut untuk melaksanakan tugas dengan

sikap etis, adil dan ramah, memberikan layanan dan menjaga ketertiban. 117 Alwil Luton, Kedudukan Advokat Dalam sistem Peradilan ndonesia (dalam perspektif

enyidikan), Makalah seminar, 2000, hal 7118 Wawancara dengan pengacara dinyatakan mengapa ia mengambil peranan yang berlebihan

pada waktu pemeriksaan, dan menurutnya untuk itulah dia dibayar disamping untuk mennjukkan kepada kliennya bahwa ia memegang peranan dalam proses pemeriksaan dan pembelaannya. (6 Juli 2010)

119 Menurut keterangan Bripka S. pada 8 Juli 2009, tindakan ini pernah dilakukukannya pada satu ketika.

92

Page 93: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Dalam tuntutan ini, petugas penegak hukum diberi wewenang besar untuk

membatasi kebebebasan gerak seseorang dan secara hukum dapat

mempermalukan atau menghina seseorang dalam rangkaian penyidikan,

penggeledahan, dan/atau proses penangkapan.120

Penyimpangan polisi muncul dalam dua bentuk, yaitu korupsi dan

penyelewengan polisi. Semua tindakan menyeleweng yang melibatkan

penyalahgunaan kedudukan atau jabatan untuk mendapatkan penghargaan atau

keuntungan materi baik untuk pribadi atau organisasi adalah merupakan

tindakan korupsi.

Penyimpangan terjadi karena berbagai alasan, seperti karena kaitan

kekerabatan, politis dan yang paling banyak terjadi adalah karena alasan

ekonomis. Anggaran polisi untuk penyelidikan kasus besar hanya Rp.

250.000,- sedangkan kasus kecil nilainya juga layak membuat prihatin, cuma

Rp. 7.500,- Dengan anggaran teratas seperti itu dan tuntutan akan penyelesaian

kasus secara cepat, baik dari masyarakat maupun atasan, membuat penyidik

memutar otak dan menggunakan segala kesempatan untuk menghasilkan uang

sebanyak-banyaknya.

Penghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota

polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah bertugas

cukup lama dengan gaji sebesar Rp. 1.800.000,- dipotong dengan biaya lain

seperti bhayangkari, majalah dan lain lain. Jumlah sebanyak itu memang

masih jauh di atas Upah Minimum Regional tapi perbandingan itu tidak adil

bagi beban yang dipikul oleh seorang polisi dalam tugasnya. Bandingkan

dengan gaji seorang polisi dengan standar pangkat atau golongan yang sama di

Hongkong, berkisar US $ 1323 perbulan atau berkisar Rp. 10.800.000,- 121

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polres Limboto, menegaskan,

120 Thomas Barker dan Davi L. Carter, Penyimpangan Polisi, disadur oleh Jend. Pol (Pur) Kunarto, , Cipta Manunggal, Jakarta. 1999, hal. 42

121 Anton Tabah, Membangun Polri yang Kuat (Belajar dari macam-macam Asia). PT Sumber Sewu Lestari Jakarta, 2002, hal 8

93

Page 94: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

ada banyak faktor yang membuat polisi menyalah-gunakan wewenang.

Penyebab itu bisa dirunut dari lingkungan masa kecil si polisi, masa

pendidikannya mulai dari SD, SLTP hingga SLTA, pendidikannya setelah

masuk Polri dan lingkungan kerjanya semasa di Polri122.

"Ada banyak faktor Ada yang karena bibitnya sudah jelek sebelum masuk

Polri, ada yang kerena salah memilih teman semasa di Polri, dan sebagainya.

Jadi bukan semata-mata karena masalah kesejahteraan. Kesejahtrran itu

salah satu, tetapi ada banyak faktor lain.

3. Fungsi Advokat terhadap Tersangka Pada Waktu Proses Penyidikan Oleh

Penyidik di Polres Limboto.

Advokat mempunyai fungsi yang sangat mendukun bagi kelangsungan

pemeriksaan oleh penyidik terhadap tersangka. Karena pengacara dapat

membantu memberikan masukan-masukan kepada tersangka di dalam

memberikan keterangan seputar kasus yang dihadapi.

Pengacara dapat memberikan pendampingan kepada tersangka di

dalam maupun di luar pengadilan. Karena hanya pengacaralah yang

memenuhi persyarafan berdasarkan ketentuan undang undang untuk

memberikan bantuan pendampingan kepada tersangka selama penyidikan.

Berdasarkan wawancara dengan Aipda Alex dalam wawancara tanggal

5 Agustus 2009 menyatakan bahwa:

“ pengacara mempunyai fungsi yanag sangat fital. Mengingat kondisi psikologis tersangka pada saat pemeriksaan dapat kembali bangkit selama pemeriksaan apabila didampingi oleh pengacara.”

Hal tersebut dibenarkan oleh Bripka Nasar dalam wawancara

mentyatakan bahwa :123

“selama menangani penyidikan: Apabila tersangka didampingi oleh 122 Wawancara Humas di Polres Limboto, 10 Juli 2009123 Wawancara dengan Bripka Nasar, 5 Agustus 2010

94

Page 95: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

seorang Advokat, dapat memperlancar proses pemeriksaan. Selain itu banyak tersangka yang terkadang ketakutan selama masa pemeriksaan, apabila didampingi oleh pengacara, maka proses pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar. “

Pengacara secara umum terdiri atas pengacara yang melakukan acara

di depan pengadilan (litigasi) dan pengacara yang tidak. beracara didepan

Pengadilan (non-litigasi). Untuk menjadi Pengacara litigasi harus mendapat

ijin dan instansi tertentu dan melewati serangkaian ujian dan persyaratan

tertentu, sedangkan pengacara non litigasi (Penasihat Hukum) tidak

memerlukan syarat yang ketat, kecuali memilki pengetahuan hukum yang

memadai yang ditandai dengan menyelesaikan kuliah hukum di Universitas.

Pada kasus tertentu bahkan seorang dapat menjadi Penasehat

Hukum/Pembela tanpa harus menjadi sarjana hukum tertebih dahulu.

Sebelum keluarya UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat, maka

Pengacara terdiri atas Pengacara Praktek dan Advokat. Pembedaan mana

terjadi berdasarkan sumber Surat Keputusan dan Kewenangan untuk wilayah

kerja masing-mastng. Pengacara Praktek mendapat ijin melalui Surat

Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi dengan wilayah kerja mencakup

wilayah hukum Pengadilan Tinggi yang bersangkutan sedangkan Advokat

ijin dan Menteri Kehakiman dengan wilayah kerja seluruh Indonesia.

Dengan diundangkannya UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat,

maka tidak ada pembedaan pengacara lagi. Pengacara adalah orang yang

berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan

yang memenuhi persyaratan, yakni (Pasal 3 ayat 1):

1) Warga Negara Republik Indonesia;

2) Bertempat tinggal di Indonesia;

3) Tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara;

4) Berusia sekurang-kurangnya 25 {duapuluh !ima) tahun;

5) Berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum

95

Page 96: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1;

6) Lulus ujian yang diadakan oleh Organtsasi Advokat;

7) Magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus menerus pada

kantor Pengacara;

8) Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang

diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

9) Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai

integritas tinggi.

Dalam melakukan pekerjaannya khususnya terkait dalam

pendampingan tersangka, ada kode etik yang tentunya tidak dapat dilanggar

oleh pengacara. Dengan demikian pengacara dalam menjalankan tugas dan

fungsinya berpijak pada kode etik pengacara.

Etika sendiri dapat diciptakan dan dibehakukan menurut luas dan

sempitnya. Etika diciptakan dan diberiakukan dalam arti luas adalah etika yang

nilai-nilainya terkandung dalam moral dan susila. Dalam arti luas di sini

adalah karena diciptakan dan diberlakukan untuk seluruh umat manusia secara

universal. Sedangkan etika diciptakan dan diberlakukan dalam arti sempit

adalah etika yang ditujukan untuk suatu golongan atau keiompok manusia

dalam masyarakat. Tetapi sumber dan etika yang diciptakan dan diberlakukan

dalam arti sempit ini sesungguhnya bersumber dari nilai-nilai etika dalam arti

luas dan berlaku untuk seluruh manusia secara universal tadi.124

Gavin Mac Kenzie125 mengatakan begitu pentingya etika bagi

pengacara maka la menulis "Almost all decisions made by lawyer affect others

and therefore have ethical implications. In this sense, ethics is part of the

everyday life of lawyers". Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat

kepada profesi pengacara, maka pengacara harus selalu meningkatkan

kemampuannya, yang lebih jauh dinyatakan :124 Yudha Pandu, 2001.op.cit125 Gavin Mac Kenzie, Lawyers and Ethics, Profesional Resposibility and Disipline, Carswell,

Ontario, Kanada. 1999, hal 36

96

Page 97: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

First, lawyers should upgrade the educator) and training of law students and

junior lawyers by continuing to enhance the teaching of ethics both in law

school and in practice. Second, lawyers should moderate their scorched earth

warrior impulses. Third, lawyers should enlafge their sense of obligation

beyond the unremitting pursuit of narrow client interests to the interests of

other stakeholders.

Etika sebagai suatu aturan moral yang mengatur tingkah laku golongan

masyarakat bukanlah suatu hukum positif yang mempunyai daya paksa untuk

pelaksanaannya. Etika hanya berlaku bagi goiongan tertentu yang sepakat

untuk tunduk kepada etika yang mereka buat sendiri dan dimuat dalam suatu

aturan-aturan tertulis (code), seperti Etika Rumah Sakit Indonesia, Kode Etik

Dokter, Kode Etik Pengacara, bahkan dalam cakupan lebih kecil lagi kode etik

juga dibuat untuk suatu kelompok yang lebih kecil walaupun dalam profesi

yang sama, seperti ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Asosiasi Advokat

Indonesia (AAI), dan lain-lain. Kode Etik profesi pengacara menurut

Mohamad Sanusi sebagaimana dikutip dari buku Yudha Pandu adalah

"Ketentuan atau norma yang mengatur sikap, perilaku dan perbuatan yang

boleh atau tidak boleh dilakukan seorang pengacara dalam menjalankan

kegiatan profesinya, baik sewaktu beracara di muka pengadilan maupun di luar

pengadilan”.

Kebutuhan kode etik oleh para advokat dapat didasarkan pada skema

klasik Robert D Kohn126. Kohn menuliskan "lima tahap perkembangan yang

memberi gambaran tentang peran yang dibebankan oleh profesi pada kode

etiknya". tahap pertama, kode etik ditujukan untuk melindungi anggota-

anggotanya dalam menghadapi persaingan yang tidak jujur dan untuk

mengembangkan profesi yang sesuai dengan cita-cita masyarakat. Kedua,

hubungan antar anggota adaiah sesuatu yang dianggap paling penting. Ketiga

kode etik berperan sebagai pelindung dari campur tangan pihak luar atau 126 Binzaid Kadafi, op,cit.

97

Page 98: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

perlakuan yang tidak adil Keempat, kode etik mulai diarahkan pada

pengembangan profesi dalam praktek sehingga kualiftkasi pendidikan para

anggota menjadi salah satu tekanan khusus baik dalam standar profesi maupun

kode etik profesi. Terakhir, tahap kelima adalah cara orang memandang

pentingnya diadakan hubungan antara profesi dan pelayanan yang memang

dibutuhkan oleh masyarakat umum.

Dengan berpijak pada kode etik inilah pengacara dapat menjalankan

tugasnya dengan baik dan benar terkait di dalam pendampingan terjadap

tersangka dalam proses hukum.

4. Manfaat Pemeriksaan Tersangka yang Didampingi Advokat

Kehadairan Pengacara tentunya memberikan dampak tersendiri bagi

tersangka. Hal ini tentunya akan berdampak dalam kelancaran pemeriksaan

oleh penyidik. Namun tidak semua orang mempunyai kemampuan dan

kemapanan ekonomis yang membuatnya bisa menyewa seorang pengacara

dalam hal menghadapi permasalahan hukum, terutama proses hukum pidana.

Pengalaman membuktikan bahwa seorang pencuri ayam bisa saja mendapat

hukuman penjara yang sama dengan seorang koruptor, hanya karena sang

koruptor didampingi oleh seorang pengacara handal sementara pencuri ayam

menghadapi proses hukum sendiri.

Padahal Undang Undang Dasar 1945, menjamin persamaan kedudukan

warga negara di depan hukum dan mendapat periakuan yang sama dalam

setiap proses hukum. Jaminan tersebut dapat dilthat dalam ketentuan Pasal 27

ayat (1) yang berbunyi:

"Segala warga negana bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan dan mwajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan

tidak ada kecualinya".

Serta Pasal 28 D ayat (1) hasil amandemen kedua yang disahkan pada

98

Page 99: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

tanggal 18 Agustus 2000, berbunyi:

Makna dari bunyi Pasal-Pasal di atas lebih jauh adalah bahwa setiap

warga mempunyai hak dibela (acces to legal counsel), perlakuan yang sama di

muka hukum (equality before the law) dan keadilan untuk semua (justice for

all).127

Bantuan Hukum dapat berupa, pendampingan hukum dalam pengertian

aktif, yakni mendampingi secara fisik megikuti proses hukum sebagaimana

dimaksud dalam KUHAP tentang tindakan yang dapat dilakukan oteh

pengacara pada setiap proses peradilan, atau dapat juga berupa nasehat hukum

yaitu pengacara tidak aktif secara langsung oleh karena kendala tertentu dan

hanya memberikan nasehat serta opini tentang peristiwa dan tindakan hukum

yang terjadi pada kliennya.

Menurut Schuyt, Groenendyk dan Sloot (dikutip dari Binzaid Kadafi,

dkk.), bantuan hukum dapat dibedakan ke dalam lima jenis, yaitu 128:

1. Bantuan Hukum Preventif: bantuan hukum yang dilaksanakan dalam bentuk pemberian penerangan dan penyutuhan hukum kepada masyarakat sehingga mereka mengerti akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

2. Bantuan Hukum Diagnostik; bantuan hukum yang diiaksanakan dengan pemberian nasehat-nasehat hukum atau biasa dikenal dengan konsultasi hukum.

3. Bantuan Hukum Pengendltian Konflik; bantuan hukum yang lebjh bertujuan mengatasi secara aktif permasalahan-permasalahan hukum kongkret yang terjadi di masyarakat. Biasanya dilakukan dengan cara memberikan asistensi hukum kepada anggota masyarakat yang tidak mampu menyewa / menggunakan jasa pengacara untuk memperjuangkan kepentingannya.

4. Bantuan Hukum Pembentukan Hukum; bantuan hukum yang dimaksudkan untuk memancing yurisprudensi yang lebih tegas, tepat, jelas, dan benar.

5. Bantuan Hukum Pembaruan Hukum; bantuan hukum yang lebih ditujukan bagi pembaruan hukum, baik itu metalui hakim atau melalui pembentuk Undang-Undang (dalam arti materil).

127 Yudha Pandu, 2001, op, cit. hal 49128 Binzaid Kadafi, op.cit. hal. 54

99

Page 100: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Dalam skala nasional, perubahan terpenting terjadi dalam kegiatan

bantuan hukum untuk masyarakat miskin di Indonesia pada Nopember 1978.

Ketika itu diadakan Lokakarya Nasional Bantuan Hukum se-Indonesia, pada

lokakarya tersebut ditetapkan suatu pengertian bantuan hukum dengan lingkup

kegiatannya yang cukup luas. Lokakarya tersebut menetapkan bahwa bantuan

hukum adalah kegiatan pelayanan hukum yang diberikan pada golongan yang

tidak mampu (miskin), baik secara perorangan maupun kepada kelompok-

kelompok masyarakat yang tidak mampu secara kolektif berupa pembelaan,

psrwakilan baik di dalam maupun di luar pengadilan, pendidikan, dan

penyebaran gagasan129.

Lembaga Bantuan Hukum yang terkenal membela kepentingan rakyat

miskin adalah adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang lebih dikenal

dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), disamping

Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM), yang hampir selalu ada pada setiap

pengadilan negeri dan juga lembaga bantuan hukum, dengan nama apapun,

yang ada di setiap FakuKas Hukum Universitas yang memiliki reputasi di

Indonesia. Konsep perlindungan hukum bagi rakyat miskin dituangkan dalam

anggaran dasar LBH, yang didalamnya disebutkan bahwa tujuan LBH

adalah130:

1. Memberi pelayanan hukum kepada rakyat miskin;2. Mengembangkan dan meningkatkan kesadaran hukum rakyat, terutama

mengenai hak-haknya sebagai subjek hukum;3. Mengusahakan perubahan dan perbaikan hukum untuk mengisi kebutuhan

bagi dan masyarakat yang berkembang.

Oleh karena tidak memungut bayaran dalam proses pembelaan hukum

terhadap masyarakat yang tidak mampu, maka pendanaan LBH sangat

bergantung kepada donatur dan bantuan-bantuan organisasi non-pemerintah

dan luar negeri..129 Abdul Hakim G. Nusantara, Politik Hukum Indonseia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum

Indonesia, Jakarta. 1988, hal 84130 Binzaid Kadafi dkk.op.cit. hal 39

100

Page 101: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Organisasi Pengacara Intemasional yang tergabung dalam

International BAR Association (JBA) juga mengatur tentang standar dari

profesi hukum yang independent, dan yang khusus mengenai layanan hukum

bagi masyarakat miskin {legal service for the poor), berbunyi:

- It /s a necessary corollary of the concept of an independent bar that its

members shad make their services avaSabie to all sectors of society so that

no one may denied justice.

- Lawyers engaged in legal service programmes and organizations, which

are financed wholly or in part from public funds, shall enjoy full

guarantees of their professionalindependene in particular by:

a. The direction of such programmes or organizations being entrusted to

an independent board with control over its policies, budget and staff;

b. Recognition that, in serving that cause of justice, the lawyer's primary

duty toward the client, who must be advised and represented in

conformity with professional conscience and judgement.

Undang-Undang Advokat juga telah mengatur tentang bantuan hukum

secara cuma-cuma kepada masyarakat pencari keadilan bagi orang

miskin/ekonomi lemah dan atau atas permintaan Kepolisian Negara Republik

Indonesia Kejaksaan atau Pengadilan (Pasal 22 ayat (1), akan tetapi ketentuan

ini masih membutuhkan Peraturan Pemerintah lebih lanjut (ayat (2). Ketentuan

ini ditindak lanjuti dengan keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) No.83 tahun

2008 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum secara

Cuma-Cuma yang merupakan pelaksanaan Pasal 22 Undang-Undang Nomor

18 Tahun 2003 tentang Advokat.

Dalam dunia pengacara, terutama pengacara litigasi, dapat

dikategorikan tiga jenis pengacara masing-masing: Pertama, pengacara yang

menyelesaikan konflik (pengacara putih), yaitu pengacara ideal yang

berdasarkan pengetahuan dan kemampuannya menyelesaikan masalah yang

menimpa kliennya dengan tuntas dan tidak meninggalkan ekses lebih lanjut.

101

Page 102: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Kedua, pengacara yang memelihana konflik (pengacara abu-abu), yaitu

pengacara yang dengan segala cara mepertahankan konflik yang ada, sehingga

semakin panjang dan semakin lama konflik yang ada akan menambah

penghasilannya dan kalaupun menyelesaikannya akan dilakukan dengan

meninggalkan ekor permasalahan yang akan mengibas kemana mana dan akan

menimbulkan konflik susulan. Ketiga, pengacara yang mmciptakan konffik

(pengacara hitam), yaitu pengacara dengan kemampuannya malah

menciptakan konflik dan dengan konflik yang tumbuh dan berkembang dia

akan masuk sebagai pahlawan yang akan menyelesaikan konflik tersebut.

Keberadaan Pengacara dalam pemeriksaan awal menjadi sangat

penting untuk mendapatkan perhatian, mengingat dalam tahap penyidikan

suatu proses perkara pidana dimulai. Sering diberitakan oleh media massa

bahwa dalam proses pemeriksaan ini sering terjadi kekerasan yang dilakukan

oleh penyidik yang berlaku sewenang-wenang. Penyidik mengejar pengakuan

tersangka dengan cara-cara kasar, melakukan penyiksaan dalam berbagai

bentuk, hanya untuk mendapatkan sebuah pengakuan, bahwa tersangka telah

melakukan suatu kejahatan yang disangkakan.

Pada prinsipnya pemeriksaan yang didampingi pengacara berjalan

sebagaimana pemeriksaan yang tidak didampingi pengacara, sebab fungsi

pengacara semata-mata mendampingi, yakni melihat dan mendengar tanpa ada

hak untuk mencampuri materi pemeriksaan dan apabila tindak pidananya

dilakukan terhadap keamanan negara, maka pengacara hanya dapat melihat

tanpa boleh mendegar pemeriksaan. Hal ini dltujukan agar pemeriksaan yang

berlangsung sudah sesuai dengan KUHAP dan hak-hak tersangka sebagaimana

diatur dalam KUHAP telah dilindungi sebagaimana mestinya.

Berbagai kendala yang sering terjadi dan menimbulkan permasalahan

dalam proses penyidikan yang didampingi pengacara antara lain adalah :

pertama, masih banyak yang mengaku atau menjadi pengacara tetapi

102

Page 103: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

kurang/tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan tidak memahami kode

etik setaku pengacara. Pengacara model ini seringkali “over acting atau

memanfaatkan “kenalannya” atau “mengepit kepala harimau” dalam

berhubungan dengan penyidik ketimbang menunjukan kebolehannya sebagai

pengacara. Kedua, sangat terbatasnya pengacara di wilayah-wilayah tertentu

sehingga tidak semua tersangka dalam proses penyidikan dapat didampingi

oleh pengacara, disamping kurangnya pengetahuan masyarakat tentang haknya

untuk didampingi pengacara bilamana mereka menjadi tersangka dalan suatu

tindak pidana atau ada yang mengetahui haknya tetapi mereka tidak mau

menggunakan jasa pengacara dengan alasan tidak mampu untuk membayar

pengacara. Ketiga, masih dijumpai adanya pengacara yang menghalalkan

segala cara demi membela kliennya131.

Sikap “over acting dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka

bekerja secara profesional dan bahkan bagi pengacara muda untuk

memberikan kesan bahwa mereka adalah kelompok elit dan terpelajar, karena

berdasarkan latar belakang pendidikan formal, mereka adalah sarjana (bahkan

ada yang pasca sanana) sedangkan penyidik rata-rata lulusan SLTA132.

Tidak jarang penyidik tersinggung dengan cara pengacara yang terlalu

ikut campur dalam proses pemeriksaan, dalam keadaan ini penyidik yang

punya pertimbangan akan meninggalkan tersangka dengan pengacaranya atau

memberhentikan sementara proses pemeriksaan. Dalam kejadian yang ekstrim

penyidik akan menyuruh pengacara meninggalkan ruangan pemeriksaan serta

hanya melihatnya dan jauh.133

131 Alwil Luton, Kedudukan Advokat Dalam sistem Peradilan Indonesia (dalam Perspektif Penyidikan) Makalah seminar. 2000, hal. 9

132 Wawancara dengan pengacara dinyatakan mengapa ia mengambil peranan yang berlebihan pada waktu pemeriksaan, dan menurutnya untuk itulah dia dibayar disamping untuk mennjukkan kepada kliennya bahwa ia memegang peranan dalam proses pemeriksaan dan pembelaannya.

133 Menurut keterangan Bripka S. pada bulan 8 Juli 2009, tindakan ini pernah dilakukukannya pada satu ketika.

103

Page 104: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebagaiamana yang telah

diuraikan diatas maka dalam pembahasan ini dengan menggunakan metode dan

teori hukum mengenai implementasi Pasal 56 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1981 Tentang KUHAP. yang berfokus pendampingan tersangka oleh

pengacara dalam penanganan perkara pidana pada tingkat penyidikan di Polres

Limboto dapat diuraikan sebagai berikut :

Lawrence M. Friedman pernah mengatakan bahwa, efektifitas

implementasi suatu produk hukum ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: pertama;

faktor substansi atau materi dari Undang-Undangnya sendiri yakni Pasal 56 ayat

(1 ) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP, kedua; faktor

aparatur penegak hukum yang terkait, seperti, polisi, jaksa dan hakim, dan ketiga

adalah faktor budaya hukum yang ada di masyarakat.134

1. Proses Penyidikan Tersangka oleh Penyidik di Polres Limboto

a. Subtansi Hukum

Sesuai dengan teori Friedman di atas, maka yang dimaksud dengan

substansi meliputi materi perundang-undangan yang ada hubungannya

dengan proses penyidikan di Polres Limboto. Substansi atau materi dari

suatu produk peraturan perundangan merupakan faktor yang cukup penting

untuk diperhatikan dalam penegakkan hukum. Tanpa substansi atau materi

yang baik dari suatu peraturan perundangan rasanya sangat sulit bagi

aparatur penegak hukum untuk dapat menegakkan peraturan perundangan

secara baik pula, dan hal tersebut sangat ditentukan atau dipengaruhi ketika

proses penyusunan suatu peraturan perundangan dilakukan.134 Lawrence M. Friedman, American Law an Introduction, (New York: W.W. Norton and

Co.), 1978, hal.6-10.

104

Page 105: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Suatu produk peraturan perundangan dapat dikatakan baik apabila

hal-hal yang diatur dalam peraturan perundangan tersebut dirumuskan

secara jelas, tegas, sistematis dan mudah untuk dimengerti oleh semua

pihak, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda bagi

setiap orang yang membaca peraturan perundangan tersebut, termasuk oleh

Penyidik di Polres Limboto. Polres Limboto di dalam melaksanakan proses

penyidikan berpijak pada aturan hukum yang berlaku yaitu KUHAP serta

peraturan terkait dengan kepolisian.

Dalam penanganan penyidikan tersangka oleh penyidik Polres

Limboto berpijak pada aturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam

faktor substansi KUHAP ini terdapat beberapa hal utama yang

kemungkinan dapat mempengaruhi implementasi Pasal 56 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP yaitu: tujuan dan

perumusan Pasal KUHAP.

Dari segi materi muatan Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang

KUHAP telah mengatur, polisi dalam menjalankan tugasnya. Undang-

Undang sudah memberikan petunjuk tentang aturan yang harus dijalankan.

Namun pengimplementasiannya tentu tergantung pihak yang

melaksanakannya. Sebagai gambaran, Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP secara umum hukum memiliki tiga

tujuan yang ingin dicapai dari pembentukannya, yaitu: Kepastian hukum,

Keadilan dan Kemanfaatan.

Pasal tersebut di atas menjadi pijakan bagi kepolisian di dalam

menjalankan tugas. Secara substansi Undang-Undang tersebut telah

memuat aturan yang dapat dipergunakan oleh kepolisian, sehingga apa

yang sudah termuat di dalam Undang-Undang tersebut dapat

mencerminkan rasa keadilan dan dapat memberikan kepastian hukum.

Namun dalam proses penyelidikan tersangka oleh penyidik terkadang

tujuan hukum tidak dipahami secara komrehensip, sehingga

105

Page 106: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

mengakibatkan penyimpangan dalam ketentuan.

Dengan berbagai alasan polisi melakukan penangkapan tanpa

didahului dengan surat perintah. Untuk memenuhi ketentuan Undang-

Undang, maka surat perintah akan dibuat dan diselesaikan setelah

tersangka berada di kantor polisi.135 Dengan demikian aturan hukum yang

mengatur tentang tugas kepolisian terabaikan. Padahal Tidak seorang pun

dapat dikenakan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan,

selain atas perintah tertulis oleh kekuasaan yang sah dalam hal dan

menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

Perintah penangkapan menurut ketentuan pasal 17 KUHAP

dilakukan terhadap seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana

berdasarkan bukti permulaan yang cukup. Berdasarkan penjelasan pasal 17

KUHAP, definsi dari “bukti permulaan yang cukup”ialah bukti permulaan

untuk menduga adanya tindak pidana sesuai dengan ketentuan pasal 1 butir

.Pasal ini menunjukan bahwa perintah penagkapan tidak dapat dilakukan

dengan sewenang-wenang, tetapi ditujukan kepada mereka yang betul-

betul melakukan tindak pidana. 

Warga negara yang diduga sebagai tersangka dalam peristiwa

pidana berhak melihat dan meminta surat tugas dan surat perintah

penangkapan terhadap dirinya. Hal ini sebagaimana  ketentuan Pasal 18 

ayat (1) KUHAP yang menyatakan :

“Pelaksanaan tugas penangkapan. dilakukan oleh petugas kepolisian negara Republik Indonesia dengan memperlihatkan surat tugas serta memberikan kepada tersangka surat perintah penangkapan yang mencantumkan identitas tersangka dan menyebutkan alasan penangkapan serta uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan serta tempat ia diperiksa”.

135 Ketika penyimpangan ini dinyatakan kepada salah seorang penyidik, ia memberikan keterangan bahwa:tugas Polisi adalah tugas yang berpacu dengan waktu, apabila proses birokrasi tersebut dilaksanakan, maka tersangka keburu kabur atau menghilangkan barang bukti.

106

Page 107: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Saat dilakukan penangkapan terhadap tersangka, tersangka berhak

bebas dari segala tindakan penyiksaan ataupun intimidasi dalam bentuk

apapun dari aparat yang menangkapnya serta keluarga tersangka berhak

untuk mendapat  tembusan surat perintah penangkapan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) KUHAP, segera setelah penangkapan

terhadap tersangka dilakukan.

Selain itu sudah diatur berdasarkan Pasal 56 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP. Padahal KUHAP sebagai

sumber hukum yang mengatur hak dan kewajiban aparat penegak hukum,

diantaranya adalah polisi, cenderung untuk disimpangkan karena lemahnya

pengawasan terhadap pelaksanaannya. Konsekuensi dari penyimpangan

yang dilakukan oleh aparat polisi terhadap ketentuan KUHAP adalah

bebasnya tersangka dari ancaman hukuman yang diatur dalam KUHP,

sedikit sekali informasi tentang polisi yang melakukan penyimpangan

ditangkap serta dikenakan sanksi hukum, kecuali sanksi dari atasan polisi

sendiri.

Penyimpangan ketentuan lain adalah terhadap Undang-Undang No.

2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pasal 19 ayat

(1), Undang-Undang ini mengatakan bahwa dalam melaksanakan tugas

wewenangnya, pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia senantisa

bertindak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma agama,

kesopanan, kesusilaan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dalam

(ayat 2) diatur bahwa dalam melaksanakan tugas dan wewenang

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Kepolisian Negara Republik

Indonesia mengutamakan tindakan pencegahan.

Selain hal tersebut di atas, secara substansi pengaturan tentang

bantuan hukum dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2003 tentang

Advokat sudah diatur. Undang-Undang Advokat telah mengatur tentang

bantuan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat pencari keadilan

107

Page 108: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

bagi orang miskin/ekonomi lemah dan atau atas permintaan Kepolisian

Negara Republik Indonesia Kejaksaan atau Pengadilan yaitu Pasal 22 ayat

(1). Peraturan yang mengatur tentang tindak lanjut pelaksaaan Pasal 22

Undang-Undang No. 18 tahun 2003 tentang Advokat yaitu Peraturan

Pemerintah (PP) No.83 tahun 2008 tentang Persyaratan Dan Tata Cara

Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma yang merupakan

pelaksanaan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang

Advokat

b. Struktur Hukum

Struktur dalam hal ini Kepolisian, yang menggerakkan sistem

hukum yang terlibat dalam proses penyidikan tersangka di Polres

Limboto. Peranan aparatur penegak hukum juga tidak kalah pentingnya

dalam menentukan tingkat keberhasilan penegakkan suatu peraturan

perundangan, baik buruknya aparatur penegak hukum dapat menentukan

baik buruknya pula suatu penegakkan peraturan perundangan. Suatu

peraturan perundang yang baik terkadang tidak dapat ditegakkan secara

baik, apabila yang menegakkan peraturan perundangan tersebut adalah

aparatur penegak hukum yang tidak baik atau cakap. Dan hal tersebut

dapat dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya rendahnya tingkat

pemahaman dari aparatur penegak hukum terhadap substansi suatu

peraturan perundangan.

Kemudian diberlakukannya suatu peraturan perundang-undang

yang mempunyai maksud dan tujuan baik belum tentu memberikan suatu

manfaat yang nyata bagi masyarakat, apabila tidak ditegakkan secara

konsisten dan bertanggung jawab aturan-aturan hukum yang ada

didalamnya. Karena suatu peraturan perundang-undangan pada dasarnya

hanyalah rangkaian kalimat136 yang tidak akan memberikan makna tanpa 136

108

Page 109: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

adanya mekanisme penegakkan hukum yang jelas dan pelaksanaan yang

konsisten dari aparatur penegak hukumnya.137

Pemeriksaan oleh penyidik di polres Limboto adalah suatu

kesempatan awal untuk berinteraksi antara penyidik, tersangka dan

pengacara. Pemeriksaan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan oleh

penyidik dan jawaban tersangka, semuanya dimuat datam Berita Acara

Pemeriksaan (BAP). Lamanya proses pemeriksaan tergantung kepada

pertanyaan dan jawaban tersebut serta kesepakatan para pihak, tapi rata-

rata beikisar antara 3 sampai 5 jam138.

Pemeriksaan terhadap tersangka yang tidak mampu yang ancaman

hukumannya lebih dari lima tahun, menurut Pasal 56 KUHAP wajib untuk

didampingi pengacara, akan tetapi dalam praktek hal ini jarang terjadi

karena berbagai alasan. Alasan pembenaran berdasarkan hukum yang

sering digunakan adalah penjelasan dari Pasal 56 itu sendiri yang mengatur

bahwa:

Menyadari atas peradilan yang wajib dilaksanakan secara sederhana, cepat dan dengan biaya ringan serta dengan pertimbangan bahwa mereka yang diancam dengan pidana kurang dari lima tahun tidak dikenakan penahanan kecuali tindak pidana tersebut dalam Pasal 21 ayat (4) huruf b, maka untuk itu bagi mereka yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih tetapi kurang dari lima belas tahun, penunjukan penasehat hukumnya disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan tersedianya tenaga penasehat hukum di tempat itu.139

Salah satu masalah utama yang sulit diatasi di Indonesia sampai

saat ini adalah masalah dalam penegakan hukum (law enforcement),

? Ayudha D Prayoga et al, ed., Persaingan Usaha Dan Hukum Yang Mengaturnya Di Indonesia (Jakarta: ELIPS, 1999), hal.125.

137

? Abdul Hakim G Nusantara dan Benny K Harman, Analisa dan Perbandingan Undang-Undang Antimonopoli: Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999), hal.105.

138 Wawancara kepada seorang pengacara, setelah pemeriksaan tersangka oleh penyidik mengungkapkan cara penyelesaian kasus menimpa kliennya mengakui bahwa antara tersangka, penyedik dan ia sendiri sudah ada suatu kesepakatan untuk menyelesaikan perkara.

139 Menyiasati ketiadaan pengacara tersebut, maka antara penyidik dan tersangka merekayasa sedemikian rupa sehingga tersangka membuat pernyataan tertulis menolak untuk didampingi pengacara.

109

Page 110: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

karena sebaik apapun suatu peraturan perUndang-Undangan hanya akan

menjadi ”macan kertas” yang tidak akan membuat takut bagi siapapun

untuk tidak mematuhinya, apabila tidak ada penegakan hukum yang

konsisten dan bertanggung jawab dari para aparatur penegak hukum,

seperti yang telah dikemukan sebelumnya. Sehingga sekarang ini

Indonesia sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap lembaga penegak

hukum yang ada.

Dilihat dari hasil penelitian di lapangan bahwa penyidikan

tersangka oleh Polres Limboto ada beberapa hal yang menurut peneliti

tidak sesuai dengan aturan hukum. Adanya aparat yang melakukan

perbuatan-perbuatan yang menyalahi aturan dalam proses penyidikan

seperti melakukan korupsi serta penyimpangan prosedur lainnya yang pada

umumnya dipakai dalam proses penyidikan di kepolisian. Hal ini

menandakan kurang profesionalnya penyidik di Polres Limboto dalam

menangani proses penyidikan terhadap tersangka.

Dalam praktek, sebagaimana kebanyakan ditampilkan dalam

adegan visual di televisi, masih terlihat bahwa aparat kepolisian dalam

melakukan tugasnya masih cenderung melakukan kekerasan fisik terhadap

tersangka, penggunaan senjata api untuk membuat takut dan melumpuhkan

dengan cara menembak tersangka yang belum tentu bersalah. Tidak jarang

tersangka diperlakukan secara represif dan melanggar hak asasi manusia.

Penangkapan dan pemukulan tersangka dihadapan anak-anaknya sehingga

akan meninggalkan bekas pengalaman yang traumatis, menelanjangi

tersangka hingga hampir bugil dan melakukan tindakan lain yang

menyimpang dari norma agama, kesopanan dan kesusilaan.

Dengan demikian ada beberapa hal yang dilanggar oleh pihak

penyidik Polres Limboto dalam penyidikan seperti sudah dijelaskan di

atas. Undang-Undang sudah jelas mengatur mengenai proses penyidikan

namun dalam pelaksanaan masih banyak penyimpangan. Sehingga aturan

110

Page 111: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

hukum seperti KUHAP maupun Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia belum dilaksanakan secara

maksimal. Hal ini terbukti masih adanya alasan polisi melakukan

penangkapan tanpa didahului dengan surat perintah. Hal ini jelas

melanggar peraturan Hukum Acara Pidana. Selain itu adanya kekerasan

fisik terhadap tersangka, penggunaan senjata api untuk membuat takut dan

melumpuhkan dengan cara menembak tersangka yang belum tentu

bersalah. Padahal sudah ada ketentuan yang mengaturnya yaitu Undang-

Undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 19 ayat (1), dan ayat (2).

c. Kultur Hukum

Adanya Kultur Hukum yang berpengaruh di dalam proses penyidikan

di kepolisian merupakan suatu hal yang dapat memperlancar atau

menghambat proses penyidikan di Polres Limboto. Tindakan Kepolisian

dapat mempengaruhi citra polisi di mata masyarakat, khususnya perbuatan

terkait dengan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Di Polres

Limboto dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, masih terjadinya

pelanggaran-pelanggaran yang justru dilakukan oleh pihak kepolisian.

Terbukti dengan tidak mengindahkan aturan hukum yang berlaku missal

kekerasan fisik selama proses penyidikan, padahal tersangka belum tentu

bersalah. Hal ini tentunya melanggar hak asasi manusia. Masih adanya

pelanggaran, yang sudah biasa terjadi, yaitu penangkapan yang tidak

didahului adanya perintah penahanan.

Selanjutnya faktor budaya hukum tidak dapat diabaikan begitu saja

dalam menentukan sukses atau tidaknya penegakkan suatu produk

peraturan perundangan, meskipun materi suatu peraturan perundangan itu

baik, dan dilengkapi oleh aparatur hukum yang cakap dalam

menegakkannya, tanpa adanya budaya hukum yang kondusif di masyarakat

111

Page 112: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

rasanya akan sangat sulit bagi suatu produk peraturan perundangan dapat

berjalan secara efektif. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap penerapan

hukum yang mengatur perilaku dalam hal ini Pasal 56 ayat (1 )Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP akan sangat dipengaruhi

oleh sistem nilai yang dianutnya. Apabila produk hukum yang mengatur

mengacu pada sistem nilai tertentu dihadapkan pada masyarakat yang

menganut sistem nilai dan memiliki budaya hukum yang berbeda, bukan

hal yang aneh bila penerapan produk hukum tersebut akan mengalami

kesulitan.

Faktor Kultur hukum atau budaya hukum sangat penting untuk

menjembatani kesesuaian norma hukum dengan tingkah laku agar

pelaksanaan atau bekerjanya hukum tersebut dapat dikatakan efektif

maupaun efisien atau dengan kara lain hukum dapat bekerja sesuai

harapan. KUHAP memberikan ketegasan dan membedakan antara

penyelidikan dan penyidikan. Pasal 4 dan Pasal 5 KUHAP mengatur

tentang pejabat yang menjalankan kewajiban-kewajiban penyelidikan.

Sedangkan Pasal 6, 7, dan 8 KUHAP dijelaskan mengenai pejabat yang

menjalankan kewajiban sebagai penyidik. Tugas penyelidikan yang

dilakukan oleh penyidik merupakan monopoli tunggal bagi Polri. Hal ini

cukup beralasan untuk menyederhanakan dan memberi kepastian kepada

masyarakat siapa yang berhak melakukan penyelidikan, kemudian

menghilangkan kesimpangsiuran penyelidik oleh aparat penegak hukum

sehingga, tidak lagi terjadi tumpang tindih. Perilaku Polisi dalam proses

Penyidikan di Polres Limboto dapat dikatakan cukup baik, namun tidak

semuanya dapat dikatakan baik. Hal ini masih ada tindakan-tindakan dari

penyidik yang melakukan tugas dan pekerjaannya, dengan mencari

keuntungan sendiri. Hal ini memang sangat kontras sekali dengan slogan

peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan. Terbukti masih ada pungutan-

pungutan dalam proses penyidikan.

112

Page 113: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Aturan hukum hanya seonggok kertas lusuh tanpa dilaksanakan

dengan konsisten dan integritas oleh pelaksananya hukum tidak netral,

tetapi efektifitasnya terpengaruh sekali oleh persepsi aparatur pelaksananya

serta konsistensinya.

2. Fungsi Advokat terhadap Tersangka pada Saat Proses Penyidikan oleh

Penyidik di Polres Limboto.

a. Subtansi Hukum

Di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat

maupun Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman, mengatur tentang keberadaan Advokat dalam menangani

suatu proses penegakan hukum bagi seorang tersangka. Pasal 1 butir 2

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, tentang Advokat

menjelaskan bahwa: “Jasa Hukum adalah Jasa yang diberikan advokat

berupa memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan

kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum

lain untuk kepentingan hukum klien. “

Dalam konteks ini pula, dapat terlihat pada Pasal 37 dan 38

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

yang menjelaskan bahwa, setiap orang yang tersangkut perkara berhak

memperoleh bantuan hukum. Bahkan dalam perkara pidana, seorang

tersangka sejak saat dilakukan penangkapan dan/atau penahanan berhak

menghubungi dan meminta bantuan hukum.

Dari uraian sebagaimana dikemukakan di atas dapat di simpulkan

bahwa yang di maksud dengan bantuan hukum adalah pelayanan hukum

(Legal Service) yang diberikan oleh penasehat hukum dalam upaya

memberikan perlindungan hukum dan pembelaan terhadap hak asasi

tersangka/ terdakwa sejak ia ditangkap/ ditahan sampai dengan

diperolehnya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

113

Page 114: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

tetap. Jadi yang dibela dan diberi perlindungan hukum bukan kesalahan

tersangka/terdakwa, melainkan hak-hak asasi dari tersangka/terdakwa agar

terhindar dari perlakuan dan tindakan tidak terpuji atau tindakan

sewenang-wenang dari aparat penegak hukum.

Advokat merupakan salah satu penegak hukum yang bertugas

memberikan bantuan hukum atau jasa hukum kepada masyarakat atau

klien yang menghadapi masalah hukum yang keberadaannya sangat

dibutuhkan oleh masyarakat. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Undang -

Undang No.18 Tahun 2003, Advokat adalah salah satu unsur dari

caturwangsa penegak hukum. Unsur-unsur caturwangsa penegak hukum

adalah hakim, Jaksa, Polisi serta Advokat.

Pada saat menjalankan tugasnya seorang pengacara memiliki hak

dan kewajiban. Hak dan kewajiban seorang pengacara adalah menjalankan

tugas dan fungsinya sesuai Kode Etik Advokat Indonesia, Undang –

Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, dan peraturan perUndang

– Undangan lainnya yang mengatur tentang advokat. Hubungan antara

advokat dan kliennya dipandang dari advokat sebagai officer of the court,

terdapat dua konsekuensi yuridis. Konsekuensi itu antara laina Pengadilan

akan memantau bahkan memaksakan agar advokat selalu tunduk pada

ketentuan Undang – Undang atau berperilaku yang patut dan pantas

terhadap kliennya dan tentunya juga advokat harus membela kliennya

semaksimal mungkin , maka advokat harus hati-hati dan tunduk

sepenuhnya kepada aturan hukum yang berlaku.

Dalam membela kliennya advokat tidak boleh melanggar aturan

hukum yang berlaku. Tidak boleh melanggar prinsip moral, serta tidak

boleh merugikan kepentingan orang lain. Dalam proses penyidikan

banyak penyimpangkan terhadap Undang Undang Nomor 18 Tahun 2003

tentang Advokat yang dilakukan oleh pengacara, terutama pengakuan

114

Page 115: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

tentang profesi pengacara yang merupakan profesi yang mulia (officium

nobite) pada kenyataannya sering digunakan sebagai upaya untuk

mendapat keuntungan materi semata. Pengacara kadangkala menjadi satu

bagian dalam mata rantai yang menciptakan ketidak pastian hukum,

dengan tindakan-tindakan yang mereka lakukan diantaranya mengajarkan

kliennya untuk merekayasa jawaban dari pertanyaan penyidik, mendatangi

penyidik dan menawarkan suatu kerja sama dengan kompensasi tertentu.

Dalam kedudukannya sebagai sutau profesi yang mulia atau lebih

dikenal dengan istilah officium nobile maka pengacara, berdasarkan Pasal

22 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat

berbunyi;

Pasal 22

(1) Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada

pencari keadilan yang tidak mampu.

Selain menangani perkara dengan menetapkan suatu legal fee atau

honorarium, pengacara juga memiliki kewajiban dalam memberikan

bantuan hukum untuk kaum miskin dan buta huruf. Secara ideal dapat

dijelaskan bahwa bantuan hukum merupakan tanggung jawab sosial dari

advokat. Oleh sebab itu maka pencacara dituntut agar dapat

mengalokasikan waktu dan juga sumber daya yang dimilikinya untuk

orang miskin yang membutuhkan bantuan hukum secara cuma-cuma atau

probono. Pemberian bantuan hukum oleh advokat bukan hanya dipandang

sebagai suatu kewajiban an sich namun harus dipandang pula sebagai

bagian dari kontribusi dan tanggung jawab sosial (social contribution and

social liability) dalam kaitannya dengan peran dan fungsi sosial dari

profesi advokat.

Adanya Peraturan Pemerintah (PP) No.83 tahun 2008 tentang

Persyaratan Dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-

Cuma yang merupakan pelaksanaan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18

115

Page 116: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Tahun 2003 tentang Advokat yang mengisyaratn advokat wajib

memberikan bantuan hukum secara Cuma-Cuma kepada pencari keadilan

yang tidak mampu.

Profesi advokat seringkali mengalami hambatan dituduh oleh

masayarakat dengan cap buruk karena ideologinya yang sejalan dengan

siterdakwa yang dibelanya, dianggap menghisap klien secara materi, serta

adanya pandangan bahwa seorang pengacara acapkali membantu klien

dalam melakukan tindak pidana. Sebagai contoh dalam pembelaan masalah

tindak pidana terkadang seorang advokat dianggap membantu klien

memindahkan hasil tindak pidana melalui pembayaran jasa hukum atau

legal fee.

Dengan demikian Substansi hukum mengenai advokat sudah jelas

tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.83 tahun 2008 tentang

Persyaratan Dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-

Cuma yang merupakan pelaksanaan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18

Tahun 2003 tentang Advokat. Aturan ini dalam prakteknya belum dapat

dilaksanakan secara maksimal.

b. Struktur Hukum

Komponen struktur yaitu pengacara yang ditetapkan oleh sistem

hukum itu dengan berbagai macam fungsi dalam rangka mendukung

bekerjanya sistem tersebut.

Komponen ini dimungkinkan untuk melihat bagaimana sistem

hukum itu memberikan pelayanan terhadap penggarapan bahan-bahan

hukum secara teratur. Struktur hukum diibaratkan sebagai mesin yang

menggerakan sistem hukum. Maka efektifnya hukum itu sangat ditentukan

oleh struktur pelaksanahukum tersebut.

Ruang lingkup struktur hukum dapat diistilahkan sebagai “ Penegak

116

Page 117: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Hukum” adalah mencakup mereka secara langsung maupun tidak langsung

berkecimpung dibidang penegakkan hukum.

Dalam menangani sebuah kasus seorang advokat terikat dengan

Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat dan kode etik

advokat Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari pembatasan hal-hal apa saja

yang boleh dibela seorang advokat di muka pengadilan. Selain itu juga

agar seorang advokat tidak bertidak diluar kewajaran saat membela

seorang klien.

Dalam organisasi advokat yang diakui oleh Undang-Undang

mengenal sebuah Dewan Kehormatan. Dewan kehormatan inilah yang

berperan untuk memberikan sanksi kepada seorang advokat yang

melanggar kode etik. Sejauh ini peranan Dewan Kehormatan ini dipandang

cukup efektif. Dalam Pasal Pasal 7 Undang-Undang Nomor 18 Tahun

2003 tentang advokat.

Sering terjadi pandangan di masyarakat terhadap seorang advokat

yang membela seorang klien yang di mata masyarakat telah dinyatakan

bersalah atas suatu kasus. Tidak jarang masyarakat mencemooh advokat

yang menjadi kuasa hukum si terdakwa. Dari sudut Undang - Undang

Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat hal ini dapat dimungkinkan.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal Pasal 15 Undang–Undang

Nomor 18 tahun 2003 Tentang Advokat. Disebutkan pula dalam Pasal 18

ayat 2, bahwa advokat tidak dapat diidentikkan dengan klien yang sedang

dibelanya.

Pandangan mengenai pembelaan yang dilakukan seorang advokat

terhadap klien yang bersalah. Namun dalam hal ini seorang advokat tidak

dapat membela seorang klien yang telah nyata-nyata bersalah agar

dibebaskan dari semua tuntutan, namun semata-mata seorang advokat

hanya sebagai penasehat atau pendamping si tersangka di muka

pengadilan. Di sini si advokat bertugas untuk mendampingi agar hak-hak

117

Page 118: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

yang dimiliki si tersangka tidak dilanggar. Karena walaupun demikian dia

tetap manusia dan warga Negara yang memiliki hak dan kewajiban yang

sama.

Karena tidak jarang seorang tersangka diperlakukan semena-mena

oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini si

tersangka dapat dapat dikatakan sebagai pencari keadilan, terlepas dari

tindak pidana yang dilakukannya. Namun seorang advokat berhak untuk

menolak pendampingan hukum kepada seorang klien dengan alasan

bertentangan dengan hati nurani si advokat, tetapi tidak diperkenankan

karena alasan perbedaan agama, suku, kepercayaan, keturunan dan lain

sebagainya, sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 3 poin (a) Kode

Etik Advokat Indonesia. Pendampingan hukum yang dilakukan oleh

seorang advokat sesuai dengan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2003

Tentang Advokat dan Kode Etik Advokat Indonesia, bebas kepada

siapapun tanpa membedakan agama, kepercayaan dan lain sebagainya.

Hubungan kerjasama terpadu (integrated) dalam penegakan hukum

antara penyidik dengan advokat dalam sistem peradilan pidana adalah

sangat penting. Penyidik sebagai pihak yang mengumpulkan bukti serta

membuat terang tentang terjadinya tindak pidana jelas sangat menentukan

gagal atau berhasilnya suatu penuntutan dan penghukuman seorang pelaku

tindak pidana, sementara dilain pihak pengacara sebagai orang yang

mendampingi tersangka dalam proses pencarian kebenaran atas suatu

tindak pidana memastikan bahwa tindakan yang dilakukan penyidik dalam

melaksnakan tugasnya sudah sesuai dengan hukum yang berlaku serta

membebaskan tersangka apabila ia tidak bersalah menurut hukum, paling

tidak fungsi pengacara adalah untuk memastikan seorang terdakwa yang

melakukan tindak pidana telah menerima perlakuan yang adil dan dihukum

sesuai dengan hukum yang berlaku atas kesalahan yang dilakukannya.

118

Page 119: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Hubungan advokat dengan Penyidik secara langsung terjadi pada

saat advokat tersebut mendampingi tersangka yang menjadi kliennya.

Pengacara dalam proses pemeriksaan tersangka berada diantara tersangka

dan penyidik dan sesekali menimpali jawaban tersangka dan dalam

pertanyaan tertentu melarang kliennya untuk menjawab kalau hal itu

dianggap tidak relevan dan akan membahayakan tersangka pada waktu

proses penuntutan nantinya.

Hubungan ini pada kasus tertentu hanya sebatas pendampingan

dalam pemeriksaan tersebut, tapi adakalanya atas permintaan kliennya

pengacara dapat menghubungi penyidik diatur waktu pemeriksaan, untuk

menanyakan perkembangan kasus dan tindakan lain yang bisa memberikan

kemudahan bagi kliennya, hal yang paling sering dijumpai adalah untuk

permintaan penangguhan penahanan tersangka oheh penyidik.

Hubungan antara penyidik tidak terbatas pada satu kasus, tetapi

berlanjut terus pada kasus yang lain. Pembinaan hubungan ini

dimaksudkan untuk memenui kewajiban Undang-Undang tentang

pendampingan hukum terhadap tersangka yang tindak pidananya diancam

dengan hukuman lima tahun atau lebih. Dalam hal terjadi suatu kasus

tindak pidana yang pelakunya diancam dengan hukuman penjara lebih dari

lima tahun, sedangkan tersangka tidak mampu untuk menyediakan

pengacara dan “menyerahkannya” kepada penyidik, maka penyidik akan

menghubungi pengacara yang telah dikenal sebelumnya melalui kasus

terdahulu.

Bendasarkan hal tersebut, maka terjalinlah hubungan kerja sama

antara penyidik dengan pengacara yang didasari kepentingan atau

keinginan yang sama, dengan kerja sama akan mempermudah atau

mempercepat mendapatkan hasil yang dicapai, dalam hal ini kemudahan

kalau perlu pembebasan terhadap tersangka dan sama-sama berujung

kepada keuntungan materi diantra mereka. Menurut Charles H. Coley yang

119

Page 120: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

dikutip oleh Hary Sudwijanto140;

“kerja-sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai

kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan

mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri

untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut”.

Hubungan antara penyidik dengan pengacara dalam rangka proses

pendampingan tersangka pada waktu penyidikan terlihat adanya pola

hubungan pertukaran. Dalam hal ini penyidik sebagai pihak yang

mempunyai kekuatan dan kewenangan terhadap sebagaian kebebasan

tersangka yang nota bene adalah klien si pengacara, akan selalu didekati

dengan berbagai macam cara, termasuk dengan memberi sesuatu yang

memiliki nilai, baik intrinsik maupun ekstrinsik sehingga pengacara

mendapat kemudahan dalam menyelesaikan kasus yang ditanganinya. Hal

ini seperti yang diungkapkan oleh Peter Blau yang ditulis oleh Poloma dan

dikutip oleh Hary Sudwijanto" dijelaskan bahwa:

"... mereka tertarik pada pertukaran karena mengharapkan ganjaran yang

intrins'tk maupun ekstrinsik... dua persyaratan yang harus dipenuhi bagi

perilaku yang menjurus pada pertukaran sosial; (!) perilaku tersebut harus

harus berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui

interaksi dengan orang lain, dan (2) perilaku harus bertujuan untuk

memperofeh sarana bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebuf. Tujuan

tersebut dapat berupa ganjaran ekstrinsik (seperti uang, faarang, atau jasa-

jasa) atau fntrinsik (termasuk kasih sayang, kehormatan, atau kecantikan).

Tidak semua transaksi sosial bereifat simetrts dan berdasarkan pertukaran

sosial seimbang... dalam hal terjadi hubungan sosial yang bersifat simetris,

dimana semua anggota menerima ganjaran yang sesuai dengan apa yang

diberikannya, maka Rita dapat menyebut hal demikian sebagai hubungan

140 Hary Sudwijanto, Hubungan Polisi dan Pers Dalam Pemberitaan Kejahatan Yang di Sidik. UI, Jakarta, .2003, hal 47

120

Page 121: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

pertukaran.

Hubungan pertukaran tersebut terjadi melalui interaksi antara

penyidik dengan pengacara, dimana penyidik dan pengacara

mengharapkan suatu ganjaran, baik inthnslk maupun ekstrinsik. Penyidik

mengharapkan suatu pemberian dari pengacara yang merupakan

perpanjangan tangan dari tersangka dan sebaliknya pengacara

mengharapkan untuk mendapat suatu pengakuan dan penghormatan dari

penyidik seperti kesempatan untuk dapat menemui penyidik tanpa

melewati prosedur birokrasi bahkan dengan mengabaikan kepentingan

orang lain. Hal ini jelas akan memberikan kesan yang baik bagi tersangka

yang didampinginya dan karena itu tersangka juga akan memberikan

sesuatu kepada pengacara.

Secara moral tidak ada salahnya seseorang mencari penghidupan

dengan menyediakan berbagai pelayanan yang nyata-nyata dibutuhkan

masyarakat. Akan tetapi biasanya kode etik profesi akan mengambarkan

hubungan profesional dengan kliennya yang memiliki dimensi ekonomis

dalam pengertian non ekonomis. Dalam profesi advokat, honorarium pula

yang menjadi pembeda antara jasa hukum yang diberikan dengan bantuan

hukum secara pro bono.141

Sumber penghasilan dari profesi advokat adalah honorarium dari

klienya, sumber penghasilan ini sejalan dengan pertanggung jawaban kerja

profesional yang juga diberikan kepada klien.

Kegiatan profesional harus dibedakan dari kegiatan bisinis,

terutama pada pencapaian tujuannya. Dalam konteks bisnis, kembali

modal/uang kepada pemilik modal adalah tujuan akhir, sedangkan profesi

justru menitik beratkan tujuan pada kesdiaan melakukan kegiatan yang

141 Aria Suyudi, Binziad Kadafi, Bani Pamungkas, Bivitri Susanti, Erni Setyowati, Eryanto Nugroho, Gita Putri Damayana, Hadi Herdiansyah, Heni Sri Nurbayanti, Rival Gulam Ahmad, Advokat Indonesia Mencari Legitimasi, Penerbit Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia,hal 231.

121

Page 122: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

bermotif melayani. Cita – cita sebuah profesi pada dasarnya menuntut

individu untuk memberikan pelayanan dan memperoleh kompensasinya

berupa upaya memajukan kepentingan umum. Perbedaan nilai merupakan

titik utama pembeda profesional dengan wirausaha, para profesional tidak

meletakan imbalan materi sebagai tujuan utama meskipun tetap

menganggapnya perlu, sebaliknya para pengusaha menganggap mencari

keuntungan adalah tujuannya.142

Salah satu hak dari advokat adalah menerima honorarium atau legal

fee atas bantuan hukum yang ia berikan kepada, sesuai dengan Pasal 21

Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat yang

berbunyi:“(1) Advokat berhak menerima honorarium tasa jasa hukum yang telah diberikan kepada

klienya.

(2) Besarnya honorarium atas jasa hukum sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan secara wajar berdasarkan persetujuan kedua belah

pihak.

dan sesuai dengan Kode Etik Profesi Advokat Indonesia Bagian II

Hubungan dengan Klien:

Bagian II Pasal 2 butir 2.8 Advokat harus menentukan honorarium dalam

batas-batas yang layak dengan mengingat kemampuan klien.

Bagian II Pasal 2 butir 2.9 Advokat tidak dibenarkan dengan sengaja

membebani klien dengan biaya-biaya yang tidak perlu.

Perjanjian memberikan bantuan hukum merupakan ranah hukum

perdata dengan ukuran yang wajar dan disepakati kedua belah pihak,

sesuai dengan Pasal 1320 KUHPerdata. Legalitas legal fee dijamin pula

oleh Undang – Undang Nomor 18 tahun 2003 Tentang Advokat. Hak

advokat untuk mendapatkan suatu pemabayaran atau honorarium sebagai

imbalan atas kewajibannya memberikan bantuan hukum sesuai perjanjian

142Ibid, hal 232 .

122

Page 123: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

yang kedua belah pihak sepakati.

Pada prinsipnya seorang perofesional menurut Luhut Pangaribuan

adalah free of charge, akan tetapi hal itu sudah tidak dapat lagi

dipertahankan karena adanya pergeseran dalam masyarakat. Advokat

sebagai profesional selain dituntut untuk memenuhi tanggung jawab pada

masyarakat juga dituntut memenuhi kebutuhan materinya. Masalahnya

sekarang, mana yang lebih dikedepankan oleh seorang advokat,

pemenuhan kebutuhan material atau melaksanakan fungsinya didalam

masyarakat.143

C. Kultur Hukum

Kultur Hukum di sini adalah advokat yang melakukan pendampingan

trerhadap tersangka selama proses perkara. Pengacara di dalam

melaksanakan tugas dan fungsi kepengacaraan berpijak terhadap aturan

hukum tentunya Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.

Dalam upaya mengefektifkan penerapan hukum, maka perlu dipahami pula

kekuatan-kekuatan sosial yang melingkupinya. Karena sekalipun hukum itu

nampak sebagai seperangkat norma-norma hukum, tetapi ia selalu

merupakan hasil dari pada suatu proses sosial. Kekuatan-kekuatan sosial itu

akan selalu berusaha untuk masuk dan mempengaruhi setiap proses

pembentukan dan pelaksanaan hukum.

Penegakkan hukum terhadap masyarakat bertujuan untuk mencapai

kedamaian dan ketentraman di masyarakat, oleh karena itu dipandang dari

sudut tertentu maka masyarakat dapat mempengaruhi penegakkan hukum

Hubungan tersangka dengan pengacara adalah hubungan

profesional, dimana Pengacara mendampingi tersangka ditunjuk oleh

tersangka itu sendiri yang dibuktikan dengan adanya surat kuasa yang

143 Ibid, hal 235.

123

Page 124: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

ditanda tangani oleh tersangka dan pengacara untuk menyerahkan

pendampingan hukum kepada pengacara tersebut. Atas pemberian kuasa

tersebut, maka pengacara akan mendapat kompensasi dalam jumlah

tertentu sesuai dengan kesepakatan.144

Hubungan advokat dengan tersangka secara perdata berlangsung

berdasarkan surat kuasa yang dibuat antara pemberi kuasa dengan

penerima kuasa, sehingga sewaktu-waktu pemberi kuasa dapat mengakhiri

hubungan dengan cara mencabut kuasanya. Kuasa berdasarkan hukum

perjanjian adalah suatu perjanjian yang bersegi satu (einzijdig

overeenskomst) yaitu perjanjian yang terjadi karena inisiatif salah satu

pihak sehingga mengikat secara perdata hanya kepada pihak yang memberi

kuasa dan dapat diakhiri secara sepihak oleh pemberi kuasa tersebut.

Kecuali terhadap proses pendampingan oleh advokat yang

tergabung dalam suatu Lembaga Swadaya Masyarakat atau Pos Bantuan

Hukum dan penanganan perkara secara pro bono oleh kantor pengacara,

hubungan advokat dengan tersangka belangsung secara komersil,

maksudnya pengacara adalah orang yang menjalankan profesinya dan

untuk itu ia dibayar. Besarnya bayaran seorang advokat sangat bervariasi

dan tergantung kepada negosiasi, walaupun kantor pengacara tertentu telah

menentukan besarnya tarif mereka tapi adakalanya mereka memberikan

keringanan biaya bagi tersangka yang tidak mampu bahkan kalau perlu

tanpa dibayar, terutama untuk kasus yang menjadi perhatian publik. Hal ini

diiakukan karena advokat menjadikan kasus tersebut untuk berpromosi

"secara tidak langsung dan gratis.

3. Manfaat yang diperoleh Tersangka dengan kehadiran Advokat

Hubungan antara advokat dengan tersangka dalam menyelesaikan suatu 144 Seorang pengacara yang tidak mau dicantumkan walaupun itu hanya berupa insial

menjelaskan Kilen saya telah melakukan penipuan dan telah mengambil keuntungan sejumlah uang dan dia tidak segan-segan mengelurkan sebagiannya untuk menyelamatkannya dari jeratan hukum.

124

Page 125: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

kasus pidana berdasar kepercayaan dari keduanya, karena tersangka

mempertaruhkan hidupnya kepada pengacara. Tersangka dapat saja

mengorbankan materi sebanyak apapun yang dimilikinya demi

mempertahankan kebenaran yang diyakininya. Begitu juga ketika tersangka

demi kepentingan penyelesaian perkara dan alasan pembuktian atau

memperkuat suatu alibi ia terpaksa harus mengungkapkan informasi dan

keterangan bersifat sangat rahasia yang pernah dialami dalam perkara tersebut,

termasuk rahasia pribadi, keluarga dan bisnis mungkin saja terjadi, informasi

dan keterangan bersifat sangat rahasia tersebut justru dapat merugikan dirinya

apabila kepercayaan yang telah diberikan melanggar atau dikhianati oleh

pengacara. Berdasarkan kemampuan dan keahlian dan pengetahuan advokat,

maka ia lebih berpotensi untuk melakukan pengkhianatan dan pelanggaran atas

kepercayaan yang diberikan tersangka (violation of trust). Sebaliknya dengan

adanya rasa kepercayaan, maka akan dapat melahirkan sikap kerja sama yang

baik (cooperative behavior), menurunkan beban transaksi, melahirkan

keharmonisan dalam hubungan, menghapuskan perpecahan serta mengurangi

sikap-sikap yang bertele-tele.

Berdasarkan pola hubungan yang terjadi, maka interaksi sosial antara

pengacara dengan tersangka dapat juga dikategorikan sebagai hubungan

pertukaran.. Pengacara dalam melakukan tugasnya mengharapkan ganjaran

berupa uang dan atau barang, sedangkan tersangka mengharapkan mendapat

perlakuan yang memberikan kemudahan dan kehormatan atas keberadaannya

sewaktu ia berada dalam tahanan penyidik bahkan kalau perlu

membebaskannya dari jerat hukum. Hal ini dapat dimaklumi mengingat

manusia selalu berusaha untuk mencari keuntungan dalam transaksi sosialnya

dengan orang lain. Dengan demikian ada hubungan timbal balik yang saling

menguntungkan. Dengan adanya pendampingan pengacara terhadap tersangka

dapat memperlancar jalannya proses penyidikan. Pengacara dapat memberikan

masukan-masukan dan pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilakukan oleh

125

Page 126: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

tersangka selama dalam menghadapi proses hukum.

Namun demikian dalam merealisasikan sesuatu yang dianggap baik itu

tidak boleh menyebabkan tidak enak bagi pihak lain. Dengan demikian nilai

dalam hukum itu selalu berpasang-pasangan, satu nilai tidak berdiri sendiri, ia

dibatasi oleh nilai pasangannya. Sebagai contoh kebebasan itu dianggap baik

oleh seseorang, akan tetapi kebebasan itu tidak boleh mengganggu kebebasan

orang lain. Kebebasan itu dibatasi oleh ketertiban sehingga kebebasan orang

lain juga terjamin. Bila nilai yang berpasang-pasangan itu tidak berada dalama

posisi saling mendesak atau bertegangan maka nilai tersebut dinamakan serasi

(harmonis). Nilai yang berada dalam keadaan yang serasi itu merupakan

keadaan yang ini dicapai oleh hukum. Dengan perkataan lain keserasian itu

adalah tujuan hukum.

Secara konsepsional, inti dan arti penegakkan hukum terletak pada

kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan didalam kaidah-

kaidah dan pengejawantahan dari sikap dan tindak sebagai rangkaian penjabaran

nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan

kedamaian hidup. Konsepsi yang mempunyai dasar filosofis tersebut,

memerlukan penjelasan lebih lanjut, sehingga akan tampak lebih kongrit

Nilai-nilai yang telah diserasikan tersebut, memerlukan penjabaran secara

kongrit lagi, oleh karena nilai-nilai lazimnya bersifat abstrak. Penjabaran itu

dalam bentuk kaedah-kaedah hukum yang berisikan suruhan, perintah,

kewajiban, larangan bahkan sanksi. Dengan demikian Kehadiran Penasehat

Hukum (pengacara) dimaksudkan untuk dapat melakukan kontrol, sehingga

proses pemeriksaan berlangsung fair dan manusiawi dengan menjunjung tinggi

asas praduga tidak bersalah (presumption of innocence) dalam proses

penyidikan di samping itu adanya kontrol oleh pengacara terhadap jalannya

pemeriksaan tersangka selama dalam proses penyidikan.

126

Page 127: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam tesis ini dapat disimpulkan

berkenaan Implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

pada tingkat Penyidikan di wilayah hukum Polres Limboto sebagai berikut.

1. Proses penyidikan dilakukan oleh Aparat Penyidik

di Polres Limboto Ditinjau dari Substansi hukum, Struktur hukum dan

Budaya hukum:

a. Subtansi hukum

Secara substansi Proses penyidikan tersangka oleh penyidik Polres

127

Page 128: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Limboto sudah diatur oleh perundang-undangan yang berlaku yaitu .

KUHAP khususnya Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1981 Tentang KUHAP. Undang-undang tersebut sudah memberikan

petunjuk tentang aturan yang harus dijalankan. Substansi hukum

pengaturan mengenai pengacara dalam mendampingi tersangka dalam

proses penyidikan tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.83 Tahun

2008 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum

secara Cuma-Cuma yang merupakan pelaksanaan Pasal 22 Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Aturan ini dalam

prakteknya juga belum dapat dilaksanakan dengan baik oleh Penyidik

Polres Limboto.

b. Struktur hukum

Secara kelembagaan penyidikan tersangka dalam proses penyidikan

dilakukan oleh kepolisian di Polres Lomboto. Penyidikan yang dilakukan

oleh aparat Penyidik di Polres Limboto bahwa penyidik sering melakukan

penyimpangan hukum tetapi hal itu dilakukan karena alasan kesejahteraan

dan untuk mensukseskan tugas yang diberikan oleh atasan. Pemberian dan

pelaksanaan tugas oleh pimpinan sering tidak diiringi dengan dukungan

prasarana dan sarana, akan tetapi penyidik diberikan kebebasan untuk

mendapatkannya sehingga peluang terbesar yang memungkinkan bagi

penyidik adalah dengan melakukan penekanan kepada tersangka atau

pelapor. Sedangkan bagi pengacara dalam mendampingi tersangka dalam

proses penyidikan terjadi penyimpangan sebagiamana ketentuan Undang

Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat yang dilakukan oleh

pengacara itu sendiri , terutama pengakuan tentang profesi pengacara

yang merupakan profesi yang mulia (officium nobite) pada kenyataannya

sering digunakan sebagai upaya untuk mendapat keuntungan materi

semata. Kode etik pengacara juga tidak banyak membantu, bahkan

sebaliknya dijadikan sebagai alat perlindungan bagi pengacara dari jeratan

128

Page 129: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

hukum yang berlaku.

c. Budaya Hukum

Budaya internal dalam hal ini Polres Limboto terkait dengan

Penyidikan yang dilakukan oleh aparat Penyidik di Polres Limboto sering

terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya, hal itu dilakukan

karena alasan kesejahteraan dan untuk mensukseskan tugas yang diberikan

oleh atasan. Pemberian dan pelaksanaan tugas oleh pimpinan sering tidak

diiringi dengan dukungan prasarana dan sarana, akan tetapi penyidik

diberikan kebebasan untuk mendapatkannya sehingga peluang terbesar

yang memungkinkan bagi penyidik adalah dengan melakukan penekanan

kepada tersangka atau pelapor. Sedangkan bagi pengacara dalam

mendampingi tersangka dalam proses penyidikan terjadi penyimpangan

sebagiamana ketentuan Undang Undang Nomor 18 tahun 2003 tentang

Advokat yang dilakukan oleh pengacara itu sendiri , terutama pengakuan

tentang profesi pengacara yang merupakan profesi yang mulia (officium

nobite) pada kenyataannya sering digunakan sebagai upaya untuk

mendapat keuntungan materi semata. Kode etik pengacara juga tidak

banyak membantu, bahkan sebaliknya dijadikan sebagai alat perlindungan

bagi pengacara dari jeratan hukum yang berlaku. Selain itu Pandangan

masyarakat terhadap penegakkan hukum sekarang ini menurun. Begitu

juga dalam implementasi Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1981 Tentang KUHAP

2. Fungsi, hak dan kewajiban pengacara terhadap kliennya (Tersangka)

pada waktu proses penyidikan oleh Penyidik di Polres Limboto.

Ditinjau dari segi Substansi hukum, Struktur hukun dan Budaya hukum:

a. Subtansi Hukum

Secara Substansi fungsi, hak dan kewajiban pengacara terhadap

kliennya (tersangka) pada waktu proses penyidikan diatur dalam muatan

129

Page 130: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP serta dalam ketentuan

Peraturan Pemerintah (PP) No.83 tahun 2008 Tentang Persyaratan Dan

Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma yang

merupakan pelaksanaan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003

tentang Advokat.

b. Struktur Hukum

Pengacara sebagai safah satu pilar dalam penegakan hukum dan

sebagai pengontrol pelaksanaan hukum oleh para penegak hukum ternyata

juga menjadi bagian dari pemain yang melemahkan sendi hukum

mengingat adanya pengacara yang dalam prakteknya tidak menerapkan

Peraturan Pemerintah (PP) No.83 tahun 2008 Tentang Persyaratan Dan

Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma yang

merupakan pelaksanaan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003

tentang Advokat dengan mementingkan kepentingan sendiri terbukti

dengan menarik biaya yang cukup banyak dari tersangka. Ketidak

mampuan pengacara menjadi bagian dari sendi penegakan hukum karena

cenderung mengikuti keinginan kliennya dan untuk kepentingan pribadi

dengan memperkaya din sendiri serta tidak kalah pentingnya tidak banyak

keinginan pengacara untuk memperbaharui pengetahuannya, terutama

dengan dinamika perkembangan hukum.

c. Kultur Hukum

Pengacara belum dapat menerapkan ketentuan Peraturan

Pemerintah (PP) No.83 tahun 2008 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara

Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma yang merupakan pelaksanaan

Pasal 22 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Seta

cenderung mementingkan kepentingan sendiri. Motivasi pengacara dalam

proses pendampingan hukum lebih banyak untuk menjadi "agen" penghubung

antara tersangka dan penyidik dan mengambil keuntungan materi dalam

permainan tersebut. Peranan sebagai agen tidak menuntut kadar intelektualitas

130

Page 131: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

keilmuan dalam bidangnya, sehingga lebih banyak pengacara yang yang

menjadi "agen" puas dengan tingkat pendidikannya yang hanya sekedar

sarjana hukum sehingga tidak memiliki tingkat profesionalitas memadai,

mengambil peran menjadi penghubung diantara tersangka dengan penyidik

dengan mengabaikan tugas dan kewajibannya menurut hukum.

3. Manfaat kehadiran pengacara dalam memberikan manfaat kepada

tersangka

Manfaat yang dapat diporeoleh tersangka yaitu dapat memperlancar

jalannya proses penyidikan. Pengacara dapat memberikan masukan-masukan

dan pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilakukan oleh tersangka selama

dalam menghadapi proses hukum. Kehadiran pengacara dimaksudkan untuk

dapat melakukan kontrol, sehingga proses pemeriksaan berlangsung fair dan

manusiawi dengan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah (presumption

of innocence) dalam proses penyidikan di samping itu adanya kontrol oleh

pengacara terhadap jalannya pemeriksaan tersangka selama dalam proses

penyidikan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan maka, implikasinya sebagai berikut.

1. Dengan tidak dipahami secara konfrehensif dan diimplemntasikan secara

konsisten Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang

KUHAP yang menjadi rujukan Proses penyidikan yang dilakukan Penyidik

Polres Limboto serta menjadi pegangan bagi pengacara dalam pendampingan

tersangka pada waktu penyidikan maka peraturan tersebut belum dapat

dilaksanakan secara maksimal.

2. Dengan belum dilaksanakannya fungsi, hak dan kewajiban pengacara secara

maksimal terhadap kliennya (tersangka) pada waktu proses penyidikan oleh

131

Page 132: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

penyidik di Polres Limboto berdampak pada kurang lancarnya proses

penyidikan oleh kepolisian.

3. Dengan kurang maksimalnya pengimpklentasian Peraturan Pemerintah (PP)

No.83 tahun 2008 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pemberian Bantuan

Hukum secara Cuma-Cuma yang merupakan pelaksanaan Pasal 22 Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, sehingga kehadiran

pengacara belum dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi tersangka

dalam proses penyidikan oleh Kepolisian.

C. Saran

Berdasarkan implikasi disarankan agar :

1. Menambah jumlah personil polri atau setidak-tidaknya meningkatkan mutu

sumber daya manusia dengan memberikan kesempatan untuk melanjutkan

studi ke jenjang yang lebih tinggi atau paling tidak pendidikan singkat dan

terarah.

2. Peningkatan penghasilan resmi polisi, apakah itu dengan menaikan gaji atau

dengan menambah bonus-bonus yang diatur olah peraturan yang berlaku dan

diiringi dengan penegakan hukum {law enforcement) secara konsekuen

sehingga polisi merasa takut dan malu untuk melanggar peraturan, dan tak

kalah pentingnya adalah menghilangkan budaya "setoran" dari bawahan

kepada atasan serta promosi dan penempatan pensonil yang transparan serta

profesional.

3. Menjadikan pengacara sebagai salah satu dari bagian masyarakat yang dapat

mengontrol penegakan hukum oleh aparat penegak hukum. Pengacara harus

sesegera mungkin membentuk wadah tunggal pengacara, sehingga

memudahkan pengawasan dan pengenaan sanksi etika bagi pencarara yang

melanggar kode etik. Mengadakan rangkaian ujian kepada pengacara untuk

dapat memperoleh predikat pengacara profesional yang diadakan oleh

organisasi terpisah dan organisasi pengacara serta menjatuhkan sanksi yang

132

Page 133: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

berat kepada pengacara yang melanggar etika sebagaimana diatur dalam Kode

Etik Profesi.

b. Menghindari tindakan sewenang-wenang terhadap tersangka dan menghormati

asas praduga tidak bersalah, maka perlu membuat lembaga atau hakim

pengawas yang bertugas sehari-hari dikantor polisi untuk memberikan

persetujuan kepada setiap tindakan kepolisian yang memerlukan persetujuan

sebagaimana diatur Undang-Undang. Hakim pengawas adalah hakim

pengadilan negeri yang ditugaskan secara bergantian oleh Ketua Pengadiian

Negeri yang ada di wilayah resort kepolisian yang bertugas secara bergantian

dan tidak cacat moral serta telah melewati serangkaian seleksi yang ketat,

tidak terlibat dalam praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

133

Page 134: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdul Hakim G. Nusantara. 1988. Politik Hukum Indonesia., Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia

Abdul Latif. 2005. Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan. Bandung: Alumni

Adnan Buyung Nasution. 2008. “Pra Peradilan Versus hakim Komisaris”. Journal Internasional: Newsletter. KHN. Monday. December 22.,

Adrianus Meliala. 2001. Mengkritisi Polisi, Jakarta: Kanisius-PTIK,

Ahmad Ali. 2001. Menguak Tabir Hukum. Bandung: Alumni.

Alwil Luton. 2000. Kedudukan Advokat Dalam sistem Peradilan ndonesia (dalam perspektif penyidikan), Makalah Seminar Nasiona. Jakarta: Fakultas Hukum UI.

Anton Tabah. 2000. Membangun Polri yang Kuat (Belajar dari macam-macam Asia). Jakarta: PT Sumber Sewu Lestari

Aria Suyudi.dkk. tt. Advokat Indonesia Mencari Legitimasi. Jakarta: Penerbit Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesi

Azwar. 2002. “Penjara, Pembinaan, Interaksi Sosial dan Harapan”, Buletin Staf Ahli Kapolri

Bambang Waluyo. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta, Gramedia

Baldwin, Robert dan Richard Kinsey. 2002. Police Powers dan Politic (Kewenangan Polisi dan Politik) disadur oleh Kunarto. Jakarta: Cipta Manunggal

Budiyanto. 2000. “Perlindungan Atas Hak-Hak Tersangka Dalam Sistem Peraditan Pidana Indonesia (Studi Terhadap Penerapan KUHAP di Kabupaten Badung”. Thesis Program Pasca Sarjana. Denpasar: Universitas Udayana.

Burhan Ashshofa. 2004. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Rineka Cipta.

Barker, Thomas dan David L. Carter, 1999. Penyimpangan Polisi, Disadur oleh Jend Pol (purn). Kunarto. Jakarta: Cipta Manunggal.

Djoko Prakoso. 1986. Kedudukan Justisiabel di dalam KUHAP. Jakarta: Ghalia Indonesia,

134

Page 135: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Dressier, Joshua. 1995. Understanding Criminal Law. New York: Legal Text Series

Esmi Warassih Pujirahayu. 2005. Pranata Hukum sebuah Telaah Sosiologis, Semarang: Suryandaru Utama

Efendi Eddie Wibowo. 2004. Hukum dan kewbijakan Publik. Yogyakarta: YPAPI

Farouk Muhammad. 2004. Sistem Kepolisian di Amerika Serikat (Suatu Pengantar). Jakarta: Penerbit Restu Agung,

Friedman, M. Lawrence. 1978. American Law an Introduction. New York: W.W. Norton and Co.

____________. 2001. Hukum Amerika Sebuah Pengantar (terjemahan Wisnu Basuki). Bandung: Alumni

HB. Soetopo. H.B. 1992. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hary Sudwijanto. 2003. Hubungan Polisi dan Pers Dalam Pemberitaan Kejahatan Yang di Sidik. Jakarta: UI.

Herbert L. Packer. 1968. The Limits of the Criminal Sanction. Sanford University Press.

J.E. Sahetapy. 1999. “Pendayagunaan Sistem Kamtibmas dalam Tertib Hukum dan Tertib Sosial”. Makalah dalam Diskusi HukumIntegrited Criminal Justice Sistem di UGM

Joko Purwono. 2004. Hukum dan Birokrasi. Diktat. Surakarta: Pascasarjana UNS.

Joko Widodo. 2003. Hukum dan kebijakan Publik. Bandung: Alumni

Ker Muir. William, Jr. 1977. Police Street Comer Politicians. Chicago and London: The University of Chicago Press.

Kunarto. 1993. Penyimpangan Polisi. Jakarta: Cipta Manunggal

Loebby Loqman. 2002. Hak Asasi Manusia dalam Hukum Acara Pidana. Jakarta: Datacom.

___________, 2002. Pidana dan pemidanaan. Jakarta. Datacom.

Lexy J. Meleong. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.

135

Page 136: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Luhut M.P Pangaribuan. 2002. Advokat dan Contempt of Court, Suatu Proses di Dewan Kehormatan Profesi. Jakarta : Djambatan.

Mac Kenzie, Gavin. 1999. Lawyers and Ethics, Profesional Resposibility and Disipline. Kanada: Carswell, Ontario.

Mardjono Reksodiputro.1999. Hak Asasi Manusia Dalam Sistem Peradilan Pidana, Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengadilan Hukum. Jakarta: Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum.

Mazmanian dan Sabiter. 2000. Good Governance. Jakarta: Gramedia.

Nurfaizi. 1998. “Peningkatan Kuatitas Profesi Penyidik, Polisi dan Masyarakat”. Hasil Seminar Persatuan Polisi Asia Pasrfik Ke enam di Taipei, 11-14 Januari

Pan S. Kim. 2002. “Civil Service reform in Japan and Korea: toward competitiveness and competency”. International Review of Administrative Sciencxe. Vol. 68

Parsuji Suparlan. 1999. Etika Publik Polisi Indonesia : Aganda dan Tantangannya, Sarasehan, Lembaga Studi Pengemangan Etika Uaha. Bandung: Alumni.

Roger Hawthorn, John Champion. 1988. Problems of the Criminal Justice System, Australia: Edward Arnold.

Safroedin Bahar. 1997. Hak Asasi Manusia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

Satjipto Rahardjo. 2002. Sosiologi Hukum : Perkembangan, Metode dan Pilihan Masalah.Bandung: Alumni.

Saparinah Sadli. 1976. “Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang”, Disertasi.

Setiono. 2005. Pemahaman Terhadap Metodologi Penelitian Hukum. Surakarta : Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Soebroto Brotodirejo. 1997. Pengantar Hukum Kepolisian Umum di Indonesia.

Surabaya: Percetakan Yuselia.

Soerjono Soekanto. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

136

Page 137: tesis revisi jansen file/Data... · Web viewPenghasilan polisi melalui gaji juga setali tiga uang, seorang anggota polisi dengan pangkat Komisaris, lulusan Akademi Polisi dan telah

Soetandyo Wognjosoebroto. 2002. Hukum. Paradigma dan Dinamika Masalahnya. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan Perklumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologi (HuMa).

Subarsono. 2005. Hukum Kebijakan Publik. Bandung: Alumni

Topo Santoso. dan Eva Achjadi Zulfe. 2002 Kriminotogi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara, 2001. Ketika Kejahatan Bertiaulat, Sebuah Pendekatan Kriminoiogi, Hukum dan Sosiologi, Peradaban. Jakarta: Gramedia

Tjejep Rohendi Rohidi. 1992. Metodologi Penelitian Sebuah Pengantar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

William J, Seidman, Chamblis. 1971. Law, Order and Power. Reading, Mass:

Affison-Wesley.

William Ker Muir, Jr. 1977. Police Steet Corner Politicians, pf Chicago Press, Chicago and London.

Yahya Harahap M. 2002. Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan Penuntutan. Jakarta : Sinar Grafika.

Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.

137